5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Pengertian, Fungsi

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi teori
1. Pengertian, Fungsi, tujuan, dan Ruang lingkup IPA
Seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan antara lain yaitu :
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari.
Proses
pembelajarannya
lebih
menekankan
pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
5
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
6
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat SD/MI
diharapkan
ada
penekanan
pembelajaran
salingtemas
(Sains,
lingkungan, tekhnologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya
melalui pnerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri
ilmiah (scientific inquiri) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai
aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di
SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses
dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di
SD/MI merupakan Standar minimum yang secara nasional harus
dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan
kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun
kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi
oleh guru.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
7
Menurut H.W Fowler dalam Trianto (2010: 136) menyatakan
IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama
atas pengamatan dan deduksi.
Sedangkan Wahyana (1986) dalam Trianto (2010: 136)
mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun
secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembangmelalui
metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap
ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
b. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memeliki kemampuan sebagai berikut :
1) Memperoleh
berdasarkan
keyakinan
keberadaban,
terhadap
Tuhan
keindahan
Yang
Maha
Esa
dan keteraturan alam
ciptaanNya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pembahasan konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
8
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5) Meningkatan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam
6) Meningkatkan
kesadaran
untuk
menghargai
alam
segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan
selanjutkan
c. Ruang lingkup
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspekaspek berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda/materi. Sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair, padat dan
gas
3) Energi
dan
perubahannya
meliputi:
gaya,
bunyi,
panas,
maghnet,listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
9
2. Struktur Bumi dan Matahari
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Standar kompetensi
: Memahami perubahan yang terjadi didalam dan
hubunganya dengan penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi dasar
: Mendiskusikan struktur bumi dan struktur
matahari
Indikator
: Menyebutkan lapisan-lapisan struktur bumi
1.2 Menyebutkan struktur matahari
1.3 Menjelaskan ciri-ciri struktur bumi dan
matahari
1.4 Menggambarkan secara sederhana struktur
bumi dan matahari.
Bumi terbentuk seperti bola dengan diameter kurang lebih 13.000
km. Bumi
terbentuk kira-kira 4,5 milyar tahun yang lalu. Bumi
terselebungi oleh lapisan udara yang disebut dengan Atmosfer. Lapisan
atmosfer melindungi dari benturan pecahan-pecahan benda langit yang
terlepas dari orbitnya dan masuk ke permukaan bumi. Atmosfer juga
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang bisa
berbahaya bagi kehidupan di bumi. Bumi mempunyai beberapa lapisan
yang terdiri dari batuan panas dan logam.
A. Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
10
lapisan-lapisan sebagai berikut :
- Kerak Bum
-
Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi
merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu
pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel
bagian dalam ±1500 °C-3000 °C
• Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi
dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
• Litosfir
• Astenosfir
• Mesosfir
• Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang
melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai
tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian
luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C
• Inti Bumi bagian dalam
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam
atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km
dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel
berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
11
B. Matahari
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki
karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona
radioaktif, dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior);
fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar dari Matahari.
a. Inti Matahari
Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar
15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit). Berdasarkan
perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari
pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah
sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya
memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton,
dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti
menuju bagian Matahari yang lebih luar. Sementara itu, energi panas di
dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan
bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering
juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya
reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir
di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar
sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di
Bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
12
b. Zona radiatif
Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi
dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan
ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar
20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta
derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi,
namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.
c. Zona konvektif
Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu
zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat
Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari
inti Matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu
lebih
rendah.
Penurunan
suhu
tersebut
menyebabkan
terjadinya
perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi
kurang efisien lagi.
Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu
170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Saat berada di zona
konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang
beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus
bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif
akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif
yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke
lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi.
Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
13
yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan
air dalam panic. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama
zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian
atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.
d. Fotosfer
Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500
kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat
Fahrenheit). Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar
berasal dari fotosfer.. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di
Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.
e. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer
biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang
dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana
bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai
berwarna merah di sekeliling Matahari. Warna merah tersebut disebabkan
oleh tingginya kandungan helium di sana.
f. Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini
berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena
cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.
Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
14
berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona memiliki suhu
yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta
derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta
derajat Fahrenheit.
3.
Make a Match
Salah satu metode yang akan diterapkan yaitu pembelajaran IPA
dengan menggunakan metode make a match atau mencari pasangan.
Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari
pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas
waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Teknik make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh
Lorn Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode make a
match secara sistematis yaitu guru menyiapkan kartu yang berisi
persoalan persoalan dan kartu yang berisi jawabannya, siswa mencari dan
mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya, tetapi setiap
siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan persoalannya siswa yang
benar mendapat nilai-reward, kartu dikumpul lagi dan dicetak. Untuk
babak berikutnya pembelajaran seperti babak pertama, penyimpulan dan
evaluasi, refleksi, dengan demikian siswa belajar IPA tidak hanya
mendengarkan dan guru menerangkan di depan kelas saja namun
diperlukan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan latar
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
15
belakang masalah di atas, maka akan dilakukan penelitian pembelajaran
IPA melalui metode make a match untuk meningkatkan keaktifan siswa
dalam materi struktur bumi dan matahari.
Teknik pembelajaran make a match atau mencari pasangan
dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik
ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep
atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah
penerapan metode make a match sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
2. Setiap
siswa
mendapatkan
sebuah
kartu
yang
bertuliskan
soal/jawaban.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam
bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam
bahasa latin (ilmiah).
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin/nilai.
6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya
(tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
16
mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang
memegang kartu yang cocok.
9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap
materi pelajaran.
Keunggulan metode make a match adapun keunggulan metode ini
adalah sebagai berikut:
1. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let
them move).
2. Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.
3. Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.
4. Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau
topik dalam suasana yang menyenangkan.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah:
1. Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan
2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu
banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
3. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
17
4. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan prilaku manusia
dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar
memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap,
keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahan persepsi manusia.
Menurut Slameto (2010: 2) mengemukakan belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut
Gagne
dan
Berliner
(1983:
252)
dalam
Anni
(2007: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu
organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Menurut
Morgan et.al. (1986: 140) dalam Anni (2007: 2) menyatakan bahwa
belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil
dari praktik atau pengalaman.
Menurut Slavin (1994: 152) dalam Anni (2007: 2) menyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh
pengalaman.
Dari beberapa pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang
belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:
1). Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Untuk mengukur apakah
seseorang telah belajar, maka diperlukan perbandingan antara perilaku
sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
18
2). Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
Perubahan perilaku karena petumbuhan dan kematangan fisik, seperti
tinggi dan berat badan, dan kekuatan fisik, tidak disebut sebagai
Prestasi Belajar.
3). Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatife permanen.
Perubahan perilaku dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu,
satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan perubahan yang terjadi pada individu karena hasil dari suatu
pengalaman.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto
(2010: 54) digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1) Faktor Intern
Faktor intern mencakup faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan
faktor kelelahan.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern mencakup faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Anni
(2007: 13) membedakan menjadi dua bagian yaitu :
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
19
1) Faktor internal
Faktor internal mencakup kondisi fisik seperti kesehatan
organ tubuh, kondisi psikis seperti keampuan intelektual, dan
kondisi
sosial
seperti
kemampuan
bersosialisasi
dengan
lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang
dimiliki oleh pembelajar akan berpengaruh terhadap kesiapan,
proses dan Prestasi Belajar.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal mencakup variasi dan derajat kesulitan
materi atau stimulus yang dipelajari atau direspon, tempat belajar,
iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan
mempengaruhi kesiapan, proses dan Prestasi Belajar.
5. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Menurut Poerwanto (1986: 28) memberikan pengertian prestasi
belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar
sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Menurut Winkel (1996: 162)
mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar
atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya
sesuai dengan bobot yang dicapainya. Selanjutnya menurut Winkel (1996:
102) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
20
oleh murid terhadap pertanyaan/ persoalan/ tugas yang diberikan oleh
guru.
Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah
(1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja. Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas
terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun
intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat
dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan
jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok
dalam bidang kegiatan tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap
bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi dapat juga dikatakan sebagai hasil yang telah dicapai siswa
dalam proses pembelajaran.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri
maupun dari luar diri individu. Menurut Ahmadi dan Supriono (1991:
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
21
130) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai
berikut :
1) Faktor internal.
Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
a). Faktor Jasmaniah
b). Faktor Minat
c). Faktor Keadaan Fisik dan Psikis
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang
mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi
beberapa bagian, yaitu :
a). Faktor Lingkungan
b). Faktor Guru
c). Faktor Sumber - Sumber Belajar
Prestasi belajar dapat dilihat dari soal yang dapat diartikan sebagai
dari alat ukur dalam akhir suatu kegiatan. sebagai suatu perangkat yang
digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan seseorang dalam melalui
suatu kegiatan. Bentuk soal biasanya dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Soal tertulis
b. Soal lisan
Soal cerita sendiri adalah bentuk tes yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan dalam bentuk tertulis dan
tersusun dalam sebuah cerita. Soal cerita dapat diambilkan dari berbagai
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
22
cerita fiksi atau non fiksi yang sering terjadi di lingkungan baik
lingkungan sekolah, keluarga ataupun masyarakat.
Soal cerita dapat dibentuk dalam jenis tes, diantaranya:
a. Tes pilihan ganda
b. Tes isian
c. Tes Uraian
Metode dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diartikan
sebagai suatu sistem perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
secara menyeluruh untuk memilih, mengorganisasikan dan menyajikan
materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam secara teratur. Untuk itu guru
harus mampu menentukan metode yang baik dalam menyajikan materi.
(Santosa, 2005 : 1.13) menuliskan ciri-ciri metode yang baik adalah :
a. Mengandung rasa ingin tahu
b. Menantang murid untuk belajar
c. Mengaktifkan mental fisik dan psikis murid
d. Memudahkan guru
e. Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.
Disamping menuliskan ciri ciri metode yang baik. Santosa, juga
menjelaskan tentang teknik atau metode yang sering digunakan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pernyataannya dapat di lihat pada
kutipan berikut ini :
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam metode mengajar
yang digunakan bergantung pada guru, serta kondisi dan situsi kelas.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
23
Secara garis besar beberapa teknik penyajian pembelajaran yang sering
digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Diskusi
a. Diskusi kelas
b. Diskusi kelompok
3. Resitasi (penguasaan ) Santosa 2005 : 2. 20)
Pernyataan tersebut memberi isyarat kepada peneliti agar sebagai
guru harus mampu menerapkan metode yang tepat pada pembelajaran.
Dengan memperhatikan pendapat di atas peneliti merasa bahwa perlu
mengkombinasikan antara metode make a match dengan metode diskusi
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang sedang peneliti kaji
adalah tepat. Sebab dengan kombinasi tersebut hasil pembelajaran yang
dicapai diharapkan lebih maksimal. Adapun langkah –langkah penerapan
metode diskusi dijelaskan oleh Santoso (2005:1.14 –1. 15).
“Langkah–langkah pembelajaran dalam menerapkan metode
diskusi adalah sebagai berikut :
1. Guru menyiapkan kartu masalah untuk setiap kelompok
2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan menetapkan yang
akan menjadi moderator dan penulis
3. Guru memberi petunjuk cara mereka berdiskusi
4. Murid membaca kartu masalah
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
24
5. Guru mendampingi murid-muridnya dalam berdisksi. Biarkan mereka
bertanya jawab dengan aktif. Berikan dorongan kepada siswa yang
pasif berbicara
6. Murid mengakhiri diskusi dan dalam menulis jawaban masalah
7. Guru mengakhiri kegiatan dalam memberi penugasan dan kesimpulan
serta penguatan berupa pujian dan penghargaan’’
6. Pengertian Keaktifan siswa
Dalam proses belajar mengajar disekolah, siswa dapat melakukan
aktivitas belajar dan guru akan melakukan aktifitas mengajar, tetapi tidak
semua mendukung kegiatan belajar mengajar karena siswa juga kadang –
kadang melakukan aktifitas yang tidak mendukung PBM, misalnya
berbicara dengan teman sendiri pada saat pelajaran, mengganggu teman
lain yang sedang belajar, bersorak yang membuat suasana gaduh dan
tertwa yang berlebihan.
Ahmadi (1975:50), mengemukakan bahwa pada waktu guru
mengajar wajib memberi kesempatan kepada murid – muridnya agar
mereka aktif rohani maupun jasmani, secara perorangan maupun secara
kelompok. Keaktifan jasmani adalah murid berbuat sesuai anggota
badannya, sedangkan keakifan rohani adalah daya jiwa anak yang bekerja
dalam pengajaran.
Dari keterangan di atas maka dapat dikatakan bahwa pengertian
keaktifan belajar adalah aktivitas atau kegiatan siswa yang mendukung
kegiatan belajar mengajar baik jasmani maupun rohani. Sekolah adalah
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
25
salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian di sekolah merupakan
arena untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas yang dapat
dilakukan oleh siswa di sekolah. Paul B.Diedrich membuat suatu daftar
yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti menyatakan,merumuskan, bertanya, member
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, music,
pidato.
3. Listening activities, sebagi contoh mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, music, pidato.
4. Writing activities, seperti menulis cerita,karangan, laporan, angket,
menyalin.
5. Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
6. Motor activities, yang termasuk didalamya antara lain : melakukan
percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi,bermain, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggap, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
26
Jadi dengan klasifikasiaktivitas seperti diuraikan di atas,
menunjukan bahwa aktifitas di sekolah itu cukup kompleks dan bervariasi.
Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu
sekolah – sekolah itu akan lebih dinamis. Sedangkan kegiatan siswa yang
digunakan pada metode make a match ini mencakup keseluruhan,
kegiatan–kegitan tersebut sangatlah mendukung keaktifan siswa dalam
belajar.
B. Kerangka Berpikir
IPA merupakan mata pelajaran yang penting dalam kehidupan seharihari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalahmasalah yang dapat diidentifikasikan. tetapi sangat disayangkan kalau nilai
prestasi mata pelajaran IPA selalu rendah. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran IPA akan menambah wawasan
bagi anak baik secara langsung melihat, maupun dengan belajar
menggunakan metode make a match.
Dalam proses belajar IPA melalui metode make a match, anak akan
aktif, tertarik dan mudah memahami makna, sehingga diperoleh Prestasi
Belajar yang lebih baik dengan dibuktikan adanya prestasi belajar yang lebih
meningkat. Dengan demikian nilai pelajaran IPA yang tadinya rendah akan
lebih meningkat.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
27
C. Perumusan Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat diajukan hipotesis tindakan
sebagai berikut : “Penggunaan metode Make a Match dalam pembelajaran
dapat meningkatkan
prestasi
belajar dan keaktifan siswa dalam mata
pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Gambarsari Purbalingga”.
Peningkatan Prestasi Belajar…, Ratna Utami, FKIP UMP, 2012
Download