Alkitab Mengenai Kitab Yakobus

advertisement
Pertanyaan Dalam
Alkitab Mengenai
Kitab Yakobus
P: Dalam kitab Yakobus, siapakah Yakobus
itu?
J: Yakobus adalah saudara tiri Yesus Kristus. Ini
bukanlah Yakobus, murid Yesus dan saudara
dari Yohanes, karena Yakobus yang adalah
murid sudah dibunuh.
Kitab Yakobus ditulis dalam bahasa Yunani
yang sangat baik. Yakobus mungkin telah
menulis kitab itu sendiri, atau mungkin telah
mendiktatkannya pada seorang ahli tulis.
P: Dalam Yakobus, karena Yakobus adalah
Yakobus, saudara Tuhan, bukan salah satu
dari dua belas murid atau rasul Paulus,
mengapa kita harus membaca kitab
Yakobus?
J: Kita harus membaca kita Yakobus untuk
sedikitnya dua alasan.
1. Yesus menampakkan diri terutama pada
Yakobus dalam 1 Korintus 15:7.
2. Paulus mengarah pada Yakobus sebagai
seorang rasul dalam Galatia 2:7-8. Hippolytus
(tahun 222-235/6 A.D) mengarah pada Yakobus,
saudara Tuhan dan Uskup pertama untuk
Yerusalem dan satu dari tujuh puluh rasul dalam
bukunya On the Twelve Apostles. Origen (tahun
225-254 A.D.) mengarah pada Josephus yang
menulis tentang Yakobus dalam Origen Against
Celsus buku 1 bag. 17 hal. 416.
P: Dalam Yakobus, kapankah kitab ini
ditulis?
J: Josephus mengatakan Yakobus, saudara Tuhan
mati martir tahun 62 A.D., maka kitab ini ditulis
sebelum tahun tersebut.
P: Apakah yang dikatakan Josephus tentang
Yakobus?
J: Kita memiliki dua sumber: bukunya Josephus
sendiri (Antiquities of the Jews buku 18. 100. 5
bagian 2.), dan kedua yaitu sumber independen,
Origen (yang menulis tahun 225-254 A.D.)
menulis tentang apa yang ditulis Josephus.
Berikut yang ditulis dalam Origen Against
Celsus buku 1 bag. 47 hal. 416 yang
mengatakan: “Karena dalam bukunya yang ke-18
yang berjudul Antiquities of the Jews, Josephus
menjadi saksi hidup dimana Yohanes menjadi
seorang Pembaptis… Penulis ini sekarang,
walaupun tidak percaya pada Yesus sebagai
Kristus, dalam mencari penyebab jatuhnya
Yerusalem dan kehancuran bait suci, namun ia
harus telah mengatakan bahwa konspirasi yang
melawan Yesus adalah penyebab malapetaka
yang menimpa manusia, karena mereka
membunuh Kristus, yang adalah seorang nabi,
yang meskipun demikian berkata – manusia,
walaupun melawan keinginannya, tidak jauh dari
kebenaran – bahwa bencana terjadi pada bangsa
Yahudi sebagai hukuman atas kematian Yakobus
yang Adil, yang adalah saudara Yesus (yang
disebut Kristus), - bangsa Yahudi menbunuhnya,
walaupun ia adalah orang yang paling dihormati
bagi peradilannya.”
P: Dalam Yakobus, apakah sketsa yang bagus
dari kitab ini?
J: Banyak orang mengatakan bahwa kitab
Yakobus adalah kitab yang sulit untuk dibuatkan
sketsa. Lima perbedaan sketsa dari kitab
Yakobus disetujui pada “potongan-potongan
sub-bagian”, tapi keseluruhan sketsa berbeda
dalam satu sama lain. Berikut adalah sketsa yang
sederhana yang bagus untuk mengingat isi dari
kitab Yakobus.
Pasal. Judul
1.
Bertekun dalam Firman
2.
Pekerjaan yang tidak berat sebelah
2a.
Keseimbangan: Ilustrasi, argumentasi
rasional, dan argumentasi Alkitabiah
2b.
Iman dan Pekerjaan: Ilustrasi,
argumentasi rasional, dan argumentasi
Alkitabiah
3.
Berbicara dengan bijak
4.
Menurut dengan rendah hati
5.
Berbagi dengan penuh kesabaran
P: Dalam Yakobus, bagian lain manakah dari
Alkitab yang mirip dengan kitab ini?
J: Secara kasap mata, Yakobus terlihat unik, tapi
pada pemeriksaan yang lebih dalam Yakobus
mirip dengan keempat kitab lainnya.
Amsal berisi banyak perintah susila yang mirip.
Khotbah di bukit (Matius 5:3-7:23) memiliki
14 persamaan dengan kitab Yakobus.
1 Yohanes dan Yakobus memiliki persamaan
yang membentur.
1 Petrus dan Yakobus juga memiliki persamaan.
Akhirnya, kitab Yakobus menyinggung
kalimat-kalimat dalam 21 kitab Perjanjian
Lama.
P: Dalam Yakobus 1:1 dan Yakobus 2:1,
apakah kitab Yakobus pada dasarnya adalah
sebuah karya orang Yahudi dengan sedikit
perbaikan dalam Kristen, seperti yang
dinyatakan oleh Spitta dan Meyer?
J: Tidak. Yakobus adalah sepenuhnya karya
orang Kristen untuk dua alasan utama sebagai
tambahan Yakobus 1:1 dan 2:1.
1. Persamaan pada kitab-kitab Perjanjian Baru,
sebut saja 1 Yohanes, 1 Petrus, dan Khotbah di
Bukit dalam Matius.
2. Konsep Kristen tidak ditemukan dalam agama
Yahudi, seperti diselamatkan melalui firman
(Yakobus 1:18) dan “penatua jemaat” (Yakobus
5:14).
P: Dalam Yakobus 1:1, siapakah tepatnya
yang sedang dimaksud oleh Yakobus?
J: Ada empat pandangan.
1. Bangsa Yahudi, baik orang Kristen dan
sebaliknya, adalah yang utama yang dimaksud
oleh Yakobus. Ini karena ia menyebutkan dua
belas suku bangsa dalam penyebaran. Tentang
satu-satunya konsep dalam kitab Yakobus yang
mungkin tidak menyenangkan bangsa Yahudi
adalah Tuhan Yesus Kristus. Tentu, jika Yesus
adalah Tuhan kita (sosok yang kita patuhi),
keseluruhan Alkitab juga akan menyatakan
secara tidak langsung bahwa Ia adalah Allah
kita, tapi hubungan ini tidak diterangkan dalam
Yakobus. Juga yang tidak ada dalam kitab
Yakobus adalah konsep bahwa bangsa Yahudi
menolak Mesias, atau bahwa orang kafir sama
dengan orang Yahudi di mata Allah. Bahkan
bahasa mengenai kedatangan Tuhan kembali
dalam Yakobus 5 cukup samar-samar tidak
sepenuhnya mengarah pada Yesus. Rupanya
Yakobus hanya mengajarkan mereka tentang
Yesus yang menjadi Tuhan sebelum
mengajarkan mereka hal lainnya. Pandangan ini
akan cenderung didukung diantara teolog
dispensasional.
2. Semua orang Kristen, di luar dari leluhur,
disimbolkan disini dengan dua belas suku
bangsa. Semua orang tahu bahwa bangsa Yahudi
disebar diseluruh Kekaisaran Roma. Yakobus
sedang membuat poin penting bahwa setelah
penganiayaan di Palestina, orang Kristen disebar
seperti halnya orang Yahudi. Pandangan ini akan
cenderung didukung oleh teolog perjanjian.
3. Keduanya. Sepertihalnya banyak surat lain
ditujukan pada yang “terpilih”, kitab Yakobus
ditujukan pada semua yang percaya pada Yesus
dan semua yang pada akhirnya akan percaya.
Yakobus berharap akan ada banyak orang
Yahudi datang pada Kristus juga.
4. Keambiguan yang disengaja. Ini hampir
sama seperti pandangan ketiga, kecuali dengan
pengenalan bahwa ketika orang Kristen akan
membaca ini sebagai yang mengarah pada
mereka, orang Yahudi yang bukan Kristen akan
membaca ini juga sebagai yang mengarah pada
mereka. Yakobus tidak mencoba untuk
menyalahartikan ini sebagai surat yang ditulis
oleh orang Yahudi bukan Kristen, karena ia
menyebutkan Tuhan Yesus Kristus dalam ayat
pertama. Namun demikian, orang Yahudi yang
membaca surat ini tidak akan mengetahui bahwa
semua yang percaya dalam Allah dengan iman
akan menjadi orang Kristen.
P: Dalam Yakobus 1:2, haruskah kita
menghitung percobaan, sebagai sukacita, atau
menghindari pencobaan seperti dikatakan
dalam Matius 6:13?
J: Percobaan bukanlah pencobaan. Sementara
kita diajarkan untuk tidak mencari percobaan,
ketika itu datang, kita kadang harus melihat
keluar dari keadaan yang sulit dan
menghitungnya sebagai sukacita. Banyak orang
memulai dengan baik, tapi pastikan anda juga
mengakhiri dengan baik.
P: Karena Yak 1:3 mengatakan jika setiap
orang kekurangan hikmat, maka ia harus
meminta pada Allah, dan Allah akan
memberikannya, apakah ini salah bagi Joseph
Smith, Pendiri Mormon, dimana ia pergi ke
hutan untuk berdoa pada Allah yang menurut
agama benar?
J: Tiga hal yang perlu diperhatikan.
1. Joseph Smith adalah seorang yang sesat, yang
dihukum atas pelanggaran hukum dengan
melakukan kegiatan-kegiatan gaib untuk mencari
harta karun. Anda harus bertanya pada Allah
yang sejati.
2. Cerita Mormon yang popular mengenai
penglihatan yang pertama dibuat dalam bagian
setelah kematian Joseph Smith. Ada tiga konflik
dari penglihatan yang pertama.
3. OK saja untuk berdoa pada Allah yang sejati
tentang hal-hal seperti gereja mana yang
dikunjungi. Namun, kita tidak berdoa tentang
hal-hal yang kita tahu bahwa itu tidak sesuai
dengan Alkitab dan salah.
Doa dan perasaan bukanlah ujian untuk
kebenaran keagamisan. Kita harus
membandingkan apa yang kita dengan Kitab
Suci seperti yang dilakukan orang-orang Berea
(Kis 17:10-12), dan ujilah segala sesuatu (1
Tesalonika 5:21).
P: Dalam Yakobus 1:4, apakah tepatnya
ketekunan itu?
J: Pendeta saya mendefinisikan ketekunan
sebagai: bertahan dalam perkataan dan usaha
walaupun banyak pengaruh, kemunduran, lawan,
atau adanya rasa kecil hati.
P: Dalam Yakobus 1:6, apakah arti “raguragu” atau “bimbang” di sini?
J: Ini berarti menginginkan dua hal yang
berbeda. Seseorang mungkin menginginkan
keuntungan yang tidak halal, namun tetap ingin
disebut sebagai orang jujur. Sebagaimana
seseorang melakukannya, jika anda berdansa
dengan pendosa pada Sabtu malam, maka susah
untuk anda untuk bangun dan bernyanyi dengan
orang kudus pada Minggu pagi.
Akhirnya, kebanyak dosa adalah keraguraguan, karena orang ingin melakukan perbuatan
dosa tapi bukan dosa yang berakibat secara
duniawi dan abadi.
P: Dalam Yakobus 1:13, dapatkah Allah
dicobai, karena Kel 17:7; Bil 14:22; Ul 6:16;
dan Mzm 78:18,41,56; 95:6; 106:14
mengatakan manusisa mencobai Allah?
J: Manusia dalam Keluaran dan saat ini dapat
mencobai Allah, jika mereka mau, tapi Allah
tidak dapat dicobai. Apa yang anda akan berikan
dengan mencobai Yang Maha Kuasa?
Bagaimana anda mempermainkan Yang Maha
Tahu?
P: Dalam Yakobus 1:13, bagaimana bahwa
tidak ada orang yang dicobai oleh Allah,
karena banyak ayat mengatakan Allah
menguji mereka? (Seorang Muslim, bernama
Ahmad Deedat mengangkat hal ini.)
J: Yakobus 1:13 tidak mengatakan Allah tidak
pernah menguji kita, tapi justru, Allah tidak
mencobai kita dengan kejahatan. Allah menguji
Abraham dalam Kejadian 22:1, dan Allah
mengijinkan Iblis untuk menyebabkan
penderitaan pada Ayub, tapi Allah tidak pernah
datang pada kita dengan membawa kita pada
kejahatan atau cobaan.
Ujian adalah meminta kita untuk melakukan
sesuatu, ujian muncul seperti hal yang jahat.
Berlawanan dengan ini, ‘Allah’ muncul sebagai
roh jahat, dewa yang musrik bagi pengikutnya
yang setia, dalam Bukhari Hadith. Berikut
adalah kata-katanya:
“...dan hanya bangsa ini (Islam) yang akan
tersisa, termasuk kemunafikan mereka. ‘Allah’
akan datang pada mereka dalam bentuk yang
tidak mereka kenal dan berkata, ‘Akulah Tuhan’,
Mereka akan berkata, ‘Kita mencari
perlindungan dengan ‘Allah’ dari kamu. Ini
adalah tempat kita; (kita tidak akan
mengikutimu) sampai Tuhan kita datang pada
kita, dan ketikan Tuhan kita datang pada kita,
kita akan mengenalNya.’ Lalu ‘Allah’ akan
datang dalam bentuk yang mereka kenal dan
mengatakan, ‘Akulah Tuhanmu’. Mereka akan
mengatakan, (tanpa ragu) Kamu adalah Tuhan
kami,’ dan mereka akan mengikutNya. Bukhari
vol.8 no.577 hal. 375. Bukhari vol.9 no.532 hal.
395-396 mengatakan hal yang sama.
P: Dalam Yakobus 1:14, apakah kita dicobai
oleh keinginan kita sendiri, atau kita dicobai
oleh Iblis seperti yang dikatakan dalam 1 Kor
7:5 dan Kis 5:3?
J: Keduanya benar. Seperti halnya api yang
disebabkan oleh percikan cahaya dan oleh kayu,
Iblis mencoba untuk menyalakan keinginan,
kebanggaan, kerakusan, dan ketakutan untuk
melakukan dosa yang khusus. Yakobus 4:7 dan 1
Petrus 5:8-9 menekankan bahwa kita diajarkan
untuk menolak kuasa jahat. Jika kita berjalan
mendekat pada Allah, maka kayu kita akan
dirubah menjadi emas, dan kayu yang tersisa
akan dibasahi oleh air dari Roh.
P: Dalam Yakobus 1:17, apakah artinya
bahwa Bapa “tidak memiliki bayangan
karena pertukaran”?
J: Ini agaknya kalimat yang tidak jelas dalam
bahasa Yunani. Barangkali, maksudnya adalah
seperti terang yang tidak membuat sebuah
kerlipan dan merubah bayangan, Allah dan
kebaikanNya tidak berubah.
Ini menarik bahwa Yakobus menggunakan
analogi dari cahaya. Menurut ilmu fisika
modern, hampir setiap kecepatan tidak sama,
kecepatan cahaya itu stabil diluar dari kecepatan
pengamat.
P: Dalam Yakobus 1:18, bagaimana kita
menjadi anak sulung dari ciptaan Allah?
J: Kitab Suci tidak menjawab ini secara khusus.
Namun, Kitab Suci mengatakan pada kita
mengenai dua hal.
Manusia pada umumnya: Kita dibuat dengan
dahsyat dan ajaib (Mazmur 139:14), Allah
memiliki tujuan khusus untuk kita (Mazmur 9:48)
Anak-anak Allah: Ini adalah kebenaran yang
menakjubkan dimana kita disebut anak-anak
Allah (1 Yoh 3:1), dan kita akan memerintah
bersama dengan Kristus (Efesus 2:6-7), dan
manusia yang dahulu bukan umatNya tapi
sekarang menjadi umat Allah (1 Petrus 2:9-10).
Ada banyak ayat lain juga, dan menjadi anak
sulung adalah salah satu bilangan berkat.
P: Dalam Yakobus 1:20, karena kemarahan
manusia tidak mengerjakan kebenaran
dihadapan Allah, apakah boleh untuk marah?
J: BOLEH SAJA untuk menjadi marah dengan
kemarahan yang Allah bagi, tapi TIDAK
BOLEH untuk memendam amarah seperti yang
ditunjukkan dalam Efesus 4:26. Lihat dua
pertanyaan yang membahas Efesus 4:26.
Sebagai tambahan, Amsal 29:11 juga
menyebutkan bahwa kita diajarkan untuk
berbicara yang tidak cepat.
P: Dalam Yakobus 1:20, mengapa kita harus
lambat dalam marah?
J: Ini memang karena Allah memerintahkan
itulah alasan yang kita butuhkan. Namun,
terkadang apa yang Allah perintahkan juga baik
bagi tubuh kita. Dr. Julian Whitaker, dalam
bukunya Health & Healing majalah vol.10 no.8
Agustus tahun 2000 hal. 5 melaporkan bahwa
orang yang mudah marah bisa 2,7 kali
berkemungkinan besar untuk terkena serangan
jantung daripada orang yang tidak cepat marah.
P: Dalam Yakobus 1:21, apakah itu firman
yang tertanam yang menyelamatkan jiwa
kita, atau apakah Kristus, atau apakah
kemurahan Allah?
J: Semuanya. Kasih kemurahan Allah adalah
alasan yang paling dahsyat dimana kita
diselamatkan, bukan karena kebaikan kita
sendiri. Ini berarti kemurahan ini dicurahkan
pada kita melalui Yesus, menurut Titus 2:6-7 dan
Ibrani 1:9. Roh Allah harus berdiam dalam kita,
karena kita adalah milik Kristus, seperti yang
dikatakan Roma 8:9-11. Akhirnya, kita
diselamatkan oleh kemurahan melalui iman
(Efesus 2:28), dan pesan Injil tidak ada gunanya
bagi kita jika tidak dikombinasikan dengan iman,
seperti yang diajarkan Ibrani 4:2.
P: Dalam Yakobus 1:22, apakah yang
dimaksud dengan menipu diri sendiri?
J: Ini berarti bahwa ada alasan yang meyakinkan
diri anda sendiri tentang apa yang salah. Ada tiga
contoh dalam Alkitab dimana menyebutkan
bahwa manusia menipu diri mereka sendiri.
Yakobus 1:22 Mereka yang mendengar firman
tapi tidak melakukannya. Kebenaran ini juga
digemakan dalam Matius 7:21-23.
1 Korintus 3:18 Mereka yang berpikir mereka
orang bijak, berdasarkan standar dunia ini.
Kolose 2:8 juga membahasa tentang
mempercayai ajaran dunia, dan Amsal 3:7;
26:12; 28:11 juga menggemakan kebenaran ini.
1 Yoh 1:8 jika kita menyatakan kita tidak
berdosa, ini menunjukkan bahwa kebenaran
tidak ada dalam kita. Mazmur 130:3 dan
Pengkhotbah 7:20 juga membahas ini.
P: Dalam Yakobus 2:1, mengapa kita tidak
boleh menunjukkan keberpihakan, karena
Allah menunjukkan keberpihakkan dengan
orang yang tidak percaya?
J: Keadilan terhadap kekayaan tidaklah sama
seperti kebutaan terhadap segala sesuatu.
Yakobus 2:1 menggunakan contoh kekayaan,
dan Galatia 3:28 menunjukkan kita tidak diajari
untuk menunjukkan keberpihakan berdasarkan
ras atau gender. Namun, kita diajarkan untuk
mengeluarkan orang dari gereja karena
melakukan perbuatan dosa yangmana tidak mau
bertobat yaitu melakukan hubungan setubuh
dengan orang sedarah (incest) (1 Korintus 5:2).
P: Dalam Yakobus 2:5-7, mengapa Yakobus
membuat stereotip mengenai orang miskin
dan orang kaya?
J: Yakobus tidak sedang melawan orang kaya,
karena ia menyebutkan Abraham dengan rasa
kekaguman (Yakobus 2:20-23), dan Abraham
sangatlah kaya, baik dari standar zaman dulu
ataupun sekarang ini.
Poin dari ini adalah bahwa pada zaman itu,
sangatlah sulit untuk menjadi kaya dan jujur.
Banyak orang harus memberikan suap dan
menerima suap, dan memeras orang lain untuk
mendapatkan kekayaan mereka dan menjaganya.
Sayangnya, ini juga situasi yang terjadi pada
negara berkembang pada masa kini.
P: Dalam Yakobus 2:10, bagaimana
mengabaikan satu bagian dari hukum berarti
kita bersalah atas keseluruhan bagian?
J: 1 Yoh 3:4 menjawab ini. Setiap orang yang
mengabaikan hukum Allah adalah pelanggar
hukum Allah. Jika anda mengabaikan satu
bagian hukum Allah, anda bukanlah orang yang
telah memelihara hukum Allah.
P: Dalam Yakobus 2:12, apakah tepatnya
“hukum yang memerdekan”?
J: Yakobus 2:12 tidak sedang menggambarkan
seluruh hukum itu membawa kemerdekaan.
Namun lebih kepada, hukum kemerdekaan untuk
bebas, sementara hukum yang lama adalah
perhambaan.
P: Dalam Yakobus 2:12, apakah hukum
membawa kemerdekaan, atau perhambaan
seperti yang dikatakan Gal 4:24?
J: 2 Korintus 3:6-18 dan Roma 7:6 menjawab
ini. Huruf hukum Taurat membunuh, tapir oh
membawa kehidupan. Menuruti seluruh aturan
bukanlah perhambaan, tapi justru gagalnya orang
untuk menuruti peraturan menjelaskan
perhambaan dosa yang sedang mereka alami.
Namun, hukum kasih, dimana kita hidup untuk
menyukakan Allah daripada hanya mengikuti
peraturan yang membawa kemerdekaan. Lihatlah
pertanyaan sebelumnya untuk informasi lebih
lengkap.
P: Dalam Yakobus 2:14-25, bagaimana kita
dibenarkan melalui pekerjaan sama dengan
melalui iman, dan bukan melalui iman yang
juga tidak melakukan pekerjaan seperti yang
dikatakan Paulus dalam Efesus 2:8-9?
J: Sebuah bunyi dari teologi seharusnya tidak
hanya bisa menjelaskan kedua ayat ini, tapi juga
membutuhkan kedua ayat ini. Bahkan Martin
Luther, dikenal atas sikapnya yang bertahan pada
imannya, mengatakan “Mustahil, pastinya, untuk
memisahkan pekerjaan dari iman, sama seperti
mustahil memisahkan panas dan terang dari api.”
Tiga hal tentang Paulus dan Yakobus.
1. Keduanya tidak mengatakan untuk
meminimalisir peran iman sebagai artian Allah
memberlakukan kebenaran Kristus pada kita.
2. Keduanya tidak mengatakan untuk
memperkecil peran pekerjaan dalam kehidupan
sehari-hari orang Kristen.
3. Baik Yakobus ataupun Paulus tidak ada yang
mengatakan kita dapat memperhitungkan
kemurahan Allah, baik melalui semua pekerjaan
di dunia ini atau iman terbesar di dunia.
4. Keduanya menunjukkan bahwa pekerjaan
adalah ungkapan iman yang keluar yang tidak
terpisahkan. Jika manusia tidak ingin melakukan
hal baik bagi Allah, itu adalah bukti mereka tidak
memiliki iman dan tidak diselamatkan.
5. Seperti halnya Allah menggunakan Injil yang
berbeda untuk memberi tekanan pada bagian
yang berbeda dari karakter Kristus, Allah
menggunakan Paulus dan Yakobus untuk
memberi tekanan pada aspek pembenaran yang
berbeda. Paulus menekankan lebih dari itu
bahwa kita tidak dapat memperhitungkan bagian
apapun tentang keselamatan kita, kita hanya
dapat memohon pada Tuhan dalam iman.
Yakobus menekankan lebih dari itu bahwa iman
yang sejati bukanlah persetujuan intelektual
belaka, tapi sebuah keputusan dalam kehidupan
yang berdasarkan pada kepercayaan yang disertai
oleh pekerjaan.
Ringkasnya, pekerjaan tidak memiliki peran
dalam memperhitungkan keselamatan kita, tapi
pekerjaan memiliki peran penting dalam
mengungkapkan iman melalui yang mana kita
diselamatkan.
Menurut sejarah, diluar dari Alkitab contoh
pertama contoh pertama mengenai pandangan ini
dapat kita temukan dalam surat Clement untuk
jemaat di Korintus, (tahun 97/98 A.D.) Bagian
31 mengatakan mengenai mengapa Abraham
dibenarkan. Bagian 32 mengatakan, dalam
bagian “Dan kita juga, dipanggil oleh
kehendakNya dalam Kristus Yesus, tidak
dibenarkan oleh diri kita sendiri, ataupun
kebijaksanaan kita sendiri, atau pengertian, atau
kesalehan, atau pekerjaan yang kita telah tempa
dalam kesucian hati; tapi oleh melalui iman yang
mana, dari awal, Allah Yang Maha Kuasa telah
membenarkan semua manusia;’ dan
kemuliaannya sampai selama-lamanya. Amin.
Apa yang akan kita lakukan, saudara-saudara?
Akankah kita menjadi bermalasan dalam
melakukan hal yang baik, dan berhenti dari
mempraktekan kasih? Allah melarang beberapa
pengajaran harus diikuti oleh kita! …” (AnteNicene Fathers volume 1 (Roberts & Donaldson
editors, 1994) hal. 13)
Ini merupakan kerapian melihat bahwa teologi
ini, (yang tidak diselamatkan dengan melayani
tapi diselamatkan untuk melayani), digemakan
dan diajarkan sebagai kebenaran Alkitabiah oleh
umat Kristen gereja awal bahkan sebelum kitab
Wahyu ditulis dan Perjanjian Baru dilengkapi.
P: Dalam Yakobus 2:19 karena setan percaya
Yesus, haruskah mereka diselamatkan,
karena yang diperlukan untuk diselamatkan
adalah jika kita percaya pada Yesus, dalam
Kis 16:31 dan Yoh 3:16?
J: Tidak. Ibrani 2:16 dan Yakobus 2:19
menjawab ini dengan dua perbedaa, tapi jawaban
yang saling melengkapi. Ibrani 2:16 mengatakan
bahwa bukanlah malaikat (yang turun atau yang
tidak turun) yang diselamatkan Kristus, tapi
manusia. Poinnya dari Yakobus 2:19 adalah
pengertian intelektual belaka dan persetujuan
bukanlah iman yang menyelamatkan. Bisa
menjadi sedikit kebingungan dalam bahasa
Inggris, tapi bahasa Yunani memiliki dua kata
untuk kata iman. Satu kata adalah persetujuan
secara mental, sementara yang satunya adalah
sebuah rasa percaya dengan seluruh kehidupan
anda.
P: Dalam Yakobus 2:21, apakah Abraham
diselamatkan oleh perbuatannya, atau
dibenarkan oleh iman, seperti dikatakan
dalam Rom 4:1-4 dan Rom 3:28?
J: Untuk mentafsirkan kutipan dari Martin
Luther dalam pertanyaan sebelumnya dengan
bebas, seperti halnya anda tidak dapat
memisahkan panas dari api, anda juga tidak bisa
memisahkan perbuatan dari iman.
Yakobus 2:21 hanya mengatakan bahwa
“Apakah Abraham dibenarkan oleh karena
perbuatannya”. Perbuatan Abraham ditunjukkan
pada dunia, begitu juga Surga dan Neraka,
bahwa Abraham dibenarkan oleh Allah. Namun,
itu tetaplah Allah yang membenarkan Abraham,
bukan Abraham sendiri.
Clement dari Roma, menulis pada sidang
jemaat di Korintus tahun 97/98 A.D.,
mengatakan tentang Abraham, “Untuk alasan
apakah Bapa kita, Abraham diberkati? Apakah
itu bukan karena ia melakukan kebenaran dan
kebajikan melalui iman?” (Ante-Nicene Fathers
volume 1 (Roberts & Donaldson editors, 1994)
hal. 13)
P: Dalam Yakobus 3:1, bagaimana para guru
dihakimi dengan ukuran yang lebih berat?
J: Setidaknya dalam tiga cara:
Orang lain: Semua orang Kristen diajarkan
untuk menjadi garam dan terang bagi dunia
(Matius 5:13-16; Filipi 2:14-15) dan para
pemimpin diajarkan untuk menjadi contoh bagi
rakyatnya (1 Petrus 5:3). Para penatua yang
berdosa agar ditegur di depan umum (1 Timotius
5:19-20).
Allah: Paling penting, Allah menghakimi
manusia berdasarkan apa yang mereka ketahui.
Orang Kristen tidak tidak perlu cemas dengan
apapun tentang Penghakiman Tahta Suci Agung,
karena darah Kristus menebus dosa mereka.
Namun, orang Kristen mengalami penghakiman
kedua, seringkali disebut penghakiman kursi
Bema, disebutkan dalam 1 Korintus 3:10-15,
dimana Allah akan menghakimi setiap perbuatan
orang Kristen dan memberikan upah kepada
manusia dengan sesuai.
Diri sendiri: Para guru dapat memiliki godaan
untuk berpikir, “karena saya telah banyak
belajar, maka BOLEH bagi saya untuk
mengendurkan beberapa hal, seperti doa,
kesucian, atau kasih pada orang lain. Namun,
mengetahui beberapa fakta tidak selalu berarti
sebuah kasih yang besar bagi Allah, dan
kemenurutan padaNya.
1 Korintus 8:1 memperingatkan kita bahwa
pengetahuan menjadikan kita sombong, tapi
kasih membangun.
P: Dalam Yakobus 3:6, apakah “roda
kehidupan” mengarah pada reinkarnasi,
seperti yang diajarkan beberapa orang?
J: Ayat ini berbicara mengenai kekuatan yang
meyakinkan mengenai bahasa manusia. Tidak
ada dalam ayat ini yang menyarankan
interpretasi ide ini mengenai reinkarnasi pada
siapapun dalam sejarah hingga zaman modern.
Sementara kebangkitan diketahui dalam
Perjanjian Lama, tidak ada konsep reinkarnasi
dalam Perjanjian Lama Yahudi atau Jemaat
Gereja Awal, dengan pengecualian bahwa
mereka menulis bahwa beberapa agama palsu
percaya pada reinkarnasi. Hippolytus, tahun 222235/6 A.D., secara khusus menyebutkan
reinkarnasi sebagai bagian dari keyakinan, bukan
milik Kristen, tapi milik “Brahma” di India.
Orang Kristen zaman pra-Nicene yang
mengetahui Brahmin/Brahma sebagai agama
palsu adalah Theophilus dari Antiokia (tahun
161-181/188 A.D.), Tertullian (tahun 198-220
A.D.), dan Origen (tahun 225-254 A.D.).
P: Dalam Yakobus 3:6, bagaimana bisa lidah
menjadikan tubuh kita terbakar api?
J: Kitab Suci tidak dengan jelas mengatakan
bagaimana, tapi kita dapat melihat beberapa cara.
1. Banyak godaan yang kita miliki datang pada
kita melalui yang dikatakan orang lain.
2. Orang seringkali berkomunikasi dan
melakukan intensi untuk berbuat dosa melalui
kata-kata. Manusia dapat menyakiti perasaan
orang lain dan memfitnah orang lain dengan
lidah mereka.
P: Dalam Yakobus 3:6, bagaimana lidah
dinyalakan dinyalakan api oleh Neraka?
J: Kitab suci tidak mengatakan demikian.
Namun, kita dapat melihat bahwa lidah adalah
salah satu yang paling efektif yang digunakan
Iblis untuk menipu dan menggoda manusia.
P: Dalam Yakobus 4:3, apakah ini
berlawanan dengan janji Allah bahwa Allah
akan menjawab doa-doa kita?
J: Tidak, tapi itu memperkuatnya. Lihatlah
pembahasan pada Matius 7:7-11 untuk jawaban
yang lengkap.
P: Dalam Yakobus 4:4, mengapa Yakobus
memanggil orang Kristen ketika ia sedang
menulis yang ditujukan pada pezinah?
J: Sayangnya, bahkan umat Kristen terkadang
mencoba untuk melayani dua tuan, seperti Allah
dan dunia. Yesus berkata kamu tidak dapat
melayani Allah dan uang sekaligus, dalam
Matius 6:24.
Menyamaratakan dengan ini, terkadang orang
Kristen butuh teguran yang keras.
P: Dalam Yakobus 4:5, bagaimana roh yang
hidup dalam diri orang Kristen membuat
mereka cemburu, karena Yakobus 3:16,
mengatakan dimana ada perbuatan jahat
maka ada kecemburuan dan percekcokan?
J: Yakobus 4:5 tidak mengatakan bahwa Roh itu
jahat atau cemburu, tapi pengetahuan tentang
fakta bahwa Roh Kudus hidup dalam diri orang
Kristen dapat memimpin pada kesombongan dan
keeogisan diri, yang mana adalah perbuatan
jahat.
P: Dalam Yakobus 4:11, karena kita tidak
diajarkan untuk memfitnah satu sama lain,
mengapa Paulus (katanya) melakukan hal ini
dalam Titus 3:2?
J: Dia tidak melakukannya, Paulus tidak sedang
berbicara perbuatan jahat secara moral. Menegur
orang lain dan memperingatkan dalam sidang
jemaat berbeda dari memfitnah dengan jahat dan
dengan licik. Lihatlah pembahasannya dalam
Titus 3:2 untuk info lebih lengkap.
P: Dalam Yakobus 4:13-15, apakah itu OK
untuk berencana untuk masa depan?
J: Ya, selama anda menyadari bahwa semua
rencana anda sesuai dengan kehendak Allah.
Jendra Dwight D. Eisenhower terlibat dalam
merencanakan serangan terbesar sepanjang
masa: pada Hari-H di Eropa ia mengatakan,
“rencana itu tidak berguna, tapi merencanakan
itu penting.” Rencana kita selalu berubah, tapi
kita mengerjakan lebih ketika kita memiliki
rencana daripada kita tidak punya rencana sama
sekali.
Amsal 14:22 mengatakan bahwa mereka yang
berencana sesuatu yang baik akan menemukan
kasih dan setia. Amsal 16:3 mengatakan untuk
serahkanlah segala pekerjaanmu pada Tuhan,
dan rencana kita akan terlaksana. Namun kita
harus sadar seperti yang dikatakan Amsal 21:30
bahwa tidak ada rencana yang sukses yang
melawan Tuhan.
P: Dalam Yakobus 4:13-15 dan Ams 27:1,
apakah OK untuk mengatakan rencana kita
untuk besok?
J: Ya, selama kita sadar bahwa apa yang kita
lakukan menurut pada kehendak Allah. Kedua
orang, Yakobus dan Yesus dalam Lukas 12:1621 (orang kaya dengan gudangnya)
memaksudkan pada orang-orang dengan
sombongnya menyatakan apa yang akan terjadi
di masa depan tanpa mengakui kedaulatan Allah.
Amsal 29:23 dan Amsal 25:14,27 juga berbicara
mengenai kesombongan.
P: Mengapa Yakobus 4:17 menyatakan
penting untuk tidak mengabaikan?
J: Ini jelas bagi orang Kristen bahwa kita tidak
diajarkan untuk melakukan hal-hal yang tidak
menyukakan Allah. Namun, ketika ada hal baik
yang perlu kita lakukan, dan tidak ada orang lain
yang melakukannya, kita dapat berpikir rasional
dengan tidak melakukannya dengan mengatakan
itu bukan panggilan untuk kita, atau
semacamnya. Pikirkanlah mengenai
perumpamaan mengenai orang Samaria yang
baik. Berpikir ”saya butuh waktu lebih untuk
memikirkan apa yang diinginkan Allah untuk
saya lakukan” itu sah saja jika anda memang
benar-benar tidak mengetahui tentang strategi
arahan untuk hidup anda, tapi bukan untuk
kebutuhan yang segera.
P: Dalam Yakobus 5:1-6, apakah Allah
membenci orang-orang kaya?
J: Tidak. Abraham sangat kaya, dan Yakobus
menyebutnya dengan bangga sebagai orang yang
benar dihadapan Allah, dalam Yakobus 2:20-23.
Allah tidak mengungkapkan kebencian disini,
tapi peringatan yang tegas yang ditujukan pada
orang yang mencintai kekayaan.
P: Dalam Yakobus 5:1-6, apakah kekayaan
adalah kutukan, atau sebuah berkat seperti
yang dikatakan dalam Amsal 15:6 dan Mzm
112:3?
J: Kekayaan itu sendiri adalah netral, tidak baik
juga buruk. Itu tergantung bagaimana kekayaan
digunakan. Namun, ketamakan dan cinta
terhadap uang selalu perbuatan jahat. Yesus
berkata dalam Matius 6:24, anda tidak dapat
melayani kedua-duanya sekaligus, Allah dan
uang. Ibrani 13:5 tidak mengatakan kita tidak
harus mencintai uang terlalu berlebihan. Lebih
lagi, dikatakan kita harus (sepenuhnya) bebas
dari rasa cinta dengan uang. Para penatua Kristen
khususnya tidak harus menjadi pecinta uang
menurut 1 Timotius 3:3.
Ini seperti penyakit yang buruk dari gereja
modern bahwa beberapa pemimpin Kristen tidak
jujur dengan uang gereja, tapi ini terjadi juga
dengan Yudas, murid Yesus. Policarpus, murid
rasul Yohanes dan uskup untuk Smyrna (tahun
155 A.D.), dalam suratnya (11:1-4) berbicara
mengenai skandal yang mirip di Smyrna.
Sebagaimana Polycarpus menempatkannya, ia
“sangat bersedih sekali” dimana seorang dewan
gereja bernama Valens dan istrinya “lupa” ia
adalah seorang dewan gereja dan mengambil
uang gereja. Namun, gereja Smyrna tidak perlu
malu,Valens dan istrinya yang harus malu.
P: Dalam Yakobus 5:12, Hosea 4:2; Mat 5:3437, apakah sumpah itu buruk, atau dapatkah
sumpah menjadi hal yang baik seperti yang
ditunjukkan Kej 21:24; Ul 6:13; Wahyu 10:56?
J: Sumpah dapat menjadi baik atau buruk.
Sumpah adalah buruk jika anda
1. Melakukan perbuatan jahat.
2. Mengingkari sumpah anda (Pengkhotbah 5:46; Matius 6:33).
3. Dengan sombong percaya bahwa anda dapat
mengetahui dengan pasti apa yang akan anda
lakukan besok. (Yakobus 5:12).
4. Berjanji atas nama Surga, bumi atau hal lain,
yang sebaiknya mengatakan ya, jika ya. (Matius
5:34-37).
Diberikan peringatan terdahulu, bahwa boleh
saja membuat janji, dan merupakan hal yang
baik untuk bernazar kepada Allah dan
memegangnya, seperti yang dilakukan Hana,
dalam 1 Samuel 1:10-11.
Peter Davids menunjukkan persamaan dalam
bahasa Yunani antara Yakobus 5:12 dan Matius
5:34-37. Berdasarkan analisisnya, Davids
mengatakan tidak Yakobus juga orang Yahudi
atau sumber Kristen menyentuh sumpah yang
resmi, seperti dalam pengadilan. Lebih lanjut,
Yakobus melarang semua penggunaan sumpah
dalam kegiatan sehari-hari untuk membuktikan
seorang Kristen berkata yang benar. Ya atau
tidak sudah cukup.
Menurut Maimonides, filsuf Yahudi di zaman
abad pertengahan. Jika seorang Yahudi berjanji
demi surga, matahari, bumi, kepalanya, para
nabi, atau sebuah kitab suci, itu bukanlah
janjinya yang sebenarnya, (dan ia tidak harus
memegang janjinya). Bertentangan dengan
kalimat yang licik ini, Michaelis berkata orangorang disekitar orang Yahudi menyebutnya
dengan cara yang merendahkan dengan sebutan
“sumpah orang Yahudi”.
P: Dalam Yakobus 5:12 dan Mat 5:33-37,
haruskah kita tidak pernah berjanji atau
bersumpah, bahkan dalam ruang pengadilan?
J: Ketika beberapa orang Kristen memiliki
pemikiran demikian, banyak orang Kristen
melihat bahwa ini boleh saja, karena ada sebuah
perbedaan antara berjanji atas sesuatu, yang
Yakobus kutuk, dan hanya mengatakan sebuah
janji, yang sebenarnya tidak masalah. Perjanjian
yang melibatkan sebuah janji, juga.
Adalah salah ketika janji anda “demi
kekuasaan Allah”, “demi Surga”, “demi bumi”,
atau “demi Alkitab”, yang berarti bahwa janji
anda bersandar pada hal-hal tersebut. Juga salah
apabila anda mengartikan sumpah anda tidak
akan menjadi hebat jika anda tidak menyebutkan
hal-hal ini.
Boleh saja, untuk menaruh tangan anda di atas
Alkitab, dan untuk mengatakan bahwa anda
menginginkan pertolongan Allah untuk
mengatakan kebenaran, semua kebenaran, dan
tidak ada apapun kecuali kebenaran.
P: Dalam Yakobus 5:14, tepatnya mengapa
orang sakit diolesi dengan minyak?
J: Orang Kristen memiliki dua penafsiran
mengenai ayat ini.
Olesan yang khusus: Tafsiran ini mengatakan
bahwa ini mirip dengan mengoleskan seorang
imam dengan minyak atau menaruhkan tangan
diatas orang tua: tujuannya adalah untuk
meminta berkat khusus dari Allah.
Tindakan medis: tafsiran ini mengatakan
mengoleskan dengan minyak disebutkan karena
itu adalah standar dalam pengobatan secara
medis pada saat itu, terutama di lingkungan
padang gurun yang kering.
P: Apakah Yak 5:14 mendukung kebiasaan
Katholik Roma mengenai “pemakaian
minyak” atau “upacara terakhir”?
J: Itu tidak mendukung sebagai satu dari tujuh
sakramen gereja. Namun, kecuali kalau anda
berpikir pengolesan dengan minyak hanya
tindakan medis, tapi ini tidak mendukung dengan
hanya mengoleskan minyak pada orang yang
sudah genting keadaan kesehatannya, seperti
halnya di bagian manapun dalam Alkitab, yaitu
melakukan doa dan puasa seperti yang diajarkan.
P: Apakah Yak 5:15-16 saat ini mendukung
“iman-penyembuh”?
J: Tidak juga. Yakobus 5:15-16 mengatakan
bahwa banyak orang percaya dapat berdoa untuk
orang sakit, dan Allah dapat memilih untuk
menyembuhkan mereka.
P: Dalam Yakobus 5:16 dikatakan, “Doa
orang yang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya” sementara
Roma 3:10 berkata, “Tidak ada yang benar,
seorangpun tidak.” Jika tidak ada orang yang
benar, lalu mengapa mengatakan, “Doa orang
yang benar”?
J: Beberapa waktu dalam Alkitab kata yang sama
dapat memiliki makna yang berbeda tergantung
konteksnya. Contohnya, dalam banyak bagian
theos berarti Allah yang sejati, sementara dalam
konteks lain kata yang sama digunakan untuk
mengarahkan pada dewa berhala. Dalam Filipi
3:12-13 Paulus menyatakan ia tidak mencapai
apapun dan tidaklah sempurna. Namun dalam
Filipi 3:15 Paulus berbicara mengenai mereka
yang dikatakan sempurna. (Walaupun kata dalam
bahasa Yunani berbeda, Paulus tetap
memberikan kita keseimbangan pemikiran di
sini). Kita belumlah sampai, kita masih berdosa
(1 Yoh 1:8), dan tidak ada orang yang benar
seperti yang dikatakan Daud dalam Mazmur
14:3. Dilain hal, jika kita telah menerima Yesus
sebagai Tuhan kita dan Juru Selamat kita kita
telah “telah menyebrangi jurang pemisah” dan
kita sedang dalam proses mencapai
kesempurnaan, dan menjadi benar, penyucian ini
menjadi lengkap ketika kita mati. Pada ”hal
ketiga”, Allah menyatakan kita sepenuhnya
benar dan dibenarkan saat ini dalam perihal
keadilan, dan Daud bahkan berkata ia adalah
orang yang tulus (benar) dalam Mazmur 7:10.)
Paulus menguraikan dengan jelas mengenai
kebenaran tentang paradoks ketidaklayakan
Daud dalam Roma 4:6-9, menjelaskan bahwa
Allah “menjadikan apa yang tidak ada menjadi
ada” (Roma 4:17b).
P: Apakah Yak 5:16 mendukung Katholik
Roma dalam kebiasaan untuk pengakuan
dosa pada seorang pastur?
J: Tidak. Dikatakan mengaku dosa pada saudara
anda, bukan hanya pada seorang pastur. Catatan
tambahan, Amsal 28:13 juga berbicara mengenai
pengakuan dosa pada orang lain.
P: Dalam Yakobus 5:16, jika seorang Kristen
meninggal dan lupa meminta ampun pada
Allah atas segala dosanya, akankah ia masuk
Surga?
J: Ya. Allah bahkan mengampuni kita atas dosa
dari kelupaan kita. Bukanlah karena permintaan
kita yang menghasilkan pengampunan, tapi
tebusan yang dilakukan Yesus atas dosa kita
2.000 tahun lalu.
P: Dalam Yakobus 5:16, apakah kita
diajarkan untuk menceritakan secara detil
dosa kita pada orang lain?
J: Tidak. Yakobus 5:16 mengatakan untuk
“mengakui” bukan “mendata secara rinci”. Ini
tepat bagi kita untuk mengakui dosa kita pada
seorang Kristen. Namun, kita tidak perlu masuk
ke dalam “GSD”, yaitu, gross sin detail. Kita
juga tidak harus mengakuinya pada beberapa
orang dan dalam cara tertentu yang mungkin
membuat mereka tersandung atau tergoda.
P: Dalam Yakobus 5:16, apakah kita
sekarang ini diajarkan untuk mengakui dosa
kita pada orang lain?
J: Ya. Yakobus 5:16 tidak mengatakan bahwa ini
salah dengan kita mengakui pada seorang pastur
atau imam, tapi kita dapat mengakuinya pada
orang Kristen lain yang sudah dewasa.
P: Dalam Yakobus 5:20, bagaimana kita
menyelamatkan seorang pendosa dari
kematian atas banyaknya dosanya?
J: Lihat pembahasannya pada 1 Petrus 4:8 untuk
jawabannya.
P: Dalam Yakobus, bagaimana dengan
pernyataan bahwa mereka menemukan kotak
berisi tulang yang merupakan tulang dari
Yakobus, saudara kandung Tuhan?
J: Oded Golan, pedagang barang antik yang
menghasilkan ini juga telah menghasilkan
lembaran batu dari bait suci pada abad ke-8 S.M.
memperbaiki dengan sangat mirip dengan cerita
Yoas dalam 2 Raja-raja. Ia dipenjara oleh polisi
Israel atas prasangka penipuan dan kepalsuan
dari barang antiknya. Sebuah panel dari arkeolog
Israel memberi aturan bahwa kedua barang antik
ini adalah palsu; tulisan yang ada sekarang ini
telah ditambahkan pada batu kuno yang tersisa.
Uji laboratorium menunjukkan bahwa “patina
usia yang harusnya menutupi naskah kuno telah
dipergunakan hanya sekarang ini,” Christian
News July 29, 2003 hal. 1,24. Analisis yang lebih
detil mengenai kotak itu menunjukkan bahwa
prasasti tersebut kekurangan lapisan oxidative
yang mana juga dialami seluruh kotak itu. Daniel
Eylon, ilmuwan material di Universitas Dayton,
menyebutkan pemalsuan “jelas terlihat” menurut
‘USA Today’ 6/19/2003 hal. 8D.
P: Dalam Yakobus, mengapa kitab ini harus
ada dalam Alkitab, karena Martin Luther
berkecil hati mengenai ini?
J: Luther tidak menyangkal bahwa Yakobus
harus ada dalam Alkitab. Namun, pada tahun
1520, ketika ada perselisihan antara Luther dan
reformer, Andreas Karlstadt, yang dulunya
mengajarkan kitab Yakobus, Luther
menomorduakan pentingnya kitab Yakobus,
dengan mengatakan bahwa dibandingkan dengan
tulisan Paulus, Yakobus merupakan sebuah surat
sedotan. Luther tida pernah menolak kitab
Yakobus, tapi ia menempatkannya pada bagian
paling akhir dari Alkitab.
Ketidakadaan penekanan oleh Luther bukanlah
sebuah penjelasan mengenai kitab Yakobus, tapi
justru sebuah penjelasan mengenai beberapa
kelebihan dari teologi Luther. Luther
membandingkan kita dengan Kristus sebagai
kotoran hewan yang ditutupi salju. Secara alam,
kita ini buruk, tapi Kristus yang menutupi kita.
Ini semua baik dan benar. Namun, Luther
meninggalkan fakta bahwa Kristus sedang
menunjukkan sebuah pekerjaan untuk
menyucikan kita. Allah tidak hanya
menguburkan “kotoran” dosa kita, dan
menjadikan kita tanpa dosa di surga, tapi Ia
dalam proses menyuling kita seperti emas saat
ini.
P: Dalam Yakobus, bagaimana kita tahu jika
apa yang kita miliki saat ini adalah benda
yang dapat dipercaya sesuai apa yang tertulis
aslinya?
J: Ada setidaknya dua alas an.
1. Allah berjanji untuk menjaga firmanNya
dalam Yesaya 55:10-11; Yesaya 59:21; Yesaya
40:6-8; 1 Petrus 1:24-25; Matius 24:35.
2. Bukti dari gereja awal. Berikut adalah
beberapa penulis yang mengarah pada ayat-ayat
di dalam kitab Yakobus.
Clement dari Roma (tahun 97/98 A.D.)
mengutip Yakobus 4:6 (sama seperti 1 Petrus
5:5b; Amsal 3:34) 1 Clement bag. 30 vol.1 hal.
13. ditempat lain ia juga menyinggung mengenai
Yakobus.
Letter of Barnabas (tahun 100-150 A.D.) bag. 19
hal. 149 menyinggung Yakobus 1:8.
Gembala Hermas (tahun 115-140 A.D.)
mengutip sebagian Yakobus 4:12 dalam
‘Similtude’ 9 bag. 23 hal. 51. Juga mengarah
pada bagian dari Yakobus 5:19-20 dalam
‘Similtude’ 10 bag. 4 hal. 55
2 Clement (tahun 150 A.D.) bag. 15 hal. 255
menyinggung Yakobus 2:19-25.
Irenaeus (tahun 182-188 A.D.) mengarah pada 3
ayat dalam Yakobus.
¼ kutipan: Yakobus 2:23 Irenaeus Against
Heresies buku 4 bag. 13.4 hal. 478 “Abraham …
dan karena itu menjadi “sahabat Allah”. Tapi
Firman Allah…” dalam Yesaya 41:8b Allah
mengatakan “atau keturunan Abraham,
sahabatku”.
¾ kutipan: Yakobus 2:23b “dan ia disebut
sahabat Allah” kalimat yang pasti ini ditemukan
hanya dalam Yakobus 2:23b. Irenaeus Against
Heresies buku 4 bag. 15.1 hal. 481
The Muratorian Canon (tahun 170-210 A.D.)
tidak menyebutkan Yakobus.
Clement dari Alexandria (tahun 193-217/220
A.D.) mengutip Yakobus 4:6 dan 1 Petrus 5:6
dalam The Stromata buku 3 bag. 6 hal. 390 dan
buku 4 bag. 17 hal. 428-439
Tertullian (tahun 198-220 A.D.) menyinggung
Yakobus 1:13. On Prayer bag. 8 hal. 684
Origen (tahun 225-254 A.D.) mengutip Yakobus
4:17 dalam de Principiis buku 1 bag. 3.6 hal. 254
Anonymous Treatise Against Novatian (tahun
254-256 A.D.) mengutip sebagian dari Yakobus
4:6 hal. 661
Dionysius dari Alexandria (tahun 246-265
A.D.) mengutip bagian dari kitab Yakobus 1:13
dalam The Gospel according to Luke hal. 116. Ia
juga mengutip sebagian dari kitab Yakobus 1:13
dalam An Exposition of Luke 22. 46. etc. hal. 119
Setelah zaman Nisea
½ Eusebius’ Ecclesiastical History (tahun 323326 A.D.) buku 2 bag. 23 hal. 128 mengatakan
bahwa Yakobus dan Yudas dikatakan telah
menulis surat yang menggunakan nama mereka,
walaupun ini diperdebatkan. Nicene and PostNicene Fathers Second Series vol.1 hal. 128
Hilary orang Poitier (tahun 355-367/268 A.D.)
mengutip dari kitab Yakobus
Athanasius (tahun 367 A.D.) tidak mengarah
pada ayat khusus dalam kitab Yakobus, tapi ia
mendaftarkan kitab-kitab Perjanjian Baru dalam
Festal Letter 39 hal. 552
Sinode Laodikia (dalam Phrygia) (tahun 343381, 363 A.D.)
Cyril dari Yerusalem (tahun 349-386 A.D.)
menyebutkan Yakobus dalam “Seven Catholic
Epistles of Yakobus , Peter, John, and Jude”
dalam Lecture 4.36 hal. 28
Gregory dari Nanzianzen (tahun 330-391 A.D.)
menyinggung tentang Yakobus
Amphilochius ( sampai tahun 394 A.D.) Iambi
ad Seleucum
Didymus, orang buta (tahun 398 A.D.)
mengutip Yakobus 1:12,2:3 sebagaimana ditulis
oleh Yakobus. Commentary on Zechariah 6 hal.
129-130
Didymus, orang buta (tahun 398 A.D.) mengutip
Yakobus 1:27 sebagaimana ditulis oleh Yakobus.
Commentary on Zechariah 7 hal. 138
Epiphanius orang Salamis (tahun 360-403
A.D.) menyebutkan empat kitab injil, 14 surat
Paulus, Yakobus, Petrus, Yohanes, Yudas, Kisah
Para Rasul, Wahyu Yohanes, Kebijaksanaan
Salomo dan Sirakh (=Pengkhotbah).
Rufinus (tahun 374-406 A.D.) mengarah pada
kitab Yakobus sebagai kitab suci.
John Chrysostom (tahun 392-407 A.D.)
mengutip ketiga kalimat terakhir dari Yakobus
2:18 sebagaimana “dikatakan”. Homilies on the
Gosple of St. John Homily 72 mengenai Yoh
13:20. vol.14 hal. 267.
John Chrysostom (tahun 392-307 A.D.)
mengutip tiga perempat bagian dari Yakobus
2:13 dalam Homilies on Philemon Homily 3
verse 25 vol. hal. 556
Chromatius (meninggal tahun 407 A.D.)
Jerome (tahun 373-420 A.D.)
Orosius/Hosius dari Braga (tahun 414-418
A.D.)
Dewan Kartago (tahun 393-419 A.D.)
John Cassian (tahun 419-430 A.D.) mengutip
sebagian dari kitab Yakobus 1:12 dalam First
Conference of the Abbot Isaac bag. 23 hal. 395
John Cassian (tahun 419-430 A.D.) mengutip
sebagian dari kitab Yakobus 2:13 dalam First
Conference of the Abbot Isaac bag. 22 hal. 395
John Cassian (tahun 419-430 A.D.) mengutip
sebagian dari kitab Yakobus 1:19 dalam First
Conference of the Abbot Nesteros bag. 9 hal. 439
Augustine dari Hippo (tahun 388-430 A.D.)
menyebutkan rasul Yakobus dan mengarahkan
pada tiga perempat dari bagian kitab Yakobus
2:13 dalam The City of God buku 19 bag. 26 hal.
419
Socrates’ Ecclesiastical History (tahun 400-439
A.D.)
Cyril dari Alexandria (tahun 444 A.D.)
Hesychius dari Yerusalem (sampai tahun 450
A.D.) (dilafalkan HESS-us) (kemudian)
mengarah pada Yakobus 2:3
Eukarius (tahun 424-455 A.D.) Instructiones
Spekulum (abad kelima)
Paus Leo I dari Roma (tahun 440-461 A.D.)
Prosper dari Aquitaine, (tahun 425-465 A.D.)
mengarah pada Yakobus 1:17 sebagaimana
ditulis oleh Rasul Yakobus.
Dalam kitab-kitab palsu
Peter dari Alexandria (tahun 306,285-311 A.D.)
menyinggung kitab Yakobus. The Genuine Acts
of Peter hal. 258
3. Naskah-naskah awal yang kita miliki tentang
Yakobus menunjukkan ada variasi naskah yang
kecil, tapi secara teologi tidak ada kesalahan
yang berarti sama sekali. Berikut adalah
beberapa naskah sebelum abad ke-8.
Hal 20 (=papyrus Oxyrhynchus 1171) abad
ketiga. Kitab Yakobus 2:19-3:2; (6 dari 96 huruf
dari ayat 3:3); 3:4-9) Sebuah gambar dari naskah
ini ada dalam The Complete Text of the Earliest
New Testament Manuscripts hal. 96. Buku ini
juga menyebutkan bahwa tulisan tangan diatas
naskah tersebut sangat mirip dengan P. Egerton 4
naskah dari 2 Tawarikh dan hal.27, sebuah
naskah dari tulisan Roma Alexandria.
Abad ketiga - 1968 - The Text of the New
Testament tidak menyebutkan ayat 3:3.
Abad ketiga - 1998 - Aland dkk. Edisi keempat
revisi
Hal 23 Urbana (awal abad ketiga) (=papyrus
Oxyrhynchus 1229 (Yakobus 1:10-12, 15-18)
Sebuah foto dari ayat ini ada dalam The
Complete Text of the Earliest New Testament
Manuscripts hal. 102.
Awal abad ketiga - 1968 - The Text of the New
Testament.
Hal 54, abad kelima-keenam. (Yakobus 2:16-18,
2:21?; 2:22-26; 3:2-4) Setuju dengan Vaticanus,
Sinaiticus, dan Ephraemi Rescriptus
Abad kelima/keenam - 1968 - The Text of the
New Testament tidak memiliki ayat 2:21.
Hal 74 (=Bodmer 17) Kis 1:2-5,7-11,13-15,1819,22-25; 2:2-4; 2:6-3:26; 4:2-6,8-27; 4:2927:25; 27:27-28:31; Yakobus 1:1-6,8-19,2123,25,27; 2:1-3,5-15; 18-22, 25-26; 3:1,5-6,1012,14,17-18; 4:8,11-14; 5:1-3,7-9,12-14,19-20; 1
Petrus 1:1-2,7-8,13,19-20,25; 2:6-7,11-12,18,24;
3:4-5; 2 Petrus 2:21; 3:4,11,16; 1 Yoh 1:1,6; 2:12,7,13-14,18-19,25-26; 3:1-2,8,14,19-20; 4:1,67,12,16-17;5:3-4,9-10,17; 2 Yoh 1,6-7,13; 3 Yoh
6,12; Yudas 3,7,12,18,24 (abad ketujuh)
Abad ketujuh - 1968 - The Text of the New
Testament memiliki Yakobus 2:4 dan 1 Petrus
1:12
Abad ketujuh - 1975 - Aland dkk. Edisi ketiga
Abad keenam - 1998 - Aland dkk. Edisi keempat
revisi
Hal 100 (=papyrus Oxyrhynchus 4449) Yakobus
3:13-4:4; 4:9-5:1 (abad ke-3 atau ke-4)
Vaticanus [B] (tahun 325-350 A.D.), Sinaiticus
[Si] (tahun 340-350 A.D.), dan Alexandrinus
[A] (tahun 450 A.D) memiliki keseluruhan dari
kitab Yakobus.
Bohairik Koptik [Boh] abad ke-3/ke-4
Sahidik Koptik [Sah] abad ke-3/ke-4
Efraemi Reskriptus abad kelima (Yakobus 1:14:2)
0166 abad kelima. (Yakobus 1:11)
0173 abad kelima. (Yakobus 1:25-27)
Versi Armenia [Arm] dari abad kelima
Versi Georgia [Geo] dari abad kelima
Versi Ethiopia [Eth] dari tahun 500 A.D.
Peshitta Syriak [Syr P] tahun 375-400 A.D.
Philoxenian Syriak tahun 507/508 A.D.
Heraclean Syriak [Syr Her]
Palestinian Syriak [Syr Pal] (Yakobus 1:1-12)
Menurut New International Greek Testament
Commentary on James hal. 59-60, tidak ada
tulisan “keluarga barat” dari Yakobus, hanya dari
penulis Alexandria dan Byzantine.
Catatan lain yaitu bahwa Muratorian Canon
(tahun 170 A.D.) tidak memasukkan kitab
Yakobus, Ibrani, atau 1 dan 2 Petrus.
Lihatlah www.BibleQuery.org/jmsMss.htm
untuk info lebih lanjut mengenai naskah awal
dari kitab Yakobus .
Download
Study collections