MAKALAH PERKECAMBAHAN DASAR – DASAR AGRONOMI Oleh : Faizah Indah Qonita / 1025010029 Agroteknologi Semester III FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIOAL ”VETERAN” JAWA TIMUR Tahun ajaran 2011-2012 Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. 031 – 8706369 Fax. 031 8706372 1 PERKECAMBAHAN I. MACAM-MACAM TIPE PERKECAMBAHAN A. Perkecambahan Epigeal Perkecambahan epigeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan bagian hipokotil yang terangkat ke atas permukaan tanah. Kotiledon sebagai cadangan energi akan melakukan proses pembelahan dengan sangat cepat untuk membentuk daun. Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah. Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata) B. Perkecambahan Hipogeal Perkecambahan hipogeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah (bagian hipokotil yang tetap berada di dalam tanah). Proses ini dapat dilihat pada perkecambahn kacang kapri (Pisum sativum). Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: - Planula: ujung batang yang akan menjadi sepasang daun Kulit biji: mengandung cadangan makanan Epikotil: ruas yang muncul dari kotiledon yang nantinya akan tumbuh menjadi batang daun dan daun Hipokotil: ruas batang di bawah daun lembaga yang nantinya akan membentuk akar Radikula: berada pada ujung hipokotil yang nantinya akan membentuk calon akar Kolioptil: yang membungkus calon batang dan calon akar Endosperm: cadangan makanan yang akan menjadi bakal buah 2 Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays) II. METABOLISME PERKECAMBAHAN Tahap Pertama : dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kkulit benih dan hidrasi protoplasma. Tahap kedua: dimulai dengan kegiatan enzim dan sel serta naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga: terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk-bentuk yang terlarut dan di translokasikan ke titik tumbuh. Tahap keempat : asimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energy bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima : pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran, dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh. (Sutopo, 2002) III. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN A. Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan adalah sebagai berikut: - Gen Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya dan berfungsi untuk mengoontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan,dikendalikan oleh gen secara langsung. (Pratiwi. 2006) - Persediaan makanan dalam biji 3 Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah memberi makanan kepada embrio maupun tanaman yang masih muda sebelum tanaman tersebut mampu memproduksi zat makanan sendiri. - Hormon Memberikan kemampuan dinding sel untuk mengembang sehingga sifatnya menjadi elastis. Elastisitas dinding sel memungkinkan dinding sel bersifat permeable sehingga mempermudah imbibisi. - Ukuran dan kekerasan biji Semakin besar dan semakin keras bijinya maka air akan sulit untuk masuk ke dalam biji sehingga imbibisi teerhambat. (Ashari. 1995) - Dormansi Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau keadaan istirahat. Setiap benih tanaman memiliki masa dormansi yang berbeda-beda. (Gardner. 1991) Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan, antara lain: - Air Berfungsi sebagai pelunak kulit bji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi serta bersama hormon mengatur elurgansi (pemanjangan) dan pengembangan sel. - Temperature Benih dapat berkecambah pada temperatur optimum yaitu 80oF sampai 95oF (20,5o C sampai 35o C). - Oksigen Proses respirasi akan meningkat disertai pula dengan menigkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air, dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen akan menghambat perkecambahan benih. Benih yang dikecambahkan pada keadaan yang sangat kurang cahaya atau gelap akan menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi. - Medium Medium yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air, dan bebas dari pengganggu terutama cendawan. (Sutopo. 2002) 4 Sumber Internet : http://muhajir91.blogspot.com/2008/12/perkecambahan.html file:///H:/search%20again/Struktur%20dan%20Tipe%20Perkecambahan%20%C2%AB%20 veganojustice.htm Daftar Pustaka Ashari, Sumaru.1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press ; Jakarta Gradness. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press; Jakarta Pratiwi. 2006. Biologi.Jakarta:Erlangga. Soetopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta 5