BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG S EDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Kementerian Pertanian Republik Indonesia Kementerian Pertanian Republik Indonesia merupakan salah satu instansi pemerintahan Republik Indonesia.Kementerian Pertanian ini dahulu bernama Departemen Pertanian Republik Indonesia. Pergantian nama instansi ini bedasarkan Implementasi Pasal 11 dan Pasal 16 undang-undang nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara dan dalam rangka kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Negara yang berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu menetapkan peraturan Presiden Republim Indonesia tentang Pembentukan dan Organisasi Kemeterian Negara berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 47 tahun 2009. Alasan perubahan nama instansi pemerintahan ini adalah untuk mengurangi tumpah tindih tugas antara Departemen dengan Kementerian Negara. Kementerian Pertanian semula, saat masih bernama Departemen Pertanian sesuai dengan susunan kabinet AMPERA pada tahun 1965, hanya terdiri dari tiga Direktorat Jenderal, yakni ; Direktorat Jenderal Pertanian, Direktorat Jenderal Kehutanan, dan Direktorat Jenderal Kehewanan. Kementerian Pertanian Pusat Republik Indonesia berlokasi di Jalan Harsono RM . No. 3, Ragunan-Jakarta 12550.Kementerian Pertanian memiliki 12 Eselon I. Ke 12 Eselon I ini membawahi bidangnya masing-masing. 12 Eselon I ini beserta tugasnya masing-masing adalah sebagai berikut : 45 46 1. Sekertariat Jenderal M elaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di linkungan Kementerian Pertanian. 2. Inspektorat Jenderal M elaksanakan pengawasan interen Kementerian Pertanian sesuai dengan perundang-undangan. 3. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan M erumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Tanaman Pangan. 4. Direktorat Jenderal Hortikultura M erumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Hortikultura. 5. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan M erumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kesehatan dan Peternakan Hewan. 6. Direktorat Jenderal Perkebunan M erumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Perkebunan. 7. Badan Penelitian dan Pengembangan M elaksanakan Pengembangan dan Penelitian Pertanian sesuai dengan perundang-undangan. 8. Badan Ketahanan Pangan 47 M elaksanakan dan M emantau Ketahanan Pangan Pertanian sesuai dengan perundang-undangan. 9. Badan Sarana dan Prasana Pertanian M erumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Sarana dan Prasarana Pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 10. Badan Karantina Pertanian M elaksanakan Karantina Pertanian sesuai dengan perundang-undangan. 11. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil M erumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 12. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya M anusia Pertanian M elaksanakan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya M anusia Pertanian sesuai dengan perundang-undangan. Kementerian Pertanian pusat di Jakarta mempunyai 6 kantor pusat yang tersebar. 6 kantor iniadalah: 1. Gedung A Ragunan 2. Gedung B Ragunan 3. Gedung C Ragunan 4. Gedung D Ragunan 5. Gedung E Ragunan 6. Gedung F Ragunan 7. Gedung Arsip 48 8. Gedung Litbang Pasar M inggu 9. Gedung Tanaman Pangan Pasar M inggu 10. Gedung Hortikulura Pasar M inggu Sementara kantor cabang Kementarian Pertanian RI yang tersebar di Pulau Jawa adalah sebagai berikut : 1. Dinas Kementerian Pertanian Provinsi Jawa Barat Jl. Surapati No.71 Bandung 40133. 2. Dinas Kementerian Pertanian Provinsi Jawa Tengah Jl Jend. Gatot Subroto Tarubudaya-Uangaran 50501. 3. Dinas Kementerian Pertanian Provinsi Banten Jl. K.H Sam'un No.5 Serang. 4. Dinas Kementerian Pertanian Provinsi DIY Jogjakarta Jl. Sagan III/4 Yogyakarta. 5. Dinas Kementerian Pertanian Provinsi Jawa Timur Jl. Jend. A. Yani No.152 Kotak Pos 149/SBS, Wonocolo Surabaya. 3.2 Visi dan Misi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Visi : Terwujudnya Pertanian Industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, eskpor dan kesejahteraan petani. M isi : 49 1. M ewujudkan sistem Pertanian berkelanjutan yang efisien, berbasis iptek dan sumber daya local, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem agribisnis. 2. M enciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan. 3. M engamankan plasma-nutfah dan meningkatkan pendayagunaannya untuk mendukung diversifikasi dan ketahanan pangan. 4. M enjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi. 5. M eningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dikonsumsi. 6. M eningkatkan produksi dan mutu produk pertanian sebagai bahan baku industri. 7. M ewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal dan horisontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan. 8. M engembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional. 9. M endorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan. 10. M eningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional. 50 3.3 S truktur Organisasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Agar Tujuan dari suatu Organisasi berjalan dapat tercapai, dalam hal ini Kementerian Pertanian Rebublik Indonesia, maka struktur organisasi yang jelas merupakan hal yang utama. Kerjasama yang baik antara pemimpin dan karyawan perlu dibina. Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (KEM ENTAN RI) : Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Pertanian RI 51 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Kementan RI 52 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Pusdatin Kementan RI 53 3.4 Sistem yang sedang berjalan Jaringan Kementerian Pertanian RI Pusat memiliki LAN yang menghubungkan dua daerah yang berbeda, yaitu daerah Ragunan dan Pasar M inggu. Jaringan pada kantor Ragunan menghubungkan antara 6 gedung berbeda, yaitu gedung A, B, C, D, E, dan F. Sedangkan gedung yang berada di daerah pasar minggu juga dihubungkan oleh LAN. Koneksi antara router-router yang tersebar ini menggunkan Dynamic RouterOSPF.Dynamic RoutingOSPF sendiri adalah routing protocol yang digunakan antara router-router untuk menentukan jalur / jalan terbaik ke network tujuan dan menjaga jaringan nya dalam routing table network. Jaringan pada Kementan Pusat menggunakan backbone untuk menghubungkan antara kantor Ragunan dan Pasar M inggu. Jaringan Kementan Pusat memakai IP kelas C. Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Jaringan Kementan Pertanian RI ini hanya menghubungkan sebatas kantorkantor pusat yang tersebar di dua tempat berbeda, yaitu Ragunan dan Pasar M inggu.Sedangkan kantor-kantor Kementerian Pertanian RI yang tersebar di pulau Jawa belum terhubung menggunkan jaringan internal dari Kementerian Pertanian RI. 54 Gambar 3.4 Peta Jaringan Kementan Pusat RI Dari gambar diatas terlihat bahwa secara garis besar jaringan Kementan Pusat terbagi atas 3 daerah yang terpisah.Yaitu daerah Ragunan, Pasar M inggu, dan PLA. Jaringan pada kantor Ragunan dan PLA memakai satu Router inti. Sementara Kantor 55 Ragunan memakai 4 Router.Jaringan Kementan pusat RI menggunakan 2 buah ISP (Internet Service Provider).Kedua ISP ini ditembakkan langsung kedua buah Core Router. M asing-masing Core Router tersebut terhubung dengan 2 buah Router, yaitu Router Internet #1 dan Router Internet #2. Kedua Router ini berada pada Kantor Ragunan. Sementara kantor PLA dan Pasar M inggu dihubungkan dengan menggunakan wireless link yang ditembakkan dari Router kantor Ragunan. LAN pada kantor Ragunan menggunakan satu buah Core Switch layer 3. Satu buah Core Switch inilah yang nantinya akan dibagi kedalam switch-switch yang mewakili jaringan di tiap-tiap gedung (dalam hal ini Kementan kantor ragunan memiliki 7 gedung). LAN pada kantor Pasar M inggu, Router Pasar M inggu dihubungkan dengan 1 buah Core Switch yang nantinya akan terhubung dengan 6 buah Switch lainnya. Dan yang terakhir adalah LAN PLA, Router PLA langsung dihubungkan ke Switch Irigasi. Kementerian Pertanian RI yang tersebar di Pulau Jawa bertugas melaporkan hasil-hasil pertanian ke kantor pusat yang berada di Jakarta. Laporan-laporan ini berisi tentang masalah hasil pertanian, anggaran belanja pertanian, hasil-hasil pengembangan dan penelitian pertanian, sarana dan prasana pertanian, peternakan dan kesehatan hewan, dan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Laporan-laporan ini secara periodik dikirimkan ke kantor pusat, agar hasil-hasil dari laporan-laporan ini dapat selalu terpantu oleh kantor pusat yang berada di Jakarta. Dengan belum adanya sistem jaringan internal se-Pulau Jawa, akan menyulitkan pertukaran data ini. Oleh sebab itulah perlu dibuat dirancang sebuah sistem jaringan WAN yang dapat menghubungkan kantor-kantor Kementerian Pertanian se-Pulau Jawa. Kementerian Pertanian merupakan suatu instansi pemerintahan yang memiliki kantor-kantor yang tersebar, oleh sebab itu diperlukan teknologi WAN seperti MPLS, 56 agar dapat menghubungkan kantor-kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa dengan kantor pusat sehingga memiliki jaringan internal. MPLS merupakan sebuah teknologi pengembangan dari frame relay dan ATM, yang mana MPLS ini menggabungkan keunggulan pada layer 2 dan layer 3. MPLS merupakan teknologi WAN yang menyisipkan label pada saat mengirimkan paket-paket datanya. 3.5 Permasalahan yang dihadapi Kementerian Pertanian RI yang memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di pulau jawa belum terhubung menggukan jaringan internal, padahal jaringan ini sangat dibutuhkan untuk berinteraksi antara kantor Kementerian Pertanian RI Pusat yang berlokasi di DKI Jakarta dengan kantor-kantor Kementan RI yang tersebar di pulau Jawa. Pertukaran informasi yang bersifat rahasia pun sering dilakukan, oleh karena itu dibutuhkan suatu jaringan yang aman sehingga dapat menjamin kerahasiaan, dan keamanan data yang dikirimkan dari kantor pusat ke kantor cabang ataupun sebaliknya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa belum adanya sistem jaringan antara kantor pusat dan kantor cabang. Kantor pusat yang terdiri dari beberapa gedung yangletaknya berjauhan telah dihubungkan dengan sistem jaringan LAN. Tetapi sering terjadi IP konflik, jika ada diantara site VPN yang berbeda menggunakan IP yg sama, sehingga dapat menyebabkan RTO. Sedangkan antara kantor pusat dan Kantor-kantor cabang yang tersebar di pulau jawa masih bertukar / mengirim data dan informasi menggunakan e-mail. Sistem komunikasi ini dengan menggunakan jaingan publik ini sangatlah tidak aman dimana sering terjadi kebocoran-kebocoran data, seperti data-data penting Kementerian Pertanian RI yang bersifat rahasia bisa saja di akses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 57 3.6 Usulan Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Kemeterian Pertanian RI seperti yang telah dijelaskan diatas maka dibutuhkan suatu solusi yang tepat. Oleh karena itu, perlu ditambahkan sistem jaringan berbasis MPLSVPN (Multi-Layer Protocol Label Switching Virtual Private Network) yang akan menghubungkan kantor pusat dengan cabang-cabang yang ada di Pulau Jawa.Sistem jaringan ini memakai hybrid routing protocol yaitu EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol).EIGRP ini mendukung jaringan yang akan dirancang pada Kementerian Pertanian RI. Dikarenakan setiap hari proses pertukaran data pada Kementerian Pertanian terjadi, maka dengan memakai EIGRP dapat dioptimalisasi dikarenakan salah satu sifat EIGRP ini adalah dapat meminimalkan routing yang terjadi ketika terjadi proses perubahan topologi. MPLSVPN memiliki beberapa keuntungan yang akan membantu optimalisasi sistem jaringan Kementerian Pertanian RI dalam segi keamanan dan kerahasiaan data. Kementerian Pertanian ini sendiri memiliki 12 Eselon I yang tugasnya berbeda satu sama lain, dan juga hak akses tentunya berbeda pula. Oleh karena itulah teknologi labeled-switching sangat cocok ditambahkan untuk mendukung optimalisasi keamanan sistem jaringan pada Kementerian Pertanian RI ini.Beberapa kelebihan menggunakan sistem jaringan MPLSVPN adalah sebagai berikut : 1. VPN Support MPLS memberikan mekanisme yang efektif untuk mendukung VPN. Teknologi MPLS memberikan kemampuan untuk memisah-misahkan lalulintas dari berbagai VPN. Selain itu, dengan dibuatnya tunnel (saluran atau terowongan) akan terbentuk topologi virtual. 58 2. Multi Protocol Support MPLS bisa digunakan pada banyak teknologi pembuatan jaringan.MPLS memungkinkan router bisa bekerja bersama dengan router-router biasa.MPLS dirancang untuk bekerja dalam jaringan ATM dan Frame-Relay.MPLS memungkinkan switch ATM dan Frame-Relay juga bisa bekerja dengan switchswitch yang biasa. 3. MPLS Operation Jaringan MPLS terdiri dari rangkaian node-node yang bisa men-switch dan menroute berdasarkan label yang dipasang pada setiap paket. 4. Keamanan Sejalan dengan perkembangan teknologi MPLS dalam menyediakan layanan VPN, keamanan arsitektur MPLS semakin menjadi masalah baik bagi penyedia layanan maupun konsumen VPN. Bagian ini akan membahas keamanan yang diberikan MPLS. Diasumsikan bahwa inti MPLS diberikan dengan aman.Ini bukan tentang masalah keamanan dasar, seperti miskonfigurasi inti, serangan internal serta melindungi unsur-unsur jaringan dari akses yang ilegal. Keempat masalah yang akan dibahas disini merupakan persyaratan keamanan yang biasanya ada dalam arsitektur MPLS. 5. Provisioning Scalability (Fleksibel, pengembangan jaringan bertahap, M udah dan cepat melakukan Rekonfigurasi/ tidak diperlukan konfigurasi any to any , Lingkup nasional POP) 6. Manageability (End to End M anageable, NM S untuk monitoring, User Friendly, berbasis web (real time) reporting 59 7. Cost Saving Opportunity (price tidak tergantung jarak, CPE terintegrasi, tidak diperlukan banyak pegawai terlatih ) Untuk membangun sebuah sistem jaringan diperlukan metode : 1. M elakukan analisis sistem yang sedang berjalan 2. M elakukan wawancara dengan user agar dapat memenuhi kebutuhan 3. M embuat rancangan sistem jaringan 4. M enguji coba sistem jaringan