Bab I PENDAHULUAN

advertisement
Bab I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi tidak dapat
dipungkiri adalah karena perkembangan pesat dari teknologi informasi.
Penggunaan internet, intranet, electronic commerce, dan lain sebagainya
telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara
teknologi komputer dengan telekomunikasi menghasilkan sesuatu yang
baru di bidang sistem informasi. Proses penyampaian informasi pada
jaman dulu yang harus memakan waktu lama baik dalam pengolahan
maupun pengiriman datanya, saat ini dengan teknologi informasi semua
proses penyampaian informasi dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Menurut Richard Weiner dalam Udin Syaefudin (2009:183),
mengatakan bahwa teknologi informasi adalah pemrosesan, pengolahan
dan penyebaran serta oleh computer dan telekomunikasi. Teknologi
informasi lebih menitikberatkan pada pengerjaan data, atau bagaimana
data diolah dan diproses dengan menggunakan computer. Tidak ada yang
dapat menahan bahkan menghentikan laju perkembangan teknologi
informasi yang telah menghilangkan garis batas antar negara dalam hal
flow of information. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, Globalnet,
Intranet, Internet, Ekstranet, dan lainnya semakin lama menjadi suatu
kebudayaan dan bukan merupakan hal baru lagi bagi masyarakat. Bahkan,
1
di era perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih,
penerapan teknologi informasi sudah mulai digunakan dalam dunia bisnis,
dimana
banyak
perusahaan
menggunakan
teknologi
ini
untuk
mempermudah penyebarluasan informasi baik ke dalam maupun keluar
perusahaan. Melwin Syafrizal (2005:2) berpendapat, “Jaringan komputer
adalah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih
yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless)”.
Sehingga kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku
usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan
kerja. Bahkan, pada beberapa sektor industri, ketergantungan terhadap
Teknologi Informasi sudah sangat besar seperti pada sektor perbankan dan
keuangan. Namun demikian, perusahaan juga tidak bisa secara gegabah
mengeluarkan investasi untuk implementasi Teknologi Informasi, karena
tentu saja harus memperhitungkan cost dan benefit yang dihasilkannya.
Pemilihan media komunikasi pun menjadi beragam dan harus
disesuaikan dengan kebutuhan agar informasi dapat secara tepat
disampaikan. Salah satu teknologi komunikasi yang banyak digunakan
oleh perusahaan adalah intranet melalui media website.
Menurut Khoe Yao Tung (1997:4), Intranet adalah jaringan
komputer dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar
dalam internet. Dengan kata lain intranet dapat dikatan berinternet dalam
lingkungan perusahaan.
2
Menurut Sampurna (1996) : WEB adalah sekelompok kode
berbasis teks yang sederhana dan universal, disebut Hypertext Markup
Language (HTML). Karena berbasis teks, HTML dikenali dan
diterjemahkan segala jenis komputer dalam bentuk tampilan informasi
yang sama. HTML adalah bahasa kode pemrograman yang menjadi dasar
bagi terwujudnya WEB. Dengan HTML seluruh sistem komputer yang
saling berbeda dapat mengenali format yang ditampilkan dalam situs-situs
internet tanpa perbedaan yang berarti, termasuk didalamnya penampilan
multimedia (grafik, suara, dan citra video). HTML berbasis teks yang
sangat sederhana dan praktis sehingga dapat dipahami oleh berbagai jenis
komputer dalam platform sistem yang berbeda.
Penemu situs WEB adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee,
sedangkan situs web yang tersambung dengan jaringan pertama kali
muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika merancang situs WEB
adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi
pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April
1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) mengumumkan bahwa WWW
dapat digunakan secara gratis oleh semua orang yang dapat diakses
melalui sebuah software yang disebut browser, seperti internet explorer,
mozilla firefox, opera, dan lain-lain (Rahmat Hidayat, 2010:2). Situs
WEB (website)
atau
sering
disingkat
dengan
istilah situs
adalah
sejumlah halaman WEB yang memiliki topik saling terkait, terkadang
disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas
3
lainnya. Sebuah situs WEB biasanya ditempatkan setidaknya pada
sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet,
ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang
dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses
publik di internet disebut pula sebagai Waring Wera Wanua atau lebih
dikenal dengan singkatan WWW.
Menurut Lani Sidharta (1996:31), walaupun secara fisik internet
adalah interkoneksi antar jaringan komputer, tetapi secara umum internet
harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah
informasi, yang dapat dibayangkan sebagai suatu database atau
perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet
dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh
aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet seperti bisnis, hiburan, olah
raga, politik dan lain sebagainya. Terdapat beberapa aspek yang
mempengaruhi penggunaan internet yaitu:
1.
Aspek komunikasi, internet adalah sarana yang efisien dan efektif
untuk melakukan pertukaran informasi di dalam
lingkungan
perkantoran maupun jarak jauh.
2.
Aspek teknis, internet atau internsional networking merupakan dua
komputer atau lebih yang berhubungan membentuk jaringan komputer
hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling
berinteraksi dan bertukar informasi.
4
3.
Aspek ilmu pengetahuan, internet merupakan perpustakaan besar yang
di dalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data
yang dapat berupa teks, grafik audio, maupun animasi, dan lain-lain
dalam bentuk dunia elektronik.
Untuk mendapatkan reputasi yang positif, sebuah perusahaan
memerlukan strategi penyampaian komunikasi yang dapat menunjukkan
kredibilitas perusahaan tidak hanya melalui komunikasi eksternal tetapi
juga melalui komunikasi internal dalam perusahaan tersebut. Belum
banyak yang memahami akan pentingnya komunikasi internal bagi
reputasi dan kredibilitas perusahaan. Selain itu, untuk menciptakan suatu
komunikasi yang efektif, maka harus terdapat hubungan komunikasi yang
baik dan harmonis antara sesama karyawan, maupun dengan pimpinan
perusahaan, sehingga karyawan perusahaan termotivasi dan lebih
produktif dalam bekerja, serta pemahaman bersama mengenai maksud dan
tujuan komunikasi yang disampaikan.
Penggunaan website yang bersifat internal saat ini menjadi salah
satu media komunikasi yang penting bagi perusahaan. Seperti pendapat
yang dikemukakan oleh Menurut Lawrence D. Brennan (dalam Effendy
2009:122) “komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para
administrator dan pegawai dalam suatu organisasi atau instansi yang
menyebabkan terwujudnya organisasi tersebut lengkap dengan strukuturya
yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal dalam
suatu organisasi yang menyebabkan pekerjaan berlansung (operasi
5
manajemen). Komunikasi internal yang tidak hanya dilakukan secara
vertikal, yaitu komunikasi yang dilakukan antara atasan dengan bawahan
(karyawan), melainkan juga komunikasi secara horizontal yang dilakukan
antara sesama karyawan diperusahaan tersebut. Melalui website, seluruh
internal perusahaan dapat mengetahui informasi-informasi yang berkaitan
langsung dengan peusahaan dimana mereka bekerja. Karyawan akan lebih
mudah dalam mengakses maupun memberikan pendapat mengenai
informasi yang mereka terima. Informasi yang di dalam website secara
menyeluruh adalah informasi yang berkaitan dengan perusahaan, namun
sifatnya beragam, seperti mengenai prestasi-prestasi yang telah dan akan
dicapai oleh perusahaan, kebijakan-kebijakan yang berkaitan oleh
perusahaan yang ditetapkan oleh regulator, event yang dilakukan oleh
perusahaan, produk dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan, pemberitaan
seputar perusahaan baik pemberitaan positif maupun negatif dan lain
sebagainya.
Industri perbankan merupakan salah satu industri dinamis di
Indonesia sehingga membutuhkan perangkat aktif dalam setiap aktivitas
sehingga dapat dikontrol dengan mudah baik mengenai masalah
persaingan, pergerakkan uang maupun mengenai reputasi serta kredibilitas
perusahaan. PT Bank UOB Indonesia merupakan bank yang kini berstatus
bank asing yang terdapat di Indonesia yang pada awalnya bernama PT
Bank Buana Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1956. Bank Buana
awalnya merupakan bank yang berkonsentarsi pada bisnis consumer dan
6
ritel. Namun, untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Single
Presence Policy akhirnya pemegang saham menyetujui PT Bank UOB
Buana Tbk. (UOB Buana) melakukan merger dengan PT UOB Indonesia
yang berkonsentrasi pada Corporate Banking pada tanggal 30 Juni 2010
dan pada tahun 2011 berubah nama menjadi PT Bank UOB Indonesia.
Kedua bank itu saham mayoritasnya dikuasai oleh UOB International
Investment Private Limited, Singapura. Hal ini tentu menimbulkan
perubahan besar baik pada eksternal maupun internal perusahaan sendiri.
PT Bank UOB Indonesia kini bukan lagi sebagai bank berfokus pada
marketing product saja tetapi juga bagaimana menciptakan kredibilitas
sesuai dengan visi UOB (Indonesia) yaitu untuk menjadi salah satu ―The
Premier Banking in Indonesia‖ melalui Corporate Banking.
Berdasarkan hal inilah, peneliti tertarik untuk menjadikan PT Bank
UOB Indonesia sebagai subyek penelitian. Core perusahaan yang berfokus
pada marketing product sudah melekat pada persepsi setiap karyawan
perusahaan selama mereka bekerja di PT Bank UOB Indoensia. Setelah
melakukan merger dan terjadi perubahan pada core perusahaan, secara
otomatis para karyawan harus segera beradaptasi dengan segala peraturan
dan kebijakan yang baru dalam perusahaan. Bukanlah hal yang mudah
untuk mengubah sebuah persepsi yang sudah lama terbentuk dan
menggantikan menjadi dengan persepsi yang baru untuk diterapkan dan
dijalankan secara bersama-sama, maka dari itu diperlukan strategi
komunikasi yang tepat bagi internal perusahaan, untuk menyerbarluaskan
7
kebijakan dan peraturan yang baru di perusahaan. Dengan pemanfaatan
teknologi komunikasi yang saat ini sedang berkembang, PT Bank UOB
Indonesia melakukan strategi komunikasinya melalui salah satu divisi
yang ada yaitu Divisi Corporate Communication dan berfokus pada
kegiatan internal communication dengan memanfaatkan intranet melalui
website internal perusahaan untuk penyebarluasan informasi kepada
karyawannya yang bernama Intranet Portal UOB. Hal ini dilakukan PT
Bank
UOB
Indonesia
dalam
memaksimalkan
aktivitas
internal
communication yang bertanggung jawab dalam memberikan kebijakankebijakan yang dibutuhkan dan dapat diakses oleh seluruh internal
perusahaan, mengingat jaringan internet di dalam perusahaan yang
semakin mudah untuk digunakan oleh masing-masing karyawan sehingga
memudahkan karyawan dalam mengakses setiap
informasi yang
dibutuhkan secara online.
Agar seluruh internal perusahaan dapat memanfaatkan media
internal seefektif mungkin, penyajian informasi yang persuasif dan
menarik dalam Intranet Portal UOB menjadi salah satu tanggungjawab
yang penting diperhatikan. Dengan adanya Intranet Portal UOB
diharapkan karyawan dapat memperoleh informasi yang jelas, benar dan
lengkap sesuai kebutuhannya, dan juga mengenai kondisi perusahaan,
berita perusahaan baik dari luar maupun dari dalam. Sehingga tidak terjadi
kesimpangsiuran informasi dari pimpinan kepada bawahan ataupun
8
sebaliknya, serta semakin meningkatnya sikap positif karyawan terhadap
perusahaan yang akan menentukan produktifitas kerja perusahaan.
Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan oleh
komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan dan efek pesan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Dalam hal ini, PR
berperan sebagai komunikator yang menyampaikan informasi kepada
karyawan sebagai komunikan melalui media yaitu Intranet Portal UOB.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti ingin
mencoba untuk mengetahui lebih dalam mengenai Pengaruh Penyajian
Informasi Internal Portal UOB Sebagai Media Komunikasi Perusahaan
Terhadap Kebutuhan Informasi Karyawan PT Bank UOB Indonesia (Head
Office-Jakarta).
1.2.
Rumusan Masalah
Menurut latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut :
“Adakah Pengaruh Penyajian Informasi Internal Portal UOB Sebagai
Media Komunikasi Perusahaan Terhadap Kebutuhan Informasi Karyawan
PT Bank UOB Indonesia (Head Office-Jakarta)?”
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas maka tujuan penelitian
ini yaitu sebagai berikut:
9

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intranet Portal UOB PT
Bank UOB Indonesia sebagai media komunikasi internal perusahaan
dalam memberikan seluruh informasi mengenai perusahaan.

Untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan informasi karyawan dapat
dipenuhi melalui Intranet Portal UOB.
1.4.
Signifikansi Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu :
1.4.1. Signifikansi Akademis
Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruhpenyajian Intranet
Portal UOBsebagai sarana komunikasi internal perusahaan
terhadap kebutuhan informasi karyawan. Selain itu, penelitian ini
juga dimaksudkan sebagai upaya dalam mengaplikasikan teoriteori PR, khususnya yang berhubungan dengan media komunikasi
internal.
1.4.2. Signifikansi Praktis
 Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir di Univeristas Multimedia Nusantara
dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama
perkuliahan.
 Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
untuk
menambah
pengetahuan
dan
wawasan
dalam
10
mengembangkan ilmu komunikasi khususnya pada pengaruh
komunikasi internal suatu perusahaan melalui media website.
 Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi PT Bank UOB Indonesia dalam upaya untuk terus
meningkatkan kualitas dan kuantitas Intranet Portal UOB dalam
memberikan pengaruh komunikasi internal melalui media
website
dimasa
mendatang
untuk
lebih
mempermudah
komunikasi yang dilakukan oleh internal perusahaan.
11
Download