BAB I - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Manajemen
Banyak
para
ahli
berusaha
mengemukakan
pengertian
tentang
Manajemen, walau definisi yang di kemukakan berbeda-beda namun pada
dasarnya menunjukan maksud dan pengertian yang sama.
Manusia adalah mahluk sosial, oleh sebab itu manusia dalam memenuhi
kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain karena kemampuan manusia
sangat terbatas, dari uraian diatas dapat di katakana bahwa suatu Organisasi
merupakan perwujudan bahwa manusia memerlukan kerjasama dalam memenuhi
kebutuhannya.
Sebenarnya manajemen bukanlah suatu hal yang baru, manajemen telah
dikenal sejak dahulu, yaitu sejak suatu usaha di kerjakan oleh lebih dari satu
orang untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut ini di kemukakan beberapa definisi mengenai manajemen
diantaranya yaitu:
Pengertian Manajemen menurut Manullang (2004:5):
“Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah di tetapkan “.
Pengertian Manajemen menurut Hasibuan (2001:1):
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Pengertian Manajemen menurut Handoko (2003):
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya, sumber daya orang lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan”.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat di simpulkan bahwa pengertian
Manajemen adalah mengelola sumber daya – sumber daya seperti sumber daya
7
8
manusia, sumber daya financial atau uang dan sumber daya material yang
dilakukan melalui fungsi-fungsi manajerial yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan yang semuanya ini di tujukan untuk menghasilkan
Output sesuai dengan tujuan perusahaan.
2.2
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Suatu Organisasi dalam mencapai suatu keberhasilan memerlukan
berbagai sumber daya, sumber daya yang paling penting adalah Sumber Daya
Manusia, sumber daya manusia mempunyai karya bakat dan kreativitas ,
walaupun sumber daya–sumber daya lainnya ada tetapi Sumber Daya Manusia
tidak ada maka suatu organisasi tidak akan berjalan.
Berikut ini beberapa definisi mengenai Manajemen Sumber Daya
Manusia yang di kemukakan oleh para ahli yaitu sebagai berikut:
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Panggabean, (2002:15) :
“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses yang terdiri
atas
perencanaan,
pengorganisasian,
kepemimpinan
dan
pengendalian
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisa
pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai
tujuan yang telah di tetapkan”.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Simamora, (2004:4-5):
“Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan
indifidu anggota organisasi atau kelompok karyawan”.
Berdasarkan pada beberapa pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu yang mendayagunakan manusia
dengan maksud mencapai tujuan individu, masyarakat dan organisasi sehingga
dapat memenuhi keputusan tertentu.
2.3
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu menyediakan suatu
angkatan kerja yang efektif bagi perusahaan dan sekaligus memberi perhatian
9
besar terhadap harapan baru pada karyawan dan masyarakat pada umumnya.
Peranan Manajer Personalia berubah sepanjang waktu, pada awalnya adalah
untuk membantu manajemen puncak dalam usaha memperoleh dan memelihara
suatu angkatan kerja bagi produktivitas organisasi, karena pengetahuan telah
berkembang, dalam melaksanakan peranan ini, Manajerial mulai memahami,
memastikan dan menampung kebutuhan manusia yang merupakan angkatan
kerja.
Sehingga dalam hal ini menurut Hasibuan, (2001:14):
Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menerapkan Program
kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut:
1. Menerapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif
sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan spesifikasi pekerjaan,
tugas deskripsi, perekrutan pekerjaan dan mengevaluasi pekerjaan.
2. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan
asas The right man in the right place and the right man in the right job
(orang yang tepat pada posisi yang tepat dan orang yang benar didalam
pekerjaan yang benar).
3. Menetapkan
program
kesejahteraan,
pengembangan,
promosi
dan
pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan Sumber Daya Manusia pada
masa yang akan datang.
5. Memperkirakan
keadaan
perekonomian
pada
umumnya
dan
perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat Undang-undang Perburuhan dan kebijaksanaan
pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik Vertical maupun Horizontal.
10. Mengatur pension, pemberhentian dan pesangon.
10
2.4
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Mangkunegara. (2005:21)
Terdapat 5 fungsi operatif manjemen sumber daya manusia, yaitu:
1. Pengadaan tenaga kerja terdiri dari:
a. Perencana Sumber Daya Manusia
b. Analisis Jabatan
c. Penarikan Pegawai
d. Penempatan Kerja
e. Orientasi Kerja
f. Pengembangan tenaga kerja mencakup:
g. Pendidikan dan Pelatihan
h. Pengembangan Karir
i. Penilaian Prestasi Kerja
2. Pemberian Balas Jasa
a. Balas Jasa Langsung Terdiri Dari:
I. Gaji atau Upah
II. Insentif
b. Balas jasa tidak langsung terdiri dari:
I. Keuntungan
II. Pelayanan dan Kesejahteraan
3. Integrasi mencakup:
a. Kebutuhan
b. Karyawan
c. Motivasi Kerja
d. Kepuasan Kerja
e. Disiplin Kerja
f. Partisipasi Kerja
4. Pemeliharaan Tenaga Kerja mencakup:
a. Komunikasi Kerja
b. kesehatan dan keselamatan
c. pengendaliaan Konflik Kerja
11
d. konseling kerja
5. Pemisahan tenaga kerja atau pemutusan hubungan kerja.
Dari uraian mengenai fungsi manjemen Sumber Daya Manusia di atas
ternyata fungsi-fungsi manjemen Sumber Daya Manusia merupakan satu
rantai
yang saling berkaiatan dan saling menunjang satu sama lainnya, artinya tidak
dapat di pisahkan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.
2.5
Rekrutmen Karyawan
2.5.1
Pengertian Rekrutmen Karyawan
Setelah diadakan perencanaan SDM, analisis dan kalsifikasi pekerjaan
suatu organisasi atau perusahaan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan
rekrutmen, rekrutmen dilakukan dengan mempergunakan semua jalan yang
bersifat positif dan dapat menarik perhatian pelamar.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian rekrutmen, dibawah ini
dirumuskan dan dikutip devinisi yang dikemukakan oleh para ahli.
Pengertian Rekrutmen menurut Gomes ( 2000 : 105 ) mengatakan bahwa :
“Rekrutmen adalah proses pencarian, menemukan, dan menarik para
pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu perusahaan“.
Pengertian Rekrutmen menurut Wursanto ( 1989:49 ) mengatakan bahwa :
“Rekrutmen adalah suatu proses kegiatan mengusahakan calon
pegawai yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam
klasifikasi jabatan”.
Sedangkan pengertian Rekrutmen menurut Mangkunegara ( 2002:33 )
mengatakan bahwa :
“Rekrutmen adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendapatkan tambahan pegawai yang melalui
tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber – sumber
penarikan pegawai, menentukan kebutuhan pegawai yang
diperlakukan perusahaan, proses seleksi, penempatan, dan orientasi
pegawai”.
Berdasarkan devinisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
rekrutmen merupakan proses atau tindakan oleh perusahaan untuk mencari dan
12
mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada
dalam suatu perusahaan. Rekrutmen merupakan masalah penting dalam
pengadaan tenaga kerja. Jika rekrutmen berhasil artinya banyak pelamar yang
memasuki lamaran – lamarannya, peluang untuk mendapatkan karyawan yang
lebih baik terbuka lebar, karena perusahaan dapat memilih calon karyawan yang
terbaik dari yang baik.
2.5.2
Sumber – Sumber Rekrutmen Karyawan
Strategi
perekrutan
dan
keputusan
kebijakan
diperlukan
untuk
mengidentifikasi tempat perekrutan, siapa yang direkrut, dan bagaimana
perekrutan akan dilakukan. Satu keputusan pertama menentukan tingkat
pengunaan sumber – sumber internal atau eksternal dan metode – metode mana
yang akan digunakan. Baik mempromosikan dari dalam organisasi maupun
mempekerjakan dari luar organnisasi. Sumber rekrutmen terdiri dari 2 yaitu :
a. Sumber Internal
Sumber Internal adalah karyawan yang mengisi lowongan kerja yang
lowong
diambil
dalam
perusahaan
tersebut,
yaitu
dengan
cara
memutasikan atau memindahkan karyawan yang memiliki spesifikasi
pekerjaan jabatan itu. Pemindahaan karyawan bersifat vertical ( promosi
atau demosi ) maupun bersifat horizontal.
b. Sumber Eksternal
Sumber Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang
lowong, dilakukan dengan cara menarik dari sumber – sumber tenaga
kerja diluar perusahaan seperti :

Kantor penempatan tenaga kerja

Lembaga – lembaga pendidikan

Referensi karyawan atau rekan

Pencangkokan dari perusahaan lain

Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media masa
13
2.5.3
Langkah – langkah Rekrutmen Karyawan
Setelah analisis dan perecanaan kebutuhan karyawan telah dibuat dan
disetujui oleh pimpinan organisasi, maka langkah berikutnya adalah pengadaan
atau perekrutan karyawan melalui langkah – langkah sebagai berikut :
1. Peramalan kebutuhan tenaga kerja
Peramalan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan
tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan,
kekosongan – kekosongan dapat dihindarkan dan semua pekerjaan dapat
dikerjakan.
2. Penarikan tenaga kerja
Penarikan adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja, jika
penarikan berhasil maka banyak pelamar yang memasukan lamarannya dan
peluang perusahaan untuk mndapatkan kayawan yang diinginkan
terbuka
lebar karena perusahaan dapat memilih yang terbaik dari yang baik.
3. Seleksi penerimaan Karyawan
Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh karyawan yang kompeten yang dapat menjabat dan mengerjakan
semua pekerjaan sesuai dengan tugasnya di perusahaan.
Cara seleksi yang dilaksanakan organisasi perusahaan dalam penerimaan
calon karyawan baru menurut Hasibuan (2001:52) dengan dua cara yaitu metode
non ilmiah dan metode ilmiah.
I.
Metode non ilmiah
Seleksi dengan cara non ilmiah adalah seleksi yang di laksanakan
tidak
di dasarkan kepada kriteria, standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata
pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya di dasarkan kepada
pengalaman saja. Seleksi dalam hal ini tidak
perkiraan dan
berpedoman kpada uraian
pekerjaan dan spesiikasi pekerjaan dari jabatan yang akan di isi.
Unsur-unsur yang di seleksi biaanya meliputi hal-hal berikut:
a. Surat lamaran bermaterai atau tidak
b. Ijazah sekolah dan daftar nilainya
c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
14
d. Wawancara langsung dengan pelamar bersngkutan
e. refernsi ato rekomenasi dari pihak yang dapat di percaya
f. keturunan dari pelamar bersangkutan.
Seleksi non ilmiah sering menimbulkan manajemen penempatan
karyawan yang baru di terima. Bahkan karyawan yang bersangkutan tidak
mampu menyelesaikan pekerjaan yang di tugaskan kepadanya. Seleksi non
ilmiah kurang dapat di pertanggung jawabkan karena sering memperoleh
karyawan baru yang tidak cakap menyelesaikan pekerjaannya, bahkan
menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi perusahaan. Karena tulisan yang
baik, tampang yang cakap, bicara
yang lancar, belum tentu terampil dan
giat bekerja.
II.
Metode ilmiah
Seleksi dengan metode ilmiah adalah seleksi yang di dasarkan kepada
spesipikasi pekerjaan dan kebutuhan nyata jabatan yang akan di isi serta
berpedoman kepada kriteria dan standar-standar tertentu.
Seleksi metode ilmiah merupakan pengembangan seleksi non ilmiah
dengan mengadakan analisis cermat tentang unsur-unsur yang akan di
seleksi supaya di proleh karyawan yang kompetent dengan
penempatan
yang tepat.
Seleksi ilmiah hendaknya di laksanakan dengan cara-cara berikut:
a. Metode kerja yang jelas dan sistematis
b. Berorentasi kepada prestasi kerja
c. Broretasi kepada kebutuhan riil karyawan
d. Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
e. Berfedoman kepada undang-undang perburuhan.
4
Penempatan, Orientasi dan Induksi Karyawan
a. Penempatan karyawan
Penempatan karyawan adalah tindak lanjut atas seleksi, yaitu
penempatan calon karyawan yang diterima atau lulus seleksi pada
15
jabatan yang dibutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan tugas
kepada karyawan tersebut.
b. Orientasi karyawan
Orientasi atau perkenalan bagi setiap karyawan baru harus dilakukan
untuk menyatakan bahwa mereka betul – betul diterima dengan tangan
terbuka menjadi karyawan yang akan bekerja sama dengan karyawan
lain pada perusahaan tersebut, dengan adaanya orientasi maka
karyawan baru dapat mengatasi keragu – raguan, kecanggungan dan
akan timbul rasa percaya diri dalam melaksanakan dan mengerjakan
pekerjaan.
c. Induksi karyawan
Induksi karyawan adalah kegiatan untuk mengubah perilaku karyawan
baru supaya menyesuaikan diri dengan tata tertib perusahaan. Induksi
pada dasarnya merupakan tugas dari atasan langsung karyawan
bersangkutan sehingga karyawan baru menyadari bahwa dia harus
mentaati peraturan – peraturan perusahaan dan mengerjakan tugas –
tugasnya dengan baik.
2.5.4
Hambatan-hambatan Rekrutmen
Dalam
melaksanakan
proses
rekrutmen
sering terdapat
kendala,
pelaksanaan rekrutmen selalu ada kendalanya walalupun telah di rencanakan
secara cermat. Dan kendala-kendala itu antara lain berkenaan dengan tolak ukur
penyeleksi dan pelamar.
Menurut Handoko (2001:88) yang menjadi hambatan-hambatan dalam
proses rekrutmen antara lain:
1. Tantangan-tantangan suplai
Semakin besar jumlah pelamar yang berkualitas maka akan semakin
mudah bagi departement personalia untuk memilih karyawan baru yang
berkualitas.
16
2. Tantangan-tantangan ethis
Kita sering mendengar dan mengenal isilah sistem keluarga adalam proses
rekrutmen atau penerimaan karyawan. Penerimaan karyawan baru
karena hubungan keluarga, pemberian komisi dari Kantor tenaga kerja,
atau karena suap, semuanya merupakan tantangan bagi pengelola
organisasi.
3. Tantangan-tantangan organisasional
Proses rekrutmen bukan merupakan tujuan akhir, tetapi prasarana di mana
Organisai berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya.
Secara ilmiah, organisai menghadapi keterbatasan-keterbatasan seperti
anggaran atau Sumber Daya lainnya yang mungkin akan membatasi
proses rekrutmen.
Dengan demikian perusahaan dalam melakukan rekrutmen di tantang
untuk melasanakan proses rekrutmen tersebut dengan sebaik mungkin. Jika
rekrutmen tidak dilakukan dengan tepat, maka besar kemungkinan perusahaan
akan
menanggung
kerugian
karena
rekrutmen
dalam
pelaksanaannya
membutuhkan biaya yang besar.
2.6 Pengertian Karyawan
Karyawan menurut Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
Karyawan dibagi menjadi tiga yaitu karyawan tetap, karyawan tidak tetap,
dan karyawan outsourching. Definisi karyawan tetap, karyawan tidak tetap dan
karyawan outsourching menurut Faisal Al Gozali yakni staf HR adalah sebagai
berikut :
1. Karyawan tetap adalah karyawan yang telah dikontrak secara permanen oleh
perusahaan.
2. Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang memiliki batas kontrak kerja
dengan perusahaan selama beberapa waktu.
17
3. Karyawan outsourching adalah karyawan yang berasal dari pihak ketiga atau
perusahaan lain yang bekerja sesuai dengan kontrak kerja.
Download