Mencermati Cost-Benefit Analysis (CBA) Karakteristik • • Cost-benefit analysis didasari oleh filsafat utilitarianism. Utilitarianism: memandang bahwa benar tidaknya suatu tindakan/kebijakan ditentukan oleh besar kecilnya manfaat-bagi-semua pihak. Apa yang disebut manfaat di sini masih diukur dengan ukuran-ukuran yang sifatnya sangat anthropocentric. Karakteristik Asumsi-asumsi dasar Utilitarianism (fondasi Cost Benefit Analysis): • Manusia adalah konsumen yang paling tahu tentang kebutuhannya. • Dalam posisi sebagai konsumen itulah dia menentukan kebutuhannya, mendefinisikan apa s aja yang dianggap bermanfaat dan apa yang paling diperlukan. • Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhanya, manusia didorong oleh motif-motif yang berorientasi pada dirinya sendiri. (Valuing Nature, John Foster ed.) Keterbatasan CBA • CBA dilakukan untuk mengoptimalkan efektifitas dan efisiensi keputusan yang diambil. • Kalangan ecocentris memandang bahwa suatu keputusan tidak bisa serta merta dianggap benar hanya karena memenuhi kriteria efektifitas/efisiensi. Ada dimensi-dimensi lain yang harus diperhatikan: – Dampak keputusan tersebut terhadap kelangsungan alam – Ethical standing yang mendasari keputusan. Keterbatasan CBA • Metode-metode tersebut tidak merubah posisi etikal manusia terhadap alam. Segala sesuatunya masih diukur dengan ukuran yang menjadikan manusia sebagai homo mensura. • Metode-metode di atas cenderung mereduksi makna lingkungan hidup dalam hitunghitungan matematis, yang seringkali memunculkan kesalahan pengkategorian antara preferences dengan values/judgements. (John Foster, “Valuing Nature?”). Extended Cost-Benefit Analysis • Mengingat kelemahaan-kelemahan yang terkandung di dalamnya, ada upaya untuk mengeleminir kelemahan CBA. • Caranya: – mengakomodir aspek lingkungan hidup dalam perhitungan-perhitungan ekonomi. – Dampak suatu kebijakan pada lingkungan coba untuk dikonversi dalam hitungan matematis ekonomis dengan harapan dampak lingkungan dari aktifitas pasar bisa diredam melalui mekanisme harga di pasar. Extended Cost-Benefit Analysis Caranya: – memasukan perhitungan kuantitatif dari proyeksi dampak kebijakan yang diambil terhadap lingkungan. Efisiensi di sini tidak hanya diukur dari perhitungan cost-benefit yang hanya menghitung hasil kuantifikasiaspek politik, sosial, dan ekonomi tetapi juga kuantifikasi dari aspek-aspek lingkungan. Ini diharapkan akan memunculkan kebijakan yang tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih ramah lingkungan, dalam satuan ukur efisiensi. Bahan Bacaan Lanjutan • “THE ECONOMICS OF THE ENVIRONMENT,” Wallace E. Oates ed., EE Publishing Ltd., 1992. • “VALUING NATURE: Economics, Ethics, and Environment,” John Foster ed., Routledge, 1997.