BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan bahan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketersediaan bahan baku berkualitas memegang peranan sangat penting
dari seluruh rangkaian kegiatan produksi suatu perusahaan industri terutama
untuk menghasilkan produk akhir yang berkualitas tinggi dan banyak diminati
oleh konsumen. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu
jenis hingga berbagai jenis harus disiapkan sebelum kegiatan proses produksi
dilaksanakan. Pada lingkungan yang sangat kompetitif, tidak mungkin bagi suatu
perusahaan untuk sukses, dengan menghasilkan biaya rendah dan produk yang
berkualitas tinggi tanpa adanya pemasok yang memuaskan (Anggela, 2012).
Pemasok memegang peranan penting dalam ketersediaan bahan baku
untuk berlangsungnya aktivitas produksi suatu perusahaan. Dalam hal ini
perusahaan perlu untuk bekerjasama dengan pemasok untuk melanjutkan
aktivitas produksinya. Pada bagian pengadaan suatu perusahaan, pemilihan
pemasok merupakan permasalahan yang cukup penting. Pemilihan pemasok
yang tepat tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan tetapi juga
meningkatkan kepuasan pelanggan (Umar, 2002).
PT Dagsap Endura Eatore merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang produksi pengolahan daging. Perusahaan ini memiliki Rumah
Pemotongan Ayam (RPA) sendiri yang berada di kawasan pabrik. Dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya, RPA Dagsap mendapatkan pasokan
2
bahan baku dari para pemasok. RPA Dagsap memiliki 3 pemasok yaitu CV
Maharani, CV Sekar langit dan CV Sawang seto. Permasalahan RPA Dagsap
yang berhubungan dengan pemasoknya, diantaranya ketidaksesuaian ukuran
ayam yang dipesan, terbatasnya ayam di kandang pemasok, kondisi ayam sakit,
dan keterlambatan pemasok datang ke pabrik.
Selain itu, permasalahan terkait ketiga pemasok yaitu belum memiliki
kontrak hanya komitmen bersama di awal kerjasama. Alasannya karena
pemasok kesulitan memenuhi kuota untuk ayam mahal dan ayam tidak sesuai
dengan ukuran. Padahal apabila RPA Dagsap memiliki kontrak dengan misal
satu pemasok saja, antar pemasok dengan RPA dapat tercipta hubungan baik,
kepercayaan, dan kemampuan pemasok dalam memasok bahan baku yang
dibutuhkan pihak RPA. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan pemasok
untuk mendapatkan pemasok yang benar-benar mampu memenuhi kebutuhan
RPA secara konsisten.
RPA Dagsap membutuhkan metode dalam pemilihan pemasok bahan
baku agar produk daging ayam yang dihasilkan bisa memuaskan konsumen, baik
dari segi kualitas, ketepatan waktu pemesanan, dan lain-lain. Kepuasan
konsumen tentu akan membantu mempertahankan kepercayaan yang telah
dibangun. Saat ini, pengambil keputusan di RPA Dagsap melakukan
pengambilan keputusan dengan cara konvensional (intuisi) sehingga seringkali
tidak tepat dalam memilih pemasok. Metode pengambilan keputusan pemasok
lebih sistematis sangat direkomendasikan bagi RPA PT Dagsap Endura Eatore.
3
Hasil observasi memberikan informasi bahwa RPA Dagsap perlu menata
ulang sistem dalam pemilihan pemasok. Kriteria yang digunakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan, obyektifitas, dan keberadaan sumber daya RPA.
Kriteria yang digunakan RPA Dagsap mempunyai hubungan keterkaitan satu
sama lain maka metode yang tepat untuk digunakan adalah metode Analytic
Network Process (ANP).
Metode ANP yang merupakan generalisasi dari metode AHP dapat
mempertimbangkan ketergantungan antar unsur-unsur hirarki. Pada pemilihan
pemasok terdapat banyak keputusan tidak dapat disusun secara hirarki, sehingga
ANP sesuai digunakan. Dalam ANP permasalahan dapat digambarkan
menggunakan diagram yang disebut jaringan. Keuntungan ANP dibandingkan
AHP antara lain adalah ANP sebagai teknik komprehensif yang memungkinkan
untuk memasukkan semua kriteria yang relevan. ANP memungkinkan untuk
hubungan lebih kompleks antara level keputusan dan atribut karena tidak
memerlukan
struktur
hirarki
yang
ketat.
ANP
memungkinkan
mempertimbangkan tingkat saling keterkaitan antar kriteria. ANP juga lebih
dekat dengan situasi yang nyata yang telah mempertimbangkan umpan balik
(feedback) dan saling keterkaitan antar kriteria. Melalui metode ANP akan
diperoleh bobot pada seluruh kriteria yang digunakan dalam pemilihan pemasok
(Yoserizal dan Singgih, 2012).
Kriteria-kriteria
serta
hubungannya
dalam
pengambil
keputusan
diidentifikasi dari pengambil keputusan di RPA Dagsap dan akan digunakan
dalam membangun model pemilihan pemasok. Model ini diharapkan dapat
4
membantu pihak RPA Dagsap dalam memilih pemasok ayam yang tepat yang
benar-benar mampu memenuhi kebutuhan RPA Dagsap secara konsisten.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dialami oleh RPA PT Dagsap Endura Eatore adalah
sulitnya menentukan pemasok mana yang memiliki performansi yang terbaik
dari segi waktu, kualitas dan kuantitas sehingga rumah pemotongan ayam dapat
memprioritaskan pemasok tersebut dalam memenuhi bahan baku yang
dibutuhkan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang ada yaitu bagaimana melakukan pemilihan
pemasok
yang
tepat
yang
memiliki
performansi
terbaik
dengan
mempertimbangkan beberapa kriteria dengan menggunakan metode Analytic
Network Process (ANP).
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Responden yang digunakan adalah Manajer, Supervisor bagian PPIC
dan gudang dan Supervisor bagian pengadaan bahan baku.
2.
Penentuan kriteria berdasarkan penelitian sebelumnya yang terkait
dengan pemilihan pemasok.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Menentukan kriteria yang digunakan dalam pemilihan pemasok.
5
2.
Memilih
pemasok
yang memiliki
performansi
terbaik
dalam
menyediakan bahan baku untuk RPA PT Dagsap Endura Eatore.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1.
Memberikan bahan pertimbangan RPA dalam memilih pemasok ayam
yang tepat yang benar-benar mampu memenuhi kebutuhan perusahaan
secara konsisten.
Download