JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 PENGUJIAN SALAH SATU PRODUK SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP IMPLANTASI TIKUS GALUR WISTAR Maria Ulfah1, Kana Lina Sinaga1, Sri Adi Sumiwi2 1 Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia,2Universitas Padjajaran Abstrak Produk sediaan kapsul yang berisi ekstrak kulit buah manggis semakin banyak beredar dipasaran dan dikonsumsi oleh banyak wanita. Salah satu khasiat ekstrak kulit manggis yaitu untuk kesehatan karena mengandung zat aktif utama yang benama xanthon. Obat bahan alam yang mempunyai efek antiimplantasi yang berguna bagi pengaturan jumlah kelahiran belum banyak diketahui. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui khasiat antiimplantasi dari produk yang berisi ekstrak kulit buah manggis. Pada penelitian ini dilakukan pengujian salah satu sediaan yang mengandung ekstrak kulit buah manggis yang beredar di pasaran terhadap implantasi tikus betina Galur Wistar. Kelompok hewan terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok uji yang terdiri dari tiga ekor tikus tiap kelompok. Kelompok kontrol diberi suspensi PGA 2% secara oral, dan kelompok uji yang diberikan suspensi sediaan uji secara oral dengan dosis 100, 75 dan 50mg/kgbb yang selama 10 hari sejak tikus dinyatakan hamil jika setelah dikawinkan ditemukan sperma pada cairan vaginanya. Tikus dibedah pada hari kehamilan ke-11 untuk dihitung jumlah implantasinya. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok uji sediaan dibandingkan terhadap kelompok kontrol negatif (p > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian sediaan ekstrak kulit manggis pada dosis tersebut di atas tidak berpengaruh terhadap jumlah implantasi yang dihasilkan. Kata Kunci : Implantasi, Ekstrak kulit manggis, mangostin, Abstract Capsule products containing mangosteen rind extract many outstanding in the market and consumed by many women. One of the benefits of mangosteen peel extract is efficacious for beauty, because it contains xamthon as active substances. Natural medicines that have the effect anti-implantation useful for setting the number of births has not been known. The purpose of research is to determine the efficacy anti-implantation of products containing extracts of mangosteen rind. In this study tested one preparation containing extracts of mangosteen rind on the market towards the implantation of female rats Wistar strain. Animal group consists of the control group and the test group consisting of three rats each group. The control group was given a 2% suspension PGA orally, and the test group were given suspension of the test preparation orally at a dose of 100, 75 and 50 mg / kg for 10 days from the confirmed pregnant mice if after breeding was found sperm in vaginal discharge. Mice dissected on the 11th day of pregnancy to quantify the number of implantation. The results showed no significant difference between the test group dosage as compared to the negative control group (p> 0.05). It can be concluded that the administration of a preparation of mangosteen peel extract at doses above does not affect the amount of implantation produced. Keywords : Implantation, Garcinia mangostana extract, mangosteen _____________________________________________________________________________ 19 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 dapat PENDAHULUAN Berdasarkan data dari Badan Pusat berupa implantasi, antigonadothrophin, mengganggu siklus anti estrus, Statistik (BPS) tentang proyeksi penduduk mencegah terjadinya ovulasi, mengganggu Indonesia tahun 2010-2035 menunjukkan kehamilan dan mereduksi jumlah anak hasil proyeksi jumlah penduduk Indonesia sekelahiran (Hiola, 2010). selama dua puluh lima tahun mendatang Tumbuhan memiliki potensi yang terus meningkat yaitu dari 238,5 juta pada besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun bahan pengatur fertilitas. Berbagai senyawa 2035. Walaupun demikian, pertumbuhan bioaktif rata-rata per tahun penduduk Indonesia kelompok selama periode 2010-2035 menunjukkan alkaloid, isoflavonoid, triterpenoid dan kecenderungan Dalam xanthon memiliki khasiat sebagai bahan periode 2010-2015 dan 2030-2035 laju pengatur fertilitas. Uji praklinis yang pertumbuhan penduduk turun dari 1,38 dilakukan oleh para peneliti didapatkan persen menjadi 0,62 persen per tahun. bahwa senyawa-senyawa bioaktif pada Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan tumbuhan berpengaruh terhadap fertilitas oleh dan hewan uji. Pengaruh yang ditimbulkan karena antara lain mengganggu spermatogenesis, kelahiran lebih cepat daripada tingkat menurunkan daya konsepsi, meningkatkan penurunan persentase turunnya kematian. terus menurun. tingkat Tingkat karena kelahiran penurunan kematian. Angka pada tumbuhan, khususnya senyawa-senyawa steroid, kehilangan gestasi, Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) mencegah/menghambat turun dari sekitar 21,0 per 1000 penduduk mereduksi jumlah kelahiran anak. Bahan- pada awal proyeksi menjadi 14,0 per 1000 bahan dari tumbuhan memiliki aktivitas penduduk pada akhir periode proyeksi, yang sifatnya dapat balik, dalam arti bahwa sedangkan Angka Kematian Kasar (Crude bila Dead Rate/CDR) naik dari 6,4 per 1000 fertilitas kembali pulih (Adnan, 2002). pemakaiannya penduduk menjadi 8,8 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama (BPS, 2013). Indonesia merupakan negara tropis Manggis implantasi dihentikan, (Garcinia dan maka mangostana Linn.) adalah buah tropis yang berasal dari keluarga Guttiferae dan banyak yang mempunyai kekayaan flora. Lebih dibudidayakan di Negara Asia Tenggara. dari 940 jenis tumbuhan dari 7000 jenis Kulit buah tanaman ini telah banyak yang sudah dibudidayakan dan digunakan digunakan sebagai obat alam atau obat tradisional. tradisional (Pothitirat dan Gritsanapan, Kurang lebih 225 jenis tumbuhan dari 75 2008). Berbagai penelitian membuktikan famili dapat digunakan sebagai bahan dalam kulit manggis terdapat senyawa kontrasepsi. Aktivitas yang ditimbulkannya xanthon sebagai yang bahan merupakan pengobatan senyawa 20 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 antioksidan alami yang sangat kuat bahkan mengandung ekstrak kulit buah manggis melebihi vitamin C dan E. Xanthon terhadap implantasi tikus. dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi sebagai antibakteri, antifungi, antiinflamasi, METODOLOGI antileukemia, Alat dan antiagregasi platelet (Bruneton, 1999; Sluis, 1985). Bila Alat-alat yang digunakan dalam dibandingkan dengan kandungan xanthon pengujian ini adalah pipet, gelas objek, pada buah-buahan atau tanaman lain, mikroskop, manggis memiliki jenis xanthon terbanyak, timbangan digital, tempat minum tikus, yakni 40 jenis, dimana kandungan xanthon sarung tangan, masker, sonde, serta alat-alat terbanyak lain yang lazim digunakan di labolatorium. ada pada kulit buahnya (Paramawati, 2010). Dari kulit buah manggis, Garcinia mangostana diisolasi Linn. satu (Guttiferae) telah xanthon, yakni jenis mangostin (Sultanbawa, 1979). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pothitirait dan Gritsanapan (2008), kadar mangostin yang terdapat dalam ekstrak etanol yang didapat dari ekstraksi dengan metode soxhlet adalah antara 30,29%-45,61% sedangkan pada serbuk kering kulit buah manggis terdapat mangostin sebesar 8,51%11,50%. Kadar rendemen ekstrak etanol yang diperoleh berdasarkan metode maserasi adalah 17,22% (Indryani, 2012). Pemberian mangostin pada mencit terutama selama periode kehamilan praimplantasi terbukti dapat menurunkan persentase implantasi dan meningkatkan kematian pascaimplantasi (Adnan, 1992). perlengkapan alat bedah, Bahan Bahan pengujian yang ini digunakan adalah sediaan dalam yang mengandung ekstrak kulit buah manggis yang beredar di pasaran, pakan tikus standar, NaCl fisiologis, PGA, aquades dan gentian violet. Hewan Uji Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus betina maupun jantan dengan bobot badan 150-200 g dan usia rata-rata 3 bulan (sexually mature). Hewan uji diberi pakan standar setiap harinya dan diberi minum air matang ad libitum. Sebelum percobaan, hewan terlebih dahulu diaklimatisasi selama satu minggu di labolatorium hewan Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia. Pembuatan Suspensi Sediaan Banyaknya sediaan yang mengandung kulit Suspensi sediaan dibuat dengan buah manggis yang beredar di pasaran saat cara melarutkan sediaan ekstrak kulit ini menjadi faktor kuat untuk meneliti manggis dalam pembawa berupa PGA 2%, seberapa besar pengaruh sediaan yang seperti pada tabel 1. 21 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 Tabel 1. Suspensi Sediaan Dosis Sediaan 1 Sediaan 2 Sediaan 3 Sediaan 4 PGA 2% 100 mg/kg BB sediaan dalam suspensi PGA 2% 75 mg/kg BB sediaan dalam suspensi PGA 2% 50 mg/kg BB sediaan dalam suspensi PGA 2% Pemeriksaan Apusan Vagina kandang individual, pengamatan klinis Hewan yang proestrus dikawinkan terhadap induk dilakukan paling sedikit satu dengan menyatukan 5 ekor tikus betina kali sehari pada saat yang kurang lebih dengan 1 ekor tikus jantan dalam satu sama (BPOM, 2009; 2014). kandang. Keesokan harinya dilakukan pembuktian perkawinan. Tikus betina yang Pembuktian Terjadinya Kehamilan Pada Tikus telah disatukan dengan tikus jantan diambil dari masing-masing kandang secara berurutan kemudian diamati vaginanya. Bila pada pengamatan ditemukan bercak sumbat vagina, tikus dinyatakan kawin. Bila sumbat vagina tidak ditemukan, harus dilanjutkan dengan membuat apusan vagina untuk pembuktian perkawinan. Kedalam lubang vaginanya dimasukan pipet (yang telah ditumpulkan ujungnya) yang berisi Adanya sumbat vagina pada tikus maka pada hari tersebut dinyatakan hari ke nol masa kehamilan (Ayu, 2011). Induk yang terbukti kawin dikelompokkan secara acak dengan menyesuaikan bobot tubuh pada hari ke-nol, bobot tubuh pada hari pertama kehamilan, kenaikan bobot tubuh antara hari ke-nol dan pertama pemberian bahan uji, serta pembesaran pada bagian perut. larutan natrium klorida 0,9% secukupnya. Dengan perlahan-lahan dan hati-hati larutan tersebut disemprotkan dan disedot dengan Pengujian Pengaruh Sediaan Terhadap Jumlah Implantasi Sediaan uji diberikan pada tikus pipet beberapa kali ke dalam vagina, kemudian cairan vagina diambil sedikit dengan pipet dan diteteskan secukupnya pada kaca objek sambil diratakan dan ditambahkan 1 tetes gentian violet, dibawah mikroskop. larutan selanjutnya Tikus pewarna diperiksa dinyatakan kawin apabila pada cairan apusan vagina ditemukan sperma. Satu kaca objek dapat digunakan untuk pemeriksaan cairan vagina 5 ekor tikus yang berlainan. Hewan betina yang terbukti kawin dipelihara dalam betina yang terbukti hamil dengan membagi menjadi 4 kelompok dimana masingmasing kelompok berisikan 5 ekor tikus. Kempat kelompok diberikan sediaan dengan dosis 100 mg/kgBB, 75 mg/kgBB, 50 mg/kgBB dan PGA 2%. Pemberiaan sediaan ekstrak kulit buah manggis pada tikus betina yang hamil dilakukan pada pagi hari Pengamatan kondisi hewan dilakukan setiap hari selama masa pengujian. Pemberiaan sediaan uji dilakukan selama 22 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 10 hari, kemudian pada hari ke-11 hewan betina dilakukan pada sore hari karena tikus uji dibedah. termasuk hewan yang hanya melakukan kopulasi pada malam hari. Tikus betina biasanya berahi pada pukul 16.00-22.00, HASIL DAN PEMBAHASAN Implantasi adalah proses tertanamnya embrio mamalia pada tahap blastosis akhir di dalam endometrium uterus induk. Implantasi dimulai dengan pada cell mass”. Tempat blastosis bersarang biasanya diantara dua mulut kelenjar rahim. Implantasi embrio pada kebanyakan spesies umumnya terjadi pada endometrium uterus non glandular yang disebut crypta. Selama kehidupan awal di ketika apusan vagina menunjukkan periode proestrus. Hasil Pembuktian Terjadinya Kehamilan Pada Tikus menempelnya trofoblas yang menutupi “inner hari Pemeriksaan ini bertujuan untuk membuktikan terjadinya kopulasi antara tikus betina proestrus yang telah disatukan dengan tikus jantan. Pada pemeriksaan sumbat vagina dibawah (Gambar 2), ditemukan mikroskop sperma yang menandai bahwa tikus betina telah hamil. lumen uterus blastokis tidak langsung menempel tetapi bebas mengapung. Blastokis yang mengapung mendapatkan nutrisi dari kelenjar uterus yang disebut susu uterus. Setelah implantasi, massa sel dalam akan tumbuh menjadi embrio dan membran lain (Scanlon et al., 2006). Fase implantasi yaitu pada umur kehamilan kurang dari tiga minggu. Pada fase ini obat dapat memberikan pengaruh buruk karena bisa menyebabkan kematian janin atau mempengaruhi janin. Pada fase ini janin sangat peka terhadap cacat bawaan. Jika terjadi pengaruh buruk maka akan menyebabkan kematian embrio atau berakhirnya kehamilan (abortus). Hasil Pemeriksaan Apusan Vagina Dari hasil pengamatan pada apusan vagina (Gambar 1), diambil 20 tikus betina yang memiliki siklus estrus pendek selama Hasil Pengujian Pengaruh Sediaan Terhadap Jumlah Implantasi Pemberiaan sediaan ekstrak kulit buah manggis pada tikus betina yang hamil dilakukan pada pagi hari ketika terjadi aktivitas hormonal sehingga diharapkan pemberian sediaan ini dapat mengganggu aktivitas hormonal tersebut. Pada hari ke-11, semua hewan uji coba dikorbankan untuk melihat pengaruh pemberian sediaan terhadap implantasi pada tikus betina yang hamil. Hasil pengujian aktivitas antiimplantasi pada keempat kelompok perlakuan pada saat laparatomi (Gambar 3) dapat dilihat pada tabel 2. Untuk mengetahui perbedaan bermakna setiap dari aktivitas kelompok kelompok kontrol, antiimplantasi perlakuan dilakukan terhadap analisis statistik ANOVA menggunakan SPSS 18. 4-5 hari. Penyatuan antara tikus jantan dan 23 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 Gambar 1. Hasil Pengamatan Apusan Vagina dengan Perbesaran Mikroskop 400x (I) Siklus Proestrus : bentuk sel epitel bulat, terdapat inti berbentuk oval dan berada ditengah sel, serta terdapat sel intermediet (II) Siklus Estrus : bentuk sel epitel poligonal, pipih, sitoplasma luas, tidak berinti, dan terdapat sel superfisial (III) Siklus Metestrus : bentuk sel epitel bulat, inti relatif lebih besar dibandingkan sitoplasma, dan terdapat sel parabasal (IV) Siklus Diestrus : sel epitel berinti yang letaknya tersebar dan homogeni, terdapat sel leukosit Adanya sperma pada sumbat vagina yang menandai hari pertama kehamilan Gambar 2. Hasil Pengamatan Sumbat Vagina Dari hasil analisis variansi tersebut mg/kgBB yang memiliki rata-rata jumlah diperoleh hasil : kelompok perlakuan dosis implantasi lebih kecil jika dibandingkan I, II, dan III memiliki rata-rata jumlah dengan implantasi masing-masing sebesar 7,3; 8,6; kelompok uji dosis 50 mg/kgBB memiliki dan 11. Pada kelompok dosis 100 mg/kgBB rata-rata jumlah implantasi yang lebih besar memiliki rata-rata jumlah implantasi lebih dibandingkan dengan kelompok kontrol. kecil jika dibandingkan dengan kelompok kelompok Faktor kontrol. internal Untuk dapat kontrol yang rata-rata implantasinya 9,67. mempengaruhi hasil penelitian, seperti Demikian pula dengan kelompok dosis 75 gangguan metabolik, keadaan genetis tikus 24 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 dan keadaan uterus yang kurang baik yang juga dapat mempengaruhi hasil penelitian. uterus. Uji statistik analysis of varians Faktor stres pada saat perlakuan juga dapat (ANOVA) mempengaruhi hasil, karena faktor luar diperoleh tubuh yang sifatnya dapat memberi beban perlakuan memberikan perbedaan yang yang sangat berat pada tikus yang sedang tidak bermakna jika dibandingkan dengan hamil dapat memicu terjadinya abortus dan kelompok kontrol negatif pada p > 0,05. gangguan atau kelainan pada kehamilan. Hal ini berarti bahwa pemberian suspensi Pengamatan teresorpsi tersebut terhadap menunjukkan terjadi bahwa pada menggunakan hasil bahwa SPSS ketiga 18 dosis embrio ekstrak dengan dosis 100mg, 75mg, dan proses 50mg/kgbb periode tidak pengurangan jumlah implantasi bermakna. pada dosis 100 mg/kgBB, 75 mg/kgBB dan dimanfaatkan 50 mg/kgBB pada tikus yang hamil terbukti pengguna sediaan kulit buah manggis, tidak mengganggu proses implantasi, tetapi bahwa penggunaan sediaan kulit manggis pada pengamatan diketahui memberikan untuk pengobatan pada dosis tersebut di pengaruh terhadap embrio pascaimplantasi. atas tidak menimbulkan gangguan pada Resorpsi kehamilan. dilihat dari adanya penelitian secara pascaimplantasi. Pemberian sediaan uji embrio Hasil menyebabkan sebagai ini dapat informasi bagi sis.yang berwarna merah kehitaman pada Gambar 3. Hasil Pengamatan Laparatomi : (I) Implantasi pada uterus (II)Uterus tanpa implantasi (III) Uterus dengan embrio resorpsi 25 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 Tabel 2. Rata-rata implantasi pada setiap kelompok Kelompok Kontrol Dosis 100 mg/kgBB Dosis 75 mg/kgBB Dosis 50 mg/kgBB Jumlah Implantasi 29 22 26 33 Bunting. Skripsi. Jakarta : FMIPA- SIMPULAN Berdasarkan hasil dari serangkaian penelitian Rata-rata Implantasi 9,67 7,3 8,67 11 yang dilakukan untuk Farmasi Universitas Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS), 2013. Proyeksi mengetahui pengaruh salah satu sediaan Penduduk kulit buah manggis yang beredar dipasaran, Jakarta maka dapat disimpulkan bahwa pemberian Pembangunan Nasional Badan Pusat suspensi sediaan kulit manggis dosis 100 Statistik. Hal : 35 mg/kgBB, 75 mg/kgBB dan 50 mg/kgBB pada tikus betina yang hamil tidak memberikan pengaruh yang bermakna pada jumlah implantasi yang dihasilkan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol 2010-2035. Badan Perencana : BPOM. 2009. Prosedur Operasional Baku Uji Toksisitas Praklinik. Jakarta : BPOM RI. BPOM. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas pada sign > 0,05. Indonesia Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pedoman Uji Toksisitas DAFTAR PUSTAKA Adnan. 1992. Pengaruh mangostin terhadap fungsi reproduksi mencit (Mus musculus) Swiss Webster Non Klinik Secara In Vivo. Jakarta : BPOM RI. Hal. 138-142 Bruneton J. 1993. Pharmacognosy, betina. Tesis Pascasarjana Biologi Phytochemistry. Medical Plants, Paris ITB. Hal. 5-13 & 54-62. : Lavoisier Publishing. Adnan. 2002. Potensi Tumbuhan sebagai Hiola., Adnan., Bahri. 2010. “Pengaruh Bahan Pengatur Fertilitas. Skripsi Fitosterol Tumbuhan Lamun ( Enhalus UNM, Makassar. acoroides) Terhadap Fertilitas Mencit Adnan. 2010. Siklus Reproduksi. Makasar : (Mus musculus) ICR Jantan (The Jurusan Biologi FMIPA UNM. Hal Fitosterol Influnce of Sea Grass 39-50 (Enhalus Ayu, Galuh. 2011. Pengaruh Pemberian Suspensi Akar Manis Terhadap Perkembangan Janin Pada Mencit acoroides) to Mencit Fertility (Mus musculus) Male ICR). Bionature Vol. 11 (1): Hlm: 1 - 6, April 2010 26 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.1, Januari 2015 Indryani, Dhini. 2012. “Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis Terhadap Propionibacterium Acnes”. Skripsi. Bandung : STFI. Paramawati, R. 2010. Dahsyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit. Jakarta Selatan : PT Agromedia Pustaka. Pothitirat., Werayut., Wandee Gritsanapan. 2008. Total “Quantitative Mangostin Analysis In Of Garcinia mongostana Fruit Rind”. Thailand : Departement Of Faculty Pharmacy. Of Pharmacognosy. Mahidol University. Scanlon, V, C., Tina Sanders. 2006. Buku Ajar Anatomi dan FisiologiEdisi 3. Jakarta : EGC. Sluis, W.G. 1985. “Secoiridoids And Xanthones In The Genus Centaurium Hill (Gentianaceae)”. Utrecht : Drukkerij elink wijk bv. Hal . 109114. Sultanbawa, M.U. 1979. Xanthonoids of Tropical Plants. J. Tetrahedron. 36 : 1465 – 1506. 27