SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERESMIAN PENGGUNAAN DAN PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN MASJID BANTUAN YAMP DI KABUPATEN TULANG BAWANG, LAMPUNG TANGGAL 3 MARET 2007 Assalamu'alaikum wr. wb. Yth. Saudara Gubernur Provinsi Lampung, Yth. Saudara Ketua Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila, Yth. Saudara Bupati Kabupaten Tulang Bawang, Yth. Saudara Pimpinan Pondok Pesantren, para santri, serta hadirin yang berbahagia, Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada kita sekalian sehingga pada hari ini kita dapat melakukan peresmian penggunaan masjid bantuan Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila di Kompleks Pendidikan Ma'arif Desa Betenghari Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur, dan peletakan batu pertama pembangunan masjid bantuan YAMP di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga di Kabupaten Tulang Bawang ini. Sebagaimana kita ketahui, membangun dan memakmurkan masjid merupakan perintah agama. Motivasi yang diberikan oleh Rasulullah; Barangsiapa membangun masjid karena Allah, akan dibangunkan Allah rumah untuk dia di surga, tentu maksudnya tidak sekedar membangun fisik masjidnya semata. Membangun masjid yang dimaksud tidak sekedar mendirikan bangunannya saja, tetapi lebih jauh ialah membangun, menghidupkan dan memakmurkan fungsi masjid yang didirikan itu terhadap jamaah dan umat di sekitarnya. Oleh karena itu, pemeliharaan dan pengelolaan masjid terkait dengan tiga aspek yang saling mendukung, yaitu Idarah (manajemen), Imarah (pengelolaan program), dan Ri'ayah (pengelolaan fisik/arsitektur masjid). Peranan dan fungsi masjid di tengah umat tidak pernah berubah dalam berbagai situasi dan kondisi umat dari dulu sampai sekarang. Tetapi faktor keterbatasan dan kelemahan umat Islamlah yang menyebabkan tidak semua masjid yang dibangun berfungsi lebih dari sekedar tempat ibadah. Umat Islam senantiasa dituntut agar menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pusat dakwah, dan pusat pembinaan umat sebagaimana pola yang telah digariskan oleh Rasulullah dan para sahabat. Masjid yang dibangun dengan dana bantuan Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila ini diharapkan dapat dikembangkan fungsinya secara optimal, sehingga keberadaan masjid ini dapat dirasakan oleh warga masyarakat di sekitar kompleks pondok pesantren ini. Sedangkan bagi para santri sendiri, fasilitas masjid yang memadai di lingkungan pondok mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat berarti yaitu sebagai tempat ibadah dan sarana pendidikan, baik pendidikan kurikuler maupun ekstra kurikuler. Para santri hendaknya bisa memahami dan mendalami sejak di lingkungan pondok ini bahwa masjid memiliki multi-fungsi dalam kerangka pembinaan aqidah, ibadah serta muamalah bagi umat Islam. Jika kita menengok kembali sejarah masjid semenjak zaman Rasulullah SAW, nyata bahwa masjid bukan sekedar tempat menghimpun umat Islam untuk mendirikan shalat berjamaah lima waktu dan shalat Jum'at saja. Meskipun "masjid" menurut arti bahasa adalah tempat sujud atau tempat beribadah, namun dalam perkembangan peradaban Islam, masjid bukan hanya tempat ibadah dalam pengertian yang terbatas, tetapi peranannya dalam kehidupan umat jauh lebih besar dari itu. Selanjutnya, para santri sebagai cikal bakal pembawa panji dakwah di tengah umat, perlu memahami dan menyadari pentingnya kearifan dan keluasan paham dalam menghadapi perbedaan khilafiah di kalangan umat Islam, sepanjang perbedaan itu menyangkut persoalan dibenarkan di dalam agama. Masjid di mana pun haruslah menjadi lambang kesatuan umat dalam beribadah dan bermuamalah. Oleh karena itu, imam masjid dan da'i yang berdakwah di masjid-masjid haruslah pandai dan berhati-hati menyikapi masalah khilafiah yang begitu gampang menyebabkan umat, terutama kalangan awam, terpecah dan ukhuwah Islamiyah jadi rusak. Masjid adalah milik seluruh umat Islam. Hadirin, hadirat yang berbahagia, Dalam pengelolaan masjid di manapun, ada 4 prinsip dasar yang perlu diperhatikan dan dipedomani: Pertama, membina dan memelihara masjid sesuai dengan tuntunan dan ajaran Islam. Kedua, memelihara dan mempertahankan kehormatan masjid sebagai lambang kesatuan umat. Ketiga, membina dan memelihara silaturrahmi sesama jamaah masjid dan masyarakat sekitarnya. Keempat, mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat dakwah dan syiar Islam yang menimbulkan simpati, kedamaian dan ketenteraman bagi lingkungan sekitarnya. Sejalan dengan perkembangan masyarakat, fungsi masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam, baik kegiatan dakwah, sosial, pendidikan, maupun kegiatan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, seperti Baitul Mal, Unit Pelayanan Zakat Infaq Shadaqah dan sebagainya, perlu mendapat perhatian yang lebih besar dari umat Islam. Masjid yang berada di lingkungan pondok pesantren saya kira juga bisa mengembangkan fungsi di atas sesuai dengan lingkungannya Masjid menyimpan potensi umat yang besar, dan jika hal itu bisa digerakkan secara optimal, maka saya yakin akan menghasilkan peningkatan kesejahteraan umat, minimal bagi jamaah masjid itu sendiri. Kesadaran akan besarnya potensi ekonomi umat yang bisa diserap melalui masjid belakangan ini telah mulai dipikirkan dan ditindaklanjuti di sejumlah masjid di tanah air kita. Menurut data Departemen Agama, jumlah masjid di seluruh tanah air kita saat ini berjumlah sekitar 147.000 buah yang meliputi 33 provinsi. Termasuk masjid yang dibangun atas bantuan Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila yang diprakarsai oleh Bapak H.M. Soeharto. Data tersebut juga mengungkapkan bahwa selain sebagai tempat ibadah, masjid juga dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas umat baik dalam bidang pendidikan, kesehatan maupun pemberdayaan ekonomi berbasis masjid. Hadirin, hadirat yang berbahagia, Di tengah arus globalisasi dan kerusakan sistem nilai dalam kehidupan masyarakat kita dewasa ini, yang pengaruhnya dirasakan hingga ke kota-kota kecil dan pedesaan melalui sarana informasi dan komunikasi, umat Islam perlu lebih memaknai keberadaan masjid sebagai benteng moral masyarakat. Melalui masjid-masjid yang tersebar di setiap pelosok tanah air kita, kini saatnya kita membangkitkan kembali kesadaran umat Islam untuk memelihara dan memulihkan citra diri sebagai muslim. Marilah kita kembali ke masjid, dalam arti membina kehidupan sebagai pribadi, keluarga dan umat agar selalu terpaut dengan masjid sebagai "rumah Allah" yang memancarkan nilai kesucian, kebenaran, ketundukan jiwa kepada Al Khalik, serta kesetaraan derajat manusia. Para hadirin yang berbahagia, Demikianlah beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang membahagiakan ini. Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan ini saya resmikan penggunaan dan peletakan batu pertama masjid bantuan Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila di propinsi lampung. Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Lampung, 3 Maret 2007 Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni