Perubahan Adalah Kita Transformasi Kelembagaan 6 7 Memperluas jangkauan TSA • TSA tidak mencakup beberapa rekening yang kurang dan tidak likuid • Menetapkan strategi dan pedoman pengelolaan valuta asing jangka pendek untuk pengelolaan likuiditas • Terbatasnya strategi valas dan penggunaan • instrumen hedging valas • • Tidak ada pedoman pengelolaan valas yang jelas • Perdagangan valas terhadap BI suku bunga • rendah dengan mekanisme terbatas TSA yang lebih luas, sehingga memungkinkan saldo kas yang lebih rendah secara keseluruhan Strategi dan pedoman pengelolaan valas jelas Koordinasi dengan BI terkait valas dan pengelolaan cadangan devisa Meknisme perdagangan valas dengan BI suku bunga menarik dan mekanisme lebih luas Fungsi Pengelolaan Likuiditas 3. Fungsi Misi Khusus (Special Mission) Fungsi Misi Khusus (Special Mission) didefinisikan sebagai misi pembangunan yang cakupannya di luar keuangan secara umum. Hal ini merupakan tugas-tugas yang mana manajemen kendalinya berada di dalam Kementerian Keuangan seperti memiliki peran mempengaruhi strategi dan IKU secara langsung dimana cakupannya di luar proses anggaran berbasis kinerja yang biasa dilakukan. Pada kondisi end state tahun 2025, Kementerian Inisiatif 1 2 Keuangan akan memiliki unit special mission yang efektif dan terkoordinasi yang memenuhi mandat unit masing-masing dengan penekanan pada pembangunan infrastuktur. Pencapaian target tersebut dilakukan melalui tiga inisiatif utama dan terdiri dari 28 tindakan utama. Tiga inisiatif Fungsi Special Mission adalah: 1. Memperjelas mandat dan strategi dari setiap unit special missions 2. Menerapkan tata kelola, pelaporan dan struktur hukum yang jelas 3. Menempatkan proses-proses yang tepat Kondisi saat ini End state proses bisnis (2025) Memperjelas mandat dan strategi dari setiap unit special missions • Kepemilikan dan mandat tidak jelas • Kinerja tidak optimal • Belum ada dukungan optimal kebijakan dan UU • Rasionalisasi ownership dan mandat yang jelas • Terpenuhi target kinerja dan IKU • Dukungan kebijakan dan UU Menerapkan tata kelola, pelaporan dan struktur hukum yang jelas • Pengelolaan kinerja tidak efisien • Pengelolaan terbatas (hanya resiko investasi) • Efisiensi pada tata kelola dan pelaporan special missions • Keahlian terkait resiko dipusatkan ke tim resiko yang cakupannya meliputi resiko BUMN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 23