PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG, KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: KHUSNUL AFIFAH NIM: 11111199 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 i ii PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG, KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: KHUSNUL AFIFAH NIM: 11111199 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 iii iv v vi MOTTO Artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”( At- taubah:122). vii PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Orang tuaku Bapak Sumadi, dan Ibu Winarni yang sudah banyak pengorbanan tanpa letih maupun pamrih dalam merawat dan mendidikku, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat. 2. Bude saya Ibu Hartini yang saya anggap juga sebagai orang tua kedua saya yang sudah membantu dan menyemangatiku dalam keadaan senang maupun sedih. 3. Adikku Hidayanti dan Agil Maulana yang selalu memberi semangat, thanks for all. 4. Keponakan-keponakanku Abdul, Maya, Nisa, dan Vina yang selalu memberi keceriaan. 5. Ibu Dra. Hj. Maryatin yang selalu sabar membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini. 6. Sahabatku Lely, Munji, Aulia, dan Ula serta teman-teman PAI angkatan 2011. 7. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. viii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatsahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun Ajaran 2014/ 2015” ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dam Ilmu Keguruan (FTIK) di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan. Di samping itu ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari yang paling dalam kepada Yth: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga. ix 4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M. Pd., selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan. 6. Bapak Ahmad Jamsuki, S. Ag., selaku Kepala Sekolah sekaligus guru mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, guru-guru, dan siswa-siswi MTs Assalafi yang telah membantu penulis dalam penelitian skripsi. 7. Bapak Sumadi dan Ibu Winarni yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita. 8. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan naskah di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Salatiga, 29 Agustus 2015 Peneliti Khusnul Afifah NIM: 11111199 x ABSTRAK Afifah, Khusnul. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan . Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Hj. Maryatin, M. Pd. Kata Kunci: pembelajaran Fiqih, media pembelajaran audio visual, motivasi dan hasil belajar. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh pengunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil pelajaran siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagimana penggunaan media pembelajaran audio visual. (2) Bagaimana motivasi belajar siswa. (3) Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. (4) Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. (5) Adakah pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. (6) Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini 209 dan sampel sebanyak 53 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Penggunaan media pembelajaran audio visual oleh guru kategori tinggi yaitu sebesar 64,15 %. (2) Motivasi belajar dalam kategori tinggi yaitu sebesar 73,58%. (3) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dalam kategori tinggi yaitu sebesar 67,92%. (4) Tidak ada pengaruh pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih , hal ini dibuktikan dengan rh < rt (0,256 < 0,361). (5) Ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, hal ini dibuktikan dengan rh > rt (0,499 > 0,361). (6) Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Hal ini dibuktikan dengan rh > rt (0,532 > 0,361). Hasil uji F dengan taraf kesalahan 5%, dan diperoleh Fh sebesar 10,071 dan Ft sebesar 3,18. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Fh > Ft (10,071 > 3,18) berarti persamaan regresi tersebut signifikan xi DAFTAR ISI SAMPUL ......................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii HALAMAN JUDUL........................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ vi MOTTO ........................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix ABSTRAK ....................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 D. Hipotesis Penelitian........................................................................ 7 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8 F. Definisi Operasional....................................................................... 9 G. Metode Penelitian........................................................................... 14 H. Instrumen Penelitian....................................................................... 18 xii I. Analisis Data .................................................................................. 19 J. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................ 22 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 24 A. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual ........................... 24 B. Motivasi Belajar ............................................................................. 33 C. Hasil Belajar ................................................................................... 38 D. Mata Pelajaran Fiqih ...................................................................... 42 E. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih ...... 47 BAB III HASIL PENELITIAN ....................................................................... 52 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 52 B. Penyajian Data .............................................................................. 59 BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 65 A. Analisis Pendahuluan ..................................................................... 65 B. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 83 C. Pembahasan .................................................................................... 91 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 94 A. Kesimpulan.................................................................................... 94 B. Saran-saran .................................................................................... 96 C. Penutup .......................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP xiii DAFTAR TABEL TABEL 2.1Materi Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng.......................... 47 TABEL 3.1 Sarana Pendukung Belajar Mengajar di MTs Assalafi ................ 58 TABEL 3.2 Data Guru ..................................................................................... 59 TABEL 3.3 Data Jumlah Siswa di MTs Assalafi ............................................ 60 TABEL 3.4 Data Responden............................................................................ 61 TABEL 3.5 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .... 63 TABEL 3.6 Hasil Angket Motivasi Belajar ..................................................... 65 TABEL 4.1 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .... 68 TABEL 4.2 Skor dan Nominasi Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .......................................................................................... 71 TABEL 4.3 Interval dan Prosentase Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .......................................................................................... 73 TABEL 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar ..................................................... 75 TABEL 4.5 Skor dan Nominasi Motivasi Belajar ........................................... 78 TABEL 4.6 Interval dan Prosentase Motivasi Belajar ..................................... 80 TABEL 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih ......................................... 81 TABEL 4.8 Skor dan Nominasi Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih ......... 83 TABEL 4.9 Interval dan Prosentase Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih... 86 TABEL5.1 Analisis Korelasi Product Moment Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi Kenteng ...... xiv 87 TABEL 5.2 Ringkasan Analisis Korelasi Product Moment X1Y .................... 89 TABEL 5.3 Ringkasan Analisis Korelasi Product Moment X2 Y ................... 91 TABEL 5.4 Ringkasan Analisis Korelasi Product Moment X1 X2 .................. 92 xv DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Tugas Pembimbing Skripsi 2. Lembar Konsultasi Skripsi 3. Surat Permohonan Izin Penelitian 4. Daftar Nama Responden 5. Angket Penelitian 6. Tabel distribusi r product moment 7. Tabel distribusi F 8. Surat Keterangan Penelitian 9. Daftar Nilai SKK 10. Daftar Riwayat Hidup 11. Foto – Foto Di Mts Assalafi Kenteng xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran / media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran, dan penerima adalah komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media, salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru (Sadiman, 1993: 12). Suatu proses belajar mengajar, guru mempunyai peranan yang penting dalam menggunakan metode mengajar dan media mengajar. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media. Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Guru banyak menyadari bahwa tanpa adanya suatu media yang menunjang dalam proses pembelajaran akan sulit dipahami oleh seorang siswa. Pada dasarnya setiap mata pelajaran 1 dalam kelas mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda. Sehingga terdapat mata pelajaran yang membutuhkan media pembelajaran namun ada juga yang tidak membutuhkan media pembelajaran. Pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, serta memudahkan penafsiran data (Arsyad, 1997: 15 ). Pengajaran dengan teknologi audio visual adalah cara atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin – mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan – pesan audio visual (Asnawir, 2002: 95). Pengajaran audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor, film bersuara, gambar hidup dan televisi. Jadi pengajaran dengan audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Penggunakan 2 alat audio visual seperti tersebut, ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, sehingga diharapkan anak – anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekannya. Hasil berbagai penelitian bahwa proses belajar dan mengajar menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan efisiensi pengajaran 20% - 50% (Darwanto, 2007: 101). Salah satu contoh media pembelajaran audio visual adalah film atau gambar yang hidup. Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan – tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Media ini dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep – konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap. Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa untuk menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas tersebut yakni hasil belajar yang memuaskan (Wahyuni, 2009: 38). Motivasi dapat mempengaruhi siswa saat mereka akan mempelajari materi yang baru atau pada saat mereka melakukan unjuk kerja dari ketrampilan – ketrampilan, strategi – strategi, dan perilaku – perilaku yang sebelumnya telah dipelajari, dimana semua itu mempunyai implikasi yang penting bagi sekolah. Selain itu motivasi juga dapat 3 mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana siswa belajar. Siswa yang termotivasi belajar ia akan menunjukkan antusiasme terhadap aktivitas – aktivitas belajar, serta memberikan perhatian penuh terhadap yang diinstruksikan oleh guru, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan belajar. Adapun pendidikan agama Islam dalam penyusunan sikripsi ini adalah tentang Fiqih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan untuk mengamalkan dan memahami Fiqih. Fiqih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatanperbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil secara terinci. Jadi, Ilmu Fiqih bertujuan untuk memberi pelajaran, pengetahuan,atau petunjuk tentang hukum, apa yang disuruh dan apa yang dilarang, mana yang boleh dan mana yang tidak, serta menunjukkan cara melaksanakan suatu perintah ajaran Islam. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di Madrasah, materi keilmuan mata pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Maka sangatlah perlu untuk seorang guru dalam proses belajar mengajar menggunakan media yang menarik, salah satunya adalah audio visual yang berfungsi sebagai memotivasi dan meningkat hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Kenteng, Kec.Susukan, Kab. Semarang. Dalam pembelajaran Fiqih motivasi belajar penting bagi siswa. Bagi siswa pentingnya motivasi adalah untuk menyadarkan kedudukan 4 pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, serta menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan (Dimyati, 2002: 85). Penggunakan media pembelajaran audio visual akan membuat siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik (Hamzah, 2007: 28). Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar, sehingga seorang murid yang telah termotivasi dalam mengikuti pelajaran Fiqih akan memperoleh hasil yang maksimal. Berdasarkan survei pendahuluan di MTs Assalafi selama ini masih minim sekali dalam penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran yang menunjang proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran Fiqih kurang mampu diserap oleh siswa secara maksimal dan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas terutama mata pelajaran Fiqih. Sehingga mengakibatkan hasil atau prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih kurang memuaskan. 5 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul: “ PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SISWA DI MTS MATA PELAJARAN FIQIH ASSALAFI KENTENG, PADA KEC.SUSUKAN, KAB.SEMARANG “ B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas perlu dibuat suatu rumusan permasalahan yang akan menuntun langkah – langkah penelitian beriutnya. Adapun rumusan permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio visual pada mata pelajaran Fiqih di Mts Assalafi? 2. Bagaimana motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih di Mts Assalafi? 3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqih di MTs Assalafi? 4. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi? 5. Adakah pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi? 6 6. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual pada mata pelajaran Fiqih di MTs Asslafi. 2. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih di MTs Assalafi. 3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqih di MTs Assalafi. 4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi. 5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi. 6. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi. D. Hipotesis Hipotesis merupakan gabungan kata dari ‚„„hipo„„ yang artinya dibawah dan „‟tesis‟‟ adalah kebenaran. Jadi secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran, kebenaran yang masih dibawah ( belum tentu benar ) dan baru dapat diangkat menjadi satu kebenaran 7 jika memang sudah disertai dengan bukti – bukti. Untuk penelitian dua atau lebih variabel, hipotesis merupakan dugaan tentang kebenaran mengenai hubungan dua variabel atau lebih ( Arikunto, 1990: 57). Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut “ ada pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang”. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan atau manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada dunia pendidikan, dan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya tentang penerapan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih bagi orang yang membacanya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, dengan menggunakan media pembelajaran, guru diharapkan mampu memanfaatkan media audio visual secara maksimal agar siswa lebih mudah dalam mempelajari materi Fiqih, serta dengan menggunakan media audio visual maka siswa lebih 8 mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari dengan tepat. F. Definisi Operasional untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata – kata menjadi variabel. Penulisan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Media pembelajaran audio visual a. Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari médium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan pengertian ke penerima pesan (Sadiman dkk, 1993: 13). Menurut Hamzah (2011: 113) media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Jadi bisa disimpulkan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh seorang guru sebagai perantara untuk menyalurkan pesan kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. 9 b. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu kejadian, dan perubahan yang terjadi bukan perubahan secara alamiah tetapi reaksi dari situasi yang dihadapi (Yogiyanto, 2007: 12). Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya yang berpengaruh terhadap perilaku dan berhubungan erat dengan pengajaran, dimana seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan kepadanya (Huda, 2014: 2). c. Audio Visual Audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran (Darwanto, 2007:101). Menurut Sukiman (2012: 184) audio visual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Jadi bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual adalah perantara atau alat peraga yang digunakan oleh guru dalam kegiatan beajar mengajar yang produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan (gambar) dan pendengaran (suara). 10 Berdasarkan penjelasan istilah diatas, maka indikator penggunaan media audio visual adalah: a. Guru terampil menggunakan media yang dapat dilihat dan dapat didengar. b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual mampu membuat siswa memperhatikan materi yang disampaikan. 2. Motivasi Belajar a. Motivasi Motivasi menurut Djaali ( 2012: 101) adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yag mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Menurut Soemanto (Majid, 308-309) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi – reaksi pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Asdiqoh (2013: 73) Motivasi adalah daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsic maupun ekstrinsik yang membuat mereka mau belajar. 11 b. Belajar Belajar adalah perubahan relative permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengelaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh saat tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat – obatan (Suwardi, 2012: 14-15). Menurut Divesta and Thompson (Sukmadinata, 2004, 156) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai suatu tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan – latihan dan pengulangan – pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan ( Mulyati, 2005: 5). Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang harus terpuaskan. Berdasarkan penjelasan istilah diatas, maka dapat ditarik indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut: a. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.. 12 b. Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diterangkan oleh guru. c. Siswa dalam proses belajar mengajar mencatat pelajaran yang dianggap penting. d. Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas. e. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang maksimal. 3. Hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih a. Hasil Belajar Dalam KBBI hasil diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan dibuat, dijadikan, dsb oleh suatu usaha (Balai Pustaka, 2007:391). Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22). Sedangkan menurut sam‟s (2010: 33) hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh b. Mata Pelajaran Fiqih Fiqih adalah ilmu yang mempelajari syariat yang bersifat amaliah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil – dalil hukum yang terperinci (Karim, 2006: 11). Sedangkan menurut Amir Syarifudin (1997: 2) Fiqih adalah ilmu tentang hukum – hukum 13 syar‟i yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari dalil – dalil yang tafsili. Jadi mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran PAI yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan tentang hukum-hukum syara‟ dengan dalil-dalil yang terperinci yang dipahami melalui kekuatan rasio atau hasil pemikiran berdasarkan dalil-dalil tersebut. Maka bisa disimpulkan bahwa hasil belajar mata pelajaran Fiqih adalah sesuatu yang dihasilkan dari sebuah usaha sadar oleh individu untuk mencapai suatu tujuan, yang terjadi setelah proses belajar mengajar mata pelajaran Fiqih itu dilaksanakan dan selesai. Biasanya hasil akan diterima siswa setelah melakukan suatu evalusai. Indikator hasil belajar mata pelajaran Fiqih adalah diambil dari nilai ulangan harian pada mata prlajaran Fiqih G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Karena menekankan analisisnya pada data – data numerikal (angka) kemudian diolah menjadi data statistika. Dipilihnya dengan kuantitatif ini dengan pertimbangan sebagai berikut: 14 a. Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu media pembelajaran audio visual dan motivasi sebagai variabel bebas serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih sebagai variabel terikat. b. Penelitian ini dilakukan untuk mencari adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi penelitian peneliti memilih lokasi di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang. b. Waktu penelitian ini dilaksanakan antara bulan Agustus 2015 sampai dengan September 2015, yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya (Sugiono, 2010: 61). Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi siswa di MTs Assalafi Kenteng yang siswanya dari kelas VII sampai IX berjumlah 209 siswa. 15 b. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh populasi, (Hadi, 1977: 22), sedangkan dalam pengertian yang lain, menurut Suprayoga dan Thobrani (2003: 133) sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya diselidiki dan dalam porsi mewakili populasi. Dalam pengambilan sampel Suharsimi Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, maka sampelnya lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka subyek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti meggunakan Stratified Random Sample yaitu pengambilan sampel secara terarah pada siswa di MTs Assalafi Kenteng, peneliti menganggap bahwa teknik ini sangat tepat karena penelitian hanya mengambil sampel dari kelas yang diajar oleh Bapak Ahmad Jamsuki, S.Pd.I yang mengajar mata pelajaran Fiqih. Karena jumlah siswa di MTs Assalafi tahun akademik 2014/2015 berjumlah 209 maka peneliti hanya mengambil 25 % dari populasi yaitu 53 siswa di MTs Assalafi pada kelas VII A dan VII B. 16 4. Metode Pengumpulan Data a. Angket atau kuesioner Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya ( Sugiono, 2011: 102) Adapun yang menerima angket dalam pengumpulan data ini adalah siswa/siswi di MTs Assalafi Kenteng. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang penggunaan media pembelajaran audio visual, dan motivasi pada mata pelajaran Fiqih. Yang mana masing – masing variabel memiliki rincian soal angket sebagai berikut: 1) Variabel penggunaan media pembelajaran audio visual jumlah soal dalam angket adalah 10 butir. 2) Variabel motivasi belajar siswa jumlah soal dalam angket adalah 10 butir. 3) Variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih jumlah soal dalam angket adalah 10 butir. b. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal – hal instrumen atau variabel – variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger agenda, dsb. Dalam menggunakan metode dokumentasi 17 ini peneliti memegang chek-list untuk mencatat variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/ muncul variable yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check pada tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal – hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel, peneliti dapat menggunakan kalimat bebas (Arikunto, 1996: 234). Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan berkas – berkas yang berkaitan dengan profil sekolah dan gambaran umum sekolah di MTs Assalafi Kenteng sebagai dokumentasi. H. Instrument Penelitian Instrumen pengumpulan data penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 1990 : 206). Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa butir-butir pertanyaan pada angket. Sesuai dengan obyek penelitian ini, maka instrumen yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual dan motivasi siswa mata pelajaran Fiqih menggunakan kousioner atau angket, sedankan untuk hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih diambil dari ulangan harian siswa pada mata pelajaran Fiqih, dan untuk menggali data tentang gambaran umum dan profil sekolah peneliti menggunakan dokumentasi. 18 I. Analisis Data Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya yang harus ditempuh yaitu analisis data. Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan – permasalahan dalam penelitian yang kemudian dapat diinformasikan lebih lanjut sebagai hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau validitasnya. Dalam mengnalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Analisis pendahuluan Data yang terkumpul mula – mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis pendahuluan. Dalam hal ini penulis menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, selanjutnya mengklasifikasikan dan menganalisis dan mengklasifikasikan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas situasi objek yang penulis teliti. Setelah data terkumpul, maka diberi kriteria dan diberi tabulasi dalam bentuk prosentase. Untuk mencari data tentang penggunan media pembelajaran audio visual, motivasi siswa mengikuti pelajaran Fiqih, dan hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih, menggunakan rumus sebagai berikut: P= x 100 % Keterangan: P : Angket presentase 19 F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N : Jumlah siswa atau siswi 100% : Bilangan Konstan 2. Analisis lanjutan Sedangkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih adalah menggunakan product moment (Sugiono, 2005: 255). a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut: rX1Y= √{ }{ } Keterangan : rX1Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment N : Number of Case ∑ X1 Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor Y ∑ X1 : Jumlah seluruh skor X1 ∑Y : Jumlah seluruh Y b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut: rX2Y= √{ }{ } Keterangan: rX2Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment N : Number of Cases 20 ∑ X2 Y : Jumlah hasil Perkalian antara skor X2dan skor Y ∑ X2 : Jumlah seluruh skor X2 ∑Y : Jumlah seluruh Y c) Mencari korelasi X1 dan X2 rX1X2= }{ √{ } d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel dengan rumus sebagai berikut: RX X Y= √ Keterangan: R X1X2Y : Korelasi ganda antara X1X2 dan Y rX1Y : Korelasi antara rx1y rX2Y : Korelasi antara rx2y rX1X2 : Korelasi antara rx1x2 Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara x dan y atau diperoleh nilai Ho (hipotesis alternative) pada tabel taraf 5% atau 1%. Apabila Ho diperoleh sama atau lebih besar dari Ho, maka hasilnya tidak akan signifikan , dengan demikian Ho bisa ditolak. 21 J. Sistematika Penulisan Untuk gambaran yang jelas tentang skipsi ini, maka dibuat sistematika penulisan. Adapun wujud dari sistematika yang dimaksud adalah: Bab I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipótesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, análisis data, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II : Kajian Pustaka Dalam bab ini berisi landasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, yaitu: 1. Penggunaan media audio visual. 2. Motivasi belajar. 3. Hasil belajar siswa. 4. Pelajaran Fiqih. 5. Pembelajaran Fiqih menggunakan media audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang. Bab III : Hasil Penelitian Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, laporan gambaran umum mengenai media audio visual, motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang. 22 Bab IV : Analisis Data Pada bab IV análisis data, akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul secara pertahapan, klarifikasi data, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan prosentase serta regresi ganda untuk menjawab pokok – pokok masalah diatas. Bab V : Penutup Pada bab penutup akan menguraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran – saran yang berhubungan dengan pihak – pihak yang terkait. 23 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dalam Pembelajaran Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2011: 1). Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidakpastian siswa, kurangnya minat dan kegairahan. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan dalam kesulitan belajar adalah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji informasi, sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan. Media juga berfungsi untuk mengatur langkah – langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. 24 1. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual a. Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari médium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan pengertian ke penerima pesan (Sadiman, 1993: 13). Menurut Hamzah (2011: 113) media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh seorang guru sebagai perantara untuk menyalurkan pesan kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. b. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu kejadian, dan perubahan yang terjadi bukan perubahan secara alamiah tetapi reaksi dari situasi yang dihadapi (Yogiyanto, 2007: 12). Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya yang berpengaruh terhadap perilaku dan berhubungan erat dengan pengajaran, dimana seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan kepadanya (Huda, 2014: 2). 25 c. Audio Visual Audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran (Darwanto, 2007:101). Menurut Sukiman (2012: 184) audio visual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Jadi bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual adalah perantara atau alat peraga yang digunakan oleh guru dalam kegiatan beajar mengajar yang produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan (gambar) dan pendengaran (suara). 2. Media Berbasis Audio Visual Media pembelajaran berbasis audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Diantara jenis media audio visual adalah media film, video, dan televisi. Dalam penelitian ini peneliti lebuh terfokus membahas media pembelajaran audio visual berupa film dan video. Definisi film menurut UU 8/1992 (Sukiman, 2012:185 ) adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan asas sinemografi. Film kini 26 diartikan sebagai suatu cabang seni yang menggunakan audio dan visual sebagai medianya. Sedangkan video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu yang bersamaan. Media video ini dalam pembelajaran PAI dapat digunakan untuk mengajarkan materi untuk pengembangan aspek sikap atau nilai– nilai meupun ketrampilan seperti ketrampilan wudhu, shalat, manasik haji, dan sebagainya. Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya kelebihan dari media film dan video (Arsyad, 2003: 49) adalah: a. Film dan video dapat melengkapi pengalaman – pengalaman dasar peserta didik ketika mereka membaca, berdiskusi, dan berpraktik. b. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang – ulang jika dipandang perlu. Misalnya langkah – langkah berwudhu dan sholat fardhu. c. Film dan video dapat meningkatkan motivasi dan menanamkan sikap yang baik. d. Film dan video yang mengandung nilai – nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok peserta didik. 27 Adapun kekurangan dari media film dan video adalah: a. Pengadaan film dan video pada umumnya memerlukan biaya yang relatif mahal dan waktu yang relatif lama. b. Pada saat film dipertunjukkan, gambar – gambar yang bergerak terus sehingga tidak semua peserta didik mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan film tersebut. c. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri. Berdasarkan penjelasan teori – teori yang dikemukakan diatas maka salah satu hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam menjelaskan materi Fiqih yakni dengan pemanfaatan media pembelajaran secara maksimal terutama penggunaan media film dan video. Pembelajaran Fiqih yang banyak praktiknya menuntut seorang guru supaya dapat menjelaskan materi secara jelas dan terperinci agar mudah dipahami oleh siswa. Misalnya saja pada saat menjelaskan tentang tata cara shalat dan bacaan – bacaannya bisa diputarkan video, dengan melihat tata cara shalat secara langsung dan mendengarkan penjelasan materi tersebut diharapkan siswa dapat memahami dan memperbaiki kesalahan – kesalahan yang selama ini dilakukan setelah diputarkan video mengenai tata cara shalat. 28 3. Nilai – Nilai Praktis Penggunaan Media Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai – nilai praktis (Asnawir, 2002: 14) sebagai berikut: a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing – masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan tersebut. b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa/ mahasiswa didalam kelas. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran – kesukaran tersebut. c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya. d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama – sama diarahkan menuju hal – hal yang sesuai dengan tujuan yang dicapai. e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang aiswa untuk belajar. Dengan adanya media pembelajaran dapat menimbulkan rangsangan tertentu kearah keinginan untuk belajar. h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret kepada yang abstrak. Jadi dengan adanya penggunaan media pembelajaran audio visual yang mempunyai nilai – nilai praktis maka akan mempermudah seorang guru dan seorang murid. Bagi seorang guru penggunakan media akan membantu dalam memberikan penjelasan kepada murid terhadap hal–hal yang dianggap sulit menjadi sesuatu yang bisa dipelajari dan dipahami secara lebih sederhana. Kebiasaan guru yang selama ini sering menggunakan metode ceramah mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru. Maka dengan menggunakan media audio visual siswa bisa 29 melihat secara langsung materi Fiqih dan mendengar penjelaskan dari materi tersebut yang diharapkan membantu pemahaman siswa. Adanya media audio visual yang menjelaskan materi dengan melihat secara langsung dan mendengarkan penjelasannya maka akan memotivasi murid dalam mengikuti pelajaran, dan siswa tidak akan merasa bosan dengan pengajaran guru yang monoton. Seorang guru harus berfikir kreatif dan inovatif dalam menggunakan media pembelajaran, karena banyak nilai – nilai dalam penggunaan media tersebut. Bagi seorang siswa dengan penggunaan media pembelajaran maka kegiatan belajar di kelas akan lebih menyenangkan dan bervariasi karena siswa bisa melihat secara langsung praktik yang selama ini dilakukan dalam kehidupan sehari - hari sehingga akan memicu kreativitas peserta didik serta bisa memperbaiki kesalahan – kesalahan yang selama ini dilakukan setelah mendapatkan penjelasan yang benar oleh guru mata pelajaran Fiqih. 4. Fungsi dan Manfaat Media Dalam Pembelajaran Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan, dan membawa pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa. Dale (Arsyad, 2011: 23) mengemukakan bahwa bahan – bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembalajaran. Hubungan siswa dengan guru tetap merupakan elemen paling penting dalam 30 sistem pendidikan modern saat ini. Berdasarkan penjelasan istilah diatas maka manfaat praktis penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar (Kustandi, 2011: 23) yaitu : a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak siswa sehingga menimbulkan motivasi, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengetasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu. d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa dilingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan. Penggunaan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut. Fungsi media menurut Daryanto (2013: 20) adalah sebagai berikut: a. Memotivasi minat atau tindakan. Untuk memenuhi fungsi memotivasi, maka media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik penyampaian materi dengan berbasis audio visual. b. Memberikan instruksi/ pengarahan kepada siswa. c. Menyajikan informasi kepada siswa mengenai hal – hal yang belum dimenerti oleh siswa. 5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Penggunaan media dalam pembelajaran akan membantu seorang guru dalam menjelaskan materi kepada siswa akan lebih jelas. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing – masing media mempunyai karakteristik yang berbeda – beda. Media audio visual merupakan salah satu media pembelajaran dengan suara 31 dan gambar yang bisa digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi fiqih yang bersifat praktik. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepat gunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis dan biaya (Asnawir, 2002: 17). Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain: a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Masalah tujuan belajar ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penerapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar – benar tergambar dalam bentuk perilaku. b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang amat penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa. c. Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.faktor umum, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran. d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media dianggap tepat untuk digunakan dikelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu media yang dikehendaki tidak mungkin dilakukan oleh guru. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal. e. Biaya yang akan dikeluarkan dlam pemanfaatam media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan. 32 6. Indikator Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual a. Guru terampil menggunakan media yang dapat dilihat dan dapat didengar. b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual mampu membuat siswa memperhatikan materi yang disampaikan. B. Motivasi Belajar Guru dalam memberikan materi kepada siswa mencoba untuk bermacam cara untuk memotivasi siswanya. Salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran audio visual yag digunakan oleh seorang guru dalam pembelajaran fiqih. Namun sayangnya penggunan media ini masih terlalu minim untuk tingkat MTs. Kebanykan cara yang dilakukan adalah negatif, seperti ancaman, hukuman, dan paksaan. Banyak guru yang baik, justru membuat siswa semakin tertekan. Guru yang baik akan menerapkan metode positif untuk memotivasi siswa sehingga mereka bersemangat untuk belajar. Banyak faktor yang memepengaruhi motivasi siswa untuk bekerja dan belajar. Ketertarikan pada mat pelajaran, persepsi tentang manfaat yang diperoleh, keinginan untuk berprestasi, rasa percaya diri, gnder, status sosio ekonomi serta kesabaran dan ketekunan. Namun, apapun metode yang digunakan 33 untuk memotivasi siswa tetap ada kemungkinan beberapa siswa di kelas yang menunjukkan perilaku yang mengganggu proses belajar sehingga penting bagi seorang guru untuk mempelajari cara–cara yang efektif untuk mengatur siswa tanpa perlu bersikap tidak ramah dan agresif. 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (Djaali, 2012: 101) adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yag mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sedangkan menurut Majid (2014: 309) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi–reaksi pencapaian tujuan. Belajar menurut Muhibbin Syah (2010: 68) adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar menurut Haryu Islamuddin (2012: 161) adalah perubahan tingkah laku yang timbul karena proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Lilik Sriyanti (2011:17) belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu, seperti penyakit, kelelahan atau obat – obatan. Berdasarkan uraian diatas bahwa motivasi belajar adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi sehingga 34 mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang harus terpuaskan. 2. Fungsi Motivasi Belajar Perlu ditegaskan bahwa motivasi berhubungan dengan suatu tujuan yang berpengaruh pada aktivitas. Fungsi motivasi (Maslikhah, 2009:166) adalah sebagai berikut: a. b. c. Memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat dan siaga. Memusatkan peserta didik pada tugas – tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka penjang. Demikian posisi motivasi secara pokok, tetapi tidak berarti seseorang dapat mencapai hasil belajar yang baik karena berhasil tidaknya seseorang itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja, namun banyak faktor yang mempengaruhinya. 3. Jenis – Jenis Motivasi Belajar Motivasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi intrinsik yakni motivasi dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik yakni diluar diri seseorang. a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif dan fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu. Bila seseorang sudah mempunyi motivasi intrrinsik dalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan kegiatan yang 35 tidak memerlukan motivasi ektrinsik keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan (Islamudin, 2012: 260). Seseorang yang mempunyai minat tinggi untuk mempelajari suatu pelajaran, maka akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal, atau suatu situasi ada sangkut pautnya dengan dirinya. Jadi, motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan sekedar atribut dan seremonial. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuk.guru harus pandai dalam menggunakan motivasi ekstrinsik 36 ini dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang proses instrinsik edukatif didalam kelas (Djamarah,2011: 149-150). Bahwa motivasi intrinsik mampu menumbuhkan keinginan dan dorongan untuk mengikuti pelajaran karena dorongan dari diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena dorongan untuk mempelajari materi Fiqih yang berasal dari luar. Pada motivasi ekstrinsik bertujuan untuk mendorong motivasi siswa dengan berbagai cara agar siswa mau mengikuti pelajaran. Keduanya sangat dibutuhkan oleh siswa agar agar siswa mempunyai keinginan dan kesukaan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga kegiatan belajar mengajar memperoleh hasil belajar yang maksimal dam memuaskan. Salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi adalah pemanfaatan media audio visual, dengan melihat materi Fiqih secara langsung dan mendengarkan penjelasan dari materi tersebut diharapkan siswa mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru. Apabila seorang murid merasa senang dan mudah memahami materi dengan melihat dan mendengar secara langsung kenyataan yang selama ini dilakukan maka akan bisa menumbuhkan motivasi. Sehingga siswa akan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Fiqih di kelas. 4. Prinsip – Prinsip Motivasi Belajar Motivasi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Jika seseorang ingin berhasil dalam 37 pembelajaran maka harus mempunyai motivasi sebagai sarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Agar peranan motivasi bisa berjalan secara maksimal, maka prinsip – prinsip dalam motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar (Djamarah, 2011:152-153) , yaitu: a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang meuntuk menndorong seseorang dalam melakukan aktivitas belajar. b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar. c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar. e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. 5. Indikator motivasi belajar a. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. b. Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diterangkan oleh guru. c. Siswa dalam proses belajar mengajar mencatat pelajaran yang penting. d. Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas. e. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang maksimal. C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Dalam KBBI hasil diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh suatu usaha( Balai Pustaka, 2007:391). 38 Sedangkan belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai suatu tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan–latihan dan pengulangan–pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan (Mulyati, 2005:5). Menurut Rusmono (2012: 8) perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar, karena belajar pada dasarnya bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman. Hasil belajar menurut bloom, merupakan perilaku yang meliputi tiga ranah yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi tujuan–tujuan belajar yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan ketrampilan. Ranah afektif meliputi tujuan–tujuan belajar yang menjelaskan sikap, minat, nilai–nilai, dan pengembangan apresiasi serta penyesuaian. Ranah psikomotorik mencakup perubahan tingkah laku yang menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari sebuah mata pelajaran. Jadi hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. 39 2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar Menurut Rohani (2004:179) penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan meteri pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan: a. Sasaran penilaian. Sasaran dari evaluasi hasil belajar adalah keseimbangan perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Masing – masing bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek – aspek tersebut sebaiknya dapat diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian dapat diketahui tingkah laku mana yang yang dikuasai dan yang belum dikuasai sebagai bahan perbaikan. b. Alat penilaian. Pengguanaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan non tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif. Penilaian hendaknya dilakukan secara berkesinambunagn agar diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. c. Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam entuk formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran berlangsung, yakni akhir pelajaran. Sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada pertengahan program dan akhir program pembelajaran. 3. Ruang Lingkup Hasil Belajar Menurut Zainal Arifin (2011: 21) hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan. Mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai hal yang sulit, dan dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun rincian domain tersebut adalah: a. Domain kognitif. Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu : 40 1) Pengetahuan Pengetahuan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali dan mengetahui adanya konsep. 2) Pemahaman Pemahaman yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. 3) Penerapan Penerapan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menggunakan ide – ide umum, metode, prinsip, dan teori – teori dalam situasi baru dan konkret. 4) Analisis Analisis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan situasi ke dalam unsur – unsur atau komponen pembentuknya. 5) Sintesi 6) Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan beberapa faktor. 7) Evaluasi Evaluasi yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi. b. Doamain afektif, yaitu perubahan sikap dan tingkah laku peserta didik setelah mendapatkan dan menerima materi pembelajaran. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu : 1) Kemampuan menerima, yaitu kemampuan peserta didik untuk peka terhadap situasi dan rangsangan tertentu. 2) Kemampuan menanggapi/ menjawab yaitu kemampuan peserta didik yang menuntut tidak hanya peka terhadap situasi tententu, tapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. 3) Menilai yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menilai suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu secara konsisten. 4) Organisasi yaitu jenjang kemampuam yang menuntut peserta didik menyatukan nilai – nilai yang berbeda, memecahkan masalah, dan membentuk suatu sistem nilai. c. Domain psikomotor, yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan kemampuan kreativitas dan ketrampilan. 4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik yang terarah dan positif. Dalam suatu pembelajaran pasti seorang peserta didik akan melalui proses belajar. Banyak sekali faktor – faktor yang 41 mempengaruhi proses belajar sehingga juga akan mempengaruhi hasil belajar seorang peserta didik. Menurut Lilik Sriyanti (2011: 23) keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat diluar diri individu. Faktor – faktor eksternal terdiri dari: 1) Faktor non sosial Faktor non sosial adalah faktor – faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Misalnya, peralatan sekolah, sarana sekolah, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, dan sejenisnya. 2) Faktor sosial Faktor sosial yaitu faktor – faktor diluar individu yang berupa manusia. Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan anak dengan orang lain, keharmonisan dalam keluarga, dan sebagainya. b. Faktor internal, yaitu faktor – faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari: 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Keadaan fisiologis berupa keadaan jasmanin dan keadaan fungsi – fungsi jasmani peserta didik. 2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor fsikis yang ada dalam diri individu. Faktor – faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan sebagainya. D. Mata Pelajaran Fiqih 1. Pengertian mata pelajaran Fiqih Fiqih adalah suatu disiplin ilmu (pengetahuan) yang membahas tentang hukum yang menyangkut tentang perbuatan, baik yang dipetik dari al – qur‟an dan hadis maupun melalui usaha pemahaman dan ijtihad (Zuhri, 2011: 13). Sedangkan menurut Amir Syarifudin (1997: 42 2) fiqih adalah ilmu tentang hukum–hukum syar‟i yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari dalil–dalil yang tafsili. Jadi mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran PAI yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan tentang hukum-hukum syara‟ dengan dalil-dalil yang terperinci yang dipahami melalui kekuatan rasio atau hasil pemikiran berdasarkan dalil-dalil tersebut. Fiqih merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun hubungan manusia dengan pencipta-Nya. Ada beberapa definisi fiqh yang dikemukakan ulama fiqh sesuai dengan perkembangan arti fiqh itu sendiri yang mana definisi tersebut meliputi semua aspek kehidupan, yaitu aqidah, syariat dan akhlak. 2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih a. Tujuan Pembelajaran Fiqih bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: 1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan dan sosial. 43 2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. b. Fungsi pembelajaran Fiqih untuk : 1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt. Sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 2) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat. 3) Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan masyarakat. 4) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Swt. serta akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga. 5) Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah dan muamalah. 6) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. 44 7) Pembekalan peserta didik untuk mendalami Fiqih/hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Tsanawiyah Standar kompetensi mata pelajaran fiqih berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh Fiqih di MTs. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada Allah Swt. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di MTs yaitu: a. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap, menyampaikan, dan menggunakan informasi tentang tata cara thaharah, pelaksanaan shalat (shalat wajib, jama'ah, jama' qashar, darurat, janazah, shalat sunnah) serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap, menyampaikan, dan menggunakan informasi tentang sujud, dzikir dan do'a, puasa, zakat, haji, dan umrah, makanan minuman yang halal dan haram, qurban dan 'aqiqah serta mampu mengamalkannya. c. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap, menyampaikan dan menggunakan informasi tentang muamalah, 45 muamalah selain jual beli, kewajiban terhadap sesama (orang sakit, janazah, dan ziarah kubur), tata pergaulan remaja, jinayat, hudud dan sanksi hukumnya, kewajiban mematuhi undang-undang negara dan syariat Islam, kewajiban mengelola dan mengolah lingkungan untuk kesejahteraan sosial. Seperti tergambar dalam kemampuan dasar umum di atas, kemampuan dasar tiap kelas yang tercantum dalam Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam empat unsur pokok mata pelajaran fiqih di MTs. yaitu: fiqih ibadah, fiqih muamalah, fiqih jinayah dan fiqih siyasah. 4. Materi Pelajaran Fiqih di Mts Assalafi Kelas VII,VIII, dan IX Tabel 2.1 Materi pelajaran Fiqih di MTs Assalafi kelas VII,VIII, dan IX No 1 Kelas/ Semester VII/ Gasal 2. VII/ Genap 3. VIII/ Ganjil 4. VIII/ Genap Materi a. b. c. d. e. f. a. b. c. d. e. a. b. c. a. b. c. d. Najis dan cara mansucikannya. Hadast dan cara mensucikannya. Shalat lima waktu. Waktu – waktu shalat. Sujud sahwi. Adzan dan iqomah. Shalat berjamaah. Dzikir dan berdoa. Shalat jum‟at. Shalat jenazah. Shalat jama‟ dan qashar. Sujud syukur dan sujud tilawah. Puasa. Zakat. Hibah, hadiah, dan sedekah. Haji. Umrah. Makanan dan minuman yang halal dan haram. e. Binatang yang halal dan haram. 46 5. 6. XI/ Ganjil a. Tata cara penyembelihan. b. Akikah. c. Qurban. d. Jual beli. XI/ Genap a. Gadai. b. Upah. c. Hutang piutang. d. Pinjam meminjam Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti lebih terfokus pada materi kelas VII dan VIII. Karena pada materi kelas tersebut lebih banyak yang menggunakan praktik secara langsung dan selalu ada dalam kehidupan sehari hari. Sehingga sangat sesuai penggunaan media audio visual karena bisa menjelaskan melalui media gambar dan suara. Peneliti terfokus pada bab najis dan hadas serta cara mansucikannya, shalat lima waktu, shalat jum‟at, shalat jenazah, shalat jama‟ dan qashar, dan zakat. Pada materi – materi tersebut sangat sesuai menggunakan media audio visual sebagai sarana bagi guru untuk menjelaskan materi sehingga bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari–harinya. E. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Pengajaran dengan teknologi audio visual adalah cara atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin – mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan – pesan audio visual (Asnawir, 2002: 95). Pengajaran audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor, film bersuara, gambar hidup dan televisi. Jadi pengajaran dengan audio visual adalah produksi 47 dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Penggunakan alat audio visual seperti tersebut, ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, sehingga diharapkan anak – anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekannya. Hasil berbagai penelitian bahwa proses belajar dan mengajar menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan efisiensi pengajaran 20% - 50% (Darwanto, 2007: 101). Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa untuk menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas tersebut yakni hasil belajar yang memuaskan (Wahyuni, 2009: 38). Motivasi dapat mempengaruhi siswa saat mereka akan mempelajari materi yang baru atau pada saat mereka melakukan unjuk kerja dari ketrampilan – ketrampilan, strategi–strategi, dan perilaku – perilaku yang sebelumnya telah dipelajari, dimana semua itu mempunyai implikasi yang penting bagi sekolah. Selain itu motivasi juga dapat mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana siswa belajar. Siswa yang termotivasi belajar ia akan menunjukkan antusiasme terhadap aktivitas – aktivitas belajar, serta memberikan perhatian penuh terhadap yang 48 diinstruksikan oleh guru, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan belajar. Adapun penelitian yang akan dilakukan dalam penyusunan sikripsi ini adalah tentang Fiqih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan untuk mengamalkan dan memahami Fiqih. Fiqih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum syariat islam mengenai perbuatan-perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil secara terinci. Jadi, Ilmu Fiqih bertujuan untuk memberi pelajaran, pengetahuan,atau petunjuk tentang hukum, apa yang disuruh dan apa yang dilarang, mana yang boleh dan mana yang tidak, serta menunjukkan cara melaksanakan suatu perintah ajaran islam. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di Madrasah, materi keilmuan mata pelajaran Fiqih mencakup dimensi pengetahuan , keterampilan, dan nilai-nilai. Maka sangatlah perlu untuk seorang guru dalam proses belajar mengajar menggunakan media yang menarik, salah satunya adalah audio visual yang berfungsi sebagai memotivasi dan meningkat hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih di MTs Assalafi. Pembelajaran Fiqih membutuhkan motivasi belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pentingnya motivasi bagi siswa diharapkan siswa terlebih dahulu memiliki motivasi pada mata pelajaran Fiqih yang akan dipelajari. Diharapkan dengan mempunyai motivasi siswa akan memperhatikan pembelajaran dan proses pembelajaran sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Menginformasikan tentang kekuatan 49 usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, serta menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan (Dimyati, 2002: 85). Penggunakan media pembelajaran audio visual akan membuat siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Siswa bisa melihat dan mendengarkan secara langsung penjelasan materi Fiqih menggukan media audio visual seperti pemutaran video yang berkaitan dengan materi Fiqih, sehingga diharapkan akan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pemanfaatan dan penggunaan media audio visual secara maksimal akan membantu seorang guru dalam menyampaikan materi secara gamblang agar lebih mudah dipahami oleh siswa dan membuat siswa lebih tertarik. Karena menggunakan sesuatu yang berbeda yakni media yang berbasis dengan penglihatan dan pendengaran akan mempermudah pemahaman siswa dalam mempelajari materi yang sulit. Misalnya dengan memutarkan video tentang shalat akan membantu siswa melihat dan mendengar secara langsung mengenai tata cara shalat. Sehingga diharapkan siswa dapat memahami dan memperbaiki kesalahan yang selama ini dilakukan dalam kehidupan sehari–hari. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran Fiqih diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dari siswa. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil belajar yang baik. 50 Hasil belajar dalam pembelajaran Fiqih meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Aspek kognitif berkaitan dengan pemahaman siswa dalam menyerap materi yang diajarkan oleh guru melalui media pembelajaran audio visual, dengan melihat materi Fiqih secara langsung dan mendengarkan penjelaskan dari guru diharapkan mampu mempermudah pemahaman siswa mengenai materi Fiqih yang sesuai dengan kenyataan yang dilakukan selama ini. Aspek afektif berkaitan dengan penerapan sikap yang sesuai diajarkan oleh guru saat pelajaran, yakni dengan memperbaiki kesalahan–kesalahan yang selama ini dilakukan setelah dijelaskan oleh guru dengan memperlihatkan secara langsung materi Fiqih serta mendengarkan penjelasan mengenai materi Fiqih. Aspek psikomotor berkaitan dengan ketrampilan siswa dalam menerapkan materi yang diajarkan oleh guru untuk diterapkan dalam kehidupan sehari–hari, dengan memperlihatkan dan mendengarkan secara langsung penjelasan materi Fiqih melalui pemutaran video diharapkan mampu membuat siswa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari - hari. Misalnya, tata cara bersuci, melaksanakan ibadah–ibadah yang wajib seperti shalat dan zakat. 51 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Assalafi Kenteng 1. Sejarah Berdirinya MTs Assalafi Kenteng Pada tahun 1985 berdirilah pondok pesantren Mahirul-Hikam Assalafi, dimulai dengan 40 orang santri mukim dan sekitar 90 orang santri yang non mukim, dari tahun ketahun bertambahlah santri di lingkungan pondok ini, kemudian mulai tahun 1987 mulai diadakan pendidikan madrasah diniyah di Pondok Pesantren Assalafi, dari madrasah ibtida‟, al-ula, dan wustho. Dari tahun ketahun bertambahlah siswa dan santri pada pondok ini, pada tahun 1991 diresmikan pondok pesantren ini dengan sebutan “Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Umat Islam Assalafi” dengan akta notaris oleh Nur Fari‟ah Latif, SH pada tahun 1991. Yayasan Assalafi diketuai Langsung oleh pengasuh pesantren yaitu KH. Muhammad Toha, S.Pd, M.Pd. Setelah pesantren memiliki badan hukum, menimbang dengan segala perkembangan santri dan perkembangan zaman, maka Pondok Pesantren Assalafi berinisiatif untuk mengikuti progam pemerintah wajib belajar 9 tahun. Dewan pengurus yayasan dan para pemuka pendidikan di lingkungan Kecamatan Susukan dikumpulkan mendirikan Sebuah Sekolah 52 dan Menenganh bermusyawarah Pertama/ untuk Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Kemudian menghasilkan satu keputusan berdirinya sebuah MTs, yang diberi nama MTs Asssalafi. Mulai juli 1993 berdirilah sebuah MTs di Kenteng, dengan murid pertama 160 orang untuk dijadikan empat kelas, saat itu Kepala sekolahnya adalah Maftah Bajuri dengan dibantu 22 orang pendidik dari para sarjana di lingkungan Kecamatan Susukan, Kecamatan Tengaran, dan Kecamatan Suruh. Saat itu sekolah masih menginduk pada MTs Negeri Susukan yang menjadi kepala sekolah adalah Drs.H.Qowaid. 5 tahun sekolah berdiri akhirnya diadakan akreditasi sekolah oleh Depag Kab.Semarang. Pada tahun 1996 MTs kepala sekolah di MTs Assalafi adalah Bapak Syamsul Marwan, SE. Beliau adalah santri mukim yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan. Sekolah semakin berkembang karena didukung oleh fasilitas, semangat kerja dari para dewan guru dan dewan komite sekolah, kemudian pada tahun 1999/2000 MTs Assalafi mengalami pergantiaan kepala sekolah yaitu Bapak Jony Mohandis, S.Ag. Saat itu sekolah semakin berkembang dan siswa menjadi semakin banyak. Melihat perkembangan sekolah Yayasan ingin meningkatkan program yaitu dengan mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada tahun 2002/2003 berdirilah SMA Assalafi.Hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa-siswi MTs Assalafi untuk melanjutkan sekolahnya. Pada tahun 2006 kepala sekolah digantikan oleh Dra. Dwi Astuti sampai saat ini. Sekolah mengalami peningkatan dengan 53 beberapa kali meluluskan siswa-siswinya dengan kelulusan 100 %. Hal itu merupakan berkat usaha keras dewan guru juga siswa-siswi, dengan tidak meninggalkan konsep tawakal dan ihtiyar yaitu dengan diadakan jam tambahan disertai mujahadah untuk mendekatkan diri pada Allah. 2. Profil MTs Assalafi Kenteng a. Identitas 1) NSM : 121233220008 2) NPSN : 20320527 3) Status Madrasah : swasta 4) Waktu Belajar : Pagi 5) Nama madrasah : MTs Assalafi 6) NPWP : 00.003.410.8.505.000 b. Alamat Madrasah 1) Jalan/Kampung : Jl. Klero-Suruh, Km.05, Dsn. Talok RT.18 RW.05 2) Propinsi : Jawa Tengah 3) Kabupaten/Kota : Kab. Semarang 4) Kecamatan : Susukan 5) Desa/Kelurahan : Kenteng 6) Kode Pos : 50777 7) Latitude (Lintang) : -7.408469 8) Longitude (Bujur) : 110.592694 54 c. Informasi Dokumen dan Perijinan 1) Tahun Berdiri : 1994 2) No. SK Pendirian : Wk.5.c/PP.00.6/3267/1994 3) Tgl SK Pendirian : 10-03-1994 4) No. SK Izin Operasional : Kd.11.22/4/PP.00/IV/1994 5) Tgl SK Izin Operasional : 04-12-1994 6) Status Akreditasi :B 7) Tahun Akreditasi : 2009 8) No. SK Akreditasi : Kw.11.4/4/PP.03.2/624.22.29/2009 3. Visi dan Misi a. Visi ` “Terwujudnya generasi islam yang islami, qiro‟ah, tekun beribadah, berakhlak karimah, dan berprestasi”. b. Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik. 2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Al-Qur‟an dan menjalankan agama islam. 3) Mewujudkan pembentukan karakter islami yang profesionalisme tenaga mengaktualisasi diri dalam masyarakat. 4) Meningkatkan pengetahuan dan pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. 55 5) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. 4. Stuktur Organisasi Struktur Organisasi Mts Assalafi Susukan Tahun Pelajaran 2014/2015 Kepala Sekolah: Ahmad Jamsuki, S.Ag. Waka Kurikulum: Waka Kesiswaan: Waka Sarpras Nur Habib, S.Kom. Nur Istiqomah, S.Pd.I. Abdul Nurkolis, S.Pd. Wali Kelas VII A Wali Kelas VII B: Wali Kelas VII C Wali Kelas VIII A Siti Zumaroh, S.Pd.I. Rini Fatmawati, S.Pd. Sri Haryanti, S.Pd. Siti Robiatun, S.Pd. Wali Kelas VIII B: Wali Kelas IX A: Wali Kelas IX B Drs. Ahmad Hasuna Dra. Dwi Astuti Ngatiyatun, S.Pd. 56 5. Data Sarana Prasarana a. Tanah dan Bangunan 1) Luas Tanah : 7563 m2 2) Luas Bangunan : 4356 m2 b. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar Tabel 3.1 Sarana Pendukung Belajar/ Mengajar No Jenis Ruang Baik Kondisi (Unit) Rusak Rusak Ringan Berat 3 1 1. Ruang Kelas 3 2. Ruang Kepala Madrasah - - - 3. Ruang Guru - 1 - 4. Ruang Tata Usaha - 1 - 5. - - - - - - 7. Ruang Laboratorium IPA Ruang Laboratorium Komputer Ruang Laboratorium Bahasa - - - 8. Ruang Perpustakaan - - - 9. Ruang UKS - - - 10. Ruang Keterampilan - - - 11. Ruang Kesenian - - - 12. Ruang Toilet Guru - 1 1 13. Ruang Toilet Siswa - 1 - 6. 57 6. Data Jumlah Guru dan Siswa a. Data guru Tabel 3.2 Data Guru NO Alamat NIP / NIGNP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Nama Lengkap Personal 121233220008020001 H. M. Thoha, S.Pd. 121233220008070002 Drs. Ahmad Hasuna 121233220008040003 Ahmad Jamsuki, S.Ag Status Guru Al-Qur‟an Hadist Guru Bahasa Indonesia Kepela Sekolah/ Guru Fiqih 121233220008160004 Dra. Dwi Astuti Guru IPS Terpadu 121233220008050005 Aminnudin Asrori, S.Ag Guru SKI 121233220008270006 Syamsul Hadi, S.Ag Guru Penjaskes 121233220008090007 Nur Istiqomah, S.Pd.I Guru Bahasa Inggris 121233220008280008 Nur Habib, S.Kom Gutu TIK 121233220008110009 Rini Fatmawati, S.Pd Guru Matematika 121233220008330010 Abdul Nur Kholis, S.Pd Guru Bahasa Jawa 121233220008120011 Ngatiyatun, S.Pd Guru IPA 121233220008110012 Sri Haryanti, S.Pd Guru Matematika 121233220008060013 Najib Saifullah, S.Pd.I Guru Bahasa Arab 121233220008110015 Siti Robiatun, S.Pd Guru Bahasa Inggris Guru SBK 121233220008330018 Eva Yuliana Guru IPA 121233220008330019 Taufiq Riza Guru SBK 121233220008330020 Nur Kholis Karyawan 121233220008090014 Siti Zumaroh, S.Pd.I 58 Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Desa Kemetul, Kec. Susukan, Kab.Semarang Desa Trian, Kec Suruh, Kab. Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Ampel, Kab. Boyolali Pabelan, Kec.Pabelan, Kab. Semarang Pabelan, Kec.Pabelan, Kab. Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Bancak, Kec. Susukan, Kab. Semarang Susukan, Kab, Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Suruh, Kab. Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang Regunung,Kec.Tengaran, Kab. Semarang Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.Semarang b. Data Siswa Tabel 3.3 Data Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2014/2015 No. Uraian Siswa & Rombel 1. Jumlah Siswa Awal TP 2013/2014 2. Jumlah Siswa Pindah Masuk 3. Jumlah Siswa Pindah Keluar 4. Jumlah Siswa Drop-out Keluar 5. Jumlah Siswa Drop-out Kembali 6. Jumlah Siswa Naik Kelas 7. Jumlah Siswa Lulus 8. Jumlah Rombel Kelas 7 Kelas 8 Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr. 27 31 46 33 22 B. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Responden Penelitian Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, maka sampelnya lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka subyek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25% atau lebih (Arikunto, 2010: 174). Karena jumlah siswa di MTs Assalafi tahun akademik 2014/2015 berjumlah 209 maka peneliti hanya mengambil 25 % dari populasi yaitu 53 siswa di MTs Assalafi pada kelas VII A dan VII B. Sedangkan nama-nama responden tertera pada tabel berikut ini 59 Kelas 9 24 Tabel 3.4 Data Nama Responden di MTs Assalafi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Nama Responden Jenis Kelamin L V V V Afwan Nuzula Aghis Ahmad Zidan Ahmad Feriyansah Ahsani Muarifah Azkaria Husaimi Dani Syah Putra Dimas Wahyu Saputro Diva Armanda Dwi Wulandari Faisal Fendy Rahmawan Ilham Hidayat Khoirun Nasiran Rahmawati Krisna Fajrul Aiza Leni Nur Wulansari M. Ridwan M. sulis Nur syafitri Nuryansyah Oky Solihul Munir Putri Yunia Lestari Rizma Setianingrum Rizky samsudin Rizka Indah N Siti Isnul K Siti Rohmatul K Tri Ahmad F Ulfa Naila Vikcy Wahyu S Abdul Aziz Anita Khumairah Asad Humam Anita Khumairah Bagas Adi P M. Budi Mulyono Bayu Aji Fauzan Gufron Irfan Maulana A Kholifah M. gufron A M. Mulana A M. Saiful A P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 60 Kelas VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 Muhammas Ihsan Nilam Siru A Rifdatun Nisa Richelis Cahya F Sabilatul Muna Samsul Huda Siti Asiyah Siti Mardiyah Siti Masitoh Sukma Pri Angggara Taufiq Hidayat V V V V V V V V V V V VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B 2. Hasil Data Mentah Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang. Untuk itu peneliti membagikan tiga macam angket yang masing-masing angket berisikan 10 item soal kepada responden. Masing-masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai jawaban a bernilai tinggi dengan skor 3, jawaban b bernilai sedang dengan skor 2, dan jawaban c bernilai rendah dengan skor 1. Angket pertama berisi pertanyaan tentang penggunaan media pembelajaran audio visual, dan angket kedua berisi pertanyaan mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang, maka penulis sajikan data berdasarkan hasil angket yang penulis sebarkan. 61 Tabel 3.5 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual di MTs Assalafi, Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38` 39 40 41 42 43 1 a a c a c a a b c c c c c c b b a a c c a a b a a c a a b b c c c a a a a c b b b b b 2 b b b b b b c c c c b b c b a a b a c c b b c b b c c c c a c a c c c c c b a a b a b 3 a a a a a a a a a a a a a b a a a a a a b b a a a b a a a a a a a b b b b a a a a a a Butir Soal dan Jawaban 4 5 6 7 a a b a a b a a a a b b a a a b a a b b a a b a a a c a a a c a a a b a a a b c b a b c a b b b a b c a b b b b b b a a a b b a a a b b a a a a a b c a a a a a a a b b a b b b a b b b a a b a a a b a a b c b a a c c a a c c a a b b a a c a a b c b a b b a a b c b a b c b a b c b a b c a a b c a a a c b a b a b a a a b a b c a a b a b a a b b 62 8 a a a a a a a a a c c b a b b b a a b a a a b a a a a a b a b a b a a a a a b b b c b 9 a b a a a b a a a a a b a b a a a a b c a a a a a a c c a a a a a b b a b a a b b a b 10 a a b b b b a a a c b b b b b b c a a a a a b a a b b b b a a a a b b a a b b b b b a Nominasi A B 8 2 7 3 6 3 7 3 5 4 6 4 8 0 7 1 7 1 4 1 3 4 2 7 5 2 0 9 5 5 6 4 6 3 10 0 4 3 7 0 6 4 6 4 3 6 8 2 8 2 3 4 5 1 5 1 4 5 8 1 4 3 7 2 4 3 3 5 6 2 5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 3 6 5 4 4 6 C 0 0 1 0 1 0 2 2 2 5 3 1 3 1 0 0 1 0 3 3 0 0 1 0 0 3 4 4 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 0 0 1 1 0 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 b a a a a a a b b a b b b b b b b b a b a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a b a a a a a a a a a a b b b b b b b a b b b a a a a a b b b b a a a a b b a a a b a b a b a a a a a b a a b a b b a a b 3 7 7 7 7 6 6 6 8 7 7 3 3 3 3 4 4 4 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tabel 3.6 Hasil Angket Motivasi dalam Mengikuti Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 a a a a a a a a a a a a a a b b a a c b a a a a a a a a a a a 2 a a a a a a a a a b a a a a b b a b a a a b a a a a a a a b a 3 b b b b b a b b a b a a b a b b b a b a b a b a a a a a a b b Butir Soal dan Jawaban 4 5 6 7 a a a a a b a a b a a a b a a a b a a a a b a a b b b b b b a b a a a a b b c c a b a b a b a b a b a a a b a a b b b b b b b b a b b b a a a a b a b b b c a b a b a a a a a a a c b c a b a a a a a a b b a a a b a b a b a b b b a a b b b b a a b a 63 8 b b a a a a a a a b a a a a b b a a b c b b b a a a a a a a a 9 b c b b b b c c c c b a a c a a c c c a b b c c c c c c c b c 10 a a a a a a c c a a b a a b a a a a a b a a a a a b a a b b a a 7 6 7 7 7 8 3 4 9 2 6 8 8 7 2 2 5 8 3 4 6 7 4 8 9 6 7 7 6 2 7 Nominasi B 3 3 3 3 3 2 5 4 1 5 4 2 2 2 8 8 4 1 5 4 4 3 3 1 0 3 2 2 3 8 2 C 0 1 0 0 0 0 2 2 0 3 0 0 0 1 0 0 1 1 2 2 0 0 3 1 1 1 1 1 1 0 1 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 a a a a a a a b a a b a a a a a a a a a a a b a b a a a a b b a b a a a a a a a a a a a b a b b a a b b b a b b a b a a b b a a b b a b a b b a b b b a a b b b b a a b a a a a b b c b a a a b b a a a a a b b b a a a b a b a b b b a a b b a b a a a a a a b a a b a 64 b a b a a b a b b a b a b a a b a b a a c b a b a b a b a b b b a a a a a a b b a a a b c c c c c c b a c a a c a b b b a b b a b b b a b b a a a a a a a a a a a a b a a a c c 3 6 3 3 7 7 7 8 2 8 5 7 8 7 7 8 5 4 9 10 4 5 6 3 5 6 2 2 3 2 7 2 5 2 2 3 3 2 5 6 1 0 4 4 1 1 2 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 BAB IV ANALISIS DATA Pembahasan pada bab ini yaitu untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, di MTs Assalafi, Desa. Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang, Tahun Ajaran 2014/2015.peneliti akan menganalisis ketiga variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan koefisien regresi ganda. Adapun cara menganalisisnya, penulis menggunakan tiga tahap yaitu: 1) Analisis pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual, 2) Analisis pengaruh motivasi belajar fiqih, 3) Analisis hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. A. Analisis Diskriptif Dalam analisis diskriptif, penulis akan menyajikan analisis data dalam rangka untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, di MTs Assalafi, Desa. Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang, Tahun Ajaran 2014/2015. 1. Analisis Data Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Pengambilan data mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 65 item pertanyaan. Masing-masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: a. Siswa yang menjawab A diberi skor 3 b. Siswa yang menjawab B diberi skor 2 c. Siswa yang menjawab C diberi skor 1 Adapun jumlah siswa yang dijadikan objek sebanyak 53 siswa. Berikut adalah daftar nomer absen seswa beserta jawaban dan skornya. Tabel 4.1 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Klasifikasi Jumlah Jawaban A 8 7 6 7 5 6 8 7 7 4 3 2 5 0 5 6 6 10 4 7 6 B 2 3 3 3 4 4 0 1 1 1 4 7 2 9 5 4 3 0 3 0 4 C 0 0 1 0 1 0 2 2 2 5 3 1 3 1 0 0 1 0 3 3 0 66 Jumlah Skor Per Item 3 2 1 24 4 0 21 6 0 18 6 1 21 6 0 15 8 1 18 8 0 24 0 2 21 2 2 21 2 2 12 2 5 9 8 3 6 14 1 15 4 3 0 18 1 15 10 0 18 8 0 18 6 1 30 0 0 12 6 3 21 0 3 18 8 0 Skor 28 27 25 27 24 26 26 25 25 19 20 21 22 19 25 26 25 30 21 24 26 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 6 3 8 8 3 5 5 4 8 4 7 4 3 6 5 5 5 5 5 3 5 4 3 7 7 7 7 6 6 6 8 7 4 6 2 2 4 1 1 5 1 3 2 3 5 2 3 3 3 5 5 6 4 6 7 3 3 3 3 4 4 4 2 3 0 1 0 0 3 4 4 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 9 24 24 9 15 15 12 24 12 21 12 9 18 15 15 15 15 15 9 15 12 9 21 21 21 21 18 18 18 24 21 8 12 4 4 8 2 2 10 2 6 4 6 10 4 6 6 6 10 10 12 8 12 14 6 6 6 6 8 8 8 4 6 0 1 0 0 3 4 4 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 22 28 28 20 21 21 23 27 21 26 21 21 24 23 23 23 25 25 22 24 24 23 27 27 27 27 26 26 26 28 27 Untuk memasukkan angka tersebut kedalam rumus, maka harus dicari lebar interval dengan rumus sebagai berikut: i = 67 Keterangan: i = Interval Xt = Nilai tertinggi Xr = Nilai terendah Ki = Kelas interval i = i = i =7 Setelah diketahui lebar interval, dapat ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: a. Nominasi A adalah nilai 24-30 tinggi (T) b. Nominasi B adalah nilai 17-23 sedang (S) c. Nominasi C adalah nilai 10-16 rendah (R) Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut: Tabel 4.2 Skor dan Nominasi Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 Skor 28 27 25 27 24 26 26 25 68 Nominasi T T T T S T T T 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 45 47 25 19 20 21 22 19 25 26 25 30 21 24 26 26 22 28 28 20 21 21 23 27 21 26 21 21 24 23 23 23 25 25 22 24 24 23 27 27 27 69 T S S S S S T T T T S T T T S T T S S S S T S T S T T S S S T T S S S S T T T 48 49 50 51 52 53 27 26 26 26 28 27 T S S S T T Dari data tabel tersebut maka dapat diketahui nilai sangat tinggi untuk kategori A adalah 34 siswa, kategori B adalah 19 siswa, dan kategori C adalah 0 siswa. Setelah interval dan nominasinya didapat, maka ditentukan frekuensi dan prosentase keaktifan siswa sebagai berikut: P= x 100 % Keterangan: P = Angket presentase F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Jumlah siswa atau siswi 100% = Bilangan Konstan a. Kategori skor tinggi (A) :P= x 100 % P= x 100 % P = 64,15 % b. Kategori skor sedang (B) :P = x 100 % P= x 100 % P = 35,85 % c. Kategori skor rendah (C) 70 :0 Tebel 4.3 Interval dan Prosentase Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual NO Interval 1 24-30 2 17-23 3 10-16 Jumlah Frekuensi 34 19 0 prosentase 64,15 % 35,85 % 0% 53 100% Nominasi A B C Keterangan Tinggi Sedang Rendah Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa: a. Nominasi antara 24-30 berarti pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dikatakan tinggi (A) sebanyak 34 siswa atau 64,15 %. b. Nominasi antara 17-23 berarti pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dikatakan sedang (B) sebanyak 19 siswa atau 35,85 %. c. Nominasi antara 10-16 berarti pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dikatakan rendah (C) sebanyak 0 siswa atau 0 %. Maka pernyataan diatas menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu “Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio visual pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi” 2. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Pengambilan data mengenai pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan. Masing- 71 masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: a. Siswa yang menjawab A diberi skor 3 b. Siswa yang menjawab B diberi skor 2 c. Siswa yang menjawab C diberi skor 1 Adapun jumlah siswa yang dijadikan objek sebanyak 53 siswa. Berikut adalah daftar nomer absen siswa beserta jawaban dan skornya. Tabel 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Klasifikasi Jumlah Jawaban A 7 6 7 7 7 8 3 4 9 2 6 8 8 7 2 2 5 8 3 4 6 7 B 3 3 3 3 3 2 5 4 1 5 4 2 2 2 8 8 4 1 5 4 4 3 C 0 1 0 0 0 0 2 2 0 3 0 0 0 1 0 0 1 1 2 2 0 0 72 Jumlah Skor Per Item 3 2 1 21 6 0 18 6 1 21 6 0 21 6 0 21 6 0 24 4 0 9 10 2 12 8 2 27 2 0 6 10 3 18 8 0 24 4 0 24 4 0 21 4 1 6 16 0 6 16 0 15 8 1 24 2 1 9 10 2 12 8 2 18 8 0 21 6 0 Skor 27 25 27 27 27 28 21 22 29 19 26 28 28 26 22 22 24 27 21 22 26 27 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 4 8 9 6 7 7 6 2 7 3 6 3 3 7 7 7 8 2 8 5 7 8 7 7 8 5 4 9 10 4 5 3 1 0 3 2 2 3 8 2 6 3 5 6 2 2 3 2 7 2 5 2 2 3 3 2 5 6 1 0 4 4 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 12 24 27 18 21 21 18 6 21 9 18 9 9 21 21 21 24 6 24 15 21 24 21 21 24 15 12 27 30 12 15 6 2 0 6 4 4 6 16 4 12 6 10 12 4 4 6 4 14 4 10 4 4 6 6 4 10 12 2 0 8 8 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 21 27 28 25 26 26 25 22 26 22 25 21 22 26 26 27 28 21 28 25 26 28 27 27 28 25 24 29 30 21 24 Untuk memasukkan angka tersebut kedalam rumus, maka harus dicari lebar interval dengan rumus sebagai berikut: i = 73 Keterangan: i = Interval Xt = Nilai tertinggi Xr = Nilai terendah Ki = Kelas interval i = i = i =7 setelah diketahui lebar interval, dapat ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai berikut: a. Nominasi A adalah nilai 24-30 tinggi (T) b. Nominasi B adalah nilai 17-23 sedang (S) c. Nominasi C adalah nilai 24-30 rendah (R) Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut: Tabel 4.5 Skor dan Nominasi Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor 27 25 27 27 27 28 21 22 29 74 Nominasi T T T T T T S S T 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 19 26 28 28 26 22 22 24 27 21 22 26 27 21 27 28 25 26 26 25 22 26 22 25 21 22 26 26 27 28 21 28 25 26 28 27 27 28 25 75 S T T T T S S T T S S T T S T T T T T T S T S T S S T T T T S T T T T T T T T 49 50 51 52 53 24 29 30 21 24 T T T S T Dari data tabel tersebut maka dapat diketahui nilai sangat tinggi untuk kategori A adalah 39 siswa, kategori B adalah 14 siswa, dan kategori C adalah 0 siswa. Setelah interval dan nominasinya didapat, maka ditentukan frekuensi dan prosentase keaktifan siswa sebagai berikut: P= x 100 % Keterangan: P = Angket presentase F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Jumlah siswa atau siswi a. Kategori skor tinggi (A) :P = x 100 % P= x 100 % P = 73,58 % b. Kategori skor sedang (B) :P = x 100 % P= x 100 % P = 26,42 % c. Kategori skor rendah (C) 76 :0 Tebel 4.6 Interval Dan Prosentase Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih NO 1 2 3 Interval 27-30 23-26 19-22 Jumlah Frekuensi 21 18 14 53 Prosentase 39,6 % 34,0 % 26,4 % 100% Nominasi A B C Keterangan Tinggi Sedang Rendah Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa: a. Nominasi antara 24-30 berarti pengaruh motivasi belajar siswa dikatakan tinggi (A) sebanyak 39 siswa atau 73,58 %. b. Nominasi antara 17-23 berarti pengaruh motivasi belajar siswa dikatakan sedang (B) sebanyak 14 siswa atau 26,42 %. c. Nominasi antara 10-16 berarti pengaruh motivasi belajar siswa dikatakan rendah (C) sebanyak 0 siswa atau 0 %. Maka pertanyaan diatas dapat menjawab rumusan masalah kedua yaitu “bagaimana motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih di MTs Assalafi”. 3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Pengambilan data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih diperoleh dari nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran Fiqih. Adapun jumlah siswa yang dijadikan objek sebanyak 53 siswa. Berikut adalah daftar nomer absen siswa beserta nilainya. 77 Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Nilai Ulangan Harian Mapel Fiqih 1 2 3 7.3 9,7 9 7 6.5 9.5 10 8.5 8.5 7 10 10 8,6 8.4 9 9.5 9.5 7 6.5 7 6.5 6 7 7 7.8 8.2 8 6.5 6.5 7 7,3 8,3 7,4 9 9,5 9,5 9,3 8,3 9,4 7,8 8 7,2 8,3 7,2 7,5 7,5 8,2 7,3 7,6 7,4 9 8,7 9 8,3 6,5 8 7,5 8,3 8,7 7 7,5 7,3 8,2 7,2 7,3 8,5 8 7,5 8,5 7,5 8,5 8 9 9,7 8,3 5,5 7 8,5 7,2 6,8 7 10 8,4 8,6 8 7,5 8,5 6,5 5,5 6 8 8,4 7,6 8,5 8,5 9 8,5 8,5 7 7,8 7,1 7,1 78 Jumlah 26 23 27 27 26 27 20 20 24 20 23 28 27 23 23 23 25 26 22 24 23 23 24 24 27 21 21 27 24 18 25 26 24 22 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 9,3 8,3 10 9 6,5 7,7 7,8 10 9,3 8,3 7,2 7,6 7,8 8,6 8,5 7,8 9 8,7 9,2 7,5 8,2 8 8,3 7,3 6,2 7,2 8 9,7 7,7 8,3 8,4 9,1 8,4 8,5 8,2 10 8,3 7,7 7,2 7,5 8 8,7 6,2 9 9 8 7 10 8,5 9 8,1 10 9 10 10 10 10 25 24 26 26 20 23 24 26 27 26 24 26 26 27 26 26 29 27 27 klarifikasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam kategori sebagai berikut: d. Nominasi A adalah nilai 8,0-10 tinggi (T) e. Nominasi B adalah nilai 7,0-7,9 sedang (S) f. Nominasi C adalah nilai 0,0-6.9 rendah (R) Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut: 79 Tabel 4.8 Skor dan Nominasi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih No. Pes 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Skor 26 23 27 27 26 27 20 20 24 20 23 28 27 23 23 23 25 26 22 24 23 23 24 24 27 21 21 27 24 18 25 26 24 22 25 24 80 Nominasi T S T T T T S S T S S T T S S S T T S T S S T T T S S T T S T T T S T T 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 26 26 20 23 24 26 27 26 24 26 26 27 26 26 29 27 27 T T S S T T T T T T T T T T T T T Dari data tabel tersebut maka dapat diketahui nilai sangat tinggi untuk kategori A adalah 36 siswa, kategori B adalah 17 siswa, dan kategori C adalah 0 siswa. Setelah interval dan nominasinya didapat, maka ditentukan frekuensi dan prosentase keaktifan siswa sebagai berikut: P= x 100 % Keterangan: P = Angket presentase F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Jumlah siswa atau siswi 81 a. Kategori skor sangat tinggi (A) :P = x 100 % P= x 100 % P = 45,3 % b. Kategori skor sedang (B) :P = x 100 % P= x 100 % P = 41,5 % c. Kategori skor rendah (C) :0 Tebel 4.9 Interval dan Prosentase Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih NO Interval 1 26-29 2 22-25 3 18-21 Jumlah Frekuensi 24 22 7 53 prosentase 45,3% 41,5% 13,2% 100% Nominasi A B C Keterangan Sangat tinggi Sedang Rendah Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa: a. Nominasi antara 24-30 berarti hasil belajar siswa dikatakan tinggi (A) sebanyak 37 siswa atau 67,92%. b. Nominasi antara 17-23 berarti pengaruh hasil belajar siswa dikatakan sedang (B) sebanyak 17 siswa atau 32,08%. c. Nominasi antara 10-16 berarti pengaruh hasil belajar siswa dikatakan rendah (C) sebanyak 0 siswa atau 0 %. Maka pertanyaan diatas dapat menjawab rumusan masalah ketiga yaitu “Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi” 82 B. Hipotesis Penelitian Analisis ini bertujuan untuk membuktikan diterima tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan. Penelitian ini untuk menguji pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan koefisien regresi ganda. Penelitian ini menggunakan 3 variabel dengan 2 variabel bebas yaitu penggunaan media audio visual sebagai X1 dan motivasi belajar sebagai X 2, serta satu variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi srbagai variabel Y. Adapun untuk mencari nilai koefisien regresi ganda, maka peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut: Tabel 5.1 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih 26 X12 784 X22 729 Y2 676 X1.Y 728 X2.Y 702 X1.X2 756 25 23 729 625 529 621 575 675 25 27 27 625 729 729 675 729 675 4 27 27 27 729 729 729 729 729 729 5 24 27 26 576 729 676 624 702 648 6 26 28 27 676 784 729 702 756 728 7 26 21 20 676 441 400 520 420 546 8 25 22 20 625 484 400 500 440 550 9 25 29 24 625 841 576 600 696 725 10 19 19 20 361 361 400 380 380 361 11 20 26 23 400 676 529 460 598 520 NO 1 X1 28 X2 27 2 27 3 Y 83 12 21 28 28 441 784 784 588 784 588 13 22 28 27 484 784 729 594 756 616 14 19 26 23 361 676 529 437 598 494 15 25 22 23 625 484 529 575 506 550 16 26 22 23 676 484 529 598 506 572 17 25 24 25 625 576 625 625 600 600 18 30 27 26 900 729 676 780 702 810 19 21 21 22 441 441 484 462 462 441 20 24 22 24 576 484 576 576 528 528 21 26 26 23 676 676 529 598 598 676 22 26 27 23 676 729 529 598 621 702 23 22 21 24 484 441 576 528 504 462 24 28 27 24 784 729 576 672 648 756 25 28 28 27 784 784 729 756 756 784 26 20 25 21 400 625 441 420 525 500 27 21 26 21 441 676 441 441 546 546 28 21 26 27 441 676 729 567 702 546 29 23 25 24 529 625 576 552 600 575 30 27 22 18 729 484 324 486 396 594 31 21 26 25 441 676 625 525 650 546 32 26 22 26 676 484 676 676 572 572 33 21 25 24 441 625 576 504 600 525 34 21 21 22 441 441 484 462 462 441 35 24 22 25 576 484 625 600 550 528 36 23 26 24 529 676 576 552 624 598 37 23 26 26 529 676 676 598 676 598 38 23 27 26 529 729 676 598 702 621 39 25 28 20 625 784 400 500 560 700 40 25 21 23 625 441 529 575 483 525 41 22 28 24 484 784 576 528 672 616 42 24 25 26 576 625 676 624 650 600 43 24 26 27 576 676 729 648 702 624 44 23 28 26 529 784 676 598 728 644 45 27 27 24 729 729 576 648 648 729 46 27 27 26 729 729 676 702 702 729 47 27 28 26 729 784 676 702 728 756 48 27 25 27 729 625 729 729 675 675 84 49 26 24 26 676 576 676 676 624 624 50 26 29 26 676 841 676 676 754 754 51 26 30 29 676 900 841 754 870 780 52 28 21 27 784 441 729 756 567 588 27 1293 24 1337 27 1298 729 31913 576 34101 729 32092 729 31752 648 32912 648 32674 53 JUMLAH 1. Korelasi antara X1 dengan Y Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, maka menggunakan rumus: rX1Y= }{ √{ } Keterangan : rX1Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment ∑ X1 Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor Y ∑ X1 : Jumlah seluruh skor X1 ∑Y : Jumlah seluruh Y Tabel 5.2 Analisis Korelasi Product Moment Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi. Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1 Y X2 Y X1 X2 85 Frekuensi 1293 1337 1298 31913 34101 32092 31752 32912 32674 rX1Y= }{ √{ = = = = } √{ }{ √{ }{ √{ }{ } } } √ = = 0,256 Dari hasil diatas diperoleh kejelasan bahwa hasil koefisien pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih adalah rX1Y= 0,256 2. Korelasi X2 dengan Y Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, maka menggunakan rumus sebagai berikut: rX2Y= √{ }{ } Keterangan: rX2Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment N : Number of Cases ∑ X2 Y : Jumlah hasil Perkalian antara skor X2dan skor Y ∑ X2 : Jumlah seluruh skor X2 ∑Y : Jumlah seluruh Y 86 Tabel 5.3 Analisis Korelasi Product Moment Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi. Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 rX2Y = = = = = Jumlah X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1 Y X2 Y X1 X2 }{ √{ } √{ }{ √{ }{ √{ }{ Frekuensi 1293 1337 1298 31913 34101 32092 31752 32912 32674 } } } √ = = 0,499 Dari hasil tersebut diperoleh kejelasan bahwa hasil koefisien pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih adalah rX2Y= 0,499 87 3. Korelasi X1 dengan X2 Untuk mencari korelasi pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi belajar, menggunakan rumus sebagai berikut: rX1X2= }{ √{ } Tabel 5.4 Analisis Korelasi Product Moment Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi. rX1X2= Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1 Y X2 Y X1 X2 }{ } √{ = = = = }{ √{ √{ √{ }{ }{ } √ = = 0,152 88 Frekuensi 1293 1337 1298 31913 34101 32092 31752 32912 32674 } } Dari hasil diatas diperoleh kejelasan bahwa hasil koefisien pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi belajar adalah rX1X2= 0,152. 4. Mencari Nilai Koefisien Korelasi Ganda Untuk mencari koefisien korelasi ganda pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang, Tahun Ajaran 2014/2015, maka menggunakan rumus berikut: rX X Y= √ Keterangan: r X1X2Y : Korelasi ganda antara X1X2 dan Y rX1Y : Korelasi antara rx1y rX2Y : Korelasi antara rx2y rX1X2 : Korelasi rX X Y =√ antara rx1x2 =√ =√ =√ = 0,532 89 Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang adalah 0,532. Pengaruh ini secara kuantitatif dapat dinyatakan cukup kuat, korelasi sebesar 0,532 itu baru berlaku untuk sampel yang diteliti. Apakah koefisien pengaruh itu dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikasinya dengan rumus sebagai berikut : Fh = = = = = 10,143 Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji F diatas adalah 10,143. Ada ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi F hitung > F tabel atau 10,143 > 3,18 hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan 90 motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang 2014/2015. C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Setelah data berhasil diuji dengan product moment dan regresi ganda, maka langkah awal adalah mencari df (derajat kebebasan), dengan rumus sebagai berikut : df = N- nr keterangan : N : Jumlah responden Nr : jumlah variabel (x dan y) df = N- nr = 53-2 = 51 Setelah diketahui df nya kemudian dilihat pada tabel "r" product moment,maka diperoleh "r" product moment pada taraf kesalahan 5% adalah 0,279 dan 1% adalah 0, 361 Untuk rX1Y diperoleh hasil 0,256 sehingga tidak terjadi pengaruh dan signifikasi pada taraf 1% (0,256<0,361), maka penggunaan media pembelajaran audio visual tidak mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun ajaran 2014/2015. 91 Selanjutnya rX2Y diperoleh hasil 0,499 sehingga terjadi pengaruh positif dan signifikasi pada taraf 1% (0,499>0,361), maka motivasi mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab.Semarang tahun ajaran 2014/2015. Selanjutnya untuk pengaruh rX X Y diperoleh hasil 0,532, merupakan pengaruh positif dan signifikasi pada taraf 1% (0,532>0,361). Maka hal ini Ha (Hipotesis alternatif) diterima dan terbukti kebenarannya karena "ro" lebih besar dari "rt” dan Ho ( Hipotesis nol) ditolak kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab.Semarang tahun ajaran 2014/2015. Selanjutnya untuk F hitung sebesar 10,143 sedangkan untuk F tabel adalah 3,18. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual (X 1) dan pengaruh motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih (Y) terdapat korelasi yang signifikan sehingga Hipotesis alternatif (Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari F tabel (10,143>3,18) sedangkan Hipotesis nol (Ho) ditolak karena tidak terbukti kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun ajaran 2014/2015. 92 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian pada bab III dan IV , dapat diambil kesimpulan untuk mengetahui tujuan penelitian yaitu: untuk mengetahui pengaruh positif penggunaan media pembelajaran audio visual (X1), pengaruh motivasi (X2), terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Assalafi Kenteng, maka setelah diadakan perhitungan menunjukkan: 1. Bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual oleh guru di MTs Assalafi Kenteng tahun 2014/2015 yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 34 siswa atau sebesar sebanyak 64,15 %, kategori sedang 19 siswa atau sebesar 38,85 %, dan kategori rendah sebanyak 0 siswa atau sebesar 0%, dengan demikian , penggunaan media pembelajaran audio visual oleh guru di MTs Assalafi Kenteng dalam kategori tinggi yaitu sebesar 64,15 %. 2. Bahwa motivasi belajar pada mata pelajaran Fiqih di Mts Assalafi Kenteng tahun ajaran 2014/2015 yang termasuk kategori tinggi sebanyak 39 siswa atau sebesar 73,58 %, kategori sedang sebanyak 14 siswa atau sebesar 26,42 %, dan kategori rendah sebanyak 0 siswa atau sebesar 0 %, dengan demikian, motivasi belajar pada mata pelajaran 93 Fiqih di MTs Assalafi Kenteng dalam kategori tinggi yaitu sebesar 73,58 %. 3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng tahun 2014/2015 yang termasuk kategori tinggi sebanyak 24 siswa atau sebesar 45,3%, kategori sedang sebanyak 22 siswa atau sebesar 41,5%, dan kategori rendah sebanyak 7 siswa atau sebesar 13,2%, dengan demikian , kategori hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng dalam kategori tinggi yaitu sebesar 45,3%. 4. Berdasarkan analisis data, tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, hal ini dibuktikan dengan r hitung = 0,256, kemudian dikorelasikan dengan tabel r pada taraf kesalahan 1% (0,361) dan hasilnya lebih kecil dari r hitung. 5. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar mata pelajaran Fiqih terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, hal ini dibuktikan dengan r = 0,499, kemudian dikorelasikan dengan tabel r pada taraf kesalahan 1% (0,361) dan hasilnya lebih besar dari r hitung. 6. Dari data penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi regresi 94 ganda dari hasil RX1X2Y hitung sebesar 0,532 kemudian dikorelasikan dengan tabel r pada taraf kesalahan 1% (0,361) dan hasilnya lebih besar dari r hitung. Selanjutnya diuji signifikasinya dengan Fhitung sebesar 10,143 , kemudian dikorelasikan dengan tabel distribusi F dengan df= 51 dan nr=2, maka diperoleh F tabel adalah 3,18. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual (X1) dan Pengaruh motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih (Y) terdapat korelasi yang signifikan sehingga Hipotesis alternatif (Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari F tabel (10,143>3,18) sedangkan Hipotesis nol (Ho) ditolak karena tidak terbukti kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun ajaran 2014/2015. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan di atas, selanjutnya penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi guru hendaknya lebih optimal dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran audio visual supaya dapat menimbulkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih 95 karena siswa melihat dan mendengar materi secara langsung penjelasan dari guru saat pelajaran Fiqih. 2. Bagi siswa supaya mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pelajaran Fiqih yang diajarkan oleh guru saat di kelas. 3. Saran bagi peneliti lain yang hendak meneliti tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, hendaknya lebih kreatif dan inovatif lagi supaya menambah pengalaman dan wawasan keilmuan di kemudian hari. C. Penutup Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat serta hidayah-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tanpa mendapat kesulitan yang berarti. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi yang dipersembahkan ini masih jauh dari kesempurnaan. Lebih lanjut, penulis berharap ada kritik dan saran yang membangun serta adanya tindak lanjut dari penelitian ini. 96 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Arsyad, Azhar.. 2011. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asnawir, Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press Asdiqoh, Siti. 2013. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trush Media Publising. Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryanto. 2013. Meningkatkan profesionalisme Guru. Bogor: Ghalia Indonesia Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamzah. 2011. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Khallaf, Abdul Wahhab. 1996. Kaidah – Kaidah Hukum Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Karim, Syafi‟i. 2006. Fiqih Ushul Fiqih. Bandung: CV Pustaka Setia. Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Maslikhah. 2009. Ensikopedia pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Miftahul Huda. 2014. Model – Model Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1 Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Offset Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Bogor: Ghalia Indonesia. Sam‟s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras. Sriyanti. Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sukandarrumidi. 2004. Metodolgi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, cet 4. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suwardi, dkk. 2009. Teori – Teori Belajar. Salatiga: STAIN SALATIGA PRESS. Syarifuddin, Amir. 1997. Ushul Fiqh. Ciputat: Logos Wacana Ilmu. Yogiyanto. 2007. Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa. Yogyakarta: CV Andi Offset. Zuhri, Saifudin. 2011. Ushul Fiqih, Akal Sebagai Sumber Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2 LAMPIRAN – LAMPIRAN 3 4 5 6 Data Nama Responden di MTs Assalafi No Nama Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Afwan Nuzula Aghis Ahmad Zidan Ahmad Feriyansah Ahsani Muarifah Azkaria Husaimi Dani Syah Putra Dimas Wahyu Saputro Diva Armanda Dwi Wulandari Faisal Fendy Rahmawan Ilham Hidayat Khoirun Nasiran Rahmawati Krisna Fajrul Aiza Leni Nur Wulansari M. Ridwan M. sulis Nur syafitri Nuryansyah Oky Solihul Munir Putri Yunia Lestari Rizma Setianingrum Rizky samsudin Rizka Indah N Siti Isnul K Siti Rohmatul K Tri Ahmad F Ulfa Naila Vikcy Wahyu S Abdul Aziz Anita Khumairah Asad Humam Anita Khumairah Bagas Adi P M. Budi Mulyono Bayu Aji Fauzan Gufron Irfan Maulana A Kholifah M. gufron A M. Mulana A M. Saiful A Muhammas Ihsan 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Jenis Kelamin L V V V P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 7 Kelas VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII A VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 Nilam Siru A Rifdatun Nisa Richelis Cahya F Sabilatul Muna Samsul Huda Siti Asiyah Siti Mardiyah Siti Masitoh Sukma Pri Angggara Taufiq Hidayat V V V V V V V V V V 8 VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B VII B ANGKET PENELITIAN A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. NIS : 3. Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Isilah identitas anda sebelum menjawab pertanyaan – pertanyaan angket ini. 2. Beri tanda (X) pada setiap pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda pada lembar jawab yang tersedia. 3. Terimakasih atas partisipasinya. C. DAFTAR PERTANYAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL 1. Apakah guru anda terampil menggunakan media audio visual ketika pelajaran fiqih berlangsung? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 2. Pernahkah guru anda memutarkan video tentang materi fiqih pada saat pembelajaran? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 3. Ketika guru anda menjelaskan materi fiqih dengan media audio visual, apakah guru anda menggunakan bahasa yang mudah dipahami? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 4. Apakah guru anda memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas, ketika guru sudah selesai menjelaskan materi fiqih dengan menggunakan media audio visual? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 5. Ketika guru menjelaskan materi fiqih menggunakann media audio visual, apakah muncul pertanyaan mengenai materi yang disampaikan oleh guru? a. Sering b. Kadang-kadang 9 c.Tidak pernah 6. Pernahkah guru anda menjelaskan materi fiqih dengan memutarkan video tentang materi fiqih? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 7. Ketika anda melihat dan mendengar secara langsung video tentang materi fiqih, apakah anda lebih faham? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 8. Ketika guru menjelaskan materi fiqih dengan media pembelajaran audio visual, apakah anda memperhatikan dengan baik? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 9. Ketika guru menjelaskan materi fiqih dengan menggunakan media pembelajaran audio visual, apakah waktunya lebih efektif dibanding dengan matode ceramah? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 10. Apakah anda lebih mudah mengingat materi yang disampaikan oleh guru, ketika menggunakan media pembelajaran audio visual? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah MOTIVASI SAAT PELAJARAN FIQIH 11. Apakah anda selalu masuk kelas saat proses pembelajaran fiqih? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 12. Apakah anda memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 13. Apakah anda faham penjelasan materi fiqih yang disampaikan oleh guru? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 14. Apakah anda selalu mencatat hal – hal yang penting saat pelajaran fiqih berlangsung? a. Sering b. Kadang-kadang 15. Apakah anda berani bertanya kepada guru belum faham? 10 c.Tidak pernah tentang materi fiqih yang a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 16. Apakah anda rajin belajar untuk mendapatkan nilai yang maksimal? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 17. Apakah anda menerima dengan senang hati ketika terdapat soal yang sulit dikerjakan saat tes berlangsung? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 18. Apakah guru anda memberikan pujian saat anda mendapatkan nilai yang bagus? a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak 19. Apakah anda menerima hukuman apabila mendapatkan nilai yang tidak tuntas? a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah 20. Apakah anda puas dengan nilai mata pelajaran fiqih yang anda peroleh saat ini? a. Sering b. Kadang-kadang 11 c.Tidak pernah 12 13 14 15 16 17 18 FOTO-FOTO DI MTs ASSALAFI KENTENG Foto Lokasi Sekolah 19 Foto Kelas VII A Saat Mengisi Angket Foto Kelas VII B Mengisi Angket 20