MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH (Studi Kasus PT. BNI Sekurities Investment Management) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Serjana Ekonomi Syariah (SE,Sy) Oleh : Anisus Sholihah NIM: 105046101626 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIH HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 “MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH” (Studi Kasus PT. BNI Securities Investment Management) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy) Oleh : Anisus Sholihah 105046101626 Pembimbing: DR. HASANUDDIN, M, Ag NIP. 196103041955031001 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Mekanisme Dan Tata Cara Pembelian, Penjualan Kembali Dan Pengalihan Unit Penyertaan Pada Perusahaan Reksadana Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Jakarta, 17 Juni 2010 Dekan, Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua : Dr. Euis Amalia M.Ag NIP. 197107011998032002 (......................................) Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Latief M.Ag, MH NIP. 197407252001121001 (......................................) Pembimbing I : Dr. Hasanuddin M. Ag (......................................) NIP. 1956090061982031004 Penguji I : Drs. Zainul Arifin Yusuf M.Pd NIP. 195607121981031003 (......................................) Penguji II : H. Irfan Humaidi, S.Ag, MM NIP. 195507061992031001 (......................................) KATA PENGANTAR ¯2lµo ­G¡+Ýo 2Ù{´ Alhamdulillahi Robbil‘Alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta, yang senantiasa melimpahkan kehidupan penulis dengan Rahmat dan kasih sayangNya yang tiada terhingga. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya. Alhamdulillah, meskipun penulis mengalami banyak halangan dan rintangan dalam menyelesaikan studi skripsi ini, namun penulis dapat memetik hikmah dari pengalaman yang penulis alami. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Ah.Azharuddin Latief, M.Ag, selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Muamalat. 3. Bapak Dr. Hasanuddin M.Ag, atas kesediaannya meluangkan waktu kepada penulis untuk membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. H. Zainul Arifin Yusuf M.Pd dan Bapak Dr. H. A. Juaini Syukri Lcs. MA, selaku penguji skripsi penulis yang telah mengarahkan dan membimbing i sehingga penulis dapat melengkapi kekurangan yang ada sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan ibu dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis selama kuliah 6. Pimpinan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan perpustakaan pusat Syarif Hidayatullah Jakarta dan staff yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan. 7. Bapak Sandi, mba Desi, dan seluruh kru PT. BNI Sekurities Investment Management yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini. 8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah mengasuh jiwa dan raga ananda, memberikan semangat dan doa restu yang tak terhingga untuk segala hal yang hamba lakukan. Mertuaku Tercinta Suamiku tercinta dan Ananda tersayang Adikadik terkuatku. 9. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah kelas C angkatan 2005, yang telah mengisi hari-hari kuliahku. Hanya kepada Allah, penulis memanjatkan doa dan puji syukur. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang memerlukannya. ii Jakarta, 1 Juni 2010 Penulis DAFTAR ISI iii KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..iv DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………..vii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………………………5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………….6 D. Metodologi Penelitian ……………………………………………………...7 E. Kajian Pustaka (Review Studi terdahulu) ………………………………….8 F. Objek Penelitian ……………………………………………………………9 G. Sistematika Penulisan ……………………………………………………...10 BAB II TINJAUAN TEORITIS ……………………………………………………....12 A. Investasi Dalam Perspektif Islam …………………………………………..12 1. Pengertian dan Tujuan Investasi ……………………………………....12 2. Risiko Dalam Berinvestasi ………………………………………….....13 3. Norma Dalam Berinvestasi Syariah …………………………………...15 B. Reksa Dana di Indonesia ………………………………………………….15 1 Pendirian Reksadana di Indonesia………………………………...15 2 Perbedaan Reksadana PT Dengan Perseroan Terbatas Biasa……..20 iv 3 Perbedaan Reksadana KIK dengan Persekutuan Biasa …………..20 C. Reksadana …………………………………………………………………22 1. Pengertian Reksadana ……….………………………………………..22 2. Pengertian Reksadana Syariah ………………………………………..23 3. Biaya dan keuntungan Reksadana Syariah …………………………...25 4. Landasan Hukun Reksadana syariah ………………………………....27 5. Jenis-jenis Reksadana Syariah ………………………………………..30 6. Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah ……………………...32 7. Perbedaan antara Reksadana syariah dan Reksadana Konvensional …………………………………………………………33 8. Prinsip-prinsip Operasional Reksadana Syariah ……………………..35 BAB III GAMBARAN UMUM PT. BNI SECURITIES ………………………….39 A. Latar belakang …………………………………………………………..39 B. Visi dan Misi PT. BNI Securities Investment Management ……………40 C. Struktur dan management ……………………………………………….40 D. Jenis-jenis Produk yang dikembangkan …………………………………41 BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….45 A. Ketentuan dan prosedur yang diterapkan oleh PT. BNI Securities dalam pembelian, penjualan dan pengalihan v Unit penyertaan pada perusahaan Reksadana Syariah ………………….45 B. Mekanisme hubungan unit penyertaan antara Manager investasi dengan Bank custodian ……………………………………...60 C. Tinjauan Hukum Islam Mengenai Jual Beli dan Pengalihan Unit Penyertaan Dalam Reksadana Syariah ………………62 BAB V PENUTUP ………………………………………………………………….69 A. Kesimpulan ……………………………………………………………...69 B. Saran …………………………………………………………………….71 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..73 LAMPIRAN …………………………………………………………………………….75 DAFTAR TABEL vi 1. Tabel 1.1 Perbedaan Saham Reksadana Terbuka Dengan Saham Reksadana Tertutup ………………………………………………………………….17 2. Tabel 1.2 Perbedaan Reksadana Syariah Dan Reksadana Konvensional …………..33 3. Tabel 1.3 Skema Pembelian Atau Pemesanan Unit Penyertaan BNI Dana Syariah Dan Bni Danaplus Syariah ……………………………………...48 4. Tabel 1.4 Skema Penjualan Unit Penyertaan BNI Dana Syariah Dan BNI Danaplus Syariah ……………………………………………...53 5. Tabel 1.5 Skema Pengalihan Unit Penyertaan BNI Dana Syariah Dan BNI Danaplus Syariah ……………………………………………...58 vii LEMBAR PERNYATAAN Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 1 Juni 2010 Anisus Sholihah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesungguhnya mencari kehalalan dan menjauhkan keharaman merupakan kewajiban agama yang diharuskan bagi setiap muslim untuk komitmen dengannya. Seharusnya hal tersebut tidak terhalangi dengan kesibukan-kesibukan hidup atau keinginan untuk memperbanyak dan menambah simpanan harta. Pemerintah negara-negara di dunia pun mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan transaksi atas surat-surat berharga (saham, obligasi, cek, reksadana, dan sejenisnya) baik membeli maupun menjual dilaksanakan di pasar surat berharga (bursa efek), baik pasar tersebut tidak teratur maupun pasar teratur atau pasar tersebut pasar resmi atau bukan. 1 Sedangkan sejarah perkembangan industri keuangan syariah itu yang meliputi perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah yang sangat panjang. Lahirnya agama islam sekitar 15 abad yang lalu meletakkan dasar penerapan prinsip syariah dalam industri keuangan, karena dalam Islam dikenal kaedah muamalat yang merupakan kaedah hukum atas hubungan antara manusia, yang didalamnya termasuk hubungan perdagangan dalam arti luas. 1 Husein As-Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Bursa Efek- Tuntunan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal, (Jakarta:Pustaka Progresif, 2004), h.33. Selanjutnya penerapan syariah pada sektor di luar industri perbankan, juga telah dijalankan pada industri asuransi dan industri pasar modal syariah. Pada industri pasar modal, prinsip syariah telah diterapkan pada instrumen obligasi, saham dan Fund yang lebih dikenal dengan nama Reksadana. Adapun negara yang pertama kali memperkenalkan untuk mengimplementasikan prinsip syariah di sektor pasar modal adalah negara Jordania dan Pakistan, dan kedua negara tersebut juga telah menyusun dasar hukum penerbitan Obligasi Syariah. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara factual, pasar modal telah menjadi financial nerve-counter (saraf finansial dunia) dunia ekonomi modern. Bahkan ekonomi modern tidak mungkin eksis tanpa adanya pasar modal yang terorganisir dengan baik. Sebagaimana institusi modern, pasar modal tidak terlepas dari berbagai kelemahan dan kesalahan. Salah satunya adalah tindakan spekulasi. Pada umumnya proses-proses transaksi bisnis yang terjadi dikendalikan oleh para spekulan. Mereka selalu memperhatikan perubahan pasar, membuat strategi analisis dan perhitungan, serta mengambil tindakan spekulasi di dalam pembelian maupun penjualan saham. Aktifitas inilah yang membuat pasar tetap aktif. Tetapi aktifitas ini tidak selamanya menguntungkan, terutama ketika menimbulkan depresi yang luar biasa. Bagi minoritas masyarakat, Reksadana bukanlah hal baru bagi mereka yang bergelut dibidang investasi karena dengan adanya Reksadana mereka lebih mudah berinvestasi dengan jumlah nominal yang tidak terlalu besar. Dengan jumlah dana sedikit yang dimiliki, merekapun dapat berpartisipasi dalam pasar modal Indonesia yang berprospek positif. Akan tetapi bagi masyarakat yang belum familiar dengan Reksadana, mereka justru acuh tak acuh dengan prospek tersebut. Karena ketidaktahuan masyarakat, sering kali uang mengendap di Bank tanpa manfaat dan tidak menghasilkan return apapun. Justru menjadikan uang tersebut terpakai sia-sia tanpa tujuan. Itu terjadi karena faktor ketidaktahuan masyarakat tentang Reksadana. Di negara berkembang seperti Malaysia, Singapura dll, Reksadana di negara tersebut di dominasi oleh para ibu rumah tangga dan mahasiswa yang secara keseharian bukanlah profesi yang menghasilkan uang banyak. Dengan pengetahuan yang dimiliki dan diaplikasikan dengan mempercayakan dananya ke lembaga Reksadana untuk dikelola berdasarkan ketentuan dan syarat yang berlaku. 2 Secara umum penerapan prinsip syariah dalam industri pasar modal khususnya pada instrumen saham dilakukan berdasarkan penilaian atas saham masing-masing perusahaan, karena instrumen saham secara natural telah sesuai dengan prinsip syariah mengingat sifat saham yang dimaksud bersifat penyertaan. 2 Wawancara Pribadi dengan Hendra Kholid. Jakarta, Mei 2007 Para ahli fiqih berpendapat bahwa suatu saham dapat memenuhi prinsip syariah apabila kegiatan perusahan yang menerbitkan saham tersebut tidak mencakup pada hal-hal yang dilarang, seperti : 3 1. Alkohol 2. Perjudian 3. Produksi yang bahan bakunya berasal dari babi 4. Pornograpi 5. Jasa keuangan yang bersifat konvensional 6. Asuransi yang bersifat konvensional Perkembangan industri keuangan syariah yang salah satunya adalah pasar modal menimbulkan berbagai macam persepsi dimasyarakat. Menurut kotler, persepsi adalah bagian dari faktor psikologis yang merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi prilaku pembeli. Apabila persepsi masyarakat terhadap pasar modal investasi jenis reksadana positif, maka tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat akan mengalokasikan dana idlenya ke instrumen investasi jenis reksadana. Dalam aplikasi di dunia pasar modal terutama reksadana ini, tentunya calon nasabah harus memenuhi persyaratan yang berlaku ketika calon nasabah ingin bergabung dalam perusahaan tersebut untuk menjadi nasabah dan membeli unit penyertaan. Ketika telah resmi terdaftar sebagai nasabah tentunya akan ada 3 Diakses dari WWW.inforeksadana.com tanggal 21 oktober 2009 transaksi yang terjadi dalam kerja sama ini baik itu transaksi penjualan, pembelian dan pengalihan unit penyertaan dalam account nasabah. Berdasarkan latar belakang di atas inilah, penulis tertarik untuk mengetahui prosedur dan tata cara serta mekenisme yang diaplikasikan oleh perusahaan reksadana lebih lanjut dan lebih terperinci lagi menjelaskan tentang investasi jenis reksadana dengan judul “ MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH ’’ B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah Untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, maka penulis membatasinya dengan menanyakan langsung kepada pakar atau ahlinya di bidang Reksadana Syariah atau dengan cara mengadakan wawancara langsung kepada pihak perusahaan Reksadana Syariah yang sudah ditentukan. Agar pembahasan dalam penelitian ini teratur dan sistematis, maka penulis perlu merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur atau mekanisme dan tata cara pembelian, penjualan dan pengalihan unit penyertaan dalam reksadana syariah ? 2. Apakah ada biaya yang dikenakan kepada pemegang unit ketika akan menjual, membeli atau mengalihkan unit penyertaanya ? 3. Bagaimana hubungan kerja sama antara manager investasi dengan Bank Kustodian pada praktek jual beli dan pengalihan unit penyertaan pada Reksadana Syariah? 4. Apakah status hukum unit penyertaan pada Reksadana Syariah ditinjau dari segi syariat Islam? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian yaitu : 1. Untuk mengetahui mekanisme dan tata cara pembelian, penjualan dan pengalihan unit penyertaan dalam Reksadana Syariah. 2. Untuk mengetahui lebih jauh operasional reksadana syariah khususnya dalam pembelian, penjualan dan pengalihan unit penyertaan. 3. Untuk mengetahui peranan dan hubungan antara Manager Investasi dengan Bank Kustodian pada perusahaan Reksadana Syariah. 4. Untuk mengetahui hukum Islam tentang jualbeli unit penyertaan pada Perusahaan Reksadana Syariah. Manfaat dari penelitian yaitu : 1. Memberikan wawasan secara langsung kepada penulis dan pembaca tentang tata cara secara teoritis dan praktis tentang instrumen pasar modal dalam ekonomi Islam khususnya Investasi Reksadana Syariah. 2. Sebagai bahan bacaan tambahan dan referensi dikalangan akademisi dan mahasiswa atau para pihak-pihak yang memerlukan. 3. Mendapatkan informasi yang akurat tentang status hukum memperjualbelikan dan mengalihkan unit penyertaan pada perusahaan Reksadana Syariah jika ditinjau dari syariat Islam. D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kuantitatif karena untuk mengetahui bagaimanakah mekanisme dan tata cara pembelian, penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan Reksadana Syariah pada PT. BNI Securities Investment Management. 2. Jenis data dan Sumber data a. Data Primer : Kuesioner yang berupa pertanyaan yang langsung ditanyakan kepada pakar dan ahlinya dari PT. BNI Securities Investment Management, yang dianggap berkompeten dan berwenang untuk menjawab pertanyaan tersebut. b. Data Sekunder : Buku, Majalah, surat kabar, Internet, dan sumber-sumber lain yang dapat mendukung penelitian ini. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung atau wawancara dengan pihak dari PT. BNI Securities Investment Management. b. Studi Pustaka melalui berbagai literatur buku, modul, dan skripsi untuk mendapatkan berbagai teori, data-data dan konsep yang relevan dengan topik penelitian untuk mendukung data penelitian. c. Studi Online yaitu pencarian data melalui internet dan website yang dianggap perlu untuk diakses untuk menambah data penelitian. 4. Pedoman Penulisan Laporan Untuk penulisan laporan ini penulis mengacu pada buku “ PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2007” E. Kajian Pustaka (Review Studi Terdahulu) 1. Yuni Rahmawati pada tahun 2003 Judul " PERANAN MANAGER INVESTASI DALAM PENGEMBANGAN REKSADANA SYARIAH " ( Studi kasus PT. Danareksa Invesment Management ) penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sejauh mana manager investasi suatu lembaga keuangan Reksadana Syariah menentukan kebijakan-kebijakan investasi yang tepat dalam mengelola portofolio investasinya sehingga akan mendatangkan keuntungan bagi para pemegang unit penyertaan. 2. Suhartini pada tahun 2005 Judul " MEKANISME PENGELOLAAN INVESTASI KEUANGAN SECARA SYARIAH PADA PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH "(Studi kasus PT. Danareksa Investment Management) penelitian ini lebih memfokuskan pada bagaimana managemen perusahaan Reksadana Syariah mengelola portofolio investasi keuangannya sesuai dengan prinsip-prinsip Islami yang bebas dari unsur riba, gharar, maysir dan lain-lain. 3. Kartono pada tahun 2005 Judul " MANAGEMENT RISIKO DALAM ASURANSI SYARIAH " (Studi kasus PT. Asuransi MAA Syariah) penelitian ini membahas bagaimana manager investasi asuransi mengelola risiko operasional perusahaan sehingga risiko tersebut tidak mendatangkan kerugian dan dampak buruk yang besar bagi perusahaan. 4. Zainal pada tahun 2008 Judul " ANALISIS MANAGEMENT RISIKO INVESTASI PADA REKSADANA SYARIAH" (Studi kasus PT. Mandiri Management Invesment). Penelitian ini membahas bagaimana manager investasi mengatasi masalah-masalah yang timbul dan risiko-risiko yang akan dihadapi berkaitan dengan portofolio efek tersebut. F. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek Penelitian yang dipilih untuk memperkenalkan produk Reksadana Syariah lebih jauh adalah produk Reksadana Syariah yang dikelola oleh PT. BNI Securities Investment Management sebagai Manager Investasi yang bertempat di Sudirman Plaza Indofood Tower lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78 Jakarta 10210 Indonesia,Telp: 2554 3946. G. Sistematika Penulisan BAB I : Menyajikan Pendahuluan. Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka (review studi terdahulu), objek penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Menyajikan Landasan Teori. Meliputi pengertian dan tujuan investasi, risiko dalam berinvestasi, investasi dalam perspektif Islam, norma dalam berinvestasi syariah,reksadana di Indonesia, perbedaan reksadana PT dengan perusahaan perseroan biasa, perbedaan reksadana KIK dengan persekutuan biasa, pengertian Reksadana Syariah, biaya dan keuntungan investasi Reksadana Syariah, landasan hukum reksadana syariah, jenis-jenis Reksadana Syariah, Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah, prinsip-prinsip operasional Reksadana syariah, dan perbedaan antara Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional. BAB III : Menyajikan Tinjauan Umum Reksadana Syariah PT. BNI Securities Investment Management. Meliputi Latar belakang, Visi dan Misi, struktur dan management, dan jenis-jenis produk yang dikembangkan. BAB VI : Menyajikan Data Hasil Penelitian dan Pembahasan. Meliputi ketentuan dan prosedur yang diterapkan oleh PT. BNI Securities dalam pembelian, penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan pada reksadana syariah, mekanisme hubungan unit penyertaan antara menager investasi dengan Bank kustodian, serta tinjauan hukum Islam mengenai jual beli dan pengalihan unit penyertaan dalam reksadana syariah. BAB V : Menyajikan Penutup. Meliputi kesimpulan dan saran. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Investasi Dalam Perspektif Islam 1. Pengertian dan Tujuan Investasi Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi didefinisikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. 1 Dan dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dalam bentuk kekayaan lain seperti saham atau kekayaan tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Sedangkan pendapat lainnya investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Selain itu investasi berarti mengorbankan dollar sekarang untuk masa depan. 2 Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investai pada financial assets dan investasi pada real assets. Investasi pada financial assets dilakukan di pasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, Commercial Paper, 1 Nurul Huda dan Mustofa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet.II, h. 7 2 Ibid., h.7 1 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan dipasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, reksadana, opsi dan yang lainnya. Sedangkan investasi pada real assets dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pembelian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan dan yang lainnya. Sedangkan tujuan dari Investasi adalah mendapatkan keuntungan. Dalam konteks perekonomian, menurut Tandelilin (2001), ada beberapa motif mengapa seseorang melakukan investasi antara lain : a. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak dimasa depan b. Mengurangi tekanan inflasi c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak 2. Risiko dalam Berinvestasi Setiap keputusan investasi pasti mengandung dua hal, yaitu risiko dan return. Risiko memiliki hubungan positif dan linear dengan return yang diharapkan dalam suatu investasi, sehingga semakin besar return yang diharapkan maka semakin besar pula risiko yang akan ditanggung oleh seorang investor. Menurut Tandelilin dalam analisis tradisional, risiko total dari berbagai aset keuangan bersumber dari : 3 3 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,( Jakarta : kencana, 2008)Cet, II.h.15 2 a. Interest Rete risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas return akibat perubahan tingkat suku bunga yang berpengaruh negatif pada harga sekuritas. b. Market Risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi dalam keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada seluruh sekuritas. c. Inflation Risk yaitu suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah purchasing power risk. d. Bussiness Risk yaitu risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri tertentu. e. Financial Risk yaitu risiko yang timbul karena penggunaan Leverage finansial oleh perusahaan. f. Liquidity Risk yaitu risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu dimana sekuritas diperdagangkan. g. Exchange Rate Risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas Return sekuritas karena fluktuasi kurs currency. h. Country Risk yaitu risiko yang menyangkut politik suatu negara sehingga mengarah pada Political Risk. Pada umumnya seorang investor adalah risk averse. Oleh karena itu, mereka lebih memilih melakukan difersifikasi dalam portofolio investasinya guna mengurangi sebagian risiko yang harus ditanggunganya. 3 3. Norma Dalam Berinvestasi Syariah Islam sebagai hidup yang mengatur seluruh sisi kehidupan umat manusia, menawarkan berbagai cara dan kiat untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan norma dan aturan Allah SWT. Dalam berinvestasi pun Allah dan Rasul-Nya memberikan petunjuk dan rambu-rambu pokok yang seyogianya diikuti oleh setiap umat yang beriman. Diantara rambu-rambu tersebut adalah sebagai berikut : a. Terbebas dari unsur riba b. Terhindar dari unsur Gharar c. Terhindar dari unsur judi (maysir) d. Terhindar dari unsur haram e. Terhindar dari unsur syubhat. B. Reksadana di Indonesia 1. Pendirian Reksadana Di Indonesia Dilihat dari segi bentuk, reksadana di Indonesia mempunyai dua bentuk yaitu reksadana berbentuk perseroan dan reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif. Kedua macam reksadana tersebut mempunyai perbedaan mengenai pendirian, harta kekayaan dan pembubaran masing-masing. Tata cara pendirian, pembubaran, harta, dan kepengurusan dari kedua macam reksadana tersebut di Indonesia masing-masing diatur dalam UUPM, peraturan pemerintah, keputusan ketua BAPEPAM dalam bentuk peraturan 4 BAPEPAM, dan perjanjian pengelolaan dan penitipan atau kontrak investasi kolektif. 4 a. Reksadana perseroan Penjelasan pasal 18 ayat (1) huruf a UUPM mengatakan bahwa : “ Reksadana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dan penjualan saham tersebut diinvestasikan dalam berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal.” Reksadana berbentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksadana tertutup dan reksadana terbuka. Reksadana tertutup adalah reksadana berbentuk perseroan yang menjual sahamnya kepada investor melalui penawaran umum perdana di bursa efek, sehingga apabila investor ingin menjual sahamnya kembali, mereka dapat menjual sahamnya kepada investor lainnYa melalui bursa, bukan melalui manager investasi atau kepada penerbitnya. 5 Sedangkan reksadana terbuka adalah bentuk perseroan 4 Gunawan Widjaja dan Alwira Prajna Ramanya, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 7 5 Sapto Raharjo, Paduan Investasi Reksadana, (Jakarta : PT. AlexMedia Komputindo, 2004), h.12. 5 yang menawarkan dan dan membeli kembali saham-sahamnya dari investor sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. 6 Saham dalam reksadana terbuka dan saham reksadana tertutup mempunyai beberapa perbedaan antara lain : No. Reksadana Tertutup 1 Menjual sahamnya penawaran sampai Reksadana Terbuka umum batas pada Menjual sahamnya secara terusperdana menerus sepanjang ada investor modal dasar, yang membeli tetapi dapat menerbitkan saham baru melalui right issue 2 Saham reksadana dicatatkan di Saham reksa dana tidak dicatat di bursa efek 3 bursa efek Investor tidak dapat menjual Investor dapat menjual kembali kembali saham yang saham yang dimilikinya kepada dimilikinya kepada reksadana, reksadana tetapi kepada investor lain melalui bursa. 4 6 Harga jual-beli saham Harga jual-beli saham Munir Fuady, Pasar Modal Modern, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996), h. 107. 6 antara tergantung pada penawaran dan reksadana permintaan antar investor bursa dengan investor didasarkan pada NAB persaham yang dihitung Bank Kustodian 5 Saham mempunyai nilai Saham nominal 6 tidak mempunyai nilai nominal Harga saham diperdagangkan di Harga saham diperdagangkan sesuai b. R efek sesuai harga pasar NAB bursa e (permintaan dan penawaran) 7 k awal ditentukan perseroan NAB awal Rp. 1.000.000 NAB 8 s on investment diperoleh Return on investment diperoleh dari Return daria deviden, capital gain, dan deviden, d bonus saham 9 capital gain, dan perubahan NAB a Transaksi dalam jumlah banyak Transaksi dalam jumlah banyak n berpengaruh, karena harga tidak berpengaruh, karena a saham ditentukan berdasrkan diperdagangkan sesuai NAB supply dan demand k Tabel 1.1 Reksadana berbentuk perseroan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 7 7 Tjipto Darmadji, Hendy M fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, (Jakarta : Salemba empat, 2001),h.149 7 1) Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT) 2) Pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan Manager Investasi yang ditunjuk. 3) Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antaradireksi perusahaan dengan Bank Kustodian. b. Reksadana Kontrak Investasi Kolektif Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah reksadana yang dibentuk berdasarkan kontrak antara manager investasi dengan Bank Kustodian. Penjelasan pasal 18 ayat 1 Huruf b UUPM memberikan pangertian Kontrak Investasi Kolektif (KIK), yaitu : “ Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara manager investasi dan bank custodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manager investasi diberi wewenang unit mengelola portofolio investasi kolektif dan bank custodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.” 8 Dengan demikian, reksadana KIK adalah wadah dimana pemodal dapat ikut serta mengadakan investasi dalam pirtofolio efek milik bersama yang dikelola oleh manager investasi yang telah mendapat lisensi dari BAPEPAM, memperoleh jasa penyimpanan dan pencatatan atas harta bersama dari bank umum yang telah mendapat izin usaha sebagai custodian dari BAPEPAM serta berhak atas informasi nilai bersih dari harta bersama secara harian.8 2. Perbedaan Reksadana PT Dengan Perseroan Terbatas Biasa. Reksadana berbentuk perseroan walaupun berdiri sebagai suatu perseroan terbatas (PT), mempunyai perbedaan dengan PT biasa. Jika PT biasa memiliki organ direksi dan komisaris, reksadana berbentuk perseroan mempunyai direksi namun tidak terdapat komisaris. Direksi dalam PT biasa berperan sebagai pengelola asset/aktiva PT tersebut. Namun, dalam reksadana berbentuk perseroan direksi tidak mengelola langsung asset PT, melainkan direksi hanya sebagai pengawas saja. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan asset/aktiva reksadana berbentuk perseroan dilakukan oleh manager investasi yang ditunjuk oleh direksi. Namun direksi berbentuk perseroan tersebut tetap bertanggungjawab kepada pemegang saham atas 8 Iwan P.Pontjowinoto, Peran Manager Investasi Dalam Reksadana, Bapepam, Capital Market Society (CMS), Majalah Uang Dan Efek, (Jakarta : 1997), h.86 9 kelangsungan dan prestasi reksadana. 9 Selain itu, harta kekayaan atau asset dalamreksadana berbentuk perseroan tidak disimpan oleh direksi, melainkan oleh Bank Kustodian yang ditunjuk oleh direksi. Selain itu jual beli saham dalam reksadana PT tidak memerlukan persetujuan dengan perseroan terbatas. 3. Perbedaan Reksadana KIK Dengan Persekutuan Biasa menurut KUHP dibagi menjadi persekutuan umum dan persekutuan khusus. Reksadana KIK adalah suatu bentuk persekutuan khusus bagi para pemegang unit penyertaan reksadana tersebut. Reksadana KIK disebut sebagai persekutuan khusus karena reksadana KIK mempunyai maksud dan tujuan khusus untuk menjalankan usaha dalam bidang reksadana. Seperti sudah diketahui bahwa reksadana KIK tidak berbadan hukum dan didirikan berdasarkan perjanjian untuk pihak ketiga yaitu antara manager investasi dan Bank custodian, untuk kepentingan para pemegang unit penyertaan. Sedangkan dalam persekutuan, pendirian persekutuan berdasarkan pada perjanjian para sekutu yang hendak mendirikan persekutuan tersebut untuk kepentingan persekutuan tersebut. Dalam persekutuan, pengurusan persekutuan tersebut dilakukan oleh sekutu pengurus. Dalam hal reksadana KIK investor persekutuan hanya 9 Victor Purba, Perkembangan Dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000), h.238 10 merupakan sekutu diam, manager investasi adalah pengurus, bank custodian sebagai lembaga penitipan kolektif. Pembagian keuntungan dalampersekutuan apabila tidak ditetapkan dlam perjanjian, maka ditetapkan menurut “Azaz Keseimbangan.” Sedangkan dalam reksadana KIK, pembagian keuntungan yang diperoleh dari dana yang diinvestasikan dibagikan sesuai dengan kebijakan manager investasi, dan pemegang unit penyertaan memiliki hak untuk memperoleh pembagian keuntungan secra proporsional sesuai dengan jumlah unit penyertaan yang dimilikinya. Pasal 1646 KUH Perdata mengatakan persekutuan berakhir apabila : a. Dengan lewatnya waktu untuk mana persekutuan telah diadakan b. Dengan munahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yang menjadi pokok persekutuan. c. Atas kehendak semata-mata dari beberapa atau seorang sekutu. d. Jika salah seorang sekutu meninggal atau ditaruh dibawah pengampunan, atau dinyatakan pailit. Reksadana KIK berakhir apabila diperintahkan oleh BAPEPAM No. IV.B.1 butir 17 berbunyi : “ BAPEPAM berwenang membekukan kegiatan reksadana, mengamankan kekayaan, dan menunjuk manager investasi lain untuk 11 mengelola kekayaan reksadana, atau membubarkan reksadana dimaksud.” Atau memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian KIK-nya. C. Reksadana Syariah 1. Pengertian Reksadana Ditinjau dari asal kata, reksa dana berasal dari kosa kata 'reksa' yang artinya 'jaga' atau 'pelihara' dan 'dana' yang berarti 'uang' atau 'kumpulan uang'. Jadi, reksa dana bisa diartikan sebagai 'kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan'. Mengacu pada Undang-undang Nomor 8 tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. 10 2. Pengertian Reksadana Syariah Sejarah Reksadana dimulai dan dikenalkan pertama kalinya di negara Belgia pada tahun 1822 dalam bentuk Reksadana tertutup. Tahun 1860 Reksadana mulai menyebar ke Inggris , Skotlandia dalam bentuk Unit Investment Trusts 10 11 dan tahun www. Reksadana.com tanggal 6 juni 2010 11 Gunawan Widjaja dan Alwira Prajna Ramanya, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 7 12 1920 mulai dikenal di USA dengan nama “Mutual Fund” menunjuk pada pemanfaatan Fund yang dikelola untuk kepentingan bersama. 12 Sedangkan di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal sudah terjadi sejak tahun 1997. diawali dengan lahirnya Reksa Dana Syariah yang diprakarsai Dana Reksa. Dalam melakukan transaksi Reksadana syariah tidak diperbolehkan melakukan tindakan spekulasi yang didalamnya mengandung harar seperti Najzy (Penawaran Palsu), ikhtikar dan tindakan spekulasi lainnya. Definisi Menurut UU Pasar Modal: Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi Sedangkan menurut kutipan buku dari Jaka E. Cahyono reksadana adalah Kata "Reksadana" dikenal dengan sebutan UNIT TRUST di Inggris yang berarti "Unit atau saham atau kepercayaan yang dikelola". 13 Sedangkan secara istilah, reksadana berarti sebuah wadah dimana masyarakat dapat menginvestasikan dananya dan oleh pengurusnya (Manajer Investasi) dana itu diinvestasikan ke portofolio efek. 14 Reksa dana ini merupakan solusi bagi para pemodal kecil yang 12 Frits H. Pangemanan, “ Memotret Reksadana Dunia, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS), Majalah Uang dan Efek, (Jakarta: 1997), h. 47 13 Jaka E.Cahyono, Cara jitu meraih untung dari Reksadana,(Jakarta:Elex Media Komputindo,2004),h.16. 14 Ibid,h 19 13 ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relative kecil dan kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Sedangkan Reksadana Syariah adalah reksadana yang berlandaskan syariat Islam yaitu portofolionya hanya berinvestasi pada instrumen yang sesuai dengan syariah Islam dan menghindari unsur Gharar, Maisir dan riba didalamnya. Pengertian yang lebih khusus lagi diberikan oleh DSNMUI yang mendefinisikan bahwa reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta dengan Manager Investasi sebagai pengelola maupun Manager Investasi sebagai Wakil Shohib Al maal dengan pengguna investasi. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam reksadana syariah terdapat 3 pihak yang saling berkaitan yaitu : 15 a. Antara Manager Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal dengan investor dilakukan dengan sistem akad Wakalah bil Ujrah. b. Investor sebagai shohibul maal menyerahkankan dananya kepada Manager Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal. c. Kemudian manager investasi melaksanakan investasi bagi kepentingan investor. 15 Himpunan Fatwa DSN-MUI untuk LKS, edisi I (Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2001) h.154 14 3. Biaya dan Keuntungan Reksadana Syariah a. Biaya Operasional Reksadana Syariah Dalam investasi Reksadana Syariah ini tentunya perusahaan menentukan biaya yang akan dibebankan kepada investor sebagai biaya operasional dana yang dikelola oleh manager investasi. Pada umumnya biaya yang dibebankan kepada investor atau pemegang Unit Penyertaan sebagai biaya operasional diantaranya sebagai berikut : 1). Biaya Pembelian (Subscription Fee) : 1% 2). Biaya Penjualan kembali (Redemption Fee) minimal 6 bulan : 1% 3). Biaya Pengalihan (Switcing Fee) : 0% Namun dalam penentuan biaya operasional ini masing-masing perusahaan Reksadana Syariah mempunyai standarisasi biaya yang berbeda-beda presentasenya. 16 b. Pembagian Keuntungan Reksadana Syariah Pembagian keuntungan reksadana syariah mengacu pada prinsip operasional yang digunakan. Prinsip operasional yang digunakan dalam reksadana syariah yaitu Prinsip Mudhorobah atau Qiradh, oleh karena itu pihak-pihak yang terlibat dalam reksadana 16 syariah sama-sama memperoleh keuntungan Prospektus Reksadana Syariah PNM DANA SEJAHTERA II 15 atau sama-sama menanggung kerugian (Profit and Loss Sharing). 17 Dalam hal ini ketika ada keuntungan, maka investor mendapatkan keuntungan dari investasinya dan manager investasi sebagai wakil shohibul maal akan mendapatkan keunungan pula berupa ujroh atas usahanya, tetapi apabila investasinya mengalami kerugian baik investor atau manager investasi selaku wakil shohibul maal akan merugi pula karena tidak ada fee/ ujroh atas usahanya. Unsur terpenting dalam pembagian keuntungan adalah emiten, manager investasi dan investor. Pertama-tama Emiten yang mendapat keuntungan, yang kemudian keuntungan itu dibagi kepada manager Investasi sebagai wakil shohibul maal. Keuntungan yang diperoleh Manager Investasi sebagai wakil shohibul maal selanjutnya diserahkan seluruhnya kepada investor setelah dipotong biaya operasional. 18 4. Landasan Hukum Reksadana Syariah. Reksadana Syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang melandasi beroperasinya reksadana syariah ini, salah satu ketentuan yang ditetapkan oleh UU Pasar Modal No.8 tahun 1995. Sementara itu bila Reksadana 17 A.Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengesahan) (Jakarta:PT.Raja Grafindo,2002),h.209. 18 Ibid., h.210 16 syariah itu harus sesuai dengan aturan muamalah secara syariah yang berpangkal pada sumber pokok ajaran islam dan ijtihad para ulama, seperti Fatwa DSN yang tertuang dalam pedoman pelaksanaan investasi untuk Reksadana Syariah. Bila memperhatikan Fatwa DSN-MUI tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk Reksadana Syariah yang menjadi dalil Syariah diantaranya adalah : a. Firman Allah SWT : ☺⌧ ☺ ☺ ☺ (٢٧۵: )اﻟﺒﻘﺮة Artinya : “ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” 17 Firman Allah SWT : ⌧ (٢٩ : )اﻟﻨﺲ ☺ Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” Firman Allah SWT : ☺ ⌧ (١: )اﻟﻤﺎىﺪة Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” 18 Dari ayat Al-Quran diatas dapat disimpulkan bahwa Allah telah mengatur semua aktifitas manusia di dunia baik mengenai jualbeli, investasi hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan manusia di dunia maupun di akhirat. Allah mengajarkan kepada setiap manusia bahwa segala macam muamalat yang dilakukan oleh umat manusia harus menguntungkan semua pihak dan tidak ada pihak manapun yang dirugikan atau dizholimi, semua transaksi atau akad yang melibatkan pihak terkait harus berdasarkan rasa suka sama rela tanpa adanya unsur penipuan termasuk riba dalam transaksi apapun karena dapat menjerat salah satu pihak. Begitu pula surat Al-Maidah yang menjelaskan dan mengajarkan manusia tentang kewajiban memenuhi akad –akad yang telah disepakati oleh pihak terkait dan dalam ayat itulah Allah menegaskan bahwa segala sesuatu yang dihalalkan Allah sesungguhnya diperbolehkan dalam segala hal kecuali ada dalil yang mengharamkan/ mengubah hokum hal;al menjadi hokum yang haram untuk dikerjakan. Contohnya ketika manusia diperbolehkan menginvestasikan uangnya ke jalan yang benar untuk diberikan kepada penjual Al-Quran untuk dapat mengembangkan usahanya maka itu diperbolehkan tetapi ketika uang tersebut akan diinvestasikan ke jalan yang tidak baik atau untuk mempertaruhkan uangnya dimeja judi maka hal tersebut diharamkan karena perbuatan tersebut sudah melanggar aturan Islam. b. Perizinan Manager Investasi 19 c. Pasal 30 ayat 1 UU Pasar Modal yang berbunyi “Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh Ijin Usaha dari Bapepam” d. Tata cara dan proses perijinan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.A.13 tentang ketentuan-ketentuan untuk menerbitkan efek syariah. e. Perizinan Bank Kustodian f. Pasal 43 ayat 1 UUPM (Undang-Undang Pasar Modal) yang isinya “Yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam.” g. Tata cara dan proses persetujuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam No. VI.A.1 5. Jenis-jenis Reksadana Syariah Berdasarkan jenisnya investasi Reksadana terbagi menjadi empat kategori Yaitu : 19 a. Reksadana pasar uang (Money Market Funds MMF) Reksadana pasar uang adalah Reksadana yang melakukan Investasi 100% pada Efek pasar uang, yaitu efek-efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun. Umumnya, instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini, meliputi deposito,SBI, obligasi atau efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari 19 M.Nadratuzzaman Hosen, dkk, Materi Dakwah Ekonomi Syariah, ( Jakarta: PKES, 2008), h.191 20 satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan tingkat risiko paling rendah dan cocok untuk investor yang ingin menginvestasikan dananya dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun). b. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds/FIF) Reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang bersifat utang seperti obligasi dan surat utang lainnya dan 20% dari dana yang dikelola dapat diinvestasikan dalam instrumen lainnya. Reksadana jenis ini memiliki risiko relatif lebih besar dari reksadana pasar uang yang tujuan investasinya untuk menghasilkan return yang stabil. Efek bersifat utang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, SBI, obligasi dan instrumen lainnya. FIF yang terdapat diindonesia lebih banyak memanfatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar investasinya. c. Reksadana Saham ( Equity Funds /EF) Reksadana saham merupakan reksadana yang melakukan investasi sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang bersifat Ekuitas (saham) dan 20% dari dana yang dikelola dapat diinvestasikan dalam instrumen lainnya. Reksadana jenis ini memiliki risiko yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, tentunya juga memiliki return yang lebih tinggi. Berbeda dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan 21 obligasi, demand investor berorientasi pada pendapatan bunga, efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa Capital Gain melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain hasil dai Capital Gain, efek saham juga memberikan hasil lain berupa deviden. d. Reksadana Campuran (Balance Funds) Tidak seperti MMF, FIF, dan EF yang memiliki batasan alokasi investasi yang boleh dilakukan, Reksadana campuran dapat melakukan investasinya baik pada efek utang maupun ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Reksadana campuran dapat diartikan reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek utang yang perbandingannya (alokasi) tidak termasuk dalam kategori FIF. 6. Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu efek dan kekayaan lain dari Reksadana dikurangi seluruh kewajibannya. NAB merupakan suatu mekanisme informasi untuk memantau perkembangan peningkatan atau penurunan nilai suatu aset reksadana, menghitung NAB perusahaan perunit penyertaan adalah tugas Bank Kustodian. Nilai Aktiva Bersih Reksadana terbuka persaham dihitung setiap hari dan diumumkan kepada masyarakat, sedangkan Nilai Aktiva Bersih Reksadana Tertutup dihitung hanya satu kali seminggu. Dalam perhitungan NAB sudah dimasukkan semua biaya seperti : biaya pengelolaan, biaya 22 Bank Kustodian, akuntan publik dan biaya-biaya lainnya. Jadi NAB yang diumumkan adalah nilai investai yang dimiliki investor. Perhitungan NAB adalah sebagai berikut : Total Aktiva Bersih pada periode tertentu : TOTAL NAB = Nilai Aktiva – Total Kewajiban Nilai Aktiva Bersih perunit pada periode tertentu : NAB Perunit = Total NAB Total unit penyertaan (saham) yang diterbitkan 7. Perbedaan antara Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional 20 Keterangan Reksadana Konvensional Reksadana Syariah Akad Kontrak Bisnis Kontrak bisnis dengan sistem mudhorobah Mekanisme Berdasarkan Kontrak Bisnis Akad antara pengguna MI dan investasi mudhorobah Jenis Instrumen Konvensional instrumen Emiten Hanya pada instrumen keuangan syariah Emiten Non halal dan halal 20 Hanya pada emiten yang Zainal, " Analisis Management Risiko Investasi Pada Reksadana Syariah" ( Studi Kasus PT. Mandiri Management Invesment).” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta,2008) h.19. 23 kegiatan usahanya berdasarkan syariah Transaksi Sesuai dengan legal formal Dalam transaksi penuh saja kehati-hatian, tidak dalam spekulasi dan unsur Gharar. Kondisi Sesuai dengan legal formal Tidak mengandung unsur Emiten saja riba, jika emiten memiliki nisbah untung lebih dari 82 % (hutang 45%) dan modal 55% management yang melanggar prinsip islami Pembagian Sesuai dengan legal formal Keuntungan Hasil dan kontrak bisnis dibagikan proporsional keuntungan diterima dan yang akan investor harus terlebih dahulu dibersihkan dari unsur non halal. Tabel 1.2 24 8. Prinsip Operasional Reksadana Syariah Prinsip pengelolaan Reksadana Syariah ada tiga macam yaitu : a. Instrumen investasi ysng diperbolehkan yaitu yang sesuai dengan syariah Islam, yaitu instrumen saham dimana pembagian deviden didasarkan pada laba usaha, instrumen investasi surat hutang yang berdasarkan syariah/ melakukan penempatan- penempatan pada Bank-Bank syariah. b. Jenis usaha emiten yaitu jenis usaha yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah Islam, seperti : 1) usaha perjudian atau usaha yang dilarang oleh islam 2) lembaga keuangan konvensioanl seperti Bank Konvensional, asuransi Konvensional dan lain-lain. 3) perusahaan yang memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan makanan dan minuman yang haram. c. Adanya pemisahan terhadap pendapatan yang tidak halal yaitu pemisahan pendapatan yang halal dengan yang tidak sesuai dengan syariah islam dari kekayaan Reksadana dalam NAB harian. Sedangkan Prinsip akad transaksi atau kerja sama mitra yang digunakan dalam investasi Reksadana Syariah adalah prinsip Mudhorobah atau Qiradh. Prinsip Mudhorobah atau qiradh ini diartikan sebagai sebuah 25 ikatan atau sistem dimana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola hartanya dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan tersebut dibagi antara kebua belah pihak yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak di awal perjanjian. 21 Mudhorobah didefinisikan sebagai bentuk penyerahan harta dari Shohibul maal (Pemilik Dana/Modal) kepada Mudhorib (Pengelola Dana) sebagai modal usaha, sedangkan keuntungannya dibagi sesuai nisbah (Perbandingan Laba/Rugi) yang disepakati. Jika terjadi kerugian maka ditutupi dengan laba yang diperoleh. Namun jika dalam akad Mudhorobah tidak mendapatkan laba sama sekali atau mengalami kerugian, maka Mudhorib (Pengelola Dana) tidak berhak diberi upah atas usahanya, dan Shohibul Maal (Pemilik Dana) tidak berhak menuntut kerugian kepada mudhorib. Demikian ini jika kerugian tidak disebabkan kelalaian dari pihak Mudhorib. 22 Mudhorobah atau Qiradh memiliki ketentuan rukun, syarat dan jenisnya. Diantaranya adalah : 23 21 Ibid, hal 207-208 22 HM.Dumairi Nor Dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf , ( Sidogiri : Pustaka Sidogiri, 2008 ) Cet, II. Hal, 69-70 23 Ibid, hal 71-73 26 a. Rukun Mudhorobah / Qiradh 1. Malik/Shohibul Maal/Pemilik Modal 2. ‘Amil/Mudhorib/Pengelola Dana 3. Maal/Harta Pokok, Modal atau Dana 4. ‘Amal/Usaha 5. Ribb/Laba atau keuntungan 6. Shighat ‘Ijab Qabul’/Serah Terima b. Syarat Mudhorobah / Qiradh Dalam akad Mudhorobah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Modal harus berupa uang, perak atau emas 2. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad. 3. Pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola umtuk mengelola dananya pada semua sektor yang sesuai dengan syariah. 4. Tidak memberi batasan waktu yang mengikat c. Jenis Mudhorobah / Qiradh Mudhorobah ada dua yaitu : 1. Mudhorobah Mutlaqoh adalah bentuk kerjasama antara pemilik modal dengan pengelola modal yang cakupannya sangat luas dan 27 tidak dibatasi oleh spesifikasi atau ketentuan jenis usaha, waktu, daerah bisnis, bentuk pengelolaan dan mitra kerjanya. 2. Mudhorobah Muqoyyadah disubut juga dengan istilah restricted mudhorobah/spesified mudhorobah adalah kebalikan dari mudhorobah muthlaqoh. Artinya, pengelola dana/modal dibatasi dengan jenis usaha, waktu, tempat usaha dan sebagainya. 28 BAB III GAMBARAN UMUM PT. BNI SEKURITIES INVESTMENT MANAGEMENT A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan visi sebagai universal Banking, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, tanggal 12 April 1995, mendirikan anak perusahaan yang bergerak dibidang invesyment banking dengan bentuk hukum Persero Terbatas bernama PT. BNI Securities. Pertama kali berdiri PT. BNI Securities memiliki modal dasar sebesar Rp.30.000.000.000,- (tiga puluh Milyar rupiah) dengan modal disetor sebesar Rp.15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah). Mengingat aktifitas pasar modal di Indonesia terus berkembang, pada tahun 1999, modal dasar diubah menjadi Rp.200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah). Pemegang saham terdiri dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 99,85% dan koperasi karyawan PT. BNI Securities sebesar 0,15%. Sampai akhir tahun 2006 total ekuitas telah berkembang menjadi Rp. 323,1 miliar dengan pendapatan usaha dan laba bersih di akhir tahun 2006 mencapai Rp. 69,5 miliar dan Rp. 30 miliar. Di dalam kegiatan jasa investasi dan keuangan, kepercayaan merupakan faktor terpenting. Sebagai perusahaan lokal, perseroan didukung oleh staf berpengalaman yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai pasar dan mampu menangani segala aspek berkenaan dengan eksekusi suatu peluang bisnis. Kemampuan ini didukung dengan profesionalisme yang tinggi membuat perseroan mampu menunjukkan track record yang baik dan membawa perseroan menjadi suatu lembaga keuangan yang handal dan dapat dipercaya. B. Visi dan misi PT. BNI Securities Visi 2008 : 10 besar perusahaan securitas di indonesia 2011 : Perusahaan dengan Layanan Investasi Retail Terbesar Di 2016 : Acuan bagi Perusahaan-perusahaan sekuritas di Indonesia. Indonesia Misi Menyediakan solusi-solusi finansial secara lengkap dan untuk meningkatkan kekayaan nasabah dengan pruden, inofatif dan responsif. Layanan kami disajikan oleh para profesional yang kompeten dan terpercaya yang mengutamakan kepentingan nasabah. C. Struktur dan Management Susunan Komisaris Presiden Komisaris : Sugeng Rijadi, MM Komisaris : Gatot M. Trisnadi, SH.MM Komisaris : Finaldi Syamsul K. Haznam,SE Komisaris : Drs.John Yuwono,MM Susunan Direksi D. Presiden Direktur : Hindarmojo Hinuri K.,SE Direktur : Jimmy Nyo,S.kom.,M.Sc Direktur : Drs. Idhamshah Runizam,MBA Jenis-jenis Produk yang dikembangkan 1. BNI Reksa Dana BNIS Saham Syariah. Reksa dana Saham Syariah bertujuan memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang lebih baik dan optimal dalam jangka panjang kepada para pemodal yang berpegang pada prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal dengan hasil investasi yang lebih bersih dari unsur riba, grarar dan maysir. Sedangkan profil dan tata cara investasi BNI Reksa dana BNIS Saham Syariah yaitu : 1 a. Minimum pembelian : Rp. 1.000.000,- b. Minimum penjualan : Rp. 500.000,- c. Minimum pengalihan unit : Rp. 500.000,- d. Biaya pembelian maksimum 0,50% (dihitung berdasarkan nilai setiap transaksi) 1 Prospectus PT. BNI Securities investment Management hal. 1 1) Maksimum 1% : investasi selama kurang dari 3 bulan 2) Maksimum 0,25% : investasi selama 3 bulan s/d kurang dari 6 bulan. 3) 0% : investasi selama 6 bulan atau lebih. 4) Biaya pengalihan 5) Biaya manager investasi maksimum 1,8% pertahun dari NAB : 0,00% (belum termasuk pajak) 6) Biaya Bank Kustodian 0,20% pertahun dari NAB (belum termasuk pajak) 2. BNI Dana Syariah. Tujuan Investasi Dana Syariah adalah untuk memberikan tingkat pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang kepada para pemodal yang berpegang pada syariah Islam dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba, gharar dan maysir. Komposisi portofolionya adalah minimum 80% dan maksimum 98% di Efek Pendapatan Tetap termasuk efek bersifat hutang/investasi, transaksi REPO yang bersifat Syariah dan Instrumen Pasar Uang yang bersifat Syariah, serta minimum 2% hingga maksimum 20% di kas atau setara dengan kas. Manager Investasi melakukan penawaran umum atas masing-masing unit penyertaan BNI Dana Syariah secara teru menerus sampai dengan jumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) unit penyertaan. Setiap unit penyertaan BNI Dana Syariah ditawarkan dengan harga awal sebesar Rp. 1000/unit pada hari pertama penawaran. Hingga unit penyertaan selanjutnya ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih perunit penyertaan masing-masing reksadana pada akhir hari bursa yang bersangkutan. Biaya pembelian BNI Dana Syariah adalah : 1) Maksimum 1% : Investasi selama kurang dari 3 bulan 2) Maksimum 0,25% : Investasi selama 3 bulan s/d kurang 3) 0% 4) Biaya penjualan atau pengalihan maksimum sebesar 25% dari nilai dari 6 bulan. : Investasi selama 6 bulan atau lebih. transaksi. (Khusus BNI Dana Syariah) 3. BNI DanaPlus Syariah. Tujuan Investasi BNI DanaPlus Syariah adalah untuk memberikan nilai investasi yang lebih baik dan optimal dalam jangka panjang kepada para pemodal yang berpegang pada syariat Islam dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba, gharar dan maysir. Komposisi portofolionya adalah minimum 48% dan maksimum 98% di Efek Pendapatan Tetap, termasuk efek bersifat hutang/investasi, transaksi REPO yang bersifat Syariah, Instrumen Pasar Uang yang bersifat Syariah, dan minimum 0% hingga maksimum 50% dalam efek bersifat ekuitas dari perusahaan-perusahaan yang kegiatan usaha dan hasil usaha utamanya sesuai dengan syariah, serta minimum 2% dan maksimum 20% di kas atau setara dengan kas. Manager Investasi melakukan penawaran umum atas masing-masing unit penyertaan BNI Dana Syariah secara terus menerus sampai dengan jumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) unit penyertaan. Setiap unit penyertaan BNI Dana Syariah ditawarkan dengan harga awal sebesar Rp. 1000/unit pada hari pertama penawaran. Hingga unit penyertaan selanjutnya ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih perunit penyertaan masing-masing reksadana pada akhir hari bursa yang bersangkutan. Biaya pembelian BNI Dana Syariah adalah : 1) Maksimum 1% : investasi selama kurang dari 3 bulan 2) Maksimum 0,25% : investasi selama 3 bulan s/d kurang 3) 0% : investasi selama 6 bulan atau lebih. 4) Khusus BNI DanaPlus Syariah, tidak ada biaya penjualan dan pengalihan unit penyertaan. dari 6 bulan. BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Ketentuan dan prosedur yang diterapkan oleh PT. BNI Securities dalam pembelian, penjualan dan pengalihan unit penyertaan pada perusahaan Reksadana Syariah. 1. Tata Cara Dan Persyaratan Pembelian Unit Penyertaan a. Calon Investor harus sudah membaca dan memahami isi prospectus beserta ketentuan-ketentuan didalamnya. b. Calon Investor yang bermaksud mengadakan pembelian unit penyertaan harus mengajukan permohonan pembelian unit dengan cara mengisi formulir pembelian unit penyertaan yang dilengkapi dengan foto copi KTP/Jati diri, NPWP, Bukti pembayaran dan bukti pendukung lainnya. c. Pemodal yang baru pertama kali mengadakan pembelian unit penyertaan disyaratkan untuk mengisi dan menandatangani formulir profil pemodal sebelum melakukan pembelian. d. Pembelian unit penyertaan harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam prospectus dan formulir pembelian unit penyertaan. e. Manager investasi dan bank custodian wajib menolak pesanan pembelian dari calon pemegang unit penyertaan apabila terdapat pelanggaran ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM Nomor V.D.10. f. Permohonan pembelian unit yang menyimpang dari peraturan dan ketentuanketentuan diatas tidak akan dilayani. g. Harga pembelian dan pemrosesan pembelian unit penyertaan. Minimum pembelian awal unit penyertaan adalah sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan untuk pembelian selanjutnya minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) juga. Setiap unit penyertaan ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih Awal yaitu sebesar Rp.1000 per unit penyertan pada hari pertama penawaran yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pembelian. Selanjutnya harga pembelian setiap unit ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih yang ditetapkan pada hari bursa yang bersangkutan. 1 Sedangkan apabila formulir pembelian unit beserta bukti pembayaran dan fotocopy jati diri yang disetujui oleh manager investasi sampai dengan jam13.00 dan uang untuk pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik oleh Bank Kustodian pada hari pembelian, akan diproses oleh bank custodian berdasarkan NAB pada hari yang sama. Namun apabila formulir pembelian unit beserta bukti pembayaran dan fotocopy jati diri yang disetujui oleh manager 1 Prospektus Reksadana Syariah PT.BNI Investment Management, Prosedur pembelian unit penyertaan Reksadana Syariah. investasi setelah jam13.00 dan uang untuk pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik oleh Bank Kustodian pada hari pembelian, akan diproses oleh bank custodian berdasarkan NAB pada akhir hari bursa berikutnya. h. Biaya pembelian, persetujuan manager investasi dan surat konfirmasi kepemilikan unit penyertaan. Untuk pembelian unit penyertaan, pemegang unit akan dibebankan biaya pembelian sebesar maksimum 1% dari jumlah unit penyertaan yang dibeli moleh pemodal. Kemudian setelah manager investasi mempertimbangkan dengan seksama, manager investasi berhak menerima atau menolak pemesanan pembelian unit penyertaan secara keseluruhan atau sebagian. Apabila manager investasi sudah memutuskan untuk menerima pemesanan pembelian maka Surat Konfirmasi kepemilikan unit penyertaan akan dikirim ke pemegang unit penyertaan atau dapat diambil dikantor manager investasi selambatlambatnya 7 hari bursa setelah disetujuinya formulir pembelian unit dan diterimanya dana untuk pembelian unit penyertaan. SKEMA PEMBELIAN ATAU PEMESANAN UNIT PENYERTAAN BNI DANA SYARIAH DAN BNI DANAPLUS SYARIAH (Tabel 1.3) PROSEDUR PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN REKSADANA PEMODAL MANAGER INVESTASI SEBELUM MEMESAN UNIT, PEMODAL HARUS MEMBACA PROSPEKTUS TERLEBIH DAHULU Mengisi form pembukaan dan pemesanan 3 Menyetorkan dana ke rek.reksadana yang dipesan 2 Start 1 BANK KUSTODIAN Menerima form pembukaan, pemesanan dan bukti setoran 4 Menerima instruksi, verifikasi dan merekonsiliasi antara dokumen dengan dana setoran yang masuk 5 Mengirimkan instruksi pemesanan 6 Merefisi atau melengkapi data atau dokumen 8 Menginformasikan data yang tidak cocok Surat konfirmasi 9 7 Rekonsiliasi cocok? Keterangan : 1. Sebelum memesan unit penyertaan calon investor harus membaca prospectus terlebih dahulu. Kemudian calon investor mengisi formulir pembukaan rekening dan pemesanan unit dan diserahkan kepada manager investasi. 2. Calon investor juga harus menyetorkan dananya ke rekening reksadana yang dipesan kepada Bank Kustodian. 3. Formulir dan bukti setoran telah diterima oleh manager investasi. 4. Manager Investasi mengirimkan instruksi pemesanan kepada kepada Bank Kustodian. 5. Bank Kustodian menerima instruksi, verifikasi, dan merekonsiliasi antara dokumen dengan setoran yang masuk. 6. Bank Kustodian mericek/ merekonsiliasi kembali 7. Bank Kustodian menginformasikan kepada manager investasi data calon investor yang tidak cocok. 8. Manager investasi mengirimkan data yang tidak cocok kepada calon investor yang bersangkutan untuk dilengkapi semua data dokumen. 9. Bank Kustodian memberikan surat konfirmasi kepada calon investor, bahwa data/ dokumen yang diterima dari calon investor dinyatakan valid atau tidak valid. Apabila pembelian unit penyertaan sudah disetujui oleh manager investasi maka manager investasi akan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor selambat-lambatnya 7 hari bursa setelah tanggal dierimanya dan disetujuinya formulir pembelian unit penyertaan oleh manager investasi. 2. Tata cara dan Persyaratan Penjualan kembali unit penyertaan a. Permohonan penjualan kembali unit penyertaan yang dilakukan oleh pemegang unit penyertaan dapat dilakukan kapan saja baik sebagian atau seluruhnya dan manager investasi wajib pembelian kembali unit penyertaan tersebut ada setiap hari bursa. Penjualan kembali unit penyertaan dilakukan dengan menyampaikan permohonan atau mengisi formulir penjualan kembali dilengkapi dengan fotocopi bukti jati diri pemegang unit penyertaan yang sesuai atau yang sama dengan bukti jati diri ketika melakukan pemesanan pembelian unit. b. Batas minimal penjualan kembali unit penyertaan adalah sebesar Rp. 500.000,-. Sedangkan untuk batas maksimum penjualan , manager investasi tidak menetapkan batas maksimum kecuali apabila dalam satu hari bursa, manager investasi menyimpan atau menerima permintaan penjualan kembali unit penyertaan lebih dari 20% dari total Niali Aktiva Bersih, maka kelebihan tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode FIFO (First in First Out). Sesuai dengan peraturan BAPEPAM No. IV.B.1, Manager Investasi dapat menginstruksikan kepada Bank Kustodian atau agen penjual yang ditunjuk untuk menolak atau membatalkan pembelian kembali atau pelunasan, dengan catatan manager Investasi harus memberitahukan kepada BAPEPAM dan LK dan mengumumkan kepada pemegang unit penyertaan apabila terjadi hal-hal berikut : 1) bursa Efek dimana sebagian besar portofolio efek BNI Dana Syariah dan BNI DanaPlus Syariah diperdagangankan ditutup. 2) perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek BNI Dana Syariah dan BNI DanaPlus Syariah di bursa efek dihentikan. 3) keadaan darurat dimana BAPEPAM menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu tertentu. c. Batas saldo kepemilikan unit penyertaan Saldo minimum kepemilikan unit penyertaan yang harus dipertahankan oleh pemegang unit penyertaan adalah Rp.500.000,-. Apabila saldo kepemilikan unit penyertaan yang tersisa kurang dari saldo minimum kepemilikan unit penyertaan sesuai yang disyaratkan selama 90 hari berturut-turut, maka manager investasi berhak menutup rekening pemegang unit penyertaan yang bersangkutan, mencairkan seluruh unit penyertaan yang tersisa milik pemegang unit penyertaan tersebut dan mengembalikan dana hasil pencairan tersebut dengan pemindahbukuan atau langsung ditranfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang unit tersebut. d. Pembayaran penjualan kembali unit penyertaan Pengembalian dana hasil penjualan kembali akan dibayarkan dalam bentuk pemindahbukuan/transfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang unit penyertaan setelah dipotong biaya penjualan. Biaya transfer dibebankan kepada pemegang unit dan pembayaran ini akan dilakukan sesegera mungkin, tidak lebih dari 7 hari bursa sejak formulir penjualan kembali unit penyertaan diterima secara lengkap oleh manager investasi dan Bank Kustodian. e. Harga dan biaya penjualan kembali unit penyertaan Harga penjualan kembali unit penyertaan adalah harga setiap unit penyertaan pada hari bursa yang ditentukan berdasarkan NAB pada hari bursa berikutnya. Sedangkan biaya penjualan kembali unit penyertaan sebesar maksimum 25% dari nilai transaksi yang dikenakan pada saat pemegang unit penyertaan melakukan penjualan kembali unit penyertaan. Biaya penjualan tersebut akan dibukukan ke dalam perhitungan nilai NAB kecuali untuk penjualan kembali unit penyertaan BNI DanaPlus Syariah tidak dikenakan biaya. f. Pemrosesan penjualan kembali unit penyertaan Bagi formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara lengkap oleh Manager Investasi s/d jam 13.00 WIB maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan nilai NAB pada akhir hari bursa yang sama. Akan tetapi jika formulir penjualan kembali unit penyertaan diterima lengkap oleh Manager Investasi setelah jam 13.00 WIB maka akan diproses oleh Bnak Kustodian berdasarkan nilai NAB pada akhir hari berikutnya. SKEMA PENJUALAN UNIT PENYERTAAN BNI DANA SYARIAH DAN BNI DANAPLUS SYARIAH (Tabel 1.4) PROSEDUR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN REKSADANA PEMODAL MANAGER INVESTASI BANK KUSTODIAN Start 1 Mengisi form Penjualan Kembali 1 2 Menerima form Penjualan Kembali yang telah diisi 3 Mengirimkan instruksi Penjualan kembali Merefisi atau mengkoreksi data atau dokumen 4 7 Menerima instruksi, verifikasi dan memeriksa saldo unit penyertaan 5 Menginformasikan penolakan penjualan kembali 6 Saldo unit cukup? Surat konfirmasi 9 Rekening Bank pemilik modal 10 8 Mentranfer dana penjualan kembali jika dokumen telah lengkap Keterangan : 1. Investor mengisi form penjualan kembali dan menyerahkannya kembali ke manager investasi. 2. Manager investasi telah menerima formulir penjualan kembali dari investor. 3. Manager investasi mengirimkan instruksi penjualan kembali kepada Bank custodian 4. Bank Kustodian meneriam Instruksi, verifikasi dan memeriksa saldo unit penyertaan investor. 5. Apabila saldo dinyatakaan tidak mencukupi maka Bank Kustodian akan mengkonfirmasi kepada manager investasi. 6. Manager investasi menginformasikan kepada investor bahwa dokumen penjualan kembali ditolak 7. Investor harus merevisi dan mengkoreksi data dan dokumennya. 8. Apabila dan mencukupi maka bank custodian akan mentranfer dana penjualan kembali apabila dokumen telah lengkap. 9. Bank custodian akan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor bahwa formulirnya disetujui atau ditolak. 10. Bank Kustodian mentranfer dana penjualan kembali ke rekening investor. Manager investasi berhak menentukan penjualan reksadana BNI DANA SYARIAH dan BNI DANAPLUS SYARIAH yang dilakukan oleh agen penjual efek reksadana syariah atau tanpa agen penjual reksadana syariah 3. Tata cara dan persyaratan Pengalihan unit penyertaan a. Prosedur Pengalihan Unit Penyertaan Pemegang unit penyertaan dapat mengalihkan sebagian atau seluruh investasinya ke Reksadana lainnya yang dikelola oleh manager investasi dan Bank Kustodian yang sama. Sedangkan untuk mengalihkan investasinya dilakukan dengan mengisi dan menyampaikan formulir pengalihan unit penyertaan kepada Manager Investasi atau agen yang ditunjuk, dengan menyebutkan nama pemegang unit penyertaan, nama Reksadana, nomor akun pemegang unit penyertaan dan nilai investasi yang akan dialihkan. Pengalihan tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat yang tercantum dan berlaku dimasing-masing reksadana. b. Pemrosesan Pengalihan Unit Penyertaan Pengalihan investasi dari BNI Dana Syariah dan BNI DanaPlus Syariah ke reksadana lainnya diproses melalui Manager Investasi dengan melakukan pembelian kembali unit penyertaan yang dimiliki oleh pemegang unit penyertaan dan melakukan penjualan unit penyertaan reksadana lainnya tersebut yang diinginkan oleh pemegang unit penyertaan. Diterima atau tidaknya permohonan pengalihan unit penyertaan tersebut sangat tergantung dari ada atau tidaknya unit penyertaan yang dituju. Formulir pengalihan unit penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan tercantum dalam prospectus yang diterima secara lengkap oleh Manager Investasi atau agen penjual yang ditunjuk manager investasi sampai dengan pukul 13.00 WIB, maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan NAB reksadana yang bersangkutan pada akhir hari bursa yang sama. Manager investasi wajib menyampaikan permohonan pengalihan unit penyertaan tersebut kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB pada hari bursa yang sama. Sedangkan jika formulir yang telah terisi lengkap diterima oleh manager investasi setelah jam 13.00 WIB maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan NAB pada akhir hari bursa berikutnya. Dana investasi pemegang Unit Penyertaan yang permohonan pengalihan unit penyertaannya telah diterima oleh manager investasi akan dipindahbukukan oleh Bank Kustodian dalam akun reksadana yang dituju sesegera mungkin paling lambat 7 hari bursa terhitung sejak tanggal permohonan pengalihan unit penyertaan disetujui oleh manager investasi. c. Rumus Pengalihan Unit Penyertaan Pengalihan unit penyertaan seluruh atau sebagian dari unit satu ke unit penyertaan yang lain ditentukan dari nilai hasil penjualan kembali unit penyertaan semula. Dapat ditentukan dengan rumus : A = B x Nb : Na Dimana :A : Jumlah unit penyertaan reksa dana baru hasil pengalihan B : Jumlah Unit Penyertaan Reksadana lama yang dialihkan Nb : NAB dalam Rupiah/ unit yang lama yang akan dialihkan Na : NAB dalam rupiah/unit penyertaan reksadana yang baru. 2 d. Biaya dan Jumlah Pengalihan Unit Penyertaan Biaya pengalihan unit penyertaan sebesar 25% dari nilai transaksi yang dikenakan pada saat pemegang unit melakukan pengalihan unitnya. Biaya tersebut akan dibukukan ke dalam perhitungan NAB, sedangkan pengalihan unit BNI DanaPlus Syariah tidak dikenakan biaya. Minimum pengalihan adalah Rp.500.000,-. Apabila jumlah kepemilikan unit kurang dari Rp. 500.000,- maka manager investasi berhak menutup akun tersebut, mencairkan seluruh unit penyertaan tersebut dan mengembalikan sisa investasinya sesuai dengan NAB pada hari bursa ditutupnya akun tersebut. e. Bukti Konfirmasi Perintah Pengalihan Unit Penyertaan Bank custodian akan mengirimkan surat konfirmasi Transaksi Unit penyertaan antara lain jumlah unit yang dialihkan serta nilai NAB pada saat pengalihan unit paling lambat 7 hari bursa setelah aplikasi pengalihan unit diterima dengan baik oleh Bank Kustodian. 2 Prospektus Resadana Syariah PT. BNI Securities Investment Management, Rumus pengalihan unit penyertaan. SKEMA PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN BNI DANA SYARIAH DAN BNI DANAPLUS SYARIAH (Tabel 1.4) PROSEDUR PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN REKSADANA PEMODAL MANAGER INVESTASI BANK KUSTODIAN Start 1 Mengisi form Pengalihan unit penyertaan 2 Menerima form Pengalihan yang telah diisi 3 Mengirimkan instruksi Pengalihan unit penyertaan Merefisi atau mengkoreksi data atau dokumen 7 Menginformasikan penolakan pengalihan unit penyertaan 8 Surat konfirmasi 4 Menerima instruksi, verifikasi dan memeriksa saldo unit penyertaan 5 6 Saldo unit cukup? Keterangan : 1. Investor mengisi formulir pengalihan unit penyertaan yang akan diserahkan kepada manager investasi. 2. Manager investasi menerima formulir pengalihan yang telah diisi oleh investor. 3. Manager Investasi mengirimkan instruksi pengalihan unit penyertaan kepada Bank Kustodian. 4. Bank Kustodian menerima Instruksi, verifikasi dan memeriksa saldo unit penyertaan investor. 5. Saldo mencukupi atau tidak mencukupi. 6. Apabila saldo tidak mencukupi maka Bank Kustodian akan mengirimkan informasi kepada manager investasi. 7. Manager investasi menginformasikan penolakan pengalihan unit penyertaan kepada investor dan investor mengkoreksi data atau dokumen yang dikirimkan. 8. Apabila saldo mencukupi maka Bnak custodian akan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor atas pengalihan unit penyertaannya. Apabila pembelian unit penyertaan sudah disetujui oleh manager investasi maka manager investasi akan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor selambat-lambatnya 7 hari bursa setelah tanggal dierimanya dan disetujuinya formulir pembelian unit penyertaan oleh manager investasi. B. Mekanisme hubungan unit penyertaan antara Manager Investasi dengan Bank Kustodian. 1. Mekanisme Operasional Reksadana Syariah Perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dengan reksadana syariah adalah terletak pada proses Screening dalam mengkonstruksi portofolio. Filterisasi menurut prinsip syariah adalah mengeluarkan saham-saham yang memiliki aktifitas haram seperti riba, gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok dan lain sebagainya. Disamping itu proses filterisasi juga dilakukan dengan cara membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan membersihkannya dengan cara charity. Dalam mekanisme kerja yang terjadi di reksadana ada tiga pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana yaitu : a. Manager Investasi sebagai pengelola investasi. Manager investasi ini bertanggungjawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor. Manager investasi dapat berupa : 1) Perusahaan Efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT yang khusus menangani reksadana. 2) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan management investasi (PMI). b. Bank Kustodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu bank yang bertindak sebagai penyimpan kekayaan (save keeper) serta administrator reksadana. Dana yang terkumpul dari sekian banyak investor bukan merupakan bagian dari kekayaan manager investasi maupun Bank Kustodian, tetapi milik para investor yang disimpan atas nama reksadana di Bank custodian. Baik manager investasi maupun Bank Kustodian yang akan melakukan kegiatan ini terlebih dahulu harus mendapat izin dari BAPEPAM. c. Pelaku (Perantara) dipasar modal (broker, underwriter) maupun dipasar uang (Bank) dan pengawas yang dilakukan oleh BAPEPAM. Dalam hal ini yang berhubungan dengan pasar modal seperti Bursa Efek Jakarta atau Jakarta Islamic Indeks hanya fund manager dari perusahaan manager investasi saja sementara, investor dalam hal ini tidak tahu sama sekali atau tidak berhubungan dengan pasar modal untuk menjual atau membeli unit penyertaan. 3 2. Hubungan Antara Investor Dengan Manager Investasi Dalam mekanisme operasional reksadana syariah, pola hubungan antara pemilik modal (investor), manajer investasi, dan pengguna investasi sebagai berikut : a. Hubungan antara pemodal dan manager investasi dilakukan dengan system wakalah (perwakilan), dimana pemodal memberikan mandate kepada manager investasi 3 Wawancara pribadi dengan Desi Apriani pada tanggal 27 April 2010 untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam prospectus. b. Sedangkan hubungan antara manager dan pengguna investasi dilakukan dengan system mudhorobah, yaitu : 1) Pembagian antara pemilik modal yang diwakili oleh manager investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak. 2) Pemilik modal hanya menanggung risiko sebesar dana yang telah diberikan. 3) Manager investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalainnya (goss neglicence/tafrith). C. Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli dan Pengalihan Unit Penyertaan Dalam Reksa Dana Syariah Pandangan syariah tentang Reksa Dana syariah ini dikutip dari lokakarya AlimUlama tentang Reksadana Syariah, yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia tanggal 24-25 rabiul awwal 1417 H bertepatan dengan 29-30 juli 1997 M di Jakarta. 4 Pada prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalat adalah diperbolehkan Selama tidak bertentangan dengan syariah, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh imam 4 Nurul Huda dan Mustofa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Jakarta : Kencana ,2008), h. 119 hambali dan para fuqoha lainnya yaitu : “ prinsip dasar dalam transaksi dan syaratsyarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan, selama tidak dilarang oleh syariah dan bertentangan dengan nash syariah”. 5 Allah memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi syarat akad yang mereka lakukan seperti disebut dalam nash Al-Qur’an Firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 1 : ☺ ⌧ (١: )اﻟﻤﺎىﺪة Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.” Suatu surat investasi merupakan jenis surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang mencari modal. Pemegang surat/unit ikut andil dalam keuntungan dan dalam menanggung risiko kerugian senilai presentase yang telah 5 Ibid., h. 120 disepakati. Pemegang surat /unit penyertaan juga mempunyai hak dalam hasil proyek pada saat likuidasi atau selesai, serta nilai unit penyertaan dapat dikembalikan / dijual kembali sesuai prosedur yang berlaku dan yang telah disepakati. Surat investasi dengan sifat dan karakteristik diatas diperbolehkan pengeluarannya, pemasaran dan bermuamalah dengannya dalam berbagai jenis bentuk muamalah. Kedudukan pemegang surat atau unit penyertaan ini mirip dengan kedudukan pemilik modal dalam akad Mudhorobah. Pemerintah mengatur bahwa transaksi atas surat-surat berharga, baik penjualan maupun pembelian surat berharga (saham, cek, reksadana, obligasi dan sejenisnya) harus dilaksanakan didalam bursa, baik bursa tersebut merupakan pasar yang teratur atau tidak baik pasar resmi atau tidak resmi. Sector-sektor transaksi dalam surat berharga yaitu : 6 1. Perdagangan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perbedaan antara harga jual dengan harga beli. 2. Perbedaan surat berharga dengan tujuan memperoleh keuntungan yang dicapai oleh saham atau surat berharga lainnya. 3. Perantara antara penjual dengan pembeli surat berharga (pialang) 4. Pengajuan investasi-investasi akuntasi, administrasi dan ekonomi. 5. Aktifitas pendukung dan pemasaran surat berharga yang beredar, dan lainnya. 6 Husein Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal, (Surabaya: Pustaka Progresif,2004) cet:I h. 33 a. Keputusan dan Ketetapan Seputar Transaksi di Pasar Modal. Dalam ketetapan Majma’ al-Fiqh al-Islami di Jeيdah tentang bermuamalah dalam pasar modal terdapat teks sebagai berikut : Majma’ al-Fiqh al-Islami telah meneliti permasalahan masar modal dan komoditi bursa serta akad-akad jual-beli yang terjadi di dalamnya atas mata uang kertas, saham, obligasi hutang komersial, obligasi pemerintah serta hal-hal yang terjadi dalam akad tersebut, baik tunai maupun hutang. Sebagaimana Majma’ al-Fiqh al-Islami juga meneliti atas sisi-sisi positif yang bermanfaat dari pasar modal terebut dari kacamata ekonomi dan dari kacamata para pelaku didalamnya serta sisi-sisi negative yang membahayakan, yaitu: 1) Sesungguhnya tujuan pasar modal adalah untuk menciptakan pasar yang terusmenerus, bertemu didalamya supply dan demand serta penjual dan pembeli. Hal tersebut mencegah terjadinya eksploitasi para professional terhadap para pelaku yang tidak tahu kondisi pasar sedangkan mereka butuh untuk menjual atau membelinya. 2) Sesungguhnya transaksi spot atas suatu komoditi yang ada dalam kepemilikan penjual dan bisa dilakukan serah terima terhadap objek jual-beli bagi yang disyaratkan serah terima ditempat transaksi merupakan transaksi yang diperbolehkan, selama transaksi tersebut tidak memperjualbelikan barang yang haram. 3) Transaksi spot (tunai) atas saham perusahaan ketika saham tersebut ada dalam kepemilikan penjual adalah diperbolehkan secara syar’I selama objek aktifita perusahaan tersebut tidak diharamkan seperti perusahaan Bank ribawi dan perusahaan minuman keras. 4) Transaksi spot (tunai) dan forword atas obligasi hutang berbunga dengan segala macam derivate dan bentuknya adalah tidak boleh secara syar’i karena merupakan muamalat yang mengandung riba. 5) Transaksi forword (masa datang) yang berupa short sale yaitu jual beli tersebut terjadi pada saham dan komodoti yang tidak dalam kepemilikan penjual dengan cara yang berlaku dalam bursa adalah 6) Tidak boleh dalam syar’i karena ia menjual komoditi yang tidak ia miliki sendiri, ia hanya berpegang prinsip bahwa ia akan membeli Barang tersebut dan menyerahkannya kepada pembeli pada waktu kesepakatan. 7 7) Hal tersebut terlarang secara syar’i berdasarkan hadish shohih yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bahwasannya Rasulullah SAW. Bersabda : 8 7 8 Ibid., h. 44- 46 Jamaluddin, Nashoburriwayat li Ahadistul hidayah. Jus 4 (Beirut : Darul Qiblah, 1997), h.18. Artinya : “ Tidak dihahalkan pinjaman berbunga dan jualbeli bersyarat dan Jangan kamu jual sesuatu yang tidak padamu ” Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 153 : ☺ ⌧ ⌧ : )اﻷﻧﻌﻢ (١۵٣ Artinya : “ Dan katakanlah bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” ( QS. Al-An’am: 153). Dari hadist dan ayat Al-Quran diatas menjelaskan bahwa Allah melarang jualbeli atau transaksi atas barang yang belum ada pada penjual, namun barang tersebut masih ada pada orang lain. Secara tidak langsung jualbeli tersebut merupakan jualbeli yang dilarang dalam Islam. b. Keputusan Dan Ketetapan Majma’ Al-Fiqh Al-Islami Nomor 65/67 Tentang Saham: Setelah meneliti pembahasan yang diajukan oleh para anggota dan pakar dalam pembahasan muamalat dalam saham dengan cara ribawi, trading on marjin (al-Bai’ bi al-Hamisy) dan short sale (al-Bai’ ‘Ala al-Maksyuf), dan majma’ memutuskan : 9 1) Tidak boleh membeli saham dengan pinjaman ribawi yang diajukan oleh pialang atau lainnya kepada pembeli dengan menjadikan saham sebagai jaminan, karena dalam transaksi tersebut terdapat riba yang dikuatkan oleh jaminan, keduanya merupakan aktifitas yang dilarang berdasarkan nash hadish yang melaknat palaku riba. 2) Tidak boleh menjual saham yang tidak dimiliki oleh penjual pada waktu akad, namun ia hanya menerima janji dari pialang dengan menghutangkan saham pada waktu jatuh tempo penyerahan, karena hal itu merupakan salah satu bentuk jual beli sesuatu yang tidak dimiliki oleh penjual. Larangan tersebut bertambah kuat jika disyaratkan penyerahan harga kepada pialang untuk ia manfaatkan dengan menabungkannya dengan bunga untuk meraih kompensasi atas pemberian pinjaman 9 Husein Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal, (Surabaya: Pustaka Progresif,2004), h.48 BAB V PENUTUP Setelah melakukan analisa melalui data-data Pustaka dan melakukan wawancara langsung kepada pihak terkait dari PT. BNI Securities Investment Management, maka pada Bab V ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan pembahasan yang dianggap perlu untuk dikemukakan pada akhir penulisan ini. A. Kesimpulan 1. Prosedur dalam pembelian penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan diantaranya : a. Mengisi dan menyerahkan formulir kepada manager investasi untuk membeli, menjual atau mengalihkan unit penyertaan. b. Manager investasi akan memproses permintaan investor dalam beberapa hari minimal 7 hari bursa. c. Investor menyerahkan atau menyetorkan dananya kepada Bank Kustodian untuk memesan/membeli unit. d. Bank custodian akan memproses dan mengirimkan surat konfirmasi kepada investor atas permintaan pembelian, penjualan kembali atau pengalihan unit oleh investor 2. Biaya yang dikenakan kepada investor atau pemegang unit penyertaan apabila ingin membeli, menjual atau mengalihkan unit penyertaan adalah sebagai berikut : a. Maksimum Pembelian : 1% b. Maksimum Penjualan : 25% c. Maksimum Pengalihan : 25% 3. Hubungan kerja sama antara Manager Investasi, investor dan Bank Kustodian tentunya memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Manager Investasi sebagai wakil shohibul maal berkewajiban untuk mengatur dana yang akan diinvestasikan. Investor berkewajiban untuk memberikan upah/fee kepada manager investasi dan Bank Kustodian karena sudah berusaha untuk mengembangkan dana investor, sedangkan Bank Kustodian berperan sebagai bendahara yang menampung atau menyimpan dana para investor. 4. Status hukum unit penyertaan pada reksadana syariah bila ditinjau dari segi syariat Islam maka unit penyertaan ini dinyatakan boleh selama tidak bertentangan dengan syariat Islam dan tetap diawasi oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah. B. Saran 1. Calon investor yang menanamkan dananya di lembaga reksadana, obligasi, saham atau sejenisnya, hendaknya telah memahami dan mengerti dengan benar risiko-risiko yang akan dihadapi dikemudian hari karena dalam reksadana khususnya, investasi yang ditanamkan pada manager investasi bersifat fluktuatif. 2. Cobalah mencari informasi tentang perusahaan yang akan anda percayakan untuk mengelola dana investasi anda apakah perusahaan tersebut mempunyai latar belakang kurang baik di masa lalu. 3. Apabila masyarakat memiliki uang idle yang tidak tepakai hendaknya dapat diinvestasikan di lembaga reksadana. 4. Apabila ingin menginvestasikan dananya hendaknya diinvestasikan kelembaga investasi syariah agar harta bergerak dan harta tidak bergerak yang dimiliki akan terasa aman dunia akhirat. 5. Apabila akan berinvestasi pelajari lebih dahulu risiko-risiko yag ada jangan terlalu tergiur oleh return yang diberikan. Dalam Lembaga Reksadana juga terdapat biaya-biaya penjualan, pembelian atau pengalihan unit penyertaan yang sebagian besar biyanya dibbankan kepada investor atau pemegang unit penyertaan reksadana. Oleh karena itu penulis berharap karya ilmiah ini dapat dijadikan bahan referensi dan khasanah pengetahuan ketika pembaca berminat untuk berlkecimpung atau menanamkan dananya di lembaga reksadana syariah. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an Al-Karim Dan Terjemahannya Departemen Agama. Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah : dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Cahyono, Jaka E, Cara jitu meraih untung dari Reksadana, Jakarta:Elex Media Komputindo, 2004. Dewan Syariah Nasional (DSN) Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional untuk LKS, edisi I Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2001. Djazuli, H.A dan Janwari, Yadi, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat : Sebuah Pengenalan, Ed.1, Cet.1, Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2002. Darmadji, Tjiptono dan M. Fakhruddin, Hendy. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat,2001. Fuady, Munir. Pasar modal modern. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,1996. http://www.inforeksadana.com, diakses pada tanggal 21 oktober 2009 Huda, Nurul dan Nasution, Mustofa Edwin, INVESTASI PADA PASAR MODAL SYARIAH, Jakarta : kencana, cet.2, 2008. Jamaluddin, Nashoburriwayat li ahadistul hidayah, jus 4. Beirut : Darul Qiblah,1997. Nor, HM.Dumairi. dkk. Ekonomi Syariah Versi Salaf , Sidogiri : Pustaka Sidogiri, Cet.II, 2008. Pangemanan, Frits H, Memotret Reksadana Dunia, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS), Majalah Uang dan Efek, Jakarta: 1997. Prospektus Reksadana Syariah PT.BNI Securities, Prosedur pembelian unit penyertaan Reksadana Syariah. Prospektus Reksadana Syariah PT.BNI Securities, Rumus Pengalihan Unit Penyertaan. Prospektus Reksadana Syariah PNM DANA SEJAHTERA II Prospectus PT. BNI Securities investment Management, Rumus pengalihan unit penyertaan. P. Pontjowinoto, Iwan. Peran Manager Investasi Reksadana, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS), Majalah Uang dan Efek, Jakarta: 1997. Purba, Victor. Perkembangan Dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000. Raharjo, Sapto. Panduan Investasi Reksadana. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo, 2004. Syahatan, Husein, dan Fayyadh, Athiyyah, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal, Surabaya: Pustaka Progresif, 2004. Wawancara Pribadi dengan Desi Apriani tanggal 27 April 2010 Widjaja, Gunawan dan Ramanya, Alwira Prajna, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal, Jakarta: Kencana, 2006. Zainal, Analisis Management Risiko Investasi Pada Reksadana Syariah. Studi kasus PT. Mandiri Management Invesment, skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2008.