MODUL SOSIOLOGI STRATIFIKASI SOSIAL II Fakultas Program Studi Fakultas Psikologi Psikologi Tatap Muka 10 Kode MK Disusun Oleh 61004 Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Abstract Kompetensi Materi tentang stratifikasi sosial dan segala sesuatu tentang stratifiakasi sosial mahasiswa memiliki dasar-dasar pengetahuan dan dasar-dasar teori tentang stratifikasi sosial, macamnya, sifatnya, dampaknya Stratifikasi Sosial 2 Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial Berdasarkan sifatnya, terdapat dua sistem stratifikasi sosial, yaitu sistem stratifikasi sosial tertutup dan sistem stratifikasi sosial terbuka. a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification) Sistem stratifikasi sosial tertutup ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari suatu lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah. Dalam sistem ini, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata tertentu dalam masyarakat adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain, anggota kelompok dalam satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau gerak sosial yang bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini anggota kelompok hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal. Salah satu contoh sistem stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta pada masyarakat Bali. Di Bali, seseorang yang sudah menempati kasta tertentu sangat sulit, bahkan tidak bisa pindah ke kasta yang lain. Seorang anggota kasta teratas sangat sulit untuk pindah ke kasta yang ada di bawahnya, kecuali ada pelanggaran berat yang dilakukan oleh anggota tersebut. b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification) Sistem stratifikasi sosial terbuka ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan, perjuangan, maupun usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan jatuh dari lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat, untuk dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang tertutup. 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan kata lain, masyarakat dengan sistem pelapisan sosial yang bersifat terbuka ini akan lebih mudah melakukan gerak mobilitas sosial, baik horizontal maupun vertikal. Tentu saja sesuai dengan besarnya usaha dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk mencapai strata tertentu. Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat terbuka didorong oleh beberapa faktor berikut ini. 1) Perbedaan Ras dan Sistem Nilai Budaya (Adat Istiadat) Perbedaan ini menyangkut warna kulit, bentuk tubuh, dan latar belakang suku bangsa. 2) Pembagian Tugas (Spesialisasi) Spesialisasi ini menyebabkan terjadinya perbedaan fungsi stratifikasi dan kekuasaan dalam suatu sistem kerja kelompok. 3) Kelangkaan Hak dan Kewajiban Apabila pembagian hak dan kewajiban tidak merata, maka yang akan terjadi adalah kelangkaan yang menyangkut stratifikasi sosial di dalam masyarakat. Mobilitas Sosial Mobilitas sosial atau gerak sosial (social mobility) adalah suatu gerak dalam struktur sosial (social structure). Struktur sosial adalah pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Terdapat 2 bentuk mobiltas sosial, yaitu mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal. 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a) Mobilitas Horizontal Peralihan individu atau obyek sosial lainnya dari suat kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat b) Mobilitas Vertikal Pepindahan individu atau obyek sosial dari suatu kedudukan sosial & kedudukan lainnya yang tidak sederajat. Dapat berupa gerak sosial naik maupun gerak sosial turun. Gerak sosial naik (social climbing) 1. Masuknya individu yang mempunyai kedudukan lebih rendah dalam kedudukan yang lebih tinggi 2. Pembentukan kelompok baru yang ditempatkan pada posisi lebih tinggi Gerak sosial turun (social sinking) 1. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah 2. Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan Prinsip Umum Gerak Sosial Vertikal 1. Hampir tidak ada sistem lapisan yang mutlak tertutup 2. Betapapun terbukanya sistem lapisan dalam masyarakat tidak mungkin gerak sosial yang vertikal dilakukan dengan sebebas-bebasnya Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Dalam suatu masyarakat, stratifikasi sosial terdiri atas dua unsur, yaitu kedudukan (status) dan peranan (role). A. Kedudukan (Status) Status atau kedudukan adalah posisi sosial yang merupakan tempat di mana seseorang menjalankan kewajibankewajiban dan berbagai aktivitas lain, yang sekaligus merupakan tempat bagi seseorang untuk menanamkan harapan-harapan. Dengan kata lain status merupakan posisi sosial seseorang dalam suatu hierarki. 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ada beberapa kriteria penentuan status seperti dikatakan oleh Talcott Parsons, yang menyebutkan ada lima criteria yang digunakan untuk menentukan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat, yaitu kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan, dan otoritas. Sementara itu, Ralph Linton mengatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat kita mengenal tiga macam status, yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status. 1) Ascribed Status Ascribed status merupakan status yang diperoleh seseorang tanpa usaha tertentu. Status sosial ini biasanya diperoleh karena warisan, keturunan, atau kelahiran. Contohnya seorang anak yang lahir dari lingkungan bangsawan, tanpa harus berusaha, dengan sendirinya ia sudah memiliki status sebagai bangsawan. 2) Achieved Status Status ini diperoleh karena suatu prestasi tertentu. Atau dengan kata lain status ini diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya seseorang dapat menjadi hakim setelah menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang memerlukan usaha-usaha tertentu. 3) Assigned Status Assigned status adalah status yang dimiliki seseorang karena jasa-jasanya terhadap pihak lain. Karena jasanya tersebut, orang diberi status khusus oleh orang atau kelompok tersebut. Misalnya gelar-gelar seperti pahlawan revolusi, peraih kalpataru atau adipura, dan lainnya. B. Peranan (Role) Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Dalam kehidupan di masyarakat, peranan diartikan sebagai perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peranan tanpa status, dan tidak ada status tanpa peranan. Interaksi sosial yang ada di dalam masyarakat merupakan hubungan antara perananperanan individu dalam masyarakat. Ada tiga hal yang tercakup dalam peranan, yaitu sebagai berikut. 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. 2) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3) Peranan merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Setiap manusia memiliki status atau kedudukan dan peranan sosial tertentu sesuai dengan struktur sosial dan pola-pola pergaulan hidup di masyarakat. Dalam setiap struktur, ia memiliki kedudukan dan menjalankan peranannya sesuai dengan kedudukannya tersebut. Kedudukan dan peranan mencakup tiap-tiap unsur dan struktur sosial. Jadi, kedudukan menentukan peran, dan peran menentukan perbuatan (perilaku). Dengan kata lain, kedudukan dan peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat, serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya. Semakin banyak kedudukan dan peranan seseorang, semakin beragam pula interaksinya dengan orang lain. Interaksi seseorang berada dalam struktur hierarki, sedangkan peranannya berada dalam setiap unsur-unsur social tadi. Jadi hubungan antara status dan peranan adalah bahwa status atau kedudukan merupakan posisi seseorang dalam struktur hierarki, sedangkan peranan merupakan perilaku actual dari status. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial Dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk stratifikasi sosial. Bentuk itu akan dipengaruhi oleh kriteria atau faktor apa yang dijadikan dasar. Berikut ini akan kita pelajari beberapa bentuk stratifikasi sosial menurut beberapa kriteria, yaitu ekonomi, sosial, dan politik. a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi Stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi akan membedakan penduduk atau warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi. Dalam hal ini ada golongan orangorang yang didasarkan pada pemilikan tanah, serta ada yang didasarkan pada kegiatannya di bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapan. Dengan kata lain, pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam berbagai lapisan atau kelaskelas sosial dalam masyarakat. 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menurut Max Webber, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi membagi masyarakat ke dalam kelas-kelas yang didasarkan pada pemilikan tanah dan benda-benda. Kelaskelas tersebut adalah kelas atas (upper class), kelas menegah (middle class), dan kelas bawah (lower class). Satu hal yang perlu diingat bahwa stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi ini bersifat terbuka. Artinya memungkinkan seseorang yang berada pada kelas bawah untuk naik ke kelas atas, dan sebaliknya memungkinkan seseorang yang berada pada kelas atas untuk turun ke kelas bawah atau kelas yang lebih rendah. Hal ini tergantung pada kecakapan dan keuletan orang yang bersangkutan. Salah satu contoh stratifikasi sosial berdasarkan faktor ekonomi adalah pemilikan tanah di lingkungan pertanian pada masyarakat Indonesia. Wujud stratifikasi sosialnya adalah petani pemilik tanah, petani penyewa dan penggarap, serta buruh tani. 1) Petani pemilik tanah dibagi dalam lapisan-lapisan berikut ini. a) Petani pemilik tanah lebih dari 2 hektar. b) Petani pemilik tanah antara 1–2 hektar. c) Petani pemilik tanah antara 0,25–1 hektar. d) Petani pemilik tanah kurang dari 0,25 hektar. 2) Petani penyewa dan petani penggarap, yaitu mereka yang menyewa dan menggarap tanah milik petani pemilik tanah yang biasanya menggunakan sistem bagi hasil. 3) Buruh tani, yaitu tenaga yang bekerja pada para pemilik tanah, petani penyewa, petani penggarap, atau pedagang yang biasanya membeli padi di sawah. 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial Pada umumnya, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ini bersifat tertutup. Stratifikasi sosial demikian umumnya terdapat dalam masyarakat feodal, masyarakat kasta, dan masyarakat rasial. 1) Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Feodal Masyarakat feodal merupakan masyarakat pada situasi praindustri, yang menurut sejarahnya merupakan perubahan dari ikatan budak atau hamba sahaya dengan tuan tanah. Hubungan antara kedua golongan itu menjadi hubungan antara yang memerintah dengan yan diperintah, dan interaksinya sangat terbatas. Kemudian semangat feodalisme ini oleh kaum penjajah diterapkan di Indonesia dan terjadilah perpecahan antargolongan, sehingga pada masyarakat feodal terjadi stratifikasi social sebagai berikut: a) Golongan atas, terdiri dari keturunan raja dan ningrat. b) Golongan menengah, terdiri dari golongan prajurit dan pegawai pemerintahan. c) Golongan bawah, terdiri dari golongan rakyat biasa. 2) Stratifikasi Sosial pada Masyarakat Kasta Masyarakat kasta menuntut pembedaan antargolongan yang lebih tegas lagi. Hubungan antargolongan adalah tabu, tertutup, bahkan dapat dihukum masyarakatnya. Hal demikian terjadi pada masyarakat kasta di India. Istilah untuk kasta di India adalah yati, dan sistemnya disebut dengan varna. Menurut kitab Reg Weda dalam masyarakat India Kuno dijumpai empat varna yang tersusun secara hierarkis dari atas ke bawah, yaitu brahmana, ksatria, vaisya, dan sudra. Kasta brahmana adalah kasta yang terdiri atas para pendeta dan dipandang sebagai kasta tertinggi. Ksatria merupakan kasta yang terdiri atas para bangsawan dan tentara, serta dipandang sebagai kelas kedua. Vaisya merupakan kasta yang terdiri atas para pedagang, dan dipandang sebagai lapisan ketiga. 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka • Andersen, M.L. dan Taylor, H.F., (2012) Sociology: The Essentials, Seventh Edition. California: Wadsworth, Cengage Learning • George Ritzer, (2014) Teori Sosiologi Modern, edisi ke tujuh, Jakarta; Kencana Prenada Media Grup • Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, (1999), Sosiologi (Bagian 1 dan 2): Jakarta, Penerbit Erlangga • Soekanto, Soerjono, (2012), Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta: Rajawali Pers • Sunarto, Kamanto. (2004), Pengantar Sosiologi : Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia • Tischler, H.L., (2010). Introduction to Sociology, 10th Edition. California: Wadsworth, Cengage Learning 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 1 Sosiologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id