KOHESI LEKSIKAL PADA IKLAN KOMERSIAL DALAM MAJALAH ELLE SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Afita Agus Dwi Ningsih 2301403029 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009 HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang Hari : Kamis Tanggal : 26 Februari 2009 Panitia Ujian Skripsi Ketua, Sekretaris, Prof. Dr. Rustono, M.Hum Dra. Yuyun Rosliyah M,Pd NIP. 131281222 NIP. 132062306 Penguji I, Dra. Sri Rejeki Urip, M. Hum NIP 131813660 Penguji II/Pembimbing II, Penguji III/Pembimbing I, Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA Prof. Dr.Edi Astini, NIP 131813669 NIP 130359054 ii PERNYATAAN Dengan ini, saya: Nama : Afita Agus Dwi Ningsih NIM : 2301403029 Prodi : Pendidikan Bahasa Perancis Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Kohesi Leksikal pada Iklan Komersial dalam Majalah Elle” yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui penelitian, pembimbingan, diskusi, dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai identitas sumbernya dengan cara yang sebagaimana lazimnya dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing skripsi ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya. Demikan pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya. Semarang, 26 Februari 2009 Afita Agus Dwi Ningsih NIM 2301403029 iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN • Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orang tua. • Jangan pernah cepat merasa melakukan sesuatu yang luar biasa dan berharga, hingga kau ingin dihargai dan dipuji. Namun, lakukanlah sebisamu tanpa pernah berpikir bahwa itu sesuatu yang besar, meskipun pada kenyataannya orang lain menyadari bahwa kau sangat berjasa dan pantas untuk dihargai (penulis). Persembahan : Untuk kedua orang tuaku tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, do’a dan materi yang tak terhingga. Mas Wawan penyemangat hidupku dan yang selalu memberikan keceriaan dalam keluarga. iv KATA PENGANTAR Alhamdulillah Wasyukurilah. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Kohesi Leksikal pada Iklan Komersial Berbahasa Prancis dalam Majalah Elle ” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Terselesaikannya skripsi ini tidaklah terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada beberapa pihak berikut ini: 1. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah menyetujui tema skripsi ini dan juga atas bimbingan dan arahannya selama ini selaku pembimbing II. 2. Prof. Dr. Edi Astini selaku pembimbing I yang dengan sabar dan ikhlas membimbing dan memberikan arahannya hingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Dra. Sri Rejeki Urip, M. Hum selaku penguji utama yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis. 4. Seluruh dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 5. Bapak & ibu, Mas Wawan, Eyang Kakung & Eyang Putri yang selalu menyokong baik semangat maupun finansial selama ini. Dik Renny, Dik Atin sepupu yang senantiasa mendukung dan mengingatkan diriku. v 6. ”DINERLITA (Diana,Niken,Retno,Eli,Mifta)”. Terima kasih atas persahabatannya selama ini. Yang takkan kulupakan : teman-teman angkatan 2003, dan 2004. 7. Vera, Yane, Isti, Nia, Mba Nda & Eka, terima kasih atas fasilitas yang disediakan selama penyusunan skripsi ini. Semua pihak yang membantuku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semuanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semarang, 26 Februari 2009 Penulis vi SARI Ningsih, Afita Agus Dwi. 2009. Kohesi Leksikal pada Iklan Komersial dalam Majalah ELLE. Skripsi. Bahasa dan Sastra Asing. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Prof.Dr. Edi Astini 2. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA. Kata kunci : Kohesi leksikal, iklan. Salah satu bentuk alat komunikasi tidak langsung adalah iklan.Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu (Liliweri dalam Widyatama 2007 :15). Dalam penyampaiannya, iklan dapat ditampilkan dalam berbagai media, salah satunya adalah media cetak seperti surat kabar dan majalah. Kata atau kalimat dalam iklan media cetak memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan itu sendiri, sehingga antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lain harus saling berpadu. Kepaduan tersebut dibentuk oleh kohesi. Kohesi merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan makna yang dimiliki teks. Oleh karena kepaduan makna memegang peranan penting dalam bahasa iklan untuk menyampaikan maksud iklan itu sendiri, maka penelitian ini memfokuskan untuk meneliti penanda atau pemarkah leksikal apa saja yang mampu menunjang terbentuknya kepaduan makna dalam wacana-wacana iklan yang terdapat dalam majalah Elle. Penulis mengambil data dari majalah Elle edisi Januari dan Mei tahun 2008 karena data-data tersebut merupakan data terbaru selama kajian penelitian ini dan secara tidak langsung data tersebut belum pernah diteliti. Pengambilan sumber data yang berupa majalah Elle ini oleh penulis dikarenakan majalah tersebut adalah majalah mingguan wanita yang di dalamnya banyak ditemukan iklan komersial seperti iklan untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari, selain itu, karena majalah ini mudah ditemukan di Indonesia dibanding majalah-majalah Prancis yang lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan korpus data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik pustaka. Korpus data terdiri dari 10 iklan yang mengandung kohesi leksikal yang terdapat dalam majalah Elle. Data yang diperoleh dicatat dalam kartu data, kemudian dianalisis menggunakan teknik Pilah Unsur Penentu. Berdasarkan analisis di atas, penulis menyimpulkan bahwa bentuk kohesi leksikal yang ditemukan pada wacana iklan dalam majalah Elle, yaitu repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi, dan kolokasi.Dalam sebuah iklan ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal. Penggunaan bentuk repetisi paling dominan ditemukan karena pembuat iklan ingin mengurangi pemakaian kata ganti untuk menghindari kebingungan pembaca dalam memahami iklan tersebut, sedangkan bentuk antonimi tidak ditemukan karena pengiklan pada umumnya tidak menyertakan pembanding yang bertolak belakang dalam menjelaskan produknya. vii BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media) yang bertujuan mengubah sikap, pandangan dan prilaku (Effendy dalam Bensi 2002:1). Salah satu bentuk alat komunikasi tidak langsung adalah iklan. Dalam penyampaiannya, iklan dapat ditampilkan dalam berbagai media, salah satunya adalah media cetak seperti surat kabar dan majalah. Menurut Kasali (1995:9) iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media dan iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Untuk tujuan tersebut iklan dibuat semenarik mungkin. Iklan di media cetak selain mengandung aspek verbal yaitu aspek kebahasaan juga mengandung aspek nonverbal, yaitu berupa ilustrasi (foto, gambar dengan berbagai pose, aksesoris, warna dan sebagainya). Iklan yang dipasang di media cetak memiliki keunggulan dibandingkan dengan iklan di media elektronik. Iklan di media cetak dapat dibaca setiap saat, bisa dilihat berulang-ulang dan terdokumentasi sehingga dapat dijadikan bukti autentik untuk satu keperluan, sementara iklan di 1 2 media elektronik seperti di radio atau televisi hanya didengar dan dipandang sekilas. Iklan cetak tidak mungkin memunculkan suara atau musik. Oleh karena itu, kekuatan iklan media cetak terletak pada kata-kata, yaitu bahasa yang dipakai serta gambar atau foto (Sudiono 1986:34). Sebagai bentuk wacana, bahasa iklan memiliki ciri dan karakter tertentu. Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi salah satu aspek penting bagi keberhasilan iklan. Oleh karena itu, bahasa iklan harus mampu menjadi manifestasi atau presentasi dari hal yang diinginkan pihak pengiklan kepada masyarakat luas. Tujuannya ialah untuk mempengaruhi masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang diiklankan. Bahasa iklan memegang peranan sangat vital dalam menyampaikan maksud iklan itu sendiri. Berkaitan dengan hal itu, maka informasi yang dinyatakan dalam kalimat yang satu berhubungan erat dengan informasi yang dinyatakan dalam kalimat yang lain, atau dengan kata lain informasiinformasi yang dinyatakan dalam sejumlah kalimat yang membentuk paragraf itu berhubungan erat atau sangat padu (Ramlan 1993:9). Kepaduan itu merupakan syarat keberhasilan suatu paragraf atau wacana, dalam hal ini, wacana iklan. Seperti halnya Ramlan, Alwi (2003:41) juga mengungkapkan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat itu. Kepaduan yang merujuk pada keterkaitan antarproposisi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan disebut kohesi 3 (Alwi 2003:41). Menurut Halliday dan Hasan (1976:4) kohesi adalah kaitan semantis antara satu unsur bahasa dengan unsur lainnya dalam paragraf baik secara leksikal maupun gramatikal. Kohesi terdiri atas dua tipe yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal adalah perpaduan bentuk antar kalimat yang diwujudkan dalam sistem gramatikal, sedangkan kohesi leksikal adalah perpaduan bentuk antar kalimat yang diwujudkan dalam sistem leksikal. Yuwono (2005:98) menjelaskan kriteria kohesi leksikal dibagi ke dalam reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonim, hiponimi, metonimi dan antonimi), dan kolokasi. Oleh karena kepaduan makna memegang peranan penting dalam bahasa iklan untuk menyampaikan maksud iklan itu sendiri, maka penelitian ini memfokuskan untuk meneliti penanda atau pemarkah leksikal apa saja yang mampu menunjang terbentuknya kepaduan makna dalam wacanawacana iklan yang terdapat dalam majalah Elle edisi bulan Januari dan Mei tahun 2008. Kajian penelitian ini difokuskan pada wacana iklan komersial berupa paragraf. Dalam iklan komersial ini, penulis menemukan kalimat-kalimat yang mengandung penanda kohesi leksikal yang menunjukkan kepaduan guna menunjang penyampaian informasi tentang produk yang diiklankan. Data-data yang diambil dari majalah Elle ini adalah iklan pada majalah tersebut yang terbit bulan Januari dan Mei tahun 2008 karena data-data tersebut merupakan data terbaru selama kajian penelitian ini. Pengambilan sumber data yang berupa majalah Elle ini oleh penulis dikarenakan majalah 4 tersebut adalah majalah mingguan wanita yang di dalamnya banyak ditemukan iklan komersial seperti iklan untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari, selain itu, karena majalah ini mudah ditemukan di Indonesia dibanding majalah-majalah Prancis yang lainnya. Misal iklan yang mengandung penanda kohesi leksikal: Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? Parce que Rolex sait le faire à merveille. Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle...(Elle, Nº 3255 page 6) ‘Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini...’ Pada contoh di atas kata « la nacre» mempunyai hubungan makna dengan kata « l’éclat ». Hubungan sinonimi tersebut membuat kalimat menjadi padu. Demikian juga pada kata matière naturelle mempunyai hubungan makna dengan kata métaux precieux, yaitu hubungan sinonim. Kata Rolex mengalami repetisi pada kalimat ketiga, dilakukan untuk menandai kata yang dipentingkan. II. PERMASALAHAN Bentuk kohesi leksikal apa sajakah yang digunakan pada iklan komersial dalam majalah Elle? III. TUJUAN PENELITIAN Untuk mendeskripsikan bentuk kohesi leksikal yang digunakan pada iklan komersial dalam majalah Elle. 5 IV. MANFAAT PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pembelajar bahasa Prancis dalam mempelajari bentuk-bentuk kohesi leksikal, sehingga mereka dapat lebih mudah memahami maknanya. Berbagai contoh penggunaan kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana iklan pada majalah Elle diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber materi perkuliahan pada mata kuliah lire dan mampu membantu pembelajar bahasa Prancis meningkatkan ketrampilan membaca pesan yang tersirat pada wacana iklan. Setelah mempelajari kohesi leksikal diharapkan mahasiswa jurusan bahasa Prancis dapat menerapkannya dalam membuat teks pada mata kuliah écrire. V. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar, skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab I merupakan bab pendahuluan yang di dalamnya dibahas hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan judul, dan sistematika skripsi. Landasan teori yang digunakan sebagai pedoman penulisan skripsi yang meliputi: kohesi leksikal yang mencakup pengertian kohesi dan bentuk-bentuk kohesi meliputi reiterasi dan kolokasi, teori kedua tentang iklan meliputi: pengertian, jenis, fungsi dan bentuk kebahasaan pada iklan, disajikan pada bab II. Bab III berisi pembahasan metode penelitian yang meliputi atas: (1) pendekatan penelitian, (2) data dan sumber data, (3) metode penyediaan data, dan (4) metode analisis data. Bab IV analisis korpus yakni analisis 6 kohesi leksikal pada wacana iklan berbahasa Prancis. Bab V berisi penutup tulisan ini, yakni simpulan, saran kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran. BAB II LANDASAN TEORI A. Kohesi 1. Pengertian Kohesi Terdapat beberapa konsep yang membahas pengertian kohesi, Halliday dan Hasan dalam Himawati (2007:8) menyatakan bahwa kohesi adalah keterkaitan semantis antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu teks. Kohesi merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan makna yang dimiliki teks. Dalam konteks wacana, Mulyana (2005:132) mengartikan kohesi sebagai kepaduan bentuk yang secara stuktural membentuk suatu ikatan sintaksis. Dalam penjelasannya tentang konsep kohesi, Mulyana (2005:133) mengatakan bahwa konsep kohesi mengacu pada hubungan bentuk. Artinya, unsur-unsur (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan yang padu dan utuh. Dengan kata lain, kohesi adalah aspek internal dari struktur wacana. Moeliono dalam Mulyana (2005:133) menegaskan bahwa wacana yang baik dan utuh adalah jika kalimat-kalimatnya bersifat kohesif. Hanya melalui hubungan yang kohesif, maka suatu unsur dalam wacana dapat diinterpretasikan sesuai dengan ketergantungannya pada unsur-unsur lainnya. Kohesi tidak datang dengan sendirinya, tetapi diciptakan secara formal oleh alat bahasa, yang disebut pemarkah kohesi (Yuwono 7 8 2005:96). Hubungan kohesif dalam wacana sering ditandai oleh pemarkah (penanda) khusus yang bersifat lingual-formal. Selanjutnya Baylon (2005:201) mengemukakan bahwa “La cohésion est ensuite analysée en deux types et suivant deux directions. Les types opposent d’une part une cohésion grammaticale, subdivisée en quatre catégories: référence, substitution, ellipse et conjonction, d’autre part une cohésion lexicale, à son tour subdivisée en deux catégories: réitération et collocation.” 2. Pengertian Kohesi Leksikal Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif (Mulyana 2005:134). Kohesi leksikal terjadi apabila dua unsur dalam suatu teks dihubungkan melalui satu kriteria semantik (Nunan 1992:14). Mulyana (2005:134) mengungkapkan tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal itu diantaranya ialah untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi dan keindahan bahasa lainnya. Secara garis besar, kohesi leksikal adalah adanya dua unsur dalam suatu teks yang dihubungkan melalui satu kriteria semantik guna mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi dan keindahan bahasa. 3. Bentuk-bentuk Kohesi Leksikal Menurut Yuwono (2005:98) kohesi leksikal dapat diwujudkan dengan reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi 9 dan antonimi), dan kolokasi. Halliday dan Hasan yang tertuang dalam Nunan (1992:14) menyatakan bahwa kriteria kohesi leksikal dibagi ke dalam reiterasi (yang mencakup repetisi, sinonim, superordinat dan unsur umum), dan kolokasi. Pada dasarnya superordinat dan unsur umum mempunyai pengertian makna yang sama yaitu tentang bentuk umum dan bentuk khusus pada kata. Halliday dan Hasan (1976 :275) mengemukakan bahwa bagian yang mengacu pada klas yang umum disebut superordinat, sedangkan bagian yang mengacu pada sub-klasnya dikenal sebagai hiponim. Sedangkan hubungan unsur umum ini juga ditandai oleh munculnya kata khusus dan kata umum. Hanya saja kata khusus yang terdapat dalam kalimat berjumlah satu dan kata khusus tersebut menjadi acuan atau mengacu pada kata umum dalam kalimat selanjutnya (Himawati 2007:18). Maka dari itu, penulis memakai teori Yuwono karena perwujudan tentang pemarkah kohesi leksikal ini lebih luas penjabarannya. Adapun pemarkah kohesi leksikal diwujudkan sebagai berikut: a. Reiterasi Menurut Halliday dan Hasan (1976: 278) reiterasi adalah sebuah bentuk kohesi leksikal yang melibatkan pengulangan item leksikal pada sejumlah benda di antara penggunaan sinonim, sinonimi dekat dan superordinat. Sejalan dengan Halliday dan Hasan, Yuwono (2005:99) mengungkapkan reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat 10 berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. 1) Repetisi (pengulangan) Menurut Yuwono (2005:99), repetisi merupakan pengulangan kata yang sama. Pengulangan kata yang sama pada peristiwa tertentu dalam sebuah wacana menunjukkan bahwa kalimat-kalimat dalam wacana tersebut saling berkaitan untuk membangun wacana yang utuh (koheren). Repetisi dilakukan untuk menandai kata yang dipentingkan. Contoh : Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? Parce que Rolex sait le faire à merveille. Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle...(Elle, Nº 3255 pg 6) ‘Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini...’ 2) Sinonimi Kohesi leksikal juga dapat terjadi dengan adanya pilihan kata yang secara semantik mempunyai makna yang sama atau hampir sama dengan kata yang telah digunakan sebelumnya. Menurut Pougeoise (1996 :417) synonyme est un mot de même sens qu’un autre (ou de sens très voisin) mais qui peut cependant comporter des particularités au niveau de sa valeur expressive, de son sens contextuel, des connotations qu’il suggère, etc. ‘Sinonimi adalah kata yang maknanya sama dengan kata yang lain (kata yang maknanya hampir sama atau berdekatan) tetapi yang 11 mengandung ciri-ciri yang sejajar dengan nilai kata yang diungkapkan, dengan makna kontekstualnya, atau dengan konotasi-konotasinya.’ Sejalan dengan Pougeoise, Baylon (2005 :109) mengungkapkan sinonimi sebagai berikut : ‘La synonymie désigne une rélation entre deux mots ou deux expressions qui ont le même sens ou des sens très voisins.’ ‘Sinonimi menggambarkan sebuah hubungan antara dua kata atau dua pernyataan yang mempunyai makna sama atau hampir sama.’ ‘Des mots sont dits synonymes lorsqu’ils peuvent être remplacés l’un par l’autre dans un contexte, sans modification majeure du sens. (www. espacefrançais.com/vocabulaire/mots.html). ‘Beberapa kata dikatakan sinonim apabila kata dapat digantikan oleh kata yang lain dalam sebuah konteks, tanpa mengubah makna yang sebenarnya.’ Contoh : ‘Elle vous étonnera par sa capacité à s’adapter automatiquement à la luminosité ambiante. Elle vous surprendra par un son surround grand spectacle, mis au point par M. Mark Levinson. Scarlet, le nouvel écran LCD Full HD par LG.’ (Elle N˚ 3255, pg. 178) ‘Dia akan membuat anda tercengang oleh kapasitas otomatisnya yang menyesuaikan diri dengan kecerahan cahaya dalam ruangan. Dia akan membuat anda terkejut oleh suaranya yang luar biasa, penyempurnaan oleh M. Mark Levinson. Scarlet, layar baru LCD Full HD dari LG.’ 3) Hiponimi Yuwono (2005:99) mengungkapkan bahwa hiponimi adalah hubungan antara kata yang bermakna spesifik dan kata yang bermakna generik. 12 Un hyponyme est un mot dont le sens est compris le sens d’autres mots au sens moins restreints. (http://fr.wikiversity.org/wiki/hyperonymes_et_hyponymes) ‘Hiponimi adalah sebuah kata yang maknanya tercakupi dengan makna kata lain yang lebih terbatas.’ Contoh : Armoire adalah hyponimi dari meuble, karena makna dari armoire tercakupi di dalam meuble. 4) Metonimi Metonimi adalah hubungan antara nama untuk benda yang lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya.(Yuwono 2005:99) Menurut situs http://www.linternaute.com la métonymie est une figure trés courante, qui consiste à remplacer le terme propre par un autre qui lui est proche ou qui en représente une qualité (cause, possession, partie...) et qui a avec lui une relation logique. Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa metonimi adalah penggantian nama dengan istilah lain yang maknanya dekat, yang bisa merepresentasikan kualitas melalui hubungan yang bersifat logis. Contoh: ‘Paris a froid Paris a faim.’ ‘Paris merasa dingin Paris merasa lapar’ Dalam contoh di atas yang diambil dari www.linternaute.com, Paris yang dalam arti sebenarnya yaitu sebuah kota diasosiasikan dengan penduduk yang dapat merasakan kedinginan maupun kelaparan. 5) Antonimi 13 Menurut Baylon (2005:109) l’antonymie, qui indique que par rapport à un mot (ou à un sens d’un mot), on a affaire au mot de sens opposé (ou à un sens opposé) Dua kata dikatakan antonim apabila mempunyai makna yang berlawanan tetapi mempunyai jenis kata yang sama. Contoh: Kata ‘lent’ (pelan) merupakan antonim dari kata ‘rapide’ (cepat) karena mempunyai makna yang berlawanan dan kedua kata tersebut mempunyai jenis kata yang sama yaitu adjectif qualificatif. Kata ‘lent’ dengan ‘rapidement’ tidak bisa dikatakan sebagai antonim karena jenis kedua kata tersebut berbeda, ‘lent’ sebuah adjectif qualificatif dan ‘rapidement’ sebuah adverbe meskipun makna kedua kata tersebut berlawanan. b. Kolokasi Kolokasi adalah asosiasi yang tetap antara kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat (Kridalaksana 1992 :113). Menurut Tallei (1988 :31) kolokasi yaitu penggunaan kata yang masih berada dalam lingkungan yang sama. Kolokasi menunjuk pada hubungan sintakmantik yang terdapat antara kata-kata atau unsur-unsur leksikal itu. Contohnya, cabai, bawang, trasi, garam, merica, dan lada berada dalam satu kolokasi yaitu ‘bumbu dapur’. Hal sama juga diungkapkan oleh Yuwono (2005:100) bahwa kolokasi adalah hubungan antarkata yang berada pada lingkungan atau bidang yang sama. Dikutip dari Nunan (1992:17) suatu masalah yang 14 timbul dalam analisis hubungan ini harus menentukan berapa step (langkah) dalam suatu taksonomi suatu unsur dapat terpisah dan masih ikut membentuk kohesi. Contoh: (1) Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? Parce que Rolex sait le faire à merveille. Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle...(Elle, Nº 3255 p. 6) ‘Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini...’ Pada contoh di atas la nacre de métaux precieux, l’éclat de métaux précieux, faire à merveille, entreprit de sublimer dan matière naturelle mempunyai kedekatan makna yang mengacu pada Rolex yang dicapai melalui penggabungan unsur-unsur leksikal yang memiliki jaringan semantik yang sama. Contoh (2): Rose ‘mawar’ dan flower ‘bunga’ secara intuitif tampak berkolokasi lebih erat daripada rose ‘mawar’ dan plant ‘tumbuhan’. B. Iklan 1. Pengertian Iklan Iklan berasal dari bahasa Latin ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Menurut Liliweri dalam Widyatama (2007:15) iklan merupakan suatu proses komunikasi yang 15 mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ideide melalui saluran tertentu. Menurut situs http://fr.wikipedia.org/wiki/publicite, la publicité est une forme de communication,dont le but est fixer de l’attention de sa cible sur un objet, et de l’inciter à adapter un comportement déterminé vis-à-vis de ce dernier. ‘ Iklan adalah sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan meyakinkan perhatian sasarannya pada sebuah objek, dan mendorong seseorang untuk menerima sebuah prilaku yang ditentukan berhadapan dengan objek tersebut’. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah suatu bentuk komunikasi yang meyakinkan konsumennya tentang produk yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. 2. Jenis Iklan Berdasarkan kategori sifat tujuan yang dikehendaki oleh iklan itu sendiri, Widyatama (2007 :102) secara umum membagi iklan menjadi dua jenis, yaitu iklan komersial dan iklan non komersial. a. Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak sedangkan tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan prilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat. Misal anjuran agar tertib berlalu lintas, 16 memiliki budaya antri, hemat listrik, mencintai budaya sendiri, sportivitas dan sebagainya. Contoh : Nous luttons contre les maladies. Même l’injustice. Nous sommes des médecins. Notre première mission est bien sûr de soigner. Mais, à Médecin du Monde, nous savons que pour les victimes de la violence, il n’y a pas de guérison sans justice, que pour les plus démunis, il n’y a pas de secours durables sans lois sociales. Pour être plus efficace dans la durée, notre mission va bien au-delà du soin : nous soignons et nous nous battons contre l’injustice sous toutes ses formes. D’où qu’elle vienne. Nous luttons contre ce qui déshumanise l’homme, contre sa souffrance, pour sa dignité. Si notre combat vous intéresse, rejoignez nous à Medecin du Monde, B.P. 100,75018 Paris ou www.medecindumonde.org (Elle no. 2765, 1998 :89) ‘Kami bertarung melawan penyakit Bahkan ketidakadilan Kami adalah dokter. Misi utama kami tentu saja adalah merawat. Namun, di Médecin du Monde, kami mengetahui bahwa bagi korban kekerasan tidak ada penyembuhan tanpa keadilan, bahwa bagi para fakir, tidak ada perawatan berjangka tanpa pengawasan hukum setempat. Lebih tepatnya misi kami adalah menangani perawatan karena hal-hal di atas : kami melayani dan kami bertarung melawan ketidakadilan dalam berbagai bentuk. Dari manapun hal itu berasal. Kami melawan semua yang menentang kemanusiaan, melawan penderitaan untuk membela martabatnya. Jika Anda tertarik dengan perlawanan kami, bergabunglah di Médecin du Monde P. O. BOX. 100,75018 Paris atau www.medecindumonde.org’. Contoh iklan di atas memberi informasi mengenai perlindungan tindak kekerasan yang dilakukan oleh suatu lembaga kemanusiaan bernama Médecin du Monde. b. Iklan Komersial Iklan komersial sering disebut pula dengan iklan bisnis. Iklan ini bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya peningkatan 17 penjualan. Produk yang ditawarkan dalam iklan ini sangat beragam, baik barang , jasa, ide, keanggotaan organisasi dan lain-lain. Contoh : ‘Le pouvoir du Flacon Rouge. Voici l’étonnant pouvoir de l’Eau Dynamisante de Clarins. Le pouvoir d’une Eau parfumée qui associe, par la grâce de l’AromaPhytosoin, les huiles essentielles aromatique et les plantes traitantes. Une Eau qui fait les peaux éclatantes de vitalité et met le moral au beau fixe. Sentir Bon. Se Sentir Bien. C’est prouvé. Clarins rend la vie plus belle.’(Elle N° 3255 pg 57). ‘Kekuatan dari si botol kecil merah. Inilah kekuatan yang menakjubkan dari parfum pembangkit semangat dari Clarins. Kemampuan parfum yang berpadu dengan Aroma PhytoSoin (tanaman perawatan), minyak aromatik esensial dan tanaman olahan. Parfum yang dapat emmbuat kulit hidup karena vitalitas dan membuat hati bersemangat. Baunya enak. Merasa nyaman. Terbukti. Clarins menjadikan hidup lebih indah. Pada contoh di atas pengiklan menggunakan kata l’Eau Dynamisante de Clarins, l’AromaPhytosoin, les huiles essentielles aromatique, les plantes traitantes, les peaux éclatantes de vitalité, se sentir bien, sentir bon, le moral au beau fixe yang mengacu pada parfum. Dengan menggunakan kata-kata iklan di atas, pengiklan mengarahkan pembaca memahami pesan tentang keistimewaan memakai parfum tersebut. 3. Fungsi Iklan Ada beberapa pandangan berkaitan dengan fungsi-fungsi iklan antara lain Widyatama (2005:133) dalam bukunya yang berjudul 18 Pengantar Periklanan menyebutkan fungsi iklan berdasarkan isi pesan yang ingin disampaikam kepada konsumen sebagai berikut: 1) Iklan informasi Iklan informasi adalah iklan yang menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi. Namun, ada iklan yang lebih menitikberatkan pada pemberian informasi dibanding fungsi-fungsi yang lain. 2) Iklan persuasi Iklan persuasi adalah iklan yang dalam isi pesannya menitikberatkan pada upaya mempengaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu sebagaimana dikehendaki oleh komunikator karena tujuan yang ingin dicapai adalah mempengaruhi khalayak, maka bahasa yang digunakan dalam pesan ini harus dirancang sedemikian rupa yang mampu membujuk khalayak. 3) Iklan mendidik Iklan mendidik adalah iklan yang dalam isi pesannya menitikberatkan pada tujuan mendidik khalayak, agar khalayak menegerti atau mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu melakukan sesuatu. Iklan informasi sering pula disebut pesan yang mendidik. 4) Iklan hiburan Iklan hiburan adalah iklan yang dibuat untuk keperluan hiburan semata. Jadi, tujuan pesan iklan ini adalah menitikberatkan pada kemampuannya untuk menghibur semata. 19 Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti iklan yang menitikberatkan pada fungsi informasi dan persuasi karena menurut penulis fungsi-fungsi tersebut lebih banyak ditemukan dalam wacana iklan pada majalah tersebut yang sebagian besar mengiklankan barang untuk keperluan hidup sehari-hari. 4. Bentuk Bahasa Iklan Bentuk bahasa iklan dibedakan menjadi tiga kelompok,yaitu iklan dalam bentuk frasa, iklan dalam bentuk kalimat dan iklan dalam bentuk wacana (Arifin 1992:8). a) Iklan dalam bentuk frasa Frasa adalah gabungan beberapa kata yang membentuk kesatuan. Contoh iklan dalam bentuk frasa: NINA RICCI, L’air du temps’(Elle Nº3255 page 51) ‘NINA RICCI, hembusan angin’. Bila kita membaca wacana iklan dalam bentuk frasa di atas terasa singkat dan efektif. Pengiklan tidak perlu membuat kalimat lengkap untuk menjelaskan produknya seperti: Iklan berbentuk frasa biasanya masih mengandalkan merk atau nama diri yang sudah terkenal sehingga walaupun bentuknya singkat iklan tersebut tetap dapat dimengerti pembaca. b) Iklan dalam bentuk kalimat 20 Mulyana (2005:8) menyatakan bahwa kalimat adalah ucapan bahasa yang memiliki arti penuh dan batas keseluruhannya ditentukan oleh intonasi. Sementara itu, berdasarkan aspek semantisnya, kalimat memiliki makna sebagai serangkaian kata yang menyatakan pikiran dan gagasan yang lengkap dan logis. Contoh: 1) SCARLET, elle va changer la télé à jamais. (Elle Nº3255 page 179). ‘SCARLET , dia akan menggantikan televisi untuk selamanya’. Iklan di atas merupakan iklan dari produk elektronik bernama SCARLET. Iklan di atas terdiri dari satu kalimat yang sebenarnya merupakan gagasan utama suatu wacana. Pembaca langsung menangkap gagasan iklan tersebut yaitu bahwa produk ”Scarlet” lebih canggih dibandingkan dengan televisi. c) Iklan dalam bentuk wacana Yang dimaksud wacana adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan sehingga terbentuklah makna antara kalimat itu. Iklan dalam bentuk wacana banyak dipilih oleh pengiklan karena iklan tersebut dapat memberikan penjelasan produk secara detail, sehingga mempengaruhi pembaca untuk membeli. Contoh: ‘Le pouvoir du Flacon Rouge. Voici l’étonnant pouvoir de l’Eau Dynamisante de Clarins. Le pouvoir d’une Eau parfumée qui associe, par la grâce de l’AromaPhytosoin, les huiles essentielles aromatique et les plantes traitantes. Une Eau qui fait les peaux éclatantes de vitalité et met le moral au beau fixe. Sentir Bon. Se 21 Sentir Bien. C’est prouvé. Clarins rend la vie plus belle.’(Elle N° 3255 pg 57). ‘Kekuatan dari si botol kecil merah. Inilah kekuatan yang menakjubkan dari parfum pembangkit semangat dari Clarins. Kemampuan parfum yang berpadu dengan Aroma PhytoSoin (tanaman perawatan), minyak aromatik esensial dan tanaman olahan. Parfum yang dapat emmbuat kulit hidup karena vitalitas dan membuat hati bersemangat. Baunya enak. Merasa nyaman. Terbukti. Clarins menjadikan hidup lebih indah. Iklan di atas memberikan keterangan secara gamblang tentang parfum produk dari Clarins yang berbau enak dan membuat nyaman serta dapat membuat kulit hidup karena vitalitas dan mampu membuat hati bersemangat. BAB III METODE PENELITIAN Dalam Metode Penelitian ini, langkah-langkah penelitian dikemukakan sebagai berikut: pendekatan penelitian, data dan sumber data, metode penyediaan data, serta metode dan teknik analisis data. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah suatu pendekatan yang berupaya mengungkapkan sesuatu apa adanya (Sudaryanto 1992:62). Data yang dianalisis tidak dihitung dengan menggunakan rumus statistik, tetapi dengan menggunakan prosentase dan analisis kualitatif. 2. Data dan Sumber Data Korpus data dalam penelitian ini diambil dari iklan komersial yang berfungsi persuasif dan informatif berbahasa Prancis yang terdapat dalam majalah Elle edisi 21 Januari 2008 dan 19 Mei 2008. Peneliti mengambil iklan komersial, karena ruang lingkupnya lebih umum, meliputi berbagai macam produk seperti iklan produk otomotif, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. Sumber data terdiri dari 10 iklan komersial yang terdapat dalam dua majalah Elle. Macam produk yang diiklankan meliputi 5 buah iklan tentang kecantikan, 3 buah iklan tentang otomotif (mobil), 1 buah iklan 22 23 tentang perhiasan (jam tangan ), 1 buah iklan tentang elektronik (televisi LCD). 3. Metode Penyediaan Data Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pustaka, yaitu menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto 1992:42). Data yang terkumpul dicatat dalam kartu data . Berikut adalah contoh kartu data: NO. DATA: 6 A Sumber data: Elle, Nº 3255 pg 6. B Iklan Komersial C (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle.(4) C’est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d’éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d’or jaune 24 carats, de platine pur ou d’or rose.(6)Dans un environnement sous vide, des amas d’atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d’or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté.(8)L’histoire continue sur rolex.com Analisis D Tujuan: mengiklankan jam tangan Rolex. (1)Pourquoi rehausser la nacre de métaux precieux? (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle... ‘Mengapa terlihat sebuah kilatan dari logam mulia? Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini...’ Syntagme nominal pada kalimat (1) bersinonim dengan syntagme nominal pada kalimat (3) karena keduanya mempunyai makna yang hampir sama. Penggunaan 24 kedua syntagme nominal « la nacre de métaux precieux » dan « l’éclat de métaux précieux » bertujuan untuk mendapatkan keindahan bahasa pada iklan jam tangan Rolex. Syntagme nominal pada kalimat (1) berpadu padan makna dengan syntagme nominal pada kalimat (3), sehingga dengan sinonimi wacana lebih bervariasi dan menarik. Repetisi Sinonim Hiponimi Metonimi Antonimi Kolokasi √ Kartu data dibagi menjadi empat bagian yang diuraikan sebagai berikut: A. Bagian pertama berisi nomor data yang diperoleh. B. Bagian kedua berisi sumber data. C. Bagian ketiga berupa bentuk iklan seutuhnya. D. Bagian keempat berisi analisis data atau analisis yang dijabarkan menjadi: - Penggalan kalimat yang mengandung kohesi leksikal - Kolom bentuk kohesi leksikal yang terdiri dari kolom repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi, antonimi dan kolokasi. 4. Metode Analisis Data Analisis data merupakan tahap setelah data terkumpul. Untuk menganalisisdata yang ada digunakan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Unsur penentu yaitu alat yang digunakan untuk memilih data yang akan diteliti (Sudaryanto 1993:21). Unsur penentu dalam analisis data ini adalah wacana iklan. Analisis datanya dilakukan sebagai berikut: 1. Menyiapkan wacana iklan yang akan dianalisis. 25 2. Membaca dengan teliti wacana iklan yang akan digunakan sebagai sumber data. 3. Menomori kalimat. 4. Mengidentifikasi kohesi leksikal pada wacana iklan tersebut. 5. Menyusun hasil analisis. 6. Setelah semua langkah di atas kemudian menyimpulkan hasil analisis dengan merujuk prosentase pemunculan bentuk kohesi leksikal dalam wacana iklan tersebut. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hasil analisis kohesi leksikal dalam iklan komersial berbahasa Prancis yang terdapat dalam majalah Elle edisi 21 Januari 2008 dan 19 Mei 2008. Dari hasil analisis, ditemukan data sebanyak 25 data, tetapi yang dibahas dalam bab ini sebanyak 13 data karena semua bentuk kohesi sudah ditemukan dan dianggap telah cukup mewakili ke-20 data yang ditemukan. Data tersebut terdiri dari iklan kecantikan, perhiasan (jam tangan), mobil dan barang elektronik. A. Reiterasi Reiterasi adalah satu item leksikal mengacu kembali antara satu dengan lainnya yang dikaitkan oleh keberadaan acuan yang umum (Halliday dan Hasan 1976:278). Menurut Yuwono (2005:99) reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. Reiterasi mencakup (1) repetisi, (2) sinonimi, (3) hiponimi, (4) metonimi dan (5) antonimi. 1. Repetisi Repetisi adalah pengulangan kata yang sama. No. Data:1 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 17. 26 27 (1) A l’abri de la soif et des excès climatiques, il existe un petit coin de paradis pour votre peau. (2) Imaginez que votre peau soit toute l’année protégée de la soif, du froid, de la canicule et de la pollution…(3) Imaginez des soins super-hydratants prenant pour la première fois en compte, votre type de peau mais aussi le climat. (4)Votre visage ne connaissait pas le paradis, Clarins lui ouvre ses portes… (5)C’est prouvé, Clarins rend la vie plus belle. Tujuan : mengiklankan krim wajah Clarins. Analisis: (4) Votre visage ne connaissait pas le paradis, Clarins lui ouvre ses portes. (5) C’est prouvé, Clarins rend la vie plus belle. ‘(4)Wajah Anda tidak mengenal surga, Clarins membuka pintu-pintunya untuk itu. (5) Terbukti, Clarins membuat hidup Anda lebih indah.’ Kata Clarins pada kalimat (4) mengalami pengulangan pada kalimat (5). Hal ini untuk menandai kata yang dipentingkan dalam iklan tersebut jika kata tersebut tidak diulang maka berkemungkinan teks itu akan terganggu sifat kesatuannya. Tujuan penggunaan kata Clarins pada kalimat (5) untuk menjelaskan kalimat ouvre ses portes. Dalam wacana iklan krim wajah Clarins ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu hiponimi. Pembahasan lebih lanjut dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. No. Data: 2 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 6. (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle. (4)C’est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d’éroder très 28 délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d’or jaune 24 carats, de platine pur ou d’or rose. (6)Dans un environnement sous vide, des amas d’atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d’or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L’histoire continue sur rolex.com Tujuan: mengiklankan jam tangan Rolex. Analisis: (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle. (4)C’est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d’éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L’histoire continue sur rolex.com ‘(2)Karena Rolex mampu menjadikannya luar biasa. (3)Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini. (4)Oleh karena itu, Rolex telah dipatenkan sebagai sebuah metode eksklusif yang memungkinkan dengan sangat hati-hati pada permukaan mengkilat, cukup menonjolkan lapisan yang berbeda... (7) Bagi Rolex, teknologi yang senantiasa pada layanan keindahan. (8) Kisah selanjutnya pada rolex.com’ Kata Rolex mengalami pengulangan pada kalimat (3),(4),(7) dan (8). Hal ini untuk menandai kata yang dipentingkan dalam iklan tersebut. Tujuan penggunaan kata Rolex untuk mendapatkan kejelasan informasi tentang jam Rolex. Dalam wacana iklan jam tangan Rolex ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain diantaranya sinonimi dan hiponimi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. 29 2. Sinonimi Sinonimi adalah kata yang maknanya sama dengan kata yang lain (kata yang maknanya hampir sama atau berdekatan) tetapi yang mengandung ciri-ciri yang sejajar dengan nilai kata yang diungkapkan, dengan makna kontekstualnya, atau dengan konotasi-konotasinya. Beberapa kata dikatakan sinonim apabila kata dapat digantikan oleh kata yang lain dalam sebuah konteks, tanpa mengubah makna kata yang disinonimkan. No. Data:8 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 6. (1)1 MOIS POUR RAJEUNIR DE 8 ANS LA STRUCTURE DE PEAU. (2)BIOTHERM CRÉE REMINÉRALE. • (3)À l’aide d’appareils échographiques de pointe, les biologistes Biotherm ont identifié au cœur de la peau l’apparition d’une bande noire, signe d’une perte de substance majeure après 50 ans. • (4)Avec Reminérale, ils ont découvert qu’on pouvait redensifier cette bande noire de façon spectaculaire dès 4 semaines. (5)La peau retrouve la densité d’une peau 8 ans plus jeune. (6)www.biotherm.com Tujuan : mengiklankan krim perawatan kecantikan Biotherm. Analisis: (1) ...rajeunir... (5) ...retrouve la densité.... ‘(1) ... meremajakan... (5) ...menemukan kembali kepadatan...’ Verbe pada kalimat (1) bersinonim dengan verbe pada kalimat (5) karena kedua verbe ini mempunyai makna yang sama. Penggunaan sinonimi yang terjadi pada kedua kalimat tersebut bertujuan untuk menjelaskan 30 keunggulan krim perawatan kecantikan Biotherm lebih bervariasi dan menarik. Dalam wacana iklan krim perawatan kecantikan Biotherm ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu repetisi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. No. Data: 9 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 6. (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle. (4)C’est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d’éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d’or jaune 24 carats, de platine pur ou d’or rose. (6)Dans un environnement sous vide, des amas d’atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d’or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L’histoire continue sur rolex.com Tujuan: mengiklankan jam tangan Rolex. Analisis: (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle. ‘(3)Saat Rolex mencoba memancarkan sinar berkat pantulan cahaya dari logam mulia, merupakan sebuah tantangan menjaga keaslian sari dari unsur alami ini. Pada kalimat (3) terbentuk sinonimi antara ‘métaux précieux’ dengan ‘matière naturelle’ karena keduanya mempunyai makna yang sama. Penggunaan sinonimi yang terjadi pada kedua kata tersebut bertujuan untuk 31 menghindari kebosanan dari pengulangan kata yang sama dalam satu wacana sehingga wacana lebih variasi dan menarik. No. Data: 10 Sumber data: Elle, Nº 3255 pg 179. (1)Scarlet, le nouvel écran LCD Full HD. (2)Elle va changer la télé à jamais. (3)Elle vous éblouira par son design unique souligné par un verso rouge flamboyant, son halo tactile rétro éclairé et sa résolution Full HD 100 Hertz. (4)Elle vous étonnera par sa capacité à s’adapter automatiquement à la luminosité ambiante. (5)Elle vous surprendra par un son surround grand spectacle, mis au point par M.Mark Levinson. (6)Scarlet, le nouvel écran LCD Full HD par LG. Tujuan : mengiklankan layar LCD Scarlet. Analisis: (4)Elle vous étonnera par sa capacité à s’adapter automatiquement à la luminosité ambiante. (5)Elle vous surprendra par un son surround grand spectacle, mis au point par M.Mark Levinson. (4) Dia akan membuat Anda tercengang oleh kapasitasnya yang secara otomatis menyesuaikan dari kecerahan cahaya dalam ruangan. (5)Dia akan membuat Anda terkejut oleh suaranya yang luar biasa, penyempurnaan oleh M. Mark Levinson. Verbe pada kalimat (4) bersinonim dengan verbe pada kalimat (5) karena keduanya mempunyai makna yang hampir sama. Penggunaan kedua verbe « étonnera » dan « surprendra » bertujuan untuk mendapatkan keindahan bahasa pada iklan layar LCD Scarlet, sehingga wacana lebih bervariasi dan menarik. 32 Dalam wacana iklan layar LCD Scarlet ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu kolokasi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. 3. Hiponimi Hiponimi adalah hubungan antara kata yang bermakna spesifik dan kata yang bermakna generik. No. Data: 13 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 17. (1) À l’abri de la soif et des excès climatiques, il existe un petit coin de paradis pour votre peau. (2)Imaginez que votre peau soit toute l’année protégée de la soif, du froid, de la canicule et de la pollution…(3) Imaginez des soins super-hydratants prenant pour la première fois en compte, votre type de peau mais aussi le climat.(4)Votre visage ne connaissait pas le paradis, Clarins lui ouvre ses portes…(5)C’est prouvé, Clarins rend la vie plus belle. Tujuan : mengiklankan krim wajah Clarins. Analisis: (1) A l’abri de la soif et des excès climatiques, il existe un petit coin de paradis pour votre peau. (2) Imaginez que votre peau soit toute l’année protégée de la soif, du froid, de la canicule et de la pollution… (1) Terlindung dari kondisi kering dan cuaca yang berlebihan, merupakan sisi terindah bagi kulit Anda. (2) Bayangkan bahwa kulit Anda terlindungi sepanjang tahun dari kekeringan, kedinginan, musim panas yang terik dan polusi…’ Kata de la soif, du froid, de la canicule dan de la pollution pada kalimat (2) merupakan anggota (hiponim) dari klas (hiperonim) des excès climatiques. Penggunaan kata-kata tersebut bertujuan untuk memaparkan sesuatu yang tercakupi oleh des excès climatiques. 33 No. Data: 14 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 6. (1)POURQUOI REHAUSSER LA NACRE DE MÉTAUX PRÉCIEUX? (2)PARCE QUE ROLEX SAIT LE FAIRE À MERVEILLE. (3)Lorsque Rolex entreprit de sublimer la nacre grâce à l’éclat de métaux précieux, le défi fut de préserver l’essence de cette matière naturelle. (4)C’est pourquoi Rolex a breveté un procédé exclusif permettant d’éroder très délicatement la surface de la nacre, juste assez pour en faire ressortir les différentes couches. (5)Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d’or jaune 24 carats, de platine pur ou d’or rose. (6)Dans un environnement sous vide, des amas d’atomes sont éjectés du métal précieux puis se déposent par condensation sur la surface du cadran, telle une poussière d’or, respectant la texture unique de la nacre et inspirant le nom «Goldust». (7)Pour Rolex, la technologie est toujours au service de la beauté. (8)L’histoire continue sur rolex.com Tujuan : mengiklankan jam tangan Rolex. Analisis: (5) Puis, selon la couleur désirée, le cadran est recouvert d’or jaune 24 carats, de platine pur ou d’or rose. ‘(5) Kemudian, berdasarkan warna yang diinginkan, jam tangan dilapisi emas kuning 24 karat, platina murni atau emas muda.’ Kata d’or jaune 24 carats, de platine pur ou d’or rose pada kalimat (5) merupakan anggota (hiponim) dari klas (hiperonim) la couleur désirée. Penggunaan d’or jaune 24 carats, de platine pur ou d’or rose untuk memaparkan sesuatu yang tercakupi oleh la couleur désirée. 4. Metonimi Metonimi adalah hubungan antara nama untuk benda yang lain yang berasosiasi atau yang menjadi atributnya. No. Data:15 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 125. 34 (1)NOUVEAU 4X4 TIGUAN. POUR LES ACCROS DE LA VILLE. (2)Système d’aide au stationnement ‘Park Assist’. (3)Fini les coups de defenses dans la lunette arrière. (4)Avec le nouveau Tiguan de Volkswagen et son système d’aide au stationnement ‘Park Assist’, il n’est plus possible de rater un créneau. (5)Ses capteurs à ultrasons détectent les emplacements qui lui sont adaptés et le Tiguan effectue lui-même les mouvements de braquage lors des manœuvres. (6)Éléphantastique non? (7)À partir de 27 500€. Tujuan : mengiklankan mobil Tiguan. Analisis: (5)‘… et le Tiguan effectue lui-même les mouvements de braquage lors des manœuvres. (6)Éléphantastique non?’ ‘(5)… dan le Tiguan melakukan sendiri perpindahan memutar-mutar stir sewaktu manual. (6) Seperti gajah yang menggerakkan belalainya, bukan?’ Yang dimaksud éléphantastique bukanlah gajah, melainkan suatu sifat, misalnya yang berasosiasi dengan seekor gajah yang mampu menggerakkan belalainya. Hubungan kohesif tersebut terjadi untuk menunjukkan ekspresi dalam kalimat (5) agar lebih singkat dan nampak jelas dalam menjelaskan keunggulan mobil Tiguan dan mendapatkan keindahan bahasa sehingga membuat wacana lebih menarik dan ekonomis. No. Data: 16 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 97. (1)Profitez du soleil, nos vignes vous protègent. (2)NOUVEAUX SOINS SOLAIRES AUX POLYPHÉNOLS DE RAISIN ANTIOXYDANTS BREVETÉS. (3)Soleil Divin. (4)Les soins de la jeunesse dorée. (5)Protecteurs solaires visage IP30 et corps IP20 pour bronzer sans danger et faire de vous la plus 35 jolie fille du soleil.(6)Teint Divin autobronzant. (7)Un teint ensoleillé par tous les temps pour un hâle progressif, parfait et sublime de naturel. (8)0% parabènes- 100% efficacité- 100% glamour. (9)CAUDALIE Paris. Tujuan : mengiklankan krim pelindung matahari Caudalie. Analisis: ‘(5)Protecteurs solaires visage IP30 et corps IP20 pour bronzer sans danger et faire de vous la plus jolie fille du soleil. (6)Teint Divin autobronzant.’ ‘(5)Perlindungan dari sinar matahari untuk wajah IP30 dan untuk badan IP20 untuk menggelapkan warna kulit tanpa membahayakan dan membuat Anda menjadi gadis yang tercantik bercahaya. (6)Kulit gelap cantik, indah, sempurna.’ Yang dimaksud Divin bukanlah arti sebenarnya yaitu Ilahi melainkan suatu sifat yang berasosiasi dengan keIlahian karena kemiripan sifat, misalnya kesempurnaan sifat, indah tanpa cacat. Penggunaan kata Divin bertujuan untuk mendapatkan keindahan bahasa dan membuat wacana lebih menarik dan ekonomis karena mampu menunjukkan ekspresi yang lebih singkat dan nampak jelas dalam menjelaskan keunggulan krim pelindung matahari Caudalie. Dalam wacana iklan krim pelindung matahari Caudalie ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu kolokasi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. No. Data:17 Sumber data: Elle, Nº 3255 page 125. (1)Suzuki Grand Vitara. (2)Le plus beau c’est son prix. (3)Jusqu’au 31 mai 2008. (4)Capital reprise 5000€. 36 (5)Prix tarif: 26 950€ - capital reprise 5000€ = 21 950€. (6)Lignes sculptées, profil acéré et une élégance rare dans l’univers du 4x4. (7)Brillant sur route avec ses motorisations essence ou diesel avec filtre à particules, il devient un bijou en ville, surtout en version 3 portes.(8) Equipement particulièrement riche, transmission 4x4 permanente, blocage de différentiel et boîte courte: le Grand Vitara brille de mille feux. Tujuan : mengiklankan mobil Suzuki Grand Vitara. Analisis: (6) Equipement particulièrement riche, transmission 4x4 permanente, blocage de différentiel et boîte courte: le Grand Vitara brille de mille feux. ’(6) Kaya perlengkapan utama, transmisi permanen 4x4, penutup yang beda dan bagasi pendek: Grand Vitara bersinar cemerlang, gemerlap, berkilau’ Yang dimaksud brille de mille feux bukanlah arti sebenarnya yaitu sinar dari pancaran api melainkan suatu sifat yang berasosiasi dengan pancaran api misalnya cemerlang, indah dan manfaat cahayanya. Penggunaan kata syntagme verbal brille de mille feux merupakan bentuk kohesi leksikal berupa metonimi. Syntagme verbal tersebut bertujuan untuk menjelaskan kalimat sebelumnya berupa manfaat yang akan didapat dari fasilitas-fasilitas Suzuki Grand Vitara, selain itu untuk mendapatkan keindahan bahasa dan membuat wacana lebih menarik dan ekonomis karena mampu menunjukkan ekspresi yang lebih singkat dan nampak jelas dalam menjelaskan keunggulan Suzuki Grand Vitara. B. Kolokasi Kolokasi adalah hubungan antarkata yang berada pada lingkungan atau bidang yang sama (Tallei 1988 :31). Dikutip dari Nunan (1992:17) 37 suatu masalah yang timbul dalam analisis hubungan ini harus menentukan berapa step (langkah) dalam suatu taksonomi suatu unsur dapat terpisah dan masih ikut membentuk kohesi. No. Data:19 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 6. (1)1 MOIS POUR RAJEUNIR DE 8 ANS LA STRUCTURE DE PEAU. (2)BIOTHERM CRÉE REMINÉRALE. • (3)À l’aide d’appareils échographiques de pointe, les biologistes Biotherm ont identifié au cœur de la peau l’apparition d’une bande noire, signe d’une perte de substance majeure après 50 ans. • (4)Avec Reminérale, ils ont découvert qu’on pouvait redensifier cette bande noire de façon spectaculaire dès 4 semaines. (5)La peau retrouve la densité d’une peau 8 ans plus jeune. (6)www.biotherm.com Tujuan : mengiklankan krim perawatan kecantikan Biotherm. Analisis: (1)...rajeunir de 8 ans la structure de peau. (2)...reminérale. (4)... redensifier cette bande noire...(5)...la densité d’une peau... ‘(1)...meremajakan kulit 8 tahun lebih muda. (4)…menyamarkan noda hitam itu…(5)…kepadatan kulit. (2)…remineral. Reminérale, redensifier cette bande noire, la densité d’une peau secara intuitif tampak berkolokasi lebih erat dengan rajeunir daripada la beauté (kecantikan). No. Data: 20 Sumber data: Elle, Nº 3238 page 13. (1)DEMAIN, L’AUTODÉFENSE SERA LA MEILLEURE ARME CONTRE LES SIGNES VISIBLES DE L’ÂGE. 38 (2)DEMAIN, C’EST AUJOURD’HUI CHEZ CLINIQUE. (3)On parle beaucoup d’améliorer la protection contre les rayons UVA/UVB. (4)Clinique vous dit ce que les scientifiques savant déjà: c’est important mais cela ne suffit pas pour prévenir les signes visibles de l’âge. (5)Nous, nous allons vous parler de l’autodéfense, cette capacité naturelle qu’a la peau de se protéger pour preserver sa jeunesse. (6)Aujourd’hui il existe un soin hydratant quotidien conçu pour aider la peau à renforcer son système naturel d’autodéfense. (7)Il s’en prend aux rayons UVB, qui “brûlent” la peau, aux UVA qui accelerent le viellissement cutané et à encore d’autres ennemis de la peau. (8)Cela fait bien des raisons de penser que Superdéfense® de Clinique est la meilleure arme d’autodéfense. (9)Clinique. (10)Soumis à des tests d’allergie. (11)100% sans parfum. Tujuan : mengiklankan krim antipenuaan Clinique. Analisis: (3)…la protection contre les rayons UVA/UVB. (5) … preserver sa jeunesse. (6)… aider la peau à renforcer …un soin hydratant quotidian… ‘(3) … perlindungan melawan sinar UVA/UVB. (5)…melindungi keremajaannya. (6)…membantu kulit memberikan energi… sebuah perawatan untuk setiap hari… ’La protection contre les rayons UVA/UVB, preserver sa jeunesse, aider la peau à renforcer’ secara intuitif tampak berkolokasi lebih erat dengan ‘un soin de la peau’ (perawatan kulit) daripada ‘la beauté’ (kecantikan). Dalam wacana iklan krim anti penuaan Clinique ini juga ditemukan beberapa bentuk kohesi leksikal lain yaitu sinonimi. Hasil analisis dapat dilihat pada pembahasan berikutnya. No. Data: 21. Sumber data: Elle, Nº 3255 page 97. (1)Profitez du soleil, nos vignes vous protègent. 39 (2)NOUVEAUX SOINS SOLAIRES AUX POLYPHÉNOLS DE RAISIN ANTIOXYDANTS BREVETÉS. (3)Soleil Divin. (4)Les soins de la jeunesse dorée. (5)Protecteurs solaires visage IP30 et corps IP20 pour bronzer sans danger et faire de vous la plus jolie fille du soleil.(6)Teint Divin autobronzant. (7)Un teint ensoleillé par tous les temps pour un hâle progressif, parfait et sublime de naturel. (8)0% parabènes- 100% efficacité- 100% glamour. (9)CAUDALIE Paris. Tujuan : mengiklankan krim pelindung matahari Caudalie. Analisis: (2)Nouveaux soins solaires... (5)...bronzer... (7)Un teint ensoleillé par tous les temps... ‘(2)Perawatan baru sinar matahari... (5) menggelapkan... (7) kulit yang dijemur setiap saat...’ ‘Nouveaux soins solaires, les soins de la jeunesse dorée, protecteurs solaires visage IP30 et corps IP20, un teint ensoleillé par tous les temps secara intuitif tampak berkolokasi lebih erat dengan ‘bronzer’ (menggelapkan) daripada ‘un soin’ (perawatan). Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dari korpus data yang berjumlah 10 wacana iklan, berdasarkan hasil analisis diperoleh 25 data, data-data tersebut terdiri dari 7 data kohesi leksikal berbentuk repetisi (28%), 5 data kohesi leksikal berbentuk sinonimi (20%), 5 data kohesi leksikal berbentuk hiponimi (20%), 2 data kohesi leksikal berbentuk metonimi (8 %), data kohesi leksikal berbentuk antonimi tidak ditemukan (0%) dan 6 data kohesi leksikal berbentuk kolokasi (24%). Penggunaan bentuk repetisi paling dominan ditemukan karena pembuat iklan ingin mengurangi pemakaian kata ganti untuk menghindari kebingungan pembaca dalam memahami iklan tersebut, sedangkan bentuk antonimi tidak ditemukan karena pengiklan pada 40 umumnya tidak menyertakan pembanding yang bertolak belakang dalam menjelaskan produknya. Dalam sebuah iklan ditemukan ada yang mengandung 1 bentuk kohesi leksikal, ada yang mengandung 2 bentuk dan juga 5 bentuk kohesi leksikal. Dalam analisis ini, dalam sebuah iklan rata-rata ditemukan mengandung 2 bentuk kohesi leksikal. Untuk lebih jelasnya tentang hasil analisis kohesi leksikal secara keseluruhan pada iklan dalam majalah Elle, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel hasil analisis kohesi leksikal dalam iklan pada majalah Elle No Iklan 1. Jam tangan Rolex repetisi 2 2. Layar LCD Scarlet 1 3. 4. Krim antipenuaan Clinique 5. Krim pelindung matahari Caudalie 6. Shampoo Phytoprogenium 7. Mobil le Tiguan 9. kolokasi 1 1 2 1 3 3 1 1 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 Mobil Lancia 1 Mobil Suzuki Grand Vitara 1 1 2 2 1 1 10. 7 Jumlah 5 Krim wajah Clarins Krim kecantikan Biotherm 8. Bentuk kohesi leksikal yang ditemukan sinonimi hiponimi metonimi antonimi 2 1 5 5 2 0 1 2 6 25 BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai kohesi leksikal dalam wacana iklan berbahasa Prancis pada majalah Elle secara umum dapat disimpulkan bahwa iklan-iklan di majalah Elle menggunakan bentuk kohesi leksikal, yaitu bentuk repetisi, sinonimi, hiponimi, metonimi, dan kolokasi. Bentuk antonimi tidak ditemukan.Dalam sebuah iklan ditemukan ada yang mengandung beberapa bentuk kohesi leksikal. Penggunaan bentuk repetisi paling dominan ditemukan karena pembuat iklan ingin mengurangi pemakaian kata ganti untuk menghindari kebingungan pembaca dalam memahami iklan tersebut, sedangkan bentuk antonimi tidak ditemukan karena pengiklan pada umumnya tidak menyertakan pembanding yang bertolak belakang dalam menjelaskan produknya. B. SARAN Atas dasar simpulan tersebut, penulis menyarankan kepada pembaca jika ingin membuat iklan yang menarik maka pergunakanlah kohesi, karena semakin banyak kohesi yang dipakai iklan akan semakin menarik. Selain itu, hasil temuan ini diharapkan dapat digunakan sebagai media untuk memperluas pengetahuan sebagai tambahan pembelajaran tentang kohesi leksikal. 41 DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arifin, E. Zaenal dkk. 1992. Pemakaian Bahasa dan Iklan Berita dan Papan Reklame. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Baylon, Christian dan Xavier MIGNOT. 2005. Initiation à la sémantique du langage. Paris: Armand Colin. Bensi, Dini Alifia F. 2002. Aposisi dalam Iklan Media Cetak Prancis.Semarang: UNNES. Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Halliday, M. A. K dan Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion in English. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Himawati, Nunik. 2007. Anafora Leksikal dalam rubrik Faits Divers pada Surat Kabar Berbahasa Prancis. Semarang: Universitas Negeri Semarang. http://fr.wikipedia.org/wiki/publicite. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia. Larousse. 1988. Dictionnaire des Noms Communs, des Noms Propres, Precis de Grammaire. Canada: Librairie Larousse. Mulyana. 2005. Kajian Wacana.Yogyakarta: Tiara Wacana. Nunan, David. 1992. Teori dan Praktik. Terj:Elly W. Silangen. Jakarta: Rebia Indah Prakarsa. Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Peugeoise, Michel. 1996. Dictionnaire Didactique de la Langue Française. Paris: Armand Colin. Ramlan, M. 1993. Paragraf : Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi Offset. 42 43 Subroto, D. Edi.1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sudaryanto. 1993. Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sudiana, Dendi. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: CV. Remaja Karya. Tallei. 1998. Analisis Wacana. Manado: Bina Patra Manado. Widyatama. 2005. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. www.espacefrancais.com/vocabulaire/mots.html. Yuwono, Untung. 2005. Wacana. Dalam Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT Lauder (Peny). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.