MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN

advertisement
MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN
PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA PERUSAHAAN REKSADANA
SYARIAH
(Studi Kasus PT. BNI Sekurities Investment Management)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Serjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh :
Anisus Sholihah
NIM: 105046101626
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIH HIDAYATULLAH
JAKARTA 1431 H / 2010
“MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN
KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA
PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH”
(Studi Kasus PT. BNI Securities Investment Management)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh :
Anisus Sholihah
105046101626
Pembimbing:
DR. HASANUDDIN, M, Ag
NIP. 196103041955031001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Mekanisme Dan Tata Cara Pembelian, Penjualan
Kembali Dan Pengalihan Unit Penyertaan Pada Perusahaan Reksadana
Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada
Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 17 Juni 2010
Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM
NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua
: Dr. Euis Amalia M.Ag
NIP. 197107011998032002
(......................................)
Sekretaris
: H. Ah. Azharuddin Latief M.Ag, MH
NIP. 197407252001121001
(......................................)
Pembimbing I : Dr. Hasanuddin M. Ag
(......................................)
NIP. 1956090061982031004
Penguji I
: Drs. Zainul Arifin Yusuf M.Pd
NIP. 195607121981031003
(......................................)
Penguji II
: H. Irfan Humaidi, S.Ag, MM
NIP. 195507061992031001
(......................................)
KATA PENGANTAR
¯2lµƒo ­G¡‹+݉ƒo  2Ù{´
Alhamdulillahi Robbil‘Alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
penguasa alam semesta, yang senantiasa melimpahkan kehidupan penulis dengan Rahmat
dan kasih sayangNya yang tiada terhingga. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya.
Alhamdulillah, meskipun penulis mengalami banyak halangan dan rintangan dalam
menyelesaikan studi skripsi ini, namun penulis dapat memetik hikmah dari pengalaman
yang penulis alami.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Ah.Azharuddin Latief, M.Ag, selaku Ketua
dan Sekertaris Jurusan Muamalat.
3. Bapak Dr. Hasanuddin M.Ag, atas kesediaannya meluangkan waktu kepada
penulis
untuk
membimbing
dan
mengarahkan
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Zainul Arifin Yusuf M.Pd dan Bapak Dr. H. A. Juaini Syukri Lcs.
MA, selaku penguji skripsi penulis yang telah mengarahkan dan membimbing
i
sehingga penulis dapat melengkapi kekurangan yang ada sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
berbagai bekal ilmu kepada penulis selama kuliah
6. Pimpinan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan perpustakaan pusat
Syarif Hidayatullah Jakarta dan staff yang telah memberikan fasilitas untuk
mengadakan studi perpustakaan.
7.
Bapak Sandi, mba Desi, dan seluruh kru PT. BNI Sekurities Investment
Management yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah mengasuh jiwa dan raga ananda,
memberikan semangat dan doa restu yang tak terhingga untuk segala hal yang
hamba lakukan. Mertuaku Tercinta Suamiku tercinta dan Ananda tersayang Adikadik terkuatku.
9. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah kelas C angkatan 2005, yang telah
mengisi hari-hari kuliahku.
Hanya kepada Allah, penulis memanjatkan doa dan puji syukur. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
ii
Jakarta, 1 Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………..vii
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………………………5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………….6
D. Metodologi Penelitian ……………………………………………………...7
E. Kajian Pustaka (Review Studi terdahulu) ………………………………….8
F. Objek Penelitian ……………………………………………………………9
G. Sistematika Penulisan ……………………………………………………...10
BAB II TINJAUAN TEORITIS ……………………………………………………....12
A. Investasi Dalam Perspektif Islam …………………………………………..12
1. Pengertian dan Tujuan Investasi ……………………………………....12
2. Risiko Dalam Berinvestasi ………………………………………….....13
3. Norma Dalam Berinvestasi Syariah …………………………………...15
B. Reksa Dana di Indonesia ………………………………………………….15
1
Pendirian Reksadana di Indonesia………………………………...15
2
Perbedaan Reksadana PT Dengan Perseroan Terbatas Biasa……..20
iv
3
Perbedaan Reksadana KIK dengan Persekutuan Biasa …………..20
C. Reksadana …………………………………………………………………22
1. Pengertian Reksadana ……….………………………………………..22
2. Pengertian Reksadana Syariah ………………………………………..23
3. Biaya dan keuntungan Reksadana Syariah …………………………...25
4. Landasan Hukun Reksadana syariah ………………………………....27
5. Jenis-jenis Reksadana Syariah ………………………………………..30
6. Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah ……………………...32
7. Perbedaan antara Reksadana syariah dan Reksadana
Konvensional …………………………………………………………33
8. Prinsip-prinsip Operasional Reksadana Syariah ……………………..35
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BNI SECURITIES ………………………….39
A. Latar belakang …………………………………………………………..39
B. Visi dan Misi PT. BNI Securities Investment Management ……………40
C. Struktur dan management ……………………………………………….40
D. Jenis-jenis Produk yang dikembangkan …………………………………41
BAB IV
DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….45
A. Ketentuan dan prosedur yang diterapkan oleh PT. BNI
Securities dalam pembelian, penjualan dan pengalihan
v
Unit penyertaan pada perusahaan Reksadana Syariah ………………….45
B. Mekanisme hubungan unit penyertaan antara Manager
investasi dengan Bank custodian ……………………………………...60
C. Tinjauan Hukum Islam Mengenai Jual Beli dan
Pengalihan Unit Penyertaan Dalam Reksadana Syariah ………………62
BAB V
PENUTUP ………………………………………………………………….69
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...69
B. Saran …………………………………………………………………….71
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..73
LAMPIRAN …………………………………………………………………………….75
DAFTAR TABEL
vi
1. Tabel 1.1 Perbedaan Saham Reksadana Terbuka Dengan Saham Reksadana
Tertutup ………………………………………………………………….17
2. Tabel 1.2 Perbedaan Reksadana Syariah Dan Reksadana Konvensional …………..33
3. Tabel 1.3 Skema Pembelian Atau Pemesanan Unit Penyertaan BNI Dana
Syariah Dan Bni Danaplus Syariah ……………………………………...48
4. Tabel 1.4 Skema Penjualan Unit Penyertaan BNI Dana Syariah
Dan BNI Danaplus Syariah ……………………………………………...53
5. Tabel 1.5 Skema Pengalihan Unit Penyertaan BNI Dana Syariah
Dan BNI Danaplus Syariah ……………………………………………...58
vii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 1 Juni 2010
Anisus Sholihah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sesungguhnya mencari kehalalan dan menjauhkan keharaman merupakan
kewajiban agama yang diharuskan bagi setiap muslim untuk komitmen dengannya.
Seharusnya hal tersebut tidak terhalangi dengan kesibukan-kesibukan hidup atau
keinginan untuk memperbanyak dan menambah simpanan harta.
Pemerintah negara-negara di dunia pun mengeluarkan undang-undang yang
mengharuskan transaksi atas surat-surat berharga (saham, obligasi, cek, reksadana,
dan sejenisnya) baik membeli maupun menjual dilaksanakan di pasar surat berharga
(bursa efek), baik pasar tersebut tidak teratur maupun pasar teratur atau pasar
tersebut pasar resmi atau bukan. 1
Sedangkan sejarah perkembangan industri keuangan syariah itu
yang
meliputi perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu
proses sejarah yang sangat panjang. Lahirnya agama islam sekitar 15 abad yang lalu
meletakkan dasar penerapan prinsip syariah dalam industri keuangan, karena dalam
Islam dikenal kaedah muamalat yang merupakan kaedah hukum atas hubungan
antara manusia, yang didalamnya termasuk hubungan perdagangan dalam arti luas.
1
Husein As-Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Bursa Efek- Tuntunan Islam Dalam Transaksi di
Pasar Modal, (Jakarta:Pustaka Progresif, 2004), h.33.
Selanjutnya penerapan syariah pada sektor di luar industri perbankan, juga
telah dijalankan pada industri asuransi dan industri pasar modal syariah. Pada
industri pasar modal, prinsip syariah telah diterapkan pada instrumen obligasi,
saham dan Fund yang lebih dikenal dengan nama Reksadana. Adapun negara yang
pertama kali memperkenalkan untuk mengimplementasikan prinsip syariah di sektor
pasar modal adalah negara Jordania dan Pakistan, dan kedua negara tersebut juga
telah menyusun dasar hukum penerbitan Obligasi Syariah.
Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian
dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar
modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi
keuangannya. Secara factual, pasar modal telah menjadi financial nerve-counter
(saraf finansial dunia) dunia ekonomi modern. Bahkan ekonomi modern tidak
mungkin eksis tanpa adanya pasar modal yang terorganisir dengan baik.
Sebagaimana institusi modern, pasar modal tidak terlepas dari berbagai
kelemahan dan kesalahan. Salah satunya adalah tindakan spekulasi. Pada umumnya
proses-proses transaksi bisnis yang terjadi dikendalikan oleh para spekulan. Mereka
selalu memperhatikan perubahan pasar, membuat strategi analisis dan perhitungan,
serta mengambil tindakan spekulasi di dalam pembelian maupun penjualan saham.
Aktifitas inilah yang membuat pasar tetap aktif. Tetapi aktifitas ini tidak selamanya
menguntungkan, terutama ketika menimbulkan depresi yang luar biasa. Bagi
minoritas masyarakat, Reksadana bukanlah hal baru bagi mereka yang bergelut
dibidang investasi karena dengan adanya Reksadana mereka lebih mudah
berinvestasi dengan jumlah nominal yang tidak terlalu besar.
Dengan jumlah dana sedikit yang dimiliki, merekapun dapat berpartisipasi
dalam pasar modal Indonesia yang berprospek positif. Akan tetapi bagi masyarakat
yang belum familiar dengan Reksadana, mereka justru acuh tak acuh dengan
prospek tersebut. Karena ketidaktahuan masyarakat, sering kali uang mengendap di
Bank tanpa manfaat dan tidak menghasilkan return apapun. Justru menjadikan uang
tersebut terpakai sia-sia tanpa tujuan. Itu terjadi karena faktor ketidaktahuan
masyarakat tentang Reksadana.
Di negara berkembang seperti Malaysia, Singapura dll, Reksadana di negara
tersebut di dominasi oleh para ibu rumah tangga dan mahasiswa yang secara
keseharian bukanlah profesi yang menghasilkan uang banyak. Dengan pengetahuan
yang dimiliki dan diaplikasikan dengan mempercayakan dananya ke lembaga
Reksadana untuk dikelola berdasarkan ketentuan dan syarat yang berlaku. 2
Secara umum penerapan prinsip syariah dalam industri pasar modal
khususnya pada instrumen saham dilakukan berdasarkan penilaian atas saham
masing-masing perusahaan, karena instrumen saham secara natural telah sesuai
dengan prinsip syariah mengingat sifat saham yang dimaksud bersifat penyertaan.
2
Wawancara Pribadi dengan Hendra Kholid. Jakarta, Mei 2007
Para ahli fiqih berpendapat bahwa suatu saham dapat memenuhi prinsip
syariah apabila kegiatan perusahan yang menerbitkan saham tersebut tidak
mencakup pada hal-hal yang dilarang, seperti : 3
1. Alkohol
2. Perjudian
3. Produksi yang bahan bakunya berasal dari babi
4. Pornograpi
5. Jasa keuangan yang bersifat konvensional
6. Asuransi yang bersifat konvensional
Perkembangan industri keuangan syariah yang salah satunya adalah pasar
modal menimbulkan berbagai macam persepsi dimasyarakat. Menurut kotler,
persepsi adalah bagian dari faktor psikologis yang merupakan salah satu faktor
utama yang mempengaruhi prilaku pembeli. Apabila persepsi masyarakat terhadap
pasar modal investasi jenis reksadana positif, maka tidak menutup kemungkinan
bahwa masyarakat akan mengalokasikan dana idlenya ke instrumen investasi jenis
reksadana.
Dalam aplikasi di dunia pasar modal terutama reksadana ini, tentunya calon
nasabah harus memenuhi persyaratan yang berlaku ketika calon nasabah ingin
bergabung dalam perusahaan tersebut untuk menjadi nasabah dan membeli unit
penyertaan. Ketika telah resmi terdaftar sebagai nasabah tentunya akan ada
3
Diakses dari WWW.inforeksadana.com tanggal 21 oktober 2009
transaksi yang terjadi dalam kerja sama ini baik itu transaksi penjualan, pembelian
dan pengalihan unit penyertaan dalam account nasabah.
Berdasarkan latar belakang di atas inilah, penulis tertarik untuk mengetahui
prosedur dan tata cara serta mekenisme yang diaplikasikan oleh perusahaan
reksadana lebih lanjut dan lebih terperinci lagi menjelaskan tentang investasi jenis
reksadana dengan judul “ MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN,
PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA
PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH ’’
B.
Pembatasan Dan Perumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini,
maka penulis membatasinya dengan menanyakan langsung kepada pakar atau
ahlinya di bidang Reksadana Syariah atau dengan cara mengadakan wawancara
langsung kepada pihak perusahaan Reksadana Syariah yang sudah ditentukan. Agar
pembahasan dalam penelitian ini teratur dan sistematis, maka penulis perlu
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur atau mekanisme dan tata cara pembelian, penjualan dan
pengalihan unit penyertaan dalam reksadana syariah ?
2. Apakah ada biaya yang dikenakan kepada pemegang unit ketika akan menjual,
membeli atau mengalihkan unit penyertaanya ?
3. Bagaimana hubungan kerja sama antara manager investasi dengan Bank
Kustodian pada praktek jual beli dan pengalihan unit penyertaan pada
Reksadana Syariah?
4. Apakah status hukum unit penyertaan pada Reksadana Syariah ditinjau dari
segi syariat Islam?
C.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui mekanisme dan tata cara pembelian, penjualan dan
pengalihan unit penyertaan dalam Reksadana Syariah.
2. Untuk mengetahui lebih jauh operasional reksadana syariah khususnya
dalam pembelian, penjualan dan pengalihan unit penyertaan.
3. Untuk mengetahui peranan dan hubungan antara Manager Investasi
dengan Bank Kustodian pada perusahaan Reksadana Syariah.
4. Untuk mengetahui hukum Islam tentang jualbeli unit penyertaan pada
Perusahaan Reksadana Syariah.
Manfaat dari penelitian yaitu :
1. Memberikan wawasan secara langsung kepada penulis dan pembaca
tentang tata cara secara teoritis dan praktis tentang instrumen pasar modal
dalam ekonomi Islam khususnya Investasi Reksadana Syariah.
2. Sebagai bahan bacaan tambahan dan referensi dikalangan akademisi dan
mahasiswa atau para pihak-pihak yang memerlukan.
3. Mendapatkan informasi yang akurat tentang status hukum memperjualbelikan dan mengalihkan unit penyertaan pada perusahaan Reksadana
Syariah jika ditinjau dari syariat Islam.
D.
Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif karena untuk
mengetahui bagaimanakah mekanisme dan tata cara pembelian, penjualan
kembali dan pengalihan unit penyertaan Reksadana Syariah pada PT. BNI
Securities Investment Management.
2.
Jenis data dan Sumber data
a. Data Primer
: Kuesioner yang berupa pertanyaan yang langsung
ditanyakan kepada pakar dan ahlinya dari PT. BNI
Securities Investment Management, yang dianggap
berkompeten dan berwenang untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
b. Data Sekunder : Buku, Majalah, surat kabar, Internet, dan sumber-sumber
lain yang dapat mendukung penelitian ini.
3.
Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung atau
wawancara dengan pihak dari PT. BNI Securities Investment
Management.
b. Studi Pustaka melalui berbagai literatur buku, modul, dan skripsi untuk
mendapatkan berbagai teori, data-data dan konsep yang relevan dengan
topik penelitian untuk mendukung data penelitian.
c. Studi Online yaitu pencarian data melalui internet dan website yang
dianggap perlu untuk diakses untuk menambah data penelitian.
4.
Pedoman Penulisan Laporan
Untuk penulisan laporan ini penulis mengacu pada buku “ PEDOMAN
PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2007”
E.
Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu)
1. Yuni Rahmawati pada tahun 2003 Judul " PERANAN MANAGER
INVESTASI DALAM PENGEMBANGAN REKSADANA SYARIAH " (
Studi kasus PT. Danareksa Invesment Management ) penelitian ini bertujuan
untuk mengungkapkan sejauh mana manager investasi suatu lembaga keuangan
Reksadana Syariah menentukan kebijakan-kebijakan investasi yang tepat dalam
mengelola portofolio investasinya sehingga akan mendatangkan keuntungan
bagi para pemegang unit penyertaan.
2. Suhartini pada tahun 2005 Judul " MEKANISME PENGELOLAAN
INVESTASI KEUANGAN SECARA SYARIAH PADA PERUSAHAAN
REKSADANA
SYARIAH
"(Studi
kasus
PT.
Danareksa
Investment
Management) penelitian ini lebih memfokuskan pada bagaimana managemen
perusahaan Reksadana Syariah mengelola portofolio investasi keuangannya
sesuai dengan prinsip-prinsip Islami yang bebas dari unsur riba, gharar, maysir
dan lain-lain.
3. Kartono pada tahun 2005 Judul " MANAGEMENT RISIKO DALAM
ASURANSI SYARIAH " (Studi kasus PT. Asuransi MAA Syariah) penelitian
ini membahas bagaimana manager investasi asuransi mengelola risiko
operasional perusahaan sehingga risiko tersebut tidak mendatangkan kerugian
dan dampak buruk yang besar bagi perusahaan.
4. Zainal
pada tahun 2008 Judul " ANALISIS MANAGEMENT RISIKO
INVESTASI PADA REKSADANA SYARIAH" (Studi kasus PT. Mandiri
Management Invesment). Penelitian ini membahas bagaimana manager investasi
mengatasi masalah-masalah yang timbul dan risiko-risiko yang akan dihadapi
berkaitan dengan portofolio efek tersebut.
F.
Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek Penelitian yang dipilih untuk memperkenalkan
produk Reksadana Syariah lebih jauh adalah produk Reksadana Syariah yang
dikelola oleh PT. BNI Securities Investment Management sebagai Manager
Investasi yang bertempat di Sudirman Plaza Indofood Tower lantai 16, Jl. Jend.
Sudirman Kav 76-78 Jakarta 10210 Indonesia,Telp: 2554 3946.
G.
Sistematika Penulisan
BAB I
: Menyajikan Pendahuluan. Meliputi latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka
(review studi terdahulu), objek penelitian, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II
: Menyajikan Landasan Teori. Meliputi pengertian dan tujuan investasi,
risiko dalam berinvestasi, investasi dalam perspektif Islam, norma
dalam
berinvestasi
syariah,reksadana
di
Indonesia,
perbedaan
reksadana PT dengan perusahaan perseroan biasa, perbedaan
reksadana KIK dengan persekutuan biasa, pengertian Reksadana
Syariah, biaya dan keuntungan investasi Reksadana Syariah, landasan
hukum reksadana syariah, jenis-jenis Reksadana Syariah, Nilai Aktiva
Bersih Reksadana Syariah, prinsip-prinsip operasional Reksadana
syariah, dan perbedaan antara Reksadana Syariah dengan Reksadana
Konvensional.
BAB III
: Menyajikan Tinjauan Umum Reksadana Syariah PT. BNI Securities
Investment Management. Meliputi Latar belakang, Visi dan Misi,
struktur dan management, dan jenis-jenis produk yang dikembangkan.
BAB VI
: Menyajikan Data Hasil Penelitian dan Pembahasan. Meliputi ketentuan
dan prosedur yang diterapkan oleh PT. BNI Securities dalam
pembelian, penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan pada
reksadana syariah, mekanisme hubungan unit penyertaan antara
menager investasi dengan Bank kustodian, serta tinjauan hukum Islam
mengenai jual beli dan pengalihan unit penyertaan dalam reksadana
syariah.
BAB V
: Menyajikan Penutup. Meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Investasi Dalam Perspektif Islam
1.
Pengertian dan Tujuan Investasi
Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi didefinisikan
sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan. 1 Dan dalam kamus lengkap ekonomi, investasi
didefinisikan sebagai penukaran uang dalam bentuk kekayaan lain seperti saham
atau kekayaan tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu
tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Sedangkan pendapat lainnya investasi
diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
yang akan datang. Selain itu investasi berarti mengorbankan dollar sekarang untuk
masa depan. 2
Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investai pada
financial assets dan investasi pada real assets. Investasi pada financial assets
dilakukan di pasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, Commercial Paper,
1
Nurul Huda dan Mustofa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana,
2008), Cet.II, h. 7
2
Ibid., h.7
1
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan
dipasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, reksadana, opsi dan yang
lainnya. Sedangkan investasi pada real assets dapat dilakukan dengan pembelian
aset produktif, pembelian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan dan yang
lainnya. Sedangkan tujuan dari Investasi adalah mendapatkan keuntungan. Dalam
konteks perekonomian, menurut Tandelilin (2001), ada beberapa motif mengapa
seseorang melakukan investasi antara lain :
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak dimasa depan
b. Mengurangi tekanan inflasi
c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak
2.
Risiko dalam Berinvestasi
Setiap keputusan investasi pasti mengandung dua hal, yaitu risiko dan
return. Risiko memiliki hubungan positif dan linear dengan return yang diharapkan
dalam suatu investasi, sehingga semakin besar return yang diharapkan maka
semakin besar pula risiko yang akan ditanggung oleh seorang investor.
Menurut Tandelilin dalam analisis tradisional, risiko total dari berbagai aset
keuangan bersumber dari : 3
3
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,( Jakarta :
kencana, 2008)Cet, II.h.15
2
a. Interest Rete risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas return akibat
perubahan tingkat suku bunga yang berpengaruh negatif pada harga sekuritas.
b. Market Risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi
dalam keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada seluruh sekuritas.
c. Inflation Risk yaitu suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah
purchasing power risk.
d. Bussiness Risk yaitu risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri
tertentu.
e. Financial Risk yaitu risiko yang timbul karena penggunaan Leverage finansial
oleh perusahaan.
f. Liquidity Risk yaitu risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu
dimana sekuritas diperdagangkan.
g. Exchange Rate Risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas Return sekuritas
karena fluktuasi kurs currency.
h. Country Risk yaitu risiko yang menyangkut politik suatu negara sehingga
mengarah pada Political Risk.
Pada umumnya seorang investor adalah risk averse. Oleh karena itu, mereka lebih
memilih melakukan difersifikasi dalam portofolio investasinya guna mengurangi
sebagian risiko yang harus ditanggunganya.
3
3.
Norma Dalam Berinvestasi Syariah
Islam sebagai hidup yang mengatur seluruh sisi kehidupan umat manusia,
menawarkan berbagai cara dan kiat untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan
norma dan aturan Allah SWT. Dalam berinvestasi pun Allah dan Rasul-Nya
memberikan petunjuk dan rambu-rambu pokok yang seyogianya diikuti oleh setiap
umat yang beriman. Diantara rambu-rambu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Terbebas dari unsur riba
b. Terhindar dari unsur Gharar
c. Terhindar dari unsur judi (maysir)
d. Terhindar dari unsur haram
e. Terhindar dari unsur syubhat.
B.
Reksadana di Indonesia
1. Pendirian Reksadana Di Indonesia
Dilihat dari segi bentuk, reksadana di Indonesia mempunyai dua bentuk
yaitu reksadana berbentuk perseroan dan reksadana berbentuk kontrak investasi
kolektif. Kedua macam reksadana tersebut mempunyai perbedaan mengenai
pendirian, harta kekayaan dan pembubaran masing-masing.
Tata cara pendirian, pembubaran, harta, dan kepengurusan dari kedua
macam reksadana tersebut di Indonesia masing-masing diatur dalam UUPM,
peraturan pemerintah, keputusan ketua BAPEPAM dalam bentuk peraturan
4
BAPEPAM, dan perjanjian pengelolaan dan penitipan atau kontrak investasi
kolektif. 4
a. Reksadana perseroan
Penjelasan pasal 18 ayat (1) huruf a UUPM mengatakan bahwa :
“ Reksadana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan
usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya
dana dan penjualan saham tersebut diinvestasikan dalam berbagai
jenis efek yang diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal.”
Reksadana berbentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan
sifatnya menjadi reksadana tertutup dan reksadana terbuka.
Reksadana tertutup adalah reksadana berbentuk perseroan yang
menjual sahamnya kepada investor melalui penawaran umum
perdana di bursa efek, sehingga apabila investor ingin menjual
sahamnya kembali, mereka dapat menjual sahamnya kepada investor
lainnYa melalui bursa, bukan melalui manager investasi atau kepada
penerbitnya. 5 Sedangkan reksadana terbuka adalah bentuk perseroan
4
Gunawan Widjaja dan Alwira Prajna Ramanya, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab
Manager Investasi Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 7
5
Sapto Raharjo, Paduan Investasi Reksadana, (Jakarta : PT. AlexMedia Komputindo, 2004), h.12.
5
yang menawarkan dan dan membeli kembali saham-sahamnya dari
investor sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. 6
Saham dalam reksadana terbuka dan saham reksadana
tertutup mempunyai beberapa perbedaan antara lain :
No. Reksadana Tertutup
1
Menjual
sahamnya
penawaran
sampai
Reksadana Terbuka
umum
batas
pada Menjual sahamnya secara terusperdana menerus sepanjang ada investor
modal
dasar, yang membeli
tetapi dapat menerbitkan saham
baru melalui right issue
2
Saham reksadana dicatatkan di Saham reksa dana tidak dicatat di
bursa efek
3
bursa efek
Investor tidak dapat menjual Investor dapat menjual kembali
kembali
saham
yang saham yang dimilikinya kepada
dimilikinya kepada reksadana, reksadana
tetapi
kepada
investor
lain
melalui bursa.
4
6
Harga
jual-beli
saham Harga
jual-beli
saham
Munir Fuady, Pasar Modal Modern, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996), h. 107.
6
antara
tergantung pada penawaran dan reksadana
permintaan antar investor bursa
dengan
investor
didasarkan pada NAB persaham
yang dihitung Bank Kustodian
5
Saham
mempunyai
nilai Saham
nominal
6
tidak
mempunyai
nilai
nominal
Harga saham diperdagangkan di Harga saham diperdagangkan sesuai
b.
R efek sesuai harga pasar NAB
bursa
e
(permintaan
dan penawaran)
7
k awal ditentukan perseroan NAB awal Rp. 1.000.000
NAB
8
s on investment diperoleh Return on investment diperoleh dari
Return
daria deviden, capital gain, dan deviden,
d bonus
saham
9
capital
gain,
dan
perubahan NAB
a
Transaksi
dalam jumlah banyak Transaksi dalam jumlah banyak
n
berpengaruh,
karena harga tidak
berpengaruh,
karena
a
saham
ditentukan berdasrkan diperdagangkan sesuai NAB
supply dan demand
k
Tabel 1.1
Reksadana berbentuk perseroan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 7
7
Tjipto Darmadji, Hendy M fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab,
(Jakarta : Salemba empat, 2001),h.149
7
1) Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT)
2) Pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak
antara direksi perusahaan dengan Manager Investasi yang
ditunjuk.
3) Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak
antaradireksi perusahaan dengan Bank Kustodian.
b.
Reksadana Kontrak Investasi Kolektif
Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah reksadana
yang dibentuk berdasarkan kontrak antara manager investasi
dengan Bank Kustodian. Penjelasan pasal 18 ayat 1 Huruf b
UUPM memberikan pangertian Kontrak Investasi Kolektif
(KIK), yaitu :
“ Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara
manager investasi dan bank custodian yang mengikat
pemegang unit penyertaan dimana manager investasi diberi
wewenang unit mengelola portofolio investasi kolektif dan
bank custodian diberi wewenang untuk melaksanakan
penitipan kolektif.”
8
Dengan demikian, reksadana KIK adalah wadah
dimana pemodal dapat ikut serta mengadakan investasi dalam
pirtofolio efek milik bersama yang dikelola oleh manager
investasi yang telah mendapat lisensi dari BAPEPAM,
memperoleh jasa penyimpanan dan pencatatan atas harta
bersama dari bank umum yang telah mendapat izin usaha
sebagai custodian dari BAPEPAM serta berhak atas
informasi nilai bersih dari harta bersama secara harian.8
2.
Perbedaan Reksadana PT Dengan Perseroan Terbatas Biasa.
Reksadana berbentuk perseroan walaupun berdiri sebagai suatu perseroan
terbatas (PT), mempunyai perbedaan dengan PT biasa. Jika PT biasa memiliki
organ direksi dan komisaris, reksadana berbentuk perseroan mempunyai direksi
namun tidak terdapat komisaris.
Direksi dalam PT biasa berperan sebagai pengelola asset/aktiva PT
tersebut. Namun, dalam reksadana berbentuk perseroan direksi tidak mengelola
langsung asset PT, melainkan direksi hanya sebagai pengawas saja. Hal tersebut
dikarenakan pengelolaan asset/aktiva reksadana berbentuk perseroan dilakukan
oleh manager investasi yang ditunjuk oleh direksi. Namun direksi berbentuk
perseroan tersebut tetap bertanggungjawab kepada pemegang saham atas
8
Iwan P.Pontjowinoto, Peran Manager Investasi Dalam Reksadana, Bapepam, Capital Market
Society (CMS), Majalah Uang Dan Efek, (Jakarta : 1997), h.86
9
kelangsungan dan prestasi reksadana. 9 Selain itu, harta kekayaan atau asset
dalamreksadana berbentuk perseroan tidak disimpan oleh direksi, melainkan
oleh Bank Kustodian yang ditunjuk oleh direksi.
Selain itu jual beli saham dalam reksadana PT tidak memerlukan
persetujuan dengan perseroan terbatas.
3.
Perbedaan Reksadana KIK Dengan Persekutuan Biasa
menurut KUHP dibagi menjadi persekutuan umum dan persekutuan khusus.
Reksadana KIK adalah suatu bentuk persekutuan khusus bagi para pemegang
unit penyertaan reksadana tersebut. Reksadana KIK disebut sebagai persekutuan
khusus karena reksadana KIK mempunyai maksud dan tujuan khusus untuk
menjalankan usaha dalam bidang reksadana.
Seperti sudah diketahui bahwa reksadana KIK tidak berbadan hukum dan
didirikan berdasarkan perjanjian untuk pihak ketiga yaitu antara manager
investasi dan Bank custodian, untuk kepentingan para pemegang unit
penyertaan. Sedangkan dalam persekutuan, pendirian persekutuan berdasarkan
pada perjanjian para sekutu yang hendak mendirikan persekutuan tersebut untuk
kepentingan persekutuan tersebut.
Dalam persekutuan, pengurusan persekutuan tersebut dilakukan oleh
sekutu pengurus. Dalam hal reksadana KIK investor persekutuan hanya
9
Victor Purba, Perkembangan Dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003,
(Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000), h.238
10
merupakan sekutu diam, manager investasi adalah pengurus, bank custodian
sebagai lembaga penitipan kolektif.
Pembagian keuntungan dalampersekutuan apabila tidak ditetapkan dlam
perjanjian, maka ditetapkan menurut “Azaz Keseimbangan.” Sedangkan dalam
reksadana KIK, pembagian keuntungan yang diperoleh dari dana yang
diinvestasikan dibagikan sesuai dengan kebijakan manager investasi, dan
pemegang unit penyertaan memiliki hak untuk memperoleh pembagian
keuntungan secra proporsional sesuai dengan jumlah unit penyertaan yang
dimilikinya.
Pasal 1646 KUH Perdata mengatakan persekutuan berakhir apabila :
a. Dengan lewatnya waktu untuk mana persekutuan telah diadakan
b. Dengan munahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yang
menjadi pokok persekutuan.
c. Atas kehendak semata-mata dari beberapa atau seorang sekutu.
d. Jika salah seorang sekutu meninggal atau ditaruh dibawah
pengampunan, atau dinyatakan pailit.
Reksadana KIK berakhir apabila diperintahkan oleh BAPEPAM No.
IV.B.1 butir 17 berbunyi :
“
BAPEPAM
berwenang
membekukan
kegiatan
reksadana,
mengamankan kekayaan, dan menunjuk manager investasi lain untuk
11
mengelola kekayaan reksadana, atau membubarkan reksadana
dimaksud.”
Atau memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian
KIK-nya.
C.
Reksadana Syariah
1. Pengertian Reksadana
Ditinjau dari asal kata, reksa dana berasal dari kosa kata 'reksa' yang artinya
'jaga' atau 'pelihara' dan 'dana' yang berarti 'uang' atau 'kumpulan uang'. Jadi,
reksa dana bisa diartikan sebagai 'kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk
suatu kepentingan'. Mengacu pada Undang-undang Nomor 8 tahun 1995, reksa dana
adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. 10
2. Pengertian Reksadana Syariah
Sejarah Reksadana dimulai dan dikenalkan pertama kalinya di negara Belgia
pada tahun 1822 dalam bentuk Reksadana tertutup. Tahun 1860 Reksadana mulai
menyebar ke Inggris , Skotlandia dalam bentuk Unit Investment Trusts
10
11
dan tahun
www. Reksadana.com tanggal 6 juni 2010
11
Gunawan Widjaja dan Alwira Prajna Ramanya, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab
Manager Investasi Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 7
12
1920 mulai dikenal di USA dengan nama “Mutual Fund” menunjuk pada
pemanfaatan Fund yang dikelola untuk kepentingan bersama. 12
Sedangkan di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal
sudah terjadi sejak tahun 1997. diawali dengan lahirnya Reksa Dana Syariah yang
diprakarsai Dana Reksa.
Dalam melakukan transaksi Reksadana syariah tidak diperbolehkan
melakukan tindakan spekulasi yang didalamnya mengandung harar seperti Najzy
(Penawaran Palsu), ikhtikar dan tindakan spekulasi lainnya. Definisi Menurut UU
Pasar Modal: Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio
Efek oleh Manajer Investasi
Sedangkan menurut kutipan buku dari Jaka E. Cahyono reksadana adalah
Kata "Reksadana" dikenal dengan sebutan UNIT TRUST di Inggris yang berarti
"Unit atau saham atau kepercayaan yang dikelola". 13 Sedangkan secara istilah,
reksadana berarti sebuah wadah dimana masyarakat dapat menginvestasikan
dananya dan oleh pengurusnya (Manajer Investasi) dana itu diinvestasikan ke
portofolio efek. 14 Reksa dana ini merupakan solusi bagi para pemodal kecil yang
12
Frits H. Pangemanan, “ Memotret Reksadana Dunia, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS),
Majalah Uang dan Efek, (Jakarta: 1997), h. 47
13
Jaka E.Cahyono, Cara jitu meraih untung dari Reksadana,(Jakarta:Elex Media
Komputindo,2004),h.16.
14
Ibid,h 19
13
ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relative kecil dan
kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Sedangkan Reksadana Syariah adalah
reksadana yang berlandaskan syariat Islam yaitu portofolionya hanya berinvestasi
pada instrumen yang sesuai dengan syariah Islam dan menghindari unsur Gharar,
Maisir dan riba didalamnya. Pengertian yang lebih khusus lagi diberikan oleh DSNMUI yang mendefinisikan bahwa reksadana syariah adalah reksadana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad
antara pemodal sebagai pemilik harta dengan Manager Investasi sebagai pengelola
maupun Manager Investasi sebagai Wakil Shohib Al maal dengan pengguna
investasi. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam reksadana syariah
terdapat 3 pihak yang saling berkaitan yaitu : 15
a. Antara Manager Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal dengan investor
dilakukan dengan sistem akad Wakalah bil Ujrah.
b. Investor sebagai shohibul maal menyerahkankan dananya kepada Manager
Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal.
c. Kemudian manager investasi melaksanakan investasi bagi kepentingan
investor.
15
Himpunan Fatwa DSN-MUI untuk LKS, edisi I (Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2001) h.154
14
3. Biaya dan Keuntungan Reksadana Syariah
a. Biaya Operasional Reksadana Syariah
Dalam investasi Reksadana Syariah ini tentunya perusahaan menentukan
biaya yang akan dibebankan kepada investor sebagai biaya operasional dana yang
dikelola oleh manager investasi. Pada umumnya biaya yang dibebankan kepada
investor atau pemegang Unit Penyertaan sebagai biaya operasional diantaranya
sebagai berikut :
1). Biaya Pembelian (Subscription Fee)
: 1%
2). Biaya Penjualan kembali (Redemption Fee) minimal 6 bulan
: 1%
3). Biaya Pengalihan (Switcing Fee)
: 0%
Namun dalam penentuan biaya operasional ini masing-masing perusahaan
Reksadana
Syariah
mempunyai
standarisasi
biaya
yang
berbeda-beda
presentasenya. 16
b. Pembagian Keuntungan Reksadana Syariah
Pembagian keuntungan reksadana syariah mengacu pada prinsip operasional
yang digunakan. Prinsip operasional yang digunakan dalam reksadana syariah yaitu
Prinsip Mudhorobah atau Qiradh, oleh karena itu pihak-pihak yang terlibat dalam
reksadana
16
syariah
sama-sama
memperoleh
keuntungan
Prospektus Reksadana Syariah PNM DANA SEJAHTERA II
15
atau
sama-sama
menanggung kerugian (Profit and Loss Sharing). 17 Dalam hal ini ketika ada
keuntungan, maka investor mendapatkan keuntungan dari investasinya dan manager
investasi sebagai wakil shohibul maal akan mendapatkan keunungan pula berupa
ujroh atas usahanya, tetapi apabila investasinya mengalami kerugian baik investor
atau manager investasi selaku wakil shohibul maal akan merugi pula karena tidak
ada fee/ ujroh atas usahanya.
Unsur terpenting dalam pembagian keuntungan adalah emiten, manager
investasi dan investor. Pertama-tama Emiten yang mendapat keuntungan, yang
kemudian keuntungan itu dibagi kepada manager Investasi sebagai wakil shohibul
maal. Keuntungan yang diperoleh Manager Investasi sebagai wakil shohibul maal
selanjutnya diserahkan seluruhnya kepada investor setelah dipotong biaya
operasional. 18
4.
Landasan Hukum Reksadana Syariah.
Reksadana Syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang melandasi
beroperasinya reksadana syariah ini, salah satu ketentuan yang ditetapkan
oleh UU Pasar Modal No.8 tahun 1995. Sementara itu bila Reksadana
17
A.Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengesahan)
(Jakarta:PT.Raja Grafindo,2002),h.209.
18
Ibid., h.210
16
syariah itu harus sesuai dengan aturan muamalah secara syariah yang
berpangkal pada sumber pokok ajaran islam dan ijtihad para ulama, seperti
Fatwa DSN yang tertuang dalam pedoman pelaksanaan investasi untuk
Reksadana Syariah.
Bila memperhatikan Fatwa DSN-MUI tentang pedoman pelaksanaan
investasi untuk Reksadana Syariah yang menjadi dalil Syariah diantaranya
adalah :
a. Firman Allah SWT :
☺⌧
☺
☺
☺
(٢٧۵: ‫)اﻟﺒﻘﺮة‬
Artinya : “ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil
riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.”
17
Firman Allah SWT :
⌧
(٢٩ : ‫)اﻟﻨﺲ‬
☺
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.”
Firman Allah SWT :
☺
⌧
(١: ‫)اﻟﻤﺎىﺪة‬
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut
yang dikehendaki-Nya.”
18
Dari ayat Al-Quran diatas dapat disimpulkan bahwa Allah telah mengatur semua
aktifitas manusia di dunia baik mengenai jualbeli, investasi hubungan antara manusia
dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan manusia di dunia maupun di akhirat.
Allah mengajarkan kepada setiap manusia bahwa segala macam muamalat yang
dilakukan oleh umat manusia harus menguntungkan semua pihak dan tidak ada pihak
manapun yang dirugikan atau dizholimi, semua transaksi atau akad yang melibatkan pihak
terkait harus berdasarkan rasa suka sama rela tanpa adanya unsur penipuan termasuk riba
dalam transaksi apapun karena dapat menjerat salah satu pihak.
Begitu pula surat Al-Maidah yang menjelaskan dan mengajarkan manusia tentang
kewajiban memenuhi akad –akad yang telah disepakati oleh pihak terkait dan dalam ayat
itulah Allah menegaskan bahwa segala sesuatu yang dihalalkan Allah sesungguhnya
diperbolehkan dalam segala hal kecuali ada dalil yang mengharamkan/ mengubah hokum
hal;al menjadi hokum yang haram untuk dikerjakan. Contohnya ketika manusia
diperbolehkan menginvestasikan uangnya ke jalan yang benar untuk diberikan kepada
penjual Al-Quran untuk dapat mengembangkan usahanya maka itu diperbolehkan tetapi
ketika uang tersebut akan diinvestasikan ke jalan yang tidak baik atau untuk
mempertaruhkan uangnya dimeja judi maka hal tersebut diharamkan karena perbuatan
tersebut sudah melanggar aturan Islam.
b. Perizinan Manager Investasi
19
c. Pasal 30 ayat 1 UU Pasar Modal yang berbunyi “Yang dapat melakukan
kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah
memperoleh Ijin Usaha dari Bapepam”
d. Tata cara dan proses perijinan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam
No.IX.A.13 tentang ketentuan-ketentuan untuk menerbitkan efek syariah.
e. Perizinan Bank Kustodian
f. Pasal 43 ayat 1 UUPM (Undang-Undang Pasar Modal) yang isinya “Yang dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah memperoleh
persetujuan dari Bapepam.”
g. Tata cara dan proses persetujuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam
No. VI.A.1
5.
Jenis-jenis Reksadana Syariah
Berdasarkan jenisnya investasi Reksadana terbagi menjadi empat kategori
Yaitu : 19
a. Reksadana pasar uang (Money Market Funds MMF)
Reksadana pasar uang adalah Reksadana yang melakukan Investasi 100% pada
Efek pasar uang, yaitu efek-efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun.
Umumnya, instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini, meliputi
deposito,SBI, obligasi atau efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari
19
M.Nadratuzzaman Hosen, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, ( Jakarta: PKES, 2008), h.191
20
satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan tingkat risiko
paling rendah dan cocok untuk investor yang ingin menginvestasikan dananya
dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).
b. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds/FIF)
Reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang
bersifat utang seperti obligasi dan surat utang lainnya dan 20% dari dana yang
dikelola dapat diinvestasikan dalam instrumen lainnya. Reksadana jenis ini
memiliki risiko relatif lebih besar dari reksadana pasar uang yang tujuan
investasinya untuk menghasilkan return yang stabil. Efek bersifat utang
umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, SBI,
obligasi dan instrumen lainnya. FIF yang terdapat diindonesia lebih banyak
memanfatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar investasinya.
c. Reksadana Saham ( Equity Funds /EF)
Reksadana saham merupakan reksadana yang melakukan investasi sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang bersifat
Ekuitas (saham) dan 20% dari dana yang dikelola dapat diinvestasikan dalam
instrumen lainnya. Reksadana jenis ini memiliki risiko yang paling tinggi
dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, tentunya juga memiliki return
yang lebih tinggi. Berbeda dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan
21
obligasi, demand investor berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham
umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa Capital Gain
melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain hasil dai Capital Gain, efek
saham juga memberikan hasil lain berupa deviden.
d. Reksadana Campuran (Balance Funds)
Tidak seperti MMF, FIF, dan EF yang memiliki batasan alokasi investasi yang
boleh dilakukan, Reksadana campuran dapat melakukan investasinya baik pada
efek utang maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Reksadana
campuran dapat diartikan reksadana yang melakukan investasi dalam efek
ekuitas dan efek utang yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk dalam
kategori FIF.
6.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah
Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu efek dan
kekayaan lain dari Reksadana dikurangi seluruh kewajibannya. NAB merupakan
suatu mekanisme informasi untuk memantau perkembangan peningkatan atau
penurunan nilai suatu aset reksadana, menghitung NAB perusahaan perunit
penyertaan adalah tugas Bank Kustodian. Nilai Aktiva Bersih Reksadana terbuka
persaham dihitung setiap hari dan diumumkan kepada masyarakat, sedangkan Nilai
Aktiva Bersih Reksadana Tertutup dihitung hanya satu kali seminggu. Dalam
perhitungan NAB sudah dimasukkan semua biaya seperti : biaya pengelolaan, biaya
22
Bank Kustodian, akuntan publik dan biaya-biaya lainnya. Jadi NAB yang
diumumkan adalah nilai investai yang dimiliki investor. Perhitungan NAB adalah
sebagai berikut : Total Aktiva Bersih pada periode tertentu :
TOTAL NAB =
Nilai Aktiva – Total Kewajiban
Nilai Aktiva Bersih perunit pada periode tertentu :
NAB Perunit =
Total NAB
Total unit penyertaan (saham) yang diterbitkan
7.
Perbedaan antara Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional 20
Keterangan
Reksadana Konvensional
Reksadana Syariah
Akad
Kontrak Bisnis
Kontrak
bisnis
dengan
sistem mudhorobah
Mekanisme
Berdasarkan Kontrak Bisnis Akad
antara
pengguna
MI
dan
investasi
mudhorobah
Jenis
Instrumen Konvensional
instrumen
Emiten
Hanya
pada
instrumen
keuangan syariah
Emiten Non halal dan halal
20
Hanya pada emiten yang
Zainal, " Analisis Management Risiko Investasi Pada Reksadana Syariah" ( Studi Kasus PT.
Mandiri Management Invesment).” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta,2008) h.19.
23
kegiatan
usahanya
berdasarkan syariah
Transaksi
Sesuai dengan legal formal
Dalam
transaksi
penuh
saja
kehati-hatian, tidak dalam
spekulasi dan unsur Gharar.
Kondisi
Sesuai dengan legal formal Tidak mengandung unsur
Emiten
saja
riba, jika emiten memiliki
nisbah untung lebih dari 82
% (hutang 45%) dan modal
55%
management
yang
melanggar prinsip islami
Pembagian
Sesuai dengan legal formal Keuntungan
Hasil
dan kontrak bisnis
dibagikan
proporsional
keuntungan
diterima
dan
yang
akan
investor
harus
terlebih dahulu dibersihkan
dari unsur non halal.
Tabel 1.2
24
8.
Prinsip Operasional Reksadana Syariah
Prinsip pengelolaan Reksadana Syariah ada tiga macam yaitu :
a. Instrumen investasi ysng diperbolehkan yaitu yang sesuai dengan syariah
Islam, yaitu instrumen saham dimana pembagian deviden didasarkan pada
laba usaha, instrumen investasi surat hutang yang berdasarkan syariah/
melakukan penempatan- penempatan pada Bank-Bank syariah.
b. Jenis usaha emiten yaitu jenis usaha yang kegiatan usahanya tidak
bertentangan dengan syariah Islam, seperti :
1) usaha perjudian atau usaha yang dilarang oleh islam
2) lembaga keuangan konvensioanl seperti Bank Konvensional, asuransi
Konvensional dan lain-lain.
3) perusahaan yang memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan
makanan dan minuman yang haram.
c. Adanya pemisahan terhadap pendapatan yang tidak halal yaitu pemisahan
pendapatan yang halal dengan yang tidak sesuai dengan syariah islam dari
kekayaan Reksadana dalam NAB harian.
Sedangkan Prinsip akad transaksi atau kerja sama mitra yang
digunakan dalam investasi Reksadana Syariah adalah prinsip Mudhorobah
atau Qiradh. Prinsip Mudhorobah atau qiradh ini diartikan sebagai sebuah
25
ikatan atau sistem dimana seseorang memberikan hartanya kepada orang
lain untuk dikelola hartanya dengan ketentuan bahwa keuntungan yang
diperoleh dari hasil pengelolaan tersebut dibagi antara kebua belah pihak
yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak di awal perjanjian. 21
Mudhorobah didefinisikan sebagai bentuk penyerahan harta dari
Shohibul maal (Pemilik Dana/Modal) kepada Mudhorib (Pengelola Dana)
sebagai modal usaha, sedangkan keuntungannya dibagi sesuai nisbah
(Perbandingan Laba/Rugi) yang disepakati. Jika terjadi kerugian maka
ditutupi dengan laba yang diperoleh. Namun jika dalam akad Mudhorobah
tidak mendapatkan laba sama sekali atau mengalami kerugian, maka
Mudhorib (Pengelola Dana) tidak berhak diberi upah atas usahanya, dan
Shohibul Maal (Pemilik Dana) tidak berhak menuntut kerugian kepada
mudhorib. Demikian ini jika kerugian tidak disebabkan kelalaian dari pihak
Mudhorib. 22
Mudhorobah atau Qiradh memiliki ketentuan rukun, syarat dan
jenisnya. Diantaranya adalah : 23
21
Ibid, hal 207-208
22
HM.Dumairi Nor Dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf , ( Sidogiri : Pustaka Sidogiri, 2008 ) Cet,
II. Hal, 69-70
23
Ibid, hal 71-73
26
a. Rukun Mudhorobah / Qiradh
1.
Malik/Shohibul Maal/Pemilik Modal
2. ‘Amil/Mudhorib/Pengelola Dana
3. Maal/Harta Pokok, Modal atau Dana
4. ‘Amal/Usaha
5. Ribb/Laba atau keuntungan
6. Shighat ‘Ijab Qabul’/Serah Terima
b. Syarat Mudhorobah / Qiradh
Dalam akad Mudhorobah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,
yaitu :
1. Modal harus berupa uang, perak atau emas
2. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad.
3. Pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola umtuk
mengelola dananya pada semua sektor yang sesuai dengan syariah.
4. Tidak memberi batasan waktu yang mengikat
c. Jenis Mudhorobah / Qiradh
Mudhorobah ada dua yaitu :
1. Mudhorobah Mutlaqoh adalah bentuk kerjasama antara pemilik
modal dengan pengelola modal yang cakupannya sangat luas dan
27
tidak dibatasi oleh spesifikasi atau ketentuan jenis usaha, waktu,
daerah bisnis, bentuk pengelolaan dan mitra kerjanya.
2. Mudhorobah Muqoyyadah disubut juga dengan istilah restricted
mudhorobah/spesified
mudhorobah
adalah
kebalikan
dari
mudhorobah muthlaqoh. Artinya, pengelola dana/modal dibatasi
dengan jenis usaha, waktu, tempat usaha dan sebagainya.
28
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BNI SEKURITIES INVESTMENT MANAGEMENT
A.
Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan visi sebagai universal Banking, PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, tanggal 12 April 1995, mendirikan anak perusahaan yang
bergerak dibidang invesyment banking dengan bentuk hukum Persero Terbatas
bernama PT. BNI Securities. Pertama kali berdiri PT. BNI Securities memiliki
modal dasar sebesar Rp.30.000.000.000,- (tiga puluh Milyar rupiah) dengan modal
disetor sebesar Rp.15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah). Mengingat aktifitas
pasar modal di Indonesia terus berkembang, pada tahun 1999, modal dasar diubah
menjadi Rp.200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah).
Pemegang saham terdiri dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
sebanyak 99,85% dan koperasi karyawan PT. BNI Securities sebesar 0,15%.
Sampai akhir tahun 2006 total ekuitas telah berkembang menjadi Rp. 323,1 miliar
dengan pendapatan usaha dan laba bersih di akhir tahun 2006 mencapai Rp. 69,5
miliar dan Rp. 30 miliar.
Di dalam kegiatan jasa investasi dan keuangan, kepercayaan merupakan
faktor terpenting. Sebagai perusahaan lokal, perseroan didukung oleh staf
berpengalaman yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai pasar dan mampu
menangani segala aspek berkenaan dengan eksekusi suatu peluang bisnis.
Kemampuan ini didukung dengan profesionalisme yang tinggi membuat perseroan
mampu menunjukkan track record yang baik dan membawa perseroan menjadi
suatu lembaga keuangan yang handal dan dapat dipercaya.
B.
Visi dan misi PT. BNI Securities
Visi
2008
: 10 besar perusahaan securitas di indonesia
2011
: Perusahaan dengan Layanan Investasi Retail Terbesar Di
2016
: Acuan bagi Perusahaan-perusahaan sekuritas di Indonesia.
Indonesia
Misi
Menyediakan solusi-solusi finansial secara lengkap dan untuk meningkatkan
kekayaan nasabah dengan pruden, inofatif dan responsif. Layanan kami disajikan
oleh para profesional yang kompeten dan terpercaya yang mengutamakan
kepentingan nasabah.
C.
Struktur dan Management
Susunan Komisaris
Presiden Komisaris
: Sugeng Rijadi, MM
Komisaris
: Gatot M. Trisnadi, SH.MM
Komisaris
: Finaldi Syamsul K. Haznam,SE
Komisaris
: Drs.John Yuwono,MM
Susunan Direksi
D.
Presiden Direktur
: Hindarmojo Hinuri K.,SE
Direktur
: Jimmy Nyo,S.kom.,M.Sc
Direktur
: Drs. Idhamshah Runizam,MBA
Jenis-jenis Produk yang dikembangkan
1.
BNI Reksa Dana BNIS Saham Syariah.
Reksa
dana
Saham
Syariah
bertujuan
memberikan
tingkat
pertumbuhan nilai investasi yang lebih baik dan optimal dalam jangka panjang
kepada para pemodal yang berpegang pada prinsip-prinsip syariah di Pasar
Modal dengan hasil investasi yang lebih bersih dari unsur riba, grarar dan
maysir.
Sedangkan profil dan tata cara investasi BNI Reksa dana BNIS
Saham Syariah yaitu : 1
a.
Minimum pembelian
: Rp. 1.000.000,-
b.
Minimum penjualan
: Rp. 500.000,-
c.
Minimum pengalihan unit
: Rp. 500.000,-
d.
Biaya pembelian maksimum 0,50% (dihitung berdasarkan nilai setiap
transaksi)
1
Prospectus PT. BNI Securities investment Management hal. 1
1)
Maksimum 1%
: investasi selama kurang dari 3 bulan
2)
Maksimum 0,25% : investasi selama 3 bulan s/d kurang dari 6
bulan.
3)
0%
: investasi selama 6 bulan atau lebih.
4)
Biaya pengalihan
5)
Biaya manager investasi maksimum 1,8% pertahun dari NAB
: 0,00%
(belum termasuk pajak)
6)
Biaya Bank Kustodian 0,20% pertahun dari NAB (belum termasuk
pajak)
2. BNI Dana Syariah.
Tujuan Investasi Dana Syariah adalah untuk memberikan tingkat
pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang kepada para pemodal yang
berpegang pada syariah Islam dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba,
gharar dan maysir. Komposisi portofolionya adalah minimum 80% dan maksimum
98% di Efek Pendapatan Tetap termasuk efek bersifat hutang/investasi, transaksi
REPO yang bersifat Syariah dan Instrumen Pasar Uang yang bersifat Syariah, serta
minimum 2% hingga maksimum 20% di kas atau setara dengan kas.
Manager Investasi melakukan penawaran umum atas masing-masing unit
penyertaan BNI Dana Syariah secara teru menerus sampai dengan jumlah Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) unit penyertaan. Setiap unit penyertaan BNI
Dana Syariah ditawarkan dengan harga awal sebesar Rp. 1000/unit pada hari
pertama penawaran. Hingga unit penyertaan selanjutnya ditetapkan berdasarkan
Nilai Aktiva Bersih perunit penyertaan masing-masing reksadana pada akhir hari
bursa yang bersangkutan.
Biaya pembelian BNI Dana Syariah adalah :
1)
Maksimum 1% : Investasi selama kurang dari 3 bulan
2)
Maksimum 0,25% : Investasi selama 3 bulan s/d kurang
3)
0%
4)
Biaya penjualan atau pengalihan maksimum sebesar 25% dari nilai
dari 6 bulan.
: Investasi selama 6 bulan atau lebih.
transaksi. (Khusus BNI Dana Syariah)
3.
BNI DanaPlus Syariah.
Tujuan Investasi BNI DanaPlus Syariah adalah untuk memberikan nilai
investasi yang lebih baik dan optimal dalam jangka panjang kepada para pemodal
yang berpegang pada syariat Islam dengan hasil investasi yang bersih dari unsur
riba, gharar dan maysir. Komposisi portofolionya adalah minimum 48% dan
maksimum 98% di Efek Pendapatan Tetap, termasuk efek bersifat hutang/investasi,
transaksi REPO yang bersifat Syariah, Instrumen Pasar Uang yang bersifat Syariah,
dan minimum 0% hingga maksimum 50% dalam efek bersifat ekuitas dari
perusahaan-perusahaan yang kegiatan usaha dan hasil usaha utamanya sesuai
dengan syariah, serta minimum 2% dan maksimum 20% di kas atau setara dengan
kas.
Manager Investasi melakukan penawaran umum atas masing-masing unit
penyertaan BNI Dana Syariah secara terus menerus sampai dengan jumlah Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) unit penyertaan. Setiap unit penyertaan BNI
Dana Syariah ditawarkan dengan harga awal sebesar Rp. 1000/unit pada hari
pertama penawaran. Hingga unit penyertaan selanjutnya ditetapkan berdasarkan
Nilai Aktiva Bersih perunit penyertaan masing-masing reksadana pada akhir hari
bursa yang bersangkutan.
Biaya pembelian BNI Dana Syariah adalah :
1)
Maksimum 1%
: investasi selama kurang dari 3 bulan
2)
Maksimum 0,25%
: investasi selama 3 bulan s/d kurang
3)
0%
: investasi selama 6 bulan atau lebih.
4)
Khusus BNI DanaPlus Syariah, tidak ada biaya penjualan dan pengalihan
unit penyertaan.
dari 6 bulan.
BAB IV
DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Ketentuan dan prosedur yang diterapkan oleh PT. BNI Securities dalam
pembelian, penjualan dan pengalihan unit penyertaan pada perusahaan
Reksadana Syariah.
1. Tata Cara Dan Persyaratan Pembelian Unit Penyertaan
a.
Calon Investor harus sudah membaca dan memahami isi prospectus beserta
ketentuan-ketentuan didalamnya.
b.
Calon Investor yang bermaksud mengadakan pembelian unit penyertaan harus
mengajukan permohonan pembelian unit dengan cara mengisi formulir
pembelian unit penyertaan yang dilengkapi dengan foto copi KTP/Jati diri,
NPWP, Bukti pembayaran dan bukti pendukung lainnya.
c.
Pemodal yang baru pertama kali mengadakan pembelian unit penyertaan
disyaratkan untuk mengisi dan menandatangani formulir profil pemodal
sebelum melakukan pembelian.
d.
Pembelian unit penyertaan harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang tercantum dalam prospectus dan formulir pembelian unit penyertaan.
e.
Manager investasi dan bank custodian wajib menolak pesanan pembelian dari
calon pemegang unit penyertaan apabila terdapat pelanggaran ketentuan
sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM Nomor V.D.10.
f.
Permohonan pembelian unit yang menyimpang dari peraturan dan ketentuanketentuan diatas tidak akan dilayani.
g.
Harga pembelian dan pemrosesan pembelian unit penyertaan.
Minimum pembelian awal unit penyertaan adalah sebesar Rp.1.000.000,- (satu
juta rupiah) dan untuk pembelian selanjutnya minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) juga. Setiap unit penyertaan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai
Aktiva Bersih Awal yaitu sebesar Rp.1000 per unit penyertan pada hari pertama
penawaran yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pembelian.
Selanjutnya harga pembelian setiap unit ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
yang ditetapkan pada hari bursa yang bersangkutan. 1
Sedangkan apabila formulir pembelian unit beserta bukti pembayaran dan
fotocopy jati diri yang disetujui oleh manager investasi sampai dengan jam13.00
dan uang untuk pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik oleh
Bank Kustodian pada hari pembelian, akan diproses oleh bank custodian
berdasarkan NAB pada hari yang sama. Namun apabila formulir pembelian unit
beserta bukti pembayaran dan fotocopy jati diri yang disetujui oleh manager
1
Prospektus Reksadana Syariah PT.BNI Investment Management, Prosedur pembelian unit
penyertaan Reksadana Syariah.
investasi setelah jam13.00 dan uang untuk pembayaran untuk pembelian tersebut
diterima dengan baik oleh Bank Kustodian pada hari pembelian, akan diproses oleh
bank custodian berdasarkan NAB pada akhir hari bursa berikutnya.
h.
Biaya pembelian, persetujuan manager investasi dan surat konfirmasi
kepemilikan unit penyertaan.
Untuk pembelian unit penyertaan, pemegang unit akan dibebankan biaya
pembelian sebesar maksimum 1% dari jumlah unit penyertaan yang dibeli moleh
pemodal. Kemudian setelah manager investasi mempertimbangkan dengan
seksama, manager investasi berhak menerima atau menolak pemesanan pembelian
unit penyertaan secara keseluruhan atau sebagian.
Apabila manager investasi sudah memutuskan untuk menerima pemesanan
pembelian maka Surat Konfirmasi kepemilikan unit penyertaan akan dikirim ke
pemegang unit penyertaan atau dapat diambil dikantor manager investasi selambatlambatnya 7 hari bursa setelah disetujuinya formulir pembelian unit dan diterimanya
dana untuk pembelian unit penyertaan.
SKEMA PEMBELIAN ATAU PEMESANAN UNIT PENYERTAAN BNI DANA
SYARIAH DAN BNI DANAPLUS SYARIAH (Tabel 1.3)
PROSEDUR PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN REKSADANA
PEMODAL
MANAGER INVESTASI
SEBELUM MEMESAN UNIT,
PEMODAL HARUS
MEMBACA PROSPEKTUS
TERLEBIH DAHULU
Mengisi form
pembukaan dan
pemesanan
3
Menyetorkan dana
ke rek.reksadana
yang dipesan
2
Start
1
BANK KUSTODIAN
Menerima form
pembukaan,
pemesanan dan
bukti setoran
4
Menerima
instruksi, verifikasi
dan merekonsiliasi
antara dokumen
dengan dana
setoran yang
masuk
5
Mengirimkan
instruksi
pemesanan
6
Merefisi atau
melengkapi data
atau dokumen
8
Menginformasikan
data yang tidak
cocok
Surat konfirmasi
9
7
Rekonsiliasi
cocok?
Keterangan :
1. Sebelum memesan unit penyertaan calon investor harus membaca prospectus
terlebih dahulu. Kemudian calon investor mengisi formulir pembukaan rekening
dan pemesanan unit dan diserahkan kepada manager investasi.
2. Calon investor juga harus menyetorkan dananya ke rekening reksadana yang
dipesan kepada Bank Kustodian.
3. Formulir dan bukti setoran telah diterima oleh manager investasi.
4. Manager Investasi mengirimkan instruksi pemesanan kepada kepada Bank
Kustodian.
5. Bank Kustodian menerima instruksi, verifikasi, dan merekonsiliasi antara dokumen
dengan setoran yang masuk.
6. Bank Kustodian mericek/ merekonsiliasi kembali
7. Bank Kustodian menginformasikan kepada manager investasi data calon investor
yang tidak cocok.
8. Manager investasi mengirimkan data yang tidak cocok kepada calon investor yang
bersangkutan untuk dilengkapi semua data dokumen.
9. Bank Kustodian memberikan surat konfirmasi kepada calon investor, bahwa data/
dokumen yang diterima dari calon investor dinyatakan valid atau tidak valid.
Apabila pembelian unit penyertaan sudah disetujui oleh manager investasi
maka manager investasi akan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor
selambat-lambatnya 7 hari bursa setelah tanggal dierimanya dan disetujuinya
formulir pembelian unit penyertaan oleh manager investasi.
2. Tata cara dan Persyaratan Penjualan kembali unit penyertaan
a. Permohonan penjualan kembali unit penyertaan yang dilakukan oleh pemegang unit
penyertaan dapat dilakukan kapan saja baik sebagian atau seluruhnya dan manager
investasi wajib pembelian kembali unit penyertaan tersebut ada setiap hari bursa.
Penjualan kembali unit penyertaan dilakukan dengan menyampaikan permohonan atau
mengisi formulir penjualan kembali dilengkapi dengan fotocopi bukti jati diri
pemegang unit penyertaan yang sesuai atau yang sama dengan bukti jati diri ketika
melakukan pemesanan pembelian unit.
b. Batas minimal penjualan kembali unit penyertaan adalah sebesar Rp. 500.000,-.
Sedangkan untuk batas maksimum penjualan , manager investasi tidak menetapkan
batas maksimum kecuali apabila dalam satu hari bursa, manager investasi menyimpan
atau menerima permintaan penjualan kembali unit penyertaan lebih dari 20% dari total
Niali Aktiva Bersih, maka kelebihan tersebut akan diproses dan dibukukan serta
dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang
ditentukan berdasarkan metode FIFO (First in First Out). Sesuai dengan peraturan
BAPEPAM No. IV.B.1, Manager Investasi dapat menginstruksikan kepada Bank
Kustodian
atau agen penjual yang ditunjuk untuk menolak atau membatalkan
pembelian kembali atau pelunasan, dengan catatan manager Investasi harus
memberitahukan kepada BAPEPAM dan LK dan mengumumkan kepada pemegang
unit penyertaan apabila terjadi hal-hal berikut :
1) bursa Efek dimana sebagian besar portofolio efek BNI Dana Syariah dan BNI
DanaPlus Syariah diperdagangankan ditutup.
2) perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek BNI Dana Syariah dan BNI
DanaPlus Syariah di bursa efek dihentikan.
3) keadaan darurat dimana BAPEPAM menghentikan kegiatan perdagangan bursa
efek untuk jangka waktu tertentu.
c. Batas saldo kepemilikan unit penyertaan
Saldo minimum kepemilikan unit penyertaan yang harus dipertahankan oleh
pemegang unit penyertaan adalah Rp.500.000,-. Apabila saldo kepemilikan unit
penyertaan yang tersisa kurang dari saldo minimum kepemilikan unit penyertaan sesuai
yang disyaratkan selama 90 hari berturut-turut, maka manager investasi berhak
menutup rekening pemegang unit penyertaan yang bersangkutan, mencairkan seluruh
unit penyertaan yang tersisa milik pemegang unit penyertaan tersebut dan
mengembalikan dana hasil pencairan tersebut dengan pemindahbukuan atau langsung
ditranfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang unit tersebut.
d. Pembayaran penjualan kembali unit penyertaan
Pengembalian dana hasil penjualan kembali akan dibayarkan dalam bentuk
pemindahbukuan/transfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang unit penyertaan
setelah dipotong biaya penjualan. Biaya transfer dibebankan kepada pemegang unit dan
pembayaran ini akan dilakukan sesegera mungkin, tidak lebih dari 7 hari bursa sejak
formulir penjualan kembali unit penyertaan diterima secara lengkap oleh manager
investasi dan Bank Kustodian.
e.
Harga dan biaya penjualan kembali unit penyertaan
Harga penjualan kembali unit penyertaan adalah harga setiap unit penyertaan
pada hari bursa yang ditentukan berdasarkan NAB pada hari bursa berikutnya.
Sedangkan biaya penjualan kembali unit penyertaan sebesar maksimum 25% dari nilai
transaksi yang dikenakan pada saat pemegang unit penyertaan melakukan penjualan
kembali unit penyertaan. Biaya penjualan tersebut akan dibukukan ke dalam
perhitungan nilai NAB kecuali untuk penjualan kembali unit penyertaan BNI DanaPlus
Syariah tidak dikenakan biaya.
f.
Pemrosesan penjualan kembali unit penyertaan
Bagi formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara lengkap
oleh Manager Investasi s/d jam 13.00 WIB maka akan diproses oleh Bank Kustodian
berdasarkan nilai NAB pada akhir hari bursa yang sama. Akan tetapi jika formulir
penjualan kembali unit penyertaan diterima lengkap oleh Manager Investasi setelah jam
13.00 WIB maka akan diproses oleh Bnak Kustodian berdasarkan nilai NAB pada akhir
hari berikutnya.
SKEMA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN BNI DANA SYARIAH DAN BNI
DANAPLUS SYARIAH (Tabel 1.4)
PROSEDUR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN REKSADANA
PEMODAL
MANAGER INVESTASI
BANK KUSTODIAN
Start
1
Mengisi form
Penjualan
Kembali
1
2
Menerima form
Penjualan Kembali
yang telah diisi
3
Mengirimkan
instruksi Penjualan
kembali
Merefisi atau
mengkoreksi data
atau dokumen
4
7
Menerima
instruksi, verifikasi
dan memeriksa
saldo unit
penyertaan
5
Menginformasikan
penolakan
penjualan kembali
6
Saldo unit
cukup?
Surat konfirmasi
9
Rekening Bank
pemilik modal
10
8
Mentranfer dana
penjualan kembali jika
dokumen telah lengkap
Keterangan :
1. Investor mengisi form penjualan kembali dan menyerahkannya kembali ke manager
investasi.
2. Manager investasi telah menerima formulir penjualan kembali dari investor.
3. Manager investasi mengirimkan instruksi penjualan kembali kepada Bank custodian
4. Bank Kustodian meneriam Instruksi, verifikasi dan memeriksa saldo unit
penyertaan investor.
5. Apabila saldo dinyatakaan tidak mencukupi maka Bank Kustodian akan
mengkonfirmasi kepada manager investasi.
6. Manager investasi menginformasikan kepada investor bahwa dokumen penjualan
kembali ditolak
7. Investor harus merevisi dan mengkoreksi data dan dokumennya.
8. Apabila dan mencukupi maka bank custodian akan mentranfer dana penjualan
kembali apabila dokumen telah lengkap.
9. Bank custodian akan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor bahwa
formulirnya disetujui atau ditolak.
10. Bank Kustodian mentranfer dana penjualan kembali ke rekening investor.
Manager investasi berhak menentukan penjualan reksadana BNI DANA
SYARIAH dan BNI DANAPLUS SYARIAH yang dilakukan oleh agen penjual
efek reksadana syariah atau tanpa agen penjual reksadana syariah
3. Tata cara dan persyaratan Pengalihan unit penyertaan
a. Prosedur Pengalihan Unit Penyertaan
Pemegang unit penyertaan dapat mengalihkan sebagian atau seluruh investasinya
ke Reksadana lainnya yang dikelola oleh manager investasi dan Bank Kustodian yang
sama. Sedangkan untuk mengalihkan investasinya dilakukan dengan mengisi dan
menyampaikan formulir pengalihan unit penyertaan kepada Manager Investasi atau
agen yang ditunjuk, dengan menyebutkan nama pemegang unit penyertaan, nama
Reksadana, nomor akun pemegang unit penyertaan
dan nilai investasi yang akan
dialihkan. Pengalihan tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat yang tercantum dan
berlaku dimasing-masing reksadana.
b. Pemrosesan Pengalihan Unit Penyertaan
Pengalihan investasi dari BNI Dana Syariah dan BNI DanaPlus Syariah ke
reksadana lainnya diproses melalui Manager Investasi dengan melakukan pembelian
kembali unit penyertaan yang dimiliki oleh pemegang unit penyertaan dan melakukan
penjualan unit penyertaan reksadana lainnya tersebut yang diinginkan oleh pemegang
unit penyertaan. Diterima atau tidaknya permohonan pengalihan unit penyertaan
tersebut sangat tergantung dari ada atau tidaknya unit penyertaan yang dituju. Formulir
pengalihan unit penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang berlaku dan tercantum dalam prospectus
yang diterima secara lengkap oleh
Manager Investasi atau agen penjual yang ditunjuk manager investasi sampai dengan
pukul 13.00 WIB, maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan NAB
reksadana yang bersangkutan pada akhir hari bursa yang sama. Manager investasi wajib
menyampaikan permohonan pengalihan unit penyertaan tersebut kepada Bank
Kustodian selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB pada hari bursa yang sama.
Sedangkan jika formulir yang telah terisi lengkap diterima oleh manager investasi
setelah jam 13.00 WIB maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan NAB
pada akhir hari bursa berikutnya.
Dana investasi pemegang Unit Penyertaan yang permohonan pengalihan unit
penyertaannya telah diterima oleh manager investasi akan dipindahbukukan oleh Bank
Kustodian dalam akun reksadana yang dituju sesegera mungkin paling lambat 7 hari
bursa terhitung sejak tanggal permohonan pengalihan unit penyertaan disetujui oleh
manager investasi.
c. Rumus Pengalihan Unit Penyertaan
Pengalihan unit penyertaan seluruh atau sebagian dari unit satu ke unit
penyertaan yang lain ditentukan dari nilai hasil penjualan kembali unit penyertaan
semula. Dapat ditentukan dengan rumus :
A = B x Nb : Na
Dimana :A : Jumlah unit penyertaan reksa dana baru hasil pengalihan
B : Jumlah Unit Penyertaan Reksadana lama yang dialihkan
Nb : NAB dalam Rupiah/ unit yang lama yang akan dialihkan
Na : NAB dalam rupiah/unit penyertaan reksadana yang baru. 2
d. Biaya dan Jumlah Pengalihan Unit Penyertaan
Biaya pengalihan unit penyertaan sebesar 25% dari nilai transaksi yang
dikenakan pada saat pemegang unit melakukan pengalihan unitnya. Biaya tersebut akan
dibukukan ke dalam perhitungan NAB, sedangkan pengalihan unit BNI DanaPlus
Syariah tidak dikenakan biaya. Minimum pengalihan adalah Rp.500.000,-. Apabila
jumlah kepemilikan unit kurang dari Rp. 500.000,- maka manager investasi berhak
menutup
akun
tersebut,
mencairkan
seluruh
unit
penyertaan
tersebut
dan
mengembalikan sisa investasinya sesuai dengan NAB pada hari bursa ditutupnya akun
tersebut.
e. Bukti Konfirmasi Perintah Pengalihan Unit Penyertaan
Bank custodian akan mengirimkan surat konfirmasi Transaksi Unit penyertaan
antara lain jumlah unit yang dialihkan serta nilai NAB pada saat pengalihan unit paling
lambat 7 hari bursa setelah aplikasi pengalihan unit diterima dengan baik oleh Bank
Kustodian.
2
Prospektus Resadana Syariah PT. BNI Securities Investment Management, Rumus pengalihan unit
penyertaan.
SKEMA PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN BNI DANA SYARIAH DAN BNI
DANAPLUS SYARIAH (Tabel 1.4)
PROSEDUR PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN REKSADANA
PEMODAL
MANAGER INVESTASI
BANK KUSTODIAN
Start
1
Mengisi form
Pengalihan unit
penyertaan
2
Menerima form
Pengalihan yang
telah diisi
3
Mengirimkan
instruksi
Pengalihan unit
penyertaan
Merefisi atau
mengkoreksi data
atau dokumen
7
Menginformasikan
penolakan
pengalihan unit
penyertaan
8
Surat konfirmasi
4
Menerima
instruksi, verifikasi
dan memeriksa
saldo unit
penyertaan
5
6
Saldo unit
cukup?
Keterangan :
1. Investor mengisi formulir pengalihan unit penyertaan yang akan diserahkan kepada
manager investasi.
2. Manager investasi menerima formulir pengalihan yang telah diisi oleh investor.
3. Manager Investasi mengirimkan instruksi pengalihan unit penyertaan kepada Bank
Kustodian.
4. Bank Kustodian menerima Instruksi, verifikasi dan memeriksa saldo unit
penyertaan investor.
5. Saldo mencukupi atau tidak mencukupi.
6. Apabila saldo tidak mencukupi maka Bank Kustodian akan mengirimkan informasi
kepada manager investasi.
7. Manager investasi menginformasikan penolakan pengalihan unit penyertaan kepada
investor dan investor mengkoreksi data atau dokumen yang dikirimkan.
8. Apabila saldo mencukupi maka Bnak custodian akan mengirimkan surat konfirmasi
kepada investor atas pengalihan unit penyertaannya.
Apabila pembelian unit penyertaan sudah disetujui oleh manager investasi
maka manager investasi akan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor
selambat-lambatnya 7 hari bursa setelah tanggal dierimanya dan disetujuinya
formulir pembelian unit penyertaan oleh manager investasi.
B. Mekanisme hubungan unit penyertaan antara Manager Investasi dengan Bank
Kustodian.
1. Mekanisme Operasional Reksadana Syariah
Perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dengan reksadana
syariah adalah terletak pada proses Screening dalam mengkonstruksi portofolio.
Filterisasi menurut prinsip syariah adalah mengeluarkan saham-saham yang memiliki
aktifitas haram seperti riba, gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok dan lain
sebagainya.
Disamping itu proses filterisasi juga dilakukan dengan cara membersihkan
pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan membersihkannya dengan
cara charity.
Dalam mekanisme kerja yang terjadi di reksadana ada tiga pihak yang terlibat
dalam pengelolaan dana yaitu :
a. Manager
Investasi
sebagai
pengelola
investasi.
Manager
investasi
ini
bertanggungjawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis
investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang
dibutuhkan untuk kepentingan investor. Manager investasi dapat berupa :
1) Perusahaan Efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT yang
khusus menangani reksadana.
2) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan management
investasi (PMI).
b. Bank Kustodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu bank yang bertindak
sebagai penyimpan kekayaan (save keeper) serta administrator reksadana. Dana
yang terkumpul dari sekian banyak investor bukan merupakan bagian dari kekayaan
manager investasi maupun Bank Kustodian, tetapi milik para investor yang
disimpan atas nama reksadana di Bank custodian. Baik manager investasi maupun
Bank Kustodian yang akan melakukan kegiatan ini terlebih dahulu harus mendapat
izin dari BAPEPAM.
c. Pelaku (Perantara) dipasar modal (broker, underwriter) maupun dipasar uang (Bank)
dan pengawas yang dilakukan oleh BAPEPAM. Dalam hal ini yang berhubungan
dengan pasar modal seperti Bursa Efek Jakarta atau Jakarta Islamic Indeks hanya
fund manager dari perusahaan manager investasi saja sementara, investor dalam hal
ini tidak tahu sama sekali atau tidak berhubungan dengan pasar modal untuk
menjual atau membeli unit penyertaan. 3
2. Hubungan Antara Investor Dengan Manager Investasi
Dalam mekanisme operasional reksadana syariah, pola hubungan antara pemilik
modal (investor), manajer investasi, dan pengguna investasi sebagai berikut :
a. Hubungan antara pemodal dan manager investasi dilakukan dengan system wakalah
(perwakilan), dimana pemodal memberikan mandate kepada manager investasi
3
Wawancara pribadi dengan Desi Apriani pada tanggal 27 April 2010
untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan pemodal, sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam prospectus.
b. Sedangkan hubungan antara manager dan pengguna investasi dilakukan dengan
system mudhorobah, yaitu :
1)
Pembagian antara pemilik modal yang diwakili oleh manager investasi dan
pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua
belah pihak.
2)
Pemilik modal hanya menanggung risiko sebesar dana yang telah diberikan.
3)
Manager investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas
investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalainnya (goss
neglicence/tafrith).
C. Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli dan Pengalihan Unit
Penyertaan
Dalam Reksa Dana Syariah
Pandangan syariah tentang Reksa Dana syariah ini dikutip dari lokakarya
AlimUlama tentang Reksadana Syariah, yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama
Indonesia bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia tanggal 24-25 rabiul awwal
1417 H bertepatan dengan 29-30 juli 1997 M di Jakarta. 4
Pada prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalat adalah diperbolehkan Selama
tidak bertentangan dengan syariah, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh imam
4
Nurul Huda dan Mustofa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Jakarta : Kencana
,2008), h. 119
hambali dan para fuqoha lainnya yaitu : “ prinsip dasar dalam transaksi dan syaratsyarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan, selama tidak dilarang oleh
syariah dan bertentangan dengan nash syariah”. 5
Allah memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi syarat akad
yang mereka lakukan seperti disebut dalam nash Al-Qur’an
Firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 1 :
☺
⌧
(١: ‫)اﻟﻤﺎىﺪة‬
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu)
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”
Suatu surat investasi merupakan jenis surat berharga yang dikeluarkan oleh
suatu perusahaan yang mencari modal. Pemegang surat/unit ikut andil dalam
keuntungan dan dalam menanggung risiko kerugian senilai presentase yang telah
5
Ibid., h. 120
disepakati. Pemegang surat /unit penyertaan juga mempunyai hak dalam hasil proyek
pada saat likuidasi atau selesai, serta nilai unit penyertaan dapat dikembalikan / dijual
kembali sesuai prosedur yang berlaku dan yang telah disepakati.
Surat
investasi
dengan
sifat
dan
karakteristik
diatas
diperbolehkan
pengeluarannya, pemasaran dan bermuamalah dengannya dalam berbagai jenis bentuk
muamalah. Kedudukan pemegang surat atau unit penyertaan ini mirip dengan
kedudukan pemilik modal dalam akad Mudhorobah.
Pemerintah mengatur bahwa transaksi atas surat-surat berharga, baik penjualan
maupun pembelian surat berharga (saham, cek, reksadana, obligasi dan sejenisnya)
harus dilaksanakan didalam bursa, baik bursa tersebut merupakan pasar yang teratur
atau tidak baik pasar resmi atau tidak resmi. Sector-sektor transaksi dalam surat
berharga yaitu : 6
1. Perdagangan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perbedaan antara harga
jual dengan harga beli.
2. Perbedaan surat berharga dengan tujuan memperoleh keuntungan yang dicapai oleh
saham atau surat berharga lainnya.
3. Perantara antara penjual dengan pembeli surat berharga (pialang)
4. Pengajuan investasi-investasi akuntasi, administrasi dan ekonomi.
5. Aktifitas pendukung dan pemasaran surat berharga yang beredar, dan lainnya.
6
Husein Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal,
(Surabaya: Pustaka Progresif,2004) cet:I h. 33
a. Keputusan dan Ketetapan Seputar Transaksi di Pasar Modal.
Dalam ketetapan Majma’ al-Fiqh al-Islami di Je‫ي‬dah tentang bermuamalah dalam
pasar modal terdapat teks sebagai berikut :
Majma’ al-Fiqh al-Islami telah meneliti permasalahan masar modal dan komoditi
bursa serta akad-akad jual-beli yang terjadi di dalamnya atas mata uang kertas, saham,
obligasi hutang komersial, obligasi pemerintah serta hal-hal yang terjadi dalam akad
tersebut, baik tunai maupun hutang.
Sebagaimana Majma’ al-Fiqh al-Islami juga meneliti atas sisi-sisi positif yang
bermanfaat dari pasar modal terebut dari kacamata ekonomi dan dari kacamata para
pelaku didalamnya serta sisi-sisi negative yang membahayakan, yaitu:
1)
Sesungguhnya tujuan pasar modal adalah untuk menciptakan pasar yang terusmenerus, bertemu didalamya supply dan demand serta penjual dan pembeli. Hal
tersebut mencegah terjadinya eksploitasi para professional terhadap para pelaku
yang tidak tahu kondisi pasar sedangkan mereka butuh untuk menjual atau
membelinya.
2)
Sesungguhnya transaksi spot atas suatu komoditi yang ada dalam kepemilikan
penjual dan bisa dilakukan serah terima terhadap objek jual-beli bagi yang
disyaratkan serah terima ditempat transaksi merupakan transaksi yang
diperbolehkan, selama transaksi tersebut tidak memperjualbelikan barang yang
haram.
3)
Transaksi spot (tunai) atas saham perusahaan ketika saham tersebut ada dalam
kepemilikan penjual adalah diperbolehkan secara syar’I selama objek aktifita
perusahaan tersebut tidak diharamkan seperti perusahaan Bank ribawi dan
perusahaan minuman keras.
4)
Transaksi spot (tunai) dan forword atas obligasi hutang berbunga dengan segala
macam derivate dan bentuknya adalah tidak boleh secara syar’i karena merupakan
muamalat yang mengandung riba.
5)
Transaksi forword (masa datang) yang berupa short sale yaitu jual beli tersebut
terjadi pada saham dan komodoti yang tidak dalam kepemilikan penjual dengan
cara yang berlaku dalam bursa adalah
6)
Tidak boleh dalam syar’i karena ia menjual komoditi yang tidak ia miliki sendiri,
ia hanya berpegang prinsip bahwa ia akan membeli
Barang tersebut dan menyerahkannya kepada pembeli pada waktu kesepakatan. 7
7)
Hal tersebut terlarang secara syar’i berdasarkan hadish shohih yang diriwayatkan
oleh Abdullah bin Amr bahwasannya Rasulullah SAW. Bersabda : 8
7
8
Ibid., h. 44- 46
Jamaluddin, Nashoburriwayat li Ahadistul hidayah. Jus 4 (Beirut : Darul Qiblah, 1997), h.18.
Artinya : “ Tidak dihahalkan pinjaman berbunga dan jualbeli bersyarat dan Jangan
kamu jual sesuatu yang tidak padamu ”
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 153 :
☺
⌧
⌧
: ‫)اﻷﻧﻌﻢ‬
(١۵٣
Artinya : “ Dan katakanlah bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena
jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” ( QS. Al-An’am: 153).
Dari hadist dan ayat Al-Quran diatas menjelaskan bahwa Allah melarang
jualbeli atau transaksi atas barang yang belum ada pada penjual, namun barang tersebut
masih ada pada orang lain. Secara tidak langsung jualbeli tersebut merupakan jualbeli
yang dilarang dalam Islam.
b. Keputusan Dan Ketetapan Majma’ Al-Fiqh Al-Islami Nomor 65/67 Tentang
Saham:
Setelah meneliti pembahasan yang diajukan oleh para anggota dan pakar dalam
pembahasan muamalat dalam saham dengan cara ribawi, trading on marjin (al-Bai’ bi
al-Hamisy) dan short sale (al-Bai’ ‘Ala al-Maksyuf), dan majma’ memutuskan : 9
1) Tidak boleh membeli saham dengan pinjaman ribawi yang diajukan oleh pialang
atau lainnya kepada pembeli dengan menjadikan saham sebagai jaminan, karena
dalam transaksi tersebut terdapat riba yang dikuatkan oleh jaminan, keduanya
merupakan aktifitas yang dilarang berdasarkan nash hadish yang melaknat palaku
riba.
2) Tidak boleh menjual saham yang tidak dimiliki oleh penjual pada waktu akad,
namun ia hanya menerima janji dari pialang dengan menghutangkan saham pada
waktu jatuh tempo penyerahan, karena hal itu merupakan salah satu bentuk jual beli
sesuatu yang tidak dimiliki oleh penjual. Larangan tersebut bertambah kuat jika
disyaratkan penyerahan harga kepada pialang untuk ia manfaatkan dengan
menabungkannya dengan bunga untuk meraih kompensasi atas pemberian pinjaman
9
Husein Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal,
(Surabaya: Pustaka Progresif,2004), h.48
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan analisa melalui data-data Pustaka dan melakukan wawancara
langsung kepada pihak terkait dari PT. BNI Securities Investment Management, maka pada
Bab V ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan pembahasan yang
dianggap perlu untuk dikemukakan pada akhir penulisan ini.
A. Kesimpulan
1. Prosedur dalam pembelian penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan
diantaranya :
a. Mengisi dan menyerahkan formulir kepada manager investasi untuk
membeli, menjual atau mengalihkan unit penyertaan.
b. Manager investasi akan memproses permintaan investor dalam beberapa hari
minimal 7 hari bursa.
c. Investor menyerahkan atau menyetorkan dananya kepada Bank Kustodian
untuk memesan/membeli unit.
d. Bank custodian akan memproses dan mengirimkan surat konfirmasi kepada
investor atas permintaan pembelian, penjualan kembali atau pengalihan unit
oleh investor
2. Biaya yang dikenakan kepada investor atau pemegang unit penyertaan
apabila ingin membeli, menjual atau mengalihkan unit penyertaan adalah
sebagai berikut :
a. Maksimum Pembelian
: 1%
b. Maksimum Penjualan
: 25%
c. Maksimum Pengalihan
: 25%
3. Hubungan kerja sama antara Manager Investasi, investor dan Bank
Kustodian tentunya memiliki hak dan kewajibannya masing-masing.
Manager Investasi sebagai wakil shohibul maal berkewajiban untuk
mengatur dana yang akan diinvestasikan. Investor berkewajiban untuk
memberikan upah/fee kepada manager investasi dan Bank Kustodian karena
sudah berusaha untuk mengembangkan dana investor, sedangkan Bank
Kustodian berperan sebagai bendahara yang menampung atau menyimpan
dana para investor.
4. Status hukum unit penyertaan pada reksadana syariah bila ditinjau dari segi
syariat Islam maka unit penyertaan ini dinyatakan boleh selama tidak
bertentangan dengan syariat Islam dan tetap diawasi oleh DPS (Dewan
Pengawas Syariah.
B. Saran
1. Calon investor yang menanamkan dananya di lembaga reksadana, obligasi,
saham atau sejenisnya, hendaknya telah memahami dan mengerti dengan
benar risiko-risiko yang akan dihadapi dikemudian hari karena dalam
reksadana khususnya, investasi yang ditanamkan pada manager investasi
bersifat fluktuatif.
2. Cobalah mencari informasi tentang perusahaan yang akan anda percayakan
untuk mengelola dana investasi anda apakah perusahaan tersebut
mempunyai latar belakang kurang baik di masa lalu.
3. Apabila masyarakat memiliki uang idle yang tidak tepakai hendaknya dapat
diinvestasikan di lembaga reksadana.
4. Apabila
ingin
menginvestasikan
dananya
hendaknya
diinvestasikan
kelembaga investasi syariah agar harta bergerak dan harta tidak bergerak
yang dimiliki akan terasa aman dunia akhirat.
5. Apabila akan berinvestasi pelajari lebih dahulu risiko-risiko yag ada jangan
terlalu tergiur oleh return yang diberikan.
Dalam Lembaga Reksadana juga terdapat biaya-biaya penjualan, pembelian atau
pengalihan unit penyertaan yang sebagian besar biyanya dibbankan kepada investor
atau pemegang unit penyertaan reksadana.
Oleh karena itu penulis berharap karya ilmiah ini dapat dijadikan bahan
referensi dan khasanah pengetahuan ketika pembaca berminat untuk berlkecimpung
atau menanamkan dananya di lembaga reksadana syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim Dan Terjemahannya Departemen Agama.
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah : dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001.
Cahyono, Jaka E, Cara jitu meraih untung dari Reksadana, Jakarta:Elex Media
Komputindo, 2004.
Dewan Syariah Nasional (DSN) Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional untuk LKS,
edisi I Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2001.
Djazuli, H.A dan Janwari, Yadi, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat : Sebuah
Pengenalan, Ed.1, Cet.1, Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2002.
Darmadji, Tjiptono dan M. Fakhruddin, Hendy. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat,2001.
Fuady, Munir. Pasar modal modern. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,1996.
http://www.inforeksadana.com, diakses pada tanggal 21 oktober 2009
Huda, Nurul dan Nasution, Mustofa Edwin, INVESTASI PADA PASAR MODAL SYARIAH,
Jakarta : kencana, cet.2, 2008.
Jamaluddin, Nashoburriwayat li ahadistul hidayah, jus 4. Beirut : Darul Qiblah,1997.
Nor, HM.Dumairi. dkk. Ekonomi Syariah Versi Salaf , Sidogiri : Pustaka Sidogiri, Cet.II,
2008.
Pangemanan, Frits H, Memotret Reksadana Dunia, BAPEPAM, Capital Market Society
(CMS), Majalah Uang dan Efek, Jakarta: 1997.
Prospektus Reksadana Syariah PT.BNI Securities, Prosedur pembelian unit penyertaan
Reksadana Syariah.
Prospektus Reksadana Syariah PT.BNI Securities, Rumus Pengalihan Unit Penyertaan.
Prospektus Reksadana Syariah PNM DANA SEJAHTERA II
Prospectus PT. BNI Securities investment Management, Rumus pengalihan unit
penyertaan.
P. Pontjowinoto, Iwan. Peran Manager Investasi Reksadana, BAPEPAM, Capital Market
Society (CMS), Majalah Uang dan Efek, Jakarta: 1997.
Purba, Victor. Perkembangan Dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA
2003. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000.
Raharjo, Sapto. Panduan Investasi Reksadana. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo,
2004.
Syahatan, Husein, dan Fayyadh, Athiyyah, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar
Modal, Surabaya: Pustaka Progresif, 2004.
Wawancara Pribadi dengan Desi Apriani tanggal 27 April 2010
Widjaja, Gunawan dan Ramanya, Alwira Prajna, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung
Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal, Jakarta: Kencana, 2006.
Zainal, Analisis Management Risiko Investasi Pada Reksadana Syariah. Studi kasus PT.
Mandiri Management Invesment, skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta,
2008.
Download