Asesmen Proyeksi PDB dan Inflasi

advertisement
Kebijakan BI dalam Menjaga
Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
Arif TM Machmud
Deputi Direktur
Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter
Bahan Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi
20 Oktober 2015
Outline
1. Tantangan perekonomian dan nilai tukar
2. Apa yang telah dilakukan BI?
3. Bagaimana dampak kebijakan BI?
22
Tantangan Perekonomian dan Nilai Tukar
Tantangan perekonomian bersumber dari
beberapa permasalahan domestik…
3
ketidakpastian global yang tinggi dan
Tantangan
Global
Tantangan
Domestik
• Pemulihan ekonomi
global lemah dan
tidak berimbang
• Merosotnya harga
komoditas
• Rencana kenaikan Fed
Fund Rate
• Perlambatan ekonomi
Tiongkok & Devaluasi
Yuan
• Ekspor : melemah, SDA
dominan
• Konsumsi: imported
goods tinggi
• Fiskal: kapasitas
penyerapan belanja
modal blm optimal
• Investasi/industri:
kendala ketersediaan
infrastruktur &
kapabilitas industrial
Risk
Appetite
Investor
thd EM
Persepsi Risiko
Current
Account
Deficit
(CAD)
Confidence
Investor thd
Indonesia
Aliran Modal Masuk
Supply Valas
Demand Valas
(CAD Financing)
NILAI TUKAR
Respons Kebijakan
Keb. Moneter/NT & Makroprudensial
Keb. Fiskal
Keb. Sektor Riil
Reformasi Struktural
Ekonomi global telah bergeser…
4
Sejak 2012 terjadi pergeseran lanskap perekonomian global...
 Perekonomian EM, khususnya Tiongkok, yang sebelumnya menopang pertumbuhan ekonomi
global, sejak 2012 terus melambat.
 Pertumbuhan ekonomi negara maju yang sebelumnya melambat mulai menunjukkan
perbaikan sejak 2013.
Pertumbuhan Ekonomi Global
Harga komoditas terus menurun..
Pelemahan ekonomi Tiongkok mendorong berakhirnya “boom” harga komoditas…
 Tren penurunan harga komoditas batubara dan CPO sejak 2011 didorong oleh melemahnya
permintaan dari Tiongkok akibat melambatnya ekonomi Tiongkok.
Perkembangan Harga Komoditas (CPO dan Batubara)
5
Aliran modal global dalam tren menurun…
6
Di sektor keuangan, kebijakan moneter ekstra longgar di AS mendorong arus modal
portofolio masuk ke EM (termasuk Indonesia) sejak 2009-2013. Namun, mulai
berbalik sejak 2013 setelah adanya penguatan ekonomi AS.
 Aliran modal masuk ke EM meningkat sejalan dengan melimpahnya likuiditas global akibat QE.
 Normalisasi The Fed diperkirakan akan mengurangi aliran modal masuk ke EM.
Perkembangan Aliran Modal Global
FFR
Di sisi domestik, ekspor didominasi SDA
Struktur ekspor Indonesia masih didominasi oleh ekspor berbasis SDA...
 Di samping memiliki nilai tambah rendah, ekspor komoditas rentan terhadap pergerakan
harga dan permintaannya cenderung terkonsentrasi pada Tiongkok dan India.
 Defisit transaksi berjalan telah berlangsung sejak 4Q11.
Struktur Ekspor Nonmigas
Neraca Transaksi Berjalan
7
Permintaan valas tinggi ketika bayar ULN dan outflow
Tingginya porsi kepemilikan asing dan peningkatan ULN swasta...
 Relatif tingginya porsi kepemilikan asing pada pasar keuangan menyebabkan meningkatnya
risiko pembalikan arus modal.
 Peningkatan ULN swasta juga memberikan tekanan kepada risiko nilai tukar.
Kepemilikan Asing di SBN
Perkembangan ULN dan DSP Swasta
8
Neraca Pembayaran secara overall defisit…
9
Permintaan valas di pasar valas domestik meningkat seiring dengan overall
balance NPI yg mengalami defisit …
 CA yang masih defisit, meskipun menurun, namun tidak dapat ditutup dengan arus modal
yang masuk menyebabkan overall NPI mengalami defisit
Neraca Pembayaran Indonesia
Permintaan valas korporasi di pasar spot & forward meningkat
Net demand valas di pasar domestik meningkat...ikan
10
ansaksi di tenor 1-3
bulan
dan
3-6(Rata-rata
bulanHarian)
juga terjadi pada
Maret
Vol Spot
Korporasi
Vol Forward
Korporasi2015
(Rata-rata Harian)
Sementara pasokan valas dari DHE rendah dan turun...
Supply valas semakin berkurang akibat menurunnya konversi DHE...
Supply Valas dari DHE
Sumber: DSta
11
Pasar Valas yang tipis cenderung volatile
12
Pasar keuangan yang belum dalam menyebabkan volatilitas yang cenderung tinggi
Nilai tukar Rupiah dipengaruhi faktor global…
13
Tekanan nilai tukar rupiah terutama dipengaruhi oleh faktor global …
Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
Indikator Makroekonomi
Pertumbuhan PDB (%, yoy)
Inflasi (%, yoy)
Transaksi Berjalan (% PDB)
Transaksi Modal dan Finansial (Miliar USD)
Neraca Keseluruhan (Juta USD)
Cadangan Devisa (Miliar USD)
* Angka sementara
2005
5.69
17.10
0.10
0.345
444
34.72
2006
5.50
6.60
2.90
3.025
14,510
42.59
2007
6.35
6.59
2.40
3.592
12,715
56.92
2008
6.01
11.60
0.00
-1.832
-1,945
51.64
2009
4.63
2.78
2.00
4.852
12,506
66.11
2010
6.22
6.96
0.70
26.526
30,285
96.21
2011
6.17
3.79
0.20
13.636
11,857
110.12
2012
2013
2014
6.03
5.58
5.02
4.30
8.38
8.36
-2.80
-3.19
-3.09
24.909
21.971
44.65
215 -7,324.73 15,248.59
112.78
99.39
111.86
2015*
4.67
2.29
-2.05
14.224
-2,925.18
101.70
Kebijakan Terkini: Paket Kebijakan Stabilisasi Nilai Tukar
14
Dlm jk. pendek, fokus kebijakan BI diarahkan pada langkah-langkah menjaga
stabilisasi nilai tukar. BI keluarkan Paket Kebijakan II Stabilisasi Nilai Tukar
Rupiah pd 30 Sept. 2015, sbg kelanjutan Paket Kebijakan I pada 9 Sept. 2015.
Tiga Pilar Kebjakan
Menjaga stabilitas nilai
tukar Rupiah
Memperkuat
pengelolaan likuiditas
Rupiah
Memperkuat
pengelolaan penawaran
dan permintaan valuta
asing (valas)
Stabilitas
Nilai
Tukar
Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
Paket I, 9 Sept 2015
a. Menjaga kepercayaan pelaku
pasar di pasar valas melalui
pengendalian volatitas NT
Rupiah (intervensi spot).
b. Memelihara kepercayaan pasar
thd pasar SBN melalui
pembelian di pasar sekunder
(dual intervention), dgn tetap
memerhatikan dampaknya thd
ketersediaan SBN bagi inflow &
likuiditas pasar uang
15
Paket II, 30 Sept 2015
Melakukan intervensi
forward
utk menyeimbangkan supply
dan demand valas di pasar
forward
Memperkuat Pengelolaan Likuiditas Rupiah
Paket I, 9 Sept 2015
a. Mengubah mekanisme lelang RR SBN
dari variable rate tender (VFT)
menjadi fixed rate tender (FRT),
menyesuaikan pricing RR SBN, dan
memperpanjang tenor dgn
menerbitkan RR SBN 3 bln
b. Mengubah mekanisme lelang
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
(SDBI) dari VRT menjadi FRT dan
menyesuaikan pricing SDBI, serta
menerbitkan SDBI tenor 6 bln
c. Menerbitkan kembali Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) bertenor 9 bln
dan 12 bln dgn mekanisme lelang
FRT & menyesuaikan pricing.
16
Paket II, 30 Sept 2015
a. Menerbitkan SDBI tenor 3
bulan
utk maturity lenghtening
instrumen OPT.
a. Menerbitkan RR-SBN tenor
2 minggu
utk melengkapi instrumen
OPT yang ada.
Memperkuat Pengelolaan S/D Valas
Paket I, 9 Sept 2015
a. Menyesuaikan frekuensi lelang FX
Swap dari 2X/Minggu menjadi
1X/minggu.
b. Mengubah mekanisme lelang TD
Valas dr VRT mjd FRT, menyesuaikan
pricing, & memperpanjang tenor s.d
3 bln.
c. Menurunkan batas pembelian valas
dgn pembuktian dokumen
underlying dr yg berlaku saat ini
sebesar US$100 ribu mjd US$25
ribu per nasabah per bulan dan
mewajibkan penggunaan NPWP.
d. Mempercepat proses persetujuan
ULN Bank dengan tetap
memperhatikan asas kehati-hatian.
17
Paket II, 30 Sept 2015
a. Penguatan keb. utk mengelola S/D
valas di pasar forward.
b. Penerbitan Surat Berharga BI (SBBI)
Valas.
c. Penurunan holding period SBI dr 1
bulan mjd 1 minggu
d. Pemberian insentif pengurangan pajak
bunga deposito kpd eksportir yg
menyimpan DHE di perbankan
Indonesia atau mengkonversinya ke
dlm Rp.
e. Mendorong transparansi &
meningkatkan ketersediaan informasi
atas penggunaan devisa &
memperkuat laporan LLD.
Cadangan devisa sebagai “First Line of Defence”
Jumlah Cadev
QE 1: Nov 2008
QE 2: Nov 2010
2010 = 7.2
bulan impor
QE 3: Sep 2012
22 Mei 2013:
QE Taper
tantrum
18 Des 2013:
QE Tapering off
Bulan Impor
Strategi: mengakumulasi cadev pada saat arus modal masuk dan menggunakan
untuk intervensi pada saat arus modal keluar …
31 Aug 2011 =
USD 124.64 miliar
31 Juli 2013 =
USD 92.67 miliar
2008 = 4
bulan impor
30 Nov 2008 =
USD 50.18 miliar
18
Cadangan devisa sebagai “First Line of Defence”
Perubahan Cadangan Devisa dan Nilai Tukar
Cadev*) in Cadev Change Currency Change
Negara
USD Bio
YTD (%)
YTD (%)
Malaysia
90.75
(28.90)
(19.99)
Russia
313.34
(27.50)
(6.64)
Turkey
99.60
(11.70)
(21.97)
China
3557.38
(10.40)
(2.37)
South Africa
38.82
(6.90)
(15.51)
Thailand
148.23
(6.70)
(9.46)
Indonesia
105.35
(5.30)
(13.01)
Brazil
371.52
(1.20)
(32.06)
*) current position
Perkembangan Cadangan Devisa
19
Dampak Kebijakan Stabilisasi Nilai Tukar
20
Tingkat depresiasi dan volatilitas nilai tukar rupiah relatif terjaga dibanding-kan
dengan peers…
Volatilitas Mata Uang Peers
Apre/Depre YTD-15 NT Peers
Dampak depresiasi masih manageable
• Confidence investor asing di SBN
masih terjaga.
• Pass-through ke laju inflasi
relatif rendah.
• Dampak kepada sektor
perbankan masih terkendali
(CAR dan NPL masih terjaga)
21
Q1-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Q2-15 Jul-15 Agt-15 Sep-15 8-Oct YTD-15
Stock 433 -682 -263 -307 -1,252
SUN 3,203 203 380 1,676 2,260
SBI -125 0 62 119 181
Total 3,512 -478 179 1,488 1,189
10
-91
-142
-223
CAR dan NPL
IHK
3.5 – 4.0
-712 -499 137 -1,883
-330 -33 -8 5,002
-44 -7 0 -136
-1,085 -538 129 2,983
Dampak pada pertumbuhan manageable
Dampak depresiasi dan pengetatan moneter yg diambil terhadap PDB juga masih
terkendali… PDB yg masih tumbuh positif dan lebih tinggi daripada peer countries
Pertumbuhan Ekonomi Peers
22
Apakah kondisi sekarang sama dgn Krisis 1997/98?
23
TIDAK, karena dari sisi fundamental jauh lebih baik…
*
4.9
4,04
*
2.13
102
(Sep- 2015)
13.880
(-10.8%)
(as of 8 Oct 2015)
*
20.5
(July 2015)
2.7
(July 2015)
7.8
(July 2015)
24
Terima Kasih
Download