PENDAHULUAN Latar Belakang Susu adalah bahan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Susu adalah bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan
dengan proporsi yang seimbang dan mengandung sumber-sumber
makanan yang penting (Nurwantoro dan Sri Mulyani, 2003). Widodo
(2003) mengatakan bahwa susu merupakan bahan pangan yang
mempunyai nilai gizi tinggi. Hal ini karena susu mempunyai kandungan
nutrien yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein, berbagai vitamin, dan
mineral.
Susu
semakin
diminati
masyarakat,
selain
karena
adanya
pengolahan yang membuat rasanya lebih enak, juga semakin sadarnya
masyarakat akan pentingnya susu bagi kesehatan. Saat ini, masyarakat
tidak hanya menyukai susu sapi saja, tetapi susu kambing juga mulai
diminati. Selain kedua susu tersebut, sebenarnya terdapat potensi yang
besar dari ternak kuda di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta jika
susunya dimanfaatkan lebih optimal untuk kebutuhan manusia.
Susu memiliki sifat yang mudah rusak (highly perishable) karena
kadar air yang tinggi yaitu sekitar 87%, pH yang mendekati netral, dan
mempunyai gizi yang lengkap (Murti, 2002). Rusaknya susu terjadi karena
adanya makhluk selain manusia yang memanfaatkannya sebagai tempat
hidup maupun sebagai sumber makanan. Makhluk tersebut adalah
mikroorganisme atau biasa disebut dengan mikrobia. Widodo (2003)
mengatakan bahwa susu memiliki kandungan gizi yang lengkap, hal inilah
yang menjadikan susu merupakan medium pertumbuhan yang baik bagi
mikrobia. Pertumbuhan mikrobia yang tidak terkendali pada susu akan
berakibat pada kerusakan susu, sedangkan mikrobia yang sifatnya
patogen sangat berpotensi sebagai penyebab infeksi pangan.
Meskipun
demikian,
terdapat
mikrobia
terutama
bakteri
menguntungkan yang memang sengaja ditambahkan dalam suatu proses
pengolahan susu. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai cara pengolahan
untuk memperpanjang masa simpan agar bisa dimanfaatkan oleh
manusia dengan lebih optimal. Berbagai proses pengolahan susu yang
menjadikan
produk
susu
bermacam-macam
membuat
semakin
meningkatnya minat masyarakat, terutama bagi penderita lactose
intolerance atau yang kurang menyukai susu, baik dari bau maupun
rasanya.
Salah satu proses pengolahan susu yang di dalamnya terdapat
penambahan bakteri yaitu susu fermentasi. Terdapat banyak macam susu
fermentasi, yang paling populer adalah yogurt dan yakult. Banyaknya
macam susu fermentasi ini karena penggunaan bakteri yang berbeda,
kombinasi antar bakteri, dan perbedaan proses-proses yang dilakukan.
Bakteri yang biasa digunakan adalah jenis bakteri asam laktat. Diantara
bakteri asam laktat ada yang tergolong probiotik dan ada yang tidak. Saat
ini, mulai dilirik susu fermentasi probiotik yang berguna bagi saluran
pencernaan manusia, terutama di dalam usus. Susu fermentasi probiotik
menggunakan penambahan kultur bakteri probiotik, beberapa diantaranya
yaitu Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum. Kedua bakteri
tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dalam
pembuatan susu fermentasi probiotik, apalagi jika kedua bakteri tersebut
digunakan bersamaan dengan perbandingan tertentu, produk yang
dihasilkan bisa dinamakan susu fermentasi multiprobiotik.
Proses fermentasi dilakukan secara anaerob dan dalam waktu
tertentu. Proses ini tentu saja mengubah komposisi kimia susu, tekstur,
dan cita rasa susu. Selama proses fermentasi, laktosa diubah menjadi
asam laktat. Perubahan asam di susu fermentasi dapat mengubah sifat
fisik yang menyebabkan
terjadinya
penggumpalan.
Kualitas susu
fermentasi hampir sama dengan susu pasteurisasi, hanya saja susu
fermentasi lebih mudah dicerna karena protein susu yang menggumpal
akibat peranan asam yang terbentuk. Probiotik merupakan suplemen
makanan berupa mikroba hidup yang menguntungkan manusia melalui
perbaikan keseimbangan mikroba usus (Fuller, 1989). Akan sangat
menguntungkan apabila penambahan bakteri yang dilakukan adalah dua
bakteri probiotik, seperti Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium
longum.
Atas dasar uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian
mengenai fermentasi susu sapi, kambing, dan kuda dengan bakteri
multiprobiotik, yaitu Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas susu fermentasi
multiprobiotik Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum dari
susu
sapi,
kambing,
susu
kuda
meliputi
pH,
kadar
keasaman,
pertumbuhan bakteri, asam organik, dan sensoris.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tentang
susu
fermentasi,
peran
bakteri
probiotik,
dan
dasar
pengembangan usaha industri pengolahan susu dengan melihat daya
terima konsumen terhadap susu fermentasi.
Download