PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III DI MI MIFTAHUL HIDAYAH PONDOK GEDE KOTA BEKASI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan oleh HASANUDIN NIM : 1811018300008 PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU MADRASAH PROGRAM STUDI PGMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 MOTTO Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membut kita sulit, karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba. Maka jangan katakan pada Allah SWT aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah Aku punya Allah yang Maha Segalanya. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak & Ibu tercinta Alm. Bapak Namin dan Almh. Ibu Saon. Mereka adalah orang tua hebat yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang. Terimakasih atas nasehat dan do’a yang pernah terucap untukku. Semoga rahmat Allah SWT selalu menyertai mereka. Istri & Putri tercinta Dina Nur Ariyani & Zelda Alfiyah Hasan Serta Dewan Guru MI. Miftahul Hidayah Kel. Jati Bening Baru Kec. Pondok Gede Kota Bekasi. Terimakasih atas do’a dan dukungannya Semoga Allah SWT membalas jasa dan kebaikan kalian. ABSTRAK Hasanudin : Penggunaan Media Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas III di MI Miftahul Hidayah Pondok Gede Kota Bekasi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madarasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III di MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan September 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan 2 siklus yang terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan. Keempat tahap tersebut adalah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan : Penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III di MI Miftahul Hidayah. Siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam proses belajar mengajar. Pada siklus I hasil belajar siswa sebesar 63,25% sedangkan pada siklus II mencapai 86%. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sebesar 22,75%. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut diikuti dengan pencapaian KKM. Pada siklus I siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau 55% sedangkan pada siklus II seluruh siswa atau sebanyak 100% telah mencapai KKM, peningkatan nilai tersebut membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui media visual di MI Miftahul Hidayah Pondok Gede Kota Bekasi. Kata kunci: Media Visual, Hasil Belajar IPS. KATA PENGANTAR Tiada kata yang paling indah selain rasa syukur kepada Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III DI MI MIFTAHUL HIDAYAH PONDOK GEDE KOTA BEKASI dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari semua pihak, peneliti tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. Dada Rosyada selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi ini. 3. Bapak. Dr, Fauzan, MA, selaku Ketua Prodi/Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Nafia Wafiqni, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang dengan kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Bapak Dindin Ridwanuddin, M.Pd, selaku Ketua Pengelola DMS yang dengan kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Segenap dosen yang telah membekali peneliti dengan disiplin ilmu yang sangat membantu bagi penulisan skripsi ini. i 7. Ibu Masmuni, S.Ag.,MM selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di MI tersebut. 8. Dina Nur Ariyani isteri tercinta yang telah memberikan do’a dan motivasinya. 9. Rekan-rekan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah kelas A3.2 yang telah membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Kiranya hanya ucapan terima kasih yang dapat peneliti sampaikan. Semoga Allah SWT, membalas kebaikan Bapak/Ibu/ Saudara dengan lebih baik serta pahala yang berlipat ganda. Akhirnya peneliti berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat. Jakarta, 15 Januari 2015 HASANUDIN NIM. 1811018300008 ii DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ................................................................ LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................... MOTTO…………………………………….. ..................................... PERSEMBAHAN…………………………. ...................................... ABSTRAK…………………………................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................ iii DAFTAR TABEL ............................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ viii 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ……....................... 3 C. Pembatasan Fokus Penelitian.............................................. 4 D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................ 4 E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ................................ 4 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL 6 INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti .......................... 6 1. Hasil Belajar ................................................................... 6 a. Definisi Hasil Belajar………………………………... 6 b. Faktor-faktor yang memengaruhi Hasil Belajar 9 2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial................................... 10 a. Pengertian IPS…………………………………….. 10 b. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD/MI…………………………………………….. 11 c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI.................................................................. iii 11 d. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam IPS.............. 11 4. Media Pembelajaran........................................................ 14 a. Arti dan Konsep Dasar media Pembelajaran……… 15 b. Jenis-jenis Media pembelajaran…………………... 15 c. Prinsip-prinsip Pemilihan media…………………. 17 d. Manfaat Media Pembelajaran…………………..... 17 5. Media Visual………………………………………….. 18 a. Pengertian Media Visual…………………………. 18 b. Macam-macam Media Visual……………………. 19 c. Manfaat media Visual……………………………. 21 d. Prinsip-prinsip pemilihan Media Visual…………. 21 e. Kelebihan dan Kekurangan media Visual 23 B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 24 C. Kerangka Berfikir 25 D. Hipotesis Tindakan .............................................................. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 28 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........... 28 C. Subjek penelitian .................................................................. 30 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................... 31 E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................... 31 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ....................... 35 G. Data dan Sumber Data ......................................................... 36 H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 37 I. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 39 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................... 39 K. Analisis Data dan Interpretasi Data ..................................... 40 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................ 40 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah................................................. 42 42 a. Sejarah Singkat Madrasah…………………………….... 42 iv B. Deskripsi Hasil Penelitian.................................................... 45 C. Analisis Data dan Hasil Penelitian……………………… 67 D. Pembahasan…………………………………………….. 72 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................... B. Implikasi ............................................................................ C. Saran-saran ........................................................................ DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP v 104 104 105 106 DAFTAR TABEL Tabel 1 : Daftar nama siswa dan jenis kelamin ………………. 32 Tabel 2 : Lembar Pengamatan Kegiatan Guru ……………….. 40 Tabel 3 : Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa.......................... 41 Tabel 4 : Kriteria Deskriptif Presentase Data ………................ 43 Tabel 5 : Jumlah siswa MI Miftahul Hidayah ………………… 47 Tabel 6 : Tabel 7 : Tabel 8 : Tabel 9 : Tabel 10 : Tabel 11 : Tabel 12 : Tabel 13 Tabel 14 : : Hasil Pengamatan Kegiatan Guru siklus 1 ………….. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 1 ………….. Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I ……………………….. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 2 .……….... Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 2 ………….. Tabel Hasil Akhir Tes Siklus 2 ………...…………….. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II ………………………………………………………… Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II ……………………………………………………… Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I dan Siklus II …………. vi 51 54 57 63 66 69 73 75 77 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Diagram Kerangka Berpikir Tindakan Peningkatan Hasil Belajar pada pembelajaran IPS ........................... 28 Gambar 2 : Rancangan Siklus Penelitian ..................................... 31 Gambar 3 : Struktur Pengurus Mi Miftahul Hidayah …...…………. 48 Gambar 4 : Hasil Pengamatan Kegiatan Guru siklus 1 ………….. 53 Gambar 5 : Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 1 55 Gambar 6 : Hasil Akhir Tes Siklus I 58 Gambar 7 : Hasil Pengamatan Kegiatan Guru siklus 2 ………….. 65 Gambar 8 : 67 Gambar 9 : Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 2………….. Hasil Akhir Tes Siklus 2……………………………... Gambar 10 : Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan 74 Siklus II Gambar 11 Gambar 12 : : 71 ………………………………………………….. Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan 76 Siklus II ………………………………………………. 78 Grafik Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II…. vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) MI Miftahul Hidayah ............................................ Lampiran 2 : Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin ........... Lampiran 3 : Lembar Pengamatan Kegiatan Guru ............... Lampiran 4 : Lembar Pengamatan kegiatan Siswa .. ............ Lampiran 5 : Kisi-kisi Instrumen Siklus I ............................. Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 7 : Lembar Instrumen Tes Siklus I ....................... Lampiran 8 : Kisi-kisi Intrumen Siklus II ............................. Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………………………………………………. Lampiran 10 : Lembar Instrumen Tes Siklus II …………….. Lampiran 11 : Kunci Jawaban Instrumen Test Siklus I dan Siklus II ……………………………………... Lampiran 12 : Foto Proses Pembelajaran ……....................... Lampiran 13 : Lembar Uji Referensi ……………………….. viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi dan lain sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni al-insan al-kamil. Disamping itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai dan gagasan-gagasan sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada adalah guru yang berkualitas. Menurut Undang-Undang No 14 Tahun 2005 guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.1 Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik, guru dituntut memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termasuk didalamnya penguasaan dalam penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktifitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan hasil belajar siswa.2 1 Abd. Rozak, Fauzan, Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010), h.77. 2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru,( Jakarta: GaungPersada, 2012), h . 1-2 1 2 Bertolak dari hakikat pengetahuan sosial dan ilmu-ilmu sosial pada kurikilum 2004, dan tujuan IPS, maka tugas dan peran pendidikan IPS antara lain, menggariskan komitmen untuk melakukan proses pembangunan karakter bangsa (national and character building). Konsekuensinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran harus membantu siswa mengembangkan potensi serta kompetensi yang dimilikinya, baik kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotor untuk menghadapi lingkungan hidupnya, baik fisik maupun sosial budaya dimana mereka hidup kini dan hari esok. Guru pelajaran IPS yang profesional, dalam melaksanakan tugas pembelajaran dituntut menguasai kompetensi atau kemampuan dasar pembelajaran dan aspek keilmuan. Salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai guru adalah keterampilan mengembangkan model pembelajaran, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan upaya untuk mengembangkan model pembelajaran di kelas yang dapat memotivasi dan menggairahkan belajar siswa. Masalah umum yang dihadapi oleh sebagian besar guru pelajaran IPS di sekolah dewasa ini adalah kurangnya kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan model pembelajaran yang non konvensional yang dapat membangkitkan gairah belajar, mengembangkan seluruh potensi anak didik, menanamkan kehidupan yang demokratis, dan menjadikan masyarakat sebagai sumber belajar. Kondisi riil saat ini adalah anak didik belajar dari guru dan buku teks, bersifat “Watering down”, monolog dan bersifat rutinitas belaka, kurang variasi dan miskin improvisasi.3 Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan dan merancang model pembelajaran yang akan dilakukannya. Di MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi telah ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk Mata Pelajaran IPS yaitu 70, sehingga siswa dikatakan belum berhasil apabila mendapat nilai kurang dari 70. Melihat hasil Ulangan Semester 3 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS,( Bandung : RosdaKarya, 2009), h. 108. 3 Ganjil kelas III Tahun Pelajaran 2013/2014 dari 18 siswa 44% masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 68,8. Berdasarkan analisis situasi/latar belakang diatas maka penulis berkeinginan untuk memperbaiki/mengadakan inovasi dalam pembelajaran. Pembelajaran IPS sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Mata pelajaran IPS diharapkan akan mampu mewujudkan tujuan nasional secara umum dan tujuan Pendidikan IPS pada khususnya, yang pada prinsipnya bertujuan mendidik dan membimbing siswa menjadi warga negara yang baik, yang bertanggung jawab baik secara pribadi, sosial/masyarakat, bangsa dan negara bahkan sebagai warga dunia. Memperhatikan permasalahan diatas, sudah selayaknya dalam pengajaran IPS dilakukan suatu inovasi. Jika dalam pembelajaran yang terjadi sebagian besar dilakukan oleh masing-masing siswa, maka dalam penelitian ini akan diupayakan peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa melalui media visual. Pembelajaran menggunakan media visual merupakan suatu pendekatan pengajaran yang efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan,khususnya pada pembelajaran IPS, karena siswa kelas III membutuhkan hal yang kongkrit dan nyata dalam memahami materi yang disampaikan. Diharapkan pembelajaran menggunakan media visual dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran IPS. B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Dari hasil identifikasi ditemukan beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS, yaitu: 1. Penggunaan alat belajar/media yang masih kurang dan monoton 2. Hasil belajar IPS siswa rendah,karena pembelajaran tidak menarik tanpa didukung oleh media pembelajaran 4 C. Pembatasan Fokus Penelitian Mengingat luasnya permasalahan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka peneliti mencoba membatasi masalah yang akan diteliti pada: 1. Penggunaan media visual jenis projektor untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok gede Kota Bekasi. 2. Materi pembelajaran IPS tentang manfaat dan letak lingkungan alam dan buatan disekitar rumah. SK. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah. KD. Menceritakan lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah. 3. Hasil belajar IPS siswa kelas III MI. Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok gede Kota Bekasi pada ranah kognitif siswa. D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah Apakah Penggunaan media Visual dapat Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajara IPS kelas III di MI Miftahul Hidayah kota Bekasi? E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III di MI. Miftahul Hidayah Pondok gede kota Bekasi. b. ManfaatPraktis 1) Bagi Siswa a) Meningkatkan fokus belajar IPS bagi siswa kelas III MI. Miftahul Hidayah Pondok gede Kota Bekasi . 5 b) Meningkatkan hasil belajar IPS bagi siswa kelas III MI. Miftahul Hidayah Pondok gede Kota Bekasi . 2) Bagi Peneliti Memberikan kontribusi kepada peneliti dalam upaya meningkatkan kreatifitas dalam mengajar dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat. 3) Bagi Sekolah Tempat Peneliti Mengajar 1. Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di sekolah tersebut. 2. Hasil PTK sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran. BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Hasil Belajar a. Definisi Hasil Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.4 Hasil belajar merupakan salah satu hal yang dijadikan pusat perhatian dalam dunia pendidikan karena hasil belajar menentukan tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia “Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari usaha.”5 Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.6 Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.7 Sedangkan menurut Agus Suprijono, “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan”. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : Rosda karya, 2010), h.87 5 Rahimsyah dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005), h. 180 6 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989), h. 22 6 7 1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. 3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. 4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak. 5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaiannya sendiri.8 Menurut Pembelajaran Benyamin S. Bloom, dkk. dalam buku Evaluasi karangan Zainal Arifin, “Hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor”.9 1) Domain Kognitif Domain kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. a) Yang dimaksud dengan pengetahuan hafalan ialah tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah tanpa harus mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya. b) Yang dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan responden mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. c) Kemampuan berpikir yang ketiga adalah aplikasi atau penerapan. Dalam tingkat ini responden dituntut kemampuannya untuk 8 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h.5 9 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 92 8 menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya. d) Tingkat kemampuan analisis, yaitu tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau suatu situasi tertentu ke dalam komponen-komponen atau unsur-unsur pembentuknya. e) Tingkat kemampuan yang kelima adalah sintesis, yaitu penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagaian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. f) Tingkat kemampuan yang keenam adalah evaluasi, yaitu responden diminta untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dan sebaginya berdasarkan suatu kriteria tertentu. 2) Afektif Domain afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi 3) Psikomotoris Domain psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak terdiri dari enam aspek, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keteramilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Untuk mengetahui berhasil tidaknya peserta didik dalam proses belajar, perlu dilakukan penilaian terhadap semua aspek dalam proses belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak kegiatan belajar. 9 b. Faktor – faktor yang memengaruhi hasil belajar Suatu proses dikatakan berhasil apabila tidak ada kendala selama pelaksanaannya. Begitu juga proses belajar keberhasilan dan kegagalan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya: 1) Faktor Internal Siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yakni: a) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan penglihatan. b) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat memengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dan motivasi yang rendah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Faktor Eksternal Siswa. Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: a) faktor lingkungan sosial seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala sekoloah dan wakil-wakinya) dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi semangat belajar seorang siswa. b) faktor lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktorfaktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.10 Berdasarkan beberapa penjelasan diatas peneliti menyimpulkan hasil belajar sebagai segala perubahan tingkah laku baik bersifat positif maupun negatif dari adanya kegiatan pembelajaran pada 10 Syah, op.cit., h. 130-131 10 siswa yang mengacu pada peningkatan kemampuan ranah kognitif, afektik dan psikomotor. Dalam penilitian ini yang diinginkan adalah siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS di kelas III MI Mifatahul hidayah kecamatan pondok gede Kota Bekasi. 2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian IPS Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.11 Welton & Mallan memandang IPS atau studi sosial sebagai mata pelajaran gabungan terutama dari: (1) disiplin ilmu-ilmu sosial; (2) temuan-temuan (atau pengetahuan) yang berasal dari disiplin ilmi-ilmu sosial; dan (3) proses-proses yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dalam menghasilkan temuan atau pengetahuan.12 Peraturan Menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk tingkat SD/MI menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dari beberapa pengertian IPS, peneliti menyimpulkan bahwa hakikat IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial serta mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan 11 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS,( Bandung : Rosda Karya, 2009), h. 110. Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin, Konsep Dasar IPS ( Bandung : UPI Press, 2006), h. 4 12 11 meninjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu dan bersifat praktis. b. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD/MI a) Fungsi mata pelajaran pengetahuan Sosial di SD/MI adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. b) Tujuan mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI adalah: 1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis 2) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial; 3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial adalah: a) Sistem sosial dan budaya b) Manusia, tempat, dan lingkungan c) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan d) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan e) Sistem berbangsa dan bernegara.13 d. Fakta, konsep, dan generalisasi dalam IPS a) Fakta dalam IPS Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang 13 Fajar, op.cit., h. 110-111 12 mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, dan sikap negara Indonesia. Bertitik tolak dari pengertian IPS tersebut di atas ternyata fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam IPS.Dengan kata laian fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS.Dengan fakta-fakta yanga ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. b) Konsep dalam IPS Sebelum mengkaji konsep-konsep dasar ilmu sosial maka ada baiknya kita kaji bagaimana pembentukan dari sebuah konsep. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan kepada beberapa konsep, ada konsep yang bersifat konkrit, seperti; mobil, rumah, kapal, dan konsep yang bersifat abstrak seperti demokrasi, kesetiaan, kebudayaan, dan lain-lain. IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep peristiwa/kejadian waktu dan tempat. Geografi terdiri dari konsep lokasi, posisi (kedudukan), situasi, tempat (site), distribusi, dan perancangan. Dalam ilmu ekonomi terdiri dari konsep kelangkaan (scancity), spesialisasi (specialization) saling ketergantungan (interdependence), pasar (market), dan lain-lain. Setelah dikemukakan beberapa konsep dasar ilmu sosial yang membangun bahan kajian IPS, maka jelas bagi kita bahwa kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan berbagai konsep ilmu sosial untuk memecahkan masalah sosial, maka pada akhirnya kita harus mengambil suatu kesimpulan atau keputusan bagaimana hasil penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari 13 proses generalisasian, oleh karena itu di bawah ini akan diarahkan bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) c) Generalisasi dalam IPS Seperti telah dikemukakan di atas bahwa generalisasi merupakan suatu pernyataan mengungkapkan tentang sejumlah hubungan besar antara konsep informasi.Dengan yang demikian generalisasi berisi beberapa atau banyak konsep. Struktur Ilmu Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, dan generalisasi. Dari pernyataan itu, jelas bahwa Ilmu Pengetahuab tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada. Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun baru bermakna bila terkait dengan bentuk generalisasi, dan generalisasi merupakan simpulan-simpulan implementasi yang akan membentuk teori ilmu pengetahuan. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep dan generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan (system) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS. Dari uraian di atas tidakalah berlebihan bila materi atau bahan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri tiga unsur yang saling berkaitan dalam memeberikan sumbangan materi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial yang menjadi sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar.14 14 Sapriya, Susilawati, dan Nurdin, op-cit., 51-52 14 3. Media Pembelajaran Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media, baiklah kita simak dulu pengertiannya. Kata “Media” berasal dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut: 1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schman, 1982). 2. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. 3. Sedangkan menurut Heinich, (1993) media merupakan alat komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantarayaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), computer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinch juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode ( methods).15 Media pembelajaran pembelajaran. merupakan bagian integral dalam sistem Banyak macam media pembelajaran dapat digunakan. Penggunaannya meliputi manfaat banyak pula. Pengunaan media pembelajaran harus didasarkan pada pemilihan yang tepat. Sehingga dapat 15 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2009), h. 6 15 memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.16 Di dalam Kamus Ilmiah Populer “Media adalah sarana yang dipergunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan apabila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya”.17 Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak karena media merupakan perluasan dari guru, mendapatkan apa yang dipelajarinya lebih baik, meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran, dan menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. a. Arti dan Konsep Dasar Media Pembelajaran Media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata kata (symbol verbal). Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar.18 b. Jenis-jenis Media Pembelajaran 16 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2009), h. 159 Adi Satrio, Kamus Populer Ilmiah, (Visi7, 2005), Cet. I, h. 367 18 Sumiati dan Asra, op-cit., 160 17 16 Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Pengklasifikasian media pembelajaran hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu belum adanya kesepakatan atau ketentuan yang berlaku secara umum atau khusus pembelajaran Oleh karena itu pengklasifikasian media yang ada sekarang berdasarkan pertimbangan kepentingan atau pendapat yang berbeda-beda. Berdasarkan penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan (generalisasi) hasil penelitian para ahli, pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap efektifitas penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran. Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas : a) Media audio, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran (audio). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara. Contoh: radio, tape recorder, dan telepon. b) Media visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan (visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat. Contoh: gambar , poster, grafik, dan lain-lain. c) Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan (audio-visual). Jenis media 17 pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk atau rupa. Contoh: televisi, film, video, dan lain-lain. Media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran banyak ragamnya setiap jenis alat memiliki tingkat keefektifan sendiri-sendiri.Penggunaannya untuk meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar tergantung pada jenisnya, ketersediaannya, dan kemampuan menggunakannya. Konsep kemanfaatan tentang alat bantu pandang dengar didasarkan atas konsep tentang perolehan pengalaman seseorang melalui media pembelajaran(perantara) yang digunakan, makin konkrit suatu media pembelajaran digunakan, makin tinggi nilai pengalaman yang diperoleh.19 c. Prinsip-prinsip pemilihan media Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya: a) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, atau psikomotor. Perlu dipahami tidak ada satu pun media yang dapat dipakai cocok untuk semua tujuan. Setiap media memiliki karakteristik tertentu, yang harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemakaiannya. b) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan guru atau sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran siswa. c) Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain. d) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu memahami karakteristik serta prosedur penggunaan media yang dipilih. e) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.20 d. Manfaat Media Pembelajaran 19 Ibid.,h. 161 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada, 2012), h. 224 20 18 Penggunaan media pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran tidak mutlak harus diadakan. Namun akan lebih baik jika digunakan media pembelajaran karena media pembelajaran tentu mempunyai kelebihan-kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu keberhasilan pembelajaran. Manfaat atau kelebihan media pembelajaran antara lain: a) Menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkrit (nyata). b) Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya. c) Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang. Misalnya belajar melalui rekaman kaset, tape recorder atau televisi. d) Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi atau obyek. e) Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar siswa. f) Membantu siswa belajar secara individual, kelompok, atau klasikal. g) Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. h) Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan siswa untuk mengerti dan memahaminya. i) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera.21 Dari uraian diatas diketahui bahwa media pembelajaran berperan penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran serta membantu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini penggunaan media visual dirasa tepat dalam pembelajaran IPS bagi siswa kelas III MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok gede Kota Bekasi. 4. Media Visual a. Pengertian Media Visual Media Visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan 21 Sumiyati dan Asra, op.cit., h. 163-164 19 verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan; dan pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol nonverbal-visual. Posisi simbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal, maka media bisa disebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah yang kemudian menjadi software-nya media visual.22 b. Macam-Macam Media Visual a) Media yang tidak diproyeksikan. 1) Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke objek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman. 2) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 3) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: 1) gambar / foto: paling umum digunakan 2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan 22 Ibid., h. 81 20 bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan. 3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek ter tentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme. 4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal. 5) grafik : gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan. b) Media proyeksi 1) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu: Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu membuat sendiri secara manual. 2) Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2x2 inci. Dalam satu 21 paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide. c. Manfaat media visual Manfaat media visual dalam pembelajaran sebagai berikut: a) Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbedabeda tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari. Maka obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di maksud bisa dalam bentuk nyata, miniature, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. b) Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. c) Media visual dapat menanamkan konsep dasar, yang benar, konkrit dan realistis. d) Media visual membangkiktan keinginan dan minat baru. e) Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif, kognitif dan psikomotorik. f) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar mengajar. Karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik. peserta didik akan 22 terbantu dalam memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta didik. d. Prinsip-prinsip pemilihan media visual Seperti yang telah di jelaskan diatas, media visual sangat banyak manfaat serta fungsi apalagi media berbasis visual. Kita harus ingat bahwa manusia, khususnya siswa dapat menyerap suatu materi apabila materi yang diberikan dikemas dalam bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga materi yang mereka simak akan terus teringat-ingat dibenak mereka. Untuk itu, hadirkanlah media khususnya media visual dalam jenjang pendidikan tertentu, contohnya sekolah dasar, dengan maksud supaya pembelajaran menjadi lebih bermakana dan menarik serta tetap menguat sistem PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif, efektif,dan, menyenangkan). Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor pendukungnya. Tetapi peranan guru atau pendidik sebagai motivator atau fasilitator menjadi faktor yang sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat menumbuh kembangkan kreativitas siswa sehingga akan terasa kebermaknaannya suatu pembelajaran. Serta guru harus menguasai betul bagaimana menerapkan media yang sesuai. Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut: a. Ketepatan dalam pemilihan media visual, dimana menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh peserta didik. b. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan mungkin agar mudah di pahami. c. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. d. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik dalam memahami materi. e. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda. 23 f. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna harus realistik. e. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual Seperti kita ketahui, media merupakan alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia. Namun setiap media tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satunya yaitu media visual, kekurangan dan kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut: 1. Kelebihan media visual: a) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya. b) Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan. 2. Kekurangan media visual : a) Lambat, dan kurang praktis. b) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan. c) Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita. d) Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.23 23 http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html 24 B. Hasil Penelitian yang Relevan Aprilia Isti Wardani, dengan skripsi berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Talking Stick dengan media Visual pada Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang.”Menyimpulkan bahwa pembelajaran IPS melalui model talking stick dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS Pembelajaran IPS melalui model talking stick dengan media visual pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi pada pembelajaran IPS siklus I nilai rata-rata hasil evaluasi siswa sebesar 65,3 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 36. Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I sebesar 63,8%. Pada pelaksnaan siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,2 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 48. Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II sebesar 75%. Pada pelaksnaan siklus III, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 76,3 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 56. Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus III sebesar 86,48%. Hasil belajar IPS siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sekurangkurangnya ketuntasan klasikal mencapai 85% dengan KKM mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Purwoyoso 01 Semarang tahun ajaran 2011/2012 adalah 60. Pembelajaran IPS melalui model talking stick dengan media visual pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi pada pembelajaran IPS siklus I nilai rata-rata hasil evaluasi siswa sebesar 65,3 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 36. Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I sebesar 63,8%. Pada pelaksnaan siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,2 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 48. Ketuntasan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II sebesar 75%. Pada pelaksnaan siklus III, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 76,3 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 56. Ketuntasan hasil belajar 25 yang diperoleh pada siklus III sebesar 86,48%. Hasil belajar IPS siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya ketuntasan klasikal mencapai 85% dengan KKM mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Purwoyoso 01 Semarang tahun ajaran 2011/2012 adalah 60.24 Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh : Dayu Arief Ilham Zah tahun 2011, dalam skripsi yang berjudul : Penggunaan Media Gambar Bermakna Pada Mata Pelajaran Materi Pokok Masalah Sosial Guna Meningkatkan aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gambiran 03 Jember, Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Hasil observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, diketahui pada siklus 1 persentase yang diperoleh mencapai sebesar 60,71% sedangkan pada siklus 2 persentase yang diperoleh mencapai 78,57%, dari hasil tersebut tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 17,86%. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 57,14%, Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus 2 mencapai 78,57%. Dari hasil tersebut menunjukkan presentase hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 21,43%. .25 C. Kerangka Berfikir Pembelajaran IPS yang memiliki tujuan mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan sosial. Pada pelaksnaan pembelajaran banyak ditemui beberapa masalah. Mulai dari kretifitas guru yang kurang, media kurang inofatif, siswa yang tidak fokus dengan pembelajaran, dan akhirnya siswa mendapat nilai yang kurang optimal. 24 Aprilia Isti Wardani, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Talking Stick dengan media Visual pada Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang,( Semarang : UNES, 2013). 25 Dayu Arief Ilham Zah, Dalam skripsi yang berjudul : Penggunaan Media Gambar Bermakna Pada Mata Pelajaran Materi Pokok Masalah Sosial Guna Meningkatkan aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gambiran 03 (Jember, 2011) 26 Salahsatu cara agar siswa mampu belajar dan memahami materi yang disampaikan adalah penggunaan media pembelajaran, media yang digunakan adalah media visual. Dengan media visual yang disajikan diharapkan siswa mampu menuangkan gagasan kedalam kalimat dengan baik, mampu berfikir kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. Dengan penggunaan media visual menjadikan pembelajaran tidak hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, tetapi juga melakukan menganalisis. aktifitas lain seperti mengamati, memeraktekan, dan Sehingga, penggunaan media visual dapat menjadi komunikasi yang efektif dan efesien dalam memyampaikan pesan pembelajaran yang diharapkan dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. 1. Penanaman konsep kurang tepat. 2. Penguasaan meteri masih kurang. 3. Guru hanya mentransfer ilmu dan fasif 4. Media kurang efektif. 5. Hasil belajar kurang optimal. Proposal Penelitian Skripsi Pelaksanaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil Belajar Penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Gambar 2.1 : Diagram Kerangka Berpikir Tindakan Peningkatan Hasil Belajar pada pembelajaran IPS. 27 D. HipotesisTindakan Hipotesis dalam penelitian tindakan adalah Penggunaan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS SK. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama disekitar rumah dan sekolah. KD.Menceritakan lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah. Pada siswa kelas III di MI. Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok gede Kota Bekasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di MI Miftahul Hidayah Pondok gede kota Bekasi. yang diselenggarakan pada semester ganjil 2014/2015. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan, terhitung sejak 12 Agustus sampai 2 Desember 2014. Waktu dari perencanaan sampai pada penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I tahun pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.26 Metode yang digunakan peneliti yaitu metode kualitatif. Sedangkan untuk penggambaran hasil dari penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan menggambarkan sifat sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. 2. Rancangan Siklus Penelitian Selama kegiatan penelitian berlangsung, penulis berkolaborasi dengan Kepala Madrasah sebagai pengamat. Untuk lebih lanjut pola tindakan dapat digambarkan sebagai berikut: 26 Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h. 203 28 29 Bagan 3.1Rancangan Siklus Penelitian27 Rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Sistem model penelitian tindakan kelas tersebut berbentuk siklus (cycle) dan pelaksanaan siklus ini tidak hanya berlangsung dalam satu kali tindakan tetapi berlangsung hingga pada siklus kedua dengan indikasi tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut: Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Tahap pengamat. 27 Ibid, h.137 3 : Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh 30 Tahap 4 : Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, maka kegiatan di awali dengan mengadakan observasi pelaksanaan proses pembelajaran, mengamati keadaan situasi belajar dan respon siswa terhadap pembelajaran yang disajikan oleh guru. C. SubjekPenelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi, yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Tabel 3.2 Daftar nama siswa dan jenis kelamin No Nama Siswa Jenis Kelamin 1 Adinda Aprilia P 2 Fitriana P 3 Fidela maulida wardana P Nama Siswa No Jenis Kelamin 4 Fahrurozi L 5 Furqon L 6 Hanifah Fauziah P 7 Irfan Rahmat Afandi L 8 Lintang Faizah Safitri P 9 Meta Tania P 10 Muhammad Sahruludin L 11 Mulya Ningrum P 12 Mutia Salsabila P 31 13 Muhammad Nazriel L 14 Mahardika Mulya L 15 Qotrunnada Arisya P 16 Syifa Fauziah P 17 Zakky L 18 Ferogio Tegar Dwi L 19 Imam Fadli Wibowo L 20 Yayah Fauziah P D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana utama, maka pada pra-penelitian, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, kemudian membuat perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada waktu penelitian. Adapun posisi peneliti dalam PTK ini adalah sebagai posisi utama. Peneliti melakukan langsung apa yang akan ditingkatkan di kelas tersebut. Peneliti melakukan refleksi dari pembelajaran yang dilakukan sehingga berdasarkan itulah peneliti melakukan penelitian. Selain itu juga peneliti berperan sebagai pembuat laporan dari apa yang dilaksanakan dan observasi yang dibantu oleh Kepala Sekolah. E. Tahapan Intervensi Tindakan Prosedur dan tahapan intervensi tindakan dimulai dari mengidentifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan kegiatan atau pengamatan dan evaluasi. Pada tahap pertama peneliti dapat menimbang dan mengidentifikasi masalah-masalah dalam proses pembelajaran (memfokuskan masalah) 32 kemudian melakukan analisis dan merumuskan masalah yang layak untuk penelitian tindakan. Tahap kedua disusun rencana berupa skenario tindakan atau aksi untuk melakukan perbaikan, peningkatan atau perubahan ke arah yang lebih baik dari proses pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal atau memuaskan. Tahap ketiga melakukan implementasi rencana atau skenario tindakan. Peneliti bersama pengamat yaitu Kepala Madrasah melaksanakan kegiatan penelitian. Pemantauan atau monitoring dilakukan segera setelah kegiatan dimulai. Catatan semua kajadian dan perubahan yang terjadi perlu dilakukan dengan berbagai alat dan cara sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Tahap keempat, berdasarkan hasil observasi dilakukan evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk mengadakan refleksi apakah tujuan yang dirumuskan telah tercapai. Jika belum memuaskan, maka dilakukan revisi atau modifikasi dan perencanaan ulang untuk memperbaiki tindakan pada siklus sebelumnya. Rancangan tindakan setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan meliputi: (a) Guru menyampaikan materi tentang manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan, (b) Siswa memperhatikan demonstrasi guru tentang penggunaan media visual proyektor tentang manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan di lingkungan rumah, (c) Siswa menyelesaikan lembar 33 kerja siswa untuk mengetahui manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan dengan menggunakan media visual proyektor dalam diskusi kelompok kecil setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. (d) Diskusi kelas setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran, guru memberikan penguatan materi. 3. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data ini dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat (Bpk. Ridwan, S.Pd) dengan cara mengamati perubahan tingkah laku, proses, dan hasil tindakan yang terfokus pada perilaku dan aktivitas belajar siswa, interaksi antar guru dan siswa serta media yang digunakan dengan menggunakan lembar pengamatan atau observasi. 4. Refleksi (analisis dan interpretasi) Pada tahap ini peneliti bersama Kepala Madrasah sebagai pengamat melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Prosedur Penelitian Siklus I 1. Rencana Tindakan atau Tahap Rancangan a. Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk observasi proses belajar mengajar yang dilakukan guru pada pelajaran IPS. Setelah itu peneliti menyusun rencana pembelajaran berdasarkan materi pelajaran yang diberikan. b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan media yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS serta menyiapkan bahan penelitian. 34 d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siawa. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu oleh Kepala Madrasah sebagai pengamat yang memantau jalannya proses pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan pembelajaran. b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, guru kemudian memberikan tugas untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menerima materi pelajaran. 3. Pengumpulan Data a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu Kepala Madrasah untuk melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadiankejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian. b. Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa diadakan tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada penelitian yang berupa data jawaban tes siswa baik hasil belajar maupun pemantauan proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun tindakan selanjutnya. Prosedur Penilaian Siklus II 1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan) a. Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis dan refleksi selama siklus I. Pada siklus I guru menyampaikan materi 35 dengan menggunakan media visual proyektor tidak dengan media benda nyata. b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai kelengkapan proses belajar mengajar. c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS serta menyiapkan bahan penelitian. d. Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap pertama. b. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data tentang kegiatan pembelajaran dari Kepala Madrasah. 3. Pengumpulan Data Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa, diadakan tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik hasil belajar maupun pemantauan proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun tindakan selanjutnya. F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan Hasil yang diharapkan dari tahapan intervensi tindakan kelas meliputi: 36 1. Hasil Belajar IPS Dari intervensi tindakan kelas diperoleh data hasil belajar yang diambil dari hasil tes yang meliputi pencapaian penguasaan konsep tentang Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama disekitar rumah dan sekolah dengan menggunakan media gambar. Keberhasilan pencapaian tindakan intervensi kelas apabila mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu di atas 70. 2. Media Visual. Berdasarkan hasil penelitian yang menyangkut proses pembelajaran dengan menggunakan media visual diharapkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran untuk aktif dan mau mengikuti dengan antusias. Tingkat keberhasilan penggunaan media gambar tercapai apabila aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran meningkat dalam setiap siklusnya yang dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuannya. G. Data dan Sumber Data 1. Data Menurut Suharsimi Arikanto Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka.”28 Data hasil penelitian meliputi: a. Hasil belajar IPS berupa skor hasil tes. b. Pembelajaran dengan pengunaan media gambar berupa hasil observasi lapangan baik untuk aktivitas guru maupun siswa. 2. Sumber Data Menurut Suharsimi Arikanto Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.29 Data penelitian yang diperoleh melalui observasi dan tes. 28 29 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, (Yogyakarta: Rineka Cipta 2010), h.161 Ibid. h. 172 37 H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Observasi Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual proyektor. a. Lembar aktifitas guru Lembar Pengamatan Kegiatan Guru No A. B. Aspek yang diamati Kegiatan Awal 1. Pembukaan 2. Mengabsen peserta didik 3. Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan yang terdahulu (apersepsi) Kegiatan Inti Skor 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai melalui media gambar 1 2 3 4 5 5. Menggunakan media gambar sesuai dengan karakteristiknya 1 2 3 4 5 6. Mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media visual 1 2 3 4 5 7. Penguasaan materi 1 2 3 4 5 8. Kualitas penjelasan materi 1 2 3 4 5 9. Keterampilan menyajikan materi 1 2 3 4 5 10. Kualitas interaksi pembelajaran 1 2 3 4 5 11. Menjelaskan materi 1 2 3 4 5 12. Penggunaan metode pembelajaran 1 2 3 4 5 13. Pengelolaan kelas 1 2 3 4 5 14. Gaya dan antusisme mengajar 1 2 3 4 5 15. Kejelasan bahasa 1 2 3 4 5 16. Volume dan nada bicara 1 2 3 4 5 17. Situasi kelas 1 2 3 4 5 38 C. Kegiatan Akhir 18. Menyimpulkan materi 1 2 3 4 5 19. Penilaian 1 2 3 4 5 20. Penutup 1 2 3 4 5 Total Skor b. Lembar aktifitas sib. Lembar Pengamatan kegiatan Siswa Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa No Aspek yang diamati Skor 1. Mengawali pembelajaran dengan do’a 1 2 3 4 5 2. Memperhatikan penjelasan guru 1 2 3 4 5 3. Menggunakan media gambar dalam pembelajaran 1 2 3 4 5 4. Belajar secara kelompok 1 2 3 4 5 5. Belajar dalam keadaan antusias 1 2 3 4 5 6. Belajar dalam keadaan menyenangkan 1 2 3 4 5 7. Aktif dalam pembelajaran 1 2 3 4 5 8. Terjadi interaksi siswa dengan siswa 1 2 3 4 5 9. Terjadi interaksi siswa dengan guru 1 2 3 4 5 10 Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali tentang apa yang dipelajari 1 2 3 4 5 Total Skor 2. Lembar Instrumen Tes Lembar ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran Ilmu penetahuan Sosial dengan menggunakan media visual proyektor. 39 I. Teknik Pengumpulan Data Ada bermacam-macam cara yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tersebut. Cara-cara tersebut adalah mengadakan wawancara, mengadakan angket (melalui daftar kuesioner), mengadakan observasi, penelitian lapangan atau mengadakan penelitian kepustakaan. Namun yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, penelitian lapangan dan tes. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, dan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Sedangkan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.30 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Teknik pemeriksaan keterpercayaan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa, kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut: 1) Nilai rata-rata dengan menggunakan rumus:31 ∑X N Keterangan: M X= Mx : Mean yang dicari ∑X : Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada N : Number of Case (Banyaknya skor-skor itu sendiri). 2) Nilai deskriptif presentase (%) dengan menggunakan rumus:32 30 Ibid. h.193 Anas Sudijono, Pengantar Ststistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 81 32 M.Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 102 31 40 R x 100% SM NP= Keterangan : NP : Nilai dalam persen (%) R : Skor yang dicapai SM : Skor Maksimal/Ideal Tabel 3.3 Kriteria Deskriptif Presentase Data No Nilai Kualifikasi 1 100 Sangat baik 2 80 – 99 Baik 3 60 – 79 Cukup baik 4 40 – 59 Kurang baik < 39 Tidak baik K. Analisis Data dan Interpretasi Data Data yang diperoleh dari setiap instrumen akan dikumpulkan kemudian dianalisis selanjutnya melakukan refleksi yang disertai perbaikan tindakan. Langkah-langkah tersebut dijadikan pedoman pengolahan dan dibuat laporan sejak dimulainya penelitian. Kegiatan ini meliputi kegiatan pemilihan hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian, sehingga diperoleh data untuk memberikan informasi dalam pengolahan data selanjutnya terhadap seluruh data yang telah diperoleh akan direfleksikan dan dievaluasi untuk merancang tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Dengan memperhatikan hasil tindakan dalam siklus I maka penelitian menindaklanjuti untuk memperbaiki kekurangannya, dengan berbagai tahapan berikut ini : 41 1. Perencanaan Tindakan Merencanakan langkah-langkah model pembelajaran dengan media visual akan diterapkan pada setiap siklusnya. 2. Tindakan Melakukan tindakan di setiap siklus, sesuai dengan langkah-langkah yang di rencanakan. 3. Pengamatan Melakukan pengamatan kondisi kelas, dan mengamati pelaksanaan langkah-langkah yang sudah di rencanakan dan diterapkan di setiap siklus. 4. Refleksi Mengolah dan menganalisa data, kemudian menarik kesimpulan mengenai hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran selama penelitian baik kelebihan maupun kekurangannya melalui metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran. 5. Evaluasi Guru sekaligus observer mencatat kegiatan belajar siswa, kemudian mengadakan post test pada akhir siklus. Dengan menggunakan data, dilakukan evaluasi dan refleksi untuk membuat revisi pada tindakan siklus berikutnya. BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah 1. Sejarah Singkat Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah yang berdiri pada Tahun 1991 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Hidayah dengan luas tanah 2300 m2 dengan luas bangunan 672 m2 yang dihibahkan oleh seorang warga setempat Bapak H. Atih, yang pada saat itu sebagai pengurus harian sekaligus sebagai pendiri Yayasan Miftahul Hidayah ditunjuk sebagai ketua Bapak H. Atih, Sekretaris Bapak Drs. H. Ahmad Mursidih (guru), Bendahara Bapak Nurudin (guru), anggota Bapak Anam Arsyad (Tokoh Masyarakat) dan Bapak Nala (Tokoh Masyarakat) Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Kepala Tata Usaha Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Pondok Gede, Kota Bekasi yaitu : PROFIL MADRASAH I. MADRASAH 1. Nama Madrasah 2. NSS 3. Status 4. Tahun Berdiri 5. Alamat 6. Kelurahan 7. Kecamatan 8. Kota 9. Propinsi 10. Nilai Akreditasi 11. Jumlah Rombel/Kelas 12. Luas tanah seluruhnya 13. Luas bangunan 14. Luas kebun/halaman 15. Status tanah II. KEPALA MADRASAH 1. Nama 2. NIP 3. Jenis Kelamin 4. Tempat, Tgl. Lahir 5. Pangkat / Gol : : : : : : : : : : : : : : : MI.Miftahul Hidayah 111236740015 DIAKUI 1991 Jl. Kemang sari IV Rt 001, Rw 009 Jati Bening Baru Pondok Gede Bekasi Jawa Barat 85 6 2300 m2 672 m2 700 m2 Milik Yayasan : : : : : Masmuni, S.Ag., MM ---Perempuan Bekasi, 12/09/1973 --- 73 74 6. Pendidikan Terakhir 7. Alamat Rumah : S2 : Jl Kemang sari IV Rt 001/009 Jati Bening Baru , Pondok Gede, Kota Bekasi III. VISI DAN MISI SEKOLAH a) Visi: Membentuk Intelektual Berkualitas Islami b) Misi 1) Membentuk generasi cerdas dengan proses KBM yang nyaman. 2) Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki. 3) Mengamalkan nilai-nilai kehidupan yang berintikan pada iman, islam, dan ihsan. 4) Menghasilkan lulusan berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. IV. JUMLAH SISWA MI MIFTAHUL HIDAYAH Tabel 4.1 Jumlah siswa MI Miftahul Hidayah Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah 1 10 11 21 2 13 12 25 3 9 11 20 4 10 8 18 5 14 10 24 6 11 12 23 Jumlah 67 64 131 75 V. STRUKTUR PENGURUS MI MIFTAHUL HIDAYAH Gambar 4.2 KEPALA MADRASAH MASMUNI, S.Ag.,MM KOMITE SEKOLAH TATA USAHA KETUA SEKRETARIS BENDAHARA BAGIAN UMUM ANGGOTA WAKIL KEPALA ZAHID AHMAD, SE GURU SAIDAH, S.Pd.I NIHAROH, S.Pd.I HASANUDDIN RIDWAN, S.Pd.I SISWA/SISWI SARMIN MAHPUDZ, S.Pd.I 76 B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilaksanakan mulai tanggal 2 September 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan penelitian pendahuluan tersebut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan siswa semester I yang masih di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Maka dari itu peneliti mengambil suatu tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan di lingkungan rumah dengan menggunakan media gambar projektor. Penggunaan media ini akan dilakukan pada penelitian siklus I yaitu pada tanggal 9 dan 16 September 2014. Diharapkan dengan menggunakan media proyektor ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. 2. Siklus I a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I ini adalah: 1) Menyiapkan kelas penelitian 2) Membuat RPP dengan materi manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan 3) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar pengamatan untuk guru dan siswa, dan tes akhir sebagai salah satu indikator keberhasilan siswa. 4) Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran. 5) Kamera untuk mendokumentasikan gambar proses pembelajaran. 77 b. Tahap Tindakan Kegiatan pada siklus I ini terdiri dari dua kali pertemuan dilaksanakan pada tanggal 9 dan 16 September 2014, waktu dari pukul 7.30-8.40 WIB. Pada siklus ini peneliti menggunakan media visual berupa proyektor, hal ini dilaksanakan agar siswa lebih mudah memahami materi manfaat dan letak lingkungan alam dan buatan yang disampaikan guru. Pada pertemuan pertama dan kedua, peneliti menayangkan slide gambar kenampakan alam kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi dengan teman kelompok yang sudah di bagi. Pada pertemuan pertama setelah melihat gambar pada slide siswa diberi tugas mencari contoh lingkungan alam mempresentasikan hasil diskusi. dan manfaatnya, kemudian siswa Pada pertemuan kedua siswa melihat gambar pada slide tentang lingkungan buatan dan manfaatnya, kemudian siswa ditugaskan membaca materi tentang lingkungan buatan setelah selesai, guru mengkondisikan siswa untuk siap menjawab dengan permainan talking stick siapa yang mendapatkan tongkat maka dia harus menjawab pertanyaan dari guru seputar materi tentang lingkungan alam dan manfaatnya. Pada setiap pertemuan guru memberi ulasan terhadap pertanyaan yang diajukan guru, kemudian guru bersama murid menyimpulkan hasil pembelajaran. Setelah itu guru membagikan lembar tugas mandiri kepada setiap siswa. Pada pertemuan terakhir setelah guru dan siswa menyimpulkan pelajaran, selanjutnya guru memberikan soal tes kepada masing-masing siswa dan dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui efektifitas dari pembelajaran menggunakan media visual proyektor. c. Tahap pengamatan Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Tindakan dilakukan oleh kolaborator yang mencatat seluruh aktivitas guru dan siswa dan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. 78 Hasil penelitian siklus I diperoleh melalui hasil observasi di kelas dan hasil belajar siswa. 1) Hasil observasi/pengamatan aktivitas guru Observasi dilakukan oleh kolaborator dengan cara mengobservasi peneliti saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 20 butir aktivitas guru. Hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media visual proyektor yang digunakan oleh guru pada siklus I dapat terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru NO Indikator yang diamati Jumlah deskriptor yang tampak 1 2 3 4 5 √ 1 Pembukaan 2 Mengabsen peserta didik 3 7 Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan yang terdahulu (apersepsi) Menyampaikan tujuan yang akan dicapai melalui media gambar Menggunakan media gambar sesuai dengan karakteristiknya Mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media visual Penguasaan materi 8 Kualitas penjelasan materi √ 9 Keterampilan menyajikan √ 4 5 6 √ √ √ √ √ √ Skor 79 10 11 12 13 materi Kualitas interaksi pembelajaran Menjelaskan materi √ √ √ Penggunaan metode pembelajaran Pengelolaan kelas √ √ 15 Gaya dan antusiasme mengajar Kejelasan bahasa 16 Volume dan nada bicara √ 17 Situasi kelas/Alokasi waktu √ 18 Menyimpulkan materi √ 19 Penilaian √ 20 Penutup 14 √ √ Jumlah skor 66 Kategori Cukup Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus deskrptif prosentase di bawah ini: NP = R SM x 100% NP = 66 100 x 100% = 66% Keterangan : NP = Nilai Presentase R = Skor yang dicapai SM = Skor Maksimal/Ideal Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I sebagai berikut: 80 Gambar 4.4 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru 100 90 80 Prosentase 70 60 50 Kegiatan Guru 40 30 20 10 0 Kegiatan Guru Dari hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung yang digunakan oleh guru pada siklus I memperoleh 66%, sedangkan hasil yang diharapkan peneliti adalah 75%. Hal ini menunjukan perlu adanya perbaikan pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. Berikut kekurangan pada siklus I : a. Pada indikator melakukan apersepsi dan penyampaian tujuan guru kurang optimal. b. Pada indikator mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media gambar guru masih kurang optimal. c. Pada indikator kualitas penjelasan materi dan keterampilan menyajikan materi yang kurang optimal. d. Pada indikator kualitas interaksi pembelajaran yang kurang optimal baik interaksi guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. e. Pada indikator pengelolaan kelas kurang efektif dalam pembelajaran sehingga mendapat poin rendah. f. Pada indikator menyimpulkan materi dan penutup guru tidak optimal sehingga mendapat poin rendah. 81 2) Hasil observasi/pengamatan aktivitas siswa. Observasi dilakukan oleh kolaborator dengan cara mengobservasi peneliti saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 10 butir aktivitas siswa. Hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media visual proyektor yang digunakan oleh guru pada siklus I dapat terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa NO 1 2 3 Aspek yang diamati Mengawali pembelajaran dengan do’a Memperhatikan penjelasan guru Jumlah deskriptor yang tampak 1 2 3 4 5 √ √ √ 4 Menggunakan media gambar dalam pembelajaran Belajar secara kelompok √ 5 Belajar dalam keadaan antusias √ 6 Belajar dalam keadaan menyenangkan √ 7 Aktif dalam pembelajaran √ 8 Terjadi interaksi siswa dengan siswa √ 9 Terjadi interaksi siswa dengan guru √ 10 Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali tentang apa yang dipelajari Jumlah skor Kategori √ 35 Cukup Skor 82 Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus deskriptif prosentase di bawah ini: R x 100% SM 35 NP= x 100% 50 = 70% Keterangan : NP = Nilai Presentase R = Skor yang dicapai SM = Skor Maksimal/Ideal NP= Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I sebagai berikut: Gambar 4.6 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa 100 90 80 Prosentase 70 60 50 Kegiatan Siswa 40 30 20 10 0 Kegiatan Siswa Dari hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung yang digunakan oleh guru pada siklus I memperoleh 70%, sedangkan hasil yang diharapkan peneliti untuk aktifitas siswa adalah 80%. Hal ini menunjukan perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. Berikut kekurangan pada siklus I : 83 a. Pada indikator memperhatikan penjelasan guru dinilai kurang efesien karena siswa masih terfokus pada media visual yang belum mereka dapat sebelumnya. b. Pada indikator belajar dalam keadaan menyenangkan dinilai kurang memenuhi harapan peneliti karena masih terfokus pada media visual belum pada inti pembelajaran. c. Pada indikator aktif dalam pembelajarn dinilai siswa masih belum aktif karena masih ada sebagian siswa yang belum mengikuti pembelajaran dengan baik. d. Pada indikator terjadi interaksi siswa dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru dinilai kurang aktif karena siswa belum terbiasa dengan media yang digunakan. e. Pada indikator siswa melakukan refleksi/berfikir kembali tentang apa yang di pelajari dinilai kurang memenuhi harapan peneliti karena siswa lebih mengingat gambar belum pada inti pembelajaran. 3). Hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual pada siklus I berupa penilaian tes tertulis dengan lembar soal evaluasi. Berikut hasil pengerjaan evaluasi tertulis siswa pada siklus I: Tabel 4.7 Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I No Nama Siswa Nilai 1 A 80 2 B 50 3 C 70 4 D 50 5 E 45 6 F 65 7 G 70 Keterangan 84 8 H 40 9 I 70 10 J 90 11 K 75 12 L 75 13 M 55 14 N 65 15 T 75 16 U 70 17 V 35 18 W 45 19 X 70 20 Y 70 Jumlah 1265 Rata-rata 63,25 ∑ ≥ 70 11 ∑ < 70 9 Hasil tersebut kemudian dimasukan ke dalam rumus deskriptif prosentase di bawah ini: - Prosentase nilai rata-rata hasil belajar siswa sebagai berikut: NP = R SM x 100% Keterangan : NP = Nilai Presentase 63,25 R = Skor yang dicapai NP = x 100% = 63,25% 100 SM = Skor Maksimal/Ideal - Prosentase jumlah siswa yang sudah mecapai KKM adalah: NP= NP= NP = NP = R x 100% SM 11 x 100% 20 = 55% Keterangan : NP = Nilai Presentase R = Skor yang dicapai SM = Skor Maksimal/Ideal 85 Diagram grafik hasil tes akhir siswa pada siklus I sebagai berikut: Gambar 4.8 Hasil Akhir Tes Siklus I 100 Prosentase 80 60 Siswa yang Mencapai KKM 40 Nilai Rata-rata Siswa 20 0 Berdasarkan tabel dan diagram diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media visual yaitu sebesar 63,25. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 90 dan nilai terendah yang diperoleh sebesar 35. Siswa yang memenuhi KKM sebesar 70 sebanyak 11 siswa, dan sebanyak 9 siswa belum memenuhi KKM. Prosentase siswa yang mencapai KKM 55%. Artinya siklus I belum memenuhi kategori ketuntasan hasil belajar siswa yang diharapkan yaitu sebesar 100%. Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus I berlangsung dihasilkan: a) Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa Berdasarkan hasil penelitian yang menyangkut proses pembelajaran tingkat keberhasilan penggunaan media visual proyektor belum tercapai karena aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran bawah 75% yaitu 66% untuk kegiatan guru dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran masih di bawah 80 % yaitu 70% untuk kegiatan siswa. b) Hasil belajar siswa 86 Setelah diadakan penelitian pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena nilai rata-rata hasil belajar masih di bawah 70 yaitu 63,25 dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi manfaat dan letak lingkungan alam dan buatan di lingkungan rumah dengan menggunakan media visual proyektor belum mencapai 100% yaitu 55%. d. Refleksi Setelah melakukan kegiatan pembelajaran observer dan peneliti melakukan refleksi yaitu dengan mendiskusikan kembali proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti, tujuannya adalah mempelajari kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam tahap ini observer dan peneliti membahas temuan yang diperoleh berupa kekurangan-kekurangan yang terjadi selama kegiatan pembelajaran pada siklus I yang harus diperbaiki oleh peneliti pada siklus selanjutnya. Menganalisa hasil pembelajaran dari siklus I ada beberapa hal yang harus diperbaiki baik dari segi proses pembelajaran maupun aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal-hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa antara lain: a. Guru harus menguasai keterampilan bertanya agar mendorong siswa untuk aktif mengemukakan pendapat terhadap masalah yang dirumuskan. b. Guru harus menata fasilitas dan sumber belajar dengan baik sehingga siswa dapat lebih memperhatikan dan lebih konsentrasi dalam proses pembelajaran. c. Guru harus meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran baik interaksi guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. d. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dengan sebaikbaiknya serta berusaha mengerjakan sendiri setiap tugas yang diberikan guru e. Guru harus meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan kelas dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih efektif. 87 f. Guru harus lebih mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga waktu yang dialokasikan lebih efektif. Oleh karena itu peneliti memandang perlu untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II. Tindakan siklus II merupakan hasil revisi dari siklus I dengan tujuan meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar dan menjadikan pembelajaran dengan menggunakan media visual proyektor lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari selasa selama dua pertemuan yaitu pada tanggal 23 September dan 30 September 2014. a. Tahap Perencanaan Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan bahan ajar yang disusun sesuai dengan rencana dan tindakan-tindakan yang akan diambil yaitu : 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Mencari slide gambar yang sesuai dengan materi siklus II 3. Mempersiapkan materi pelajaran untuk siklus II 4. Menyiapkan lembar pengamatan untuk guru dan siswa dan lembar tes 5. Menyiapkan soal tes akhir sebagai salah satu indikator keberhasilan siswa. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada siklus II ini proses pembelajaran harus lebih diarahkan. guru harus dapat lebih meningkatkan dalam pemilihan metode dan strategi pembelajaran, menjadikan pembelajaran lebih aktif dan efektif dengan meningkatkan interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa dan mengoptimalkan waktu yang digunakan agar seluruh tahapan pembelajaran dengan menggunakan media visual proyektor dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. b. Tahap Tindakan 88 Pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan, seperti pada pelaksanaan tindakan sebelumnya, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu menggunakan media visual proyektor sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Indikator yang akan dicapai pada siklus II ini adalah : memberi contoh cara memperlakukan lingkungan alam dan buatan dengan baik, mengidentifikasi penyebab pencemaran lingkungan alam dan lingkungan buatan di lingkungan rumah dan sekolah dan menjelaskan cara melestarikan lingkungan alam dan lingkungan buatan di lingkungan rumah. Pada pertemuan terakhir diadakan postes untuk mengetahui perkembangan kognitif siswa. Pertemuan pertama dan kedua pada siklus II dilaksanakan dengan menata posisi duduk siswa sebelum pelajaran dimulai serta menyiapkan sumber belajar lain yang sesuai dengan materi yang diajarkan, hal ini dilakukan sebagai perbaikan siklus I. Setelah siswa siap maka guru menayangkan media visual proyektor tentang memelihara lingkungan alam di lingkungan rumah dan sekolah dan penyebab pencemaran lingkungan alam di lingkungan rumah dan sekolah. Kemudian siswa ditugaskan untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk mencari contoh memelihara lingkungan alam di lingkungan rumah dan di sekolah. Sedangkan pada pertemuan kedua siswa ditugaskan untuk mendiskusikan tentang memelihara lingkungan buatan di lingkungan rumah dan sekolah serta memberi contoh nya dan penyebab pencemaran lingkungan buatan beserta contohnya. Kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka. Setelah pembelajaran selesai peneliti mengadakan tes akhir siklus II untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah diajarkan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar IPS siswa antara siklus I dan siklus II. Pada siklus II, peneliti lebih ekstra dalam membimbing siswa mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya dan memberi motivasi agar lebih percaya diri akan kemampuan diri sendiri dalam mengerjakan 89 tugas individu. Serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong semua siswa untuk aktif mengemukakan pendapatnya terhadap masalah yang dirumuskan, tidak hanya siswa yang pintar saja akan tetapi semua siswa berani untuk mengeluarkan pendapat. c. Tahap pengamatan Observer melakukan monitoring dengan cara mengobservasi peneliti yang sedang melakukan proses pembelajaran seperti siklus I. Observer mengamati kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dan menuangkan dalam lembar pengamatan yang berisi 20 butir pernyataan guru dan 10 butir pernyataan untuk siswa. Adapun hasil observasi tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas media visual proyektor dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Observer mengamati kegiatan selama berlangsungnya pembelajaran yang kemudian dituangkan dalam lembar pengamatan. Adapun hasil dari penelitian ini dapat digambarkan dalam betuk tabel dan grafik histongram di bawah ini: 1) Hasil observasi/pengamatan aktivitas guru Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual pada siklus II diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru NO 1 2 3 4 Indikator yang diamati Pembukaan Mengabsen peserta didik Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan yang terdahulu (apersepsi) Menyampaikan tujuan yang akan dicapai melalui media gambar Jumlah deskriptor yang tampak 1 2 3 4 5 √ √ √ √ Skor 90 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Menggunakan media gambar sesuai dengan karakteristiknya Mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media visual Penguasaan materi Kualitas penjelasan materi Keterampilan menyajikan materi Kualitas interaksi pembelajaran Menjelaskan materi Penggunaan metode pembelajaran Pengelolaan kelas Gaya dan antusiasme mengajar Kejelasan bahasa Volume dan nada bicara Situasi kelas/Alokasi waktu Menyimpulkan materi Penilaian Penutup Jumlah skor Kategori √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 92 Sangat baik Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus deskrptif prosentase di bawah ini: NP = R SM x 100% NP = 92 100 x 100% = 92% Keterangan : NP = Nilai Presentase R = Skor yang dicapai SM = Skor Maksimal/Ideal Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II sebagai berikut: 91 Gambar 4.10 Prosentase Hasil Pengamatan Kegiatan Guru 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Kegiatan Guru Kegiatan Guru Dari hasil observasi penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung yang digunakan oleh guru pada siklus II memperoleh 92%, sedangkan pada siklus I memperoleh 66% dan yang diharapkan peneliti adalah 75%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang sangat baik pada aktivitas kegiatan guru saat proses pembelajaran dengan menggunakan media visual. Peningkatan yang terjadi pada siklus II karena peneliti telah memperbaiki kekuranga-kekurang yang ada pada siklus I sehingga pada siklus II peneliti merasa cukup puas dengan hasil yang di capai. Berikut penjelasan indikator keberhasilan guru pada siklus II : a. Pada indikator melakukan apersepsi dan penyampaian tujuan guru dirasa sudah optimal sehingga mengalami peningkatan dan mendapat poin 5. b. Pada indikator mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media gambar guru mengalami peningkatan dan mendapat poin 4. c. Pada indikator kualitas penjelasan materi dan keterampilan menyajikan materi guru mengalami penigkatan dan mendapat poin 5. 92 d. Pada indikator kualitas interaksi pembelajaran baik interaksi guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa guru sudah cukup optimal dan mendapat poin 5. e. Pada indikator pengelolaan kelas guru dirasa sudah cukup optimal dalam pembelajaran sehingga mendapat poin 4. f. Pada indikator menyimpulkan materi dan penutup guru sudah cukup optimal dan mendapat poin 5. 2) Hasil observasi/pengamatan aktivitas siswa Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa NO Aspek yang diamati 1 Mengawali pembelajaran dengan do’a Memperhatikan penjelasan guru Menggunakan media gambar dalam pembelajaran Belajar secara kelompok 2 3 4 5 Belajar dalam keadaan antusias 6 Belajar dalam keadaan menyenangkan 7 Aktif dalam pembelajaran 8 Terjadi interaksi siswa dengan siswa 9 10 Terjadi interaksi siswa dengan guru Siswa melakukan Jumlah deskriptor yang tampak 1 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ Skor 93 refleksi/berpikir kembali tentang apa yang dipelajari Jumlah skor Kategori √ 44 Baik Hasil tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus deskriptif prosentase di bawah ini: R x 100% SM 44 NP = x 100% 50 = 88% NP = Keterangan : NP = Nilai Presentase R = Skor yang dicapai SM = Skor Maksimal/Ideal Diagram grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II sebagai berikut: Gambar 4. 12 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa 100 Prosentase 80 60 Kegiatan Siswa 40 20 0 Kegiatan Siswa Dari hasil observasi penelitian aktivitas siswapada saat proses pembelajaran berlangsung yang digunakan oleh guru pada siklus II memperoleh 88%, sedangkan pada siklus I memperoleh 70% dan yang diharapkan peneliti adalah 80%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang cukup baik pada aktivitas kegiatan siswa saat proses pembelajaran dengan menggunakan media visual. Peningkatan yang terjadi pada siklus II karena peneliti telah memperbaiki kekuranga- 94 kekurang yang ada pada siklus I sehingga pada siklus II peneliti merasa cukup puas dengan hasil yang di capai. Berikut peningkatan aktifitas siswa pada siklus II : a. Pada indikator memperhatikan penjelasan guru dinilai lebih efesien karena siswa bukan hanya memperhatikan media visual tetapi juga sudah masuk pada memahami inti pembelajaran. b. Pada indikator belajar dalam keadaan menyenangkan dinilai sudah memenuhi harapan peneliti karena siswa tidak hanya terfokus pada media visual tetapi sudah masuk pada inti pembelajaran dan siswa dinilai menikmati pembelajaran dengan menyenangkan. c. Pada indikator aktif dalam pembelajarn dinilai siswa lebih aktif dan antusias dibandingkan pada siklus sebelumnya karena semua siswa terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran. d. Pada indikator terjadi interaksi siswa dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru dinilai sudah mengalami peningkatan karena disamping siswa sudah pernah mendapatkan materi dengan media visual guru juga menjelaskan agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. e. Pada indikator siswa melakukan refleksi/berfikir kembali tentang apa yang di pelajari dinilai mengalami peningkatan karena siswa bukan hanya mengingat media visual tetapi memahami inti pembelajaran yang disampaikan. 3). Hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 13 Tabel Hasil Akhir Tes Siklus II No Nama Siswa Nilai 1 A 100 2 B 75 3 C 100 Keterangan 95 4 D 80 5 E 75 6 F 80 7 G 90 8 H 70 9 I 90 10 J 100 11 K 95 12 L 85 13 M 70 14 N 80 15 T 95 16 U 100 17 V 70 18 W 75 19 X 100 20 Y 90 Jumlah 1720 Rata-rata 86 ∑ ≥ 70 20 ∑ < 70 0 Hasil tersebut kemudian dimasukan ke dalam rumus deskriptif prosentase di bawah ini: - Prosentase nilai rata-rata hasil belajar siswa sebagai berikut: NP= R SM x 100% NP= 86 100 x 100% = 86% Keterangan : NP = Nilai Presentase R = Skor yang dicapai SM = Skor Maksimal/Ideal 96 - Prosentase jumlah siswa yang sudah mecapai KKM adalah: Nnnnnnn NP = NP = R x 100% SM 20 x 100% 20 = 100% Keterangan : NP = Nilai Presentase R = Skor yang dicapai SM = Skor Maksimal/Ideal Diagram grafik hasil tes akhir siswa pada siklus II sebagai berikut: Gambar 4. 14 Hasil Akhir Tes Siklus II 100 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 86 Siswa yang Mencapai KKM Nilai Rata-rata Siswa Siswa yang Nilai RataMencapai rata Siswa KKM Berdasarkan tabel dan diagram diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media visual yaitu sebesar 86. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 100 dan nilai terendah yang diperoleh sebesar 70. Prosentase siswa yang mencapai KKM 100%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu pada siklus I nilai evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan media visual sebesar 63,25. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa sebesar 90 dan nilai terendah yang diperoleh sebesar 35. Siswa yang 97 memenuhi KKM sebesar 70 sebanyak 11 siswa, dan sebanyak 9 siswa belum memenuhi KKM. Prosentase siswa yang mencapai KKM 55%. Artinya siklus II sudah memenuhi kategori ketuntasan hasil belajar siswa yang diharapkan yaitu sebesar 100%. Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus II berlangsung dihasilkan: a) Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa Berdasarkan hasil penelitian yang menyangkut proses pembelajaran tingkat keberhasilan penggunaan media visual proyektor sudah tercapai karena aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran diatas 75% yaitu 92% untuk kegiatan guru dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran diatas 80% yaitu 88% untuk kegiatan siswa. b) Hasil belajar siswa Setelah diadakan penelitian pada siklus II sudah menunjukkan hasil yang memuaskan karena nilai rata-rata hasil belajar diatas 70 yaitu 86 dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan menggunakan media visual proyektor sudah mencapai 100%. d. Tahap Refleksi Setelah dilakukan pegamatan pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media visual proyektor. Hasil belajar terhadap materi pembelajaran sudah maksimal. Dari hasil pengamatan siklus I diperoleh nilai rata-rata hasil belajar yaitu 63,25 sedangkan pada siklus II 86, skor rata-rata hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I mendapat 66% sedangkan pada siklus II mendapat 92%, sedangkan skor rata-rata hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I mendapat 70% dan pada siklus II mendapat 88%. Nilai tersebut sudah mencapai standar yang ditentukan oleh peneliti yaitu 75% untuk kegiatan guru, 80% untuk pengamatan aktivitas siswa, dan 70 untuk nilai rata-rata hasil belajar siswa. Sehingga penelitian berakhir pada siklus II. 98 C. Analisis Data Hasil Penelitian Setelah melakukan analisis data pada lembar observasi pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil tes akhir siklus I dan siklus II, maka terlihat dalam tabel dan diagram berikut ini : 1) Analisis data hasil pengamatan aktivitas guru dengan menggunaan media visual proyektor. Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II NO Indikator yang diamati Jumlah deskriptor yang tampak 1 2 3 4 5 Skor Siklus I Skor Siklus II 1 Pembukaan 4 4 2 Mengabsen peserta didik 4 5 3 Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan yang terdahulu (apersepsi) 3 5 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai melalui media gambar 3 5 3 4 Mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media visual 3 4 7 Penguasaan materi 4 5 8 Kualitas penjelasan materi 3 5 4 5 6 Menggunakan media gambar sesuai dengan karakteristiknya 99 9 5 Keterampilan menyajikan materi 3 Kualitas interaksi pembelajaran 3 5 11 Menjelaskan materi 4 5 12 Penggunaan metode pembelajaran 4 4 13 Pengelolaan kelas 2 4 14 Gaya dan antusiasme mengajar 4 5 15 Kejelasan bahasa 4 4 16 Volume dan nada bicara 4 4 17 Situasi kelas/Alokasi waktu 3 5 18 Menyimpulkan materi 3 5 19 Penilaian 3 4 20 Penutup 2 5 Jumlah skor 66 92 Kategori Cukup Sangat baik 10 Gambar 4.16 Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II 100 90 92% 80 70 60 66% 50 40 30 20 10 0 Siklus I Siklus II 100 Dari data diatas terlihat bahwa adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil tersebut dapat dilihat pada siklus I aktivitas guru hanya mencapai 66% dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan pada siklus II hasil pengamatan aktivitas guru sangat tinggi yaitu mencapai 92%. Hal tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II sebesar 26%. Hal ini menunjukkan bahwa usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa sudah sangat baik. 2) Analisis data hasil kegiatan siswa dengan menggunakan media visual Proyektor Tabel 4.17 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II Skor Siklus I 4 Skor Siklus II 5 3 5 4 5 Belajar dalam keadaan antusias 4 4 4 4 Belajar dalam keadaan menyenangkan 3 4 7 Aktif dalam pembelajaran 3 5 8 Terjadi interaksi siswa dengan siswa NO Aspek yang diamati 1 Mengawali pembelajaran dengan do’a Memperhatikan penjelasan guru Menggunakan media gambar dalam pembelajaran Belajar secara kelompok 2 3 4 5 6 Jumlah deskriptor yang tampak 1 2 3 4 5 4 3 9 10 Terjadi interaksi siswa dengan guru Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali tentang apa yang dipelajari Jumlah skor Kategori 3 5 3 4 35 Cukup 44 Sangat baik 101 Gambar 4.18 Grafik Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II 100 80 88% 70% 60 40 20 0 Siklus I Us Siklus II aha yang dilakukan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa menunjukkan aktivitas siswa juga meningkat. Hal tersebut terlihat dari aktivitas siswa pada siklus I yaitu 70% sedangkan pada siklus II terlihat aktivitas siswa sebanyak 88%, ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat 18%. Hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa untuk belajar IPS sudah sangat baik. 3) Data analisis hasil tes akhir Tabel 4. 19 Tabel Hasil Akhir Tes Siklus I dan Siklus II No Nama Siswa Siklus I Siklus II 1 A 80 100 2 B 50 75 3 C 70 100 4 D 50 80 5 E 45 75 6 F 65 80 7 G 70 90 8 H 40 70 9 I 70 90 10 J 90 100 102 11 K 75 95 12 L 75 85 13 M 55 70 14 N 65 80 15 T 75 95 16 U 70 100 17 V 35 70 18 W 45 75 19 X 70 100 20 Y 70 90 Jumlah 1265 1720 Rata-rata 63,25 86 ∑ ≥ 70 11 20 ∑ < 70 9 0 Siswa yang tuntas 55% 100% Gambar 4.20 Grafik Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 100 86% 80 63,25% 60 100% 55% 40 20 0 Siklus I Siklus II Hasil Belajar Siswa Siswa Yang Tuntas Analisis data hasil tes belajar siswa terlihat bahwa pada siklus I siswa yang mendapat nilai tes akhir belum mencapai KKM 70 ada 9 siswa dari 20 siswa, sedangkan pada siklus II sebanyak 20 atau 100% telah memperoleh 103 hasil tes yang mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan media visual proyektor hasil belajar siswa meningkat. D. Pembahasan Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media visual proyektor pada pembelajaran IPS kelas III MI. Miftahul Hidayah. Berdasarkan analisis data kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dimulai dari siklus I yakni dengan penggunaan media visual proyektor maka belum terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yang mencapai nilai rata-rata dan KKM yang diharapkan maka dilakukan siklus II dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I sebagaimana dalam analisis siklus I, maka diperoleh hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual proyektor mencapai presentase yang maksimal yakni 86%, hal ini juga dibuktikan dengan meningkatnya aktivitas siswa yang terlihat saat proses pembelajaran serta dari hasil tes akhir yang pada siklus I masih ada 9 siswa yang belum mencapai KKM, namun pada siklus II semua siswa atau 100% telah mencapai KKM. Dari analisis data yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada siklus II baik aktivitas guru, aktifitas siswa serta hasil akhir belajar siswa yang mencapai 100% dari standar yang diberikan peneliti. Artinya penggunaan media belajar yang tepat maupun metode dan strategi belajar yang variatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media visual proyektor sehingga hasil belajar IPS kelas III MI Miftahul Hidayah Pondok gede Kota Bekasi juga meningkat. 104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pencapaian hasil belajar siswa melalui media visual proyektor pada mata pelajaran IPS menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilaksanakan. Pada siklus I hasil belajar siswa sebesar 63,25% sedangkan pada siklus II mencapai 86%. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sebesar 22,75%. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut diikuti dengan pencapaian KKM. Pada siklus I siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau 55% sedangkan pada siklus II seluruh siswa atau sebanyak 100% telah mencapai KKM, peningkatan nilai tersebut membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui media visual di MI Miftahul Hidayah kota Bekasi. B. Implikasi Keberhasilan suatu pembelajaran salah satunya adalah faktor eksternal yang ada pada diri seorang pendidik yaitu kreatifitas mengajar dengan mengembangkan metode, strategi maupun media pembelajaran. Adalah merupakan tugas penting seorang pendidik untuk dapat membangkitkan semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik, oleh karena itu diperlukan berbagai metode, strategi maupun media yang tepat dalam usaha tersebut. Salah satunya adalah penggunaan media visual proyektor yang dapat menarik perhatian peserta didik akan suatu materi pelajaran. Pembelajaran yang hanya menggunakan metode yang konvensional tanpa menggunakan media, akan membuat kejenuhan dan kebosanan peserta didik dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, seorang guru harus dapat memanfaatkan serta mengoptimalkan penggunaan media, terutama media visual yang dapat menarik perhatian peserta didik akan suatu materi. Penelitian yang telah penulis lakukan memberikan perhatian khusus terhadap penggunaan media, terutama media visual proyektor yang memang belum banyak sekolah yang memiliki sarana dan prasarana untuk 105 menggunakannya khususnya di MI Miftahul Hidayah Pondok gede Kota Bekasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide kreatif dalam rangka pengembangan media yang digunakan di masa yang akan datang demi kepentingan pendidikan. C. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, peneliti memberi saran sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah a. Mengadakan pelatihan bagi guru tentang penggunaan media visual, karena media dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. b. Menyediakan sarana yang memadai agar ketika guru ingin menggunakan media visual proyektor khususnya pada mata pelajaran IPS tidak kesulitan untuk menerapkan dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Guru a. Mempersiapkan perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar, serta menggunakan metode serta media yang tepat agar peserta didik lebih termotivasi mempelajari materi pelajaran IPS. b. Lebih meningkatkan kemampuan dalam menggunakan media belajar yang dapat membantu pemahaman siswa khususnya media visual proyektor. 3. Bagi Siswa a. Keberhasilan dalam belajar dapat dicapai jika mempunyai suatu motivasi dan semangat belajar, seorang guru hanya bisa memfasilitasi dalam proses pembelajaran. Keinginan untuk berhasil ditentukan oleh diri sendiri. b. Selalu terlibat aktif pada setiap proses pembelajaran, karena belajar aktif akan lebih bermakna dan berkesan sehingga materi IPS yang dipelajari akan lebih dipahami. 106 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009). Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. Ke-14, 2010. Fajar, Arnie. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-5, 2009. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran; sebuah pendekatan baru. Jakarta: Gaung Persada Press. Cet. IV, 2012 http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html Ilham Zah, Dayu Arief. Penggunaan Media Gambar Bermakna pada mata Pelajaran Pkn Materi Pokok Masalah Sosial Guna Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gambiran 03 Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012) Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada, 2009). Rozak Abdul, Fauzan, Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010) Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin. Konsep Dasar IPS ( Bandung : UPI Press, 2006). Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Cet. Ke-5, 2012. Satrio, Adi. Kamus Populer Ilmiah, (Visi7, 2005), Cet. I. Sudijono, Anas. Pengantar Ststistik Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011) Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran, ( Bandung : CV Wacana Prima, 2009). Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) 107 Susilana, Rudi, dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung; CV. Wacana Prima, 2009). Suyono dan Hariyanto, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Cet. XVI, 2010. Syah, Rahim dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005) Wardani, Aprilia Isti. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Talking Stick dengan media Visual pada Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang, ( Semarang : UNES, 2013). 108 Lampiran 1 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HIDAYAH KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI TAHUN AJARAN 2014/2015 KELAS NO MATA PELAJARAN KET I II III IV V VI 1 QUR AN HADITS 73 73 73 73 73 73 2 AKIDAH AKHLAK 72 72 72 72 72 72 3 FIQH 73 73 73 73 73 73 72 72 72 72 4 SKI 5 PKN 70 70 70 73 73 73 6 IPS 70 70 70 70 70 70 7 B. INDONESIA 70 70 70 73 73 73 8 B. ARAB 70 70 70 72 72 72 9 MATEMATIKA 65 65 65 65 65 65 10 IPA 70 70 70 70 70 70 11 SBK 75 75 75 75 75 75 12 PJOK 75 75 75 75 75 75 13 B. INGGRIS 73 73 73 73 73 73 Lampiran 2 Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin No Nama Jenis Kelamin 1 Adinda Aprilia P 2 Fitriana P 3 Fidela Maulida Wardana P 4 Fahrurozi L 5 Furqon L 6 Hanifah Fauziah P 7 Irfan Rahmat Afandi L 8 Lintang Faizah Safitri P 9 Meta Tania P 10 Muhammad Sahruludin L 11 Mulya Ningrum P 12 Mutia Salsabila P 13 Muhammad Nazriel L 14 Mahardika mulya L 15 Qotrunnada Arisya P 16 Syifa Fauziah P 17 Zakky L 18 Ferogio Tegar Dwi L 19 Imam Fadli Wibowo L 20 Yayah Fauziah P Lampiran 3 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Nama Madrasah : MI Miftahul Hidayah Nama Guru : Hasanudin Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan : Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan Kelas/semester : III/1 Pertemuan ke: ................................................ Hari/tanggal : ................................................ Petunjuk : Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor 1, 2, 3, 4, 5 sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kurang baik 2. Tidak baik 3. Cukup baik 4. Baik 5. Sangat baik No A. B. Aspek yang diamati Kegiatan Awal 21. Pembukaan 22. Mengabsen peserta didik 23. Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan yang terdahulu (apersepsi) Kegiatan Inti Skor 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 24. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai melalui media gambar 1 2 3 4 5 25. Menggunakan media gambar sesuai dengan karakteristiknya 1 2 3 4 5 26. Mengorganisasikan siswa dalam menggunakan media gambar 1 2 3 4 5 27. Penguasaan materi 1 2 3 4 5 28. Kualitas penjelasan materi 1 2 3 4 5 29. Keterampilan menyajikan materi 1 2 3 4 5 30. Kualitas interaksi pembelajaran 1 2 3 4 5 31. Menjelaskan materi 1 2 3 4 5 No C. Aspek yang diamati Skor 32. Penggunaan metode pembelajaran 1 2 3 4 5 33. Pengelolaan kelas 1 2 3 4 5 34. Gaya dan antusisme mengajar 1 2 3 4 5 35. Kejelasan bahasa 1 2 3 4 5 36. Volume dan nada bicara 1 2 3 4 5 37. Situasi kelas 1 2 3 4 5 Kegiatan Akhir 1 2 3 4 5 38. Menyimpulkan materi 1 2 3 4 5 39. Penilaian 1 2 3 4 5 40. Penutup 1 2 3 4 5 Total Skor Simpulan Saran : ...................................................................................................... ....................................................................................................... ....................................................................................................... : ....................................................................................................... ....................................................................................................... ....................................................................................................... Kategori penilaian total < 39 = Tidak baik 40- 59 = Kurang baik 60 – 79 = Cukup baik 80 – 89 = Baik 90 – 100 = Sangat baik Lampiran 4 Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Nama Madrasah : MI Miftahul Hidayah Nama Guru : Hasanudin Mata Pelajaran : IPS Pokok Bahasan : Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan Kelas/semester : III/I Pertemuan Ke: ............................................ Hari/tanggal : ............................................ Petunjuk : Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor 1, 2, 3, 4, sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 Aspek yang diamati Mengawali pembelajaran dengan do’a Memperhatikan penjelasan guru Menggunakan media gambar dalam pembelajaran Belajar secara kelompok Belajar dalam keadaan antusias Belajar dalam keadaan menyenangkan Aktif dalam pembelajaran Terjadi interaksi siswa dengan siswa Terjadi interaksi siswa dengan guru Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali tentang apa yang dipelajari Total Skor Kategori penilaian total < 20 = Kurang 21- 30 = Cukup 31 – 40 = Baik Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 3 4 5 Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MI. Miftahul Hidayah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : III / I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Siklu : 1 (Satu) Pertemuan : 1 (Pertama) A. Standar Kompetensi - Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar - Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah. C. Indikator 1. Menyebutkan kenampakan alam di lingkungan sekitar. 2. Menyebutkan kenampakan alam di sebagain wilayah Indonesia. 3. Menjelaskan manfaat lingkungan alam. D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan memperhatikan gambar-gambar kenampakan alam siswa dapat menyebutkan kenampakan alam di lingkungan sekitar 2. Selama proses pembelajaran melalui media visual diharapkan siswa dapat menyebutkan kenampakan alam di sebagain wilayah Indonesia. 3. Dengan menyimak penjelasan guru siswa mampu menjelaskan manfaat lingkungan alam. E. Nilai Karakter yang diharapkan : - perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, saling menghargai, dan ketekunan F. Materi Pokok - Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan. G. Metode / Model Pembelajaran - Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan pemberian tugas. - Model talking stick H. Langkah- langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan Waktu: ( 5 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa - Mengucap salam dan berdoa - Menjawab salam dan berdoa - Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik Nilai karakter Religius Rasa ingin tahu untuk mengikuti proses pembelajaran. - Menyiapkan media berupa gambar kenampakan alam. - Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran. -Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai - Guru melakukan absensi 2. Kegiatan Inti 2.1 Eksplorasi Waktu: ( 20 menit) Kegiatan guru - Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi manfaat dan letak Kegiatan siswa - Aktif dalam melakukan Tanya jawab Nilai karakter Berani mengeluarkan pendapat lingkungan alam agar siswa dapat mencari informasi tentang materi tersebut. - Guru menampilkan media gambar kenampakan alam . - Siswa memperhatikan media gambar kenampakan alam dan yang ditampilkan. - Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Rasa ingin tahu - Siswa memperhatikan Rasa hormat, perhatian, dan rasa ingin tahu penjelasan yang di sampaikan guru dan bersiap- siap untuk melakukan kegiatan berikutnya. 2.2 Elaborasi Waktu: ( 25 menit) Kegiatan guru - Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa. - Setiap kelompok diberikan tugas untuk dikerjakan secara bersama dengan anggota Kegiatan siswa - Secara bersama siswa Nilai karakter Menghargai memperhatikan penjelasan dari guru mengenai cara membentuk kelompok - Siswa mengerjakan tugas kelompok. - Siswa berdiskusi atau tanya kelompoknya. Guru jawab bersama kelompoknya memperbolehkan siswa masing- masing dan saling Kerja sama membantu dalam kelompok membaca materi dalam buku. - Guru berkeliling mengamati siswa yang sedang berdiskusi bersama untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan - Perwakilan masing- masing Percaya diri Tanggung kelompoknya masing- kelompok menjelaskan hasil masing. diskusinya di depan kelas - Guru memfasilitasi siswa secara bergiliran dan untuk mempresentasikan kelompok yang lain hasil diskusinya di depan menanggapinya. jawab kelas secara bergiliran. - Secara bersama siswa - Guru bersama siswa membahas tugas tersebut. - Guru memulai permainan memperhatikan penjelasan guru dan membahas hasil Antusias diskusi kelompok talking stick dengan - Siswa yang memegang tongkat mempersiapkan tongkat. Guru Saat nyanyian dihentikan harus menyuruh siswa untuk menutup menjawab pertanyaan guru semua buku atau materi. seputar materi Manfaat dan letak lingkungan alam dan - Guru memberikan tongkat lingkungan buatan. kepada siswa. Tongkat lalu diberikan kepada siswa lain - Siswa lain yang tidak secara urut. Saat menggulirkan menjawab tongkat, permainan diiringi pertanyaan harus dengan lagu anak-anak yang memperhatikan dan dinyanyikan oleh siswa sambil memikirkan pertanyaan yang bertepuk tangan bersama-sama. diajukan guru. Demikian seterusnya. 2.3 Konfirmasi Kegiatan guru - Guru memberikan umpan balik positif berupa penguatan kepada siswa atas keberhasilan waktu: (10 menit) Kegiatan siswa Nilai karakter - Siswa memperhatikan penguatan dan kesimpulan singkat yang di berikan oleh guru secara klasikal. Menghargai dalam menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas dari guru. - Siswa merefleksikan hasil - Guru memfasilitasi peserta pembelajaran yang didik melakukan refleksi disampaikan oleh guru. Aktif terhadap materi manfaat dan letak lingkungan alam 2.4 Penutup waktu: (10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa - Guru bersama siswa Nilai karakter - Secara klasikal bersama guru Berfikir merumuskan kesimpulan siswa menyimpulkan tentang terbuka tentang materi yang telah manfaat dan letak lingkungan dipelajari. alam dan buatan. Berani - Guru memberikan evaluasi mencoba untuk melihat seberapa besar siswa menguasai materi yang - Siswa mencatat PR telah diberikan - Bersama guru, siswa berdoa - Guru memberikan PR yang dan menjawab salam. Religius sesuai dengan materi. - Guru mengakhiri pelajaran dengan bersama- sama membaca doa dan mengucapkan salam. I. Penilaian Indikator Teknik Pencapaian Penilaian Kompetensi Menyebutkan Tugas kenampakan Individu alam di Bentuk Instrumen Instrumen/ Soal Tes Tertulis 1. Yang termasuk lingkungan alam adalah …. a. Sungai, bandara, Skor Nilai lingkungan sekitar. Menyebutkan kenampakan alam di sebagain wilayah Indonesia. danbukit b. Gunung, dataran rendah, dan jalan c. Dataran tinggi, pantai, dan danau d. Sawah, gunung, dan jembatan 2. Lingkungan alam yang dijadikan objek wisata adalah …. a. Jalan c. Danau b. Jembatan d. Taman 3. Kenampakan yang diciptakan oleh Tuhan disebut…. a. Kenampakan buatan b. Kenampakan ciptaan c. Kenampakan alam d. Kenampakan alami 4. Gunung tertinggi di Indonesia adalah…. a. Gunung Puncak Trikora di Papua b. .Gunung Puncak Jaya di Papua c. Gunung Kerinci di Jambi d. Gunung Rinjani di NTB 5. Pantai Losari terdapat di daerah.. a. Makasar b. Jawa Tengah c. Jawa Timur d. Riau 6. Sungai terpanjang di Indonesia adalah…. a. Sungai Musi di Sumatra Selatan b. Sungai Barito di Kalimantan Tengah c. Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah d. Sungai Kapuas di Kalimantan Barat 7. Manfaat dari Gunung Berapi adalah menghasilkan…. a. Batu, tanah, belerang, dan 10 10 10 10 10 10 Menjelaskan manfaat lingkungan alam. objek wisata b. Batu, pasir, belerang, dan objek wisata c. Batu, pasir, tanah, dan objek wisata d. Batubara, pasir, belerang dan objek wisata 8. Penduduk yang tinggal dipinggir pantai banyak mata pencahariannya sebagai …. a. Petani c. Nelayan b. Pengrajin d. Pegawai negeri 9. Daerah pegunungan yang berhawa sejuk sangat bagus untuk membantu penyembuhan penyakit…. a. paru-paru c. perut b. kulit d. Lepra 10. Lingkungan alam yang dijadikan objek wisata adalah…. a. danau c. jalan b. jembatan d.taman Jumlah Skor Nilai 10 10 10 10 100 J. Sumber /Media belajar : - Buku paket IPS kelas III - Buku LKS - Gambar Kenampakan alam Mengetahui Guru kelas III Hasanudin RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MI. Miftahul Hidayah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : III / I Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Siklus : 1 (Satu) Pertemuan : 11 ( kedua ) A. Standar Kompetensi - Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar - Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah. C. Indikator 1. Menyebutkan kenampakan buatan di lingkungan sekitar. 2. Menyebutkan kenampakan buatan di sebagain wilayah Indonesia. 3. Menjelaskan manfaat lingkungan buatan. D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan memperhatikan gambar-gambar kenampakan buatan siswa dapat menyebutkan kenampakan buatan di lingkungan sekitar 2. Selama proses pembelajaran melalui media visual diharapkan siswa dapat menyebutkan kenampakan buatan di sebagain wilayah Indonesia. 3. Dengan menyimak penjelasan guru siswa mampu menjelaskan manfaat lingkungan buatan. E. Nilai Karakter yang diharapkan : - perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, saling menghargai, dan ketekunan F. Materi Pokok - Manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan. G. Metode / Model Pembelajaran - Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan pemberian tugas. - Model talking stick H. Langkah- langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan Waktu: ( 5 menit) Kegiatan guru - Mengucap salam dan berdoa - Guru menyiapkan peserta Kegiatan siswa - Menjawab salam dan berdoa didik secara psikis dan fisik Nilai karakter Religius Rasa ingin tahu untuk mengikuti proses pembelajaran. - Menyiapkan media berupa gambar kenampakan buatan.. - Guru melakukan apersepsi tentang materi -Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru pembelajaran. - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai - Guru melakukan absensi 2. Kegiatan Inti 2.1 Eksplorasi Waktu: ( 20 menit) Kegiatan guru - Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Kegiatan siswa - Aktif dalam melakukan Tanya jawab Nilai karakter Berani mengeluarkan materi manfaat dan letak pendapat lingkungan alam dan lingkungan buatan agar siswa dapat mencari informasi tentang materi tersebut. - Guru menampilkan media gambar kenampakan buatan - Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media gambar. - Siswa memperhatikan media gambar kenampakan buatan Rasa ingin tahu yang ditampilkan. - Siswa memperhatikan penjelasan yang di sampaikan guru dan bersiap- siap untuk Rasa hormat, perhatian, dan rasa ingin tahu melakukan kegiatan berikutnya. 2.2 Elaborasi Kegiatan guru Waktu: ( 25 menit) Kegiatan siswa Nilai karakter Menghargai - Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa. - Secara bersama siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai cara membentuk kelompok - Setiap kelompok diberikan tugas untuk dikerjakan - Siswa mengerjakan tugas kelompok. secara bersama dengan anggota kelompoknya. Guru memperbolehkan siswa membaca materi dalam buku. - Guru berkeliling mengamati - Siswa berdiskusi atau tanya siswa jawab bersama kelompoknya yang sedang berdiskusi masing- masing dan saling Kerja sama bersama membantu dalam kelompok kelompoknya masing- untuk menguasai materi masing. pelajaran yang telah diberikan - Guru memfasilitasi siswa - Perwakilan masing- masing untuk mempresentasikan kelompok menjelaskan hasil hasil diskusinya di depan diskusinya di depan kelas kelas secara bergiliran. secara bergiliran dan Percaya diri Tanggung jawab kelompok yang lain menanggapinya. - Guru bersama siswa membahas - Secara bersama siswa memperhatikan penjelasan tugas tersebut. guru dan membahas hasil diskusi kelompok - Guru memulai permainan - Siswa yang memegang talking stick dengan tongkat saat nyanyian mempersiapkan tongkat. dihentikan harus Guru menyuruh siswa untuk menjawab pertanyaan guru menutup semua buku atau seputar materi Manfaat materi. dan letak lingkungan buatan. - Guru memberikan tongkat kepada siswa. Tongkat lalu diberikan kepada siswa lain secara urut. Saat menggulirkan tongkat, permainan diiringi dengan lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh siswa sambil bertepuk tangan bersama-sama. - Siswa lain yang tidak menjawab pertanyaan harus memperhatikan dan memikirkan pertanyaan yang diajukan guru. Demikian seterusnya. Antusias 2.3 Konfirmasi Kegiatan guru - Guru memberikan umpan waktu: (10 menit) Kegiatan siswa Nilai karakter - Siswa memperhatikan balik positif berupa penguatan penguatan dan kesimpulan kepada siswa atas keberhasilan singkat yang di berikan oleh dalam menjawab pertanyaan guru secara klasikal. Menghargai atau mengerjakan tugas dari guru. - Siswa merefleksikan hasil - Guru memfasilitasi peserta pembelajaran yang didik melakukan refleksi disampaikan oleh guru. Aktif terhadap materi manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan. 3. Penutup Kegiatan guru - Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. waktu: (10 menit) Kegiatan siswa - Secara klasikal bersama guru siswa menyimpulkan tentang manfaat dan letak lingkungan alam dan lingkungan buatan. - Guru memberikan evaluasi untuk melihat seberapa besar siswa menguasai materi yang telah diberikan - Guru memberikan PR yang sesuai dengan materi. - Guru mengakhiri pelajaran dengan bersama- sama membaca doa dan mengucapkan salam. Nilai karakter Berfikir terbuka Berani mencoba - Siswa mencatat PR - Bersama guru, siswa berdoa dan menjawab salam. Religius I. Penilaian Indikator Teknik Pencapaian Penilaian Kompetensi Menyebutkan Tugas kenampakan Individu buatan di lingkungan sekitar. Menyebutkan kenampakan buatan di sebagain wilayah Indonesia. Bentuk Instrum en Tes Tertulis Instrumen/ Soal 1. Berikut yang termasuk lingkungan buatan adalah …. a. Jalan, jembatan, danpemukiman b. Sawah, kebun, danpantai c. Gunung, sungai, danpantai d. Bukit, dataran rendah, dan laut 2. Daerah yang merupakan tempat penghasil padi adalah …. a. Dataran rendah c.pegunungan b. Dataran tinggi d. perbukitan 3. Tempat yang sengaja dibuat manusia untuk memelihara dan merawat berbagai macam hewan disebut…. a. Sawah c. Gunung b. Kebun binatang d. Ladang 4. Candi Borobudur dan Candi Prambanan adalah kenampakan buatan yang terdapat di daerah… a. Jawa tengah c. Jawa timur b. Jawa barat d. Lampung 5. Pelabuhan Tanjung Priok terletak di…. a. Jakarta c. Jaya pura b. Semarang d. Sulawesi 6. Taman Mini Indonesia Indah merupakan kenampakan buatan yang berada di …. a. Surabaya c. Ujung pandang b. Medan d. Jakarta 7. Manusia membuat taman dengan tujuan sebagai tempat …. a. Pembangkit listrik b. Bermain-main c. Rekreasi d. Memelihara ikan 8. Jalan raya berfungsi untuk …. a. Reboisasi c. Irigasi Skor Nilai 10 10 10 10 10 10 10 Menjelaskan manfaat lingkungan buatan. b. Transportasi d. Transmigrasi 9. Taman di kota besar berfungsi sebagai…kota a. penghias c. paru-paru b. jantung d. urat nadi 10. Kenampakan buatan sengaja dibuat manusia untuk …. a. Kebutuhan hidup b. Transportasi c. Rekreasi d. Melestarikan alam Jumlah Skor Nilai J. Sumber /Media belajar : - Buku paket IPS kelas III - Buku LKS - Projecktor 10 10 10 100 Mengetahui Guru kelas III Hasanudin Lampiran 7 INSTRUMEN TES SIKLUS I Nama : Kelas : Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Yang termasuk lingkungan alam adalah …. a. Sungai, bandara, dan bukit b. Gunung, dataran rendah, dan jalan c. Dataran tinggi, pantai, dan danau d. Sawah, gunung, dan jembatan 2. Berikut yang termasuk lingkungan buatan adalah …. a. Jalan, jembatan, dan pemukiman b. Sawah, kebun, dan pantai c. Gunung, sungai, dan pantai d. Bukit, dataran rendah, dan laut 3. Manfaat dari Gunung berapi adalah menghasilkan …. a. Batu, tanah, belerang, dan objek wisata b. Batu, pasir, belerang, dan objek wisata c. Batu, pasir, tanah, dan objek wisata d. Batubara, pasir, belerang dan objek wisata 4. Kenampakan yang diciptakan oleh Tuhan disebut…. a. Kenampakan buatan c. Kenampakan ciptaan b. Kenampakan alam d. Kenampakan alami 5. Sepanjang jalan raya di wilayah kota di tanami pepohonan bertujuan untuk …. a. Pelindung jalan c. Mengurangi pemanasan b. Mencegah erosi d. Mengurangi polusi udara c. 6. Pantai yang terkenal di pulau bali adalah …. a. Pantai Losari c. Pantai Kute b. Pantai Pangandaran d. Pantai Carita 7. Berikut ini yang bukan kenampakan alam adalah…. a. Pantai c. Gunung b. Sungai d. Pelabuhan 8. Kenampakan buatan sengaja dibuat manusia untuk …. a. Kebutuhan hidup c. Transportasi b. Rekreasi d. Melestarikan alam 9. Jalan raya berfungsi untuk …. a. Reboisasi c. Irigasi b. Transportasi d. Transmigrasi 10. Gunung merupakan dataran tinggi yang memiliki ketinggian … meter atau lebih. a. 600 c. 400 b. 500 d. 300 11. Manusia membuat taman dengan tujuan sebagai tempat …. a. Pembangkit listrik c. Bermain-main b. Rekreasi d. Memelihara ikan 12. Candi Borobudur dan Candi Prambanan adalah kenampakan buatan yang terdapat di daerah …. a. Jawa tengah c. Jawa timur b. Jawa barat d. Lampung 13. Sungai terpanjang di Indonesia adalah…. a. Sungai Musi di Sumatra Selatan b. Sungai Barito di Kalimantan Tengah c. Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah d. Sungai Kapuas di Kalimantan Barat 14. Lingkungan alam yang dijadikan objek wisata adalah …. a. Jalan c. Danau b. Jembatan d. Taman 15. Taman Mini Indonesia Indah merupakan kenampakan buatan yang berada di a. Surabaya c. Ujung pandang b. Medan d. Jakarta 16. Penampakan buatan yang tampak di kota-kota besar aadalah …. a. Gedung c. Pegunungan b. Bukit d. Sungai 17. Gunung tertinggi di Indonesia adalah …. a. Gunung Puncak Trikora di Papua c. Gunung Puncak Jaya di Papua b. Gunung Kerinci di Jambi d. Gunung Rinjani di NTB 18. Penduduk yang tinggal dipinggir pantai banyak mata pencahariannya sebagai …. c. Petani c. Pengrajin d. Nelayan d. Pegawai negeri 19. Daerah yang merupakan tempat penghasil padi adalah …. a. Dataran rendah c. pegunungan b. Dataran tinggi d. perbukitan 20. Waduk Gajah Mungkur terletak di …. a. Bandung (Jawa Barat) c. Yogyakarta b. Padang (Sumatra) d. Wonogiri (Jawa Tengah) Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MI. Miftahul Hidayah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : III / II Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Siklus : II (Dua) Pertemuan : 1 (Pertama) A. Standar Kompetensi Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama disekitar rumah dan sekolah. B. Kompetensi Dasar Memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah. C. Indikator 1. Memperlakukan lingkungan alam dengan baik 2. Menjelaskan upaya mengatasi masalah lingkungan alam 3. Mengidentifikasi penyebab pencemaran lingkungan alam D. Tujuan Pembelajaran 1. Memberi contoh yang baik cara memperlakukan lingkungan alam 2. Memberi contoh yang baik cara memperlakukan lingkungan alam 3. Siswa dapat menjelaskan upaya dalam mengatasi masalah lingkungan alam. E. Nilai Karakter yang diharapkan : - rasa hormat dan perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, saling menghargai, dan ketekunan F. Materi Pokok - Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan dilingkungan rumah G. Metode / Metode Pembelajaran - Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. - Model talking stick H. Langkah- langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan Waktu: ( 5 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter - Mengucap salam dan berdoa - Menjawab salam dan berdoa Religius - Memperhatikan tujuan Rasa ingin - Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. - Menyiapkan media berupa Gambar contoh memperlakukan lingkungan alam , dan contoh gambar perbuatan yang bisa merusak lingkungan. - Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran. - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai - Guru melakukan absensi pembelajaran yang dijelaskan tahu oleh guru - Bersama guru melakukan absensi 2. Kegiatan Inti 2.1 Eksplorasi Waktu: ( 20 menit) Kegiatan guru - Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Kegiatan siswa - Aktif dalam melakukan Tanya jawab Nilai karakter Berani mengeluarkan pendapat memelihara lingkungan alam disekitar rumah agar siswa dapat mencari informasi tentang materi tersebut. -Guru menampilkan media - Siswa memperhatikan media gambar kenampakan alam dan gambar contoh Contoh gambar perbuatan memperlakukan lingkungan yang bisa merusak alam dan contoh gambar lingkungan perbuatan yang bisa merusak lingkungan. . - Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan - Siswa memperhatikan penjelasan yang di sampaikan Rasa ingin tahu Rasa hormat, perhatian, dan rasa ingin tahu guru dan bersiap- siap untuk menggunakan media gambar. melakukan kegiatan berikutnya 2.2 Elaborasi Waktu: ( 25 menit) Kegiatan guru - Guru membagi siswa menjadi Kegiatan siswa - Secara bersama siswa 4 kelompok, setiap kelompok memperhatikan penjelasan terdiri atas 4-5 siswa. dari guru mengenai cara Nilai karakter Menghargai - Setiap kelompok diberikan membentuk kelompok tugas untuk dikerjakan secara bersama dengan anggota - Siswa mengerjakan tugas kelompok. kelompoknya. Guru - Siswa berdiskusi atau tanya memperbolehkan siswa jawab bersama kelompoknya membaca materi dalam buku. masing- masing dan saling - Guru berkeliling mengamati siswa yang sedang berdiskusi bersama kelompoknya masing- membantu dalam kelompok Kerja sama, Tanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan masing. Percaya diri - Guru memfasilitasi siswa Tanggung untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergiliran. - Perwakilan masing- masing jawab kelompok menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas - Guru bersama siswa membahas tugas tersebut. secara bergiliran dan kelompok yang lain menanggapinya. - Secara bersama siswa memperhatikan penjelasan guru dan membahas hasil - Guru memulai permainan diskusi kelompok talking stick dengan mempersiapkan tongkat. Guru menyuruh siswa untuk menutup - Siswa yang memegang semua buku atau materi. tongkat saat nyanyian dihentikan harus menjawab - Guru memberikan tongkat pertanyaan guru seputar materi kepada siswa. Tongkat lalu memelihara lingkungan alam diberikan kepada siswa lain dan buatan disekitar rumah Antusias secara urut. Saat menggulirkan - Siswa lain yang tidak tongkat, permainan diiringi menjawab dengan lagu anak-anak yang pertanyaan harus dinyanyikan oleh siswa sambil memperhatikan dan memikirkan bertepuk tangan bersama-sama. pertanyaan yang diajukan guru. Demikian seterusnya. 2.3 Konfirmasi Kegiatan guru - Guru memberikan umpan waktu: (10 menit) Kegiatan siswa Nilai karakter - Siswa memperhatikan balik positif berupa penguatan penguatan dan kesimpulan kepada siswa atas keberhasilan singkat yang di berikan oleh dalam menjawab pertanyaan guru secara klasikal. Menghargai atau mengerjakan tugas dari guru. - Guru memfasilitasi peserta - Siswa merefleksikan hasil didik melakukan refleksi pembelajaran yang terhadap materi memelihara disampaikan oleh guru. Aktif lingkungan alam dan lingkungan buatan disekitar rumah 3. Penutup Kegiatan guru - Bersama siswa waktu: (10 menit) Kegiatan siswa Nilai karakter - Secara klasikal bersama guru Berfikir menyimpulkan hasil dari siswa menyimpulkan tentang terbuka kegiatan inti. memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah - Guru mengajukan pertanyaan dan meminta beberapa siswa untuk Berani - Siswa mencatat PR mencoba menjawabnya. - Guru memberikan PR untuk mengamati kebersihan di lingkungan rumah mereka masing-masing - Bersama guru, siswa berdoa - Guru mengakhiri pelajaran dan menjawab salam. Religius dengan bersama- sama membaca doa dan mengucapkan salam. I. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 1.Memperlakuk an alam baik Teknik Penilaian Tugas lingkungan Individu dengan Bentuk Instrum Instrumen/ Soal en 1. Salah satu tindakan Tes Tertulis melindungi lingkungan Skor Nilai 10 hidup adalah…. a. Membuang sampah di sungai b. Menggunduli hutan c. Membuat tulisan di kulit pepohonan d. Membuang sampah 10 pada tempatnya 2. Untuk menangkap ikan di sungai digunakan …. a. Pukat harimau c. Kail b. setrum listrik 10 d. racun 3. Yang harus kita lakukan terhadap lingkungan alam adalah…. 10 a. Menelantarkan b. Melestarikan c. Menghabiskan 2. Menjelaskan upaya d. Menghambatnya 4. Agar tidak terjadi erosi mengatasi dan tanah longsor pada masalah hutan gundul maka perlu lingkungan dilakukan … alam. 10 a. Penebangan hutan b. Rekreasi c. Reboisasi d. Pembakaran hutan 5. Untuk mengurangi polusi udara akibat kepulan asap kendaraan 10 bermotor, disekeliling jalan raya.. a. Dibangun selokan b. Dibangun trotoar c. Ditanami penghijauan 10 d. Dipasang tiang listrik 6. Sampah dari daun dapat diolah menjadi …. a. Makanan c. Pupuk b. Kertas d. Kain 7. Jika hutan tidak kita 10 pelihara dengan kemungkinan baik, yang akan terjadi pada saat musim kemarau tiba adalah…. 3.Mengidentifik a. Bahaya banjir asi penyebab b. Bahaya kekeringan pencemaran c. Rawan pangan lingkungan d. Bahaya longsor alam. 10 8. Menangkap ikan dengan alat peledak dan racun merupakan contoh…. a. Merusak lingkungan 10 b. Melestarikan lingkungan c. Mempermudah mendapat ikan d. Menjaga lingkungan laut 9. Kegiatan manusia yang merusak alam adalah …. a. Membuang sampah di sungai b. Menanami halaman rumah c. Mengalirkan air yang tersumbat d. Mengambil sampah dari got 10. Limbah pabrik yang di buang ke sungai mengakibatkan…. a. Pencemaran udara b. Pencemaran air c. Pencemaran tanah d. Pencemaran pada rumah Jumlah Skor Nilai 100 J. Sumber / Media belajar : - Buku paket IPS - LKS - Projektor Mengetahui Guru kelas Hasanudin RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MI. Miftahul Hidayah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : III / II Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Siklus : II (Dua) Pertemuan : II ( kedua ) A. Standar Kompetensi Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama disekitar rumah dan sekolah. B. Kompetensi Dasar Memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah. C. Indikator 1. Memperlakukan lingkungan buatan dengan baik 2. Mengidentifikasi penyebab pencemaran lingkungan buatan 3. Menjelaskan cara melestarikan lingkungan buatan . D. Tujuan Pembelajaran 1. Memberi contoh yang baik cara memperlakukan lingkungan buatan 2. Siswa mampu menjelaskan penyebab pencemaran lingkungan buatan. 3. Siswa dapat menjelaskan cara melestarikan lingkungan buatan. E. Nilai Karakter yang diharapkan : - rasa hormat dan perhatian, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerja sama, disiplin, saling menghargai, dan ketekunan F. Materi Pokok - Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan dilingkungan rumah G. Metode / Metode Pembelajaran - Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas. - Model talking stick H. Langkah- langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan Waktu: ( 5 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter - Mengucap salam dan berdoa - Menjawab salam dan berdoa Religius - Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. - Menyiapkan media berupa Gambar contoh memperlakukan lingkungan alam dan lingkungan buatan buatan, dan contoh gambar perbuatan yang bisa merusak lingkungan. Rasa ingin - Guru melakukan apersepsi tahu tentang materi pembelajaran. - Guru menjelaskan tujuan - Memperhatikan tujuan pembelajaran pembelajaran yang akan yang dijelaskan oleh guru dicapai - Guru melakukan absensi Bersama guru melakukan absensi 2. Kegiatan Inti 2.1 Eksplorasi Waktu: ( 20 menit) Kegiatan guru - Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Kegiatan siswa - Aktif dalam melakukan Tanya jawab Nilai karakter Berani mengeluarkan pendapat memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah agar siswa dapat mencari informasi tentang materi tersebut. -Guru menampilkan media - Siswa memperhatikan media gambar kenampakan alam dan gambar contoh kenampakan buatan memperlakukan lingkungan . alam dan lingkungan buatan - Guru menjelaskan materi buatan, dan contoh gambar pembelajaran dengan perbuatan yang bisa merusak lingkungan. menggunakan media gambar. Rasa ingin tahu Rasa hormat, perhatian, dan rasa ingin tahu - Siswa memperhatikan penjelasan yang di sampaikan guru dan bersiap- siap untuk melakukan kegiatan berikutnya 2.2 Elaborasi Waktu: ( 25 menit) Kegiatan guru - Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok Kegiatan siswa - Secara bersama siswa memperhatikan penjelasan Nilai karakter Menghargai terdiri atas 4-5 siswa. - Setiap kelompok diberikan tugas untuk dikerjakan secara bersama dengan anggota dari guru mengenai cara membentuk kelompok - Siswa mengerjakan tugas kelompok. kelompoknya. Gurumemperbolehkan siswa membaca materi dalam buku. - Guru berkeliling mengamati siswa yang sedang berdiskusi bersama kelompoknya masing- masing. - Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara bergiliran. - Siswa berdiskusi atau tanya Kerja sama, jawab bersama Tanggung kelompoknya masing- jawab masing dan saling membantu dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan - Perwakilan masing- masing kelompok menjelaskan hasil Percaya diri Tanggung jawab diskusinya di depan kelas - Guru bersama siswa membahas tugas tersebut. secara bergiliran dan kelompok yang lain menanggapinya. - Secara bersama siswa memperhatikan penjelasan guru dan membahas hasil diskusi kelompok - Guru memulai permainan talking stick dengan mempersiapkan tongkat. Guru menyuruh siswa untuk menutup semua buku atau materi. - Siswa yang memegang tongkat saat nyanyian dihentikan harus menjawab pertanyaan guru seputar materi memelihara lingkungan alam - Guru memberikan tongkat Antusias kepada siswa. Tongkat lalu dan buatan disekitar rumah diberikan kepada siswa lain secara urut. Saat menggulirkan tongkat, permainan diiringi dengan lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh siswa sambil bertepuk tangan bersama-sama. - iswa lain yang tidak menjawab pertanyaan harus memperhatikan dan memikirkan pertanyaan yang diajukan guru. Demikian seterusnya. 2.3 Konfirmasi Kegiatan guru - Guru memberikan umpan waktu: (10 menit) Kegiatan siswa Nilai karakter - Siswa memperhatikan balik positif berupa penguatan penguatan dan kesimpulan kepada siswa atas singkat yang di berikan oleh keberhasilan dalam menjawab guru secara klasikal. Menghargai pertanyaan atau mengerjakan tugas dari guru. - Guru memfasilitasi peserta - Siswa merefleksikan hasil didik melakukan refleksi pembelajaran yang terhadap materi memelihara disampaikan oleh guru. Aktif lingkungan alam dan buatan di lingkungan rumah. 2.4 Penutup Kegiatan guru - Bersama siswa waktu: (10 menit) Kegiatan siswa Nilai karakter - Secara klasikal bersama guru Berfikir menyimpulkan hasil dari siswa menyimpulkan tentang terbuka kegiatan inti. memelihara lingkungan alam - Guru mengajukan pertanyaan dan meminta dan buatan disekitar rumah beberapa siswa untuk Berani menjawabnya. - Siswa mencatat PR mencoba - Guru memberikan PR untuk mengamati kebersihan yang terjadi di lingkungan rumah mereka masing-masing - Bersama guru, siswa berdoa - Guru mengakhiri pelajaran dan menjawab salam. dengan bersama- sama Religius membaca doa dan mengucapkan salam. I. Penilaian Indikator Teknik Pencapaian Penilaia Kompetensi n 1.Memperlaku Tugas kan lingkungan Individu Bentuk Instrumen Tes Tertulis Skor Instrumen/ Soal Nilai 1. Berikut ini cara merawat 10 kebersihan sekolah, yaitu …. buatan dengan a. Mencoret-coret tembok sekolah baik b. Mengecat tembok sekolah c. Merusak tembok d. Membuang sampah pada tempatnya 2. Kegiatan menanam pohon Disekitar rumah merupakan tindakan …. a. Mengotori rumah b. Mengundang penyakit c. Melestarikan lingkungan d. Merusak rumah 3. Selokan disekitar rumah harus dijaga kebersihannya yaitu 10 dengan cara…. a. Di bersihkan setiap hari b. Bergotong-royong membersihkan seminggu sekali c. Dibiarkan saja 10 d. Tidak perlu di bersihkan 4. Agar tampak asri dan indah, disekitar rumah kita …. a. Buat lubang untuk menimbun 2. Mengidentifika sampah si penyebab b. Cangkul pencemaran singkong untuk menanam lingkungan c. Tanami bunga-bungaan alam d. Biarkan saja 10 5. Dampak negatif air selokan yang menggenang adalah menjadi tempat…. a. Sarang nyamuk b. Memelihara ikan 10 c. Memelihara lele d. Memelihara belut 6. Tindakan merusak alam di lingkungan sekolah, yaitu…. a. Menyiram tanaman yang layu b. Mencabut tanaman di taman c. Memupuk tanaman bunga d. Membersihkan 3. Menjelaskan rumput halaman 7. Di daerah perkotaan sering di 10 Cara terjadi banjir, salah satu penyebabnya adalah…. melestarikan a. Selokan mampet b. Udara kotor lingkungan 10 c. Racun limbah d. Kotoran hewan buatan 8. Usaha yang dilakukan agar danau menjadi lestari adalah …. a. Membuang sampah ke danau b. Mebuat perahu di danau c. Memasang tiang 10 listrik disekitar danau d. Menanam pepohonan disekitar danau 9. Perkebunan diusahakan kelapa oleh sawit manusia, karena kelapa sawit dapat dibuat…. 10 a. Minyak goring c. Bensin b. Bahan bakar d. Makanan 10. Sayur-sayuran dan buah- buahan yang busuk termasuk jenis sampah…. Jumlah Skor Nilai J. Sumber / Media belajar : - Buku paket IPS - LKS - Projektor a. Kering c. Basah b. Berbahaya d. Buatan 10 100 Mengetahui Guru kelas Hasanudin Lampiran 10 INSTRUMEN TES SIKLUS II Nama : Kelas : Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Kegiatan manusia yang merusak alam adalah …. a. Membuang sampah di sungai b. Menanami halaman rumah c. Mengalirkan air yang tersumbat d. Mengambil sampah dari got 2. Kegiatan menanam pohon disekitar rumah merupakan tindakan …. a. Mengotori rumah b. Mengundang penyakit c. Melestarikan lingkungan d. Merusak rumah 3. Jika hutan tidak kita pelihara dengan baik, kemungkinan yang akan terjadi pada saat musim kemarau tiba adalah…. a. Bahaya banjir b. Bahaya kekeringan c. Rawan pangan d. Bahaya longsor 4. Tindakan merusak alam di lingkungan sekolah,yaitu…. a. Menyiram tanaman yang layu b. Mencabut tanaman di taman c. Memupuk tanaman bunga d. Membersihkan rumput di halaman 5. Sampah dari daun dapat diolah menjadi …. a. Makanan c. Pupuk b. Kertas d. Kain 6. Salah satu tindakan melindungi lingkungan hidup adalah…. a. Membuang sampah di sungai b. Menggunduli hutan c. Membuat tulisan di kulit pepohonan d. Membuang sampah pada tempatnya 7. Di daerah perkotaan sering terjadi banjir, salah satu penyebabnya adalah…. a. Selokan mampet b. Udara kotor c. Racun limbah d. Kotoran hewan 8. Untuk mengurangi polusi udara akibat kepulan asap kendaraan bermotor, disekeliling jalan raya …. a. Dibangun selokan b. Dibangun trotoar c. Ditanami penghijauan d. Dipasang tiang listrik 9. Usaha yang dilakukan agar danau menjadi lestari adalah …. a. Membuang sampah ke danau b. Mebuat perahu di danau c. Memasang tiang listrik disekitar danau d. Menanam pepohonan disekitar danau 10. Untuk menangkap ikan di sungai digunakan …. a. Pukat harimau c. racun b. Kail d. setrum listrik 11. Agar tidak terjadi erosi dan tanah longsor pada hutan gundul maka perlu dilakukan … a. Penebangan hutan b. Rekreasi c. Reboisasi d. Pembakaran hutan 12. Yang harus kita lakukan terhadap lingkungan alam adalah…. a. Menelantarkan b. Melestarikan c. Menghabiskan d. Menghambatnya 13. Merawat dan melestarikan lingkungan sekitar menjadi kewajiban …. a. Orang dewasa c. Orang tua b. Petugas kebersihan d. Kita bersama 14. Perkebunan kelapa sawit diusahakan oleh manusia, karena kelapa sawit dapat dibuat…. a. Minyak goreng c. Bahan bakar b. Bensin d. Makanan 15. Selokan disekitar rumah harus dijaga kebersihannya yaitu dengan cara…. a. Di bersihkan setiap hari b. Bergotong-royong membersihkan seminggu sekali c. Dibiarkan saja d. Tidak perlu di bersihkan 16. Dampak negatif air selokan yang menggenang adalah menjadi tempat…. a. Sarang nyamuk b. Memelihara ikan c. Memelihara lele d. Memelihara belut 17. Menangkap ikan dengan alat peledak dan racun merupakan contoh…. a. Merusak lingkungan c. Mempermudah mendapat ikan b. Melestarikan lingkungan d. Menjaga lingkungan laut 18. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang busuk termasuk jenis sampah…. a. Kering c. Berbahaya b. Basah d. Buatan 19. Asap kendaraan menimbulkan pencemaran … a. Air c. udara b. Tanah d. sungai 20. Agar tampak asri dan indah, disekitar rumah kita …. a. Buat lubang untuk menimbun sampah b. Cangkul untuk menanam singkong c. Tanami bunga-bungaan d. Biarkan saja Lampiran 11 KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TEST SIKLUS I dan SIKLUS II SIKLUS I SIKLUS II 1. c 1. a 2. a 2. c 3. b 3. d 4. b 4. b 5. d 5. c 6. c 6. d 7. d 7. a 8. a 8. c 9. b 9. d 10. b 10. b 11. b 11. c 12. a 12. a 13. b 13. d 14. c 14. a 15. d 15. b 16. a 16. a 17. c 17. a 18. b 18. b 19. a 19. c 20. d 20. c Lampiran 12 FOTO PROSES PEMBELAJARAN Guru membuka pelajaran Guru menampilkan media pembelajaran Guru menampilkan apersepsi Guru menjelaskan materi pembelajaran Guru membimbing kelompok diskusi Siswa mempresentasikan hasil diskusi Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran Siswa mengerjakan soal evaluasi Lampiran 13 LEMBAR UJI REFERENSI Nama : HASANUDIN NIM : 1811018300008 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul Skripsi : PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III DI MI MIFTAHUL HIDAYAH PONDOK GEDE KOTA BEKASI No 1 2 3 4 5 6 7 Judul Buku/Referensi Pengarang Kompilasi Undang-Undang & Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: FITK PRESS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru,( Jakarta: Gaung Persada, 2012). Portofolio dalam Pembelajaran IPS,( Bandung : Rosda Karya, 2009). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. XVI. Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005). Abd. Rozak, Fauzan, dan Ali Nurdin Yudhi Munadi Arnie Fajar Muhibbin Syah Rahimsyah dan Styo Adhie Suyono dan Hariyanto Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Nana Sudjana Rosdakarya, 1989), Hal. Skripsi 1 2 2,10 dan 12 6 dan10 6 6 6 Paraf Pembimbing 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Cooperative Learning Teori Agus dan Aplikasi Paikem, Suprijono. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009). Zainal Arifin, Evaluasi Zainal Arifin Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009). Konsep Dasar IPS ( Bandung : UPI Press, 2006). Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin Pengembangan, Pemanfaatan, Rudi Susilana dan Penilaian, ( Bandung : dan Cepi CV Wacana Prima, 2009) Riyana Metode Pembelajaran, ( Sumiati dan Bandung : CV Wacana Asra Prima, 2009). Kamus Populer Ilmiah, Adi Satrio (Visi7, 2005), Cet. I. Perencanaan dan Desain Wina Sanjaya Sistem Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada, 2012). http://agung030492.blogspot. com/2011/06/mediaaudio_14.html. Peningkatan Kualitas Aprilia Isti Pembelajaran IPS melalui Wardani Model Talking Stick dengan media Visual pada Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang,( Semarang : UNES, 2013). Penggunaan Media Gambar Dayu Arief Bermakna pada mata Ilham Zah Pelajaran Pkn Materi Pokok Masalah Sosial Guna Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gambiran 03. Prosedur Penelitian, Suharsimi (Yogyakarta: PT. Rineka Arikanto Cipta, 2010). 7 7 10 dan14 15 15,16, 19,dan 20 15 18 25 26 27 30, 31, 39, dan 42 19 20 Pengantar Ststistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011). Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012). Anas Sudijono M.Ngalim Purwanto 42 42 Jakarta, 15 November 2014 Penguji Referensi Nafia Wafiqni,M.Pd NIP. 198110032009122004 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Hasanudin lahir pada tanggal 10 Mei 1985, anak ke delapan dari sepuluh bersaudara dari pasangan Alm. Bapak Namin dan Almh. Ibu Sa’on. Saat ini penulis bertempat tinggal di Jl. Kemang Sari IV RT 02/19 Kelurahan Jati Bening Baru Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi Jawa Barat 17412 bersama isteri Dina Nur Ariyani dan satu anak Zelda Alfiyah Hasan (1 Tahun). Penulis memulai pendidikan di MI Miftahul Hidayah Pondok Gede lulus pada tahun 1998, melanjutkan ke MTS Miftahul Amal Pondok Gede dan lulus pada tahun 2001, kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Al-Imaroh Cikarang Barat lulus pada tahun 2004. Penulis pertama kali mengajar di Madarasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi tahun 2004 sampai sekarang.