BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Perkembangan jaman di era globalisasi sangat pesat. Banyak perubahan yang telah terjadi baik itu disengaja ataupun tidak. Selain itu globalisasi juga berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi seperti generasi anak muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi yang sudah biasa dengan hidup dengan cepat, dan masyarakat kota. Namun, ada juga masyakarat yang sulit untuk menerima atau bahkan menolak globalisasi. Masyarakat yang menolak adanya globalisasi cenderung masyakarat yang masih berdomilisi di daerah dan generasi tua yang masih memandang kebudayaan, adat dan istiadat mereka dengan tinggi. Globalisasi juga memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, seperti meningkatnya standar taraf hidup, mudahnya mendapatkan informasi, dan komunikasi yang semakin cepat dan mudah dengan berkembangannya teknologi dari jaman ke jaman. Tidak hanya memberikan dampak positif, jika dipandang dari sisi lain globalisasi juga memiliki dampak negatif seperti infomasi yang tidak terkendali dan budaya bangsa yang terkikis. Selain itu, globalisasi juga berpengaruh besar terhadap cara komunikasi baik secara individu, kelompok dan organisasi. Perkembangan jaman yang begitu pesat juga mengubah cara pandang masyarakat. Banyak penduduk dari berbagai daerah berdatangan ke ibukota untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang besar. Namun banyak juga penduduk daerah yang melakukan urbanisasi justru tidak mendapatkan pekerjaan yang layak. Penduduk yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota juga tidak memandang jenis kelamin, usia dan status sosial. Jenis kelamin, asal, kebudayaan, ras, etnis dan status sosial sudah bukan menjadi alasan seseorang terbatas untuk berkarya. Hal ini dapat dilihat dari perubahaan yang 1 2 ada pada saat ini, seseorang yang sukses dalam kariernya tidak terpatok dari fakor apapun. Hal ini juga terjadi pada karyawan Ekaloksari Plaza, karyawan yang ada dalam perusahaan ini tidak hanya berasal dari satu daerah melainkan dari beberapa daerah yang ada di Indonesia. Perbedaan daerah membuat mereka harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang sudah ada sebelumnya di Ekaloksari Plaza. Keberagaman budaya yang ada didalam perusahaan ini membuat seluruh karyawan harus bisa saling menghargai budaya satu sama lain. Budaya yang berbeda juga membuat setiap individu memiliki cara pandang yang berbeda. Cara pandang yang berbeda membuat setiap karyawan harus dapat menyatukan dan melakukan komunikasi yang baik dengan lebih memahami dan mengerti akan perbedaan budaya yang sudah melekat pada setiap karyawan. Cara setiap orang berkomunikasi sangat bergantung pada budayanya, bahasa, aturan dan norma masing-masing. Budaya memiliki tanggung jawab atas seluruh perilaku dan makna yang dimiliki setiap orang. Dengan adanya beberapa budaya seperti Sunda, Batak, Jawa, Tionghoa dan Betawi membuat para karyawan tidak mudah dalam melakukan kegiatan komunikasi. Proses komunikasi yang ada di dalam perusahaan ini juga memiliki hambatan tersendiri seperti terkadang nada bicara yang berbeda tiap budayanya, cara bersikap dan cara bekerja. Budaya batak biasanya menggunakan nada bicara yang tinggi dan sangat bertolak belakang dengan budaya Jawa yang biasanya terkesan lembut, budaya Tionghoa yang biasanya terkesan lebih cepat dan lebih emosional juga sangat bertolak belakang dengan budaya yang lainnya yang tidak mudah menerima hal tersebut. Para karyawan yang mempunyai perbedaan-perbedaan ini harus bisa diintegrasikan dan diadaptasikan dalam ruang lingkup kerja untuk menghasilkan hasil kerja yang baik seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Ekalokasari Plaza atau disingkat Elok Plaza adalah salah satu pusat perbelanjaan atau mal terkemuka di Kota Bogor. Ekalokasari Plaza adalah mal modern pertama di Bogor yang menargetkan segmen kelas menengah ke atas. Mal ini terdapat di kawasan Sukasari, Bogor Timur, Bogor. Di mal ini terdapat Toko Buku Gunung Agung, Ekalokasari 21, Foodmart, Matahari Department Store, Electronic City dan Ekalokasari Plaza merupakan salah 3 satu tempat yang nyaman untuk berkumpul dengan teman-teman dan keluarga. Mal ini bersebelahan dengan toko oleh-oleh khas Bogor Roti Unyil Venus yang berlokasi di Ruko V-Point Pajajaran. Ekalokasari Plaza terletak di Jalan Siliwangi, sekitar 3 km atau lima menit berkendara dari pintu Tol Jagorawi ke arah Tajur. Ekalokasari Plaza ini memang memilki tempat yang strategis sehingga memudahkan pengunjung dari berbagai dalam atau luar kota untuk pergi ke sini. Saat ini Ekalokasari Plaza sendiri sedang melakukan revonasi untuk memperunggul perusahaannya. Ekalokasari Plaza kini telah diambil oleh Lippo Group. Lippo Group adalah sebuah perusahaan besar di Indonesia yang didirikan oleh Mochtar Riandy. Grup ini memulai usaha dengan Bank Lippo yang telah berganti nama dan berubah posisi sahamnya menjadi Bank CIMB. Perusahaan ini kemudian mengembangkan diri di usaha properti yang kemudian berkembang di Indonesia, Cina dan beberapa negara lainnya. Selain di usaha properti juga melakukan pengembangan bisnis eceran, telekomunikasi, dan berbagai jenis usaha lainnya. Bergerak di bidang properti meliputi kota satelit, perumahan, kondominium, perkantoran kelas A, pusat industri, pusat belanja, hotel, golf dan rumah sakit. Selain di Indonesia juga memiliki properti sejenis di China dan Singapura. Di bisnis eceran menguasai beberapa usaha seperti Matahari Puta Prima meliputi Foodmart, Matahari Dept. Store dan Hypermart serta eceran di produk kesehatan dan kecantikan. Memiliki usaha di bidang media, telekomunikasi, teknologi informasi dan TV kabel. Jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, dan lainnya dengan fokus di Asia. Grup Lippo kini memiliki usaha di mancanegara dengan grup perusahaan di Indonesia di antaranya Rumah Sakit Siloam, sebuah jaringan rumah sakit di Indonesia Lippo Karawaci Lippo Village. Ekalokasari Plaza merupakan mal yang tergabung dalam LMIR Trust yang dikendalikan oleh management building yaitu PT Multi Nusantara Karya. Tugas utama dan yang terpenting dari PT Multi Nusantara Karya yaitu untuk mengelola seluruh operasional serta pergerakan mal itu sendiri yang pada dasarnya retail space yaitu menyewakan tempat kepada teenant untuk membuka tokonya di mall ini. PT Multi Nusantara Karya juga memiliki berbagai divisi seperti Leasing, Operation, Finance, dan Marketing 4 Communication untuk mengontrol berbagai kegiatan yang ada dalam Ekalokasari Plaza. Ekalokasari Plaza saat ini sedang dalam proses renovasi untuk menjadi mal lebih baik lagi dari terdahulu. Renovasi ini sudah dilakukan kurang lebih satu tahun dan sampai sekarang masih dalam proses pembangunan dan pengisi tenant-tenant yang masih kosong. Dalam mengurusi semua hal, tentunya setiap karyawan memiliki hak masing-masing dan tanggung jawab dalam tugasnya tanpa memadang jabatan dan latar belakang budaya. Setiap divisi memiliki manager untuk mengontrol kinerja para timnya. Setiap manager tentunya harus dapat berkomunikasi dengan baik terhadap seluruh tim dan diluar dari tim. Namun tidak hanya manager, seluruh karyawan harus dapat melakukan kegiatan komunikasi yang baik dengan perbedaan budaya yang ada baik itu budaya Tionghoa dan Batak yang lebih cenderung lebih cepat, budaya Jawa yang terkesan lebih lembut dan lebih pelan dalam melakukan pekerjaannya, budaya Betawi yang lebih memandang segala sesuatu lebih mudah, dan budaya Sunda yang lebih mengikuti alur keadaan. Budaya mempengaruhi orang yang berkomunikasi. Situasi ini tidak dapat dihindarkan, karena sebetulnya, setiap kali seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain mengandung potensi komunikasi antarbudaya. Hal ini dikarenakan setiap orang selalu berbeda dengan orang lain, sekecil apa pun perbedaan tersebut. Di Ekalokasari Plaza ini, Malls Director berasal dari Medan dengan budaya Tionghoa yang jelas berbeda dengan para karyawannya yang berbudaya Sunda. Hal ini membuat Malls Director dan para karyawan harus dapat melakukan kegiatan komunikasi dengan baik untuk menyelesaikan proses pembangunan Ekalokasari Plaza. Tidak hanya Malls Director, para staff dan jabatan lainnya juga memilki budaya yang berbeda-beda. Manager Divisi Leasing yang berlatarbelakang budaya Batak dan berasal dari Medan, sedangkan para timnya ada yang berasal dari suku Tionghoa, Jawa, Sunda, dan Batak. Mengingat pentingnya komunikasi antarbudaya yang baik dan lancar dengan berbagai budaya yang berbeda dalam karyawan Ekaloksari Plaza dalam proses pembangunan Ekaloksari Plaza, maka penulis memilih skripsi yang berjudul: “Analisis Komunikasi Antarbudaya di PT Multi 5 Nusantara Karya dalam Proses Perkembangan Pembangunan Ekalokasari Plaza” 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini akan mengacu pada: “Bagaimana komunikasi antarabudaya yang terjadi di PT Multi Nusantara Karya dalam proses perkembangan pembangunan Ekaloksari Plaza?” 1.3 Pertanyaan Penelitian Penelitian ini akan disertakan dengan beberapa pertanyaan, yaitu: 1. Bagaimana nilai-nilai budaya yang ada pada karyawan Ekalokasari Plaza? 2. Apa saja hambatan komunikasi antarbudaya yang ada dalam proses perkembangan pembangunan Ekalokasari Plaza? 3. Apa solusi yang efektif untuk hambatan komunikasi antarbudaya dalam proses pembangunan Ekalokasari Plaza? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui nilai-nilai budaya yang ada pada karyawan Ekalokasari Plaza. 2. Untuk mengetahui apa saja hambatan komunikasi antarbudaya yang ada dalam proses perkembangan pembangunan Ekalokasari Plaza. 3. Untuk mengetahui apa solusi yang efektif untuk hambatan komunikasi antarbudaya dalam proses pembangunan Ekalokasari Plaza. 1.4.2 Manfaat Penelitian 1.4.2.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai komunikasi antarbudaya yang terjadi didalam sebuah perusahaan dengan kebudayaan yang berbeda-beda namun mempunyai tujuan yang sama didalam sebuah perusahaan. 6 1.4.2.2 Manfaat Praktis 1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini Ekalokasari dapat lebih memahami dengan perbedaan budaya yang ada. 2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan tim kerja Ekaloksari Plaza dapat tetap kompak walaupun dengan keberagaman budaya yang ada. 1.4.2.3 Manfaat Umum Untuk masyarakat umum, diharapkan penelitian ini dapat memberikan penambahan wawasan mengenai sebuah perusahaan yang mampu mengelola sebuah komunikasi yang baik dengan keberagaman budaya yang berbedabeda. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I Pendahuluan Pada bab 1 ini akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat yang akan diperoleh dari karya tulus ini dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab 2 ini akan menjelaskan tentang teori-teori apa saja yang digunakan dan berkaitan dengan penulisan skripsi ini, baik itu teori khusus yang terkait dengan komunikasi antarbudaya atau pun teori umum. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan menjelaskan mengenai langkah-langkah untuk mendapatkan data inforrmasi dan menganalisis data untuk menguji hipotesis serta mendapatkan jawaban dari penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan menjelaskan tentang penyajian data penelitian, membahas mengenai data dan fakta-fakta yang telah dikumpulkan 7 peneliti sebelumnya serta merelavansikan dengan dasar teori-teori yang diuraikan pada bab sebelumnya. BAB V KESIMPILAN DAN SARAN Dalam bab 5 atau bab terakhir ini, penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan serta memberikan saran kepada para pembaca. 8