NEGOSIASI dalam Organisasi Pertemuan ke 5 Negosiasi • Adalah pertemuan antara kedua belah pihak atau lebih, untuk mencapai kesepakatan (a) kepentingan kedua belah pihak, (b) membutuhkan win-win solution atau kesepakatan, (c) penyelesaian konflik Model Negosiasi • Negosiasi koersif adalah negosiasi yang dia gunakan menggunakan kekuatan atau kesempatan agar tercapai tujuannya, misalnya memanfaatkan kolega atau posisi orang lain yang lebih senior, sehingga negosiator lawan biasanya tidak akan menolaknya. • Negosiasi manipulatif bisa dilakukan tetapi membawa hal negatif, namanya saja juga manipulatif. Manipulatif artinya dilakukan berdasarkan unsur penipuan, disertai iming-iming untuk membujuk lawan negosiasi agar disetujui suatu proyek atau tindakan yang akan disepakati.. • Negosiasi instan ini dapat terjadi saat pengambilan keputusan nego atau lobi menjadi alot, dalam kondisi terjepit semua hal harus diputuskan, maka negosiasi instan ini menjadi berperan. Instan bisa dilakukan saat kondisi untuk menghindari konflik, tertekan, belum ada titik temu. • Negosiasi ego biasanya negosiasi yang dilakukan selalu alot dan sulit untuk ditemukan titik terangnya, hal ini dilakukan untuk memenangkan segalanya untuk diri sendiri, negosiasi seperti ini juga mengarah pada solusi jangka pendek yang akan membawa banyak masalah di kemudian hari. (Etika Muslimah, 2009) POINT DALAM NEGOSIASI Menurut Renald Kasali (2007), ada beberapa point yang diperhatikan dlm negosiasi 1. Jam terbang • Jam terbang seorang pelobi atau negosiator sangat menentukan hasil nego. Namun bisa jadi banyak yang telah mempunyai jam terbang tinggi tapi tidak memiliki kemampuan presentasi yang baik, kesuksesan karena bisa di dukung akibat rekan atau memanfaatkan orang lain. 2. Mengukur dalamnya sungai • Selama melakukan negosiasi di ibaratkan kita dalam mengarungi samudra. Supaya selamat kita harus pandai menyeberang, berenang atau paling tidak membawa alat pelampung. Tak lupa kita harus mengetahui dalamnya sungai, berapa dalamnya dan apa isi sungai itu. 3. Yang boleh dan tabu • Ahli komunikasi dan bisnis Renald Kasali, dan William D. Wells pernah mengatakan bahwa komunikasi yang baik harus memnuhi rumus ROI (Relevance, Original, Impact). Jika suatu komunikasi itu tidak relevan, maka tak akan jelas tujuannya, jika tidak original juga tak akan menarik perhatian, jika tak mampu menimbulkan pengaruh yang kuat tak akan menimbulkan impresi yang tak berkesudahan. 4. Pembukaan yang hangat • Sependek apapun, sesingkat apapun waktu dalam melakukan negosiasi, harus kita jadikan sebagai moment keberhasilan dan kehangatan. Banyak negosiator yang kurang percaya diri alias kurang pede, saat pertama kali mau melakukan negosiasi, maklum karena belum kenal dan belum mengetahui kondisi lawan. Toh setelah beberapa menit berlangsung semua akan menjadi lancar. 5. Jangan diskon diri sendiri • Seorang negosiator harus mampu membedakan kedua hal ini. Banyak orang tak mengetahui mana rendah hati dan mana rendah diri. Rendah hati adalah suatu sikap seseorang untuk tidak menyombongkan diri. Sedangkan rendah diri adalah ketidakmampuan berdiri sama tinggi bersama dengan orang yang ada disekitarnya. Banyak negosiator pemula yang tak dapat membedakan ketika melakukan nego berlangsung. 6. Kiss dan Keep it colorful • Renald Kasali pernah menuliskan cara presentasi yang baik, resep jitu untuk melakukan negosiasi di antaranya “membuat pikiran indah di dalam lawan bicara kita” (mental pictures) • Seorang negosiator tidak boleh silau dengan lawan bicara, tidak pecah dengan perhatian dan tatapan wajah lawan, fokuskan perhatian ke masalah, jadikan lawan bergairah, keluarkan kemampuan kita untuk menyampaikan ide dan gagasan lebih menarik dan indah. Seorang negosiator harus bisa mengimbangi pembicaraan lawan, mencari feed back yang responsif. Berikan dan ciptakan nego yang bernuansa hangat menuju kesuksesan. 7. Interaktif, Emergency dan Mood • Dialog dan diskusi untuk menyampaikan gagasan secara interkatif itu perlu sekali, artinya adanya interaksi antara kedua belah pihak tak terbatas pada aspek pengetahuan atau topik yang di bahas, tetapi juga membahas pertukaran emosional perasaan. • Kalau pelaksanaan di lakukan dengan face to face, tatap muka, cobalah dengan rileks, sapa dengan bahasa yang dekat. Akan tetapi saat seorang pelobi mengalami ketidakmampuan atau terpojok, cepatlah cari solusi jangan panik, sekecil apapun harus ada jalan keluar. Cari trik agar kondisi lawan tak mengetahui jika kita dalam kondisi kalah atau tak mengatahui apa-apa, tapi ingat kita tidak boleh menipu, karena akan rugi sendiri. • Biasanya seorang negosiator juga membutuhkan kondisi fit and mood, artinya seorang negosiator harus sehat dan mood, karena hal ini akan memberikan daya ingat seseorang. Tanpa motivasi dan mood yang menyenangkan rasanya hal itu sulit dilakukan dalam negosiasi win-win solution. Di Hindari dalam Negosiasi • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Banyak hal yang menjadikan konflik itu bisa terjadi, misalnya disebabkan oleh hal-hal : Satu pihak yang menolak untuk tidak sepakat Lebih fokus pada orang dan bukan pada masalah Adanya agenda tersembunyi atau rasa saling tidak percaya terhadap motivasi pihak lawan Keinginan untuk menang tanpa peduli apapun resikonya Manipulasi dan perilaku agresif terhadap lawan Mengejar sesuatu yang terlalu tinggi untuk kepentingan pribadi dan lain sebagainya Banyak jalan untuk mengatasi konflik yang timbul, misalnya dengan jalan (Bisri Mustofa, 2010): Mencegah konflik Komunikasi terbuka Mengenali kebutuhan masing-masing Merespon kebutuhan timbal balik Menghindari konfrontasi Hindari marah, agresif dan sikap arogansi Menghindari manipulasi Hindari perkataan negatif, menyudutkan dan menghina orang lain Hindari menyampaikan kritik yang berlebihan Cari solusi untuk memecahkan konflik (dengan senyum, turunkan nada, volume suara, beningkan hati, turunkan emosi dan ambisi menjatuhkan) Siap menerima kelebihan dan kekurangan apa yang kita sampaikan, tapi beri kepercayaan dan keyakinan pembelaan yang benar dan tepat dari apa yang kita lalukan Menuliskan keuntungan dan kerugian sehingga kita bisa prioritaskan antara masalah dengan bukan masalah Analisis kekuatan, lakukan teori SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats) Sebagai negosiator paling tidak hal diatas harus dia kuasai agar lebih meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi konflik sehingga dia mampu memecahkan masalah dan ada solusi. Sumber Bacaan • Renald Kasali. 2007. Teknik Presentasi Mengagumkan. Jakarta • Bisri Mustofa. 2010. Sukses Event Organiser. Jakarta. • Ulinuha Rosyadi. 2010. Teknik Negosiasi. Tugas MK wirausaha. UIN Suka. Yogyakarta. • Etika muslimah. 2009. Perancangan Organisasi, Hand Out. UMS. Surakarta. • Suranto. 2009. Teknik Negosiasi Meyakinkan. Mediatama. Surakarta. Thank You