6Mb

advertisement
PR@S[DING
SEMINA,R, NAS[@N]A,L
DIES NATALIS KE.52 FAKULTAS PERTANIAN UNLAM
Banjarba ru, 28 Septemb er 2013
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU 2013
DAFTAR ISI
Halaman
Sambutan Dekan Fakultas fertani
ill
Daftar Isi
tv
Analisis Spasial Status Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa Di
Kecamatan Kusan Hilir dan Batulicin Kabupaten Tanatr Bumbu Provinsi
Kalimantan Selatan
Abdul Haris, Bambang Joko, Meldia Septiana, dan Hamberan Djunaid
Pengaruh Erosi Permukaan
te*i
P,danK
9
Tanah pada Lahan Pertanian Jagung Di Desa ulanta Kecamatan Suwawa
Kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo
Boris Yandolly Tambun, Fitryane Lihawa, don Daud yu$tf
Tanah dan Pemberian Amelioran terhadap Sifat Kimia
Mulumnad t{ahbub
ranatibamuut
flajian Daya Dukun
Kecamatan Daha Barat Hulu Sungai Seiatan
Abrwti Sulaiman, G. Fannayadi, M. Septiana dan lvl Riyadtn
Pengelolaan HiArobg
Perubahan Kemasaman Tanah Akibaipenggenangan dan Drainase
Ztmida Titin Mariona
Kajian
Status P-tanah Pada Lah
Lubang Resapan Biopori Termodifikasi
Ahnwd Ktrnain dan Falhrur Razie
5l
Produksi Biom
57
AlurTanam dan BobotBenih Campuran
birinAhmad
Analisis Pertumbuhan a an
(capsicum Frutescent-Spp L) pada Berbagai Jenis pupuk
Rdinolr, Gusti M. Sugian Noor, Ermryen trhaka) dan Udi Untiro
Pembcrian Biochar Sekam padi dan
Fatimatuz
org*it
6l
pupukNpli padaTanah SulfrtMasam
bhro, Baldi Nur Ismuhajaroh, dan'yudhi
Ahmad Nazari
Hanr
Jagung Di Gorontalo
-S-Trg*_
Varietas
8l
Faisal Lihawa dan Fahria Datau
Prosiding Seminar Nasional Banjarbaru, 2g September
,
20t3
lv
Abdul Haris, Bambang Joko, Meldia SeptiarA dan Hamberan Diunaid
Kerusakan tanah untuk produksi biomassa dapat disebabkan oleh sifat alami
tanah, dapat pula disebabkan oleh kegiatan manusia yang menyebabkan tanah
tersebut terganggu/rusak hingga tidak mampu lagi berfirngsi sebagai media untuk
produksi biomassa secara
normal. Kebijakan
pemerintah dalam melindungi
kerusakan tanah telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000
tentang Pengendalian Kerusakan Tanatr untuk Produksi Biomassa dengan
menetapkan beberapa kriteria baku mutu kerusakan tanatr untuk produksi biomassa
pada lahan kering dan lahan
basah.
Sedangkan tata$afl pengularrannya mengacu
pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2006 tentan
gTata
Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanatr untuk Produksi Biomassa. Produk
akhir dari peraturan di atas adalah penetapan status kerusakan tanah yang terhrang
dalam Peta status kerusakan tanah untuk produksi biomassa yang akan memberikan
arahan kebijakan pemerintah daerah dalam melindungi sumberdaya lahan
diwilayahnya Tujuan penelitian ini adalah mangadakm pengukuran dan menetapkan
status kerusakan tanah untuk produksi biomassa sesuai dengan balar mutu tingkat
kerusakan tanah.
Bahan dan Metode
Lokasi dan Wahu
Penelitian ini dilakukan pada tipologi lahan basatr dan lahan kering di Kecamatan
Kusan Hilir dan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Pr,ovinsi Kalimantan Selatan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 dengan mengunakan
Laboratorium Kimi4 Fisika, dan Biologi Tanah Jurusan Tanatr Fakultas pertanian
dan Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (ppl.rD LINLAM di
Banjarbaru.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain peta-peta tematik yang akan
digunakan untuk menetapkan Areal Keda Efektip
(AKE).
peta-peta tematik yang
diperlukan antara lain Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanah
Prosi ding Seminar
Nasional, Banj arbanr, 2E September
20 I 3
yang
Bumbu, peta tanatr, peta lereng, dan peta penggunaan lahan. Peralatan
78s
digunakan untuk pengukuran variabel tanah dilapangan antara lain GPSMAP
Garmin, Intelligent pH meter Lutron YK-200lPH' oxidation-reductionproDe(ORP)
Clinometer
14 Digital Instrument, Conductivity/TDS Probe Lutron YK-200PCT, dan
(Suunto).
Metode Penelitian
Penetapan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa dimulai dengan
penyaringan AKE dilakukan pada areal yang telah ditetapkan dalam RTRW
AKE
Kabupaten Tanatr Bumbu sebagai kawasan untuk produksi biomassa Daeratr
adalah kawasan budidaya yang dapat dijadikan sebagai pengembangan/produksi
pada
biomasa, yaitu daerah pertanian, perkebunan, hutan tanaman. Sedangkan
kawasan lainnya (kawasan lindung dan kawasan budidaya lainnya seperti
permukiman, perikanan,
dll.) tidak termasuk AKE. Tahap berikutrya
adalatt
pengambilan samp,el tanah di lapangm dan/atau analisa dilaboratorium dengan tujuan
untuk menganalisis sifat dasar tanatr yang mengacu pada lcriteria baku kerusakan
tanah. Peta status kerusakan tanatr untrk produksi biomasa yang merupakan ouput
akhir akan berisi informasi tentang siatus, sebaran dan luasan kerusakan tanatr pada
wilayatr yang dipetakan. Peta ini disusun melalui dua tahryan evaluasi yattu matching
dan skoring yang diuraikan sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran Peraturan
pemerintah Nomor 150 Tatrun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk
Produksi Biomassa.
Hasil Penelitian
KaraHeristik Inhm,
Superimpose atas beberapa peta tematik (Peta RTRW Kabupaten Tanah Bumbu, peta
tanah, peta lereng, dan peta penggunaan lahan) yang telatr dilakukan guna
memperoleh gambaran tentang areal yang berpotensi mengalami kerusakan tanahHasil pengolahan data dan peta-peta tematik tersebut menunjukan karakteristik lahan
dari masing-masing AKE yang secara lengkap disajikan pada Tabel
Prosiding Seminar Nasional , Banjarbarq 28 S€ptemb€r 2013
1.
Tabel
A}(E
l. Karakteristik lahan pada masing-masing AKE
Jenis Tanahl
Lerengl
Bdrzrhddrt
Se&nen muda
Sedmen rruda
Sedmen muda
1
Enlisol, lncepfsol
<%
2
<Uo
4
lnceptsol
=nlisd,
-ntsol, lnceptsol
f Dpudults
5
trntrsotr mcepusol
6
En0sol, lnceptisol
3
<%
2-25%
<%
<%
Sedamen
tla
Ardr
Fenggtnaan
Ldran3
}tdanl
smh
23{X)
um
sardr
23m
befiJta
lcehrl carpuran
2300
Serlmen muda
23fit
Sedmenmlda
23m
Be&*ar
san:dt
' Sunber potr RoppproT (lSgz)
1:250.000
2 SunberDab
Curah Hupn $rsirn Meborobgi Sbgen Kobbsu
3
Surtaf perc Rupa Buni Batt6anrEnerl (1999) St€lu l:So.flXt
SB
Analisis Stans Kenrsakm Touh
Hasil analisis status kerusakan tanah diperoleh dari metode matching
dan skoring
antara datadata karakteristik fisika dan kimia tanah dengm
baku mutu
kerusakan
tanah pada masing-masing
AKE.
Berdasarlcan verifikasi
lryangm ditemukan bahwa
karakteristik yang dapat dinilai untuk lahan basah Ediri dari
enam t<amkter, yaitu:
kedalaman lapism berpirit dari permukaan (cm) kedalaman
air tanah dangkal (cm),
redoks untuk tanah berpirit (mvolt) pH Ho (l2J) daya
hantar lisrik (DItr-)
(mS/cm), dan jumlah mikroba (cFu/gram tanah).
sedagkan untuk ratrar kering
terdiri atas l0 karakter, yaitu: ketebalan solum (cm) kebatuan
permukaan
(zo),
komposisi fiaksi kasar
(y),
berut
isi (gram/cm),
porositas totar
(y), d*ajat
pelurusan air (cm/jam), pH Hzo (l:2,5), DHL (ms/cm)
redorrs (mvoh), dan jumratr
mikroba (cFu/gram tanah). Hasil pengolaha dab 6uhr pda
lahan basah dan
lahan kering pada masing-masing AKE selarfuhya dihrmg
dalam analisis spasial
berupa Peta status Kerusakan Tanah untuk produksi
Bbmassa (KLH,
zo0g).
Penetapan simbol kerusakan tanah dan sebaran luas
rmark masing-masing AKE pada
lahan basah selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2,
sdagkm tahan kering pada
Tabel3' Hasil analisis
spasial status kerusakan tarah rmtrk
piodulsi biomassa pada
masing-masing AKE selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar
l.
Prosiding SeminarNasiond , B@jabilL 2g Seprember 2013
I
Analisis Spasial Statrs Kerusakan Tanah
Tabel2. Penilaian kerusakan tanah
pada masing-masing
AGI
ltc
AG2
AKE di lahan basah
AG5
3
txE 6
P'ameE
Na
2
Gddamil bpisat bcpidt dal
pnnulaat
0
bddam ahhnah dagtal
2
S(ORFR
STATUS
SI(ORFT
STATUS
Tldd(
I
Rs*
*
b€rpirit
rHH20 (1:2,5)
0
)t{.
0
hrmHll,ftmba
Tiddr
0
Rhdh
Rrd
Berd
Sdaro
Rus*
I
Tidd(
0
Rt*
Qinon
Tid*
T
irl*
Rusal
fusal
Rd
Rinm
0
Tid*frr*
Rusat
5
&,s*
Ru*
Hngar (R0
ftrgar(R0
E
led*untuldr
0
Xsnsalar
3. Penilaian
H*r
Gbdrar
3
Permukaar
osisl FralGi Kasar(<
(olnpqid
Rud
Rusal
1
Rinon
Bent
usll
Sarga
2
Rusat
Rusl
Berdl
Berat
0
tts*Ringa
I
0
tudRhgt
I
Rhoar
Rusal
Rlnom
0
IU*Rrs*
0
xusr
5
rUnear
IiddRusd
xusil
ft,tga
E0
tedotsunl*Erdr
,€Oiil
E
EoiitdelKBdabmr
EOif
Dlit
(R
Rr,&
rr.&,
rrD
6.1172r)5Hdff
c01/,76t H€rE
Zl70P6{tle(,
Pr.&
2J28.978
lleHn
lE
koldd)
Frakd Kas* (> 80% pas[)
SKORFF
STATUS
0
Titaktusdr
0
TirakRusd(
0
TirakRrsd(
0
4
Bea-at
2
5
Porc,Es To{al
1
Fhrsd( Ringat
6
Demi4HurusanAr
3
R sd( Barat
7
DH
0
E
)HL
TidakR sak
T irek Rjsak
9
lodoks
o
Tirak FtJs*
10
Ixnla.l Mikmba
0
Tidak fusalt
lg
H2O (1:25)
Itmldr
lmbd
Jas
3
hdolsud,lhdr
TidakRisd(
Rrrsd(Sedag
r&r
ll&X
RJs*
0
Rus*
ll
I{(E/T
(eE0danSdrm
2
STATUS
kerusakan tanah pada masing-masing AKE di latran kering
Par4nebt
No.
l0;tr
FT
trEl$da{id
t.656,052
Tabel
tHaIRud
0
I
XOR
ledobmtlElan
rr.D
larJr
0
STATUS
ted&ulitsdr
'€rErit
tI}s
;KOR FR
Rrsaf
Rs*
RinSrr
tonDd
ni{
Tidal Rusal
uaHr
&Parbabs
I
1
Rr,sal
B€rat
{
0
RteI
Tid*
toil
tud
I
Rusat
3
STATUS
Rusal
Sedano
tedotsrntfE
SI(OR FR
0
5
Rnsd<
Pernbatas
)eraidpd*rsnr dr
KerusakanTanatr
P'.P
Riryar
(R l)
/.329J89 Hsktar
Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi, analisis, dan penetapan status kerusakan tanah untuk produksi
biomassa di Kecamatan Kusan
Hilir
dan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi
Kalimantan Selatan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
l.
Status kerusakan tanah untuk produksi biomassa
di Kecamatan Kusan Hilir
Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu adalah rusak ringan.
Prosiding Seminar Nasional, Banj arbaru, 28 September 20 I 3
dan
Abdul Haris, Bambang Joko, Meldia Se,ptiana, dan Hamberan Djunaid
)
Faktor pembatas utama untuk lahan basah adalah Redoks Tanatr Berpirit QRp) dan
Kedalaman
Pelurusan
Air Tanah Dangkal (P),
sedangkan pada latrm kering adalatr Derajat
Air (P).
3. Rekomendasi
untuk mencegah kerusakan tanah antara lain
mempertahankan
luasan areal pertanian yang telah ada sesuai dengan RTRW Kabupaten Tanah
Bumbu dengan tetap mempertahankan rawa-rawa potensial dan penerapan
konservasi tanah dan air dalam budidaya tanaman pertanian.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup Daeratr
@LHD) Kabupaten Tanah Bumbu dan CV. DayaUtamaKonsultanBanjarmasin
segala dulungan pendmaan dan pemikiran atas terselenggaranya penelitian
atas
ini.
DaftarPustaka
Kementerian Negara Linglomgar Hidup Republik Indonesia 2009. Pedoman Teknis
Penyusunan Peta Status Kenrsakan Tanah untuk Produksi Biomassa- Jakarta.
RePPPrroT. 1987. Regional Physical Plaming Progromme
Transmigration
for
Review of Phase I: Results Eost ond buth Kalimmtor. Direkiorat Bina
Program. Direktorat Jenderal Penyiapan Pernukiman Departemen Transmigrasi.
Jakarta.
Prosiding Seminar Nasional , Banjabag 2E September 2013
Gambar
l.
Peta status kerusakan tanatr untuk produksi biomassa
Kusan Hilir dan Batulicin
Prosiding Seminar Nasional , Banjarbarq 28 September 2013
di
Kecamatan
Download