Manajemen Krisis P2 Humas Kanwil DJP Jateng II Dalam Upaya Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat Tahun 2010 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi Disusun oleh : DYAH FISKA INDRAWATI L100090049 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1 2 Manajemen Krisis P2 Humas Kanwil DJP Jateng II Dalam Upaya Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat Tahun 2010 Dyah Fiska Indrawati ([email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Manajemen krisis merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah krisis, salah satunya adalah krisis yang menimpa Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II. Krisis yang terjadi berupa kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh salah satu pegawai pajak bernama Gayus Tambunan pada tahun 2010. Kasus ini memberikan dampak kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II yang berada di kota Surakarta, yakni membuat kepercayaan masyarakat Surakarta menurun. Akibatnya target pencapaian pajak pada tahun tersebut tidak tercapai, bahkan mental pegawai pajak mengalami penurunan. Penelitian yang menggunakan metode kualitatif ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana manajemen krisis yang dilakukan P2 humas Kanwil DJP Jateng II dalam upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat tahun 2010. Untuk menangani krisis ini P2 humas menerapkan lima langkah yaitu mengidentifikasi krisis, analisis krisis, isolasi krisis, pilihan strategi, dan program pengendalian. Kata kunci: manajemen krisis, kualitatif, Direktorat Jenderal Pajak 1 digunakan untuk subsidi BBM, A. Pendahuluan Pajak merupakan salah satu sumber utama negara Indonesia. berasal dari Indonesia listrik, dll. penghasilan Pajak Direktorat Jenderal Pajak ini warga negara langsung yang sebagai sebuah pemerintah instansi yang pemungutan melakukan pajak dipungut oleh pemerintah secara berusaha rutin setiap bulan. Pajak sebagai target penerimaan pajak agar sumber selalu penerimaan memberikan negara kontribusi yang untuk selalu tinggi. dilakukan mewujudkan Cara yang adalah dengan terbesar bagi Indonesia sekitar melakukan ekstensifikasi dan 70%, pajak dari pribadi dan intensifikasi pajak dari badan usaha memiliki Ekstensifikasi sumbangan mencari terbesar. Begitu pajak. pajak wajib adalah pajak yang besarnya kontribusi yang telah bersembunyi dan belum terkena diberikan pajak banyak manfaat kewajiban pajak, yang bertujuan yang telah bisa dinikmati secara untuk memperbanyak menyeluruh oleh warga negara pajak baik Indonesia badan dalam berbagai pribadi usaha. wajib maupun Sedangkan bidang seperti bidang kesehatan, intensifikasi pajak adalah pendidikan, infrastruktur, serta mengungkapkan laporan pajak yang tidak benar yang dilakukan 2 oleh wajib pajak,yang bertujuan akhirnya Gayus Tambunan pun untuk ditetapkan menambah jumlah sebagai tersangka penerimaan pajak dari yang oleh Mabes Polri. Kasus korupsi terhutang. Kedua cara ini bisa ini telah membuat instansi berjalan Direktorat Jenderal Pajak mengalami krisis, semua apabila secara maksimal didukung dengan administrasi pajak yang baik, masyarakat menganggap bahwa kinerja pegawai yang baik, serta semua pegawai kesadaran seperti Gayus dari wajib pajak sendiri. Usaha pajak sama Tambunan. Setelah kasus ini muncul ke Direktorat Jenderal permukaan semua media mulai Pajak untuk mewujudkan target dari media elektronik dan media penerimaan pajak yang tinggi televisi memberitakan kasus ini. telah tercederai oleh sebuah Pemberitaan yang secara terus- kasus. Kasus itu terjadi pada terusan ini membuat masyarakat tahun 2010 dimana seorang kehilangan pegawai pajak bernama Gayus terhadap Tambunan melakukan tindak mereka pidana korupsi. Pada saat itu uang pajak yang telah mereka Gayus diduga bayarkan hanya sia-sia serta pajak memunculkan gerakan boikot Tambunan menggelapkan uang sebesar Rp 25 miliar, pada pajak. 3 kepercayaan Dirjen Pajak menganggap dan bahwa Masalah yang datang kepada Saat terjadi sebuah krisis kantor pusat Direktorat Jenderal biasanya Pajak Kantor memiliki fokus utama yaitu Jenderal kepada dimensi eksternal dalam ini Wilayah membuat Direktorat public relations Pajak juga terkena dampak dari komunikasi kasus ini, salah satunya adalah selalu mengaplikasikan strategi Kanwil DJP Jateng II yang untuk berada di kota Surakarta. Saat berkomunikasi kasus ini muncul bidang P2 stakeholder humas Kanwil DJP Jateng II melindungi atau mengembalikan langsung maju ke garda image atau reputasi yang telah terdepan untuk menangani terancam atau rusak oleh krisis. setiap keluhan wajib pajak yang Sekarang public relations harus masuk melalui telepon-telepon. juga mulai fokus dalam dimensi Kasus ini pun mengakibatkan internal dalam komunikasi krisis mental pajak Dimensi internal ini sudah jelas tidak merupakan sebuah area yang semangat lagi untuk bekerja juga akan menderita akan krisis. karena oleh Komunikasi krisis internal harus masyarakat bahwa mereka ini dimulai dengan pembelajaran sama seperti Gayus Tambunan. yang rinci tentang hubungan para menurun, pegawai mereka diolok-olok diantara 4 krisis. merespon Mereka krisis eksternal organisasi saat dengan untuk dan stakeholder internal (dalam hal C. Tinjauan Pustaka ini karyawan) dalam rangka 1. Krisis untuk menemukan bagaimana Setiap instansi dalam atau karakteristik yang baik untuk lembaga menjalankan berkomunikasi (Frandsen dan pekerjaannya tidak akan selalu Winni Johansen, 2011: 2-3). berjalan mulus pasti ditengah Dari uraian tersebut maka jalan akan di temukan sebuah tujuan dari penelitian ini adalah permasalahan yang biasa disebut untuk mengetahui manajemen dengan krisis. Saat krisis datang krisis sebaiknya yang digunakan oeh instansi tidak humas Kanwil DJP Jateng II menganggap bahwa krisis itu dalam upaya mengembalikan sebuah petaka, melainkan harus kepercayaan masyarakat tahun dianggap sebagai momentum 2010. untuk melakukan perbaikan. Krisis B. Rumusan Masalah Bagaimana krisis humas yang manajemen dilakukan Kanwil itu sama halnya dengan manusia dimana krisis oleh itu juga mempunyai anatomi. Direktorat Steven Fink dalam Kasali Jenderal Pajak Jawa Tengah II mengembangkan anatomi krisis dalam upaya mengembalikan yang terdiri dari empat tahap kepercayaan masyarakat tahun yaitu tahap prodomal, tahap 2010? akut, tahap kronik, dan tahap 5 resolusi (Kasali, 2008: 227- membuat 230). antisipasi krisis. Antisipasi ini di 2. Manajemen Krisis buat agar isu tidak menyebar Usaha yang dilakukan oleh sebuah rencana luas dan tidak membuat hingga instansi atau lembaga untuk menjadi menyelesaikan Rhenald Kasali langkah-langkah dengan Semua krisis disebut manajemen krisis. pihak dalam krisis. manajemen Menurut krisis meliputi yang bekerja identifikasi krisis, analisis krisis, perusahaan atau isolasi krisis, pilihan strategi, organisasi akan bersatu untuk dan program membuat perencanaan (Kasali, 2008:231). manajemen krisis, agar krisis D. Metode Penelitian pengendalian tidak melebar ke hal-hal yang Penelitian ini menggunakan lain. Tujuan dari instansi atau pendekatan deskriptif kualitatif lembaga membuat manajemen yang krisis untuk memahami fenomena tentang menghentikan dampak negatif apa yang dialami oleh subjek dari peristiwa atau krisis yang penelitian, misalnya perilaku, sedang terjadi dalam sebuah persepsi, motivasi, tindakan, dan organisasi atau perusahaan. lain sebagainya (Moleong, 2011: adalah Langkah mengatasi terbaik krisis bermaksud untuk untuk 6). Penelitian ini dilakukan di adalah Surakarta, dalam pengumpulan 6 data peneliti beberapa menggunakan cara dokumentasi yaitu dan kemudian studi wawancara E. Pembahasan 1. Krisis Direktorat Jenderal yang telah ditentukan dengan purposive Peneliti memilih yang dianggap dengan model interaktif. dengan beberapa narasumber teknik dianalisis Pajak sampling. Kasus ini mulai muncul narasumber dipermukaan ketika mempunyai Kabareskim yang mantan bernama sangkut pautnya dengan judul Susno Duadji yang telah ditahan penelitian yang diteliti oleh oleh kepolisian telah menyebut peneliti. bahwa Narasumber yang dipilih Gayus Tambunan memiliki uang milyaran rupiah oleh peneliti terdiri dari tiga dalam orang, Basuki Suatu krisis memiliki empat Rackhmat selaku kepala bidang tahap yaitu tahap prodomal, P2 humas, Widy Apidiyanto akut, selaku kepala seksi humas, dan Tahapan Pemilu Purnomo selaku kepala digambarkan seperti berikut: antara lain rekening kronik, pribadinya. dan resolusi. krisis bisa seksi bidang pelayanan. Datadata yang didapatkan telah berhasil oleh peneliti prodomal Resolusi Akut Kronik 7 Instansi Gambar 1 Siklus Krisis menginginkan Sebuah krisis yang normal di prodomal lewati, yaitu kemudian lembaga setelah krisis terjadi langsung ada penyelesaian. memiliki empat tahapan yang harus atau Dengan kata lain instansi atau tahap lembaga melewati menginginkan percepatan tahap akut kemudian tahap kronik penyelesaian krisis dari tahap prodomal langsung ke dan yang terakhir adalah tahap tahap resolusi. resolusi. Setiap krisis yang datang Tahap 1, Krisis Prodomal pasti akan mengalami siklus krisis Pada seperti gambar di atas. muncul tahap krisis mulai kepermukaan, yaitu pegawai pajak Gayus Tambunan prodomal telah ditangkap oleh kepolisian. Resolusi Akut Dia ditangkap oleh kepolisian dikarenakan sebuah kasus korupsi Kronik milyaran rupiah. Kasus ini mulai Gambar 2 muncul dikarenakan pengakuan Siklus yang di kehendaki mantan Kabareskim Susno Duadji Walaupun krisis yang secara yang telah dahulu ditangkap, dia normal melalui empat tahapan, namun lembaga setiap instansi atau menginginkan penyelesaian krisis yang cepat. 8 mengatakan bahwa Gayus Tambunan mempunyai uang milyaran rupiah yang ditaruh sebenarnya mengetahui didalam rekening pribadinya. bagaimana sebetulnya kebenaran Tahap 2, Krisis Akut kasus yang terjadi. Pada tahap ini, dampak dari Tahap 3, Krisis Kronik krisis ini sudah mulai terlihat dikarenakan media yang Dampak dari pemberitaan cukup Dalam tahap ini krisis sudah dari mulai menurun, yang tersisa saat banyak. ini adalah korban dari krisis ini. krisis ini juga Masyarakat mengira bahwa yang dirasakan oleh Kantor Wilayah menjadi korban dalam kasus ini Direktorat Jenderal Pajak yang adalah berada di kota Surakarta. Citra pajak. dari Kanwil DJP Jateng II ini diketahui oleh masyarakat luas mengalami penurunan ketika ada justru yang lebih menjadi korban kasus ini. Dalam tahap ini Kanwil dalam kasus ini adalah pegawai DJP Jateng II juga bekerja sama pajak itu sendiri. Mental para dengan media. Kerja sama ini pegawai pajak menurun karena dimaksudkan masyarakat Namun dan wajib yang tidak agar media saat ingin bekerja dengan baik membantu humas untuk malah para wajib pajak menuduh meyebarkan rilis mengenai mereka juga akan melakukan kronologis kasus yang sebenarnya korupsi. terjadi kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan agar masyrakat 9 Tahap 4, Krisis Resolusi Setiap krisis yang datang pasti ada Pada tahapan ini bisa dibilang cara krisis sudah mereda. Langkah awal Oleh yang dilakukan humas dalam tahap menerapkan model manajemen resolusi krisis ini adalah dengan untuk menyelesaikannya. karena yang itu humas ditetapkan oleh menguatkan kembali mental para Rhenald Kasali (Kasali, 2008:231) pegawai pajak yang telah menurun. yaitu: Mereka diberikan motivasi-motivasi 1. Identifikasi Krisis dan pembelajaran kembali agar Humas harus melakukan mental mereka kembali kuat dalam penyelidikan. Penyelidikan yang bekerja. Dengan kembali kuat mental yang di diharapkan para membentuk tim pegawai pajak dapat bekerja dengan mengumpulkan data. semangat lagi, sehingga pencapaian dalam hal ini pihak Kanwil DJP target pemasukan pajak tetap bisa Jateng II melalui bidang P2 tinggi kembali. Humas 2. Manajemen Krisis maksud sini dalam manajemen yang di dan Tetapi melakukan krisis ini tidak khusus untuk dilakukan P2 humas Kanwil membuat DJP Jateng II melakukan penyelesaian krisis. Untuk mengatasi krisis secara Kanwil baik dalam sebuah instansi dapat tim adalah DJP Jateng II menyerahkan semua nya ke menggunakan manajemen krisis. 10 bidang P2 Humas untuk 2. Analisis Krisis menyelesaikan krisis ini. Adanya kasus ini bisa di Saat terjadi krisis ini respon analisis pasti penerimaan pajak humas sangat bagus, humas akan menurun, karena dengan langsung garda adanya kasus ini pasti banyak terdepan untuk menyelesaikan wajib pajak yang tidak mau krisis ini. Humas melakukan membayar pajak lagi. Pikiran di identifikasi terhadap siapa saja masyarakat pasti percuma bayar yang pajak kalau nanti akhir-akhirnya maju menjadi ke korban dan dampak apa yang dirasakan oleh uangnya akan di korupsi. humas Kanwil DJP Jateng II. Namun yang ada dipikiran Kepercayaan masyarakat yang masyarakat itu ternyata tidak menurun merupakan dampak benar, karena walaupun ada yang dirasakan oleh humas, kasus ini ternyata penerimaan dalam kasus ini yang menjadi pajak kita tetap tinggi tidak korban lebih kepada pegawai menurun. Hal ini bisa terjadi pajaknya karena mental kerja karena di saat krisis terjadi mereka menurun. Hal tersebut pemasukan pajak yang berasal dikarenakan dari cemooh dari masyarakat. potongan-potongan PPN sehingga menurun. 11 pajak tetap tidak 3. Isolasi Krisis Agar waktu krisis datang menerpa krisis ini tidak instansi. Perencanaan menular di perlukan sebuah manajemen krisis ini pencegahan, ini dilakukan agar berdasarkan standar operasional krisis yang telah di tetapkan oleh yang menyebar mencegahnya terjadi luas. humas tidak Untuk sudah Kanwil DJP Jateng II. perlu 5. Program Pengendalian melakukan sebuah isolasi krisis, Program pengendalian yang maksud isolasi di sini krisis di dilakukan humas karantina sebelum ada tindakan mengedalikan krisis ini adalah serius yang dilakukan. Maka melalui perencanaan manajemen yang dilakukan adalah dengan krisis. meminta bantuan kepada media manajemen krisis ini humas untuk menerbitkan rilis yang akan mengendalikan krisis yang telah dibuat oleh humas. Rilis telah beredar di masyarakat. ini sendiri mengenai kronologis Programnya sangat sederhana kejadian yang sebenarnya. yaitu melalui rilis tadi itu humas 4. Pilihan Strategi mengendalikan Melalui untuk perencanaan persepsi Humas selalu mempunyai masyarakat, karena bagi humas perencanaan manajemen krisis, rilis merupakan media yang hal ini digunakan oleh humas cepat sebagai pegangan jika sewaktu- setiap masalah yang datang. 12 untuk mengklarifikasi F. strategi, dan kelima program Kesimpulan dan Saran Krisis siapapun dapat menyerang tidak terkecuali pengendalian. Berdasarkan Direktorat Jenderal Pajak, salah yang satu telah peneliti ada saran yang ingin pidana disampaikan oleh peneliti yaitu, 2010. seharusnya bidang P2 humas Korupsi ini dilakukan oleh salah membentuk tim khusus. Dimana satu yang tim khusus ini dibentuk untuk Tambunan. menangani ketika sebuah krisis membuat datang. Nama nya saja tim masyarakat khusus maka tim khusus ini pegawainya melakukan korupsi tindak pada tahun pegawai bernama Krisis pajak Gayus ini telah kepercayaan telah penelitian dilakukan oleh menurun serta mental para nantinya memiliki fungsi untuk pegawai pajak yang tidak fokus menangani krisis yang melakukan korupsi juga datang. Sehingga menurun. jika nanti Kanwil DJP terkena sebuah Untuk menyelesaikan krisis krisis maka humas lebih siap ini humas menerapkan lima untuk menangani krisis karena tahapan pertama sudah memiliki tim khusus. mengidentifikasi krisis, kedua Peneliti juga berharap bahwa analisis krisis, ketiga isolasi nanti akan ada penelitian yang krisis, lebih yaitu keempat mememilih 13 lanjut yang berkaitan dengan penelitian tentang Bapak Agus Triyono, S.Sos, manajemen krisis. M.Si selaku pembimbing II. Persantunan Terima Atas penelitian terselesaikannya ini mengucapkan kasih membantu karena peneliti telah untuk peneliti ingin menyelesaikan penelitan ini dan terima kasih tidak henti-hentinya kepada Ibu Dian Purworini, memberikan kritik dan saran M.M selaku pembimbing I dan yang berguna bagi penelitian ini. 14 DAFTAR PUSTAKA Buku Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Salemba Humanika: Jakarta Kriyantono, Rachmat. 2012. Public Relations and Crisis Management (Pendekatan Critcal Public Relations Etnografi Kritis & Kualitatif). Kencana Prenada Media: Jakarta Kasali, Rhenald. 2008. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti. Internet http://www.petra.ac.id diakses pada tanggal 26 November 2013 pukul 20.00 WIB Amelia, Novie. 2004. Manajemen Krisis (Studi Kasus Pengelolaan Krisis Oleh Public Relations PT Telkom Divisi Regional II Jakarta Dalam Kasus Telkom Speedy Tahun 2004). Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi. Universitas Kristen Petra. Surabaya. http://kartikadewiitax12.blogspot.com (diakses pada tanggal 25 April 2014 jam 22.56) Jurnal Frandsen, Finn dan Winni Johansen. 2011. The Study Of Internal Crisis Communication: Towards An Integrative Framework. Corporate Communication: An International Journal Vol. 16, No. 4, Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1356-3289. Hal 1-16. 15