JURNAL SKRIPSI - Repository Universitas Gunadarma

advertisement
Jurnal Akuntansi
PENGARUH SIZE, PROFITABILITAS, DAN TINGKAT LEVERAGE
TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR PADA PERUSAHAAN SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
2012-2015
Irma Selvyani Br Karo Sekali / 28212140
Dr. Rini Tesniwati SE, MM
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi-Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok-1624
[email protected]
ABSTRAK
Peningkatkan laba perusahaan dan memaksimumkan nilai perusahaan
merupakan tujuan yang saling berkaitan untuk meningkatkan kesejahteraan para
pemegang saham, sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan penting dalam menjaga
kelangsungan perusahaan. Namun disisi lain industri mesti menjaga keselarasan
hubungannya dengan masyarakat dengan memperhatikan tanggung jawab sosial (CSR)
yang sangat penting bagi kelancaran aktivitas perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengungkapan tanggung
jawab sosial dan pengaruh size, profitabilitas dan tingkat leverage perusahaan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan industri pulp dan kertas yang terdaftar
di BEI periode 2012-2015 dan terdaftar dalam PROPER 2015 oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan tahunan 2012-2015 dari sampel perusahaan industri barang konsumsi sebanyak
12 perusahaan selama empat tahun yaitu 2012-2015 dengan total 48 sampel.
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa pengungkapan
tanggung jawab sosial dikatakan cukup baik atau dikategorikan menengah yaitu sebesar
0,63453 atau 63,453%. Secara parsial ketiga variabel independen (Ln Size, ROA dan
LEV) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan namun
secara simultan ketiga variabel independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai signifikansi 0,006.
Kata Kunci : Karakteristik perusahaan, pengungkapan tanggung jawab sosial
Perusahaan, SIZE, ROA dan LEV.
ABSTRACT
Improving corporate profits and maximize the value of the company is
interrelated objectives to improve the welfare of shareholders, so that it becomes an
important consideration in maintaining the continuity of the company. On the other
hand the industry must maintain a harmonious relationship with society by taking into
account social responsibility (CSR) is very important for the company's activities.
1
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
The purpose of this study was to determine how the image of social
responsibility disclosure and how the influence of size and profitability of the company
on the disclosure of corporate social responsibility pulp and paper industry are listed on
the Stock Exchange for the period 2012-2015 and PROPER registered in 2015 by the
Ministry of Environment and Forestry. The data used are secondary data from annual
reports from 2012 to 2015 from a sample of the consumer goods industry companies as
many as 12 companies over four years ie from 2012 to 2015 with a total of 48 samples.
From these research we can be concluded that the disclosure of social
responsibility be quite good or classified medium that is equal to 0.63453 or 63.453 % .
Partially three independent variables ( Ln Size, ROA and LEV ) effect on the disclosure
of corporate social responsibility , but simultaneously the three independent variables
have no effect on the disclosure of corporate social responsibility with a significance
value of 0.006.
Keywords: Chracteristics of enterprise, social responsibility disclosure companies,
SIZE, LEV, and ROA.
PENDAHULUAN
sosial
Saat ini dunia usaha dituntut
memberikan
untuk
memperhatikan
maupun
fisik,
dan
kontribusi
juga
positif
lingkungan
terhadap kesejahteraan komunitas
sekitar dan berperilaku bisnis yang
dimana mereka berada (Mirza dan
sesuai
hanya
Imbuh, 1997). Ide tentang CSR atau
dan
juga dikenal dengan triple buttom
etika,
bukan
memperhatikan
keuntungan
memenuhi kebutuhan manusia, tetapi
line
perusahaan juga dituntut untuk fokus
Environtmental) bukanlah ide baru
dalam mengembangkan hubungan
dan telah ada sejak abad ke 19 yang
sosial
eksternal
dimulai dengan revolusi industri.
merupakan
Revolusi industri yang terjadi di
tanggung jawab sosial perusahaan
Inggris pada tahun 1760 - 1860
kepada stakeholder. Tanggung jawab
memberikan pengaruh yang besar
sosial internal maupun eksternal
pada perkembangan dunia akuntansi.
disebut dengan Corporate Sosial
Menurut lingkar studi CSR Indonesia
Responsibility.
CSR adalah upaya sungguh-sungguh
pada
kondisi
perusahaan
CSR
organisasi
yang
merupakan
yang
kewajiban
tidak
dari
hanya
(Economic,
entitas
Social,
bisnis
and
untuk
meminimalkan dampak negatif dan
menyediakan barang dan jasa yang
memaksimalkan
dampak
baik bagi masyarakat, tetapi juga
operasinya
mempertahankan kualitas lingkungan
pemangku kepentingan dalam ranah
terhadap
positif
seluruh
2
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
ekonomi, sosial, dan lingkungan agar
karena
mencapai tujuan pembangunan yang
dalam satuan tahanan lingkungan
berkelanjutan.
masyarakat.
Konsep CSR pada umumnya
perusahaan
berfungsi
Kegiatan
sebagai
sosial
perusahaan tidak hanya terhadap
masyarakat
pemiliknya atau pemegang saham
operasi
perusahaan.
saja
dengan
adanya
juga
terhadap
para
atas
sosial
kompensasi
menyatakan bahwa tanggung jawab
tetapi
beroperasi
ketidaknyamanan
terhadap
dampak
Sehingga
konsep
CSR
stakeholder yang terkait dan atau
diharapkan kerusakan lingkungan
terkena dampak dari keberadaan
yang terjadi di dunia, mulai dari
perusahaan.
Perusahaan
yang
penggundulan hutan, polusi udara,
menjalankan
CSR
akan
dan air, hingga perubahan iklim
memperhatikan dampak operasional
dapat dikurangi, dengan demikian
perusahaan terhadap kondisi sosial
pemerintah
dan lingkungan dan berupaya agar
peraturan yang mendorong praktik
dampaknya positif.
terhadap pengungkapan CSR di
Praktik CSR di Indonesia masih
sangat
rendah,
hal
Indonesia yaitu Undang-Undang
terbukti
Nomor 40 Tahun 2007, pasal 66
dengan adanya beberapa perusahaan
dan 74 yang disahkan pada 20 July
asing
telah
2007. Pasal 66 ayat (2) bagian c
menyebabkan beberapa pencemaran
berisi bahwa selain menyampaikan
lingkungan. Di Indonesia, istilah
laporan keuangan, perusahaan juga
CSR semakin populer digunakan
diwajibkan melaporkan tanggung
sejak
jawab sosial dan lingkungan. Pada
maupun
tahun
ini
mengeluarkan
lokal
1990-an.
Beberapa
perusahaan sebenarnya telah lama
ayat
(1)
melakukan CSA (Corporate Social
Perseroan Terbatas berisi tentang
Activity). Pada tahun 2005 baru ada
perseroan
27 perusahaan yang memberikan
kegiatan usahanya dibidang dan
laporan mengenai aktivitas CSR.
atau
yang
berkaitan
sumber
CSR sangat penting untuk
Undang-Undang
daya
melaksanakan
dilakukan mengingat perusahaan
sosial
adalah bagian dari masyarakat,
dan
menjalankan
dengan
segala
alam
wajib
tanggung
jawab
lingkungannya.
3
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
Bapepam
dan
LK
telah
yang dikeluarkan oleh Bapepeam
menerbitkan satu peraturan yaitu
selaku lembaga yang mengatur dan
Peraturan Nomor X.K.6 lampiran
mengawasi
Keputusan Ketua Bapepam dan
modal dan lembaga keuangan di
LK
Indonesia.
Nomor:
Kep-
431/BL/2012
tentang
pelaksanaan
Suatu
perusahaan
pasar
akan
Penyampaian Laporan Tahunan
mendapatkan peringkat emas jika
Emiten atau Perusahaan Publik.
perusahaan telah secara konsisten
Penerbitan peraturan ini mencabut
menunjukan
Keputusan Ketua Bapepam dan
lingkungan dalam proses produksi
LK
KEP-134/BL/2006
atau jasa, melaksanakan bisnis
tanggal 7 Desember 2006 tentang
yang beretika dan bertanggung
Kewajiban Penyampaian Laporan
jawab
Tahunan
peringkat hijau jika perusahaan
Nomor:
Bagi
Emiten
dan
terhadap
Perusahaan Publik dan Keputusan
telah
Ketua Bapepam dan LK Nomor:
lingkungan
KEP-40/BL/2007 tanggal 30 Maret
dipersyaratkan
2007
melalui
tentang
Jangka
Waktu
keunggulan
melakukan
lebih
masyarakat,
pengelolaan
dari
dalam
yang
peraturan
pelaksanaan
sistem
Penyampaian Laporan Keuangan
pengelolaan
Berkala dan Laporan Tahunan
pemanfaatan sumber daya secara
Bagi
Perusahaan
efisien melalui upaya 4R (reduce,
Publik yang Efeknya Tercatat di
reuse, recycle, dan recovery) dan
Bursa Efek di Indonesia dan di
melakukan tanggung jawab sosial
Bursa Efek di Negara Lain.
dengan baik, peringkat biru jika
Emiten
Praktik
atau
pengungkapan
lingkungan,
perusahaan telah melakukan upaya
(disclosure) di Indonesia diatur
pengelolaan
dalam beberapa ketentuan seperti
dipersyaratkan sebagaimana diatur
dalam
Standar
dalam perundang – undangan,
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
peringkat merah jika perusahaan
1 Revisi 2009 dan peraturan
tidak
mengenai
yang
lingkungan hidup sebagaimana di
harus dilakukan oleh perusahaan
atur dalam undang–undang dan
Pernyataan
pengungkapan
lingkungan
melakukan
yang
pengelolaan
4
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
perusahaan
akan
mendapatkan
barang konsumsi mau tidak mau
peringkat hitam jika perusahaan
akan
sengaja melakukan perbuatan atau
produksi dan hal ini berhubungan
kelalaian
erat dengan masalah pencemaran
yang
pencemaran
atau
lingkungan
terhadap
mengakibatkan
kerusakan
atau
undang
limbah
lingkungan. Selain itu perusahaan
pelanggaran
peraturan
menghasilkan
manufaktur
–
barang
khususnya
industri
konsumsi
adalah
undang atau tidak melaksanakan
perusahaan yang menjual produk
sangsi
kepada konsumen sehingga isu
administrasi
(http://www.menhl.go.id).
Corporate
keselamatan dan keamanan produk
Social
menjadi
penting
untuk
Responsibility pada dasarnya dapat
diungkapkan kepada masyarakat.
diterapkan
setiap
Hal-hal inilah yang membedakan
perusahaan. Akan tetapi tantangan
perusahaan sektor industri barang
yang
suatu
konsumsi dari perusahaan lainnya
perusahaan berbeda dari tantangan
dan hal inilah yang menjadi alasan
yang dihadapi oleh perusahaan
kuat untuk dilakukannya penelitian
lainnya. Salah satu perusahaan
tentang pengungkapan tanggung
yang menarik untuk dicermati
jawab
yaitu perusahaan industri makanan
perusahaan manufaktur khususnya
dan minuman.
industri barang konsumsi.
dalam
dihadapi
Perusahaan
oleh
sosial
perusahaan
pada
manufaktur
Oleh karena itu, perusahaan
dalam hal ini sektor industri
sangat perlu mempertimbangkan
barang konsumsi yaitu termasuk
lingkungan sosialnya dalam setiap
industri yang produk akhirnya
keputusan yang diambil. Salah satu
berhubungan
dengan
media yang dapat digunakan untuk
perusakan lingkungan. Masalah
mengungkapkan informasi sosial
limbah dan proses industri, baik
dan lingkungan perusahaan adalah
limbah cair, limbah padat maupun
melalui laporan keuangan tahunan
udara,
perusahaan yang diterbitkan oleh
langsung
menjadi
masalah
lingkungan utama industri ini.
perusahaan.
Dalam proses produksinya industri
tahunan
Laporan
merupakan
keuangan
media
5
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
potensial bagi perusahaan untuk
dilakukan yang berkaitan dengan
menginformasikan
karakteristik
kepada
perusahaan.
stakeholder mengenai informasi
Karakteristik operasi perusahaan
yang dihasilkan dari transaksi yang
yang menghasilkan dampak sosial
dilakukan
yang
perusahaan.
lingkup
tinggi
akan
menuntut
informasi
yang
pemenuhan tanggung jawab sosial
dalam
laporan
yang lebih tinggi. Pelaksanaan
perusahaan
semakin
diungkapkan
keuangan
Ruang
tanggung
jawab
diperluas, tidak hanya memberikan
disosialisasikan
informasi keuangan konvensional
salah
yang sempit yang terbatas pada
pengungkapan
angka-angka akuntansi tetapi juga
laporan tahunan.
sosial
akan
kepada
publik
satunya
melalui
sosial
dalam
harus mengakomodasi kepentingan
para pengambil keputusan dengan
cara
LANDASAN TEORI
menampilkan
pertanggungjawaban
yang
sosialnya,
World Bisnis Council for Sustainable
mampu
Development (WBCD). Corporate social
nantinya
menampilkan
Pengertian Tanggung Jawab Sosial
performance
responsibility
perusahaan secara lengkap. Aspek
komitmen
pertanggungjawaban
usaha
sosial
merupakan
berkelanjutan
untuk
suuatu
oleh
bertindak
dunia
etis
merupakan hal yang wajar dan
memberikan
logis sebagai konsekuensi kontrak
pengembangan ekonomi dari komunitas
sosial
setempat
antara
perusahaan
dan
kontribusi
dan
ataupun
kepada
masyarakat
luas,
masyarakat. Pengungkapan sosial
bersamaan dengan peningkatan taraf
dalam laporan keuangan tahunan
hidup
perusahaan akan memberikan nilai
keluarga. Menurut ISO 26000, CSR
tersendiri bagi perusahaan yang go
adalah
public.
organisasi terhadap dampak-dampak dari
Dampak sosial perusahaan
tergantung
dari
jenis
pekerjanya
tanggung
keputusan-keputusan
atau
kegiatannya
pada
beserta
jawab
dan
seluruh
sebuah
kegiatan-
masyarakat
dan
karakteristik operasinya. Penelitian
lingkungan yang diwujudkan dalam
mengenai
bentuk perilaku transparan dan etis yang
CSR
telah
banyak
6
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
sejalan
dengan
berkelanjutan
dan
pembangunan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
kesejahteraan
Tanggung jawab sosial dan lingkungan
masyarakat, mempertimbangkan harapan
adalah
pemangku kepentingan, sejalan dengan
berperan
hukum yang ditetapkan dan norma-
ekonomi
norma
serta
meningkatkan kualitas kehidupan dan
terintegritas dengan organisasi secara
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
menyeluruh.
Perseroan sendiri, komunitas setempat,
perilaku
internasional,
komitmen
serta
Perseroan
dalam
untuk
pembangunan
berkelanjutan
guna
maupun masyarakat pada umumnya.
Dasar Hukum CSR
Pengungkapan Tanggung Jawab
Standar Akuntansi Keuangan yang
dikeluarkan
oleh
Ikatan
Sosial Perusahaan
Akuntan
Dalam
Indonesia telah mengakomodasi tentang
interpretasi
yang
akuntansi pertanggungjawaban sosial,
lebih luas, pengungkapan terkait
yaitu
dengan
dalam
Pernyataan
Standar
informasi
baik
yang
Akuntansi Keuangan No. 1 paragraf ke-9
terdapat dalam laporan keuangan
:
maupun
(supplementary
”Perusahaan dapat pula menyajikan
laporan
tambahan
seperti
tanggal
perusahaan
memegang
informasi
menganggap pegawai sebagai kelompok
laporan
yang
analisis
atas
operasi
di
masa
datang,
prakiraan keuangan operasi, serta
peranan penting bagi industri yang
pengguna
laporan,
manajemen
khususnya bagi industri dimana faktorhidup
communication)
informasi tentang kejadian setelah
nilai tambah (value added statement),
lingkungan
tambahan
yang terdiri dari catatan kaki,
laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan
faktor
komunikasi
lainnya
[(Wolk
dan
Tearney dalam Widiastuti, 2000)
memegang
dalam Sitepu,2009].
peranan penting”.
Di Indonesia, tanggung jawab
Pengungkapan
sosial perusahaan telah tercantum dalam
didefinisikan
UU PT No.40 Tahun 2007 tentang
sebagai
(disclosure)
penyediaan
sejumlah informasi yang dibutuhkan
Perseroan Terbatas pasal 74 mengenai
untuk
pengoperasian
optimal
pasar
7
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
modal secaraefisien (Hendriksen, 1996.
ΣXij
Pengungkapan tanggung jawab sosial
i diungkapkan; 0 = jika item I tidak
diukur dengan proksi CSRDI (corporate
diungkapkan.
social responsibility disclosure index)
Dengan demikian, 0 ≤ CSRDIj ≤ 1.
berdasarkan
reporting
CSRDI
indikator
GRI(global
initiatives).
Pengukuran
mengacu
pada
Kerangka Penelitian
penelitian
Size perusahaan
Haniffa, dkk (2005) dalam Nurkhim
(2002),
yang
: dummy variable : 1 = jika item
menggunakan
(X1)
Pengungkapan
contentanalysis dalam mengukur variety
dari
CSRDI.
dasarnya
Pendekatan
menggunakan
ini
Tanggung
Profitabilitas
pada
Sosial Perusahaan
(X2)
pendekatan
dikotomi yaitu setiap item CSR dalam
(CSRD) (Y)
Leverage
instrument penelitian diberi nilai 1 jika
(X3)
diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak
diungkapkan.Selanjutnya,
setiap
item
skor
dijumlahkan
dari
untuk
Ukuran Perusahan (Size)
memperoleh keseluruhan skor untuk
Menurut Miswanto dan Husnan (1999),
setiap perusahaan. Rumus perhitungan
ukuran
CSRDI adalah sebagai berikut:
menggunakan total aset, penjualan atau
perusahaan
dapat
diukur
ekuitas. Jika jumlah aset, penjualan atau
ekuitas tersebut besar, maka logaritma
ΣX ij
CSRDij =
X 100%
terhadap jumlah tersebut
nj
untuk
tujuan
digunakan
penelitian.
Ukuran
perusahaan adalah suatu skala dimana
Keterangan:
CSRDIj
Responsibility
dapat
:
diklasifikasikan
menurut
besar
kecil
berbagai
cara,
Corporate
Social
perusahaan
Disclosure
Index
antara lain: total aktiva, jumlah tenaga
perusahaan j,
kerja, log size, nilai pasar saham, dan
Nj
lain-lain.
: jumlah item untuk perusahaan
j, nj ≤ 78
jawab
Pada
dasarnya
ukuran
perusahaan hanya terbagi dalam 3
kategori yaitu perusahaan besar (large
8
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
firm), perusahaan menengah (medium-
mengkomunikasikan
size) dan perusahaan kecil (small firm).
perusahaan.
Penentuan
ukuran
perusahaan
ini
terdapat tiga alternatif yang digunakan
(Sri Sulastini, 2007).
untuk menghitung size perusahaan, yaitu
Singvi dan Desai (1971) dalam
total
Panjaitan (2009) menyebutkan bahwa
informasi
internal
diperuntukkan
bagi
perusahaan
mereka
dan
aktiva
dapat
sejumlah
penelitian
mengungkapkan
yang
lebih
sehingga
ukuran
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
dapat disimpulkan hipotesis sebagai
empiris.
berikut:
bahwa
H1:
perusahaan yang lebih besar melakukan
aktivitas
perusahaan
Total Aktiva
Cowen etal (1987) dalam Sembiring
(2005)
size
lebih
Ukuran Perusahaan (Size) =
perusahaan dan pengungkapan tanggung
dalam
aktiva
sebagai berikut :
ukuran
sosial perusahaan telah diuji
total
penelitian
perusahaan dapat dihitung dengan rumus
dalam
jawab
(2001)
Capitalization)
memperoleh pembiayaan eksternal.
antara
dan
dibandingkan kapitalisasi pasar (Market
menyadari
menjual saham kepada publik ataupun
Hubungan
bersih
berdasarkan
menunjukkan
manajemen
mempermudah
dan
Fitriani
yang
bahwa pengungkapan yang lebih baik
akan
penjualan
size perusahaan didasarkan pada total
terperinci
perusahaan sebab sudah terakumulasi
laporan
aset,
kapitalisasi pasar. Dalam penelitian ini
perusahaan besar lebih murah dalam
dalam
sosial
Dalam penelitian Fitriani (2001)
didasarkan kepada total aset perusahaan
memproduksi
informasi
Size
perusahaan
berpengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab
banyak,
sosial perusahaan.
menyebabkan dampak yang lebih besar
terhadap lingkungan, memiliki lebih
Profitabilitas
banyak pemegang saham yang mungkin
Profitabilitas
berkepentingan dengan program sosial
kemampuan
perusahaan, dan laporan keuangannya
diartikan
perusahaan
sebagai
untuk
menghasilkan laba atau profit dalam
menyediakan alat yang efisien dalam
upaya meningkatkan nilai pemegang
9
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
saham. Terdapat beberapa ukuran untuk
Berdasarkan penelitian Agus Purwanto
menentukan profitabilitas perusahaan,
(2011) dan Anggara Satria Putra (2015)
yaitu : return of equity, return on assets,
maka
earning
sebagai berikut :
per
share,
net
profit
peneliti
menggunakan
rumus
danoperating ratio. Heinze (1976) dalam
Sulistiani (2007), menyatakan bahwa
Laba Setelah Pajak
profitabilitas merupakan faktor yang
ROA = ————————
memberikan kebebasan dan fleksibilitas
kepada
manajemen
Total Aktiva
untuk
mengungkapkan pertanggung jawaban
sosial
kepada
Sehingga
pemegang
semakin
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
saham.
tinggi
dapat disimpulkan hipotesis sebagai
tingkat
berikut:
profitabilitas perusahaan maka semakin
besar pengungkapan informasi sosial
Ha2
[Bowman & Haire (1976)dan Preston
(1978)
dalam
Hackston
&
pengungkapan
tanggung
jawab
sosial
perusahaan.
menemukan tidak ada hubungan yang
signifikan antara tingkat profitabilitas
Tingkat Leverage
dengan pengungkapan informasi sosial.
profitabilitas
berpengaruh
terhadap
Milne
(1996)]. Hackston & Milne (1996)
Variabel
: Profitabilitas
Tingkat leverage adalah untuk
dalam
melihat kemampuan perusahaan dalam
penelitian ini menggunakan Return On
menyelesaikan
Asset (ROA). ROA adalah perbandingan
kepada pihak lain. Perusahaan yang
antara laba bersih setelah pajak dengan
mempunyai proporsi utang lebih banyak
aktiva
tingkat
dalam struktur permodalannya akan
pengembalian investasi total. Rasio ini
mempunyai biaya keagenan yang lebih
merupakan rasio yang terpenting untuk
besar. Jensen dan Meckling (1976)
mengetahui
mendefinisikan
untuk
mengukur
profitabilitas
suatu
semua
kewajibannya
hubungan
keagenan
perusahaan. Return on asset merupakan
sebagai suatu kontrak antara satu atau
ukuran efektifitas perusahaan di dalam
lebih individu (principal) yang memberi
menghasilkan
dengan
tugas kepada individu lain (agent) untuk
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
melaksanakan pekerjaan yang menjadi
keuntungan
10
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
kepentingan
pihak
pemberi
tugas
perusahaan dengan tingkat leverage
(principal) dengan disertai pemberian
yang
wewenang kekuasan kepada penerima
pengungkapan tanggung jawab sosial
tugas untuk mengambil keputusan. Oleh
yang dibuatnya agar tidak menjadi
karena itu, perusahaan yang mempunyai
sorotan
leverage tinggi mempunyai kewajiban
Berdasarkan penelitian Sembiring (2005)
lebih
dan Jayanti Purnasiwi maka leverage
untuk
memenuhi
kebutuhan
informasi krediturnya [Suripto dalam
tinggi
akan
dari
para
Total Hutang
leverage (rasio hutang/aset) semakin
LEV = ———————
besar kemungkinan akan melanggar
Total Aktiva
perjanjian kredit sehingga perusahaan
akan berusaha untuk melaporkan laba
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
sekarang lebih tinggi (Belkaoui dan
(1989)),
supaya
laba
dapat disimpulkan hipotesis sebagai
yang
berikut:
dilaporkan tinggi maka manajer harus
Ha3
mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya
untuk
: Leverage
Marwata
terhadap
pengungkapan tanggung jawab
pertanggungjawaban sosial). Schipper
dalam
perusahaan
berpengaruh
mengungkapkan
(1981)
debtholders.
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Amalia (2005)]. Semakin tinggi tingkat
Karpik
mengurangi
sosial perusahaan.
(2001)
menyatakan bahwa semakin tinggi rasio
leverage
maka
akan
menyediakan
METODE PENELITIAN
informasi secara lebih banyak untuk
Populasi dan Sampel
memenuhi kebutuhan kreditur jangka
panjang.
Populasi dalam penelitian ini
Menurut Belkaoui dan Karpik
(1989)
dalam
semua
perusahaan
industri
(2005)
makanan dan minuman yang tercatat (Go
mengungkapkan
Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
informasi sosial akan mengikuti suatu
dan mengikuti program PROPER tahun
pengeluaran untuk pengungkapan yang
2015. Perusahaan indusri makanan dan
menurunkan pendapatan. Sesuai dengan
minuman yang tercatat di BEI digunakan
teori
sebagai
keputusan
Sembiring
adalah
untuk
agensi
maka
manajemen
objek
karena
perusahaan
11
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
tersebut mempunyai kewajiban untuk
suatu item informasi yang ditentukan
menyampaikan laporan tahunan kepada
dalam laporan tahunan atau pun pada
pihak luar perusahaan.
sustainability
Metode
pengambilan
report,
apabila
item
sampel
informasi tidak ada maka diberi skor 0,
yang akan digunakan dalam penelitian
dan jika item informasi yang ditentukan
ini adalah metode purposive sampling
ada dalam laporan tahunan maka diberi
dengan mengambil sampel yang telah
skor 1. Metode ini sering dinamakan
ditentukan
Checklist
sebelumnya
berdasarkan
data.
Checklist
dilakukan
maksud dan tujuan penelitian. Adapun
dengan melihat pengungkapan tanggung
kriteria-kriteria yang digunakan dalam
jawab social perusahaan yang mencakup
penelitian sampel adalah:
tujuh kategori, yaitu; lingkungan, energi,
1. Perusahaan industri barang konsumsi
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja,
yang terdaftar di BEI dan sahamnya
lain-lain
aktif diperdagangkan selama periode
keterlibatan
2012-2015.
Ketujuh kategori terbagi dalam 90 item
2. Perusahaan yang mengikuti program
kerja,
masyarakat
produk,
dan
umum.
pengungkapan. Berdasarkan peraturan
PROPER tahun 2015.
3. Informasi
tenaga
Bapepam No.VIII.G.2 tentang laporan
pengungkapan
sosial
tahunan dan kesesuaian item tersebut
diungkapkan pada laporan tahunan
untuk diaplikasikan di Indonesia maka
perusahaan yang bersangkutan selama
penyesuaian
periode 2012-2015.
Duabelas item dihapuskan karena kurang
kemudian
dilakukan.
sesuai untuk diterapkan dengan kondisi
di Indonesia sehingga secara total tersisa
VARIABEL DATA
78 item pengungkapan. Tujuh puluh
Variabel Dependen
Variabel
penelitian
ini
yang
adalah
diteliti
dalam
delapan
item
tersebut
kemudian
pengungkapan
disesuaikan kembali dengan masing-
informasi lingkungan dan sosial dalam
masing sektor industri sehingga item
laporan
pengungkapan yang diharapkan dari
tahunan
perusahaan
yang
bersangkutan. Pengukuran variabel ini
setiap sektor berbeda-beda.
dengan mengukur pengungkapan sosial
laporan tahunan yang dilakukan dengan
pengamatan mengenai
ada tidaknya
12
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
menghasilkan
Variabel Independen
Variabel
Independen
keuntungan
selama
periode tertentu.
(independent variable) adalah variabel
Indikator : ROA = Laba Setelah Pajak
yang memberikan respon/reaksi jika
Total Aktiva
dihubungkan dengan variabel bebas.
Variabel
yang
digunakan
adalah
3.
karakteristik perusahaan. Karakteristik
Konsep : Tingkat Leverage
Definisi
:
Ukuran
perusahaan menjelaskan variasi luas
kemampuan
pengungkapan sosial
memenuhi kewajibannya.
tahunan,
dalam laporan
karakteristik
perusahaan
profitabilitas,
dan
perusahaan
untuk
Indikator : LEV = Total Hutang
diproksikan dalam ukuran perusahaan
(Size),
mengenai
Total Aktiva
tingkat
leverage.
.
1.
Konsep
HASIL DAN PEMBAHASAN
:
Ukuran
(size)
1. Analisis Deskriptif
Perusahaan
Definisi : Besarmya struktur
modal
suatu
penelitian
perusahaan.
ini
total
Dalam
aktiva
yang
digunakan adalah dalam milyaran rupiah
dan untuk menyederhanakan data yang
diperoleh
sehingga
2. Uji Asumsi Klasik
memperoleh
Uji Normalitas
elastisitas yang lebih baik maka total
Berdasarkan hasil uji normalitas, syarat
aktiva
lolos uji normalitas sudah terpenuhi.
ditransformasikan
ke
dalam
bentuk logaritma natural (Ln).
Indikator : Size = Log Natural (Total
Aktiva)
2.
Konsep : Profitabilitas
Definisi
kemampuan
:
Ukuran
perusahaaan
mengenai
dalam
13
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
Berdasarkan grafik normal plot setelah
Coefficientsa
dilakukan transformasi Ln, terlihat titik-
Collinearity Statistics
titik menyebar disekitar garis diagonal.
Model
Hasil
1 (Constant)
tersebut
model
regresi
menunjukkan
bahwa
memenuhi
asumsi
normalitas.
Tolerance
VIF
SIZE
,913
1,095
ROA
,898
1,113
LEV
,953
1,049
a. Dependent Variable: CSR
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
DurbinModel
Watson
1
1,651
a. Predictors: (Constant), LEV, SIZE, ROA
b. Dependent Variable: CSR
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov nilai
Karena nilai
Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0,200.
Durbin
Watson
berada diantara 1,65< DW< 2,35 artinya
Signifikansi 0,200 lebih besar daripada
artinya tidak terjadi gejala autokorelasi
tingkat signifikansi yang ditetapkan (α =
dalam model regresi ini.
0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
data terdistribusi secara normal.
Uji Heteroskedastisitas
.
Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil yang diperoleh
bahwa nilai tolerance pada seluruh
variabel lebih besar dari 0,10 (Tol >
0,10) dan VIF pada seluruh variable
lebih kecil dari 10 (VIF < 10), artinya
seluruh variabel bebas pada penelitian
ini tidak terjadi multikolinieritas dalam
model regresi ini.
Dari diagram scatterplot yang diperoleh
setelah data diolah melalui
SPSS 22
14
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
dapat
diketahui
bahwa
titik
data
Koefisien
4.
regresi
(β3)
LEV
menyebar secara acak serta tersebar di
sebesar 0,146, hal ini menunjukan bahwa
atas maupun di bawah angka 0 pada
jika
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
penambahan
heterokedastisitas pada model regresi
sebesar 1 tahun maka mempengaruhi
tersebut sehingga dan dapat digunakan
tindakan pengungkapan CSR sebesar
dalam pengujian regresi linier berganda.
0,146.
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Koefisien Determinasi (R2 )
ukuran
leverage
(karena
mengalami
tanda
positif)
CSRD = 0,636 - 0,005 Ln SIZE + 0,004
Model Summaryb
ROA + 0,146 LEV
Dari persamaan di atas dapat
Model
dianalisis sebagai berikut:
1.
R
1
,49
2a
Nilai konstanta (β0) di atas
Adjusted
Std. Error
R
R
of the
Square
Square
Estimate
,242
,191
,12556
a. Predictors: (Constant), LEV, SIZE, ROA
sebesar 0,636, hal ini menunjukkan
b. Dependent Variable: CSR
bahwa jika tanpa variabel SIZE dan
ROA,
nilai
CSRD
tetap
dapat
Pada tabel diatas, memiliki nilai
mengungkapkan CSR meskipun tidak
Adjused R2 sebesar 0,191 atau 19,1%.
dipengaruhi oleh Ln SIZE dan ROA
Hal ini berarti 19,1% pengungkapan
sebesar 0,636.
2.
CSR dapat dijelaskan oleh variasi dari
Koefisien regresi (β1) Ln Size
ketiga
sebesar -0,005, hal ini menunjukkan
setiap
pengurangan
(karena
tindakan
pengungkapan
sedangkan 80,9% sisanya dijelaskan oleh
CSR
sebab-sebab yang lain diluar model.
Koefisien
regresi
(β2)
ROA
Uji Parsial (Uji T)
0,004, hal ini menyatakan bahwa setiap
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Ln
penambahan (karena tanda positif) 1% ,
SIZE)
maka
Ukuran
akan
size
(ROA) dan tingkat leverage (LEV)
sebesar -0,005.
3.
independen
perusahaan (Ln total aset), profitabilitas
tanda
negatif) Rp. 1,- maka akan berkurang
pula
variabel
mempengaruhi
tindakan
pengungkapan CSR sebesar 0,004.
perusahaan
(Ln
SIZE)
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,131
15
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
yang berarti lebih besar dari α = 0,05
0.05) maka Ha4 diterima atau dapat
(0,131
diartikan
>
0,05).
Berdasarkan
nilai
bahwa
secara
tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha1
(bersama-sama)
ditolak atau ukuran perusahaan
(size, profitabilitas dan tingkat leverage
tidak
variabel
serentak
independen
memiliki pengaruh signifikan terhadap
perusahaan)
pengungkapan tanggung jawab sosial
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan.
perusahaan.
2. Pengaruh Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan hasil analisis terhadap
signifikansi sebesar 0,05 yang berarti
12 perusahaan yang menjadi sampel dari
sama dengan dari α = 0,05 (0,05 = 0,05).
nilai
tersebut
tahun 2012-2015 dalam penelitian ini,
dapat
maka dapat disimpulkan yaitu sebagian
disimpulkan bahwa Ha2 diterima atau
profitabilitas
signifikan
memiliki
terhadap
terhadap
KESIMPULAN
Profitabilitas (ROA) memiliki nilai
Berdasarkan
berpengaruh
besar
pengaruh
perusahaan
industri
barang
konsumsi yang terdaftar di BEI pada
pengungkapan
tahun 2012-2015 telah membuat laporan
tanggung jawab sosial perusahaan.
tahunan namun hanya 12 perusahaan
yang mengungkapkan CSR di dalam
3. Pengaruh Leverage (LEV)
Leverage
(LEV)
memiliki
laporannya. Pengungkapan CSR yang
nilai
dilaksanakan oleh perusahaan Industri
signifikansi sebesar 0,106 yang berarti
Barang Konsumsi di Indonesia bisa
lebih besar dari α = 0,05 (0,106 > 0,05).
Berdasarkan
nilai
tersebut
dikatakan
dapat
tidak
signifikan
memiliki
terhadap
karena
rata-rata
pengungkapan sebesar 0,63453 atau
disimpulkan bahwa Ha3 ditolak atau
leverge
baik
63,453%
pengaruh
dari
seluruh
total
pengungkapan. Pengungkapan CSR dari
pengungkapan
tahun
tanggung jawab sosial perusahaan.
2012-2015
pengungkapan
diketahui
tertinggi
bahwa
adalah
PT.
Unilever Indonesia Tbk dan terendah
Uji Simultan (Uji F)
adalah PT. Merck Sharp Dhome Pharma,
Diketahui bahwa dari hasil uji F
Tbk. Pengaruh masing-masing variabel
diperoleh tingkat signifikansi F sebesar
independen adalah sebagai berikut yaitu,
0.006 lebih kecil dari 0.05 atau (0.006 <
size perusahaan berpengaruh negatif
16
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial dalam laporan tahunannya. Bagi
sosial
barang
perusahaan supaya lebih memperhatikan
profitabilitas
lingkungan sosialnya, mengingat antara
persahaan
konsumsi
Industri
namun
berpengaruh positif sedangkan tingkat
perusahaan
dan
masyarakat
leverage tidak berpengaruh terhadap
memiliki
kepentingan.
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan
perusahaan Industri barang konsumsi.
pertanggung jawaban sosialnya akan
yang
saling
Perilaku
mengabaikan
merugikan perusahaan itu sendiri.
SARAN
Berdasarkan keterbatasan di atas
DAFTAR PUSTAKA
penulis mengajukan beberapa saran yaitu
: analisis regresi dalam penelitian ini
Aldilla
menghasilkan Adjusted R Square (R2)
yang cukup rendah walaupun model
regresinya secara statistik signifikan
dalam menjelaskan pengaruh variabel-
Anggraini.
2006.
“Pengungkapan
Informasi Sosial dan Faktofaktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Informasi Sosial
dalam
Laporan
Keuangan
Tahunan (Studi Empiris Pada
Perusahaan –perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta)”. Simposum Nasional
Akuntansi 9.
variabel independen terhadap variabel
dependen, dengan demikian penelitian
selanjutnya dapat menambahkan atau
menggunakan
menjelaskan
variabel
jumlah
lain
untuk
pengungkapan
tanggung jawab sosial oleh perusahaan.
Peneliti
selanjutnya
sebaiknya
menggunakan jumlah sampel yang lebih
besar
dan
tanggung
item-item
jawab
pengungkapan
sosial
Belkaoui. A, and Karpik. P.G 1989.
“Determinants of the Corporate
Decision to Disclose Social
Information”.
Accounting,
Auditing and Accountability
Journal Ekonomi. Vol. 1, No.1.
hendaknya
senantiasa diperbaharui sesuai dengan
kondisi masyarakat serta peraturan yang
berlaku. Bagi manajemen perusahaan
diharapkan
lebih
terbuka
Devina, Florence., Suryanto, L dan
Zulaikha. 2004. “Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
Terhadap Pengungkapan Sosial
dalam
Laporan
Tahunan
dalam
mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan
dengan
Noor,
Rahiemah,.
2009.
“Pengaruh Kinerja Lingkungan
Terhadap Corporate Social
Responsibility dan Kinerja
Finansial”.Universitas
Airlangga.
tanggungjawab
17
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
Djoko
Perusahaan Go Public di Bursa
Efek Jakarta (BEJ)”. Jurnal
Maksi, Vol. 4, Agustus : 16177.
Suhardjanto
dan
Shinta
Nugraheni. 2012. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility
(CSR) Disclosure Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Empiris
di Bursa Efek Indonesia)”.
Jurnal Akuntansi Vol. 16, No.
2, Mei 2012.
Mitha Restuti dan Cecilia Nathaniel.
2012. “Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility
Terhadap Earning Response
Coeficient”. Jurnal Dinamika
Manajemen Vol. 3, No. 1, 2012,
pp: 40-48.
Purwanto, Agus. 2011. ”Pengaruh Tipe
Industri, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas,
Terhadap
Corporate
Social
Responsibility”.
Jurnal
Akuntansi & Auditing Vol. 8,
No. 1, November 2011.
Eny Maryati dan Bambang Tjahjadi.
2013.
“Analisis
Corporate
Social Responsibility dan Good
Corporate
Govarnance
Terhadap Kinerja Keuangan
Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, No. 1, April 2013.
Putra, Anggara Satria. 2015. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility
Terhadap
Profitabilitas
Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan Sektor Industri
Barang
Konsumsi
yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2013)”.
Jurnal Nominal . Vol. 4, No,2.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS,”
BP
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Purnasiwi, Jayanti. 2010. “Analisis
Pengaruh Size, Profitabilitas,
dan
Leverage
Terhdadap
Pengungkapan
CSR
Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia”. FE
Universitas
Diponegoro.
Semarang.
Hendriksen, Eldon S. 1996. Teori
Akuntansi. Penerbit : AK
Group. Yogyakarta.
Kurnianto, Eko Adhy, 2011. Pengaruh
Corporate Social Responsibility
Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2005-2008.
Skripsi
FE
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Putri Fika Hidayansyah, Musa Hubeis,
dan Abdul Kohar Irwanto.
2015. “Pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility
Terhadap Kinerja Keuangan
dan Harga Saham Pada Sektor
Properti
di
Bursa
Efek
18
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
Indonesia”. Jurnal Manajemen
Vol. 6, No. 1, April 2015.
Social Responsibility Dalam
Mengatasi Eksternalitas PT.
Semen Indonesia (Persero)
Tbk”. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya.
Malang.
Sari, Rizkia Anggita. 2012. “Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
Terhadap Corporate Social
Responsibility Dsiclosure Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Nominal
Vol. 1, No. 1, 2012.
Websites :
www.csrindonesia.com
Sembiring, Eddy. 2005. “Karakteristik
Perusahaan dan Pengungkapan
tanggung Jawab Sosial : Study
Empiris Pada Perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Jakarta.”
Simposium Nasional Akuntansi
VIII. Solo.
www.google.com
www.idx.co.id
www.menhl.go.id
Sudarmadji, Ardi Murdoko. 2007.
“Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan
Tipe Kepemilikan Perusahaan
Terhadap
Luas
Voluntary
Disclosure Laporan Keuangan
Tahunan”. Procceding PESAT
(Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitek & Sipil), Vol. 2.
Solihin, Ismail. 2008.”Corporate Social
Responsibility from Charity to
Sustainability”.
Penerbit
:
Salemba Empat. Jakarta.
Ulfa,
Maria.
2009.
“Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
Terhadap Corporate Social
Responsibility
Disclosure”.
Skripsi FE Universitas Islam
Indonesia.
Zamroni Mahfudh, Muhammad. 2013.
“Implementasi
Corporate
19
Universitas Gunadarma, 2016
Jurnal Akuntansi
20
Universitas Gunadarma, 2016
Download