Jurnal Akuntansi PENGARUH SIZE, PROFITABILITAS, DAN TINGKAT LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015 Irma Selvyani Br Karo Sekali / 28212140 Dr. Rini Tesniwati SE, MM Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi-Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok-1624 [email protected] ABSTRAK Peningkatkan laba perusahaan dan memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan yang saling berkaitan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan penting dalam menjaga kelangsungan perusahaan. Namun disisi lain industri mesti menjaga keselarasan hubungannya dengan masyarakat dengan memperhatikan tanggung jawab sosial (CSR) yang sangat penting bagi kelancaran aktivitas perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengungkapan tanggung jawab sosial dan pengaruh size, profitabilitas dan tingkat leverage perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar di BEI periode 2012-2015 dan terdaftar dalam PROPER 2015 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan 2012-2015 dari sampel perusahaan industri barang konsumsi sebanyak 12 perusahaan selama empat tahun yaitu 2012-2015 dengan total 48 sampel. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial dikatakan cukup baik atau dikategorikan menengah yaitu sebesar 0,63453 atau 63,453%. Secara parsial ketiga variabel independen (Ln Size, ROA dan LEV) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan namun secara simultan ketiga variabel independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai signifikansi 0,006. Kata Kunci : Karakteristik perusahaan, pengungkapan tanggung jawab sosial Perusahaan, SIZE, ROA dan LEV. ABSTRACT Improving corporate profits and maximize the value of the company is interrelated objectives to improve the welfare of shareholders, so that it becomes an important consideration in maintaining the continuity of the company. On the other hand the industry must maintain a harmonious relationship with society by taking into account social responsibility (CSR) is very important for the company's activities. 1 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi The purpose of this study was to determine how the image of social responsibility disclosure and how the influence of size and profitability of the company on the disclosure of corporate social responsibility pulp and paper industry are listed on the Stock Exchange for the period 2012-2015 and PROPER registered in 2015 by the Ministry of Environment and Forestry. The data used are secondary data from annual reports from 2012 to 2015 from a sample of the consumer goods industry companies as many as 12 companies over four years ie from 2012 to 2015 with a total of 48 samples. From these research we can be concluded that the disclosure of social responsibility be quite good or classified medium that is equal to 0.63453 or 63.453 % . Partially three independent variables ( Ln Size, ROA and LEV ) effect on the disclosure of corporate social responsibility , but simultaneously the three independent variables have no effect on the disclosure of corporate social responsibility with a significance value of 0.006. Keywords: Chracteristics of enterprise, social responsibility disclosure companies, SIZE, LEV, and ROA. PENDAHULUAN sosial Saat ini dunia usaha dituntut memberikan untuk memperhatikan maupun fisik, dan kontribusi juga positif lingkungan terhadap kesejahteraan komunitas sekitar dan berperilaku bisnis yang dimana mereka berada (Mirza dan sesuai hanya Imbuh, 1997). Ide tentang CSR atau dan juga dikenal dengan triple buttom etika, bukan memperhatikan keuntungan memenuhi kebutuhan manusia, tetapi line perusahaan juga dituntut untuk fokus Environtmental) bukanlah ide baru dalam mengembangkan hubungan dan telah ada sejak abad ke 19 yang sosial eksternal dimulai dengan revolusi industri. merupakan Revolusi industri yang terjadi di tanggung jawab sosial perusahaan Inggris pada tahun 1760 - 1860 kepada stakeholder. Tanggung jawab memberikan pengaruh yang besar sosial internal maupun eksternal pada perkembangan dunia akuntansi. disebut dengan Corporate Sosial Menurut lingkar studi CSR Indonesia Responsibility. CSR adalah upaya sungguh-sungguh pada kondisi perusahaan CSR organisasi yang merupakan yang kewajiban tidak dari hanya (Economic, entitas Social, bisnis and untuk meminimalkan dampak negatif dan menyediakan barang dan jasa yang memaksimalkan dampak baik bagi masyarakat, tetapi juga operasinya mempertahankan kualitas lingkungan pemangku kepentingan dalam ranah terhadap positif seluruh 2 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi ekonomi, sosial, dan lingkungan agar karena mencapai tujuan pembangunan yang dalam satuan tahanan lingkungan berkelanjutan. masyarakat. Konsep CSR pada umumnya perusahaan berfungsi Kegiatan sebagai sosial perusahaan tidak hanya terhadap masyarakat pemiliknya atau pemegang saham operasi perusahaan. saja dengan adanya juga terhadap para atas sosial kompensasi menyatakan bahwa tanggung jawab tetapi beroperasi ketidaknyamanan terhadap dampak Sehingga konsep CSR stakeholder yang terkait dan atau diharapkan kerusakan lingkungan terkena dampak dari keberadaan yang terjadi di dunia, mulai dari perusahaan. Perusahaan yang penggundulan hutan, polusi udara, menjalankan CSR akan dan air, hingga perubahan iklim memperhatikan dampak operasional dapat dikurangi, dengan demikian perusahaan terhadap kondisi sosial pemerintah dan lingkungan dan berupaya agar peraturan yang mendorong praktik dampaknya positif. terhadap pengungkapan CSR di Praktik CSR di Indonesia masih sangat rendah, hal Indonesia yaitu Undang-Undang terbukti Nomor 40 Tahun 2007, pasal 66 dengan adanya beberapa perusahaan dan 74 yang disahkan pada 20 July asing telah 2007. Pasal 66 ayat (2) bagian c menyebabkan beberapa pencemaran berisi bahwa selain menyampaikan lingkungan. Di Indonesia, istilah laporan keuangan, perusahaan juga CSR semakin populer digunakan diwajibkan melaporkan tanggung sejak jawab sosial dan lingkungan. Pada maupun tahun ini mengeluarkan lokal 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama ayat (1) melakukan CSA (Corporate Social Perseroan Terbatas berisi tentang Activity). Pada tahun 2005 baru ada perseroan 27 perusahaan yang memberikan kegiatan usahanya dibidang dan laporan mengenai aktivitas CSR. atau yang berkaitan sumber CSR sangat penting untuk Undang-Undang daya melaksanakan dilakukan mengingat perusahaan sosial adalah bagian dari masyarakat, dan menjalankan dengan segala alam wajib tanggung jawab lingkungannya. 3 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi Bapepam dan LK telah yang dikeluarkan oleh Bapepeam menerbitkan satu peraturan yaitu selaku lembaga yang mengatur dan Peraturan Nomor X.K.6 lampiran mengawasi Keputusan Ketua Bapepam dan modal dan lembaga keuangan di LK Indonesia. Nomor: Kep- 431/BL/2012 tentang pelaksanaan Suatu perusahaan pasar akan Penyampaian Laporan Tahunan mendapatkan peringkat emas jika Emiten atau Perusahaan Publik. perusahaan telah secara konsisten Penerbitan peraturan ini mencabut menunjukan Keputusan Ketua Bapepam dan lingkungan dalam proses produksi LK KEP-134/BL/2006 atau jasa, melaksanakan bisnis tanggal 7 Desember 2006 tentang yang beretika dan bertanggung Kewajiban Penyampaian Laporan jawab Tahunan peringkat hijau jika perusahaan Nomor: Bagi Emiten dan terhadap Perusahaan Publik dan Keputusan telah Ketua Bapepam dan LK Nomor: lingkungan KEP-40/BL/2007 tanggal 30 Maret dipersyaratkan 2007 melalui tentang Jangka Waktu keunggulan melakukan lebih masyarakat, pengelolaan dari dalam yang peraturan pelaksanaan sistem Penyampaian Laporan Keuangan pengelolaan Berkala dan Laporan Tahunan pemanfaatan sumber daya secara Bagi Perusahaan efisien melalui upaya 4R (reduce, Publik yang Efeknya Tercatat di reuse, recycle, dan recovery) dan Bursa Efek di Indonesia dan di melakukan tanggung jawab sosial Bursa Efek di Negara Lain. dengan baik, peringkat biru jika Emiten Praktik atau pengungkapan lingkungan, perusahaan telah melakukan upaya (disclosure) di Indonesia diatur pengelolaan dalam beberapa ketentuan seperti dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Standar dalam perundang – undangan, Akuntansi Keuangan (PSAK) No. peringkat merah jika perusahaan 1 Revisi 2009 dan peraturan tidak mengenai yang lingkungan hidup sebagaimana di harus dilakukan oleh perusahaan atur dalam undang–undang dan Pernyataan pengungkapan lingkungan melakukan yang pengelolaan 4 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi perusahaan akan mendapatkan barang konsumsi mau tidak mau peringkat hitam jika perusahaan akan sengaja melakukan perbuatan atau produksi dan hal ini berhubungan kelalaian erat dengan masalah pencemaran yang pencemaran atau lingkungan terhadap mengakibatkan kerusakan atau undang limbah lingkungan. Selain itu perusahaan pelanggaran peraturan menghasilkan manufaktur – barang khususnya industri konsumsi adalah undang atau tidak melaksanakan perusahaan yang menjual produk sangsi kepada konsumen sehingga isu administrasi (http://www.menhl.go.id). Corporate keselamatan dan keamanan produk Social menjadi penting untuk Responsibility pada dasarnya dapat diungkapkan kepada masyarakat. diterapkan setiap Hal-hal inilah yang membedakan perusahaan. Akan tetapi tantangan perusahaan sektor industri barang yang suatu konsumsi dari perusahaan lainnya perusahaan berbeda dari tantangan dan hal inilah yang menjadi alasan yang dihadapi oleh perusahaan kuat untuk dilakukannya penelitian lainnya. Salah satu perusahaan tentang pengungkapan tanggung yang menarik untuk dicermati jawab yaitu perusahaan industri makanan perusahaan manufaktur khususnya dan minuman. industri barang konsumsi. dalam dihadapi Perusahaan oleh sosial perusahaan pada manufaktur Oleh karena itu, perusahaan dalam hal ini sektor industri sangat perlu mempertimbangkan barang konsumsi yaitu termasuk lingkungan sosialnya dalam setiap industri yang produk akhirnya keputusan yang diambil. Salah satu berhubungan dengan media yang dapat digunakan untuk perusakan lingkungan. Masalah mengungkapkan informasi sosial limbah dan proses industri, baik dan lingkungan perusahaan adalah limbah cair, limbah padat maupun melalui laporan keuangan tahunan udara, perusahaan yang diterbitkan oleh langsung menjadi masalah lingkungan utama industri ini. perusahaan. Dalam proses produksinya industri tahunan Laporan merupakan keuangan media 5 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi potensial bagi perusahaan untuk dilakukan yang berkaitan dengan menginformasikan karakteristik kepada perusahaan. stakeholder mengenai informasi Karakteristik operasi perusahaan yang dihasilkan dari transaksi yang yang menghasilkan dampak sosial dilakukan yang perusahaan. lingkup tinggi akan menuntut informasi yang pemenuhan tanggung jawab sosial dalam laporan yang lebih tinggi. Pelaksanaan perusahaan semakin diungkapkan keuangan Ruang tanggung jawab diperluas, tidak hanya memberikan disosialisasikan informasi keuangan konvensional salah yang sempit yang terbatas pada pengungkapan angka-angka akuntansi tetapi juga laporan tahunan. sosial akan kepada publik satunya melalui sosial dalam harus mengakomodasi kepentingan para pengambil keputusan dengan cara LANDASAN TEORI menampilkan pertanggungjawaban yang sosialnya, World Bisnis Council for Sustainable mampu Development (WBCD). Corporate social nantinya menampilkan Pengertian Tanggung Jawab Sosial performance responsibility perusahaan secara lengkap. Aspek komitmen pertanggungjawaban usaha sosial merupakan berkelanjutan untuk suuatu oleh bertindak dunia etis merupakan hal yang wajar dan memberikan logis sebagai konsekuensi kontrak pengembangan ekonomi dari komunitas sosial setempat antara perusahaan dan kontribusi dan ataupun kepada masyarakat luas, masyarakat. Pengungkapan sosial bersamaan dengan peningkatan taraf dalam laporan keuangan tahunan hidup perusahaan akan memberikan nilai keluarga. Menurut ISO 26000, CSR tersendiri bagi perusahaan yang go adalah public. organisasi terhadap dampak-dampak dari Dampak sosial perusahaan tergantung dari jenis pekerjanya tanggung keputusan-keputusan atau kegiatannya pada beserta jawab dan seluruh sebuah kegiatan- masyarakat dan karakteristik operasinya. Penelitian lingkungan yang diwujudkan dalam mengenai bentuk perilaku transparan dan etis yang CSR telah banyak 6 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi sejalan dengan berkelanjutan dan pembangunan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. kesejahteraan Tanggung jawab sosial dan lingkungan masyarakat, mempertimbangkan harapan adalah pemangku kepentingan, sejalan dengan berperan hukum yang ditetapkan dan norma- ekonomi norma serta meningkatkan kualitas kehidupan dan terintegritas dengan organisasi secara lingkungan yang bermanfaat, baik bagi menyeluruh. Perseroan sendiri, komunitas setempat, perilaku internasional, komitmen serta Perseroan dalam untuk pembangunan berkelanjutan guna maupun masyarakat pada umumnya. Dasar Hukum CSR Pengungkapan Tanggung Jawab Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Sosial Perusahaan Akuntan Dalam Indonesia telah mengakomodasi tentang interpretasi yang akuntansi pertanggungjawaban sosial, lebih luas, pengungkapan terkait yaitu dengan dalam Pernyataan Standar informasi baik yang Akuntansi Keuangan No. 1 paragraf ke-9 terdapat dalam laporan keuangan : maupun (supplementary ”Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti tanggal perusahaan memegang informasi menganggap pegawai sebagai kelompok laporan yang analisis atas operasi di masa datang, prakiraan keuangan operasi, serta peranan penting bagi industri yang pengguna laporan, manajemen khususnya bagi industri dimana faktorhidup communication) informasi tentang kejadian setelah nilai tambah (value added statement), lingkungan tambahan yang terdiri dari catatan kaki, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan faktor komunikasi lainnya [(Wolk dan Tearney dalam Widiastuti, 2000) memegang dalam Sitepu,2009]. peranan penting”. Di Indonesia, tanggung jawab Pengungkapan sosial perusahaan telah tercantum dalam didefinisikan UU PT No.40 Tahun 2007 tentang sebagai (disclosure) penyediaan sejumlah informasi yang dibutuhkan Perseroan Terbatas pasal 74 mengenai untuk pengoperasian optimal pasar 7 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi modal secaraefisien (Hendriksen, 1996. ΣXij Pengungkapan tanggung jawab sosial i diungkapkan; 0 = jika item I tidak diukur dengan proksi CSRDI (corporate diungkapkan. social responsibility disclosure index) Dengan demikian, 0 ≤ CSRDIj ≤ 1. berdasarkan reporting CSRDI indikator GRI(global initiatives). Pengukuran mengacu pada Kerangka Penelitian penelitian Size perusahaan Haniffa, dkk (2005) dalam Nurkhim (2002), yang : dummy variable : 1 = jika item menggunakan (X1) Pengungkapan contentanalysis dalam mengukur variety dari CSRDI. dasarnya Pendekatan menggunakan ini Tanggung Profitabilitas pada Sosial Perusahaan (X2) pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam (CSRD) (Y) Leverage instrument penelitian diberi nilai 1 jika (X3) diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan.Selanjutnya, setiap item skor dijumlahkan dari untuk Ukuran Perusahan (Size) memperoleh keseluruhan skor untuk Menurut Miswanto dan Husnan (1999), setiap perusahaan. Rumus perhitungan ukuran CSRDI adalah sebagai berikut: menggunakan total aset, penjualan atau perusahaan dapat diukur ekuitas. Jika jumlah aset, penjualan atau ekuitas tersebut besar, maka logaritma ΣX ij CSRDij = X 100% terhadap jumlah tersebut nj untuk tujuan digunakan penelitian. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana Keterangan: CSRDIj Responsibility dapat : diklasifikasikan menurut besar kecil berbagai cara, Corporate Social perusahaan Disclosure Index antara lain: total aktiva, jumlah tenaga perusahaan j, kerja, log size, nilai pasar saham, dan Nj lain-lain. : jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 78 jawab Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar (large 8 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi firm), perusahaan menengah (medium- mengkomunikasikan size) dan perusahaan kecil (small firm). perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan ini terdapat tiga alternatif yang digunakan (Sri Sulastini, 2007). untuk menghitung size perusahaan, yaitu Singvi dan Desai (1971) dalam total Panjaitan (2009) menyebutkan bahwa informasi internal diperuntukkan bagi perusahaan mereka dan aktiva dapat sejumlah penelitian mengungkapkan yang lebih sehingga ukuran Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai empiris. berikut: bahwa H1: perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas perusahaan Total Aktiva Cowen etal (1987) dalam Sembiring (2005) size lebih Ukuran Perusahaan (Size) = perusahaan dan pengungkapan tanggung dalam aktiva sebagai berikut : ukuran sosial perusahaan telah diuji total penelitian perusahaan dapat dihitung dengan rumus dalam jawab (2001) Capitalization) memperoleh pembiayaan eksternal. antara dan dibandingkan kapitalisasi pasar (Market menyadari menjual saham kepada publik ataupun Hubungan bersih berdasarkan menunjukkan manajemen mempermudah dan Fitriani yang bahwa pengungkapan yang lebih baik akan penjualan size perusahaan didasarkan pada total terperinci perusahaan sebab sudah terakumulasi laporan aset, kapitalisasi pasar. Dalam penelitian ini perusahaan besar lebih murah dalam dalam sosial Dalam penelitian Fitriani (2001) didasarkan kepada total aset perusahaan memproduksi informasi Size perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab banyak, sosial perusahaan. menyebabkan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan, memiliki lebih Profitabilitas banyak pemegang saham yang mungkin Profitabilitas berkepentingan dengan program sosial kemampuan perusahaan, dan laporan keuangannya diartikan perusahaan sebagai untuk menghasilkan laba atau profit dalam menyediakan alat yang efisien dalam upaya meningkatkan nilai pemegang 9 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi saham. Terdapat beberapa ukuran untuk Berdasarkan penelitian Agus Purwanto menentukan profitabilitas perusahaan, (2011) dan Anggara Satria Putra (2015) yaitu : return of equity, return on assets, maka earning sebagai berikut : per share, net profit peneliti menggunakan rumus danoperating ratio. Heinze (1976) dalam Sulistiani (2007), menyatakan bahwa Laba Setelah Pajak profitabilitas merupakan faktor yang ROA = ———————— memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen Total Aktiva untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosial kepada Sehingga pemegang semakin Berdasarkan penjelasan di atas, maka saham. tinggi dapat disimpulkan hipotesis sebagai tingkat berikut: profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial Ha2 [Bowman & Haire (1976)dan Preston (1978) dalam Hackston & pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas Tingkat Leverage dengan pengungkapan informasi sosial. profitabilitas berpengaruh terhadap Milne (1996)]. Hackston & Milne (1996) Variabel : Profitabilitas Tingkat leverage adalah untuk dalam melihat kemampuan perusahaan dalam penelitian ini menggunakan Return On menyelesaikan Asset (ROA). ROA adalah perbandingan kepada pihak lain. Perusahaan yang antara laba bersih setelah pajak dengan mempunyai proporsi utang lebih banyak aktiva tingkat dalam struktur permodalannya akan pengembalian investasi total. Rasio ini mempunyai biaya keagenan yang lebih merupakan rasio yang terpenting untuk besar. Jensen dan Meckling (1976) mengetahui mendefinisikan untuk mengukur profitabilitas suatu semua kewajibannya hubungan keagenan perusahaan. Return on asset merupakan sebagai suatu kontrak antara satu atau ukuran efektifitas perusahaan di dalam lebih individu (principal) yang memberi menghasilkan dengan tugas kepada individu lain (agent) untuk memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. melaksanakan pekerjaan yang menjadi keuntungan 10 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi kepentingan pihak pemberi tugas perusahaan dengan tingkat leverage (principal) dengan disertai pemberian yang wewenang kekuasan kepada penerima pengungkapan tanggung jawab sosial tugas untuk mengambil keputusan. Oleh yang dibuatnya agar tidak menjadi karena itu, perusahaan yang mempunyai sorotan leverage tinggi mempunyai kewajiban Berdasarkan penelitian Sembiring (2005) lebih dan Jayanti Purnasiwi maka leverage untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya [Suripto dalam tinggi akan dari para Total Hutang leverage (rasio hutang/aset) semakin LEV = ——————— besar kemungkinan akan melanggar Total Aktiva perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba Berdasarkan penjelasan di atas, maka sekarang lebih tinggi (Belkaoui dan (1989)), supaya laba dapat disimpulkan hipotesis sebagai yang berikut: dilaporkan tinggi maka manajer harus Ha3 mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk : Leverage Marwata terhadap pengungkapan tanggung jawab pertanggungjawaban sosial). Schipper dalam perusahaan berpengaruh mengungkapkan (1981) debtholders. dihitung dengan rumus sebagai berikut : Amalia (2005)]. Semakin tinggi tingkat Karpik mengurangi sosial perusahaan. (2001) menyatakan bahwa semakin tinggi rasio leverage maka akan menyediakan METODE PENELITIAN informasi secara lebih banyak untuk Populasi dan Sampel memenuhi kebutuhan kreditur jangka panjang. Populasi dalam penelitian ini Menurut Belkaoui dan Karpik (1989) dalam semua perusahaan industri (2005) makanan dan minuman yang tercatat (Go mengungkapkan Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) informasi sosial akan mengikuti suatu dan mengikuti program PROPER tahun pengeluaran untuk pengungkapan yang 2015. Perusahaan indusri makanan dan menurunkan pendapatan. Sesuai dengan minuman yang tercatat di BEI digunakan teori sebagai keputusan Sembiring adalah untuk agensi maka manajemen objek karena perusahaan 11 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi tersebut mempunyai kewajiban untuk suatu item informasi yang ditentukan menyampaikan laporan tahunan kepada dalam laporan tahunan atau pun pada pihak luar perusahaan. sustainability Metode pengambilan report, apabila item sampel informasi tidak ada maka diberi skor 0, yang akan digunakan dalam penelitian dan jika item informasi yang ditentukan ini adalah metode purposive sampling ada dalam laporan tahunan maka diberi dengan mengambil sampel yang telah skor 1. Metode ini sering dinamakan ditentukan Checklist sebelumnya berdasarkan data. Checklist dilakukan maksud dan tujuan penelitian. Adapun dengan melihat pengungkapan tanggung kriteria-kriteria yang digunakan dalam jawab social perusahaan yang mencakup penelitian sampel adalah: tujuh kategori, yaitu; lingkungan, energi, 1. Perusahaan industri barang konsumsi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, yang terdaftar di BEI dan sahamnya lain-lain aktif diperdagangkan selama periode keterlibatan 2012-2015. Ketujuh kategori terbagi dalam 90 item 2. Perusahaan yang mengikuti program kerja, masyarakat produk, dan umum. pengungkapan. Berdasarkan peraturan PROPER tahun 2015. 3. Informasi tenaga Bapepam No.VIII.G.2 tentang laporan pengungkapan sosial tahunan dan kesesuaian item tersebut diungkapkan pada laporan tahunan untuk diaplikasikan di Indonesia maka perusahaan yang bersangkutan selama penyesuaian periode 2012-2015. Duabelas item dihapuskan karena kurang kemudian dilakukan. sesuai untuk diterapkan dengan kondisi di Indonesia sehingga secara total tersisa VARIABEL DATA 78 item pengungkapan. Tujuh puluh Variabel Dependen Variabel penelitian ini yang adalah diteliti dalam delapan item tersebut kemudian pengungkapan disesuaikan kembali dengan masing- informasi lingkungan dan sosial dalam masing sektor industri sehingga item laporan pengungkapan yang diharapkan dari tahunan perusahaan yang bersangkutan. Pengukuran variabel ini setiap sektor berbeda-beda. dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya 12 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi menghasilkan Variabel Independen Variabel Independen keuntungan selama periode tertentu. (independent variable) adalah variabel Indikator : ROA = Laba Setelah Pajak yang memberikan respon/reaksi jika Total Aktiva dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel yang digunakan adalah 3. karakteristik perusahaan. Karakteristik Konsep : Tingkat Leverage Definisi : Ukuran perusahaan menjelaskan variasi luas kemampuan pengungkapan sosial memenuhi kewajibannya. tahunan, dalam laporan karakteristik perusahaan profitabilitas, dan perusahaan untuk Indikator : LEV = Total Hutang diproksikan dalam ukuran perusahaan (Size), mengenai Total Aktiva tingkat leverage. . 1. Konsep HASIL DAN PEMBAHASAN : Ukuran (size) 1. Analisis Deskriptif Perusahaan Definisi : Besarmya struktur modal suatu penelitian perusahaan. ini total Dalam aktiva yang digunakan adalah dalam milyaran rupiah dan untuk menyederhanakan data yang diperoleh sehingga 2. Uji Asumsi Klasik memperoleh Uji Normalitas elastisitas yang lebih baik maka total Berdasarkan hasil uji normalitas, syarat aktiva lolos uji normalitas sudah terpenuhi. ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (Ln). Indikator : Size = Log Natural (Total Aktiva) 2. Konsep : Profitabilitas Definisi kemampuan : Ukuran perusahaaan mengenai dalam 13 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi Berdasarkan grafik normal plot setelah Coefficientsa dilakukan transformasi Ln, terlihat titik- Collinearity Statistics titik menyebar disekitar garis diagonal. Model Hasil 1 (Constant) tersebut model regresi menunjukkan bahwa memenuhi asumsi normalitas. Tolerance VIF SIZE ,913 1,095 ROA ,898 1,113 LEV ,953 1,049 a. Dependent Variable: CSR Uji Autokorelasi Model Summaryb DurbinModel Watson 1 1,651 a. Predictors: (Constant), LEV, SIZE, ROA b. Dependent Variable: CSR Hasil uji Kolmogorov-Smirnov nilai Karena nilai Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,200. Durbin Watson berada diantara 1,65< DW< 2,35 artinya Signifikansi 0,200 lebih besar daripada artinya tidak terjadi gejala autokorelasi tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = dalam model regresi ini. 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Uji Heteroskedastisitas . Uji Multikolonieritas Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa nilai tolerance pada seluruh variabel lebih besar dari 0,10 (Tol > 0,10) dan VIF pada seluruh variable lebih kecil dari 10 (VIF < 10), artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi ini. Dari diagram scatterplot yang diperoleh setelah data diolah melalui SPSS 22 14 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi dapat diketahui bahwa titik data Koefisien 4. regresi (β3) LEV menyebar secara acak serta tersebar di sebesar 0,146, hal ini menunjukan bahwa atas maupun di bawah angka 0 pada jika sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi penambahan heterokedastisitas pada model regresi sebesar 1 tahun maka mempengaruhi tersebut sehingga dan dapat digunakan tindakan pengungkapan CSR sebesar dalam pengujian regresi linier berganda. 0,146. Analisis Regresi Linier Berganda Uji Koefisien Determinasi (R2 ) ukuran leverage (karena mengalami tanda positif) CSRD = 0,636 - 0,005 Ln SIZE + 0,004 Model Summaryb ROA + 0,146 LEV Dari persamaan di atas dapat Model dianalisis sebagai berikut: 1. R 1 ,49 2a Nilai konstanta (β0) di atas Adjusted Std. Error R R of the Square Square Estimate ,242 ,191 ,12556 a. Predictors: (Constant), LEV, SIZE, ROA sebesar 0,636, hal ini menunjukkan b. Dependent Variable: CSR bahwa jika tanpa variabel SIZE dan ROA, nilai CSRD tetap dapat Pada tabel diatas, memiliki nilai mengungkapkan CSR meskipun tidak Adjused R2 sebesar 0,191 atau 19,1%. dipengaruhi oleh Ln SIZE dan ROA Hal ini berarti 19,1% pengungkapan sebesar 0,636. 2. CSR dapat dijelaskan oleh variasi dari Koefisien regresi (β1) Ln Size ketiga sebesar -0,005, hal ini menunjukkan setiap pengurangan (karena tindakan pengungkapan sedangkan 80,9% sisanya dijelaskan oleh CSR sebab-sebab yang lain diluar model. Koefisien regresi (β2) ROA Uji Parsial (Uji T) 0,004, hal ini menyatakan bahwa setiap 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Ln penambahan (karena tanda positif) 1% , SIZE) maka Ukuran akan size (ROA) dan tingkat leverage (LEV) sebesar -0,005. 3. independen perusahaan (Ln total aset), profitabilitas tanda negatif) Rp. 1,- maka akan berkurang pula variabel mempengaruhi tindakan pengungkapan CSR sebesar 0,004. perusahaan (Ln SIZE) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,131 15 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi yang berarti lebih besar dari α = 0,05 0.05) maka Ha4 diterima atau dapat (0,131 diartikan > 0,05). Berdasarkan nilai bahwa secara tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha1 (bersama-sama) ditolak atau ukuran perusahaan (size, profitabilitas dan tingkat leverage tidak variabel serentak independen memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan) pengungkapan tanggung jawab sosial pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. perusahaan. 2. Pengaruh Profitabilitas (ROA) Berdasarkan hasil analisis terhadap signifikansi sebesar 0,05 yang berarti 12 perusahaan yang menjadi sampel dari sama dengan dari α = 0,05 (0,05 = 0,05). nilai tersebut tahun 2012-2015 dalam penelitian ini, dapat maka dapat disimpulkan yaitu sebagian disimpulkan bahwa Ha2 diterima atau profitabilitas signifikan memiliki terhadap terhadap KESIMPULAN Profitabilitas (ROA) memiliki nilai Berdasarkan berpengaruh besar pengaruh perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada pengungkapan tahun 2012-2015 telah membuat laporan tanggung jawab sosial perusahaan. tahunan namun hanya 12 perusahaan yang mengungkapkan CSR di dalam 3. Pengaruh Leverage (LEV) Leverage (LEV) memiliki laporannya. Pengungkapan CSR yang nilai dilaksanakan oleh perusahaan Industri signifikansi sebesar 0,106 yang berarti Barang Konsumsi di Indonesia bisa lebih besar dari α = 0,05 (0,106 > 0,05). Berdasarkan nilai tersebut dikatakan dapat tidak signifikan memiliki terhadap karena rata-rata pengungkapan sebesar 0,63453 atau disimpulkan bahwa Ha3 ditolak atau leverge baik 63,453% pengaruh dari seluruh total pengungkapan. Pengungkapan CSR dari pengungkapan tahun tanggung jawab sosial perusahaan. 2012-2015 pengungkapan diketahui tertinggi bahwa adalah PT. Unilever Indonesia Tbk dan terendah Uji Simultan (Uji F) adalah PT. Merck Sharp Dhome Pharma, Diketahui bahwa dari hasil uji F Tbk. Pengaruh masing-masing variabel diperoleh tingkat signifikansi F sebesar independen adalah sebagai berikut yaitu, 0.006 lebih kecil dari 0.05 atau (0.006 < size perusahaan berpengaruh negatif 16 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunannya. Bagi sosial barang perusahaan supaya lebih memperhatikan profitabilitas lingkungan sosialnya, mengingat antara persahaan konsumsi Industri namun berpengaruh positif sedangkan tingkat perusahaan dan masyarakat leverage tidak berpengaruh terhadap memiliki kepentingan. pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan perusahaan Industri barang konsumsi. pertanggung jawaban sosialnya akan yang saling Perilaku mengabaikan merugikan perusahaan itu sendiri. SARAN Berdasarkan keterbatasan di atas DAFTAR PUSTAKA penulis mengajukan beberapa saran yaitu : analisis regresi dalam penelitian ini Aldilla menghasilkan Adjusted R Square (R2) yang cukup rendah walaupun model regresinya secara statistik signifikan dalam menjelaskan pengaruh variabel- Anggraini. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktofaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan –perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Simposum Nasional Akuntansi 9. variabel independen terhadap variabel dependen, dengan demikian penelitian selanjutnya dapat menambahkan atau menggunakan menjelaskan variabel jumlah lain untuk pengungkapan tanggung jawab sosial oleh perusahaan. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dan tanggung item-item jawab pengungkapan sosial Belkaoui. A, and Karpik. P.G 1989. “Determinants of the Corporate Decision to Disclose Social Information”. Accounting, Auditing and Accountability Journal Ekonomi. Vol. 1, No.1. hendaknya senantiasa diperbaharui sesuai dengan kondisi masyarakat serta peraturan yang berlaku. Bagi manajemen perusahaan diharapkan lebih terbuka Devina, Florence., Suryanto, L dan Zulaikha. 2004. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan dalam mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Noor, Rahiemah,. 2009. “Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Corporate Social Responsibility dan Kinerja Finansial”.Universitas Airlangga. tanggungjawab 17 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi Djoko Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Jurnal Maksi, Vol. 4, Agustus : 16177. Suhardjanto dan Shinta Nugraheni. 2012. “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Akuntansi Vol. 16, No. 2, Mei 2012. Mitha Restuti dan Cecilia Nathaniel. 2012. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Earning Response Coeficient”. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 3, No. 1, 2012, pp: 40-48. Purwanto, Agus. 2011. ”Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Terhadap Corporate Social Responsibility”. Jurnal Akuntansi & Auditing Vol. 8, No. 1, November 2011. Eny Maryati dan Bambang Tjahjadi. 2013. “Analisis Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Govarnance Terhadap Kinerja Keuangan Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 1, April 2013. Putra, Anggara Satria. 2015. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013)”. Jurnal Nominal . Vol. 4, No,2. Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,” BP Universitas Diponegoro. Semarang. Purnasiwi, Jayanti. 2010. “Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas, dan Leverage Terhdadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. FE Universitas Diponegoro. Semarang. Hendriksen, Eldon S. 1996. Teori Akuntansi. Penerbit : AK Group. Yogyakarta. Kurnianto, Eko Adhy, 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. Skripsi FE Universitas Diponegoro. Semarang. Putri Fika Hidayansyah, Musa Hubeis, dan Abdul Kohar Irwanto. 2015. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan dan Harga Saham Pada Sektor Properti di Bursa Efek 18 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi Indonesia”. Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 1, April 2015. Social Responsibility Dalam Mengatasi Eksternalitas PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang. Sari, Rizkia Anggita. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Dsiclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Nominal Vol. 1, No. 1, 2012. Websites : www.csrindonesia.com Sembiring, Eddy. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan tanggung Jawab Sosial : Study Empiris Pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.” Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. www.google.com www.idx.co.id www.menhl.go.id Sudarmadji, Ardi Murdoko. 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan”. Procceding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil), Vol. 2. Solihin, Ismail. 2008.”Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability”. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta. Ulfa, Maria. 2009. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure”. Skripsi FE Universitas Islam Indonesia. Zamroni Mahfudh, Muhammad. 2013. “Implementasi Corporate 19 Universitas Gunadarma, 2016 Jurnal Akuntansi 20 Universitas Gunadarma, 2016