MATERI PERKULIAHAN MARCOMM - UNIVERSITAS MERCU BUANA HARD SELLING STRATEGY Drs. Bambang D Cahyono 29 Maret 2008 TOPIK BAHASAN : THE ICE BREAKING OF HARD SELL PART 1 TUJUAN INSTRUKSIONAL : Mahasiswa mampu memahami bagaimana memahami bagaimana strategi dan pemahaman aktivitas komunikasi hard selling dihubungkan dengan perkembangan dunia marketing, media komunikasi dan perubahan personalitas target marketnya DESKRIPSI : Adalah sebuah kesalahan besar saat kita melihat strategi hard sell hanya dari kaca mata price war semata. Tidak mungkin memang, melepas price war dari kegiatan penjualan secara hard sale yang bertujuan untuk menguber sales jangka pendek, merubah kebiasaan maupun memperbesar market share, tetapi kita juga harus paham, bagaimana hard sale itu harus disikapi dengan cermat, baik dari pengolahan isi pesannya, strategi pengembangan produknya, orientasinya terhadap target market sampai kepada pemilihan media yang tepat, sehingga dituntut marketer, advertiser dan MarCommers yang lebih smart dalam mengolah gaya komunikasinya. PRAKATA : Sebelum membahas kepada topik kuliah Hard Sale Strategy, ada baiknya secara konstruktif kita lihat dahulu bagaimana perkembangan dunia komunikasi, PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Bambang Dwi Cahyono Strategi Hard Sell media dan marketing berubah sangat radikal dalam jangka 7 tahun belakangan ini, dimana peranan strategi marketing communication menjadi lebih meluas dan model strategi pemsaran berevolusi dengan sangat cepat sehingga mampu meninggakan kaidah-kaidah hukum pemasaran tradisonal. Saya rasa penting bagi rekan-rekan untuk paham berubahnya fenomena dunia MarComm dan marketing secara lebih kontekstual mengingat kita dan bangsa ini hidup dalam kancah globalisasi disegala bidang, terutama berubahnya lansekap marketing, psikografis target, moda penggunaan media dan khazanah bisnis yang akan sangat berpengaruh pada kajian Ilmu MarComm yang sedang kita pelajari bersama. Pembahasan Hard Selling Strategi akan saya mulai dari berubahnya 3 unsur terpenting dalam dunia Marketing, Komunikasi dan profil masyarakat yang amat mempengaruhi penggunaan strategi Hard Sell yang bukan saja harus tepat namun juga mampu bertahan dari serangan balik kompetitor yang semakin agresif dari hari kehari. Mari kita bahas satu persatu ketiga unsur tersebut : THE WORLD IS FLAT – BERUBAHNYA LANSEKAP DUNIA MARKETING Dalam buku “The World Is Flat” ,Thomas Friedman mengatakan bahwa dunia ini didatarkan oleh konvergensi 10 peristiwa utama, diantaranya runtuhnya tembok berlin (Di Eropa sendiri runtuhnya tembok berlin juga membuka jalan terbentuknya Uni Eropa, ekspansi 15 negara menjadi 25 negara, dan munculnya mata uang bersama bernama Euro), majunya ekonomi India dan China, timbulnya internet yang kemudian berhubungan erat dengan peningkatan ekskalasi politik, inovasi dan perusahan. Perkembangan cepat akibat persitiwa peristiwa utama dunia tersebut membuat manusia menjadi semakin sibuk berkompetisi, semakin terpacu untuk maju dan semakin mudah untuk dapat melihat satu dengan yang lain meskipun dalam belahan bumi yang berbeda. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Bambang Dwi Cahyono Strategi Hard Sell Hal penting yang perlu kita garis bawahi dalam kajian ini adalah : • The world is flat memberikan gambaran secara terbuka sekaligus menyoroti globalisasi Informasi, termasuk didalamnya bagaimana kegiatan branding kini makin memperoleh jalannya menguasai belahan dunia lain yang sebelumnya belum pernah diimpikannya. • Sebagai bukti dari penjelasan point diatas, Friedman menggambarkan bahwa dunia serasa makin tanpa batas saat ia pergi ke India dan dia menemukan hal menarik bahwa ketika dia menjalani hidup di Bangalore, seolah serasa hidup di Kansas. Ketika bermain golf di India Selatan itu, lapangan golf dikelilingi oleh gedung-gedung perusahaan besar Amerika Serikat seperti IBM, Microsoft, Goldman Sachs, HP, dan Texas Instruments. Aksesoris lingkungan juga tidak jauh berbeda, karena penanda tee golf disponsori oleh Epson, sang Caddy mengenakan topi 3M, rambu penunjuk arah tertempel Texas Instruments, dan bertebaran disekelilingnya papan billboard Pizza Hut dengan judul “Gigabyte of Taste” (gigabyte of tastes menggambarkan figure kota Banglore sebagai kota berbasis IT di India) • Fenomena no borderlines yang ditemu Friedman pastinya tidak hanya ditemui di India. Kalaulah saya lihat fenomena perubahan lansekap marketing yang paling shocking adalah bagaimana prestroika yang dijalankan bukan saja di Rusia dan juga di China (mainland). • Lihat saja sekarang, berapa banyak logo Mc D dan Starbuck berada dinegara yang sebelumnya mengharamkan American branding tersebut. Tapi itulah globalisasi, tak ada yang mampu bertahan dari serbuannya, terutama lansekap dunia sosial ekonomi yang pastinya turut berevolusi secara luas dan kadang terasa liar PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Bambang Dwi Cahyono Strategi Hard Sell • Perkembangan kehidupan sosial ekonomi dunia yang makin dinamis memungkinkan berubahnya lansekap branding tanpa batas, bahkan sampai pada titik dimana orang tak dapat hidup tanpa brand dimanapun dia berada. Dan branding yang tadinya hanya sebagai atribut identitas sebuah produk kini telah mengalami evolusi luar biasa di berbagai belahan dunia menjadi Inspirasi dan aspirasi kehidupan masyarakat terutama untuk hi end dan premium branding (Harley Davidson is my second wife – or my first wife?) Tak Cuma branding yang mampu melewati batas identitas produk, aplikasi kehidupan yang membuthkan sarana pendukung pun bergerak tanpa batas. Contoh aplikasi perangkat yang membuat dunia semakin tanpa batas adalah digitaliasi perangkat Ibadah seperti halnya : Digital Al-Qur’an yang mampu membuat umat islam bisa membaca Al-Qur’an dimanapun tanpa harsu membawa kitab suci dlm bentuk fisik yang besar, mampu menyesuaikan jadwal sholat dibelahan dunia manapun, mampu meng up load tambahan Ilmu Fiqih dan hadist secara Instan via internet dimanapun mereka berada. Harga perangkat digital Al-Qur’an pun sekarang semakin murah dengan kapabilitas soft ware dan aplikasi yang senada dengan I-Pod atau I-Tunes. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Bambang Dwi Cahyono Strategi Hard Sell Asal tahu saja banyak diantara produk seperti ini dibuat di China oleh orang Pakistan, menggunakan tehnologi yang ditemukan di amerika (aplle modification – iPod & IPhone) dan eropa (cellular devices – Nokia), menggunakan petunjuk kompas kiblat di Arab Saudi dan dijual oleh perusahaan Taiwan di Indonesia dan Malaysia. Ternyata bukan Cuma produk dan branding, Ibadah pun kini dimudahkan untuk lintas batas. BERUBAHNYA LANSEKAP DUNIA KOMUNIKASI World Wide Web (WWW) atau kemudian disebut Web mengubah wajah Internet menjadi dunia maya ajaib. Dengan Web orang bisa menempatkan karya digitalnya untuk diakses siapapun, memanggil dokume yang tersimpan di server dan menayangkannya di layar komputer dengan cara yang sangat mudah, dan dunia makin tanpa batas dengan bantuan internet (bersama dengan turunannya seperti VOIP, Skype, mobile banking , Google Kindle, dsb) Pada era dunia tanpa batas seperti saat ini, peranan Informasi sama pentingnya bahkan lebih daripada kekuatan sebuah angkatan perang. Anda dapat memenangkan perang tanpa harus menembakkan sebutirpun peluru, hanya dengan bahan Informasi yang cukup, maka anda akan mampu membuat sebuah negara bertekuk lutut, lihatlah apa yang terjadi pada negeri ini saat badai krismon dan devaluasi US dollar menggerus rupiah sampai ketitik nadir, dan dengan senjata dahsyat berupa Informasi dan ekonomi makan dalam waktu hanya hitungan bulan Indonesia menjadi porak poranda, sampai saat ini. Dan itulah saat dimana anda menang perang dengan elegan, dan Informasi menjadi senjata paling mematikan ditangan anda (baca “The economic hitman – John Perkins) Informasi dan media menjadi sarana prioritas dalam membentuk karakter, tidak perduli apakah itu karakter pribadi, branding ataupun perusahaan. Sebuah PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Bambang Dwi Cahyono Strategi Hard Sell