Pertemuan ke-8 MK: SEMANTIK - Bina Darma e

advertisement
Pertemuan ke-8
Medan Makna dan
Komponen Makna
Pendahuluan
 Kata atau leksem dalam setiap bahasa
dapat dikelompokkan atas kelompok
tertentu berdasarkan kesamaan ciri
semantik yang dimiliki kata itu.
 Contoh, kata kuning, merah, hijau, biru, dan
ungu berada dalam satu kelompok, yaitu
kelompok warna.
lanjutan
 Sebaliknya, setiap kata atau leksem dapat
pula dianalisis unsur-unsur maknanya untuk
mengetahui perbedaan makna antara kata
tersebut dengan kata lainnya yang berada
dalam satu kelompok.
 Misalnya, kata mayat dan bangkai, mayat
yang memiliki unsur makna /+manusia/
sedangkan bangkai memilki unsur makna
 /-manusia/.
lanjutan
 Kata yang berada dalam satu kelompok,
lazim dinamai kata-kata yang berada dalam
satu medan makna atau satu medan
leksikal, sedangkan
 Usaha untuk menganalisis kata atau leksem
atas unsur-unsur makna yan dimilikinya
disebut analisis komponen makna atau
analisis ciri-ciri makna atau analisis ciri-ciri
leksikal.
Medan Makna
 Medan makna atau medan leksikal adalah
seperangkat unsur leksikal yang maknanya
saling berhubungan karena
menggambarkan bagian dari bidang
kebudayaan atau realitas dalam alam
semesta.
 Misalnya, nama-nama warna, perabot
rumah tangga, perkerabatan, yang masingmasing merupakan satu medan makna.
lanjutan
 Banyaknya unsur leksikal dalam satu
medan makna antara bahasa yang satu
dengan bahasa yang lain tidak sama
besarnya, karena berkaitan erat dengan
sistem budaya masyarakat pemilik bahasa
itu.
 Misalnya, istilah perkerabatan lihat (Chaer,
2002:112).
Kata dalam satu medan makna
dapat digolongkan menjadi dua
 Golongan kolokasi, dan
 Golongan set.
Golongan Kolokasi
 Kolokasi (berasal dari bahasa Latin colloco
yang berarti ada di tempat yang sama
dengan) menunjuk kepada hubungan
sintagmatik yang terjadi antara kata-kata
atau unsur leksikal itu.
lanjutan
 Misalnya, kalimat Tiang layar perahu nelayan itu
patah dihantam badai, lalu perahu itu digulung
ombak, dan tenggelam beserta isinya.
 Kita dapat kata-kata layar, perahu, nelayan, badai,
ombak, dan tenggelam yang merupakan kata-kata
dalam satu kolokasi, satu lingkungan yang sama,
yaitu pembicaraan mengenai laut.
 Contoh lain …
Golongan Set
 Kalau kolokasi menunjuk pada hubungan
sintagmatik, karena sifatnya linear, kalau
kelompok set menunjuk pada hubungan
paradigmatik, karena kata-kata yang berada
dalam satu kelompok set dapat saling
menggantikan.
lanjutan
 Setiap unsur leksikal dalam suatu set
dibatasi oleh tempatnya dalam hubungan
dengan anggota-anggota dalam set
tersebut.
 Misalnya, kata remaja merupakan tahap
perkembangan dari kanak-kanak menjadi
dewasa.
 Contoh kata remaja dan sejuk
Kata yang berada dalam satu set
dengan kata remaja dan sejuk





Bayi
Kanak-kanak
Remaja
Dewasa
Manula
 Contoh lain …
dingin
sejuk
hangat
panas
terik
Komponen Makna
 Komponen makna atau komponen semantik
mengajarkan bahwa setiap kata atau unsur
leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsur
yang bersama-sama membentuk makna
kata atau makna unsur leksikal tersebut.
 Misalnya, kata ayah dan ibu mengandung
komponen makna atau unsur makna:
lanjutan
 Komponen makna
1. insan
2. dewasa
3. jantan
4. kawin
Ayah
+
+
+
+
Ibu
+
+
+
Perbedaan makna antara ayah dan ibu hanyalah
pada ciri makna atau komponen makna: ayah
memiliki makna ‘jantan’, sedangkan kata ibu tidak
memiliki makna ‘jantan’.
Manfaat analisis komponen
 Analisis komponen makna ini dapat
dimanfaatkan untuk mencari perbedaan dari
bentuk-bentuk yang bersinonim.
 Misalnya, kata ayah dan bapak adalah dua
buah kata yang bersinonim dalam bahasa
Indonesia. Walaupun bersinonim, tetapi ada
perbedaan maknanya.
lanjutan
 Komponen makna
1. manusia
2. dewasa
3. sapaan kepada
orang tua laki-laki
4. sapaan kepada
orang yang
dihormati
ayah
+
+
bapak
+
+
+
+
-
+
lanjutan
 Dengan demikian, Anda bisa melihat
perbedaan makna kata ayah dan bapak
yang hakiki.
 Kami menghadap Bapak Gubernur Alex
Noerdin di kantornya.
Download