MTV ZIPPER - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
PERAN TIM KREATIF DALAM PROSES PRODUKSI ACARA TALK
SHOW “MTV ZIPPER” DI GLOBAL TV
(periode Desember 2007-Februari 2008)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi
Bidang Studi Broadcasting
DISUSUN OLEH:
NAMA
: ARIEF YUNIAJI WIBOWO
NIM
: 4410401-015
BIDANG STUDI: BROADCASTING
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA1
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Arief Yuniaji Wibowo
NIM
: 4410401-015
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv
Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008).
Jakarta, 1 Agustus 2008
Mengetahui,
Pembimbing Skripsi
(Ponco Budi Sulistyo M.comm)
i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA2
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Arief Yuniaji Wibowo
NIM
: 4410401-015
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv
Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008).
Jakarta, 7 Agustus 2008
1. Ketua Sidang
Nama : Drs. Riswandi M.Si
(……………………)
2. Penguji Ahli
Nama : Feni Fasta M.Si
(……………………)
3. Pembimbing Skripsi
Nama : Ponco Budi Sulistyo. M.Comm
ii
(……………………)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA3
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Arief Yuniaji Wibowo
NIM
: 4410401-015
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv
Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008).
Jakarta, 19 Agustus 2008
4. Ketua Sidang
Nama : Drs. Riswandi M.Si
(……………………)
5. Penguji Ahli
Nama : Feni Fasta M.Si
(……………………)
6. Pembimbing Skripsi
Nama : Ponco Budi Sulistyo. M.Comm
iii
(……………………)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA4
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Arief Yuniaji Wibowo
NIM
: 4410401-015
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: Peran Tim Kreatif Dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv
Zipper” di Global TV (Periode Desember 2007-Februari 2008).
Jakarta, 19 Agustus 2008
Disetujui dan Diterima Oleh,
Pembimbing Skripsi
( Ponco Budi Sulistyo M.Comm)
Mengetahui,
Dekan FIKOM
Ketua Bidang Studi
( Dra. Diah Wardhani M.Si )
( Drs. Riswandi M.Si )
iv
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI BROADCASTING
ARIEF YUNIAJI WIBOWO (4410401-015)
Peran Tim Kreatif dalam proses produksi acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global
TV (periode Desember 2007-Februari 2008).
xiv hal + 77 hal + 2 tabel + 61 lampiran + riwayat hidup
Bibliografi : 15 buku (Tahun 1985-2007)
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami serta
menganalisa bagian yang terkait dengan peran Tim kreatif pada proses produksi
acara talk show Mtv Zipper di Global tv. Sehubungan dengan tugas para Tim
kreatif pada saat pra produksi, produksi dan pasca produksi.1
Pada dasarnya semua stasiun televisi membutuhkan adanya Tim kreatif di
dalam semua proses produksi program acaranya. Untuk mengembangkan dan
memberikan sajian yang menarik agar dapat dinikmati oleh audience di rumah
dan mendapatkan rating yang tinggi. Yang dimana dalam penulisan ini
dikhususkan dalam suatu jenis acara talk show.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat studi kasus.
Kajian dilakukan secara kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara wawancara mendalam (depth interview) pada semua nara sumber (key
informan) yang berhubungan dengan objek yang penulisan dan berkompeten
dibidangnya masing-masing.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menemukan bahwa peran atau
tugas Tim kreatif pada saat produksi acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper
(pra produksi, produksi, pasca produksi) diantaranya: (1) Pra Produksi: membuat
konsep program dan mengembangkannya (2) Produksi: mengarahkan semua
elemen-elemen pengisi acara (3) Pasca Produksi: dilakukan apabila terdapat VT
liputan didalam satu episode.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirrahim
Assalamualaikum WR.WB.1
Allhamdulillaahi Rabbil Aalamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah, dan karunia yang telah dilimpahkannya.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, skripsi yang berjudul “Peran
Tim Kreatif dalam Proses Produksi Acara Talk Show “Mtv Zipper” di Global TV
(Periode Desember 2007-Februari 2008)”.
Penulisan skripsi ini sebagai persyratan untuk memperoleh gelar Sarjana
(S-1) Ilmu Komunikasi jurusan Broadcasting di Universitas Mercu Buana Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang memberi bantuan
baik dari segi moral maupun material, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Terima kasih yang utama untuk ibunda tercinta (Nurhayati) dan
ayahanda (U.Senoadjie), orang yang paling penulis hormati dan cintai.
Terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan, nasehat, doa
dan kasih sayang yang telah diberikan untuk penulis, Terima kasih atas
segalanya, tidak henti-hentinya penulis ingin membahagiakan kalian.
2. Adikku yang iseng dan selalu mendukung serta membantu (Iin
Mustikawati).
3. Pada kakek, nenek dan segenap keluarga besar.
vi
4. Bapak Drs. Riswandi M.Si. selaku ketua bidang studi dan Bapak Heri
Budianto S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing akademik serta semua
dosen Univ. Mercu Buana yang selama ini sudah memberikan ilmunya
yang bermanfaat bagi penulis. Dan tidak lupa juga semua staff TU
fikom berserta jajarannya.2
5. Bapak Ponco Budi Sulistyo M.Comm selaku pembimbing. Terima
kasih atas segala nasihat dan masukannya yang bermanfaat.
6. Untuk PT.Global Informasi Bermutu (Global TV). Untuk semua divisi
dan bagian yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Serta untuk semua
tim produksi Global TV yaitu mas Dito, mas Hendrata Yudha, mas
Iman, mas Fauzul, mas Indra Jaya, mas Yosi Hendrawan, mas Radit,
mas Leo, mba Anissa Tisnadisastra, mba Nova, mba Astria, mba Wirda,
Yunita, Ichram, Ari dan semuanya yang tidak mungkin dapat
disebutkan semuanya. Terima kasih atas ilmu dan pengalamannya.
7. Untuk orang yang spesial yang menempati hatiku, terima kasih atas
dukungan, semangat dan doanya dari awal sampai akhir dari penulisan
ini.
8. Untuk anak-anak Imaho (Mamad, Qodir, Anwar, Garink, Dika, Isal,
Dokter) dan Ahmad Junaedi. Terima kasih atas segala dukungannya.
9. Untuk anak-anak UKM Radio Mercu Buana yaitu Topik, Vidya, Putri
(unang), Echa, Ayas, Lia, Tyas, Maliq, Anjar dan semua angkatan dari
vii
yang paling tua sampai yang paling muda. Sudah banyak hal yang kita
lewati bersama.
10. Fajar, Agus dan Widhi. Terima kasih atas pengalaman yang tidak akan
terlupakan. Kita pasti bisa kalau kita berempat tetap solid.
11. Untuk Dandy (Univ. Indonusa Esa Unggul), terima kasih atas
sumbangan pemikirannya.
12. Semua anak broadcasting 04 yang membantu. Terima kasih atas kerja
samanya selama ini. Dan semua teman-temanku yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Penulis berharap dan memohon kepada Allah SWT atas segala bantuan
yang kalian berikan semoga mendapatkan balasan yang setimpal.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini memiliki keterbatasan
karena manusia memang tidak ada yang sempurna, dan untuk kedepannya mudahmudahan menjadi bahan rujukan yang komperhensif dan terus menerus
melakukan perbaikan agar menjadi sesuatu yang baik lagi. Dengan segala
keterbatasan yang dimiliki penulis, semoga skripsi ini bisa bermanfaaat bagi kita
semua. Amin Ya Robbal Alamin.3
Wassalammualaikum WR.W
Tangerang, Juli 2008
Arief Yuniaji Wibowo
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.4 ………………………….…...
i
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI ………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI………………….. iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………....iv
ABSTRAKSI ……………………………………………………………….v
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. vi
DARTAR ISI ……………………………………………………..............ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………............xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….....xiv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………
1
1.1
Latar Belakang masalah ………………………............
1
1.2
Pokok Permasalahan ………………………………........
7
1.3
Tujuan Penelitian ……………………………………..
7
1.4
Manfaat Penelitian …… ……………………………….
7
1.4.1
Manfaat Akademis …..……………………….
7
1.4.2
Signifikansi Praktis ….. …………………………... 8
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN………………………………….... 9
2.1
Komunikasi Massa ………………………………………... 9
2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa…………………………. 9
ix
2.1.2 Proses Komunikasi Massa ……………………………..10
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa ………………………11
2.1.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa ………………...13
2.1.5 Media Komunikasi Massa ……………………………...15
2.2
Televisi Sebagai Media Massa5 ………………….………....15
2.2.1 Pengertian Televisi ……………………………………..15
2.2.2 Karakteristik Media Televisi …………………………...16
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi .…………...17
2.2.4 Fungsi Media Televisi ………………………………….19
2.2.5 Isi Siaran Televisi ………………………………………20
2.3
Program Televisi …………..……………………………….20
2.3.1 Pengertian Program Televisi …………………………...20
2.3.2 Jenis-Jenis Program Televisi …………………………...21
2.3.3 Proses Pemprograman ………………………………….21
2.4
Proses Produksi Program …………………………………...22
2.4.1 Proses Pra Produksi …………………………………….22
2.4.2 Proses Produksi ………………………………………...24
2.4.3 Proses Pasca Produksi ………………………………….25
2.5
Program Entertaiment Talk Show…………………………..25
2.5.1 Pengertian Dasar ……………………………………….25
2.5.2 Ciri-ciri Entertaiment Talk Show ……………………...26
2.5.3 Daya Tarik/ Nilai Jual Entertaiment Talk Show ………26
x
2.5.4 Tata Laksana Produksi Program Entertaiment
Talk Show …………………………………………….27
2.5.5 Pengembangan Ide/ Gagasan Program Entertaiment
Talk Show ……………………………………………..29
2.6
Peran ………………………………………………………30
2.7
Tim Kreatif………………………………………………...30
2.7.1 Pengertian Dasar ……………………………………...30
2.7.2 Tugas atau Peran Tim Kreatif ………………………...31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 6 …..……………………...34
3.1
Tipe Penelitian …….. ……………………………………34
3.2 Metode Penelitian ………………………………………...35
3.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………...37
3.3.1 Data Primer …………………………………………..37
3.3.2 Data Sekunder ……………………………………….40
3.4 Key Informan………………………… …………………...40
3.5 Definisi Konsep …………………………………….……..41
3.6 Fokus Penelitian ………………………………………….41
3.7 Teknik Analisis Data ………………………………………42
BAB IV ANALISA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .….44
4.1. Gambaran Umum Global TV (PT.GLOBAL
INFORMASI BERMUTU)………………………………..44
xi
4.1.1 Tim Kreatif …………………………………………….45
4.2 Gambaran Umum Tayangan Entertaiment Talk show
“MTV Zipper” ………………………………………………...46
4.2.1 Profil Tayangan Mtv Zipper ……………………………46
4.2.2 Target Audience ………………………………………..48
4.2.3 Rating …………………………………………………..48
4.3 Hasil Penelitian …………………………………………………48
4.3.1 Peran Tim Kreatif pada Proses Pra Produksi …….………48
4.3.2 Peran Tim Kreatif pada Proses Produksi ………………...58
4.3.3 Peran Tim Kreatif pada Proses Pasca Produksi ………….67
4.4 Pembahasan …………………………………………………….71
BAB V PENUTUP .……………………………………………........... 76
5.1
Kesimpulan …………………............................................ 76
5.2
Saran ……..…………....................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA7
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL8
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Media (Morissan) ………………….18
Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Media (J.B.Wahyudi) ……………...18
xiii
DAFTAR GAMBAR9
Gambar 1. Model Komunikasi Schram ………………………………….10
Gambar 2. Struktur Organisasi Tim Kreatif……………………………...46
Gambar 3. Situasi Proses Produksi ………………………………………52
Gambar 4. Situasi Proses Produksi ………………………………………52
Gambar 5. Tim Kreatif Mengarahkan Host atau VJ pada Saat Proses
Produksi dalam Episode Tematik …………………………...54
Gambar 6. Tim Kreatif Mengarahkan VJ dan Bintang Tamu (PADI)
Pada Saat Proses Produksi dalam Episode PADI …………..54
Gambar 7. VJ Sedang Mendemonstrasikan Suatu Produk dalam
Episode Tematik yang Dimana Terdapat Blocking
Segment dari Produk Matel (Transformer) ……………..…..58
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Media televisi memiliki posisi yang istimewa di dalam masyarakat.
Keistimewaan itu dapat dilihat dari karakteristiknya yang memberikan kemudahan
maksimal pada khalayaknya.1
Sekarang ini perkembangan media massa khususnya Televisi semakin
pesat. Ini ditandai dengan bermunculan stasiun-stasiun Tv baik swasta maupun
lokal. Diantaranya TVRI, RCTI, SCTV, Indosiar, TPI, Anteve, Lativi (TV One),
Global TV, Trans TV, Trans 7 dan TV-TV lokal lainnya.
Televisi saat ini memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan
pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk mengobrol
dengan keluarga atau pasangan mereka.
Bagi banyak orang TV adalah adalah teman, TV menjadi cermin perilaku
masyarakat dan TV dapat menjadi candu.2 TV membujuk kita untuk
mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi. TV memperlihatkan
bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang bagaimana kita
1
Ashadi Siregar; Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat Radio,LP3Y 2001, hal 12
2
Morissan,M.A; Jurnalistik Televisi mutakhir, Ramdina Prakarsa 2004, hal 1
1
2
ingin menjalani hidup ini. Singkatnya, TV mampu memasuki relung-relung
kehidupan kita lebih dari yang lain.
Dalam perekonomian yang sehat, stasiun TV dapat menjadi tambang emas
bagi pemiliknya, namun dalam perekonomian yang lemah stasiun TV hanya akan
menghabiskan dana pemiliknya. Menjalankan stasiun TV memerlukan imajinasi
dan gairah, karenanya para pengelola TV haruslah terdiri dari orang-orang yang
kaya gagasan dan penuh energi. Selain itu TV menggunakan gelombang udara
publik, sehingga TV mempunyai tanggung jawab kepada pemirsanya melebihi
bisnis lainnya dalam masyarakat.
Di Indonesia, televisi merupakan medium terfavorit bagi para pemasang
iklan, dan karena mampu menarik investor untuk membangun industri televisi
kalau sebelum tahun 1998 jumlah stasiun televisi swasta hanya ada enam maka
sejak tahun 2000 jumlah televisi swasta telah menjadi 11.3
Media televisi
merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya
manusia. Gerakan reformasi Indonesia tahun 1998 telah memicu perkembangan
industri televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi
juga semakin bertambah.
Namun demikian, perlu diakui bahwa perhatian dan sesitivitas dari
masyarakat terhadap program televisi kadang-kadang menjadi berlebihan.
Ditengah upaya pencarian format yang dilakukan oleh berbagai stasiun penyiaran,
reaksi berlebihan yang diberikan oleh sejumlah sumber nilai dari berbagai institusi
sosial di Indonesia dapat mentebabkan kita kehilangan pegangan yang semestinya.
3
Morissan,M.A; Jurnalistik Televisi mutakhir, Ramdina Prakarsa 2004, hal 3
3
Sebab, antara nilai sosial, selera pribadi, dan nilai-nilai yang lainnya bisa saja
saling bertindihan.
Nilai sosial adakalanya bersifat relatif dan memiliki konteks lokalitas.
Oleh karena itu, penilaian terhadap mata acara televisi perlu dicermati sama
halnya seperti mencermati isi program itu sendiri.
Televisi sudah masuk ke dalam masyarakat Indonesia sejak tahun 1962
tetapi selama seperempat abad, hanya ada media televisi yang bersifat tunggal dan
monopolistis milik pemerintah. Dinamika siaran media pemerintah yang seperti
itu tidak dapat dijadikan acuan untuk melihat reaksi media dengan masyarakat.
Keberadaan media semacam itu tidak tergantung dari khalayaknya.
Berbeda halnya dengan televisi swasta. Dengan munculnya stasiun penyiaran
televisi swasta, dinamika programming yang sesungguhnya barulah berlangsung,
yaitu sebagai hasil stasiun penyiaran – khalayak penonton – pemasang iklan.
Interaksi segitiga inilah yang menjadi dasar dari seluruh programming.4
Di dalam stasiun televisi, program menjadi sebuah nyawa hidupnya.
Karena dengan programlah televisi dapat memberikan informasi dan hibuaran
kepada audience atau khlayak luas.
Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien
tertarik untuk mengikuti siaran. Arti program siaran itu sendiri adalah segala hal
yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.5
4
5
Ashadi Siregar; Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat Radio,LP3Y 2001, hal 5
Morissan,M.A.; Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi”, Ramdina Prakarsa,
2005.hal 97
4
Program dapat disamakan atau Dianalogikan dengan produk atau barang
(goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini
audien dan pemasang iklan.
Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga
mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia
penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton
yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar
atau penonton.6
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja
bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik
dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan
peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun televisi dituntut untuk memiliki
kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.
Dari sekian banyak jenis program, talk show/ entertaiment talk show
menjadi suatu daya tarik tersendiri. Di stasiun-stasiun TV baik swasta ataupun
lokal program jenis ini banyak ditayangkan ataupun diproduksi.
Pengertian dasar dari Talk Show adalah program wicara di televisi, atau
bisa kita sebut The Talk Program, meliputi banyak format, antara lain, vox pop,
kuis, interview, (wawancara) baik di dalam studio maupun diluar studio dan
6
Ibid
5
diskusi panel di televisi.7 Sedangkan pengertian Entertainment Talk Show adalah
sebuah acara talk show yang diselingi dengan hiburan (entertaint).8
Sekarang ini semakin banyak program talk show ataupun entertaiment talk
show di televisi. Semuanya dengan gaya yang berbeda-beda. Yang menjadikan
suatu ciri khas yang dapat dilihat oleh masyarakat. Jenis-jenis acara talk
show/entertaiment talk show yang ada di televisi nasional antara lain : Empat
Mata di Trans 7, Dorce Show di Trans Tv, Kick Andy di Metro Tv, Ceriwis di
Trans Tv, Om Farhan di Anteve, Hallo Polisi di Indosiar, MTV Zipper di Global
Tv, dan lain-lain.
Namun suatu acara talk show/entertaiment talk show tidak akan berjalan
lancar tanpa peran serta para crew atau kerabat kerja. Semua kerabat kerja sangat
mempengaruhi dalam proses syuting suatu acara, jika salah satu kerabat kerja
tidak melakukan kerjanya dengan maksimal maka suatu acara tidak akan berjalan
dengan maksimal pula. Biasanya suatu program terdiri dari beberapa kerabat
kerja, antara lain: penanggung jawab acara, produser, assistan produser, pengarah
acara, tim kreatif, audioman, lighting, cameraman, dan lain-lain
Tim kreatif / penulis naskah artistik memegang peranan penting dalam
suatu program acara. Tugasnya antara lain membuat naskah dan rundown untuk
setiap mata acara siaran dalam karya artistik. Selain itu tim kreatif juga memegang
peranan penting dalam membuat dan mengembangkan konsep suatu acara atau
7
8
Fred Wibowo; Teknik produksi program televisi, Pinus 2007, hal 67
Wawancara dengan Rhaditya Vikhantyassa (Dito) Tim Kreatif Global Tv tanggal 5 mei 2008
dan Produser RCTI Boim Lebon tanggal 27 mei 2008
6
program secara terperinci. Dan Tim kreatif pula yang membuat kreasi-kreasi baru
serta menciptakan keberagaman program acara di televisi9
Dalam penulisan ini penulis memilih peran Tim Kreatif dalam proses
syuting acara Talk Show MTV Zipper untuk menjadi sumber yang menarik untuk
dikaji dalam penulisan ilmiah ini. karena pada dasarnya yang dimaksud peran
adalah fungsi atau kegunaan. Menurut Budiono, MA dalam bukunya kamus
lengkap bahasa Indonesia peran adalah suatu yang menjadi bagian atau yang
memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa.
Oleh karena itu tim kreatif memiliki fungsi yang sangat penting didalam
produksi atau jalannya suatu acara (program). Terlebih program yang diteliti ini
memiliki branding Mtv yang dimana sasaran audiencenya adalah anak muda dari
usia 15-30 tahun.10 Sehingga ini merupakan acara entertainment talk show
menarik ala Mtv. Selain alasan tersebut yang menjadi dasar ketertarikan penulis
untuk meneliti program Entertaiment Talk Show Mtv Zipper, terdapat alasan lain
mengapa penulis meneliti peran Tim kreatif pada program ini. Karena semua
program yang di produksi Mtv memiliki ciri khas yang berbeda dari semua
program acara yang ada di semua stasiun Tv, baik dari segi pengemasannya
maupun segi informasi dan hiburan yang disajikannya.11
Penulis memilih periode pada bulan Desember 2007 sampai Februari 2008
karena pada acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper terjadi perubahan konsep
durasi dari 60 menit menjadi 30 menit. Sehingga semua tim kreatif yang terlibat
harus mengubah format yang sudah ada dari struktur Rundown 60 menit yang
9
Wawancara dengan Rhaditya Vikhantyassa (Dito) Tim Kreatif Global TV tanggal 5 mei 2008
Company profile Mtv Zipper
11
Wawancara dengan Producer Mtv ZipperAnissa Tisnadisastra tanggal 24 Juni 2008
10
7
berisikan 5 segmen menjadi 4 segmen untuk 30 menit. Selain itu perubahan juga
terjadi pada konsep script dan time code untuk acara tersebut. Sehingga ini
menjadi sangat menarik bagi penulis untuk memilih penelitian pada periode
tersebut.
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas dan didorong oleh keinginan
untuk memperdalam pengetahuan mengenai peran tim kreatif dalam proses
produksi acara talk show Mtv Zipper sebagai judul dalam penelitian ini. Karena
sehubungan dengan peranan besar yang dilakukan oleh tim kreatif dalam acara
tersebut.
1.2. Pokok Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah
bagaimana peran tim kreatif dalam proses produksi acara talk show Mtv Zipper
periode Desember 2007 - Februari 2008.
1.3. Tujuan Penelitian
Sementara itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran tim kreatif
dalam proses produksi acara entertaiment talk show Mtv Zipper periode
Desember 2007 – Februari 2008.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Akademis
Secara akademis bagi
diharapkan,
dapat
Fakultas Ilmu Komunikasi
bermanfaat
hasil penelitian ini
dalam memberikan sumbangan pemikiran di
8
bidang studi broadcasting khususnya mengenai peran tim kreatif dalam proses
produksi suatu tayangan khususnya acara talk show/entertaiment talk show.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat
serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi diperpustakaan.
1.4.2
Signifikansi Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan dan bahan masukan yang berarti khususnya kepada pihak yang
memproduksi acara Mtv Zipper PT. Global Informasi Bermutu agar terus menerus
dapat memberikan sajian tontonan yang lebih bermanfaat, mendidik, informatif
dan menghibur masyarakat.
9
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1.
Komunikasi Massa
2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa
Menurut Hovland, Janis & Kelley. Komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang
lainnya (khalayak).12
Pengertian dari komunikasi massa menurut Bittner dalam bukunya Mass
Communication: An Introuction (1980). Bahwa komunikasi massa adalah pesanpesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. Definisi
ini memberikan batasan pada komponen-komponen dari komunikasi massa.
Komponen itu mencangkup adanya pesan-pesan, media massa (Koran, majalah,
TV, radio, film), dan khalayak.13
Sedangkan menurut Schramm (1954) ia bergerak dari model komunikasi
manusia yang sederhana menuju model yang lebih kompleks dengan memasukkan
akumulasi pengalaman dua orang yang berusaha berkomunikasi dan kemudian ke
model yang memasukkan komunikasi manusia dengan interaksi antar dua
individu. Model ini berhubungan dengan komunikasi sebagai interaksi antar
keduanya dalam penyandian, pengiriman, penyandian-balik (decoding), dan
12
Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D., dkk, Pengantar Ilmu Komunikasi, (pusat penerbitan Universitas
Terbuka) hal 1.10
13
Ibid
9
10
penerimaan sinyal. Di sini kita melihat umpan balik dan “lingkaran” yang
berkelanjutan dari informasi yang diketahui bersama14
Model Schramm
Pesan
Decoder
Decoder
Penerjemah
Penerjemah
Decoder
Encoder
Pesan
Gambar 1. Model Komunikasi Schram
2.1.2
Proses Komunikasi Massa
Proses komunikasi massa sebenarnya hampir sama dengan proses
komunikasi yang lainnya. Karena sama-sama memiliki unsur-unsur seperti
sumber (orang) baik itu komunikator maupun komunikan, bidang pengalaman,
pesan, saluran, gangguan dan hambatan, efek, konteks maupun umpan balik.
Tetapi dalam prosesnya komunikasi massa memerlukan adanya media
perantara, dan media tersebut adalah media massa. Proses komunikasi massa
14
Werner J. Severin – James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi (edisi kelima),Prenada Media,
Jakarta 2005 hal 66
11
melalui media adalah proses penyampaian pesan-pesan yang mengandung arti
lewat media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Kelima jenis
media massa ini dikenal sebagai the big five of mass media.15
2.1.3. Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki karakteristik, yaitu:16
1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditunjukkan ke khalayak
yang luas, heterogen, anonym, tersebar, serta tidak mengenal batas
geografis cultural.
Khalayak itu heterogen, maksudnya adalah masyarakat luas yang
bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan,
ataupun status sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu
dengan yang lainnya adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Diantara pembaca
Koran, pembaca majalah, pendengar radio, atau pemirsa televisi satu dengan yang
lain saling terpisah. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat
tinggal, golongan, dan batasan-batasan yang lainnya.
2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan
perorangan atau pribadi.
Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak
hanya untuk kepentingan pribadi atau perorangan. Bahwa kegiatan yang berkaitan
dengan operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang
terorganisai di dalam organisasi media.
15
Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D., dkk, Pengantar Ilmu Komunikasi, (pusat penerbitan Universitas
Terbuka), 2004
16
Ibid
12
3. Pola penyampaian pesan media massa
Pola ini berjalan sangat cepat dan mampu menjangkau khalayak luas,
bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun cultural. Karena
karakteristiknya yang demikian, media massa disebut sebagai massages multiplier
(memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau
khalayak luas).
4. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah
Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya
berlangsung secara tertunda. Di sini isi pesan diliputi dan diolah oleh sumber
yakni organisasi media cetak ataupun elektronika dan disebarkan secara
luaskepada khalayak.
5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana,
terjadwal, dan terorganisasi
Komunikator pada media bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian
kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan semata-mata identitas pribadi,
tetapi yang justru di tonjolkan adalah identitas organisasi atau kelompok.
6. Penyampaian pesan melalui media massa
Penyampaian pesan ini dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer.
Kita dapat mengetahui susunan acara setiap media. Karena itu bersifat terusmenerus setiap hari.
13
7. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa
Isi pesan yang disampaikan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan
manusia (sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat
informatif dan edukatif maupun hiburan.
2.1.4. Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa
Secara garis besar komunikasi massa memiliki dua tujuan atau fungsi
pokok : fungsi terhadap masyarakat (societal function) dan fungsi terhadap
individu (individual-function).17
Disamping itu, kedua fungsi komunikasi massa tersebut, satu dengan yang
lainnya saling melengkapi. Artinya, fungsi terhadap masyarakat tidak terlepas
sama sekali dengan fungsi terhadap individu-individu. Perbedaan yang nyata dari
kedua fungsi tersebut adalah pada sifatnya. Fungsi individu bersifat psikologis.
1. Fungsi terhadap masyarakat (societal-function):
1) Pengawasan Lingkungan, fungsi ini menunjuk pada upaya pengumpulan
dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di
dalam dan di luar lingkungan suatu masyarakat.
2) Korelasi antara bagian dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungan,
fungsi ini meliputi interpretasi terhadap informasi dan preskripsi (member
petunjuk atau alternatif) untuk mencapai konsensus dalam upaya
mencegah konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi,
karena adanya informasi tentang lingkungan tersebut.
17
Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D., dkk, Pengantar Ilmu Komunikasi, (pusat penerbitan Universitas
Terbuka), 2004 hal 7.22
14
3) Sosialisasi atau Pewarisan Nilai-nilai, fungsi ini menunjuk upaya
transmisi dan pendidikan nilai-nilai serta norma-norma dari suatu generasi
kepada generasi berikutnya atau dari suatu kelompok masyarakat terhadap
para anggota kelompoknya yang baru.
4) Hiburan, fungsi ini menunjukan pada upaya-upaya komunikatif yang
bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas.
2. Fungsi terhadap individu (individual-fnction):
1) Pengawasan atau pencarian informasi, segala informasi yang menyangkut
kehidupan manusia selalu dilaporkan oleh media massa.
2) Mengembangkan
(mengeksplorasi)
Konsep
Diri,
setiap
segala
informasi
individu
yang
akan
mencari
berhubungan
dengan
pekerjaannya atau profesi yang disandangnya.
3) Fasilitas dalam Hubungan Sosial, media massa selalu membantu kita
dalam pergaulan sosial. Karena media massa selalu menyediakan topiktopik yang dapat menjadi pembicaraan yang hangat dalam setiap pergaulan
kita dengan orang-orang lain.
4) Substitusi dalam Hubungan Sosial, dalam pergaulan kita dengan individu
yang lainnya akan terlibat secara psikologis dengan hubungan akrab
tersebut. Sering kali kita menyadari telah melakukan kesalahan dan merasa
benar dalam hubungan tersebut. Aspek-aspek psikologis dalam hubungna
sosial ini sering kita dapatkan atau temui dalam isi pesan media massa.
5) Membantu Melegakan Emosi, dari berbagai media massa yang ada
umumnya telah membantu kita dalam mencapai suasana menyenangkan,
15
member hiburan, melepaskan emosi, atau membuat kita tertawa dan
bergembira.
6) Sarana Pelarian dari Ketegangan dan Keterasingan, dalam menghadapi
aktivitas kita sehari-hari sering kali kita stress (tegang). Dalam kondisi ini
kita akan mencari tempat pelarian dari rasa tegang dan terasing ini
kemudian kita akan membaca Koran, majalah, mendengar musik di radio
atau menonton televisi. Dengan demikian kita akan dapat melupakan
segala ketegangan dan keterasingan tersebut.
7) Sebagai Bagian dari Kehidupan Rutin atau Ritualisasi. Dalam kehidupan
kita media massa telah menjadi suatu bagian dalam kehidupan rutin kita
sehari-hari. Seperti membaca Koran di pagi hari, menonton televisi da
mendengarkan musik di radio.
2.1.5. Media Komunkasi Massa
Dalam komunikasi massa media dibutuhkan sebagai alat perantara antara
komunikan dan komunikator. Media komunikasi terdiri dari media cetak dan
media elektronik. Media cetak dapat berbentuk surat kabar, majalah, tabloid, dan
lain-lain. Sedangkan media elektronik terdiri dari Radio dan Televisi.
2.2. Televisi Sebagai Media Massa
2.2.1. Pengertian Televisi
Teknologi Tv terlahir karena adanya perkembangan teknologi dalam
mengirim suara dan gambar. bermula dengan ditemukannya electrisce telescope
16
sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari Berlin, Paul Nipkow, untuk
mengirim gambar melalui udaradari satu tempat ke tempat lain. Hal ini terjadi
antara tahun 1883-1884. Prestasi Paul Nipkow ini menjadikan ia diakui sebagai
“Bapak Televisi”.18
Sekarang, setelah masa lebih dari 100 tahun, media televisi telah
berkembang dengan sangat pesat, dan bahkan telah menggeser media massa
lainnya dalam hal keunggulannya.19 Siaran televisi adalah pemancaran sinyal
listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk melalui
pendekatan system lensa dan suara.20 Pancaran sinyal ini diterima oleh antena
televisi untuk kemudian diubah kembali menjadi gambar dan suara.21 Untuk
menyelenggarakan siaran televisi maka diperlukan tiga komponen yang disebut
trilogi televisi yaitu studio dengan berbagai sarana penunjangnya, pemancar atau
transmisi dan pesawat penerima yaitu televisi.22
2.2.2. Karakteristik Media Televisi
Media massa televisi meskipun sama dengan radio dan film sebagai media
massa elektronik, tetapi mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, untuk itulah
dalam menyampaikan pesan-pesannya juga mempunyai kekhususan. Media cetak
18
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa. 2004
Ibid hal 2-3
20
Ibid
21
Ibid
22
J.B. Wahyudi, Jurnalistik Televisi, Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI, Penerbit Alumni,
Bandung, 1985
19
17
dapat dibaca kapan saja, tetapi untuk televisi dan radio hanya dapat dilihat sekilas
dan tidak dapat di ulang.23
Televisi dapat diartikan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak
dapat menguasai waktu. Artinya, siaran dari suatu media televisi dapat diterima
dimana saja dalam jangkauan pemancarnya (menguasai ruang), tetapi siarannya
tidak dapat dilihat kembali (tidak menguasai waktu).24
2.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi
Media massa televisi memiliki kelebihan dan juga kelemahan jika dilihat
dari sifat medianya, yaitu:25
Jenis Media
Cetak
Audio (Radio)
Audiovisual (Televisi)
23
Sifat
Dapat dibaca, di mana, dan kapan saja
Dapat dibaca berulang-ulang
Daya rangsangan rendah
Pengelolaan bisa mekanik, bisa elektris
Biaya relative rendah
Daya jangkauan terbatas
Dapat didengar bila siaran
Dapat didengar kembali bila diputar
kembali
Daya rangsangan rendah
Elektris
Relative murah
Daya jangkauan besar
Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
Dapat dilihat dan didengar kembali, bila
diputar kembali
Daya rangsang sangat tinggi
Elektris
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa 2004 hal 5
Ibid
25
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa. 2004 hal 5
24
18
Sangat mahal
Daya jangkau besar
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Media
Sedangkan menurut JB.Wahyudi dalam bukunya komunikasi jurnalistik
pengetahuan praktis kewartawanan, surat kabar, majalah, radio dan televisi.
Perbedaan antara tiga media massa (surat kabar, radio, televisi) sebagai berikut:26
Surat Kabar / Majalah
Tercetak
Menguasai waktu
Radio
Televisi
Dipancarkan
Dipancaarkan
Menguasai ruang, tidak Menguasai ruang, tidak
menguasai
waktu menguasai
waktu
(transitory)
(transitory)
Jangkauan relatip sempit Sangat luas
Sangat luas
Sasaran relatip kecil
Sangat besar
Sangat besar
Nilai aktualitas kurang
Nilai aktualitas sangat Nilai aktualitas sangat
tinggi
tinggi
Daya rangsang kurang
Daya rangsang kurang
Daya rangsang tinggi
Pembayaran
relatip Pembayaran
relatip Pembayaran relatip mahal
murah
murah
Tenaga kerja relatip kecil Tenaga kerja relatip Tenaga kerja relatip
banyak
banyak
Kekuatan dengan kata- Kekuatan
dengan Kekuatan dengan audio
kata
audio/suara
visual/suara dan gambar
Sifat imajinatif
Sifat Imajinatif
Sifat expressif
Distribusi melalui darat, Distribusi
melalui Distribusi
melalui
gelombang
laut dan udara
gelombang
elektromagnetik, kabel, elektromagnetik, kabel,
fiber optic
fiber optic
Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Media
Dari sifat-sifat yang dapat dilihat di atas, dapat disimpulkan bahwa televisi
mmiliki kelebihan. Antara lain:
26
Drs.JB.Wahyudi, komunikasi jurnalistik pengetahuan praktis kewartawanan, surat kabar,
majalah, radio dan televisi. Penerbit Alumni 1991 hal 50
19
1. Memiliki daya rangsangan yang tinggi. Sehingga televisi
lebih dapat mempengaruhi masyarakat dibandingkan media
yang lainnya.
2. Daya jangkauan besar (menguasai ruang). Sehingga siaran
melalui media televisi semua orang dapat melihat siaran
tersebut
Sedangkan kelemahannya ialah:
1. Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran (tidak menguasai waktu)
2. Dapat dilihat dan didengar kembali bila diputar kembali
3. Sangat mahal
2.2.4. Fungsi Media Televisi
Media televisi memang memegang peranan penting di dalam masyarakat.
Media televisi telah menggantikan peran sumber-sumber pendidikan konvensional
dan tradisional. Orangtua, pemuka agama, dan guru telah kehilangan peranannya
secara drastis. Sudah tidak asing lagi julukan bagi televisi sebagai surrogate
parent, substitute teacher. Waktu yang dihabiskan anak-anak bersama televisi di
berbagai keluarga bisa lebih banyak dibanding dengan orangtua, lebih-lebih
dengan guru, apalagi guru / pembimbing agama.27
Media memang diperlukan oleh masyarakat untuk memberikan berita,
informasi dan hiburan bagi audience atau masyarakat. Oleh karena itu media ini
memegang peranan yang sangat vital.
27
Ashadi Siregar; Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat Radio,LP3Y 2001 hal 2
20
2.2.5. Isi Siaran Televisi
Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan
visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat maka
suatu siaran televisi tidak dapat memuaskan semua lapisan masyarakat. Siaran
televisi dapat membuat kagum dan memukau penontonnya, tetapi sebaliknya,
siaran televisi dapat membuat jengkel dan rasa tidak puas penonton. Suatu
program acara itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat lainnya.28
Televisi memiliki berbagai macam jenis isi siaran. Sebagian besar isi
siaran televisi berisi tentang berita, informasi dan hiburan. Semua terbagi dalam
berbagai jenis program atau yang biasa di sebut genre.
2.3. Program Televisi
2.3.1. Pengertian Program Televisi
Program televisi adalah acara atau rencana.29 Program merupakan sebuah
nyawa dari stasiun televisi. Karena jika stasiun televisi tidak memiliki program
tidak akan dapat melakukan proses siaran. Karena tidak dapat menyajikan
program kepada audiencenya.
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja
bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik
dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan
28
29
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa. 2004 hal 8
Morissan,M.A.; Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi, Ramdina Prakarsa,
2005
21
peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun televisi dituntut untuk memiliki
kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.30
2.3.2. Jenis-jenis Program Televisi
Genre (jenis) program itu sendiri terbagi-bagi, antara lain:
Drama
Non Drama
News
-Komedi
-Musik
-Feature
-Tragedi
-Talk Show
-News
-Cinta
-Game Show
-Dokumenter
-Legenda
-Variety Show
-Horor
-Quiz
Dalam program sebagian besar dibagi menjadi dua jenis yaitu berita dan
non-berita. Yang dimaksud non-berita adalah semua jenis acara yang bersifat
hiburan baik itu dalam kategori drama ataupun non-drama. Sedangkan yang
termasuk dalam jenis berita ialah yang berhubungan dengan berita atau news.
2.3.3. Proses Pemprograman
Dalam stasiun televisi semua program yang ada terdiri dari in house
production (produksi sendiri) dan akusisi (membeli program). Perencanaan
program siaran secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana
mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu hingga setahun.
Bagian program bertanggung jawab untuk mendapatkan program serta
30
Ibid
22
menentukan waktu atau jam penayangan program. Pengelola program harus
memahami dan mematuhi segala ketentuan peraturan yang berlaku dalam
menjalankan tugasnya.31
Perencanaan program televisi diarahkan untuk dapat memilih (seleksi) dan
menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak mungkin
penonton dari jumlah audien yang ada (tersedia) saat itu.
Dalam merencanakan dan memilih program maka bagian program
biasanya akan berkonsultasi dengan bagian pemasaran (sales marketing). Hal ini
mutlak dilakukan karena bagian pemasaranlah yang akan memasarkan program
bersangkutan kepada para pemasang iklan. Dalam hal ini bagian program dan
bagian pemasaran harus bekerjasama dengan baik.
2.4. Proses Produksi Program
2.4.1. Proses Pra Produksi
Proses pra produksi merupakan tahapan perencanaan di dalam produksi
suatu
program
acara.
Proses
ini
dilkakukan
untuk
menciptakan
dan
mengembangkan konsep yang sudah ada agar dapat diaplikasikan menjadi sebuah
program yang nantinya akan dinikmati oleh para audience di rumah.
Bermula dari timbulnya sebuah gagasan atau sering disebut ide dan ide
atau gagasan ini menjadi tanggung jawab seorang Producer, tetapi tidak berarti
bahwa ide datangnya harus dari Producer tadi, dapat saja datangnya dari luar,
31
Morissan.; Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi, Ramdina Prakarsa, 2005
23
hanyatanggung jawab ide tadi diambil alih oleh Producer dari acara yang
bersangkutan.32
Dengan bertitik tolak dari gagasan tadi, Producer yang bersangkutan
mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan data-data yang
diperlukan untuk bahan pengembangan gagasan tadi, selanjutnya dengan data-data
dan fakta yang diperoleh Producer segera meminta kepada penulis naskah (script
writer) atau Tim kreatif segera merangkai berbagai data dan fakta tadi untuk
dikembangkan menjadi bentuk naskah, dengan format, durasi yang telah
ditentukan, demikian juga olahan dan gaya bahasanya disesuaikan dengan
khalayak sasarannya.33
Apabila naskah dinilai telah memenuhi syarat, maka Producer
menyelenggarakan planning meeting, dengan mengundang anggota kerabat kerja
inti (key member) yang terdiri dari Pengarah acara, Technical Director, Audio
Engineer, Lighting Engineering, Art Director.34
Di dalam planning meeting ini Producer melakukan pendekatan produksi
(production approach) tentang rencana produksinya dan semua anggota inti
memberikan berbagai masukan yang diperlukan sehingga akhirnya rencana
produksi tadi akan dapat direalisasikan atas kesempatan bersama.35
Selanjutnya Producer mempersiapkan berbagai hal yang bersifat
mendukung rencananya, seperti misalnya melakukan casting artis pendukungnya,
merencanakan anggaran yang diperlukan dan sebagainya. Sedang para anggota
32
Darwanto Sastro Subroto; Produksi acara televisi, penerbit duta wacana university press, 1994
hal 157
33
Ibid
34
Ibid
35
Ibid
24
inti dengan selesai planning meeting tadi berarti telah mempunyai bahan-bahan
sebagai rencana kerjanya, yang bersifat mendukung rencana produksi nantinya,
karena itu bersama kerabat kerjanya segera mempersiapkan yang berhubungan
dengan tugas dan tanggung jawabnya.36
2.4.2. Proses Produksi
Kemudian proses produksi. Yang dimaksud dengan proses produksi
adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif bagi radio dan
bentuk audio visual untuk televisi.37
Seperti yang kita ketahui bahwa pelaksanaan produksinya tergantung dari
tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh
karakter naskahnya, sebab seperti telah diuraikan di muka, naskah merupakan
hasil penuangan idea tau gagasan.38
Karakter produksi dibagi/ ditentukan menurut lokasinya:39
1. Produksi yang diselenggarakan sepeuhnya di dalam studio.
2. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio.
3. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio.
Sedang kamera yang digunakan dapat menggunakan kamera lebih dari
satu kamera atau hanya menggunakan satu kamera jinjing.
36
Ibid
Ibid
38
Ibid
39
Ibid
37
25
2.4.3. Proses Pasca Produksi
Pada tahap pasca produkis atau editing merupakan tahapan terakhir atau
tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap penyelesaian atau
penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita audititf maupun pita audio
visual, demikian pula untuk televisi apakah digunakan satu atau lebih
kameranya.40
Tahap penyelesaian meliputi:41
1. Melakukan editing baik suara atau gambar.
2. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualnya.
3. Pengisian narasi.
4. Pegisian sound efek dan ilustrasi.
5. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya, di dalam evaluasi ini dapat
saja hasil produksinya tadi dinyatakan layak siar, tetapi dapat pula masih
diberikan beberapa catatan misalnya, masalah ilustrasi, sound efek, editing
gambar dan sebagainya, sehingga masih harus dilakukan perbaikan.
2.5. Program Entertaiment Talk Show
2.5.1. Pengertian Dasar
Entertaiment Talk Show adalah sebuah program acara talk show yang diisi
atau diselingi oleh hiburan. Dimana didalam acara tersebut terdapat segmen yang
40
41
Ibid
Ibid
26
mengrahkan kita terhadap hiburannya, seperti musik, bintang tamu, parody
(gimmick) dan lain-lain.42
2.5.2. Ciri-ciri Entertaiment Talk Show
Entertaiment Talk Show memiliki ciri-ciri tertentu, diantaranya:43
1. Adanya suatu peramasalahan atau tema yang dibahas yang menjadi dasar
dari talk show tersebut.
2. Adanya elemen atau bagian yang menghibur. Seperti video klip, musik atau
band, set panggung yang menarik, parodi atau gimmick untuk membuat
audience merasa terhibur.
2.5.3. Daya Tarik/Nilai Jual Entertaiment Talk Show
Program ini memiliki daya tarik atau nilai jual yang berbeda sehinga
program acara ini dapat terus bersaing dengan program acara yang lainnya.
Daya tarik atau nilai jual acara entertainment talk show diantaranya:
1. Host/presenter atau pembawa acara, host menjadi titik fital suatu acara
entertainment talk show itu berhasil atau tidak. Karena hanya hostnya yang
dapat menyajikan suatu acara etertaiment talk show menjadi menarik dan
menghibur.
2. Bintang Tamu, di dalam program acara ini tim kreatif atau kerabat kerja
lainnya harus dapat menentukan bintang tamu yang menarik karena jika
bintang tamunya tidak menarik bagi audience maka mereka tidak akan mau
42
Wawancara dengan Rhaditya Vikhantyassa Tim Kreatif Produksi Global TV tanggal 5 mei 2008
dan Wawancara dengan Produser RCTI Boim Lebon pada tanggal 27 mei 2008
43
Ibid
27
menonton acara tersebut walaupun pembawa acaranya bagus. Sehingga
bintang tamu merupakan elemen yang tidak boleh dilupakan di dalam
program acara entertaimenttalk show.
3. Tema atau biasa disebut thematic, tim kreatif menentukan tema untuk acara
entertainment talk show yang sesuai dengan sasaran audiencenya. Apabila
sasaran audiencenya anak muda maka harus dibuat sedemikian rupa menarik
bagi anak muda. Sedangkan bila sasaran audiencenya orang tua maka harus
dibuat menjadi seperti selera orang tua.
4. Set Panggung, tim kreatif juga harus bisa menentukan set panggung yang
menarik pada saat prosese produksi, sehingga tidak membuat suasana
menjadi monoton atau bosan. Dan juga dapat menarik perhatian audience di
rumah.
5. Hiburan yang disediakan, hiburannya dapat berupa musik, video klip, band
pengiring, penampilan dari bintang tamu dan lain-lain.
2.5.4. Tata Laksana Produksi Program Entertaiment Talk Show
Pada tahap pelaksanaan produksi, produser menentukan topik atau
permasalahan diskusi dengan riset. Hasil riset yang memenuhi kriteria materi
produksi yang baik dipakai sebagai topik.44 Dengan riset pula produser
menentukan tokoh-tokoh yang akan diundang untuk produksi program
entertaiment talkshow.
44
Fred Wibowo; Teknik produksi program televisi, Pinus 2007, hal 84
28
Produksi program entertainment talk show ini biasanya juga menggunakan
sistem ad-lib.45 Presenter kemudian menyusun permasalahan pembicaraan
berdasarkan bahan yang di cari melalui buku-buku, surat kabar dan riset
masyarakat. Disiapkan pula pertanyaan-pertanyaan untuk nara sumber.
Pada hari penayangannya atau rekaman produksi tamu-tamu dibiasakan
dengan terlebih dahulu dengan suasana studio, setelah itu barulah produksi
dimulai.46 Untuk program entertaiment talk show interaktif, biasanya sudah hadir
penonton yang akan terlibat dalam program tersebut atau mungkin program
tersebut ditayangkan tanpa penonton di studio televisi, tetapi interaktif dengan
dilaksanakan melalui telepon.47
Semua pertanyaan dapat diberikan ketika acara sudah dimulai. Pertanyaan
demi pertanyaan dapat diajukan dengan tenang atau disela sedikit dengan humor
tanpa menyelewengkan permasalahan.48 Dalam hal ini, pewawancara tidak boleh
memberi komentar atau arahan pada jawaban atau penjelasan tokoh. Pewawancara
yang baik akan disiplin pada pertanyaan-pertanyaan saja. Dan pewawancara
biasanya menyediakan pertanyaan surprise baik bagi sang tokoh maupun bagi
penonton tanpa mempermalukan tokoh itu.49
Presenter/pewawancara harus tahu kapan harus memberi kesempatan
bertanya kepada penonton yang ada di studio televisi maupun penonton yang ada
45
Ibid
Ibid
47
Ibid
48
Opcit, hal 81
49
Ibid
46
29
di rumah. Pewawancara juga harus cekatan sekali mengambil alih pertanyaan
apabila pertanyaan interaktif dari penelpon mengalami gangguan atau terputus.50
Pewawancara juga harus piawai dalam menjaga suasana di studio agar
tetap terkendali, sebab apabila terjadi kekacauan atau tindak kekerasan di studio
televisi, akan sangat mempermalukan siapapun yang terlibat dalam program
tersebut. Pada akhirnya pewawancara/presenter menutup program dengan ucapan
terima kasih.51
2.5.5.Pengembangan Ide/Gagasan Program Entertaiment Talk Show
Program acara talk show di televisi menjadi sangat populer ketika Operah
Winfrey dan Larry King tampil sebagai presenter yang menabjukkan.52 Daya tarik
dari program talk show disamping topik dan tamu tokoh yang menarik, adalah
pertanyaan-pertanyaan cerdas dan humor dari presenter.53
Dalam program talk show banyak hal yang perlu dipersiapkan. Sense of
Humor memang bakat dan pembawaan, namun bukan berarti tidak bisa dipelajari.
Karena seorang presenter talk show yang baik adalah seorang yang tidak akan
pernah berhenti belajar dan berlatih. Program talk show saat ini tidak lepas dari
humor.54 Sebab kebanyakan talk show adalah hiburan.
50
Ibid
Ibid
52
Ibid
53
Fred Wibowo; Teknik produksi program televisi, Pinus 2007, hal 86
54
Ibid
51
30
2.6. Peran
Peran adalah suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan
yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa.55 Dalam hal ini Tim kreatif
menjadi suatu bagian di dalam bagian produksi. Dan di dalam terjadinya suatu
hal, Tim kreatif berperan dalam terjadinya atau terciptanya program-program baru
di stasiun Tv.
2.7. Tim Kreatif
2.7.1. Pengertian Dasar
Menurut Ir. Yul Andryono dan Erry Farid (Anto Lupus) seorang Executive
Produser dan Produser di RCTI tim kreatif adalah orang yang merancang dan
mempersiapkan bahan-bahan atau material untuk materi suatu produksi.56
Sedangkan menurut Boim Lebon seorang pengarang Novel “LUPUS” dan
juga merupakan salah seorang produser Di RCTI. Tim kreatif adalah sebagai
pencari bahan-bahan untuk produksi dan tim kreatif adalah seorang pencari ide
dan pembuat konsep dari sebuah acara dan tim kreatif juga bisa menjadi seorang
penulis script. Selain itu tim kreatif adalah sekolompok orang yang memikirkan,
menciptakan dan melahirkan sebuah program acara dan membuat acara yang
diciptakannya dapat berkembang.57
Sedangkan menurut Rhaditya Vikhantyassa seorang tim kreatif Global TV
yang menangani acara Mtv Zipper mengatakan Tim kreatif adalah suatu bagian di
55
Boediono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Karya Agung. Surabaya.
Wawancara dengan Bpk.Yul Andryono & Bpk. Erry Farid (Executive Produser & Produser di
RCTI) tanggal 7 Januari 2008
57
Wawancara dengan Bpk. Boim Lebon (pengarang novel LUPUS dan produser di RCTI) tanggal
27 mei 2008
56
31
produksi televisi yang bertugas untuk membuat sebuah konten atau isi program
secara kreatif.58 Menurutnya tim kreatif dapat juga disebut sebagai seorang
penulis naskah/script writer. Karena pada saat proses produksi Mtv Zipper selain
bertugas merancang dan mempersiapkan bahan-bahan atau materi produksi, tim
kreatif juga bertugas membuat dan menulis script atau naskah untuk presenter atau
yang sudah biasa disebut sebagai VJ (Video Jockey). 59
Pengertian dari seorang penulis naskah atau script writer itu sendiri adalah
seorang yang pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya
artistik.60 Penulis naskah atau script writer yang diperlukan adalah kemampuan
dalam menulis naskah drama dan non drama yang termasuk produksi non drama
seperti music, magazine show, talk show, variety show, repackaging, game show
dan quiz.61
2.7.2. Tugas atau Peran Tim Kreatif
Menurut Yul Andryono dan Erry Farid (Anto Lupus) tim kreatif
mempunyai peran untuk menjaga content program agar tetap sesuai dengan
rundown.62
Sedangkan menurut tim kreatif Mtv Zipper, Rhaditya Vikhantyassa. Selain
berperan sebagai script writer, tim kreatif juga berperan mengarahkan para
presenter atau VJ serta bintang tamu yang hadir pada saat acara itu berlangsung.63
58
Wawancara dengan team creative Mtv Zipper, Rhaditya Vikhantyassa tanggal 5 mei 2008
Ibid
60
Tommy Suprapto. Berkarier di Bidang Broadcasting; Media Presindo, Yogyakarta 2006 hal 66
61
Ibid
62
Wawancara dengan Bpk.Ir.Yul Andryono & Bpk. Erry Farid (Executive Produser & Produser di
RCTI) 7 Januari 2008
59
32
Tim kreatif merupakan suatu bagian yang penting di setiap stasiun televisi.
Karena semua program yang ada di setiap stasiun televisi konsep dasar dan
pengembangannya dilakukan oleh seorang tim kreatif.64
Tugas dasar yang perlu dilakukan oleh semua tim kreatif adalah menulis.
Selain itu seorang tim kreatif juga harus bisa mengembangkan sebuah ide menjadi
suatu karya yang menarik, yang dapat dikembangkan menjadi sebuah program.65
Walaupun bisa disebut sebagai seorang script writer. Ada hal yang
membedakan sedikit antara seorang tim kreatif dengan seorang script writer.
Seorang script writer hanya bertugas untuk menulis dan mengembangkan suatu
idea tau gagasan menjadi suatu karya yang nantinya dapat diaplikasikan menjadi
sebuah program. Tetapi script writer tidak dapat mengarahkan langsung elemenelemen yang terlibat langsung di dalam proses produksi.
Sedangkan, seorang tim kreatif selain menulis ia pun juga mendapatkan
tugas untuk mengarahkan elemen-elemen yang terlibat di dalam proses produksi
dari sewaktu proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi.66
Sebagai seorang tim kreatif atau penulis naskah harus memiliki
kemampuan mengubah ide ke dalam bentuk naskah yang merupakan hasil
imajinasi dari sebuah proses penginderaan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk
tulisan yang menarik dan memiliki makna baik untuk dirinya maupun orang
lain.67
63
Wawancara dengan team creative Mtv Zipper, Rhaditya Vikhantyassa tanggal 5 mei 2008
Ibid
65
Ibid
66
Ibid
67
Tommy Suprapto. Berkarier di Bidang Broadcasting; Media Presindo, Yogyakarta 2006 hal 6667
64
33
Karena fungsi dari script atau naskah itu sendiri adalah:68
1. Memberi kemudahan dalam perencanaan produksi.
2. Menjadi medium berpikir kreatif.
3. Menjadi sarana komunikasi seluruh kerabat kerja produksi.
4. Menjadi acuan penyusunan jadwal kegiatan.
5. Menjadi acuan materi yang akan di record baik dalam audio maupun
video.
Menurut saudara Boim Lebon Tim kreatif juga memiliki tugas khusus
selain membuat Rundown, script dan Time code. Yaitu tim kreatif melakukan
survey atau riset mengenai suatu acara yang sedang trend dan banyak digemari
oleh para pemirsa di rumah.
Tim kreatf meminta data dari divisi Research and Development sehingga
dapat menciptakan program-program acara yang beragam dan dapat menarik
audience di rumah.69
68
69
Ibid
Wawancara dengan Produser RCTI Boim Lebon pada tanggal 27 Mei 2008
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Sehubungan dengan pokok permasalahan penelitian ini, yaitu bagaimana
“Peran Tim kreatif dalam Proses Produksi Acara Talk Show Mtv Zipper di Global
Tv” periode Desember 2007 sampai Februari 2008, penulis menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus (Case Study) yang
bertujuan deskriptif (menggambarkan).
Menurut Kirk dan Miller (1986:9), peneliian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan yang dilakukan kepada manusia dalam kawasannya sendiri
danberhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.70
Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati (Bogdan dan Taylor, 1975:5).71
Menurut Lofland dan Lofland, sumber utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
70
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1989 hal
3 (dikutip dalam skripsi “Peranan Lembaga Ombudsman dalam Menilai Karya Foto Jurnalistik
pada Kasus Foto Jurnalistik pada kasus majalah Aceh vs Tabloid Modus )
71
Ibid
34
35
dan lain-lain.72 Selain itu, titik berat penilitian kualitatif diarahkan pada latar dan
individu secara holistic (utuh). Karenanya, penelitian ini tidak memperbolehkan
adanya hipotesis ataupun variabel, melainkan pengisolasian individu atau
organisasi harus dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan. 73
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (Case Study). Studi
kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak
mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan
menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu
program, organisasi, atau suatu peristiwa secara sistematis.
Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam
instrument pengumpulan data. Karena itu peneliti dapat menggunakan wawancara
mendalam, observasi partisan, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner (hasil survei),
rekaman, bukti-bukti fisik, dan lainnya74
Menurut Mulyana (2001:201) dalam studi kasus, peneliti berupaya secara
seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variable mengenai
suatu kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu,
72
Lofland, John, Lyn Lofland, Nalyzing Social Setting : A Guideto to Qualitative (Bervation and
Analisis), Belmont, California : Wadsworth Publishing Company, 1984, hal. 47
73
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualiatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001,
hal. 3
73
M.Hariwijaya,Metodologi dan Teknik Penulisan. Skripsi, Tesis dan Disertasi,Yogyakarta
eLMATERA Publishing hal 74
36
suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan uraian yang
lengkap dan mendalam mengenai subyek yang diteliti.75
Studi kasus mempunyai ciri-ciri:76
1. Partikularistik: artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa,
program atau fenomena tertentu.
2. Deskriptif: hasil metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti.
3. Heuristik: metode studi kasus membantu khalayak memahai apa yang
sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru, merupakan
tujuan dari studi kasus.
4. Induktif: studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian
menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori.
Data yang diperoleh hasil dari wawancara dengan Produser, Assistan
Produser dan Tim kreatif Divisi Produksi Mtv Zipper pada berlangsungnya proses
produksi tersebut diolah dan dianalisa secara mendalam sesuai dengan pokok
permasalahan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian katakata atau lampiran untuk dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa secara
deskriptif.
75
76
Ibid
Ibid
37
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam melakukan
penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut :
3.3.1
Data Primer
Mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara mendalam
mengenai peran Tim kreatif, informasi yang dimaksud adalah segala informasi
seperti dari langkah-langkah persiapan pra produksi sampai produksi ataupun
pasca produksi (episode Taping / tidak live) yang dilakukan oleh Tim Kreatif
serta melakukan pencatatan lapangan.
- Wawancara Mendalam
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara 2 (dua) orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang
lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan
tertentu. Maksud diadakannya wawancara menurut Lincon dan Guba
adalah mengkonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang
dialami di masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai
yang teah diharapkan untuk dialami pada massa yang akan datang,
memverifikasi,
mengubah
dan
memperluas
konstruksi
yang
dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.77
77
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001,
hal. 186
38
Bentuk wawancara yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini adalah wawancara berstruktur. Wawancara berstrutur adalah
wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan
jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis
kerja. Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan ketat.
Jenis ini dilakukan pada situasi jika sejumlah sampel yang representatif
ditanyai dengan pertanyaan yang sama dan hal ini penting sekali.
Semua aspek dipandang mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan. Jenis wawancara ini tampaknya
bersamaan dengan apa yang dinamakan wawancara baku terbuka
menurut patton seperti yang dijelaskan di atas.78
Format wawancara yang digunakan bisa bermacam-macam, dan
format itu dinamakan protocol wawancara. Protocol wawancara itu
dapat juga berbentuk terbuka. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun
sebelumnyadan didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian.
Pokok-pokok yang dijadikan dasar pertanyaan diatur secara sangat
terstruktur.
mengadakan
Keuntungan
pendalaman
wawancara
pertanyaan
terstruktur
yang
dapat
ialah
jarang
mengarahkan
terwawancara agar sampai berdusta.79
atau sering juga disebut dengan wawancara mendalam. Wawancara
berstruktur sebenarnya mirip dengan percakapan informal, hanya saja
78
79
Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung, hal 190
Ibid
39
wawancara ini bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi
dari semua responden, dan susunan kata dan urutannya disesuaikan
dengan ciri-ciri setiap responden.
Wawancara mendalam adalah metode penelitian dimana peneliti
melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus
menerus untuk menggali informasi dari informan. Karena wawancara
dilakukan lebih dari satu kali, maka disebut juga intensive interviews.
Biasanya metode ini menggunakan sampel terbatas, jika peneliti merasa
data yang dibutuhkan sudah cukup maka tidak perlu mencari informan
yang lain. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan
alasan detail dari jawaban informan yang antara lain mencangkup
opininya,
motivasinya,
nilai-nilai
ataupun
pengalaman-
pengalamannya.80
Dalam
pelaksanaanya,
metode
wawancara
mendalam
ini
membutuhkan waktu yang cukup lama agar diperoleh wawancara yang
mendalam. Bahkan tidak jarang digabung dengan metode observasi
partisipan. Wawancara mendalam dan observasi ini merupakan wujud
pendekatan konstruktivis, yaitu menganggap bahwa realitas ada dalam
pikiran subyek yang diteliti.81
80
M.Hariwijaya,Metodologi dan Teknik Penulisan. Skripsi, Tesis dan Disertasi,Yogyakarta
eLMATERA Publishing hal 73
81
Ibid
40
3.3.2
Data Sekunder
Adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses
penelitian, data sekunder ini dilakukan melalui studi kepustakaan untuk
mendapatkan informasi dari literatur-literatur yang berhubungan dengan
judul, seperti dokumen-dokumen, buku-buku, majalah dan catatan
perkuliahan.
3.4. Key Informan
Penentuan nara sumber dilakukan dengan memilih orang-orang yang
dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikansi dari
narasumber pada penelitian ini, yaitu :
1. Producer Mtv Zipper yakni saudari Anissa Tisnadisastra yang
bertanggung jawab penuh pada saat proses produksi acara
entertaiment talk show Mtv Zipper berlangsung.
2. Producer Assistant Mt Zipper yakni saudara Barimansyah yang
bertanggung jawab untuk membantu pekerjaaan produser dan selalu
berkordinasi dengan Tim kreatif pada saat produksi berlangsung.
3. Tim kreatif Mtv Zipper yakni saudara Rhaditya Vikhantyassa dan
saudari Indira Nova Natasha. Dimana mereka berdua merupakan
informan yang berkompeten karena mendalami subjek yang diteliti
mengenai peran Tim kreatif pada proses produksi Mtv Zipper.
41
3.5. Definisi Konsep
Definisi konsep dalam penelitian ini adalah mengenai Peran Tim Kreatif
dalam proses produksi acara Talk Show Mtv Zipper di Global Tv periode
Desember 2007-Februari 2008. Adapun definisi konsepnya sebagai berikut :
1. Peran adalah fungsi atau kegunaan. Menurut Budiono, MA dalam bukunya
kamus lengkap bahasa Indonesia peran adalah suatu yang menjadi bagian
atau yang memegang pimpinan yang terutama dalam terjadinya hal atau
peristiwa.
2. Tim Kreatif adalah orang yang merancang dan mempersiapkan bahan-bahan
atau material untuk materi suatu produksi dan bertanggung jawab dalam
membuat konsep dan mengenmbangkan suatu program acara.
3. Proses Produksi adalah suatu proses membuat suatu acara dari mulai tahap
pra produksi dan produksi sampai pada tahap pasca produksi.
4. Acara Talk Show Mtv Zipper adalah suatu acara entertaiment talk show
yang membahas segala sesuatu mengenai anak muda.
3.6. Fokus Penelitian
Untuk memperjelas arah penelitian dari peran Tim Kreatif dalam proses
produksi acara Talk Show Mtv Zipper di Global TV periode Desember 2007Februari 2008, maka fokus penelitian didasarkan pada peranan Team Kreatif
didalam proses produksi yang terbagi dalam tiga tahap yaitu:
42
1. Pra Produksi.
Proses pra produksi dilakukan untuk menyiapkan seluruh materi
untuk keperluan atau kepentingan produksi. Dari penyiapan materi
sampai pengembangan konsep program.
2. Produksi.
Proses produksi adalah proses upaya merubah bentuk naskah
menjadi bentuk auditif bagi radio dan bentuk audio visual untuk
televisi.
3. Pasca Produksi.
Pada tahap pasca produkis atau editing merupakan tahapan terakhir
atau tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap
penyelesaian atau penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita
audititf maupun pita audio visual, demikian pula untuk televisi
apakah digunakan satu atau lebih kameranya..
3.7. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari dokumen dan melalui wawancara
mendalam diolah atau dianalisa dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Data
yang diperoleh dalam penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk katakata, kalimat-kalimat, dan narasi-narasi.82
82
Rachmat Kriyantono; Riset Komunikasi; Jakarta, Kencana Prenada Media Group 2006 hal 39
43
Setelah dilakukan wawancara menggunakan alat perekam, data
yang diperoleh kemudian di catat ke dalam suatu catatan atau transkip
wawancara.83
Analisa deskriptif ini memaparkan dan menjelaskan secara rinci
mengenai peranan Tim Kreatif pada proses produksi acara talk show Mtv
Zipper di Global Tv periode Desember 2007-Februari 2008 dan
menjelaskan juga mengenai peranan-peranan lain yang dilakukan oleh tim
kreatif dengan pendekatan kualitatif yang diaksanakan.
83
Ibid hal 105
44
BAB IV
ANALISA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
4.1
Gambaran Umum Global TV (PT.Global Informasi Bermutu).
PT. Global Informasi Bermutu didirikan pada tanggal 22 Maret 1999,
sebagai stasiun televisi swasta dengan pangsa pasar anak muda dan mulai
mengudara di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2002. Memulai kegiatan sebagai
broadcaster dari program musik Mtv selama 24 jam nonstop dengan jangkauan
area di Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.
Mulai 15 januari 2005 Global Tv menambah jangkauan siarannya di 18
kota besar, yaitu Makassar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak,
Samarinda, Banjarmasin, Pekan Baru, Bandar Lampung, Jambi dan Jayapura.
Visi dari Global Tv adalah sebagai satu-satunya media televisi yang
menjadi sumber inspirasi, informasi dan hiburan bagi anak muda dan mengerti
serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa dan sekaligus menjadi media
terefektif bagi agencies dan pemasang iklan khususnya produk anak muda.
Dan memiliki misi sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan
proses kreatif anak muda Indonesia dengan memadukan tatanan perkembangan
informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya Indonesia melalui
tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan
yang sesuai dengan generasi anak muda sebagai segmen utama pemirsa.
44
45
4.1.1 Tim Kreatif
Tim kreatif adalah tim yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
suatu program. Karena sebuah acara itu dikatakan bagus atau tidaknya,
menarik atau tidaknya itu semua bergantung kepada tim kreatif dalam
mengembang konsep-konsep yang sudah ada. Sejauh ini tim kreatif sangat
dibutuhkan di stasiun tv. Karena suatu proses produksi tidak akan berjalan
lancar jika tidak ada tim kreatif di dalamnya. Bisa dibilang tim kreatif
merupakan bagian yang sangat vital di stasiun tv.
Di bagian produksi Global tv banyak sekali Tim kreatif yang ada. Semua
terlibat dalam berbagai macam acara yang ada antara lain Mtv Ampuh, Mtv
What’s Up, Mtv Total Request (perubahan dari Mtv Zipper), Monday
Soundsation, Happy Show, Aku Perempuan, dan masih banyak lagi.
Sebagian Tim kreatif yang terlibat di dalam proses produksi acara Mtv di
Global Tv adalah:
1.
Rhaditya Vikhantyassa
2.
Astria
3.
Andri Raditya
4.
A.Leowardi
5.
Indira Nova Natassa
Dari kelima orang tim kreatif yang bersangkutan dalam proses kreatif acara
Mtv, yang terlibat dalam produksi acara entertaiment talk show Mtv Zipper adalah
saudara Rhaditya Vikhantyassa dan saudari Indira Nova Natassa. Oleh karena itu
peran mereka berdua sangat besar dalam terciptanya proses kreatif dalam acara
46
tersebut. Untuk itu dapat digambarkan melalui struktur tim produksi dengan siapa
dan dibawah siapa Tim kreatif berkoordinasi:
PRODUCTION MANAGER
PRODUCTION
ADMIN
VIDEO PROGRAMMING
HEAD CREATIVE
EXECUTIVE PRODUCER
PRODUCER
TEAM CREATIVE
PRODUCER
ASSISTANT
Gambar 2.Struktur Organisasi Tim Produksi.
4.2
Gambaran Umum Tayangan Entertaiment Talk show “MTV Zipper”.
4.2.1 Profil Tayangan Mtv Zipper.84
Mtv Zipper merupakan peleburan dari Mtv Global Room dengan Mtv
Lokal Abiees regular. Arti dari pemilihan judul itu sendiri zipper secara harfiah
adalah sebuah retsleting yang berguna untuk membuka dan menutup suatu bagian.
Tetapi secara filosofi Mtv zipper itu sendiri berarti sebuah program yang
bertujuan untuk membuka informasi dan membungkus wacana untuk anak
nongkrong Mtv sehingga dapat membuka pikiran mereka.
84
Company Profile Mtv Zipper
47
Elemen mengundang artis dan nara sumber yang menjadi kekuatan dasar
Mtv Global Room tetap dipertahankan. Bintang tamu yang datang dapat berasal
dari kalangan musisi, praktisi perfilman Indonesia, bahkan bila memungkinkan
artis internasional. Sedangkan tamu lain yang datang dapat berasal dari praktisi
remaja, komunitas remaja dll.
Mtv Zipper juga akan tetap menampilkan tips-tips jitu yang seru ala Mtv.
Tips Ini akan disampaikan oleh VJ dengan gimmick, wadrobe, dan property yang
mendukung sehingga terlihat lebih lucu dan bersemangat. Video klip yang
ditampilkan adalah video klip lokal dan asing dari berbagai macam genre musik
berdasarkan request anak nongkrong. Mtv Zipper juga menampilkan live perfume
artis dengan format unplugged yang juga bisa direquest oleh anak nongkrong.
Para guest yang hadir di Mtv Zipper juga akan ditantang melalui games
seru yang akan dipandu oleh VJ. Tantangan ini tidak boleh bocor ke bintang
tamunya (tentative, disesuaikan dengan tema).
Content program dibuat dengan gaya talk show anak nongkrong dengan
diselingi kuis untuk daya tarik pemirsa. Sedangkan tema yang dibahas adalah
berbagai masalah seputar kehidupan cowok yang ingin diketahui oleh cewek
(dilengkapi dengan VT liputan gaya MTV yang menunjang dan kehadiran nara
sumber yang ahli dibidang tema yang dibahas).
Setiap episodenya akan dibuat berbagai macam konsep seperti senin, rabu
dan jum’at untuk penampilan bintang tamu penyanyi, band atau bintang film.
Sedangkan untuk selasa dan kamis akan dibahas Life style, Hobby, musik dan
trend masa kini.
48
4.2.2 Target Audience
Target audience program acara Mtv Zipper, yaitu:85
a. Segmen
: A,B dan C
b. Umur
: 15 sampai 30
c. Jenis Kelamin
: Unisex tetapi lebih mengarah ke wanita
4.2.3
Rating
Rating mengenai program acara Mtv Zipper ini adalah :
Dari jumlah keseluruhan atau TVRnya ialah 0, 4 %
Sedangkan sharenya ialah 3.9
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Peran Tim Kreatif pada proses Pra Produksi
Pada dasarnya Tim kreatif bertugas membuat dan mengembangkan
konsep. Pada acara Mtv Zipper ini konsep dasar dari acara ini adalah
penggabungan dari dua buah program. Seperti yang dikatakan oleh Producer Mtv
Zipper saudari Anissa Tisnadisastra:86
“Konsep dari Mtv Zipper adalah penggabungan dari Mtv Global
Room dengan MtvLokal Abiess”
Sedangkan Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa menjelaskan:87
“Karena Mtv Zipper merupakan gabungan dari Mtv Global Room
dengan Mtv Lokal Abiees. Jadi di Mtv Global Room kita punya
talk show yang seperti itu, sementara itu di Mtv Lokal Abiees kita
bahas tema sambil gila-gilaan (lucu-lucuan) sambil memutar
playlist lagu lokal. Jadi seolah kita membungkus dua program itu.
85
Company Profile Mtv Zipper
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008
87
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008
86
49
Tapi secara konotatif sih makna Zipper (retsleting) lu bisa tahu
membuka tutup. Sehingga dapat mengemas dan membuka
informasi dan fakta-fakta yang harus di update”.
Saudari Anissa Tisnadisastra Producer acara Mtv Zipper juga
sedikit
menjelaskan mengenai konsep perpindahan Mtv ke Global Tv:88
“Karena Mtv di Global Tv baru ada tahun 2006. Diambil oleh
Global Tv yang tadinya Mtv berdiri sendiri tapi disiarkan di
Global Tv. Sekarang produksinya under Global Tv. Jadi
bergabung semuanya, pada saat pemboyongan Mtv Indonesia
tersebut ke Global Tv sudah ada program Mtv Global Room.
Kemudian dikembangkan menjadi program Mtv Zipper”.
Oleh karena itu pada proses pra produksi dalam pengembangan
konsepnya mereka mengembangkan dua konsep acara yang berbeda kemudian
dijadikan satu kesatuan dalam konsep entertaiment talk show Mtv Zipper. Karena
pada dasarnya acara ini merupakan sebuah acara entertaiment talk show yang
dijadikan sebagai ajang promosi album dan film.
Seperti yang dikatakan Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa:89
“Mtv Zipper sebenarnya adalah talk show informatif dan karena
Mtv sudah pasti memutarkan video clip. Jadi intinya Mtv Zipper
ini adalah media untuk promo album, promo film dan kita juga
buat tema. Basicly acara ini talk show dengan memutar video clip,
apa saja bisa kita bicarakan di sini. Kita bisa membuat tema dan
interview artis atau bintang tamu yang sedang launching album
atau launching film”.
88
89
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, 24 Juni 2008
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, 17 Juni 2008
50
Jadi pada proses pra produksi lebih ditekankan pada pembuatan
pertanyaan-pertanyaan dan tema yang akan diangkat pada proses produksi nanti.
Pada kesehariannya tugas tim kreatif adalah membuat script dan rundown yang
berguna sebagai alat penyampaian ide kreatif mereka.
Contoh script dan rundown yang dibuat oleh Tim kreatif:
SCRIPT HOST MTV ZIPPER
Prod. Date
Prod. Format
Duration
Theme/Guest Star
VJ
Producer
Asst. Producer
Creative Team
Internship Team
: 25 Februari 2008
: Live, Indoor
: 30 menit
: The Changcuters
: VJ Ben & VJ Mike
: Yosi Hendrawan Anissa Tisnadisastra
: Ichram &Yunita
: Rhaditya Vikhantyassa
: Arief Yuniaji
Segment I
BUMPER IN
-
Guest Star Perform Intro lagu.
-
VJ Opening program, announce guest star
-
Announce line interactive call: di 021-58-35-35-66 atau by email ke [email protected]
-
Tag to Video clip 1.
-
Video Clip 1 :
BUMPER OUT
Segment II
BUMPER IN
51
-
Opening
segment>>
tag
to
bintang
tamu
(The
Changchuters)
- Questions for The Changcuters:
ï‚· Hai apa kabar, kenalin para personilnya? Certain dong
gimana sih awalnya Changchuters terbentuk??Konsep dari
band kalian ini apa, apa memang konsepnya jadul??
ï‚· Ceritain dong albumnya?? Berapa lama pembuatannya??
Video klipnya keren, konsepnya apa terus yang buat siapa??
ï‚· Apakah album ini sudah cukup mewakili kalian dalam
bermusik??ada musisi-musisi lain nggak yang terlibat dalam
pembuatan album kalian ini??
TAG TO Bumper Out
BUMPER OUT
Segment III
BUMPER IN
-
VJ Opening Segment
Tag to Interactive call (request song)
INTERACTIVE CALLER : apa alasan kalian memberi nama
band kalian The Changcuters??ada artinya ngga??
- Video Klip 2: (Request By Interactive Call)
BUMPER OUT
Segment IV
BUMPER IN
VJ OPENING SEGMENT
ï‚· Kalian memberi sebutan untuk fans kalian Changcut
rangers??dapat ide dari mana ngasih sebutan seperti itu??
ï‚· Rencana kedepan kalian dalam menghadapi persaingan di
industri musik??
VJ Conclucion Program>> Tag to Performance The Changsuters??
# Performance The Changcuters
Credit Title
52
Rundown Program
MTV ZIPPER
Prod. Date
Duration
Prod. Situation
Episode
Theme/ Guest
VJ
Producer
: 25 Februari 2008
: 30'
: LIVE; 2 cam
: 14
: The Changcuters
: VJ Ben & VJ Mike
: Anissa Tisnadisastra & Yosi Hendrawan
Pt
No
I
1
OBB
Item
2
Opening Gimmick
Cast
Loc.
Audio
Dur.
VT
VT
VT
0:00:15
Guest
Set
Live
0:00:30
Opening Gimmick: BT Performs intro/ reff song #1
The Changcuters
VJ Ben & Vj Mike
3
VJ Opening program
VJ
Set
Live
0:01:30
VJ opening program + mention guest + chit-chat
w/ guest
4
Hooker
VJ
Set
Live
0:00:20
VJ mention e-mail & int.call>> bakal ngobrol lagi
w/ guest>> tag to Video Klip #1
5
Video Clip I
VT
VT
VT
0:03:30
6
Bumper Out
VT
VT
VT
0:00:05
TOT DUR PART I
0:04:00
Bumper In
VT
VT
VT
0:00:05
8
VJ opening segment
VJ
Set
Live
0:00:10
VJ Opening segment
VJ Ben & Vj Mike
9
VJ Chit-chat w/ guest
VJ, Guest
Set
Live
0:03:00
VJ Chit-chat with guest
The Changcuters
VT
VT
VT
TOT DUR PART II
0:00:05
0:03:20
COMM BREAK
0:04:00
11 Bumper in
VT
VT
VT
0:00:05
VJ, Caller,
Guest
Set
Live
0:02:00
Request by Interactive call
13 Video clip 2
VT
VT
VT
0:04:01
video clip #2 :
14 Bumper Out
VT
VT
VT
0:00:05
12 Request (int. call)
TOT DUR PART III
Nama Caller
video clip #2 :
0:06:11
COMM BREAK
IV
Video Clip #1 :
7
10 Bumper Out
III
Video Clip #1 :
Template
0:06:10
COMM BREAK
II
Remarks
0:04:00
15 Bumper In
VT
VT
VT
0:00:05
16 VJ Conclusion & Closing Program
VJ, Guest
Set
Live
0:01:00
VJ conclusion program >> tag to BT Performance
VJ Ben & Vj Mike
17 Performance Bintang Tamu & CT
Guest
Set
Live
0:01:00
Performance by guest: song #2 >> Credit Title roll
The Changcuters
TOT DUR PART IV
0:02:05
TOTAL DUR ALL PART
0:17:46
TOTAL COMM BREAK
0:12:00
TOTAL ALL DURATION
0:29:46
ket: Untuk lebih jelas dapat dilihat di lampiran.
Dalam kesehariannya Tim kreatif membuat dan menggunakan script host
karena script jenis tersebut yang akan dikoordinasikan kepada host atau VJ.
53
Seperti penjelasan dari kedua Tim kreatif Mtv Zipper saudara Rhaditya
Vikhantyassa dan saudari Indira Nova Natassa.90
Rhaditya Vikhantyassa:
“Biasanya kalau program baru kita membuat script dari episode 1
sampai 5, kita membuat script yang scriptif banget tapi kalau
host/VJ nya sudah terbiasa dan mengerti flow-flownya kita
ngasih pointing-pointingnya aja biar dia bisa improvisasi. Itu
kalau untuk Mtv!
Indira Nova Natassa:
“Intinya sih script yang digunakan adalah script host. Jadi apa
yang harus diomongin baik scriptif maupun sekedar guide lines
jadi kita bikinnya scriptnya script host. Bukan script yang cerita,
kecuali kalau ada acara yang ada story linesnya kita sebutkan
disitu. Tapi itupun hanya untuk guide linesnya saja, jadi ya sama
saja”.
Jadi dalam pembuatan script biasanya Tim kreatif hanya memberikan
pointing-pointingnya atau pun guide linesnya saja. Sehingga akan memberikan
kebebasan untuk host/VJ untuk melakukan improvisasi dalam proses produksinya.
Lalu Tim kreatif membuat segmentasi program acaranya dalam bentuk
rundown. Rundown digunakan sebagai alat berkoordinasi dalam proses produksi
sehingga semua tim yang terlibat dalam proses produksi harus mengikuti rundown
tersebut. Dan semua tim juga dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh Tim
kreatif pada proses produksi. Dalam rundown Tim kreatif harus bisa menentukan
segment mana saja yang dianggap penting tanpa mengacuhkan segment yang lain.
90
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa,
Selasa 17 Juni 2008
54
Dalam Mtv Zipper segment yang mereka anggap penting adalah segment
yang dimana terdapat opening atau pembuka dan segment-segment pembahasan.
Seperti yang dijelaskan oleh Tim kreatif Mtv Zipper:91
Indira Nova Natassa:
“Karena segment 1 itu opening, apapun yang ditaruh di opening
adanya gimmick-gimmick itu dianggap penting, karena banyak
catatan disitu. Kalau tidak sih segment 1 bukannya tidak lebih
penting dari yang lain, cuman segment-segment yang dimana
ada bintang tamunya, segment pembahasan lah! Segment
pembahasan lebih penting. Jadinya segment 2, 3 dan 4
dianggap penting. 5 dan 6 mungkin closing, interactive call
dan quiz semacam itulah”.
Rhaditya Vikhantyassa:
“Kalau bisa saya tambahkan minute by minutenya Mtv Zipper
paling tinggi itu segment 5 karena disitu ada interactive call.
Jadi banyak banget anak nongkrong yang ingin ngobrol sama
bintang tamu ataupun request lagu oleh karena itu makanya
jadilah Mtv Total Request sekarang”.
Rundown yang mereka buat terdiri dari 5 segment untuk 1 jam. Tetapi
ketika perubahan durasi terjadi di Mtv Zipper pada periode Februari, segment
yang tersedia hanya tinggal 4 untuk 30 menit. Perubahan yang terjadi memang
sangat berpengaruh besar. Bisa dibilang ini memberikan dampak yang sangat
signifikan. Begitupun dengan perubahan yang terjadi pada script. Isi dari script
menjadi lebih singkat, pertanyaan lebih ringkas dan tertuju langsung (to the
91
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa,
Selasa 17 Juni 2008
55
point). Script berisi juga guide lines apa yang harus dilakukan oleh host/VJ dalam
setiap segmentnya yang lebih singkat.
Seperti penjelasan yang diberikan oleh saudari Indira Nova Natassa:92
“Jadi kalau 1 jam 5 segment, 30 menit menjadi 4 segment itu
perubahannya besar sekali. Yang jelas karena durasi jadi
setengahnya, jadi dari segment 1 opening bintang tamu sudah
masuk disitu yang seharusnya bisa masuk di segment 2.
Terus segala sesuatunya harus mesti cepat dan scriptnya
harus lebih pack, kita tidak boleh berlama-lama dengan
durasi dan pertanyaan harus lebih singkat dan jawaban harus
lebih jelas. Otomatis segment untuk request kesempatannya
jadi berkurang, biasanya ada 2 segment sekarang kita hanya
bisa menyediakan 1 segment untuk request either itu e-mail
or Interactive call. Dan itu sangat signifikan, otomatis.
Dalam proses pra produksi juga dilakukan persiapan memilih bintang
tamu dan tema. Setiap bintang tamu yang dipilih harus melalui proses rapat atau
meeting dengan pihak-pihak yang terlibat, terlebih dengan produser. Setelah
producer setuju lalu dilaporkan kepada Executive Producer dan disetujui oleh
Manager Production jika sudah deal atau setuju maka akan diteruskan atau
dijalankan.
Bintang tamu dan tema yang dipilih adalah bintang tamu dan tema yang
sedang update. Dan terkadang bintang tamu juga dapat diundang yang
mempunyai hubungan dengan tema yang sedang dibahas, tidak harus selalu
bintang tamu yang sedang promo album atau film.
Sesuai yang dikemukakan oleh Tim kreatif Mtv Zipper:93
92
93
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa,
Selasa 17 Juni 2008
56
Rhaditya Vikhantyassa:
“Kalau bintang tamu itu dipilih berdasarkan apa yang sedang
update saat ini sedangkan tema dipilih kalau ada yang update
juga”
Indira Nova Natassa:
“Tergantung juga sih, bintang tamu juga berkaitan dengan
tema. Kalau acara seperti talk show atau acara musik juga
yang kita tentukan temanya, misalkan temanya “Broken
Heart”, yang pas untuk musik pada saat Monday Sound
Session kita juga pilih bintang tamu yang memiliki lagu
broken heart juga. Dan tergantung juga jenis acaranya, kalau
entertaiment ya pasti acara musik-musik seperti itu kita
sesuaikan dengan acara yang seperti apa. Dan pastinya
persiapanmemilih, kita pastinya meetinging dengan
Producer, dilaporkan ke Executive Producer dan disetujui
oleh Manager Production jika sudah deal maka akan
diteruskan atau dijalankan.
Sehingga dalam proses penentuan tema dan bintang tamu harus
direncanakan dengan sangat matang agar dapat dikembangkan secara kreatif oleh
Tim kreatif di dalam proses produksi acaranya tersebut.
Agar berkembangnya acara entertaiment talk show Mtv Zipper Tim
kreatif harus bisa membuat script yang mewakili ide kreatifnya yang berguna
untuk memberikan sentuhan-sentuhan kepada acara tersebut agar menjadi menarik
untuk ditonton audience atau anak nongkrong di rumah. Script berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan oleh VJ untuk bintang tamu atau
pembahasan mengenai tema untuk script edisi tematik.
Rhaditya Vikhantyassa:94
94
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Rhaditya Vikhantyassa, Selasa 17 Juni 2008
57
“Kita akan lihat bintang tamunya pada saat itu. Misalkan
Serius band launching album baru maka pertanyaannya
seputar Serius band dan album barunya tersebut. Kalau yang
kita omongkan seperti kemarin “Road to staying a live” kita
membicarakan tentang bahaya penyakit aids”.
Dalam proses menyiapkan materi untuk proses produksi, Tim kreatif
tidak bekerja sendiri. Para crew atau kerabat kerja yang terlibat semua saling
bekerja sama. Tetapi pada saat proses menyiapkan materi untuk syuting atau
produksi on-air lebih ditekankan pada Producer, Producer Assistant dan Tim
kreatif yang bertugas dalam program acara yang bersangkutan.
Seperti yang dijelaskan oleh Producer Assistant Mtv Zipper saudara
Barimansyah:95
“Dalam persiapan proses produksi, melibatkan semua elemen
di produksi. Mulai dari Executive Producer, Producer,
Producer Assistant dan semua crew yang ada. Tetapi lebih ke
Tim kreatif, Producer dan Producer Assistantnya sendiri”.
Dan saudara Barimansyah juga menjelaskan peran Tim kreatif lebih dalam
persiapan content dan pertanyaan yang akan diajukan:96
Producer Assistant Mtv Zipper saudara Brimansyah:
“Tim kreatif adalah tim yang memegang penuh tentang content
dari acara tersebut. Jadi Tim kreatif lebih menjaga isi dari
sebuah content acara mulai dari pertanyaan, pembahasan
hingga pengaturan sejauh mana pertanyaan yang diajukan
oleh VJ kepada bintang tamu tersebut”.
95
96
Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah, Senin 23 Juni 2008
Ibid
58
“Dan lebih menggali pertanyaan-pertanyaan yang nggak
biasa”.
Jadi bisa disimpulkan dalam mempersiapkan materi untuk proses pra
produksi, Tim kreatif tidak bekerja sendiri. Semua crew yang terlibat saling
membantu dan melengkapi satu sama lain. Tim kreatif memang harus selalu
berkoordinasi agar apapun yang dia inginkan dalam proses kreatif bisa terwujud di
dalam proses produksi. Karena dalam mengaplikasikan ide-ide kreatifnya tidak
mungkin dilakukannya sendiri baik itu dari hal yang terkecil sampai hal yang
besar sekalipun.
4.3.2 Peran Tim Kreatif pada Proses Produksi
Pada proses produksi acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper, peran
seorang Tim kreatif sangatlah berpengaruh. Pada dasarnya acara Entertaiment
Talk Show Mtv Zipper adalah acara yang mempunyai visi dan misi dalam
menyampaikan informasi dan juga dapat menghibur audience atau anak
nongkrong di rumah.
Anissa Tisnadisastra: :97
“Visi dan Misi memberikan informasi pastinya dan juga
memberikan hiburan ke anak nongkrong”.
“Karena kita bisa tahu yang menonton Mtv itu anak nongkrong
yang kebanyakan anak muda. Jadi mereka juga
menginginkan informasi yang ringan, gampang dicerna. Ini
talk show tapi talk show yang ringan yang penuh hiburan.
Kita memunculkan video clip juga, chit-chat VJ dengan artis
97
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisna disastra Selasa 24 Juni 2008
59
ringan dan nggak berat. Mudah-mudahan visi dan misinya
sampai ke anak nongkrong”.
Segala bentuk konsep yang sudah jadi pada proses pra produksi pada
dasarnya adalah ingin menyampaikan visi dan misi dari acara Mtv Zipper. Yaitu
sebagai Entertaiment Talk Show yang menghibur serta bermanfaat bagi
penontonnya di rumah.
Indira Nova Natassa:98
“Jadi sebenarnya kerangka pemikirannya berangkat dari
kenapa programnya harus ada dulu. Sehabis itu ada tujuannya
untuk apa otomatis itu visi dan misinya. Dan kenapa dipilih
karena programnya sudah jadi sehingga otomatis visi dan
misinya disetujui juga. Dan karena seperti tadi yang dibilang
anak muda butuh informasi yang update, jadi tujuannya Mtv
Zipper berhubungan untuk menyebarkan informasi makanya
kita pilih”.
Jadi proses produksi acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper lebih
ditekankan kepada proses penyampaain informasinya kepada audience di rumah.
Jadi proses pematangan konsep oleh Tim kreatif pada pra produksi akan
menentukan jalannya proses produksi yang bertujuan memberikan hiburan
sekaligus informasi yang bermanfaat bagi audience di rumah.
Dalam proses produksi acara Mtv Zipper berlangsung live on-air di
studio lantai 19 wisma Indovision. Dalam proses produksi acara ini memerlukan
setidaknya alat-alat berstandar broadcasting seperti switcher, mixer, boom mic,
VTR, Oap dan lain-lain untuk menunjang kelancaran proses ini.
98
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008
60
Setelah semua alat perlengkapan produksi tersebut sudah siap maka akan
dilakukan proses syuting Live On-Air. Pada 5 atau 10 menit sebelum acara
berlangsung ia melakukan briefing atau mendiskusikan dengan Prodcer dan
semua kerabat kerja yang terlibat serta mengkoordinasikan rundown yang telah ia
buat. Rundown harus diikuti dari awal sampai akhir agar program tersebut
berjalan lancar dan tidak berantakan.
Producer Assistant Mtv Zipper saudara Barimansyah menjelaskan pentingnya
Rundown:99
“Rundown itu harus diikuti dari awal sampai akhir. Karena
rundown tersebut adalah benag merah yang sudah dibuat dan
harus dilaksanakan dalam suatu program karena jika rundown
tidak diikuti flow dan benang merahnya akan merubah serta
membuat program itu berantakan”.
Dalam proses produksi Tim kreatif sepenuhnya bertugas di floor atau di
studio untuk bertugas mengarahkan VJ dan mengarahkan pengisi acara atau
bintang tamu. Tim kreatif bertanggung jawab besar terhadap apa saja yang akan
diucapkan atau ditanyakan kepada bintang tamu. Sehingga para host atau VJ serta
bintang tamu tidak keluar dari konsep kreatif yang telah dibuat oleh Tim kreatif.
Seperti penjelasan yang diutarakan oleh Producer dan Tim kreatif Mtv Zipper:100
Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisna disastra:
“Pada proses produksi dia lebih membriefing VJ dan artis
karena juga ada floor director maka ia juga bisa membrief
floor director”.
99
Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah, Senin 23 Juni 2008
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008
100
61
Gambar 3 dan 4 Situasi proses Produksi
Seperti pada gambar 3 dan 4 yaitu situasi proses produksi, biasanya
seorang Tim kreatif selalu bertugas di floor atau studio untuk mengarahkan semua
pengisi acara.
Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa:101
“Di proses produksi kita membrief pengisi acara, terutama host
tentang flow acaranya ini seperti apa. Dan kita selama
produksi standby di floor, karena segment by segment kita
harus membrief si pengisi acara”.
Posisi seorang Tim kreatif pada proses produksi berada dibelakang kedua
kamerwan. Ia bersebelahan dengan seorang Floor Director untuk mengarahkan
semua pengisi acara yang terlibat.
Tim kreatif Mtv Zipper saudara Rhaditya Vikhantyassa:102
“Seperti Floor Director juga harus bekerjasama dengan kita
untuk membrief VJ nya juga. Sehingga bisa tahu apa sih yang
kita inginkan di program itu”.
101
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa,
Selasa 17 Juni 2008
102
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa,
Selasa 17 Juni 2008
62
Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa:
“Iya, semua lini yang bersangkutan dan bertanggung jawab
dalam produksi baik yang berada di floor maupun panel harus
berkoordinasi juga sih, termasuk kepada Producer si
pemimpin program dan Floor Director yang standby di floor
juga dia harus tahu flow acaranya seperti apa, dan kita
maunya seperti apa. Dan untuk menjaga durasi juga. Dan
dengan Program Director ia harus tahu juga mengenai
bintang tamunya”.
Gambar 5 Tim kreatif mengarahkan Host atau
VJ pada saat proses produksi dalam episode
tematik.
Gambar 6 Tim kreatif mengarahkan VJ dan
bintang tamu (PADI) pada saat proses
produksi dalam episode PADI.
Pada gambar 5 dan 6 dapat menjelaskan bagaimana kinerja seorang Tim
kreatif pada saat proses produksi. Pada saat proses produksi seorang Tim kreatif
tidak bisa hanya berdiam diri saja, tetapi ia harus selalu mengawasi dan
63
mengarahkan segala bentuk pertanyaan atau perilaku Host/ VJ dalam
membawakan acaranya.
Selain itu tugas lain dari Tim kreatif adalah menentukan setting studio
agar sesuai dengan konsep kreatifnya. Sehingga dalam proses produksi terjadi
kesinambungan antara acara tersebut dengan tema yang sedang dibahas.
Seperti penjelasan yang diutarakan oleh Producer Mtv Zipper saudari Anissa
Tisna Disastra:103
“Karena di tim produksi kita tidak bisa menentukan apa-apa
sendiri. Kita memerlukan kerjasama tim either itu tema or
setting studio kita brainstorm rame-rame. Jadi jelas Tim
kreatif sangat ikut serta dalam pemilihan tema dan setting
studio”.
Dalam proses produksi Tim kreatif harus selalu berkoordinasi dengan
semua tim yang terlibat. Seorang Tim kreatif dalam proses ini selalu berada di
bawah garis koordinasi seorang Producer. Ia harus selalu menanyakan apa semua
ide kretifnya bisa diaplikasikan dalam proses produksi. Sehingga bisa
menghasilkan program yang menarik untuk disaksikan. Seperti yang dijelaskan
oleh semua nara sumber:104
Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisnadisastra:
“Tepatnya ia ada dibawah Producer. Jadi kalau ada sesuatu dia
akan menanyakan kepada producer maka ia akan bertanya
kepada saya. Misalnya “Mba kalau konsepnya seperti ini
gimana?” Kalau sudah saya acc maka dia akan
103
104
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra, 24 Juni 2008
Ibid
64
mengembangkannya lagi. Jadi Tim kreatif berada dibawah
koordinasi saya”.
Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa dan Saudara Rhaditya
Vikhantyassa:105
Indira Nova Natassa:
“Iya tadi sudah dijelaskan saat pertama proses produksi kita
briefing dengan Producer dan semua lini di produksi yang
terlibat serta apapun yang kita butuhkan secara kreatif”.
Rhaditya Vikhantyassa:
“Apapun yang kita butuhkan secara kreatif dari property
sampai lampu/lighting sekalipun!!”
Semua tim yang terlibat dalam proses produksi memang harus menjaga
koordinasi dengan baik pada saat produksi berlangsung. Seorang Tim kreatif yang
berada dibawah koordinasi seorang Producer memang harus selalu menanyakan
apakah konsep kreatifnya dapat digunakan pada proses produksi. Karena
Producer lebih mengetahui apa yang terbaik dan yang tidak baik bagi sebuah
program acara.
Indira Nova Natassa:
“ Property sudah ada bayangan di kita, sehingga kita juga bisa
menyampaikan apa sih yang kita (Tim Kreatif) inginkan dan
mengkoordinasikan dengan yang lainnya. Dan mereka (Tim
produksi) akan menyusunnya berdasarkan konsep yang sudah
ada”.
105
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa,
Selasa 17 Juni 2008
65
Producer Assisant Mtv Zipper saudara Barimansyah:106
“Iya dibawah Producer, lebih tepatnya bekerjasama”.
Selain harus selalu berkoordinasi dengan Producer, Tim kreatif dalam
tugasnya membrief atau mengarahkan para pengisi acara, ia dibantu atau
bekerjasama dengan seorang Floor Director. Tugas Floor Director di sini lebih
menjaga durasi agar sesuai dengan durasi yang telah tertera di Rundown. Selain
itu mereka berdua juga harus bekerjasama untuk mengatur blocking dari artis atau
bintang tamu yang datang di acara itu.
Penjelasan dari Producer Assistant Mtv Zipper saudara Barimansyah mengenai
kerjasama Tim kreatif dengan Floor Director:107
“Saat di floor, Floor Director sangat berperan dan diharuskan
bekerjasama dengan seorang Tim kreatif. Di situ tugas dari
seorang Floor Director lebih menjaga ke durasi, menjaga
content yang sudah dibawa oleh Tim kreatif dan juga ia harus
bekerjasama untuk mengatur blocking dari artis atau bintang
tamu yang datang di acara saat itu”.
Dalam menjalankan tugasnya Tim kratif haruslah teliti dalam
memperhatikan segala sesuatu yang ditanyakan atau diucapkan oleh host atau VJ
kepada bintang tamu atau audience di rumah. Sehingga semuanya dapat terkontrol
dengan baik dan terjadi kerjasama yang baik juga antara Tim kreatif dengan Host
atau VJ. Jika seorang Tim kreatif tidak jeli dan tidak bisa mengarahkan VJ maka
akan banyak terjadi kesalah pahaman atau disconnect dalam setiap kata-kata atau
pertanyaan yang diajukan. Selain memperhatikan kata-kata atau pertanyaan
106
107
Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah, 23 Juni 2008.
Ibid
66
kepada bintang tamu, Tim kreatif juga harus memperhatikan Tag Line suatu
produk apabila di dalam suatu episode terdapat blocking segment yang
mengharuskan VJ untuk mempromosikan produk tersebut. Karena ini adalah
acara Live on Air, jika Tim kreatif lupa dan terjadi kesalahan yang merugikan
konsumen yang telah melakukan blocking segment
itu tidak dapat diulang
kembali atau dilakukan proses editing sehingga akan sangat fatal. Seorang Tim
kreatif harus benar-benar memperhatikan dan bisa mengarahkan secara detail
setiap kata atau pertanyaan yang di keluarkan oleh host atau VJ.
Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisnadisastra menjelaskan:108
“Kalau ada blockingan dari sebuah produk. Itu harus detail
karena dia sudah membeli satu segment di hari itu dengan
harga tertentu. Berarti harus detail add lips dan build in
produknya apa saja. Kalau miss atau terlewatkan sedikit saja
kata-kata atau tag line dari produk tersebut oleh VJ itu sudah
sangat fatal karena acara ini live”.
Gambar 7 VJ sedang mendemostrasikan suatu
produk dalam episode tematik yang dimana
terdapat blocking segment dari produk MATEL
(Transformer).
Peran seorang Tim kreatif di dalam proses produksi sangat menentukan
kualitas acara tersebut. Bagus atau tidaknya, menarik atau tidaknya suatu program
di dalam proses produksi bergantung kepada seorang Tim kreatif yang harus dapat
108
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper, Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008.
67
mengaplikasikan ide-ide kreatifnya ke dalam acara tersebut sehingga dapat
dinikmati dengan baik oleh audience atau anak nongkrong di rumah.
4.3.3 Peran Tim Kreatif pada proses Pasca Produksi
Karena acara ini live striping setiap hari dari hsri senin sampai dengan
jum’at pada pukul 15.00. Sehingga kegiatan pasca produksi sangat jarang
dilakukan, tetapi proses pasca produksi (editing) dilakukan apabila ada konsep VT
di dalam acara tersebut.
Penjelasan dari nara sumber:
Producer Mtv Zipper Anissa Tisnadisastra:109
“Untuk pasca produksi, kebetulan ini acara live jadi tidak ada
pasca produksi seperti editing atau apa. Pasca produksi
dilakukan apabila ada VT, membuat konsep VT”.
Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa:110
“Pasca sih memang karena taping. Itu tergantung pada
konsepnya sendiri. Biasanya kalau pertama kali itu program
baru jadi biasanya kita ikut di editing tapi super visi
terakhirnya ada di Producer. Kita cukup melihat secara
content floownya seperti apa, sudah seperti yang kita mau apa
ngga, baru finalizingnya tetap ada di Producer”.
“Tadi seperti yang sudah dijelaskan sama saya dan Dito.
Biasanya, nggak program baru saja sih sebenarnya tapi ada
program yang lain. Misalnya kita mau ngedit VT, karena VT
itu dibuat kita harus membuat script dan story linesnya segala
macam. Jadi keinginan kita seperti apa, gimana flownya kita
harus ngecek apa seperti yang kita inginkan tidak. Intinya
109
110
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper, Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper, Indira Nova Natassa, Selasa 17 Juni 2008.
68
kalau kita butuhkan secara super visi ingin melihat VT di
program sampai nggak konsep kreatif kita, itu andilnya Tim
kreatif. Tetapi tetap finalizingnya ada di Producer dan yang
menjaga editannya Producer Assistant”.
VT digunakan untuk menjelaskan suatu konsep permasalahan yang
nantinya akan dibahas dalam acara tersebut. VT merupakan hasil liputan yang
didalamnya berisikan informasi yang berhubungan erat dengan tema atau bintang
tamu pada saat proses produksi.
Producer Assistant Mtv Zipper Barimansyah:111
“Tim kreatif juga memiliki andil. Tim kreatif itu memang di
awal sampai akhir acara mengikuti perjalanan dari sebuah
proses produksi. Justru Tim kreatif lebih berperan di awal
untuk mengembangkan isi dari acara yang akan
ditayangkan”.
Jadi peran seorang Tim kreatif pada proses pasca produksi tidaklah
terlalu banyak. Karena acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper ini ditayangkan
Live. Tetapi seorang Tim kreatif tetap memiliki andil di dalam perjalanan suatu
proses produksi suatu program acara. Dengan alasan tersebutlah maka Tim kreatif
sangat dibutuhkan, seperti yang dijelaskan oleh semua nara sumber mengenai
betapa pentingnya Tim kreatif di televisi.
Producer Mtv Zipper saudari Anissa Tisnadisastra:112
“Jelas dibutuhkan, sebenarnya kalau saya boleh cerita sedikit.
Mtv Indonesia yang lama kebetulan saya juga dari sana kita
as a Producer, as a kreatif, as a PA. Jadi saya sendiri
mengerjakan script dan hal-hal yang lain sendiri. Tapi di
111
112
Wawancara dengan Producer Assistant Mtv Zipper, Barimansyah,Senin 23 Juni 2008.
Wawancara dengan Producer Mtv Zipper, Anissa Tisnadisastra, Selasa 24 Juni 2008
69
sebuah stasiun televisi besar itu sudah jelas harus ada Tim
kreatif karena hal-hal yang harus dikerjakan lebih banyak.
Jadi Tim kreatif itu tim yang sangat dibutuhkan dalam
produksi televisi”.
“Di dalam sebuah program kita ingin membust progrsm
tersebut sekeren mungkin, seunik mungkin utuk mendapatkan
rating yang baik. Dan itu semu perlu Brainstorm, kalau saya
mikir dengan otak saya sendiri belum tentu terbuka. Kalau
saya membicarakannya misalkan dengan Arief. Tiba-tiba
Arief memberikan ide kita jadi terbuka. Menurut saya kenapa
mereka menjadi Tim kreatif karena pasti mereka mempunyai
ide-ide yang segar untuk sebuah acara”.
Tim kreatif Mtv Zipper saudari Indira Nova Natassa dan saudara Rhaditya
Vikhantyassa.113
Rhaditya Vikhantyassa:
“Iya, Mana mungkin nggak ada Tim kreatif!”
Indira Nova Natassa:
“Ya jelas! Tv itu isinya program, program itu yang membuat
dan mengembangkan konsepnya adalah Tim kreatif dari draft
kasar menjadi draft halus sampai disetujui itu ada peran Tim
kreatif di dalamnya. Dan dari penggarapan konsep jelaslah
sangat dibutuhkan Tim kreatif”.
Pada saat proses wawancara dengan kedua Tim kreatif Mtv Zipper,
mereka dengan sangat tegas dan jelas menjelaskan mengapa sebuah stasiun
113
Wawancara dengan Tim kreatif Mtv Zipper Indira Nova Natassa dan Rhaditya Vikhantyassa,
Selasa 17 Juni 2008
70
televisi harus memiliki Tim kreatif di dalamnya. Karena menurut mereka stasiun
Tv tidak ada yang tidak memiliki Tim kreatif di dalamnya.
Rhaditya Vikhantyassa:
“Tidak ada alasan lain! Itu sudah logika!”
Menyusul pernyataan Rhaditya Vikhantyassa seorang Tim kreatif Mtv
Zipper, yang mengatakan bahwa memang sudah logikanya Tim kreatif itu ada di
stasiun televisi untuk memberikan sebuah ide-ide segar dalam bentuk suatu
program yang nantinya program itu dapat dinikmati oleh semua audience di
rumah.
Indira Nova Natassa:
“Itu memang harus ada! Bahkan misalnya anda lihat ada
stasiun Tv yang nggak ada Tim kreatifnya sudah pasti
Producer terlibat di dalamnya. Proses kreatif harus ada
karena Tv itu media audio visual. Karena di sini pekerja seni
semua, jadi apapun yang berhubungan dengan seni ada
konsep kreaifnya!”
Menurut saudari Indira Nova Natassa, jika sebuah stasiun televisi tidak
mempunyai Tim kreatif, maka seorang Producer lah yang terlibat dalam proses
kreatifnya. Karena televisi merupakan media audio visual yang dapat
menggambarkan dengan jelas bentuk dari suatu pesan yang disampaikan melalui
sebuah program, jadi suatu pesan yang baik harus melalui proses kreatif yang
dilakukan oleh Tim kreatif.
71
Rhaditya Vikhantyassa:
“Tidak seperti Mtv jaman dulu. Dimana Tim kreatif, Producer
dan PA menjadi satu!”
Producer Assistant Mtv Zipper saudara Barimansyah:
“Sangat dibutuhkan!, karena Tim kreatif merupakan salah satu
yang sangat vital dalam sebuah stasiun Tv dalam membuat
program di dalam stasiun Tv”.
“Memang Tim kreatif itu sebuah Tim yang vital di sebuah
stasiun televisi, dan tidak akan berjalan suatu produksi kalau
tidak adanya Tim kreatif disitu”.
Intinya, seorang Tim kreatif itu sangat dibutuhkan di stasiun televisi,
untuk menciptakan keberagaman program di stasiun tv tersebut.
4.4 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada saat melakukan
wawancara di gedung Anex atau kantor PT.Global Informasi Bermutu. Lalu teori
Schram dimana menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi sebagai
interaksi antar keduanya (komunikator dan komunikan) dari informasi yang
diketahui besama. Ini dapat pula menggambarkan proses pola penyampaian pesan
dari seorang Tim kreatif terhadap kerabat kerja yang lain mengenai konsep
kreatifnya yang telah ia buat agar semua tim yang terlibat dapat mengerti apa
konsep kreatif yang diinginkan oleh Tim kreatif di dalam program tersebut.
Di dalam proses pra produksi. Pada tahapan ini merupakan proses awal
dari seluruh kegiatan yang akan datang, atau juga disebut sebagai tahap
perencanaan. Bermula dari timbulnya sebuah gagasan atau sering disebut sebagai
72
ide dan idea tau gagasan ini menjadi tanggung jawab seorang Producer, tetapi
tidak berarti bahwa ide datangnya harus dari produser tadi, dapat saja datangnya
dari luar, hanya tanggung jawab ide tadi diambil alih oleh Producer dari acara
yang bersangkutan.114
Ide atau gagasan selalu diberikan oleh Tim kreatif. Karena ia lah yang
bisa mengembangkan suatu gagasan atau ide baik itu idea tau gagasan dari dirinya
atau pun dari Producer dan tim yang lainnya. Di dalam proses ini Tim kreatif Mtv
Zipper lebih mempesiapkan content dari acara tersebut. Seperti hari ini temanya
seperti apa, propertynya gimana, bintang tamunya siapa, pertanyaan dan
pembahasannya kaya apa, rundown dan script seperti apa dan segala hal yang
berhubungan dengan konsep kreatif yang telah ia buat. Agar dapat diaplikasikan
menjadi suatu program yang menarik
Kemudian proses produksi. Yang dimaksud dengan proses produksi
adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk auditif bagi radio dan
bentuk audio visual untuk televisi.115
Seperti yang kita ketahui bahwa pelaksanaan produksinya tergantung dari
tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh
karakter naskahnya, sebab seperti telah diuraikan di muka, naskah merupakan
hasil penuangan idea tau gagasan.116
Karakter produksi dibagi/ ditentukan menurut lokasinya:
1. Produksi yang diselenggarakan sepeuhnya di dalam studio.
114
Darwanto Sastro Subroto; Produksi Acara Televisi. Penerbit Duta Wacan University Press.
1994. Hal 157
115
Opcit Hal 159
116
Ibid
73
2. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio.
3. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio.
Sedang kamera yang digunakan dapat menggunakan kamera lebih dari
satu kamera atau hanya menggunakan satu kamera jinjing.117
Dalam produksinya acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper dilakukan
sepenuhnya di dalam studio. Bertempat di lantai 19 gedung Wisma Indovision.
Proses produksi menggunakan dua kamera, satu kamera porta jib dan satu kamera
hand held seperti yang sudah di jelaskan di dalam power point konsep acara Mtv
Zipper.
Di dalam proses produksi tugas seorang Tim kreatif dapat dikaitkan
dengan teori model Schram yang dimana proses komunikasi yang diketahui
bersama. Dengan model ini pula dapat menggambarkan bagaimana proses
penyampaian pesan atau ide kreatif dari seorang Tim kreatif kepada semua tim
produksi yang terlibat. Seperti penyampaian pesannya kepada Producer,
penyampaian pesannya kepada Producer Assistant, penyampaian pesannya
kepada VJ dan kepada tim produksi yang lain. Jadi, apapun yang ia butuhkan
untuk mengaplikasikan konsep kreatifnya, maka ia akan menyampaikan pesan
atau ide kreatifnya untuk menunjang acara tersebut sehingga acaranya menjadi
menarik untuk ditonton atau disaksikan oleh audience atau anak nongkrong di
rumah.
Pada tahap pasca produkis atau editing merupakan tahapan terakhir atau
tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap penyelesaian atau
117
Ibid
74
penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita audititf maupun pita audio
visual, demikian pula untuk televisi apakah digunakan satu atau lebih
kameranya.118
Tahap penyelesaian meliputi:119
1. Melakukan editing baik suara atau gambar.
2. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualnya.
3. Pengisian narasi.
4. Pegisian sound efek dan ilustrasi.
5. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya, di dalam evaluasi ini dapat
saja hasil produksinya tadi dinyatakan layak siar, tetapi dapat pula masih
diberikan beberapa catatan misalnya, masalah ilustrasi, sound efek, editing
gambar dan sebagainya, sehingga masih harus dilakukan perbaikan.
Pada tahap terakhir ini, peran seorang Tim kreatif tidak terlalu signifiksn.
Karena acara Mtv Zipper dilakukan Live sehingga proses editing sangat jarang
dilakukan. Proses editing dilakukan apabila di dalam suatu episode terdapat suatu
konsep VT sehingga memerlukan peran Tim kreatif untuk membuat konsep VT
tersebut. Jadi, proses penyampaian pesan sesuai model Schram yang dilakukan
Tim kreatif pada saat pasca produksi adalah kepada seorang editor. Walaupun
sangat jarang dilakukan.
Dari pembahasan mengenai peran seorang Tim kreatif di dalam acara
Mtv Zipper dapat disimpulkan betapa pentingnya peran seorang Tim kreatif.
Karena Tim kreatif adalah orang yang berhubungan langsung dengan
118
119
Ibid
Ibid
75
perkembangan suatu program di televisi sehingga peran mereka sangat dibutuhkan
di stasiun televisi untuk menciptakan keanekaragaman program acara dengan daya
kreatifnya.
76
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan dari analisa data tadi, maka dapat disimpulkan bahwa peran
Tim kreatif di dalam proses Produksi (Pra produksi, Produksi, Pasca Produksi)
acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper sebagai berikut:
1. Proses Pra Produksi.
Di dalam proses ini Tim kreatif lebih berperan terhadap terciptanya konsep
suatu program dan ia juga harus dapat dapat memberikan gambaran mengenai
konsep program tersebut dan flow acaranya. Setelah konsep sudah tercipta,
dilanjutkan dengan membuat segmentasi acaranya berserta sequence guidenya.
Setelah hal tersebut dilakukannya, ia mendiskusikan semua konsep dan
sequence guide acaranya dengan Producer dan semua tim produksi yang terlibat.
Di dalam kesehariannya selain peran tersebut, Tim kreatif selalu membuat script
dan Rundown serta ia juga yang bertanggung jawab dala memilih tema dan setting
studio tiap harinya.
2. Proses Produksi.120
Di dalam proses ini Tim kreatif berperan dalam mengarahkan semua
elemen pengisi acara, baik itu Host atau VJ maupun bintang tamu yang hadir di
dalam acara tersebut. Ia juga harus mengarahkan flow acara ke semua tim
76
77
produksi yang terlibat. Di dalam tugasnya saat berada di floor, Tim kreatif selalu
dibantu oleh seorang Floor Director untuk menjaga durasi. Koordinasi saat proses
produksi harus dilakukan oleh Tim kreatif kepada semua tim produksi dan
tentunya dengan Producer, yang dimana Tim kreatif berada dibawah
koordinasinya. Selain harus mengembangkan konsep kreatifnya, ia juga harus
dapat mengkoordinasikan Rundown dan menentukan segmentasi yang penting di
dalam acara tersebut.
3. Proses Pasca Produksi.
Karena acara Entertaiment Talk Show Mtv Zipper adalah produksi acara
langsung atau Live. Maka proses pasca produksi atau editing sangat jarang
dilakukan. Kecuali apabila di dalam suatu episode terdapat VT liputan yang
berhubungan dengan tema atau bintang tamu yang dibahas, maka proses editing
dilakukan untuk menyempurnakan VT liputannya tersebut. Tim kreatif
bertanggung jawab terhadap konsep pembuatan VT, tetapi hasil akhir atau
finalizing ada pada Producer.
5.2
Saran
Dari penelitian ini maka hal yang dapat disarankan adalah agar Tim kreatif
dapat mengembangkan acaranya pada saat proses produksi sehingga dapat
membuat acaranya menjadi menarik untuk disaksikan oleh audience di rumah,
sehingga dapat memberikan rating yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit Karya Agung.
Surabaya.
Hariwijaya,M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan. Skripsi, Tesis dan
Disertasi. eLMATERA Publishing, Yogyakarta
K.Yin, Robert. Studi Kasus (desain dan metode), Terjemahan: M.Jauzi Mudzakir.
1996,PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Morissan. 2004. Jurnalistik Televisi mutakhir, Ramdina Prakarsa. Jakarta
-------------2005. Media penyiaran “strategi mengelola radio & Televisi”,
Ramdina Prakarsa, Jakarta
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan
Univ. Terbuka, Jakarta.
Severin, Werner J. Severin & James W. Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi
(edisi kelima),Prenada Media. Jakarta.
Siregar, Ashadi. 2001. Menyikap Media Penyiaran, membaca Televisi melihat
Radio,LP3Y. Yogyakarta.
Subroto, Darwanto Sastro. 1994. Produksi Acara Televisi. Penerbit Duta Wacan
University Press. Jakarta
Suprapto, Tommy. 2006. Berkarier di Bidang Broadcasting; Media Presindo,
Yogyakarta.
Wahyudi, J.B. 1985. Jurnalistik Televisi, Tentang dan Sekitar Siaran Berita TVRI,
Penerbit Alumni, Bandung.
Wahyudi, J.B. 1991. Jurnalistik. Pengetahuan Praktis tentang Kewartawanan,
Surat Kabar-Majalah, Radio & Televisi, Penerbit Alumni,
Bandung
Wibowo, Fred. 2007. Teknik produksi program televisi, Pinus Jakarta
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa, P.T Grasindo, Jakarta.
Sumber Lain :
1. Company Profile Mtv Zipper.
2. Materi Perkuliahan.
3. Wawancara berbagai nara sumber:
1) Yul Andryono (Executive Producer RCTI).
2) Erry Farid (Producer RCTI).
3) Boim Lebon (Producer RCTI dan pengarang novel LUPUS).
4) Annisa Tisnadisastra (Producer Global TV).
5) Barimansyah (Producer Assistant Global TV).
6) Rhaditya Vikhantyassa (Creative Team Global TV).
7) Indira Nova Natassa (Creative Team Global TV).
Download