penggunaan media visual untuk meningkatkan

advertisement
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
PEMBELAJARAN IPS KELAS III DI MI MIFTAHUL
HIDAYAH PONDOK GEDE KOTA BEKASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
HASANUDIN
NIM : 1811018300008
PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU MADRASAH
PROGRAM STUDI PGMI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
MOTTO
Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membut kita
sulit, karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah
menyerah untuk mencoba.
Maka jangan katakan pada Allah SWT aku punya masalah, tetapi katakan pada
masalah Aku punya Allah yang Maha Segalanya.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak & Ibu tercinta Alm. Bapak Namin
dan Almh. Ibu Saon. Mereka adalah orang tua hebat yang telah membesarkan
dan mendidikku dengan penuh kasih sayang. Terimakasih atas nasehat dan do’a
yang pernah terucap untukku.
Semoga rahmat Allah SWT selalu menyertai mereka.
Istri & Putri tercinta Dina Nur Ariyani & Zelda Alfiyah Hasan Serta Dewan Guru
MI. Miftahul Hidayah Kel. Jati Bening Baru Kec. Pondok Gede Kota Bekasi.
Terimakasih atas do’a dan dukungannya Semoga Allah SWT membalas jasa dan
kebaikan kalian.
ABSTRAK
Hasanudin : Penggunaan Media Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran IPS Kelas III di MI Miftahul Hidayah Pondok Gede Kota
Bekasi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru
Madarasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III di
MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi. Penelitian ini
dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan September 2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian ini menggunakan 2 siklus yang terdiri dari empat tahap yang
saling berkaitan. Keempat tahap tersebut adalah tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan :
Penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III di
MI Miftahul Hidayah. Siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam proses
belajar mengajar. Pada siklus I hasil belajar siswa sebesar 63,25% sedangkan pada
siklus II mencapai 86%. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sebesar
22,75%. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut diikuti dengan pencapaian
KKM. Pada siklus I siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau
55% sedangkan pada siklus II seluruh siswa atau sebanyak 100% telah mencapai
KKM, peningkatan nilai tersebut membuktikan adanya peningkatan hasil belajar
siswa melalui media visual di MI Miftahul Hidayah Pondok Gede Kota Bekasi.
Kata kunci: Media Visual, Hasil Belajar IPS.
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain rasa syukur kepada Allah SWT. atas berkat
dan
rahmat-Nya
saya
dapat
menyelesaikan
skripsi
ini
dengan
judul
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III DI MI
MIFTAHUL HIDAYAH PONDOK GEDE KOTA BEKASI dengan baik.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peneliti menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
semua pihak, peneliti tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Dada Rosyada selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
izin penulisan skripsi ini.
3. Bapak. Dr, Fauzan, MA, selaku Ketua Prodi/Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah menyetujui permohonan penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Nafia Wafiqni, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang dengan
kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Dindin Ridwanuddin, M.Pd, selaku Ketua Pengelola DMS yang dengan
kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
6. Segenap dosen yang telah membekali peneliti dengan disiplin ilmu yang sangat
membantu bagi penulisan skripsi ini.
i
7. Ibu Masmuni, S.Ag.,MM selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi yang telah memberikan izin
kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di MI tersebut.
8. Dina Nur Ariyani isteri tercinta yang telah memberikan do’a dan motivasinya.
9. Rekan-rekan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah kelas A3.2 yang telah
membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Kiranya hanya ucapan terima kasih yang dapat peneliti sampaikan.
Semoga Allah SWT, membalas kebaikan Bapak/Ibu/ Saudara dengan lebih baik
serta pahala yang berlipat ganda. Akhirnya peneliti berharap semoga karya
sederhana ini dapat bermanfaat.
Jakarta, 15 Januari 2015
HASANUDIN
NIM. 1811018300008
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...............................................
MOTTO…………………………………….. .....................................
PERSEMBAHAN…………………………. ......................................
ABSTRAK…………………………...................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ...............................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian …….......................
3
C. Pembatasan Fokus Penelitian..............................................
4
D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................
4
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ................................
4
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
6
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ..........................
6
1. Hasil Belajar ...................................................................
6
a. Definisi Hasil Belajar………………………………...
6
b. Faktor-faktor yang memengaruhi Hasil Belajar
9
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial...................................
10
a. Pengertian IPS……………………………………..
10
b. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di
SD/MI……………………………………………..
11
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial
di SD/MI..................................................................
iii
11
d. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam IPS..............
11
4. Media Pembelajaran........................................................
14
a. Arti dan Konsep Dasar media Pembelajaran………
15
b. Jenis-jenis Media pembelajaran…………………...
15
c. Prinsip-prinsip Pemilihan media………………….
17
d. Manfaat Media Pembelajaran………………….....
17
5. Media Visual…………………………………………..
18
a. Pengertian Media Visual………………………….
18
b. Macam-macam Media Visual…………………….
19
c. Manfaat media Visual…………………………….
21
d. Prinsip-prinsip pemilihan Media Visual………….
21
e. Kelebihan dan Kekurangan media Visual
23
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
24
C. Kerangka Berfikir
25
D. Hipotesis Tindakan ..............................................................
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................
28
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ...........
28
C. Subjek penelitian ..................................................................
30
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ..........................
31
E. Tahapan Intervensi Tindakan ...............................................
31
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................
35
G. Data dan Sumber Data .........................................................
36
H. Instrumen Pengumpulan Data .............................................
37
I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
39
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................
39
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .....................................
40
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................
40
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah.................................................
42
42
a. Sejarah Singkat Madrasah……………………………....
42
iv
B. Deskripsi Hasil Penelitian....................................................
45
C. Analisis Data dan Hasil Penelitian………………………
67
D. Pembahasan……………………………………………..
72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................
B. Implikasi ............................................................................
C. Saran-saran ........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
v
104
104
105
106
DAFTAR TABEL
Tabel 1
:
Daftar nama siswa dan jenis kelamin ……………….
32
Tabel 2
:
Lembar Pengamatan Kegiatan Guru ………………..
40
Tabel 3
:
Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa..........................
41
Tabel 4
:
Kriteria Deskriptif Presentase Data ………................
43
Tabel 5
:
Jumlah siswa MI Miftahul Hidayah …………………
47
Tabel 6
:
Tabel 7
:
Tabel 8
:
Tabel 9
:
Tabel 10
:
Tabel 11
:
Tabel 12
:
Tabel 13
Tabel 14
:
:
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru siklus 1 …………..
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 1 …………..
Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I ………………………..
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 2 .………....
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 2 …………..
Tabel Hasil Akhir Tes Siklus 2 ………...……………..
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
…………………………………………………………
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus
II ………………………………………………………
Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I dan Siklus II ………….
vi
51
54
57
63
66
69
73
75
77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
:
Diagram Kerangka Berpikir Tindakan Peningkatan
Hasil Belajar pada pembelajaran IPS ...........................
28
Gambar 2
:
Rancangan Siklus Penelitian .....................................
31
Gambar 3
:
Struktur Pengurus Mi Miftahul Hidayah …...………….
48
Gambar 4
:
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru siklus 1 …………..
53
Gambar 5
:
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 1
55
Gambar 6
:
Hasil Akhir Tes Siklus I
58
Gambar 7
:
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru siklus 2 …………..
65
Gambar 8
:
67
Gambar 9
:
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 2…………..
Hasil Akhir Tes Siklus 2……………………………...
Gambar 10
:
Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan
74
Siklus II
Gambar 11
Gambar 12
:
:
71
…………………………………………………..
Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan
76
Siklus II ……………………………………………….
78
Grafik Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II….
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
:
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) MI
Miftahul Hidayah ............................................
Lampiran 2
:
Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin ...........
Lampiran 3
:
Lembar Pengamatan Kegiatan Guru ...............
Lampiran 4
:
Lembar Pengamatan kegiatan Siswa .. ............
Lampiran 5
:
Kisi-kisi Instrumen Siklus I .............................
Lampiran 6
:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 7
:
Lembar Instrumen Tes Siklus I .......................
Lampiran 8
:
Kisi-kisi Intrumen Siklus II .............................
Lampiran 9
:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
……………………………………………….
Lampiran 10
:
Lembar Instrumen Tes Siklus II ……………..
Lampiran 11
:
Kunci Jawaban Instrumen Test Siklus I dan
Siklus II ……………………………………...
Lampiran 12
:
Foto Proses Pembelajaran …….......................
Lampiran 13
:
Lembar Uji Referensi ………………………..
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat,
pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi dan
lain sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan
tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya pendekatan teknologis dalam
pengelolaan pendidikan dan pembelajaran.
Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan
agar dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan,
yakni al-insan al-kamil. Disamping itu, pendidikan sebagai bagian dari
kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai dan gagasan-gagasan
sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi
kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pendidikan
yang berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas.
Menurut Undang-Undang No 14 Tahun 2005 guru sebagai tenaga
profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh
seorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat
pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu.1
Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki
kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran. Termasuk didalamnya penguasaan dalam penggunaan media
pembelajaran. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi
pendidikan sangat membantu aktifitas proses pembelajaran
baik di dalam
maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan hasil belajar siswa.2
1
Abd. Rozak, Fauzan, Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang Pendidikan,
(Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010),
h.77.
2
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru,( Jakarta: GaungPersada, 2012), h
. 1-2
1
2
Bertolak dari hakikat pengetahuan sosial dan ilmu-ilmu sosial pada
kurikilum 2004, dan tujuan IPS, maka tugas dan peran pendidikan IPS antara
lain, menggariskan komitmen untuk melakukan proses pembangunan karakter
bangsa
(national and character building). Konsekuensinya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran harus membantu siswa mengembangkan
potensi serta kompetensi yang dimilikinya, baik kompetensi kognitif, afektif,
maupun psikomotor untuk menghadapi lingkungan hidupnya, baik
fisik
maupun sosial budaya dimana mereka hidup kini dan hari esok.
Guru pelajaran IPS yang profesional, dalam melaksanakan tugas
pembelajaran dituntut menguasai kompetensi atau kemampuan dasar
pembelajaran dan aspek keilmuan. Salah satu kemampuan dasar yang harus
dikuasai guru adalah keterampilan mengembangkan model pembelajaran, yaitu
keterampilan yang berhubungan dengan upaya untuk mengembangkan model
pembelajaran di kelas yang dapat memotivasi dan menggairahkan belajar
siswa.
Masalah umum yang dihadapi oleh sebagian besar guru pelajaran IPS di
sekolah dewasa ini adalah kurangnya kemauan dan kemampuan untuk
mengembangkan model pembelajaran yang non konvensional yang dapat
membangkitkan gairah belajar, mengembangkan seluruh potensi anak didik,
menanamkan kehidupan yang demokratis, dan menjadikan masyarakat sebagai
sumber belajar. Kondisi riil saat ini adalah anak didik belajar dari guru dan
buku teks, bersifat “Watering down”, monolog dan bersifat rutinitas belaka,
kurang variasi dan miskin improvisasi.3
Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, guru
dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan dan merancang model
pembelajaran yang akan dilakukannya. Di MI Miftahul Hidayah Kecamatan
Pondok Gede Kota Bekasi telah ditetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk Mata Pelajaran IPS yaitu 70, sehingga siswa dikatakan belum
berhasil apabila mendapat nilai kurang dari 70. Melihat hasil Ulangan Semester
3
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS,( Bandung : RosdaKarya, 2009), h. 108.
3
Ganjil kelas III Tahun Pelajaran 2013/2014 dari 18 siswa 44% masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 68,8.
Berdasarkan analisis situasi/latar belakang diatas maka penulis berkeinginan
untuk
memperbaiki/mengadakan
inovasi
dalam
pembelajaran.
Pembelajaran IPS sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Mata
pelajaran IPS diharapkan akan mampu mewujudkan tujuan nasional secara
umum dan tujuan Pendidikan IPS pada khususnya, yang pada prinsipnya
bertujuan mendidik dan membimbing siswa menjadi warga negara yang baik,
yang bertanggung jawab baik secara pribadi, sosial/masyarakat, bangsa dan
negara bahkan sebagai warga dunia.
Memperhatikan permasalahan diatas, sudah selayaknya dalam pengajaran
IPS dilakukan suatu inovasi. Jika dalam pembelajaran yang terjadi sebagian
besar dilakukan oleh masing-masing siswa, maka dalam penelitian ini akan
diupayakan peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa melalui media
visual. Pembelajaran menggunakan media visual merupakan suatu pendekatan
pengajaran yang efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan,khususnya pada
pembelajaran IPS, karena siswa kelas III membutuhkan hal yang kongkrit dan
nyata dalam memahami materi yang disampaikan. Diharapkan pembelajaran
menggunakan media visual dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar
yang optimal pada mata pelajaran IPS.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Dari hasil identifikasi ditemukan beberapa faktor penyebab rendahnya
hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS, yaitu:
1.
Penggunaan alat belajar/media yang masih kurang dan monoton
2.
Hasil belajar IPS siswa rendah,karena pembelajaran tidak menarik
tanpa didukung oleh media pembelajaran
4
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan yang berhubungan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka peneliti mencoba membatasi
masalah yang akan diteliti pada:
1. Penggunaan media visual jenis projektor untuk meningkatkan hasil
belajar IPS siswa kelas III MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok gede
Kota Bekasi.
2. Materi pembelajaran IPS tentang manfaat dan letak lingkungan alam dan
buatan disekitar rumah. SK. Memahami lingkungan dan melaksanakan
kerjasama di sekitar rumah dan sekolah. KD. Menceritakan lingkungan
alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah.
3. Hasil belajar IPS siswa kelas III MI. Miftahul Hidayah Kecamatan
Pondok gede Kota Bekasi pada ranah kognitif siswa.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
rumusan masalah yang diperoleh adalah Apakah Penggunaan media
Visual dapat Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajara IPS
kelas III di MI Miftahul Hidayah kota Bekasi?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan yang
diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan tentang penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS
pada siswa kelas III di MI. Miftahul Hidayah Pondok gede kota Bekasi.
b. ManfaatPraktis
1) Bagi Siswa
a) Meningkatkan fokus belajar IPS bagi siswa kelas III MI. Miftahul
Hidayah Pondok gede Kota Bekasi .
5
b) Meningkatkan hasil belajar IPS bagi siswa kelas III MI. Miftahul
Hidayah Pondok gede Kota Bekasi .
2) Bagi Peneliti
Memberikan kontribusi kepada peneliti dalam upaya meningkatkan
kreatifitas dalam mengajar dengan perencanaan dan pelaksanaan yang
tepat.
3) Bagi Sekolah Tempat Peneliti Mengajar
1. Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk
mengambil kebijakan di sekolah tersebut.
2. Hasil PTK sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku
seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini
disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak
dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini
adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang
dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang
terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa
maupun yang berdimensi karsa.4
Hasil belajar merupakan salah satu hal yang dijadikan pusat
perhatian dalam dunia pendidikan karena hasil belajar menentukan
tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar. Di dalam Kamus
Bahasa Indonesia “Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari
usaha.”5 Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses
untuk
memperoleh
pengetahuan,
meningkatkan
keterampilan,
memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.6
Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.7 Sedangkan menurut Agus Suprijono, “Hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan keterampilan”. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar
berupa:
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : Rosda karya,
2010),
h.87
5
Rahimsyah dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005), h. 180
6
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989),
h.
22
6
7
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaiannya sendiri.8
Menurut
Pembelajaran
Benyamin
S.
Bloom,
dkk.
dalam
buku
Evaluasi
karangan Zainal Arifin, “Hasil belajar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor”.9
1) Domain Kognitif
Domain kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
a) Yang dimaksud dengan pengetahuan hafalan ialah tingkat
kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau
mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah tanpa harus
mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya.
b) Yang dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat kemampuan
yang mengharapkan responden mampu memahami arti atau
konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.
c) Kemampuan berpikir yang ketiga adalah aplikasi atau penerapan.
Dalam tingkat ini responden dituntut kemampuannya untuk
8
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar,
2009), h.5
9
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 92
8
menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya
dalam situasi yang baru baginya.
d) Tingkat kemampuan analisis, yaitu tingkat kemampuan responden
untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau suatu
situasi tertentu ke dalam komponen-komponen atau unsur-unsur
pembentuknya.
e) Tingkat kemampuan yang kelima adalah sintesis, yaitu penyatuan
unsur-unsur atau bagian-bagaian ke dalam suatu bentuk yang
menyeluruh.
f) Tingkat kemampuan yang keenam adalah evaluasi, yaitu
responden diminta untuk membuat suatu penilaian tentang suatu
pernyataan, konsep, situasi, dan sebaginya berdasarkan suatu
kriteria tertentu.
2) Afektif
Domain afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi
dan internalisasi
3) Psikomotoris
Domain
psikomotoris
berkenaan
dengan
hasil
belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak terdiri dari enam aspek,
yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keteramilan
kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya peserta didik dalam proses
belajar, perlu dilakukan penilaian terhadap semua aspek dalam
proses belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar. Dari sisi peserta
didik, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak kegiatan belajar.
9
b. Faktor – faktor yang memengaruhi hasil belajar
Suatu proses dikatakan berhasil apabila tidak ada kendala selama
pelaksanaannya.
Begitu juga proses belajar keberhasilan dan
kegagalan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya:
1) Faktor Internal Siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri meliputi dua aspek yakni: a) aspek fisiologis (yang bersifat
jasmaniah) seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan
penglihatan. b) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti
tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa
dan motivasi siswa. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan
otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya, dapat memengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dan
motivasi yang rendah dapat menurunkan kualitas ranah cipta
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak
berbekas.
Faktor Eksternal Siswa. Seperti faktor internal siswa, faktor
eksternal siswa
juga terdiri atas dua macam, yakni: a) faktor
lingkungan sosial seperti para guru, para tenaga kependidikan
(kepala sekoloah dan wakil-wakinya) dan teman-teman sekelas
dapat memengaruhi semangat belajar seorang siswa.
b) faktor
lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
keadan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktorfaktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa.10
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas peneliti menyimpulkan
hasil belajar sebagai segala perubahan tingkah laku baik bersifat
positif maupun negatif dari adanya kegiatan pembelajaran pada
10
Syah, op.cit., h. 130-131
10
siswa yang mengacu pada peningkatan kemampuan ranah kognitif,
afektik dan psikomotor. Dalam penilitian ini yang diinginkan
adalah siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran
IPS di kelas III MI Mifatahul hidayah kecamatan pondok gede
Kota Bekasi.
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian IPS
Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial dan kewarganegaraan.11
Welton & Mallan memandang IPS atau studi sosial sebagai mata pelajaran
gabungan terutama dari: (1) disiplin ilmu-ilmu sosial; (2) temuan-temuan
(atau pengetahuan) yang berasal dari disiplin ilmi-ilmu sosial; dan (3)
proses-proses yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dalam menghasilkan
temuan atau pengetahuan.12
Peraturan Menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk tingkat SD/MI menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,
dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Dari beberapa pengertian IPS, peneliti menyimpulkan bahwa hakikat IPS
adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai kehidupan sosial yang
kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial serta mempelajari,
menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan
11
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS,( Bandung : Rosda Karya, 2009), h. 110.
Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin, Konsep Dasar IPS ( Bandung : UPI Press, 2006),
h. 4
12
11
meninjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu dan bersifat
praktis.
b. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD/MI
a) Fungsi mata pelajaran pengetahuan Sosial di SD/MI adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan
siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
b) Tujuan mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI adalah:
1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi,
ekonomi,
sejarah,
dan
kewarganegaraan
melalui
pendekatan pedagogis dan psikologis
2) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial;
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan;
4) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional
maupun global.
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI
Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial adalah:
a) Sistem sosial dan budaya
b) Manusia, tempat, dan lingkungan
c) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
d) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
e) Sistem berbangsa dan bernegara.13
d. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam IPS
a) Fakta dalam IPS
Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa
ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang
13
Fajar, op.cit., h. 110-111
12
mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.
Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan,
nilai, dan sikap negara Indonesia.
Bertitik tolak dari pengertian IPS tersebut di atas ternyata fakta
merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam
IPS.Dengan kata laian fakta merupakan salah satu materi yang dikaji
dalam IPS.Dengan fakta-fakta yanga ada kita dapat menyimpulkan
sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi.
b) Konsep dalam IPS
Sebelum mengkaji konsep-konsep dasar ilmu sosial maka ada
baiknya kita kaji bagaimana pembentukan dari sebuah konsep. Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan kepada beberapa konsep,
ada konsep yang bersifat konkrit, seperti; mobil, rumah, kapal, dan
konsep
yang
bersifat
abstrak
seperti
demokrasi,
kesetiaan,
kebudayaan, dan lain-lain.
IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti
konsep peristiwa/kejadian waktu dan tempat. Geografi terdiri dari
konsep lokasi, posisi (kedudukan), situasi, tempat (site), distribusi,
dan perancangan. Dalam ilmu ekonomi terdiri dari konsep kelangkaan
(scancity),
spesialisasi
(specialization)
saling
ketergantungan
(interdependence), pasar (market), dan lain-lain.
Setelah dikemukakan beberapa konsep dasar ilmu sosial yang
membangun bahan kajian IPS, maka jelas bagi kita bahwa kedudukan
konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah
berbagai masalah sosial yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggunakan berbagai konsep ilmu sosial untuk
memecahkan masalah sosial, maka pada akhirnya kita harus
mengambil suatu kesimpulan atau keputusan bagaimana hasil
penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Untuk menarik suatu
kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari
13
proses generalisasian, oleh karena itu di bawah ini akan diarahkan
bagaimana
kedudukan
atau
peran
generalisasi
dalam
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
c) Generalisasi dalam IPS
Seperti telah dikemukakan di atas bahwa generalisasi merupakan
suatu
pernyataan
mengungkapkan
tentang
sejumlah
hubungan
besar
antara
konsep
informasi.Dengan
yang
demikian
generalisasi berisi beberapa atau banyak konsep.
Struktur Ilmu Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, dan
generalisasi. Dari pernyataan itu, jelas bahwa Ilmu Pengetahuab tidak
akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi,
maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk
sesuai dengan struktur ilmu yang ada.
Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun baru
bermakna bila terkait dengan bentuk generalisasi, dan generalisasi
merupakan simpulan-simpulan implementasi yang akan membentuk
teori ilmu pengetahuan.
Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS
sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu
konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian
antara fakta, konsep dan generalisasi merupakan suatu rangkaian
keseluruhan (system) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan
dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS.
Dari uraian di atas tidakalah berlebihan bila materi atau bahan
kajian Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri tiga unsur yang saling
berkaitan dalam memeberikan sumbangan materi terhadap Ilmu
Pengetahuan Sosial yang menjadi sebuah mata pelajaran di tingkat
sekolah dasar.14
14
Sapriya, Susilawati, dan Nurdin, op-cit., 51-52
14
3. Media Pembelajaran
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media, baiklah kita
simak dulu pengertiannya. Kata “Media” berasal dari kata “medium”.
Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.
Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak
maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya
mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru
(Schman, 1982).
2. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan
bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak
maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
3. Sedangkan menurut Heinich, (1993) media merupakan alat
komunikasi.
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantarayaitu perantara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini
seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials),
computer, dan instruktur.
Contoh media tersebut bisa
dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa
pesan-pesan
(messages)
dalam
rangka
mencapai
tujuan
pembelajaran. Heinch juga mengaitkan hubungan antara media
dengan pesan dan metode ( methods).15
Media
pembelajaran
pembelajaran.
merupakan
bagian
integral
dalam
sistem
Banyak macam media pembelajaran dapat digunakan.
Penggunaannya meliputi manfaat banyak pula.
Pengunaan media
pembelajaran harus didasarkan pada pemilihan yang tepat. Sehingga dapat
15
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan,
dan Penilaian, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2009), h. 6
15
memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran.16
Di dalam Kamus Ilmiah Populer “Media adalah sarana yang
dipergunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu
pesan kepada komunikan apabila komunikan jauh tempatnya atau banyak
jumlahnya atau kedua-duanya”.17
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media
pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan
adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai ialah proses
pembelajaran.
Selanjutnya
penggunaan
media
secara
kreatif
akan
memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak karena
media merupakan perluasan dari guru, mendapatkan apa yang dipelajarinya
lebih baik, meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai
dengan yang menjadi tujuan pembelajaran, dan menunjang efektifitas dan
efisiensi proses pembelajaran.
a. Arti dan Konsep Dasar Media Pembelajaran
Media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses
belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk
meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit.
Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak
hanya sekedar menggunakan kata kata (symbol verbal). Dengan
demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti
bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan
pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang
proses belajar.18
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
16
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2009), h. 159
Adi Satrio, Kamus Populer Ilmiah, (Visi7, 2005), Cet. I, h. 367
18
Sumiati dan Asra, op-cit., 160
17
16
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Pengklasifikasian
media pembelajaran hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu
belum adanya kesepakatan atau ketentuan yang berlaku secara
umum atau khusus
pembelajaran
Oleh karena itu pengklasifikasian media
yang ada sekarang berdasarkan
pertimbangan
kepentingan atau pendapat yang berbeda-beda. Berdasarkan
penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka
ragam itu hampir semua bermanfaat.
Beberapa kesimpulan
(generalisasi) hasil penelitian para ahli, pada intinya menyatakan
bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan
sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Namun
demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan
terhadap
efektifitas penggunaan media pembelajaran dalam
pembelajaran. Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka
ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi.
Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas :
a) Media
audio,
yaitu
jenis
media
pembelajaran
yang
menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran
(audio).
Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan
berupa bunyi atau suara. Contoh: radio, tape recorder, dan
telepon.
b) Media
visual,
yaitu
jenis
media
pembelajaran
yang
menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan
(visual).
Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan
berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat. Contoh: gambar ,
poster, grafik, dan lain-lain.
c) Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang
menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan
indera mata atau penglihatan (audio-visual).
Jenis media
17
pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk
atau rupa. Contoh: televisi, film, video, dan lain-lain.
Media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran
banyak ragamnya setiap jenis alat memiliki tingkat keefektifan
sendiri-sendiri.Penggunaannya untuk meningkatkan keaktifan dan
keefektifan belajar tergantung pada jenisnya, ketersediaannya, dan
kemampuan menggunakannya. Konsep kemanfaatan tentang alat
bantu pandang dengar didasarkan atas konsep tentang perolehan
pengalaman seseorang melalui media pembelajaran(perantara) yang
digunakan, makin konkrit suatu media pembelajaran digunakan,
makin tinggi nilai pengalaman yang diperoleh.19
c. Prinsip-prinsip pemilihan media
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan
media,
diantaranya:
a) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, atau psikomotor.
Perlu dipahami tidak ada satu pun media yang dapat dipakai cocok
untuk semua tujuan. Setiap media memiliki karakteristik tertentu,
yang harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pemakaiannya.
b) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya
pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan
guru atau sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi
bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk
meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran siswa.
c) Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak
cocok untuk siswa yang lain.
d) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya
dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu memahami
karakteristik serta prosedur penggunaan media yang dipilih.
e) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas
dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.20
d. Manfaat Media Pembelajaran
19
Ibid.,h. 161
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada,
2012), h. 224
20
18
Penggunaan media pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran
tidak mutlak harus diadakan. Namun akan lebih baik jika digunakan
media pembelajaran karena media pembelajaran tentu mempunyai
kelebihan-kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
keberhasilan pembelajaran.
Manfaat atau kelebihan media
pembelajaran antara lain:
a) Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak
nyata) menjadi konkrit (nyata).
b) Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat
belajarnya.
c) Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.
Misalnya belajar melalui rekaman kaset, tape recorder atau
televisi.
d) Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang
benar terhadap suatu materi atau obyek.
e) Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat,
motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar siswa.
f) Membantu siswa belajar secara individual, kelompok, atau
klasikal.
g) Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk
diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat.
h) Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi
pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan
siswa untuk mengerti dan memahaminya.
i) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera.21
Dari uraian diatas diketahui bahwa media pembelajaran berperan
penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran serta membantu
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini penggunaan
media visual dirasa tepat dalam pembelajaran IPS bagi siswa kelas III
MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok gede Kota Bekasi.
4. Media Visual
a. Pengertian Media Visual
Media Visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan.
Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan
21
Sumiyati dan Asra, op.cit., h. 163-164
19
verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata (bahasa
verbal) dalam bentuk tulisan; dan pesan nonverbal-visual adalah pesan
yang dituangkan kedalam simbol-simbol nonverbal-visual.
Posisi
simbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal,
maka media bisa disebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah
yang kemudian menjadi software-nya media visual.22
b. Macam-Macam Media Visual
a) Media yang tidak diproyeksikan.
1) Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus
dihadirkan ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke
objek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk
mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi
makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
2) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang
sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala
tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari
sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem
ekskresi, dan syaraf pada hewan.
3) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan
melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah
menarik perhatian, memperjelas
sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.
Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan
22
Ibid., h. 81
20
bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik
perhatian
siswa,
menghindarkan
verbalisme,
dan
memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan
garis
dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek
ter
tentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari
organisasi
kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit
sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan
mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian.
Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti:
gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik : gambar sederhana yang menggunakan garis, titik,
simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan
data
kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
b) Media proyeksi
1) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka
sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru
dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi
siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras
(Overhead projector / OHP).
Teknik pembuatan media
transparansi, yaitu: Mengambil dari bahan cetak dengan teknik
tertentu membuat sendiri secara manual.
2) Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya
berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2x2 inci. Dalam satu
21
paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama
lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi
OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus.
Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan
lebih
mahal
serta
kurang
praktis.
Untuk
menyajikan
dibutuhkan proyektor slide.
c. Manfaat media visual
Manfaat media visual dalam pembelajaran sebagai berikut:
a) Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbedabeda tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan
pengalaman
anak,
seperti
ketersediaan
buku,
kesempatan
melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi
hal tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek
langsung yang dipelajari.
Maka obyeknyalah yang di bawa ke
peserta didik. Obyek yang di maksud bisa dalam bentuk nyata,
miniature, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat
disajikan secara audio visual dan audial.
b) Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya.
c) Media visual dapat menanamkan konsep dasar, yang benar, konkrit
dan realistis.
d) Media visual membangkiktan keinginan dan minat baru.
e) Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif, kognitif dan
psikomotorik.
f) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dengan demikian
media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar
mengajar. Karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan
dalam penyampaian materi kepada peserta didik. peserta didik akan
22
terbantu dalam memahami materi yang komplek.
Pemanfaatan
media visual juga berperan bagi peserta didik.
d. Prinsip-prinsip pemilihan media visual
Seperti yang telah di jelaskan diatas, media visual sangat banyak
manfaat serta fungsi apalagi media berbasis visual. Kita harus ingat bahwa
manusia, khususnya siswa dapat menyerap suatu materi apabila materi
yang diberikan dikemas dalam bentuk yang menarik dan mengesankan,
sehingga materi yang mereka simak akan terus teringat-ingat dibenak
mereka. Untuk itu, hadirkanlah media khususnya media visual dalam
jenjang pendidikan tertentu, contohnya sekolah dasar, dengan maksud
supaya pembelajaran menjadi lebih bermakana dan menarik serta tetap
menguat sistem PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif, efektif,dan,
menyenangkan). Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan
hanya
media yang menjadi faktor pendukungnya. Tetapi peranan guru atau
pendidik sebagai motivator atau fasilitator menjadi faktor yang sangat
penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan
dorongan untuk dapat menumbuh kembangkan kreativitas siswa sehingga
akan terasa kebermaknaannya suatu pembelajaran.
Serta guru harus
menguasai betul bagaimana menerapkan media yang sesuai. Secara garis
besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut:
a. Ketepatan dalam pemilihan media visual, dimana menyebabkan
proses
pembelajaran
menjadi
lancar
dan
materi
yang
disamapaikan dapat dipahami oleh peserta didik.
b. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual
dibuat sesederhan mungkin agar mudah di pahami.
c. Media
visual
yang
dipilih
harus
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan
peserta didik dalam memahami materi.
e. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda.
23
f. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan
penggunaan warna harus realistik.
e. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
Seperti kita ketahui, media merupakan alat yang menghubungkan kita
dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan mengalami kesulitan untuk
mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua
orang di dunia.
Namun setiap media tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Salah satunya yaitu media visual, kekurangan dan kelebihan media visual
dapat di kategorikan sebagai berikut:
1. Kelebihan media visual:
a) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya
atau mengelipingnya.
b) Analisa
lebih
tajam,dapat
membuat
orang
benar-benr
mengerti isi berita dengan analisa yng lebih mendalam dan
dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
2. Kekurangan media visual :
a) Lambat, dan kurang praktis.
b) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan
tentu tidak dapat didengar sehingga kurang mendetail materi
yang disampaikan.
c) Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan
visual berupa gambar yang mewakili isi berita.
d) Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak
harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat
dinikmati oleh masyarakat.23
23
http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html
24
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Aprilia Isti Wardani, dengan skripsi berjudul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPS melalui Model Talking Stick dengan media Visual pada
Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang.”Menyimpulkan bahwa
pembelajaran IPS melalui model talking stick dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS Pembelajaran IPS melalui model talking stick dengan
media visual pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil
observasi pada pembelajaran IPS siklus I nilai rata-rata hasil evaluasi siswa
sebesar 65,3 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 36. Ketuntasan
hasil belajar yang diperoleh pada siklus I sebesar 63,8%. Pada pelaksnaan
siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,2 dengan nilai tertinggi 92
dan nilai terendah 48. Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II
sebesar 75%. Pada pelaksnaan siklus III, nilai rata-rata yang diperoleh
sebesar 76,3 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 56. Ketuntasan
hasil belajar yang diperoleh pada siklus III sebesar 86,48%. Hasil belajar
IPS siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sekurangkurangnya ketuntasan klasikal mencapai 85% dengan KKM mata pelajaran
IPS di kelas IV SDN Purwoyoso 01 Semarang tahun ajaran 2011/2012
adalah 60.
Pembelajaran IPS melalui model talking stick dengan media visual pada
siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi pada
pembelajaran IPS siklus I nilai rata-rata hasil evaluasi siswa sebesar 65,3
dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 36. Ketuntasan hasil belajar
yang diperoleh pada siklus I sebesar 63,8%. Pada pelaksnaan siklus II, nilai
rata-rata yang diperoleh sebesar 71,2 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai
terendah 48. Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II sebesar
75%. Pada pelaksnaan siklus III, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 76,3
dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 56. Ketuntasan hasil belajar
25
yang diperoleh pada siklus III sebesar 86,48%. Hasil belajar IPS siswa
sudah
memenuhi
indikator
keberhasilan
yaitu
sekurang-kurangnya
ketuntasan klasikal mencapai 85% dengan KKM mata pelajaran IPS di kelas
IV SDN Purwoyoso 01 Semarang tahun ajaran 2011/2012 adalah 60.24
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian
yang dilakukan oleh : Dayu Arief Ilham Zah tahun 2011, dalam skripsi
yang berjudul : Penggunaan Media Gambar Bermakna Pada Mata Pelajaran
Materi Pokok Masalah Sosial Guna Meningkatkan aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gambiran 03 Jember, Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil
belajar siswa dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Hasil observasi
untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, diketahui pada siklus 1 persentase
yang diperoleh mencapai sebesar 60,71% sedangkan pada siklus 2
persentase yang diperoleh mencapai 78,57%, dari hasil tersebut tersebut
menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar
17,86%. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar
57,14%, Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus 2 mencapai
78,57%. Dari hasil tersebut menunjukkan presentase hasil belajar siswa dari
siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 21,43%. .25
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran IPS yang memiliki tujuan mengembangkan kemampuan
berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan
sosial. Pada pelaksnaan pembelajaran banyak ditemui beberapa masalah.
Mulai dari kretifitas guru yang kurang, media kurang inofatif, siswa yang
tidak fokus dengan pembelajaran, dan akhirnya siswa mendapat nilai yang
kurang optimal.
24
Aprilia Isti Wardani, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Talking Stick
dengan media Visual pada Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang,( Semarang :
UNES, 2013).
25
Dayu Arief Ilham Zah, Dalam skripsi yang berjudul : Penggunaan Media Gambar Bermakna
Pada Mata Pelajaran Materi Pokok Masalah Sosial Guna Meningkatkan aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gambiran 03 (Jember, 2011)
26
Salahsatu cara agar siswa mampu belajar dan memahami materi yang
disampaikan adalah penggunaan media pembelajaran, media yang
digunakan adalah media visual.
Dengan media visual yang disajikan
diharapkan siswa mampu menuangkan gagasan kedalam kalimat dengan
baik, mampu berfikir kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Dengan penggunaan media
visual
menjadikan pembelajaran tidak
hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, tetapi juga
melakukan
menganalisis.
aktifitas
lain
seperti
mengamati,
memeraktekan,
dan
Sehingga, penggunaan media visual dapat menjadi
komunikasi yang efektif dan efesien dalam memyampaikan pesan
pembelajaran yang diharapkan dan meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS.
1. Penanaman konsep kurang tepat.
2. Penguasaan meteri masih kurang.
3. Guru hanya mentransfer ilmu dan fasif
4. Media kurang efektif.
5. Hasil belajar kurang optimal.
Proposal
Penelitian
Skripsi
Pelaksanaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
Hasil Belajar
Penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPS
Gambar 2.1 : Diagram Kerangka Berpikir Tindakan Peningkatan Hasil
Belajar pada pembelajaran IPS.
27
D. HipotesisTindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan adalah Penggunaan media visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS SK. Memahami
lingkungan dan melaksanakan kerja sama disekitar rumah dan sekolah.
KD.Menceritakan lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah.
Pada siswa kelas III di MI. Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok gede Kota
Bekasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di MI Miftahul
Hidayah Pondok gede kota Bekasi. yang diselenggarakan pada
semester ganjil 2014/2015.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan, terhitung sejak 12
Agustus sampai 2 Desember 2014. Waktu dari perencanaan sampai
pada penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I tahun
pelajaran 2014/2015.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya”.26
Metode yang digunakan peneliti yaitu metode kualitatif. Sedangkan
untuk penggambaran hasil dari penelitian ini, penulis menggunakan
metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan menggambarkan sifat
sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
2. Rancangan Siklus Penelitian
Selama kegiatan penelitian berlangsung,
penulis berkolaborasi
dengan Kepala Madrasah sebagai pengamat. Untuk lebih lanjut pola
tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:
26
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h. 203
28
29
Bagan 3.1Rancangan Siklus Penelitian27
Rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu pada
model Kemmis dan Taggart. Sistem model penelitian tindakan kelas
tersebut berbentuk siklus (cycle) dan pelaksanaan siklus ini tidak hanya
berlangsung dalam satu kali tindakan tetapi berlangsung hingga pada
siklus kedua dengan indikasi tercapainya tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan
kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:
 Tahap
1 : Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan
perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
 Tahap
2 : Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau
penerapan isi rancangan didalam kancah, yaitu mengenakan
tindakan di kelas.
 Tahap
pengamat.
27
Ibid, h.137
3 : Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh
30
 Tahap
4 : Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, maka kegiatan di
awali dengan mengadakan observasi pelaksanaan proses pembelajaran,
mengamati
keadaan
situasi
belajar
dan
respon
siswa
terhadap
pembelajaran yang disajikan oleh guru.
C. SubjekPenelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III MI
Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi, yang berjumlah
20 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Tabel 3.2
Daftar nama siswa dan jenis kelamin
No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Adinda Aprilia
P
2
Fitriana
P
3
Fidela maulida wardana
P
Nama Siswa
No
Jenis Kelamin
4
Fahrurozi
L
5
Furqon
L
6
Hanifah Fauziah
P
7
Irfan Rahmat Afandi
L
8
Lintang Faizah Safitri
P
9
Meta Tania
P
10
Muhammad Sahruludin
L
11
Mulya Ningrum
P
12
Mutia Salsabila
P
31
13
Muhammad Nazriel
L
14
Mahardika Mulya
L
15
Qotrunnada Arisya
P
16
Syifa Fauziah
P
17
Zakky
L
18
Ferogio Tegar Dwi
L
19
Imam Fadli Wibowo
L
20
Yayah Fauziah
P
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana utama, maka
pada
pra-penelitian,
peneliti
melakukan
refleksi
terhadap
proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kemudian membuat perencanaan
tindakan yang akan dilakukan pada waktu penelitian.
Adapun posisi peneliti dalam PTK ini adalah sebagai posisi utama.
Peneliti melakukan langsung apa yang akan ditingkatkan di kelas tersebut.
Peneliti melakukan refleksi dari pembelajaran yang dilakukan sehingga
berdasarkan itulah peneliti melakukan penelitian. Selain itu juga peneliti
berperan sebagai pembuat laporan dari apa yang dilaksanakan dan observasi
yang dibantu oleh Kepala Sekolah.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Prosedur dan tahapan intervensi tindakan dimulai dari mengidentifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan kegiatan atau pengamatan dan evaluasi.
Pada tahap pertama peneliti dapat menimbang dan mengidentifikasi
masalah-masalah dalam proses pembelajaran (memfokuskan masalah)
32
kemudian melakukan analisis dan merumuskan masalah yang layak untuk
penelitian tindakan.
Tahap kedua disusun rencana berupa skenario tindakan atau aksi untuk
melakukan perbaikan, peningkatan atau perubahan ke arah yang lebih baik
dari proses pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal
atau memuaskan.
Tahap ketiga melakukan implementasi rencana atau skenario tindakan.
Peneliti bersama pengamat yaitu Kepala Madrasah melaksanakan kegiatan
penelitian. Pemantauan atau monitoring dilakukan segera setelah kegiatan
dimulai.
Catatan semua kajadian dan perubahan yang terjadi perlu
dilakukan dengan berbagai alat dan cara sesuai dengan situasi dan kondisi
kelas.
Tahap keempat, berdasarkan hasil observasi dilakukan evaluasi yang
dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk mengadakan refleksi apakah
tujuan yang dirumuskan telah tercapai.
Jika belum memuaskan, maka
dilakukan revisi atau modifikasi dan perencanaan ulang untuk memperbaiki
tindakan pada siklus sebelumnya. Rancangan tindakan setiap siklus dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun
rumusan masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang
akan dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga
dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan meliputi: (a) Guru menyampaikan
materi tentang manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan
buatan, (b) Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang penggunaan
media visual proyektor tentang manfaat dan letak lingkungan alam dan
lingkungan buatan di lingkungan rumah, (c) Siswa menyelesaikan lembar
33
kerja siswa untuk mengetahui manfaat dan letak lingkungan alam dan
lingkungan buatan dengan menggunakan media visual proyektor dalam
diskusi kelompok kecil setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. (d) Diskusi
kelas setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, siswa
dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran, guru
memberikan penguatan materi.
3. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini dibantu oleh teman sejawat sebagai
pengamat (Bpk. Ridwan, S.Pd) dengan cara mengamati perubahan
tingkah laku, proses, dan hasil tindakan yang terfokus pada perilaku dan
aktivitas belajar siswa, interaksi antar guru dan siswa serta media yang
digunakan dengan menggunakan lembar pengamatan atau observasi.
4. Refleksi (analisis dan interpretasi)
Pada tahap ini peneliti bersama Kepala Madrasah sebagai pengamat
melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang
telah dilakukan.
Prosedur Penelitian Siklus I
1. Rencana Tindakan atau Tahap Rancangan
a. Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk
observasi proses belajar mengajar yang dilakukan guru pada
pelajaran IPS. Setelah itu peneliti menyusun rencana pembelajaran
berdasarkan materi pelajaran yang diberikan.
b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan
pembelajaran,
menyusun
langkah-langkah
pembelajaran,
merencanakan media yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan
diajarkan.
c. Mempersiapkan
daftar
pengamatan
sebagai
acuan
untuk
mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti
pelajaran IPS serta menyiapkan bahan penelitian.
34
d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan hasil belajar siawa.
2. Pelaksanaan Perbaikan
a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu
oleh Kepala Madrasah sebagai pengamat yang memantau jalannya
proses pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan
pembelajaran.
b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan, guru kemudian
memberikan tugas untuk mengetahui pemahaman siswa dalam
menerima materi pelajaran.
3. Pengumpulan Data
a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu Kepala Madrasah untuk
melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadiankejadian
selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung
untuk
mengetahui data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
dilaksanakannya penelitian.
b. Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa diadakan tes
yang diberikan setiap akhir siklus.
4. Refleksi
Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada penelitian
yang berupa data jawaban tes siswa baik hasil belajar maupun
pemantauan proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan
dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah
satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan
untuk menyusun tindakan selanjutnya.
Prosedur Penilaian Siklus II
1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan)
a. Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis dan
refleksi selama siklus I. Pada siklus I guru menyampaikan materi
35
dengan menggunakan media visual proyektor tidak dengan media
benda nyata.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai
kelengkapan proses belajar mengajar.
c. Mempersiapkan
daftar
pengamatan
sebagai
acuan
untuk
mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti
pelajaran IPS serta menyiapkan bahan penelitian.
d. Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui perkembangan
hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Perbaikan
a. Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil
tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan
sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II
dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap
pertama.
b. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data tentang
kegiatan pembelajaran dari Kepala Madrasah.
3. Pengumpulan Data
Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa, diadakan tes
yang
diberikan setiap akhir siklus.
4. Refleksi
Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada
pemberian tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik hasil belajar
maupun pemantauan proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut
diolah dan dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan
sebagai salah satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan
sebagai bahan untuk menyusun tindakan selanjutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari tahapan intervensi tindakan kelas meliputi:
36
1. Hasil Belajar IPS
Dari intervensi tindakan kelas diperoleh data hasil belajar yang diambil
dari hasil tes yang meliputi pencapaian penguasaan konsep tentang
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama disekitar rumah dan
sekolah dengan menggunakan media gambar. Keberhasilan pencapaian
tindakan intervensi kelas apabila mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu di atas 70.
2. Media Visual.
Berdasarkan hasil penelitian yang menyangkut proses pembelajaran
dengan menggunakan media visual diharapkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran untuk aktif dan mau mengikuti dengan antusias.
Tingkat keberhasilan penggunaan media gambar tercapai apabila aktivitas
guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta
keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran meningkat dalam setiap
siklusnya yang dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuannya.
G. Data dan Sumber Data
1. Data
Menurut Suharsimi Arikanto Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik
yang berupa fakta ataupun angka.”28
Data hasil penelitian meliputi:
a. Hasil belajar IPS berupa skor hasil tes.
b. Pembelajaran dengan pengunaan media gambar berupa hasil observasi
lapangan baik untuk aktivitas guru maupun siswa.
2. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikanto Sumber data adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh.29
Data penelitian yang diperoleh melalui observasi dan tes.
28
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, (Yogyakarta: Rineka Cipta 2010), h.161
Ibid. h. 172
37
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Lembar Observasi
Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media visual proyektor.
a. Lembar aktifitas guru
Lembar Pengamatan Kegiatan Guru
No
A.
B.
Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
1. Pembukaan
2. Mengabsen peserta didik
3. Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan
yang terdahulu (apersepsi)
Kegiatan Inti
Skor
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
melalui media gambar
1
2
3
4
5
5. Menggunakan media gambar sesuai dengan
karakteristiknya
1
2
3
4
5
6. Mengorganisasikan siswa dalam
menggunakan media visual
1
2
3
4
5
7. Penguasaan materi
1
2
3
4
5
8. Kualitas penjelasan materi
1
2
3
4
5
9. Keterampilan menyajikan materi
1
2
3
4
5
10. Kualitas interaksi pembelajaran
1
2
3
4
5
11. Menjelaskan materi
1
2
3
4
5
12. Penggunaan metode pembelajaran
1
2
3
4
5
13. Pengelolaan kelas
1
2
3
4
5
14. Gaya dan antusisme mengajar
1
2
3
4
5
15. Kejelasan bahasa
1
2
3
4
5
16. Volume dan nada bicara
1
2
3
4
5
17. Situasi kelas
1
2
3
4
5
38
C.
Kegiatan Akhir
18. Menyimpulkan materi
1
2
3
4
5
19. Penilaian
1
2
3
4
5
20. Penutup
1
2
3
4
5
Total Skor
b. Lembar aktifitas sib. Lembar Pengamatan kegiatan Siswa
Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa
No
Aspek yang diamati
Skor
1.
Mengawali pembelajaran dengan do’a
1
2
3
4
5
2.
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3.
Menggunakan media gambar dalam
pembelajaran
1
2
3
4
5
4.
Belajar secara kelompok
1
2
3
4
5
5.
Belajar dalam keadaan antusias
1
2
3
4
5
6.
Belajar dalam keadaan menyenangkan
1
2
3
4
5
7.
Aktif dalam pembelajaran
1
2
3
4
5
8.
Terjadi interaksi siswa dengan siswa
1
2
3
4
5
9.
Terjadi interaksi siswa dengan guru
1
2
3
4
5
10
Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali
tentang apa yang dipelajari
1
2
3
4
5
Total Skor
2. Lembar Instrumen Tes
Lembar ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran Ilmu penetahuan Sosial dengan menggunakan media
visual proyektor.
39
I. Teknik Pengumpulan Data
Ada
bermacam-macam
cara
yang
dapat
dipergunakan
untuk
mengumpulkan data dan informasi tersebut. Cara-cara tersebut adalah
mengadakan wawancara, mengadakan angket (melalui daftar kuesioner),
mengadakan observasi, penelitian lapangan atau mengadakan penelitian
kepustakaan. Namun yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data yaitu
dengan cara observasi, penelitian lapangan dan tes.
Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan
diteliti, dan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan
informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua
yang telah dikumpulkan.
Sedangkan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.30
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Teknik pemeriksaan keterpercayaan yang digunakan untuk mengetahui
bagaimana hasil belajar siswa, kegiatan guru dan kegiatan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut:
1) Nilai rata-rata dengan menggunakan rumus:31
∑X
N
Keterangan:
M X=
Mx
: Mean yang dicari
∑X
: Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N
: Number of Case (Banyaknya skor-skor itu sendiri).
2) Nilai deskriptif presentase (%) dengan menggunakan rumus:32
30
Ibid. h.193
Anas Sudijono, Pengantar Ststistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.
81
32
M.Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 102
31
40
R
x 100%
SM
NP=
Keterangan :
NP
: Nilai dalam persen (%)
R
: Skor yang dicapai
SM
: Skor Maksimal/Ideal
Tabel 3.3
Kriteria Deskriptif Presentase Data
No
Nilai
Kualifikasi
1
100
Sangat baik
2
80 – 99
Baik
3
60 – 79
Cukup baik
4
40 – 59
Kurang baik
< 39
Tidak baik
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Data yang diperoleh dari setiap instrumen akan dikumpulkan kemudian
dianalisis selanjutnya melakukan refleksi yang disertai perbaikan tindakan.
Langkah-langkah tersebut dijadikan pedoman pengolahan dan dibuat laporan
sejak dimulainya penelitian. Kegiatan ini meliputi kegiatan pemilihan hal-hal
pokok yang sesuai dengan fokus penelitian, sehingga diperoleh data untuk
memberikan informasi dalam pengolahan data selanjutnya terhadap seluruh
data yang telah diperoleh akan direfleksikan dan dievaluasi untuk merancang
tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Dengan memperhatikan hasil tindakan dalam siklus I maka penelitian
menindaklanjuti untuk memperbaiki kekurangannya, dengan berbagai
tahapan berikut ini :
41
1. Perencanaan Tindakan
Merencanakan langkah-langkah model pembelajaran dengan media visual
akan diterapkan pada setiap siklusnya.
2. Tindakan
Melakukan tindakan di setiap siklus, sesuai dengan langkah-langkah yang
di rencanakan.
3. Pengamatan
Melakukan pengamatan kondisi kelas, dan mengamati pelaksanaan
langkah-langkah yang sudah di rencanakan dan diterapkan di setiap siklus.
4. Refleksi
Mengolah dan menganalisa data, kemudian menarik kesimpulan mengenai
hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran selama penelitian baik
kelebihan maupun kekurangannya melalui metode dan media yang
digunakan dalam pembelajaran.
5. Evaluasi
Guru sekaligus observer mencatat kegiatan belajar siswa, kemudian
mengadakan post test pada akhir siklus. Dengan menggunakan data,
dilakukan evaluasi dan refleksi untuk membuat revisi pada tindakan siklus
berikutnya.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah
1.
Sejarah Singkat Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah yang berdiri pada Tahun 1991 di
bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Hidayah dengan luas
tanah 2300 m2 dengan luas bangunan 672 m2 yang dihibahkan oleh seorang
warga setempat Bapak H. Atih, yang pada saat itu sebagai pengurus harian
sekaligus sebagai pendiri Yayasan Miftahul Hidayah ditunjuk sebagai ketua
Bapak H. Atih, Sekretaris Bapak Drs. H. Ahmad Mursidih (guru), Bendahara
Bapak Nurudin (guru), anggota Bapak Anam Arsyad (Tokoh Masyarakat) dan
Bapak Nala (Tokoh Masyarakat)
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Kepala Tata Usaha Madrasah
Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Pondok Gede, Kota Bekasi yaitu :
PROFIL MADRASAH
I.
MADRASAH
1. Nama Madrasah
2. NSS
3. Status
4. Tahun Berdiri
5. Alamat
6. Kelurahan
7. Kecamatan
8. Kota
9. Propinsi
10. Nilai Akreditasi
11. Jumlah Rombel/Kelas
12. Luas tanah seluruhnya
13. Luas bangunan
14. Luas kebun/halaman
15. Status tanah
II. KEPALA MADRASAH
1. Nama
2. NIP
3. Jenis Kelamin
4. Tempat, Tgl. Lahir
5. Pangkat / Gol
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
MI.Miftahul Hidayah
111236740015
DIAKUI
1991
Jl. Kemang sari IV Rt 001, Rw 009
Jati Bening Baru
Pondok Gede
Bekasi
Jawa Barat
85
6
2300 m2
672 m2
700 m2
Milik Yayasan
:
:
:
:
:
Masmuni, S.Ag., MM
---Perempuan
Bekasi, 12/09/1973
---
73
74
6. Pendidikan Terakhir
7. Alamat Rumah
: S2
: Jl Kemang sari IV Rt 001/009 Jati Bening
Baru , Pondok Gede, Kota Bekasi
III. VISI DAN MISI SEKOLAH
a) Visi:
Membentuk Intelektual Berkualitas Islami
b) Misi
1) Membentuk generasi cerdas dengan proses KBM yang nyaman.
2) Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang
dimiliki.
3) Mengamalkan nilai-nilai kehidupan yang berintikan pada iman, islam,
dan ihsan.
4) Menghasilkan lulusan berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai
keislaman dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
IV. JUMLAH SISWA MI MIFTAHUL HIDAYAH
Tabel 4.1
Jumlah siswa MI Miftahul Hidayah
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
10
11
21
2
13
12
25
3
9
11
20
4
10
8
18
5
14
10
24
6
11
12
23
Jumlah
67
64
131
75
V. STRUKTUR PENGURUS MI MIFTAHUL HIDAYAH
Gambar 4.2
KEPALA
MADRASAH
MASMUNI, S.Ag.,MM
KOMITE
SEKOLAH
TATA USAHA
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
BAGIAN UMUM
ANGGOTA
WAKIL KEPALA
ZAHID AHMAD, SE
GURU
SAIDAH, S.Pd.I
NIHAROH, S.Pd.I
HASANUDDIN
RIDWAN, S.Pd.I
SISWA/SISWI
SARMIN
MAHPUDZ,
S.Pd.I
76
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilaksanakan mulai tanggal 2 September 2014.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi fokus
penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan penelitian pendahuluan tersebut,
peneliti mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan
siswa semester I yang masih di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah
yaitu 70. Maka dari itu peneliti mengambil suatu tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Manfaat dan letak lingkungan
alam dan lingkungan buatan di lingkungan rumah dengan menggunakan
media gambar projektor.
Penggunaan media ini akan dilakukan pada penelitian siklus I yaitu pada
tanggal 9 dan 16 September 2014. Diharapkan dengan menggunakan media
proyektor ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan
mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I ini adalah:
1) Menyiapkan kelas penelitian
2)
Membuat RPP dengan materi manfaat dan letak lingkungan alam
dan
lingkungan buatan
3)
Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar pengamatan
untuk
guru dan siswa, dan tes akhir sebagai salah satu indikator
keberhasilan
siswa.
4)
Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran.
5)
Kamera untuk mendokumentasikan gambar proses pembelajaran.
77
b. Tahap Tindakan
Kegiatan pada siklus I ini terdiri dari dua kali pertemuan dilaksanakan
pada tanggal 9 dan 16 September 2014, waktu dari pukul 7.30-8.40 WIB.
Pada siklus ini peneliti menggunakan media visual berupa proyektor, hal ini
dilaksanakan agar siswa lebih mudah memahami materi manfaat dan letak
lingkungan alam dan buatan yang disampaikan guru. Pada pertemuan
pertama dan kedua, peneliti menayangkan slide gambar kenampakan alam
kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan tugas untuk
berdiskusi dengan teman kelompok yang sudah di bagi. Pada pertemuan
pertama setelah melihat gambar pada slide siswa diberi tugas mencari
contoh
lingkungan
alam
mempresentasikan hasil diskusi.
dan
manfaatnya,
kemudian
siswa
Pada pertemuan kedua siswa melihat
gambar pada slide tentang lingkungan buatan dan manfaatnya, kemudian
siswa ditugaskan membaca materi tentang lingkungan buatan setelah
selesai, guru mengkondisikan siswa untuk siap menjawab dengan permainan
talking stick siapa yang mendapatkan tongkat maka dia harus menjawab
pertanyaan dari guru seputar materi tentang lingkungan alam dan
manfaatnya.
Pada setiap pertemuan guru memberi ulasan terhadap pertanyaan yang
diajukan guru, kemudian guru bersama murid menyimpulkan hasil
pembelajaran. Setelah itu guru membagikan lembar tugas mandiri kepada
setiap siswa.
Pada pertemuan terakhir setelah guru dan siswa menyimpulkan
pelajaran, selanjutnya guru memberikan soal tes kepada masing-masing
siswa dan dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui efektifitas dari
pembelajaran menggunakan media visual proyektor.
c. Tahap pengamatan
Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Tindakan dilakukan oleh kolaborator yang mencatat seluruh aktivitas guru
dan siswa dan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
78
Hasil penelitian siklus I diperoleh melalui hasil observasi di kelas dan
hasil
belajar siswa.
1) Hasil observasi/pengamatan aktivitas guru
Observasi dilakukan oleh kolaborator dengan cara mengobservasi
peneliti saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi yang terdiri dari 20 butir aktivitas guru.
Hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan media visual proyektor yang digunakan oleh guru
pada siklus I dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
NO
Indikator yang diamati
Jumlah deskriptor
yang tampak
1 2 3 4 5
√
1
Pembukaan
2
Mengabsen peserta didik
3
7
Mengaitkan pelajaran yang
sekarang dengan yang
terdahulu (apersepsi)
Menyampaikan tujuan yang
akan dicapai melalui media
gambar
Menggunakan media gambar
sesuai dengan karakteristiknya
Mengorganisasikan siswa
dalam menggunakan media
visual
Penguasaan materi
8
Kualitas penjelasan materi
√
9
Keterampilan menyajikan
√
4
5
6
√
√
√
√
√
√
Skor
79
10
11
12
13
materi
Kualitas interaksi
pembelajaran
Menjelaskan materi
√
√
√
Penggunaan metode
pembelajaran
Pengelolaan kelas
√
√
15
Gaya dan antusiasme
mengajar
Kejelasan bahasa
16
Volume dan nada bicara
√
17
Situasi kelas/Alokasi waktu
√
18
Menyimpulkan materi
√
19
Penilaian
√
20
Penutup
14
√
√
Jumlah skor
66
Kategori
Cukup
Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus
deskrptif prosentase di bawah ini:
NP =
R
SM
x 100%
NP =
66
100
x 100%
= 66%
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
R = Skor yang dicapai
SM = Skor
Maksimal/Ideal
Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I
sebagai berikut:
80
Gambar 4.4
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
100
90
80
Prosentase
70
60
50
Kegiatan Guru
40
30
20
10
0
Kegiatan Guru
Dari hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung
yang digunakan oleh guru pada siklus I memperoleh 66%, sedangkan hasil
yang diharapkan peneliti adalah 75%. Hal ini menunjukan perlu adanya
perbaikan pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada
siklus I. Berikut kekurangan pada siklus I :
a. Pada indikator melakukan apersepsi dan penyampaian tujuan guru
kurang optimal.
b. Pada indikator mengorganisasikan siswa dalam menggunakan
media gambar guru masih kurang optimal.
c. Pada indikator kualitas penjelasan materi dan keterampilan
menyajikan materi yang kurang optimal.
d. Pada indikator kualitas interaksi pembelajaran yang kurang optimal
baik interaksi guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
e. Pada indikator pengelolaan kelas
kurang efektif dalam
pembelajaran sehingga mendapat poin rendah.
f. Pada indikator menyimpulkan materi dan penutup guru tidak
optimal sehingga mendapat poin rendah.
81
2) Hasil observasi/pengamatan aktivitas siswa.
Observasi dilakukan oleh kolaborator dengan cara mengobservasi
peneliti saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi yang terdiri dari 10 butir aktivitas siswa.
Hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan media visual proyektor yang digunakan oleh guru
pada siklus I dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
NO
1
2
3
Aspek yang diamati
Mengawali pembelajaran dengan
do’a
Memperhatikan penjelasan guru
Jumlah deskriptor
yang tampak
1 2 3 4 5
√
√
√
4
Menggunakan media gambar
dalam pembelajaran
Belajar secara kelompok
√
5
Belajar dalam keadaan antusias
√
6
Belajar dalam keadaan
menyenangkan
√
7
Aktif dalam pembelajaran
√
8
Terjadi interaksi siswa dengan
siswa
√
9
Terjadi interaksi siswa dengan
guru
√
10
Siswa melakukan refleksi/berpikir
kembali tentang apa yang
dipelajari
Jumlah skor
Kategori
√
35
Cukup
Skor
82
Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus deskriptif
prosentase di bawah ini:
R
x 100%
SM
35
NP=
x 100%
50
= 70%
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
R = Skor yang dicapai
SM = Skor
Maksimal/Ideal
NP=
Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I
sebagai berikut:
Gambar 4.6
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
100
90
80
Prosentase
70
60
50
Kegiatan Siswa
40
30
20
10
0
Kegiatan Siswa
Dari hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran
berlangsung yang digunakan oleh guru pada siklus I memperoleh 70%,
sedangkan hasil yang diharapkan peneliti untuk aktifitas siswa adalah
80%. Hal ini menunjukan perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi
pada siklus I. Berikut kekurangan pada siklus I :
83
a. Pada indikator memperhatikan penjelasan guru dinilai kurang
efesien karena siswa masih terfokus pada media visual yang belum
mereka dapat sebelumnya.
b. Pada indikator belajar dalam keadaan menyenangkan dinilai
kurang memenuhi harapan peneliti karena masih terfokus pada
media visual belum pada inti pembelajaran.
c.
Pada indikator aktif dalam pembelajarn dinilai siswa masih belum
aktif karena masih ada sebagian siswa yang belum mengikuti
pembelajaran dengan baik.
d. Pada indikator terjadi interaksi siswa dengan siswa dan interaksi
siswa dengan guru dinilai kurang aktif karena siswa belum terbiasa
dengan media yang digunakan.
e. Pada indikator siswa melakukan refleksi/berfikir kembali tentang
apa yang di pelajari dinilai kurang memenuhi harapan peneliti
karena
siswa
lebih
mengingat
gambar
belum
pada
inti
pembelajaran.
3). Hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media
visual pada siklus I berupa penilaian tes tertulis dengan lembar soal
evaluasi. Berikut hasil pengerjaan evaluasi tertulis siswa pada siklus I:
Tabel 4.7
Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I
No
Nama Siswa
Nilai
1
A
80
2
B
50
3
C
70
4
D
50
5
E
45
6
F
65
7
G
70
Keterangan
84
8
H
40
9
I
70
10
J
90
11
K
75
12
L
75
13
M
55
14
N
65
15
T
75
16
U
70
17
V
35
18
W
45
19
X
70
20
Y
70
Jumlah
1265
Rata-rata
63,25
∑ ≥ 70
11
∑ < 70
9
Hasil tersebut kemudian dimasukan ke dalam rumus
deskriptif prosentase di bawah ini:
- Prosentase nilai rata-rata hasil belajar siswa sebagai berikut:
NP =
R
SM
x 100%
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
63,25
R = Skor yang dicapai
NP =
x 100% = 63,25%
100
SM = Skor
Maksimal/Ideal
- Prosentase jumlah siswa yang sudah mecapai KKM adalah:
NP= NP= NP =
NP =
R
x 100%
SM
11
x 100%
20
= 55%
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
R = Skor yang dicapai
SM = Skor
Maksimal/Ideal
85
Diagram grafik hasil tes akhir siswa pada siklus I sebagai
berikut:
Gambar 4.8
Hasil Akhir Tes Siklus I
100
Prosentase
80
60
Siswa yang Mencapai KKM
40
Nilai Rata-rata Siswa
20
0
Berdasarkan tabel dan diagram diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai
evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media visual
yaitu sebesar 63,25. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 90 dan nilai
terendah yang diperoleh sebesar 35. Siswa yang memenuhi KKM sebesar 70
sebanyak 11 siswa, dan sebanyak 9 siswa belum memenuhi KKM.
Prosentase siswa yang mencapai KKM 55%.
Artinya siklus I belum
memenuhi kategori ketuntasan hasil belajar siswa yang diharapkan yaitu
sebesar 100%.
Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus I berlangsung dihasilkan:
a) Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
menyangkut
proses
pembelajaran tingkat keberhasilan penggunaan media visual proyektor
belum tercapai karena aktivitas guru dalam mempersiapkan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran bawah 75% yaitu 66% untuk
kegiatan guru dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran masih
di bawah 80 % yaitu 70% untuk kegiatan siswa.
b) Hasil belajar siswa
86
Setelah diadakan penelitian pada siklus I belum menunjukkan hasil
yang memuaskan karena nilai rata-rata hasil belajar masih di bawah 70
yaitu 63,25 dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) pada materi manfaat dan letak lingkungan alam dan
buatan di lingkungan rumah dengan menggunakan media visual
proyektor belum mencapai 100% yaitu 55%.
d. Refleksi
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran observer dan peneliti
melakukan
refleksi
yaitu
dengan
mendiskusikan
kembali
proses
pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti, tujuannya adalah
mempelajari kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam
tahap ini observer dan peneliti membahas temuan yang diperoleh berupa
kekurangan-kekurangan yang terjadi selama kegiatan pembelajaran pada
siklus I yang harus diperbaiki oleh peneliti pada siklus selanjutnya.
Menganalisa hasil pembelajaran dari siklus I ada beberapa hal yang harus
diperbaiki baik dari segi proses pembelajaran maupun aktivitas dan hasil
belajar siswa. Hal-hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa antara lain:
a. Guru harus menguasai keterampilan bertanya agar mendorong siswa
untuk aktif
mengemukakan pendapat terhadap masalah yang
dirumuskan.
b. Guru harus menata fasilitas dan sumber belajar dengan baik
sehingga siswa dapat lebih memperhatikan dan lebih konsentrasi
dalam proses pembelajaran.
c. Guru harus meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran
baik
interaksi guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
d. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dengan sebaikbaiknya serta berusaha mengerjakan sendiri setiap tugas yang
diberikan guru
e. Guru harus meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan kelas
dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
87
f. Guru harus lebih mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga
waktu yang dialokasikan lebih efektif.
Oleh karena itu peneliti memandang perlu untuk memperbaiki
pembelajaran pada siklus II. Tindakan siklus II merupakan hasil revisi dari
siklus I dengan tujuan meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar dan
menjadikan pembelajaran dengan menggunakan media visual proyektor
lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari selasa selama dua pertemuan yaitu pada
tanggal 23 September dan 30 September 2014.
a. Tahap Perencanaan
Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan bahan ajar yang disusun
sesuai dengan rencana dan tindakan-tindakan yang akan diambil yaitu :
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Mencari slide gambar yang sesuai dengan materi siklus II
3. Mempersiapkan materi pelajaran untuk siklus II
4. Menyiapkan lembar pengamatan untuk guru dan siswa dan lembar tes
5. Menyiapkan soal tes akhir sebagai salah satu indikator keberhasilan
siswa.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada siklus II ini
proses pembelajaran harus lebih diarahkan. guru harus dapat lebih
meningkatkan dalam pemilihan metode dan strategi pembelajaran,
menjadikan pembelajaran lebih aktif dan efektif dengan meningkatkan
interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa dan
mengoptimalkan
waktu
yang
digunakan
agar
seluruh
tahapan
pembelajaran dengan menggunakan media visual proyektor dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya dan tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara optimal.
b. Tahap Tindakan
88
Pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan, seperti pada
pelaksanaan tindakan sebelumnya, peneliti melaksanakan tindakan
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu menggunakan media
visual proyektor sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Indikator yang akan dicapai pada siklus II ini adalah : memberi
contoh cara memperlakukan lingkungan alam dan buatan dengan baik,
mengidentifikasi
penyebab
pencemaran
lingkungan
alam
dan
lingkungan buatan di lingkungan rumah dan sekolah dan menjelaskan
cara melestarikan lingkungan alam dan lingkungan buatan di
lingkungan rumah. Pada pertemuan terakhir diadakan postes untuk
mengetahui perkembangan kognitif siswa.
Pertemuan pertama dan kedua pada siklus II dilaksanakan dengan
menata posisi duduk siswa sebelum pelajaran dimulai serta menyiapkan
sumber belajar lain yang sesuai dengan materi yang diajarkan, hal ini
dilakukan sebagai perbaikan siklus I. Setelah siswa siap maka guru
menayangkan media visual proyektor tentang memelihara lingkungan
alam di lingkungan rumah dan sekolah dan penyebab pencemaran
lingkungan alam di lingkungan rumah dan sekolah. Kemudian siswa
ditugaskan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk mencari
contoh memelihara lingkungan alam di lingkungan rumah
dan
di
sekolah. Sedangkan pada pertemuan kedua siswa ditugaskan untuk
mendiskusikan tentang memelihara lingkungan buatan di lingkungan
rumah dan sekolah serta memberi contoh nya dan penyebab
pencemaran lingkungan buatan beserta contohnya. Kemudian siswa
mempresentasikan hasil diskusi mereka. Setelah pembelajaran selesai
peneliti mengadakan tes akhir siklus II untuk mengetahui tingkat
pemahaman materi yang telah diajarkan untuk mengetahui apakah ada
peningkatan hasil belajar IPS siswa antara siklus I dan siklus II.
Pada siklus II, peneliti lebih ekstra dalam membimbing siswa
mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya dan memberi motivasi agar
lebih percaya diri akan kemampuan diri sendiri dalam mengerjakan
89
tugas
individu.
Serta
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
mendorong semua siswa untuk aktif mengemukakan pendapatnya
terhadap masalah yang dirumuskan, tidak hanya siswa yang pintar saja
akan tetapi semua siswa berani untuk mengeluarkan pendapat.
c. Tahap pengamatan
Observer melakukan monitoring dengan cara mengobservasi peneliti
yang sedang melakukan proses pembelajaran seperti siklus I. Observer
mengamati kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dan menuangkan
dalam lembar pengamatan yang berisi 20 butir pernyataan guru dan 10
butir pernyataan untuk siswa. Adapun hasil observasi tersebut adalah
untuk mengetahui sejauh mana kualitas media visual proyektor dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Observer
mengamati kegiatan selama berlangsungnya pembelajaran yang
kemudian dituangkan dalam lembar pengamatan.
Adapun hasil dari penelitian ini dapat digambarkan dalam betuk
tabel dan grafik histongram di bawah ini:
1)
Hasil observasi/pengamatan aktivitas guru
Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan
menggunakan media visual pada siklus II diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
NO
1
2
3
4
Indikator yang diamati
Pembukaan
Mengabsen peserta didik
Mengaitkan pelajaran yang
sekarang dengan yang
terdahulu (apersepsi)
Menyampaikan tujuan yang
akan dicapai melalui media
gambar
Jumlah deskriptor
yang tampak
1 2 3 4 5
√
√
√
√
Skor
90
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Menggunakan media gambar
sesuai dengan karakteristiknya
Mengorganisasikan siswa
dalam menggunakan media
visual
Penguasaan materi
Kualitas penjelasan materi
Keterampilan menyajikan
materi
Kualitas interaksi
pembelajaran
Menjelaskan materi
Penggunaan metode
pembelajaran
Pengelolaan kelas
Gaya dan antusiasme
mengajar
Kejelasan bahasa
Volume dan nada bicara
Situasi kelas/Alokasi waktu
Menyimpulkan materi
Penilaian
Penutup
Jumlah skor
Kategori
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
92
Sangat baik
Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus
deskrptif prosentase di bawah ini:
NP =
R
SM
x
100%
NP =
92
100
x
100%
= 92%
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
R = Skor yang dicapai
SM = Skor
Maksimal/Ideal
Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus
II sebagai berikut:
91
Gambar 4.10
Prosentase
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kegiatan Guru
Kegiatan Guru
Dari hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran
berlangsung yang digunakan oleh guru pada siklus II memperoleh 92%,
sedangkan pada siklus I memperoleh 66% dan
yang diharapkan
peneliti adalah 75%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang
sangat baik pada aktivitas kegiatan guru saat proses pembelajaran
dengan menggunakan media visual.
Peningkatan yang terjadi pada
siklus II karena peneliti telah memperbaiki kekuranga-kekurang yang
ada pada siklus I sehingga pada siklus II peneliti merasa cukup puas
dengan hasil yang di capai.
Berikut penjelasan indikator keberhasilan guru pada siklus II :
a. Pada indikator melakukan apersepsi dan penyampaian tujuan guru
dirasa sudah optimal sehingga mengalami peningkatan dan
mendapat poin 5.
b. Pada indikator mengorganisasikan siswa dalam menggunakan
media gambar guru mengalami peningkatan dan mendapat poin 4.
c. Pada indikator kualitas penjelasan materi dan keterampilan
menyajikan materi guru mengalami penigkatan dan mendapat poin
5.
92
d. Pada indikator kualitas interaksi pembelajaran baik interaksi guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa guru sudah cukup
optimal dan mendapat poin 5.
e. Pada indikator pengelolaan kelas guru dirasa sudah cukup optimal
dalam pembelajaran sehingga mendapat poin 4.
f. Pada indikator menyimpulkan materi dan penutup guru sudah
cukup optimal dan mendapat poin 5.
2) Hasil observasi/pengamatan aktivitas siswa
Tabel 4.11
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
NO
Aspek yang diamati
1
Mengawali pembelajaran
dengan do’a
Memperhatikan penjelasan
guru
Menggunakan media gambar
dalam pembelajaran
Belajar secara kelompok
2
3
4
5
Belajar dalam keadaan
antusias
6
Belajar dalam keadaan
menyenangkan
7
Aktif dalam pembelajaran
8
Terjadi interaksi siswa dengan
siswa
9
10
Terjadi interaksi siswa dengan
guru
Siswa melakukan
Jumlah deskriptor
yang tampak
1 2 3 4 5
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Skor
93
refleksi/berpikir kembali
tentang apa yang dipelajari
Jumlah skor
Kategori
√
44
Baik
Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus
deskriptif prosentase di bawah ini:
R
x 100%
SM
44
NP =
x 100%
50
= 88%
NP =
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
R = Skor yang dicapai
SM = Skor
Maksimal/Ideal
Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus
II sebagai berikut:
Gambar 4. 12
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
100
Prosentase
80
60
Kegiatan Siswa
40
20
0
Kegiatan Siswa
Dari hasil observasi penelitian aktivitas siswapada saat proses
pembelajaran berlangsung yang digunakan oleh guru pada siklus II
memperoleh 88%, sedangkan pada siklus I memperoleh 70% dan yang
diharapkan peneliti adalah 80%. Hal ini menunjukan adanya
peningkatan yang cukup baik pada aktivitas kegiatan siswa saat proses
pembelajaran dengan menggunakan media visual. Peningkatan yang
terjadi pada siklus II karena peneliti telah memperbaiki kekuranga-
94
kekurang yang ada pada siklus I sehingga pada siklus II peneliti merasa
cukup puas dengan hasil yang di capai.
Berikut peningkatan aktifitas siswa pada siklus II :
a. Pada indikator memperhatikan penjelasan guru dinilai lebih efesien
karena siswa bukan hanya memperhatikan media visual tetapi juga
sudah masuk pada memahami inti pembelajaran.
b. Pada indikator belajar dalam keadaan menyenangkan dinilai sudah
memenuhi harapan peneliti karena siswa tidak hanya terfokus pada
media visual tetapi sudah masuk pada inti pembelajaran dan siswa
dinilai menikmati pembelajaran dengan menyenangkan.
c.
Pada indikator aktif dalam pembelajarn dinilai siswa lebih aktif
dan antusias dibandingkan pada siklus sebelumnya karena semua
siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran.
d. Pada indikator terjadi interaksi siswa dengan siswa dan interaksi
siswa dengan guru dinilai sudah mengalami peningkatan karena
disamping siswa sudah pernah mendapatkan materi dengan media
visual guru juga menjelaskan agar siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
e. Pada indikator siswa melakukan refleksi/berfikir kembali tentang
apa yang di pelajari dinilai mengalami peningkatan karena siswa
bukan hanya mengingat media visual tetapi memahami inti
pembelajaran yang disampaikan.
3). Hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 13
Tabel Hasil Akhir Tes Siklus II
No
Nama Siswa
Nilai
1
A
100
2
B
75
3
C
100
Keterangan
95
4
D
80
5
E
75
6
F
80
7
G
90
8
H
70
9
I
90
10
J
100
11
K
95
12
L
85
13
M
70
14
N
80
15
T
95
16
U
100
17
V
70
18
W
75
19
X
100
20
Y
90
Jumlah
1720
Rata-rata
86
∑ ≥ 70
20
∑ < 70
0
Hasil tersebut kemudian dimasukan ke dalam rumus
deskriptif prosentase di bawah ini:
- Prosentase nilai rata-rata hasil belajar siswa sebagai berikut:
NP=
R
SM
x 100%
NP=
86
100
x 100%
= 86%
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
R = Skor yang dicapai
SM = Skor
Maksimal/Ideal
96
- Prosentase jumlah siswa yang sudah mecapai KKM adalah:
Nnnnnnn NP =
NP =
R
x 100%
SM
20
x 100%
20
= 100%
Keterangan :
NP = Nilai Presentase
R = Skor yang dicapai
SM = Skor
Maksimal/Ideal
Diagram grafik hasil tes akhir siswa pada siklus II sebagai
berikut:
Gambar 4. 14
Hasil Akhir Tes Siklus II
100
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
86
Siswa yang Mencapai KKM
Nilai Rata-rata Siswa
Siswa yang
Nilai RataMencapai
rata Siswa
KKM
Berdasarkan tabel dan diagram diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai
evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media visual
yaitu sebesar 86. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 100 dan nilai
terendah yang diperoleh sebesar 70. Prosentase siswa yang mencapai KKM
100%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya
yaitu pada siklus I nilai evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan media visual sebesar 63,25. Nilai tertinggi yang diperoleh
siswa sebesar 90 dan nilai terendah yang diperoleh sebesar 35. Siswa yang
97
memenuhi KKM sebesar 70 sebanyak 11 siswa, dan sebanyak 9 siswa
belum memenuhi KKM.
Prosentase siswa yang mencapai KKM 55%.
Artinya siklus II sudah memenuhi kategori ketuntasan hasil belajar siswa
yang diharapkan yaitu sebesar 100%.
Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus II berlangsung dihasilkan:
a) Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
menyangkut
proses
pembelajaran tingkat keberhasilan penggunaan media visual proyektor
sudah tercapai karena aktivitas guru dalam mempersiapkan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran diatas 75% yaitu 92%
untuk
kegiatan guru dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran diatas
80% yaitu 88% untuk kegiatan siswa.
b) Hasil belajar siswa
Setelah diadakan penelitian pada siklus II sudah menunjukkan hasil
yang memuaskan karena nilai rata-rata hasil belajar diatas 70 yaitu 86
dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dengan menggunakan media visual proyektor sudah mencapai 100%.
d. Tahap Refleksi
Setelah dilakukan pegamatan pada siklus II sudah menunjukkan
peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media visual
proyektor. Hasil belajar terhadap materi pembelajaran sudah maksimal.
Dari hasil pengamatan siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar
yaitu 63,25 sedangkan pada siklus II 86,
skor rata-rata hasil
pengamatan kegiatan guru pada siklus I mendapat 66% sedangkan pada
siklus II mendapat 92%, sedangkan skor rata-rata hasil pengamatan
kegiatan siswa pada siklus I mendapat 70% dan pada siklus II mendapat
88%. Nilai tersebut sudah mencapai standar
yang ditentukan oleh
peneliti yaitu 75% untuk kegiatan guru, 80% untuk pengamatan
aktivitas siswa, dan 70 untuk nilai rata-rata hasil belajar siswa.
Sehingga penelitian berakhir pada siklus II.
98
C. Analisis Data Hasil Penelitian
Setelah melakukan analisis data pada lembar observasi pengamatan
aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil tes akhir siklus I dan siklus II, maka
terlihat dalam tabel dan diagram berikut ini :
1) Analisis data hasil pengamatan aktivitas guru dengan menggunaan media
visual proyektor.
Tabel 4.15
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
NO
Indikator yang diamati
Jumlah deskriptor
yang tampak
1
2
3
4
5
Skor
Siklus I
Skor
Siklus
II
1
Pembukaan
4
4
2
Mengabsen peserta didik
4
5
3
Mengaitkan pelajaran yang
sekarang dengan yang
terdahulu (apersepsi)
3
5
Menyampaikan tujuan yang
akan dicapai melalui media
gambar
3
5
3
4
Mengorganisasikan siswa
dalam menggunakan media
visual
3
4
7
Penguasaan materi
4
5
8
Kualitas penjelasan materi
3
5
4
5
6
Menggunakan media gambar
sesuai dengan karakteristiknya
99
9
5
Keterampilan menyajikan
materi
3
Kualitas interaksi
pembelajaran
3
5
11
Menjelaskan materi
4
5
12
Penggunaan metode
pembelajaran
4
4
13
Pengelolaan kelas
2
4
14
Gaya dan antusiasme
mengajar
4
5
15
Kejelasan bahasa
4
4
16
Volume dan nada bicara
4
4
17
Situasi kelas/Alokasi waktu
3
5
18
Menyimpulkan materi
3
5
19
Penilaian
3
4
20
Penutup
2
5
Jumlah skor
66
92
Kategori
Cukup
Sangat
baik
10
Gambar 4.16
Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
100
90
92%
80
70
60
66%
50
40
30
20
10
0
Siklus I
Siklus II
100
Dari data diatas terlihat bahwa adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa
dari siklus I ke siklus II. Hasil tersebut dapat dilihat pada siklus I aktivitas guru
hanya mencapai 66% dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
sedangkan pada siklus II hasil pengamatan aktivitas guru sangat tinggi yaitu
mencapai 92%. Hal tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas guru dari
siklus I ke siklus II sebesar 26%. Hal ini menunjukkan bahwa usaha guru
dalam meningkatkan hasil belajar siswa sudah sangat baik.
2) Analisis data hasil kegiatan siswa dengan menggunakan media visual
Proyektor
Tabel 4.17
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
Skor
Siklus
I
4
Skor
Siklus
II
5
3
5
4
5
Belajar dalam keadaan antusias
4
4
4
4
Belajar dalam keadaan
menyenangkan
3
4
7
Aktif dalam pembelajaran
3
5
8
Terjadi interaksi siswa dengan siswa
NO
Aspek yang diamati
1
Mengawali pembelajaran dengan
do’a
Memperhatikan penjelasan guru
Menggunakan media gambar dalam
pembelajaran
Belajar secara kelompok
2
3
4
5
6
Jumlah deskriptor
yang tampak
1 2 3 4 5
4
3
9
10
Terjadi interaksi siswa dengan guru
Siswa melakukan refleksi/berpikir
kembali tentang apa yang dipelajari
Jumlah skor
Kategori
3
5
3
4
35
Cukup
44
Sangat
baik
101
Gambar 4.18
Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II
100
80
88%
70%
60
40
20
0
Siklus I
Us
Siklus II
aha yang dilakukan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
menunjukkan aktivitas siswa juga meningkat. Hal tersebut terlihat dari
aktivitas siswa pada siklus I yaitu 70% sedangkan pada siklus II terlihat
aktivitas siswa sebanyak 88%, ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa
meningkat 18%. Hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa untuk belajar IPS
sudah sangat baik.
3) Data analisis hasil tes akhir
Tabel 4. 19
Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I dan Siklus II
No
Nama Siswa
Siklus I
Siklus II
1
A
80
100
2
B
50
75
3
C
70
100
4
D
50
80
5
E
45
75
6
F
65
80
7
G
70
90
8
H
40
70
9
I
70
90
10
J
90
100
102
11
K
75
95
12
L
75
85
13
M
55
70
14
N
65
80
15
T
75
95
16
U
70
100
17
V
35
70
18
W
45
75
19
X
70
100
20
Y
70
90
Jumlah
1265
1720
Rata-rata
63,25
86
∑ ≥ 70
11
20
∑ < 70
9
0
Siswa yang tuntas
55%
100%
Gambar 4.20
Grafik Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
100
86%
80
63,25%
60
100%
55%
40
20
0
Siklus I
Siklus II
Hasil Belajar Siswa
Siswa Yang Tuntas
Analisis data hasil tes belajar siswa terlihat bahwa pada siklus I siswa
yang mendapat nilai tes akhir belum mencapai KKM 70 ada 9 siswa dari 20
siswa, sedangkan pada siklus II sebanyak 20 atau 100% telah memperoleh
103
hasil tes yang mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
penggunaan media visual proyektor hasil belajar siswa meningkat.
D. Pembahasan
Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada peningkatan hasil belajar
siswa dengan menggunakan media visual proyektor pada pembelajaran IPS
kelas III MI. Miftahul Hidayah.
Berdasarkan
analisis
data
kegiatan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung dimulai dari siklus I yakni dengan penggunaan media visual
proyektor maka belum terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yang
mencapai nilai rata-rata dan KKM yang diharapkan maka dilakukan siklus II
dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I sebagaimana dalam analisis
siklus I, maka diperoleh hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan
menggunakan media visual proyektor mencapai presentase yang maksimal
yakni 86%, hal ini juga dibuktikan dengan meningkatnya aktivitas siswa yang
terlihat saat proses pembelajaran serta dari hasil tes akhir yang pada siklus I
masih ada 9 siswa yang belum mencapai KKM, namun pada siklus II semua
siswa atau 100% telah mencapai KKM.
Dari analisis data yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada
siklus II baik aktivitas guru, aktifitas siswa serta hasil akhir belajar siswa
yang mencapai 100% dari standar yang diberikan peneliti.
Artinya
penggunaan media belajar yang tepat maupun metode dan strategi belajar
yang variatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media yang
dapat digunakan adalah media visual proyektor sehingga hasil belajar IPS
kelas III MI Miftahul Hidayah Pondok gede Kota Bekasi juga meningkat.
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pencapaian
hasil belajar siswa melalui media visual proyektor pada mata pelajaran IPS
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut
dapat dilihat melalui siklus yang telah dilaksanakan. Pada siklus I hasil
belajar siswa sebesar 63,25% sedangkan pada siklus II mencapai 86%. Hal ini
berarti bahwa terjadi peningkatan sebesar 22,75%. Peningkatan hasil belajar
siswa tersebut diikuti dengan pencapaian KKM. Pada siklus I siswa yang
belum mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau 55% sedangkan pada siklus II
seluruh siswa atau sebanyak 100% telah mencapai KKM, peningkatan nilai
tersebut membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui media
visual di MI Miftahul Hidayah kota Bekasi.
B. Implikasi
Keberhasilan suatu pembelajaran salah satunya adalah faktor eksternal
yang ada pada diri seorang pendidik yaitu kreatifitas mengajar
dengan
mengembangkan metode, strategi maupun media pembelajaran. Adalah
merupakan tugas penting seorang pendidik untuk dapat membangkitkan
semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik, oleh karena
itu diperlukan berbagai metode, strategi maupun media yang tepat dalam
usaha tersebut. Salah satunya adalah penggunaan media visual proyektor
yang dapat menarik perhatian peserta didik akan suatu materi pelajaran.
Pembelajaran yang hanya menggunakan metode yang konvensional tanpa
menggunakan media, akan membuat kejenuhan dan kebosanan peserta didik
dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, seorang guru harus dapat memanfaatkan
serta mengoptimalkan penggunaan media, terutama media visual yang dapat
menarik perhatian peserta didik akan suatu materi.
Penelitian yang telah penulis lakukan memberikan perhatian khusus
terhadap penggunaan media, terutama media visual proyektor yang memang
belum banyak sekolah yang memiliki sarana dan prasarana untuk
105
menggunakannya khususnya di MI Miftahul Hidayah Pondok gede Kota
Bekasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide kreatif dalam rangka
pengembangan media yang digunakan di masa yang akan datang demi
kepentingan pendidikan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, peneliti memberi saran sebagai
berikut :
1.
Bagi Sekolah
a. Mengadakan pelatihan bagi guru tentang penggunaan media visual,
karena media dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS.
b. Menyediakan sarana yang memadai agar ketika guru ingin
menggunakan media visual proyektor khususnya pada mata pelajaran
IPS tidak kesulitan untuk menerapkan dalam proses pembelajaran.
2.
Bagi Guru
a. Mempersiapkan perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas
belajar, serta menggunakan metode serta media yang tepat agar
peserta didik lebih termotivasi mempelajari materi pelajaran IPS.
b. Lebih meningkatkan kemampuan dalam menggunakan media belajar
yang dapat membantu pemahaman siswa khususnya media visual
proyektor.
3.
Bagi Siswa
a. Keberhasilan dalam belajar dapat dicapai jika mempunyai suatu
motivasi dan semangat belajar, seorang guru hanya bisa memfasilitasi
dalam proses pembelajaran. Keinginan untuk berhasil ditentukan oleh
diri sendiri.
b. Selalu terlibat aktif pada setiap proses pembelajaran, karena belajar
aktif akan lebih bermakna dan berkesan sehingga materi IPS yang
dipelajari akan lebih dipahami.
106
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Cet. Ke-14, 2010.
Fajar, Arnie. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Cet. Ke-5, 2009.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran; sebuah pendekatan baru. Jakarta: Gaung
Persada Press. Cet. IV, 2012
http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html
Ilham Zah, Dayu Arief. Penggunaan Media Gambar Bermakna pada mata
Pelajaran Pkn Materi Pokok Masalah Sosial Guna Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gambiran 03
Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2012)
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada,
2009).
Rozak Abdul, Fauzan, Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang & Peraturan
Bidang Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010)
Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin.
Konsep Dasar IPS ( Bandung :
UPI Press, 2006).
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup. Cet. Ke-5, 2012.
Satrio, Adi. Kamus Populer Ilmiah, (Visi7, 2005), Cet. I.
Sudijono, Anas. Pengantar Ststistik Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011)
Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2009).
Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009)
107
Susilana, Rudi, dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung; CV. Wacana Prima, 2009).
Suyono dan Hariyanto,
Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011)
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.Cet. XVI, 2010.
Syah, Rahim dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005)
Wardani, Aprilia Isti. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model
Talking Stick dengan media Visual pada Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso
01 Kota Semarang, ( Semarang : UNES, 2013).
108
Lampiran 1
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HIDAYAH
KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI
TAHUN AJARAN 2014/2015
KELAS
NO
MATA PELAJARAN
KET
I
II
III
IV
V
VI
1 QUR AN HADITS
73
73
73
73
73
73
2 AKIDAH AKHLAK
72
72
72
72
72
72
3 FIQH
73
73
73
73
73
73
72
72
72
72
4 SKI
5 PKN
70
70
70
73
73
73
6 IPS
70
70
70
70
70
70
7 B. INDONESIA
70
70
70
73
73
73
8 B. ARAB
70
70
70
72
72
72
9 MATEMATIKA
65
65
65
65
65
65
10 IPA
70
70
70
70
70
70
11 SBK
75
75
75
75
75
75
12 PJOK
75
75
75
75
75
75
13 B. INGGRIS
73
73
73
73
73
73
Lampiran 2
Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin
No
Nama
Jenis Kelamin
1 Adinda Aprilia
P
2 Fitriana
P
3 Fidela Maulida Wardana
P
4 Fahrurozi
L
5 Furqon
L
6 Hanifah Fauziah
P
7 Irfan Rahmat Afandi
L
8 Lintang Faizah Safitri
P
9 Meta Tania
P
10 Muhammad Sahruludin
L
11 Mulya Ningrum
P
12 Mutia Salsabila
P
13 Muhammad Nazriel
L
14 Mahardika mulya
L
15 Qotrunnada Arisya
P
16 Syifa Fauziah
P
17 Zakky
L
18 Ferogio Tegar Dwi
L
19 Imam Fadli Wibowo
L
20 Yayah Fauziah
P
Lampiran 3
Lembar Pengamatan Kegiatan Guru
Nama Madrasah
: MI Miftahul Hidayah
Nama Guru
: Hasanudin
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan
: Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan
Kelas/semester
: III/1
Pertemuan ke: ................................................
Hari/tanggal
: ................................................
Petunjuk :
Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka
pada kolom skor 1, 2, 3, 4, 5 sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kurang baik
2. Tidak baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
No
A.
B.
Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
21.
Pembukaan
22.
Mengabsen peserta didik
23.
Mengaitkan pelajaran yang sekarang
dengan yang terdahulu (apersepsi)
Kegiatan Inti
Skor
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
24.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
melalui media gambar
1
2
3
4
5
25.
Menggunakan media gambar sesuai
dengan karakteristiknya
1
2
3
4
5
26.
Mengorganisasikan siswa dalam
menggunakan media gambar
1
2
3
4
5
27.
Penguasaan materi
1
2
3
4
5
28.
Kualitas penjelasan materi
1
2
3
4
5
29.
Keterampilan menyajikan materi
1
2
3
4
5
30. Kualitas interaksi pembelajaran
1
2
3
4
5
31. Menjelaskan materi
1
2
3
4
5
No
C.
Aspek yang diamati
Skor
32. Penggunaan metode pembelajaran
1
2
3
4
5
33. Pengelolaan kelas
1
2
3
4
5
34. Gaya dan antusisme mengajar
1
2
3
4
5
35. Kejelasan bahasa
1
2
3
4
5
36. Volume dan nada bicara
1
2
3
4
5
37. Situasi kelas
1
2
3
4
5
Kegiatan Akhir
1
2
3
4
5
38. Menyimpulkan materi
1
2
3
4
5
39. Penilaian
1
2
3
4
5
40. Penutup
1
2
3
4
5
Total Skor
Simpulan
Saran
: ......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
: .......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Kategori penilaian total
< 39 = Tidak baik
40- 59 = Kurang baik
60 – 79 = Cukup baik
80 – 89 = Baik
90 – 100 = Sangat baik
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa
Nama Madrasah
: MI Miftahul Hidayah
Nama Guru
: Hasanudin
Mata Pelajaran
: IPS
Pokok Bahasan
: Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan
Kelas/semester
: III/I
Pertemuan Ke: ............................................
Hari/tanggal
: ............................................
Petunjuk :
Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka
pada kolom skor 1, 2, 3, 4, sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Aspek yang diamati
Mengawali pembelajaran dengan do’a
Memperhatikan penjelasan guru
Menggunakan media gambar dalam pembelajaran
Belajar secara kelompok
Belajar dalam keadaan antusias
Belajar dalam keadaan menyenangkan
Aktif dalam pembelajaran
Terjadi interaksi siswa dengan siswa
Terjadi interaksi siswa dengan guru
Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali
tentang apa yang dipelajari
Total Skor
Kategori penilaian total
< 20 = Kurang
21- 30 = Cukup
31 – 40 = Baik
Skor
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
2
3
4
5
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: MI. Miftahul Hidayah
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklu
: 1 (Satu)
Pertemuan
: 1 (Pertama)
A. Standar Kompetensi
- Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan
sekolah
B. Kompetensi Dasar
- Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.
C. Indikator
1. Menyebutkan kenampakan alam di lingkungan sekitar.
2. Menyebutkan kenampakan alam di sebagain wilayah Indonesia.
3. Menjelaskan manfaat lingkungan alam.
D. Tujuan Pembelajaran
1.
Dengan memperhatikan gambar-gambar kenampakan alam
siswa
dapat menyebutkan kenampakan alam di lingkungan sekitar
2.
Selama proses pembelajaran melalui media visual diharapkan siswa
dapat menyebutkan kenampakan alam di sebagain wilayah Indonesia.
3.
Dengan menyimak penjelasan guru siswa mampu menjelaskan
manfaat lingkungan alam.
E. Nilai Karakter yang diharapkan :
- perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, saling
menghargai, dan ketekunan
F. Materi Pokok
- Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan.
G. Metode / Model Pembelajaran
- Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan pemberian tugas.
- Model talking stick
H. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
Waktu: ( 5 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
- Mengucap salam dan berdoa - Menjawab salam dan berdoa
- Guru menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik
Nilai karakter
Religius
Rasa ingin
tahu
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
- Menyiapkan media berupa
gambar kenampakan alam.
- Guru melakukan apersepsi
tentang materi
pembelajaran.
-Memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
- Guru melakukan absensi
2. Kegiatan Inti
2.1 Eksplorasi
Waktu: ( 20 menit)
Kegiatan guru
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai
materi manfaat dan letak
Kegiatan siswa
- Aktif dalam melakukan
Tanya jawab
Nilai karakter
Berani
mengeluarkan
pendapat
lingkungan alam agar siswa
dapat mencari informasi
tentang materi tersebut.
- Guru menampilkan media
gambar kenampakan alam
.
- Siswa memperhatikan media
gambar kenampakan alam dan
yang ditampilkan.
- Guru menjelaskan materi
pembelajaran dengan
menggunakan media gambar.
Rasa ingin tahu
- Siswa memperhatikan
Rasa hormat,
perhatian, dan
rasa ingin tahu
penjelasan yang di sampaikan
guru dan bersiap- siap untuk
melakukan kegiatan
berikutnya.
2.2 Elaborasi
Waktu: ( 25
menit)
Kegiatan guru
- Guru membagi siswa menjadi
4
kelompok, setiap kelompok
terdiri atas 4-5 siswa.
- Setiap kelompok diberikan
tugas untuk dikerjakan secara
bersama dengan anggota
Kegiatan siswa
- Secara bersama siswa
Nilai karakter
Menghargai
memperhatikan penjelasan
dari guru mengenai cara
membentuk kelompok
- Siswa mengerjakan tugas
kelompok.
- Siswa berdiskusi atau tanya
kelompoknya. Guru
jawab bersama kelompoknya
memperbolehkan siswa
masing- masing dan saling
Kerja sama
membantu dalam kelompok
membaca materi dalam buku.
- Guru berkeliling mengamati
siswa yang sedang
berdiskusi bersama
untuk menguasai materi
pelajaran yang telah
diberikan
- Perwakilan masing- masing
Percaya diri
Tanggung
kelompoknya masing-
kelompok menjelaskan hasil
masing.
diskusinya di depan kelas
- Guru memfasilitasi siswa
secara bergiliran dan
untuk mempresentasikan
kelompok yang lain
hasil diskusinya di depan
menanggapinya.
jawab
kelas secara bergiliran.
- Secara bersama siswa
- Guru bersama siswa
membahas
tugas tersebut.
- Guru memulai permainan
memperhatikan penjelasan
guru dan membahas hasil
Antusias
diskusi kelompok
talking stick dengan
- Siswa yang memegang
tongkat
mempersiapkan tongkat. Guru
Saat nyanyian dihentikan harus
menyuruh siswa untuk menutup
menjawab pertanyaan guru
semua buku atau materi.
seputar materi Manfaat dan
letak lingkungan alam dan
- Guru memberikan tongkat
lingkungan buatan.
kepada siswa. Tongkat lalu
diberikan kepada siswa lain
- Siswa lain yang tidak
secara urut. Saat menggulirkan
menjawab
tongkat, permainan diiringi
pertanyaan harus
dengan lagu anak-anak yang
memperhatikan dan
dinyanyikan oleh siswa sambil
memikirkan pertanyaan yang
bertepuk tangan bersama-sama.
diajukan guru. Demikian
seterusnya.
2.3 Konfirmasi
Kegiatan guru
- Guru memberikan umpan
balik
positif berupa penguatan
kepada siswa atas keberhasilan
waktu: (10 menit)
Kegiatan siswa
Nilai karakter
- Siswa memperhatikan
penguatan dan kesimpulan
singkat yang di berikan oleh
guru secara klasikal.
Menghargai
dalam menjawab pertanyaan
atau mengerjakan tugas dari
guru.
- Siswa merefleksikan hasil
- Guru memfasilitasi peserta
pembelajaran yang
didik melakukan refleksi
disampaikan oleh guru.
Aktif
terhadap materi manfaat dan
letak lingkungan alam
2.4 Penutup
waktu: (10 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
- Guru bersama siswa
Nilai karakter
- Secara klasikal bersama guru
Berfikir
merumuskan kesimpulan
siswa menyimpulkan tentang
terbuka
tentang materi yang telah
manfaat dan letak lingkungan
dipelajari.
alam dan buatan.
Berani
- Guru memberikan evaluasi
mencoba
untuk melihat seberapa besar
siswa menguasai materi yang
- Siswa mencatat PR
telah diberikan
- Bersama guru, siswa berdoa
- Guru memberikan PR yang
dan menjawab salam.
Religius
sesuai dengan materi.
- Guru mengakhiri pelajaran
dengan bersama- sama
membaca doa dan
mengucapkan salam.
I. Penilaian
Indikator
Teknik
Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
 Menyebutkan
Tugas
kenampakan
Individu
alam
di
Bentuk
Instrumen
Instrumen/ Soal
Tes Tertulis 1. Yang termasuk lingkungan
alam adalah ….
a. Sungai, bandara,
Skor
Nilai
lingkungan
sekitar.
 Menyebutkan
kenampakan
alam
di
sebagain
wilayah
Indonesia.
danbukit
b. Gunung, dataran rendah,
dan jalan
c. Dataran tinggi, pantai,
dan danau
d. Sawah, gunung, dan
jembatan
2. Lingkungan alam yang
dijadikan
objek wisata adalah ….
a. Jalan
c. Danau
b. Jembatan d. Taman
3. Kenampakan yang diciptakan
oleh Tuhan disebut….
a. Kenampakan buatan
b. Kenampakan ciptaan
c. Kenampakan alam
d. Kenampakan alami
4. Gunung tertinggi di
Indonesia
adalah….
a. Gunung Puncak Trikora di
Papua
b. .Gunung Puncak Jaya di
Papua
c. Gunung Kerinci di Jambi
d. Gunung Rinjani di NTB
5. Pantai Losari terdapat di
daerah..
a. Makasar
b. Jawa
Tengah
c. Jawa Timur d. Riau
6. Sungai terpanjang di
Indonesia
adalah….
a. Sungai Musi di Sumatra
Selatan
b. Sungai Barito di Kalimantan
Tengah
c. Sungai Bengawan Solo di
Jawa Tengah
d. Sungai Kapuas di
Kalimantan Barat
7. Manfaat dari Gunung Berapi
adalah menghasilkan….
a. Batu, tanah, belerang, dan
10
10
10
10
10
10
 Menjelaskan
manfaat
lingkungan
alam.
objek wisata
b. Batu, pasir, belerang, dan
objek wisata
c. Batu, pasir, tanah, dan objek
wisata
d. Batubara, pasir, belerang
dan objek wisata
8. Penduduk yang tinggal
dipinggir
pantai banyak mata
pencahariannya sebagai ….
a. Petani
c. Nelayan
b. Pengrajin d. Pegawai
negeri
9. Daerah pegunungan yang
berhawa sejuk sangat bagus
untuk membantu
penyembuhan
penyakit….
a. paru-paru c. perut
b. kulit
d. Lepra
10. Lingkungan alam yang
dijadikan
objek wisata adalah….
a. danau
c. jalan
b. jembatan d.taman
Jumlah Skor
Nilai
10
10
10
10
100
J. Sumber /Media belajar :
- Buku paket IPS kelas III
- Buku LKS
- Gambar Kenampakan alam
Mengetahui
Guru kelas III
Hasanudin
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: MI. Miftahul Hidayah
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: III / I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus
: 1 (Satu)
Pertemuan
: 11 ( kedua )
A. Standar Kompetensi
- Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan
sekolah
B. Kompetensi Dasar
- Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.
C. Indikator
1. Menyebutkan kenampakan buatan di lingkungan sekitar.
2. Menyebutkan kenampakan buatan di sebagain wilayah Indonesia.
3. Menjelaskan manfaat lingkungan buatan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan gambar-gambar kenampakan buatan siswa
dapat menyebutkan kenampakan buatan di lingkungan sekitar
2. Selama proses pembelajaran melalui media visual diharapkan siswa
dapat
menyebutkan kenampakan buatan di sebagain wilayah Indonesia.
3. Dengan menyimak penjelasan guru siswa mampu menjelaskan manfaat
lingkungan buatan.
E. Nilai Karakter yang diharapkan :
- perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, saling
menghargai, dan ketekunan
F. Materi Pokok
- Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan.
G. Metode / Model Pembelajaran
- Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan pemberian tugas.
- Model talking stick
H. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
Waktu: ( 5 menit)
Kegiatan guru
- Mengucap salam dan berdoa
- Guru menyiapkan peserta
Kegiatan siswa
- Menjawab salam dan berdoa
didik secara psikis dan fisik
Nilai
karakter
Religius
Rasa ingin
tahu
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
- Menyiapkan media berupa
gambar kenampakan
buatan..
- Guru melakukan apersepsi
tentang materi
-Memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
pembelajaran.
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
- Guru melakukan absensi
2. Kegiatan Inti
2.1 Eksplorasi
Waktu: ( 20 menit)
Kegiatan guru
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai
Kegiatan siswa
- Aktif dalam melakukan
Tanya jawab
Nilai karakter
Berani
mengeluarkan
materi manfaat dan letak
pendapat
lingkungan alam dan
lingkungan buatan agar siswa
dapat mencari informasi
tentang materi tersebut.
- Guru menampilkan media
gambar kenampakan buatan
- Guru menjelaskan materi
pembelajaran dengan
menggunakan media gambar.
- Siswa memperhatikan media
gambar kenampakan buatan
Rasa ingin tahu
yang ditampilkan.
- Siswa memperhatikan
penjelasan yang di sampaikan
guru dan bersiap- siap untuk
Rasa hormat,
perhatian, dan
rasa ingin tahu
melakukan kegiatan
berikutnya.
2.2 Elaborasi
Kegiatan guru
Waktu: ( 25 menit)
Kegiatan siswa
Nilai karakter
Menghargai
- Guru membagi siswa menjadi
4 kelompok, setiap kelompok
terdiri atas 4-5 siswa.
- Secara bersama siswa
memperhatikan penjelasan
dari guru mengenai cara
membentuk kelompok
-
Setiap kelompok diberikan
tugas untuk dikerjakan
- Siswa mengerjakan tugas
kelompok.
secara bersama dengan
anggota kelompoknya. Guru
memperbolehkan siswa
membaca materi dalam
buku.
- Guru berkeliling mengamati
- Siswa berdiskusi atau tanya
siswa
jawab bersama kelompoknya
yang sedang berdiskusi
masing- masing dan saling
Kerja sama
bersama
membantu dalam kelompok
kelompoknya masing-
untuk menguasai materi
masing.
pelajaran yang telah
diberikan
- Guru memfasilitasi siswa
- Perwakilan masing- masing
untuk mempresentasikan
kelompok menjelaskan hasil
hasil diskusinya di depan
diskusinya di depan kelas
kelas secara bergiliran.
secara bergiliran dan
Percaya diri
Tanggung
jawab
kelompok yang lain
menanggapinya.
- Guru bersama siswa
membahas
- Secara bersama siswa
memperhatikan penjelasan
tugas tersebut.
guru dan membahas hasil
diskusi kelompok
- Guru memulai permainan
-
Siswa yang memegang
talking stick dengan
tongkat saat nyanyian
mempersiapkan tongkat.
dihentikan harus
Guru menyuruh siswa untuk
menjawab pertanyaan guru
menutup semua buku atau
seputar materi Manfaat
materi.
dan letak lingkungan
buatan.
- Guru memberikan tongkat
kepada siswa. Tongkat lalu
diberikan kepada siswa lain
secara urut. Saat menggulirkan
tongkat, permainan diiringi
dengan lagu anak-anak yang
dinyanyikan oleh siswa sambil
bertepuk tangan bersama-sama.
-
Siswa lain yang tidak
menjawab pertanyaan harus
memperhatikan dan
memikirkan pertanyaan
yang diajukan guru.
Demikian seterusnya.
Antusias
2.3 Konfirmasi
Kegiatan guru
- Guru memberikan umpan
waktu: (10 menit)
Kegiatan siswa
Nilai karakter
- Siswa memperhatikan
balik positif berupa penguatan
penguatan dan kesimpulan
kepada siswa atas keberhasilan
singkat yang di berikan oleh
dalam menjawab pertanyaan
guru secara klasikal.
Menghargai
atau mengerjakan tugas dari
guru.
- Siswa merefleksikan hasil
- Guru memfasilitasi peserta
pembelajaran yang
didik melakukan refleksi
disampaikan oleh guru.
Aktif
terhadap materi manfaat dan
letak lingkungan alam dan
lingkungan buatan.
3. Penutup
Kegiatan guru
- Guru bersama siswa
merumuskan kesimpulan
tentang materi yang telah
dipelajari.
waktu: (10 menit)
Kegiatan siswa
- Secara klasikal bersama guru
siswa menyimpulkan tentang
manfaat dan letak lingkungan
alam dan lingkungan buatan.
- Guru memberikan evaluasi
untuk melihat seberapa besar
siswa menguasai materi yang
telah diberikan
- Guru memberikan PR yang
sesuai dengan materi.
- Guru mengakhiri pelajaran
dengan bersama- sama
membaca doa dan
mengucapkan salam.
Nilai karakter
Berfikir
terbuka
Berani
mencoba
- Siswa mencatat PR
- Bersama guru, siswa berdoa
dan menjawab salam.
Religius
I. Penilaian
Indikator
Teknik
Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
 Menyebutkan
Tugas
kenampakan
Individu
buatan
di
lingkungan
sekitar.
 Menyebutkan
kenampakan
buatan
di
sebagain
wilayah
Indonesia.
Bentuk
Instrum
en
Tes
Tertulis
Instrumen/ Soal
1. Berikut yang termasuk
lingkungan
buatan adalah ….
a. Jalan, jembatan,
danpemukiman
b. Sawah, kebun, danpantai
c. Gunung, sungai, danpantai
d. Bukit, dataran rendah, dan
laut
2. Daerah yang merupakan tempat
penghasil padi adalah ….
a. Dataran rendah c.pegunungan
b. Dataran tinggi d. perbukitan
3. Tempat yang sengaja dibuat
manusia untuk memelihara dan
merawat berbagai macam hewan
disebut….
a. Sawah
c. Gunung
b. Kebun binatang d. Ladang
4. Candi Borobudur dan Candi
Prambanan adalah kenampakan
buatan yang terdapat di
daerah…
a. Jawa tengah c. Jawa timur
b. Jawa barat d. Lampung
5. Pelabuhan Tanjung Priok terletak
di….
a. Jakarta
c. Jaya pura
b. Semarang d. Sulawesi
6. Taman Mini Indonesia Indah
merupakan kenampakan buatan
yang berada di ….
a. Surabaya c. Ujung pandang
b. Medan
d. Jakarta
7. Manusia membuat taman dengan
tujuan sebagai tempat ….
a. Pembangkit listrik
b. Bermain-main
c. Rekreasi
d. Memelihara ikan
8. Jalan raya berfungsi untuk ….
a. Reboisasi
c. Irigasi
Skor
Nilai
10
10
10
10
10
10
10
 Menjelaskan
manfaat
lingkungan
buatan.
b. Transportasi d. Transmigrasi
9. Taman di kota besar berfungsi
sebagai…kota
a. penghias
c. paru-paru
b. jantung
d. urat nadi
10. Kenampakan buatan sengaja
dibuat manusia untuk ….
a. Kebutuhan hidup
b. Transportasi
c. Rekreasi
d. Melestarikan alam
Jumlah Skor
Nilai
J. Sumber /Media belajar :
-
Buku paket IPS kelas III
-
Buku LKS
-
Projecktor
10
10
10
100
Mengetahui
Guru kelas III
Hasanudin
Lampiran 7
INSTRUMEN TES SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Yang termasuk lingkungan alam adalah ….
a.
Sungai, bandara, dan bukit
b. Gunung, dataran rendah, dan jalan
c.
Dataran tinggi, pantai, dan danau
d.
Sawah, gunung, dan jembatan
2. Berikut yang termasuk lingkungan buatan adalah ….
a. Jalan, jembatan, dan pemukiman
b. Sawah, kebun, dan pantai
c. Gunung, sungai, dan pantai
d. Bukit, dataran rendah, dan laut
3. Manfaat dari Gunung berapi adalah menghasilkan ….
a. Batu, tanah, belerang, dan objek wisata
b. Batu, pasir, belerang, dan objek wisata
c. Batu, pasir, tanah, dan objek wisata
d. Batubara, pasir, belerang dan objek wisata
4. Kenampakan yang diciptakan oleh Tuhan disebut….
a. Kenampakan buatan
c. Kenampakan ciptaan
b. Kenampakan alam
d. Kenampakan alami
5. Sepanjang jalan raya di wilayah kota di tanami pepohonan bertujuan untuk
….
a. Pelindung jalan
c. Mengurangi pemanasan
b. Mencegah erosi
d. Mengurangi polusi udara
c.
6. Pantai yang terkenal di pulau bali adalah ….
a. Pantai Losari
c. Pantai Kute
b. Pantai Pangandaran
d. Pantai Carita
7. Berikut ini yang bukan kenampakan alam adalah….
a. Pantai
c. Gunung
b. Sungai
d. Pelabuhan
8. Kenampakan buatan sengaja dibuat manusia untuk ….
a. Kebutuhan hidup
c. Transportasi
b. Rekreasi
d. Melestarikan alam
9. Jalan raya berfungsi untuk ….
a.
Reboisasi
c. Irigasi
b.
Transportasi
d. Transmigrasi
10. Gunung merupakan dataran tinggi yang memiliki ketinggian … meter atau
lebih.
a. 600
c. 400
b. 500
d. 300
11. Manusia membuat taman dengan tujuan sebagai tempat ….
a. Pembangkit listrik
c. Bermain-main
b. Rekreasi
d. Memelihara ikan
12. Candi Borobudur dan Candi Prambanan adalah kenampakan buatan yang
terdapat di daerah ….
a. Jawa tengah
c. Jawa timur
b. Jawa barat
d. Lampung
13. Sungai terpanjang di Indonesia adalah….
a. Sungai Musi di Sumatra Selatan
b. Sungai Barito di Kalimantan Tengah
c. Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah
d. Sungai Kapuas di Kalimantan Barat
14. Lingkungan alam yang dijadikan objek wisata adalah ….
a. Jalan
c. Danau
b. Jembatan
d. Taman
15. Taman Mini Indonesia Indah merupakan kenampakan buatan yang berada
di
a. Surabaya
c. Ujung pandang
b. Medan
d. Jakarta
16. Penampakan buatan yang tampak di kota-kota besar aadalah ….
a. Gedung
c. Pegunungan
b. Bukit
d. Sungai
17. Gunung tertinggi di Indonesia adalah ….
a. Gunung Puncak Trikora di Papua c. Gunung Puncak Jaya di Papua
b. Gunung Kerinci di Jambi
d. Gunung Rinjani di NTB
18. Penduduk yang tinggal dipinggir pantai banyak mata pencahariannya
sebagai ….
c. Petani
c. Pengrajin
d. Nelayan
d. Pegawai negeri
19. Daerah yang merupakan tempat penghasil padi adalah ….
a. Dataran rendah
c. pegunungan
b. Dataran tinggi
d. perbukitan
20. Waduk Gajah Mungkur terletak di ….
a. Bandung (Jawa Barat)
c. Yogyakarta
b. Padang (Sumatra)
d. Wonogiri (Jawa Tengah)
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: MI. Miftahul Hidayah
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: III / II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus
: II (Dua)
Pertemuan
: 1 (Pertama)
A. Standar Kompetensi
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama disekitar rumah dan
sekolah.
B. Kompetensi Dasar
Memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah.
C. Indikator
1. Memperlakukan lingkungan alam dengan baik
2. Menjelaskan upaya mengatasi masalah lingkungan alam
3. Mengidentifikasi penyebab pencemaran lingkungan alam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Memberi contoh yang baik cara memperlakukan lingkungan alam
2. Memberi contoh yang baik cara memperlakukan lingkungan alam
3. Siswa dapat menjelaskan upaya dalam mengatasi masalah lingkungan
alam.
E. Nilai Karakter yang diharapkan :
- rasa hormat dan perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama,
disiplin, saling menghargai, dan ketekunan
F. Materi Pokok
- Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan dilingkungan rumah
G. Metode / Metode Pembelajaran
- Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
- Model talking stick
H. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
Waktu: ( 5 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Nilai
karakter
- Mengucap salam dan berdoa
- Menjawab salam dan berdoa
Religius
- Memperhatikan tujuan
Rasa ingin
- Guru menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
- Menyiapkan media berupa
Gambar contoh
memperlakukan lingkungan
alam , dan contoh gambar
perbuatan yang bisa merusak
lingkungan.
- Guru melakukan apersepsi
tentang materi pembelajaran.
- Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
- Guru melakukan absensi
pembelajaran
yang dijelaskan tahu
oleh guru
- Bersama guru melakukan
absensi
2. Kegiatan Inti
2.1 Eksplorasi
Waktu: ( 20 menit)
Kegiatan guru
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai
Kegiatan siswa
- Aktif dalam melakukan
Tanya jawab
Nilai karakter
Berani
mengeluarkan
pendapat
memelihara lingkungan alam
disekitar rumah agar siswa
dapat mencari informasi
tentang materi tersebut.
-Guru menampilkan media
- Siswa memperhatikan media
gambar kenampakan alam dan
gambar contoh
Contoh gambar perbuatan
memperlakukan lingkungan
yang bisa merusak
alam dan contoh gambar
lingkungan
perbuatan yang bisa merusak
lingkungan.
.
- Guru menjelaskan materi
pembelajaran dengan
- Siswa memperhatikan
penjelasan yang di sampaikan
Rasa ingin tahu
Rasa hormat,
perhatian, dan
rasa ingin tahu
guru dan bersiap- siap untuk
menggunakan media gambar.
melakukan kegiatan
berikutnya
2.2 Elaborasi
Waktu: ( 25
menit)
Kegiatan guru
- Guru membagi siswa menjadi
Kegiatan siswa
- Secara bersama siswa
4 kelompok, setiap kelompok
memperhatikan penjelasan
terdiri atas 4-5 siswa.
dari guru mengenai cara
Nilai karakter
Menghargai
- Setiap kelompok diberikan
membentuk kelompok
tugas untuk dikerjakan secara
bersama dengan anggota
- Siswa mengerjakan tugas
kelompok.
kelompoknya. Guru
- Siswa berdiskusi atau tanya
memperbolehkan siswa
jawab bersama kelompoknya
membaca materi dalam buku.
masing- masing dan saling
- Guru berkeliling mengamati
siswa yang sedang
berdiskusi bersama
kelompoknya masing-
membantu dalam kelompok
Kerja sama,
Tanggung
jawab
untuk menguasai materi
pelajaran yang telah
diberikan
masing.
Percaya diri
- Guru memfasilitasi siswa
Tanggung
untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan
kelas secara bergiliran.
- Perwakilan masing- masing
jawab
kelompok menjelaskan hasil
diskusinya di depan kelas
- Guru bersama siswa
membahas
tugas tersebut.
secara bergiliran dan
kelompok yang lain
menanggapinya.
- Secara bersama siswa
memperhatikan penjelasan
guru dan membahas hasil
- Guru memulai permainan
diskusi kelompok
talking stick dengan
mempersiapkan tongkat. Guru
menyuruh siswa untuk menutup
- Siswa yang memegang
semua buku atau materi.
tongkat saat nyanyian
dihentikan harus menjawab
- Guru memberikan tongkat
pertanyaan guru seputar materi
kepada siswa. Tongkat lalu
memelihara lingkungan alam
diberikan kepada siswa lain
dan buatan disekitar rumah
Antusias
secara urut. Saat menggulirkan
- Siswa lain yang tidak
tongkat, permainan diiringi
menjawab
dengan lagu anak-anak yang
pertanyaan harus
dinyanyikan oleh siswa sambil
memperhatikan dan memikirkan
bertepuk tangan bersama-sama.
pertanyaan yang diajukan guru.
Demikian seterusnya.
2.3 Konfirmasi
Kegiatan guru
- Guru memberikan umpan
waktu: (10 menit)
Kegiatan siswa
Nilai karakter
- Siswa memperhatikan
balik positif berupa penguatan
penguatan dan kesimpulan
kepada siswa atas keberhasilan
singkat yang di berikan oleh
dalam menjawab pertanyaan
guru secara klasikal.
Menghargai
atau mengerjakan tugas dari
guru.
- Guru memfasilitasi peserta
- Siswa merefleksikan hasil
didik melakukan refleksi
pembelajaran yang
terhadap materi memelihara
disampaikan oleh guru.
Aktif
lingkungan alam dan
lingkungan buatan disekitar
rumah
3. Penutup
Kegiatan guru
- Bersama siswa
waktu: (10 menit)
Kegiatan siswa
Nilai karakter
- Secara klasikal bersama guru
Berfikir
menyimpulkan hasil dari
siswa menyimpulkan tentang
terbuka
kegiatan inti.
memelihara lingkungan alam
dan buatan disekitar rumah
- Guru mengajukan
pertanyaan dan meminta
beberapa siswa untuk
Berani
- Siswa mencatat PR
mencoba
menjawabnya.
- Guru memberikan PR untuk
mengamati kebersihan di
lingkungan rumah mereka
masing-masing
- Bersama guru, siswa berdoa
- Guru mengakhiri pelajaran
dan menjawab salam.
Religius
dengan bersama- sama
membaca doa dan
mengucapkan salam.
I. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
1.Memperlakuk
an
alam
baik
Teknik
Penilaian
Tugas
lingkungan Individu
dengan
Bentuk
Instrum
Instrumen/ Soal
en
1. Salah
satu
tindakan
Tes
Tertulis
melindungi
lingkungan
Skor
Nilai
10
hidup adalah….
a. Membuang sampah di
sungai
b. Menggunduli hutan
c. Membuat
tulisan
di
kulit pepohonan
d. Membuang
sampah
10
pada tempatnya
2. Untuk menangkap ikan di
sungai digunakan ….
a. Pukat harimau
c.
Kail
b. setrum listrik
10
d.
racun
3. Yang harus kita lakukan
terhadap lingkungan alam
adalah….
10
a. Menelantarkan
b. Melestarikan
c. Menghabiskan
2. Menjelaskan
upaya
d. Menghambatnya
4. Agar tidak terjadi erosi
mengatasi
dan tanah longsor pada
masalah
hutan gundul maka perlu
lingkungan
dilakukan …
alam.
10
a. Penebangan hutan
b. Rekreasi
c. Reboisasi
d. Pembakaran hutan
5.
Untuk mengurangi polusi
udara akibat kepulan asap
kendaraan
10
bermotor,
disekeliling jalan raya..
a. Dibangun selokan
b. Dibangun trotoar
c. Ditanami penghijauan
10
d. Dipasang tiang listrik
6.
Sampah dari daun dapat
diolah menjadi ….
a. Makanan
c.
Pupuk
b. Kertas
d. Kain
7. Jika
hutan
tidak
kita
10
pelihara
dengan
kemungkinan
baik,
yang akan
terjadi pada saat musim
kemarau tiba adalah….
3.Mengidentifik
a. Bahaya banjir
asi penyebab
b. Bahaya kekeringan
pencemaran
c. Rawan pangan
lingkungan
d. Bahaya longsor
alam.
10
8. Menangkap ikan dengan
alat
peledak
dan
racun
merupakan contoh….
a. Merusak lingkungan
10
b. Melestarikan
lingkungan
c. Mempermudah
mendapat ikan
d. Menjaga
lingkungan
laut
9. Kegiatan
manusia
yang
merusak alam adalah ….
a. Membuang
sampah
di
sungai
b. Menanami halaman rumah
c. Mengalirkan air yang
tersumbat
d. Mengambil sampah dari got
10.
Limbah pabrik yang di
buang ke
sungai mengakibatkan….
a. Pencemaran udara
b. Pencemaran air
c. Pencemaran tanah
d. Pencemaran
pada
rumah
Jumlah Skor
Nilai
100
J. Sumber / Media belajar :
-
Buku paket IPS
-
LKS
-
Projektor
Mengetahui
Guru kelas
Hasanudin
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: MI. Miftahul Hidayah
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: III / II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus
: II (Dua)
Pertemuan
: II ( kedua )
A. Standar Kompetensi
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama disekitar rumah dan
sekolah.
B. Kompetensi Dasar
Memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah.
C. Indikator
1. Memperlakukan lingkungan buatan dengan baik
2. Mengidentifikasi penyebab pencemaran lingkungan buatan
3. Menjelaskan cara melestarikan lingkungan buatan .
D. Tujuan Pembelajaran
1. Memberi contoh yang baik cara memperlakukan lingkungan buatan
2. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran lingkungan buatan.
3. Siswa dapat menjelaskan cara melestarikan lingkungan buatan.
E. Nilai Karakter yang diharapkan :
- rasa hormat dan perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama,
disiplin, saling menghargai, dan ketekunan
F. Materi Pokok
- Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan dilingkungan rumah
G. Metode / Metode Pembelajaran
- Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
- Model talking stick
H. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
Waktu: ( 5 menit)
Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Nilai
karakter
- Mengucap salam dan berdoa
- Menjawab salam dan berdoa
Religius
- Guru menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran.
- Menyiapkan media berupa
Gambar contoh
memperlakukan lingkungan
alam dan lingkungan buatan
buatan, dan contoh gambar
perbuatan yang bisa merusak
lingkungan.
Rasa ingin
- Guru melakukan apersepsi
tahu
tentang materi pembelajaran.
- Guru menjelaskan tujuan
- Memperhatikan tujuan
pembelajaran
pembelajaran yang akan
yang dijelaskan
oleh guru
dicapai
- Guru melakukan absensi
Bersama guru melakukan
absensi
2. Kegiatan Inti
2.1 Eksplorasi
Waktu: ( 20 menit)
Kegiatan guru
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai
Kegiatan siswa
- Aktif dalam melakukan
Tanya jawab
Nilai karakter
Berani
mengeluarkan
pendapat
memelihara lingkungan alam
dan buatan disekitar rumah
agar siswa dapat mencari
informasi tentang materi
tersebut.
-Guru menampilkan media
- Siswa memperhatikan media
gambar kenampakan alam dan
gambar contoh
kenampakan buatan
memperlakukan lingkungan
.
alam dan lingkungan buatan
- Guru menjelaskan materi
buatan, dan contoh gambar
pembelajaran dengan
perbuatan yang bisa merusak
lingkungan.
menggunakan media gambar.
Rasa ingin tahu
Rasa hormat,
perhatian, dan
rasa ingin tahu
- Siswa memperhatikan
penjelasan yang di sampaikan
guru dan bersiap- siap untuk
melakukan kegiatan
berikutnya
2.2 Elaborasi
Waktu: ( 25
menit)
Kegiatan guru
- Guru membagi siswa menjadi
4 kelompok, setiap kelompok
Kegiatan siswa
- Secara bersama siswa
memperhatikan penjelasan
Nilai karakter
Menghargai
terdiri atas 4-5 siswa.
- Setiap kelompok diberikan
tugas untuk dikerjakan secara
bersama dengan anggota
dari guru mengenai cara
membentuk kelompok
- Siswa mengerjakan tugas
kelompok.
kelompoknya.
Gurumemperbolehkan siswa
membaca materi dalam buku.
- Guru berkeliling mengamati
siswa yang sedang berdiskusi
bersama kelompoknya
masing- masing.
- Guru memfasilitasi siswa
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas
secara bergiliran.
- Siswa berdiskusi atau tanya
Kerja sama,
jawab bersama
Tanggung
kelompoknya masing-
jawab
masing dan saling
membantu dalam kelompok
untuk menguasai materi
pelajaran yang telah
diberikan
- Perwakilan masing- masing
kelompok menjelaskan hasil
Percaya diri
Tanggung
jawab
diskusinya di depan kelas
- Guru bersama siswa
membahas
tugas tersebut.
secara bergiliran dan
kelompok yang lain
menanggapinya.
- Secara bersama siswa
memperhatikan penjelasan
guru dan membahas hasil
diskusi kelompok
- Guru memulai permainan
talking stick dengan
mempersiapkan tongkat. Guru
menyuruh siswa untuk menutup
semua buku atau materi.
- Siswa yang memegang
tongkat saat nyanyian
dihentikan harus menjawab
pertanyaan guru seputar materi
memelihara lingkungan alam
- Guru memberikan tongkat
Antusias
kepada siswa. Tongkat lalu
dan buatan disekitar rumah
diberikan kepada siswa lain
secara urut. Saat menggulirkan
tongkat, permainan diiringi
dengan lagu anak-anak yang
dinyanyikan oleh siswa sambil
bertepuk tangan bersama-sama.
- iswa lain yang tidak
menjawab pertanyaan harus
memperhatikan dan
memikirkan pertanyaan yang
diajukan guru. Demikian
seterusnya.
2.3 Konfirmasi
Kegiatan guru
- Guru memberikan umpan
waktu: (10 menit)
Kegiatan siswa
Nilai karakter
- Siswa memperhatikan
balik positif berupa penguatan
penguatan dan kesimpulan
kepada siswa atas
singkat yang di berikan oleh
keberhasilan dalam menjawab
guru secara klasikal.
Menghargai
pertanyaan atau mengerjakan
tugas dari guru.
- Guru memfasilitasi peserta
- Siswa merefleksikan hasil
didik melakukan refleksi
pembelajaran yang
terhadap materi memelihara
disampaikan oleh guru.
Aktif
lingkungan alam dan buatan
di lingkungan rumah.
2.4 Penutup
Kegiatan guru
- Bersama siswa
waktu: (10 menit)
Kegiatan siswa
Nilai karakter
- Secara klasikal bersama guru
Berfikir
menyimpulkan hasil dari
siswa menyimpulkan tentang
terbuka
kegiatan inti.
memelihara lingkungan alam
- Guru mengajukan
pertanyaan dan meminta
dan buatan disekitar rumah
beberapa siswa untuk
Berani
menjawabnya.
- Siswa mencatat PR
mencoba
- Guru memberikan PR untuk
mengamati kebersihan yang
terjadi di lingkungan rumah
mereka masing-masing
- Bersama guru, siswa berdoa
- Guru mengakhiri pelajaran
dan menjawab salam.
dengan bersama- sama
Religius
membaca doa dan
mengucapkan salam.
I. Penilaian
Indikator
Teknik
Pencapaian
Penilaia
Kompetensi
n
1.Memperlaku
Tugas
kan lingkungan Individu
Bentuk
Instrumen
Tes Tertulis
Skor
Instrumen/ Soal
Nilai
1. Berikut ini cara merawat
10
kebersihan sekolah, yaitu ….
buatan dengan
a. Mencoret-coret tembok sekolah
baik
b. Mengecat tembok sekolah
c. Merusak tembok
d. Membuang
sampah
pada
tempatnya
2. Kegiatan menanam pohon
Disekitar rumah merupakan
tindakan ….
a. Mengotori rumah
b. Mengundang penyakit
c. Melestarikan lingkungan
d. Merusak rumah
3. Selokan disekitar rumah harus
dijaga kebersihannya yaitu
10
dengan cara….
a. Di bersihkan setiap hari
b. Bergotong-royong
membersihkan
seminggu
sekali
c. Dibiarkan saja
10
d. Tidak perlu di bersihkan
4. Agar tampak asri dan indah,
disekitar rumah kita ….
a. Buat lubang untuk menimbun
2. Mengidentifika
sampah
si penyebab
b. Cangkul
pencemaran
singkong
untuk
menanam
lingkungan
c. Tanami bunga-bungaan
alam
d. Biarkan saja
10
5. Dampak negatif air selokan
yang menggenang adalah
menjadi tempat….
a. Sarang nyamuk
b. Memelihara ikan
10
c. Memelihara lele
d. Memelihara belut
6. Tindakan merusak alam di
lingkungan sekolah, yaitu….
a. Menyiram
tanaman
yang
layu
b. Mencabut tanaman di taman
c. Memupuk tanaman bunga
d. Membersihkan
3. Menjelaskan
rumput
halaman
7. Di daerah perkotaan sering
di
10
Cara
terjadi banjir, salah satu
penyebabnya adalah….
melestarikan
a. Selokan mampet
b. Udara kotor
lingkungan
10
c. Racun limbah
d. Kotoran hewan
buatan
8. Usaha yang dilakukan agar
danau menjadi lestari adalah ….
a. Membuang sampah ke danau
b. Mebuat perahu di danau
c. Memasang
tiang
10
listrik
disekitar danau
d. Menanam pepohonan disekitar
danau
9.
Perkebunan
diusahakan
kelapa
oleh
sawit
manusia,
karena kelapa sawit
dapat
dibuat….
10
a. Minyak goring c. Bensin
b. Bahan bakar
d. Makanan
10. Sayur-sayuran
dan
buah-
buahan yang busuk termasuk
jenis sampah….
Jumlah Skor
Nilai
J. Sumber / Media belajar :
- Buku paket IPS
- LKS
- Projektor
a. Kering
c. Basah
b. Berbahaya
d. Buatan
10
100
Mengetahui
Guru kelas
Hasanudin
Lampiran 10
INSTRUMEN TES SIKLUS II
Nama :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Kegiatan manusia yang merusak alam adalah ….
a. Membuang sampah di sungai
b. Menanami halaman rumah
c. Mengalirkan air yang tersumbat
d. Mengambil sampah dari got
2. Kegiatan menanam pohon disekitar rumah merupakan tindakan ….
a. Mengotori rumah
b. Mengundang penyakit
c. Melestarikan lingkungan
d. Merusak rumah
3. Jika hutan tidak kita pelihara dengan baik, kemungkinan yang akan terjadi
pada saat musim kemarau tiba adalah….
a. Bahaya banjir
b. Bahaya kekeringan
c. Rawan pangan
d. Bahaya longsor
4. Tindakan merusak alam di lingkungan sekolah,yaitu….
a. Menyiram tanaman yang layu
b. Mencabut tanaman di taman
c. Memupuk tanaman bunga
d. Membersihkan rumput di halaman
5. Sampah dari daun dapat diolah menjadi ….
a. Makanan
c. Pupuk
b. Kertas
d. Kain
6. Salah satu tindakan melindungi lingkungan hidup adalah….
a. Membuang sampah di sungai
b. Menggunduli hutan
c. Membuat tulisan di kulit pepohonan
d. Membuang sampah pada tempatnya
7. Di daerah perkotaan sering terjadi banjir, salah satu penyebabnya adalah….
a. Selokan mampet
b. Udara kotor
c. Racun limbah
d. Kotoran hewan
8. Untuk mengurangi polusi udara akibat kepulan asap kendaraan bermotor,
disekeliling jalan raya ….
a. Dibangun selokan
b. Dibangun trotoar
c. Ditanami penghijauan
d. Dipasang tiang listrik
9. Usaha yang dilakukan agar danau menjadi lestari adalah ….
a. Membuang sampah ke danau
b. Mebuat perahu di danau
c. Memasang tiang listrik disekitar danau
d. Menanam pepohonan disekitar danau
10. Untuk menangkap ikan di sungai digunakan ….
a. Pukat harimau
c. racun
b. Kail
d. setrum listrik
11. Agar tidak terjadi erosi dan tanah longsor pada hutan gundul maka perlu
dilakukan …
a. Penebangan hutan
b. Rekreasi
c. Reboisasi
d. Pembakaran hutan
12. Yang harus kita lakukan terhadap lingkungan alam adalah….
a. Menelantarkan
b. Melestarikan
c. Menghabiskan
d. Menghambatnya
13. Merawat dan melestarikan lingkungan sekitar menjadi kewajiban ….
a. Orang dewasa
c. Orang tua
b. Petugas kebersihan
d. Kita bersama
14. Perkebunan kelapa sawit diusahakan oleh manusia, karena kelapa sawit
dapat dibuat….
a. Minyak goreng
c. Bahan bakar
b. Bensin
d. Makanan
15. Selokan disekitar rumah harus dijaga kebersihannya yaitu dengan cara….
a. Di bersihkan setiap hari
b. Bergotong-royong membersihkan seminggu sekali
c. Dibiarkan saja
d. Tidak perlu di bersihkan
16. Dampak negatif air selokan yang menggenang adalah menjadi tempat….
a. Sarang nyamuk
b. Memelihara ikan
c. Memelihara lele
d. Memelihara belut
17. Menangkap ikan dengan alat peledak dan racun merupakan contoh….
a. Merusak lingkungan
c. Mempermudah mendapat ikan
b. Melestarikan lingkungan
d. Menjaga lingkungan laut
18. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang busuk termasuk jenis sampah….
a. Kering
c. Berbahaya
b. Basah
d. Buatan
19. Asap kendaraan menimbulkan pencemaran …
a. Air
c. udara
b. Tanah
d. sungai
20. Agar tampak asri dan indah, disekitar rumah kita ….
a. Buat lubang untuk menimbun sampah
b. Cangkul untuk menanam singkong
c. Tanami bunga-bungaan
d. Biarkan saja
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TEST SIKLUS I dan SIKLUS II
SIKLUS I
SIKLUS II
1. c
1. a
2. a
2. c
3. b
3. d
4. b
4. b
5. d
5. c
6. c
6. d
7. d
7. a
8. a
8. c
9. b
9. d
10. b
10. b
11. b
11. c
12. a
12. a
13. b
13. d
14. c
14. a
15. d
15. b
16. a
16. a
17. c
17. a
18. b
18. b
19. a
19. c
20. d
20. c
Lampiran 12
FOTO PROSES PEMBELAJARAN
Guru membuka pelajaran
Guru menampilkan media pembelajaran
Guru menampilkan apersepsi
Guru menjelaskan materi pembelajaran
Guru membimbing kelompok diskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Lampiran 13
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
: HASANUDIN
NIM
: 1811018300008
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul Skripsi : PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS
KELAS III DI MI MIFTAHUL HIDAYAH PONDOK GEDE
KOTA BEKASI
No
1
2
3
4
5
6
7
Judul Buku/Referensi
Pengarang
Kompilasi Undang-Undang
& Peraturan Bidang
Pendidikan, (Jakarta: FITK
PRESS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah, 2010).
Media Pembelajaran Sebuah
Pendekatan Baru,( Jakarta:
Gaung Persada, 2012).
Portofolio dalam
Pembelajaran IPS,( Bandung
: Rosda Karya, 2009).
Psikologi Pendidikan Dengan
Pendekatan Baru, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya,
2010), Cet. XVI.
Kamus Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Aprindo, 2005).
Abd. Rozak,
Fauzan, dan
Ali Nurdin
Yudhi
Munadi
Arnie Fajar
Muhibbin
Syah
Rahimsyah
dan Styo
Adhie
Suyono dan
Hariyanto
Belajar dan Pembelajaran,
(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011).
Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, (Bandung: Remaja Nana Sudjana
Rosdakarya, 1989),
Hal.
Skripsi
1
2
2,10
dan 12
6 dan10
6
6
6
Paraf
Pembimbing
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Cooperative Learning Teori Agus
dan
Aplikasi
Paikem, Suprijono.
(Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2009).
Zainal Arifin, Evaluasi
Zainal Arifin
Pembelajaran, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009).
Konsep Dasar IPS ( Bandung
: UPI Press, 2006).
Sapriya,
Susilawati,
dan
Sadjaruddin
Nurdin
Pengembangan, Pemanfaatan, Rudi Susilana
dan Penilaian, ( Bandung :
dan Cepi
CV Wacana Prima, 2009)
Riyana
Metode Pembelajaran, (
Sumiati dan
Bandung : CV Wacana
Asra
Prima, 2009).
Kamus Populer Ilmiah,
Adi Satrio
(Visi7, 2005), Cet. I.
Perencanaan dan Desain
Wina Sanjaya
Sistem Pembelajaran, (
Jakarta: Kencana Prenada,
2012).
http://agung030492.blogspot.
com/2011/06/mediaaudio_14.html.
Peningkatan Kualitas
Aprilia Isti
Pembelajaran IPS melalui
Wardani
Model Talking Stick dengan
media Visual pada Siswa
Kelas IV SDN Purwoyoso 01
Kota Semarang,( Semarang :
UNES, 2013).
Penggunaan Media Gambar
Dayu Arief
Bermakna pada mata
Ilham Zah
Pelajaran Pkn Materi Pokok
Masalah Sosial Guna
Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Kelas IV
di SDN Gambiran 03.
Prosedur Penelitian,
Suharsimi
(Yogyakarta: PT. Rineka
Arikanto
Cipta, 2010).
7
7
10
dan14
15
15,16,
19,dan
20
15
18
25
26
27
30, 31,
39, dan
42
19
20
Pengantar Ststistik
Pendidikan, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada,
2011).
Prinsip-prinsip dan teknik
Evaluasi Pengajaran,
(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012).
Anas
Sudijono
M.Ngalim
Purwanto
42
42
Jakarta, 15 November 2014
Penguji Referensi
Nafia Wafiqni,M.Pd
NIP. 198110032009122004
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Hasanudin lahir pada tanggal 10 Mei 1985, anak
ke delapan dari sepuluh bersaudara dari pasangan Alm.
Bapak Namin dan Almh. Ibu Sa’on. Saat ini penulis
bertempat tinggal di Jl. Kemang Sari IV RT 02/19
Kelurahan Jati Bening Baru Kecamatan Pondok Gede
Kota Bekasi Jawa Barat 17412 bersama isteri Dina Nur
Ariyani dan satu anak Zelda Alfiyah Hasan (1 Tahun).
Penulis memulai pendidikan di MI Miftahul Hidayah Pondok Gede lulus pada
tahun 1998, melanjutkan ke MTS Miftahul Amal Pondok Gede dan lulus pada
tahun 2001, kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Al-Imaroh Cikarang
Barat lulus pada tahun 2004.
Penulis pertama kali mengajar di Madarasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota
Bekasi tahun 2004 sampai sekarang.
Download