BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Arifin (2009), pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai usaha seutuhnya. Dalam proses pembelajaran, tidak menutup kemungkinan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana semestinya, hal ini disebabkan oleh hambatan atau gangguan tertentu dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan (Amerudin, 2013). Menurut Susantini (2010), biologi merupakan mata pelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi. Secara umum pada pembelajaran biologi, kemampun berpikir jarang dilatih secara langsung, terencana atau secara sengaja, bahkan sering muncul pelajaran biologi diajarkan dalam bentuk text book oriented atau hafalan. Sehingga biologi menjadi mata pelajaran bagi siswa yang tidak menarik yang identik dengan hafalan. Metabolisme merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam bidang studi biologi. Materi metabolisme sangat sering di keluarkan waktu ujian, baik itu ujian untuk mengetahui kemampuan siswa di kelas XII SMA dalam mata pelajaran biologi maupun dalam olimpiade biologi. Untuk masuk di perguruan tinggi materi metabolisme juga menjadi salah satu bahan ujian. Banyak siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan. Hal ini di sebabkan materi metabolisme banyak menggunakan bahasa atau istilah biologi, prosedur atau pun reaksi-reaksi kimia yang rumit, analissis dan hafalan. Di samping itu guru juga mengalami banyak kendala dalam mengajarkan materi metabolisme. Sehingga perlu analisis tentang materi metabolisme, mulai dari konsep guru dalam mengajarkan materi maupun kesulitan siswa dalam menerima materi dan sebagainya. Studi pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan guru biologi kelas XII pada setiap sekolah SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Menurut hasil wawancara tersebut, hasil belajar berupa nilai kelulusan, ulangan harian dan ulangan umum pada materi metabolisme, kurang optimal. Hal ini diketahui dari hasil belajar siswa pada materi metabolisme masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Pada SMA Negeri 1 Kotanopan nilai KKM biologinya adalah 70, SMA Negeri 1 Tambangan nilai KKM biologinya adalah 70. Sedangkan hasil ulangan siswa pada materi metabolisme rata-rata 59 di SMA Negeri 1 Kotanopan dan rata-rata 55 di SMA Negeri 1 Tambangan. Dari penjabaran diatas penting diteliti “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Metabolisme Kelas XII SMA Negeri Di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015” 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang maka dapat diidentifikasi adanya masalah, yaitu : 1. Kesulitan belajar siswa dalam kemampuan ranah kognitif C-1 sampai C-6 pada materi Matabolisme. 2. Nilai siswa pada materi metabolisme belum mencapai KKM. 3. Materi metabolisme termasuk materi yang sulit dan perlu pemahaman, baik cara guru untuk menjelaskan materi menerima materi. maupun siswa yang akan 1.3. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Level kognitif yang menjadi kesulitan belajar siswa pada materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 2. Kesulitan belajar siswa berdasarkan indikator-indikator pada materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 3. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 1.4. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kesulitan belajar siswa berdasarkan level kognitif pada materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 2. Bagaimana kesulitan belajar siswa berdasarkan indikator-indikator pada materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 1.5. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat kesulitan belajar siswa berdasarkan level kognitif pada materi metabolisme kelas XII SMA di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 2. Mengetahui kesulitan belajar siswa berdasarkan indikator-indikator pada materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 3. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi metabolisme kelas XII SMA Negeri di Kotanopan Tahun Pembelajaran 2014/2015. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Menambah dan mengembangkan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan analisis kesulitan belajar dan upaya dalam mengatasi kesulitan siswa tersebut. 2. Sebagai bahan masukan kepada guru biologi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di SMA. 3. Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan bagi peneliti lanjutan. 1.7. Definisi Oprasional 1. Analisis adalah suatu kegiatan menguraikan (menjabarkan) data-data tentang kesulitan belajar siswa pada kelas XII SMA Negeri di Kotanopan. 2. Kesulitan belajar adalah hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar yang dialami siswa sehingga siswa tidak dapat belajar sebagaimana semestinya sehingga memperoleh hasil belajar yang tidak maksimal. 3. Belajar adalah aktivitas mental, psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku baik dalam segi kognitf, afektif maupun psikomotor. 4. Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah ia menerima pengalaman belajar mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.