PERAN TIM KREATIF DALAM PROSES PRODUKSI ACARA TALK SHOW “MTV ZIPPER” DI GLOBAL TV (periode Desember 2007-Februari 2008) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Broadcasting DISUSUN OLEH: NAMA : ARIEF YUNIAJI WIBOWO NIM : 4410401-015 BIDANG STUDI: BROADCASTING FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA1 LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Nama : Arief Yuniaji Wibowo NIM : 4410401-015 Fakultas : Ilmu Komunikasi Jurusan : Broadcasting Judul : Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008). Jakarta, 1 Agustus 2008 Mengetahui, Pembimbing Skripsi (Ponco Budi Sulistyo M.comm) i FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA2 LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI Nama : Arief Yuniaji Wibowo NIM : 4410401-015 Fakultas : Ilmu Komunikasi Jurusan : Broadcasting Judul : Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008). Jakarta, 7 Agustus 2008 1. Ketua Sidang Nama : Drs. Riswandi M.Si (……………………) 2. Penguji Ahli Nama : Feni Fasta M.Si (……………………) 3. Pembimbing Skripsi Nama : Ponco Budi Sulistyo. M.Comm ii (……………………) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA3 LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama : Arief Yuniaji Wibowo NIM : 4410401-015 Fakultas : Ilmu Komunikasi Jurusan : Broadcasting Judul : Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008). Jakarta, 19 Agustus 2008 4. Ketua Sidang Nama : Drs. Riswandi M.Si (……………………) 5. Penguji Ahli Nama : Feni Fasta M.Si (……………………) 6. Pembimbing Skripsi Nama : Ponco Budi Sulistyo. M.Comm iii (……………………) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA4 LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Nama : Arief Yuniaji Wibowo NIM : 4410401-015 Fakultas : Ilmu Komunikasi Jurusan : Broadcasting Judul : Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008). Jakarta, 19 Agustus 2008 Disetujui dan Diterima Oleh, Pembimbing Skripsi ( Ponco Budi Sulistyo M.Comm) Mengetahui, Dekan FIKOM Ketua Bidang Studi ( Dra. Diah Wardhani M.Si ) ( Drs. Riswandi M.Si ) iv UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI BROADCASTING ARIEF YUNIAJI WIBOWO (4410401-015) Peran Tim Kreatif dalam proses produksi acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global TV (periode Desember 2007-Februari 2008). xiv hal + 77 hal + 2 tabel + 61 lampiran + riwayat hidup Bibliografi : 15 buku (Tahun 1985-2007) ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami serta menganalisa bagian yang terkait dengan peran Tim kreatif pada proses produksi acara talk show Mtv Zipper di Global tv. Sehubungan dengan tugas para Tim kreatif pada saat pra produksi, produksi dan pasca produksi.1 Pada dasarnya semua stasiun televisi membutuhkan adanya Tim kreatif di dalam semua proses produksi program acaranya. Untuk mengembangkan dan memberikan sajian yang menarik agar dapat dinikmati oleh audience di rumah dan mendapatkan rating yang tinggi. Yang dimana dalam penulisan ini dikhususkan dalam suatu jenis acara talk show. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat studi kasus. Kajian dilakukan secara kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam (depth interview) pada semua nara sumber (key informan) yang berhubungan dengan objek yang penulisan dan berkompeten dibidangnya masing-masing. Hasil penelitian yang dilakukan penulis menemukan bahwa peran atau tugas Tim kreatif pada saat produksi acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper (pra produksi, produksi, pasca produksi) diantaranya: (1) Pra Produksi: membuat konsep program dan mengembangkannya (2) Produksi: mengarahkan semua elemen-elemen pengisi acara (3) Pasca Produksi: dilakukan apabila terdapat VT liputan didalam satu episode. v KATA PENGANTAR Bismillahirahmannirrahim Assalamualaikum WR.WB.1 Allhamdulillaahi Rabbil Aalamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah, dan karunia yang telah dilimpahkannya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, skripsi yang berjudul “Peran Tim Kreatif dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008)”. Penulisan skripsi ini sebagai persyratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) Ilmu Komunikasi jurusan Broadcasting di Universitas Mercu Buana Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang memberi bantuan baik dari segi moral maupun material, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Terima kasih yang utama untuk ibunda tercinta (Nurhayati) dan ayahanda (U.Senoadjie), orang yang paling penulis hormati dan cintai. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan, nasehat, doa dan kasih sayang yang telah diberikan untuk penulis, Terima kasih atas segalanya, tidak henti-hentinya penulis ingin membahagiakan kalian. 2. Adikku yang iseng dan selalu mendukung serta membantu (Iin Mustikawati). 3. Pada kakek, nenek dan segenap keluarga besar. vi 4. Bapak Drs. Riswandi M.Si. selaku ketua bidang studi dan Bapak Heri Budianto S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing akademik serta semua dosen Univ. Mercu Buana yang selama ini sudah memberikan ilmunya yang bermanfaat bagi penulis. Dan tidak lupa juga semua staff TU fikom berserta jajarannya.2 5. Bapak Ponco Budi Sulistyo M.Comm selaku pembimbing. Terima kasih atas segala nasihat dan masukannya yang bermanfaat. 6. Untuk PT.Global Informasi Bermutu (Global TV). Untuk semua divisi dan bagian yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Serta untuk semua tim produksi Global TV yaitu mas Dito, mas Hendrata Yudha, mas Iman, mas Fauzul, mas Indra Jaya, mas Yosi Hendrawan, mas Radit, mas Leo, mba Anissa Tisnadisastra, mba Nova, mba Astria, mba Wirda, Yunita, Ichram, Ari dan semuanya yang tidak mungkin dapat disebutkan semuanya. Terima kasih atas ilmu dan pengalamannya. 7. Untuk orang yang spesial yang menempati hatiku, terima kasih atas dukungan, semangat dan doanya dari awal sampai akhir dari penulisan ini. 8. Untuk anak-anak Imaho (Mamad, Qodir, Anwar, Garink, Dika, Isal, Dokter) dan Ahmad Junaedi. Terima kasih atas segala dukungannya. 9. Untuk anak-anak UKM Radio Mercu Buana yaitu Topik, Vidya, Putri (unang), Echa, Ayas, Lia, Tyas, Maliq, Anjar dan semua angkatan dari vii yang paling tua sampai yang paling muda. Sudah banyak hal yang kita lewati bersama. 10. Fajar, Agus dan Widhi. Terima kasih atas pengalaman yang tidak akan terlupakan. Kita pasti bisa kalau kita berempat tetap solid. 11. Untuk Dandy (Univ. Indonusa Esa Unggul), terima kasih atas sumbangan pemikirannya. 12. Semua anak broadcasting 04 yang membantu. Terima kasih atas kerja samanya selama ini. Dan semua teman-temanku yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis berharap dan memohon kepada Allah SWT atas segala bantuan yang kalian berikan semoga mendapatkan balasan yang setimpal. Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini memiliki keterbatasan karena manusia memang tidak ada yang sempurna, dan untuk kedepannya mudahmudahan menjadi bahan rujukan yang komperhensif dan terus menerus melakukan perbaikan agar menjadi sesuatu yang baik lagi. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, semoga skripsi ini bisa bermanfaaat bagi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.3 Wassalammualaikum WR.W Tangerang, Juli 2008 Arief Yuniaji Wibowo viii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.4 ………………………….…... i LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI ………………………………… ii LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI………………….. iii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………....iv ABSTRAKSI ……………………………………………………………….v KATA PENGANTAR ………………………………………………….. vi DARTAR ISI ……………………………………………………..............ix DAFTAR TABEL ………………………………………………............xiii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….....xiv BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang masalah ………………………............ 1 1.2 Pokok Permasalahan ………………………………........ 7 1.3 Tujuan Penelitian …………………………………….. 7 1.4 Manfaat Penelitian …… ………………………………. 7 1.4.1 Manfaat Akademis …..………………………. 7 1.4.2 Signifikansi Praktis ….. …………………………... 8 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN………………………………….... 9 2.1 Komunikasi Massa ………………………………………... 9 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa…………………………. 9 ix 2.1.2 Proses Komunikasi Massa ……………………………..10 2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa ………………………11 2.1.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa ………………...13 2.1.5 Media Komunikasi Massa ……………………………...15 2.2 Televisi Sebagai Media Massa5 ………………….………....15 2.2.1 Pengertian Televisi ……………………………………..15 2.2.2 Karakteristik Media Televisi …………………………...16 2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi .…………...17 2.2.4 Fungsi Media Televisi ………………………………….19 2.2.5 Isi Siaran Televisi ………………………………………20 2.3 Program Televisi …………..……………………………….20 2.3.1 Pengertian Program Televisi …………………………...20 2.3.2 Jenis-Jenis Program Televisi …………………………...21 2.3.3 Proses Pemprograman ………………………………….21 2.4 Proses Produksi Program …………………………………...22 2.4.1 Proses Pra Produksi …………………………………….22 2.4.2 Proses Produksi ………………………………………...24 2.4.3 Proses Pasca Produksi ………………………………….25 2.5 Program Entertaiment Talk Show…………………………..25 2.5.1 Pengertian Dasar ……………………………………….25 2.5.2 Ciri-ciri Entertaiment Talk Show ……………………...26 2.5.3 Daya Tarik/ Nilai Jual Entertaiment Talk Show ………26 x 2.5.4 Tata Laksana Produksi Program Entertaiment Talk Show …………………………………………….27 2.5.5 Pengembangan Ide/ Gagasan Program Entertaiment Talk Show ……………………………………………..29 2.6 Peran ………………………………………………………30 2.7 Tim Kreatif………………………………………………...30 2.7.1 Pengertian Dasar ……………………………………...30 2.7.2 Tugas atau Peran Tim Kreatif ………………………...31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 6 …..……………………...34 3.1 Tipe Penelitian …….. ……………………………………34 3.2 Metode Penelitian ………………………………………...35 3.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………...37 3.3.1 Data Primer …………………………………………..37 3.3.2 Data Sekunder ……………………………………….40 3.4 Key Informan………………………… …………………...40 3.5 Definisi Konsep …………………………………….……..41 3.6 Fokus Penelitian ………………………………………….41 3.7 Teknik Analisis Data ………………………………………42 BAB IV ANALISA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .….44 4.1. Gambaran Umum Global TV (PT.GLOBAL INFORMASI BERMUTU)………………………………..44 xi 4.1.1 Tim Kreatif …………………………………………….45 4.2 Gambaran Umum Tayangan Entertaiment Talk show “MTV Zipper” ………………………………………………...46 4.2.1 Profil Tayangan Mtv Zipper ……………………………46 4.2.2 Target Audience ………………………………………..48 4.2.3 Rating …………………………………………………..48 4.3 Hasil Penelitian …………………………………………………48 4.3.1 Peran Tim Kreatif pada Proses Pra Produksi …….………48 4.3.2 Peran Tim Kreatif pada Proses Produksi ………………...58 4.3.3 Peran Tim Kreatif pada Proses Pasca Produksi ………….67 4.4 Pembahasan …………………………………………………….71 BAB V PENUTUP .……………………………………………........... 76 5.1 Kesimpulan …………………............................................ 76 5.2 Saran ……..…………....................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA7 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP xii DAFTAR TABEL8 Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Media (Morissan) ………………….18 Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Media (J.B.Wahyudi) ……………...18 xiii DAFTAR GAMBAR9 Gambar 1. Model Komunikasi Schram ………………………………….10 Gambar 2. Struktur Organisasi Tim Kreatif……………………………...46 Gambar 3. Situasi Proses Produksi ………………………………………52 Gambar 4. Situasi Proses Produksi ………………………………………52 Gambar 5. Tim Kreatif Mengarahkan Host atau VJ pada Saat Proses Produksi dalam Episode Tematik …………………………...54 Gambar 6. Tim Kreatif Mengarahkan VJ dan Bintang Tamu (PADI) Pada Saat Proses Produksi dalam Episode PADI …………..54 Gambar 7. VJ Sedang Mendemonstrasikan Suatu Produk dalam Episode Tematik yang Dimana Terdapat Blocking Segment dari Produk Matel (Transformer) ……………..…..58 xiv 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media televisi memiliki posisi yang istimewa di dalam masyarakat. Keistimewaan itu dapat dilihat dari karakteristiknya yang memberikan kemudahan maksimal pada khalayaknya.1 Sekarang ini perkembangan media massa khususnya Televisi semakin pesat. Ini ditandai dengan bermunculan stasiun-stasiun Tv baik swasta maupun lokal. Diantaranya TVRI, RCTI, SCTV, Indosiar, TPI, Anteve, Lativi (TV One), Global TV, Trans TV, Trans 7 dan TV-TV lokal lainnya. Televisi saat ini memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang TV adalah adalah teman, TV menjadi cermin perilaku masyarakat dan TV dapat menjadi candu.2 TV membujuk kita untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi. TV memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang bagaimana kita 1 Ashadi Siregar; Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat Radio,LP3Y 2001, hal 12 2 Morissan,M.A; Jurnalistik Televisi mutakhir, Ramdina Prakarsa 2004, hal 1 1 2 ingin menjalani hidup ini. Singkatnya, TV mampu memasuki relung-relung kehidupan kita lebih dari yang lain. Dalam perekonomian yang sehat, stasiun TV dapat menjadi tambang emas bagi pemiliknya, namun dalam perekonomian yang lemah stasiun TV hanya akan menghabiskan dana pemiliknya. Menjalankan stasiun TV memerlukan imajinasi dan gairah, karenanya para pengelola TV haruslah terdiri dari orang-orang yang kaya gagasan dan penuh energi. Selain itu TV menggunakan gelombang udara publik, sehingga TV mempunyai tanggung jawab kepada pemirsanya melebihi bisnis lainnya dalam masyarakat. Di Indonesia, televisi merupakan medium terfavorit bagi para pemasang iklan, dan karena mampu menarik investor untuk membangun industri televisi kalau sebelum tahun 1998 jumlah stasiun televisi swasta hanya ada enam maka sejak tahun 2000 jumlah televisi swasta telah menjadi 11.3 Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya manusia. Gerakan reformasi Indonesia tahun 1998 telah memicu perkembangan industri televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Namun demikian, perlu diakui bahwa perhatian dan sesitivitas dari masyarakat terhadap program televisi kadang-kadang menjadi berlebihan. Ditengah upaya pencarian format yang dilakukan oleh berbagai stasiun penyiaran, reaksi berlebihan yang diberikan oleh sejumlah sumber nilai dari berbagai institusi sosial di Indonesia dapat mentebabkan kita kehilangan pegangan yang semestinya. 3 Morissan,M.A; Jurnalistik Televisi mutakhir, Ramdina Prakarsa 2004, hal 3 3 Sebab, antara nilai sosial, selera pribadi, dan nilai-nilai yang lainnya bisa saja saling bertindihan. Nilai sosial adakalanya bersifat relatif dan memiliki konteks lokalitas. Oleh karena itu, penilaian terhadap mata acara televisi perlu dicermati sama halnya seperti mencermati isi program itu sendiri. Televisi sudah masuk ke dalam masyarakat Indonesia sejak tahun 1962 tetapi selama seperempat abad, hanya ada media televisi yang bersifat tunggal dan monopolistis milik pemerintah. Dinamika siaran media pemerintah yang seperti itu tidak dapat dijadikan acuan untuk melihat reaksi media dengan masyarakat. Keberadaan media semacam itu tidak tergantung dari khalayaknya. Berbeda halnya dengan televisi swasta. Dengan munculnya stasiun penyiaran televisi swasta, dinamika programming yang sesungguhnya barulah berlangsung, yaitu sebagai hasil stasiun penyiaran – khalayak penonton – pemasang iklan. Interaksi segitiga inilah yang menjadi dasar dari seluruh programming.4 Di dalam stasiun televisi, program menjadi sebuah nyawa hidupnya. Karena dengan programlah televisi dapat memberikan informasi dan hibuaran kepada audience atau khlayak luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran. Arti program siaran itu sendiri adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.5 4 5 Ashadi Siregar; Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat Radio,LP3Y 2001, hal 5 Morissan,M.A.; Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi”, Ramdina Prakarsa, 2005.hal 97 4 Program dapat disamakan atau Dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.6 Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun televisi dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Dari sekian banyak jenis program, talk show/ entertaiment talk show menjadi suatu daya tarik tersendiri. Di stasiun-stasiun TV baik swasta ataupun lokal program jenis ini banyak ditayangkan ataupun diproduksi. Pengertian dasar dari Talk Show adalah program wicara di televisi, atau bisa kita sebut The Talk Program, meliputi banyak format, antara lain, vox pop, kuis, interview, (wawancara) baik di dalam studio maupun diluar studio dan 6 Ibid 5 diskusi panel di televisi.7 Sedangkan pengertian Entertainment Talk Show adalah sebuah acara talk show yang diselingi dengan hiburan (entertaint).8 Sekarang ini semakin banyak program talk show ataupun entertaiment talk show di televisi. Semuanya dengan gaya yang berbeda-beda. Yang menjadikan suatu ciri khas yang dapat dilihat oleh masyarakat. Jenis-jenis acara talk show/entertaiment talk show yang ada di televisi nasional antara lain : Empat Mata di Trans 7, Dorce Show di Trans Tv, Kick Andy di Metro Tv, Ceriwis di Trans Tv, Om Farhan di Anteve, Hallo Polisi di Indosiar, MTV Zipper di Global Tv, dan lain-lain. Namun suatu acara talk show/entertaiment talk show tidak akan berjalan lancar tanpa peran serta para crew atau kerabat kerja. Semua kerabat kerja sangat mempengaruhi dalam proses syuting suatu acara, jika salah satu kerabat kerja tidak melakukan kerjanya dengan maksimal maka suatu acara tidak akan berjalan dengan maksimal pula. Biasanya suatu program terdiri dari beberapa kerabat kerja, antara lain: penanggung jawab acara, produser, assistan produser, pengarah acara, tim kreatif, audioman, lighting, cameraman, dan lain-lain Tim kreatif / penulis naskah artistik memegang peranan penting dalam suatu program acara. Tugasnya antara lain membuat naskah dan rundown untuk setiap mata acara siaran dalam karya artistik. Selain itu tim kreatif juga memegang peranan penting dalam membuat dan mengembangkan konsep suatu acara atau 7 8 Fred Wibowo; Teknik produksi program televisi, Pinus 2007, hal 67 Wawancara dengan Rhaditya Vikhantyassa (Dito) Tim Kreatif Global Tv tanggal 5 mei 2008 dan Produser RCTI Boim Lebon tanggal 27 mei 2008 6 program secara terperinci. Dan Tim kreatif pula yang membuat kreasi-kreasi baru serta menciptakan keberagaman program acara di televisi9 Dalam penulisan ini penulis memilih peran Tim Kreatif dalam proses syuting acara Talk Show MTV Zipper untuk menjadi sumber yang menarik untuk dikaji dalam penulisan ilmiah ini. karena pada dasarnya yang dimaksud peran adalah fungsi atau kegunaan. Menurut Budiono, MA dalam bukunya kamus lengkap bahasa Indonesia peran adalah suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa. Oleh karena itu tim kreatif memiliki fungsi yang sangat penting didalam produksi atau jalannya suatu acara (program). Terlebih program yang diteliti ini memiliki branding Mtv yang dimana sasaran audiencenya adalah anak muda dari usia 15-30 tahun.10 Sehingga ini merupakan acara entertainment talk show menarik ala Mtv. Selain alasan tersebut yang menjadi dasar ketertarikan penulis untuk meneliti program Entertaiment Talk Show Mtv Zipper, terdapat alasan lain mengapa penulis meneliti peran Tim kreatif pada program ini. Karena semua program yang di produksi Mtv memiliki ciri khas yang berbeda dari semua program acara yang ada di semua stasiun Tv, baik dari segi pengemasannya maupun segi informasi dan hiburan yang disajikannya.11 Penulis memilih periode pada bulan Desember 2007 sampai Februari 2008 karena pada acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper terjadi perubahan konsep durasi dari 60 menit menjadi 30 menit. Sehingga semua tim kreatif yang terlibat harus mengubah format yang sudah ada dari struktur Rundown 60 menit yang 9 Wawancara dengan Rhaditya Vikhantyassa (Dito) Tim Kreatif Global TV tanggal 5 mei 2008 Company profile Mtv Zipper 11 Wawancara dengan Producer Mtv ZipperAnissa Tisnadisastra tanggal 24 Juni 2008 10 7 berisikan 5 segmen menjadi 4 segmen untuk 30 menit. Selain itu perubahan juga terjadi pada konsep script dan time code untuk acara tersebut. Sehingga ini menjadi sangat menarik bagi penulis untuk memilih penelitian pada periode tersebut. Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas dan didorong oleh keinginan untuk memperdalam pengetahuan mengenai peran tim kreatif dalam proses produksi acara talk show Mtv Zipper sebagai judul dalam penelitian ini. Karena sehubungan dengan peranan besar yang dilakukan oleh tim kreatif dalam acara tersebut. 1.2. Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian di atas pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah bagaimana peran tim kreatif dalam proses produksi acara talk show Mtv Zipper periode Desember 2007 - Februari 2008. 1.3. Tujuan Penelitian Sementara itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran tim kreatif dalam proses produksi acara entertaiment talk show Mtv Zipper periode Desember 2007 – Februari 2008. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis bagi diharapkan, dapat Fakultas Ilmu Komunikasi bermanfaat hasil penelitian ini dalam memberikan sumbangan pemikiran di 8 bidang studi broadcasting khususnya mengenai peran tim kreatif dalam proses produksi suatu tayangan khususnya acara talk show/entertaiment talk show. Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi diperpustakaan. 1.4.2 Signifikansi Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan bahan masukan yang berarti khususnya kepada pihak yang memproduksi acara Mtv Zipper PT. Global Informasi Bermutu agar terus menerus dapat memberikan sajian tontonan yang lebih bermanfaat, mendidik, informatif dan menghibur masyarakat. 9 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Komunikasi Massa 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Menurut Hovland, Janis & Kelley. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).12 Pengertian dari komunikasi massa menurut Bittner dalam bukunya Mass Communication: An Introuction (1980). Bahwa komunikasi massa adalah pesanpesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. Definisi ini memberikan batasan pada komponen-komponen dari komunikasi massa. Komponen itu mencangkup adanya pesan-pesan, media massa (Koran, majalah, TV, radio, film), dan khalayak.13 Sedangkan menurut Schramm (1954) ia bergerak dari model komunikasi manusia yang sederhana menuju model yang lebih kompleks dengan memasukkan akumulasi pengalaman dua orang yang berusaha berkomunikasi dan kemudian ke model yang memasukkan komunikasi manusia dengan interaksi antar dua individu. Model ini berhubungan dengan komunikasi sebagai interaksi antar keduanya dalam penyandian, pengiriman, penyandian-balik (decoding), dan 12 Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D., dkk, Pengantar Ilmu Komunikasi, (pusat penerbitan Universitas Terbuka) hal 1.10 13 Ibid 9 10 penerimaan sinyal. Di sini kita melihat umpan balik dan “lingkaran” yang berkelanjutan dari informasi yang diketahui bersama14 Model Schramm Pesan Decoder Decoder Penerjemah Penerjemah Decoder Encoder Pesan Gambar 1. Model Komunikasi Schram 2.1.2 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi massa sebenarnya hampir sama dengan proses komunikasi yang lainnya. Karena sama-sama memiliki unsur-unsur seperti sumber (orang) baik itu komunikator maupun komunikan, bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan, efek, konteks maupun umpan balik. Tetapi dalam prosesnya komunikasi massa memerlukan adanya media perantara, dan media tersebut adalah media massa. Proses komunikasi massa 14 Werner J. Severin – James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi (edisi kelima),Prenada Media, Jakarta 2005 hal 66 11 melalui media adalah proses penyampaian pesan-pesan yang mengandung arti lewat media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Kelima jenis media massa ini dikenal sebagai the big five of mass media.15 2.1.3. Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki karakteristik, yaitu:16 1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditunjukkan ke khalayak yang luas, heterogen, anonym, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural. Khalayak itu heterogen, maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu dengan yang lainnya adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Diantara pembaca Koran, pembaca majalah, pendengar radio, atau pemirsa televisi satu dengan yang lain saling terpisah. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal, golongan, dan batasan-batasan yang lainnya. 2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan pribadi atau perorangan. Bahwa kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang terorganisai di dalam organisasi media. 15 Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D., dkk, Pengantar Ilmu Komunikasi, (pusat penerbitan Universitas Terbuka), 2004 16 Ibid 12 3. Pola penyampaian pesan media massa Pola ini berjalan sangat cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun cultural. Karena karakteristiknya yang demikian, media massa disebut sebagai massages multiplier (memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas). 4. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya berlangsung secara tertunda. Di sini isi pesan diliputi dan diolah oleh sumber yakni organisasi media cetak ataupun elektronika dan disebarkan secara luaskepada khalayak. 5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi Komunikator pada media bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan semata-mata identitas pribadi, tetapi yang justru di tonjolkan adalah identitas organisasi atau kelompok. 6. Penyampaian pesan melalui media massa Penyampaian pesan ini dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. Kita dapat mengetahui susunan acara setiap media. Karena itu bersifat terusmenerus setiap hari. 13 7. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa Isi pesan yang disampaikan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat informatif dan edukatif maupun hiburan. 2.1.4. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa Secara garis besar komunikasi massa memiliki dua tujuan atau fungsi pokok : fungsi terhadap masyarakat (societal function) dan fungsi terhadap individu (individual-function).17 Disamping itu, kedua fungsi komunikasi massa tersebut, satu dengan yang lainnya saling melengkapi. Artinya, fungsi terhadap masyarakat tidak terlepas sama sekali dengan fungsi terhadap individu-individu. Perbedaan yang nyata dari kedua fungsi tersebut adalah pada sifatnya. Fungsi individu bersifat psikologis. 1. Fungsi terhadap masyarakat (societal-function): 1) Pengawasan Lingkungan, fungsi ini menunjuk pada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan suatu masyarakat. 2) Korelasi antara bagian dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungan, fungsi ini meliputi interpretasi terhadap informasi dan preskripsi (member petunjuk atau alternatif) untuk mencapai konsensus dalam upaya mencegah konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi, karena adanya informasi tentang lingkungan tersebut. 17 Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D., dkk, Pengantar Ilmu Komunikasi, (pusat penerbitan Universitas Terbuka), 2004 hal 7.22 14 3) Sosialisasi atau Pewarisan Nilai-nilai, fungsi ini menunjuk upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai serta norma-norma dari suatu generasi kepada generasi berikutnya atau dari suatu kelompok masyarakat terhadap para anggota kelompoknya yang baru. 4) Hiburan, fungsi ini menunjukan pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas. 2. Fungsi terhadap individu (individual-fnction): 1) Pengawasan atau pencarian informasi, segala informasi yang menyangkut kehidupan manusia selalu dilaporkan oleh media massa. 2) Mengembangkan (mengeksplorasi) Konsep Diri, setiap segala informasi individu yang akan mencari berhubungan dengan pekerjaannya atau profesi yang disandangnya. 3) Fasilitas dalam Hubungan Sosial, media massa selalu membantu kita dalam pergaulan sosial. Karena media massa selalu menyediakan topiktopik yang dapat menjadi pembicaraan yang hangat dalam setiap pergaulan kita dengan orang-orang lain. 4) Substitusi dalam Hubungan Sosial, dalam pergaulan kita dengan individu yang lainnya akan terlibat secara psikologis dengan hubungan akrab tersebut. Sering kali kita menyadari telah melakukan kesalahan dan merasa benar dalam hubungan tersebut. Aspek-aspek psikologis dalam hubungna sosial ini sering kita dapatkan atau temui dalam isi pesan media massa. 5) Membantu Melegakan Emosi, dari berbagai media massa yang ada umumnya telah membantu kita dalam mencapai suasana menyenangkan, 15 member hiburan, melepaskan emosi, atau membuat kita tertawa dan bergembira. 6) Sarana Pelarian dari Ketegangan dan Keterasingan, dalam menghadapi aktivitas kita sehari-hari sering kali kita stress (tegang). Dalam kondisi ini kita akan mencari tempat pelarian dari rasa tegang dan terasing ini kemudian kita akan membaca Koran, majalah, mendengar musik di radio atau menonton televisi. Dengan demikian kita akan dapat melupakan segala ketegangan dan keterasingan tersebut. 7) Sebagai Bagian dari Kehidupan Rutin atau Ritualisasi. Dalam kehidupan kita media massa telah menjadi suatu bagian dalam kehidupan rutin kita sehari-hari. Seperti membaca Koran di pagi hari, menonton televisi da mendengarkan musik di radio. 2.1.5. Media Komunkasi Massa Dalam komunikasi massa media dibutuhkan sebagai alat perantara antara komunikan dan komunikator. Media komunikasi terdiri dari media cetak dan media elektronik. Media cetak dapat berbentuk surat kabar, majalah, tabloid, dan lain-lain. Sedangkan media elektronik terdiri dari Radio dan Televisi. 2.2. Televisi Sebagai Media Massa 2.2.1. Pengertian Televisi Teknologi Tv terlahir karena adanya perkembangan teknologi dalam mengirim suara dan gambar. bermula dengan ditemukannya electrisce telescope 16 sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari Berlin, Paul Nipkow, untuk mengirim gambar melalui udaradari satu tempat ke tempat lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Prestasi Paul Nipkow ini menjadikan ia diakui sebagai “Bapak Televisi”.18 Sekarang, setelah masa lebih dari 100 tahun, media televisi telah berkembang dengan sangat pesat, dan bahkan telah menggeser media massa lainnya dalam hal keunggulannya.19 Siaran televisi adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk melalui pendekatan system lensa dan suara.20 Pancaran sinyal ini diterima oleh antena televisi untuk kemudian diubah kembali menjadi gambar dan suara.21 Untuk menyelenggarakan siaran televisi maka diperlukan tiga komponen yang disebut trilogi televisi yaitu studio dengan berbagai sarana penunjangnya, pemancar atau transmisi dan pesawat penerima yaitu televisi.22 2.2.2. Karakteristik Media Televisi Media massa televisi meskipun sama dengan radio dan film sebagai media massa elektronik, tetapi mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, untuk itulah dalam menyampaikan pesan-pesannya juga mempunyai kekhususan. Media cetak 18 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa. 2004 Ibid hal 2-3 20 Ibid 21 Ibid 22 J.B. Wahyudi, Jurnalistik Televisi, Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI, Penerbit Alumni, Bandung, 1985 19 17 dapat dibaca kapan saja, tetapi untuk televisi dan radio hanya dapat dilihat sekilas dan tidak dapat di ulang.23 Televisi dapat diartikan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak dapat menguasai waktu. Artinya, siaran dari suatu media televisi dapat diterima dimana saja dalam jangkauan pemancarnya (menguasai ruang), tetapi siarannya tidak dapat dilihat kembali (tidak menguasai waktu).24 2.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi Media massa televisi memiliki kelebihan dan juga kelemahan jika dilihat dari sifat medianya, yaitu:25 Jenis Media Cetak Audio (Radio) Audiovisual (Televisi) 23 Sifat Dapat dibaca, di mana, dan kapan saja Dapat dibaca berulang-ulang Daya rangsangan rendah Pengelolaan bisa mekanik, bisa elektris Biaya relative rendah Daya jangkauan terbatas Dapat didengar bila siaran Dapat didengar kembali bila diputar kembali Daya rangsangan rendah Elektris Relative murah Daya jangkauan besar Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran Dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali Daya rangsang sangat tinggi Elektris Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa 2004 hal 5 Ibid 25 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa. 2004 hal 5 24 18 Sangat mahal Daya jangkau besar Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Media Sedangkan menurut JB.Wahyudi dalam bukunya komunikasi jurnalistik pengetahuan praktis kewartawanan, surat kabar, majalah, radio dan televisi. Perbedaan antara tiga media massa (surat kabar, radio, televisi) sebagai berikut:26 Surat Kabar / Majalah Tercetak Menguasai waktu Radio Televisi Dipancarkan Dipancaarkan Menguasai ruang, tidak Menguasai ruang, tidak menguasai waktu menguasai waktu (transitory) (transitory) Jangkauan relatip sempit Sangat luas Sangat luas Sasaran relatip kecil Sangat besar Sangat besar Nilai aktualitas kurang Nilai aktualitas sangat Nilai aktualitas sangat tinggi tinggi Daya rangsang kurang Daya rangsang kurang Daya rangsang tinggi Pembayaran relatip Pembayaran relatip Pembayaran relatip mahal murah murah Tenaga kerja relatip kecil Tenaga kerja relatip Tenaga kerja relatip banyak banyak Kekuatan dengan kata- Kekuatan dengan Kekuatan dengan audio kata audio/suara visual/suara dan gambar Sifat imajinatif Sifat Imajinatif Sifat expressif Distribusi melalui darat, Distribusi melalui Distribusi melalui gelombang laut dan udara gelombang elektromagnetik, kabel, elektromagnetik, kabel, fiber optic fiber optic Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Media Dari sifat-sifat yang dapat dilihat di atas, dapat disimpulkan bahwa televisi mmiliki kelebihan. Antara lain: 26 Drs.JB.Wahyudi, komunikasi jurnalistik pengetahuan praktis kewartawanan, surat kabar, majalah, radio dan televisi. Penerbit Alumni 1991 hal 50 19 1. Memiliki daya rangsangan yang tinggi. Sehingga televisi lebih dapat mempengaruhi masyarakat dibandingkan media yang lainnya. 2. Daya jangkauan besar (menguasai ruang). Sehingga siaran melalui media televisi semua orang dapat melihat siaran tersebut Sedangkan kelemahannya ialah: 1. Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran (tidak menguasai waktu) 2. Dapat dilihat dan didengar kembali bila diputar kembali 3. Sangat mahal 2.2.4. Fungsi Media Televisi Media televisi memang memegang peranan penting di dalam masyarakat. Media televisi telah menggantikan peran sumber-sumber pendidikan konvensional dan tradisional. Orangtua, pemuka agama, dan guru telah kehilangan peranannya secara drastis. Sudah tidak asing lagi julukan bagi televisi sebagai surrogate parent, substitute teacher. Waktu yang dihabiskan anak-anak bersama televisi di berbagai keluarga bisa lebih banyak dibanding dengan orangtua, lebih-lebih dengan guru, apalagi guru / pembimbing agama.27 Media memang diperlukan oleh masyarakat untuk memberikan berita, informasi dan hiburan bagi audience atau masyarakat. Oleh karena itu media ini memegang peranan yang sangat vital. 27 Ashadi Siregar; Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat Radio,LP3Y 2001 hal 2 20 2.2.5. Isi Siaran Televisi Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat maka suatu siaran televisi tidak dapat memuaskan semua lapisan masyarakat. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau penontonnya, tetapi sebaliknya, siaran televisi dapat membuat jengkel dan rasa tidak puas penonton. Suatu program acara itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat lainnya.28 Televisi memiliki berbagai macam jenis isi siaran. Sebagian besar isi siaran televisi berisi tentang berita, informasi dan hiburan. Semua terbagi dalam berbagai jenis program atau yang biasa di sebut genre. 2.3. Program Televisi 2.3.1. Pengertian Program Televisi Program televisi adalah acara atau rencana.29 Program merupakan sebuah nyawa dari stasiun televisi. Karena jika stasiun televisi tidak memiliki program tidak akan dapat melakukan proses siaran. Karena tidak dapat menyajikan program kepada audiencenya. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan 28 29 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa. 2004 hal 8 Morissan,M.A.; Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi, Ramdina Prakarsa, 2005 21 peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun televisi dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.30 2.3.2. Jenis-jenis Program Televisi Genre (jenis) program itu sendiri terbagi-bagi, antara lain: Drama Non Drama News -Komedi -Musik -Feature -Tragedi -Talk Show -News -Cinta -Game Show -Dokumenter -Legenda -Variety Show -Horor -Quiz Dalam program sebagian besar dibagi menjadi dua jenis yaitu berita dan non-berita. Yang dimaksud non-berita adalah semua jenis acara yang bersifat hiburan baik itu dalam kategori drama ataupun non-drama. Sedangkan yang termasuk dalam jenis berita ialah yang berhubungan dengan berita atau news. 2.3.3. Proses Pemprograman Dalam stasiun televisi semua program yang ada terdiri dari in house production (produksi sendiri) dan akusisi (membeli program). Perencanaan program siaran secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untuk mendapatkan program serta 30 Ibid 22 menentukan waktu atau jam penayangan program. Pengelola program harus memahami dan mematuhi segala ketentuan peraturan yang berlaku dalam menjalankan tugasnya.31 Perencanaan program televisi diarahkan untuk dapat memilih (seleksi) dan menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak mungkin penonton dari jumlah audien yang ada (tersedia) saat itu. Dalam merencanakan dan memilih program maka bagian program biasanya akan berkonsultasi dengan bagian pemasaran (sales marketing). Hal ini mutlak dilakukan karena bagian pemasaranlah yang akan memasarkan program bersangkutan kepada para pemasang iklan. Dalam hal ini bagian program dan bagian pemasaran harus bekerjasama dengan baik. 2.4. Proses Produksi Program 2.4.1. Proses Pra Produksi Proses pra produksi merupakan tahapan perencanaan di dalam produksi suatu program acara. Proses ini dilkakukan untuk menciptakan dan mengembangkan konsep yang sudah ada agar dapat diaplikasikan menjadi sebuah program yang nantinya akan dinikmati oleh para audience di rumah. Bermula dari timbulnya sebuah gagasan atau sering disebut ide dan ide atau gagasan ini menjadi tanggung jawab seorang Producer, tetapi tidak berarti bahwa ide datangnya harus dari Producer tadi, dapat saja datangnya dari luar, 31 Morissan.; Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi, Ramdina Prakarsa, 2005 23 hanyatanggung jawab ide tadi diambil alih oleh Producer dari acara yang bersangkutan.32 Dengan bertitik tolak dari gagasan tadi, Producer yang bersangkutan mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk bahan pengembangan gagasan tadi, selanjutnya dengan data-data dan fakta yang diperoleh Producer segera meminta kepada penulis naskah (script writer) atau Tim kreatif segera merangkai berbagai data dan fakta tadi untuk dikembangkan menjadi bentuk naskah, dengan format, durasi yang telah ditentukan, demikian juga olahan dan gaya bahasanya disesuaikan dengan khalayak sasarannya.33 Apabila naskah dinilai telah memenuhi syarat, maka Producer menyelenggarakan planning meeting, dengan mengundang anggota kerabat kerja inti (key member) yang terdiri dari Pengarah acara, Technical Director, Audio Engineer, Lighting Engineering, Art Director.34 Di dalam planning meeting ini Producer melakukan pendekatan produksi (production approach) tentang rencana produksinya dan semua anggota inti memberikan berbagai masukan yang diperlukan sehingga akhirnya rencana produksi tadi akan dapat direalisasikan atas kesempatan bersama.35 Selanjutnya Producer mempersiapkan berbagai hal yang bersifat mendukung rencananya, seperti misalnya melakukan casting artis pendukungnya, merencanakan anggaran yang diperlukan dan sebagainya. Sedang para anggota 32 Darwanto Sastro Subroto; Produksi acara televisi, penerbit duta wacana university press, 1994 hal 157 33 Ibid 34 Ibid 35 Ibid 24 inti dengan selesai planning meeting tadi berarti telah mempunyai bahan-bahan sebagai rencana kerjanya, yang bersifat mendukung rencana produksi nantinya, karena itu bersama kerabat kerjanya segera mempersiapkan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.36 2.4.2. Proses Produksi Kemudian proses produksi. Yang dimaksud dengan proses produksi adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif bagi radio dan bentuk audio visual untuk televisi.37 Seperti yang kita ketahui bahwa pelaksanaan produksinya tergantung dari tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya, sebab seperti telah diuraikan di muka, naskah merupakan hasil penuangan idea tau gagasan.38 Karakter produksi dibagi/ ditentukan menurut lokasinya:39 1. Produksi yang diselenggarakan sepeuhnya di dalam studio. 2. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio. 3. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio. Sedang kamera yang digunakan dapat menggunakan kamera lebih dari satu kamera atau hanya menggunakan satu kamera jinjing. 36 Ibid Ibid 38 Ibid 39 Ibid 37 25 2.4.3. Proses Pasca Produksi Pada tahap pasca produkis atau editing merupakan tahapan terakhir atau tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita audititf maupun pita audio visual, demikian pula untuk televisi apakah digunakan satu atau lebih kameranya.40 Tahap penyelesaian meliputi:41 1. Melakukan editing baik suara atau gambar. 2. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualnya. 3. Pengisian narasi. 4. Pegisian sound efek dan ilustrasi. 5. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya, di dalam evaluasi ini dapat saja hasil produksinya tadi dinyatakan layak siar, tetapi dapat pula masih diberikan beberapa catatan misalnya, masalah ilustrasi, sound efek, editing gambar dan sebagainya, sehingga masih harus dilakukan perbaikan. 2.5. Program Entertaiment Talk Show 2.5.1. Pengertian Dasar Entertaiment Talk Show adalah sebuah program acara talk show yang diisi atau diselingi oleh hiburan. Dimana didalam acara tersebut terdapat segmen yang 40 41 Ibid Ibid 26 mengrahkan kita terhadap hiburannya, seperti musik, bintang tamu, parody (gimmick) dan lain-lain.42 2.5.2. Ciri-ciri Entertaiment Talk Show Entertaiment Talk Show memiliki ciri-ciri tertentu, diantaranya:43 1. Adanya suatu peramasalahan atau tema yang dibahas yang menjadi dasar dari talk show tersebut. 2. Adanya elemen atau bagian yang menghibur. Seperti video klip, musik atau band, set panggung yang menarik, parodi atau gimmick untuk membuat audience merasa terhibur. 2.5.3. Daya Tarik/Nilai Jual Entertaiment Talk Show Program ini memiliki daya tarik atau nilai jual yang berbeda sehinga program acara ini dapat terus bersaing dengan program acara yang lainnya. Daya tarik atau nilai jual acara entertainment talk show diantaranya: 1. Host/presenter atau pembawa acara, host menjadi titik fital suatu acara entertainment talk show itu berhasil atau tidak. Karena hanya hostnya yang dapat menyajikan suatu acara etertaiment talk show menjadi menarik dan menghibur. 2. Bintang Tamu, di dalam program acara ini tim kreatif atau kerabat kerja lainnya harus dapat menentukan bintang tamu yang menarik karena jika bintang tamunya tidak menarik bagi audience maka mereka tidak akan mau 42 Wawancara dengan Rhaditya Vikhantyassa Tim Kreatif Produksi Global TV tanggal 5 mei 2008 dan Wawancara dengan Produser RCTI Boim Lebon pada tanggal 27 mei 2008 43 Ibid 27 menonton acara tersebut walaupun pembawa acaranya bagus. Sehingga bintang tamu merupakan elemen yang tidak boleh dilupakan di dalam program acara entertaimenttalk show. 3. Tema atau biasa disebut thematic, tim kreatif menentukan tema untuk acara entertainment talk show yang sesuai dengan sasaran audiencenya. Apabila sasaran audiencenya anak muda maka harus dibuat sedemikian rupa menarik bagi anak muda. Sedangkan bila sasaran audiencenya orang tua maka harus dibuat menjadi seperti selera orang tua. 4. Set Panggung, tim kreatif juga harus bisa menentukan set panggung yang menarik pada saat prosese produksi, sehingga tidak membuat suasana menjadi monoton atau bosan. Dan juga dapat menarik perhatian audience di rumah. 5. Hiburan yang disediakan, hiburannya dapat berupa musik, video klip, band pengiring, penampilan dari bintang tamu dan lain-lain. 2.5.4. Tata Laksana Produksi Program Entertaiment Talk Show Pada tahap pelaksanaan produksi, produser menentukan topik atau permasalahan diskusi dengan riset. Hasil riset yang memenuhi kriteria materi produksi yang baik dipakai sebagai topik.44 Dengan riset pula produser menentukan tokoh-tokoh yang akan diundang untuk produksi program entertaiment talkshow. 44 Fred Wibowo; Teknik produksi program televisi, Pinus 2007, hal 84 28 Produksi program entertainment talk show ini biasanya juga menggunakan sistem ad-lib.45 Presenter kemudian menyusun permasalahan pembicaraan berdasarkan bahan yang di cari melalui buku-buku, surat kabar dan riset masyarakat. Disiapkan pula pertanyaan-pertanyaan untuk nara sumber. Pada hari penayangannya atau rekaman produksi tamu-tamu dibiasakan dengan terlebih dahulu dengan suasana studio, setelah itu barulah produksi dimulai.46 Untuk program entertaiment talk show interaktif, biasanya sudah hadir penonton yang akan terlibat dalam program tersebut atau mungkin program tersebut ditayangkan tanpa penonton di studio televisi, tetapi interaktif dengan dilaksanakan melalui telepon.47 Semua pertanyaan dapat diberikan ketika acara sudah dimulai. Pertanyaan demi pertanyaan dapat diajukan dengan tenang atau disela sedikit dengan humor tanpa menyelewengkan permasalahan.48 Dalam hal ini, pewawancara tidak boleh memberi komentar atau arahan pada jawaban atau penjelasan tokoh. Pewawancara yang baik akan disiplin pada pertanyaan-pertanyaan saja. Dan pewawancara biasanya menyediakan pertanyaan surprise baik bagi sang tokoh maupun bagi penonton tanpa mempermalukan tokoh itu.49 Presenter/pewawancara harus tahu kapan harus memberi kesempatan bertanya kepada penonton yang ada di studio televisi maupun penonton yang ada 45 Ibid Ibid 47 Ibid 48 Opcit, hal 81 49 Ibid 46 29 di rumah. Pewawancara juga harus cekatan sekali mengambil alih pertanyaan apabila pertanyaan interaktif dari penelpon mengalami gangguan atau terputus.50 Pewawancara juga harus piawai dalam menjaga suasana di studio agar tetap terkendali, sebab apabila terjadi kekacauan atau tindak kekerasan di studio televisi, akan sangat mempermalukan siapapun yang terlibat dalam program tersebut. Pada akhirnya pewawancara/presenter menutup program dengan ucapan terima kasih.51 2.5.5.Pengembangan Ide/Gagasan Program Entertaiment Talk Show Program acara talk show di televisi menjadi sangat populer ketika Operah Winfrey dan Larry King tampil sebagai presenter yang menabjukkan.52 Daya tarik dari program talk show disamping topik dan tamu tokoh yang menarik, adalah pertanyaan-pertanyaan cerdas dan humor dari presenter.53 Dalam program talk show banyak hal yang perlu dipersiapkan. Sense of Humor memang bakat dan pembawaan, namun bukan berarti tidak bisa dipelajari. Karena seorang presenter talk show yang baik adalah seorang yang tidak akan pernah berhenti belajar dan berlatih. Program talk show saat ini tidak lepas dari humor.54 Sebab kebanyakan talk show adalah hiburan. 50 Ibid Ibid 52 Ibid 53 Fred Wibowo; Teknik produksi program televisi, Pinus 2007, hal 86 54 Ibid 51 30 2.6. Peran Peran adalah suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa.55 Dalam hal ini Tim kreatif menjadi suatu bagian di dalam bagian produksi. Dan di dalam terjadinya suatu hal, Tim kreatif berperan dalam terjadinya atau terciptanya program-program baru di stasiun Tv. 2.7. Tim Kreatif 2.7.1. Pengertian Dasar Menurut Ir. Yul Andryono dan Erry Farid (Anto Lupus) seorang Executive Produser dan Produser di RCTI tim kreatif adalah orang yang merancang dan mempersiapkan bahan-bahan atau material untuk materi suatu produksi.56 Sedangkan menurut Boim Lebon seorang pengarang Novel “LUPUS” dan juga merupakan salah seorang produser Di RCTI. Tim kreatif adalah sebagai pencari bahan-bahan untuk produksi dan tim kreatif adalah seorang pencari ide dan pembuat konsep dari sebuah acara dan tim kreatif juga bisa menjadi seorang penulis script. Selain itu tim kreatif adalah sekolompok orang yang memikirkan, menciptakan dan melahirkan sebuah program acara dan membuat acara yang diciptakannya dapat berkembang.57 Sedangkan menurut Rhaditya Vikhantyassa seorang tim kreatif Global TV yang menangani acara Mtv Zipper mengatakan Tim kreatif adalah suatu bagian di 55 Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Karya Agung. Surabaya. Wawancara dengan Bpk.Yul Andryono & Bpk. Erry Farid (Executive Produser & Produser di RCTI) tanggal 7 Januari 2008 57 Wawancara dengan Bpk. Boim Lebon (pengarang novel LUPUS dan produser di RCTI) tanggal 27 mei 2008 56 31 produksi televisi yang bertugas untuk membuat sebuah konten atau isi program secara kreatif.58 Menurutnya tim kreatif dapat juga disebut sebagai seorang penulis naskah/script writer. Karena pada saat proses produksi Mtv Zipper selain bertugas merancang dan mempersiapkan bahan-bahan atau materi produksi, tim kreatif juga bertugas membuat dan menulis script atau naskah untuk presenter atau yang sudah biasa disebut sebagai VJ (Video Jockey). 59 Pengertian dari seorang penulis naskah atau script writer itu sendiri adalah seorang yang pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistik.60 Penulis naskah atau script writer yang diperlukan adalah kemampuan dalam menulis naskah drama dan non drama yang termasuk produksi non drama seperti music, magazine show, talk show, variety show, repackaging, game show dan quiz.61 2.7.2. Tugas atau Peran Tim Kreatif Menurut Yul Andryono dan Erry Farid (Anto Lupus) tim kreatif mempunyai peran untuk menjaga content program agar tetap sesuai dengan rundown.62 Sedangkan menurut tim kreatif Mtv Zipper, Rhaditya Vikhantyassa. Selain berperan sebagai script writer, tim kreatif juga berperan mengarahkan para presenter atau VJ serta bintang tamu yang hadir pada saat acara itu berlangsung.63 58 Wawancara dengan team creative Mtv Zipper, Rhaditya Vikhantyassa tanggal 5 mei 2008 Ibid 60 Tommy Suprapto. Berkarier di Bidang Broadcasting; Media Presindo, Yogyakarta 2006 hal 66 61 Ibid 62 Wawancara dengan Bpk.Ir.Yul Andryono & Bpk. Erry Farid (Executive Produser & Produser di RCTI) 7 Januari 2008 59 32 Tim kreatif merupakan suatu bagian yang penting di setiap stasiun televisi. Karena semua program yang ada di setiap stasiun televisi konsep dasar dan pengembangannya dilakukan oleh seorang tim kreatif.64 Tugas dasar yang perlu dilakukan oleh semua tim kreatif adalah menulis. Selain itu seorang tim kreatif juga harus bisa mengembangkan sebuah ide menjadi suatu karya yang menarik, yang dapat dikembangkan menjadi sebuah program.65 Walaupun bisa disebut sebagai seorang script writer. Ada hal yang membedakan sedikit antara seorang tim kreatif dengan seorang script writer. Seorang script writer hanya bertugas untuk menulis dan mengembangkan suatu idea tau gagasan menjadi suatu karya yang nantinya dapat diaplikasikan menjadi sebuah program. Tetapi script writer tidak dapat mengarahkan langsung elemenelemen yang terlibat langsung di dalam proses produksi. Sedangkan, seorang tim kreatif selain menulis ia pun juga mendapatkan tugas untuk mengarahkan elemen-elemen yang terlibat di dalam proses produksi dari sewaktu proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi.66 Sebagai seorang tim kreatif atau penulis naskah harus memiliki kemampuan mengubah ide ke dalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses penginderaan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki makna baik untuk dirinya maupun orang lain.67 63 Wawancara dengan team creative Mtv Zipper, Rhaditya Vikhantyassa tanggal 5 mei 2008 Ibid 65 Ibid 66 Ibid 67 Tommy Suprapto. Berkarier di Bidang Broadcasting; Media Presindo, Yogyakarta 2006 hal 6667 64 33 Karena fungsi dari script atau naskah itu sendiri adalah:68 1. Memberi kemudahan dalam perencanaan produksi. 2. Menjadi medium berpikir kreatif. 3. Menjadi sarana komunikasi seluruh kerabat kerja produksi. 4. Menjadi acuan penyusunan jadwal kegiatan. 5. Menjadi acuan materi yang akan di record baik dalam audio maupun video. Menurut saudara Boim Lebon Tim kreatif juga memiliki tugas khusus selain membuat Rundown, script dan Time code. Yaitu tim kreatif melakukan survey atau riset mengenai suatu acara yang sedang trend dan banyak digemari oleh para pemirsa di rumah. Tim kreatf meminta data dari divisi Research and Development sehingga dapat menciptakan program-program acara yang beragam dan dapat menarik audience di rumah.69 68 69 Ibid Wawancara dengan Produser RCTI Boim Lebon pada tanggal 27 Mei 2008 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sehubungan dengan pokok permasalahan penelitian ini, yaitu bagaimana “Peran Tim kreatif dalam Proses Produksi Acara Talk Show Mtv Zipper di Global Tv” periode Desember 2007 sampai Februari 2008, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus (Case Study) yang bertujuan deskriptif (menggambarkan). Menurut Kirk dan Miller (1986:9), peneliian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan yang dilakukan kepada manusia dalam kawasannya sendiri danberhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.70 Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1975:5).71 Menurut Lofland dan Lofland, sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen 70 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1989 hal 3 (dikutip dalam skripsi “Peranan Lembaga Ombudsman dalam Menilai Karya Foto Jurnalistik pada Kasus Foto Jurnalistik pada kasus majalah Aceh vs Tabloid Modus ) 71 Ibid 34 35 dan lain-lain.72 Selain itu, titik berat penilitian kualitatif diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Karenanya, penelitian ini tidak memperbolehkan adanya hipotesis ataupun variabel, melainkan pengisolasian individu atau organisasi harus dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan. 73 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (Case Study). Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi, atau suatu peristiwa secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrument pengumpulan data. Karena itu peneliti dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi partisan, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik, dan lainnya74 Menurut Mulyana (2001:201) dalam studi kasus, peneliti berupaya secara seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variable mengenai suatu kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, 72 Lofland, John, Lyn Lofland, Nalyzing Social Setting : A Guideto to Qualitative (Bervation and Analisis), Belmont, California : Wadsworth Publishing Company, 1984, hal. 47 73 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualiatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 3 73 M.Hariwijaya,Metodologi dan Teknik Penulisan. Skripsi, Tesis dan Disertasi,Yogyakarta eLMATERA Publishing hal 74 36 suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan mendalam mengenai subyek yang diteliti.75 Studi kasus mempunyai ciri-ciri:76 1. Partikularistik: artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu. 2. Deskriptif: hasil metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti. 3. Heuristik: metode studi kasus membantu khalayak memahai apa yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru, merupakan tujuan dari studi kasus. 4. Induktif: studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori. Data yang diperoleh hasil dari wawancara dengan Produser, Assistan Produser dan Tim kreatif Divisi Produksi Mtv Zipper pada berlangsungnya proses produksi tersebut diolah dan dianalisa secara mendalam sesuai dengan pokok permasalahan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian katakata atau lampiran untuk dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa secara deskriptif. 75 76 Ibid Ibid 37 3.3. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 3.3.1 Data Primer Mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara mendalam mengenai peran Tim kreatif, informasi yang dimaksud adalah segala informasi seperti dari langkah-langkah persiapan pra produksi sampai produksi ataupun pasca produksi (episode Taping / tidak live) yang dilakukan oleh Tim Kreatif serta melakukan pencatatan lapangan. - Wawancara Mendalam Wawancara adalah bentuk komunikasi antara 2 (dua) orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Maksud diadakannya wawancara menurut Lincon dan Guba adalah mengkonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami di masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang teah diharapkan untuk dialami pada massa yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.77 77 Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 186 38 Bentuk wawancara yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah wawancara berstruktur. Wawancara berstrutur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja. Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan ketat. Jenis ini dilakukan pada situasi jika sejumlah sampel yang representatif ditanyai dengan pertanyaan yang sama dan hal ini penting sekali. Semua aspek dipandang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Jenis wawancara ini tampaknya bersamaan dengan apa yang dinamakan wawancara baku terbuka menurut patton seperti yang dijelaskan di atas.78 Format wawancara yang digunakan bisa bermacam-macam, dan format itu dinamakan protocol wawancara. Protocol wawancara itu dapat juga berbentuk terbuka. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun sebelumnyadan didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian. Pokok-pokok yang dijadikan dasar pertanyaan diatur secara sangat terstruktur. mengadakan Keuntungan pendalaman wawancara pertanyaan terstruktur yang dapat ialah jarang mengarahkan terwawancara agar sampai berdusta.79 atau sering juga disebut dengan wawancara mendalam. Wawancara berstruktur sebenarnya mirip dengan percakapan informal, hanya saja 78 79 Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung, hal 190 Ibid 39 wawancara ini bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi dari semua responden, dan susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. Wawancara mendalam adalah metode penelitian dimana peneliti melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus menerus untuk menggali informasi dari informan. Karena wawancara dilakukan lebih dari satu kali, maka disebut juga intensive interviews. Biasanya metode ini menggunakan sampel terbatas, jika peneliti merasa data yang dibutuhkan sudah cukup maka tidak perlu mencari informan yang lain. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban informan yang antara lain mencangkup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalaman- pengalamannya.80 Dalam pelaksanaanya, metode wawancara mendalam ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar diperoleh wawancara yang mendalam. Bahkan tidak jarang digabung dengan metode observasi partisipan. Wawancara mendalam dan observasi ini merupakan wujud pendekatan konstruktivis, yaitu menganggap bahwa realitas ada dalam pikiran subyek yang diteliti.81 80 M.Hariwijaya,Metodologi dan Teknik Penulisan. Skripsi, Tesis dan Disertasi,Yogyakarta eLMATERA Publishing hal 73 81 Ibid 40 3.3.2 Data Sekunder Adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian, data sekunder ini dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi dari literatur-literatur yang berhubungan dengan judul, seperti dokumen-dokumen, buku-buku, majalah dan catatan perkuliahan. 3.4. Key Informan Penentuan nara sumber dilakukan dengan memilih orang-orang yang dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikansi dari narasumber pada penelitian ini, yaitu : 1. Producer Mtv Zipper yakni saudari Anissa Tisnadisastra yang bertanggung jawab penuh pada saat proses produksi acara entertaiment talk show Mtv Zipper berlangsung. 2. Producer Assistant Mt Zipper yakni saudara Barimansyah yang bertanggung jawab untuk membantu pekerjaaan produser dan selalu berkordinasi dengan Tim kreatif pada saat produksi berlangsung. 3. Tim kreatif Mtv Zipper yakni saudara Rhaditya Vikhantyassa dan saudari Indira Nova Natasha. Dimana mereka berdua merupakan informan yang berkompeten karena mendalami subjek yang diteliti mengenai peran Tim kreatif pada proses produksi Mtv Zipper. 41 3.5. Definisi Konsep Definisi konsep dalam penelitian ini adalah mengenai Peran Tim Kreatif dalam proses produksi acara Talk Show Mtv Zipper di Global Tv periode Desember 2007-Februari 2008. Adapun definisi konsepnya sebagai berikut : 1. Peran adalah fungsi atau kegunaan. Menurut Budiono, MA dalam bukunya kamus lengkap bahasa Indonesia peran adalah suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa. 2. Tim Kreatif adalah orang yang merancang dan mempersiapkan bahan-bahan atau material untuk materi suatu produksi dan bertanggung jawab dalam membuat konsep dan mengenmbangkan suatu program acara. 3. Proses Produksi adalah suatu proses membuat suatu acara dari mulai tahap pra produksi dan produksi sampai pada tahap pasca produksi. 4. Acara Talk Show Mtv Zipper adalah suatu acara entertaiment talk show yang membahas segala sesuatu mengenai anak muda. 3.6. Fokus Penelitian Untuk memperjelas arah penelitian dari peran Tim Kreatif dalam proses produksi acara Talk Show Mtv Zipper di Global TV periode Desember 2007Februari 2008, maka fokus penelitian didasarkan pada peranan Team Kreatif didalam proses produksi yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: 42 1. Pra Produksi. Proses pra produksi dilakukan untuk menyiapkan seluruh materi untuk keperluan atau kepentingan produksi. Dari penyiapan materi sampai pengembangan konsep program. 2. Produksi. Proses produksi adalah proses upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif bagi radio dan bentuk audio visual untuk televisi. 3. Pasca Produksi. Pada tahap pasca produkis atau editing merupakan tahapan terakhir atau tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita audititf maupun pita audio visual, demikian pula untuk televisi apakah digunakan satu atau lebih kameranya.. 3.7. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari dokumen dan melalui wawancara mendalam diolah atau dianalisa dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk katakata, kalimat-kalimat, dan narasi-narasi.82 82 Rachmat Kriyantono; Riset Komunikasi; Jakarta, Kencana Prenada Media Group 2006 hal 39 43 Setelah dilakukan wawancara menggunakan alat perekam, data yang diperoleh kemudian di catat ke dalam suatu catatan atau transkip wawancara.83 Analisa deskriptif ini memaparkan dan menjelaskan secara rinci mengenai peranan Tim Kreatif pada proses produksi acara talk show Mtv Zipper di Global Tv periode Desember 2007-Februari 2008 dan menjelaskan juga mengenai peranan-peranan lain yang dilakukan oleh tim kreatif dengan pendekatan kualitatif yang diaksanakan. 83 Ibid hal 105 44 BAB IV ANALISA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 4.1 Gambaran Umum Global TV (PT.Global Informasi Bermutu). PT. Global Informasi Bermutu didirikan pada tanggal 22 Maret 1999, sebagai stasiun televisi swasta dengan pangsa pasar anak muda dan mulai mengudara di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2002. Memulai kegiatan sebagai broadcaster dari program musik Mtv selama 24 jam nonstop dengan jangkauan area di Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Mulai 15 januari 2005 Global Tv menambah jangkauan siarannya di 18 kota besar, yaitu Makassar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Pekan Baru, Bandar Lampung, Jambi dan Jayapura. Visi dari Global Tv adalah sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi dan hiburan bagi anak muda dan mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa dan sekaligus menjadi media terefektif bagi agencies dan pemasang iklan khususnya produk anak muda. Dan memiliki misi sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif anak muda Indonesia dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi anak muda sebagai segmen utama pemirsa. 44 45 4.1.1 Tim Kreatif Tim kreatif adalah tim yang bertanggung jawab terhadap perkembangan suatu program. Karena sebuah acara itu dikatakan bagus atau tidaknya, menarik atau tidaknya itu semua bergantung kepada tim kreatif dalam mengembang konsep-konsep yang sudah ada. Sejauh ini tim kreatif sangat dibutuhkan di stasiun tv. Karena suatu proses produksi tidak akan berjalan lancar jika tidak ada tim kreatif di dalamnya. Bisa dibilang tim kreatif merupakan bagian yang sangat vital di stasiun tv. Di bagian produksi Global tv banyak sekali Tim kreatif yang ada. Semua terlibat dalam berbagai macam acara yang ada antara lain Mtv Ampuh, Mtv What’s Up, Mtv Total Request (perubahan dari Mtv Zipper), Monday Soundsation, Happy Show, Aku Perempuan, dan masih banyak lagi. Sebagian Tim kreatif yang terlibat di dalam proses produksi acara Mtv di Global Tv adalah: 1. Rhaditya Vikhantyassa 2. Astria 3. Andri Raditya 4. A.Leowardi 5. Indira Nova Natassa Dari kelima orang tim kreatif yang bersangkutan dalam proses kreatif acara Mtv, yang terlibat dalam produksi acara entertaiment talk show Mtv Zipper adalah saudara Rhaditya Vikhantyassa dan saudari Indira Nova Natassa. Oleh karena itu peran mereka berdua sangat besar dalam terciptanya proses kreatif dalam acara 46 tersebut. Untuk itu dapat digambarkan melalui struktur tim produksi dengan siapa dan dibawah siapa Tim kreatif berkoordinasi: PRODUCTION MANAGER PRODUCTION ADMIN VIDEO PROGRAMMING HEAD CREATIVE EXECUTIVE PRODUCER PRODUCER TEAM CREATIVE PRODUCER ASSISTANT Gambar 2.Struktur Organisasi Tim Produksi. 4.2 Gambaran Umum Tayangan Entertaiment Talk show “MTV Zipper”. 4.2.1 Profil Tayangan Mtv Zipper.84 Mtv Zipper merupakan peleburan dari Mtv Global Room dengan Mtv Lokal Abiees regular. Arti dari pemilihan judul itu sendiri zipper secara harfiah adalah sebuah retsleting yang berguna untuk membuka dan menutup suatu bagian. Tetapi secara filosofi Mtv zipper itu sendiri berarti sebuah program yang bertujuan untuk membuka informasi dan membungkus wacana untuk anak nongkrong Mtv sehingga dapat membuka pikiran mereka. 84 Company Profile Mtv Zipper 47 Elemen mengundang artis dan nara sumber yang menjadi kekuatan dasar Mtv Global Room tetap dipertahankan. Bintang tamu yang datang dapat berasal dari kalangan musisi, praktisi perfilman Indonesia, bahkan bila memungkinkan artis internasional. Sedangkan tamu lain yang datang dapat berasal dari praktisi remaja, komunitas remaja dll. Mtv Zipper juga akan tetap menampilkan tips-tips jitu yang seru ala Mtv. Tips Ini akan disampaikan oleh VJ dengan gimmick, wadrobe, dan property yang mendukung sehingga terlihat lebih lucu dan bersemangat. Video klip yang ditampilkan adalah video klip lokal dan asing dari berbagai macam genre musik berdasarkan request anak nongkrong. Mtv Zipper juga menampilkan live perfume artis dengan format unplugged yang juga bisa direquest oleh anak nongkrong. Para guest yang hadir di Mtv Zipper juga akan ditantang melalui games seru yang akan dipandu oleh VJ. Tantangan ini tidak boleh bocor ke bintang tamunya (tentative, disesuaikan dengan tema). Content program dibuat dengan gaya talk show anak nongkrong dengan diselingi kuis untuk daya tarik pemirsa. Sedangkan tema yang dibahas adalah berbagai masalah seputar kehidupan cowok yang ingin diketahui oleh cewek (dilengkapi dengan VT liputan gaya MTV yang menunjang dan kehadiran nara sumber yang ahli dibidang tema yang dibahas). Setiap episodenya akan dibuat berbagai macam konsep seperti senin, rabu dan jum’at untuk penampilan bintang tamu penyanyi, band atau bintang film. Sedangkan untuk selasa dan kamis akan dibahas Life style, Hobby, musik dan trend masa kini. 48 4.2.2 Target Audience Target audience program acara Mtv Zipper, yaitu:85 a. Segmen : A,B dan C b. Umur : 15 sampai 30 c. Jenis Kelamin : Unisex tetapi lebih mengarah ke wanita 4.2.3 Rating Rating mengenai program acara Mtv Zipper ini adalah : Dari jumlah keseluruhan atau TVRnya ialah 0, 4 % Sedangkan sharenya ialah 3.9 4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Peran Tim Kreatif pada proses Pra Produksi Pada dasarnya Tim kreatif bertugas membuat dan mengembangkan konsep. Pada acara Mtv Zipper ini konsep dasar dari acara ini adalah penggabungan dari dua buah program. Seperti yang dikatakan oleh Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisnadisastra:86 “Konsep dari Mtv Zipper adalah penggabungan dari Mtv Global Room dengan MtvLokal Abiess” Sedangkan Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa menjelaskan:87 “Karena Mtv Zipper merupakan gabungan dari Mtv Global Room dengan Mtv Lokal Abiees. Jadi di Mtv Global Room kita punya talk show yang seperti itu, sementara itu di Mtv Lokal Abiees kita bahas tema sambil gila-gilaan (lucu-lucuan) sambil memutar playlist lagu lokal. Jadi seolah kita membungkus dua program itu. 85 Company Profile Mtv Zipper Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008 87 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008 86 49 Tapi secara konotatif sih makna Zipper (retsleting) lu bisa tahu membuka tutup. Sehingga dapat mengemas dan membuka informasi dan fakta-fakta yang harus di update”. Saudari Anissa Tisnadisastra Producer acara Mtv Zipper juga sedikit menjelaskan mengenai konsep perpindahan Mtv ke Global Tv:88 “Karena Mtv di Global Tv baru ada tahun 2006. Diambil oleh Global Tv yang tadinya Mtv berdiri sendiri tapi disiarkan di Global Tv. Sekarang produksinya under Global Tv. Jadi bergabung semuanya, pada saat pemboyongan Mtv Indonesia tersebut ke Global Tv sudah ada program Mtv Global Room. Kemudian dikembangkan menjadi program Mtv Zipper”. Oleh karena itu pada proses pra produksi dalam pengembangan konsepnya mereka mengembangkan dua konsep acara yang berbeda kemudian dijadikan satu kesatuan dalam konsep entertaiment talk show Mtv Zipper. Karena pada dasarnya acara ini merupakan sebuah acara entertaiment talk show yang dijadikan sebagai ajang promosi album dan film. Seperti yang dikatakan Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa:89 “Mtv Zipper sebenarnya adalah talk show informatif dan karena Mtv sudah pasti memutarkan video clip. Jadi intinya Mtv Zipper ini adalah media untuk promo album, promo film dan kita juga buat tema. Basicly acara ini talk show dengan memutar video clip, apa saja bisa kita bicarakan di sini. Kita bisa membuat tema dan interview artis atau bintang tamu yang sedang launching album atau launching film”. 88 89 Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, 24 Juni 2008 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, 17 Juni 2008 50 Jadi pada proses pra produksi lebih ditekankan pada pembuatan pertanyaan-pertanyaan dan tema yang akan diangkat pada proses produksi nanti. Pada kesehariannya tugas tim kreatif adalah membuat script dan rundown yang berguna sebagai alat penyampaian ide kreatif mereka. Contoh script dan rundown yang dibuat oleh Tim kreatif: SCRIPT HOST MTV ZIPPER Prod. Date Prod. Format Duration Theme/Guest Star VJ Producer Asst. Producer Creative Team Internship Team : 25 Februari 2008 : Live, Indoor : 30 menit : The Changcuters : VJ Ben & VJ Mike : Yosi Hendrawan Anissa Tisnadisastra : Ichram &Yunita : Rhaditya Vikhantyassa : Arief Yuniaji Segment I BUMPER IN - Guest Star Perform Intro lagu. - VJ Opening program, announce guest star - Announce line interactive call: di 021-58-35-35-66 atau by email ke [email protected] - Tag to Video clip 1. - Video Clip 1 : BUMPER OUT Segment II BUMPER IN 51 - Opening segment>> tag to bintang tamu (The Changchuters) - Questions for The Changcuters: ï‚· Hai apa kabar, kenalin para personilnya? Certain dong gimana sih awalnya Changchuters terbentuk??Konsep dari band kalian ini apa, apa memang konsepnya jadul?? ï‚· Ceritain dong albumnya?? Berapa lama pembuatannya?? Video klipnya keren, konsepnya apa terus yang buat siapa?? ï‚· Apakah album ini sudah cukup mewakili kalian dalam bermusik??ada musisi-musisi lain nggak yang terlibat dalam pembuatan album kalian ini?? TAG TO Bumper Out BUMPER OUT Segment III BUMPER IN - VJ Opening Segment Tag to Interactive call (request song) INTERACTIVE CALLER : apa alasan kalian memberi nama band kalian The Changcuters??ada artinya ngga?? - Video Klip 2: (Request By Interactive Call) BUMPER OUT Segment IV BUMPER IN VJ OPENING SEGMENT ï‚· Kalian memberi sebutan untuk fans kalian Changcut rangers??dapat ide dari mana ngasih sebutan seperti itu?? ï‚· Rencana kedepan kalian dalam menghadapi persaingan di industri musik?? VJ Conclucion Program>> Tag to Performance The Changsuters?? # Performance The Changcuters Credit Title 52 Rundown Program MTV ZIPPER Prod. Date Duration Prod. Situation Episode Theme/ Guest VJ Producer : 25 Februari 2008 : 30' : LIVE; 2 cam : 14 : The Changcuters : VJ Ben & VJ Mike : Anissa Tisnadisastra & Yosi Hendrawan Pt No I 1 OBB Item 2 Opening Gimmick Cast Loc. Audio Dur. VT VT VT 0:00:15 Guest Set Live 0:00:30 Opening Gimmick: BT Performs intro/ reff song #1 The Changcuters VJ Ben & Vj Mike 3 VJ Opening program VJ Set Live 0:01:30 VJ opening program + mention guest + chit-chat w/ guest 4 Hooker VJ Set Live 0:00:20 VJ mention e-mail & int.call>> bakal ngobrol lagi w/ guest>> tag to Video Klip #1 5 Video Clip I VT VT VT 0:03:30 6 Bumper Out VT VT VT 0:00:05 TOT DUR PART I 0:04:00 Bumper In VT VT VT 0:00:05 8 VJ opening segment VJ Set Live 0:00:10 VJ Opening segment VJ Ben & Vj Mike 9 VJ Chit-chat w/ guest VJ, Guest Set Live 0:03:00 VJ Chit-chat with guest The Changcuters VT VT VT TOT DUR PART II 0:00:05 0:03:20 COMM BREAK 0:04:00 11 Bumper in VT VT VT 0:00:05 VJ, Caller, Guest Set Live 0:02:00 Request by Interactive call 13 Video clip 2 VT VT VT 0:04:01 video clip #2 : 14 Bumper Out VT VT VT 0:00:05 12 Request (int. call) TOT DUR PART III Nama Caller video clip #2 : 0:06:11 COMM BREAK IV Video Clip #1 : 7 10 Bumper Out III Video Clip #1 : Template 0:06:10 COMM BREAK II Remarks 0:04:00 15 Bumper In VT VT VT 0:00:05 16 VJ Conclusion & Closing Program VJ, Guest Set Live 0:01:00 VJ conclusion program >> tag to BT Performance VJ Ben & Vj Mike 17 Performance Bintang Tamu & CT Guest Set Live 0:01:00 Performance by guest: song #2 >> Credit Title roll The Changcuters TOT DUR PART IV 0:02:05 TOTAL DUR ALL PART 0:17:46 TOTAL COMM BREAK 0:12:00 TOTAL ALL DURATION 0:29:46 ket: Untuk lebih jelas dapat dilihat di lampiran. Dalam kesehariannya Tim kreatif membuat dan menggunakan script host karena script jenis tersebut yang akan dikoordinasikan kepada host atau VJ. 53 Seperti penjelasan dari kedua Tim kreatif Mtv Zipper saudara Rhaditya Vikhantyassa dan saudari Indira Nova Natassa.90 Rhaditya Vikhantyassa: “Biasanya kalau program baru kita membuat script dari episode 1 sampai 5, kita membuat script yang scriptif banget tapi kalau host/VJ nya sudah terbiasa dan mengerti flow-flownya kita ngasih pointing-pointingnya aja biar dia bisa improvisasi. Itu kalau untuk Mtv! Indira Nova Natassa: “Intinya sih script yang digunakan adalah script host. Jadi apa yang harus diomongin baik scriptif maupun sekedar guide lines jadi kita bikinnya scriptnya script host. Bukan script yang cerita, kecuali kalau ada acara yang ada story linesnya kita sebutkan disitu. Tapi itupun hanya untuk guide linesnya saja, jadi ya sama saja”. Jadi dalam pembuatan script biasanya Tim kreatif hanya memberikan pointing-pointingnya atau pun guide linesnya saja. Sehingga akan memberikan kebebasan untuk host/VJ untuk melakukan improvisasi dalam proses produksinya. Lalu Tim kreatif membuat segmentasi program acaranya dalam bentuk rundown. Rundown digunakan sebagai alat berkoordinasi dalam proses produksi sehingga semua tim yang terlibat dalam proses produksi harus mengikuti rundown tersebut. Dan semua tim juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh Tim kreatif pada proses produksi. Dalam rundown Tim kreatif harus bisa menentukan segment mana saja yang dianggap penting tanpa mengacuhkan segment yang lain. 90 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 54 Dalam Mtv Zipper segment yang mereka anggap penting adalah segment yang dimana terdapat opening atau pembuka dan segment-segment pembahasan. Seperti yang dijelaskan oleh Tim kreatif Mtv Zipper:91 Indira Nova Natassa: “Karena segment 1 itu opening, apapun yang ditaruh di opening adanya gimmick-gimmick itu dianggap penting, karena banyak catatan disitu. Kalau tidak sih segment 1 bukannya tidak lebih penting dari yang lain, cuman segment-segment yang dimana ada bintang tamunya, segment pembahasan lah! Segment pembahasan lebih penting. Jadinya segment 2, 3 dan 4 dianggap penting. 5 dan 6 mungkin closing, interactive call dan quiz semacam itulah”. Rhaditya Vikhantyassa: “Kalau bisa saya tambahkan minute by minutenya Mtv Zipper paling tinggi itu segment 5 karena disitu ada interactive call. Jadi banyak banget anak nongkrong yang ingin ngobrol sama bintang tamu ataupun request lagu oleh karena itu makanya jadilah Mtv Total Request sekarang”. Rundown yang mereka buat terdiri dari 5 segment untuk 1 jam. Tetapi ketika perubahan durasi terjadi di Mtv Zipper pada periode Februari, segment yang tersedia hanya tinggal 4 untuk 30 menit. Perubahan yang terjadi memang sangat berpengaruh besar. Bisa dibilang ini memberikan dampak yang sangat signifikan. Begitupun dengan perubahan yang terjadi pada script. Isi dari script menjadi lebih singkat, pertanyaan lebih ringkas dan tertuju langsung (to the 91 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 55 point). Script berisi juga guide lines apa yang harus dilakukan oleh host/VJ dalam setiap segmentnya yang lebih singkat. Seperti penjelasan yang diberikan oleh saudari Indira Nova Natassa:92 “Jadi kalau 1 jam 5 segment, 30 menit menjadi 4 segment itu perubahannya besar sekali. Yang jelas karena durasi jadi setengahnya, jadi dari segment 1 opening bintang tamu sudah masuk disitu yang seharusnya bisa masuk di segment 2. Terus segala sesuatunya harus mesti cepat dan scriptnya harus lebih pack, kita tidak boleh berlama-lama dengan durasi dan pertanyaan harus lebih singkat dan jawaban harus lebih jelas. Otomatis segment untuk request kesempatannya jadi berkurang, biasanya ada 2 segment sekarang kita hanya bisa menyediakan 1 segment untuk request either itu e-mail or Interactive call. Dan itu sangat signifikan, otomatis. Dalam proses pra produksi juga dilakukan persiapan memilih bintang tamu dan tema. Setiap bintang tamu yang dipilih harus melalui proses rapat atau meeting dengan pihak-pihak yang terlibat, terlebih dengan produser. Setelah producer setuju lalu dilaporkan kepada Executive Producer dan disetujui oleh Manager Production jika sudah deal atau setuju maka akan diteruskan atau dijalankan. Bintang tamu dan tema yang dipilih adalah bintang tamu dan tema yang sedang update. Dan terkadang bintang tamu juga dapat diundang yang mempunyai hubungan dengan tema yang sedang dibahas, tidak harus selalu bintang tamu yang sedang promo album atau film. Sesuai yang dikemukakan oleh Tim kreatif Mtv Zipper:93 92 93 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 56 Rhaditya Vikhantyassa: “Kalau bintang tamu itu dipilih berdasarkan apa yang sedang update saat ini sedangkan tema dipilih kalau ada yang update juga” Indira Nova Natassa: “Tergantung juga sih, bintang tamu juga berkaitan dengan tema. Kalau acara seperti talk show atau acara musik juga yang kita tentukan temanya, misalkan temanya “Broken Heart”, yang pas untuk musik pada saat Monday Sound Session kita juga pilih bintang tamu yang memiliki lagu broken heart juga. Dan tergantung juga jenis acaranya, kalau entertaiment ya pasti acara musik-musik seperti itu kita sesuaikan dengan acara yang seperti apa. Dan pastinya persiapanmemilih, kita pastinya meetinging dengan Producer, dilaporkan ke Executive Producer dan disetujui oleh Manager Production jika sudah deal maka akan diteruskan atau dijalankan. Sehingga dalam proses penentuan tema dan bintang tamu harus direncanakan dengan sangat matang agar dapat dikembangkan secara kreatif oleh Tim kreatif di dalam proses produksi acaranya tersebut. Agar berkembangnya acara entertaiment talk show Mtv Zipper Tim kreatif harus bisa membuat script yang mewakili ide kreatifnya yang berguna untuk memberikan sentuhan-sentuhan kepada acara tersebut agar menjadi menarik untuk ditonton audience atau anak nongkrong di rumah. Script berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan oleh VJ untuk bintang tamu atau pembahasan mengenai tema untuk script edisi tematik. Rhaditya Vikhantyassa:94 94 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 57 “Kita akan lihat bintang tamunya pada saat itu. Misalkan Serius band launching album baru maka pertanyaannya seputar Serius band dan album barunya tersebut. Kalau yang kita omongkan seperti kemarin “Road to staying a live” kita membicarakan tentang bahaya penyakit aids”. Dalam proses menyiapkan materi untuk proses produksi, Tim kreatif tidak bekerja sendiri. Para crew atau kerabat kerja yang terlibat semua saling bekerja sama. Tetapi pada saat proses menyiapkan materi untuk syuting atau produksi on-air lebih ditekankan pada Producer, Producer Assistant dan Tim kreatif yang bertugas dalam program acara yang bersangkutan. Seperti yang dijelaskan oleh Producer Assistant Mtv Zipper saudara Barimansyah:95 “Dalam persiapan proses produksi, melibatkan semua elemen di produksi. Mulai dari Executive Producer, Producer, Producer Assistant dan semua crew yang ada. Tetapi lebih ke Tim kreatif, Producer dan Producer Assistantnya sendiri”. Dan saudara Barimansyah juga menjelaskan peran Tim kreatif lebih dalam persiapan content dan pertanyaan yang akan diajukan:96 Producer Assistant Mtv Zipper saudara Brimansyah: “Tim kreatif adalah tim yang memegang penuh tentang content dari acara tersebut. Jadi Tim kreatif lebih menjaga isi dari sebuah content acara mulai dari pertanyaan, pembahasan hingga pengaturan sejauh mana pertanyaan yang diajukan oleh VJ kepada bintang tamu tersebut”. 95 96 Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah, Senin 23 Juni 2008 Ibid 58 “Dan lebih menggali pertanyaan-pertanyaan yang nggak biasa”. Jadi bisa disimpulkan dalam mempersiapkan materi untuk proses pra produksi, Tim kreatif tidak bekerja sendiri. Semua crew yang terlibat saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Tim kreatif memang harus selalu berkoordinasi agar apapun yang dia inginkan dalam proses kreatif bisa terwujud di dalam proses produksi. Karena dalam mengaplikasikan ide-ide kreatifnya tidak mungkin dilakukannya sendiri baik itu dari hal yang terkecil sampai hal yang besar sekalipun. 4.3.2 Peran Tim Kreatif pada Proses Produksi Pada proses produksi acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper, peran seorang Tim kreatif sangatlah berpengaruh. Pada dasarnya acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper adalah acara yang mempunyai visi dan misi dalam menyampaikan informasi dan juga dapat menghibur audience atau anak nongkrong di rumah. Anissa Tisnadisastra: :97 “Visi dan Misi memberikan informasi pastinya dan juga memberikan hiburan ke anak nongkrong”. “Karena kita bisa tahu yang menonton Mtv itu anak nongkrong yang kebanyakan anak muda. Jadi mereka juga menginginkan informasi yang ringan, gampang dicerna. Ini talk show tapi talk show yang ringan yang penuh hiburan. Kita memunculkan video clip juga, chit-chat VJ dengan artis 97 Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisna disastra Selasa 24 Juni 2008 59 ringan dan nggak berat. Mudah-mudahan visi dan misinya sampai ke anak nongkrong”. Segala bentuk konsep yang sudah jadi pada proses pra produksi pada dasarnya adalah ingin menyampaikan visi dan misi dari acara Mtv Zipper. Yaitu sebagai Entertaiment Talk Show yang menghibur serta bermanfaat bagi penontonnya di rumah. Indira Nova Natassa:98 “Jadi sebenarnya kerangka pemikirannya berangkat dari kenapa programnya harus ada dulu. Sehabis itu ada tujuannya untuk apa otomatis itu visi dan misinya. Dan kenapa dipilih karena programnya sudah jadi sehingga otomatis visi dan misinya disetujui juga. Dan karena seperti tadi yang dibilang anak muda butuh informasi yang update, jadi tujuannya Mtv Zipper berhubungan untuk menyebarkan informasi makanya kita pilih”. Jadi proses produksi acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper lebih ditekankan kepada proses penyampaain informasinya kepada audience di rumah. Jadi proses pematangan konsep oleh Tim kreatif pada pra produksi akan menentukan jalannya proses produksi yang bertujuan memberikan hiburan sekaligus informasi yang bermanfaat bagi audience di rumah. Dalam proses produksi acara Mtv Zipper berlangsung live on-air di studio lantai 19 wisma Indovision. Dalam proses produksi acara ini memerlukan setidaknya alat-alat berstandar broadcasting seperti switcher, mixer, boom mic, VTR, Oap dan lain-lain untuk menunjang kelancaran proses ini. 98 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008 60 Setelah semua alat perlengkapan produksi tersebut sudah siap maka akan dilakukan proses syuting Live On-Air. Pada 5 atau 10 menit sebelum acara berlangsung ia melakukan briefing atau mendiskusikan dengan Prodcer dan semua kerabat kerja yang terlibat serta mengkoordinasikan rundown yang telah ia buat. Rundown harus diikuti dari awal sampai akhir agar program tersebut berjalan lancar dan tidak berantakan. Producer Assistant Mtv Zipper saudara Barimansyah menjelaskan pentingnya Rundown:99 “Rundown itu harus diikuti dari awal sampai akhir. Karena rundown tersebut adalah benag merah yang sudah dibuat dan harus dilaksanakan dalam suatu program karena jika rundown tidak diikuti flow dan benang merahnya akan merubah serta membuat program itu berantakan”. Dalam proses produksi Tim kreatif sepenuhnya bertugas di floor atau di studio untuk bertugas mengarahkan VJ dan mengarahkan pengisi acara atau bintang tamu. Tim kreatif bertanggung jawab besar terhadap apa saja yang akan diucapkan atau ditanyakan kepada bintang tamu. Sehingga para host atau VJ serta bintang tamu tidak keluar dari konsep kreatif yang telah dibuat oleh Tim kreatif. Seperti penjelasan yang diutarakan oleh Producer dan Tim kreatif Mtv Zipper:100 Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisna disastra: “Pada proses produksi dia lebih membriefing VJ dan artis karena juga ada floor director maka ia juga bisa membrief floor director”. 99 Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah, Senin 23 Juni 2008 Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008 100 61 Gambar 3 dan 4 Situasi proses Produksi Seperti pada gambar 3 dan 4 yaitu situasi proses produksi, biasanya seorang Tim kreatif selalu bertugas di floor atau studio untuk mengarahkan semua pengisi acara. Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa:101 “Di proses produksi kita membrief pengisi acara, terutama host tentang flow acaranya ini seperti apa. Dan kita selama produksi standby di floor, karena segment by segment kita harus membrief si pengisi acara”. Posisi seorang Tim kreatif pada proses produksi berada dibelakang kedua kamerwan. Ia bersebelahan dengan seorang Floor Director untuk mengarahkan semua pengisi acara yang terlibat. Tim kreatif Mtv Zipper saudara Rhaditya Vikhantyassa:102 “Seperti Floor Director juga harus bekerjasama dengan kita untuk membrief VJ nya juga. Sehingga bisa tahu apa sih yang kita inginkan di program itu”. 101 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 102 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 62 Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa: “Iya, semua lini yang bersangkutan dan bertanggung jawab dalam produksi baik yang berada di floor maupun panel harus berkoordinasi juga sih, termasuk kepada Producer si pemimpin program dan Floor Director yang standby di floor juga dia harus tahu flow acaranya seperti apa, dan kita maunya seperti apa. Dan untuk menjaga durasi juga. Dan dengan Program Director ia harus tahu juga mengenai bintang tamunya”. Gambar 5 Tim kreatif mengarahkan Host atau VJ pada saat proses produksi dalam episode tematik. Gambar 6 Tim kreatif mengarahkan VJ dan bintang tamu (PADI) pada saat proses produksi dalam episode PADI. Pada gambar 5 dan 6 dapat menjelaskan bagaimana kinerja seorang Tim kreatif pada saat proses produksi. Pada saat proses produksi seorang Tim kreatif tidak bisa hanya berdiam diri saja, tetapi ia harus selalu mengawasi dan 63 mengarahkan segala bentuk pertanyaan atau perilaku Host/ VJ dalam membawakan acaranya. Selain itu tugas lain dari Tim kreatif adalah menentukan setting studio agar sesuai dengan konsep kreatifnya. Sehingga dalam proses produksi terjadi kesinambungan antara acara tersebut dengan tema yang sedang dibahas. Seperti penjelasan yang diutarakan oleh Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisna Disastra:103 “Karena di tim produksi kita tidak bisa menentukan apa-apa sendiri. Kita memerlukan kerjasama tim either itu tema or setting studio kita brainstorm rame-rame. Jadi jelas Tim kreatif sangat ikut serta dalam pemilihan tema dan setting studio”. Dalam proses produksi Tim kreatif harus selalu berkoordinasi dengan semua tim yang terlibat. Seorang Tim kreatif dalam proses ini selalu berada di bawah garis koordinasi seorang Producer. Ia harus selalu menanyakan apa semua ide kretifnya bisa diaplikasikan dalam proses produksi. Sehingga bisa menghasilkan program yang menarik untuk disaksikan. Seperti yang dijelaskan oleh semua nara sumber:104 Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisnadisastra: “Tepatnya ia ada dibawah Producer. Jadi kalau ada sesuatu dia akan menanyakan kepada producer maka ia akan bertanya kepada saya. Misalnya “Mba kalau konsepnya seperti ini gimana?” Kalau sudah saya acc maka dia akan 103 104 Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, 24 Juni 2008 Ibid 64 mengembangkannya lagi. Jadi Tim kreatif berada dibawah koordinasi saya”. Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa dan Saudara Rhaditya Vikhantyassa:105 Indira Nova Natassa: “Iya tadi sudah dijelaskan saat pertama proses produksi kita briefing dengan Producer dan semua lini di produksi yang terlibat serta apapun yang kita butuhkan secara kreatif”. Rhaditya Vikhantyassa: “Apapun yang kita butuhkan secara kreatif dari property sampai lampu/lighting sekalipun!!” Semua tim yang terlibat dalam proses produksi memang harus menjaga koordinasi dengan baik pada saat produksi berlangsung. Seorang Tim kreatif yang berada dibawah koordinasi seorang Producer memang harus selalu menanyakan apakah konsep kreatifnya dapat digunakan pada proses produksi. Karena Producer lebih mengetahui apa yang terbaik dan yang tidak baik bagi sebuah program acara. Indira Nova Natassa: “ Property sudah ada bayangan di kita, sehingga kita juga bisa menyampaikan apa sih yang kita (Tim Kreatif) inginkan dan mengkoordinasikan dengan yang lainnya. Dan mereka (Tim produksi) akan menyusunnya berdasarkan konsep yang sudah ada”. 105 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 65 Producer Assisant Mtv Zipper saudara Barimansyah:106 “Iya dibawah Producer, lebih tepatnya bekerjasama”. Selain harus selalu berkoordinasi dengan Producer, Tim kreatif dalam tugasnya membrief atau mengarahkan para pengisi acara, ia dibantu atau bekerjasama dengan seorang Floor Director. Tugas Floor Director di sini lebih menjaga durasi agar sesuai dengan durasi yang telah tertera di Rundown. Selain itu mereka berdua juga harus bekerjasama untuk mengatur blocking dari artis atau bintang tamu yang datang di acara itu. Penjelasan dari Producer Assistant Mtv Zipper saudara Barimansyah mengenai kerjasama Tim kreatif dengan Floor Director:107 “Saat di floor, Floor Director sangat berperan dan diharuskan bekerjasama dengan seorang Tim kreatif. Di situ tugas dari seorang Floor Director lebih menjaga ke durasi, menjaga content yang sudah dibawa oleh Tim kreatif dan juga ia harus bekerjasama untuk mengatur blocking dari artis atau bintang tamu yang datang di acara saat itu”. Dalam menjalankan tugasnya Tim kratif haruslah teliti dalam memperhatikan segala sesuatu yang ditanyakan atau diucapkan oleh host atau VJ kepada bintang tamu atau audience di rumah. Sehingga semuanya dapat terkontrol dengan baik dan terjadi kerjasama yang baik juga antara Tim kreatif dengan Host atau VJ. Jika seorang Tim kreatif tidak jeli dan tidak bisa mengarahkan VJ maka akan banyak terjadi kesalah pahaman atau disconnect dalam setiap kata-kata atau pertanyaan yang diajukan. Selain memperhatikan kata-kata atau pertanyaan 106 107 Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah, 23 Juni 2008. Ibid 66 kepada bintang tamu, Tim kreatif juga harus memperhatikan Tag Line suatu produk apabila di dalam suatu episode terdapat blocking segment yang mengharuskan VJ untuk mempromosikan produk tersebut. Karena ini adalah acara Live on Air, jika Tim kreatif lupa dan terjadi kesalahan yang merugikan konsumen yang telah melakukan blocking segment itu tidak dapat diulang kembali atau dilakukan proses editing sehingga akan sangat fatal. Seorang Tim kreatif harus benar-benar memperhatikan dan bisa mengarahkan secara detail setiap kata atau pertanyaan yang di keluarkan oleh host atau VJ. Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisnadisastra menjelaskan:108 “Kalau ada blockingan dari sebuah produk. Itu harus detail karena dia sudah membeli satu segment di hari itu dengan harga tertentu. Berarti harus detail add lips dan build in produknya apa saja. Kalau miss atau terlewatkan sedikit saja kata-kata atau tag line dari produk tersebut oleh VJ itu sudah sangat fatal karena acara ini live”. Gambar 7 VJ sedang mendemostrasikan suatu produk dalam episode tematik yang dimana terdapat blocking segment dari produk MATEL (Transformer). Peran seorang Tim kreatif di dalam proses produksi sangat menentukan kualitas acara tersebut. Bagus atau tidaknya, menarik atau tidaknya suatu program di dalam proses produksi bergantung kepada seorang Tim kreatif yang harus dapat 108 Wawancara dengan Producer Mtv Zipper, Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008. 67 mengaplikasikan ide-ide kreatifnya ke dalam acara tersebut sehingga dapat dinikmati dengan baik oleh audience atau anak nongkrong di rumah. 4.3.3 Peran Tim Kreatif pada proses Pasca Produksi Karena acara ini live striping setiap hari dari hsri senin sampai dengan jum’at pada pukul 15.00. Sehingga kegiatan pasca produksi sangat jarang dilakukan, tetapi proses pasca produksi (editing) dilakukan apabila ada konsep VT di dalam acara tersebut. Penjelasan dari nara sumber: Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra:109 “Untuk pasca produksi, kebetulan ini acara live jadi tidak ada pasca produksi seperti editing atau apa. Pasca produksi dilakukan apabila ada VT, membuat konsep VT”. Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa:110 “Pasca sih memang karena taping. Itu tergantung pada konsepnya sendiri. Biasanya kalau pertama kali itu program baru jadi biasanya kita ikut di editing tapi super visi terakhirnya ada di Producer. Kita cukup melihat secara content floownya seperti apa, sudah seperti yang kita mau apa ngga, baru finalizingnya tetap ada di Producer”. “Tadi seperti yang sudah dijelaskan sama saya dan Dito. Biasanya, nggak program baru saja sih sebenarnya tapi ada program yang lain. Misalnya kita mau ngedit VT, karena VT itu dibuat kita harus membuat script dan story linesnya segala macam. Jadi keinginan kita seperti apa, gimana flownya kita harus ngecek apa seperti yang kita inginkan tidak. Intinya 109 110 Wawancara dengan Producer Mtv Zipper, Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper, Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008. 68 kalau kita butuhkan secara super visi ingin melihat VT di program sampai nggak konsep kreatif kita, itu andilnya Tim kreatif. Tetapi tetap finalizingnya ada di Producer dan yang menjaga editannya Producer Assistant”. VT digunakan untuk menjelaskan suatu konsep permasalahan yang nantinya akan dibahas dalam acara tersebut. VT merupakan hasil liputan yang didalamnya berisikan informasi yang berhubungan erat dengan tema atau bintang tamu pada saat proses produksi. Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah:111 “Tim kreatif juga memiliki andil. Tim kreatif itu memang di awal sampai akhir acara mengikuti perjalanan dari sebuah proses produksi. Justru Tim kreatif lebih berperan di awal untuk mengembangkan isi dari acara yang akan ditayangkan”. Jadi peran seorang Tim kreatif pada proses pasca produksi tidaklah terlalu banyak. Karena acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper ini ditayangkan Live. Tetapi seorang Tim kreatif tetap memiliki andil di dalam perjalanan suatu proses produksi suatu program acara. Dengan alasan tersebutlah maka Tim kreatif sangat dibutuhkan, seperti yang dijelaskan oleh semua nara sumber mengenai betapa pentingnya Tim kreatif di televisi. Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisnadisastra:112 “Jelas dibutuhkan, sebenarnya kalau saya boleh cerita sedikit. Mtv Indonesia yang lama kebetulan saya juga dari sana kita as a Producer, as a kreatif, as a PA. Jadi saya sendiri mengerjakan script dan hal-hal yang lain sendiri. Tapi di 111 112 Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper, Barimansyah,Senin 23 Juni 2008. Wawancara dengan Producer Mtv Zipper, Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008 69 sebuah stasiun televisi besar itu sudah jelas harus ada Tim kreatif karena hal-hal yang harus dikerjakan lebih banyak. Jadi Tim kreatif itu tim yang sangat dibutuhkan dalam produksi televisi”. “Di dalam sebuah program kita ingin membust progrsm tersebut sekeren mungkin, seunik mungkin utuk mendapatkan rating yang baik. Dan itu semu perlu Brainstorm, kalau saya mikir dengan otak saya sendiri belum tentu terbuka. Kalau saya membicarakannya misalkan dengan Arief. Tiba-tiba Arief memberikan ide kita jadi terbuka. Menurut saya kenapa mereka menjadi Tim kreatif karena pasti mereka mempunyai ide-ide yang segar untuk sebuah acara”. Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa dan saudara Rhaditya Vikhantyassa.113 Rhaditya Vikhantyassa: “Iya, Mana mungkin nggak ada Tim kreatif!” Indira Nova Natassa: “Ya jelas! Tv itu isinya program, program itu yang membuat dan mengembangkan konsepnya adalah Tim kreatif dari draft kasar menjadi draft halus sampai disetujui itu ada peran Tim kreatif di dalamnya. Dan dari penggarapan konsep jelaslah sangat dibutuhkan Tim kreatif”. Pada saat proses wawancara dengan kedua Tim kreatif Mtv Zipper, mereka dengan sangat tegas dan jelas menjelaskan mengapa sebuah stasiun 113 Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008 70 televisi harus memiliki Tim kreatif di dalamnya. Karena menurut mereka stasiun Tv tidak ada yang tidak memiliki Tim kreatif di dalamnya. Rhaditya Vikhantyassa: “Tidak ada alasan lain! Itu sudah logika!” Menyusul pernyataan Rhaditya Vikhantyassa seorang Tim kreatif Mtv Zipper, yang mengatakan bahwa memang sudah logikanya Tim kreatif itu ada di stasiun televisi untuk memberikan sebuah ide-ide segar dalam bentuk suatu program yang nantinya program itu dapat dinikmati oleh semua audience di rumah. Indira Nova Natassa: “Itu memang harus ada! Bahkan misalnya anda lihat ada stasiun Tv yang nggak ada Tim kreatifnya sudah pasti Producer terlibat di dalamnya. Proses kreatif harus ada karena Tv itu media audio visual. Karena di sini pekerja seni semua, jadi apapun yang berhubungan dengan seni ada konsep kreaifnya!” Menurut saudari Indira Nova Natassa, jika sebuah stasiun televisi tidak mempunyai Tim kreatif, maka seorang Producer lah yang terlibat dalam proses kreatifnya. Karena televisi merupakan media audio visual yang dapat menggambarkan dengan jelas bentuk dari suatu pesan yang disampaikan melalui sebuah program, jadi suatu pesan yang baik harus melalui proses kreatif yang dilakukan oleh Tim kreatif. 71 Rhaditya Vikhantyassa: “Tidak seperti Mtv jaman dulu. Dimana Tim kreatif, Producer dan PA menjadi satu!” Producer Assistant Mtv Zipper saudara Barimansyah: “Sangat dibutuhkan!, karena Tim kreatif merupakan salah satu yang sangat vital dalam sebuah stasiun Tv dalam membuat program di dalam stasiun Tv”. “Memang Tim kreatif itu sebuah Tim yang vital di sebuah stasiun televisi, dan tidak akan berjalan suatu produksi kalau tidak adanya Tim kreatif disitu”. Intinya, seorang Tim kreatif itu sangat dibutuhkan di stasiun televisi, untuk menciptakan keberagaman program di stasiun tv tersebut. 4.4 Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada saat melakukan wawancara di gedung Anex atau kantor PT.Global Informasi Bermutu. Lalu teori Schram dimana menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi sebagai interaksi antar keduanya (komunikator dan komunikan) dari informasi yang diketahui besama. Ini dapat pula menggambarkan proses pola penyampaian pesan dari seorang Tim kreatif terhadap kerabat kerja yang lain mengenai konsep kreatifnya yang telah ia buat agar semua tim yang terlibat dapat mengerti apa konsep kreatif yang diinginkan oleh Tim kreatif di dalam program tersebut. Di dalam proses pra produksi. Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang, atau juga disebut sebagai tahap perencanaan. Bermula dari timbulnya sebuah gagasan atau sering disebut sebagai 72 ide dan idea tau gagasan ini menjadi tanggung jawab seorang Producer, tetapi tidak berarti bahwa ide datangnya harus dari produser tadi, dapat saja datangnya dari luar, hanya tanggung jawab ide tadi diambil alih oleh Producer dari acara yang bersangkutan.114 Ide atau gagasan selalu diberikan oleh Tim kreatif. Karena ia lah yang bisa mengembangkan suatu gagasan atau ide baik itu idea tau gagasan dari dirinya atau pun dari Producer dan tim yang lainnya. Di dalam proses ini Tim kreatif Mtv Zipper lebih mempesiapkan content dari acara tersebut. Seperti hari ini temanya seperti apa, propertynya gimana, bintang tamunya siapa, pertanyaan dan pembahasannya kaya apa, rundown dan script seperti apa dan segala hal yang berhubungan dengan konsep kreatif yang telah ia buat. Agar dapat diaplikasikan menjadi suatu program yang menarik Kemudian proses produksi. Yang dimaksud dengan proses produksi adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif bagi radio dan bentuk audio visual untuk televisi.115 Seperti yang kita ketahui bahwa pelaksanaan produksinya tergantung dari tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya, sebab seperti telah diuraikan di muka, naskah merupakan hasil penuangan idea tau gagasan.116 Karakter produksi dibagi/ ditentukan menurut lokasinya: 1. Produksi yang diselenggarakan sepeuhnya di dalam studio. 114 Darwanto Sastro Subroto; Produksi Acara Televisi. Penerbit Duta Wacan University Press. 1994. Hal 157 115 Opcit Hal 159 116 Ibid 73 2. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio. 3. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio. Sedang kamera yang digunakan dapat menggunakan kamera lebih dari satu kamera atau hanya menggunakan satu kamera jinjing.117 Dalam produksinya acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper dilakukan sepenuhnya di dalam studio. Bertempat di lantai 19 gedung Wisma Indovision. Proses produksi menggunakan dua kamera, satu kamera porta jib dan satu kamera hand held seperti yang sudah di jelaskan di dalam power point konsep acara Mtv Zipper. Di dalam proses produksi tugas seorang Tim kreatif dapat dikaitkan dengan teori model Schram yang dimana proses komunikasi yang diketahui bersama. Dengan model ini pula dapat menggambarkan bagaimana proses penyampaian pesan atau ide kreatif dari seorang Tim kreatif kepada semua tim produksi yang terlibat. Seperti penyampaian pesannya kepada Producer, penyampaian pesannya kepada Producer Assistant, penyampaian pesannya kepada VJ dan kepada tim produksi yang lain. Jadi, apapun yang ia butuhkan untuk mengaplikasikan konsep kreatifnya, maka ia akan menyampaikan pesan atau ide kreatifnya untuk menunjang acara tersebut sehingga acaranya menjadi menarik untuk ditonton atau disaksikan oleh audience atau anak nongkrong di rumah. Pada tahap pasca produkis atau editing merupakan tahapan terakhir atau tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap penyelesaian atau 117 Ibid 74 penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita audititf maupun pita audio visual, demikian pula untuk televisi apakah digunakan satu atau lebih kameranya.118 Tahap penyelesaian meliputi:119 1. Melakukan editing baik suara atau gambar. 2. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualnya. 3. Pengisian narasi. 4. Pegisian sound efek dan ilustrasi. 5. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya, di dalam evaluasi ini dapat saja hasil produksinya tadi dinyatakan layak siar, tetapi dapat pula masih diberikan beberapa catatan misalnya, masalah ilustrasi, sound efek, editing gambar dan sebagainya, sehingga masih harus dilakukan perbaikan. Pada tahap terakhir ini, peran seorang Tim kreatif tidak terlalu signifiksn. Karena acara Mtv Zipper dilakukan Live sehingga proses editing sangat jarang dilakukan. Proses editing dilakukan apabila di dalam suatu episode terdapat suatu konsep VT sehingga memerlukan peran Tim kreatif untuk membuat konsep VT tersebut. Jadi, proses penyampaian pesan sesuai model Schram yang dilakukan Tim kreatif pada saat pasca produksi adalah kepada seorang editor. Walaupun sangat jarang dilakukan. Dari pembahasan mengenai peran seorang Tim kreatif di dalam acara Mtv Zipper dapat disimpulkan betapa pentingnya peran seorang Tim kreatif. Karena Tim kreatif adalah orang yang berhubungan langsung dengan 118 119 Ibid Ibid 75 perkembangan suatu program di televisi sehingga peran mereka sangat dibutuhkan di stasiun televisi untuk menciptakan keanekaragaman program acara dengan daya kreatifnya. 76 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari analisa data tadi, maka dapat disimpulkan bahwa peran Tim kreatif di dalam proses Produksi (Pra produksi, Produksi, Pasca Produksi) acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper sebagai berikut: 1. Proses Pra Produksi. Di dalam proses ini Tim kreatif lebih berperan terhadap terciptanya konsep suatu program dan ia juga harus dapat dapat memberikan gambaran mengenai konsep program tersebut dan flow acaranya. Setelah konsep sudah tercipta, dilanjutkan dengan membuat segmentasi acaranya berserta sequence guidenya. Setelah hal tersebut dilakukannya, ia mendiskusikan semua konsep dan sequence guide acaranya dengan Producer dan semua tim produksi yang terlibat. Di dalam kesehariannya selain peran tersebut, Tim kreatif selalu membuat script dan Rundown serta ia juga yang bertanggung jawab dala memilih tema dan setting studio tiap harinya. 2. Proses Produksi.120 Di dalam proses ini Tim kreatif berperan dalam mengarahkan semua elemen pengisi acara, baik itu Host atau VJ maupun bintang tamu yang hadir di dalam acara tersebut. Ia juga harus mengarahkan flow acara ke semua tim 76 77 produksi yang terlibat. Di dalam tugasnya saat berada di floor, Tim kreatif selalu dibantu oleh seorang Floor Director untuk menjaga durasi. Koordinasi saat proses produksi harus dilakukan oleh Tim kreatif kepada semua tim produksi dan tentunya dengan Producer, yang dimana Tim kreatif berada dibawah koordinasinya. Selain harus mengembangkan konsep kreatifnya, ia juga harus dapat mengkoordinasikan Rundown dan menentukan segmentasi yang penting di dalam acara tersebut. 3. Proses Pasca Produksi. Karena acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper adalah produksi acara langsung atau Live. Maka proses pasca produksi atau editing sangat jarang dilakukan. Kecuali apabila di dalam suatu episode terdapat VT liputan yang berhubungan dengan tema atau bintang tamu yang dibahas, maka proses editing dilakukan untuk menyempurnakan VT liputannya tersebut. Tim kreatif bertanggung jawab terhadap konsep pembuatan VT, tetapi hasil akhir atau finalizing ada pada Producer. 5.2 Saran Dari penelitian ini maka hal yang dapat disarankan adalah agar Tim kreatif dapat mengembangkan acaranya pada saat proses produksi sehingga dapat membuat acaranya menjadi menarik untuk disaksikan oleh audience di rumah, sehingga dapat memberikan rating yang baik. DAFTAR PUSTAKA Boediono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Karya Agung. Surabaya. Hariwijaya,M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan. Skripsi, Tesis dan Disertasi. eLMATERA Publishing, Yogyakarta K.Yin, Robert. Studi Kasus (desain dan metode), Terjemahan: M.Jauzi Mudzakir. 1996,PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Morissan. 2004. Jurnalistik Televisi mutakhir, Ramdina Prakarsa. Jakarta -------------2005. Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi”, Ramdina Prakarsa, Jakarta Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Univ. Terbuka, Jakarta. Severin, Werner J. Severin & James W. Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi (edisi kelima),Prenada Media. Jakarta. Siregar, Ashadi. 2001. Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat Radio,LP3Y. Yogyakarta. Subroto, Darwanto Sastro. 1994. Produksi Acara Televisi. Penerbit Duta Wacan University Press. Jakarta Suprapto, Tommy. 2006. Berkarier di Bidang Broadcasting; Media Presindo, Yogyakarta. Wahyudi, J.B. 1985. Jurnalistik Televisi, Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI, Penerbit Alumni, Bandung. Wahyudi, J.B. 1991. Jurnalistik. Pengetahuan Praktis tentang Kewartawanan, Surat Kabar-Majalah, Radio & Televisi, Penerbit Alumni, Bandung Wibowo, Fred. 2007. Teknik produksi program televisi, Pinus Jakarta Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa, P.T Grasindo, Jakarta. Sumber Lain : 1. Company Profile Mtv Zipper. 2. Materi Perkuliahan. 3. Wawancara berbagai nara sumber: 1) Yul Andryono (Executive Producer RCTI). 2) Erry Farid (Producer RCTI). 3) Boim Lebon (Producer RCTI dan pengarang novel LUPUS). 4) Annisa Tisnadisastra (Producer Global TV). 5) Barimansyah (Producer Assistant Global TV). 6) Rhaditya Vikhantyassa (Creative Team Global TV). 7) Indira Nova Natassa (Creative Team Global TV).