BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan suatu unit usaha kecil yang
mampu berperan dan berfungsi sebagai katup pengaman baik dalam menyediakan
alternatif kegiatan usaha produktif, alternatif penyaluran kredit, maupun dalam
hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat perekonomian Indonesia
di masa krisis periode 1999-2000.
Masalah utama dalam pengembangan UKM yaitu mengenai pengelolaan
keuangan dalam usahanya tersebut, karena pengelolaan yang baik memerlukan
keterampilan Akuntansi yang baik pula oleh pelaku bisnis UKM.
Padahal dengan adanya laporan keuangan akan memungkinkan pemilik
memperoleh data dan informasi yang tersusun secara sistematis. Dengan adanya
laporan keuangan, pemilik dapat memperhitungkan keuntungan yang diperoleh,
mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui
bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki. Sehingga setiap
keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan
didasarkan pada kondisi konkret keuangan yang dilaporkan secara lengkap bukan
hanya didasarkan pada asumsi semata. Berdasarkan realitas tersebut, maka untuk
membantu memudahkan pelaku UKM dalam mencatat setiap kegiatan usaha yang
terjadi dan menyusun laporan keuangan, penulis memberi judul pada penulisnnya
“ANALISIS, PERANCANGAN dan PENERAPAN AKUNTANSI PADA UKM
ARTAGALANTINA”.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi adalah bahwa pelaku bisnis (pemilik) UKM banyak
beranggapan bahwa pembukuan (laporan keuangan) dalam usahanya adalah suatu
hal yang sulit. Dan pada umumnya pemilik kurang membutuhkan informasi
Akuntansi karena keterlibatannya secara pribadi dan langsung dalam kegiatan
usaha.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimanakah
pengusaha Usaha Kecil Menengah Perkebunan Artagalantina merancang
menyusun dan menyajikan laporan keuangan usahanya dengan baik dan memadai
yang sebelumnya belum pernah dilakukan UKM Perkebunan Artagalantina
sendiri.
1.4 Batasan Masalah
Penulis memberikan batasan berupa data-data transaksi seperti catatan
pembelian aktiva, pembayaran gaji pegawai, dan lain-lain yang terjadi pada
kuartal akhir 2008 yang diperoleh penulis selama terjun langsung pada UKM
Artagalantina selama beberapa hari.
1.5 Tujuan Penelitian
1
2
Membantu UKM Artagalantina menyusun laporan keuangan yang baik
dengan menerapkan siklus Akuntansi, sehingga dapat berguna bagi pihak yang
membutuhkan informasi keuangan usaha dalam hal pengambilan keputusan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Memperkaya kajian Akuntansi mengenai laporan keuangan yang baik yang
dapat digunakan oleh pelaku Usaha Kecil dan Menengah.
2. Manfaat Praktis
Membantu pihak UKM Perkebunan Artagalantina dalam mengelola dan
membuat laporan keuangan yang berguna untuk memperoleh informasi keuangan
untuk pengambilan keputusan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian dan Karakteristik Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Usaha kecil memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar, berdiri
sendiri bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau
berskala besar, berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha
yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi (Manurung, 2005:13).
2.2 Pengertian Akuntansi
Menurut American Accounting Association mendefinisikan akuntansi
sebagai:”…proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut” (Soemarso, 2008:6).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Salah satu jenis UKM, yaitu Usaha Kecil Menengah Perkebunan
Artagalantina sebagai objek penelitiannya.
3.2 Data Penelitian
Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari usaha
yang menjadi objek penelitiannya berupa hasil wawancara yang dilakukan
penulis kepada pemilik UKM dan pekerja pada UKM tersebut sehubungan
dengan data yang diperlukan dan hasil observasi penulis pada UKM tersebut.
3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan (observasi)
Meninjau dan mempelajari secara langsung UKM Artagalantina agar
memperoleh data yang diperlukan sehubungan masalah yang sedang diteliti.
3
2. Wawancara (interview)
Yaitu menanyakan langsung kepada pemilik UKM Artagalantina dan
pihak yang menangani operasi yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini.
3.4 Metode Pengolahan Data
1. Mencatat transaksi ke dalam jurnal
2. Memindah bukukan jurnal (posting) dari jurnal ke buku besar
3. Membuat neraca percobaan
4. Membuat jurnal penyesuaian
5. Membuat neraca lajur
6. Membuat Laporan Keuangan
a. Laporan Laba-Rugi
b. Laporan Perubahan Modal
c. Neraca
d. Laporan Arus kas
e.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Objek Penelitian
Penelitian dilakukan pada sebuah UKM yang bergerak pada usaha perkebunan
yang bernama Perkebunan Artagalantina. Usaha tersebut terletak di desa Cipeuteuy,
kawasan Gunung Halimun-Salak, Sukabumi, Jawa Barat. Pemilik usaha tersebut Ny.
Nia Aisyah Sunarya, menggunakan lahannya seluas 3,5 ha untuk berkebun sayur
mayur.
Pemilik merekrut sembilan orang pekerja yang terdiri dari empat orang
pekerja perempuan dan lima orang pekerja laki-laki dan satu orang kepercayaan yang
ditempatkan sebagai mandor, untuk membantu pemilik dalam mengolah usahanya.
Dari adanya kegiatan usahanya ini pemilik bertujuan dapat memenuhi
persediaan sayur mayur yang kebutuhannya tidak akan pernah berkurang setiap
harinya. Pemilik juga berharap dapat menyerap tenaga kerja di lingkungan
masyarakat sekitar sehingga mengurangi pengangguran yang ada pada daerah
tersebut.
Hasil pertanian didistribusikan langsung ke Pasar Induk Kramat Jati yang
terletak di Pasar Rebo, Jakarta Timur dan sebuah Restoran Rumah Makan Ojo Lali
yang terletak di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Berikut ini adalah struktur organisasi pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
Perkebunan Artagalantina:
Direktur
Keuangan
Produksi
Pembibita
Penanama
Distribusi
Perawatan
Pemanena
Pemasaran
4
4.2 Analisis Objek Penelitian
Dalam menjalankan usahanya, pemilik perkebunan menangani sendiri
seluruh area lahan penanaman dengan dibantu sembilan orang karyawan tanpa
ada pembagian kerja yang jelas. Selama ini Perkebunan Artagalantina tidak
pernah membuat maupun menyusun laporan keuangan yang sesuai dan
memadai dengan usaha yang dijalankannya. Akuntansi belum diterapkan di
dalam kegiatan usaha tersebut. UKM Perkebunan Artagalantina melakukan
pencatatan berupa transaksi pembelian saja sehingga tidak pernah diketahui
berapa besar laba atau rugi yang diperoleh dan berapa besar modal yang telah
dilakukannya selama penyelenggaraan kegiatan usahanya. Untuk itu penulis
ingin membantu memberikan gambaran pembuatan laporan keuangan dengan
menerapkan siklus akuntansi, sehingga dihasilkan laporan keuangan yang
sesuai dan memadai bagi UKM Perkebunan Artagalantina. Dalam
mengerjakannya penulis menggunakan bantuan program Microsoft Excel
pada komputer.
Langkah awal yang dilakukan sebelum menyusun laporan keuangan
dengan menerapkan siklus akuntansi adalah mengumpulkan data-data yang
ada dan diperlukan, yaitu data pembelian dan data transaksi yang terjadi
selama kegiatan usaha berlangsung selama kuartal akhir 2008.
Pembuatan laporan keuangan dengan menerapkan siklus akuntansi
pada Perkebunan Artagalantina dimulai dengan menjurnal setiap transaksi ke
dalam jurnal umum. Selanjutnya data dari jurnal umum dipindahkan
(diposting) ke dalam buku besar. Saldo setiap perkiraan di buku besar
digunakan untuk menyusun neraca saldo awal. Kemudian dibuat jurnal
penyesuaian yang dilanjutkan dengan membuat kertas kerja, laporan labarugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, jurnal pentup, buku
besar setelah penyesuaian dan penutupan, dan neraca saldo setelah penutupan
sehingga siap digunakan untuk penyusunan laporan keuangan untuk periode
berikutnya.
4.3 Data Penelitian dan Identifikasi Transaksi
04-09-2008
07-09-2008
Pemilik menyetorkan uang tunai sebesar Rp 150.000.000 sebagai
modal awal dalam memulai usahanya. Sehingga menyebabkan
bertambahnya kas sisi Debet dan bertambahnya modal pada sisi Kredit
pada jurnal umum masing-masing Rp 150.000.000.
Pemilik membeli lahan seluas 1,5 ha yang akan digunakan sebagai
area penanaman sebesar Rp 33.000.000. Sehingga menyebabkan
berkurangnya kas sisi Kredit dan bertambahnya aktiva tetap berupa
5
11-08-09
13-09-08
18-09-08
27-09-08
28-09-08
30-09-08
02-10-08
06-10-08
11-10-08
12-10-08
15-10-08
26-10-08
27-10-08
29-10-08
20-11-08
lahan pada sisi Debet pada jurnal umum masing-masing sebesar Rp
33.000.000.
Untuk memudahkan dalam distribusi hasil panen pemilik memutuskan
untuk membeli sebuah kendaraan berupa mobil Pick Up Toyota
Kijang sebesar Rp 38.000.000. Sehingga menyebabkan berkurangnya
kas pada sisi Kredit dan bertambahnya aktiva tetap berupa kendaraan
pada sisi Debet pada jurnal umum, masing-masing sebesar Rp
38.000.000.
Pemilik membeli sejumlah peralatan yang akan digunakan dalam
mengolah perkebunannya senilai Rp 5.450.000. Menyebabkan
berkurangnya kas di sisi Kredit dan bertambahnya peralatan yang sisi
Debet pada jurnal umum, masing-masing sebesar Rp 5.450.000.
Pemilik membeli sejumlah obat tanaman yang digunakan untuk
membantu membersihkan lahan penanaman dari gulma dan hama
tanaman sebesar Rp 514.000. Menyebabkan berkurangnya kas pada
sisi Kredit dan bertambahnya obat tanaman di sisi Debet pada jurnal
umum, masing-masing sebesar Rp 514.000.
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 3.050.000
yang digunakan untuk membayar gaji pegawai selama bulan
September 2008..
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 1.000.000
yang digunakan untuk biaya transportasi.
Pemilik mengambil uang dari kas perusahaan untuk keperluan
pribadinya sebesar Rp 2.000.000.
Pemilik menambah luas lahannya dengan membeli kembali lahan
seluas 2 ha sebesar Rp 20.000.000.
Pemilik membeli kembali sejumlah peralatan perkebunan sebesar Rp
820.000.
Pemilik membeli sejumlah perlengkapan perkebunan sebesar Rp
8.250.000.
Pemilik membeli beberapa bibit tanaman yang akan ditanam di area
penanaman sebesar Rp 1.718.000.
Pemilik membeli pupuk tanaman sebesar Rp 8.650.000.
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 3.276.000
yang digunakan untuk membayar gaji pegawai bulan Oktober 2008.
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 1.000.000
yang digunakan untuk biaya transportasi.
Pemilik mengambil uang dari kas perusahaan untuk keperluan
pribadinya sebesar Rp 3.500.000.
Pemilik membeli sejumlah obat tanaman yang akan digunakan untuk
perawatan tanaman sebesar Rp 650.000.
6
27-11-08
28-11-08
30-11-08
28-10-08
28-10-08
29-10-08
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 3.460.000
yang digunakan untuk membayar gaji pegawai selama bulan
November 2008.
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 1.000.000
yang digunakan untuk biaya transportasi.
Pemilik mengambil uang dari kas perusahaan untuk keperluan
pribadinya sebesar Rp 2.500.000.
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 3.460.000
yang digunakan untuk membayar gaji pegawai selama bulan
Desember 2008.
Pemilik mengeluarkan uang dari kas perusahaan sebesar Rp 1.000.000
yang digunakan untuk biaya transportasi.
Pemilik mengambil uang dari kas perusahaan untuk keperluan
pribadinya sebesar Rp 2.500.000.
4.4
Pembuatan Akun dan Penomoran
Penulis merancang dan menyajikan pembuatan akun dan penomoran yang dianggap
memadai untuk UKM Artagalantina berdasarkan pada transaksi-transaksi yang
terjadi selama kuartal akhir (September – Desember) 2008.
Nama dan Penomoran Akun
NAMA AKUN
NO AKUN KELOMPOK
100
Aktiva
AKTIVA
Aktiva Lancar
110
Aktiva Lancar
Kas
111
Aktiva Lancar
Piutang
112
Aktiva Lancar
Pupuk tanaman
113
Aktiva Lancar
Obat tanaman
114
Aktiva Lancar
Bibit tanaman
115
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
120
Aktiva Tetap
Lahan
121
Aktiva Tetap
Kendaraan
122
Aktiva Tetap
Akum. Dep.
Kendaraan
123
Aktiva Tetap
Peralatan
124
Aktiva Tetap
Akum. Dep.
Peralatan
125
Aktiva Tetap
Perlengkapan
126
Aktiva Tetap
UTANG
Utang usaha
Utang bunga
200
211
212
Utang
Utang jk.
Pendek
Utang jk pdk.
7
Pendek
MODAL
Modal usaha
Prive
4.5
300
311
312
Modal
Modal
Modal
Pencatatan ke dalam Jurnal Umum
Selama proses usahanya berlangsung UKM Perkebunan Artagalantina
tidak pernah melakukan pencatatan transaksinya ke dalam jurnal umum.
Catatan dilakukan secara tradisional dan sangat sederhana dengan
mendeskripsikan setiap transaksi yang terjadi. Pencatatan tersebut dianggap
tidak terlalu penting oleh pemilik karena keterlibatannya secara langsung di
dalam usahanya.
Perkebunan Artagalantina
Jurnal Umum
Per 31 Desember 2008
Nama Perkiraan
Debet
Tgl
Sept 04
05
11
13
18
Kas
Modal
(mencatat setoran modal
pemilik ke dalam kas
perusahaan)
Lahan
Kas
(mencatat pembelian lahan
secara tunai)
Kendaraan
Kas
(mencatat pembelian kendaraan
secara tunai)
Peralatan
Kas
(mencatat pembelian peralatan
secara tunai)
Obat tanaman
Kas
(mencatat pembelian obat
tanaman secara tunai)
Kredit
Rp 110,000,000
Rp 110,000,000
Rp
Rp
Rp
Rp
33,000,000
Rp
33,000,000
Rp
38.000.000
Rp
5,450,000
Rp
514,000
38.000.000
5,450,000
514,000
8
4.7 Pemindahan Perkiraan ke Dalam Buku Besar (Posting)
Dalam proses selanjutnya setelah transaksi dicatat ke dalam jurnal, maka
tahap selanjutnya adalah memindahkan perkiraan-perkiraan dalam jurnal ke Buku
Besar. Tahap ini disebut tahap pemindahbukuan (posting) ke Buku Besar. Penulis
menyajikan pemindahan perkiraan ke dalam buku besar (posting) yang sebelumnya
sama sekali belum pernah dilakukan oleh pemilik pada tiap-tiap akun yang dimiliki
oleh UKM Perkebunan Artagalantina.
Nama perkiraan : Peralatan
Perkiraan No: 116
Tgl
Ket
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
Sept
Rp 5.450.000
Rp 5.450.000
Okt
Rp
820.000
Rp 6.270.000
Nama perkiraan : Perlengkapan
Tgl
Ket
Ref
Debet
Okt
Kredit
Rp 8.250.000
Perkiraan No: 115
Saldo
Debet
Kredit
Rp 8.250.000
4.8 Neraca Saldo Perkebunan Artagalantina
Perkebunan Artagalantina
Neraca Saldo
Per Kuartal Akhir 2008
Nama Perkiraan
Ref.
Debet
Kas
111 Rp 5.202.000
Bibit
112 Rp 1.718.000
Pupuk
113 Rp 8.650.000
Obat tanaman
114 Rp 1.164.000
Perlengkapan
115 Rp 8.250.000
Peralatan
116 Rp 6.270.000
Lahan
131 Rp 53.000.000
Kendaraan
132 Rp 38.000.000
Modal Ny. Nia
311
Prive Ny. Nia
321 Rp 10.500.000
Biaya gaji
511 Rp 13.246.000
Biaya transportasi
512 Rp 4.000.000
Kredit
Rp 150.000.000
-
Rp150.000.000
Rp150.000.000
JUMLAH
9
4.9
Jurnal Penyesuaian Perkebunan Artagalantina
Perkebunan Artagalantina
Jurnal Penyesuaian
Per Kuartal Akhir2008
Tanggal
Nama Perkiraan
Ref.
Des-08 31 Biaya perlengkapan
Perlengkapan
"
Debet
Rp 4.400.000
-
31 Biaya bibit tanaman
Bibit tanaman
Rp
31 Biaya obat tanaman
Obat tanaman
Rp
"
31 Biaya pupuk
Pupuk
Rp
7.712.500
-
Rp 7.712.500
"
31 Depresiasi kendaraan
Akum. Dep. Kendaraan
31 Depresiasi peralatan
Akum. Dep. Peralatan
TOTAL
Rp
2.376.000
262.000
Rp 2.376.000
"
Rp
892.000
-
Kredit
Rp 4.400.000
354.000
-
Rp15.996.500
Rp
892.000
Rp
354.000
Rp 262.000
Rp15.996.500
4.9 Neraca Lajur atau Kertas Kerja atau Worksheet
11
Kertas Kerja Perkebunan Artagalantina
Tabel 4.7
Perkebunan Artagalantina
Kertas Kerja
Per Kuartal Akhir2008
Neraca Saldo
Nama Perkiraan
Kas
Bibit
Pupuk
Obat tanaman
Perlengkapan
Peralatan
Lahan
Kendaraan
Modal Ny. Nia
Prive Ny. Nia
Biaya gaji
Biaya transportasi
Biaya perlengkapan
Biaya bibit
Biaya obat tanaman
Biaya pupuk
Depresiasi kendaraan
Akumulasi Dep. kendaraan
Depresiasi peralatan
Akumulasi Dep. Peralatan
TOTAL
Penyesuaian
Debet
5.202.000
1.718.000
8.650.000
1.164.000
8.250.000
6.270.000
53.000.000
38.000.000
10.500.000
13.246.000
4.000.000
150.000.000
-
Kredit
150.000.000
150.000.000
-
-
-
Debet
4.400.000
892.000
354.000
7.712.500
2.376.000
262.000
15.996.500
Kredit
892.000
7.712.500
354.000
4.400.000
2.376.000
262.000
15.996.500
Rugi
10
Neraca Saldo Stlh
Penyesuaian
Debet
Kredit
5.202.000
826.000
937.500
810.000
3.850.000
6.270.000
53.000.000
38.000.000
150.000.000
10.500.000
13.246.000
4.000.000
4.400.000
892.000
354.000
7.712.500
2.376.000
262.000
152.638.000
Bersih
2.376.000
262.000
152.638.000
Perhitungan Laba-Rugi
Debet
13.246.000
4.000.000
Kredit
-
4.400.000
892.000
354.000
7.712.500
2.376.000
262.000
33.242.500
33.242.500
0
33.242.500
33.242.500
Neraca
Debet
5.202.000
826.000
937.500
810.000
3.850.000
6.270.000
53.000.000
38.000.000
10.500.000
-
Kredit
150.000.000
-
-
2.376.000
119.395.500
33.242.500
152.638.000
262.000
152.638.000
152.638.000
11
4.10 Laporan Keuangan Perkebunan Artagalantina
Tabel 4.8
Perkebunan Artagalantina
Laporan Laba-Rugi
Per Kuartal Akhir 2008
Pendapatan
Rp
0
Biaya Operasi :
Biaya gaji
Rp 13.246.000
Biaya transportasi
Rp 4.000.000
Biaya perlengkapan
Rp 4.400.000
Biaya bibit
Rp
892.000
Biaya obat tanaman
Rp
354.000
Biaya pupuk
Rp 7.712.500
Depresiasi kendaraan
Rp 2.376.000
Depresiasi peralatan
Rp
262.000
Total Biaya Operasi
Rp 33.242.500
Rugi Bersih
Rp 33.242.500
BAB V
PENUTUP
5.1
5.2
Kesimpulan
a. Perkebunan Artagalantina sebelumnya tidak pernah menyusun dan
membuat laporan keuangan usaha yang dijalaninya tersebut.
b. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis berusaha membantu Usaha Kecil
Menengah (UKM) Perkebunan Artagalantina dalam merancang dan
menyajikan laporan keuangan berdasarkan pada teori yang ada dengan
menerapkan siklus akuntansi sehingga dapat dihasilkan laporan keuangan
yang baik, sesuai dan memadai dengan usaha Perkebunan Artagalantina.
c. Dengan membuat laporan keuangan seperti laporan laba/rugi, laporan
perubahan modal, laporan aliran kas, dan neraca maka dapat berguna bagi
Usaha Kecil Menengah (UKM) Perkebunan Artagalantina untuk
mengetahui keadaan keuangan usahanya, membuat analisa sebelum
mengambil keputusan, dan berguna dikemudian hari untuk memperoleh
dana pinjaman modal dari bank untuk meningkatkan usahanya.
Saran
1. Usaha Kecil Menengah (UKM) Perkebunan Artagalantina sebaiknya
melanjutkan pencatatan keuangan dan menyusun laporan keuangan yang
telah dilakukan oleh penulis terhadap UKM Artagalantina dengan
2. menerapkan siklus akuntansi untuk periode-periode berikutnya, karena:
12
5.
a. Dengan melakukan pencatatan transaksi keuangan sehari-hari yang
sesuai dengan standar akuntansi, maka akan terlihat lebih akurat:
• Catatan biaya-biaya usaha yang detail;
• Catatan besarnya jumlah penerimaan yang diperoleh dari
transaksi.
b. Dari informasi yang diperoleh, maka dapat disusun laporan
keuangan sehingga dapat diketahui besar kecilnya laba yang
diperoleh selama usaha berjalan.
c. Dapat meminimalisasi terjadinya ketidakcocokan dan kesalahan
dalam perhitungan perolehan uang.
3. Usaha Kecil Menengah (UKM) Perkebunan Artagalantina sebaiknya
mencoba menggunakan dana pinjaman modal dari bank untuk
pengembangan kelancaran usahanya. Mengingat kebutuhan akan sayur
mayur yang senantiasa dibutuhkan diharapkan dengan dana pinjaman
tersebut dapat ditingkatkan pula jumlah dan varietas tanaman. Dengan
demikian maka pendapatan yang diperoleh Usaha Kecil Menengah
(UKM) Perkebunan Artagalantina pun akan dapat meningkat pula.
4. menerapkan siklus akuntansi untuk periode-periode berikutnya, karena:
a. Dengan melakukan pencatatan transaksi keuangan sehari-hari yang
sesuai dengan standar akuntansi, maka akan terlihat lebih akurat:
• Catatan biaya-biaya usaha yang detail;
• Catatan besarnya jumlah penerimaan yang diperoleh dari
transaksi.
b. Dari informasi yang diperoleh, maka dapat disusun laporan
keuangan sehingga dapat diketahui besar kecilnya laba yang
diperoleh selama usaha berjalan.
c. Dapat meminimalisasi terjadinya ketidakcocokan dan kesalahan
dalam perhitungan uang.
Usaha Kecil Menengah (UKM) Perkebunan Artagalantina sebaiknya
mencoba menggunakan dana pinjaman modal dari bank untuk pengembangan
kelancaran usahanya. Mengingat kebutuhan akan sayur mayur yang
senantiasa dibutuhkan diharapkan dengan dana pinjaman tersebut dapat
ditingkatkan pula jumlah dan varietas tanaman. Dengan demikian maka
pendapatan yang diperoleh Usaha Kecil Menengah (UKM) Perkebunan
Artagalantina pun akan dapat meningkat pula.
Download