pengembangan kit pembelajaran dengan lks

advertisement
PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS
MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI
SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL
TULUNGAGUNG
Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni
Universitas Negeri Malang
E-mai: [email protected]
Abstract: This research aims to produce Kit Learning with Student Worksheet
Using Step 5M for Learning Biology of Human Regulatory System Class XI.
Research and development based on Borg and Gall model. The try out of
prototype was conducted on 28 students in Pakel Tulungagung Senior High
School Class XI IPA 3. The result shows that Kit Learning with Student
Worksheet Using Step 5M decent used to support Biology learning in Senior High
School.
Keywords: Kit Learning, LKS, Step 5M
Abstrak : Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan Kit
Pembelajaran dengan LKS Menggunakan Langkah 5M untuk Pembelajaran
Biologi Sistem Regulasi Manusia Kelas XI. Model penelitian dan pengembangan
yang digunakan mengadaptasi model Borg and Gall. Uji coba produk dilakukan
terbatas pada 28 siswa SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung kelas XI IPA 3.
Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa Kit Pembelajaran dengan LKS
Menggunakan Langkah 5M layak digunakan sebagai penunjang pembelajaran
Biologi di SMA.
Kata Kunci: Kit Pembelajaran, LKS, Langkah 5M
Pendekatan saintifik sangat sesuai untuk pembelajaran Biologi karena
menekankan pada keterampilan proses yang meliputi kegiatan mengamati,
mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan
selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan
pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, mengakomodasi hasil temuan
secara lisan maupun tulisan serta menggali dan memilih informasi faktual dan
relevan untuk menguji gagasan dan memecahkan masalah sehari-hari. Kegiatan
praktikum dapat meningkatkan peran aktif siswa karena kegiatan ini memerlukan
keterampilan proses sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya
berdasarkan kegiatan yang dilakukannya sendiri. Namun demikian, pelaksanaan
pembelajaran Biologi masih terdapat banyak kendala sehingga diperlukan
perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaannya.
Berdasarkan studi awal penulis yaitu hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran Biologi di SMAN 1 Pakel Tulungagung yaitu Ibu Sukamti, S.Pd pada
tanggal 14 November 2014, materi sistem regulasi merupakan salah satu materi
yang disajikan pada jenjang SMA kelas XI semester genap. Materi sistem regulasi
meliputi tiga materi pokok yaitu sistem saraf, hormon dan sistem indera.
Pelaksanaan pembelajaran pada materi sistem regulasi tersebut mengalami
kendala yaitu dalam rangka pencapaian ketuntasan materi, ketercapaian tujuan
pembelajaran dan pemenuhan tuntutan kurikulum 2013 untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik diperlukan kegiatan
praktikum. Kegiatan praktikum
memerlukan peran aktif siswa sehingga
diperlukan alat praktikum serta peralatan lain yang mendukung proses
pembelajaran. Namun demikian, alat praktikum dan peralatan lain yang
mendukung proses pembelajaran yang tersedia di sekolah kurang lengkap
sehingga dalam pelaksanaannya guru harus menugaskan siswa untuk membawa
alat sebagai tugas sebelum kegiatan pembelajaran. Hal ini tidak selalu sesuai
harapan guru karena terdapat siswa atau kelompok siswa yang tidak menyediakan
alat meskipun sudah ditugaskan oleh guru dan akibatnya kegiatan pembelajaran
tidak bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
materi sistem regulasi masih terdapat kendala yaitu kurangnya peralatan
praktikum dan peralatan lain yang mendukung proses pembelajaran. Untuk
mengatasi kendala pembelajaran Biologi pada materi sistem regulasi berdasarkan
wawancara tersebut diperlukan penyediaan alat-alat praktikum serta peralatan
lain yang mendukung kegiatan pembelajaran dengan keadaan lengkap sesuai
dengan jumlah kelompok dalam satu kelas agar semua siswa dapat belajar dengan
baik. Seperangkat peralatan baik peralatan praktikum maupun peralatan non
praktikum yang mendukung kegiatan pembelajaran ini dikenal sebagai Kit
pembelajaran.
Kit dapat menanamkan dan memantapkan pemahaman konsep-konsep
pembelajaran serta menunjukkan aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Prihatiningtyas, dkk (2013: 19) bahwa Kit
pembelajaran adalah kotak yang berisi peralatan yang digunakan dalam praktikum
serta kegiatan lain selama pembelajaran. Wahyudi dan Khanafiyah (2009:114)
juga menyatakan bahwa Kit dalam pembelajaran selain dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan eksperimen atau praktikum dalam laboratorium, juga dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan demonstrasi dan kegiatan belajar lain di kelas.
Ketersediaan Kit pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran.
Namun penggunaan Kit pembelajaran tentunya kurang efektif jika tidak terdapat
petunjuk penggunaan. Dengan demikian, Kit pembelajaran ini perlu dilengkapi
dengan Lembar Kegiatan Siswa yang disediakan untuk membimbing siswa dalam
menggunakan alat-alat dalam Kit. Lembar kegiatan siswa juga diperlukan untuk
membimbing siswa agar berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Toman, dkk
(2013: 174) juga menjelaskan bahwa Lembar Kegiatan Siswa adalah salah satu
alat yang digunakan dalam pembelajaran berisi kegiatan siswa yang dapat
dikerjakan secara individu maupun secara kelompok untuk menanamkan konsep.
Berdasarkan wawancara peneliti tanggal 10 Oktober 2014 dengan guru
mata pelajaran Biologi di SMAN 1 Pakel Tulungagung dengan Ibu Sukamti, S.Pd
menyatakan pembelajaran Biologi di Kelas XI IPA SMAN 1 Pakel sudah
menerapkan kurikulum 2013. Bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran
Biologi yaitu modul Biologi yang yang merupakan produk dari MGMP. Modul
tersebut berisikan ringkasan materi dan soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa
dan di dalamnya dilengkapi dengan LKS. LKS di dalam modul tersebut
dirancang sesuai dengan pendekatan saintifik namun belum memaksimalkan
peran siswa sehingga kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan 5M sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013 belum terlaksana dengan baik. LKS yang
kurang memaksimalkan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran ini,
mengakibatkan siswa kurang aktif dan kurang tertarik dengan pembelajaran
Biologi.
METODE
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini
menggunakan langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall (1983: 775)
namun dibatasi hanya sampai tahap ke tujuh yaitu Studi Pendahuluan (penelitian
dan pengumpulan data), pengembangan produk awal, validasi produk hasil
pengembangan, revisi hasil validasi produk , uji lapangan utama, revisi hasil uji
lapangan utama. Validasi produk Kit Pembelajaran dengan LKS menggunakan
Langkah 5M meliputi penilaian dari ahli pendidikan (Drs. Triastono Imam
Prasetyo, M.Pd, Dosen Biologi UM), ahli materi (Nuning Wulandari, S.Si, M.Si,
Dosen Biologi UM), praktisi lapangan (Sukamti, S.Pd, Guru Biologi SMAN 1
Pakel Tulungagung). Subjek uji coba adalah siswa SMA Negeri 1 Pakel
Tulungagung Kelas XI IPA 3 berjumlah 28 siswa. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan angket validasi, angket keterlaksanaan pembelajaran oleh
observer, angket respon siswa dan soal pretes dan postest. Data angket yang
diperoleh dari ahli pendidikan, ahli materi, praktisi lapangan dan angket respon
siswa akan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif berdasarkan skala Likert
(1-4) pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Skor Angket dengan Skala Likert
Kriteria
Jika sangat layak/ sangat sesuai/ sangat baik
Jika layak/ sesuai/ baik
Jika tidak layak/ tidak sesuai/ kurang baik
Jika sangat tidak layak/ sangat tidak sesuai/ tidak baik
Skor
4
3
2
1
Produk hasil pengembangan dinyatakan layak jika validator mengisi
ceklist dengan skor 4 atau 3. Sedangkan jika validator mengisi ceklist lembar
validasi dengan 2 atau 1 maka perlu dilakukan revisi selanjutnya akan diuraikan
berupa uraian penilaian serta alasan-alasan pernyataan layak ataupun tidak layak
serta keterlaksanaan ataupun ketidakterlaksanaan hasil pengembangan Kit
Pembelajaran dengan LKS Menggunakan Langkah 5M.
Data pretes-postes dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif didasarkan pada skor pretes dan postes. Skor pretes dan postes siswa
dianalisis menggunakan rumus N-Gain berikut.
g=
%𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠−%𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
(100%−%𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠)
Keterangan:
g = nilai n-Gain
Kriteria tingkat gain dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2 Kriteria Tingkat Gain
Nilai Gain
Kriteria
g ≥ 0.70
Tinggi
0.30 < g ≤ 0.70
Sedang
g < 0.30
Rendah
HASIL
Produk hasil penelitian dan pengembangan ini adalah Kit Pembelajaran
Sistem Regulasi Manusia. Kit Pembelajaran ini merupakan suatu kotak yang
berisi berbagai alat yang digunakan dalam pembelajaran Sistem Regulasi Manusia
yang dilengkapi dengan LKS dan memuat 5 kegiatan siswa. LKS dikembangkan
berdasarkan pendekatan saintifik menggunakan Langkah 5M. LKS yang
dikembangkan terdiri dari LKS siswa dan Guru.
Validasi
Tabel 1.3 berikut menyajikan ringkasan hasil validasi yang dilakukan oleh
validator ahli pendidikan.
Tabel 1.3 Ringkasan Data Hasil Validasi Kit Pembelajaran dengan LKS oleh Ahli
Pendidikan
No
Media
Aspek yang dinilai
Skor yang
Kriteria
sering
muncul
(Modus)
1
Kit
Nilai Pendidikan
4
Sangat Layak
Pembelajaran
Keamanan Bagi Siswa
4
Sangat layak
Kebermanfaatan Media
4
Sangat Layak
Efisiensi Media
4
Sangat layak
Kotak Kit
4
Sangat Layak
2
LKS
Kelayakan Isi
4
Sangat layak
Cover
4
Sangat Layak
Kata Pengantar
4
Sangat layak
Daftar Isi
4
Sangat Layak
Petunjuk Penggunaan LKS
4
Sangat Layak
Tujuan Pembelajaran
4
Sangat layak
Peta Konsep
4
Sangat Layak
Kegiatan Belajar
3
Layak
Daftar Pustaka
4
Sangat Layak
Selain data pengisian berupa skor dari angket oleh validator, juga
diperoleh data berupa komentar dan saran yang disajikan dalam tabel 1.4 berikut.
Tabel 1.4 Komentar dan Saran dari Validator Ahli Pendidikan
No
Media
Aspek yang dinilai
Komentar dan Saran
1
Kit
Nilai Pendidikan
Tidak ada
Pembelajaran
Keamanan Bagi Siswa
Tidak ada
Kebermanfaatan Media
Tidak ada
Efisiensi Media
Tidak ada
Kotak Kit
Tidak ada
Lanjutan Tabel 1.4 Komentar dan Saran dari Validator Ahli Pendidikan
2
LKS
Kelayakan Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Petunjuk Penggunaan LKS
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
Kegiatan Belajar
Daftar Pustaka
Sel saraf sensori diganti sistem saraf sensori
 Sebaiknya cari gambar yang lebih relevan
dan menambah warna
 Tulisan judul di bagian cover lebih
diperbesar
 Tujuan pembelajaran belum ada
 Judul ditulis miring atau tebal
Tulisan “untuk guru’ diganti “untuk siswa”
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sebaiknya semua kegiatan siswa dilengkapi
dengan perintah untuk bekerja secara
berkelompok
Cek penulisan daftar pustaka terkait dengan
nama kota terbit
Validator ahli pendidikan juga menambahkan saran untuk pertimbangan
yaitu sebaiknya materi diletakkan setelah kegiatan siswa agar lebih kontruktivis.
Pada akhir penilaian, validator ahli pendidikan memberikan kesimpulan penilaian
yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai dengan teori pendidikan dengan
memperbaiki Kit Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian validator
ahli pendidikan.
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi, pada Tabel 1.5 berikut ini
disajikan ringkasan data hasil validasi Kit Pembelajaran oleh ahli materi.
Tabel 1.5 Ringkasan Data Hasil Validasi KIT Pembelajaran dengan LKS oleh Ahli Materi
No
1
2
Media
Kit
Pembelajaran
LKS
Aspek yang dinilai
Keterkaitan dengan Konsep
Hubungan dengan Siswa
Kebermanfaatan
Peralatan Praktikum Gerak Refleks
Peralatan Praktikum Bintik Buta,
Indera Peraba dan Indera Pembau
Peralatan untuk Pembelajaran Materi
Indera Pendengaran dan Indera
Pengecap
Gambar Model Dua Dimensi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Petunjuk Penggunaan LKS
Kompetensi Dasar
Peta Konsep
Kegiatan Belajar
Kunci Jawaban
Daftar Pustaka
Skor yang
sering
muncul
(Modus)
3
3
3
3
3
Kriteria
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
3
Layak
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Sangat Layak
Layak
Layak
Layak
Layak
Selain diperoleh skor hasil validasi oleh ahli materi, pada Tabel 4.5
berikut disajikan ringkasan data hasil validasi Kit Pembelajaran oleh ahli materi.
Tabel 1.6 Komentar dan Saran dari Validator Ahli Materi
No
1
2
Media
Kit
Pembelajaran
LKS
Aspek yang dinilai
Keterkaitan dengan Konsep
Komentar dan Saran
Tidak ada
Hubungan dengan Siswa
Kebermanfaatan
Peralatan Praktikum Gerak
Refleks
Peralatan Praktikum Bintik
Buta, Indera Peraba dan Indera
Pembau
Peralatan Untuk Pembelajaran
Materi Indera Pendengaran dan
Indera Pengecap
Gambar Model Dua Dimensi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Petunjuk Penggunaan LKS
Kompetensi Dasar
Peta Konsep
Kegiatan Belajar

Kunci Jawaban
Daftar Pustaka
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Pada kegiatan praktikum gerak refleks
yang dipukul adalah ligamentum patelaris
bukan patela
 Terdapat perbedaan antara ligamentum
patelaris dan patela
 Benarkan cara kerja untuk praktikum
refleks
Tidak ada
Tidak ada
Validator ahli materi juga memberikan catatan untuk perbaikan Kit
Pembelajaran secara keseluruhan yaitu validator ahli materi memberikan saran
perbaikan yaitu pada kegiatan praktikum gerak refleks yang dipukul adalah
ligamentum patelaris bukan patela, harus diperhatikan bahwa terdapat perbedaan
antara ligamentum patelaris dan patela selain itu perlu diperbaiki untuk cara kerja
untuk praktikum refleks. Pada akhir penilaian, validator ahli materi memberikan
kesimpulan penilaian yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai dengan teori Biologi
dengan memperbaiki Kit Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian
validator ahli materi.
Berdasarkan hasil validasi oleh praktisi lapangan, berikut ini ringkasan
data hasil validasi Kit Pembelajaran oleh praktisi lapangan yang disajikan pada
Tabel 1.7
Tabel 1.7 Ringkasan Data Hasil Validasi Kit Pembelajaran dengan LKS oleh Ahli Praktisi
Lapangan
No
Media
1
Kit
Pembelajaran
2
LKS
Aspek yang dinilai
Nilai Pendidikan
Keamanan Bagi Siswa
Kebermanfaatan Media
Efisiensi Media
Kotak Kit
Kelayakan Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Petunjuk Penggunaan LKS
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
Kegiatan Belajar
Daftar Pustaka
Keterpakaian dalam
Pembelajaran
Skor yang
sering
muncul
(Modus)
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
Kriteria
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Pada akhir penilaian, validator ahli praktisi lapangan memberikan
kesimpulan penilaian yaitu Kit Pembelajaran sudah sesuai untuk diterapkan untuk
pembelajaran di kelas.
Hasil Uji Coba Lapangan
Berdasarkan tabel nilai prestes uji coba lapangan tahap utama dari 28
siswa rata-rata kelas untuk nilai pretes adalah 73. Setelah siswa mempelajari
sistem Regulasi Manusia dengan menggunakan Kit Pembelajaran yang kemudian
dilakukan post-test, didapatkan rata-rata kelas untuk nilai post-test menjadi 91.
N-gain yang diperoleh berdasarkan hasil pretes dan postes tersebut adalah
0.70. Nilai 0.7 termasuk kategori tinggi berdasarkan kriteria tingkat gain atau
menunjukkan perbandingan yang tinggi antara nilai pretes dan postes. Kriteria Ngain yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa setelah mempelajari materi sistem regulasi manusia menggunakan Kit
Pembelajaran.
Berdasarkan analisis data angket respon siswa tersebut, skor yang sering
muncul adalah 3. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang
positif terhadap pembelajaran materi sistem regulasi manusia menggunakan Kit
Pembelajaran. Selain itu berdasarkan angket keterlaksanaan pembelajaran
diketahui bahwa semua aspek yang diamati yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dalam kegiatan
belajar mengajar menggunakan Kit Pembelajaran terlaksana.
PEMBAHASAN
Hasil Validasi
Hasil validasi ahli pendidikan yang berupa penilaian terhadap nilai
pendidikan yang terdapat dalam Kit Pembelajaran meliputi lima aspek penilaian.
Setiap aspek yaitu terkait dengan nilai pendidikan, tingkat keamanan untuk siswa,
kebermanfaatan media bagi siswa, efisiensi media, serta penilaian terhadap kotak
Kit mendapatkan skor 4 atau memiliki kriteria yang sangat layak. Hasil penilaian
ini menunjukkan bahwa Kit pembelajaran memiliki kriteria sangat layak karena
semua aspek mendapatkan skor 4 sehingga tidak memerlukan revisi untuk
perbaikan produk hasil pengembangan. Validator ahli pendidikan juga
memberikan saran sebagai pertimbangan dalam perbaikan produk hasil
pengembangan yaitu untuk menambah jumlah set alat sehingga jumlah alat yang
disediakan dalam Kit Pembelajaran Sistem Regulasi Manusia sesuai untuk 7
kelompok siswa.
Berdasarkan hasil validasi LKS Sistem Regulasi Manusia ada beberapa
aspek yang memerlukan revisi untuk perbaikan yaitu yang pertama terkait
kelayakan isi LKS untuk mengganti kalimat sel saraf sensori dengan kalimat
sistem saraf sensori serta saran untuk menambahkan tujuan pembelajatan yang
berkaitan dengan peran sistem saraf sensori. Pada aspek penilaian yang kedua
terkait dengan perbaikan cover disarankan untuk mencari gambar yang lebih
relevan dengan materi Sistem Regulasi Manusia dan memperbesar tulisan judul
pada cover dan menambah font tulisan sehingga tulisan pada cover lebih besar.
Penilaian pada aspek ketiga yaitu penilaian terhadap kata pengantar
dengan catatan penilaian saran yaitu tujuan pembelajaran pada kata pengantar
belum ada. Selain itu sebaiknya judul LKS pada kata pengantar dicetak miring.
Aspek keempat dalam penilaian LKS Sistem Regulasi Manusia adalah daftar isi
dengan saran perbaikan untuk mengganti kalimat “untuk guru” diganti “untuk
siswa”. Aspek kelima dalam penilaian adalah petunjuk penggunaan LKS
mendapatkan kriteria sangat layak atau tidak memerlukan revisi. Aspek penilaian
keenam berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan aspek ketujuh yaitu peta
mendapatkan kriteria sangat layak. Aspek kedelapan dalam penilaian adalah
penilaian terkait dengan kegiatan belajar validator ahli memberikan saran
sebaiknya semua kegiatan siswa dilengkapi dengan perintah untuk bekerja secara
berkelompok. Aspek penilaian yang terakhir adalah daftar pustaka disarankan
untuk meneliti kembali penulisan kota pada daftar pustaka. Pada akhir penilaian,
validator ahli pendidikan memberikan kesimpulan penilaian yaitu Kit
Pembelajaran sudah sesuai dengan teori pendidikan dengan memperbaiki Kit
Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian validator ahli pendidikan.
Berdasarkan hasil validasi ahli materi terdapat saran untuk perbakan
produk untuk memperbaiki petunjuk praktikum gerak refleks dengan
membedakan antara ligamentum patelaris dengan patela. Pada kegiatan siswa
validator ahli materi memberikan saran untuk menambahkan materi tentang sifat
permeabilitas saraf. Validator ahli materi juga memberikan catatan untuk
perbaikan Kit Pembelajaran secara keseluruhan yaitu perbaikan pada kegiatan
praktikum gerak refleks yang dipukul adalah ligamentum patelaris bukan patela,
harus diperhatikan bahwa terdapat perbedaan antara ligamentum patelaris dan
patela selain itu perlu diperbaiki untuk cara kerja untuk praktikum refleks. Pada
akhir penilaian, validator ahli materi memberikan kesimpulan penilaian yaitu Kit
Pembelajaran sudah sesuai dengan teori Biologi dengan memperbaiki Kit
Pembelajaran berdasarkan saran dan catatan penilaian validator ahli materi.
Sedangkan berdasarkan hasil validasi oleh validator praktisi lapangan diketahui
bahwa Kit Pembelajaran sudah sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran di
kelas.
Hasil Uji Coba Lapangan
Berdasarkan hasil uji coba lapangan yaitu hasil pretes dan postes 28 siswa
didapatkan rata-rata kelas untuk nilai pretes adalah 73. Setelah siswa mempelajari
sistem Regulasi Manusia dengan menggunakan Kit Pembelajaran yang kemudian
dilakukan post-test, didapatkan rata-rata kelas untuk nilai post-test menjadi 91.
N-gain yang diperoleh berdasarkan hasil pretes dan postes tersebut adalah 0.70
yaitu termasuk kategori tinggi berdasarkan kriteria tingkat gain atau menunjukkan
perbandingan yang tinggi antara nilai pretes dan postes. Kriteria N-gain yang
tinggi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah
mempelajari materi sistem regulasi manusia menggunakan Kit Pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh pada angket respon siswa skor yang
sering muncul adalah 3. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon
yang positif terhadap pembelajaran materi sistem regulasi manusia menggunakan
Kit Pembelajaran. Aspek lain yang dinilai adalah keterlaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan angket keterlaksanaan pembelajaran. Berdasarkan data
yang diperoleh diketahui bahwa semua aspek yang diamati yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dalam
kegiatan belajar mengajar menggunakan Kit Pembelajaran kegiatan siswa dan
guru terlaksana.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kit pembelajaran dengan LKS menggunakan langkah 5M dinyatakan
layak dan praktis berdasarkan hasil validasi, angket respon siswa, angket
keterlaksanaan pembelajaran, dan nilai pretes dan postes. Hal ini didukung oleh
hasil validasi oleh validator ahli pendidikan mendapatkan kriteria sangat layak,
validator ahli materi mendapatkan kriteria layak dan validator ahli penerapan
lapangan mendapatkan kriteria sangat layak. Hasil penilaian keterlaksanaan
pembelajaran oleh observer menunjukkan bahwa semua kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
terlaksana. N-gain yang diperoleh berdasarkan hasil pretes dan postes adalah 0.70
yang menunjukkan kategori tinggi berdasarkan kriteria tingkat gain atau
menunjukkan terjadinya peningkatan skor yang tinggi berdasarkan hasil pretes
dan postes.
Saran
Beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu (1) sebaiknya guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
(2) guru sebaiknya mengajak siswa aktif menggunakan alat yang tersedia dalam
Kit Pembelajaran, (3) sebaiknya guru menerangkan secara runtut sehingga materi
lebih mudah dipahami siswa, (4) pada akhir pembelajaran sebaiknya guru
memberikan penguatan materi sehingga siswa benar-benar memahami materi
yang dipelajari (5) guru sebaiknya memantau siswa saat mengunakan Kit
Pembelajaran sistem regulasi manusia agar siswa tidak merusak peralatan
sehingga Kit pembelajaran tahan lama.
DAFTAR RUJUKAN
Borg and Gall. 1983. Educational Research and Development. New
YorkInterstate Book Manufacturers
Prihatiningtyas, S., Prastowo, T dan Jatmiko, B. 2013. Implementasi Simulasi
Phet dan Kit Sederhana untuk Mengajarkan Keterampilan Psikomotor
Siswa pada Pokok Bahasan Alat Optik, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
(Online), 2(1): 18-22,
(http://undana.ac.id/jsmallfib_top/JURNAL/BIOLOGI/BIOLOGI%202013/
IMLEMENTASI%20SIMULASI%20PhET%20DAN%20KIT%20SEDER
HANA%20UNTUK%20MENGAJARKAN%20KETERAMPILAN%20PSI
KOMOTOR%20SISWA%20PADA%20POKOK%20BAHASAN%20ALA
T%20OPTIK.pdf), diakses tanggal 13 November 2014
Toman, U. Akdeniz, A.R. Cimer, S.O dan Gurbuz, F. 2013. Ekstended Worksheet
Developed According to 5E Model Based on Constructivist Learning
Approach. International Journal on New Trens in Education an Their
Impilcations, (Online), 4(4): 173-183,
(http://www.ijonte.org/FileUpload/ks63207/File/16b.toman.pdf), diakses
tanggal 5 November 2014.
Wahyudi dan Khanafiyah. 2009. Pemanfaatan KIT Optik sebagai Wahana dalam
Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Fisika Indonesia, (Online) 5(1):
113-118,
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=135365&val=5648),
diakses tanggal 10 Desember 2014.
Download