MODUL PERKULIAHAN Basis Data Pengenalan Basis Data Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 87033 Tim Dosen 01 Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang pengenalan terhadap basis data, dan DBMS Mahasiswa mampu menjelaskan konsep basis data, mampu menjelaskan komponen dalam basis data, mampu menyebutkan dan menjelaskan keuntungan dan kelebihan penggunaan basis data Pendahuluan Basis data merupakan kumpulan data, yang mendeskripsikan aktivitas suatu organisasi yang saling berhubungan atau lebih. Misalkan sebuah rumah sakit yang mungkin berisi informasi sebagai berikut: Entitas seperti dokter, suster, pegawai RS, pasien, obat dan informasi lainnya. Hubungan antara entitas, contohnya adalah relasi periksa antara dokter dengan pasien, relasi pengobatan antara pasien dengan obat dan relasi lainnya yang mungkin terjadi dari hubungan antara 2 relasi atau lebih. Jauh sebelum ditemukan dan diaplikasikan basis data dalam pengembangan system dan aplikasi, industry teknologi informasi menggunakan pendekatan aplikasi berbasis file atau file-base approach. Berikut adalah penjelasan mengenai file-based system. File-Based Systems Kumpulan dari program-program aplikasi yang menyediakan layanan untuk end users sebagai contohnya adalah laporan. Setiap program mendefinisikan dan mengatur datanya masing-masing, artinya bersifat dependent terhadap program yang spesifik. File‐BasedProcessing 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keterbatasandaripendekatanberbasisfile(File‐Based) Data terpisah-pisah dan terisolasi (Separation and isolation of data) o Setiap program mengatur datanya masing-masing. o User dari program yang satu tidak dapat menggunakan data yang diperlukan yang berada pada program yang lain. Duplikasi Data (Duplication of data) o Data yang sama terdapat pada program yang berbeda. o Pemborosan ruang penyimpanan dan sangat potensial untuk terjadinya perbedaan format dan/atau nilai untuk data yang sama. Ketergantungan Data (Data dependence) o Stuktur file didefinisikan dalam kode program. Ketidaksesuaian Format File (Incompatible file formats) o Program dituliskan dalam bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga tidak mudah untuk mengakses data/file yang satu dengan yang lainnya. Program Aplikasi dengan Queri/pengembangan yang terbatas (Fixed Queries/Proliferation of application programs) o Program dibuat untuk memenuhi fungsi-fungsi khusus o Setiap terdapat kebutuhan baru yang timbul/diperlukan, akan memerlukan program yang baru pula. Pendekatan Database Timbulkarena: - Pendefinisian data disimpan/dilekatkan dalam program aplikasi bukan disimpan pada tempat yang terpisah dan independen. - Tidak ada pengaturan/control pada pengaksesan dan manipulasi data yang dilakukan oleh program aplikasi Hasil: – 2014 Database dan Database Management System (DBMS). 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Definisi: Kumpulan relasi-relasi logikal dari data (dan deskripsi data) yang dapat digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Katalog sistem (metadata) menyediakan deskripsi data untuk memungkinkan kemandirian data-program (program–data independence). Merupakan relasi data logikal yang terdiri dari entity-entity, atribut-atribut, dan relationship dari informasi organisasi/perusahaan. Database Management System (DBMS) Sistem software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara database dan menyediakan akses terkontrol untuk database yang bersangkutan. Data definition language (DDL). o Memungkinkan spesifikasi tipe data, struktur dan batasan-batasan data o Semua spesifikasi disimpan dalam database Data manipulation language (DML). o 2014 Fasilitas pengadaan umum (dengan query language) mengenai data. 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengontrolan akses terhadap database meliputi : o Sistem keamanan. o Sistem integritas. o Sistem kontrol konkurensi. o Sistem kontrol recovery. o Katalog yang dapat diakses oleh user. Mekanisme view . o Hanya menyediakan data-data yang dibutuhkan atau digunakan oleh user. DataBase Management System (DBMS) Definisi Data (DDL) o Untuk spesifikasi tipe data, struktur dan batasan-batasan lainnya (Skema eksternal, konseptual dan internal, juga mapping-mapping yang ada). o Seluruh spesifikasi disimpan dalam database. o DBMS harus menyertakan komponen DDL processor atau DDL Compiler. Manipulasi Data (DML) o DBMS harus mampu menangani permintaan pemanggilan data, update atau penghapusan data, juga penambahan data baru kedalam database. o DBMS harus menyertakan komponen DML processor atau DML compiler. Optimasi dan Eksekusi o DML Request akan diproses oleh komponen Optimizer yang berfungsi untuk menentukan cara yang paling efisien dalam implementasi request. o Requaest yang telah dioptimalkan kemudian dieksekusi dibawah kontrol Run-Time Manager. Keamanan dan Integritas Data o DBMS harus mampu memonitor permintaan user, dan menolak segala usaha yang mengganggu batasan keamanan dan integritas data yang telah didefinisikan. 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Recovery dan Concurrency Data o DBMS atau komponen software lain (Transaction Manager) harus menyediakan kontrol system recovery dan concurrency. Data Dictionary o Berisikan “data about the data “, yaitu seluruh objek yang terkait dalam system didefinisikan dan disimpan dalam data dictionary. Performance o DBMS harus menampilkan semua fungsi yang telah didefinisikan sebelumnya se-efisien mungkin. Mekanisme View. o Menyediakan/menampilkan kepada pengguna data-data yang diperlukan dan digunakan saja. Views o Memungkinkan setiap pengguna memiliki tampilan database tersendiri. o Suatu view pada dasarnya merupakan bagian/subset dari database. o Manfaat view meliputi: Mengurangi kerumitan (Reduce complexity) Menyediakan tingkatan keamanan (Provide a level of security) Menyediakan mekanisme untuk mengubah tampilan database Menampilkan struktur database yang konsisten dan tidak berubah walaupun database asal diubah 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komponen DBMS Komponen DBMS Hardware - Meliputi PC sampai dengan jaringan komputer. - Tempat penyimpanan secondary (manegtic disk), I/O device ex : disk drives), device Controller, I/O Channels, dan lainnya. Hardware processor dan main memory, digunakan untuk mendukung saat - eksekusi system software database. Software DBMS, operating system, network software (jika diperlukan) dan program - aplikasi pendukung lainnya. Data - Data pada sebuah system database baik itu single-user system maupun multi-user system harus terintegrasi dan dapat ddigunakan bersama (Integrated and Shared). Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut schema. Procedures - Instrukti dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan menggunakan database dan DBMS. People - DA (Data Administrator), seseorang yang berwenang untuk keputusan stategis dan kebijakan mengenai data yang ada 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id membuat - DBA (DataBase Administrator), menyediakan dukungan teknis untuk implementasi keputusan tersebut, dan bertanggungjawab atas keseluruhan kontrol system pada level teknis - Database Designer (Logical and Physical) - Application Programmers, bertanggungjawab untuk membuat aplikasi database dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada, seperti : C++, Java, dan lainnya. - End Users, Siapapun yang berinteraksi dengan system secara online melalui workstation/terminal. History of Database Systems First generation - Second generation - Hierarchical and Network Relational Third generation - Object Relational - Object-Oriented Keuntungan dan kerugian DBMS Keuntungan DBMS Penggunaan Data Bersama (The Data Can Be Shared) Mengurangi Kerangkapan Data (Redudancy Can Be Reduced) Menghindari Ketidakkonsistenan Data (Inconsistency Can Be Avoided) Integritas Data Terpelihara (Integrity Can Be Maintained ) Keamanan Terjamin (Security Can Be Enforced ) Kebutuhan User Yang Kompleks Dapat Teratasi (Balanced conflicting requirements) 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pelaksanaan Standarisasi (Standards Can Be Enforced) Meningkatkan Produktivitas (Increased productivity) Layanan Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and recovery services) Kerugian DBMS Rumit (Complexity) Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik, sehingga dapat memperoleh manfaatnya. Ukuran (Size) Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory. Biaya DBMS (Cost of DBMS) Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs) Biaya Konversi (Cost of conversion) Performance Pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya. Higher impact of a failure Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti. 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan 1. Jelaskan dengan singkat menggunakan kalimat anda sendiri tentang bagaimana basis data diperlukan dalam sebuah pegembangan aplikasi. 2. Apakah perbedaan antara seorang Database Administrator dengan Data Administrator? Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data Lingkungan Basis Data Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh 87033 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang lingkungan basis data tentang arsitektur ANSI-SPARC serta komponen dalam perangkat lunak dari DBMS berserta fungsinya Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan konsep asitektur 3 level basis data dan mampu mengidentifikasi komponen perangkat lunak dalam DBMS Tujuan dari Three-Level Architecture Seluruh pengguna harus dapat mengakses data yang sama. Tampilan pengguna (user’s view) tidak dapat diubah. Pengguna tidak perlu mengetahui detail penyimpanan fisik database. DBA harus dapat mengubah struktur penyimpanan database tanpa mempengaruhi tampilan/view pengguna. Struktur internal database harus tidak terpengaruh oleh perubahan aspek fisik pada penyimpanan. DBA harus dapat merubah struktur konseptual database tanpa mempengaruhi seluruh pengguna. Database System Architecture ANSI-SPARC Three-Level Architecture 2013 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id External Level Cara pandang User terhadap Database. Menerangkan bagaimana data yang ada direpresentasikan untuk user yang berbeda. Ekternal level merupakan level individual user, dimana masing-masing user hanya akan berkepentingan dengan satu bagian saja. Cara pandang dari masing-masing user bersifat abstrak bila dibandingkan dengan bagaimana sebenarnya data tersebut disimpan. Masingmasing pandangan user tersebut disebut external view, yang berisi berbagai tipe eksternal record. Jadi level ini berkaitan erat dengan pemakai, dimana dari tiap pemakai hanya memerlukan sebagian dari data yang ada dalam database. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut, dan hubungan antar entitas yang diperlukan saja. Conceptual Level Cara pandang keseluruhan database (Community view of the database). Menerangkan data apa saja yang tersimpan dan relasi antar data. Conceptual view merupakan representasi informasi keseluruhan dari isi database, dimana semua pandangan masing-masing user digabungkan. Perwujudannya abstrak, bila dibandingkan dengan bagaimana data sesunggguhnya tersimpan secara fisik. Konseptual view berisi berbagai tipe dari konseptual record yang didefinisikan oleh konseptual skema, ditulis dalam data definition language (DDL). Pendefinisian skema konseptual dimaksudkan untuk menyertakan feature-feature tambahan, seperti security and integrity. Beberapa tujuan utama dari skema konseptual diantaranya ; menggambarkan enterprise secara lengkap, bagaimana data tersebut digunakan, bagaimana aliran data didalam enterprise, kegunaan data untuk setiap proses, proses kontrol atau audit yang diberikan pada setiap proses. Internal Level Representasi secara fisik (Physical representation) dari database pada komputer. Menerangkan bagaimana data yang ada disimpan dalam database. Internal view merupakan level terendah dalam representasi dari keseluruhan database. Internal view berisikan berbagai tipe internal record yang didefinisikan oleh skema internal. 2013 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Selain itu juga menjelaskan mengenai alokasi ruang penyimpanan data dan index, bagaimana perwujudan field-field yang disimpan, deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen), pemampatan data, dan teknik encription (pengamanan data). Dengan kata lain level ini berkaitan dengan storage structure/stored database yang menerangkan tempat penyimpanan data pada internal view, dan storage structure definition pada skema internal yang menerangkan hubungannya dengan cara pengaksesan data yang disimpan. Differences between Three Levels of ANSI-SPARC Architecture 2013 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id User A1 User A2 User B1 User B2 User B3 Host Host Host Host Host L *External *External External View A Schema A Schemas and mapping built and maintained by the Database Administrator (DBA) External View B Schema B External/Conceptual mapping A Conceptual External/Conceptual mapping B Conceptual View DBMS Schema Conceptual/Internal mapping A Storage Structure Definition (Internal Schema) Stored Database (Internal View) *User Interface Detail arsitektur sistem basis data Data Independence Logical Data Independence 2013 Menunjukkan kekebalan skema eksternal terhadap perubahan skema konseptual. Perubahan skema konseptual (contoh : penambahan/penghapusan entity). 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tidak memerlukan perubahan skema eksternal atau penulisan ulang program aplikasi. Physical Data Independence Menunjukkan kekebalan skema konseptual terhadap perubahan skema internal. Perubahan skema internal (contoh : Menggunakan organisasi file yang berbeda, perubahan struktur/peralatan penyimpanan) Tidak memerlukan perubahan skema konseptual maupun skema eksternal. Data Independence and the ANSI-SPARC Three-Level Architecture Database Languages Data Definition Language (DDL) Bahasa yang memungkinkan DBA atau user untuk mendefinisikan, menerangkan dan memberi nama entitas-entitas, atribut, dan relationship yang dibutuhkan untuk aplikasi, termasuk batasan-batasan keamanan dan integritas-nya. 2013 Data Manipulation Language (DML) 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menyediakan operasi dasar manipulasi data pada data yang ada dalam Database, yaitu: - Penyisipan data - Modifikasi data - Pemanggilan data - Penghapusan data Procedural DML Bahasa yang memungkinkan user (umumnya programmer) untuk memberi instruksi ke system mengenai data yang dibutuhkan dan cara pemanggilannya. Artinya, user harus menjelaskan operasi pengaksesan data yang akan digunakan dengan menggunakan prosedur yang ada untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Non-Procedural DML Bahasa yang memungkinkan user untuk menentukan data yang dibutuhkan dengan menyebutkan spesifikasinya tanpa men-spesifikasikan bagaimana cara mendapatkannya. Fourth Generation Language (4GL) User lebih menekankan pada pendefinisian apa yang akan dikerjakan, daripada bagaimana mengerjakannya. 4GL meliputi Query Languages Forms Generators : Merupakan fasilitas interaktif untuk membuat form input data dan tampilannya. Mendefinisikan design tampilan, informasi apa yang akan disajikan, komponen warna pada layar dan karakteristik lainnya. Report Generators Membuat laporan (reports) yang datanya diambil dari database. Memungkinkan user untuk mengambil data yang diperlukan untuk laporan. Lebih menekankan kepada rancangan output, yaitu bagaimana suatu laporan akan disajikan. 2013 Graphics Generators 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Digunakan untuk mengambil data dari database, dan menampilkannya dalm bentuk grafik, seperti ; bar chart, pie chart, line chart dan lainnya. Application Generators. Fasilitas untuk menghasilkan program yang berhubungan dengan data, menentukan bagaimana menampilkan fungsi-fungsi. Model Data Kumpulan konsep-konsep yang terintegrasi untuk menggambarkan data, relationships antar data, dan batasan-batasan data dalam organisasi. Data Model terdiri dari : Bagian struktural, berisikan sekumpulan aturan berdasarkan database yang dapat dibuat; Bagian manipulasi, mendefinisikan tipe operasi yang boleh dilakukan; Aturan-aturan Integritas. Kegunaan untuk Merepresentasikan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dipahami. untuk menetapkan konsistensi dalam menginterpretasikan dan memperlakukan database. Jenis-jenis Model data : 2013 Object-Based Data Models Entity-Relationship Semantic Functional Object-Oriented. Record-Based Data Models Relational Data Model Network Data Model 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id memandang, mengorganisir, Hierarchical Data Model. Physical Data Models Menerangkan bagaimana data disimpan dalam komputer, merepresentasikan informasi seperti ; struktur record, permintaan record, dan jalur akses Conceptual Modelling Skema konseptual merupakan bagian utama dari system yang menampilkan view seluruh user. Merupakan representasi yang akurat dan lengkap dari kebutuhan data pada organisasi. Merupakan proses pembentukan suatu model informasi yang digunakan dalam organisasi yang terlepas dari detail implementasi. Hasilnya merupakan model data konseptual. Fungsi-fungsi DBMS Penyimpanan, pengambilan dan perubahan Data. Katalog yang dapat diakses oleh pengguna. Dukungan Transaksi. Layanan kontrol konkurensi. Layanan recovery. Layanan kepemilikan (Authorization Services). Dukungan komunikasi data. Layanan integrasi. Layanan untuk peningkatan independensi data. Layanan utilitas. 2013 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komponen software utama DBMS Query Processor, merupakan komponen utama dalam DBMS yang merubah query kedalam bahasa instruksi tingkat rendah yang ditujukan untuk database manager. Database Manager (DM), DM berhadapan dengan program aplikasi dan queri yang diajukan oleh user. DM menerima query dan memeriksa skema eksternal dan konseptual untuk menentukan record konseptual apa yang dapat memenuhi permintaan user. File Manager, memanipulasi file-file dasar yang tersimpan dan mengatur alokasi tempat penyimpanan. DML Processor, modul ini mengkonversikan pernyataan DML dalam program aplikasi kebentuk standar dari bahasa host. 2013 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DDL Compiler, mengkonversikan pernyataan DDL kedalam sekumpulan tabel-tabel yang berisikan meta-data. Tabel-tabel ini tersimpan di katalog sistem dan informasi pengawasannya disimpan pada file header data. Catalog Manager, mengatur pengaksesan dan memelihara katalog system. Komponen Database Manager (DM) 2013 11 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komponen software utama dalam DM : Authorization Control, modul ini memeriksa bahwa user memiliki otorisasi yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi. Command Processor, ketika sistem telah memeriksa otorisasi user, maka hak pengawasan dialihkan pada command processor. Integrity Checker, untuk operasi yang menyebabkan perubahan database, integrity checker memeriksa bahwa operasi yang diminta memenuhi batasan-batasan integritas yang ada. Query Optimizer, modul ini menentukan stategi yang paling optimal untuk eksekusi query. Transaction Manager, modul ini menampilkan proses yang diinginkan dari suatu operasi Scheduler, modul ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi terhadap database yang berurutan tidak mengalami konflik satu dengan lainnya. Recovery Manager, modul ini memastikan database selalu berada pada kondisi yang konsisten jika terjadi kesalahan. Buffer Manager, modul ini bertanggung jawab untuk men-transfer data antara main memory dan secondary storage. Multi-User DBMS Architectures Teleprocessing Arsitektur tradisional untuk multi-user system, dimana sebuah CPU terhubung dengan beberapa workstation. 2013 Teleprocessing Topology 12 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id File-Server File-server dihubungkan dengan beberapa workstation melalui jaringan (network), Database diletakan pada file-server, DBMS dan aplikasi dijalankan pada masing-masing workstation. Kerugiannya : Kepadatan jaringan Diperlukan copy DBMS pada setiap workstation. Kontrol concurrency, recovery dan integrity yang lebih rumit. File-server architecture Client-Server Server menangani database dan DBMS, Client mengatur user interface dan menjalankan aplikasi. 2013 Keuntungannya : Akses yang lebih luas terhadap database. Meningkatkan performa. Pengurangan biaya hardware. Pengurangan biaya komunikasi. Peningkatan konsistensi. Client-Server Architecture 13 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2013 Alternative Client-Server Topologies 14 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Summary Client – Server Client Mengatur user Interface Menerima & memeriksa syntax input dari user Membangun (Generates) permintaan DB dan mengirimkannya ke server Memberikan respon balik ke user Server Menerima & memroses permintaan DB dari client Memeriksa autorisasi Menjamin batasan integritas Menampilkan queri/proses update dan mengirimkannya ke user Memelihara System Catalog Menyediakan kontrol recovery Menyediakan akses DB yang akurat Transaction Processing Monitors Program yang mengontrol transfer data antara client dan server untuk menyediakan environment yang konsisten, khususnya untuk Online Transaction Processing (OLTP). Transaction Processing Monitor tingkat pertengahan dari ketiga tingkatan client-server architecture 2013 15 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id System Catalog Tempat penyimpanan informasi (metadata) menjelaskan data yang ada di database. Hal-hal yang disimpan, diantaranya : Nama-nama user yang diberi wewenang. Nama data item dalam database; Batasan untuk setiap data item; data item yang dapat diakses oleh user dan tipe aksesnya. Digunakan sebagai penguji kontrol autorisasi dan integritas. Information Resource Dictionary System (IRDS) Respon terhadap usaha untuk standarisasi interface data dictionary. Standar IRDS mendefinisikan sejumlah pengaksesan data sictionary, diantaranya 2013 extensibility of data; integrity of data; controlled access to data. aturan : IRDS services interface 16 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengenai penyimpanan dan Latihan 1. Diskusikan konsep dari data independence dan jelaskan pentingnya konsep ini dalam lingkup basis data 2. Apa yang dimaksud dengan model data? Sebutkan dan jelaskan masing-masing dari model data 3. Apa yang dimaksud dengan ‘client–server architecture’ dan apa keuntungan dari pendekatan ini? Bandingkan arsitektur client-server dengan 2 arsitektur lainnya 4. Jelaskan fungsi dan pentingnya dari sebuah system katalog Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2013 17 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data Model Relasional Basis Data Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh 87033 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang model relasional dalam basis data Mahasiswa mampu menjelaskan struktur data relasional, mampu menyebutkan dan menjelaskan kunci relasional Relational Model Terminology Relasi direpresentasikan sebagai table yang terdiri dari baris dan kolom. Diaplikasikan hanya pada struktur logical bukan fisikal. Atribut adalah nama kolom pada table. Tuple adalah baris pada table (record). Domain adalah himpunan nilai dari satu atau lebih atribut. Degree adalah banyaknya atribut/kolom pada tabel. Cardinality adalah banyaknya tuple/baris pada tabel. Relational Database adalah kumpulan relasi ternormalisasi dengan nama relasi yang jelas dan dapat dibedakan. Instances of Branch and Staff (part) Relations 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh Domain Atribut Terminologi Alternatif untuk Model Relasional Dalam basis data terdapat beberapa terminology yang sebenarnya merujuk pada sebuah hal yang sama. Adanya perbedaan dikarenakan adanya perbedaan cara pandang dan perbedaan pengaplikasian. Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara terminology alternative dalam model relasional dapat dilihat pada table 3.1. Definisi matematis untuk relasi Misalkan terdapat himpunan D1 & D2, dimana D1 = {2, 4} dan D2 = {1, 3, 5}. Cartesian product, D1 X D2, adalah himpunan pasangan dimana elemen pertama merupakan anggota dari D1 dan elemen ke dua, anggota dari D2. D1 X D2 = {(2, 1), (2, 3), (2, 5), (4, 1), (4, 3), (4, 5)} 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Himpunan bagian dari Cartesian product merupakan relasi, contoh : R = {(2, 1), (4, 1)} Dapat pula dituliskan dalam pasangan dengan kondisi, contoh : elemen kedua = 1 : R = {(x, y) | x X D1, y X D2, and y = 1} elemen pertama = 2 kali elemen kedua : S = {(x, y) | x X D1, y X D2, and x = 2y} Jika terdapat 3 buah himpunan, D1, D2, D3 dengan Cartesian Product D1 X D2 X D3. Contoh : D1 = {1, 3} D2 = {2, 4} D3 = {5, 6} D1 X D2 X D3 = {(1,2,5), (1,2,6), (1,4,5), (1,4,6), (3,2,5), (3,2,6), (3,4,5), (3,4,6)} Cartesian product dari himpunan n (D1, D2, . . ., Dn) adalah : D1 X D2 X. . .XDn = {(d1, d2, . . . , dn) | d1 Є D1, d2 Є D2, . . . , dn Є Dn} atau dapat ditulis : n XDi i=1 Relasi Database Skema Relasi Nama relasi yang didefinisikan oleh himpunan pasangan atribut dan nama domain. Misal : A1, A2, …, An adalah atribut dengan domain D1, D2, …, Dn, maka pasangan { a1:D1, A2:D2, …, An:Dn} adalah skema relasi. Skema Database Relasional Himpunan skema relasi, dengan nama yang berbeda. Misal : Jika R1, R2, ..., Rn adalah himpunan skema relasi, maka dapat dituliskan skema database relasional dalam R, sehingga R = {R1, R2, ..., Rn} Sifat-sifat Relasi Nama Relasi berbeda satu sama lain dalam skema relasional. Setiap sel (baris, kolom) dari relasi berisi satu nilai atomik. 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Setiap atribut memiliki nama yang berbeda. Nilai suatu atribut berasal dari domain yang sama. Setiap tuple berbeda, dan tidak ada duplikasi tuple. Kunci-kunci Relasional (Relational Keys) Superkey Sebuah atribut atau himpunan atribut yang mengidentifikasi secara unik tuple-tuple yang ada dalam relasi. Candidate Key Superkey (K) dalam relasi Untuk setiap relasi R, nilai K akan mengidentifikasi secara unik tuplenya. Jika Candidate key terdiri dari beberapa atribut, disebut composite key. Primary Key Candidate key yang dipilih untuk identifikasi tuple secara unik dalam suatu relasi. Alternate Keys Candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key. Foreign Key Atribut atau himpunan atribut dalam relasi yang disesuaikan (matching) dengan candidate key pada beberapa relasi. Relational Integrity Null - Merepresentasikan nilai untuk atribut yang tidak diketahui/tidak digunakan/tidak tersedia untuk suatu tuple. - Berkaitan dengan ketidaklengkapan/pengecualian data - Representasi tidak adanya suatu nilai dan tidak sama nilainya dengan Nol atau Spasi. Entity Integrity Pada relasi dasar, tidak ada atribut ataupun primary key yang bernilai NULL. 2014 Referential Integrity 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika terdapat foreign key dalam suatu relasi, maka nilai foreign key tersebut harus sesuai (match) dengan nilai candidate key dari beberapa tuple pada database atau nilai foreign key harus NULL seluruhnya. Enterprise Constraints Aturan tambahan yang dispesifikasikan oleh user atau DBA. Views Relasi Dasar (Base Relation) Nama relasi mengacu kepada entitas dalam skema konseptual, dimana tuple-tuple disimpan dalam database secara fisik. View - Hasil dinamik dari satu atau lebih operasi relasional yang dilakukan pada relasi dasar untuk menghasilkan relasi yang lain. - Merupakan relasi virtual yang tidak harus ada dalam database, tetapi dihasilkan pada saat dilakukan permintaan (request). - Isi dari view didefinisikan sebagai query dari satu atau lebih relasi dasar. - View bersifat dinamis, artinya perubahan yang dilakukan pada relasi dasar yang mempengaruhi atribut pada view langsung terlihat. Kegunaan View Menyediakan mekanisme keamanan yang fleksible dan baik dengan menyembunyikan bagian database dari user tertentu. Mengijinkan user untuk meng-akses data dengan berbagai cara, sehingga data yang sama dapat dilihat oleh user yang berbeda dengan cara yang berbeda pada saat yang sama. 2014 Menyederhanakan operasi yang rumit pada relasi dasar. 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Merubah view (Updating View) Seluruh update yang dilakukan pada relasi dasar harus secepatnya terlihat dalam seluruh view yang terkait dengan relasi dasar tersebut. Jika view di-update, perubahan harus terlihat pada relasi dasar yang digunakan. Terdapat beberapa batasan pada tipe modifikasi yang dilakukan terhadap view, diantaranya: - Update diperbolehkan jika query melibatkan relasi dasar tunggal dan berisikan candidate key dari relasi dasar. - Update dilarang jika melibatkan banyak relasi dasar. - Update tidak diperkenankan melibatkan penggabungan atau pengelompokan operasi. Latihan 1. Jelaskan perbedaan antara sebuah relasi, skema relasi. Apakah yang dimaksud dengan skema basis data relasional? 2. Jelaskan dan berikan contoh tentang integrity constraint beserta contohnya 3. Apa yang dimaksud dengan view? Jelaskan perbedaa antara view dengan sebuah relasi fisik Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data SQL: QUERI SINGLE TABLE Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh 87033 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang perintah dalam SQL DML untuk queri pada tabel tunggal Mahasiswa mampu menuliskan perintah SQL DML sederhana dan fungsi agregat Tujuan dari SQL Idealnya, database language dapat memungkinkan user untuk: – Membuat struktur relasi dan database; – Melakukan operasi penyisipan (insertion), perubahan (modification) dan penghapusan (deletion) data dari relasion; – Melakukan query sederhana dan rumit. Database language harus melaksanakan operasi-operasi tersebut dengan usaha minimal yang dilakukan user dan sintaks/struktur instruksi harus mudah dipahami/dipelajari. Harus portable sehingga memungkinkan untuk pindah dari satu DBMS ke DBMS lainnya. SQL merupakan transform-oriented language dengan 2 komponen utama: – DDL untuk definisi struktur database. – DML untuk pengambilan (retrieving) dan perubahan (updating) data. Sampai dengan SQL3, SQL tidak mengandung perintah alih kontrol. Hal ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman atau perintah kontrol atau secara interaktif, sesuai dengan keputusan user. SQL cukup mudah dipelajari , karena: - Merupakan bahasa non-procedural – cukup menspesifikasikan informasi apa yang dibutuhkan daripada bagaimana mendapatkannya. - Pada dasarnya mempunyai format yang bebas. SQL Terdiri dari bahasa Inggris standard, seperti : 1) CREATE TABLE Staff(staffNo VARCHAR(5), lName DECIMAL(7,2)); 2014 2) INSERT INTO Staff VALUES (‘SG16’, ‘Brown’, 8300); 3) SELECT staffNo, lName, salary 4) FROM Staff WHERE salary > 10000; 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ARCHAR(15), salary SQL dapat digunakan oleh bermacam-macam user, termasuk DBA, manajemen, pembuat aplikasi dan user lainnya. Terdapat ISO standard untuk SQL, membuat bahasa formal dan de facto untuk relasional database. Sejarah SQL Tahun 1974, D. Chamberlin (IBM San Jose Laboratory) mendefinisikan bahasa yang disebut ‘Structured English Query Language’ (SEQUEL). Versi yang telah diperbaiki, SEQUEL/2, ditemukan tahun 1976 tetapi namanya diubah menjadi SQL untuk alasan hukum. Sampai saat ini masih banyak yang menyebut ‘see-quel’, walaupun ejaan sesungguhnya adalah ‘S-Q-L’. IBM secara berturut-turut memproduksi prototype DBMS yang disebut System R, berdasarkan pada SEQUEL/2. Akar dari SQL, adalah SQUARE (Specifying Queries as Relational Expressions), dimana mendahului proyek System R. Diakhir 70-an, ORACLE muncul dan mungkin merupakan RDBMS komersil pertama yang berbasis SQL. Pada tahun 1987, ANSI dan ISO mempublikasikan standar awal untuk SQL. Pada tahun 1989, ISO mempublikasikan tambahan yang mendefinisikan ‘Integrity Enhancement Feature’. Tahun 1992, revisi utama yang pertama dilakukan pada standar ISO, dikenal sebagai SQL2 atau SQL/92. Tahun 1999, SQL3 dikeluarkan dengan dukungan untuk manajemen data berorientasi objek (object-oriented data management). Pentingnya SQL SQL telah menjadi bagian dari arsitektur aplikasi seperti arsitektur aplikasi sistem IBM. Merupakan pilihan yang strategis untuk organisasi besar dan berpengaruh (co : X/OPEN). 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id SQL digunakan untuk standar lainnya dan mempengaruhi pembuatan standar lainnya sebagai definitional tool. Contoh : – Standar ISO Information Resource Directory System (IRDS). – Standar Remote Data Access (RDA). Penulisan perintah SQL Statemen SQL terdiri dari reserved word dan user-defined word. o Reserved word adalah bagian yang telah ditetapkan pada SQL dan penulisannya harus sesuai dan tidak bisa dipisah-pisahkan. o User-defined word dibuat oleh user dan merepresentasikan nama-nama berbagai objek database seperti relasi, kolom dan view. Kebanyakan komponen dari perintah SQL bersifat case insensitive, kecuali untuk data literal karakter. Mudah dibaca dengan pengaturan baris dan spasi : o Setiap clause dimulai pada baris baru. o Awal dari suatu clause harus berurut dengan clause lainnya. o Jika clause mempunyai beberapa bagian, harus ditampilkan pada baris yang berbeda dan diberi spasi pada awal clause. Menggunakan bentuk notasi Backus Naur Form (BNF) : Menggunakan huruf besar untuk merepresentasikan reserved word. Menggunakan huruf kecil untuk merepresentasikan user-defined word. Mengindikasikan pilihan (choice) diantara beberapa alternatif. Kurung kurawal mengindikasikan required element. Kurung siku mengindikasikan optional element. … mengindikasikan pengulangan (optional repetition ,0 atau lebih). Literal o Literal merupakan konstanta yang digunakan dalam statemen SQL. o Semua literal non-numerik dituliskan diantara kutip tunggal (co : ‘London’). o Semua literal numerik literals tidak dituliskan diantara kutip (co : 650.00). 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dreamhome Database Registration ClentNo BranchNo StaffNo Date_joined CR76 B005 SL41 2-Jan-01 CR56 B003 SG37 11-Apr-00 CR74 B003 SG37 16-Nov-99 CR62 B007 SA9 7-Mar-00 Viewing ClientNo PropertyNo View_Date Comment CR56 PA14 24-May-01 Too Small CR76 PG4 20-Apr-01 Too Remote CR56 PG4 26-May-01 CR62 PA14 14-May-01 CR56 PG36 28-Apr-01 No Dining Room Client ClientNo fName lName TelNo PrefType MaxRent CR76 John Kay 0207-774-5632 Flat 425 CR56 Aline Stewart 0141-848-1825 Flat 350 CR74 Mike Ritchie 01475-392178 House 750 CR62 Mary Tregear 01224-196720 Flat 600 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Private Owner OwnerNo fName lName Address TelNo CO46 Joe Keogh 2 Fergus Dr, Abeerdeen AB2 7SX 01224-861212 CO87 Carol Farrel 6 Achray St, Glasgow G32 9DX 0141-357-7419 CO40 Tina Murphy 63 Well St, Glasgow G42 0141-943-1728 CO93 Tony Shaw 12 Park Pl, Glasgow G4 0QR 0141-225-7025 PropertyForRent PropertyNo Street City PostCode Type Rooms Rent OwnerNo StaffNo BranchNo PA14 16 Holhead Aberdeen AB7 5SO House 6 650 CO46 SA9 B007 PL94 6 Argyll St London NW2 Flat 4 400 CO87 SL41 B005 PG4 6 Lawrence St Glasgow G11 9QX Flat 3 350 CO40 - B003 PG36 2 Manor Rd Glasgopw G32 4QX Flat 3 375 CO93 SG37 B003 PG21 18 Dale Rd Glasgow G12 House 5 600 CO87 SG37 B003 PG16 5 Novar Dr Glasgow G12 9AX Flat 4 450 CO93 SG14 B003 Branch BranchNo Street City PostCode B005 22 Deer Rd London SW1 4EH B007 16 Argyll St Aberdeen AB2 3SU B003 163 Main St Glasgow G11 9QX B004 32 Manse Rd Bristol BS99 1NZ B002 56 Clover Dr London NW10 6EU 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Staff StaffNo fName lName Position Sex DOB Salary BranchNo SL21 John White Manager M 1-Oct-45 30000 B005 SG37 Ann Beech Assistant F 10-Nov-60 12000 B003 SG14 David Ford Supervisor M 24-Mar-58 18000 B003 SA9 Mary Howe Assistant F 19-Feb-70 9000 B007 SG5 Susan Brand Manager F 3-Jun-40 24000 B003 SL41 Julie Lee Assistant F 13-Jun-65 9000 B005 Perintah SELECT Bentuk umum : SELECT [DISTINCT | ALL] {* | [columnExpression [AS newName]] [,...] } FROM TableName [alias] [, ...] [WHERE condition] [GROUP BY columnList] [HAVING condition] [ORDER BY columnList] Dimana : FROM — Menspesifikasikan tabel-tabel yang digunakan. WHERE — Baris filter (kondisi yang harus dipenuhi). GROUP BY -- Bentuk pengelompokkan baris dengan nilai kolom yang sama. HAVING -- Menyeleksi subjek grup untuk beberapa kondisi. SELECT -- Menspesifikasikan kolom mana yang akan ditampilkan. ORDER BY -- Menspesifikasikan order pada output. 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Catatan : o Perintah pada clause tidak dapat diubah. o Perintah yang harus ada hanya SELECT dan FROM, lainnya bersifat optional. Contoh: Semua Baris dan kolom Tampilkan seluruh detail staff SELECT staffNo, fName, lName, position, sex, DOB, salary, branchNo FROM Staff; Dapat menggunakan * sebagai singkatan dari ‘semua kolom’: SELECT * FROM Staff; 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh : Seluruh baris, kolom tertentu. Buatlah daftar gaji seluruh staff yang menampilkan nomor staff, nama awal dan akhir, dan gaji. SELECT staffNo, fName, lName, salary FROM Staff; Penggunaan klausa DISTINCT Contoh : Kegunaan DISTINCT Tampilkan nomor properti dari seluruh properti yang pernah dilihat/dikunjungi. SELECT propertyNo FROM Viewing; 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menggunakan DISTINCT untuk menghilangkan duplikasi : SELECT DISTINCT propertyNo FROM Viewing; Contoh: Field yang dihasilkan Tampilkan daftar gaji/bulan untuk seluruh staff, dengam menampilkan nomor staff, nama awal dan akhir dan detail gaji. SELECT staffNo, fName, lName, salary/12 FROM Staff; 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memberi nama kolom, menggunakan clause AS : SELECT staffNo, fName, lName, salary/12 AS monthlySalary FROM Staff; Kondisi pencarian dengan perbandingan Tampilkan seluruh staff yang mempunyai gaji lebih dari 10,000. SELECT staffNo, fName, lName, position, salary FROM Staff WHERE salary > 10000; Kondisi pencarian dengan perbandingan gabungan Tampilkan detail seluruh kantor cabang yang beralamat di London atau Glasgow. SELECT * FROM Branch WHERE city = “London” OR city = “Glasgow”; 2014 11 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kondisi pencarian dengan batas (range) Tampilkan seluruh staff yang berpenghasilan antara 20,000 dan 30,000. SELECT staffNo, fName, lName, position, salary FROM Staff WHERE salary BETWEEN 20000 AND 30000; BETWEEN menyertakan angka terakhir dari range. Terdapat juga versi negasi NOT BETWEEN. BETWEEN bukan merupakan tambahan yang berarti, karena dapat dituliskan SELECT staffNo, fName, lName, position, salary FROM Staff WHERE salary >=20000 AND salary <= 30000; Bermanfaat untuk nilai dengan range tertentu. Himpunan Anggota (Set Membership) Tampilkan seluruh manager dan supervisor. 2014 12 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id : SELECT staffNo, fName, lName, position FROM Staff WHERE position IN (‘Manager’, ‘Supervisor’); Terdapat versi negasi (NOT IN). IN bukan merupakan tambahan berarti, karena dapat dituliskan : SELECT staffNo, fName, lName, position FROM Staff WHERE position=‘Manager’ OR position = ‘Supervisor’; IN lebih efisien jika himpunan (set) berisi beberapa nilai. Penyesuaian bentuk (Pattern Matching) Tampilkan detail seluruh pemilik dengan kata ‘Glasgow’ pada alamatnya. SELECT OwnerNo, fName, lName, address, telNo FROM PrivateOwner WHERE address LIKE ‘%Glasgow%’; 2014 13 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id SQL mempunyai dua simbol pattern matching : o %: rangkaian dari nol atau lebih karakter. o _ (garis bawah): satu karakter tunggal. o LIKE ‘%Glasgow%’ berarti rangkaian karakter yang mengandung kata ‘Glasgow’, panjang string tidak ditentukan. Kondisi pencarian NULL Tampilkan detail seluruh all viewing pada properti PG4 dimana tidak terdapat komentar. Terdapat 2 viewing untuk properti PG4, satu terdapat komentar dan lainnya tidak. Dilakukan test nilai null secara tegas dengan keyword IS NULL: SELECT clientNo, viewDate FROM Viewing WHERE propertyNo = ‘PG4’ AND comment IS NULL; Versi negasi (IS NOT NULL) dapat menguji nilai non-null. Contoh : Ordering kolom tunggal Tampilkan daftar gaji seluruh staf, disusun secara descending berdasarkan salary. SELECT staffNo, fName, lName, salary FROM Staff ORDER BY salary DESC; 2014 14 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ordering multiple kolom Tampilkan daftar ringkasan properti berdasarkan tipe properti. SELECT propertyNo, type, rooms, rent FROM PropertyForRent ORDER BY type; 2014 15 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari contoh diatas terdapat empat field. Untuk menyusun properti berdasarkan rent o maka harus dispesifikasikan minor order sbb : SELECT propertyNo, type, rooms, rent FROM PropertyForRent ORDER BY type, rent DESC; Perintah SELECT – Aggregate o Standar ISO mendefinisikan lima fungsi aggregate : COUNT Mengembalikan angka dari nilai dalam kolom tertentu SUM Mengembalikan jumlah dari nilai yang terdapat dalam kolom AVG Mengembalikan rata-rata dari nilai yang ada dalam kolom MIN Mengembalikan nilai terkecil dari nilai yang terdapat dalam kolom MAX Mengembalikan nilai terbesar dari nilai yang terdapat dalam kolom o Setiap fungsi beroperasi pada satu kolom dan mengembalikan satu nilai tunggal. o COUNT, MIN, dan MAX digunakan untuk field numerik dan non-numerik, sedangkan SUM dan AVG hanya dapat digunakan pada field numerik. 2014 16 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bagian dari COUNT(*), pertama setiap fungsi mengeliminasi null dan mengoperasikan o nilai non-null. o COUNT(*) menghitung seluruh baris dalam tabel, walaupun terdapat null atau duplikasi. o Menggunakan DISTINCT sebelum nama kolom untuk menghilangkan duplikasi. o DISTINCT tidak berpengaruh terhadap operasi MIN/MAX, tetapi berpengaruh pada SUM/AVG. o Fungsi Aggregate dapat digunakan dalam daftar SELECT dan clause HAVING clause. o Jika daftar SELECT menyertakan fungsi aggregate dan tidak terdapat clause GROUP BY, daftar SELECT tidak dapat mengacu ke kolom dengan fungsi aggregate. Contoh berikut adalah salah o : SELECT staffNo, COUNT(salary) FROM Staff; Kegunaan COUNT(*) Tampilkan banyaknya properti yang mempunyai biaya sewa lebih dari £350 per bulan SELECT COUNT(*) AS count FROM PropertyForRent WHERE rent > 350; 2014 17 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kegunaan COUNT(DISTINCT) Tampilkan banyaknya properti yang berbeda telah dilihat selama May ‘01? SELECT COUNT(DISTINCT propertyNo) AS count FROM Viewing WHERE viewDate BETWEEN ‘1-May-01’ AND ‘31-May-01’; Kegunaan COUNT dan SUM Tampilkan jumlah manager dan jumlah gaji mereka. SELECT COUNT(staffNo) AS count, SUM(salary) AS sum FROM Staff WHERE position = ‘Manager’; 2014 18 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kegunaan MIN, MAX, AVG Carilah minimum, maximum, dan average gaji staff SELECT MIN(salary) AS min, MAX(salary) AS max, AVG(salary) AS avg FROM Staff; Perintah SELECT – Grouping o Menggunakan clause GROUP BY untuk mendapatkan sub-total. o SELECT dan GROUP BY terintegrasi :setiap item dalam SELECT harus berupa singlevalued per group, dan clause SELECT hanya dapat mengandung o – Nama kolom – Fungsi aggregate – Konstanta – Ekspresi terdiri dari kombinasi tersebut diatas. : Semua nama kolom dalam SELECT harus ditampilkan dalam clause GROUP BY kecuali jika dinamakan dalam fungsi aggregate. o Jika WHERE digunakan bersama GROUP BY, WHERE dimunculkan lebih dulu, kemudian groups ditampilkan dari sisa baris untuk memenuhi predikat. o Standar ISO mempertimbangkan dua null bernilai sama untuk kegunaan dari clause GROUP BY. 2014 19 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kegunaan GROUP BY Tampilkan jumlah staff pada setiap cabang dan total gaji staf pada masing-masing cabang SELECT branchNo, COUNT(staffNo) AS count, SUM(salary) AS sum FROM Staff GROUP BY branchNo ORDER BY branchNo; Pengelompokkan terbatas – HAVING clause Clause HAVING didesain untuk digunakan bersama GROUP BY untuk membatasi pengelompokkan yang ditampilkan pada tabel hasil akhir. Hampir sama dengan WHERE, dimana WHERE menyeleksi baris secara individual, sedangkan HAVING secara kelompok. Nama kolom dalam clause HAVING juga akan ditampilkan dalam daftar GROUP BY atau dimasukan dalam fungsi aggregate. Contoh : Kegunaan HAVING Tampilkan jumlah staff dan jumlah gaji mereka untuk cabang dengan jumlah staff lebih dari 1 2014 20 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id SELECT branchNo, COUNT(staffNo) AS count, SUM(salary) AS sum FROM Staff GROUP BY branchNo HAVING COUNT(staffNo) > 1 ORDER BY branchNo; Latihan Perhatikan skema Hotel berikut: Hotel (hotelNo, hotelName, city) Room (roomNo, hotelNo, type, price) Booking (hotelNo, guestNo, dateFrom, dateTo, roomNo) Guest (guestNo, guestName, guestAddress) 1. Buatlah SQL DML untuk: a. Menampilkan semua nama hotel yang ada di kota Bandung b. Menampilkan semua hotel dengan harga terendah dan harga tertinggi dan harga rata-ratanya c. menampilkan nama hotel yang harga sewanya diatas Rp. 1.000.000 2014 21 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id d. menampilkan nama tamu yang berasal dari Depok e. tampilkan nama tamu dan berapa lama mereka menginap f. tampilkan ada berapa jumlah tamu yang berasal dari kota Bandung g. tampilkan nama kota yang terdapat hotel Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2014 22 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data SQL: QUERI MULTI TABLE Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang perintah dalam SQL DML untuk queri pada tabel lebih dari 1 Mahasiswa mampu menuliskan perintah SQL DML multi queri QUERY MULTI TABLE Dalam aplikasinya basis data digunakan untuk menyimpan banyak tabel yang secara logical saling berhubungan satu dengan yang lain. Pada bab sebelumnya, kita telah membahas tentang queri pada tabel tunggal dimana informasi yang dibutuhkan memang hanya berasal dari satu tabel saja. Selanjutnya apa yang harus dilakukan jika informasi yang dibutuhkan dari basis data membutuhkan gabungan informasi dari lebih 1 tabel. Dalam sql, ini biasa disebut sebagai queri multi table. Queri multi table dilakukan dengan 2 pendekatan. Pendekatan yang pertama disebut sebagai nested queri. Nested queri adalah sebuah queri yang mememiliki queri yang tersebunyi didalamnya, queri yang tersembunyi tersebut dinamakan sebagai subqueri. Subqueri biasanya muncul dengan klausa WHERE, FROM atau HAVING. Selain nested queri, pendekatan lainnya adalah dengan menggunakan join. Jenis join ini beragam. Operasi Join yang mengacu pada SQL:1999 adalah sebagai berikut: 1. INNER JOIN (SIMPLE JOIN): yaitu bentuk kondisi join dimana di antara 2 atau lebih tabel yang ingin di join memiliki hubungan sehingga semua isi tabel yang di pilih bisa di tampilkan. Sintak: select * from namatabel1 inner join namatabel2 where namatabel1.kondisisama = namatabel1. kondisisama 2. NON-EQUIJOIN: adalah kondisi join yang tidak mengandung opertor sama dengan (=) Sintak: select * from namatabel1 inner join namatabel2 where namatabel1.kondisisama and namatabel1. kondisisama 3. OUTER JOIN : yaitu bentuk nilai join yang memenuhi daari kedua tabel, Outer join terdiri dari 2 yaitu, LEFT OUTER JOIN: Menampilkan semua data yang ada di tabel kiri dan hanya data yang bersesuaian di tabel kanan, jika tabel kiri tidak mempunyai lawan di tabel kanan maka tabel kanan akan diisi dengan null. 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh sintak select tabel1.kolom, tabel2.kolom from tabel1, tabel2 where tabel1.kolom (+) = tabel2.kolom atau select tabel1.kolom, tabel2.kolom from tabel1 left outer join tabel2 on tabel1.kolom = tabel2.kolom RIGHT OUTER JOIN : Sama dengan left outer join namun peletakan data atau nilai dari tabel lain berada pada sebelah kanan tabel asal. Contoh sintak select tabel1.kolom, tabel2.kolom from tabel1, tabel2 where tabel1.kolom = tabel2.kolom(+) atau select tabel1.kolom, tabel2.kolom from tabel1 right outer join tabel2 on tabel1.kolom = tabel2.kolom 4. SELF JOIN: adalah suatu bentuk kondisi join tau penggabungan yang terjadi pada dua tabel yang sama kondisinya dari kedua tabel tersebut dan menambahkan suatu kata dengan kondisi yang sama antara kedua tabel. Sintak: Select tabel1.namakolom ||’ works for’ || tabel2.namakolom from namatabel1, namatabel2 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Nested queri Contoh:Subquerydenganpersamaan Tampilkan detail staff yang bekerja di cabang yang berada di ‘163 Main St’. SELECT staffNo, fName, lName, position FROM Staff WHERE branchNo = (SELECT branchNo FROM Branch WHERE street = ‘163 Main St’); SELECT yang didalam mencari no cabang dari cabang yang beralamat di ‘163 Main St’ (‘B003’). SELECT yang diluar memanggil detail dari seluruh staff yang bekerja dicabang ini. Kemudian SELECT luar menjadi : SELECT staffNo, fName, lName, position FROM Staff WHERE branchNo = ‘B003’; 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh:SubquerydenganAggregate Tampilkan detail staff yang gaji-nya lebih besar dari gaji rata-rata dan tampilkan selisihnya SELECT staffNo, fName, lName, position, salary – (SELECT AVG(salary) FROM Staff) As SalDiff FROM Staff WHERE salary > (SELECT AVG(salary) FROM Staff); Contoh:SubquerydenganAggregate Tidak dapat dituliskan ‘WHERE salary > AVG(salary)’ Lebih baik digunakan subquery untuk mencari gaji rata-rata (17000), kemudian menggunakan SELECT luar untuk mencari staff dengan gaji lebih besar dari 17000. SELECT staffNo, fName, lName, position, salary – 17000 As salDiff FROM Staff WHERE salary > 17000; Aturan-aturan Subquery Clause ORDER BY dapat tidak digunakan dalam subquery (walaupun dapat digunakan dalam SELECT terluar). 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Subquery SELECT harus terdiri dari nama kolom tunggal atau ekspresi, kecuali untuk subqueries yang menggunakan EXISTS. Berdasarkan default, nama kolom mengacu ke nama tabel pada clause FROM dari subquery. Dapat mengacu ke table dalam FROM menggunakan alias. Ketika subquery merupakan sebuah operand dalam suatu perbandingan, maka harus dituliskan disebelah kanan. Subquery tidak dapat digunakan sebagai operand dalam suatu ekspresi. Contoh:Queribersarang:kegunaanIN Tampilkan properti yang ditangani oleh staff di ‘163 Main St’. SELECT propertyNo, street, city, postcode, type, rooms, rent FROM PropertyForRent WHERE staffNo IN (SELECT staffNo FROM Staff WHERE branchNo = (SELECT branchNo FROM Branch WHERE street = ‘163 Main St’)); 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ANY dan ALL ANY dan ALL dapat digunakan dengan subqueries yang menghasilkan satu kolom tunggal. Dengan ALL, kondisi akan bernilai benar jika terpenuhi oleh semua nilai yang dihasilkan oleh subquery. Dengan ANY, kondisi akan bernilai benar jika ada nilai yang dihasilkan subquery memenuhi ketentuan. Jika subquery bernilai kosong (empty), ALL mengembalikan nilai benar (true), dan ANY mengembalikan nilai salah (false). SOME dapat digunakan sebagai pengganti ANY. Contoh:KegunaanANY/SOME Tampilkan staff yang mempunyai gaji lebih besar dari gaji 1 staff dicabang B003. SELECT staffNo, fName, lName, position, salary FROM Staff WHERE salary > SOME (SELECT salary FROM Staff WHERE branchNo = ‘B003’); Inner query menghasilkan himpunan {12000, 18000, 24000} dan outer query mengambil staff yang gaji-nya lebih besar dari semua nilai yang ada di himpunan tersebut. 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh:KegunaanALL Tampilkan staff yang gaji-nya lebih besar dari gaji setiap anggota staff cabang B003. SELECT staffNo, fName, lName, position, salary FROM Staff WHERE salary > ALL (SELECT salary FROM Staff WHERE branchNo = ‘B003’); Operasi Join Queri Contoh penggunaan inner join Tampilkan nama dan komentar dari semua klien yang sudah melihat properti. Select c.clientno, c.fname, c.lname, propertyno, comment from client c inner join viewing v on c.clientno = v.clientno; 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh penggunaan non inner join Tampilkan nama cabang dan stafnya yang tinggal diluar Paris Select b.branchno, b.bname, s.fname, s.lname, city From branch b Join on staff on s.city <> Paris; Contoh penggunaan left outer join Tampilkan status laporan dari property yang sudah dilihat oleh client Select p.propertyno, p.street, p. City, v.clientno, v.viewdate, v.comment From property p Left outer join viewing v on p.clientno = v.clientno; Contoh peggunaan self join Contoh penggunaan sintaks ini dapat dilihat pada skema HR pada oracle dengan tujuan untuk melihat nama manajer berserta bawahannya. Select e.lastname emp, m.lastname mgr From employees e join employees m On (e.manager_id = m.employee_id) 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan Buka skema HR pada latihan oracle anda. Buatlah queri-queri dengan menggunakan perintah join. Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data SQL: DATA DEFINITION LANGUAGE Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang perintah dalam SQL untuk membangun dan mendefiniskan basis data beserta strukturnya Mahasiswa mampu menuliskan perintah SQL untuk membuat sebuah struktur tabel, mampu mendefinisikan integrity constraint dalam DDL. 2014 1 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sasaran Dalam DDL Tipe data yang didukung oleh SQL standard. Kegunaan dari integrity enhancement feature pada SQL. Bagaimana menetapkanbatasan integritas menggunakan SQL. Bagaimana menggunakan integrity enhancement feature dalam perintah CREATE dan ALTER TABLE. Integrity Enhancement Feature Data yang dibutuhkan (Required data) Batasan domain (Domain constraints) Integritas entitas (Entity integrity) Integritas referensial (Referential integrity) Batasan enterprise (Enterprise constraints) IEF-Required Data Beberapa kolom field harus memiliki nilai yang pasti (tidak diperkenankan bernilai NULL). NULL digunakan untuk merepresentasikan data yang tidak ada/ tidak tersedia, hilang atau tidak disertakan. Standar ISO menetapkan keyword NOT NULL untuk mengatasi hal tersebut. Contoh format deklarasi : position VARCHAR(10) NOT NULL 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id IEF-Domain Constraints Setiap kolom mempunyai domain, atau dengan kata lain himpunan dari nilai-nilai yang benar. Misalkan dalam tabel Staff terdapat kolom Sex yang berisi nilai karakter tunggal ‘M’ atau ‘F’, maka dapat dideklarasikan CHECK (Search Condition); sehingga : sex CHAR NOT NULL CHECK (sex IN (‘M’, ‘F’)); atau dieklarasikan secara eksplisit : CREATE DOMAIN DomainName [AS] dataType [DEFAULT defaultOption] [CHECK (searchCondition)] Sehingga : CREATE DOMAIN SexType AS CHAR CHECK (VALUE IN (‘M’, ‘F’)); sex SexType NOT NULL searchCondition dapat mengandung table lookup, misalkan membuat domain Branchnumber untuk memastikan nilai yang akan dimasukan sesuai dengan branch number yang sudah ada pada tabel Branch : CREATE DOMAIN BranchNo AS CHAR(4) CHECK (VALUE IN (SELECT branchNo FROM Branch)); 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Domain dapat dihapuskan dengan menggunakan perintah DROP DOMAIN, jika ditetapkan RESTRICT kemudian domain digunakan dalam tabel, view dan definisi penegasan (assertion definition), maka penghapusan domain akan ditolak. Jika ditetapkan CASCADE, maka kolom tabel yang menggunakan domain tersebut secara otomatis diganti dengan nilai default yang ada. DROP DOMAIN DomainName [RESTRICT | CASCADE] IEF - Entity Integrity Primary key dari suatu tabel harus berisi nilai yang unik, dan non-null untuk setiap barisnya. Standard ISO menyediakan clause FOREIGN KEY pada perintah CREATE dan ALTER TABLE : PRIMARY KEY(staffNo) PRIMARY KEY(clientNo, propertyNo) ->(Jika primary Key terdeiri dari beberapa kolom) Hanya dapat mempunyai 1 clause PRIMARY KEY untuk setiap table, tetapi masih dapat memastikan pemasukkan nilai yang unik untuk beberapa alternate key dengan menggunakan keyword UNIQUE: UNIQUE(telNo) IEF - Referential Integrity Foreign Key adalah kolom atau himpunan kolom yang menghubungkan setiap baris dalam child table yang berisi Foreign Key dengan baris dari parent table yang berisi Primary Key yang sesuai/match. Integritas referential berarti, jika FK berisi suatu nilai, maka nilai tersebut harus mengacu kesuatu baris dalam parent table. 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Standard ISO menyediakan pendefinisian untuk FK dengan clause FOREIGN KEY dalam CREATE dan ALTER TABLE: FOREIGN KEY(branchNo) REFERENCES Branch Operasi INSERT/UPDATE yang berusaha untuk membuat nilai FK dalam child table tanpa nilai candidate key yang sesuai dalam parent table. Aksi yang dilakukan yang berusaha untuk merubah / menghapus (update/delete) nilai candidate key dalam parent table yang memiliki baris yang sesuai dalam child table tergantung pada referential action yang ditetapkan dengan subclause ON UPDATE dan ON DELETE. Terdapat 4 pilihan aksi, yaitu : CASCADE, menghapus baris dari parent table dan secara otomatis o menghapus baris yang sesuai dalam child table, jika baris yang dihapus tadi merupakan candidate key yang digunakan sebagai foreign key pada tabel lainnya, maka aturan foreign key untuk tabel ini dihilangkan. SET NULL, menghapus baris pada parent table dan menetapkan nilai foreign o key dalam child table menjadi NULL. Berlaku jika kolom foreign key mempunyai qualifier NOT NULL. SET DEFAULT, menghapus baris dari parent table dan menetapkan setiap o komponen foreign key dari child table menjadi defaultyang telah ditetapkan. Berlaku jika kolom foreign key memliki nilai DEFAULT. NO ACTION, menolak operasi penghapusan dari parent table. Merupakan o default jika aturan ON DELETE dihilangkan Contoh 1 : Pada tabel PropertyForRent, StaffNo merupakan foreign key yang mengacu ke tabel Staff. Untuk menetapkan aturan penghapusan, jika record staff dihapus dari tabel Staff, maka nilai StaffNo yang ada pada PropertyForRent akan diganti menjadi NULL. Sehingga dapat dituliskan : FOREIGN KEY (staffNo) REFERENCES Staff ON DELETE SET NULL Contoh 2 : 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id OwnerNo dalam tabel PropertyForRent merupakan foreign key yang mengacu ke tabel PrivateOwner. Untuk mendefinisikan aturan peng-update-an, jika OwnerNo dalam PrivateOwner di-update, maka kolom yang terkait dalam tabel PropertyForRent akan diganti dengan nilai baru, sehingga dapat dituliskan : FOREIGN KEY (ownerNo) REFERENCES Owner ON UPDATE CASCADE IEF - Enterprise Constraints Standard ISO memungkinkan untuk menetapkan pendefinisian enterprise constraint dengan menggunakan clause CHECK/UNIQUE dalam CREATE dan ALTER TABLE juga CREATE ASSERTION. Format pendeklarasian : CREATE ASSERTION AssertionName CHECK (searchCondition) Contoh : Untuk mendefinisikan enterprise constraint yang menegaskan agar anggota staff tidak mengatur lebih dari 100 property pada waktu yang sama : CREATE ASSERTION StaffNotHandlingTooMuch CHECK (NOTEXISTS (SELECT FROM PropertyForRent GROUP BY staffNo HAVING COUNT(*) > 100)) 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id staffNo Data Definition SQL DDL memungkinkan objek database seperti schema, domain, table, view, dan index untuk dibuat dan dihapuskan. Perintah-perintah SQL DDL yang utama adalah : o CREATE SCHEMA o DROP SCHEMA o CREATE/ALTER DOMAIN o DROP DOMAIN o CREATE/ALTER TABLE o DROP TABLE o CREATE VIEW o DROP VIEW Beberapa DBMS juga menyediakan : o CREATE INDEX o DROP INDEX Relasi-relasi dan objek lain dari suatu database berada dalam sebuah environment. Setiap environment mengandung saru atau lebih catalog, dan setiap catalog terdiri dari sekumpulan/himpunan skema. Skema adalah suatu himpunan bernama yang terdiri dari oobjek-objek database yang saling berhubungan. Objek dalam sebuah skema dapat berupa table, view, domain, assertion, collation, translation, dan himpunan karakter. Seluruhnya memiliki owner yang sama. Membuat Skema (CREATE SCHEMA) Perintah untuk mendefinisikan skema : CREATE SCHEMA [Name | AUTHORIZATION CreatorId ] Perintah untuk menghapus skema : DROP SCHEMA Name [RESTRICT | CASCADE ] Jika ditetapkan RESTRICT (default), maka skema harus kosong atau operasi akan digagalkan. Jika ditetapkan CASCADE, maka operasi berjalan berurut menghapus 2014 7 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seluruh objek yang terkait dengan skema yang telah didefinisikan sebelumnya. Jika terjadi kegagalan operasi, maka DROP SCHEMA akan gagal juga. Membuat table (CREATE TABLE) Membuat tabel dasar digunakan format sbb : CREATE TABLE TableName {(colName dataType [NOT NULL] [UNIQUE] [DEFAULT defaultOption] [CHECK searchCondition] [,...]} [PRIMARY KEY (listOfColumns),] {[UNIQUE (listOfColumns),] […,]} {[FOREIGN KEY (listOfFKColumns) REFERENCES ParentTableName [(listOfCKColumns)], [MATCH {PARTIAL|FULL}] [ON UPDATE referentialAction] [ON DELETE referentialAction ]] [,…]} {[CHECK (searchCondition)] [,…] }) Membuat tabel dengan satu atau lebih kolom dengan tipe data tertentu. Dengan NOT NULL, sistem akan menolak setia[ usaha untuk memasukan nilai NULL kedalam kolom. Dapat menspesifikasikan nilai DEFAULT untuk kolom. Primary key harus selalu ditetapkan NOT NULL. Clause FOREIGN KEY menetapkan FK bersama dengan aksi referensial. Contoh - CREATE TABLE CREATE DOMAIN OwnerNumber AS VARCHAR(5) 2014 8 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id CHECK (VALUE IN (SELECT ownerNo FROM PrivateOwner)); CREATE DOMAIN StaffNumber AS VARCHAR(5) CHECK (VALUE IN (SELECT staffNo FROM Staff)); CREATE DOMAIN BranchNumber AS VARCHAR(5) CHECK (VALUE IN (SELECT branchNo FROM Branch)); CREATE DOMAIN PropertyNumber AS VARCHAR(5); CREATE DOMAIN Street AS VARCHAR(25); CREATE DOMAIN City AS VARCHAR(15); CREATE DOMAIN PostCode AS VARCHAR(8); CREATE DOMAIN PropertyType AS VARCHAR(1); CHECK (VALUE IN (‘B’, ‘C’, ‘D’, ‘E’, ‘F’, ’M’, ‘S’)); CREATE DOMAIN PropertyRooms AS SMALLINT; CHECK(VALUE BETWEEN 1 AND 15); CREATE DOMAIN PRent AS DECIMAL(6,2) 2014 9 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id CHECK(VALUE BETWEEN 0 AND 9999.99); CREATE TABLE PropertyForRent ( propertyNo PropertyNumber NOT NULL, street Street NOT NULL, city City NOT NULL, postcode PostCode type PropertyType NOT NULL DEFAULT 4, rooms PropertyRooms NOT NULL DEFAULT 4, rent PropertyRent NOT NULL, DEFAULT 600, ownerNo OwnerNumber NOT NULL, staffNo StaffNumber Constraint StaffNotHandlingTooMuch CHECK (NOT EXIST( SELECT staffNo FROM PropertyForRent GROUP BY staffNo HAVING COUNT(*) > 100)), branchNo BranchNumber NOT NULL, PRIMARY KEY (propertyNo), FOREIGN KEY (staffNo) REFERENCES Staff ON DELETE SET NULL ON UPDATE CASCADE, FOREIGN KEY (ownerNo) REFERENCES PrivateOwner 2014 10 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ON DELETE NO ACTION ON UPDATE CASCADE, FOREIGN KEY (branchNo) REFERENCES Branch ON DELETE NO ACTION ON UPDATE CASCADE); Nilai default ‘F’ untuk ‘Flat’ ditetapkan untuk tipe property kolom Type. Batasan untuk kolom nomor staff ditetapkan untuk memastikan staff tidak menangani property lebih dari 100 unit. Primary key yang digunakan adalah PropertyNo. StaffNo merupakan FK yang mengacu kepada tabel Staff, aturan penghapusan telah ditetapkan yaitu jika record dari tabel Staff dihapus, maka nilai yang terkait dengan kolom staff pada tabel PropertyForRent akan diisi dengan NULL. Untuk aturan peng-update-an, jika staffNo dalam tabel staff diupdate, maka nilai yang terkait dalam kolom staffNo pada tabel PropertyForRent akan di-update menjadi nilai yang baru. OwnerNo merupakan FK yang mengacu pada tabel PrivateOwner. Aturan penghapusan NO ACTION berfungsi untuk mencegah penghapusan pada tabel PrivateOwner jika terdapat nilai OwnerNo yang sesuai dalam tabel PropertyForent. Untuk aturan peng-update-an, jika OwnerNo di-update, maka nilai yang terkait dalam kolom OwnerNo pada tabel PropertyForRent akan di-update menjadi nilai yang baru. Merubah Table (ALTER TABLE) 2014 Menambahkan kolom pada tabel Menghapus kolom dari tabel Menambahkan batasan kolom Menghapus batasan tabel Menetapkan default untuk kolom Menghapus default dari kolom 11 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh - ALTER TABLE Ubah tabel Staff dengan menghapus default ‘Assistant’ untuk kolom position dan tetapkan default untuk kolom sex menjadi (‘F’). ALTER TABLE Staff ALTER position DROP DEFAULT; ALTER TABLE Staff ALTER sex SET DEFAULT ‘F’; Contoh - ALTER TABLE Hapus batasan/constraint dari tabel PropertyForRent yang menetapkan bahwa tidak diperbolehkan menangani lebih dari 100 unit properti pada saat yang sama. Tambahkan kolom baru untuk tabel Client. ALTER TABLE PropertyForRent DROP CONSTRAINT StaffNotHandlingTooMuch; ALTER TABLE Client ADD prefNoRooms PRooms; Menghapus Tabel (DROP TABLE) Format penulisan : DROP TABLE DROP TABLE TableName [RESTRICT | CASCADE] 2014 12 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika ditetapkan RESTRICT, maka operasi penghapusan akan ditolak jika terdapat objek lain yang terkait dengan objek yang akan dihapus. Sedangkan CASCADE, operasi penghapusan akan dilaksanakan dan seluruh objek terkait akan dihapus juga. Contoh : Hapus sebuah tabel dan seluruh baris didalamnya DROP TABLE PropertyForRent; Latihan 1. MEMBUAT TABEL Buatlah table dengan struktur sebagai berikut di dalam database TB_STAFF Field Name Data type Field Size Keterangan IDSTAFF Varchar2 5 Primary Key SNAMA Varchar2 30 SGAJI Numeric 9,2 TB_DIVISI Field Name Data Type Field Size Keterangan IDDIVISI Numeric 2 Primary Key DNAMA Varchar2 10 2014 13 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. MENAMPILKAN STRUKTUR TABEL YANG SUDAH ADA Gunakan perintah DESCRIBE 3. MENGINSERT DATA TB_STAFF IDSTAFF SNAMA SGAJI 00011 YOLANDA TANTYA 5540000 00013 ARIEF RAHMAN 870000 00015 TUBAGUS ALDI 2540000 00017 ZIDAN 4540000 00019 HAFIRA AINI 1970000 00021 HALIZA 780000 00031 FAISAL RAFIF 5400000 00012 AQILA RASIYAH 7500000 TB_DIVISI IDDIVISI DNAMA 10 PRODUKSI 20 KEUANGAN 30 PERSONALIA 40 HUMAS 50 PENJUALAN 60 IT 00023 ALFATH MUBINAN 2300000 00014 SYARIFAH IZNA 1600000 4. MEMODIFIKASI STRUKTUR DATA Tambahkan field berikut sesuai dengan table yang sudah ditentukan dan definisikan constraintnya. 2014 14 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id TB_STAFF Field Name Data Type Field Size Keterangan SDIVISI Numeric 5 Foreign key (IDDIVISI) JENKEL Varchar2 9 TMPLHR Varchar2 25 TGLLHR Date TB_DIVISI Field Name Data Type Field Size Keterangan IDMANAGER Numeric Foreign key (IDSTAFF) 5 5. Masukkan data baru untuk field baru TB_STAFF IDSTAFF SGAJI JENKEL TMPLHR TGLLHR SDIVISI 00011 YOLANDA TANTYA 5540000 PEREMPUAN JAKARTA 12‐12‐1978 50 00013 ARIEF RAHMAN 870000 MEDAN 23‐04‐1965 20 00015 TUBAGUS ALDI 2540000 LAKI‐LAKI JAKARTA 03‐09‐1977 40 00017 ZIDAN 4540000 LAKI‐LAKI BANDUNG 09‐10‐1989 70 00019 HAFIRA AINI 1970000 PEREMPUAN SURABAYA 22‐10‐1987 40 00021 HALIZA 780000 BOGOR 08‐08‐1988 20 00031 FAISAL RAFIF 5400000 LAKI‐LAKI SEMARANG 21‐01‐1981 60 2014 SNAMA 15 Basis Data Devi Fitrianah LAKI‐LAKI PEREMPUAN Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 00012 AQILA RASIYAH 00023 00014 7500000 PEREMPUAN TANGERANG 24‐06‐1980 10 ALFATH MUBINAN 2300000 LAKI‐LAKI JAKARTA 30‐07‐1984 30 SYARIFAH IZNA JAKARTA 26‐12‐1976 30 1600000 PEREMPUAN TB_DIVISI IDDIVISI DNAMA IDMANAGER 10 PRODUKSI 00012 20 KEUANGAN 00013 30 PERSONALIA 00023 40 HUMAS 00019 50 PENJUALAN 00011 60 IT 00031 6. Tampilkan hasil masing‐masing tabel dengan data setelah disisipkan data baru 7. Buatlah perintah‐perintah SQL untuk kebutuhan berikut dan tampilkan hasilnya. a. Tampilkan nama dan gaji dari pegawai‐pegawai divisi tertentu. b. Tampilkan nama dan gaji dari para manajer divisi. c. Tampilkan jumlah pegawai di masing‐masing divisi. d. Tampilkan rata‐rata gaji para pegawai di masing‐masing divisi. e. Tampilkan gaji terendah, gaji tertinggi, dan gaji rata‐rata seluruh pegawai f. Tampilkan nama pegawai beserta usianya diatas 30 tahun g. Tampilkan gaji setahun dari divisi produksi 2014 16 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 17 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data SQL: DATA DEFINITION LANGUAGE VIEW DAN KONTROL AKSES Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 07 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang perintah dalam SQL untuk membangun dan mendefiniskan basis data beserta strukturnya Mahasiswa mampu menuliskan perintah SQL untuk membuat sebuah struktur tabel, mampu mendefinisikan integrity constraint dalam DDL. Views View merupakan hasil dinamik dari satu atau lebih operasi relasional yang dioperasikan pada relasi dasar untuk menghasilkan relasi lain. View merupakan relasi virtual yang tidak perlu ada dalam database tetapi dihasilkan dari permintaan – permintaan khusus para user pada saat itu. Isi dari view didefinisikan sebagai query pada satu atau lebih relasi dasar. Dengan view resolution (pemecahan), operasi apapun pada view secara otomatis di terjemahkan kedalam operasi pada relasi mana view tersebut dihasilkan. Dengan view materialization (perwujudan), view disimpan sebagai tabel sementara, yang diatur sebagai tabel dasar utama yang telah diubah. SQL – Membuat view (CREATE VIEW) Format penulisan CREATE VIEW : CREATE VIEW ViewName [ (newColumnName [,...]) ] AS subselect [WITH [CASCADED | LOCAL] CHECK OPTION] Dapat menetapkan nama untuk setiap kolomnya. Jika nama kolom didefinisikan, akan memiliki jumlah item yang sama dengan jumlah kolom yang dihasilkan oleh subselect. Jika nama kolom tidak didefinisikan, maka setiap kolom akan memiliki nama sesuai dengan kolom dalam subselect. Nama tabel harus ditentukan jika terdapat nama kolom yang sama (ambiguity). Subselect dikenal juga sebagai defining query. Penggunaan WITH CHECK OPTION memastikan jika tidak ada baris yang memenuhi kondisi clause WHERE pada defining query, maka tidak akan ditambahkan pada tabel dasar yang ditetapkan. 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memerlukan hak SELECT pada semua tabel yang ditunjuk dalam subselect dan hak USAGE pada domain yang digunakan dalam kolom yang ditunjuk Contoh – Membuat view horisontal (Create Horizontal View) Buatlah view, sehingga manager dikantor cabang B003 hanya dapat melihat detail staff yang bekerja di kantor cabang tersebut. CREATE VIEW Manager3Staff AS SELECT * FROM Staff WHERE branchNo = ‘B003’; Contoh – Membuat view vertikal (Create Vertical View) Buatlah view detail staff dikantor cabang B003 tidak termasuk gaji. CREATE VIEW Staff3 AS SELECT staffNo, fName, lName, position, sex FROM Staff WHERE branchNo = ‘B003’; 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh – View gabungan dan dikelompokan (Grouped and Joined Views) Buatlah view dari staff yang mengatur properti untuk disewakan, termasuk nomor kantor cabang tempat mereka bekerja, nomor staff dan jumlah properti yang ditangani. CREATE VIEW StaffPropCnt (branchNo, staffNo, cnt) AS SELECT s.branchNo, s.staffNo, COUNT(*) FROM Staff s, PropertyForRent p WHERE s.staffNo = p.staffNo GROUP BY s.branchNo, s.staffNo; 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id SQL – Menghapus View (DROP VIEW) Format penulisan DROP VIEW : DROP VIEW ViewName [RESTRICT | CASCADE] Akan menyebabkan terhapusnya pendefinisian view dari database. Contoh : DROP VIEW Manager3Staff; Jika CASCADE didefinisikan, maka semua objek yang terkait/terhubung akan dihapus. Misalkan, view yang didefinisikan dari view yang dihapus. Jika RESTRICT (Default) didefinisikan, maka jika terdapat objek lain yang bergantung pada view yang akan dihapus, perintah penghapusan view akan ditolak. View Resolution Carilah jumlah properti yang ditangani oleh setiap anggota staff dari kantor cabang B003. SELECT staffNo, cnt FROM StaffPropCnt WHERE branchNo = ‘B003’ ORDER BY staffNo; View resolution menggabungkan query diatas dengan defining query dari view StaffPropCnt sbb : (a) Nama kolom view dalam daftar SELECT diterjemahkan kedalam nama kolom yang dimaksud dalam defining query: SELECT s.staffNo As staffNo, COUNT(*) As cnt 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (b) Nama view dalam FROM digantikan dengan daftar FROM yang ditunjukan dalam defining query: FROM Staff s, PropertyForRent p (c) WHERE dari query user dikombinasikan dengan WHERE dari defining query menggunakan AND: WHERE s.staffNo = p.staffNo AND branchNo = ‘B003’ (d) Clause GROUP BY dan HAVING disalin dari defining query: GROUP BY s.branchNo, s.staffNo (e) ORDER BY disalin dari query dengan nama kolom view diterjemahkan kedalam nama kolom defining query : ORDER BY s.staffNo (f) Hasil akhir penggabungan query, dieksekusi untuk menampilkan hasil SELECT s.staffNo, COUNT(*) FROM staff s, PropertyForRent p WHERE s.staffNo = p.staffNo AND branchNo = ‘B003’ GROUP BY s.branchNo, s.staffNo ORDER BY s.staffNo; 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id : Pembatasan pada View (Restrictions on Views) SQL menentukan beberapa batasan pada pembuatan dan penggunaan view (a) : Jika kolom dalam view berdasarkan pada fungsi aggregate, maka : Kolom hanya boleh muncul dalam clause SELECT dan ORDER BY dari query yang mengakses view. Kolom tidak dapat digunakan dalam WHERE maupun argumen untuk fungsi aggregate dalam query yang berasal dari view. Contoh, query berikut adalah salah : SELECT COUNT(cnt) FROM StaffPropCnt; Dan SELECT * FROM StaffPropCnt WHERE cnt > 2; (b) View yang dikelompokkan tidak akan pernah digabungkan dengan tabel dasar atau view. Contoh : view StaffPropCnt merupakan view yang dikelompokkan, oleh sebab itu usaha untuk menggabungkan view ini atau tabel lainnya akan gagal. View Updatability Seluruh update yang dilakukan pada tabel dasar akan terlihat dalam semua view yang mengandung tabel dasar tersebut. Maka dapat dikatakan, jika view di-update/diubah menggambarkan /menampilkan perubahannya. 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id maka tabel dasar akan Perhatikan view StaffPropCnt, jika akan dimasukan record pada kantor cabang B003, SG5 mengatur 2 properti, dapat dituliskan : INSERT INTO StaffPropCnt VALUES (‘B003’, ‘SG5’, 2); Maka harus memasukan 2 record ke tabel PropertyForRent, yang menampilkan properti mana yang diatur oleh SG5, tetapi tidak diketahui properti mana, yaitu tidak diketahui primary key dari property yang dimaksud. Jika merubah pendefinisian view dan mengganti count dengan jumlah properti yang sebenarnya, sbb : CREATE VIEW StaffPropList (branchNo, staffNo, propertyNo) AS SELECT s.branchNo, s.staffNo, p.propertyNo FROM Staff s, PropertyForRent p WHERE s.staffNo = p.staffNo; Lalu masukan record : INSERT INTO StaffPropList VALUES (‘B003’, ‘SG5’, ‘PG19’); Maka masih akan tetap bermasalah, karena dalam tabel PropertyForRent, seluruh kolom kecuali postcode dan staffNo tidak memperbolehkan NULL, dan tidak dapat memasukan nilai pada kolom-kolom NON NULL. ISO menetapkan, suatu view harus dapat di-update dalam sistem yang sesuai dengan standar. Sebuah view dapat di-update jika dan hanya jika : o DISTINCT tidak ditetapkan/digunakan. o Setiap elemen dalam daftar SELECT dari defining query merupakan nama kolom dan tidak ada kolom yang muncul lebih dari satu kali 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id o Clause FORM ditetapkan hanya 1 tabel, tidak termasuk view yang berasal dari join, union, intersection atau difference. o Tidak terdapat nested SELECT yang mengacu ke outer tabel. o Tidak terdapat clause GROUP BY atau HAVING. o Setiap baris yang ditambahkan melalui view harus tidak melanggar batasan integritas dari tabel dasar. Updatable View Untuk view yang dapat diubah, DBMS harus berkemampuan untuk menelusuri kebelakang setiap baris atau kolom pada baris atau kolom dalam tabel asal/sumber. WITH CHECK OPTION Suatu baris muncul dalam view karena memenuhi kondisi dalam clause WHERE dari defining query. Jika baris berubah dan tidak lagi memenuhi kondisi, maka akan dihilangkan dari view. Baris baru akan muncul dalam view jika insert/update pada view memenuhi kondisi WHERE. Baris yang masuk atau keluar dari view disebut baris migrasi (migrating rows). WITH CHECK OPTION menghalangi baris migrasi keluar dari view. Terdapat qualifier optional LOCAL/CASCADED. Jika ditetapkan WITH LOCAL CHECK OPTION, maka setiap baris yang diinsert/update pada view ini dan setiap view yang didefinisikan secara langsung maupun tidak langsung pada view ini harus tidak menyebabkan baris hilang dari view kecuali baris dihilangkan dari derived view/table. JIKA ditetapkan WITH CASCADED CHECK OPTION (Default), maka setiap baris yang di-insert/update pada view ini dan pada setiap view yang didefinisikan secara langsung ataupun tidak langsung pada view ini harus tidak menyebabkan baris hilang dari view. Contoh - WITH CHECK OPTION 2014 Perhatikan statemen dibawah ini 9 Basis Data Tim Dosen : Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id CREATE VIEW Manager3Staff AS SELECT * FROM Staff WHERE branchNo = ‘B003’ WITH CHECK OPTION; Misalkan salah satu baris akan di-update nomor cabangnya dari B003 menjadi B005, sbb : UPDATE Manager3Staff SET branchNo = ‘B005’ WHERE staffNo = ‘SG37’; Penulisan WITH CHECK OPTION pada definisi view akan menggagalkan perintah diatas, karena dapat menyebabkan baris bermigrasi. Juga tidak dapat memasukan baris kedalam view jika nomor cabang tidak sama dengan B003, contoh : INSERT INTO Manager3Staff VALUES (‘SL15’, ‘Mary’, ‘Black’ ‘Assistant’, ‘F’, DATE’1967-06-21’, 8000, ‘B002’); Penulisan WITH CHECK OPTION pada definisi view akan mencegah pemasukkan data ke tabel Staff . Jika Manager3Staff didefinisikan tidak pada tabel Staff langsung tetapi pada view lain dari tabel Staff : CREATE VIEW LowSalary AS SELECT * FROM Staff WHERE salary > 9000; 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id CREATE VIEW HighSalary AS SELECT * FROM LowSalary WHERE salary > 10000 WITH LOCAL CHECK OPTION; CREATE VIEW Manager3Staff AS SELECT * FROM HighSalary WHERE branchNo = ‘B003’; Jika akan dilaksanakan update sbb : UPDATE Manager3Staff SET salary = 9500 WHERE staffNo = ‘SG37’; Maka perintah diatas akan gagal, walaupun update akan menyebabkan baris hilang dari HighSalary, tetapi tidak akan hilang dari LowSalary. Jika update mencoba untuk menetapkan salary = 8000, update akan dilaksanakan dan baris tersebut tidak lagi menjadi bagian dari LowSalary. Jika HighSalary ditetapkan WITH CASCADED CHECK OPTION, penetapan salary menjadi 9500 atau 8000 akan ditolak karena menyebabkan baris dihilangkan dari HighSalary. Untuk mengatasi penyimpangan seperti ini, setiap view harus dibuat menggunakan WITH CASCADED CHECK OPTION. Keuntungan dari Views Kemandirian data (Data independence) Ketepatan (Currency) Meningkatkan keamanan (Improved security) 2014 11 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mengurangi kerumitan (Reduced complexity) Kenyamanan (Convenience) Customization Integritas data (Data integrity) Disadvantages of Views Pembatasan update (Update restriction) Pembatasan struktur (Structure restriction) Performance View Materialization View Materialization, yaitu menyimpan sebuah view sebagai tabel sementara (temporary) dalam database pada saat view di-query-kan pertama kali. Query yang berdasarkan materialized view akan lebih cepat dihasilkan daripada membuat ulang view setiap saat. Materialized view bermanfaat dalam aplikasi baru seperti data warehousing, replication server, data visualization, dan mobile system. Pemeriksaan batasan integritas dan optimisasi query juga merupakan manfaat dari materialized view. Kesulitan dari pendekatan ini adalah pemeliharaan ketepatan view ketika tabel dasar diubah. Proses perubahan (updating) suatu materialized view sebagai respon terhadap perubahan data sumber disebut View maintenance . Tujuan utama dari view maintenance adalah menampilkan hal-hal yang berubah agar ketepatan view selalu terjaga. Perhatikan view berikut : CREATE VIEW StaffPropRent(staffNo) AS SELECT DISTINCT staffNo FROM PropertyForRent 2014 12 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id WHERE branchNo = ‘B003’ AND rent > 400; Hasil dari perintah diatas: staffNo SG37 SG14 Jika akan dimasukan record baru ke tabel PropertyForRent dimana rent <= 400 maka view tidak akan berubah. Jika akan dimasukan data (‘PG24’, … , 550, ‘CO40’, ‘SG19’, ‘B003’) ke tabel PropertyForRent, maka baris baru akan muncul pada materialized view. Tetapi jika data yang akan dimasukan adalah (‘PG54’, …, 450, ‘CO89’, ‘SG37’, ‘B003’) maka tidak akan terjadi penambahan baris karena ‘SG37’ sudah ada dalam materialized view. Access Control - Authorization Identifiers and Ownership Authorization identifier merupakan identifier yang digunakan untuk membuat identifikasi dari user. Biasanya memiliki password. Digunakan untuk menetapkan objek apa yang boleh digunakan user dan operasi apa yang boleh dilakukan pada objek tersebut. Setiap object yang dibuat didalam SQL memiliki Owner, seperti yang ditetapkan dalam clause AUTHORIZATION dari skema objek yang dituju. Owner adalah orang yang mengetahui tentang keberadaan objek dan operasi apa saja yang dapat dilakukan. 2014 13 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Privileges (Hak) Aksi yang dapat dilakukan oleh user terhadap tabel dasar atau view o SELECT Mengambil (Retrieve) data dari tabel o INSERT Memasukan (Insert) baris baru kedalam tabel o UPDATE Merubah (Modify) baris dari data dalam tabel o DELETE o REFERENCES : Menghapus baris data dari tabel Kolom referensi (Reference columns) dari tabel yang disebutkan dalam integrity constraint. o USAGE Menggunakan domain, collation, character set, dan translation. Dapat membatasi INSERT/UPDATE/REFERENCES untuk kolom yang ditentukan. Pemilik tabel harus memberikan wewenang kepada user lain hak-hak yang dianggap perlu dengan menggunakan perintah GRANT. Untuk membuat view, user harus mempunyai hak SELECT pada seluruh tabel yang digunakan untuk membuat view dan hak REFERENCE pada kolom tertentu. GRANT Format penulisan GRANT GRANT : {PrivilegeList | ALL PRIVILEGES} ON ObjectName TO {AuthorizationIdList | PUBLIC} [WITH GRANT OPTION] PrivilegeList berisi satu atau lebih hak (privilege) yang dipisahkan dengan koma. ALL PRIVILEGES memberikan seluruh hak (privilege) kepada user. PUBLIC memungkinkan akses diberikan ke user saat ini dan selanjutnya. 2014 14 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ObjectName dapat berupa tabel dasar, view, domain, character set, collation (pemeriksaan) atau translation (penerjemahan). WITH GRANT OPTION memungkinkan privilege diberikan oleh seorang user ke user lainnya. Contoh - GRANT Berikan hak penuh kepada manager untuk menggunakan tabel Staff : GRANT ALL PRIVILEGES ON Staff TO Manager WITH GRANT OPTION; Berikan user Personnel dan Director hak SELECT dan UPDATE pada kolom salary dari tabel Staff : GRANT SELECT, UPDATE (salary) ON Staff TO Personnel, Director; Contoh- GRANT Specific Privileges to PUBLIC Berikan seluruh user hak SELECT pada tabel Branch. GRANT SELECT ON Branch TO PUBLIC; 2014 15 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id REVOKE REVOKE, mengambil kembali hak yang diberikan oleh statemen GRANT, format penulisan REVOKE sbb : REVOKE [GRANT OPTION FOR] {PrivilegeList | ALL PRIVILEGES} ON ObjectName FROM {AuthorizationIdList| PUBLIC} [RESTRICT | CASCADE] ALL PRIVILEGES, seluruh hak yang diberikan untuk user. GRANT OPTION FOR memungkinkan hak (privilege) yang diberikan via WITH GRANT OPTION dari GRANT akan diambil terpisah. REVOKE akan gagal, jika hasil dalam objek yang diabaikan, seperti view, kecuali digunakan keyword CASCADE. Hak yang diberikan kepada user oleh user lainnya tidak berpengaruh 2014 16 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh - REVOKE Specific Privileges Ambil hak SELECT pada tabel Branch dari seluruh user REVOKE SELECT ON Branch FROM PUBLIC; Ambil seluruh hak yang telah diberikan pada Director untuk tabel Staff. REVOKE ALL PRIVILEGES ON Staff FROM Director; 2014 17 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan Buka kembali latihan anda pada skema HOTEL. Pada latihan kali ini anda diminta untuk membangun database untuk skema hotel secara baik dan benar. 1. Perhatikan constraint yang diminta: a. Tipe harus salah satu dari: Single, Double, atau Family. b. Harga harus antara £ 10 dan £ 100. c. roomNo harus antara 1 dan 100. d. dateFrom dan dateTo harus lebih besar dari tanggal hari ini. e. Kamar tidak available jika sudah di pesan f. tamu yang sama tidak dapat memesan lebih dari 1 pemesanan (booking) 2. Buat view/tampilan yang berisi nama hotel dan nama‐nama tamu yang sedang menginap di hotel 3. Buat view/tampilan yang berisi item guest beserta harga yang dibayarkan ketika check out dari Hotel Fragrance hari ini (beri nama view = TamuKeluarHariIni) 4. Beri wewenang kepada manajer dan front office untuk mengakses 2 tampilan ini dengan priviledge memberikan wewenang yang sama pada user lain. Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 18 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data Pemodelan Entitas-Relasi Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 08 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang model entitas dan hubungannya beserta atribut yang terdapat dalam entitas Mahasiswa mampu menjelaskan tentang model entitas dan komponen-komponen pemodelannya Tujuan Pemodelan Bagaimana menggunakan model Entity-Relationship (ER) dalam desain database. Konsep dasar dikaitkan dengan model ER. Teknik pendiagraman untuk menampilkan model ER dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Bagaimana mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan model ER yang dikenal dengan connection trap. Bagaimana membuat sebuah model ER dari spesifikasi persyaratan. ER Diagram of Branch View of DreamHome 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep Model ER Entity types Konsep dasar dari Model ER adalah Entity Types, yaitu kumpulan dari objek-objek dengan sifat (property) yang sama, yang di identifikasi oleh enterprise mempunyai eksistensi yang independen. Keberadaannya dapat berupa fisik maupun abstrak. Entity occurrence, yaitu pengidentifikasian object yang unik dari sebuah type entity. Setiap entitas di identifikasikan dan disertakan property-nya. Contoh dari type entity Diagram ER dari type entity Staff dan Branch 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Relationship types Kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti (meaningful associations) antara type entitas yang ada. Relationship occurrence, yaitu keterhubungan yang diidentifikasi secara unik yang meliputi keberadaan tiap type entitas yang berpartisipasi. Contoh : Diagram ER Relationship Branch Has Staff Derajat Relationship Yaitu jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Derajat relationship terdiri dari : Binary relationship, keterhubungan antar dua type entitas. Contoh binary relationship antara PrivateOwner dengan PropertyForRent yang disebut POwns. 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ternary relationship, keterhubungan antar tiga type entitas. Contoh Ternary Relationship yang dinamakan Registers. . Relasi ini melibatkan tiga tipe entity yaitu Staff, Branch dan Client. Relationship ini menggambarkan staff mendaftarkan client pada branch. Quaternary relationship, keterhubungan antar empat type entitas. Contoh Quaternary Relationship yang dinamakan Arranges. Relasi ini melibatkan 4 entity yaitu Buyer, Solicitor, Financial Intstuttion dan Bid. Relasi ini menggambarkan buyer, diberi masukan oleh Solicitor, dan didukung oleh Financial Institution, melakukan penawaran (bid). Unary relationship, keterhubungan antar satu type entitas, dimana type entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. Kadang disebut juga recursive relationship. Relationship dapat diberikan role names untuk 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id meng-identifikasikan keterkaitan type entitas dalam relationship. Contoh entitas Staff yang berperan menjadi supervisor dan staff yang di-supervisor-i. Attributes Merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entity atau type relationship. Contohnya: sebuah entity Staff digambarkan oleh attribute staffNo, name, position dan salary. Attribute Domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Macam-macam atribut : Simple Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic Attribute. 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Composite Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen, dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan yang independen. Misalkan atribut Address dapat terdiri dari Street, City, PostCode. Single-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kejadian. Misalnya entitas Branch memiliki satu nilai untuk atribut branchNo pada setiap kejadian. Multi-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian. Misal entitas Branch memiliki beberapa nilai untuk atribut telpNo pada setiap kejadian. Derived Attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu entitas. Keys Candidate Key, yaitu jumlah minimal atribut-atribut yang dapat meng-identifikasikan setiap kejadian/record secara unik. Primary Key, yaitu Candidate key yang dipilih untuk meng-identifikasikan etiap kejadian/record dari suatu entitas secara unik. Composite Key, yaitu Candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. ER Diagram of Staff and Branch Entities and their Attributes 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Strong dan Weak Entity Types Strong Entity Type, yaitu entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas lain sedangkan Weak Entity Type, adalah entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lain. Strong Entity Type terkadang disebut dengan parent, owner dominant dan Weak Entity Type disebut child, dependent, subordinate. Atribut pada Relationship Relationship Advertises dengan atribut-atributnya 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Structural Constraints Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui suatu relationship. Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macam-macam binary relationship yaitu: one-to-one (1:1) Relationship Staff Manages Branch Multiplicity dari relationship Staff Manages Branch (1:1) 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id one-to-many (1 : *) Relationship dari Staff Oversees PropertyForRent Multiplicity dari relationship Staff Oversees PropertyForRent (1:*) 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id many-to-many (* : *) Relationship Newspaper Advertises PropertyForRent Multiplicity dari relationship Newspaper Advertises PropertyForRent (*:*) 2014 11 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Multiplicity for Complex Relationships Yaitu jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin dari suatu entitas dalam n-ary relationship ketika nilai entitas yang lain (n-1) diketahui. Ternary relationship Registers dengan nilai untuk entitas Staff dan Branch diketahui Multiplicity dari Ternary relationship Registers Ringkasan batasan Multiplicity 2014 12 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Multiplicity dibentuk dari 2 macam batasan pada relationship : cardinality dan participation. Cardinality, menjelaskan jumlah maksimum dari kejadian relationship yang mungkin untuk entitas yang berpartisipasi didalam relationship tersebut. Participation, menetapkan apakan seluruh atau sebagian entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Multiplicity sebagai batasan Cardinality dan Participation 2014 13 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan 1. Dari skema Dreamhome, tentukan mana saja relasi entitas yang termasuk kedalam a. Unary b. Binary c. Ternary d. Quarterary 2. Masih dari skema Dreamhome, tentukan mana saja atribut yang termasuk kedalam a. Simple b. Composite c. Single valued d. Multi valued e. Derived 3. Jelaskan bagaimana multiplicity dapat merepresentasikan kardinalitas dan partisipasi 4. Berikan sebuah contoh dari relasi yang dapat memiliki atribut Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 14 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data ERD & CLASS DIAGRAM Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 09 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang pembuatan diagram ERD dan Class Diagram Mahasiswa mampu menggambarkan ERD dan Class Diagram dari sebuah studi kasus yang diberikan Diagram Entitas Relasi Dari yang sudah kita bahas pada modul sebelumnya mengenai pemodelan entitas dan relasi, selanjutnya kita akan membahas bagaimana membangun sebuah diagram keterhubungan antara entitas dan relasi. Diagram ini merupakan representasi dari pemodelan data pada basis data yang dibangun. Diagram ini merupakan salah satu tools atau alat yang biasa digunakan oleh Database administrator dan programmer sebagai media untuk mendeskripsikan model basis data yang digunakan dalam sistem. Dalam perancangan basis data terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan. Pendekatan statis dan dinamis. Pendekatan statis seringkali digunakan ERD sebagai pemodelannya, sementara untuk pemodelan yang dinamis digunakan Class Diagram. Tetapi keduanya sama-sama memodelkan struktur data didalam sistem. Class diagram merepresentasikan aspek dinamis dari sebuah sistem, baik dari sisi struktur maupun behavior, sementara ERD hanya memperlihatkan struktur statis dari sistem. Seperti yang telah kita ketahui bahwa ERD memiliki elemen-elemen diagram, yaitu entitas, relasi, atribut. Dari sebuah deskripsi sistem, yang pertama harus dilakukan adalah mengidentifikasi entitas, relasi antar entitas dan atribut dari masing-masing entitas. Langkah-langkah membangun sebuah ERD adalah: 1. Identifikasi entitas 2. Tentukan relasi 3. Gambar ERD awal 4. Tentukan kardinalitas 5. Tentukan kunci primer 6. Tentukan key based ERD 7. Tentukan atribut 8. Gambar ERD secara menyeluruh Class Diagram Pada class diagram kita terlebih dahulu harus mengetahui elemen-elemen dari class diagram: 1. Class, merupakan konsep yang umum yang biasanya digambarkan dengan kotak. Sebuah class menggambarkan atribut struktural dan karakterisitik tingkah laku dari konsep didalamnya. 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh sebuah class 2. Asosiasi, merupakan hubungan berarti antara class, direpresentasikan dengan garis. Contoh sebuah asosiasi Asosiasi terdapat dua jenis ada yang binary asosiasi dan ada pula yang n-ary asosiasi dimana menghubungkan dengan lebih dari dua class. Contoh asosiasi n-ary Terdapat agregasi, yang merupakan relasi ”has-a” Komposisi, merupakan relasi ”is-composed-of” 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Generalisasi, merupakan relasi ”is-a-kind-of” Dependensi, class sumber bergantung pada class target Realisasi, class mendukung semua operasi dari class target tetapi tidak semua atribut maupun asosiasi 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Asosiasi class 3. Atribut merupakan elemen berikut dari class diagram setelah class dan asosiasi. Atribut merupakan deskripsi dari class dengan karakteristik data serupa. 4. Operasi merupakan apa yang dapat dilakukan oeh objek ini dan aksi yang dilakukan adalah yang relevan terhadap analisis. Operasi biasa juga disebut sebagai method. Setelah mengetahui elemen dari class diagram, selanjutnya adalah membangun class diagram dari sebuah deskripsi sistem. Langkah-langkah dari membangun sebuah class diagram adalah: 1. Identifikasi class 2. Tentukan asosiasi 3. Gambar class diagram awal 4. Tentukan multiplicity 5. Tentukan atribut 6. Tentukan tingkah laku atau method dari class 7. Periksa kembali class diagram 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan Universitas Maju Jaya adalah sebuah universitas yang memiliki beberapa fakultas. Setiap fakultas dipimpin oleh seorang dekan dan minimal memiliki satu program studi yang dikepalai oleh seorang kaprodi. Sebuah prodi minimal memiliki seorang dosen tetap dan dosen tidak tetap. Setiap dosen tetap ditugaskan pada 1 fakultas, tetapi ada pula yang ditugaskan pada 2 atau lebih fakultas. Setiap dosen tetap mengajar matakuliahnya, atau ada juga dosen tetap yang tidak mengajar, melainkan hanya melakukan penelitian. Setiap matakuliah diajar oleh lebih dari 1 pengajar. Dari dokumen didapatkan informasi tentang nama fakultas, nama dosen, id dosen, nama matakuliah, jadwal kuliah, semester penyelenggaraan kuliah tersebut, fakultas dan program studi dari dosen yang mengajar, fakultas dan program studi dari kuliah yang diselenggarakan. Dari deskripsi diatas anda diminta untuk membuat sebuah rancangan pemodelan data dengan ERD dan class diagram Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data Normalisasi Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 10 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang data redundansi, konsep anomaly dan ketergantungan fungsionalitas Mahasiswa mampu menjelaskan konsep tentang data yang tidak mengandung redundansi serta dapat mengidentifikasi anomaly dari data dan memahami konsep ketergantungan fungsionalitas Normalisasi Tujuan utama dalam pengembangan model data logical pada sistem database relasional adalah untuk menciptakan representasi akurat suatu data, keterhubungannya dan batasan-batasannya. Untuk mencapai tujuan ini, maka harus ditetapkan/diidentifikasi sekumpulan relasi. Empat bentuk normal yang biasa digunakan yaitu, first normal form (1NF), second normal form (2NF) dan third normal form (3NF), dan Boyce–Codd normal form (BCNF). Berdasarkan pada functional dependencies antar atribut dalam relasi Sebuah relasi dapat dinormalisasi kedalam bentuk tertentu untuk mengatasi kemungkinan terjadinya pengulangan dari update yang tidak baik. Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan sifatsifat (properties) yang diinginkan, memenuhi kebutuhan data pada enterprise. Data Redundancy Tujuan utama dari desain database relasional adalah untuk mengelompokkan atributatribut kedalam relasi-relasi sehingga meminimalisasi redundansi data dan mengurangi penggunaan tempat penyimpanan yang dibutuhkan oleh sebuah relasi dasar. Masalah-masalah yang terkait dengan redundansi dapat membandingkan relasi Staff dan Branch dengan relasi StaffBranch. 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dijelaskan dengan Relasi StaffBranch memiliki data redundan, yaitu detail dari branch dituliskan berulangulang untuk setiap staff. Sebaliknya, informasi mengenai branch muncul hanya satu kali pada relasi Branch dan hanya branchNo saja yang diulang dalam relasi Staff, untuk merepresentasikan dimana setiap staff tersebut bekerja. Update Anomalies Relasi yang mengandung informasi yang redundan dapat diakibatkan oleh update anomalies. Beberapa tipe dari update anomalies, diantaranya o : Insertion: anomaly yang terjadi apabila terdapat penyisipan baris baru pada table, (adanya PK yang kosong) o Deletion: anomaly yang terjadi apabila terdapat penghapusan baris dari table, (ada informasi yang semestinya tidak hilang menjadi hilang bersamaan dihapusnya sebuah baris dalam tabel) o Modification: anomaly yang terjadi apabila terdapat perubahan pada sebuah baris saja, tanpa merubah sisa baris dengan definisi yang sama. 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada contoh dari table staffBranch dapat dilihat anomaly-anomaly sebagai berikut: o Anomaly insertion, apabila disisipkan sebuah baris staff baru, maka atribut yang akan disisipkan hanya staffno, sname, posisition dan salary. Padahal pada table tersebut PK adalah staffno dan Branchno. Maka disini terdapat anomaly bahwa terdapat PK yang kosong. o Anomaly deletion, apabila terdapat staff yang mengundurkan diri, yaitu Mary Howe. Ketika menghapus informasi tentang Mary Howe, maka satu baris akan ikut terhapus, demikian pula informasi tentang cabang yang ada di Glasgow. Sehingga informasi cabang tidak lagi menyimpan informasi tentang cabang Glasgow. o Anomali update, apabila kita hendak mengganti informasi pada satu field. Tetapi karena terdapat redundansi maka ketika diupdate hanya terjadi pada 1 baris saja, sedangkan baris-baris yang lain tidak ikut diupdate sehingga menimbulkan inkonsistensi. Untuk mengatasi anomalies ini dapat dilakukan decomposotion pada relasi dasar. Terdapat dua sifat Decomposition yaitu : Lossless-join Memungkinkan kita menemukan suatu instance relasi dasar dari instance koresponden dalam relasi yang lebih kecil. Dependency Preservation Properties Memungkinkan kita untuk mengadakan batasan pada relasi dasar dengan menyediakan beberapa batasan pada relasi yang lebih kecil. Functional Dependency Merupakan konsep inti yang terkait dengan normalisasi. Functional Dependency, menjelaskan relationship antar atribut-atribut dalam relasi. Misalkan, jika A dan B adalah atribut dari suatu relasi R, B dikatakan Functionally Dependent pada A (dinotasikan A --> B), jika setiap nilai A dihubungkan dengan tepat satu nilai B. ( A dan B masing-masing dapat terdiri atas satu atau lebih atribut) 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Functional Dependency merupakan sifat dari arti semantik suatu atribut dalam sebuah relasi. Direpresentasikan dalam diagram Determinant dari functional dependency mengacu kepada atribut atau himpunan atribut disebelah kiri anak panah. Example - Functional Dependency 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karakteristik utama dari functional dependency yang digunakan dalam normalisasi : Mempunyai relationship 1:1 antar atribut di sebelah kiri dan kanan dependency. Saling terkait (Hold for all time) Misal : staffNo sName dan sName staffNo Nontrivial. Kumpulan lengkap dari sebuah functional dependency untuk suatu relasi bisa sangat besar. Penting untuk menemukan pola pendekatan yang dapat mengurangi himpunan/kumpulan tersebut untuk mendapatkan ukuran yang lebih mudah diatur. Perlu untuk mengidentifikasi himpunan functional dependency (direpresentasikan oleh X) untuk relasi yang lebih kecil daripada himpunan lengkap functional dependency (direpresentasikan oleh Y) untuk relasi tersebut dan memiliki sifat disetiap functional dependency pada Y dipenuhi dengan functional dependencies pada X. Himpunan dari seluruh functional dependency yang dipenuhi dengan himpunan yang diberikan dari functional dependencies X disebut closure X (dituliskan, X+). Himpunan inference rules, disebut Armstrong’s axioms, menetapkan bagaimana functional dependency yang baru dapat disimpulkan dari functional dependency yang sudah ada. Misalkan A, B, dan C merupakan subset dari atribut suatu relasi R. Maka Armstrong’s axiom-nya adalah : o Reflexivity, jika B merupakan subset dari A, then A B o Augmentation, jika A B, maka A,C B, C o Transitivity, jika A B dan B C, maka A C Ketergantungan Fungsional Penuh Ketergantungan fungsional penuh berarti bahwa jika ada atribut B yang tergantung secara fungsinal terhadap A dan tidak kepada sebagian atau turunan dari atribut A. Dinotasikan sebagai A B 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Artinya bahwa atribut B bergantung penuh pada atribut A, dimana A adalah sebagai determinannya. Jika A adalah primary key atribut yang komposit (lebih dari 1), maka atribut yang dinyatakan sebagai tergantung penuh, harus tergantung kepada atribut primary key komposit tersebut (lebih dari 1). Contoh : No_pesanan No_pem No_bar Jml P00101122013 AM234 K934 25 P00201122013 AM124 K934 10 P00301122013 AJ546 K931 120 P03203092013 AF122 K931 125 P01204052013 AF122 K934 13 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Primary key nya adalah No-pesanan dan No-pem. Primary key ini adalah composite primary key yang berarti perimary key lebih dari 1. Berarti semua atribut yang non primary key harus bergantung penuh kepada keduanya. No-pesanan, No-pem No_bar No-pesanan, No-pem jumlah Dari penjelasan diatas dapat dikatehui bahwa nomor pemesanan dan no pemesan, keduanya menentukan nomor barang yang dipesan dan keduanya juga menentukan berapa jumlah pesanan. Sehingga atribut yang bukan primary key semuanya bergantung pada primary key-nya. 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ketergantungan Fungsional Parsial (sebagian) Ketergantungan fungsional parsial artinya bahwa dalam sebuah tabel ada atribut atau sebagian atribut yang tidak bergantung sepenuhnya kepada primary key di tabel tersebut. Hal ini biasa terjadi jika pada sebuah tabel terdiri dari lebih 1 primary key (composite primary key). Misalkan jika terdapat A, B C, D. Dan A E. Sehingga terdapat atribut E yang hanya bergantung kepada sebagian atribut primary key yaitu atribut A saja. Lihat gambar dibawah: No_pesanan No_pem Na_pem No_bar Na_bar Jml P00101122013 AM234 Anggita K934 Mouse Optik 25 P00201122013 AM124 Ronny K934 Mouse Optik 10 P00301122013 AJ546 Jasmine K931 Monitor LCD 120 P03203092013 AF122 Alfina K931 Monitor LCD 125 P01204052013 AF122 Alfina K934 Mouse Optik 13 Jika tabel seperti diatas, maka dapat dirtentukan sebagai primary key bahwa nomor pesanan dan nomor pemesan menentukan semua atribut yang ada pada tabel tersebut. Tetapi kenyataannya bahwa ada atribut Na_pem yang hanya tergantung pada No_pem dan tidak tergantung pada No_pesanan. Sehingga terjadi ketergantungan parsial antara Na_pem kepada No_pem. Ketergantungan Fungsional Transitif Ketergantungan fungsional transitif artinya jika pada sebuah tabel terdapat atribut yang tidak hanya tergantung kepada primary keynya, tetapi kepada atribut lain yang bukann kunci. Sehingga keadaan tersebut dapat diidentifikasikan dengan notasi: A B, B C 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perhatikan tabel contoh dibawah. Terdapat atribut nama barang yang tergantung pada kedua atribut kunci primer. Tetapi pada kenyataannya atribut nama barang ini bergantung kepada no_barang, sehingga terdapat ketergantungan transitif terhadap no_barang yang juga tergantung kepada atribut kunci primer yaitu No_pemesanan dan No_pemesan. No_pesanan No_pem P00101122013 AM234 P00201122013 No_bar Na_bar Jml K934 Mouse Optik 25 AM124 K934 Mouse Optik 10 P00301122013 AJ546 K931 Monitor LCD 120 P03203092013 AF122 K931 Monitor LCD 125 P01204052013 AF122 K934 Mouse Optik 13 No_pesanan, No_pem No_bar No_bar Na_bar Sehingga ada ketergantungan transitif dari No_pesanan, No_pem No_bar Na_bar 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan Perhatikan tabel dibawah ini 1. Dari tabel ini tentukan anomali yang terjadi (insert, update, delete) 2. Dari tabel ini tentukan primary key-nya 3. Tentukan ketergantungan fungsionalnya 4. Tentukan juga apakah ada ketergantungan parsial dan ketergantungan transitif Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data Proses Normalisasi Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 11 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang proses dan langkah-langkah dari teknik normalisasi Mahasiswa mampu menggunakan teknik normalisasi untuk model data tabel dari sebuah studi kasus 2014 1 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Proses Normalisasi Suatu teknik formal untuk menganalisa relasi berdasarkan primary key atau candidate key-nya dan functional dependency antar atribut. Dilakukan dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu ke bentuk normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya. Setelah normalisasi diproses, relasi secara bertahap menjadi lebih terbatas/kuat bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan update yang anomali. Relationship Between Normal Forms Unnormalized Form (UNF) Merupakan suatu table yang berisikan satu atau lebih group/data yang berulang. Membuat tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data dari sumber informasi (Contoh : Form) kedalam format tabel dengan baris dan kolom. First Normal Form (1NF) Merupakan sebuah relasi dimana setiap irisan antara baris dan kolom berisikan satu dan hanya satu nilai. UNF ke 1NF Tunjuk satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel unnormalized. Identifikasikan groups yang berulang dalam tabel unnormalized yang berulang untuk kunci atribut. Hapus group yang berulang dengan cara 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id : 1. Masukkan data yang semestinya kedalam kolom yang kosong pada baris yang berisikan data yang berulang (flattening the table), atau dengan cara 2. Menggantikan data yang ada dengan copy dari kunci atribut yang sesungguhnya kedalam relasi terpisah. Contoh: Contoh sederhana DreamHome lease. Seorang klien bernama John Kay menyewa properti di Glasgow yang dimiliki oleh Tina Murphy. Dalam kasus ini diasumsikan seorang klien dapat menyewa sebuah properti hanya satu kali dan tidak dapat menyewa lebih dari satu pada saat yang bersamaan. Sample data yang digunakan diambil dari 2 kontrak dari 2 klien yang berbeda yaitu John Kay dan Aline Stewart yang diubah kedalam bentuk tabel sbb, disebut dengan unnormalized table : ClientRental client No CR76 cName John Kay prope rtyNo PG4 PG16 CR56 Aline Stewart PG4 PG36 PG16 pAddress 6 Lawrence Glasgow 5 Novar Glasgow 6 Lawrence Glasgow 2 Manor Glasgow 5 Novar Glasgow rentStart rentFinish St, 1-Jul-00 31-Aug-01 350 owner No CO40 Dr, 1-Sep-01 1-sep-02 450 CO39 St, 1-Sep-99 10-Jun-00 350 CO40 Rd, 10-Oct-00 1-Dec-01 375 CO93 Dr, 1-Nov-02 10_Aug-03 450 CO93 ClentRental (Unnormalized table) 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id rent oName Tina Murphy Tony Shaw Tina Murphy Tony Shaw Tony Shaw Tentukan atribut kunci untuk tabel unnormalized ClientRental , yaitu clientNo. Tentukan group/kelompok yang berulang untuk setiap clientNo, yaitu : Group berulang = (properyNo, pAddress, rentStart, rentFinish, rent, ownerNo, oName) Untuk mengubah tabel unnormalized menjadi 1NF, maka harus ditetapkan terdapat 1 nilai untuk setiap kolom dan baris. Dapat dicapai dengan memindahkan group yang berulang. Sehingga menghasilkan 1NF sbb : ClientRental client No CR76 cName John Kay prope rtyNo PG4 CR76 John Kay PG16 CR56 Aline Stewart Aline Stewart Aline Stewart PG4 CR56 CR56 PG36 PG16 pAddress 6 Lawrence Glasgow 5 Novar Glasgow 6 Lawrence Glasgow 2 Manor Glasgow 5 Novar Glasgow rentStart rentFinish rent St, 1-Jul-00 31-Aug-01 350 owner No CO40 Dr, 1-Sep-01 1-sep-02 450 CO39 St, 1-Sep-99 10-Jun-00 350 CO40 Rd, 10-Oct-00 1-Dec-01 375 CO93 Dr, 1-Nov-02 10_Aug-03 450 CO93 oName Tina Murphy Tony Shaw Tina Murphy Tony Shaw Tony Shaw 1NF ClientRental Relation Kemudian tentukan candidate key untuk relasi ClientRental dalam bentuk Composite Key yaitu (clienNo, propertyNo), (clientNo, rentStart), dan (propertyNo, rentFinish). Ketiga kombinasi tadi dibandingkan dan dipilih (clientNo, propertyNo) sebagai primary key. Untuk lebih jelas primary key diletakan disebelah kiri, sbb : ClientRental client No CR76 propertyN o PG4 cName John Kay CR76 PG16 John Kay CR56 PG4 CR56 PG36 CR56 PG16 Aline Stewart Aline Stewart Aline Stewart pAddress 6 Lawrence Glasgow 5 Novar Glasgow 6 Lawrence Glasgow 2 Manor Glasgow 5 Novar Glasgow rentStart rentFinish St, 1-Jul-00 31-Aug-01 350 owner No CO40 Dr, 1-Sep-01 1-sep-02 450 CO39 St, 1-Sep-99 10-Jun-00 350 CO40 Rd, 10-Oct-00 1-Dec-01 375 CO93 Dr, 1-Nov-02 10_Aug-03 450 CO93 Sehingga relasi ClientRental didefinisikan : 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id rent oName Tina Murphy Tony Shaw Tina Murphy Tony Shaw Tony Shaw ClientRental (clientNo, propertyNo, cName, pAddress, rentStart, rentFinish, rent, ownerNo, oName) Second Normal Form (2NF) Berdasarkan pada konsep full functional dependency, mengindikasikan bahwa, jika A dan B merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatakan fully dependent terhadap A jika B functionally dependent pada A tetapi tidak pada proper subset dari A. 2NF – merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non-primary-key bersifat fully functionally dependent pada primary key. 1NF ke 2 NF Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF. Identifikasikan functional dependency dalam relasi. Jika terdapat partial dependency terhadap primary key, maka hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan salinan determinan-nya. Contoh Direpresentasikan functional dependency (fd1 – fd6) untuk relasi ClientRental dengan (clientNo, propertyNo) sebagai primary key. Walaupun ClientRental memiliki 3 candidate key, tetapi yang diperhatikan hanya keterkaitan terhadap primaty key saja, karena menggunakan definisi dari 2 NF yang berhubungan hanya dengan primary key dari relasi yang bersangkutan. Sedangkan candidate key yang lain akan dipergunakan pada saat definisi umum untuk 2NF. Pada saat identifikasi functional dependency yang ada, dimulai dengan memeriksa apakah terdapat partial dependency terhadap primary key. Atribut (cName) partially dependent pada primary key, yaitu hanya atribut clientNo (fd2), atribut (pAddress, rent, ownerNo, oName) partially dependent pada primary key, yaitu hanya atribut propertyNo (fd3), atribut (rentStart dan rentFinish) fully dependent pada seluruh primary key, yaitu clientNo dan propertyNo (fd1). Identifikasi partial dependency pada relasi ClientRental mengindikasikan bahwa relasi tersebut tidak termasuk dalam 2NF. Untuk mengubah relasi ClientRental kedalam 2NF diperlukan pembuatan relasi baru dimana seluruh atribut non-primary-key dihapus/digantikan dengan atribut yang fully dependen. Sehingga bentuk 2NF menjadi : 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Client clientN clientN property o No cName o rentStart rentFinis h CR76 PG4 1-Jul-00 31-Aug-01 CR76 John Kay CR76 PG16 1-Sep-01 1-sep-02 CR56 Aline Stewart CR56 PG4 1-Sep-99 10-Jun-00 CR56 PG36 10-Oct-00 1-Dec-01 CR56 PG16 1-Nov-02 10_Aug03 Rental propertyOwner property pAddress rent No owner oName No PG4 6 Lawrence St, Glasgow 350 CO40 Tina Murphy PG16 5 Novar Dr, Glasgow 450 CO39 Tony Shaw PG36 2 Manor Rd, Glasgow 375 CO93 Tony Shaw 2NF relations derived from the ClentRental relation Karena setiap atribut non-primary-key bersifat fully dependent pada primary key dalam relasi, maka relasi-relasi diatas mempunyai bentuk : Client (clientNo, cName) Rental (clientNo, propertyNo, rentStart, rentFinish) PropertyOwner (propertyNo, pAddress, rent, ownerNo, oName) Third Normal Form (3NF) Berdasarkan pada konsep transitive dependency, yaitu suatu kondisi dimana A, B dan C merupakan atribut dari sebuah relasi, maka jika A à B dan B à C, maka C transitively dependent pada A melalui B. (menegaskan bahwa A tidak functionally dependent pada B atau C). 3NF – Adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak terdapat atribut non-primary-key attribute yang bersifat transitively dependent pada primary key. 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2NF ke 3NF : o Identifikasikan primary key dalam relasi 2NF. o Identifikasikan functional dependency dalam relasi. o Jika terdapat transitive dependency terhadap primary key, hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan salinan determinan-nya. Contoh Functional dependency yang ada dalam relasi Client, Rental dan PropertyOwner, yang dihasilkan dari contoh sebelumnya, sbb : Client fd2 clentNo cName (Partial Dependency) Rental fd1 clienNo, propertyNo rentStart, rentFinish (Primary Key) fd5’ clientNo, rentStart propertyNo, rentFinish (Candidate Key) fd6’ properyNo, rentStart clientNo, rentFinish (Candidate Key) PropertyOwner fd3 propertyNo pAddress, rent, ownerNo, oName(Partial Dependency) fd4 ownerNo oName (Transitive Dependency) Seluruh atribut non-primary key yang terdapat pada relasi client dan Rental bersifat functionally dependent pada masing-masing primary key-nya dan tidak memiliki transitive dependency yang dibutuhkan dalam 3NF. fd yang diberi label tanda kutip (fd5’ dan fd6’) menandakan bahwa dependency yang terdapat didalamnya telah dibandingkan sebelumnya (bandingkan dgn fd1). Seluruh non-primary-key pada relasi PropertyOwner bersifat functionally dependen pada primary key-nya, terkecuali oName yang juga dependent pada ownerNo. Transitive dependency adalah jika suatu atribut dependent pada satu atau lebih non-primary-key. Untuk merubah menghilangkan relasi PropertyOwner kedalam 7 Basis Data Tim Dosen 3NF, harus transitive dependencies dengan membuat 2 relasi baru yaitu 2014 bentuk Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PropertyForRent dan Owner. Sehingga relasi yang baru tersebut mempunyai bentuk sbb : PropertyForRent (propertyNo, pAddress, rent, ownerNo) Owner (ownerNo, oName) Rental clientNo propertyNo rentStart rentFinish CR76 PG4 1-Jul-00 31-Aug-01 CR76 PG16 1-Sep-01 1-sep-02 CR56 PG4 1-Sep-99 10-Jun-00 CR56 PG36 10-Oct-00 1-Dec-01 CR56 PG16 1-Nov-02 10_Aug-03 PropertyForRent propertyNo pAddress rent 350 ownerNo PG4 6 Lawrence St, Glasgow CO40 PG16 5 Novar Dr, Glasgow 450 CO39 PG36 2 Manor Rd, Glasgow 375 CO93 Client clientNo cName CR76 John Kay CR56 Aline Stewart Owner ownerNo oName CO40 Tina Murphy CO39 Tony Shaw 3NF relations derived from the ClientRental Relation 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Definisi umum 2NF dan 3NF Second normal form (2NF) Suatu relasi yang ada dalam 1NF dan setiap atribut non-primary-key bersifat fully functionally dependent pada candidate key. Third normal form (3NF) Suatu relasi yang ada dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak terdapat atribut nonprimary-key attribute yang bersifat transitively dependent pada candidate key. Langkah-langkah Normalisasi Unnormalized Menghilangkan group berulang sehingga setiap irisan baris dan kolom hanya berisi satu dan hanya satu nilai Bentuk 1 NF Menghilangkan partial dependency terhadap primary key, sehingga didapat atribut non primary key yang fully functional dependent terhadap primary key-nya Bentuk 2 NF Menghilangkan transitive dependency Bentuk 3 NF Jika dan hanya jika setiap determinan merupakan candidate key Bentuk BCNF 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan Perhatikan kartu pengobatan pasien dibawah ini: Dari kartu pengobatan diatas, anda diminta untuk mengkonversinya menjadi tabel‐tabel yang terbentuk dengan teknik normalisasi. Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data ALJABAR RELASIONAL KALKULUS RELASIONAL Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 12 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang bahasa procedural aljabar relasional dan kalkulus relasional Mahasiswa mampu memahami konsep aljabar relasional dan mampu menjawab pertanyaan queri dalam bentuk aljabar relasional dan kalkulus relasional 2014 1 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Relational Algebra Pendahuluan o Aljabar relasional dan kalkulus relasional merupakan bahasa formal yang berhubungan dengan model relasional. o Secara informal, aljabar relasional adalah bahasa prosedural (high-level) dan kalkulus relasional adalah bahasa non-procedural. o Tetapi, secara formal keduanya ekuivalen satu dengan lainnya. o Sebuah bahasa yang memproduksi relasi yang dihasilkan dengan menggunakan kalkulus relasional disebut relationally complete. Aljabar Relasional Aljabar relasional adalah kumpulan operasi terhadap relasi. Setiap operasi menggunakan satu atau lebih relasi untuk menghasilkan satu relasi yang baru. o Operasi aljabar relasional yang dilakukan pada satu atau lebih relasi untuk mendefinisikan relasi lainnya tanpa mengubah relasi yang asli. o Operand dan hasilnya merupakan relasi, sehingga output suatu operasi dapat menjadi input bagi operasi yang lain. o Memungkinkan suatu operasi bertingkat (nested) (seperti aritmatika), hal ini disebut closure. o terdapat 5 operasi dasar pada aljabar relasional: Selection, Projection, Cartesian product, Union, dan Set Difference. Menampilkan seluruh operasi pemanggilan data yang dibutuhkan. o Operasi lainnya : Join, Intersection, dan Division operations, yang juga dapat diekspresikan dengan menggunakan operasi dasar. o Operasi aljabar Relasional 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Operasi dasar dalam Aljabar Relasional Operasi Kompleks dalam Aljabar Relasional 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh Kasus: Dreamhome Database Registration ClentNo BranchNo StaffNo Data_joined CR76 B005 SL41 2-Jan-01 CR56 B003 SG37 11-Apr-00 CR74 B003 SG37 16-Nov-99 CR62 B007 SA9 7-Mar-00 Comment Viewing ClientNo PropertyNo View_Date CR56 PA14 24-May-01 Too Small CR76 PG4 20-Apr-01 Too Remote CR56 PG4 26-May-01 CR62 PA14 14-May-01 CR56 PG36 28-Apr-01 No Dining Room Client ClientNo fName lName TelNo PrefType MaxRent CR76 John Kay 0207-774-5632 Flat 425 CR56 Aline Stewart 0141-848-1825 Flat 350 CR74 Mike Ritchie 01475-392178 House 750 CR62 Mary Tregear 01224-196720 Flat 600 Private Owner OwnerNo fName lName Address TelNo CO46 Joe Keogh 2 Fergus Dr, Abeerdeen AB2 7SX 01224-861212 CO87 Carol Farrel 6 Achray St, Glasgow G32 9DX 0141-357-7419 CO40 Tina Murphy 63 Well St, Glasgow G42 0141-943-1728 CO93 Tony Shaw 12 Park Pl, Glasgow G4 0QR 0141-225-7025 PropertyForRent Proper Street City PostCode Type Rooms Rent tyNo Branch No No No 16 Holhead Aberdeen AB7 5SO House 6 650 CO46 SA9 B007 PL94 6 Argyll St London NW2 Flat 4 400 CO87 SL41 B005 PG4 6 Lawrence St Glasgow G11 9QX Flat 3 350 CO40 - B003 PG36 2 Manor Rd Glasgopw G32 4QX Flat 3 375 CO93 SG37 B003 PG21 18 Dale Rd Glasgow G12 House 5 600 CO87 SG37 B003 PG16 5 Novar Dr Glasgow G12 9AX Flat 4 450 CO93 SG14 B003 2014 Staff PA14 Owner 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Branch BranchNo Street City PostCode B005 22 Deer Rd London SW1 4EH B007 16 Argyll St Aberdeen AB2 3SU B003 163 Main St Glasgow G11 9QX B004 32 Manse Rd Bristol BS99 1NZ B002 56 Clover Dr London NW10 6EU Staff StaffNo fName lName Position Sex DOB Salary BranchNo SL21 John White Manager M 1-Oct-45 30000 B005 SG37 Ann Beech Assistant F 10-Nov-60 12000 B003 SG14 David Ford Supervisor M 24-Mar-58 18000 B003 SA9 Mary Howe Assistant F 19-Feb-70 9000 B007 SG5 Susan Brand Manager F 3-Jun-40 24000 B003 SL41 Julie Lee Assistant F 13-Jun-65 9000 B005 Selection(orRestriction) predicate (R) Operasi pada relasi tunggal, dan menghasilkan relasi yang berisikan baris - (tuple) yang sesuai dengan syarat yang telah ditentukan (predicate). Contoh : Buatlah daftar staf dengan gaji > £10,000. salary > 10000 (Staff) Projection col1, . . . , coln(R) - Operasi pada relasi tunggal R dan menghasilkan relasi yang berisikan subset vertical (kolom) dari R, Menampilkan isi atribut dan menghilangkan duplikasi. Contoh : Buatlah daftar gaji seluruh staff, yang terdiri dari staffNo, fName, lName, dan salary. 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id staffNo, fName, lName, salary(Staff) Union RS - Penggabungan (Union) dua relasi, R dan S, menghasilkan relasi yang berisikan semua tuple dari R, dan/atau S, dan duplikasi akan dieliminasi/dihilangkan. Atribut ( R ) = Atribut ( S ) . Jika R dan S memiliki sejumlah tuple I dan J , maka hasil tupel dari union keduanya max (I + J). Contoh : Tampilkan seluruh kota dimana terdapat kantor cabang dan property untuk disewakan city(Branch) city(PropertyForRent) 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id SetDifference R–S Menghasilkan relasi yang terdiri dari tuple pada relasi R,yang tidak ada pada - relasi S. Atribut ( R ) = Atribut ( S ). Contoh : Tampilkan seluruh kota dimana terdapat kantor cabang tetapi tidak terdapat property untuk disewakan. city(Branch) – city(PropertyForRent) Intersection RS - Menghasilkan relasi yang terdiri dari kumpulan seluruh tuple yang ada pada relasi R maupun S. Atribut ( R ) = Atribut ( S ) Dapat dihasilkan dengan menggunakan operasi dasar : R S = R – (R – S) Contoh : Tampilkan seluruh kota yang mempunyai kantor cabang dan sedikitnya 1 property untuk disewakan. city(Branch) city(PropertyForRent) 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Cartesianproduct RXS - Menghasilkan relasi yang merupakan urutan (concatenation) dari setiap tuple pada relasi R dengan setiap tuple pada relasi S. Contoh : Tampilkan nama dan komentar seluruh klien yang telah melihat property yang disewakan. (clientNo, fName, lName(Client)) X (clientNo, propertyNo, comment (Viewing)) Contoh Cartesian Product dan Selection: Gunakan operasi selection untuk menampilkan tuple klien dimana, Client.clientNo = Viewing.clientNo. Client.clientNo = Viewing.clientNo((clientNo, fName, lName(Client)) (clientNo, propertyNo, comment(Viewing))) 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Cartesian product dan Selection dapat diganti dengan operasi tunggal, Join. Join Operation Join merupakan turunan dari operasi Cartesian product. Equivalen dengan fungsi Selection, menggunakan predikat join sebagai fungsi selection pada Cartesian product dari dua buah relasi. Merupakan operasi tersulit untuk diimplementasikan secara efisien pada RDBMS dan merupakan salah satu alasan mengapa RDBMS memiliki masalah-masalah. Jenis-jenis operasi join. Theta join Equijoin (a particular type of Theta join) Natural join Outer join Semijoin Thetajoin(‐join) R Mendefinisikan relasi yang terdiri dari tuple-tuple yang memenuhi syarat predikat F FS dari Cartesian product relasi R dan S. Predikat F yaitu bentuk dari R.ai S.bi dimana dapat berupa operator pembanding (<, , >, , =, ). Theta join dapat dituliskan dengan menggunakan operasi dasar Selection dan operasi Cartesian product. R FS = F(R S) 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh - Equijoin Tampilkan nama dan komentar semua klien yang telah melihat property untuk disewakan. (clientNo,fName,lName(Client)) Client.clientNo=Viewing.clientNo(clientNo,propertyNo, comment(Viewing)) Naturaljoin R Equijoin dari dua relasi R dan S untuk seluruh atribut x. Perulangan akan dieliminasi S dari hasil akhir. Contoh - Natural join Tampilkan nama dan komentar seluruh klien yang telah melihat property untuk disewakan. (clientNo, fName, lName(Client)) (clientNo, propertyNo, comment(Viewing)) 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Outerjoin Untuk menampilkan baris pada relasi yang dihasilkan, dimana baris tersebut tidak memiliki nilai yang cocok (matching values) dengan kolom yang di-join. R (Left) outer join adalah join, dimana tuple dari R yang tidak memiliki nilai yang cocok S (matching values) pada kolom dari S, yang ditampilkan dalam relasi yang dihasilkan. Contoh - Left Outer join Buatlah laporan status dari property viewings. propertyNo, street, city(PropertyForRent) Viewing Semijoin R Mendefinisikan relasi yang berisikan tuple-tuple dari relasi R yang ada pada join R FS dengan S. Semijoin dapat dituliskan dengan menggunakan Projection dan join R FS = A(R : F S) Contoh - Semijoin Tampilkan detail lengkap semua staff yang bekerja pada kantor cabang di Glasgow. Staff Staff.branchNo = Branch.branchNo and Branch.city = ‘Glasgow’ 2014 11 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Branch Division RS Mendefinisikan relasi antara atribut-atribut C yang terdiri dari himpunan tuple R yang merupakan kombinasi yang cocok/sesuai (match) dengan setiap tuple S. Ekpresi dengan menggunakan operasi dasar : T1 C(R) T2 C((S X T1) – R) T T1 – T2 Contoh - Division Identifikasi seluruh klien yang telah melihat seluruh properti dengan 3 buah ruang/kamar. (clientNo, propertyNo(Viewing)) (propertyNo(rooms = 3 (PropertyForRent))) 2014 12 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Relational Calculus Query kalkulus relasional lebih menspesifikasikan apa yang harus ditampilkan/diambil daripada bagaimana menampilkan/ mengambilnya. Pada kalkulus relasional tidak ada deskripsi bagaimana meng-evaluasi suatu query. Relational calculus merupakan Non-Procedural Language. Pengguna hanya memberikan deskripsi formalnya saja, tanpa menentukan bagaimana urutan-urutan proses untuk mendapatkan informasi tersebut dari sebuah basis data. Relational calculus termasuk tipe manipulasi data yang tidak menyediakan suatu set operator dan memberikan fleksibilitas yang sangat baik dalam relasi-relasi. Relational calculus terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Tuple Oriented Relational calculus 2. Domain Oriented Relational calculus Nama kalkulus relasional diambil dari predicate calculus. Ketika diaplikasikan untuk database, kalkulus relasional berbentuk : tuple relational calculus dan domain relational calculus. Dalam first-order logic (atau predicate calculus), predicate merupakan fungsi berargumen yang bernilai benar. Ketika suatu nilai disubtitusikan untuk argumen tersebut, fungsi menghasilkan ekspresi, yang disebut proposition, yang dapat bernilai benar atau salah. Contoh : terdapat kalimat “john white is a member of staff “ dan “ john white earns more than ann beech “, kedua kalimat tersebut adalah proposisi. Kalimat pertama mempunyai fungsi “is a member of staff “ dengan argumen john white, begitupun kalimat kedua. Jika predikat berisi sebuah variable (mis, ‘x adalah jumlah staff’), maka harus ada range untuk x. Ketika disubtitusikan beberapa nilai dari range x ini, proposisi mungkin bernilai benar untuk suatu nilai, dan bernilai salah untuk lainnya. Maka jika P adalah predikat, maka himpunan x untuk P dapat dituliskan sbb : { x | P (x) } predikat dapat digabungkan dengan Λ (AND), V (OR), dan ~ (NOT) 2014 13 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tuple Relational Calculus Variable-variabel di tuple relational calculus merepresentasikan value(nilai) tupletuplenya. Query di sebuah tuple calculus direpresentasikan sebagai berikut: { t | P (t) }. Sejumlah tuple dari seluruh tuple t dengan predicate P adalah TRUE untuk tuple t tersebut. Simbol lainnya adalah sebagai berikut: t [ A ] : value tuple t di atribut A t _ r : tuple t berada di relasi r Ditujukan untuk menampilkan tuple untuk predikat yang bernilai benar dengan menggunakan variabel tuple (tuple variables). Variable Tuple adalah variable yang meliputi (ranges over) relasi bernama, contoh : variable yang hanya diperbolehkan yang merupakan tuple-tuple dari suatu relasi. menetapkan range dari variable tuple S sebagai relasi Staff sbb : Staff(S) Untuk mengetahui himpunan dari semua tuple S dimana P(S) adalah benar : {S | P(S)} Contoh : mencari detail dari semua staff yang berpenghasilan lebih dari £10,000 : {S | Staff(S) S.salary > 10000} S.salary berarti nilai dari atribut salary diberikan untuk variabel tuple S. Untuk menampilkan atribut tertentu seperti salary, dapat ditulis {S.salary | Staff(S) S.salary > 10000} 2014 14 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id : Dapat menggunakan dua buah quantifier untuk mengetahui berapa banyak instances yang diperoleh dari suatu predikat, yaitu: Existential quantifier (‘there exists’), akan bernilai benar jika sedikitnya terdapat 1 buah instance yang memenuhi syarat. Contoh : Staff(S) (B)(Branch(B) (B.branchNo= S.branchNo) B.city = ‘London’) Berarti, terdapat tuple branch dengan branchNo yang sama dengan branchNo dari tuple Staff , S, dan berlokasi di London’. Universal quantifier (‘for all’) , akan bernilai benar jika setiap instance memenuhi syarat. Contoh : (B) (B.city ‘Paris’) Berarti, untuk semua tuple Branch, yang tidak beralamat di paris atau dapat ditulis : ~(B) (B.city = ‘Paris’), yang berarti ‘tidak ada branch dengan alamat paris’ 2014 15 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Variabel tuple yang sesuai dengan atau disebut variable terbatas (bound ), lainnya variable bebas(free ). Penerapan hokum De Morgan: (X) (F(X)) ~ (X) (~(F(X))) (X) (F(X)) ~ (X) (~(F(X))) (X) (F1(X) F2(X)) ~ (X) (~(F1(X)) V ~(F2(X))) (X) (F1(X) F2(X)) ~ (X) (~(F1(X)) V ~(F2(X))) Formula/rumus yang ditulis harus tidak ambigu dan dapat dimengerti. Ekspresi dalam kalkulus tuple relasional mempunyai bentuk umum sbb : { S1.a1, S2.a2,…,Sn.an | F (S1,S2,…Sm ) m >= n keterangan: R(Si ), dimana Si adalah variable tuple dan R adalah relasi Si.a1 Sj.a2 ,dimana Si. dan Sj. merupakan variable tuple. a1 adalah atribut dari relasi pada range Si., a2 adalah atribut dari relasi pada range Sj. dan operator pembanding. Si.a1 c dimana Si. adalah variable tuple. a1 adalah atribut dari relasi pada range Si., c adalah konstanta dari domain atribut a1 dan operator pembanding. Ekspresi dapat dibuat dengan beberapa ketentuan : ekspresi tersebut tersebut bersifat atomic jika F1 dan F2 adalah suatu ekspresi, maka conjunction F1F2; disjunction F1VF2; dan negasi, ~F1 juga ekspresi. jika F adalah ekspresi dengan variable bebas X, maka (X)(F) dan (X)(F) juga merupakan ekspresi. 2014 16 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh : 1. Tampilkan nama seluruh manager yang memiliki penghasilan lebih dari £25,000. {S.fName, S.lName | Staff(S) S.position = ‘Manager’ S.salary > 25000} 2. Tampilkan staff yang mengatur property untuk disewakan dikota Glasgow. {S | Staff(S) (P) (PropertyForRent(P) (P.staffNo = S.staffNo) P.city = ‘Glasgow’)} 3. Tampilkan nama staff yang tidak mengatur property apapun {S.fName, S.lName | Staff(S) (~(P) (PropertyForRent(P)(S.staffNo = P.staffNo)))} Atau {S.fName, S.lName | Staff(S) ((P) (~PropertyForRent(P) ~(S.staffNo = P.staffNo)))} 4. Tampilkan nama klien yang telah melihat property di Glasgow. {C.fName, C.lName | Client(C) ((V)( P) (Viewing(V) PropertyForRent(P) (C.clientNo = V.clientNo) (V.propertyNo=P.propertyNo) P.city =‘Glasgow’))} 2014 17 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Suatu ekspresi dapat menghasilkan himpunan tak hingga, contoh {S | ~Staff(S)} Untuk mengatasi hal tersebut, tambahkan batasan bahwa semua nilai yang dihasilkan harus merupakan nilai dalam domain ekspresi. Domain Relational Calculus Variable-variabel di Domain Relational Calculus merepsentasikan domain domainnya, sedangkan operasi-operasinya mirip dengan Tuple Relasional Calculus. Menggunakan variable yang diambil dari domain pada suatu relasi. Bentuk umum ekspresi domain relational calculus : {d1, d2, . . . , dn | F(d1, d2, . . . , dn)} dimana F(d1, d2, . . . , dn) merupakan formula yang disusun dari atom-atom dan d1, d2, . . . , dn merepresentasikan domain variables. Contoh : 1. Tampilkan nama seluruh manager dengan penghasilan lebih dari £25,000. {fN, lN | (sN, posn, sex, DOB, sal, bN) (Staff (sN, fN, lN, posn, sex, DOB, sal, bN) posn = ‘Manager’ sal > 25000)} 2. Tampilkan staff yang mengatur property untuk disewakan di Glasgow 2014 18 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id {sN,fN,lN,posn,sex,DOB, sal, bN |sN1,cty)(Staff(sN,fN,lN,posn,sex,DOB,sal,bN) PropertyForRent(pN, st, cty, pc, typ, rms, rnt, oN, sN1, bN1) (sN=sN1) cty=‘Glasgow’)} 3. Tampilkan nama staff yang tidak mengatur property apapun {fN, lN | (sN)(Staff(sN,fN,lN,posn,sex,DOB,sal,bN) (~(sN1)(PropertyForRent(pN, st, cty, pc, typ, rms, rnt, oN, sN1, bN1) (sN=sN1))))} 4. Tampilkan nama klien yang telah melihat property di Glasgow. {fN, lN | ( cN, cN1, pN, pN1, cty)(Client(cN, fN, lN,tel, pT, mR) Viewing(cN1, pN1, dt, cmt) PropertyForRent(pN, st, cty, pc, typ, rms, rnt,oN, sN, bN) (cN = cN1) (pN = pN1) cty = ‘Glasgow’)} Ketika dibatasi untuk menyimpan ekspresi, domain relational calculus ekuivalen dengan tuple relational calculus terbatas untuk menyimpan ekspresi, dimana ekuivalen dengan relational algebra. Yang berarti, setiap ekspresi aljabar relasional terdapat ekuivalensinya dalam ekspresi kalkulus relasional, dan sebaliknya. Bahasa lainnya Transform-oriented language merupakan bahasa non-procedural yang menggunakan relasi untuk merubah data input menjadi output yang dibutuhkan. (Co/ SQL). Graphical language menyediakan gambar dari struktur relasi. User memberi masukan berupa contoh hal yang dibutuhkan dan system akan memberikan data yang dimaksud dengan format tersebut. (Co/ QBE). 4GL dapat membuat complete customized application menggunakan perintah-perintah yang terbatas yang user-friendly, biasanya menu-driven environment. Beberapa sistem menerima bentuk natural language, disebut 5GL, walaupun masih dalam tahap awal. 2014 19 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Latihan Masih dari skema Hotel yang pernah kita bahas, jawablah pertanyaan berikut dengan menggunakan bahasa prosedura Aljabar Relasional dan Kalkulus Relasional. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tampilkan nama hotel yang beralamat dikota Bandung Tampilkan nomor kamar yang harga sewanya diatas Rp. 350.000,‐ Tampilkan nama hotel yang memiliki kamar bertipe deluxe Tampilkan nama hotel yang sedang dibooking oleh tamu Tampilkan nama tamu yang berasal dari Jakarta Tampilkan nama tamu yang menginap di kamar R002 Tampilkan nama tamu yang menginap di hotel Mawar Tampilkan nama tamu yang menginap dari tanggal 12 Agustus 2009 sampai 15 Agustus 2009 disemua hotel 9. Tampilkan nama tamu yang menginap di kamar bertipe single 10. Tampilkan nomor kamar dan hotelnya yang sedang kosong atau sedang tidak disewa tamu Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 20 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data Keamanan Basis Data Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika 2014 1 Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang lingkup kemanan basis data, tipe ancaman terhadap system basis data dan fitur keamanan dari DBMS yang ada Mahasiswa mampu memahami konsep lingkup keamanan basisdata beserta ancaman yang dapat terjadi pada system basis data, serta mampu menjelaskan fitur keamanan yang ada ada DBMS (Ms. SQL Server, Oracle dan MySQL) Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keamanan Basis Data Data merupakan sumber daya bernilai yang harus di atur dan diawasi secara ketat bersama dengan sumber daya corporate lainnya. Sebagian atau keseluruhan data corporate mempunyai kepentingan strategis dan karena itu harus dijaga agar tetap aman dan rahasia. Database Security merupakan mekanisme yang menjaga database dari serangan/ancaman yang disengaja maupun tidak sengaja. Pertimbangan keamanan tidak hanya diaplikasikan pada data yang ada dalam database. Pelanggaran terhadap keamanan dapat mempengaruhi bagian lain dari sistem, yang akan memberi akibat balik terhadap database. Keamanan database terkait dengan keadaan berikut Pencurian dan penipuan (theft and fraud) Kehilangan kerahasiaan (Loss of confidentiality) Kehilangan keleluasaan pribadi (Loss of privacy) Kehilangan integritas (Loss of integrity) Kehilangan ketersediaan (Loss of availability) : Ancaman (threat) adalah segala situasi atau kejadian, baik disengaja maupun tidak disengaja yang dapat menimbulkan efek merugikan terhadap system dan berikutnya organisasi . Ringkasan ancaman-ancaman terhadap sistem komputer 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Typical Multi-User Computer Environment Tindakan terhadap ancaman (Countermeasures – Computer-Based Controls) Berbagai tindakan balasan untuk ancaman yang terjadi dikaitkan dengan kontrol fisik sampai dengan prosedur administratif yang meliputi: Authorisasi (Authorization) View Back-up dan Recovery Integrity Encryption RAID Technology Authorization(Otorisasi) Pemberian hak atau wewenang, yang menyebabkan subjek memiliki legitimasi untuk mengakses system atau objek-objek dalam system. 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Authentication(Pembuktiankeaslian) Suatu mekanisme yang menentukan apakah user yang mengakses benar-benar user yang dimaksud. View Merupakan hasil dinamis dari satu atau lebih operasi relasional yang dioperasikan pada relasi/table dasar untuk menghasilkan relasi/table lainnya. View merupakan relasi/table virtual yang tidak benar-benar ada dalam database, tetapi dihasilkan berdasarkan permintaan oleh user tertentu pada saat tertentu. BackUp Suatu proses yang secara periodik mengambil salinan database dan log file (dapat juga berupa program) untuk disimpan pada media penyimpanan offline. Journaling Suatu proses pemeliharaan dan penyimpanan log file (jurnal) dari semua perubahan yang dilakukan terhadap database untuk kemudahan recovery bila terjadi kerusakan (failure). Integrity Mencegah data dari ketidaksesuaian (invalid) dan mengakibatkan pemberian hasil yang salah. Encryption Penyandian (encoding) data dengan menggunakan algoritma khusus yang membuat data tidak dapat dibaca oleh program tanpa kunci decryption. RAID(RedundantArrayofIndependentDisks)Technology Hardware dimana DBMS berjalan dengan fault-tolerant, yang berarti bahwa DBMS harus tetap melanjutkan operasi walaupun terdapat satu komponen hardware yang rusak (fail). Memberikan kesan memiliki komponen redundant (lebih) yang dapat diintegrasikan kedalam sistem kerja walaupun terdapat satu atau lebih kerusakan komponen. Komponen hardware utama yang harus memiliki fault-tolerant meliputi disk drives, disk controllers, CPU, Power supplies, cooling fans. Disk drives merupakan komponen yang paling mudah diserang dengan jarak yang dekat antar kerusakan dibandingkan dengan komponen hardware lainnya. Salah satu solusinya dengan menggunakan RAID technology, yaitu menyediakan serangkaian besar disk, yang terdiri dari susunan beberapa disk 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id independen diatur untuk memperbaiki ketahanan (reliability) dan meningkatkan performa (performance). Performa (performance) meningkat melalui data striping, yaitu data disegmentasi (dibagi) menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sama (striping units), yang secara jelas didistribusikan melewati beberapa disk. Ketahanan (reliability) diperbaiki melalui penyimpanan informasi ganda(redundant) melewati disk dengan menggunakan skema parity atau skema error-correcting. Kemanan pada Microsoft Access DBMS Menyediakan dua metode untuk pengamanan database, yaitu : Penetapan password untuk membuka database (keamanan sistem) Keamanan tingkat user, yang dapat digunakan untuk membatasi bagian dari database yang dapat dibaca/di-update oleh user (keamanan data) Pengamanan DreamHome Database menggunakan password 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id User and Group Accounts Dialog Box for the DreamHome Database User and Group Permissions Dialog Box 2014 6 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Creation of a New User with Password Authentication Set Log on Dialog Box 2014 7 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Setting the Permissions DBMS dan Keamanan Web Komunikasi internet dipercayakan pada TCP/IP sebagai protocol utama. Bagaimanapun TCP/IP dan HTTP tidak didesain dengan pemikiran keamanan. Tanpa software khusus, semua jalur internet berjalan secara terbuka dan siapapun yang melihat jalur tersebut dapat membacanya. Yang harus dipastikan pada saat pengiriman informasi melalui internet yaitu : Tidak dapat diakses oleh siapapun kecuali pengirim dan penerimanya (privacy). Tidak diubah selama pengiriman (integrity). Penerima merasa yakin bahwa data tersebut berasal dari pengirim yang dimaksud (authenticity). 2014 8 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengirim merasa yakin bahwa penerima adalah penerima yang sebenarnya (non fabrication). Pengirim tidak dapat menyangkal bahwa dirinya yang mengirim data (non repudiation) Harus dapat menjaga informasi ketika sudah mencapai web server. Download dapat mengandung Executable Content, yang dapat menampilkan/melaksanakan toperasi yang tidak sesuai (malicious action), seperti : Data rusak atau Execution state dari program Format ulang disk lengkap Melaksanakan pe-nonaktif-an sistem secara total Mengumpulkan dan mengambil data rahasia Merebut identitas dan menirukan (impersonate) user Lock up resources, menyebabkan tidak dapat digunakan untuk user dan program Berakibat tidak fatal tetapi memberikan hasil yang tidak diinginkan, terutama pada output device Latihan Dalam kelompok diskusi, jelaskan dengan lengkap, pendekatan apa saja yang dibutuhkan untuk mengamankan DBMS dalam sebuah aplikasi web. Jelaskan jawaban kelompok anda dalam sebuah mini presentation. Daftar Pustaka 1. Database system: A Practical approach to design, implementation and management 2. Sistem Manajemen Basis Data 3. Oracle database 10g: SQL Fundamentals I 2014 9 Basis Data Devi Fitrianah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MODUL PERKULIAHAN Basis Data Pengenalan Objek DBMS Fakultas Program Studi Ilmu Komputer Teknik Informatika Tatap Muka 14 Kode MK Disusun Oleh 87031 Tim Dosen Abstract Kompetensi Modul ini berisi materi tentang konsep yang terkait dengan OODB atau Object Oriented Data Base. Abstraksi, penyembunyian informasi, identitas objek, objek dan atribut, method dan message, class, subclass, superclass, inheritance, overloading, polymorphism dan dynamic binding. Mahasiswa mampu memahami dan mempresentasikan kembali semua komponen didalam OODB Object Oriented Data Base Objek database mulai populer pada pertengahan tahun 1990 an. Bermula dari Objek Oriented Programming (OOP) yang kemudian dikembangkan menjadi Objek Oriented Database (OOD) dan pada akhirnya menjadi Objek Oriented Analysis (OOA). Didalam konsep objek oriented database kita dapat melakukan pemodelan data dari semua phenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural). Objek Oriented Database pada dasarnya merupakan kosep dari pemrograman berorientasi objek secara umum ditambah dengan database sebagai media penyimpanan datanya yang berbentuk classclass, sehingga dalam hal ini masih berhubungan erat dengan E-R Model. Objek Oriented Database muncul karena kekomplekan dari penyimpanan objek-objek yang akan disimpan didalam database sehingga konsep dari Relational Database Manejemen Sistem (RDBMS) masih tetap digunakan. Mekanisme penyimpanan objek-objek didalam Relational Database Menejemen Sistem ini sering dikenal dengan istilah ORDBMS (Objek Relational Database Managemen System). Object oriented database adalah sebuah model basisdata dimana informasi disimpan daam bentuk object. Object yang dimaksud tersebut digunakan dalam OOP (object oriented progamming). Ketika kemampuan basisdata bergabung dengan kemampuan OOP, hasilnya berupa object database management sistem (ODBMS). ODBMS ideal untuk pada pemrogaman object oriented karena mereka ketika malakukan proses developer, controller ddan model mamiliki persamaan yaitu sama – sama mengguanakn object. ODBMS mendukung data yang compleks seperti vidio, suara, gambar, dll secara native. Berbeda dengan Relational Databse Mangement Sistem (RDBMS) yang tidak native mendukung data compleks karena harus membagi menjasi dua bagian yaitu : model basis data dan model aplikasi. Bagi yang telah mengenal RDBMS, object pada ODBMS bertindak sama dengan tabel RDBMS. ODBMS dibuat untuk menggantikan RDBMS jika bahasa pemrograman yang digunakan adalah OOP. Kelebihan OODB antara lain: 1. Proses penyimpanan dan pengambilan data lebih sederhana; 2. Program mengakses data dengan objecknya secara langsung sehingga kinerja program akan lebih tinggi. 2014 2 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kekurangan OODB antara lain : 1. Kekuranagn dukungan platform, kebanyakan OODB hanya mendukung bahasa pemrograman C++, C# dan Java saja; 2. Kebutuhan keterampilan, dikarenakan OODB masih tergolong baru dan masih relatif jarang penggunanya; 3. Sulit berimigrasi, dibutuhkan komitmen yang kuat dalam memilih DBMS yang akan digunakan, sekali berimigrasi ke OODB, akan sulit untuk kembali ke RDBMS PERKEMBANGAN APLIKASI BASIS DATA 1. Computer-Aided Design (CAD) Database CAD menyimpan data yang berhubungan dengan rancangan mekanik dan elektrik, sebagai contoh : gedung, pesawat, dan chips IC. 2. Computer-Aided Manufacturing (CAM) Database CAM menyimpan data yang jenisnya sama dengan sistem CAD, ditambah data yang berhubungan dengan produksi yang mempunyai ciri-ciri tersendiri (seperti mobil pada saat perakitan) dan produksi yang continue (seperti sintesa kimia). 3. Computer-Aided Software Engineering (CASE) Database CASE menyimpan data yang berhubungan dengan langkah-langkah dari siklus pengembangan software yaitu : planning, requirements collection analysis, design, implementation, test, maintenance and documentation. 4. Computer-Aided Publishing (CAP) Database CAP menyimpan dokumen yang kompleks. Sama seperti otomatisasi kantor, aplikasi CAP telah diperluas untuk menangani dokumen-dokumen multimedia yang berisikan teks, audio, gambar, video data, dan animasi. 2014 3 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Office Automation (OA) Database OA menyimpan data yang berhubungan dengan pengontrolan informasi computer dalam bidang bisnis, termasuk e-mail, dokumen-dokumen, invoice, dsb. Agar menyediakan dukungan yang lebih baik untuk area ini, dibutuhkan penanganan yang lebih luas terhadap jenis data daripada nama, alamat, tanggal dan uang. Sekarang ini sistem yang modern dapat menangani text yang berjenis bebas, foto, diagram, audio dan video. Sebagai contoh: dokumen multimedia yang mengangani teks, foto, spreadsheets dan suara. KONSEP OBJECT ORIENTED Dalam Object Oriented baik Programming maupun database terdapat beberapa konsep mengenai object oriented yang perlu diketahui. Berikut adalah penjelasannya. Beberapa konsep Object Oriented Database : 2014 4 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kenyataan dalam dunia ini direpresentasikan sebagai object Setiap object memiliki state dan behavior State merupakan nilai dari properties dan atribut dari object Behavior merupakan method yang dijalankan oleh state Object yang memiliki kesamaan state dan behavior dikelompokkan dalam satu class yang sama Setiap object hanya dapat diturunkan (instace) kedalam satu class saja Class-class dikeompokkan dalam sebuah hierarki. Subclass memiliki turunan (inherits) dari superclass-nya. Dimungkinkan juga terjadi overriding dimana sebuah class men-substitute domain dari propertiesnya dengan method lain dalam implementasi yang berbeda. A. · Abstraksi dan Enkapsulasi Abstraksi adalah proses identifikasi aspek-aspek yang perlu dari entitas dan mengabaikan property yang tidak penting. · Enkapsulasi (information hiding) adalah memisahkan aspek-aspek eksternal sebuah objek dari rincian internalnya (internal details), yang tidak terlihat dari dunia luar. Dengan cara ini, internal detail sebuah objek dapat dirubah tanpa mempengaruhi aplikasi yang menggunakan objek tersebut, begitu juga dengan external detail. Dengan kata lain, encapsulation menyediakan data independence. Contoh : Objek Roti, objek ini mempunyai method Pembuatan Roti. Jika kita ingin memakan roti, tentu kita tidak perlu tahu bagaimana cara membuatnya. Dengan demikian pembuatan Roti menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding. 2014 5 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id B. Objek dan Atribut · Objek adalah sebuah entitas yang dapat diidentifikasikan secara unik, berisikan atributatribut yang menerangkan keadaan atau kondisi (state) objek dunia nyata (real world object) dan aksi-aksi yang berhubungan dengan sebuah objek dunia nyata. Definisi objek serupa dengan definisi entitas. Perbedaannya : objek menunjukkan keadaan (state) dan tingkah laku (behaviour), sedangkan entitas menunjukkan models state. · Atribut adalah nama-nama property dari sebuah kelas yang menjelaskan batasan nilainya dari property yang dimiliki oleh sebuah kelas tersebut. Atribut dari sebuah kelas mempresentasikan property-property yang dimiliki oleh kelas tersebut. Atribut mempunyai tipe yang menjelaskan tipe instanisasinya. Hanya sebuah instanisasi dari kelas (objek) yang dapat mengubah nilai dari atributnya. Keadaan (state) dari sebuah objek dijelaskan dengan nilai dari atribut-atribut yang dimilikinya (selain keberadaan hubungan dengan objek lainnya). Dalam sebuah kelas atribut hanya dinyatakan keberadaan dan batasan nilainya saja, sedangkan dalam sebuah objek atributnya sudah dinyatakan nilai dan menjelaskan kedudukan / keadaan dari objek tersebut. C. Identitas Objek (Object Identity) Pada saat objek dibuat, object identifier (OID) langsung ditentukan. OID tersebut unik dan berbeda. OID membedakan objek yang satu dengan objek lainnya di dalam sistem. Sekali objek dibuat, OID tersebut tidak dapat digunakan kembali untuk objek-objek lainnya, walaupun objek tersebut telah dihapus. 2014 6 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id D. Metode dan Pesan · Metode (Methods) Dalam teknologi objek, function biasanya disebut methods. Methods mendefinisikan tingkah laku dari sebuah objek. Methods dapat digunakan untuk merubah kondisi objek dengan memodifikasi nilai atribut-atributnya, atau meng-query nilai atribut yang diseleksi. · Pesan (Message) Message mempunyai arti komunikasi antara objek. Sebuah message merupakan permintaan sederhana dari suatu objek (pengirim) ke objek lain (penerima) dan menanyakan objek tsb untuk mengeksekusi salah satu method-nya. Pengirim dan penerima bisa pada objek yang sama. Notasi ‘dot’ biasanya digunakan untuk mengakses sebuah method. E. CLASS Class merupakan pendefinisian himpunan objek yang sejenis. Objek yang mempunyai atribut yang sama dan meresponse message yang sama dapat dikelompokkan bersama membentuk sebuah class. Atribut dan method yang berhubungan cukup sekali saja didefinisikan untuk class, daripada didefinisikan terpisah untuk setiap objek. Contoh : seluruh objek cabang dideskripsikan oleh sebuah class cabang (branch). Objek-objek pada sebuah class disebut instance dari class. Setiap instance mempunyai nilainya sendiri untuk setiap atribut, tetapi nama atribut dan method-nya sama seperti instance lainnya dari sebuah class. 2014 7 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id F. SUBCLASS, SUPERCLASS, dan INHERITANCE Inheritance mengizinkan satu class objek didefinisikan sebagai kasus spesial (special case) dari sebuah class pada umumnya. Special case ini dikenal dengan subclass, dan kasus umum lainnya dikenal sebagai superclass. Proses pembentukan superclass sama seperti generalization, sedangkan subclass seperti specialization. Konsep dari superclass, subclass, dan inheritance sama seperti EER, kecuali dalam paradigm object-oriented, inheritance meliputi state dan behaviour. Ada beberapa bentuk inheritance : 1. Single inheritance Subclass merupakan turunan dari satu superclass. Contoh : subclass Manager dan Sales_Staff merupakan turunan property dari superclass Staff. 2. Multiple inheritance Subclass Sales_Manager merupakan turunan dari superclass Manager dan Sales_Staff. 2014 8 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Repeated inheritance Kasus spesial dari multiple inheritance, dimana sebuah superclass merupakan turunan dari sebuah superclass biasa. Melanjutkan contoh multiple inheritance, class Manager dan Sales_staff bisa saja merupakan turunan dari superclass biasa yaitu superclass Staff. Dalam kasus ini, mekanisme inheritance harus meyakinkan bahwa class Sales_manager tidak diturunkan sebanyak dua kali dari superclass Staff. 4. Selective inheritance Mengizinkan subclass menurunkan sejumlah property dari superclass. Keistimewaan ini secara fungsional sama seperti mekanisme view, dengan membatasi akses ke beberapa detail tapi tidak seluruhnya. Object Oriented Database (OOD) merupakan salah satu jenis database dimana data direpresentasikan dalam bentuk object. Pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman object-oriented dan dapat dipahami sebagai usaha untuk menambah fungsionalitas DBMS pada lingkup bahasa pemrograman. 2014 9 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Kroenke, David M. Database Processing Jilid 1. Edisi 9. 2005. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2. Waide, Catherine. Object-oriented database. 2003 [online] http://www.faculty.rsu.edu/users/c/clayton/www/waide/paper.htm#_Toc38521767 2014 10 Basis Data Tim Dosen Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id diakses