A. PENDAHULUAN Penggunaan mulsa plastik dalam bidang

advertisement
MULSA PLASTIK PADA BI-IDIDAYA PERTANIAN
Oleh
:
Gembong Haryono
ABSTRACT
Soil ptoductirity is infrcnced by soil Je ility ahd clinate
(belong ekrirohnent). Clinate lactor belonE ewi.onnent con
be ninimbed negative irySuence fith make u:e nulches as
yauhd covet. Gtouhd coter cones
oryakic ingedient
(likes:foliase, sraw andhu ), also inoryanic (likes: paper and
plastic). Plastic nlllche: hos been uted sn'ce year 1948 ttp to in
this tine and obviolls con uselll to : a) nodify soil tenpetuturc,
b) soil hunudity consenatio\ c) tumote to lose nutrient, d)
depress of,,reedr srot h and e) inneased of agricuhw yield.
lron
Kz! Wottu : productivitr, nalehes, consenostion, humiditr
A.
PENDAHULUAN
Penggunaan mulsa plastik dalam bidang pelanian
pertama kali pada tahun 1948 oleh Prol Emery Myers dari
UDjversitas Kentuckey yang tidak mampu membangun rumah
kaca. karena kesulitan biaya. Sebagai gantinya ia menciptakan
rumah plastik, yang hingga sekarang plastik telah banyak
digunakan di bidang budidaya pertanian (Jensen, 1991).
Semula plastik hanya digunakan pada budidaya tanaman
honikultura yarg mempunyai nilai ekonomis yang tinggi,
Saat sekarang bermacam-macan aplikasi pengguaan plastik
diterapkan pada budidaya pertanian, sejak penanaman hingga
pasca panen. Penggunaan plastik ini diantaranya : a) sebagai
60
t'oL
Jt N^ L tt F.btuui 2009:17't9
seperti yang ada dalam sistem yang ada sekarang ioi dinam
serirgkali timbul pertaoyaan siapa yang mengarrasi lembaga
pengawas yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Durq WN.1999.
Pengantar Analisis Kebijakan Publik.
Dwiyanm, Agus, dkk. 2003. Reformasi Tata Pemerintahan dan
Otonomi
Daerah. Pusar Studi Kependudukad dan Kebijakar Universitas
Gadjah Mada Yog5rakarta.
Pope, Jeremy, 2003. Stategi Membemntas Korupsi Elemen
Sistem
Integritas Nasional. Penerjemah Masri Mars. Yayasan Obor
Jakarta
Rahardjo, Dawa4 Mar'ie Muhammad, Darlis Darwin dkk
1999.
Menyikap Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di Indonesia. Aditya
Media. Yogyakarta.
Subarsono, AG.2008. Analisis KebijakanPublik. MAP UGM.
Yogyakarta.
Thoha, Miftah.2005. Birokrasi dan Politik di lndonesia.
Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Wibaw4 Samodra. 1994. Kebijakan Publik Proses don
Aralisis. Intermeaia., Jakana.
Wibawa, Samodra.2005. Parlemen Kita. Dalam Purwanto
Erwan Agus dan Kumorotomo W ; Birokasi Publik.
Gaya Media. Yogyakarta.
59
lbl
ll
No.
l.
15
F.n
ad
2N9: Al'48
rumah plastic, b) mulsa, c) naungan, d)tempat ( wadah) bibit, e)
fasilitas irigasi, drainase, g) tempat penampungan air hujan,
h) tempat penyimpanan hasil panen, i) pengepakan hasil dan
sebagainya (Takakura. l99l).
Plastik telah menggantikan rumah kaca, karena biaya yang
lebih murah namun dapat menggartikan fungsinya. Sebagai
mulsa. plastiktelah terbutti dapat memperbaiki hasil di China
pada sayuran lomat. mentimun, cabe, terong. kubis, melon dan
sebagainya. Penggunaan plastik akan berkembang dan akan
mendororg produktivitas tanaman , walaupun ada keterbatasan
t
geografis, baik di Negara maju maupun Negara berkembalg.
Diperkirakan pedggunaan plastil( tetap meningkat sampai abad
kedua puluh satu (Witters, 1983).
Keuntungan pengguDaan mulsa plastik dalam bidang
pertardan, khususnya tanaman hortikultura (sal'uran),
karena dapat meningka&an dan memperbaiki kualitas hasil,
memungknkan melakukan penanaman diluar musim (off
season) sena dapat memperbaiki teknik budidaya.
B.
PEMBAIIASAN
Mulsa adalah bahan penutup tanah di sekitar tanaman,
yang bertujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih
menguntungkan untuk pertumbuian dan perkembangan
tanaman serta peningkatafl hasil tanaman (Jensen, 1991).
Mulsa alami sepertijerami dan sisa-sisa tanaman laimya telah
digunakan berabad-abad yang lalu. Dengan adanya peoggunaall
mulsa sintetis telah mengubah metode penggunaan mulsa
alami.
Mulsa sintetis digunakan pert4ma kali sekitar tahun I 920
an, yang berasal dari bahan kertas. Namun sulit diadopsi,
6l
,luh.
Pldi
Pt
b At&hra Pdotiq
l@ie
Heqo"o)
karena umumya pendek, haryanya mahal dalr membutuhkan
tenaga kerja yang banyalq karena tidak dapat dikerjakan secara
mekanis.
Pemakaian plastik sebagai mulsa untuk menggantikan
kertas pada akhir rahun 1950 an dan awat tahu 1960 an. Sejak
saat itu pemakaian mulsa plastik untuk yatamao sayuran
kome$ial tglah menyebar ke seluruh dunia dan merupakan
suatu metode yarg penting untuk memperbaiki produksi hasilhasil pertanian. Di Jepang, mulsa plastik telah digunakan pada
bidang pertanian di lahan terbuka maupun di rumah plastik
(Takakura, 1991).
Menwut Jensen (1991) estimasi luas areal penggrmaan
mulsa plastik di Eropa Barat 200.000 h4 Eropa Timul 10.000
h4 Aiika, Amerika Tengah dan Selatan 10.000 ha, Amerika
180.000 ha dan Asia Oceanea 1.800.000 ha, sehingga total
pemalaian mulsa plastil untuk pertanaoatr sayuran mencapai
2.920.000 ba.
Penggunaan mulsa plastik ini bertujuan untuk a)
mengurangi evaporasi dan run off , b) menjaga lengas tanah.
c) menekan perturnbuhan gulma, d) menurunkan kehilangan
unsur hara, karena adanya pelindihan, e) memodifikasi suhu
tanah yang dapat meoingkatkan pertumbuhan tanaman. 0
mengurangi serangan harna pen),akit serta g) mencegah hasil
tercampur dengan tanah, sehingga produknya bersih dan dapat
mengurangi tenaga kerje dalam pensorliran, pengepakan daa
prosesing (Sumiati, 1989).
Mulsa plastik lebih tahan lama, sehingga dapat digunakan
berkali-kali dibanding pemakaian mulsa dari bahan organik
(alami), k:hususlya pada pertanian dengan system penanamal
yang intensif Sedargkan manfaat ptastik yang digunakan
:
h2
Uol
untuk bahan mulsa. sebagai berikut
lI
N^ t, lJ F.btuNi 2N9
: @-6E
:
l.
Memodifikrsi Suhu Tanah
Menurut Lamont (1991) ada tiga macam mulsa plastik
yang biasa digunakan pada tanalnan sayruan, yaitu plastik
hitam, putih dan transparal. Tingkat perubahan suhu tanah
terganturg pada wama plastik dan intensitas cahaya matahaii
(Hanada, l99l). Penetrasi sinar dan peningkatan suhu lebih
banyak, apabila digunakan plastik yang transparan. Suhu tanah
akan meningkal kira-kira tuj uh derajat Celsius pada pemakaian
plastik tansparan dibanding tanpa mulsa. Penggunaan plastik
putih akan menurunkan suhu satu denjad Celsius disbanding
tanpa mulsa (Ashaworth and Harison, 1983). Menurul Adam
G) pemakaiad plastik putih, tanah harya menerima sebagian
kecil sinar matahari, karena banyak yang dipantulkan, sehingga
menyebabkan suhu yang lebih rendah (tJnger, 1978).
Pemakaian mulsa plasdk hitam menyebabkan suhu tanah
meningkat tiga hingga lima derajad Celsius (Bhell4 1988).
Plastik hitam daFt mengabsorpsi radiasi, namun penetmsinya
sedikit ke dalarn tanah. karena banyak dijemp oleh plastik.
Hal ini yang menyebabkan peningkatan suhu pada pemakaiao
plastik hitam lebih rendah disbanding dengan pemakaian
plastik yang tans?amn Clindal et. al.. 1991).
Menurut Chang (1968) suhu tanah lebih berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman disbanding suhu udara. Proses
dekomposisi biologis sangat dipengaruhi oleh suhu, proses
nitrifikasi akan terhambat pada suhu rendah. Adanya
peningkatan suhu tanah dapat mengaktifkan proses kimiawi
dan akivitas jasad renik yang dapat merombak bahan organic
menjadi benhrk yang tersedia bagi tanaman. Peningkatan suhu
OJ
Italst PI61t Pttb Dt lttbr. Peaart@ G.ntoas Edtrono)
tanah dapat meniqkatkan penyerapan unsur hara P, K, Ca,
Mg, S dan Mn (Epstei4 1975).
2.
Konservrsi Lengas Tanah
Pengguruan mulsa plastik dapal mempertahankan lengas
tanah yang lebih baik disbanding tanpa mulsa (Carter ard
Jhonson, 1988). Kecepatal hilangnya air atau uap air melalui
mulsa umumnya sangat lambat dibanding kecepatan hilangnya
air dari permukaan tanah. Hal ini terjadi karena : a) kehilangan
air yang disebabkan oleh evaporasi dari ranah yang diberi mulsa
harus diubah dahulu ke bentuk uap air di permukaan tanah,
B) mulsa dapat merlurunkan,iumlah radiasi sinar langsung ke
permukaan tanah, sehingga mengurangi jumlah energy yang
tersedia untuk melgubah air ke uap air dan c) mulsa berperan
sebagai isolasi penurunan konduksi panas ke tanah.
Perbedaan wama plastik akan rnempengaruhi kenduogan
lengas tanah. Kanduoganlengasianahi€rtinggipada pemakaian
mulsa plastik wama hitam, yait\r 28,2 oA dan terendah pada
mulsa plastik wama tansparan. yait]j 26,2 Vo (Asworth and
Harison, 1983).
3.
Menurulkao K€hilangatr Utrsur llara
Mulsa plastik dapat menurunkan kehilangan Nitrat, Sulfat,
Ca, Mg dan K (Aswonh and Harison, 1983). Menurut Hanada
(1991) mulsa plastik d.ipat mencegah pelindihan unsur hara,
karena mulsa plastik dapat sebagai barier fisik terhadap curah
hujan. Jumlah unsur hara (N, P, K, Ca dan Mg) diabsorpsi oleh
tanaman dad dalam tanah 1,4 sampai 1,5 kali lebih tinggi pada
perlakuan mulsa plastik disbanding taopa mulsa.
64
l4 3l N4 I, 15 F.btuad 2009 : 6t 6E
4.
Menekar P€rtumbuhsn Gulma
Pema.kaian mulsa dapat mencegah pertumbuhan gulma
(lindal et al., 1991r Bhella, 1988). Pertumbuhan gulma paling
tenekan apabila digunakan mulsa plastik hihm dibandingkan
mulsa Iairurya. Warna plastik hitam menyebabkan sinar natahai
tidak dapat masuk ke permukaan tanah, yang menyebabkan
perkecambahan maupun pertumbuhal gulrna terhambat.
Gulma (tumbulan pengganggu) yatrg dapat menyebabkan
persaingandalamhalkebutuhanpertumbuhandanperkembangan
tanaman. Apabila perkecambahan dan perhrmbuhan gulma
terhambat, pertumbuhan dan perkembangan tarlaman pokok
lebih optimal.
5.
Peningkstan Hasil
Peneliriatr Battikli datr Gawi (1987) pada tanaman melon
dengan mengguoakan mulsa plastic hilam, transparan dan
'taapa mulsa di Jordania menunjukkan bahwa hasil t€rtioggi
pada pi:mberian plastik wama hitam (28.7 todha) dan berbeda
nyata dengan penggunaan plastik transparan(l4,2 ton&a) dan
hasil terendah tanpa penggunaan mulsa (6.0 ton/ha).
Penelitian Graets et al.(1987) pada l€mamaD tomat.
diperoleh hasil tertinggi pada pemberian mulsa Plastik (76,9
toD4ra) dan berbeda nyata dibanding tanpa mulsa (68,5 ton/
ha). Penelitian Sumiati ( 1989) pada tanaman tomat diLembang
menunjukkan hasil teninggi pada penggunaan mulsa plaslik
hitam (30.34 ton/ha) dan berbeda nyata dengan penggunaan
mulsa jemmi (21,95 ton/ha) dan tanpa mulsa (19,35 ton4}a).
Penelitian Know (1988) pada cabe merah tahun 1985 di
Korea dengan perlakuan berbagai jenis mulsa, menunjukkan
bahwa hasil teninggi pada penggunaan mulsa plastik warna
65
Itaba
Pl@dL
P& rsdd.r, paa,i6 G.t tbodE Erq@o)
hil,m (39.99 lon/ha). kemudian penggunaan plastik
wama
La::ell.T q7,87 roD./ha), peDggunaa! mulsa plastic wama
putrh ( 37.19 tonha), tanpa peDggunaar
mutsa 1i:,:O tontaj
dan terenda.h pada penggunaan mulsa jerami
(25.25 ton/ha).
C.
'
KESIMPULAN
, l:t* plastik pada budidaya penanian. s€bagai mulsa
I . Memodifikasi suhu ta.nah
dapat bermanfaar dalain
:
2, Konservasi letrgas tanah
3. Menurunlan kebilalgan usure
4. Menekan pertuDbuhan eulina
5. Peningkatan hasil pertanlan.
hara
DAFTAR PUSTAKA
Asworth, Stefan and Helen Harison. 19g3. Evaluatjon
of
Mulches fot Use in the Home Garden. Hort. Science. g
l
(2):180-182.
Battikhi, A.M. and l. Ghawi.l987. Muskmelon produktion
Under Mulch and Trickle lnigarion in The Jordan
Vallei.
Hon. Science.22 (4):578 _ 581.
Bhella, H.S. 1988. Effect ofTrickle lrrigation
and Black Mulch
on Soil Temperature And Early Growth Com.
Agron. J.
5l: 19 - 23.
Carter, Jhonny and Clerence Jhonson,
l9gg. Influence of
Difference Type of Mulces On Eggplant production.
Horr. Science. 23 (l : 143 _ 145.
EpsteiD, Eliot. 1971. Effect ofsoil Temperarure,
Effecr on K
uptake by Com. Agron. J.7l I lO4O _
1044.
66
Yol 3I Na 1,15
F.bntn
2A09:
6M8
Gm€tz, D.A., A.B. Bottcher, S.J. Locatio and K.L. Campbell.
1987. Tomato Yield and Ni Gen Recovery as Influenced
by Inigation Method, Nitrogen Source and Mulch. Hort.
Science. 22 (l) : 27 - 28.
Hanada, Toshio. I 99 I . Th€ Etrect ofMulching and Row Covers
on Vegetable Production in Food Fertilizer Technology
Center. Extention Bulletin 332 | I -22.
J€nseq M.H. 1991. Achievement in The Use of Plastic in
Agruculture in Food and Fertilizer Tecbnology Center.
Extention Bulletine. 329 : I -7.
Know, YS. 1988. The Effect of Different Mulching Matetials
on Soil Condition with Particular Reference to Red Papet
Productioa in Food and Fertilizer Technology Center
Extention Bulletin. 22'l : 1l - 25 .
Lamonr, Jr William, J. 1991. The Use of Plastic Mulches for
Vegetable Production In Food and Fenilizer Technology
Cenler. Extention Bulletin. 333 : I - 7.
Sumidti, Etfy. 1989. Pengaruh Mulsa, Naungan dan Zat
Pengatur Tumbuh Terhadap hasil Buah Tomat Kultivar
Berlian. Bul. Penel. Hort. XVIII (2)Tindal, A. James, R.B. Bevery and D.E. Radclieffe. 1991.
Mulch Effect on Soil Pioperties and Tomato Growth
Using Micro Inigation. Agron. J. 83 : 1028 - 1034.
Takakura, T. 1991 . The Use ofPlastic in Japanese Agriculture
in Food and Fertilizer Technology Center. Extention
Bulletin. I
-
7.
Unger, W. Paul. 1978. Shaw Mulch Rate Effect of Soil Water
Storage and Sorghum Yield. Soil Sci. Soc. Of America
Joumal. 42 : 486 - 491.
Mtters, Sylvana, H. 1983. The New Agriculture. A View of
61
Xt
b Pt'''t tu
Aeirtbtt
tutb
(Catorr E6to^o)
The Twenty Fint Centwy in Agriculture in Twenty First
Century. Johr fli.ley aod Sons. New York. 337 - 367.
68
Download