8 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menunjang publikasi ini, dibutuhkan beberapa teori/ metode desain yang dapat digunakan sebagai landasan pembuatannya, yaitu: 4.1.1 Teori Komunikasi Dalam buku teori komunikasi massa oleh Wiryanto (2000: 1), komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Unsur komunikasi massa menurut Wiryanto adalah: • Source / Message • Channel • Receiver • Effect Fungsi komunikasi massa menurut Charles R. Wright, seorang ahli sosiolog yaitu: • Surveillance: fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian yang terjadi didalam dan luar masyarakat. • Correlation: disbut juga sebagai fungsi editorial atau propaganda. • Transmission: dapat disebut juga fungsi pendidikan (mengkomunikasikan informasi). • Entertainment: memberikan hiburan tanpa efek-efek tertentu. 4.1.2 Teori Semiotik Dalam buku Desain komunikasi visual terpadu karya Yongky Safanayong (2011:46) dijelaskan mengenai teori semiotik. Charles Sanders Peirce (18391914) pemuka-pemuka semiotika modern, menegaskan bahwa manusia hanya dapat berfikir dengan sarana tanda. Tanpa tanda manusia tidak dapat berkomunikasi. Studi tentang lambang (termasuk tanda) yang merepresentasikan obyek (benda, kondisi, situasi, gagasan, perasaan) di luar dirinya. Dari perspektif semiotika, untuk sukses komunikasi kita tidak cukup memahami lambang-lambang secara terpisah, tetapi juga tata bahasa (sintaks) yang mengatur polahubungan antar-lambang, serta budaya masyarakat yang menggunakannya. Dengan demikian, tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain pada batas-batas tertentu. Tanda inilah yang kemudian dikenal dengan semotik dan semiologi. 9 4.1.3 Teori Illustrasi Dalam buku The complete guide to advanced illustration and design menurut Simmon Jennings (2007) illustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, dan ilustrasi sebagai komentar. Fungsi khusus ilustrasi antara lain: -Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita -Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah -Memberikan bayangan langkah kerja -Mengkomunikasikan cerita. -Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.29 -Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan. Dalam buku Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlockpun dijelaskan gambar yang berwarna juga lebih disukai hanya bila warnanya realistis. Anak juga menyukai kesederhanaan dalam gambar. Atas dasar teori inilah saya menggunakan gaya ilustrasi yang sederhana dan penuh warna dengan objek-objek yang sudah dikenal oleh anak-anak, sehingga anak dapat memahami isi dari buku tersebut. 4.1.4 Teori Layout Menurut Surianto Rustan, S.Sn dalam buku Layout dasar & penerapannya (2009:76-84). Terdapat 4 prinsip utama dalam mendesain layout yang baik, yaitu: • Sequence, urutan atau alur pembacaan dipengaruhi berdasarkan kecenderungan pada orang membacadan juga pemberian emphasis atau pembedaan suatu objek. • Emphasis, atau penekanan ialah kontras. Kontras akan membangun sequence. Beberapa caranya untuk menciptakan kontras seperti ukuran, posisi, warna, bentuk, konsep yang berlawanan, dan masih banyak lagi. • Balance terbagi menjadi dua macam yaitu balance simetris dan balance asimetris. Keseimbangan yang simetris dapat dibuktikan dengan tepat secara sistematis, sedangkan yang asimetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau ‘kelihatannya seimbang’ • Unity, tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antara yang fisik dan yang nonfisik yaitu pesan atau komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut. Layout dapat diartikan sebagai sebuah penempatan objek-objek visual sehingga menampilkan sebuah tampilan dengan pesan tertentu. Layout yang baik akan memberikan kenyamanan bagi penikmatnya. Dengan melihat secara nyaman maka pesan dan informasi akan tersampaikan dengan baik. 10 4.1.5 Teori Tipografi Saat ini tipografi mempunyai peran yang amat penting dalam keberhasilan suatu komunikasi grafis, tipografi bukanlah hanya sebuah pelengkap suatu visual akan tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog atau brosur. Menurut Danton Sihombing, MFA, dalam bukunya Tipografi dalam Desain Grafis (2003: 57-58) Terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi untuk pemilihan jenis huruf yang tepat dalam pemakaiannya, antara lain: • Clearity : Huruf harus dapat dilihat dengan jelas • Readability : Huruf harus dapat dibaca dengan jelas • Legilbility : Huruf harus mudah dibaca • Visibility : Huruf harus memiliki nilai estetis Menurut buku Hurufontipografi (2010: 106) karya Surianto Rustan, S.sn, disana dijelaskan bahwa anak-anak dan usia lanjut membutuhkan persyaratan yang spesifik untuk bodytext, mereka butuh tulisan nya relative berukuran besar, serta jarak antar huruf, kata ,dan baris yang cukup besar pula. Dikarenakan anak-anak belum fasih membaca, mereka belajar membaca dengan mengenali satu-persatu bentuk karakter huruf tersebut. 4.1.6 Teori Warna Menurut Leatrice Eissman (2000) Dalam buku Pantone: Guide to Communication with Color, warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna mengekspresikan fantasi, dan memproduksi suatu keindahan yang memberikan reaksi secara emosional. Dalam buku Publication Design Workbook karya Timothy Samara (2005) warna dapat memiliki arti yang berbeda di dua tempat yang berbeda. Maka psikologi dari warna tersebut harus diperhatikan, dan warna harus dihubungkan dengan subjek utama publikasi. Konsep warna pada buku: “Perkembangan Anak” karangan Elizabhet B. Hurlock menjelaskan anak semua usia menyukai warna. Tetapi warna apa saja yang dianggap indah bergantung pada selera pribadi mereka dan sikap budaya terhadap berbagai warna. Dan bagi anak kecil warna-warna yang cerah merupakan warna yang paling digemarinya. 4.1.7 Teori Psikologi Anak Menurut buku teori perkembangan Kognitif Jean Piaget karya Dr. Paul Suparno (2001:25) mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia yang terkait dengan usia dan terdiri dari cara berpikir yang berbeda. 11 Tahap praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua Jean Piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai munculnya pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya saja, mereka masih kesulitan untuk memahami perasaan orang lain di sekitar mereka. Bahkan benda mati menurut mereka mempunyai perasaan juga. Jadi pada umur tersebut anak anak tersebut masih temperamental, dan belum mengetahui mana yang baik dan buruk, sehingga penting adanya pengajaran mengenai nilai-nilai dan kepercayaan terutama dari orang yang paling dekat dengan si anak yaitu orang tua. Salah satu media yang dapat dipakai adalah buku interaktif mengenai kisah-kisah alkitab untuk anak-anak. 4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi Komunikasi yang diberikan bersifat informatif dan interaktif mengenai cerita alkitab . Informatif dengan memberikan informasi tentang kisah-kisah yan terkenal dalam alkitab. Interaktif kerena pada buku ini berjenis buku interaktif dengan tampilan pop up pada gambar utama dan untuk informasi bagian-bagian tertentu dapat digerakkan sehingga menambah keinginan membaca dan tidak timbul rasa bosan ketika membacanya. Serta adanya ayatayat yang diambil dari alkitab una menambah pengetahuan pembaca serta menunjang isi pesan dari cerita yang disampaikan. Pemilihan jenis buku interaktif dikarenakan buku interaktif dapat mengajak anak-anak untuk berinteraksi seperti menggeser atau menarik dan bentuk pop up memberikan visualisasi yang lebih dapat disukai oleh anak-anak. Tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi dan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser hingga bagian yang dapat berubah bentuk. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang ringkas dan mudah dimengerti anak-anak karena faktor pembaca yang sebagian besar anak-anak Indonesia. 4.2.2 Positioning Buku ajaib yang bermaksudkan bahwa buku tersebut berbeda dibandingkan dengan buku lainnya. Terutama di mata anak-anak, hal tersebut merupakan keajaiban karena dapat bergerak-gerak atau tiga dimensi. 4.2.3 Big Idea Pengantar Alkitab yang ajaib bagi si kecil 4.2.4 Keyword • pop up • kisah alkitab • edukatif • imajinatif 12 4.2.5 Pendekatan Rasional dan Emosional Buku ini memberikan informasi mengenai kisah-kisah yang terdapat dalam alkitab serta pesan positif yang terkandung dalam kisah tersebut dengan menggunakan ilustrasi yang menarik dan juga interaktif dan pop-up sebagai daya tarik utama. 4.3 Strategi Desain 4.3.1 Tone and Manner Dalam buku interaktif mengenai kisah dalam alkitab ini, Tone and Manner yang ingin disampaikan adalah ceria dan imajinatif. Tone and Manner tersebut disampaikan dengan menggunakan warna-warna dan ilustrasi serta tipografi yang sesuai. 4.3.2 Strategi Verbal Gaya bahasa untuk buku ini menggunakan bahasa inonesia yang sederhana dan materi yang disampaikan juga singkat tapi tetap bersifat informatif agar dapat tersampaikan dengan baik, tidak mudah bosan, mudah dimengerti dan mudah diingat oleh target audience. 4.3.3 Strategi Visual Gaya visual yang akan digunakan adalah dengan ilustrasi yang tidak memakai outline serta dengan shadow yang sederhana, sehingga tidak terlalu realis tapi juga dapat dimengerti oleh si anak. Dan juga warna-warna yang akan digunakan juga adalah warna-warna yang ceria tapi masih nyaman untuk dibaca oleh target audience. Kemudian Layout yang digunakan buku ini memakai grid sistem yang santai dan flexible agar terlihat tidak membosankan dan terlalu serius. Gambar 1.1 Grid Sistem 13 4.4 Target Audience 4.4.1 Target Primer 4.4.1.1 Demografi Jenis Kelamin Usia Status perkawinan Kelas sosial Agama : Laki-laki dan perempuan : 30 - 40 tahun : menikah (orang tua yang memiliki anak) : B+ : Kristen & Katolik 4.4.1.2 Psikografi Behavior : suka membaca,berwawasan luas,memiliki keinginan menumbuhkan kecerdasan anak terutama rohaninya. Lifestyle : Taat beribadah, punya waktu luang, berkumpul dengan keluarga. Personality : scholar 4.4.1.3 Geografi Urban dan Sub Urban di Indonesia. 4.4.2 Target sekunder 4.4.2.1 Demografi Jenis Kelamin Usia Pendidikan Agama : Laki-laki dan perempuan : 3-7 tahun : TK-SD : Kristen & Katolik 4.4.2.2 Psikografi Behavior : rasa ingin tahu yang tinggi ,suka membaca, suka halhal yang unik, menyukai permainan interaktif. Lifestyle : rajin sekolah minggu, ceria Personality : Scholar 4.4.2.3 Geografi Urban dan Sub Urban di Indonesia. 4.5 Pemilihan item Media utama yang dipilih adalah buku pop-up, dan media yang akan digunakan sebagai pendukung dan promosi adalah poster, paperbag, wobbler, flag chain, baju, notes, kipas, keychain, sticker, tumbler.