MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR TEKNIK Ganjil 2016 - 2017 Ir. Endi Sutikno, M.T. Asisten Studio Gambar Teknik dan Mesin Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bahasa Gambar Bahasa gambar telah ada sejak awal waktu. Bentuk tulisan yang paling awal adalah melalui bentuk gambar, misalnya hieroglyphics Mesir. Kemudian bentuk-bentuk ini disederhanakan dan menjadi simbol-simbol abstrak yang dipakai dalam tulisan kita hari ini. Sebuah gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak, tetapi metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar dari komunikasi ide-ide yang umum. Dalam dunia permesinan penemuan-penemuan baru dalam bidang permesinan seperti mesin-mesin otomatis mempermudah kerja manusia. Pada awalnya penemuan itu tercipta dalam pikiran ilmuwan yang ahli dalam bidang permesinan. Suatu mesin, struktur atau sistem baru harus ada dalam pemikiran insinyur atau pembuatan rencana sebelum bisa menjadi kenyataan. Konsep awal atau ide biasanya tertulis pada kertas atau sebagai suatu gambar pada layar komputer dan dikomunikasikan pada orang lain melalui bahasa gambar (graphic language) dalam bentuk sketsa-sketsa tangan. Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai “bahasa teknik” atau “bahasa untuk sarjana teknik”. Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun juga adalah bahasa teknik, oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup keterangan-keterangan dan pikiran-pikiran yang berlimpah. Hal ini hanya dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 1 dari penulis. Di lain pihak keterangan dan pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh pembaca yang terdidik. Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, perakitan dan sebagainya. Selain itu, gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berpikir untuk perencana. Oleh karena itu sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar, kekurangan cara penyampaian keinginan, maupun kekurangan cara menerangan yang sangat penting. Untuk itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu menuangkan ide-ide ciptaannya ke dalam gambar-gambar sketsa. Disamping itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu memberi contoh cara mengerjakan, langkah-langkah kerja atau proses pembuatan mesin kreasinya. 1.2. Dasar-Dasar Gambar Teknik 1.2.1. Alat-alat Gambar Dalam menggambar teknik, anda perlu mengenal jenis alat untuk menggambar beserta kegunaannya. Alat gambar merupakan salah satu hal yang berguna untuk memudahkan kita dalam menggambar, khususnya dalam bidang menggambar teknik. Alat-alat gambar mencakup atas kertas gambar, pensil gambar, penggaris, jangka dan sebagainya. Masing-masing alat memiliki kegunaan yang berbeda. 1.2.2. Kertas Gambar Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam-macam kertas gambar dipakai, seperti kertas gambar putih, kertas kalkir dan sebagainya. Masing-masing kertas memiliki karakter dan kegunaan yang berbeda Untuk gambar tata letak (perencanaan awal), biasanya dipakai kertas gambar putih yang permukaannya tidak berbulu atau kasar dan menggunakan Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 2 pensil. Sedang untuk gambar kerja yang biasanya dibutuhkan lebih dari satu (untuk diperbanyak untuk disebarkan kebengkel, arsip dsb.) Biasanya dipakai kertas kalkir. Sebab gambar diatas kertas kalkir ini dapat diperbanyak dengar cara cetak biru (blue print) atau dengan copy biasa. Jadi gambar yang dipakai dibengkel adalah gambar cetak birunya, sedang gambar asli (kalkir) disimpan sebagai arsip. Untuk gambar diatas kalkir ini biasanya digunakan tinta untuk mendapatkan hasil cetak biru (foto copy) yang baik. 1.2.3. Pensil Gambar Untuk gambar teknik kita memerlukan beberapa macam pensil. Karena pensil yang digunakan dalam gambar teknik memiliki karakteristik yasng berbeda seusai kegunaannya. Ketebalan dari masing-masing jenis pensil juga berbeda. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan. Golongan tersebut adalah keras (H), sedang (F) dan lunak (B). Golongan keras dari 9H sampai 4H, golongan sedang dari 3H sampai B dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. Sayang sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum di standarkan sepenuhnya., karena itu dianjurkan untuk menggunakan satu merk pensil saja agar lebih tepat derajat kekerasannya. Sekarang sudah banyak dipakai pensil yang diisi kembali (pensil mekanik). Isi dari pensil ini mempunyai tingkat kekerasan yang bermacammacam demikianjuga dengan ukuran diameter isinya dapat disesuaikan dengan ukuran tebal garis, sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9 mm dan kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H. Supaya hasil dari garis yang dibuat dengan pensil tersebut baik, maka pensil terhadap mistar harus mempunyai sudut 90 derajat, sedang kecondongan dari arah geraknya bersudut antara 80 -90 derajat. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 3 1.2.4. Pena Pena yang mempunyai ujung (mata pena) dengan macam-macam ukuran, seperti pensil mekanis disebut Rapido. Banyak keuntungan dari pena Rapido ini bila dibandingkan dengan pena tarik: 1. Tidak sering-sering mengisi tinta, sehingga dapat menghemat waktu 2. Tinta berada dalam tabung sehingga tidak mudah tumpah, pada pena tarik tinta berada pada mulut pena dan berhubungan langsung dengan udara luar, sehingga cepat kering dan mudah tumpah. 3. Tebal/ tipis nya garis sangat akurat, sebab ada macam-macam pilihan mata pena dengan ukuran tebal yang sudah tepat. Tidak perlu menyetel/ memeriksa tebal garis lagi Saat ini pena “tank” sudah ditinggalkan dan dipakai pena "rapido" Gambar 1.1 Pena Rapido 1.2.5. Kotak Jangka Dalam menggambar teknik ada perlengkapan yang sangat penting yakni kotak jangka. Kotak jangka yang sederhana harus berisi paling sedikit sebuah jangka besar yang mempunyai ujung yang dapat ditukar-tukar, yaitu ujung untuk potlot dan ujung untuk tinta, sebuah alat penyambung utnuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka pegas dan sebuah pena penggaris. Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan sebagainya. Konstruksi dari jangka pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 4 yang disambungkan antara satu dengan yang lain mempergunakan engsel. Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar menggambar lingkaran diameter 100 mm sampai 200 mm. Jangka menengah untuk 20 mm sampai 100 mm. Dan jangka kecil untuk 5 mm sampai 30 mm. Gambar 1.2 Jangka 1.2.6. Penggaris Penggaris merupakan salah satu alat untuk menggambar. Ada beberapa macam penggaris beserta kegunaannya masing-masing. Penggaris-T terdiri dari landasan (kepala) dan daun, sehingga membentuk huruf T, disebut pula penggarisT. Biasa digunakan untuk membuat garis horizontal yang panjang dengan menekankan landasannya pada tepi kiri papan gambar dan mengesemya ke atas dan ke bawah. Jenis lain dari penggaris-T adalah yang landasannya dua, satu landasan tetap dan yang lain dapat bergerak. Dengan mengatur sudut yang dikehendaki dari landasan yang dapat bergerak ini orang dapat membuat garis panjang yang tidak horizontal (miring). Untuk menarik garis dengan pensil tinta dipakai permukaan penggaris yang condong bukan yang tebal, lihat penampang dari penggaris. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 5 Bahan dari penggaris ini biasanya dibuat dari seluloid/ mika yang tahan terhadap perubahan cuaca yaitu panas dan dingin, selain itu juga transparan (tembus pandang). Untuk memeriksa kelurusan dari penggaris ini, diperlukan penggaris-T yang sudah diperiksa kelurusannya, kemudian permukaan yang dipakai untuk menggaris dari kedua penggaris-T itu dipertemukan diatas papan gambar bila benar-benar berimpit dan tidak ada yang renggang berarti penggarisT itu lurus. Gambar 1.3 Penggaris T 1.2.7. Mistar Segi Tiga Disamping mistar lurus yang biasa kita kenal, kita membutuhkan sepasang mistar segi tiga untuk membuat sudut istimewa dan untuk membuat garis sejajar, terutama bila kita tidak memiliki mesin gambar. Mistar segi tiga yang dipakai ada 2 (dua) buah, mistar yang pertama mempunyai sudut 45°, 90°, 45°, sedangkan yang lainnya mempunyai sudut 30°, 60° dan 90. 1.2.8. Mistar Ukur Mistar ukur mempunyai garis pembagi dalam mm dan inchi, dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak, seperti kayu yang tidak terpengaruh oleh kelembaban udara atau dari seluloid. Untuk memindahkan ukuran dengan baik dan tepat, ukuran pada mistar ukur harus sedekat mungkin dengan permukaan kertas. Jadi kecondongan dari mistar ukur sangat tajam. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 6 1.2.9. Busur derajat Busur derajat dibuat dari aluminium atau plastik. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180°. Dengan alat ini, kita bisa mengukur sudut dan membagi sudut. Gambar 1.4 Busur Derajat 1.2.10. Mal Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka, digunakan mal lengkung. Gambar 1.5 Penggaris Mal Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 7 Selain mal lengkung kita juga menggunakan sablon (mal bentuk). Sablon ada macam-macam, ada sablon untuk huruf, angka, lingkaran, segi empat, elips, lambang untuk tanda pengerjaan, untuk tanda las dan sebagainya Gambar 1.6 Penggaris Mal Bentuk 1.3. Standart ISO Gambar teknik merupakan salah satu wadah sebagai bahasa yang digunakan oleh engineer, maka dalam gambar teknik ada standar-standar menggambar paten yang harus dipatuhi agar gambar yang telah kita buat mampu dimengerti oleh engineer lainnya. 1.3.1. Garis Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 8 Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan tertentu. Macam-macam garis dan penggunaannya dijelaskan pada tabel 1.1 dibawah ini. Tabel 1.1 Macam-macam garis dan penggunaannya. (ISO. R 128) Jenis Garis Keterangan Penggunaan A Tebal kontinu. A1. Garis-garis nyata (gambar). A2. Garis-garis tepi. B1. B2. B3. B4. B5. B6. Garis berpotongan khayal. Garis-garis ukur. Garis-garis proyeksi/bantu. Garis-garis penunjuk. Garis-garis arsir. Garis-garis nyata dari penampang diputar ditempat. B7. Garis sumbu pendek. C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis. B Tipis kontinu. C. Tipis kontinu bebas. D. Tipis kontinu dengan sig-sig. D1. Sama dengan garis tipis kontinu bebas. E. Garis gores tebal. E1. Garis nyata terhalang. E2. Garis tepi terhalang. F. Garis gores tipis. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` F1. Garis nyata terhalang. F2. Garis tepi terhalang. 9 G. Garis bergores tipis. G1. Garis sumbu. G2. Garis simetri. G3. Lintasan. H. Garis bergores tebal. H1. Penunjukan permukaan yang harus mendapat penanganan khusus. Garis bergores ganda tipis. I1. Bagian yang berdampingan. I2. Batas-batas kedudukan benda tang bergerak. I3. Bentuk semula sebelum dibentuk. I4. Bagian benda yang berada didepan bidang potong. I. A. Garis-garis yang berimpit Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berimpit, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas berikut: 1. Garis benda yang lansung terlihat (garis tebal) 2. Garis yang tidak langsung terlihat (garis putus-putus) 3. Garis sumbu (garis strip titik) 4. Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis, jenis ) 1.3.2. Skala ISO DIS 5457 menentukan penggunaan kertas gambar dari seri A, yaitu seri A0-A4. Sebuah mesin atau komponennya mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada yang kecil dan ada yang besar. Oleh karena itu ukuran gambar harus diperkecil, tidak mungkin menggambar sebuah benda dalam kertas gambar dari ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya. Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari skala pengecilan. Ada tiga macam skala gambar, yaitu: Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 10 1. Skala pembesaran Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar daripada benda sebenarnya. 2. Skala penuh Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan benda sebenarnya. 3. Skala pengecilan Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih kecil dari benda sebenarnya. A. Penunjukan skala Skala diperinci sebagai berikut: x : 1 Skala pembesaran 1 : 1 Skala penuh 1 : x Skala pengecilan Tabel 1.2 Skala yang disarankan Skala pembesaran 50 : 1 20 : 1 10 : 1 5:1 2:1 Ukuran penuh 1:1 Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` Skala pengecilan 1:2 1 : 20 1 : 200 1: 2000 1:5 1 : 50 1 : 500 1 : 5000 1 : 10 1 : 100 1 : 1000 1 : 10000 11 1.3.3. Posisi dan Ukuran Kepala Gambar A. Kepala gambar Kepala gambar harus dibubuhkan pada lembaran kertas gambar untuk menunjukkan hal-hal berikut, yang diperlukan untuk penanganan gambar, atau secara umum menunjukkan isi gambar: 1. Nomor gambar 2. Judul gambar 3. Nama perusahaan 4. Tanda tangan petugas yang bertanggung jawab 5. Keterangan-keterangan gambar 6. Cara proyeksi , dsb B. Posisi kepala gambar Kepala gambar harus terletak dalam kertas gambar bagian sudut kanan bawah, untuk lembar kertas gambar dengan posisi horizontal, jenis X, atau posisi vertikal, jenis Y. Tabel 1.3 Penujukan Posisi Kepala Gambar Penunjukan A0-A3 A4 Posisi sisi horizontal Sisi panjang Sisi pendek Posisi kepala gambar Sudut Kanan Bawah Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` Jenis kertas gambar Jenis X Jenis Y 12 Letak khusus kertas gambar dan posisi kepala gambar dalam gambar teknik: Gambar 1.7 Posisi Kepala Gambar Pada Kertas Normal Gambar 1.8 Posisi Kepala Gambar Pada Kertas Khusus C. Ukuran Kepala Gambar Kepala gambar mempunyai panjang maksimum 180 mm. Tingginya tergantung dari kebutuhan. Contoh kepala gambar: Gambar 1.9 Contoh Kepala Gambar Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 13 1.4. Kontruksi-kontruksi dasar 1.4.1. Menggambar Segi Lima Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M. Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B. Buat busur yang sama dari titik A dan titik B. Perpotongan busur tersebut ditarik garis memotong lingkaran di titik C dan D serta melalui titik M. Kemudian buat busur yang sama pada titik M dan titik B. Perpotongan busur tersebut ditarik garis hingga memotong di titik E. Hubungkan garis dari titik E dan titik D. Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga memotong di titik F. Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan. Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan. Gambar 1.10 Gambar Segi Lima Beraturan 1.4.2. Menggambar Segi Enam Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M. Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 14 Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM memotong lingkaran. Hubungkan titik potong yang terdapat pada lingkaran tersebut sehingga tergambarlah segi enam beraturan. Gambar 1.11 Gambar Segi Enam Beraturan 1.4.3. Mengambar Segi Tujuh Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M. Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B. Buat busur yang sama dari titik B sepanjang BM memotong lingkaran di titik C dan D. Hubungkan titik potong C dan D memotong BM di titik E, maka CE merupakan sisi dari segi tujuh beraturan. Lingkarkan sisi CE pada keliling lingkaran sehingga tergambarlah segi tujuh beraturan Gambar 1.12 Gambar Segi Tujuh Beraturan Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 15 1.4.4. Segi Sembilan Beraturan Ditentukan lingkaran Tarik garis tengah AB dan bagilah AB menjadi 9 bagian sama panjang Tarik garis CD tegak lurus garis AB di tengah-tengah AB Perpanjang garis AB dan CD berturut-turut dengan BE dan DF = 1/9 AB Hubungkan DF hingga memotong lingkaran, maka garis dari titik potong lingkaran ke titik 3 merupakan sisi segi sembilan beraturan dan ukuran pada keliling lingkaran Gambar 1.13 Gambar Segi Sembilan Beraturan 1.4.5. Segi Sepuluh Beraturan Ditentukan lingkaran dengan pusat M Tarik garis tengah melalui titik M arah mendatar sehingga memotong lingkaran Buat garis tengah melalui titik M arah tegak sehingga memotong lingkaran Buat busur yang sama dari titik M dan titik Q, perpotongan busur tersebut ditarik memotong garis MQ di titik L dan D Lingkarkan dari titik L sepanjang LD ke arah MP hingga memotong di titik F Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 16 Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan, sedangkan MF merupakan sisi segi sepuluh Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan dan juga segi sepuluh beraturan Gambar 1.14 Gambar Segi Sepuluh Beraturan 1.4.6. Segi banyak teratur Cara membuat segi banyak teratur dengan jumlah sisi n, ditentukan oleh rumus berikut: 2(n-2)(90˚/n). Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 17 BAB II PROYEKSI BIDANG TIGA DIMENSI DAN BIDANG V 2.1. Proyeksi Eropa dan Amerika Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. 2.1.1. Proyeksi Eropa Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masingmasing pengarang buku yang menjadi referensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya. P.A Keterangan : P.Be P.Ka P.Ki P.A =Pandangan Atas P.Ki =Pandangan Kiri P.Ka =Pandangan Kanan P.Ba =Pandangan Bawah P.Be =Pandangan Belakang P.D P.Ba Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 18 Gambar 2.1 Proyeksi Eropa 2.1.2. Proyekai Amerika Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya. P.A Keterangan : P.Be P.Ka P.Ki P.A =Pandangan Atas P.Ki =Pandangan Kiri P.Ka =Pandangan Kanan P.Ba =Pandangan Bawah P.Be =Pandangan Belakang P.D P.Ba Gambar 2.2 Proyeksi Amerika Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 19 2.1.3. Simbol Proyeksi Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi sudut pertama). Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung. Gambar 2.3 Simbol Proyeksi Eropa Gambar 2.4 Simbol Proyeksi Amerika Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 20 2.2. Penggambaran Bidang V 2.2.1. Proyeksi 1 titik koordinat Cara membuat: 1. Gambarkan titik koordinat yang dimaksud a.Koordinat pd sb x b.Koordinat pd sb y c.Koordinat pd sb z 2. Gambarkan sebuah garis dari bidang V yang diketahui dengan sudut tertentu a.Koordinat pd sb x b.Koordinat pd sb y Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` c.Koordinat pd sb z 21 3. Gambarkan sebuah garis dari bidang V yang diketahui dengan sudut tertentu a.Koordinat pd sb x b.Koordinat pd sb y c.Koordinat pd sb z 4. Hubungkan garis-garis bidang V tersebut sehingga pada setiap bidang I,II,III terdapat garis bidang V a.Koordinat pd sb x b.Koordinat pd sb y Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` c.Koordinat pd sb z 22 3. Proyeksikan garis V1 dan V3 ke bidang II (dengan panjang V1 dan V3=r dan titik V1 pada sumbu x sebagai pusat jangka dan V3 pada sumbu z sebagai pusat jangka) sehingga garis proyeksi V1 dan V3 berpotongan. Dari perpotongan tersebut, tarik garis ke V2 pada sumbu x dan z sehingga membentuk bidang V tampak atas 4. Dari titik perpotongan tersebut, tarik garis tegak lurus dengan V2 sampai pada sumbu horizontal kemudian tarik garis tegak lurus dengan garis tersebut Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 23 5. Proyeksikan garis V1 pada sumbu y ke garis un kemudian tarik perpotongan garis tersebut dengan garis pada V2 Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 24 2.2.2. Memproyeksikan benda pada bidang V 1. Gambarkan benda pada bidang V tampak atas. Kemudian tarik garis tegak lurus dari tiap titik benda ke garis u1. Lalu Proyeksikan tiap titik pada u1 tersebut terhadap bidang V tampak samping 2. Tarik garis tegak lurus bidang V tampak samping untuk menggambar tinggi benda sehingga tampak benda tersebut dari samping. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 25 3. Proyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak samping ke bidang II tegak lurus dengan garis u1 atau sejajar dengan V2 kemudian proyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak atas ke bidang II, tegak lurus dengan V2 atau sejajar dengan u1 sehingga didapat titik perpotongannya dengan garis proyeksi pada poin atas dan hubungkan titiktitik perpotongan tersebut sehingga membentuk benda 3D 4. Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang II ke bidang I tegak lurus dengan sumbu x, kemudian proyeksikan tiap titik pada benda di bidang V tampak samping ke garis un tegak lurus dengan garis un atau sejajar garis u1. Proyeksikan tiap titik pada un tersebut ke sumbu y dengan O sebagai pusat, lalu proyeksikan tiap titik pada sumbu y tersebut sejajar dengan sumbu x ke bidang I sehingga didapat titik Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 26 perpotongannya dengan garis pada f dan hubungkan titik perpotongannya sehingga membentuk benda 3D 5. Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang II, tegak lurus sumbu z ke bidang III, kemudian Proyeksikan tiap titik pada benda 3D di bidang I ke sumbu y. Terakhir, proyeksikan tiap titik pada j tegak lurus sumbu y ke bidang III sehingga didapat titik perpotongannya dengan garis i, dan hubungkan titik perpotongannya hingga membentuk gambar 3D Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 27 Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 28 BAB III PERTEMBUSAN DAN PERBENTANGAN Pertembusan merupakan pertemuan oleh dua benda atau lebih, dimana ada salah satu benda yang menembus benda lain. Pertembusan tidak harus pertemuan dua benda, namun bisa juga pertemuan dengan bidang. Gambar 3.1 Gambar pertembusan dan bentangan kerucut yang ditembus oleh silinder Perpotongan silinder dengan kerucut dapat diketemukan dengan mengambil sejumlah elemen pada permukaan kerucut. Titik dimana elemen ini memotong silinder terdapat pada garis perpotongan. Dalam memilih elemen sudah menjadi kebiasaan untuk membagi elemen dasar dalam sejumlah bagian sama dan menarik elemen melalui titik-titik bagi. Tetapi untuk memperoleh titik yang diperlukan di tempat dimana garis Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 29 perpotongan akan berubah dengan tiba-tiba dalam lengkungannya, harus ada elemen tambahan. Dalam gambar 3.1, titik dimana elemen menembus silinder lebih dahulu diketemukan dalam tampang muka. Garis lengkung mulis melalui titik-titik ini merupakan gambar perpotongan. Untuk menemukan perpotongan kombinasi kerucut dan silinder, bidang potong proyektor garis dilewatkan melalui titik puncak O sejajar dengan sumbu silinder untuk memotong elemen yang berpotongan pada kedua bentuk geometrik. Tampang bantu sebagian diperlukan untuk menetapkan bidang ini sebab hanyalah dalam tampang yang memperlihatkan sumbu silinder sebagai titik, bahwa tampang ini dan permukaan silinder akan terlihat sebagai tampang tepi. Tiap bidang potong memotong satu elemen yang diperlukan dari permukaan berbentuk kerucut dan memotong dua elemen garis lurus dari permukaan berbentuk lingkaran. Bidang potong 5 misalnya, memotong satu elemen dari sisi dekat kerucut dan memotong elemen atas serta elemen bawah dari permukaan silinder. Perpotongan ketiga elemen ini kesemuanya menetapkan lokasi titik pada garis perpotongan. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 30 BAB IV PROYEKSI AKSONOMETRI 4.1. Pengertian Aksonometri Aksonometri adalah sebuah sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garisgaris pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik memperlihatkan itu bentuk struktur atau bangunan seutuhnya, interiornya, detail potongan bangunan yang bagian bangunan sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan. Sedangkan proyeksi aksonometri ialah proyeksi miring dimana tiga muka (dimensi) dari benda akan terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda asalnya. Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi. Ada beberapa jenis penggambaran aksonometri yaitu isometri, dimetri, dan trimetri. Gambar 4.1 Macam-Macam Proyeksi Aksonometri Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 31 4.2. Macam-Macam Proyeksi Aksionometri 4.2.1. Proyeksi Isometri Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada gambar 4.2. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horizontal menjadi 35o 16' Seperti pada gambar 4.2 (b). Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketigatiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120o . Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB, AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis dapat diukur pada sumbusumbu ini dengan skala yang sama. Pada gambar 4.2 (c) diperlihatkan skala perpendekan yaitu 0,82 : 1, hasil dari sin 54 o 44’. Oleh karena itu, skala perpendekan ini ditentukan demikian rupa hingga skala standar pada garis miring 45o dipindahkan pada garis miring 30o seperti pada gambar 4.2 (d). Skala ini disebut skala isometri. (d) Gambar 4.2 Proyeksi Isometri Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 32 4.2.2. Proyeksi Dimetri Dimetri yang berarti dua ukuran merupakan pengembangan atau modifikasi dari bentuk isometri dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi diubah untuk memberikan kesan nyata. Biasanya menggunakan perbandingan 2:2:1 atau 3:3:1. Dalam gambar dimetri terdapat masing-masing dua macam skala dan sudut kemiringan. Gambar 4.3 Proyeksi Dimetri 4.2.3. Proyeksi Trimetri Proyeksi trimetri merupakan modifikasi lebih jauh lagi dari proyeksi isometri. Ukuran panjang, lebar, dan tingginya ketiganya disesuaikan. Biasanya menggunakan perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4. Dalam proyeksi trimetri terdapat masing- masing tiga macam skala dan sudut kemiringan. Gambar 4.4 Proyeksi Trimetri Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 33 4.3. Gambar Isometri 4.3.1. Proyeksi Isometri Segiempat Contoh gambar proyeksi isometri sebuah segiempat bujur sangkar ABCD berukuran 50 satuan panjang x 50 satuan panjang. Dari sembarang titik D, buatlah garis sepanjang 50 satuan panjang ke A dan 50 ke C, masing-masing sejajar dengan sumbu isometri, yaitu menyudut 30o terhadap horizontal. Lengkapi dengan garis AB sejajar dengan DC dan garis CB sejajar DA untuk membentuk segiempat ABCD. Harus diingatkan bahwa panjang diagonal AC tetap sama dengan panjang sesungguhnya, AC = ac. Untuk memenuhi syarat ini, maka ukuran atau skala gambar proyeksi isometri adalah 0,8165 kali skala gambar proyeksi orthogonal. Gambar 4.5 Proyeksi Isometri Segiempat 4.3.2. Proyeksi Isometri Lingkaran Jika suatu benda atau bagian dari benda terdiri dari silinder, maka gambar isometrinya akan menjadi elips. Untuk menggambarnya dipergunakan cara-cara pendekatan. Gambarlah bujur sangkar yang mengelilingi lingkaran. Gambarlah proyeksi isometri dari bujur sangkar ini. Tariklah garis bagi tegak lurus dari tiaptiap sisi bujur sangkar, yang saling berpotongan di titik-titik C dan D. Dengan C dan D sebagai titik-titik A dan B sebagai titik pusat dan jari-jari r, gambarlah busur lingkaran. Selanjutnya dengan titik-titik A dan B sebagai titik pusat dan Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 34 jari-jari R gambarlah busur lingkaran. Maka terbentuklah gambar elips, seperti tampak pada gambar 4.6 yang merupakan juga proyeksi isometri dari sebuah lingkaran dengan diameter d. Gambar 4.6 Gambar Isometri LIngkaran Tabel 4.1 Sudut Proyeksi dan Skala Perpendekan Cara Proyeksi Proyeksi Isometri Proyeksi Dimetri Proyeksi Aksonometri Sudut Proyeksi ( o ) Skala Perpendekan α β Sumbu-X Sumbu-Y Sumbu-Z 30 30 82 82 82 15 15 73 73 96 35 35 86 86 71 40 10 54 92 92 20 10 64 83 97 30 15 65 86 92 30 20 72 83 89 35 25 77 85 83 45 15 65 92 86 Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 35 Contoh : Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 36 Langkah Penggambaran 1. Buat bidang isometri. 2. Gambarkan soal sesuai dengan bidang tampaknya. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 37 3. Tarik garis dari titik pada tampak dengan sejajar sumbu y, dari tampak samping sejajar sumbu x, dan tampak atas sejajar sumbu z. 4. Tebali garis yang menghubungkan titik-titik pada gambar tersebut sehingga didapat gambar 3 dimensi dari soal tersebut. Mechanical Drawing Studio Ganjil 2016 - 2017 ` 38 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. MT Haryono 167 Malang – Jawa Timur Telp (0341) 553286, http:www.mesin.brawijaya.ac.id