bab ii tinjauan pustaka

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen
Sebelum membahas pengertian manajemen pemasaran, sebaiknya kita
telusuri dulu beberapa istilah pokok beserta pengertian-pengertian yang terkait,
manajemen pemasaran apabila dibedah kata akan menjumpai dua pengertian
utama, masing-masing: (1) Manajemen, dan (2) Pemasaran
1.
Manajemen
Menurut Nickels dan McHugh yang dikutip dari buku Ernie Tisnawati Sule dan
Kurniawan Saefullah (2008:6)
the process used to accomplish organizational goals through planning,
organizing, directing, and controlling people and other organizational
resources.
Artinya : Manajemen adalah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Menurut Stoner yang dikutip dari buku Yohanes Yahya(2006:1)
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengerahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut B. Siswanto
yang dikutip dari buku Pengantar Manajemen
(2006:60)
Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan dan manajer
lain untuk melakukan perencanaan terhadap tindakan yang akan
dilakukan, mengorganisasi sumber daya untuk melakukan tindakan,
mengarahkan dan mengawasi pelaksanaannya.
Menurut Syafril (2004:89) yang dikutip dari buku Ekonomi Edisi
Pertama
Manajemen
adalah
kegiatan-kegiatan
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sebuah perusahaan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen seperti yang dikemukakan di
atas bahwa manajemen merupakan suatu proses. Manajemen sebagai suatu proses,
terdiri dari beberapa aktifitas yang disebut fungsi-fungsi manajerial. Menurut
Stoner (2006:63), fungsi-fungsi manajerial ini terdiri dari aktifitas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
a.
Fungsi Perencanaan(planning)
Perencanaan merupakan aktifitas penentuan tujuan atau sasaran yang akan
dicapai dan menentukan bagaimana cara pancapaian tujuan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
b.
Fungsi Pengorganisasian(Organizing)
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen dapat diartikan
sebagai proses yang melibatkan dua orang atau lebih untuk bekerja sama
dalam
cara
yang
pengorganisasian.
terstruktur
Seorang
untuk
manajer
mencapai
harus
dapat
tujuan.Dalam
mengatur
dan
mengalokasikan pekerjaan dan sumber daya diantara para anggota
mengalokasikan pekerjaan dan sumber daya diantara para anggota
organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan.
Di dalam organisasi atau perusahaan terdapat 3(tiga) faktor:
c.
1.
Adanya sekelompok orang.
2.
Adanya hubungan dan pembagian kerja diantara orang-orang itu.
3.
Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Fungsi Pengarahan (directing)
Pengarahan meliputi tindakan untuk membimbing dan mengusahakan agar
semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke
arah tercapainya tujuan. Fungsi pengarahan yang harus dilakukan oleh
setiap manajer meliputi tiga unsure, yaitu pemberian motivasi kepada
bawahan, kepemimpinan, dan pengembangan komunikasi.
d.
Fungsi Pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian bertujuan untuk memastikan apakah tujuan yang telah
diteteapkan telah tercapai. Dalam pengendalian seoarang manajer perlu
membandingkan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan atau rencana
semula. Dengan begitu, manajer dapat sesegera mungkin mengoreksi
adanya penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
2.2
Pengertian Pemasaran dan Pemasaran online
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan istilah sehari-hari yang akrab dengan kehidupan
kita. Dengan isilah tersebut banyak orang mengartikan sebagai aktivitas dalam
menjual barang, tetapi pengertian menjual barang hanya merupakan sebagian dari
pengertian yang sebenarnya.
Sampai saat ini definisi pemasaran telah banyak dikemukakan oleh para
ahli dengan sudut pandang yang berbeda-beda sehingga menghasilkan pengertian
yang berbeda pula. Disamping itu sejalan dengan perkembangannya, kegiatannya
juga semakin berkembang mengikuti zaman, sehingga definisinya ikut mengalami
perubahan.
Pemasaran (marketing) berasal dari kata pasar (market). Pasar dapat
diartikan sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan
tukar menukar barang.
Pemasaran memegang peran penting dalam perusahaan karena dalam
bagian pemasaran berhubungan langsung dengan konsumen serta lingkungan luar
perusahaan lainnya. Berikut dikemukakan beberapa pengertian pemasaran
menurut para ahli:
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong yang dikutip dari buku
Prinsip-prinsip pemasaran (2008:6)
Pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya.
Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip dari
buku Buchari Alma dalam buku Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa (2007:5)
Pemasaran merupakan proses merencanakan konsepsi, harga,
promosi, dan distribusi, ide menciptakan peluang yang memuaskan
individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.
Menurut Arman Hakim Nasution, Indung Sudarso, dan Lantip
Trisunarno yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran (2006:1)
Pemasaran merupakan suatu proses menciptakan (creating),
mengkomunikasikan (communicating), dan menghantarkan value
(delivering), kepada konsumen dan untuk manajemen hubungan
konsumen sehingga menguntungkan organisasi dan stakeholder.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa:
a. Pemasaran adalah kegiatan perusahaan dalam membuat
rencana,
menentukan harga, promosi, serta mendistribusiakan barang dan jasa.
b. Pemasaran adalah upaya menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk
yang ditawarkan.
c. Pemasaran berorientasikan kepada pelanggan yang ada dan potensial.
d. Pemasaran tidak hanya bertujuan memuaskan pelanggan tetapi juga
memperhatikan semua pihak yang terkait dengan perusahaan.
2.2.2
Pengertian Pemasaran online
Menurut Detik.com (2008)
Online Marketing pada dasarnya adalah kegiatan komunikasi pemasaran
dengan menggunakan media Internet.
Menurut SDA Asia (2009)
online marketing ini adalah segala aktivitas yang tujuannya adalah untuk
memasarkan / mempromosikan dan membangun branding lewat media
online khususnya yang dimaksud adalah lewat dunia internet yang
berorientasi pada keuangan.
Menurut AL
online marketing (2009), adalah semua bisnis yang dilakukan secara online
dengan menggunakan media internet sebagai media pemasaran produk dan
jasa adalah mencakup bagian bagian dari bisnis online, dan perlu diingat
bahwa, internet hanya sebagai media.
Menurut Bob Julius Onggo dalam Brand of Think (BoT. 2005),
online
marketing.
Menurutnya,
setiap
perusahaan
yang
sudah
memanfaatkan internet untuk tujuan promosi pun telah melakukan online
marketing.
2.3.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Setelah kita mengetahui definisi manajemen dan pemasaran dari para ahli,
yang harus
kita ketahui selanjuynya adalah pengertian dari manajemen
pemasaran. Jadi secara sederhana beberapa pengertian dari manajemen pemasaran
adalah sebagai berikut:
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:10)
Manajemen pemasaran adalah seni atau ilmu memilih target pasar
dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target
pasar itu.
Menurut Henry Simamora (2007:4)
Manajemen
pemasaran
merupakan
perencanaan
dan
pengkoorganisasian semua aktifitas itu guna mencapai sebuah
program pemasaran yang terintegrasi secara berhasil.
Menurut American Marketing association (AMA) yang dikutip dari
buku Arman Hakim Nasution, Indung Sudarso, dan Lantip
Trisunarno (2006:1)
Manajemen pemasaran sebagai suatu proses merencanakan dan
melaksanakan konsep tertentu dari produk, harga, promosi, dan
distribusi, baik gagasan (ideas), dan barang yang memuaskan tujuan
individual maupun organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya manajemen pemasaran merupakan suatau proses yang didalamnya
mencakup konsep produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen
sehingga membantu perusahaan untuk mencapai tujuan.
2.4
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran bertitik tolak dari definisi pemasaran, maka di
dalamnya terdapat unsur-unsur yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Dengan bauran pemasaran, konsumen dapat mengetahui informasi mengenai
suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga produk itu dapat
diperoleh dengan suatu harga yang ditawarkan.
2.4.1 Pengertian Bauran Pemasaran (marketing Mix)
Bauran pemasaran merupakan sebuah konsep kunci dan teori pemasaran
modern. Selain itu, bauran pemasaran merupakan bagian dari aktifitas pemasaran
yang mempunyai peranan cukup penting dalam mempengaruhi suatu keberhasilan
pemasaran, baik untuk pemasaran produk maupun jasa.
Untuk lebih jelasnya, penulis akan mengemukakan pendapat tentang bauran
pemasaran (Marketing Mix) dari beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Philip Kolter dan Gary Armstrong yang dikutip dari buku
Prinsip-Prinsip Pemasaran (2008:62)
Bauran Pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis
terkendali produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar
sasaran.
Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2006:70)
Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas
berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan
agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan
dapat berjalan sukses
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat yang diperlukan dalam melaksanakan strategi pemasaran, agar
strategi pemasaran yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik.
2.4.2 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran
Seperti yang telah dijelaskan mengenai definisi bauran pemasaran, maka
terdapat unsur-unsur didalam bauran pemsaran, unsur-unsur tersebut adalah:
Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan
suatu keinginan dan kebutuhan. Produk meliputi bentuk fisik, pelayanan,
pengalaman, event, tempat, properties, organisasi, informasi dan ide-ide.
Keputusan-keputusan
yang
berhubungan
dengan
produk
meliputi
:
keanekaragaman produk, merek, kemasan, dan perlabelan.
5 tingkatan produk :
a. Core benefit (produk inti)
Yaitu manfaat dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
b. Basic product (produk dasar)
Yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indera.
c. Expected product (produk harapan)
Yaitu serangkaian atribut
atribut produk dan kondisi
oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
kondisi yang diharapkan
d. Augmented product (produk pelengkap)
Yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan
usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Potensial product (produk potensial)
Yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk
dimasa datang.
Price (harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus di bayarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk dari perusahaan, harga dapat juga dikatakan sebagai nilai
tukar dari suatu produk. Keputusan-keputusan mengenai harga diantaranya
metode penetapan harga, penetapan diskon atau potongan harga, periode
pembayaran, dan persyaratan kredit.
Place (tempat)
Keputusan-keputusan mengenai tempat adalah tentang saluran distribusi
dan pengelolaan keputusan distribusi, local perusahaan, persediaan produk,
transportasi, serta logistik perusahaan
Promotion (promosi)
Promosi adalah meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
Keputusan bauran promosi (promotion mix) harus dilakukan yang meliputi iklan,
promosi penjualan, public relation (PR) & publikasi, personal selling, dan
pemasaran langsung.
2.5
Saluran Distribusi
2.5.1 Pengertian Saluran Distribusi online
Sebelum membahas lebih jauh mengenai saluran distribusi, sebaiknya kita
mengetahui terlebih dahulu definisi itu sendiri. Dan berikut dikemukakan
beberapa pengertian saluran distribusi menurut para ahli:
Menurut Kotler yang dikutip dalam buku Manajemen Pemasaran (1998: 318)
Saluran ini adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui
komputer dengan memanfaatkan jaringan telepon berbantuan dengan
modem. Modem merupakan suatu alat yang menghubungkan jaluran
telepon dengan komputer sehingga komputer dapat menjangkau layanan
online pada internet. Konsumen dapat mengunjungi situas yang sesuai
dengan kebutuhan kapan saja.
Menurut Fransiskus Musa Royan yang dikutip dalam buku Internet Marketting
(2006:39)
Distribusi online adalah suatu kegiatan penyaluran barang dan jasa agar
sampai ke tangan konsumen yang dilakukan mengunakan media
komputer dengan menggunakan jasa kurir.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi
elemen yang sangat penting untuk menyalurkan suatu produk dari produsen
kepada konsumen dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan harus memikirkan bagaimana
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen pada waktu, tempat, dan jumlah
yang tepat sesuai dengan sistem distribusi yang tepat.
2.5.2 Fungsi-fungsi Saluran Distribusi Online
Saluran distribusi melaksanakan tugas memindahkan barang dari produsen
ke konsumen. Hal itu mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan kepemilikan yang
memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan. Oleh karena
itu, anggota-anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi utama:
Informasi
Mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran dan informasi
intelejen tentang pelaku yang diperlukan untuk perencanaan dan
membantu terjadinya pertukaran.
Promosi
Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive tentang suatu
penawaran.
Promosi online ini lebih efektif karena perusahaan bisa membidik target
market yang tepat, baik itu di Negara tertentu maupun pada orang yang
memiliki minat tertentu.
Mencocokan
Membentuk dan menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan pembeli,
termasuk kegiatan manufaktur, pemilahan, perakitan, dan pengemasan.
Negosiasi
Mencapai kesepakatan harga dan syarat penawaran lain sehingga
kepemilikan dialihkan.
Pemesanan
Komunikasi terbalik dari anggota saluran pemasaran dengan produsen mengenai
minat untuk pembeli.
Pembiayaan
Perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan dan
alokasi dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada tingkat saluran
pemasaran yang berbeda.
Penganbilan resiko
Asumsi risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran
teersebut.
Resiko dengan menggunakan saluran ini lebih kecil dibandingkan modal dan
resiko bisnis yang dilakukan secara offline.
Pemilikan fisik
Kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah
sampai ke pelanggan akhir.
Pembayaran
Arus pembayaran atau hutang kepada penjual atas jasa atau produk yang telah
diserahkan.
Hak milik
Transfer kepemilkan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke organisasi
atau orang yang lain.
Adapun fungsi lain yang membantu memenuhi transaksi yang lengkap:
Distribusi fisik, mengirimkan dan menyimpan barang.
Penandaan, mendapatkan dan menggunakan dana untuk mencakup biaya
kerja saluran
Pengambilan resiko, mengasumsikan risiko pelaksanaan kerja saluran.
2.5.3
Tingkat Saluran Distribusi
Tingkat saluran merupakan lapisan perantara yang melakukan sejumlah
pekerjaan dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat dengan
pembeli akhir. Saluaran distribusi yang ditujukan barang sampai ke tangan
konsumen akhir. Dan ada pula yang merupakan saluran distribusi bisnis
Yaitu saluran distribusi yang barangnya diajukan kepada pelanggan bisnis untuk
diolah atau dijual kembali.
A.
Saluaran distribusi Pelanggan
Saluran 1, merupakan saluran distribusi langsung karena mengandung satu
perantara, perusahaan menjual produk langsung pada konsumen. Saluran
distribusi ini biasa disebut juga saluran distribusi nol-tingkat.
Saluran 2, merupakan saluran distribusi tidak langsung karena
mengandung satu perantara, yaitu pengecer. Jadi produk dari perusahaan
dijiaul melalui pengecer yang kemudian menjuallnya langsung kepada
konsumen. Saluran ini biasa disebut juga saluran distribusi satu-tingkat.
Saluran 3, merupakan saluran distribusi tidak langsung karena
mengandung dua perantara, yaitu pedagang grosir dan pengecer. Dalam
tingkat ini, produsen atau perusahaan menjual produk melalui pedagang
grosir, lalu kepada pengecer, sampai akhir sampai ke tangan konsumen.
Saluran ini biasa disebut juga saluran distribusi dua-tingkat.
B.
Saluran Distribusi Bisnis
Saluran 1, merupakan saluran distribusi bisnis dimana produsen atau
perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis tanpa melalui
perantara.
Saluran 2, merupakan saluran distribusi bisnis dimana produsen atau
perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis melalui
distributor bisnis sebagai perantaranya.
Saluran 3, merupakan saluran distribusi bisnis dimana produsen atau
perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis namun melalui
dua perantara, diantaranya perwakilan produsen atau cabang penjualan
kemudian disalurkan kepada distributor bisnis, hingga akhirnya sampai ke
pelanggan bisnis.
Gambar 2.1
Saluran Distribusi Konsumen dan Bisnis
Produsen
Produsen
Produsen
Produsen
Produsen
Perwakila
n
produsen
atau
cabang
penjualan
Pedagang
Grosir
Pengecer
Produsen
Pengecer
Distributor
pasar
Distributor
pasar
Konsumen
Konsumen
Konsumen
Pelanggan
bisnis
Pelanggan
bisnis
Pelanggan
bisnis
(Saluran 1)
(Saluran 2)
(Saluran 3)
(Saluran 1)
(Saluran 2)
(Saluran 3)
A.Customer marketing channels
B. Business marketing channels
Sumber: Philip Kotler dan Gary armstrong dikutip dari buku Principle of
Marketing (2008:43)
Berikut adalah keterangan dari gambar 2.1 mengenai saluran distribusi
konsumen dan bisnis menurut Philip Kotler dan Gary armstrong (2008:43) :
A. Customer marketing channels
Saluran 1, merupakan saluran distribusi langsung karena tidak mempunyai
tingkat perantara, perusahaan menjual produk langsung kepada konsumen.
Saluran ini biasa disebut juga saluran distribusi nol-tingkat. Misalnya Mary
Kay dan Amway menjual produk mereka dari pintu ke pintu.
Saluran 2, merupakan saluran distribusi tidak langsung karena mengandung
satu perantara , yaitu pengecer. Jadi produk dari perusahaan dijual melalui
pengecer yang kemudian menjualnya langsung kepada konsumen. Saluran
ini biasa disebut juga saluran distribusi satu-tingkat.
Saluran 3, merupakan saluran distribusi tidak langsung karena mengandung
dua perantara, yaitu pedangang grosir dan pengecer. Dalam tingkat ini
produsen atau perusahaan menjual produknya melalui pedangang grosir, lalu
kepada pengecer, sampai akhirnya ketangan konsumen. Saluran ini biasa
juga disebut saluran distribusi dua-tingkat.
B. Business marketing channels
Saluran 1, merupakan saluran distribusi bisnis dimana produsen atau
perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis tanpa melalui
perantara.
Saluran 2, merupakan saluran distribusi bisnis dimana produsen atau
perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis melalui distributor
bisnis sebagai perantaranya.
Saluran 3, merupakan saluran distribusi bisnis dimana produsen atau
perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis namun melalui dua
perantara, diantaranya perwakilan produsen atau cabang penjualan,
kemudian disalurkan kepada distributor bisnis, hingga akhirnya sampai ke
pelanggan bisnis.
Gambar 2.2
Sistem Saluran Distribusi Melalui Internet
Sumber : www.itatscommunity.com
Berikut adalah keterangan dari gambar 2.2 mengenai system saluran disribusi
melalui internet atau online.
Saluran ini merupakan saluran distribusi alternative dari saluran distribusi
langsung, bedanya dengan saluran langsung atau nol tingkat yaitu tidak bertatap muka
langsung dengan konsumen. Disini customer dan produsen diberi jarak oleh system
computer dan internet. CAU (customer Access Unit) dihubungkan ke insfratuktur
komunikasi (communication Infrastructur) yang merupakan tegangan rendah, setelah itu
infrastruktur komunikasi menghubungkan dengan access protocol, yang mengakses atau
mengambil e-mail dari server dan mengkoneksikan ke service provider pengguna internet
untuk menyampaikan pesan dari customer ke produsen ataupun sebaliknya.
2.5.4
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Pemilihan Saluran
Saluran Distribusi
DistribusiOnline
Dalam Pemilihan saluran distribusi online, suatu perus
perusahaan
ahaan harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan saluran distribusi
itu sendiri, agar perusahaan tersebut benar-benar mendapatkan suatu pilihan
saluran distribusi yang tepat, sehingga memudahkan peru
perusahaan
sahaan dalam mencapai
tujuannya. Menurut Made Lasmadiarta (2002:57-60) dalam buku Marketting
Revolution adalah:
1).
Konsumen
Online shoppers, pertama harus pengguna internet. Para pengguna internet
cenderung memiliki pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
dari populasi keseluruhan.
2).
Produk
Penelitian Forrester, mengkategorikan produk dan jasa ke dalam tiga
kelompok berdasarkan pembelian terhadap internet shopping yaitu :
1. Replenishment goods (barang-barang pelengkap)
Barang-barang yang relative mahal dan mudah untuk dikirimkan akan lebih
berhasil dalam internet shopping.
2. Researched items
Penjualan melalui internet akan ditunjukan melalui barang-barang yang tidak
memerlukan perlakuan-perlakuan khusus (sentuan-sentuhan khusus).
Contoh : computer hardware dan pelanggan elektronik.
3. Convenience item
Penjualan melalui internet akan paling berhasil untuk produk-produk dimana
banyak pilihan dan diskon, serta pengiriman barang yang mudah.
Contoh : buku, baju, event tiket.
Dan dalam buku marketing revolution jenis produk yang disalurkan melalui
internet yaitu :
1. Direct product
Direct product adalah produk yang ketika dipasarkan melalui internet dapat
melayani pembelian langsung melaui internet.
Contoh produk fisik : buku, DVD, aksesoris, pakaian jadi.
Contoh produk digital : software, ebook, audio book.
2. Undirect product
Undirect product adalah produk atau jasa yang ketika dipasarkan melalui internet
tidak dapat dibeli langsung oleh konsumen. Namun konsumen harus melakukan
penemuan dulu dengan pihak yang menawaran produk atau jasa tersebut.
contoh produk fisik : mobil, motor, furniture, makanan.
Jasa offline : photography, eventorganizer, konsultan, salon,dsb.
3. Middleman Charateristics (ciri-ciri perantara)
Pada segi perantara yang perlu dipertimbangkan adalah: (a) perlu diketahui kekuatan
dan kelemahan perantara, (b) kemampuan untuk melaksanakan fungsi fungsi seperti
promosi, negosiasi, penyimpanan dan lain lain.
a. Perlu diketahui kekuatan dan kelemahan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barang
produsen dalam persaingan. Tetapi produsen harus mengetahui kekuatan dan
kelemahan setiap perantara agar dapat mengetahui kualitas produk perusahaan
yang harus disalurkan oleh perantara, seperti : modalyang dimiliki perantara, jasa
jasa yang mampu disediakan oleh perantara secara ekonomis.
b. Kemampuan untuk melaksanakan fungsi
fungsi seperti promosi, negosiasi,
penyimpanan, dan lain lain.
Sikap perantara terhadap kebijakan produsen yaitu memperlihatkan sikap yang
benar
benar loyal dalam memasarkan produk perusahaan. Selain itu perantara
harus bertanggung jawab terhadap penyimpanan produk, kegiatan promosi,
negosiasi dengan konsumen akhir.
4. Sifat Pesaing
Pada segi pesaing, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
a. Melihat Perantara
Bila perantara menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya
resiko turunnya harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur.
Hal ini dapat memperingan tanggung jawab produsen dalam menghadapi
berbagai macam resiko.
5. Sifat Perusahaan
Pada segi perusahaan, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : (a)
Kekuatan financial, (b) ukuran perusahaan, (c) kemampuan dankejujuran
perusahaan.
a. Kekuatan Financial
Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan
jumlah dana yang lebih besar.oleh karena itu, saluran distribusi pendek ini
kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang
keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya akan
cenderung menggunakan saluran distribusi yang lebih panjang.
b. Ukuran Perusahaan
Pemilihan saluran distribusi sangat berpengaruh terhadap ukuran perusahaan
dan bentuk perusahaan, apakah perusahaan besar atau kecil, apakah PT, CV,
perusahaan perorangan dan lain lain.
c. Kemampuan Perusahaan
Keterbatasan kemampuan manajemen perusahaan sangat berpengaruh, maka
menyerahkan pemasaran produknya sepenuhnya kepada perantara (grosir /
pedagang besara).
6. Sifat Lingkungan
Pada segi lingkungan, bebrapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : (a)
kondisi perekonomian, dan (b) legalitas dan perlindungan perlindungan hukum.
a. Kondisi perekonomian
Bila kondisi ekonomi lesu atau lemah, maka produsen lebih cenderung
menyalurkan sendiri produknya ke pasar, sehingga mereka menggunakan
saluran pendek.
b. Legalitas dan perlindungan perlindungan hukum
Ijin usaha perusahaan dan peraturan perusahaan hukum juga mempengaruhi
penggunaan saluran.
Adapun faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih saluran
distribusi menurut Basu Swastha dan Irawan dalm bukunya yang berjudul
Manajemen Pemasaran Modern (2003:299), sebagai berikut:
1.
Pertimbangan pasar:
Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka
keadaan pasar ini merupakan factor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa
factor yang harus diperhatikan adalah :
a.
Konsumen atau pasar industry
Apabila pasarnya berupa pasar industry, maka pengecer jarang atau bahkan tidak
pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar
industry, perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
b.
Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat
mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.
c.
Konsentrasi pasar secara geografis
Secara geografis pasar dapat dibagi ke dalam beberapa konsentrasi seperti industry
kecil, industry kertas, dan sebagainya. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai
tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor
industry.
d.
Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap
saluran yang dipakainya. Jika volume yang beli oleh pemakai industri tidak begitu
besar atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industry
(untuk barang-barang jenis perlengkapan operasi.
e.
Kebiasaan dalam pembeli.
Kebiasaan dalam membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat
berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalm penyaluran. Termasuk dalam
kebiasaan membeli ini antara lain :
Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
Tertariknya pada pembelian dengan kredit.
Lebih senang melekukan pembelian yang tidak berkali-kali.
Tertariknya pada pelayanan penjual.
2.
Pertimbangan Barang
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang ini antara
lain :
a. Nilai unit
Jika nilai unit barang yang dijual ralatif rendah maka produsen cenderung untuk
menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, juka nilai unitnya
relative tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
b.
Besar dan berat barang
Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan
nilai barang secera keseluruhan di mana besar dan berat barang sangat menentukan.
Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga
terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapat
dialihkan kepada perantara. Jadi perantara ikut menaggung sebagian dari ongkos
angkut.
c. Mudah rusaknya barang
Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahaan tidak perlu menggunakan
perantara. Jika ingin menggunakannya maka harus dipilih perantara yang memiliki
fasilitas penyimpanan yang cukup baik.
3. Pertimbangan tentang perantara
a. Jasa yang diberikan perantara
Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa pemasaran yang tidak
bisa dilakukan perusahaan secara teknis maupun ekonomis.
b. Keberadaan perantara yang diinginkan
c. Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara yang diinginkan
produsen tersebut juga menyalurkan produk-produk yang bersaing dan mereka
tidak bersedia menambah lini produknya.
d. Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan
Kadang-kadang pemilihan distribusi produsen menjadi terbatas karena kebijakan
pemasarannya tidak bisa diterima oleh perantara-perantara tertentu.
4. Pertimbangan Perusahaan
a. Sumber-sumber Finansial
Perusahaan
yang
kuat
keuangannya
cenderung
lebih
tertarik
untuk
mengorganisasikan armada penjualanya sendiri sehingga mereka relatif kurang
membutuhkan perantara.
b. Kemampuan Manajemen
Pemilihan saluran juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan kemampuan
pemasaran dari pihak manajemen perusahaan. Kurangnya pengalaman dan
kemampuan pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka memenfaatkan
perantara untuk mendistribusikan barangnya.
c. Tingkat Pengendalian yang Diinginkan
Apabila dapat mengendalikan saluran distribusi, maka perusahaan dapat
melakukan promosi yang agresif
dan dapat mengawasi kondisi persediaan
barang dan harga eceran produknya.
d. Jasa yang Diberikan Penjual
Seringkali perusahaan harus memberikan jasa-jasa pemasaran karena permintaan
dari perantara.
e. Lingkungan
Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen cenderung menyalurkan
barangnya ke pasar dengan cara yang paling ekonomis, yaitu menggunakan
saluran distribusi pendek.
2.6 Direct Marketing channel (Pemasaran Langsung)
Pemasaran langsung (direct marketing) menurut Marketing Strategy (Suyanto.
2007: 219) merupakan sistem pemasaran yang menggunakan saluran langsung untuk
mencapai konsumen dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen tanpa melalui
perantara pemasaran. Untuk menghasilkan tanggapan dan / atau transaksi yang dapat
diukur pada suatu lokasi.
Pemasaran
langsung
(Direct
Marketing)
menurut
Principle
of
Advertising & IMC (Duncan 2002 : 573 ) adalah Ketika Perusahaan ingin
menjalin komunikasi langsung dengan pelanggan, mereka mengguanakan strategi
komunikasi langsung dimana lebih bisa berinteraksi, database yang memicu
proses komunikasi pemasaran menggunakan media untuk mendorong respon
pelanggan.
Sedangkan Pemasaran langsung (direct marketing) menurut Principles of
Marketing (Kotler
Gary Armstrong. 1996: 53) adalah pemasaran yang
menggunakan berbagai media iklan untuk berinteraksi langsung dengan
konsumen, biasanya menelepon konsumen untuk mendapat respons langsung.
2.7 Transportasi dan Pergudangan
Transportasi (pengangkutan)dan pergudangan (penyimpanan) merupakan dua aspek
pokok lainnya yang berkaitan dengan keputusan-keputusan distribusi.
2.7.1
Transportasi
Pengangkutan atau transportasi adalah pemindahan barang melalui suatu
jalur yang mengambil tempat diantara lembaga-lembaga saluran atau antara
lembaga saluran dengan konsumen.
Pemasar
perlu
memberikanperhatian
pada
keputusan
transportasi
perusahaan mereka. Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga
produk. Kinerja pengiriman, dan kondisi barang pada saat tiba ditujuan yang
semuanya akan mempengaruhi keputusan pelanggan.
Pada saat mengirim barang ke gudang, dealer, dan pelanggan, perusahaan
dapat memilih antara lima roda transportasi : kereta api,air, truk, pipa, dan udara.
Di bawah ini terdapat tabel meringkas karakteristik dari masing-masing moda
transportasi.
Tabel 2.1
Karakteristik Moda Transportasi Utama
MODA
TRANSPO
RTASI
VOLUME
KARGO
ANTAR
1970
Kereta Api
771 (39,8%)
Truk
412 (21,3%)
Air
319 (16,5%)
Pipa
431 (22,3%)
Udara
3,3 (o,17%)
VOLUME
VOLUME
CIRI PRODUK
KARGO
KARGO
YANG
ANTAR KOTA ANTAR KOTA
DIKIRIM
1980
1991
Produk
932 (37.5%)
1078 (37.4%) peternakan,
mineral, pasir,
pakaian,
555 (22.3%)
758 (26.3%)
makanan, buku,
computer, produk
Minyak, biji407 (16.4%)
462 (16.0%)
bijian, pasir,
kerikil, biji metal,
Minyak, batu
588 (23.6%)
578 (20.0%)
bara, kimia.
Instrumen teknis,
4.8 (0.19%)
10 (0.3%)
produk dapat
membusuk,
Dalam memilih suatu model tranportasi untuk suatu produk, para pengirim
harus menyadari adanya ilmu kriteria, seperti yang ditunjukan pada tabel diatas.
Oleh karena itu, jika sasarannya adalah biaya rendah, maka air atau jaringan pipa
mungkin adalah yang terbaik. Truk tampaknya memberikan manfaat yang paling
banyak, suatu fakta yang menjelaskan mengapa pangan pasar mereka dalam pasar
transportasi meningkat.
2.7.2
Pergudangan
Setiap perusahaan harus menyimpan produknya selama belum dapat dijual. Suatu
fungsi penyimpanan dibutuhkan karena siklus produksi dan konsumsi jarang sekali dapat
tepat bertemu.
Suatu perusahaan harus dapat memutuskan berapa banyak dan jenis dari gudang
yang dibutuhkannya,dan dimana gudang tersebut akan ditempatkan.
Semakin banyak gudang yang digunakan perusahaan, semakin cepat
produk mereka dapat dikirim ke pelanggan. Namun demikian, lokasi yang lebih
banyak berarti biaya pergudagan yang semakin tinggi. Perusahaan oleh karena itu,
harus menyeimbangkan tingkat layanan pelanggan dengan biaya distribusi.
Sebagian persediaan perusahaan ditempatkan di atau dekat dengan pabrik,
dan sisanya ditempatkan di gudang-gudang diseluruh penjuru negara. Perusahaan
dapat memiliki sendiri gudangnya, menyewa ruang di pergudangan umum atau
keduanya, perusahaan memiliki kontrol lebih besar atau gudang milik sendiri, tapi
mereka terikat pada modal mereka dan kurang fleksibel jika lokasi yang
diinginkan ternyata berubah. Sebaliknya, pergudangan umum menetapkan biaya
atau ruang yang disewa dan menyediakan layanan tambahan (dengan biaya
tertentu) untuk mengawasi, mengemas, mengirim, dan menagih barang yang
dijual. Dengan menggunakan pergudangan umum, perusahaan juga memilki
pilihan lokasi dan jenis gudang yang beragam.
Perusahaan dapat menggunakan baik gudang penyimpanan (storage
warehouse) atau pusat distribusi (distribution centre).
Download