Gemma cup : Struktur berupa mangkuk kecil yang mengandung kumpulan lumut kecil pada lumut hati, berfungsi untuk reproduksi aseksual. Bisa Kimia Cari Lanjut ke konten Profil Produk o Bahan Kimia / APD o Ebook o Kesehatan o Lain Lain Edukasi o SMP o SMA o Kuliah Layanan o Konsultasi o Bimbingan Belajar o Kontributor o Publikasi Ebook Tim Penulis Event Beasiswa & Karir Sponsorship o Premium Sponsorship o Advertorial Kontak Materi Pelajaran Perbedaan Osmosis dan Difusi 20 Januari 2014 krisnadwi Tinggalkan komentar 17 Votes Osmosis dan Difusi merupakan 2 cara perpindahan zat atau molekul dari 1 medium ke medium lainnya yang memiliki konsentrasi yang berbeda . Namun terkadang masih ada sedikit kekeliruan dan kesalah pahaman dalam mempelajari osmosis dan difusi ini. Jadi kali ini akan di bahas mengenai perbedaan osmosis dan difusi untuk kembali mengingatkan dan memperjelas perbedaannya. Untuk memahami perbedaan, yang perlu kita lakukan ialah memahami masing masing cara perpindahan zat tersebut. 1. Difusi Difusi ialah perpindahan zat atau molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contoh Dari Dari difusi dapat dilihat pada contoh berikut. Sirup yang kental dan konsentrasinya tinggi akan menyebar ke bagian bagian air lainnya sehingga konsentrasinya menjadi lebih rendah dan homogen di setiap tempat. Namun Ada juga faktor faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, diantaranya: Ukuran partikel. Semakin besar ukuran partikel,maka semakin lambat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin rendah dan berlaku juga sebaliknya. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, maka semakin lambat kecepatan difusi. Contoh bisa dilihat dibawah Luas suatu area. Semakin luas areanya, maka semakin cepat kecepatan difusinya. Jarak. Semakin besar perbedaan dua konsentrasi, maka semakin lambat kecepatan difusinya. Suhu. Seperti yang dibahas pada artikel laju reaksi. Semakin tinggi suhu, partikel akan mendapatkan energi sehingga bergerak dengan lebih cepat. dan kecepatan difusi menjadi lebih cepat Photo Credits : Mariana Ruiz Villarreal Difusi Sel Dalam biologi kita mempelajari difusi sel, atau perpindahan zat zat masuk keluar sel. Karena sel berbeda dengan perbandingan air dan sirup maka akan di bahas tersendiri. Sel memiliki membran yang melapisi dan berperan sebagai gerbang masuk semua dan keluar semua zat. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu : 1. Difusi sederhana (simple difusion) : Difusi sederhana yang terjadi melalui membrane berlangsung akibat molekul -molekul yang berpindah melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran 2. Difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam lemak serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau channel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, berupa pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari pori tersebut untuk melaluinya 3. Difusi difasilitasi (fasiliated difusion). menggunakan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane karena tidak dapat menembus membrane secara langsung Untuk penjelasan osmosis silahkan lanjut ke halaman 2 Tentang iklan-iklan ini Bagikan ini: Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru) 8Bagikan pada Facebook(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk mengirim email pada teman(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi pada StumbleUpon(Membuka di jendela yang baru) 1Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Terkait Apa itu Reverse Osmosis ? dalam "Teknologi" Macam-Macam Pemisahan Campuran dalam "Materi Pelajaran" Pendahuluan Katalis Heterogen dalam "Materi Pelajaran" Halaman: 1 2 biokimiabiologidifusikonsentrasimembranmolekulosmosisperbedaan osmosis difusisel hewansel tumbuhansemi permeabeltekanan osmotiktransporterzat Navigasi tulisan Tulisan SebelumnyaPergeseran Kesetimbangan KimiaTulisan SelanjutnyaAnda Peminum? Hati-Hati Cepat Pikun! Berikan Balasan Video 1. 3 Votes Produk kami kali ini ialah Pita Mg , pita Mg ini merupakan barang yang banyak dicari karena reaksinya yang luar biasa atau bisa di bilang keren. Salah satu manfaatnya juga telah di sebutkan dalam artikel cara membuat bom asap dan lainnya Baca lebih lanjut → Jual Pita Magnesium ( Mg Ribbon ) 3 Desember 2014 krisnadwi Tinggalkan komentar 2. 10 Votes Pernahkan anda melihat Slime di TV ? sebuah benda seperti cairan tapi sebenarnya tidak cair karena memang padat. Pernahkan anda berpikir untuk membuatnya? Jika iya, maka kali ini kamu akan Baca lebih lanjut → Cara Membuat Slime dengan Mudah 15 November 2014 krisnadwi 6 Komentar Video lainnya → Pos-pos Terakhir TEORI ANALISIS TANAH RUTIN Jual Moment Glucogen Murah dan Asli 100% Pencemaran Udara AMMONIUM NITRAT & CARA MEMBUATNYA Dapatkah Mie Instan Sebabkan Penyakit Jantung, Stroke, dan Diabetes? Kalender Acara Senarai Kalender Buy National Chemistry Challenge 2015 by ITS 18 January 2015 ⋅ Umum: 10.00USD Buy OLIMPIADE KIMIA XX 2015 BY UNIVERSITAS UDAYANA 1 February 2015 ⋅ Umum: 9.00USD + Add your own event Eventbrite Tentang iklan-iklan ini Situs Kimia Terintegrasi Cari: Ikuti Bisakimia.com di Email anda :D Masukkan email anda untuk mengikuti bisakimia.com dan mendapatkan informassi terbaru di email anda. Bergabunglah dengan 5.363 pengikut lainnya. Mohon isi ya Bagaimana Tampilan Bisakimia Dibanding situs kimia lainnya ? Lebih bagus Lebih jelek Lebih ribet Tidak Tahu VoteView ResultsPolldaddy.com Artikel dan Halaman Populer Daftar Basa Kuat dan Asam Kuat Indikator Asam Basa Macam-Macam Pemisahan Campuran Senyawa Turunan Alkana: Sifat dan Gugus Fungsi Teori Asam Basa Arrhenius Tata Nama Senyawa Sederhana Asam Basa dalam Kimia Cara Membuat Bom Asap Dan Lainnya Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Bahan - bahan dasar pembuat kaca Kategori Twitter Sama Aja Senyawa turunan alkana: sifat dan gugus fungsi fb.me/1xizvmKoA 42 minutes ago Daftar asam Kuat dan Basa Kuat fb.me/70lGG7ied 46 minutes ago SUdah tayang nih ebook terbaru. yuk di beli. fb.me/2zliXKPkf 1 day ago Teori Asam Basa Arrhenius wp.me/p2BQb7-Um fb.me/3ko3hFNYH 4 days ago TEORI ANALISIS TANAH RUTIN wp.me/p2BQb7-33L 4 days ago Follow @bisakimia Facebook top blog top blog sites Page Rank Alexa rank This work is licensed under a Creative Commons. Partner Fansbite Bisamatematika Treni OceanSeven The Twenty Fourteen Theme. Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. Ikuti Follow “Bisa Kimia” Get every new post delivered to your Inbox. Bergabunglah dengan 5.363 pengikut lainnya. Buat situs dengan WordPress.com Latest News Loading news... About Privacy Policy Disclaimer Contact Berita Biologi Berita Biologi | berita Hari ini | sel | Sel saraf | menghilangkan bau badan | tips Sehat | manfaat Buah | Kromosom | Tumbuhan Home Teknologi o Gadget o Review o Harga Sepakbola o Liga Inggris o Liga Spanyol o Liga Italia Entertainment o Gosip o Biodata Artis o Foto Artis Menu o Submenu1 o Submenu2 o Submenu3 Statis Error Home » BIOLOGI » Arti istilah-istilah di biologi Arti istilah-istilah di biologi Add Comment BIOLOGI 24 Desember, 2010 A Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungan atau dengan cara hidupnya sehingga dapat terus mempertahankan kehadirannya.Aerob : sifat makhluk hidup yang untuk hidupnya membutuhkan oksigen. Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan penggumpalan sel-sel darah merah yang tipe aglutinogennya berlawanan. Aglutinogen : Antigen sel darah merah yang terdiri atas dua tipe glikoprotein yang dikenal dengan tipe A dan B; dipakai sebagai dasar untuk penggolongan darah pada manusia. Akinet : Sel berdinding tebal yang terdapat pada ganggang biru bersel tunggal. Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis darah. Ametabola : Kelompok serangga yang tidak mengalami metamorphosis. Aerob : sifat makhluk hidup yang untuk hidupnya membutuhkan oksigen. Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan penggumpalan sel-sel darah merah yang tipe aglutinogennya berlawanan. Aglutinogen : Antigen sel darah merah yang terdiri atas dua tipe glikoprotein yang dikenal dengan tipe A dan B; dipakai sebagai dasar untuk penggolongan darah pada manusia. Akinet : Sel berdinding tebal yang terdapat pada ganggang biru bersel tunggal. Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis darah. Ametabola : Kelompok serangga yang tidak mengalami metamorphosis. Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal dari bahan organic karena aktivitas mikroorganisme. Ampula : Bagian ujung dari kaki tabung Achinodermata. Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam tubuh makhluk hidup. Anteridium : Alat reproduksi jantan pada jamur Ascomycotyna. Apogami : Perkembangan embrio atau sporofit langsung dari gametofit. Apomiksis : Perkembangbiakan tanpa pembuahan yang meliputi apogamic, apospori, parthenogenesis. Aporogami : Pembuahan yang tabung serbuk sarinya tidak melalui mikrofil. Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan terbuka atau seperti cangkir pada jamur Ascomycetes tertentu. Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan dari sumber karbon yang sederhana. Arkegonium :Alat reproduksi betina pada Jamur Ascomycotina. B Bakteri : Jasad-jasad renik bersel tunggal, termasuk golongan prokariotik. Balantidiosis : Gangguan pada perut berupa diare yang disebabkan oleh Balantidium Coli. Basidiokarp : Tubuh buah jamur Basidiomycetes yang mengandung basidium (basidiocarp). Basidium : Sel pengahasil spora yang merupakan ciri khas kelas Basidiomycetes, basidium mempunyai jumlah spora yang pasti (misalnya empat) yang disebut Basidiospora. Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai zoology, botani, dan mikrobiologi. Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan. Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang tersimpam atau berat kering tubuh organic. Bivalvia : Istilah lain untuk Pelecypoda yang berarti dua buah cangkang pipih yang setangkup. Cendawan : Istilah umum bagi jenis-jenis Agaricales, yaitu jamur-jamur yang bertubuh lunak, berdaging, dan berbentuk payung terbuka. Beberapa jenis cendawan ada yang bias dimakan (jamur merang) dan ada yang beracun (mushroom, toadstool). Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan cumi-cumi, kepalanya berkembang sangat sempurna dengan mahkota terdiri atas tentakel-tentakel yang selalu bergerak. Dikariotik : Keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami. Diplokokus : Sepasang kokus yang berdempetan. Dorsal : Bagian atas/belakang atau permukaan atas. C D E Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dan lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi. Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; Proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; Dijumpai pada Phycomycetes. Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis. Epiteka : Cangkang diatomyang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam). Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru. Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara. Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan CO2 sebagai sumber karbon untuk membentuk cadangan makanan. Fungi Imperfecti : Kelompok jamur yang mempunyai bentuk-bentuk berbeda-beda dan yang hidupnya belum diketahui tahap seksualnya; Umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang Basidiomycetes. Gametangium : Organ tubuh jamur yang didalamnya terbentuk gamet; bila gamet yang dibentuk, seluruh isi gametangium itu berfungsi sebagai gamet. Ganggang : Kelompok tumbuhan sederhana yang bisa berfotosintesis; organ-organ reproduksinya terdiri atas satu sel, tetapi kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filament; umumnya merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds). Gastrodermis : Sel –sel yang melapisi gastrosol pada Coelenterata. Gastrosol :Rongga tubuh Coelenterata yang berfungsi untuk pencernaan. F G Gemma cup : Struktur berupa mangkuk kecil yang mengandung kumpulan lumut kecil pada lumut hati, berfungsi untuk reproduksi aseksual. Gemmule : Tunas internal yang dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Habitat : Tempat hidup suatu makhluk hidup. Hemolimfa : Sebutan untuk darah pada Atrhropoda. Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium) terdapat pada satu makhluk hidup. Heterokista : Sel berdinding tebal pada beberapa jenis Cyanobacteria berbentuk filament dan berfungsi sebagai temapt pengikatan nitrogen. Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora yang ukurannya tidak sama. Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya berupa senyawa organic dari organisme lain. Hipoteka : Dinding sel bagian bawah (bagian kotak) pada diatom. Hifa : Sel memanjang berbentuk benang pada jamur. Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan oleh lintah dan pacet. Homospora/Isospora : Tumbuhan yang menghasilkan satu jenis spora berukuran sama. Houstoria : Hifa pada jamur yang dapat menembus sel inang. Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Introduksi Spesies :Suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies local. Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki fungsi yang khusus. H I J Jaring-jaring makanan : Hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem yang sangat kompleks, saling berkaitan dan bercabang. Kapsid : Selubung protein pada virus. Kapsomer : Molekul protein yang menyusun kapsid. Kapsul : Lapisan diluar dinding sel. Kascing : Sisa pencernaan cacing tanah yang tampak seperti gundukan padapermukaan tanah. Kelisera : Alat sengat pada Arachnoidea, misalnya laba-laba. Kemoautotrof : Organisme yang menggunakan energy kimia untuk mensintetis makanannya. Kista : Bentuk tidak aktif Ptrotozoa tertentu untuk mempertahankan diri dari kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan. Klasifikasi : Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan diri. Kloroplas : Organel yang mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis. Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang berada tepat dibawah membran plasma pada bakteri. Knidosit : Sel penyengat yang terdapat pada tentakel Coelenterata. Koanosit : Sel yang melapisi spongosol pada Porifera. Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain tidak diuntungkan, juga tidak dirugikan. Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada suatu wilayah yang memiliki kebutuhan hidup yang sama. Kompetisi intraspesifik : Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi. Komunitas : Populasi-populasi dari berbagai jenis organism yang berinteraksi pada suatu tempat tertentu. K Konidiofor : Hifa generative pendukung konidia. Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui kontak langsung berupa jembatan antara dua sel bakteri. Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organic atau membuat makanannya sendiri. Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Kunci dikotom : Kunci identifikasi yang beraturan berdasarkan dua alternative (biner). Laminarin : Cadangan makanan pada ganggang cokelat. Lentera Aristoteles : Alat pemakan yang khas pada Echinoidea bertubuh bulat, berupa suatu “tembolok” kompleks yang berfungsi untuk menggiling makanan. Leukonoid : Tipe saluran air yang paling rumit dari Porifera. Lichen : Jamur dan ganggang hijau biru atau ganggang hijau yang hidup bersama saling menguntungkan. Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang yang tidak segera pecah tetapi mengalami masa laten. Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel inang pecah dengan cepat. Mandreporit : Lempengan berpori pada cakram pusat di bagian dorsal tubuh Asteroidea. Makrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran relative besar. Medusa : Bentuk seperti paying dari Coelenterata yang dapat berenang. Megaspora : Spora berukuran besar (spora betina). Megasporangium : Sporangium (kotak spora) yang menghasilkan makrospora. L M Megasporofil : Sporofil yang mengandung megasporangium. Merozoit : Bentuk plasmodium yang menyerang sel darah merah manusia. Mesoderm : Lapisan sel diantara ectoderm dan endoderm. Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang terdapat diantara ectoderm dan mesoderm. Metagenesis : Pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat berkembang dari muda menjadi dewasa. Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang hidup bersama dan saling menguntungkan. Mikrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran kecil dan menyerupai sisik. Mikrospora : Spora berukuran kecil (spora jantan). Mikrosporangium : Sporangium yang menghasilkan mikrospora. Miselium : Jalinan hifa. Miradisium : Larva basilica yang keluar dari telur Trematoda. Mutualisme : Kehidupan bersama dua spesies dan saling menguntungkan. Nefridia : saluran ekskresi dari Annelida. Nefrostom : Corong bersilia dalam saluran ekskresi Annelida. Nefrotor : Pori pada permukaan tubuh, tempat keluarnya kotoran. Nematokis : Kapsul penyengat pada sel knidosit di tentakel Colenterata. Niche (relung) : Kekhasan fungsi suatu individu atau populasi dalam ekosistem. Nukleoid : darah inti pada sitoplasma organism prokariot. N Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan selubung protein pada virus. Ookinet : Zigot plasmodium. Oogonium : Alat perkembangbiakan yang menghasilkan gamet betina. Opistosoma : Bagian abdomen pada laba-laba. Oskulum : Lubang keluar pada tubuh porifera. Ostium : Pori-pori pada tubuh porifera. Ovum : Sel kelamin betina. Palpus : Sensor yang terdapat pada daerah kepala Polychaeta. Paramilon : Cadangan makanan yang menyerupai zat tepung pada Euglenoid. Parapodia : Alat gerak yang terdapat pada segmen tubuh Polychaeta. Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism lain dan mengambil makanan dari orgnisme yang ditumpangi (inang). Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan, sementara spesies lain dirugikan. Parazoa : Metazoa yang tidak memiliki jaringan. Partenogenesis : Perkembangan individu tanpa melalui fertilisasi. Pediselaria : Modifikasi bentuk duri seperti catut pada Asteroida. Pelikel : Protein yang membungkus Euglenoid sehingga sel bersifat lentur. Pembelahan biner : cara reproduksi aseksual dengan pembelahan satu sel menjadi dua. Pembuahan (fertilisasi) : Terjadinya persatuan atau perkawinan sel kelamin jantan (spermatozoid) dengan sel kelamin betina (sel telur). Penyerbukan : Menempelnya serbuk sari pada kepala putik. O P Peptidoglikan : Gabungan protein dan polisakarida yang menyusun dinding sel Eubacteria. Peristomium : Segmen pertama pada Polychaeta yang mengelilingi mulut. Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel bakteri yang berfungsi sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi dan sebagai pelekat antar-sel bakteri. Pinakosit : Sel-sel pada lapisan luar tubuh Porifera. Pinula : Cabang-cabang kecil dari lengan Crinoidea. Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik tersebut pada suatu waktu. Piramida ekologi : Struktur trofik suatu ekosistem. Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan energy dari seluruh organism di tingkat trofik tertentu pada suatu waktu. Piramida jumlah : Jumlah individu pada setiap tingkat trofik. Pirenoid : Struktur pada kloroplas ganggang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Planula : Larva basilica dari Coelenterata. Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang dapat menggabungkan atau memisahkan diri dengan kromosom. Plasma nutfah : Sifat pada hewan dan tumbuhan yang diwariskan. Polutan : Makhluk hidup, zat, energy, atau komponen penyebab pencemaran. Populasi : Kumpulan individu dari organisme sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu tempat tertentu. Polip : Bentuk Coelenterata yang seperti vas bunga dan tidak dapat berpindah tempat. Predator : Organisme yang memakan organisme lain. Produktivitas ekosistem : Pemasukan dan penyimpanan energy dalam suatu ekosistem. Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya matahari menjadi energy kimia dalam bentuk bahan organic, yang dilakukan oleh orgaisme autotrof. Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia mengubah bahan organic menjadi simpanan energy kimia baru, oleh organism heterotrof. Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Proglotid : Bagian tubuh cacing pita yang masing-masing mengandung system organ termasuk organ reproduksi yang bersifat hermafrodit. Prokariot : Organisme hidup yang tidak memiliki membrane inti. Prostomium : Darah kepala pada Polychaeta. Protalus (protalium) : Gametofit berbentuk hati pada tumbuhan paku. Protonefridia : Saluran ekskresi pada Turbellaria. Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari perkecambahan spora pada lumut. Pseudoselomata : Rongga tubuh semu. Pseudohifa : Hifa semu pada reproduksi aseksual Ascomycota. Radula : Lidah bergerigi yang melengkung ke belakang, terdapat pada Mollusca. Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu. Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau terpisah menjadi individu baru yang lengkap. Redia : Larva Trematoda dalam tubuh siput yang merupakan pertumbuhan lanjutan dari sporokis. Red tide : Air laut di pinggiran pantai yang berwarna merah kecoklatan akibat melimpahnya ganggang api pada musim tertentu. Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. R Rizoid : Filamen seperti akar. Rizom : Batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah. Rostelum : Alat pengait pada Cestoda. Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organism atau produk organism lain. Senositik : Sel atau hifa yang banyak mengandung inti. Sel api : Sel dari system ekskresi pada Turbellaria. Selom : Rongga tubuh pada metazoa. Selomata : Hewan ayng memiliki rongga tubuh. Septa : Sekat antar-hifa. Serkaria : Larva basilia Trematoda yang keluar dari tubuh siput dan merupakan pertumbuhan lanjutan dari redia. Sesil : Keadaan tidak berpindah tempat. Seta : Rambut kaku pada parapodia Polychaeta atau permukaan tubuh Oligochaeta. Sikonoid : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda. Silia : Rambut getar yang berfungsi sebagai alat gerak. Simbiosis : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda. Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh Echinodermata, yang berfungsi untuk mengatur pergerakan kaki ambulakral. Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada lintah) yang dipertahankan oleh tekanan dari cairan di dalam tubuhnya. Sistem saraf tangga tali : Sistem saraf yang terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dan dua tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga tali. Sitostoma : Mulut sel pada Paramaecium. S Skoleks : Bagian kepala dari Cestoda. Soliter : Hidup sendiri. Sporus : Kumpulan sporangium yang terdapat pada sporofil. Spermatozoid : Sel kelamin jantan. Spesies pionir : Organisme pertama yang mengkoloni daerah suksesi. Spigot : Lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen pada Arachnoidea. Spikula : Alat berbentuk kait pada cacing jantan yang berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing betina dan memindahkan sperma sat kawin. Spirakel : Lubang respirasi pada Arthropoda. Spongosol : Rongga tubuh pada Porifera. Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang berfungsi mendukung sporangium. Sporangiospora : Spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium. Sporangium : Kotak spora yang menghasilkan spora. Sporofil : Daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Sporofit : Generasi tumbuhan yang menghasilkan spora. Sporongonium : Sporofit yang memiliki sporangium. Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Stolon : Hifa yang tumbuh mendatar di atas substrat. Sterigma : Tonjolan pada ujung basidium. Stratosfer : Lapisan atmosfer yang memiliki lapisan ozon. Strobilasi : Pelepasan Proglotid dari tubuh inang utama. Strobilus : Kumpulan sprorofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung tunas fertile tumbuhan paku, dan juga istilah untuk bagian leher pada Cestoda. Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem, yang terdiri dari tingkat-tingkat trofik. Suksesi : Perubahan secara bertahap pada struktur komunitas. Takson : Tingkatan dalam suatu system klasifikasi. Taksonomi : Cabang biologi yang mempelajariklasifikasi makhluk hidup. Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa yang terdapat di sekitar mulut Coelenterata. Thallophyta : Tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun. Tingkat trofik : Kumpulan berbagai organism dengan sumber makanan tertentu. Transpirasi : Penguapan air yang terjadi pada tumbuhan. Tropofil : Daun tumbuhan paku yang tidak menghasilkan spora. Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantar organism lain,yaitu bakteriofage (virus bakteri). Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan mengubah sifat sel. Trikogin : Saluran penghubung antara anteridium dan askogonium. Trikokis : Alat pada Ciliata yang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh. Triplobastik : Hewan yang memiliki tiga lapisan lembaga yaitu ectoderm, endoderm dan mesoderm. Tundra alpin : Tundra yang berada di puncak gunung. Tundra arktik : Tundra yang berada di daerah kutub. T V Vaksin : Suatu zat yang mengandung mikroorganisme yang dilemahkan dengan tujuan merangsang pembentukan zat kekebalan di dalam tubuh penerima vaksin. Vakuola kontraktif : Vakuola yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan. Vakuola makanan : Vakuola yang berfungsi untuk mencerna makanan. Varietas : Keanekaragaman gen dalam satu jenis makhluk hidupyang menimbulkan variasi. Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan. Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga digunakan sebagi istilah untuk spora yang dibentuk oleh zigot pada ganggang. Zoospora : Spora berflagel (spora kembara) yang dapat bergerak. X Z Tweet 0 Response to "Arti istilah-istilah di biologi" ← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda Entri Populer JARINGAN TUMBUHAN Tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ da... Respon Lalat Buah pada Kelaparan dapat Membantu Mengendalikan Nafsu Makan Manusia Ahli biologi dari UC San Diego telah menemukan mekanisme molekuler ynag dipicu oleh kelaparan pada lalat buah yang memperkuat respon siste... ANATOMI COMPARATIVA IKAN MAS Beberapa jenis hewan yang hidup di dalam air sering disebut dengan “fishes” , Ilmu yang mempelajari tentang hewan tersebut disebut Ichthyo...