3. Fungsi Misi Khusus (Special Mission)

advertisement
Perubahan Adalah Kita Transformasi Kelembagaan
6
7
Memperluas jangkauan TSA
• TSA tidak mencakup beberapa rekening
yang kurang dan tidak likuid
•
Menetapkan strategi dan pedoman
pengelolaan valuta asing jangka pendek untuk
pengelolaan likuiditas
• Terbatasnya strategi valas dan penggunaan •
instrumen hedging valas
•
• Tidak ada pedoman pengelolaan valas
yang jelas
• Perdagangan valas terhadap BI suku bunga •
rendah dengan mekanisme terbatas
TSA yang lebih luas, sehingga
memungkinkan saldo kas yang lebih
rendah secara keseluruhan
Strategi dan pedoman pengelolaan
valas jelas
Koordinasi dengan BI terkait valas dan
pengelolaan cadangan devisa
Meknisme perdagangan valas dengan
BI suku bunga menarik dan mekanisme
lebih luas
Fungsi Pengelolaan Likuiditas
3. Fungsi Misi Khusus (Special Mission)
Fungsi Misi Khusus (Special Mission) didefinisikan sebagai misi
pembangunan yang cakupannya di luar keuangan secara umum.
Hal ini merupakan tugas-tugas yang mana manajemen kendalinya
berada di dalam Kementerian Keuangan seperti memiliki peran
mempengaruhi strategi dan IKU secara langsung dimana
cakupannya di luar proses anggaran berbasis kinerja yang biasa
dilakukan. Pada kondisi end state tahun 2025, Kementerian
Inisiatif
1
2
Keuangan akan memiliki unit special mission yang efektif dan
terkoordinasi yang memenuhi mandat unit masing-masing dengan
penekanan pada pembangunan infrastuktur. Pencapaian target
tersebut dilakukan melalui tiga inisiatif utama dan terdiri dari 28
tindakan utama.
Tiga inisiatif Fungsi Special Mission adalah:
1. Memperjelas mandat dan strategi dari setiap unit special missions
2. Menerapkan tata kelola, pelaporan dan struktur hukum yang jelas
3. Menempatkan proses-proses yang tepat
Kondisi saat ini
End state proses bisnis
(2025)
Memperjelas mandat dan strategi dari
setiap unit special missions
• Kepemilikan dan mandat tidak jelas
• Kinerja tidak optimal
• Belum ada dukungan optimal
kebijakan dan UU
• Rasionalisasi ownership dan mandat yang jelas
• Terpenuhi target kinerja dan IKU
• Dukungan kebijakan dan UU
Menerapkan tata kelola, pelaporan dan
struktur hukum yang jelas
• Pengelolaan kinerja tidak efisien
• Pengelolaan terbatas (hanya resiko
investasi)
• Efisiensi pada tata kelola dan pelaporan special
missions
• Keahlian terkait resiko dipusatkan ke tim resiko
yang cakupannya meliputi resiko BUMN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
23
Download