MK SEMANTIK Pertemuan Ke-4 - Bina Darma e

advertisement
M.K SEMANTIK
Pertemuan Ke-4
RAGAM MAKNA
Ragam Makna/Jenis
Makna
 Berdasarkan jenis semantiknya
 Makna leksikal
 Makna gramatikal
 Berdasarkan ada tidaknya referen suatu kata
 Makna referensial
 Makna nonreferensial
 Berdasarkan ada tidaknya nilai rasa suatu kata
 Makna denotatif
 Makna konotatif
 Berdasarkan ketepatan maknanya
 Makna kata
 Makna istilah
Tari-UTP, November
2009
 Makna berdasarkan sudut pandang
lainnya
 Makna konseptual dan asosiatif
 Makna idiomatik dan peribahasa
 Makna kias
Tari-UTP, November
2009
Ragam makna dapat dilihat dari berbagai
kriteria atau sudut pandang.
 Berdasarkan jenis semantiknya dapat
dibedakan antara makna leksikal dan makna
gramatikal,
 berdasarkan ada tidaknya referen pada
sebuah kata/leksem dapat dibedakan adanya
makna referensial dan makna nonreferensial,
 berdasarkan ada tidaknya nilai rasa pada
sebuah kata/leksem dapat dibedakan
adanya makna denotatif dan makna
konotatif,
 berdasarkan ketepatan maknanya
dikenal adanya makna kata dan makna
istilah atau makna umum dan makna
khusus.

 Lalu berdasarkan kriteria lain atau sudut
pandang lain dapat disebutkan adanya
makna-makna asosiatif, kolokatif,
reflektif, idiomatik, dan sebagainya.
Tari-UTP, November
2009
Perbedaan Makna
 Makna leksikal adalah makna yang sesuai
dengan referennya, makna yang sesuai
dengan hasil observasi alat indra, atau makna
yang sungguh-sungguh nyata dalam
kehidupan kita.
 Makna gramatikal adalah makna yang terjadi
sebagai akibat proses-proses gramatikal,
seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan
proses komposisi.
Tari-UTP, November
2009
 Pembedaan makna denotatif dan makna
konotatif didasarkan pada ada tidaknya
nilai rasa.
 Makna denotatif adalah makna yang ada
pada setiap leksem atau kata.
 Makna konotatif adalah nilai rasa positif,
negatif maupun netral.
 Makna konseptual adalah makna yang
ada dalam sebuah leksem, yang
sebenarnya sama saja dengan makna
leksikal dan makna denotatif.
 Makna lugas sebenarnya sama saja
dengan makna leksikal atau makna
leksikal denotatif, dipertentangkan
dengan makna kias, yaitu makna yang
merupakan kiasan, perbandingan atau
persamaan dengan sesuatu yang lain.
 Makna asosiasi adalah makna lain yang
dikaitkan dengan makna pada kata
tertentu. Makna kata biasanya bersifat
umum. Dibedakan dengan makna
leksikal atau makna istilah yang bersifat
tetap dan khusus karena hanya
digunakan pada bidang kegiatan tertentu.
Makna leksikal
 Makna leksikal diartikan sebagai makna
yang bersifat leksikon, bersifat leksem,
atau bersifat kata.
 Leksikon sama dengan kosa kata atau
perbendaharaan kata,
 Leksem sama dengan kata.
lanjutan
 Makna leksikal adalah makna yang
sesuai dengan referennya, makna yang
sesuai dengan hasil observasi alat
indera, atau makna yang sungguhsungguh nyata dalam kehidupan kita.
contoh
 Tikus itu mati diterkam kucing
 Yang menjadi tikus di gudang kami
ternyata berkepala hitam
 Kepalanya hancur kena pecahan granat
 Rapornya ditahan kepala sekolah …
Makna Gramatikal
 Makna gramatikal adalah makna yang
hadir sebagai akibat adanya proses
gramatika seperti proses afiksasi, proses
reduplikasi, dan proses komposisi.
lanjutan
 Proses afiksasi awalan ter- pada kata angkat
dalam kalimat:
 Batu seberat itu terangkat juga oleh
adikku; maknanya ‘dapat’
 Ketika balok itu ditarik, papan itu
terangkat ke atas; maknanya ‘tidak
sengaja’
lanjutan
 Proses reduplikasi, untuk menyatakan
makna ‘jamak’ bahasa Indonesia
menggunakan proses reduplikasi.
 Kata buku yang bermakna ‘sebuah buku’,
menjadi
 Buku-buku yang bermakna ‘banyak buku’
Proses komposisi atau
penggabungan
Proses komposisi juga banyak melahirkan
makna gramatikal. Contoh:
 Makna gramatikal komposisis sate ayam
tidak sama dengan komposisi sate Madura.
-Yang pertama menyatakan ‘asal bahan’
-Yang kedua menyatakan ‘asal tempat’
 Anak asuh tidak sama maknanya dengan
komposisi orang tua asuh
catatan
 Makna sebuah kata, baik kata dasar
maupun kata jadian, sering sangat
tergantung pada konteks kalimat atau
konteks situasi.
 Makna gramatikal sering juga disebut
makna kontekstual atau makna
situasional atau makna struktural.
Makna kontekstual
 Makna kontekstual adalah makna sebuah
leksem atau kata yang berada di dalam
konteks.
 Contoh:




Adik jatuh dari sepeda.
Dia jatuh dalam ujian yang lalu.
Dia jatuh cinta pada adikku.
Kalau harganya jatuh lagi kita akan bangkrut.
lanjutan
 Makna konteks yang berkaitan dengan
situasi.
 Contoh: Tiga kali empat berapa?
Makna Referensial dan
Non-referensial
 Kata atau leksem disebut bermakna
referensial kalau ada referensnya, atau
acuannya dalam dunia nyata.
 Contoh: kata kuda, merah, gambar.
 Contoh : dan, atau, dan karena adalah
kata yang tidak bermakna referensial.
Lanjutan
 Contoh kata saya pada kalimat berikut yang acuannya
tidak sama
 “Tadi pagi saya bertemu dengan Pak Amir”, kata Ani kepada
Ali.
 Kata saya mengacu kepada Ani.
 “O, ya?” sahut Ali, “ Saya juga bertemu beliau tadi pagi.”
 Kata saya mengacu kepada Ali.
 “Di mana kalian bertemu beliau?” tanya Amin.
 Kata saya mengacu kepada Amin
Makna kata dan makna istilah
 Pembedaannya,
 Makna kata, maknanya masih bersifat
umum.
 Makna Istilah, memiliki makna yang tetap
dan pasti.
 Ketepatan dan kepastian makna istilah
itu karena hanya digunakan dalam
bidang kegiatan atau keilmuan tertentu.
lanjutan
 Contoh bidang hukum makna kata
tahanan yaitu orang yang ditahan
sehubungan dengan suatu perkara.
 Contoh bidang kelistrikan kata tahanan
itu bermakna daya yang menahan arus
listrik
Makna konseptual dan
makna asosiatif
 Makna konseptual adalah makna yang sesuai
dengan konsepnya, makna yang sesuai
dengan referennya.
 Makna konseptual ini sama dengan makna
leksikal, makna referensial, dan makna
denotatif.
 Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki
sebuah kata berkenaan dengan adanya
hubungan kata itu dengan keadaan di luar
bahasa.
lanjutan
 Contoh kata melati yang berasosiasi
dengan makna ‘suci’; kata merah
berasosiasi dengan makna ‘berani’
Makna stiliska
 Berkenaan dengan gaya pemilihan kata
sehubungan dengan adanya perbedaan
sosial dan bidang kegiatan di dalam
masyarakat.
 Contoh dibedakan makna kata rumah,
pondok, istana, keraton, kediaman,
tempat tinggal.
Makna idiomatik dan
peribahasa
 Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa
berupa kata, frase, maupun kalimat)
yang maknanya tidak dapat “diramalkan”
dari makna leksikal unsur-unsurnya
maupun gramatikal satuan tersebut.
 Idiom tidak berkaitan dengan makna
leksikal atau makna gramatikal.
lanjutan
 Contoh frase menjual gigi, rumah batu,
meja hijau, membanting tulang.
Peribahasa
 Peribahasa bersifat memperbandingkan
atau mengumpamakan, contoh:




Bagai anjing dengan kucing
Besar pasak daripada tiang
Tong kosong nyaring bunyinya
Bagai padi, semakin berisi, semakin runduk.
Makna kias
 Penggunaan arti kiasan sebagai oposisi
dari arti sebenarnya.
 Bentuk bahasa (baik kata, frase,maupun
kalimat) yang tidak merujuk pada arti
sebenarnya (artileksikal, konseptual,
denotatif) . Contoh:
 Puteri malam dalam arti bulan
 Raja siang dalam arti matahari
 Pencakar langit
Latihan
1. Tuliskan perbedaan makna leksikal dan
makna gramatikal!
2. Tuliskan perbedaan referensial dan
nonreferensial!
3. Tuliskan perbedaan makna kata dan makna
istilah!
4. Tuliskan perbedaan makna konseptual dan
makna asosiatif!
5. Tuliskan perbedaan makna idiomatikal dan
peribahasa, serta makna kias!
Tari-UTP, November
2009
Download