BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberhasilan tanaman dipengaruhi oleh kualitas semai yang baik.
Semai dapat dihasilkan melalui perbanyakan tanaman secara generatif yaitu
menggunakan biji. Oleh karena itu, perkecambahan biji yang optimal akan
menentukan kualitas semai yang dihasilkan
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji. Pada tahap ini embrio di dalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Perkecambahan
merupakan
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
embrio.
Hasil
perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Secara
visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan
terlihatnya akar (radicle) atau daun (plumule) yang menonjol keluar biji
(Kamil,1982).
Perkecambahan biji dimulai dari proses penyerapan air oleh biji diikuti
dengan melunaknya kulit biji serta terjadinya hidrasi sitoplasma dan
peningkatan suplai oksigen sehingga menyebabkan peningkatan respirasi
dalam biji. Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit biji permeable
1
terhadap air dan tersedia cukup air dengan tekanan osmosis tertentu
(Kozlowski, 1979).
Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkecambahan biji adalah air,
suhu, radiasi dan oksigen. Faktor oksigen erat kaitannya dengan aerasi. Aerasi
tanah adalah tanah yang mengandung gas yang tersedia dalam jumlah dan
perbandingan yang tepat bagi organisme aerobik dan mampu menunjang
berlangsungnya proses metabolic yang esensial bagi organisme tersebut pada
kecepatan optimum. Aerasi baik jika ada ruang cukup tanpa air dan mineral
tanah dan ada kesempatan bagi gas-gas untuk keluar masuk pori-pori tanah.
Tanah yang aerasinya baik memungkinkan masuknya udara dalam tanah,
sehingga akan mengandung oksigen yang cukup pula. Saat berlangsungnya
perkecambahan,
proses
respirasi
akan
meningkat
disertai
dengan
meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi
(panas). Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses
perkecambahan benih (Sutopo, 2002).
Faktor air berkaitan dengan penyiraman. Menurut Agustrina (2008)
perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium
pertumbuhan. Air akan diabsorbsi dan digunakan untuk memacu aktivitas
enzim-enzim metabolism perkecambahan. Faktor yang mempengaruhi
penyerapan air oleh benih ada dua, yaitu sifat kulit pelindung benih dan
jumlah air yang tersedia pada medium sekitarnya. Jumlah air yang diperlukan
untuk berkecambah bervariasi tergantung kepada jenis benih, umumnya tidak
melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya. Perkembangan benih tidak
2
akan dimulai bila air belum terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai
90 persen (Darjadi,1972).
Berdasarkan uraian di atas maka media perkecambahan harus memiliki
kemampuan menyediakan oksigen yang baik dan menyimpan air yang cukup
sehingga Sutopo (2002) menyatakan medium yang baik untuk perkecambahan
haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan
menyerap air disamping juga bebas dari organisme penyebab penyakit
terutama cendawan.
Oleh karena itu penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
media tanam dan penyiraman terhadap perkecambahan biji sengon laut
(Falcataria moluccana), lamtoro (Leucaena leucocephala), dan mahoni
(Swietenia mahagoni). Penelitian diharapkan dapat mengetahui pengaruh
media terhadap ketersediaan air dan perkecambahan. Media yang digunakan
adalah pasir dan lempung, perkecambahan yang dilakukan dengan perlakuan
penyiraman pada jangka waktu tertentu.
1.2 Perumusan Masalah
Pengecambahan biji dilakukan untuk menghasilkan bibit yang berkualitas.
Media untuk perkecambahan harus mampu menyediakan O2 dan air yang
optimal karena perkecambahan sangat dipengaruhi oleh 2 faktor O2 dan air di
samping sifat dan bijinya. Melalui penelitian ini penulis ingin mempelajari
pengaruh media perkecambahan yang memiliki kemampuan menyimpan air
dan aerasi yang berbeda terhadap perkecambahan biji.
3
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh media dan penyiraman terhadap kandungan air
media.
2. Mengetahui pengaruh media dan penyiraman terhadap perkecambahan
dari 3 jenis biji.
1.4 Hipotesis Penelitian
1. Perbedaan media tanam yang berpengaruh dalam perkecambahan biji.
2. Perbedaan waktu penyiraman berpengaruh terhadap ketersediaan air dan
perkecambahan biji.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan diperoleh informasi mengenai media dan
penyiraman yang tepat untuk jenis-jenis biji tanaman
4
Download