kehadiran jenis kupu-kupu pada tegakan jati di hutan pendidikan

advertisement
KEHADIRAN JENIS KUPU-KUPU
PADA TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Oleh :
NUR INDRA DINATA
NIM. 070 500 021
PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN
JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2010
KEHADIRAN JENIS KUPU-KUPU
PADA TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Oleh :
NUR INDRA DINATA
NIM. 070 500 021
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Sebutan Ahli Madya
Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda
PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN
JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah
:
Nama
NIM
Program Studi
Jurusan
:
:
:
:
KEHADIRAN
JENIS
KUPU-KUPU
PADA
TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
Nur Indra Dinata
070500021
Manajemen Hutan
Pengelolaan Hutan
Menyetujui,
Pembimbing,
Penguji I,
Ir. Emi Malaysia. MP
NIP. 19650101 199203 2 002
Dyah Widyasasi, S.Hut,MP
NIP. 19710103 199703 2 001
Penguji II,
Rudi Djatmiko, S.Hut,MP
NIP. 19700915 199512 1 001
Mengesahkan
Direktur,
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Ir. Wartomo, MP
NIP. 19631028 198803 1 003
Lulus ujian pada tanggal: ……………………………………..
ABSTRAK
NUR INDRA DINATA. Kehadiran Jenis Kupu-kupu Pada Tegakan Jati Di
Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (di bawah bimbingan
EMI MALAYSIA).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan tentang kehadiran jenis
kupu-kupu dan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran jenis kupu-kupu dan
pakan kupu-kupu pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi
tentang kehadiran jenis kupu-kupu dan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati di
Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Penelitian dilaksanakan di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda dan laboratorium Konservasi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Waktu penelitian selama 4 bulan meliputi kegiatan: orientasi lapangan; persiapan
alat dan bahan; pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data; penyusunan
laporan hasil penelitian. Pada penelitian ini kupu-kupu adalah ditangkap
langsung dengan menggunakan jaring serangga, kemudian mengawetkan kupukupu yang ditemukan dan mengidentifikasi jenis kupu-kupu dan pakan kupu-kupu
yang ditemukan.
Hasil penelitian kehadiran kupu-kupu pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan
Politeknik Pertanain Negeri Samarinda adalah:
1. Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yang dapat diidentifikasi terdiri dari 4
famili yang berjumlah 7 jenis, famil Pieridae terdiri dari 3 jenis yaitu:
Catopsilia pamona, Eurema sp., Leptosia nina. Famili Nymphalidae terdiri
dari 2 jenis yaitu: Hypolimnas bolina dan Doleschallia bisaltide. Familli
Danaidae terdiri dari 1 jenis yaitu: Ideopsis vulgaris dan famili Satyridae
terdiri dari 1 jenis yaitu: Ypthima fasciata.
2. Jenis kupu-kup u yang belum teridentifikasi berjumlah 3 jenis yaitu: kupu-kupu
A, kupu-kupu B dan kupu-kupu C.
3. Tumbuhan pakan kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan
Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah Melastoma sp. dan
Asystasia intrusa.
RIWAYAT HIDUP
NUR INDRA DINATA, lahir pada tangga l 29 April 1987 di Marang
kayu kabupaten Kutai Kartanegara propinsi Kalimantan Timur. Merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara, anak pasangan dari Bapak Idris Adji Akbar dan ibu
Nurhayati BR.
Pendidikan dasar mulai di SD.Kiani lestari PT. Kalhold Utama base camp
Muara Lawa tahun 1992 dan lulus tahun1998 kemudian melanjutkan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama di Rimba Lestari Bakti kelas tiga pindah ke SLTP N 1
Long Apari lulus pada tahun 2002, dan melanjutkan ke SMA YBKI Long Apari
kelas dua pindah ke SMA Negeri 11 Samarinda dan lulus tahun 2005. Tahun 2005
sampai 2007 bekerja di PT. Ari Samarinda sebagai pengawas bangunan yang
berlokasi di Melak. Tahun 2007 melanjutkan ke pendidikan tinggi di Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Pengelolaan Hutan Program Studi
Manajeman Hutan.
Tanggal 12 Maret sampai dengan 12 Mei 2010 melakukan Praktik Kerja
Lapang (PKL) di PT. Hanurata Coy Ltd Unit Sangkulirang-Berau Sub Unit
Manubar kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNya jualah
penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini tepat pada waktunya.
Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan selama ± 4 bulan, lokasi penelitian di Hutan Pendidikan Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda dan laboratorium Konservasi Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir di
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapat sebutan Ahli Madya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Ibu Ir. Emi Malaysia, MP selaku Dosen Pembimbing karya ilmiah dan
sebagai ketua Program Studi Manajemen Hutan.
2. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP dan Bapak Rudi Djatmiko, S. Hut, MP
selaku Dosen Penguji karya iImiah.
3. Ibu Dwinita Aquastini, S.Hut, MP selaku Kepala Laboratorium Konservasi.
4. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Pengelolaan Hutan Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda.
5. Bapak Ir. M. Yusri, MP selaku Dosen Wali.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Hutan Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda.
7. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda.
8. Seluruh saudara-saudari penulis Alfiansyah, Samsul Arifin, Al-Hamidi, Siti
Aminah, Fatimah, Darboy dan Maya Marinda yang sudah mendukung penulis
dengan sepenuh hati mend ukung penulis buat menyelesaikan tugas akhir ini
9. Kedua orang tua beserta kedua adikku yang tercinta yang selalu mendukung
penulis dalam menjalankan penelitian dan memberikan bantuan baik material
maupun spiritual sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.
10. Rekan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya jurusan
Pengelolaan Hutan angkatan 2007 serta semua pihak yang telah membant u
hingga selesainya penyusunan karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Semoga segala bantua n dan dukungan yang telah di
berikan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari ALLAH SWT,
Amin.
Akhir kata Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
karya ilmiah ini dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mereka yang
membutuhkan.
Penulis
Kampus Sei Keledang, 2010
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………..
V
DAFTAR ISI……….…………………………………………….
Vi
DAFTAR TABEL………………………………………………..
Vii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………….
Viii
I.
PENDAHULUAN…………………………………….........
1
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tentang Serangga……………………………….
4
4
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Serangga………………………………………………...
C. Uraian Tentang Kupu-kupu …………………………….
7
10
D. Uraian Tentang Jati (Tectona grandis)………………….
12
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu……………………………………...
15
15
B. Alat dan Bahan………………………………………….
15
C. Prosedur Penelitian……………………………………...
17
D. Pengambilan dan Analisis Data…………………………
19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil…………………………………………………….
20
20
B. Pembahasan…………………………………………….
34
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………..
37
37
B. Saran…………………………………………………….
37
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….
38
LAMPIRAN……………………………………………………...
39
V
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
Tubuh Utama
1
Tally Sheet Penelitian…………………………………
17
2
Jenis Kupu-kupu yang Teridentifikasi pada Tegakan
Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda ………………………………..................
20
Jenis Kupu-kupu Yang Belum Teridentifikas Pada
Tegakan Jati Di hutan Pendidikan Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda………………………………………
28
Jenis Pakan Kupu-kupu pada Tegakan Jati Di Hutan
Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda…..
30
3
4
Lampiran
5
Data Pengamatan Kupu-kupu Pada Tegakan Jati Di
Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda......................................................................
40
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Tubuh Utama
1
Jenis Kupu-kupu Catopsilia pamona ……………..
21
2
Jenis Kupu-kupu Eurema sp. ……………………...
22
3
Jenis Kupu-kupu Leptosia nina …………………...
23
4
Jenis Kupu-kupu Hypolimnas bolina ......................
24
5
Jenis Kupu-kupu Doleschallia bisaltide ..................
25
6
Jenis Kupu-kupu Ideopsis vulgaris ……………….
26
7
Jenis Kupu-kupu Ypthima fasciata ……………….
27
8
Jenis Kupu-kupu A ……………………………….
29
9
Jenis Kupu-kupu B ……………………………….
29
10
Jenis Kupu-kupu C ………………………………..
30
11
Karamunting (Melastoma sp.)……………………..
32
12
Asystasia intrusa…………………………………..
33
Lampiran
13
Lokasi Penelitian …………………………………..
47
I. PENDAHULUAN
Kupu-kupu tergolong ordo Lepidoptera berasal dari kata lepido = sisik dan
ptera= sayap (bahasa yunani), serangga ini memiliki dua pasang sayap, sayap
belakang biasanya sedikit kecil dari sayap depan. Sayap ditutupi oleh bulu-bulu
atau sisik. Imago dari ordo Lepidoptera disebut kupu-kupu (jika pada siang hari)
atau ngengat (jika aktif pada malam hari). Kupu-kupu (butterfly) memiliki sayap
yang relatif indah dengan warna yang menarik, sedangkan ngengat (moth)
bersayap kusam kurang menarik, biasanya tertarik pada cahaya lampu (Jumar,
1997).
Kupu-kupu maupun Ngengat merupakan hewan yang bermetaformosis
sempurna.
Ketika keduanya berada dalam bentuk larva (ulat) maka hampir
semuanya merupakan pemakan tanaman baik batang,daun, bunga, maupun pucuk.
Hal inilah yang dikhawatirkan terjadi pada tanaman.
Adanya kupu-kupu pada suatu lingkungan, dapat dikatakan bahwa
lingkungan tersebut masih alami. Setidaknya ada beberapa indikator unik yang
dapat menjadi sedikit catatan: setiap larva kupu-kupu hanya menya ntap satu jenis
jenis saja, misalnya: al rva Troides helena hanya menyantap daun Aristolochia
tagala, hilangnya pohon maka hilang pula kupu-kupu. Larva Ramelana jangala
memberikan cairan manis Ixora indica pada kawanan semut, sehingga kawanan
semut membentuk barisan mengelilingi larva untuk melindungi larva dari predator
seperti burung dan kadal
.
Ketika kupu-kupu menjadi dewasa (imago) terjadi pada saat banyak bunga
yang mekar menjelang musim hujan.
Seperti larva, beberapa imago meyukai
beberapa tana man tertentu misalnya Papilio memnon menyukai nektar Ixora
indica (soka). Pernah melihat kupu-kupu yang menjilat-jilat tanah? ternyata hal
itu adalah usaha kupu-kupu untuk menyerap garam mineral, untuk memperlancar
proses metabolisme tubuh, terutama bagi para pejantan agar sayap mereka tampil
elok untuk memikat kupu-kupu betina. Tiap jenis menyunyai warna dan corak
sayap yang berbeda, perkawinan antar jenis jarang terjadi, bila terjadi kopulasi
akan tercipta individu yang infertile.
Kupu-kupu adalah makhluk lemah, senjata yang dia miliki hanyalah
kemampuan untuk mimikri atau mengubah warna dirinya seperti keadaan
lingkungannya, sayap yang menyolok dapat berubah menjadi gelap sesuai
lingkungannya, pada beberapa kepompong pada saat menjadi larva bahkan
memakan tumbuhan beracun agar tidak dimangsa predator.
Hilangnya kupu-kupu adalah bukti ketidakseimbangan ekosistem, karena
kupu-kupu mempunyai beberapa manfaat antara lain: selain menghisap nektar,
mengambil zat besi dalam tanaman, menghisap mineral dari tanah, kupu-kupu
juga menjadi pengha ntar bertemunya putik dan kepala sari pada beberapa tanaman
atau sebagai penyerbuk tanaman.
penelitian ini dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran jenis kupu-kupu dan
pakannya pada tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi
tentang kehadiran jenis kupu-kupu dan pakannya pada tegakan Jati di areal Hutan
Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Uraian Tentang Serangga
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang serangga (insekta). Ilmu
ini merupakan suatu studi yang terorganisasi untuk memahami fase kehidupan
serangga dan peranannya di alam.
Entomologi berasal dari kata entomos
(potongan/irisan) dan logos (ilmu). Sedangkan entomologi pertanian adalah ilmu
yang mempelajari serangga yang ada hubungannya dengan pertanian. Hubungan
dengan pertanian dapat bersifat menguntungkan atau sebaliknya, merugikan.
Dari sekian banyak jenis hewan yang ada di permukaan bumi, ternyata sekitar ¾
bagian adalah serangga.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 750.000 jenis telah
berhasil diketahui dan diberi nama. Jumlah tersebut merupakan kurang lebih 80%
dari anggota filum Arthopoda.
Karena jumlah jenis serangga merupakan yang
terbanyak dari dunia hewan, khususnya dari filum Arthopoda (Jumar, 1997)
Serangga adalah salah satu makhluk hidup yang termasuk jenis hewan
invertebrata (tidak bertulang belakang) kelas Insekta. Serangga memiliki jumlah
spesies terbesar yang tersebar luas di habitat daratan dibandingkan dengan kelaskelas yang lain dalam filum Arthropoda. Para ilmuwan memperkirakan, ada 30
juta spesies serangga tak dikenal yang tersebar di berbagai belahan bumi ini.
Sampai saat ini, sekitar 1 juta species serangga sudah dikenali.
Menurut Jumar (1997), secara umum, serangga dapat dikenali melalui
ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Memiliki jumlah kaki 3 pasang
2.
Bagian tubuh terbagi menjadi 3 yaitu caput (kepala), thoraks (dada)
dan abdomen (perut)
3. Sebagian memiliki rangka luar yang keras disebut eksoskeleton
Jika kita membicarakan serangga, maka mungkin yang terbayang dalam
cakrawala kita hanya beberapa ekor kupu-kupu yang terbang hilir mudik di taman
bunga, sekelompok semut yang mengerubuti tetesan air bergula, atau
segerombolan laron yang terbang di sekitar lampu.
Pernahkah kita berpikir,
sesunguhnya seranga itu ada di mana- mana, dan dalam jumlah, mereka melebihi
hewan melata daratan lainnya. Menurut Pedigo (1989), diperkirakan dari setiap
lima ekor hewan maka salah satunya adalah kumbang, dan kumbang adalah salah
satu serangga yang termasuk ordo Coleoptera, kelas insekta atau serangga. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa serangga merupakan hewan yang dominan dimuka bumi
sekarang ini.
Serangga terdiri atas beberapa bangsa (ordo), antara lain bangsa kumbang
(ordo Coleoptera), bangsa kupu-kupu (ordo Lepidoptera), bangsa belalang (ordo
Orthoptera), bangsa tabuhan (ordo Hymenoptera) dan bangsa kepik (ordo
Hemiptera). Tiap bangsa atau ordo tersebut memiliki ciri khas baik dalam bentuk,
ukuran maupun cara hidup.
Menurut
Pedigo
(1989),,
beberapa
serangga
memiliki
struktur
mengagumkan bila kita bandingkan dengan vertebrata. Lebah dan tabuhan serta
sejumlah semut (ordo Hymenoptera), misalnya memiliki organ untuk bertelur
(ovipositor) yang berkembang menjadi “penusuk beracun” (sengat).
Sengat
tesebut merupakan satu sarana yang bagus untuk menyerang dan mempertahankan
diri.
Serangga juga memiliki aneka warna, dari yang sangat tidak menarik
sampai sangat cemerlang.
Beberapa serangga memiliki warna-warni yang
kemilau, layaknya permata yang hidup.
Serangga adalah mahluk yang berdarah dingin.
Bila suhu lingkungan
menurun, maka suhu tubuh mereka juga menurun dan proses fisiologinya menjadi
lambat.
Beberapa serangga dapat hidup pada suhu yang sangat rendah dan
beberapa lagi mampu hidup pada suhu tinggi.
Serangga tahan terhadap suhu
rendah sebab di dalam jaringan tubuhnya tersimpan etilenaglikol.
Di alam, perkembangan dan siklus hidup serangga mengalami tingkattingkat dari yang sederhana sampai kompleks dan bahkan menakjubkan. Sebagai
contoh siklus hidup yang sederhana, dijumpai pada belalang.
Siklus hidup
belalang dimulai dari telur, berikutnya telur menetas menjadi nimfa. Nimfa ini
lah
yang
kemudian
(www.wordprees.com)
berkembang
menjadi
imago
‘serangga
dewasa’
B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Serangga
Menurut Jumar (1997), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan
serangga sebagai berikut:
1. Faktor Biotik
a. Daya reproduksi dan survifal.
Daya reproduksi adalah kemampuan reproduksi suatu serangga di
dalam periode waktu tertentu dari setiap ekor serangga betina yang dewasa
pada keadaan sekeliling yang optimum.
Sifat–sifat serangga yang menentukan daya reproduksi adalah:
1) Facundity
(
kesuburan
)
adalah
kemampuan
serangga
untuk
menghasilkan telur
2) Life Cyc le adalah panjang umur serangga dari mulai telur sampai
menjadi imago.
3) Sex Ratio adalah perbandingan antara serangga jantan dan betina yang
dihasilkan dari telur-telurnya.
4) Parthenogenesis adalah perkembangan tanpa pembuahan.
5) Polyembrioni adalah dua serangga atau lebih yang dapat dihasilkan dari
satu telur
Daya survival adalah kemampuan tubuh, cara hidup dan sifat-sifat
lainnya dari serangga untuk dapat tetap hidup dengan keadaa sekitarnya.
b. Kuantitas dan Kuntitas Makanan.
Kualitas makanan adalah keadaan makanaan sesuai atau tidak
dengan yang disukai sedangkan kuantitas makanan adalah keadaan
makanan jumlah cukup atau tidak bagi serangga.
Faktor-faktor
makanan
yang
mempengaruhi
perkembangan
populasi serangga ialah:
- Banyaknya tanaman inang yang cocok atau disukai.
- Kerapatan tanaman inang
- Komposisi tegakan
- Umur tanaman inang
- Adanya tanaman inang lainnya sebagai makanan pengganti bila
tanama n
yang cocok atau disukai telah habis.
c. Parasit dan Predator
Parasit adalah suatu organisme yang hidup di dalam atau di luar
tubuh organisme lain, di mana organisme yang pertama mendapat
kebutuhan hidupya dari organisme kedua sehingga organisme kedua
dirugikan.
Predator adalah suatu organisme yang hidup bebas di alam, yang
untuk hidupnya mendapatkan makanan dengan memangsa dan membunuh
mangsanya, baik berupa telur, pupa/nimfa ataupun imago. Biasanya
selama hidup predator memerlukan lebih dari satu mangsa.
2. Faktor fisik
a). Suhu
Serangga adalah binatang yang berdarah dingin artinya suhu badan
sama dengan suhu disekelilingnya, karena tergantung pada tempaaratur
disekeliling maka untuk hidup, tumbuh dan berkembang dari telur sampai
dewasa suhu disekitarnya haurus berada pada daerah temparatur yang
cocok untuk perkembangan hidup serangga ada zonz-zona aktifitas
kehidupan serangga
b). Hujan/kelembapan
Butiran air hujan yang kecil dan ringan tidak banyak berpengaruh
pada serangga, tetap untuk hujan deras dengan butiran yang besar dapat
membunuh serangga, Dapat mengancam serangga ke tempat yang banyak
musuhnya atau ketempat yang tidak ada makanan.
c). Angin
Pengaruh langsung dari angin misalnya karena angin suatu
serangga dapat menyebar ke daerah yang jauh hingga dapat menentukan
makanan dan tempat yang baru untuk kehidupan serangga tapi dapat juga
karena angin suatu serangga dapat terbawa ke tempat yang tidak ada
makananya dan banyak suhu.
Menurut Jumar
(1997),
ada beberapa manfaat serangga antara lain
adalah:
1. Serangga sebagai penyerbuk tanaman.
2. Serangga sebagai penghasil produk seperti:madu, lilin, sutra, bahan lac, dan
lain- lain.
3. Serangga yang bersifat entomofagus (predator dan parasitoid).
4. Serangga pemakan bahan organik.
5. Serangga pemakan gulma.
6. Serangga sebagai bahan penelitian
C.
Uraian Tentang Kupu-kupu
Menurut Jumar (1997), klasifikasi kupu-kupu adalah:
Kerajaan
: Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filium
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Nymphalidae
Genus
: Junonia
Jenis
: Junonia orithya
Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong dalam ordo Lepidoptera
atau serangga sisik (lepis=sisik dan preton=sayap)
Menurut Jumar (1997), secara sederhana kupu-kupu dibedakan dari
ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya.
Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat
kebanyakan aktif diwaktu malam (nocturnal).
Kupu-kupu beristirahat atau
hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan
sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat
cendrung gelap, kusam atau kelabu.
Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini
selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan
pegangan yang pasti.
1.
Kebiasaan dan Makanan
Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya
jarang orang yang tidak merasakan jijik pada ulat; padahal keduanya adalah
mahluk yang sama.
Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap
hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi
kupu-kupu atau ngengat.
Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nectar/ sari
kembang).
Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari
buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung,
dan tanah basah.
Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daundaunan.
Ulat- ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing- masing jenis
ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja.
Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh
ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.
2.
Kupu-kupu dan Manusia
Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai hewan penyerbuk yang membantu
bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga petani dan orang pada
umumnya kupu-kupu ini sangat bermanfaat.
Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus.
Bukan hanya tanaman-tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohonpohon buah dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh ulat
dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis ulat terutama dari jenis ngengat
yang menjadi hama petani yang serius.
D.
Uraian Tentang Jati (Tectona grandis)
Menurut Tini dan Khairul (2002), uraian umum tentang Jati sebagai
berikut:
Jati (Tectona grandis; family: Vebenacea) pada mulanya merupakan
tanaman hutan yang tidak sengaja ditanam dan tumbuh liar di dalam hutan
bersama jenis tanaman lainnya. Di alam, tanaman Jati tumbuh sebagai tanaman
campuran serta tumbuh di daerah yang mempunyai perbedaan musim basah dan
kering yang tegas.
Jika dilihat dari penyebaranya, tanaman Jati terbesar di garis lintang 9° LS25° LU, mulai Benua Asia, Afrika, Amerika, dan Australia, bahkan sampai ke
Selandia baru. Di Asia, tanaman Jati secara alami terbesar di negara-negara Asia
Tenggara, Taiwan, India dan Sri langka. Di Australia dan Pasipik, ditemukan di
Queensland, Kepulauan Fiji, Kepulauan Ryuku, Kepulauan Solomon, serta
Selandia Baru.
Di Afrika, tanaman Jati terdapat di Sudan, Kenya, Tasmania,
Tanganyika, Uganda, Ghana, Senegal, Nirgeria, dan beberapa negara di Afrika
Barat.
Sementara itu di Amerika, tanaman Jati terdapat di Jamaika, Panama,
Argentina, Poerto Riko, Kepulauan Tobago, dan Suriname. Jati tersebut tumbuh
sebagai tanaman spesifik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
Seiring dengan perjalanan waktu dan pertumbuhan manusia akan bahan
baku kayu yang selalu meningkat, ketersediaan Jati yang tumbuh secara alami
jumlahnya semakin menurun. Akibatnya ketersediaan bahan baku berupa kayu
Jati yang semula merlimpah di hutan menjadi terbatas.
tanaman ini mulai banyak dibudidayakan.
Hal ini menyebabkan
Belakangan banyak yang
mengusahakan penanaman Jati secara intensif, bahkan di luar daerah yang selama
ini dikenal sebagai daerah sentra jati.
Di Indonesia pengembangan tanaman Jati di luar daerah sentra Jati sangat
memungkinkan untuk dilakukan.
Hal ini disebabkan banyak daerah yang
memiliki kondisi tanah dan iklim yang cocok untuk tanaman Jati.
Meskipun
demikian, penyebaran tanaman ini banyak menemui masalah karena sulitnya
mendapatkan bibit Jati yang bermutu baik dan dalam jumlah yang memadai.
Jati banyak tumbuh di tanah datar dan berbukit rendah dengan ketinggian
600 m di atas permukaan laut (dpl).
Di atas ketinggian tersebut, Jati jarang
ditemukan. Meskipun demikian dilaporkan bahwa di Myanmar Jati dapat tumbuh
dan ditemukan di ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Bahkan, di India
ditemukan di daerah dengan ketinggian 1.300 m di atas premukaan laut.
Jati merupakan jenis tanaman yang tidak selalu hijau atau bisa disebut
deciduons yakni ada saatnya mengalami gugur daun.
Terjadinya proses gugur
daun ini tidak sama antar jati yang ada di Indonesia dan Jati yang ada di negara
lain.
Hal ini sangat tergantung dari kondisi iklim, musim, variasi hujan dan
panas, serta kondisi tanah yang berbeda akibat perbedaan geologis dan geografis.
Sebagai contoh, gugur daun atau daun lepas ini di Thailand terjadi mulai bulan
November-Januari. Selama musim tersebut, Jati tidak akan berdaun. Daun baru
akan nampak pada bulan April sampai Juni dan biasanya sangat tergantung dari
keadaan setempat.
Sifat fisika yang terpenting dari kayu Jati adalah nilai banding antara kayu
teras dan kayu gubalnya. Kayu teras adalah kayu Jati bagian luar yang bertektur
sangat kuat. Kayu adalah kayu Jati bagian dalam. Jika menghendaki kayu Jati
dengan dekoratif yang bagus, sebaiknya kayu Jati ditebang setelah berumur di atas
40 tahun atau lebih.
III. METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di areal Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian
Negeri Samarinda dan laboratorium Konservasi. Waktu penelitian selama 4 bulan
mulai 23 April sampai 23 Agustus 2010 meliputi kegiatan: orientasi lapangan;
persiapan alat dan bahan; pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data;
penyusunan laporan hasil penelitian
B.
Alat dan Bahan
1. Bahan
Bahan-bahan yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Tegakan Jati umur 5 tahun
b. Kupu-kupu pada tegakan Jati
c. Tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan jati
d. Alkohol 70% untuk mematikan kupu-kupu yang ditangkap
e. Kapas untuk membantu mematikan kupu-kupu
f. Kertas papilot untuk penyimpanan
kupu-kupu
yang
telah
diawetkan
g. Kertas millimeter untuk latar belakang dalam dokumentasi kupukupu.
2.
Alat:
Alat-alat yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Jaring serangga untuk menangkap kupu-kupu
b. Toples
untuk
penyimpanan
kupu-kupu
semantara
sebelum
direntang
c. Papan rentang berbagai ukuran untuk merentangkan kupu-kupu
yang akan diawetkan
d. Oven untuk pangawetan kupu-kupu
e. Alat tulis untuk menulis dan mencatat data-data yang diambil dari
lapangan dan di laboratorium
f. Higrometer untuk mengetahui suhu dan kelembapan di sekitar
lokasi penelitian
g. Kotak koleksi serangga untuk tempat menyusun serangga yang
telah diawetkan.
h. Jarum pentul untuk menahan kupu-kupu apabila direntang pada
papan perentang.
i.
Penggaris untuk membantu dokumentasi
j. Buku literatur tentang serangga untuk identifikasi jenis kupu-kupu
yang telah ditangkap.
k. Buku literatur tentang tumbuhan untuk identifikasi jenis tumbuhan
yang ada pada tegakan Jati.
l.
Tustel digital untuk dokumentasi.
C. Prosedur Penelitian
1. Orientasi lapangan dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian
2. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian,baik untuk
penelitian di lapangan maupun di laboratorium
3. Penangkapan kupu-kupu dengan menggunakan jaring serangga kemudian
kupu-kupu dimasukkan ke dalam toples yang telah diberikan kapas
beralkohol 70% kemudian dibawa ke laboratorium konservasi, kupu-kupu
yang didapat dicatat dan dimasukkan ke dalam tally sheet berikut ini
Tabel 1. Tally Sheet Penelitian.
No.
Hari/
Tanggal
Waktu Penelitian
Pagi
Sore
Jenis
Suhu (°C)
Pagi
Sore
Kelembapan (%)
Pagi
Sore
Jenis
Keterangan: - Pagi (08.00-11.00)
- Sore (15.00-17.00)
4. Pengambilan tumbuhan yang menjadi pakan kupu-kupu pada tegakan jati
dan dibawa ke laboratorium Konservasi untuk diidentifikasi untuk
mengetahui jenisnya
KET
5. Pengawetan kupu-kupu, setelah kupu-kupu mati ,kemudian kupu-kupu
dibentangkan di papan bentang kemudian dimasukkam ke dalam oven untuk
proses pengeringgan dengan suhu 28°C selama 4 hari kemudian kupu-kupu
yang telah dikeringkan dan dikeluarkan dari oven dimasukkan ke dalam
kertas papilot.
6. Pengambilan foto
a. Kupu-kupu yang telah diawetkan diletak dan diatur dengan baik di kertas
millimeter dan disampingnya diletakkan penggaris/mistar dan dapat diberi
nama jenis kupu-kupu yang telah dapat di identifikasi
b. Foto tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati diambil langsung di
lapangan.
7. Identifikasi kupu-kupu dan tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati,
dilakukan dengan cara menyamakan dan membandingkan antara kupu-kupu
dan tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati yang ditemukan selama
penelitian dengan gambar kupu-kupu dan tumbuhan yang ada pada literatur.
8. Menyusun kupu-kupu yang telah di identifikasi ke dalam kotak koleksi.
D. Pengambilan dan Analisis Data
1. Mengidentifikasi jenis kupu-kupu dan tumbuhan pakan kupu-kupu pada
tegakan Jati dengan cara menyamakan atau membandingkan kupu-kupu dan
tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati yang ditemukan dengan kupukupu dan tumbuhan pada buku-buku literatur yang telah ada.
2. Menyusun kupu-kupu yang telah diidentifikasi ke dalam kotak koleksi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Jenis kupu-kupu
Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada saat penelitian berjumlah 10 jenis,
jenis yang terindentifikasi terdiri dari 4 famili dan berjumlah 7 jenis, jenis yang
belum teridentifikasi
berjumlah 3 jenis.
Lebih jelasnya jenis yang
terindentifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis Kupu-kupu yang Teridentifikasi pada Tegakan Jati Di Hutan
Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
No. Famili
Jenis kupu-kupu
1.
Pieridae
1. Catopsilia pamona
2. Eurema sp.
3. Leptosia nina
2.
Nymphalidae
1. Hypolimnas bolina
2. Doleschallia bisaltide
3.
Danaidae
1. Ideopsis vulgaris
4.
Satyridae
1. Ypthima fasciata
Pada Tabel 2 di atas, ada 7 jenis kupu-kupu yang dapat diidentifikasi,
klasifikasi dan ciri-ciri masing- masing jenis kupu-kupu tersebut adalah sebagai
berikut:
a.
Catopsilia pamona
Klasifikasi Catopsilia pamona sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filium
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Pieridae
Genus
: Catopsilia
Spesies
: Catopsilia pamona
Kupu-kupu Catopsilia pamona ini berukuran panjang 5.0 cm dan lebar
6.5 cm, mempunyai 2 pasang sayap.
berwarna putih dan kuning.
Sayap depan.dan sayap belakang
Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Catopsilia
pamona dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Jenis Kupu-kupu Catopsilia pamona
b. Eurema sp.
Klasifikasi Eurema sp. sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filium
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Pieridae
Genus
: Eurema
Spesies
: Eurema sp.
Kupu-kupu Eurema sp. ini berukuran panjang 2.5 cm dan lebar 4.3 cm,
mempunyai 2 pasang sayap.
Sayap depan.dan sayap belakang berwarna
kuning, pada bagian pinggir sayap depan dan sayap belakang berwarna coklat
kehitaman.
Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Eurema sp. dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Jenis Kupu-kupu Eurema sp.
c. Leptosia nina
Klasifikasi Leptosia nina sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filum
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Pieridae
Genus
: Leptosia
Spesies
: Leptosia nina
Kupu-kupu Leptosia nina ini berukuran panjang 1.8 cm dan lebar 3.2 cm,
mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna putih, ada 2 bercak
kecil berwarna hitam yaitu pada bagian pinggir sayap dan agak sedikit ke
dalam. Sayap belakang berwarna putih.
Leptosia nina dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Jenis Kupu-kupu Leptosia nina
Lebih jelasnya kupu-kupu jenis
d. Hypolimnas bolina
Klasifikasi Hypolimnas bolina sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filum
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Nymphalidae
Genus
: Hypolimnas
Spesies
: Hypolimnas bolina
Kupu-kupu Hypolimnas bolina ini berukuran panjang 6.2 cm dan lebar 6.5
cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna hitam keunguan, ada
bercak kecil berwarna putih dan bercak berbentuk lonjong berwarna putih.
Sayap belakang berwarna hitam keunguan, ada bercak berbentuk bulat
berwarna putih .
Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Hypolimnas bolina dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Jenis Kupu-kupu Hypolimnas bolina
e. Doleschallia bisaltide
Klasifikasi Doleschallia bisaltide sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filium
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Nymphalidae
Genus
: Doleschallia
Spesies
: Doleschallia bisaltide
Kupu-kupu Doleschallia bisaltide ini berukuran panjang 5.5 cm dan lebar
7.5 cm, mempunyai 2 pasang sayap.
Sayap depan berwarna coklat dan
bagian pinggir sayap berwarna hitam melebar. Sayap belakang berwarna
coklat.
Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Doleschallia bisaltide dapat dilihat
pada Gambar 5.
Gambar 5. Jenis Kupu-kupu Doleschallia bisaltide
f. Ideopsis vulgaris
Klasifikasi Ideopsis vulgaris sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filium
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Danaidae
Genus
: Ideopsis
Spesies
: Ideopsis vulgaris
Kupu-kupu Ideopsis vulgaris ini berukuran panjang 3.5 cm dan lebar 8.0
cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.dan sayap belakang berwarna
hitam. Sayap depan dan sayap belakang bercorak , ada yang berbentuk garis
panjang, garis pendek, bulatan kecil dan titik-titik yang semuanya berwarna
putih.
Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Ideopsis vulgaris dapat dilihat pada
Gambar 6.
Gambar 6. Jenis Kupu-kupu Ideopsis vulgaris
g. Ypthima fasciata
Klasifikasi Ypthima fasciata sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Divisi
: Rhopaloceta
Filium
: Arthopoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Satyridae
Genus
: Ypthima
Spesies
: Ypthima fasciata
Kupu-kupu Ypthima fasciata ini berukuran panjang 2.5 cm dan lebar 4.8
cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna coklat tua dan ada
bentuk bulatan seperti mata berwarna hitam. Sayap belakang berwarna coklat
tua dan ada bentuk bulatan seperti mata tapi ukurannya lebih kecil berwarna
hitam. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Ypthima fasciata dapat dilihat pada
Gambar 7.
Gambar 7. Jenis Kupu-kupu Ypthima fasciata
Jenis kupu-kupu yang belum teridentifikasi berjumlah 3 jenis, lebih
jelasnya jenis kupu-kupu yang belum terindentifikasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis Kupu-kupu yang Belum Teridentifikasi pada Tegakan Jati Di
Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
No. Jenis kupu-kupu
1.
2.
3.
Keterangan
Kupu-kupu A
Kupu-kupu B
Kupu-kupu C
Pada Tabel 3 di atas, ada 3 jenis kupu-kupu yang belum teridentifikasi,
ciri-ciri masing- masing jenis kupu-kupu tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Kupu-kupu A
Kupu-kupu A ini berukuran panjang 4.5 cm dan lebar 6.4 cm,
mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna putih dan ada bercak
hitam, pinggir sayap berwarna hitam. Sayap belakang berwarna kuning,
pinggir sayap berwarna hitam.
pada Gambar 8.
Lebih jelasnya kupu-kupu A dapat dilihat
Gambar 8. Jenis Kupu-kupu A
b. Kupu-kupu B
Jenis kupu-kupu B ini berukuran panjang 1.5 cm dan lebar 3.4 cm,
mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.dan sayap belakang berwarna putih
dan ada bintik hitam,
bagian pinggir sayap depan dan sayap belakang
berwarna hitam. Lebih jelasnya kupu-kupu B dapat dilihat pada
Gambar 9. Jenis Kupu-kupu B
Gambar 9.
c. Kupu-kupu C
Jenis kupu-kupu C
ini berukuran panjang 2.0 cm dan lebar 4.0 cm,
mempunyai 2 pasang sayap.
Sayap depan.dan sayap belakang berwarna
hitam. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis C dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Jenis Kupu-kupu C
2.
Jenis Pakan
Jenis pakan kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di
hutan
pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada saat penelitian berjumlah
2 jenis, lebih jelasnya jenis pakan kupu-kupu tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis Pakan Kupu-kupu pada Tegakan Jati
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
No. Jenis tunbuhan
1.
Melastoma sp.
2.
Asystasia intrusa
Di Hutan
Pendidikan
Keterangan
Pada Tabel 4 di atas, ada 2 jenis pakan kupu-kupu yang ditemukan pada
tegakan Jati. Ciri-ciri masing- masing jenis adalah sebagai berikut:
a. Melastoma sp.
Menurut Stenis, dkk 2006, Melastoma sp. adalah perdu tinggi 0,5- 4,0
m, cabang yang muda bersisik.
Daun betangkai, berhadapan, memanjang,
dengan ujung runcing, bertulang daun 3,2-20 kali 1-8, kedua belah sisinya
berbulu. Bunga bersama-bersama 5-18, pada ujung dan di ketiak daun yang
tinggi berbilangan 5-(4-6) .tabung kelopak berbentuk lonceng, bersisik, tajuk
kebanyakan lebih pendek daripada tabung, bersisik, rontok, berseling dengan
sejumlah
gigi kecil.
Daun pelindung bersisik, langsing, tidak menutupi
kuncup. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 2-3 cm, ungu merah,
jarang putih.
Benang sari 10 (8-12), Memenjang dari penghubung sari di
bawah ruang sari pada benang sari yang panjang 6-16 mm, pada yang pendek
2-7 mm. Bakal buah dilihat pada beruang 5-(4-6), dihubungkan oleh bingkai
terhadap tabung kelopak. Buah buni berbentuk priuk, membuka melintang
secara teratur, dimana terlepas bingkai biji yang merah tua. Biji berbentuk
kerang. Lebih jelas jenis Melastoma sp. dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Melastoma sp.
b. Asystasia intrusa
Klasifikasi Asystasia intrusa. sebagai berikut:
Kerajaan : Tumbuhan
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dycotil
Suku
: Acanthaceae
Marga
: Asystasia
Spesies
: Asystasia intrusa
Jenis Asystasia intrusa tinggi sampai dengan dua kaki warna bunga
putih dengan sedikit ungu, sangat umum di tanah kosong dan ruang terbuka di
sepanjang pinggiran hutan, Asystasia intrusa merupakan sumber nabati yang
baik selama perjalanan berkemah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
12.
Gambar12. Asystasia intrusa
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada saat penelitian ditemukan kupu-kupu
berjumlah 10 jenis, jenis yang terindentifikasi terdiri dari 4 famili dan berjumlah
7 jenis sedangkan berjumlah 3 jenis belum teridentifikasi. Famili dan jenis yang
teridentifikasi adalah: famili Danaidae ditemukan 1 jenis yaitu Ideopsis vulgaris;
famili Nymphalidae ditemukan 2 jenis yaitu Hypolimnas bolina dan Doleschallia
bisaltide; famili Pieridae ditemukan 3 jenis yaitu Catopsilia pamona, Eurema sp.
dan Leptosia nina; famili Satyridae ditemukan 1 jenis yaitu Ypthima fasciata.
Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada saat penelitian pada tegakan Jati di
Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berjumlah 10 jenis,
jumlah jenis kupu-kupu yang ditemukan tersebut hanya sedikit bila dibandingkan
jumlah jenis kupu-kupu yang ada di Indonesia dan jumlah jenis kupu-kupu yang
ada di dunia. Hal ini sesuai dengan (www.escampur88.blogspot.com), yang
menyebutkan bahwa di dunia terdapat sekitar 20.000 spesies kupu-kupu,
Indonesia adalah negara kedua pemilik kupu-kupu terbanyak di dunia,
di
Indonesia terdapat sekitar 2.500 jenis kupu-kupu.
Tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa negeri kita adalah 'seonggok'
tanah surga yang di lemparkan ke bumi sehingga menjadi tempat yang nyaman
bagi berbagai makhluk hidup di dunia ini, tidak terkecuali jenis serangga seperti
kupu-kupu.
Bahkan diantarnya hanya terdapat di Indonesia, mari kita mengenal
mereka. Ratusan jenis kupu-kupu hidup di Indonesia. Menurut sebuah catatan di
dunia terdapat sekitar 20.000 spesies Kupu-kupu. Indonesia adalah negara kedua
pemilik kupu-kupu terbanyak di dunia Indonesia sekitar 2.500 jenis kupu-kupu.
Brasil
di
hutan
belantara
Amazon
memiliki
jenis
terbanyak.
(www.escampur88.blogspot.com).
Berdasarkan hasil penelitian pada tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada saat penelitian ditemukan 2 jenis
tumbuhan yang menjadi pakan kupu-kupu yaitu jenis Melastoma sp.
dan Asystasia interusa. Pada saat penelitian ke 2 jenis tumbuhan tersebut banyak
kupu-kupu hinggap dan menghisap nektar bunganya dan ke 2 jenis tumbuhan
tersebut dapat menjadi pakan kupu-kupu.
Berdasarkan hasil penelitian yaitu tentang suhu dan kelembapan pada
tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda yang telah dicatat menunjukan bahwa keadaan lingkungan tersebut
cocok untuk tempat hidup kupu-kupu. Suhu berkisar antara 27 - 31°C sedangkan
kelembapan berkisar antara 60 – 98%.
Adanya tumbuhan yang menjadi pakan dan keadaan lingkungan yang
cocok sehingga kupu-kupu dapat hidup dan berkembangbiak pada tegakan Jati di
aral Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Menurut Jumar
(1997), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangbiakan serangga ada 2
yaitu: faktor biotik yang terdiri dari daya reproduksi dan daya survival, kualitas
dan kuantitas makanan, parasit dan predator, sedangkan faktor fisik yang terdiri
dari temperatur atau suhu (temperatur/suhu yang efektif untuk perkembangbiakan
serangga berkisar antara 15 - 38°C, sedangkan suhu optimum untuk
perkembangbiakan serangga 26°C), kelembapan/hujan dan angin.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
4. Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yang dapat diidentifikasi terdiri dari 4
famili yang berjumlah 7 jenis, famil Pieridae terdiri dari 3 jenis yaitu:
Catopsilia pamona, Eurema sp., Leptosia nina. Famili Nymphalidae terdiri
dari 2 jenis yaitu: Hypolimnas bolina dan Doleschallia bisaltide. Familli
Danaidae terdiri dari 1 jenis yaitu: Ideopsis vulgaris dan famili Satyridae
terdiri dari 1 jenis yaitu: Ypthima fasciata.
5. Jenis kupu-kupu yang belum teridentifikasi berjumlah 3 jenis yaitu: kupukupu A, kupu-kupu B dan kupu-kupu C.
6. Tumbuhan pakan kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan
Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah Melastoma sp. dan
Asystasia intrusa.
B. Saran
Perlu adanya pene letian lanjutan tentang kehadiran jenis kupu-kupu yang
ada di wilayah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, agar dapat diketahui
apakah jenis – jenis kupu-kupu yang ditemukan pada penelitian ini ditemukan
juga pada penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Kupu-kupu dan serangga lainnya. www.google.com
Anonim. 2010. Sedikit tenteng umur Metamorfosis kupu-kupu.
www.kapanlagi.com
Anonim. 2010. Tentang umur kupu-kupu sebagi indikator lingkungan hidup
alami yang unik. www.kapanlagi.com\
Anonim. 2010. 200 Jenis Kupu-Kupu Terindah di Dunia ada di Indonesia
www.escampur88.blogspot.com
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian, Jakarta PT.Rineka cipta
Steenis Van ,C.G.G.J, dkk. 2006. Flora.
Tini, Nia dan Khairul Amri. 2002. Mengembungkan Jati Unggul Pilihan
Inventasi Prospektif. Jakarta Agromedia Pustaka
Tabel 5. Data Pengamatan Kupu-kupu pada Tegakan Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Waktu Penelitian
No
Hari/
Tanggal
Pagi
(08.00-11.00)
Jenis
Suhu (°C)
Sore
(15.00-17.00)
Jenis
Kelembapan (%)
Keterangan
Pagi
Sore
Pagi
Sore
1
Rabu,
23 Juni 2010
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
30
31
70
80
2
Kamis,
24 Juni 2010
30
75
80
Jumat,
25 Juni 2010
30
30
75
80
4
Sabtu,
26 Juni 2010
30
31
70
80
5
Minggu,
27 Juni 2010
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
Jenis B
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Ypthima fasciata Ideopsis
vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
Jenis C
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
30
3
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
29
31
70
80
6
Senin,
28 Juni 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
7
Selasa,
29 Juni 2010
8
Rabu,
30 Juni 2010
9
Kamis,
1 Juli 2010
Ypthima fasciata Ideopsis
vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
Jenis C
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Jenis C
Jenis A
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Jenis C
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Jenis C
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
28
30
82
80
29
28
98
88
30
30
64
70
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Jenis C
30
31
75
80
10
Jumat,
2 Ju li 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Jenis C
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
29
29
60
80
11
Sabtu,
3 Ju li 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
27
30
80
80
12
Minggu,
4 Juli 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Loeptsia nina
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Jenis C
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
29
28
98
88
Senin.
5 Juli 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
27
30
75
85
13
14
Selasa,
6 Juli 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
15
Rabu,
7 Juli 2010
16
Kamis,
8 Juli 2010
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
17
Jumat,
9 Juli 2010
Jenis A
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Ypthima fasciata Ideopsis
vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
Jenis C
30
30
75
80
Jenis A
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Jenis C
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
31
29
60
80
27
30
80
80
30
30
75
80
18
Sabtu,
10 Juli 2010
19
Minggu,
11 Juli 2010
20
Senin,
12 Juli 2010
21
Selasa,
13 Juli 2010
22
Rabu,
14 Juli 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
30
30
75
80
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
27
30
80
80
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
28
30
82
80
Ypthima fasciata Ideopsis
vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
29
28
98
88
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
30
30
64
70
23
Kamis,
15 Juli 2010
Ypthima fasciata Ideopsis
vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
24
Jumat,
16 Juli 2010
25
Sabtu,
17 Juli 2010
26
Minggu,
18 Juli 2010
27
Senin,
19 Juli 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Jenis C
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Jenis C
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
31
29
60
80
27
29
60
80
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Eurema sp.
27
29
60
80
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis C
30
30
75
80
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
30
30
75
80
28
Selasa,
20 Juli 2010
29
Rabu,
21 Juli 2010
30
Kamis,
22 Juli 2010
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Ideopsis vulgaris
Jenis B
Catopsilia pamona
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Doleschallia bisaltide
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
31
29
60
80
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
Eurema sp.
Leptosia nina
Ideopsis vulgaris
Hypolimnas bolina
Doleschallia bisaltide
Ypthima fasciata
Jenis B
Catopsilia pamona
31
29
60
80
29
28
98
88
53
Gambar 13. Lokasi Penelitian
Download