LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) PENERAPAN IPTEK PENERAPAN IPTEK MELALUI PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGGUNAAN ALARM LISTRIK BAGI PETANI TAMBAK IKAN NENER DI DESA MUSI, KECAMATAN GEROKGAK Oleh: Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. (NIP. 197901232010121001) Dr. Gede Indrawan, S.T., M.T. (NIP. 197601022003121001) Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. (NIP. 197707212006041001) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 103/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016 PRODI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2016 i HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Judul Proposal : Penerapan IPTEK melalui Perancangan, Pembuatan, dan Penggunaan Alarm Listrik bagi Petani Tambak Ikan Nener di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak 2. Ketua Tim Pengusul a. Nama Ketua b. NIP/NIDN c. Bidang Keahlian d. Jabatan/Pangkat/Gol. e. Jurusan/Fakultas f. Alamat Rumah/Telp. : Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. : 197901232010121001/0023017910 : Elektronika dan Informatika : Asisten Ahli/Penata Muda Tk. I/IIIb : Teknik Elektronika/Teknik dan Kejuruan : Jln. Mayor Metra Gg. IX (Sawo Muda) No. 2 Liligundi, Singaraja - Bali 3. Jumlah Anggota Tim a. Identitas Anggota 1 Nama Lengkap NIP Jabatan/Pangkat/Gol. b. Identitas Anggota 2 Nama Lengkap NIP Jabatan/Pangkat/Gol. : 2 orang 4. Lokasi Kegiatan : Desa Musi, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng 5. Jumlah biaya yang disetujui : Rp. 14.700.000,- : Dr. Gede Indrawan, S.T., M.T. : 197601022003121001 : Lektor/Penata/IIIa : Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. : 197707212006041001 : Lektor/Penata/IIIc Singaraja, 01 Nopember 2016 Ketua Peneliti, Mengetahui, Dekan FTK Undiksha Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd. NIP.197106161996021001 Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. NIP.197901232010121001 Menyetujui, Ketua LPPM Undiksha Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. NIP.195612311983031022 ii RINGKASAN Suplai energi listrik sangat diperlukan bagi para petani tambak ikan nener yang banyak terdapat di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak terutama yang berskala kecil (rumahan). Peralatan elektronik yang paling penting, seperti pompa air dan pompa oksigen banyak digunakan dalam dunia usaha ini. Pompa air digunakan untuk sirkulasi air laut, yaitu mengangkat air laut ke dalam kolam ikan nener kemudian membuangnya kembali ke laut, sedangkan pompa oksigen digunakan sebagai penghasil oksigen untuk kelangsungan hidup ikan nener. Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika suplai energi listrik dari PLN terhenti sehingga pompa air dan pompa oksigen tidak bisa bekerja secara optimal, tentunya akan berdampak pada kelangsungan hidup ikan nener itu sendiri yang bisa mati lemas karena kurangnya sirkulasi air dan oksigen yang hanya terjadi beberapa menit saja. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu alat yang dapat memberi peringatan bahwa suplai energi listrik dari PLN mengalami pemadaman secara tiba-tiba sehingga para petani tambak ikan nener dapat dengan segera mempersiapkan genset atau alat suplai energi listrik lainnya sebagai pengganti energi listrik dari PLN sehingga kelangsungan hidup ikan nener dapat lebih terjaga. Dengan adanya alat ini maka diharapkan dapat mengurangi dampakdampak negatif lainnya yang ditimbulkan oleh mati listrik, yaitu sebuah alat yang bersifat murah sehingga dapat diterapkan dalam dunia usaha budidaya ikan nener. iii PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa), karena berkat rahmat serta tuntunan-Nya penyelenggaraan kegiatan P2M sampai penyusunan laporan kemajuan ini dapat terselesaikan tanpa hambatan. Kegiatan P2M ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu para petani tambak ikan nener yang berlokasi di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng terutama dalam hal menjaga keberlangsungan hidup ikan nener ketika sedang terjadi pemadaman listrik. Dalam perencanaan sampai dengan penulisan laporan kemajuan ini kami banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, untuk itu sepatutnya kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Pendidikan Ganesha atas penugasan dan bantuan dana yang diberikan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. 2. Kepala Desa Musi yang telah merekomendasi pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. 3. Ketua Kelompok Nelayan beserta anggota dan Ketua Petani Tambak Ikan Nener beserta anggota di Desa Musi yang telah memberikan ijin dan memberikan segala bentuk sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. 4. Rekan-rekan staf dosen, teknisi, laboran, dan mahasiswa dari Prodi D3 Teknik Elektronika dan Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro yang telah membantu di dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. 5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang juga telah banyak membantu di dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Kami berharap semoga laporan kemajuan dari pelaksanaan kegiatan P2M ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saran dan kritik dari pembaca juga sangat kami harapkan. Terima kasih. Singaraja, Nopember 2016 Tim Pelaksana iv DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii RINGKASAN ........................................................................................................ iii PRAKATA ............................................................................................................. iv DAFTAR ISI ............................................................................................................v DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 1.1 Analisis Situasi ...............................................................................................2 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ..............................................................5 1.3 Tujuan Kegiatan .............................................................................................6 1.4 Manfaat Kegiatan ...........................................................................................6 1.5 Kerangka Pemecahan Masalah .......................................................................6 BAB II TARGET DAN LUARAN ..........................................................................9 BAB III METODE PELAKSANAAN ..................................................................10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................11 4.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan .........................................................................11 4.2 Pembahasan ..................................................................................................13 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................15 5.1 Simpulan .......................................................................................................15 5.2 Saran .............................................................................................................15 REFERENSI ..........................................................................................................16 LAMPIRAN v DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Pelaksanaan Kegiatan ............................................................8 Gambar 2. Rancangan Diagram Rangkaian ...........................................................11 Gambar 3. Rancangan Box Rangkaian ..................................................................11 Gambar 4. Penentuan Komponen Elektronika .......................................................11 Gambar 5. Perakitan dan Uji Coba Rangkaian ......................................................12 vi BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi di segala bidang, maka catu daya utama PLN sangat berpengaruh terhadap penyediaan energi listrik bagi layanan publik, baik itu daya besar maupun daya kecil. Akan tetapi suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak selamanya kontinyu dalam penyalurannya. Suatu saat pasti pernah terjadi pemadaman total yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem pembangkit, atau gangguan pada sistem transmisi dan sistem distribusi. Sedangkan suplai energi listrik sangat diperlukan pada pusat perdagangan, perhotelan, perbankkan, rumah sakit maupun industri dalam menjalankan produksinya, sehingga jika PLN padam maka suplai energi listrik pun berhenti dan akibatnya seluruh aktifitas produksi pun berhenti. Demikian juga halnya suplai energi listrik sangat diperlukan bagi para petani tambak ikan nener yang banyak terdapat di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak terutama yang berskala kecil (rumahan). Peralatan elektronik yang paling penting, seperti pompa air dan pompa oksigen banyak digunakan dalam dunia usaha ini. Pompa air digunakan untuk sirkulasi air laut, yaitu mengangkat air laut ke dalam kolam ikan nener kemudian membuangnya kembali ke laut, sedangkan pompa oksigen digunakan sebagai penghasil oksigen untuk kelangsungan hidup ikan nener. Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika suplai energi listrik dari PLN terhenti sehingga pompa air dan pompa oksigen tidak bisa bekerja secara optimal, tentunya akan berdampak pada kelangsungan hidup ikan nener itu sendiri yang bisa mati lemas karena kurangnya sirkulasi air dan oksigen yang hanya terjadi beberapa menit saja. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu alat yang dapat memberi peringatan bahwa suplai energi listrik dari PLN mengalami pemadaman secara tiba-tiba sehingga para petani tambak ikan nener dapat dengan segera mempersiapkan genset atau alat suplai energi listrik lainnya sebagai pengganti energi listrik dari PLN sehingga kelangsungan hidup ikan nener dapat lebih terjaga. Dengan adanya alat ini maka diharapkan dapat mengurangi dampakdampak negatif lainnya yang ditimbulkan oleh mati listrik, yaitu sebuah alat 1 yang bersifat murah sehingga dapat diterapkan dalam dunia usaha budidaya ikan nener. 1.1 Analisis Situasi Kecamatan Gerokgak terletak di bagian barat kabupaten Buleleng merupakan salah satu kecamatan dari sembilan kecamatan yang ada, terdiri dari 14 desa administrasi (Sumber Klampok, Pejarakan, Sumberkima, Pemuteran, Banyupoh, Penyabangan, Musi, Sanggalangit, Gerokgak, Patas, Pengulon, TingaTinga, Celukan Bawang, dan Tukadsumaga), 76 banjar dinas, 13 desa pakraman dan 36 banjar ada dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Bali Sebelah Selatan : Hutan Sebelah Barat : Kabupaten Jembrana Sebelah Timur : Kecamatan Seririt Kondisi geografis Kecamatan Gerokgak dengan luas wilayah 356,57 Km2 merupakan salah satu kekuatan untuk mengembangkan wilayah kecamatan, selain wilayah yang cukup luas potensi pertanian dalam arti luas juga merupakan unggulan Kecamatan Gerokgak di mana produk yang dihasilkan berupa tanaman palawija dan holtikultura seperti kelapa, jagung, kacang-kacangan dan buahbuahan (pisang, mangga, anggur). Ini merupakan kekuatan sumber daya alam yang jika dimanfaatkan secara maksimal akan menunjang laju pembangunan khususnya peningkatan produksi pertanian untuk kesejahteraan masyarakat (petani). Demikian juga dengan potensi kelautannya, di mana laut Gerokgak merupakan kawasan atau lahan pembudidayaan kerang, mutiara, keramba jaring apung, ikan hias, rumput laut, tambak udang, serta tambak ikan kerapu dan ikan nener. Budidaya kelautan seperti itu tidak ada di kecamatan lain di Buleleng, sehingga hal ini merupakan kekuatan yang sangat potensial di dalam pengembangan dan peningkatan pembangunan di Kecamatan Gerokgak khususnya. Nener merupakan istilah dalam dunia perikanan yang biasanya digunakan untuk menyebutkan ikan yang baru menetas atau ikan yang masih kecil. Ikan nener itu sendiri sebenarnya merupakan benih/bibit dari ikan bandeng. Ikan nener 2 biasanya banyak terdapat di perairan dangkal atau pesisir, sehingga sering kita jumpai para pencari ikan nener ini di sepanjang pantai dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Mereka mengumpulkan ikan nener dan selanjutnya dijual ke pengepul atau agen maupun dijual langsung ke petani tambak. Namun selaras dengan perkembangan teknologi maka sekarang ikan nener tersebut telah menjadi komoditas sendiri yang sangat menjanjikan. Banyak perusahaan atau perorangan yang menekuni usaha di bidang ini. Secara alami jika sudah mulai membesar, ikan nener ini akan mengikuti arus dan mencari tempat untuk mencari makan. Tempat yang paling disukai ikan nener adalah tempat yang memiliki air payau dengan tumbuhan lumut yang cukup. Ikan nener yang sudah membesar berubah sebutannya menjadi ikan bandeng, yaitu ikan yang termasuk golongan herbifora. Ikan bandeng banyak dibudidayakan di pesisir atau sekitar pantai yang dikenal dengan tambak. Para petani tambak inilah yang membudidayakan dalam arti membesarkan ikan bandeng dari ikan nener hingga siap untuk dikonsumsi. Untuk mencapai ukuran konsumsi atau sekitar 25-30 cm ikan nener memerlukan waktu antara 12 minggu atau lebih, hal ini sangat tergantung kepada kondisi air, lingkungan, makanan tambahan, serta kepadatan. Ukuran ikan bandeng sering dikenal dengan sebutan size. Jika disebut size 2 maka ukuran ikan bandeng 1 Kg berisi 2 ekor, jika size 4 maka 1 kg berisi 4 ekor ikan bandeng dan seterusnya. Saat ini ikan bandeng menjadi komoditas budidaya penting, karena selain rasanya gurih, harga dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat, tahan terhadap serangan penyakit, dan dapat dibudidayakan di berbagai habitat air payau, laut, dan tawar. Untuk menghasilkan panen ikan bandeng yang baik tentunya para petani tambak harus memperhatikan kualitas dari ikan nener itu sendiri sebagai bibit/benih dari ikan bandeng tersebut. Untuk menunjang kemajuan para petani tambak ikan nener tersebut maka diperlukan beberapa fasilitas, seperti pompa air, bak-bak pengendapan, pompa oksigen (blower) untuk aerasi, genset (generator set), laboratorium, rumah jaga serta sistem filtrasi. Dalam proses pembesaran ikan nener, listrik juga merupakan komponen penunjang yang sangat penting. Akan tetapi, suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak selamanya kontinyu dalam penyalurannya. Suatu saat pasti 3 pernah terjadi pemadaman total yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem pembangkit, atau gangguan pada sistem transmisi dan sistem distribusi. Berhubung negara ini sering terjadi pemadaman listrik secara mendadak tanpa pemberitahuan, banyak para petani tambak ikan nener menggunakan alternatif lain yang bisa mengurangi resiko terancamnya usaha mereka. Tentu saja segala aktivitas yang berhubungan dengan listrik akan mempengaruhi kinerja dan pendapatan mereka dalam hitungan hari, bahkan dalam hitungan jam. Penggunaan mesin genset menjadi salah satu faktor dominan yang sangat dicari sebagai solusi dari pemadaman listrik di negara ini. Genset juga sangat terasa manfaatnya di daerah-daerah terpencil, karena di Indonesia tetap saja masih ada kawasan yang belum terjangkau oleh listrik. Selain itu, genset ini juga bisa digunakan ketika diadakan acara hajatan, pentas atau acara yang membutuhkan pasokan listrik yang cukup besar. Ditambah lagi jika sering terjadi bencana alam misalnya banjir, puting beliung dan lain-lain yang biasa di alami negeri ini, yang kesemuanya itu menyebabkan rusaknya instalasi listrik. Tentu hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaikinya, maka genset pada saat itu cukup menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting untuk dimiliki. Pada umumnya para petani tambak ikan nener mempersiapkan genset sebagai alat cadangan suplai energi listrik selain dari PLN. Rata-rata disediakan 13 genset pada setiap tambak ikan nener, jumlah genset ini tergantung dari banyaknya beban yang digunakan pada setiap tambak ikan nener seperti jumlah lampu penerangan, motor pompa air, motor oksigen dan sebagainya. Namun sayangnya, genset yang digunakan kebanyakan genset yang harganya murah yang masih bersifat manual cara menghidupkannya, yaitu melalui tenaga manusia sebagai operator untuk menyalakan motor starter-nya. Penggunaan genset yang masih bersifat manual ini didasarkan pada penggunaannya yang hanya sewaktuwaktu apabila terjadi pemadaman sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembelian jenis genset ini bisa lebih murah. Sebenarnya banyak tipe genset yang sudah canggih dengan berbagai fitur otomatisnya sehingga apabila terjadi pemadaman akan langsung menyala, tetapi tentunya tipe genset yang seperti ini sangat mahal harganya untuk para petani tambak ikan nener berskala kecil (rumahan). Berdasarkan pada penggunaan genset yang pengoperasiannya masih 4 dengan cara manual, yaitu melalui tenaga manusia sebagai operatornya maka sering terjadi keterlambatan dalam hal menghidupkannya pada saat terjadi pemadaman. Terutama jika terjadi pemadaman di malam hari dimana para petani tambak sedang tertidur lelap sehingga tidak diketahui sedang terjadi pemadaman. Hal ini tentunya sangat berbahaya terhadap kelangsungan hidup ikan nener yang sangat rentan terhadap faktor oksigen dan sirkulasi air. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan manusia mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar. Alarm listrik yang akan dirancang disini adalah alarm yang memberikan tanda bahaya berupa bunyi/suara ketika terjadi pemadaman sehingga manusia yang menjadi operator genset dapat mendengar bunyi alarm dan bersiap dengan tindakan selanjutnya, yaitu menghidupkan genset. Alarm yang menyala dirancang bunyinya sekeras mungkin agar bisa di dengar dari jarak 10 meter tanpa hambatan dan bunyinya akan otomatis berhenti apabila suplai listrik dari PLN kembali menyala atau dimatikan secara manual oleh operator genset dengan menggunakan saklar on/off yang telah dirancang pada rangkaiannya. Alarm listrik ini dirancang menggunakan baterai/aki kering sebagai suplai energi listrik untuk menyalakan alarm pada saat terjadi pemadaman dan juga otomatis bisa men-charge baterai/aki kering itu sendiri ketika listrik dari PLN menyala. Berdasarkan atas dasar pemikiran dan analisis situasi yang telah diuraikan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana para petani tambak ikan nener dapat mengetahui dan menerapkan prinsip dan cara kerja alarm listrik pada saat terjadinya pemadaman? 5 b. Bagaimana pengaruh kinerja para petani tambak ikan nener setelah pemasangan alarm listrik pada saat terjadinya pemadaman? 1.3 Tujuan Kegiatan Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah sebagai berikut: a. Memberi peringatan kepada para petani tambak ikan nener ketika sedang terjadi pemadaman listrik dari PLN. b. Persiapan dini bagi para petani tambak ikan nener untuk mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan jika terjadi pemadaman listrik dari PLN, seperti menghidupkan genset. c. Membantu pihak PLN agar dapat meningkatkan pelayanannya. 1.4 Manfaat Kegiatan a) Bagi LPM Undiksha Dapat memberikan sumbangan pemahaman kepada para petani tambak ikan nener di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak tentang teknologi tepat guna. Dengan demikian jiwa kewirausahaan diharapkan dapat tumbuh berkembang, dan dapat berperan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat pesat di masa mendatang. b) Bagi Para Petani Tambak Ikan Nener Dapat memahami konsep dan prinsip kerja alarm listrik yang telah diterapkan penggunaannya. Selain itu juga, peran operator genset dapat lebih cepat, sigap dan tanggap jika terjadi pemadaman listrik dari PLN secara tiba-tiba untuk dapat dilakukan tindakan selanjutnya, seperti menghidupkan genset. 1.5 Kerangka Pemecahan Masalah Untuk menyusun solusi dari permasalahan yang telah dijabarkan, maka dibutuhkan data-data yang terkait sehingga masalah tersebut dapat teratasi dengan solusi yang tepat pula. Untuk perancangan sistem ini, dibutuhkan data-data yang dapat mendukung tujuan dari perancangan dan pembuatan alarm listrik ini, yaitu melalui studi pustaka dari literatur yang sudah ada. Literatur yang diperoleh dari 6 buku yang relevan maupun melalui internet. Selain itu, dilakukan juga diskusi dengan teman sejawat dalam rangka berbagi pengetahuan mengenai masalah yang diangkat. Pada saat data itu terkumpul, dilanjutkan dengan pengolahan data yang sudah ada. Pengolahan data dilakukan dengan cara menggabungkan teori-teori yang didapat dan disusun berdasarkan penalaran. Selain itu, data terkini (up to date) merupakan data yang lebih diprioritaskan untuk dianalisis lebih lanjut. Dengan demikian, validitas data yang dipergunakan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Setelah dilakukan pengolahan data, langkah selanjutnya adalah analisis terhadap data. Berdasarkan data yang diperoleh pertama-tama dilakukan identifikasi mengenai masalah pemadaman listrik PLN dan dampak yang ditimbulkan bagi petani tambak ikan nener. Kemudian ditentukan teknologi yang relevan untuk memecahkan masalah tersebut, dengan hasil berupa rangkaian/alat alarm listrik. 7 Gambar 1. Kerangka Pelaksanaan Kegiatan 8 BAB II TARGET DAN LUARAN Khalayak sasaran (target) di dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini secara umum ditujukan bagi para petani tambak ikan nener yang berlokasi di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak. Diperuntukkan terutama yang masih menggunakan genset dengan sistem on/off yang masih bersifat manual, yaitu pada saat terjadi pemadaman maka diperlukan seorang operator untuk menghidupkannya. Petani tambak ikan nener yang dipasangkan alarm listrik ini berjumlah 4 orang dengan 4 lokasi yang berbeda-beda tetapi masih dalam wilayah Desa Musi dan kebetulan sistem genset yang digunakan untuk mem-backup listrik jika terjadi pemadaman dari PLN masih bersifat manual sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat untuk melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini adalah berupa produk alarm listrik. Alarm yang diaplikasikan disini adalah alarm yang memberikan tanda bahaya berupa bunyi/suara ketika terjadi pemadaman listrik sehingga para petani tambak ikan nener bersiap dengan tindakan selanjutnya, yaitu menghidupkan genset. Alarm ini menghasilkan bunyi yang sangat keras sehingga bisa di dengar dari jarak 10 meter tanpa hambatan dan bunyinya otomatis berhenti apabila suplai listrik dari PLN kembali menyala atau dimatikan secara manual dengan menggunakan saklar on/off yang telah diaplikasikan pada rangkaiannya. Alarm listrik ini menggunakan baterai/aki kering sebagai suplai energi listrik untuk menyalakan alarm pada saat terjadi pemadaman dan juga otomatis bisa mengisi/men-charge baterai/aki kering itu sendiri ketika listrik dari PLN menyala. 9 BAB III METODE PELAKSANAAN Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah metode praktek lapangan yang bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. Kegiatan ini dilakukan secara langsung di tempat budidaya tambak ikan nener. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan mengenai dampak pemadaman listrik dari PLN terhadap kelangsungan hidup ikan nener, sehingga dapat memicu kemampuan kita dalam mengembangkan sebuah alat yang disebut alarm listrik. Sifat metode praktek lapangan yang juga melibatkan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah pengembangan keterampilan. Proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau di luar sekolah, memiliki arti yang sangat penting untuk perkembangan mahasiswa, karena proses pembelajaran yang demikian dapat memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa, dan pengalaman langsung memungkinkan materi kuliah akan semakin kongkrit dan nyata yang berarti proses pembelajaran akan lebih bermakna. Proses pembelajaran dilapangan adalah proses pembelajaran yang didesain agar mahasiswa mempelajari langsung materi pelajaran pada objek yang sebenarnya, dengan demikian pembelajaran akan semakin nyata. Tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan skill, semestinya membutuhkan proses pembelajaran langsung di lapangan. Proses pembelajaran secara langsung dapat memberikan pengalaman nyata pada mahasiswa, artinya pengalaman itu akan semakin kongkret, sehingga mahasiswa akan terhindar dari kesalahan persepsi dari pembahasan materi kuliah tertentu. 10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Sesuai dengan rencana yang telah diusulkan pada proposal, maka kegiatan yang telah dilakukan dari bulan Januari - Maret 2016 diawali dengan pembuatan dan pengajuan proposal. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan persiapan awal, merancang diagram rangkaian elektronika dan box rangkaian. Perancangan diagram rangkaian elektronika untuk membuat alarm listrik ini dilakukan dengan membuat skema rangkaian menggunakan software Microsoft Visio 2010, kemudian dilanjutkan dengan membuat simulasi dari rangkaian elektronika tersebut dengan menggunakan software EWB (Electronic WorkBench). Setelah dipastikan bahwa skema rangkaian yang telah dibuat sudah benar dan dapat dijalankan dalam software simulasi maka selanjutnya dilakukan perancangan box tempat rangkaian elektronika tersebut akan dipasang. Perancangan box rangkaian ini juga menggunakan skema gambar terlebih dahulu melalui software Microsoft Visio 2010, setelah itu dilanjutkan dengan menentukan jenis bahan box rangkaian. Bahan box rangkaian menggunakan bahan akrilik bening dengan tingkat ketebalan 3 milimeter, hal ini berdasarkan pada kualitas dari bahan akrilik tersebut yang ringan, lentur ketika terkena panas pada suhu tertentu, dan transparan sehingga mudah untuk dibawa, mudah dibentuk, dan komponen didalamnya bisa terlihat jelas sehingga pada saat melakukan maintenance dapat lebih mudah dilakukan. Tahap selanjutnya adalah melakukan penentuan komponen elektronika. Komponen elektronika yang digunakan pada pembuatan alarm listrik ini, seperti resistor, transistor, kapasitor, dioda, IC, aki kering, papan PCB, lampu LED, dan sebagainya dibeli langsung di toko-toko elektronik yang ada diseputaran Kota Singaraja dan Kota Denpasar maupun secara online. Kemudian dilakukan perakitan dan uji coba rangkaian. Setelah skema rangkaian, box rangkaian, dan komponen elektronika sudah tersedia, maka langkah selanjutnya adalah merakit rangkaian tersebut dan memasukkannya ke dalam box akrilik. 11 Setelah siap, kemudian dilakukan uji coba terhadap rangkaian tersebut melalui kualitas suara yang dihasilkan. Suara yang dihasilkan terdengar seperti suara sandi morse teratur setiap 3 detik mengeluarkan suara “tit” kemudian akan terus menjadi semakin panjang mengikuti kapasitas dari aki kering sebagai penyimpan daya listrik ketika sedang terjadi pemadaman listrik PLN. Suara dari alarm listrik ini terdengar hingga jarak lebih dari 10 meter tanpa hambatan. Proses perakitan dan uji coba rangkaian ini melibatkan beberapa mahasiswa untuk pengembangan ilmu bidang teknik elektronika yang didapat dalam perkuliahan dan juga pengembangan keterampilan. Kegiatan selanjutnya, yaitu pelaksanaan di lapangan (lokasi P2M) yang dilakukan pada bulan April - Agustus 2016. Tahap awal yang dilakukan adalah menetapkan waktu kegiatan. Untuk penetapan waktu kegiatan terlebih dahulu diadakan koordinasi dengan petani tambak ikan nener yang ada di Desa Musi, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng. Begitu juga koordinasi dilakukan dengan tim pelaksana, mahasiswa, dan LPPM Undiksha sehingga didapatkan waktu pelaksanaan pengabdian pada tanggal 07 Agustus 2016. Kegiatan ini mengundang para petani tambak ikan nener, Ketua LPPM Undiksha, dan dihadiri oleh Tim Pelaksana, serta melibatkan beberapa mahasiswa dari Prodi D3 Teknik Elektronika dan Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro. Tahap selanjutnya adalah dengan pemasangan alat di lokasi kegiatan. Alarm listrik yang diberikan sebagai bantuan kepada petani tambak ikan nener dalam kegiatan pengabdian ini sebanyak 4 buah. Petani tambak ikan nener yang dipasangkan alarm listrik ini berjumlah 4 orang dengan 4 lokasi yang berbedabeda tetapi masih dalam wilayah Desa Musi dan kebetulan sistem genset yang digunakan untuk mem-backup listrik jika terjadi pemadaman dari PLN masih bersifat manual. Masing-masing alarm listrik dipasang di sekitar rumah jaga sehingga suaranya diharapkan dapat langsung didengar oleh para petani tambak ikan nener. Proses pemasangan alarm listrik ini dibantu oleh mahasiswa dan para petani tambak ikan nener itu sendiri. Setelah proses pemasangan alarm listrik selesai, maka dilanjutkan pada tahap uji coba terhadap alat yang dipasang sekaligus diberikan penjelasan cara penggunaan alarm listrik tersebut oleh mahasiswa dan dosen kepada para petani 12 tambak ikan nener. Selain itu juga, diberikan sedikit troubleshooting penanganan terhadap alarm listrik jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan. Evaluasi keseluruhan kegiatan dilakukan setelah dilakukan serah-terima alarm listrik kepada petani tambak ikan nener. Proses evaluasi dilakukan oleh ketua tim pelaksana bersama anggota dan mahasiswa. Dari proses evaluasi ini diharapkan ada masukan atau kritik serta saran sehingga untuk kegiatan pengabdian selanjutnya dapat lebih ditingkatkan lagi. Tahap selanjutnya adalah melakukan penyusunan laporan akhir dan artikel (terlampir). 4.2 Pembahasan Kegiatan ini sangat terkait dengan aplikasi teknologi tepat guna untuk mendukung dunia usaha dalam hal ini budidaya ikan nener. Topik yang diambil dipandang sangat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Ketua tim pelaksana beserta anggotanya mempunyai spesialisasi pendidikan formal di bidang teknik elektro arus lemah (elektronika) maupun arus kuat (kelistrikan). Selain itu juga, pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini mengajak mahasiswa untuk ikut serta berperan aktif yang sebagian besar berasal dari Prodi D3 Teknik Elektronika dan Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro. Program Diploma-3 adalah program studi yang lulusannya lebih banyak dipersiapkan sebagai tenaga profesional di bidangnya disamping sebagai wirausaha, sedangkan program Strata-1 (S1) adalah program studi yang lulusannya dipersiapkan sebagai praktisi di bidangnya di samping sebagai tenaga pendidik. Untuk itu, kegiatankegiatan yang bersifat praktis serta dapat membuka wawasan mereka sangat penting dilatihkan kepada mereka. Penerapan IPTEK pada dunia usaha seperti budidaya ikan nener sangat diperlukan guna menunjang peningkatan hasil produksi. Perancangan, pembuatan, dan penerapan alarm listrik ini mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada para petani tambak ikan nener apabila sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik PLN. Dengan suara alarm yang dihasilkan cukup keras pada saat terjadi pemadaman listrik, mampu memperingatkan para petani tambak ikan nener untuk segera menghidupkan mesin genset mereka yang masih bersifat manual sehingga 13 kelangsungan hidup ikan nener itu sendiri tetap terjaga. Selain alarm listrik, masih banyak bentuk penerapan IPTEK yang seharusnya bisa dikembangkan di tambak ikan nener ini, seperti pemberian pakan secara otomatis, pengontrol suhu, kadar air, kadar garam dan sebagainya. 14 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Adapun simpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut: 1. Alarm listrik yang telah dirancang mampu menghasilkan bunyi yang sangat keras sehingga bisa di dengar dari jarak 10 meter tanpa hambatan dan bunyinya otomatis berhenti apabila suplai listrik dari PLN kembali menyala atau dimatikan secara manual dengan menggunakan saklar on/off yang telah diaplikasikan pada rangkaiannya. 2. Alarm listrik yang telah dirancang menggunakan baterai/aki kering sebagai suplai energi listrik untuk menghasilkan bunyi yang sangat keras pada saat terjadi pemadaman dan juga otomatis bisa mengisi/men-charge baterai/aki kering itu sendiri ketika listrik dari PLN menyala. 3. Alarm listrik yang telah diaplikasikan pada tambak ikan nener di Desa Musi, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng membawa dampak perasaan tenang bagi para petani tambak ketika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik PLN. 5.2 Saran Adapun saran yang bisa diberikan untuk pengembangan selanjutnya produk alarm listrik yang telah dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan pengabdian ini (laporan kemajuan) adalah sebagai berikut: 1. Alarm listrik yang telah dirancang diharapkan dapat dikontrol secara jarak jauh menggunakan remote untuk menghidupkan atau mematikan suaranya. 2. Alarm listrik yang telah dirancang diharapkan juga mampu memberikan peringatan tidak hanya berupa suara saja tapi juga bisa mengirimkan informasi melalui SMS (Sort Message Service) kepada para petani tambak ikan nener yang tidak berada di lokasi tambak. 3. Baterai/aki kering yang digunakan dapat memanfaatkan solar cell/tenaga matahari untuk mengisi/mencharge-nya. 15 REFERENSI Azriyenni, S.T., M.Eng, Ir. Edy Ervianto, M.T., Tri Yuli Nurjianto. Uninterruptible Power Supply dengan Emergency Lamp. Fakultas Teknik Universitas Riau. diambil dari: http://repository.unri.ac.id/handle/123456789/394 [22 Februari 2014] Drs. Widiharso. Pembuatan UPS. Bandung: DEPDIKNAS, 2000 J. Schiff, Anshel. 1999. Guide to Improved Earthquake Performance of Electric Power System. the american society of civil engineering. hal: 225281.diambil dari : http://books.google.com/books?id=s6oKVtxA62UC&pg=PA255&dq=ups+s ystems&hl=en&ei=HV5oTeHxA4G0rAe08IDDCw&sa=X&oi=book_result &ct=result&resnum=3&ved=0CDsQ6AEwAg#v=onepage&q=ups%20syste ms&f=false [22 Februari 2014] Rashid, M. H. 2007. Power Electronics Handbook: Devices, Circuits, and Applications. elsevier Inc.hal : 627-632. diambil dari : http://books.google.com/books?id=417BMFjnnsC&pg=PA627&dq=ups+sy stems&hl=en&ei=HV5oTeHxA4G0rAe08IDDCw&sa=X&oi=book_result &ct=result&resnum=1&ved=0CDIQ6AEwAA#v=onepage&q=ups%20syst ems&f=false [23 Februari 2014] Supriyadi, Ahmad. Konfigurasi Instalasi UPS. Ilmu Komputer, Januari 2006 V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky. “Computer Organization”, (5th Edition). McGraw-Hill, 2001 Scribd. 2011. diambil dari: http://www.scribd.com/doc/13853572/Power-Supply [22 februari 2014] 16 LAMPIRAN Lampiran 1. SURAT KETERANGAN P2M SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : I Nyoman Tojana Jabatan : Ketua Kelompok Petani Tambak Ikan Nener “Sari Merta” Alamat : BD. Musi, Desa Musi, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng Dengan ini menerangkan bahwa telah dilaksanakan kegiatan program pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh Sdr. Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. selaku ketua pelaksana beserta tim dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja dengan Judul Penerapan IPTEK melalui Perancangan, Pembuatan, dan Penggunaan Alarm Listrik bagi Petani Tambak Ikan Nener di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Singaraja, 07 Agustus 2016 Ketua Kelompok “Sari Merta” I Nyoman Tojana Lampiran 2 . DOKUMENTASI KEGIATAN Hasil Rancangan Box Rangkaian menggunakan Bahan Akrilik Bening Komponen Elektronika yang digunakan Perakitan dan Uji Coba Pemasangan Alat di Lokasi Kegiatan Pelaksanaan P2M Lampiran 3. DAFTAR HADIR