PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS SISWA DI SDN PONDOK PINANG 012 PAGI JAKARTA (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta) Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Disusun oleh: Eka Safitri Kusumadewi NIM : 107015002192 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2011 ABSTRAK Eka Safitri Kusumadewi : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Penggunaan Media Visual dalam Meningkatkan Minat Belajar IPS Siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta). Pada siswa tingkat sekolah dasar memiliki tingkat perkembangan kognitif yang berbeda dari siswa sekolah pada jenjang berikutnya. Dalam perkembangan intelektualnya, siswa sekolah dasar berada pada tahap operasi konkrit, bila dalam pembelajaran IPS tidak diberikan contoh yang konkrit maka para siswapun akan merasa kesulitan untuk mempelajarinya dan berujung pada kurangnya minat belajar para siswa terhadap mata pelajaan IPS, sehingga diperlukan media pembelajaran sebagai penyalur informasi yang akan diberikan guru terhadap siswa. Media pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam proses pembelajaran. Salah satu dari media pembelajaran itu sendiri adalah media visual yakni media yang di bentuk menjadi beberapa media pembelajaran berupa poster dan juga papan pembalik. Peranan media visual dalam pembelajaran sangatlah menunjang pada peningkatan minat belajar siswa di tingkat sekolah dasar. Para siswa menjadi lebih berminat untuk mengikuti proses pembelajaran IPS yang berakhir dengan hasil yang melampaui nilai KKM yang telah ditentukan sekolah. Untuk lebih dapat mendalami pokok permasalahan yang terjadi, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. Dalam penelitian yang dilakukan digunakan dua siklus yang tiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan(Planning), Tindakan(Acting), Pengamatan(Observation) dan Refleksi(Reflecting). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan media visual dalam meningkatkan minat belajar IPS siswa, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa dan juga membantu siswa untuk memahami konsep pembelajaran sehingga para siswa dapat memaksimalkan pembelajaran dan mencapai nilai yang sesuai dengan KKM. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah tes akhir siklus siswa yang meningkat yakni pada siklus I memperoleh nilai dengan rata-rata 90,6 dan pada siklus II memperoleh nilai dengan rata-rata 94,9. Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Media Visual, Minat Belajar i ABSTRACT Eka Safitri Kusumadewi : Using Visual Media To Improve The Learning Interest On Social Sciences (IPS) Of Student In SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta ( Classroom Action Research In SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta ). Elementary School students have different level of cognitive development from the student on the next level. In the intellectual proccess, the students of Elementary School are on the level of concrete practice. In the learning process of social science (IPS), if the teacher does not give the example of a case study, the students will confused and it gives the impact on decreasing the learning interest on social sciences (IPS). In order to avoid the problem, the teacher needs a media to deliver the messages. One of the media is visual media - the media which are composed from several learning media such as poster and slide show. The role of visual media in learning process is important in improving the Elementary School students’ learning interest. By using this medium, the students are more enthusiasts to join the social science learning process and then they are able to gain the good mark over the KKM parameter which has decided by the school. To understand the main problem deeper, this research uses classroom action research method in SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. This research uses two cycles which cover four steps each, i.e planning, acting, observing and reflecting. The research finding shows that using visual media in the social sciences (IPS) learning proccess can improve student’s learning interest and then it can help student to understand the concept in order to maximize the learning process and gain the result based on KKM parameter. It can be proved by the increasing of students’ final cycle result; the first cycle, the students gain the avarage of 90,6 and in the second cycle, the student gain the avarage of 94,9. Key word : Classroom Action Research, Visual Media, Interest In Learning ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT, zat yang Maha Rahman dan Maha Rahim terhadap seluruh makhluk-Nya. Dia-lah yang menganugerahkan berbagai nikmat dan karunia khususnya kepada penulis, sehingga dengan hidayah dan inayah-Nya yang tidak pernah berhenti mencurahkan itu semua dan memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tiada terlupakan shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada pahlawan revolusi Islam se-Dunia, penyelamat ummat manusia di dunia, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai insan utama pilihan Allah yang telah memancarkan cahaya kebenaran dalam setiap sisi kehidupan manusia. Setelah sekian lama mengikuti proses bimbingan, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini terwujud bukan semata-mata atas upaya pribadi penulis, melainkan berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak. Dan tentunya tidak sedikit kendala, hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun berkat keyakinan, kesungguhan hati dan kerja keras yang optimal serta bantuan dari semua pihak, segala kesulitan tersebut dapat penulis hadapi dan atasi sebaik-baiknya. Oleh karena itu, sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang terdalam dan tak terhingga kepada : 1. Bapak Drs. H. Nurochim, M.M, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yang telah mendidik penulis dan mendewasakan penulis dengan berbagai wawasan dan ilmu pengetahuan yang sangat berguna selama mengikuti studi di kampus. iii 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, yang dengan ketulusan dan keikhlasan beliau berkenan menjadi dosen pembimbing, dan telah meluangkan waktu serta kesabaran beliau yang tidak pernah merasa lelah sedikitpun untuk memberikan bimbingan, membantu dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang berguna kepada penulis saat penulis mengikuti studi di kampus. 4. Bapak Drs. Jamhuri Androfa, M.M, Kepala Sekolah SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta, dan Ibu Iis Suhartini, sebagai guru kelas IV di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta, yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam penelitian ini sehingga penulis memperoleh data dengan mudah. 5. Kedua orang tua, Ayahanda (Sudarmin S) dan Ibunda tercinta (Wina Yuniastri), atas segala do’a, usaha, kerja keras, motivasi, serta kasih sayang yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini. 6. Adik-adik tercinta, Sherly Purnama Octaviana dan Hantoro Wicaksono, terima kasih atas do’a, motivasi serta humornya yang mengisi hari-hari penulis dengan warna-warna yang indah. 7. Eyang Kuntiani, terima kasih atas do’a serta motivasi yang di berikan kepada penulis dengan senantiasa menjadi teman mengobrol menemani penulis menyelesaikan skripsi. 8. Reyhan Yozard, terima kasih atas segala do’a, motivasi, bantuan serta kasih sayang dan humor kepada penulis sehingga menjadikan hidup penulis lebih berarti. 9. Teman-teman keluarga besar jurusan IPS khususnya kelas A angkatan 2007, teman-teman ber 5 (Dwi, Yayah, Yenni, Ayu, Ayu Khol), yang tidak pernah lelah dan bosan-bosannya memberikan motivasi, bantuan, keikhlasan, iv kesabaran, cinta dan kasih sayangnya kepada penulis, baik di kala suka dan duka. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangatlah diharapkan, semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuannya kepada penulis. Amin ya Rabbal Alamin Jakarta, 29 Juli 2011 Penulis v LEMBAR PERSEMBAHAN Manisnya keberhasilan akan menghapus pahitnya kesabaran, nikmatnya memperoleh kemenangan akan menghilangkan letihnya menuntaskan pekerjaan dengan baik akan melenyapkan lelahnya jerih payah. Istighfar dapat membukakan semua masalah yang terkunci, melapangkan hati dan melenyapkan segala kesulitan. Ia merupakan porsekot rizki dan pembawa kesuksesan. Setiap keranjang dapat penuh karena isi, hanya karena ilmu kian diisi kian minta tambah, dengan ilmu, iman, akhlak dan cinta hidup lebih indah dan bermakna. Kesungguhan dan kesabaran telah dapat mengalahkan segalanya, rasa lelah, putus asa, bosan dan lain sebagainya, kini yang ada hanyalah rasa suka cita, kebahagiaan dan kekuatan untuk menapaki langkah selanjutnya demi mencapai citacita. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah banyak memberikan penghidupan dan arti pentingnya kehidupan kepada penulis: Ibu, Ayah, Eyang, adik-adikku, sahabat-sahabat pelipur lara dan seseorang adam yang telah memberikan support yang telah memberikan warna cinta dan kasih sayangnya, dengan do’a, perhatian dan motivasi. vi DAFTAR ISI Abstrak .......................................................................................................................... i Abstract ....................................................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................................ iii Lembar Persembahan .................................................................................................. vi Daftar Isi ..................................................................................................................... vii Daftar Lampiran ........................................................................................................ x Daftar Gambar Dan Tabel ........................................................................................... xi BAB I A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 7 D. Perumusan Masalah Penelitian ........................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7 F. Kegunaan Penelitian ............................................................................................ 7 BAB II A. Landasan Teori ................................................................................................. 9 1. Hakikat Media ............................................................................................ 9 a. Pengertian Media ................................................................................. 9 b. Macam-macam Media ........................................................................ 11 c. Fungsi Media ...................................................................................... 12 d. Kriteria Pemilihan Media ................................................................... 15 e. Langkah-langkah Penggunaan Media ................................................ 16 vii 2. Media Visual ............................................................................................ 18 a. Pengertian Media Visual .................................................................... 18 b. Unsur dan Prinsip Media Visual ........................................................ 19 c. Karakteristik Media Visual ................................................................ 20 3. Keuntungan Penggunaan Media Visual ................................................... 25 4. Minat Belajar ............................................................................................ 27 a. Pengertian Minat Belajar .................................................................... 27 b. Ciri-ciri Minat Belajar ........................................................................ 28 c. Dimensi Minat Belajar ....................................................................... 30 d. Usaha Meningkatkan Minat Belajar ................................................... 32 5. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................................ 33 B. Kerangka berfikir ................................................................................................... 35 BAB III A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 38 B. Metode Penelitian ........................................................................................... 38 C. Subyek Penelitian ........................................................................................... 40 D. Desain Penelitian ............................................................................................ 40 E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................................... 41 F. Tahap Perencanaan Penelitian ....................................................................... 41 G. Data dan Sumber Data ................................................................................... 44 H. Hasil Intervensi Tindakan yang di Harapkan ................................................. 45 I. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 45 J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi ........................................................ 46 K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data ...................................................... 48 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................................................... 49 viii BAB IV A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan .................................................................... 50 B. Pemerikasaan Keabsahan Data ......................................................................... 63 C. Analisis Data .................................................................................................... 65 D. Interpretasi Hasil Analisis ................................................................................ 67 E. Pembahasan Temuan Penelitian ....................................................................... 68 BAB V A. Kesimpulan .................................................................................................... 71 B. Saran ........................................................................................................................ 72 Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran ix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Pembelajaran Siklus I Lampiran 2. Rencana Pembelajaran Siklus II Lampiran 3. Lembar Wawancara Guru Kegiatan Pendahuluan Lampiran 4. Lembar Wawancara Guru Siklus I Lampiran 5. Lembar Wawancara Guru Siklus II Lampiran 6. Lembar Observasi Guru Siklus I (Pertemuan I) Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Siklus I (Pertemuan II) Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II (Pertemuan I) Lampiran 9. Lembar Observasi Guru Siklus II (Pertemuan II) Lampiran 10. Angket Kegiatan Lampiran 11. Lembar Observasi Siswa Lampiran 12. Validitas Minat Belajar Siswa Lampiran 13. Reliabilitas Minat Belajar Siswa Lampiran 14. Validitas Media Visual Siswa Lampiran 15. Reliabilitas Media Visual Siswa Lampiran 16. Skor Angket Minat Belajar Awal Siswa Setelah Validitas Lampiran 17. Skor Angket Minat Belajar Akhir Siswa Setelah Validitas Lampiran 18. Skor Angket Media Visual Awal Setelah Validitas Lampiran 19. Skor Angket Media Visual Akhir Setelah Validitas Lampiran 20. Hasil Tes Siklus I dan Siklus II Lampiran 21. Wawancara Siswa Siklus I Lampiran 22. Wawancara Siswa Siklus II Lampiran 23. Kisi-Kisi Instrumen Lampiran 24. Rekapitulasi Skor Angket Lampiran 25. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Lampiran 26. Dokumentasi Media Pembelajaran Poster x Lampiran 27. Dokumentasi Media Pembelajaran Papan Pembalik Lampiran 28. Tabel R Product Moment Lampiran 29. Surat-surat Penelitian xi DAFTAR GAMBAR DAN TABEL GAMBAR Gambar 3.1 Desain Penelitian.................................................................................. 37 TABEL Tabel 3.1 Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan .............................................. 38 Tabel 3.2 Tahap Penelitian Siklus I ......................................................................... 39 Tabel 3.3 Tahap Penelitian Siklus II ....................................................................... 40 Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus I ........................................................................... 51 Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus I ...................................................................................... 52 Tabel 4.6 Hasil Observasi Siklus II ......................................................................... 57 Tabel 4.7 Hasil Tes Siklus II .................................................................................... 58 xii 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekolah bagi sebagian anak merupakan salah satu masa yang menyenangkan dan paling dinantikan oleh anak, dimana anak dapat bermain dengan teman, bermain dan bersosialisasi dengan lingkungan yang baru. Pada saat anak sudah siap untuk memasuki sekolah, diharapkan anak sudah mampu untuk mandiri, berpikir dengan logika, cepat menanggapi suatu hal dan serta mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, mampu berkomunikasi menggunakan kata-kata untuk bersosialisasi dan juga dapat menyampaikan apa yang diri anak rasakan sehingga membuat orang lain paham akan diri si anak tersebut. Dengan adanya sekolah, anak akan mendapatkan ilmu dan juga pendidikan yang lebih banyak jika dibandingkan pada saat anak berada pada TK (Taman Kanak-kanak). Anak juga akan mendapatkan pengalaman baru yang akan dialaminya saat berada di sekolah, mampu mengembangkan kemampuan yang di miliki oleh si anak, mendapatkan teman-teman yang baru serta mengenal guru yang akan menjadi panutan bagi anak. 2 Anak berpikir bahwa sekolah akan menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak. Dimana anak mampu belajar dengan baik saat berada di kelas, mampu memahami dan mempelajari pelajaran yang diberikan oleh guru, serta mampu meraih prestasi yang diharapkan oleh orang tua si anak. Anak juga akan berpikir saat berada di sekolah anak akan merasa nyaman, dapat berinteraksi dengan teman-teman dan mengganggap guru yang anak kenal menjadi pengganti orang tua si anak di sekolah. Hal-hal menyenangkan yang di terima anak di sekolah dapat mengurangi ketakutan dan kecemasan anak sehingga masa sekolah dapat di nilai oleh anak sebagai masa yang menyenangkan. Akal pikiran merupakan salah satu kemampuan dasar manusia yang dapat dijadikan modal dasar dalam proses pendidikan sehingga manusia dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu pendidikan di perlukan oleh manusia sebab pendidikan dapat mengarahkan perkembangan fisik, mental, emosional, sosial, dan etika manusia menuju kearah yang lebih baik menuju kematangan dan kedewasaan. Siswa sekolah dasar mempunyai tahap perkembangan kognitif yang berbeda dari siswa sekolah pada jenjang berikutnya. Dalam perkembangan intelektualnya, bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahap operasi konkrit, maka bila dalam konsep pembelajaran IPS tidak diberikan contoh yang konkrit maka para siswa pun akan merasa kesulitan dalam mempelajarinya, dan jika demikian kemungkinan besar akan mengakibatkan siswa tidak memiliki motivasi untuk mempelajari konsep tersebut. Setiap orang percaya bahwa IPS adalah salah satu pelajaran yang penting. Ini ditunjukan dengan terdapatnya mata pelajaran IPS di setiap jenjang pendidikan. Namun di satu sisi banyak keluhan dari berbagai pihak, di antaranya siswa, guru dan orang tua yang menyatakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan salah satu pelajaran yang cukup sulit untuk dipahami oleh siswa. Selama ini banyak orang yang memiliki kesan yang negatif terhadap mata pelajaran IPS, seperti IPS itu sulit, penuh dengan hafalan hingga pada akhirnya 3 membuat siswa menjadi bosan terhadap mata pelajaran IPS. Sehingga pada akhirnya mata pelajaran IPS menjadi mata pelajaran yang membosankan, yang pada akhirnya membuat para siswa kurang minat terhadap mata pelajaran IPS. “Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajarinya itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak“1 Oleh karena itu, seorang guru harus mampu menyampaikan materi IPS dengan baik terhadap anak didiknya, sehingga kesan yang negatif terhadap IPS yang selama ini melekat pada anak didik dapat di rubah menjadi kesan yang positif. Seorang guru juga harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepenerima pesan. Saluran atau media adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikasi yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku atau prosedur media. Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum di tuangkan oleh guru ke dalam simbol-simbol komunikasi verbal mau pun non verbal (visual). “Penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, berfungsi sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain, dan juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerima informasi“ .2 Dalam proses pembelajaran, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat di bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Keunikan bahan yang akan di sampaikan kepada siswa dapat di selenggarakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang guru kurang mampu ucapkan melalui 1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), hal. 28 2 Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media pembelajaran, ( Jakarta : ciputat pers, 2002 ), cet ke1, hal. 13 4 kalimat-kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan ajar dapat di konkritkan dengan kehadiran media, dengan demikian anak didik akan lebih mudah untuk mencerna bahan ajar dari pada tanpa bantuan media. “Perluasaan konotasi media menjadi sarana pembelajaran tidak semata berkonotasi media penyampaian dan komunikasi pengajaran, tetapi juga sebagai sumber belajar bagi para siswa dalam melakukan aktivitas pembelajaran, serta dalam eksplorasi informasi pengetahuan”.3 Sehingga di sini pembelajarannya pun akan menjadi sangat kuat dan efektif, media pembelajaran yang digunakan dapat mempermudah siswa dalam mengeksplorasi dan juga menggali informasi yang ada, bukan hanya sekedar menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan metode ceramah saja. Siswa akan dengan mudah memahami dan juga mengambil kesimpulan dari setiap materi yang disampaikan. Dari sekian banyak media yang digunakan dalam pengajaran, penulis tertarik untuk memilih media visual (gambar) sebagai media pengajaran IPS. Mengapa harus gambar? Karena dengan menggunakan gambar semua orang dapat mengidentifikasinya dengan mudah, apalagi di kalangan anak-anak, gambar yang berwarna-warni akan menarik perhatian mereka untuk melihat gambar tersebut dan mengidentifikasikan bagaimana gambaran akan gambar tersebut. “Sesuatu yang menarik minat dan di butuhkan anak, akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar.”4 Anak-anak akan lebih tertarik untuk terlebih dahulu melihat bagaimana gambar yang berwarna-warni dan kemudian melihat kedalam penjelasan gambar dibandingkan dengan buku yang berikan tulisan saja, tentu hal ini di anggap kurang menarik. Dan disisi lain, gambar-gambar yang anak-anak sukai akan lebih melekat pada mereka sehingga merekapun akan lebih mudah untuk menjelaskannya kembali. Untuk itu perlu adanya suatu inovasi baru dimana 3 4 Munadi,Yudhi, Media Pembelajaran ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2008 ) hal. iv R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran ( Jakarta, Rineka Cipta, 2003 ) hal. 27 5 sebuah media gambar bisa menjadi media pembelajaran yang menarik bagi siswa sekolah dasar yang mayoritas adalah anak-anak. Masalah umum yang ditemui pada diri siswa adalah minat mereka yang berbeda-beda dalam kelas selain dari pada perbedaan perorangan, kepribadian, sifat dan pendidikan sebelumnya. Minat sangat berperan dalam ketekunan belajar siswa dan dengan itu pulalah kualitas hasil belajar juga kemungkinan akan dapat diwujudkan. Seorang siswa yang memiliki minat belajar yang kuat dan pasti akan tekun dalam kegiatan belajar serta hasil yang dicapainyapun akan memuaskan. Kepastian itu dimungkinkan, sebab sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja dapat mewakili perilaku seseorang, tetapi dapat mendorong orang untuk melakukan sesuatu, sehingga ia merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan. Dengan adanya minat pada diri peserta didik dalam mempelajari suatu pelajaran akan membantunya untuk mencapai keberhasilan belajarnya. Keberhasilan yang dicapai bukan hanya berupa nilai atau prestasi melainkan juga perubahan tingkah laku. Dengan demikian jelas bahwa minat mempunyai fungsi penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Apabila siswa memiliki minat yang tinggi pada mata pelajaran IPS maka ia akan tekun mempelajarinya. Namun hal ini dapat diatasi dengan penggunaan media pendidikan, sesuai dengan pernyataan dari Arief S. Sadiman yang menyatakan pengunaan media pendidikan secara tepat dan variasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.5 Seperti halnya di SDN Pondok Pinang 012 Pagi, siswa di sekolah ini sudah cukup memiliki minat belajar IPS yang cukup baik, hanya saja ada beberapa siswa yang masih belum memiliki minat belajar IPS yang maksimal walaupun sudah diperoleh nilai yang memenuhi KKM mata pelajaran IPS. Penggunaan media pembelajaran yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta belumlah efektif. 5 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007 ) hal. 17 6 Sehingga di sini peneliti menggunakan media visual berupa poster dan juga papan pembalik sebagai media pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran guna meningkatkan minat belajar siswa dan mencapai KKM yang maksimal. Dengan demikian, penerapan penggunaan media visual berupa gambar diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar IPS, yang pada dasarnya siswa sekolah dasar masih berada pada tahap konkrit. Dengan penggunaan media visual berupa gambar dapat memudahkan siswa sekolah dasar dalam mengkonkritkan hal-hal yang dianggapnya membingungkan. Namun minat bukanlah akhir dari siklus pembelajaran, tetapi ia merupakan awal dari siklus pembelajaran berikutnya. Starting point inilah yang melatarbelakangi untuk melakukan pengkajian dan penelitian secara lebih mendalam mengenai penggunaan media visual dalam meningkatkan minat belajar siswa. Dari hal-hal yang ditemukan di atas maka penulis tertarik untuk menyusun laporan penelitian ini dengan judul “Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Minat Belajar IPS Siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta” . B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan di atas dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Rendahnya minat belajar IPS yang di miliki siswa terutama siswa sekolah dasar karena umumnya mereka lebih senang melihat buku-buku bergambar di bandingkan dengan buku IPS yang hanya berisikan tulisan saja. 2. Kurangnya konsentrasi siswa pada saat proses pembelajaran 3. Siswa kesulitan mengingat materi yang disampaikan jika hanya menggunakan proses pembelajaran yang menggunakan buku penunjang saja 4. Kurangnya pemahaman siswa akan materi yang disampaikan 5. Masih kurangnya penggunaan media visual pada proses pembelajaran IPS 7 C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak keluar dari pokok permasalahan maka penulis membatasi permasalahannya, yaitu penggunaan media visual dalam meningkatkan minat belajar IPS siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. D. Perumusan Masalah Penelitian Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta ? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana penggunaan media visual dalam proses pembelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa. F. Kegunaan Penelitian Setiap penelitian pada umumnya, mengharapkan adanya manfaat dari penelitian yang dilakukannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini diharapkan memiliki manfaat penelitian sebagai berikut : a. Secara Teoritis Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukkan bagi program pendidikan IPS dan juga dapat memberikan tambahan wawasan yang berkaitan dengan penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS. 8 b. Secara Praktis Bagi siswa : Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa. Bagi guru : Menjadi bahan masukkan guru dalam merencanakan media pembelajaran yang baik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai, khususnya pada mata pelajaran IPS dan pada semua mata pelajaran umumnya, agar proses belajar mengajar menjadi efektif. Bagi sekolah : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi kepala sekolah dalam menempatkan guru yang sesuai dengan bidangnya. Bagi penulis : Dapat memahami lebih jauh tentang pemilihan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS sebagai bekal dikemudian hari. Bagi pembaca : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik yang perlu di teliti lebih lanjut dan mendalam. 9 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. LANDASAN TEORI 1. Hakikat Media a. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas maka media dapat di artikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan 10 pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.6 Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media. Namun perlu di ingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran haruslah dijadikan pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala di abaikan, maka media bukan lagi sebagai alat pembantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. 7 Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran juga tidak bias lepas dari bagaimana tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Penggunaan media pembelajaran haruslah sesuai dengan tujuan dari pembelajaran tersebut, bilamana ini tidak dilaksakan maka fungsi dari media pembelajaran tidak akan tercapai dan akan menjadi penghambat dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 6 I Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran, http://file.upi.edu/direktori/a%2%20fip/jur.%20pend.%20luar%20sekolah/194704171973032%20%20muliati%20purwasasmita/media_pembelajaran.pdf. 28 Juli 2011 7 Syaiful Bahri Djamarah , Strategi Belajar Mengajar , ( Jakarta : Rineka cipta, 2002) hal. 136 11 b. Macam-macam Media Menurut Syaiful Bahri Djamarah, media yang telah di kenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasi dapat di lihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. 1) Di lihat dari jenisnya, media di bagi ke dalam : a) Media Auditif Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau orang yang mempunyai kelainan dalam pendengaran. b) Media Visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan media pengelihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti rangkaian slide foto atau lukisan. c) Media Audiovisual Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik. Karena meliputi dari kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. 2) Di lihat dari daya liputnya, yaitu : a) Media dengan daya liput luas dan serentak Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contohnya adalah radio dan televisi. b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, yang dalam penggunaan tempatnya harus pada tempat yang gelap dan tertutup. 12 c) Media untuk pengajaran individual Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer. d) Di lihat dari bahan pembutannya, media di bagi ke dalam : 1) Media sederhana Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaannya tidak sulit. 2) Media kompleks Media ini adalah media yang bahan serta alatnya sulit diperoleh serta harganya yang mahal, sulit membuatnya dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.8 Dari jenis-jenis dan karakteristik media, ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan seorang guru dalam mempergunakan media pada proses pembelajaran. Karakteristik media yang mana yang dianggap tepat untuk menunjang pencapaian tujuan pengajaran, itulah media yang seharusnya digunakan. c. Fungsi Media Menurut I Wayan Santyasa, dari penggunaan media pembelajaran yang kita lakukan pada proses pembelajaran tentunya akan memberikan hasil terhadap siswa. Maka fungsi dari media pembelajaran dalam proses pembelajaran itu sendiri adalah : 1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah. 8 Syaiful Bahri Djamarah “ Strategi Belajar …. hal. 140 13 2) Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya. 3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya. 4) Mendengar suara yang sukar di tangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya. 5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya. 6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya. 7) Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya. 8) Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan sebagainya. 9) Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses perkembangan katak dari telur sampai 14 menjadi katak dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik. 10) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan. 11) Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya. 12) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung. 13) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan). 14) Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama. 15) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprogram, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.9 9 I Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran. http://file.upi.edu/direktori/a%20%20fip/jur.%20pend.%20luar%20sekolah/194704171973032%20%20muliati%20purwasasmita/media_pembelajaran.pdf. 28 Juli 2011 15 Dari pernyataan mengenai fungsi media pembelajaran itu sendiri maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi dari media pembelajaran itu sendiri adalah mengkonkritkan sesuatu yang abstrak agar lebih jelas dalam proses pembelajaran yang berlangsung. d. Kriteria Pemilihan Media Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan dengan tepat pula. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pemilihan media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin di capai, ketepatgunaan, kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, pertimbangan yang perlu di perhatikan antara lain : 1) Media yang di pilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. 3) Kondisi audien (siswa) dari segi subyek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. 4) Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. 5) Media yang di pilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal. 6) Biaya yang dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.10 10 Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media pembelajaran, ( Jakarta : ciputat pers, 2002 ), hal. 15 16 Jadi untuk memilih media yang baik, maka kitapun harus mempertimbangkan bagaimana kriteria pemilihan media itu sendiri. Hal ini bertujuan agar penggunaan media pembelajaran dapat tepat sasarannya terhadap siswa. Sehingga disini akan meminimalisir kesalahan dalam pemilihan media pembelajaran itu sendiri. e. Langkah-langkah Penggunaan Media Menurut Arief S. Sadiman, agar media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu di ikuti dalam penggunaan media. Langkah-langkah itu adalah : 1) Persiapan sebelum penggunaan media. Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik maka kita perlu membuat persiapan dengan baik pula. Pertama-tama kita pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Bila dalam buku kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai maka seyogyanya hal tersebut kita lakukan. Hal tersebut akan memudahkan kita dalam mengajar menggunakan media tersebut. Peralatan yang diperlukan untuk menggunkan media itu juga harus disiapkan sebelumnya. Dengan demikian pada saat kita menggunakan nanti kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu. Bila penggunaan media itu dilakukan secara kelompok maka tujuan yang akan dicapai dibicarakan terlebih dahulu dengan semua anggota kelompok. Hal ini penting agar perhatian dan pikiran tertuju pada arah yang sama. 17 Peralatan media perlu kita tempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan enak. Lebihlebih bila media itu digunakan secara berkelompok sedapat mungkin semua anggota kelompok dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam mendengarkan atau melihat program media itu. 2) Kegiatan selama penggunaan media Yang perlu di jaga saat kita menggunakan media adalah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat menggangu perhatian dan konsentrasi haruslah dihindarkan. Kalau mungkin ruangan jangan digelapkan sama sekali, supaya kita masih dapat menulis bila kita menjumpai hal-hal yang penting dan perlu kita ingat. Ataupun menulis pertanyaan dari pernyataan yang kurang jelas. Bila kita menulis atau membuat catatan singkat, hendaknya hal tersebut tidak menggangu konsentrasi kita. Jangan sampai perhatian kita tercurah pada apa yang kita tulis sehingga kita dapat memperhatikan seluruh sajian media yang sedang berjalan. Bila media itu digunakan secara berkelompok maka media itu haruslah kita jaga saat berjalan, kita tidak boleh berbicara. Karena hal tersebut akan menggangu orang lain. Ada kemungkinan pada saat media sedang berjalan kita di minta untuk menjelaskan sesuatu namun hendaknya kita tidak menggangu orang lain. 3) Kegiatan tindak lanjut Maksud kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk menjajaki apakah tujuan telah tercapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media yang bersangkutan. Oleh karena itu soal tes yang disediakan haruslah kita kerjakan dengan segera sebelum kita lupa isi dari program media tersebut. Kemudian kita cocokan jawaban dengan kunci yang telah disediakan. 18 Bila mana jawaban masih terdapat banyak kesalahan sebaiknya kita ulangi sajian program media bersangkutan. Bila kita belajar secara berkelompok kita perlu mengadakan diskusi kelompok untuk membicarakan jawaban soal tes untuk membicarakan hal-hal yang kurang jelas atau sulit dipahami. Adapun kemungkinan kita dianjurkan melakukan tindak lanjut, seperti melakukan percobaan, melakukan observasi, menyusun sesuatu atau sebagainya. 11 Pelaksanaan penggunaan media pembelajaran didalam proses pembelajaran, diharapkan penggunaannya sesuai dengan langkah-langkah yang telah tersedia, hal ini dilakukan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal sehingga berakhir pada kesuksesan dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. 2. Media Visual a. Definisi Media Visual Media visual adalah media yang melibatkan media pengelihatan. Terdapat dua jenis pesan yang di muat dalam media visual, yaitu pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal visual. Posisi simbol-simbol nonverbal visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal, maka ia bisa di sebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah yang kemudian menjadi software nya media visual.12 Berdasarkan definisi diatas, dapat kita ketahui bahwa media visual merupakan media yang dalam penggunaannya lebih menekankan pada simbol-simbol nonverbal yakni berupa gambar. 11 12 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan ( Jakarta : PT raja Grafindo Persada, 1996 ) hal. 188 Munadi,Yudhi, Media Pembelajaran ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2008 ) hal. 81 19 b. Unsur-Unsur dan Prinsip Media Visual Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat dalam media visual terdiri atas garis, bentuk, warna dan tekstur menurut Azhar Arsyad, yaitu : 1) Garis adalah kumpulan dari titik-titik. Dengan demikian ada berbagai macam jenis garis yakni : Garis lurus horizontal, garis lurus vertikal, garis lengkung, garis lingkar, dan garis zig zag 2) Bentuk adalah sebuah konsep simbol yang di bangun atas garis-garis atau gabungan garis dengan konsep-konsep lainnya. Contohnya bentuk sebuah apel 3) Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, juga untuk membangun keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi tingkat realisme dan menciptakan respon emosional tertentu. 4) Tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk memberikan penekanan seperti halnya warna.13 Simbol pesan untuk pembelajaran hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan menurut Azhar Arsyad, yaitu : 1) Kesederhanaan. Secara umum ia mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. 2) Penekanan. Penekanan dapat di berikan dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting. 3) Keterpaduan. Ia mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.14 Keterpaduan antara unsur dan prinsip media visual yang dibentuk menjadi media pembelajaran akan memberikan keterpaduan gambar yang menarik serta akan memberikan pemahaman langsung dan isi dari gagasan pokok media visual yang ditampikan dalam proses pembelajaran. 13 14 Munadi,Yudhi, Media Pembelajaran …… hal. 81 Munadi,Yudhi, Media Pembelajaran …… hal. 81 20 Sehingga siswa akan lebih mudah untuk menemukan ide pokok dari media visual yang digunakan. c. Karakteristik Media Visual 1) Pesan Visual a) Gambar Gambar secara garis besar di bagi pada tiga jenis, yakni sketsa, lukisan dan photo. Sketsa atau yang biasa di sebut juga sebagai gambar garis (stick figure), yakni gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek tanpa detail. Kedua, lukisan merupakan gambar hasil repsentasi simbolis dan artistik seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga, photo yakni gambar hasil pemotretan atau photografi. Gambar merupakan media visual yang penting dan mudah di dapatkan. Di katakan penting sebab ia dapat menggantikan kata verbal, mengkonkritkan yang abstrak, dan mengatasi pemahaman manusia. Gambar dapat membuat orang menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas dari pada yang di ungkapkan dengan kata-kata. Akan tetapi, karena setiap orang merasa mudah untuk memperoleh gambar, ia menganggapnya sebagai hal yang biasa atau terlalu biasa sehingga melupakan manfaatnya. Saat siswa memperhatikan suatu gambar, mereka akan terdorong untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi baik dengan gambar-gambar tersebut, maupun dengan sesamanya, membuat hubungan di antara paradoks dan membangun gagasan-gagasan baru. Walaupun hanya menekankan kekuatan indera pengelihatan, kekuatan gambar terletak pada kenyataan bahwa 21 sebagian besar orang pada dasarnya pemikir visual. Tidak heran apabila kemudian kita menjadi kandidat utama target pengeluaran miliaran rupiah untuk periklanan, televisi, media film dan multimedia.15 Dalam memilih gambar yang baik perlu diperhatikan halhal sebagai berikut : 1. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaknya menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana. 2. Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. 3. Bentuk item, diusahakan anak memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam gambar. 4. Gambar yang digunakan hendaknya menunjukkan tentang hal yang sedang di bicarakan 5. Harus di perhatikan hasil fotografinya dan segi artistiknya. 6. Gambar yang digunakan cukup populer, dimana sebagian atau seluruh anak-anak telah mengetahui gambar tersebut. 7. Gambar harus dinamis, yakni menunjukkan aktivitas tertentu. 8. Gambar harus membawa pesan yang cocok untuk tujuan pengajaran yang sedang di bahas.16 Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari media gambar/foto ini, di lihat dari segi kelebihannya yakni labih konkrit dan juga lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, dapat mengatasi ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan mata dan memperjelas masalah dalam bidang apa saja. Sedangkan untuk kekurangan dari media gambar/foto ini adalah kelebihan dari penjelasan guru akan menimbulkan penafsiran yang berbeda, penghayatan tentang materi kurang sempurna, dan tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam pengelihatan. 15 16 49 Munadi,Yudhi, Media Pembelajaran …… hal. 85 Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media pembelajaran, ( Jakarta : ciputat pers, 2002 ), cet ke-1, hal. 22 Ada beberapa jenis media gambar/foto, antara lain : 1. Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai sejarah bagi invidu maupun masyarakat 2. Foto aktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa bumi dan topan 3. Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan suatu daerah 4. Foto iklan/reklame, yaitu gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang 5. Foto simbolis, gambar yang menggunakan tanda untuk mengungkapkan pesan tertentu.17 b) Grafik Grafik adalah gambar yang sederhana yang banyak sedikitnya merupakan penggambaran data kuantitatif yang akurat dalam bentuk yang menarik dan mudah dimengerti. Dan mengalihkan data angkaangka ke dalam sebuah grafik, arti dari angka-angka tersebut dengan jelas. Grafik juga banyak digunakan dalam menerangkan perkembangan dan perbandingan sesuatu agar dapat menyajikan secara ringkas dan jelas data statistik yang diwakilkannya. Pada hakikatnya, grafik juga memiliki keragaman, yakni : 1. Grafik garis Yaitu grafik berupa garis di atas suatu bidang yang di bagi petak-petak empat persegi yang sama besar. 2. Grafik batang Yaitu grafik yang digambarkan dengan gambar batang-batang 3. Grafik lingkungan Yaitu grafik yang gambarnya merupakan gambar lingkaran yang di bagi dari titik tengahnya menjadi beberapa sektor. 17 51 Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media pembelajaran, ( Jakarta : ciputat pers, 2002 ), cet ke-1, hal. 23 4. Grafik simbol Grafik ini juga berupa gambar-gambar atau simbol-simbol. Dalam hal ini namanya grafik gambar atau grafik simbol atau di sebut juga grafik piktorial. c) Diagram Sebuah diagram merupakan susunan garis-garis dan lebih menyerupai peta dari pada gambar. Diagram sering juga digunakan untuk merangkan letak-letak bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain. d) Bagan Hampir sama dengan diagram, bedanya bagan lebih menekankan pada suatu perkembangan atau suatu proses atau susunan suatu organisasi. Bagan ini biasanya disertai dengan simbol atau gambar, maka hal ini bersifat pictorial. Ada juga beberapa bagan yang ditambahkan dengan kriteria singkat. e) Peta Peta adalah gambar permukaan bumi atau sebagian dari padanya. Sebenarnya peta juga bisa disebut dengan bagan. Secara langsung maupun tidak langsung peta menjelaskan bagaimana informasi yang bisa kita dapatkan seperti informasi mengenai lokasi suatu daerah, bentuknya dan juga luasnya. 1) Penyalur pesan visual verbal-nonverbal-grafis a. Buku dan modul Bila berkomunikasi nonverbal didefinisikan sebagai komunikasi tanpa kata (bahasa lisan). Berbeda dengan bahasa verbal yang banyak kita temukan di dalam buku dan modul. Di lihat dari pesan penyajiannya, buku lebih cenderung informatif dan lebih menekankan pada materi ajar dengan cakupan yang luas dan umum. 24 b. Komik Komik juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Ia mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan besar namun disajikan dalam bentuk yang sederhana dan ringkas sehingga mudah untuk dipahami. c. Majalah dan Jurnal Majalah secara umum dapat dimaknai sebagai media informasi dengan tugas utamanya menyampaikan berita aktual. Dalam konteks pendidikan sekolah, ini digunakan untuk memacu kreativitas para siswa dalam menciptakan lingkungannya sendiri sebagai lingkungan yang kondusif untuk belajar. d. Poster Poster adalah gambar yang besar, yang menekankan pada satu atau dua ide pokok, sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya sepintas. e. Papan visual Papan visual, yakni papan yang digunakan untuk menyalurkan pesan-pesan visual. Ragam dari papan visual ini adalah papan tulis, papan magnetik, papan lembar balik, papan bulletin, papan flannel, dan papan peraga. 2) Benda asli atau benda tiruan (model) Benda asli dan benda tiruan mempunyai kegunaan yang unik. Bentuk benda asli sendiri yang digunakan dalam pengajaran sebaiknya diadakan berdasarkan tujuan benda tersebut digunakan. Paling tidak terdapat tiga macam benda asli, yakni : a. Benda asli yang tidak di modifikasi (Unmodified real thing) b. Benda asli yang telah di modifikasi (Modified real things) 25 c. Sampel (Specimen)18 Benda tiruan sendiri dapat disesuakan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, selain itu benda tiruan pun akan memudahkan siswa untuk mengetahui benda-benda yang tidak mungkin di adakan didalam proses pembelajaran di kelas namun kita bisa menggantinya dengan benda-benda tiruan yang mirip dengan benda aslinya, dan tentunya hal ini juga di imbangi dengan tujuan benda itu digunakan. 3) Keuntungan Penggunaan Media Visual Dalam proses pembelajaran yang kita lakukan di dalam kelas, pada saat kita menggunakan media visual dalam proses pembelajaran maka akan ada beberapa keuntungan yang kita peroleh dari penggunaan media visual tersebut, seperti : 1. Menarik Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang di serap melalui media pengelihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah, bentuknya dapat di buat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dalam media jenis gambar atau proyeksi, media tersebut dapat di buat dengan menambahkan animasi yang eye catching, warna yang membangkitkan semangat, dan lain-lain. Sedangkan untuk Media yang berupa model, dapat di warnai dan di bentuk semirip mungkin dengan yang asli sehingga mudah di ingat. 18 Munadi,Yudhi, Media Pembelajaran ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2008 ) hal. 85 26 2. Lebih mudah di ingat Seperti yang telah di bahas di atas, bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih mudah di ingat oleh para peserta didik. Apabila di bandingkan dengan media pembelajaran yang hanya berupa text book, para peserta didik akan sedikit kesulitan untuk mengingatnya. 3. Variatif Karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya. Misalnya saja, dalam pelajaran matematika saat membahas tentang sub bab bangun ruang, guru dapat menggunakan semua media pembelajaran, mulai dari gambar (yang mungkin berupa poster, hasil gambar pendidik sendiri, dan lain-lain), benda nyata (dengan membawa barang yang berbentuk bangun ruang), atau dengan membuat video gambar bergerak tentang bangun ruang. 4. Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya Maksudnya di sini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan adalah media pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga. Misalnya, saat mempelajari anatomi tubuh dalam pelajaran biologi, peserta didik dapat di minta maju kedepan, melihat model anatomi lebih dekat, dan diminta untuk menunjukkan satu bagian yang di minta oleh pendidiknya.19 Dari keempat keuntungan yang didapatkan bila kita menggunakan media visual dalam pembelajaran maka akan menunjang minat belajar siswa itu sendiri yang berakhir dengan pencapaian hasil belajar yang maksimal. 19 Phyqhie, Media Pembelajaran Visual, http://vickyoktrya.blogspot.com/2009/10/mediapembelajaran-dan-media.html. 28 Juli 2011 27 4) Minat Belajar a. Pengertian Minat Belajar Minat belajar merupakan dua kata yang berbeda definisi. Minat sendiri menurut Sujipto adalah kesadaran seseorang terhadap objek, orang, masalah atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya minat harus di pandang sebagai sesuatu yang sadar. Karena minat merupakan aspek psikologis seseorang yang menaruh perhatian tinggi terhadap suatu kegiatan.20 “Namun minat dapat juga diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadap suatu objek.” 21 Dari kedua definisi di atas dapat di simpulkan bahwa minat merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan. Minat mengarahkan tindakan individu terhadap suatu objek atas dasar senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. Perasaan senang atau tidak senang, suka atau tidak suka merupakan dasar dari suatu minat. Minat seseorang akan dapat di ketahui dari pernyataan senang atau tidak senang, suka atau tidak suka terhadap suatu objek tertentu.22 Jadi, minat itu sendiri sangat berpengaruh terhadap tindakan yang akan di lakukan seseorang. Jika seseorang sudah memiliki minat yang tinggi terhadap suatu obyek maka minatnya tersebut dapat di ketahui dari hasil pernyataannya dan juga dari tindakan yang dilakukannya untuk menunjukkan minatnya tersebut. Sedangkan untuk belajar sendiri memiliki definisi, yakni suatu kegiatan yang terjadi dalam diri seseorang, yang sukar untuk di amati secara langsung. Namun ada sebagian orang yang menyatakan belajar itu adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Jadi dapat di simpulkan bahwa definisi belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan 20 Mathedu Unila, Pengertian Minat, http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertianminat.html?showComment=127711975601 0. 28 Juli 2011 21 Mohamad Surya, Psikologi Konseling ( Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2003 ) hal. 107 22 Dewa Ketut Sukardi, Tes Dalam Konseling Karir ( Surabaya : Usaha Nasional, 1994 ) hal. 83 28 atau perubahan dalam diri seseorang yang di nyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.23 Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat belajar di sini, adalah suatu kemampuan umum yang di miliki siswa untuk mencapai prestasi yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar.24 Jadi bilamana seorang siswa sudah memiliki minat belajar yang tinggi maka siswa tersebut akan giat untuk mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung dan akan berakhir dengan pencapaian prestasi belajar yang optimal. b. Ciri-ciri Siswa Yang Berminat Belajar Menurut Slameto siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciriciri sebagai berikut: 1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang di pelajari secara terus menerus. 2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang di minati. 3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang di minati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. 4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya. 5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.25 Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 23 Abdul Rachman Shaleh, Psikologi ( Jakarta : Kencana Prenada media grup, 2004 ) hal. 205 Zanikhan, Minat Belajar Siswa, http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206/Minat_Belajar_Siswa . 28 Juli 2011 25 Minat Belajar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untuk-meningkatkan.html . 28 Juli 2011 24 29 Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang di harapkan untuk di pelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Menurut Slameto, proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat di usahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Minat dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula di manifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap pelajaran mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat baru. Menurut ilmuwan pendidikan cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat belajar pada siswa adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dan membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan 30 informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa dimasa yang akan datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.26 Jadi dalam proses pembelajaran pada saat guru menjelaskan materi terhadap siswa diharapkan guru dapat mengaitkan materi yang sedang disampaikan oleh guru tersebut dengan hal-hal yang telah diketahui para siswa sebelumnya ataupun dengan kehidupan sehari-hari yang biasa siswa lakukan, maka disini ketertarikan siswa akan materi yang disampaikan akan timbul dan meningkatkan minat belajar siswa itu sendiri. c. Dimensi Minat Belajar Abd Rachmad Abror mengemukakan bahwa : Minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. Dari pernyataan Abd Rchman Abror tersebut dapat di tarik hal penting mengenai minat belajar, yaitu minat belajar mengandung tiga unsur : kognisi (mengenal) emosi (perasaan) dan konasi (kehendak). Dalam kognsi dalam arti minat di dahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, karena dalam pengalaman disertai dengan perasaan tertentu (perasaan senang). Unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang di selenggarakan di sekolah.27 Meskipun terdapat keragaman pandangan tentang minat belajar diantara para ahli, setidaknya ada lima dimensi yang di tarik dari berbagai definisi yang diajukan sebagaimana telah di singgung sebelumnya. Kelima dimensi di maksud adalah sebagai berikut : 26 Minat Belajar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untuk-meningkatkan.html. 28 Juli 2011 27 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan ( Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1993 ) cet 4 hal. 112 31 a) Perhatian dalam belajar Minat siswa dalam mata pelajaran IPS menunjukkan dalam dirinya terdapat kecenderungan-kecenderungan yang kuat untuk selalu memberikan perhatian besar terhadap mata pelajaran tersebut. Artinya, melalui minat siswa terhadap mata pelajaran IPS dapat diketahui dengan seberapa besar perhatiannya dalam mengikuti mata pelajaran IPS b) Perasaan senang Siswa yang berminat terhadap mata pelajaran IPS akan merasa senang dan tidak bosan untuk mempelajarinya. Sehingga berdampak pada pemahamannya terhadap pelajaran yang telah dipelajari. c) Giat belajar Aktifitas atau giat belajar dapat menunjukkan adanya minat belajar dalam diri siswa. Siswa yang memiliki minat yang tinggi, akan merasa senang bahwa pelajaran yang diberikan sekolah sangatlah terbatas waktunya, sehingga ia perlu menambah belajar di luar jam pelajaran. d) Mengerjakan tugas Mengerjakan tugas yang diberikan guru merupakan salah satu kegiatan dalam proses belajar mengajar. Dengan mengerjakan tugas, menunjukkan bahwa terdapat minat belajar. Tugas yang di berikan oleh guru bertujuan untuk memperdalam pemahaman siswa tentang pengetahuan tersebut. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan menyadari pentingnya pelaksanaan tugas tersebu agar ia lebih menguasai materi. e) Mentaati peraturan Siswa yang berminat dalam mata pelajaran IPS dalam dirinya akan terdapat kecenderungan-kecenderungan yang kuat untuk mematuhi dan mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Siswa sadar jika melanggar peraturan akan mengganggu keakifan dan kelancarannya dalam mengikuti pelajaran IPS 32 d. Usaha Meningkatkan Minat Belajar Siswa sekolah dasar memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda dari siswa pada tingkat selanjutnya. Setiap siswa di tingkatan sekolah dasar pun memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda-beda antar siswa sehingga pada proses pembelajaran haruslah menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Setiap anak memiliki minat dan kebutuhan sendiri-sendiri. Bahan ajar dan cara penyampaian sependapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan tersebut. Walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat dan kebutuhan tiap siswa, sedapat mungkin perbedaan-perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat di penuhi. Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian.28 Oleh karena itu, minat yang akan di timbulkan oleh para siswa haruslah di dukung dengan pengajaran yang baik. Ada beberapa petunjuk singkat yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat belajar siswa, yaitu : 1) 2) 3) 4) Usahakan agar tujuan pembelajaran jelas dan menarik Guru sendiri harus antusias mengenai pelajaran yang di berikannya Ciptakan suasana yang menyenangkan Usahakan agar anak-anak turut serta dalam pelajaran. Anak-anak turut aktif 5) Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan anak 6) Pujian dan hadiah lebih berhasil dari pada celaaan 7) Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan anak 8) Mengetahui hasil baik menggiatkan usaha murid 9) Menghargai pekerjaan murid 10) Pemberian kritik dengan senyuman29 28 29 Ibrahim,R. Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran ( Jakarta : Rineka cipta, 2003 ) hal. 27 Nasuion,S, Didaktik Asas-asas Mengajar ( Jakarta : Bumi Aksara, 2000 ) hal. 83 33 “Selain itu, dalam pembelajaran, menimbulkan rasa ingin tahu dapat di lakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan baru tetapi yang masih dapat di pecahkan oleh siswa. Pertanyaan tersebut dapat mendorong minat siswa untuk belajar lebih dalam mengenai suatu topik.” 30 Dalam pemberian pertanyaan-pertanyaan terhadap siswa diharapkan guru lebih tahu bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan suatu pertanyaan, jangan sampai guru memberikan pertanyaan yang terlampau sulit yang malah berakibat terpecahnya minat belajar siswa itu sendiri, 5) Penelitian Tindakan Kelas Ada tiga kata yang membentuk pengertian penelitian tindakan kelas maka ada tiga pengertian yang akan diterangkan. a. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti b. Tindakan – menunjuk pada suatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian kegiatan siklus untuk siswa. c. Kelas – kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.31 Dengan menggabungkan batasan penelitian tiga kata tersebut segera dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja di munculkan dan dalam sebuah kelas. Rapoport (1970, dalam Hopkins, 1993) mengartikan “penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan 30 Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah Dan Belajar Sepanjang Hayat ( Jakarta : PAU-PPAI-Universitas terbuka, 2001) hal. 16 31 Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan kelas ( Jakarta : PT bumi aksara, 2007 ) hal 2 34 yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu tujuan pencapaian ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.” 32 Jadi penelitian tindakan kelas itu sendiri adalah suatu kegiatan yang dimunculkan didalam kelas guna mengatasi persoalan yang ada didalam proses belajar mengajar demi mencapai tujuan dari pembelajaran yang maksimal. Ada beberapa prinsip yang di kembangkan dalam penelitian tindakan kelas, yakni 1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin 2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja 3. SWOT sebagai dasar berpijak SWOT sendiri terdiri atas unsur S-Strength (kekuatan), WWeaknesses (kelemahan), O-oppourtunity (kesempatan) dan T-Threat (ancaman) 4. Upaya empiris dan sistemik 5. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan Prinsip SMART itu sendiri memiliki arti dari setiap hurufnya SSpecific (khusus), M-Managable (dapat dikelola), A-Acceptable (dapat diterima lingkungan), R-Realistic (operasional) dan T-Time bound (terencana) 33 Ada beberapa ahli yang mengemukakan : “Model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar ada empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.” 34 Dalam tahap perencanaan, disini peneliti dapat menyusun rancangan tindakan yang akan dilakukan. Kemudian peneliti dapat melaksanakan ada yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan dan juga melakukan observasi secara bersamaan didalam tahap pelaksanaan tindakan. Setelah 32 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009 ) hal. 12 33 Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan … hal 6 34 Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan … hal 16 35 mengetahui hasil observasi, peneliti dan kolaborator dapat mendiskusikan hasil dari observasi itu sendiri yang dikembangkan menjadi suatu tindakan refleksi yang dapat digunakan untuk siklus selanjutnya. B. Kerangka Berpikir Menurut Moh. Uzer Usman, “Keterlibatan siswa dalam belajar mengajar erat kaitannya dengan sifat-sifat murid. Baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minat.”35 Dalam suatu kegiatan belajar mengajar yang baik haruslah di mulai dari keinginan para siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diadakan maupun ketertarikannya akan materi yang akan disampaikannya dan hal ini berhubungan dengan minat. “Peranan minat dalam belajar itu sendiri yaitu sebagai motivating force yakni sebagi kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar.”36 Oleh karena itu seorang siswa yang sudah memiliki minat dalam proses belajar mengajar yang akan dilakukan tentu ini akan menjadi suatu keberhasilan bagi tugas seorang guru selain mengajar, mendidik, dan melatih siswa. Minat adalah rasa suka dan perhatian seseorang terhadap sesuatu baik manusia, benda atau kegiatan yang membuat orang tersebut merasa terikat dan memberikan perhatian penuh terhadap suatu obyek yang disukainya tanpa adanya perintah atau paksaan dari luar. Berdasarkan pengertian minat, siswa yang memiliki minat dalam suatu pelajaran, maka sudah pasti ia akan memberikan perhatian yang penuh terhadap pelajaran tersebut, perasaan senang, perasaan tertarik, giat belajar, mengerjakan tugas dan menaati peraturan pada proses pelajaran tersebut agar proses belajarnya berjalan dengan baik dan tidak teganggu dengan apapun yang 35 36 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005 ) hal. 27 H.M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan ( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996 ) hal. 85 36 dapat merusak proses belajar. Minat dan belajar tidak dapat dipisahkan, karena keduanya adalah satu kesatuan. Balajar tanpa minat, maka proses tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Minat juga memiliki andil yang besar dalam keberhasilan prestasi siswa di sekolah. Bukan hanya dalam bidang-bidang pelajaran tertentu saja minat ini di butuhkan, melainkan untuk semua bidang mata pelajaran. Menurut Pupuh Fathurrohman, “salah satu fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah meningatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan kegairahan belajar.”37 Untuk memberikan minat yang tinggi terhadap siswa di sekolah diketahui guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran. Salah satunya adalah media visual. Media visual adalah media yang melibatkan media pengelihatan. Media visual dapat meningkatkan minat yang ada dalam diri siswanya, berupa hasrat dan dorongan untuk belajar. Sebagimana mestinya hasrat dan dorongan belajar siswa akan timbul jika media pembelajaran yang digunakan menyenangkan dan juga membuat adanya rasa ketertarikan siswa terhadap materi yang akan di ajarkannya. Siswa akan lebih mudah untuk mempelajari suatu materi ajar bila guru menggabungkannya dengan media visual yang berisikan dengan nama-nama, warna-warni gambar, dan situasi-situasi ini secara tidak langsung akan mempermudah siswa untuk mengingat serta menghafalnya dengan mudah. Akan tetapi hasil belajar akan lebih maksimal bilamana pada anak memiliki minat untuk mempelajari lebih dalam mengenai sesuatu yang dianggapnya penting bagi dirinya. Tentu kuatnya tekad minat tergantung pada macam-macam faktor, antara lain nilai tujuan pelajaran itu bagi anak dan cara penyampaiannya. Metode penelitian berupa penelitian tindakan kelas diharapkan lebih dapat memberikan kejelasan mengenai pokok-pokok permasalahan yang terjadi dalam 37 Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar ( Bandung : PR Refika Aditama, 2007 ) hal. 67 37 proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja di munculkan dan dalam sebuah kelas. Dengan menggunakan media visual di dalam proses pembelajaran di harapkan dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa dan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas akan memberikan kejelasan mengenai tindakan yang di lakukan tersebut. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta Selatan yang beralamat di Komplek PU Pasar Jumat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap Tahun Ajaran 2010/2011, mulai tanggal 4 Mei 2011 sampai dengan 28 Mei 2011. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau yang lebih di kenal dengan classroom action research. Penelitian ini berlangsung secara siklis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu : 39 1. Perencanaan (Planning) Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti menyiapkan skenario pembelajaran dan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar soal-soal latihan, lembar soal tes hasil belajar, lembar panduan observasi, angket minat, angket media visual dan lembar wawancara. 2. Tindakan (Acting) Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah di rencanakan sebelumnya maka kegiatan yang di laksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. 3. Pengamatan (Observation) Tahap ketiga yaitu selama tahap pelaksaan peneliti mengobservasi keaktifan dan respon siswa terhadap skenario pembelajaran yang telah di buat oleh peneliti. Dengan menggunakan lembar kerja observasi peneliti mencatat semua pristiwa yang terjadi di kelas penelitian. 4. Refleksi (Reflecting) Pada prinsipnya yang di maksud dengan istilah refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh kolaborator atau peneliti yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan cara kolaboratif yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di dalam kelas penelitian. Dengan demikian, refleksi dapat dilakukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari tahap observasi. Berdasarkan hasil yang di dapat dari tahap observasi, di kumpulkan dan di analisis bersama oleh peneliti dan observer. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya. 40 C. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang dimaksud mengarah pada objek yang menjadikan sasaran penelitian ini, subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta Selatan, tahun ajaran 2010/2011. D. Desain Penelitian Diagram Desain Penelitian Gambar 3.1 41 Catatan : Apabila permasalahan belum terselesaikan dilanjutkan kesiklus selanjutnya 38 E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peneliti bertindak sebagai perencana dan pengamat kegiatan selama penelitian. Peneliti melakukan pengamatan, merencanakan tindakan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Selama penelitian, peneliti di bantu oleh seorang guru. Guru tersebut adalah guru IPS yang memegang kelas penelitian, ia akan bertindak sebagai observer (pengamat). F. Tahap Perencanaan Kegiatan Tahap ini dimulai dengan kegiatan pendahuluan (tahap prapenelitian) yang kemudian dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan 1. Observasi ke SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta 2. Mengurus surat izin penelitian 3. Membuat instrumen penelitian 4. Mempersiapkan media visual 5. Menghubungi kepala sekolah 6. Wawancara terhadap guru mata pelajaran 7. Menentukan kelas subjek penelitian 38 Duniaedukasi.Net. http://www.duniaedukasi.net/2010/10/model-model-desain-penelitiantindakan.html. 8 Agustus 2011 42 8. Memberikan angket minat belajar IPS pada kelas subjek penelitian untuk mengetahui skor minat belajar awal 9. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian 10. Mensosialisasikan pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual pada siswa yang menjadi subjek penelitian Tabel 3.2 Tahap Penelitian Siklus I Tahap Perencanaan 1. Menyiapkan kelas tempat penelitian 2. Membuat rencana pembelajaran 3. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 4. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan 5. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya 6. Menyiapkan soal latihan dan PR setiap pertemuannya S 7. Menyiapkan soal akhir siklus I 8. Menyiapkan alat dokumentasi K Tahap Pelaksanaan L 1. Menyiapkan langkah-langkah menggunakan media visual pada siswa U 2. Siswa mempelajari materi mengenai alat transportasi yang terdiri dari S alat transportasi darat, laut, udara dan juga sarana umum yang digunakan untuk menunjang alat traspotasi 3. Guru membimbing siswa mempelajari materi melalui media visual I 4. Mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam media visual 5. Memberikan soal latihan 6. Penilaian hasil tes siklus 1 7. Mewawancarai guru dan siswa 8. Dokumentasi 43 Tahap Observasi Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus 1 yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya Tabel 3.3 Tahap Penelitian Siklus II Tahap Perencanaan 1. Menyiapkan kelas tempat penelitian 2. Menyediakan alat-alat dan media yang akan digunakan 3. Membuat rencana pembelajaran 4. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 5. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan 6. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan S lapangan serta keperluan observasi lainnya I 7. Menyiapkan soal latihan dan PR pada setiap pertemuan K 8. Menyiapkan soal akhir siklus L 9. Menyiapkan alat dokumentasi U S Tahap Pelaksanaan 1. Bimbingan guru lebih ekstra terhadap siswa yang terlihat masih memiliki minat yang kurang dalam belajar di perketat 2. Siswa mempelajari materi masalah-masalah sosial di lingkungan II setempat yang meliputi : masalah kependudukan, tindak kejahatan, 44 masalah sampah, pencemaran lingkungan, dan peristiwa kebakaran 3. Siswa diarahkan dan di motivasi untuk mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam media visual 4. Mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam media visual 5. Memberikan soal latihan dan PR 6. Penilaian hasil tes siklus 2 7. Mewawancarai guru dan siswa 8. Dokumentasi Tahap Observasi Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus 2 yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya. G. Data dan Sumber Data a. Jenis Data 1) Hasil tes siswa setiap akhir siklus 2) Hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran setiap siklus 3) Hasil wawancara 4) Hasil dokumentasi kegiatan pembelajaran 5) Hasil angket minat belajar dan penggunaan media visual b. Sumber Data Sumber data pada penelitian ini adalah 1. Peneliti 2. Siswa kelas IV SD Negeri Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. Disini penelitian hanya menggunakan kelas IV A yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Dalam penelitian sendiri menggunakan siswa kelas IV dikarenakan siswa 45 kelas IV masih berada dalam tahap konkrit yang mana bila dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran akan lebih memudahkan para siswa untuk memahami materi yang disampaikan sehingga minat belajarnya pun akan meningkat. 3. Guru yang sekaligus sebagai observer. H. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil penelitian yang diharapkan adalah sesuai dengan tujuan yang di capai yaitu meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta dengan menggunakan media visual dalam pembelajarannya. I. Teknik Pengumpulan Data Untuk instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah : 1. Wawancara Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran IPS dan juga para siswa di SD Negeri Pondok Pinang 012 Pagi 2. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi kelas IV A. Lembar observasi ini dalam penggunaannya berlangsung selama proses pembelajaran. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian-kejadian selama proses pembelajaran berlangsung di SDN Pondok Pinang 012 Pagi kelas IV A. 4. Lembar Soal Lembar soal ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal meliputi tes siklus I dan II serta tes hasil belajar. 46 5. Angket Minat Belajar Minat belajar adalah skor yang diperoleh siswa pada saat mengisi angket tentang minat belajar yang didalamnya memuat indikator-indikator yang berhubungan dengan minat belajar. Pengukurannya menggunakan skala likert dengan rentan 1 – 4. Skor 4– 1 untuk pernyataan positif dan sebaliknya 1 – 4 untuk pernyataan negatif 6. Angket Media Visual Media Visual adalah skor yang diperoleh siswa pada saat mengisi angket tentang media visual yang didalamnya memuat indikator-indikator yang berhubungan dengan media visual yang digunakan dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Pengukurannya menggunakan skala likert dengan rentan 1 – 4. Skor 4 – 1 untuk pernyataan positif dan sebaliknya 1 – 4 untuk pernyataan negatif. 7. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memberikan gambaran pada saat penggunaan media visual dalam proses pembelajaran dilaksanakan. J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trusworthiness) studi Untuk memperoleh data yang valid, yaitu yang objektif, sahih dan handal dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, saturasi dan member check, diantaranya : 1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Untuk memperoleh informasi tentang aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa, dan memeriksa catatan siswa. 2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh tentang pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa, mengadakan wawancara dengan guru, dan melihat hasil observasi guru mitra. 47 3. Memeriksa data-data yang telah terkumpul, baik tentang kejanggalankejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya. 4. Mengulang dan menganalisis data yang sudah terkumpul. Agar diperoleh data yang valid, instrumen angket minat belajar IPS siswa maka peneliti menggunakan metode built-in, dimana peneliti langsung memberikan angket kepada siswa dan menghilangkan tiap item yang bernilai tidak valid dan untuk mengetahui dan mengukur validitas dan reliabilitasnya peneliti menggunakan rumusan sebagai berikut : a. Validitas Untuk mengukur validitas instrumen angket minat belajar di gunakan rumus product moment sebagai berikut : rxy = ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : rxy N ∑ ∑ ∑ : Angket indeks korelasi “ r “ product moment : Jumlah siswa : Jumlah hasil perkalian anatara skor X dan skor Y : Jumlah seluruh skor X : Jumlah seluruh skor Y39 b. Reliabilitas Untuk mengukur reliabilitas instrumen angket digunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu : rii = ( ) ( 1- ∑ ) Keterangan : rii K ∑ 39 72 : Reabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan yang valid : Jumlah varians skor tiap-tiap item Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009 ) hal. 48 : Varians total40 K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data Proses analisi data terdiri dari analisis data pada saat di lapangan yaitu di awal kegiatan penelitian, peneliti memperoleh data dari hasil wawancara terhadap guru dan juga terhadap beberapa siswa mengenai minat belajar dan penggunaan media visual. Kemudian pada saat proses pembelajaran di ambil data dari hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti, agar lebih memahami bagaimana permasalahan dari tiap siswa maka peneliti mengobservasi tiap individu. Dan di akhir siklus peneliti menggunakan angket minat belajar dan penggunaan media visual dalam proses pembelajaran. Pada saat melaksanakan kegiatan dan analisis data yang sudah terkumpul. Data yang sudah terkumpul berupa hasil wawancara, hasil skor minat belajar, hasil skor media visual, hasil observasi, hasil tes siswa dan catatan lapangan. Semua data di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data di mulai dengan membaca keseluruan data yang ada dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data, menyusunnya dalam satuan-satuan, dan mengkatagorikannya. Data yang diperoleh berupa kalimatkalimat dan aktivitas-aktivitas siswa di ubah menjadi kalimat yang bermakna dan alamiah. Kriteria keberhasilan peningkatan minat belajar IPS adalah terjadinya peningkatan minat belajar IPS yang terlihat dari hasil pengamatan telah menunjukan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai rencana dan siswa memperlihatkan minat yang tinggi dalam belajar IPS dan skor minat belajar IPS menunjukan adanya peningkatan, serta hasil tes yang menunjukan siswa kelas penelitian mendapatkan nilai lebih bagus dari nilai rata-rata tes keseluruhan siswa. Sedangkan kriteria keberhasilan dari penggunaan media visual adalah kesesuaian penggunaan media visual dengan tahapan-tahapan yang telah di buat. 40 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi …. hal 109 49 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah melakukan tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan minat belajar IPS maka akan di tindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Penelitian ini berakhir, jika pencapaian indikator minat belajar itu sendiri telah tercapai dengan hasil angket yang diberikan dan juga hasil belajar pada akhir siklus yang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk keberhasilan penggunaan media visual itu sendiri adalah kesesuaian penggunaan media visual dengan tahapan-tahapan yang ada. Banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi minat belajar IPS siswa untuk itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan faktor-faktor lain tersebut. 50 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA INTERPRETASI HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan siklus I ini adalah menyiapkan kelas tempat penelitian. Kelas tersebut adalah kelas IV di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. Selanjutnya menyiapkan rencana pembelajaran, media visual berupa gambar, soal latihan, soal tes akhir siklus, lembar observasi, lembar wawancara dan alat dokumentasi. Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah ruang kelas yang biasa para siswa dan siswi kelas IV gunakan untuk proses pembelajaran, hal ini di lakukan agar penggunaan media visual berupa gambar dalam mata pelajaran IPS ini menjadi lebih efektif. Rencana pembelajaran di buat dan di diskusikan bersama dengan guru kolaborator agar rencana pembelajaran 51 yang di buat sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. Media visual yang digunakan adalah media visual berupa gambar yakni poster dan juga papan pembalik. Materi pada siklus I ini di antaranya mengenai alat-alat transportasi yang digunakan di darat, laut dan di udara serta bagaimana sarana umum lainnya yang mendukung penggunaan alat-alat transportasi. Lembar soal latihan dan tes akhir siklus di buat untuk mengetahui perkembangan akhir belajar siswa. Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek yang berkaitan dengan aktifitas siswa pada setiap pertemuan untuk melihat tingkat minat belajar siswa ketika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media visual berupa gambar. Pengamatan melalui lembar observasi ini dilakukan oleh observer. Wawancara dipersiapkan untuk mewawancarai siswa yang terlihat semangat belajar ataupun siswa yang jenuh belajar dengan menggunakan media visual. Pada tahap ini peneliti ingin mengetahui apakah penggunaan media visual dapat menumbuhkan minat belajar IPS siswa. Sehingga minat belajar siswa dapat meningkat. Target yang ingin dicapai pada siklus ini adalah siswa antusias dan semangat belajar dengan menggunakan media visual berupa gambar dan dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan siklus I ini terdiri dari dua kali pertemuan dengan pokok-pokok pembahasan alat transportasi modern dan tradisional, alat transpotasi darat, air dan udara dan sarana umum yang menunjang penggunaan alat-alat transportasi (pertemuan I) dan menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi (pertemuan II) dan pelaksanaan tes akhir siklus I pada akhir pertemuan siklus II. Rencana pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada lampiran. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut : 52 1) Pertemuan pertama / Senin, 16 Mei 2011 Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 x 45 menit (2 jam pelajaran), dimulai pada pukul 09.30 sampai dengan pukul 11.00. Terdapat dua orang siswa yang tidak hadir dalam proses pembelajaran di karenakan sakit. Guru IPS kelas IV hadir sebagai observer yang mengamati aktivitas siswa satu persatu kemudian di catat pada lembar observasi. Selain itu observer juga melakukan penilaian kepada peneliti ketika mengajar dikelas. Hal ini di maksud untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan langkah-langkah penggunaan media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi media pembelajaran berupa poster. Kemudian peneliti mengarahkan siswa untuk mempelajari materi tentang alat-alat transportasi. Selanjutnya guru berkeliling mengamati siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami media visual dan mempelajari materi. Setelah itu siswa diarahkan untuk menjawab latihan soal pada lembar soal yang telah disediakan oleh guru. 2) Pertemuan kedua (Rabu, 18 Mei 2011) Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan pembelajaran berlangsung 1 x 45 menit. Proses pembelajaran dimulai pada pukul 09.30 sampai dengan pukul 10.15. Pada hari ini, seluruh siswa hadir untuk mengikuti pembelajaran IPS di dalam kelas. Materi yang disampaikan adalah bagimana para siswa menceritakan pengalaman mereka menggunakan alat-alat transportasi baik yang digunakan di darat, air maupun di udara. Selain itu, guru juga menyampaikan materi mengenai pembahasan sebelumnya, yakni berkenaan dengan alat transportasi darat, laut dan udara, serta bagaimana sarana transportasi yang menunjang alat transportasi tersebut. Materi yang disampaikan oleh guru masih menggunakan media visual berupa poster yang di dalamnya terdapat 53 beberapa gambar-gambar alat-alat transportasi dan sarana umum pendukung alat transportasi. Pada materi ini terlihat beberapa siswa yang sangat antusias untuk menceritakan pengalaman mereka menggunakan alat-alat trasnportasi. Hal-hal yang kurang dipahami langsung ditanyakan oleh siswa. Beberapa siswa yang sebelumnya tidak aktif untuk bertanya mulai berani untuk menanyakan hal-hal yang dianggap belum meraka pahami. Saat guru menjelaskan materi menggunakan media visual berupa poster tidak semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Ada beberapa siswa yang cenderung memperhatikan poster-poster lain yang berada di papan tulis sehingga konsentrasi mereka kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini jelas bahwa fokus gambar yang digunakan dalam proses pembelajaran sangatlah penting dalam menunjang konsentrasi belajar para siswa. Akhir dari pertemuan ke dua ini dilakukanlah tes akhir siklus I. tes ini diberikan kepada seluruh siswa kelas IV A dalam bentuk 10 nomor pilihan ganda dan 5 nomor isian. Tes ini di maksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. Pada saat tes berlangsung ketergantungan siswa terhadap temannya masih sangat terlihat jelas. Beberapa siswa terlihat kesulitan untuk menjawab soal-soal yang diberikan. Namun siswa-siswa yang pada awalnya sudah memiliki prestasi baik dalam belajar, dapat mengerjakan tes yang diberikan dengan baik. c. Tahap Observasi Tahap ini pada dasarnya berlangsung bersamaan dengan pelaksanan tindakan. Pengamatan dilaksanakan oleh guru kolaborator yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas siswa melalui lembar observasi dapat di lihat melalui tabel berikut 54 Tabel 4.4 Hasil Obesrvasi Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 Aspek Yang Diamati Pertemuan I 1 2 3 4 Pertemuan II 1 2 3 4 8 20 10 5 15 20 Media visual yang digunakan mudah dipahami oleh siswa 15 23 6 15 19 Media visual dapat dilihat dengan baik oleh siswa 10 28 15 25 Media visual mendukung materi yang disampaikan oleh guru 5 13 20 3 15 22 Perasaan senang ketika menggunakan media visual dalam proses pembelajaran IPS 2 3 10 23 5 6 15 14 Siswa memperhatikan pelajaran dengan baik saat guru menggunakan media visual 15 8 15 7 14 19 Siswa aktif dalam proses pembelajaran dikelas 1 5 15 17 5 10 25 Siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu 5 13 20 2 16 22 Siswa mematuhi peraturan yang berlaku saat proses pembelajaran IPS dimulai Catatan : Nilai yang diperoleh berdasarkan jumlah seluruh nilai observasi dari setiap siswa Ket : 1 = Buruk, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik Berdasarkan catatan lapangan yang dilakukan oleh observer pada siklus I ini siswa cukup antusias belajar dengan menggunakan media visual berupa poster. Ini dapat di lihat dari hasil observasi yang dilakukan, 55 peningkatan minat belajar jelas terlihat dari perbandingan antara pertemuan I dengan pertemuan II yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja pada saat penggunaan media visual berupa poster yang ditampilkan untuk menunjang proses pembelajaran tersebut ditempelkan di papan tulis, para siswa kurang konsentrasi dalam hal memperhatikan poster yang sedang diterangkan oleh guru. Hal ini disebabkan adanya beberapa siswa yang mengobrol dengan temannya membicarakan beberapa gambar yang ditampilkan didalam poster. Sehingga memecahkan konsentrasi beberapa siswa lainnya yang ada disekitarnya. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru sangatlah berpengaruh pada kemahiran siswa dalam menjawab soal yang diberikan. Siswa yang memperhatikan sepenuhnya materi yang disampaikan oleh guru dapat dengan baik menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, namun berbeda dengan siswa yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, mereka kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan dan cenderung untuk melihat jawaban dari temannya. Hal ini dikarenakan kebiasaan belajar terdahulu yang terbiasa bertanya pada teman tanpa berusaha secara maksimal jika tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Berdasarkan wawancara pada beberapa siswa, semua siswa yang di wawancarai menyatakan senang dengan menggunakan media visual berupa poster pada saat proses pembelajaran di kelas. Menurut salah satu siswa “ Saya lebih senang belajar menggunakan media gambar-gambar Bu ! seru habisnya. Udah gitu gambarnya bagus-bagus Bu, jadi saya gampang buat memahami materinya, hehehe kalo bisa ma pake gambar-gambar ajah terus Bu biar belajarnya lebih seru kan jadi semangat, hehe “ 56 Pada pertemuan kedua dilaksnakan tes akhir siklus I. hasil tes tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus I INTERVAL F 61-70 7 71-80 6 81-90 9 91-100 18 Jumlah 40 Keterangan : Rata-rata Nilai terendah Nilai tertinggi Standar deviasi FRELATIF 17.5 15 22.5 45 FRELATIF KUMULATIF 17.5% 32.5% 55% 100% = 90,625 = 70 = 100 = 4909,375 (lihat lampiran) Dari hasil tes pada siklus I maka dapat diketahui bahwa nilai terendah siswa adalah 70 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100. Dengan rata-rata nilai 90,625 dan standar deviasi 4909,375 . (lihat lampiran) Hasil observasi terhadap guru yang mengajar oleh observer cukup baik hanya saja guru harus lebih mengarahkan siswa secara jelas dalam belajar dengan menggunakan media dan masih harus meningkatkan penguasaan ruang, teknik dan nada bicara pada saat mengajar. d. Tahap Refleksi Pada pertemuan pertama, terdapat kendala berupa kurangnya rasa perhatian siswa terhadap guru saat guru menerangkan materi. Sehingga masih ada beberapa siswa yang cenderung untuk mengobrol dengan temannya. Hal ini cukup menghambat proses pembelajaran, karena membuat siswa-siswa yang memperhatikan guru saat menerangkan materi menjadi terpecah kosentrasinya saat mendengar beberapa temannya mengobrol. Sehingga guru pun menegur beberapa siswa yang mengobrol saat proses pembelajaran. Dan 57 hal ini harus diwaspadai untuk pertemuan berikutnya agar proses pembelajaranpun akan berjalan lebih baik Pada pertemuan kedua, ketika guru menyampaikan materi dengan menampilkan seluruh poster yang digunakan di tempel di papan tulis, membuat beberapa siswa menjadi terpecah konsentrasinya yang di karena kurang memperhatikan poster yang sedang dijelaskan oleh guru, tetapi memperhatikan beberapa poster lainnya yang terpampang di papan tulis. Hal inilah yang membuat proses pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Pada siklus I ini, antusias siswa untuk belajar menggunakan media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi poster sudah cukup baik, namun kemampuan siswa untuk menanggapi pertanyaan masih sangat kurang sehingga untuk pertemuan selanjutnya pada siklus II siswa harus lebih di motivasi untuk lebih aktif menjawab soal yang diberikan dan guru memberikan nilai tambah bagi siswa yang dapat mengerjakan soal dengan baik. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan belajar siklus I terlihat bahwa siswa mempunyai minat yang cukup untuk belajar IPS dengan menggunakan media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi poster tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi, hasil wawancara dan juga catatan lapangan. Tetapi masih ada beberapa aspek minat yang belum meningkat, hal ini juga didukung dengan hasil tes akhir siklus I dari beberapa siswa yang masih di bawah nilai rata-rata. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan rencana pembelajaran, menyiapkan media dan materi ajar, menyiapkan soal latihan dan PR, menyiapkan soal tes akhir siklus II dan keperluan pembelajaran lainnya. 58 Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini peroses pembelajaran di dalam kelas haruslah lebih diarahkan. Materi yang diberikan pada setiap pertemuan diatur waktunya agar siswa lebih terarah dan teratur dalam mempelajari materi yang diberikan. Beberapa siswa yang cenderung untuk mengobrol dengan temannya saat proses pembelajaran harus lebih diperhatikan saat proses pembelajaran agar tidak mengganggu konsentrasi beberapa teman lainnya. Kemudian untuk media pembelajaran yang digunakan pada siklus I adalah media visual berupa poster yang dianggap kurang efektif penggunaannya dalam memfokuskan siswa terhadap materi yang disampaikan, sehingga untuk siklus II ini peneliti menggunakan media visual berupa papan pembalik dengan tujuan agar siswa lebih dapat fokus terhadap materi yang disampaikan dan menjadi pembelajaran lebih maksimal. Materi yang diberikan pada siklus II diantaranya mengenai masalah pribadi dan masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Target pada siklus II ini yakni minat belajar IPS siswa dengan menggunakan media visual berupa gambar haruslah lebih meningkat dibandingkan dengan minat belajar yang telah di dapat pada siklus I dan hal ini juga ditunjukkan dengan lebih tinggi hasil rata-rata tes keseluruhan siswa. b. Tahap Pelaksanaan Siklus II terdiri dari dua pertemuan dengan pokok-pokok pembahasan yaitu membedakan masalah pribadi dengan masalah sosial di lingkungan setempat dan juga beberapa masalah sosial seperti masalah kejahatan, masalah sampah, masalah pencemaran limbah dan juga masalah obat-obatan terlarang (Pertemuan I). Dan pada pertemuan selanjunya akan di bahas mengenai masalah sosial di lingkungan setempat mengenai masalah kebakaran, masalah perilaku tidak disiplin dan masalah fasilitas umum (Pertemuan II). Rencana pengajaran untuk siklus II dapat di lihat pada lampiran. 59 Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan pertama / Senin, 23 Mei 2011 Proses pembelajaran dimulai dengan mengkondisikan kelas oleh guru agar pembelajaran berjalan dengan tertib dan efektif. Kemudian siswa diarahkan untuk mempelajari materi yang diberikan. Pada pembelajaran ini media visual yang digunakan adalah media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi papan pembalik. Pada awal proses pembelajaran guru menjelaskan bagimana peta konsep yang telah di buat untuk lebih terarah dalam pencapaian materinya. Kemudian guru mulai menampilkan gambargambar yang ada pada papan pembalik tersebut agar penyampaian materi menjadi lebih menarik minat belajar siswa. Pada saat guru menggunakan media visual berupa papan pembalik konsentrasi siswa terhadap materi lebih terarah. Hal ini dikarenakan guru hanya menampilkan gambar yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Berbeda dengan penggunaan media visual berupa poster yang sedikit memecah konsentrasi beberapa siswa. 2) Pertemuan kedua / Rabu, 25 Mei 2011 Pertemuan kali ini dimulai dengan siswa mengumpulkan PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan PR dikarenakan mereka tidak memiliki bahan untuk mengerjakan tugas kliping yang diberikan oleh guru. Materi yang harus dikuasai siswa pada pertemuan ini adalah beberapa masalah sosial yakni masalah kebakaran, masalah fasilitas umum dan juga masalah perilaku tidak disiplin. Pada saat membahas masalah sosial berupa perilaku tidak disiplin ketidaktenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mulai terlihat. Hal ini dikarenakan beberapa siswa 60 yang memberikan contoh mengenai perilaku tidak disiplin di dalam kelas dan mereka pun saling tuding untuk hal ini. Pada akhir dari pertemuan ini, dilaksanakan pula tes akhir siklus II untuk pokok pembahasan masalah pribadi dan masalah sosial di lingkungan setempat. Soal yang diberikan kepada siswa terdiri dari 10 nomor pilihan ganda dan juga 5 nomor soal isian yang disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang ingin di capai untuk pokok pembehasan tersebut. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan dan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar antara siklus I dengan siklus II. c. Tahap Observasi Pembelajaran pada siklus II ini secara umum dapat dikatakan sudah baik, pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus II proses pembelajaran berjalan dengan tertib dan lancar. Siswa tetap semangat belajar IPS dengan menggunakan media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi papan pembalik, meskipun ada beberapa siswa yang menyatakan lebih senang menggunakan poster dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan papan pembalik. Hasil pengamatan tentang aktivitas siswa melalui lembar observasi dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Hasil Obesrvasi Siklus II No Aspek Yang Diamati 1 1 2 3 Media visual yang digunakan mudah dipahami oleh siswa Media visual dapat dilihat dengan baik oleh siswa Media visual mendukung Pertemuan I 2 3 4 1 Pertemuan II 2 3 4 13 27 15 25 10 30 8 32 15 25 15 25 61 4 5 6 7 8 materi yang disampaikan oleh guru 2 15 23 17 23 Perasaan senang ketika menggunakan media visual dalam proses pembelajaran IPS 2 19 19 10 30 Siswa memperhatikan pelajaran dengan baik saat guru menggunakan media visual 6 11 23 3 8 29 Siswa aktif dalam proses pembelajaran dikelas 2 9 29 2 4 13 21 Siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu 1 14 25 10 30 Siswa mematuhi peraturan yang berlaku saat proses pembelajaran IPS dimulai Catatan : Nilai yang diperoleh berdasarkan jumlah seluruh nilai observasi dari setiap siswa Ket : 1 = Buruk, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik Pada pertemuan kedua peneliti melakukan akhir dari siklus II dengan memberikan tes akhir siklus kepada siswa. Sebagian siswa tampak tekun dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Namun ketergantungan siswa terhadap temannya mulai berkurang dibandingakan dengan siklus I, yang masih terlihat beberapa siswa memiliki ketergantungan terhadap temannya. Dan siswa pun dapat menyelesaikan soal tes dengan waktu yang telah di tentukan. Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pengajaran guru oleh observer menunjukkan guru melaksanakan pengajaran dengan baik, hasil observasi dapat di lihat pada lampiran. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir siklus II pada akhir pertemuan ke dua sebagai berikut : 62 Tabel 4.7 Hasil Tes Siklus II INTERVAL 61-70 71-80 81-90 91-100 Jumlah Keterangan : Rata-rata Nilai terendah Nilai tertinggi Standar deviasi F FRELATIF 1 3 21 15 40 2.5 7.5 52.5 37.5 FRELATIF KUMULATIF 2.5% 10% 62.5% 100% = 94,875 = 75 = 100 = 1224,375 (lihat lampiran) Pada hasil tes yang telah dilakukan di silkus II maka di dapatkan hasil yakni rata-rata nilai yang diperoleh oleh siswa mengalami peningkatan dari siklus I, pada siklus II ini siswa memperoleh nilai ratarata 94,875 dengan nilai terendah adalah 75 dan nilai tertinggi adalah 100. Dan standar deviasi untuk tes akhir siklus II ini adalah 1224,375. (lihat lampiran) d. Tahap Refleksi Kemampuan siswa dalam memahami materi dengan menggunakan media visual berupa gambar sudah sangat baik, pengontrolan siswa yang lebih ekstra terhadap siswa yang kemampuannya masih lemah membuat proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II menjadi lebih baik di bandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan pada sisklus I. Pada materi yang membahas mengenai masalah pribadi dan masalah sosial di lingkungan setempat siswa terlihat lebih tekun dan sungguh-sungguh dalam mempelajarinya. Media visual berupa gambar yang ditampilkan pun sangat menunjang proses pembelajaran yang dilakukan, selain dapat memperjelas materi, media visual pun memegang peranan yang cukup 63 penting di dalam kemampuan siswa untuk megingat materi yang telah disampaikan. Penggunaan media visual berupa papan pembalik di rasa lebih efektif digunakan jika dibandingkan dengan penggunaan media visual berupa poster. Pada proses pembelajaran siswa lebih dapat memfokuskan perhatian dengan memperhatikan media pembelajaran yang digunakan dan juga materi yang disampaikan oleh guru. Guru hanya menampilkan gambar yang dianggap sesuai dengan materi yang sedang dijelaskan sehingga perhatian siswapun menjadi terfokuskan. Berdasarkan pengamatan melalui lembar observasi ternyata hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar IPS sudah sangat baik dengan adanya penggunaan media visual dalam proses pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh dari siklus II sudahlah sangat baik dan di atas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Serta rata-rata yang diperoleh untuk mata pelajaran IPS lebih meningkat jika di bandingkan dengan rata-rata yang diperoleh dari siklus I. B. Pemerikasaan Keabsahan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya angket minat belajar IPS siswa. Sebelum instrumen minat belajar ini pakai maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Peneliti memberikan angket di awal siklus dan di akhir siklus. Dari 40 pernyataan yang terdiri dari 20 pernyataan minat belajar dan 20 penggunaan media visual, pernyataan yang valid untuk minat belajar sebanyak 17 pernyataan dan 15 pernyataan valid untuk pernyataan media visual. Angket diberikan pertama kali pada tanggal 8 Mei 2011 dan kemudian diberikan kembali pada tanggal 25 Mei 2011 pada akhir penelitian berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor minat belajar IPS setelah siswa diberi perlakuan berupa penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS. 64 Selain menggunakan angket untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa digunakan pula lembar observasi, wawancara dan catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa pada setiap pertemuan baik di siklus I maupun di siklus II. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh valid dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi maka dilakukanlah member chek. Kegiatan ini meliputi memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dari narasumber, memeriksa apakah informasi yang diperoleh itu tetap sifatnya atau tidak berubah-ubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan memastikan kebenaran data. Selain melakukan member chek, untuk memperoleh data yang absah maka dilakukan juga teknik triangulasi melalui pengamatan terhadap aktivitas siswa, apakah menunjukkan peningkat minat belajar IPS dengan menggunakan media visual berupa gambar. Hal ini bertujuan untuk menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Diskusi dengan guru kolaborator tentang hasil observasi yang diperoleh, dibacabaca ulang dan melakukan reduksi data, yaitu menghilangkan data yang relevan dengan fokus penelitian. Hal ini bertujuan agar data atau informasi yang diperoleh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk mengetahui apakah hasil wawancara dengan siswa tentang persepsi siswa terhadap media dan dampaknya bagi peningkatan motivasi siswa di dapat informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, wawancara di lakukan secara berulang di setiap akhir pertemuan. Siswa yang di pilih saat wawancara di ambil berdasarkan prestasi belajarnya yang rendah, sedang dan juga tinggi. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dapat mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan. Wawancara juga dilakukan terhadap guru kolaborator untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan media visual dalam meningkatkan minat belajar IPS siswa. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes akhir siklus siswa. Soal yang dibuat disesuaikan dengan kurikulum sekolah mengenai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang 65 ingin dicapai. Soal tersebut sebelumnya di konsultasikan dengan guru mitra (kolaborator) yang merupakan guru mata pelajaran IPS di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. C. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber. Data yang diperoleh dari kalimat-kalimat bermakna dan alamiah. Untuk data hasil angket minat belajar IPS dan juga angket persepsi siswa terhadap media visual serta hasil tes akhir siklus di buat dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil pengamatan siklus I diperoleh data bahwa siswa cukup senang dan semangat belajar menggunakan media visual. Namun aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan, kesungguhan dalam menjawab soal, memperhatikan penjelasan guru belum mengalami perubahan dibandingkan dengan penelitian pendahulu. Pada siklus I pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal karena kurangnya konsentrasi beberapa siswa yang cenderung untuk mengobrol dengan teman dan juga terpecahnya konsentrasi siswa yang dikarenakan tampilan keseluruahan poster yang ada di papan tulis. Padahal konsentrasi penuh siswa sangatlah diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif. Setelah mewawncarai guru kolaborator hal ini dikarenakan belum terbiasanya siswa dengan pengajar baru dan juga kurangnya penguasaan kelas yang dilakukan oleh guru sehingga menimbulkan hal yang demikian. Salah satu hal yang menarik bagi siswa dalam penggunaan media visual berupa poster adalah gambar-gambar yang menarik. Sehingga siswa lebih dapat memahami materi dengan dukungan gambar-gambar pada poster. Jadi unsur gambar yang ada pada poster juga sangat mendukung keberhasilan penyampaian materi oleh guru. Selain itu tampilan poster yang penuh dengan animasi dan 66 warna-warna yang menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi para siswa untuk mempelajari pelajaran IPS dengan menggunakan media visual. Pada siklus II, dari aktivitas siswa yang diamati terlihat bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik jika dibandingkan dengan siklus I. Proses pembelajaran yang dilakukan pun berjalan dengan baik dan tertib. Kondisi kelas yang siap dan peralatan yang lengkap sangatlah membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kemampuan siswa dalam menjelaskan media visual yang digunakan sudah sangat baik, sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan. Berdasarkan pengamatan, sebagian siswa sudah memiliki minat belajar yang cukup baik dengan menggunakan media visual. Siswa datang tepat waktu, semangat belajar, aktif dan tidak putus asa dalam menjawab soal serta dapat menanggapi pertanyaan dengan baik. Berdasarkan wawancara terhadap beberapa siswa, mereka berpendapat bahwa belajar dengan menggunakan media visual membuat mereka terdorong untuk lebih siap dalam belajar, agar dapat mengerjakan soal latihan dengan baik yang diberikan guru. Analisis untuk data hasil angket minat belajar IPS dan juga angket mengenai persepsi siswa terhadap media visual dilakukan dengan menghitung presentasi dari masing-masing skor yang diperoleh. Rata-rata hasil skor minat belajar IPS awal dan akhir memiliki perbedaan yang cukup besar, skor minat belajar IPS awal yakni 2107 dan skor minat belajar akhir yakni 2318. Sedangkan untuk angket persepsi awal siswa terhadap media visual yakni 2052 dan skor akhir yang dihasilkan yakni 2122. Di lihat dari total skor yang diperoleh menunjukkan bahwa indikator keberhasilan sudah di capai. 67 D. Interpretasi Hasil Analisis Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menyenangi proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual berupa poster dan juga papan pembalik. Perasaan senang yang mereka miliki pada suatu pembelajaran akan di tunjukkan dari sikapnya selama proses pembelajaran, yang akhirnya akan meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Peningkatan minat belajar IPS siswa dapat di lihat dari minat belajar IPS siswa sebelum tindakan dengan minat belajar IPS siswa setelah tindakan yang di ungkapkannya dalam wawancara yang dilakukan pada penelitian. Pada awal penelitian memang sudah terlihat sebagian siswa yang mempunyai minat besar terhadap mata pelajaran IPS, namun masih ada sebagian siswa yang kurang berminat terhadap mata pelajaran IPS itu sendiri. Tetapi setelah menggunakan media visual berupa poster mulai terjadi perubahan positif pada diri siswa. Siswa mulai menyenangi mata pelajaran IPS, hal ini dikarenakan penggunaan media visual berupa gambar yang telah dikemas dalam bentuk poster lebih mudah di pahami oleh siswa, siswa dalam proses pembelajaran dapat mendengarkan penjelasan dari guru dan juga melihat bagaimana penjelasan yang guru sampaikan ada di dalam media visual yang digunakan. Kemudian pada siklus II terjadi lagi peningkatan minat belajar IPS di mana sebagian besar siswa merasakan adanya perubahan bahkan siswapun merasa perubahan pada diri siswa lainnya. Salah satu perubahan tersebut adalah suasana kelas yang menyenangkan saat belajar IPS dan siswapun menjadi aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Pada siklus II ini, konsentrasi siswa lebih dapat terarah jika dibandingkan dengan siklus I hal ini di karenakan penggunaan media visual berupa papan pembalik yang lebih tepat digunakan di bandingkan dengan media visual berupa poser pada siklus sebelumnya. 68 Pada siklus I masih banyak terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang diinginkan belum tercapai secara maksimal. Misalnya pada siklus I masih ada beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya sehingga membuat suasana kelas menjadi kurang kondusif. Oleh karena itu pembelajaran harus terus dilakukan dengan perbaikan-perbaikan yang ada. Pada siklus II dilakukan tindakan-tindakan perbaikan sehingga secara keseluruhan hasil minat belajar dan juga prestasi yang dihasilkan siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, baik berupa wawancara, lembar observasi dan juga angket yang disebar keseluruh siswa dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual berupa poster dan juga papan pembalik dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa. E. Pembahasan Temuan Penelitian “Abd. Rachman Abror mengatakan bahwa tidak semua siswa memulai bidang studi karena faktor minatnya sendiri. Ada siswa yang mengembangkan minatnya terhadap pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelasnya ataupun orang tuanya.”41 Dan seperti yang dikatakan oleh Oemar Hamalik, menurutnya media pendidikan membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru. Melalui alat/media para siswa akan memperoleh pengalaman lebih luas dan lebih kaya. Dengan demikian persepsi akan menjadi lebih tajam dan pengertiannya akan menjadi lebih tepat. Dan akan menumbuhkan keinginan-keinginan dan minat belajar yang baru.42 Dari kedua pernyataan di atas guru haruslah bisa menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya dengan penggunaan media visual yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Penggunaan media visual dalam kegiatan belajar mengajar pada pokok pembahasan alat transportasi dan juga masalah41 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan ( Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1993 ) cet 4 hal. 112 42 Oemar Hamalik, Media Pendidikan ( Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1994 ) hal. 18 69 masalah di lingkungan setempat dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam pembelajaran IPS. Suasana belajar yang menyenangkan, media visual dengan gambar-gambar yang menarik, dapat menumbuhkan semangat siswa dan mendorong siswa untuk lebih siap serta aktif dalam pembelajaran. Pemilihan media dalam proses pembelajaran sangat penting agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu hal yang sangat menarik bagi siswa adalah penggunaan media visual dengan gambar dan warnawarna yang menarik sehingga dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa. “Hal ini juga dikatakan oleh Maulfauziah yakni diketahui bahwa untuk menarik minat/ketertarikan terhadap mata pelajaran geografi dapat dilakukan secara efektif dengan cara menggunakan media visual baik berupa gambar maupun video.”43 Dengan demikian siswa lebih dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dari hasil angket minat belajar IPS, hasil pengamatan, wawancara dan catatan lapangan pada siklus I dan II terlihat adanya peningkatan minat belajar IPS siswa yang sangat baik dibandingkan dengan minat belajar IPS siswa sebelum dilakukannya penelitian. Dan berdasarkan hasil obeservasi yang dilakukan pada siswa di akhir siklus, sebagian besar siswa menyatakan bahwa selanjutnya dalam proses pembelajaran IPS diharapkan guru dapat menggunakan media visual sebagai media pembelajaran. Namun, penggunaan media visual dalam pembelajaran pada siswa sekolah dasar harus lebih terfokus, hal ini dapat di dukung dengan penempatan media visual saat pembelajaran dan juga pemilihan gambar yang sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga pada akhirnya lebih dapat menunjang bagaimana konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam penelitian yang telah dilakukan di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta 43 Maulfauziah, Pengaruh Penggunaan Media Visual terhadap Minat Belajar pada Materi Biosfer dalam Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas XI-IPS 4 SMA Negeri 19 Surabaya. http://www.scribd.com/doc/56797202/pengaruh-penggunaan-media-visual. 28 Juli 2011 70 menunjukkan bahwa penggunaan media visual berupa papan pembalik lebih dapat memfokuskan siswa dibandingkan dengan media visual berupa poster. Pada saat peneliti menggunakan poster dalam kegiatan belajar mengajar di siklus I, ada beberapa siswa yang terpecah konsentrasi siswa dikarenakan peletakan media visual yang kurang tepat sehingga mengakibatkan proses pembelajarannya pun kurang maksimal. Dengan penggunaan media visual yang meningkatkan minat belajar para siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta, maka berpengaruh pula pada peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari tes akhir siklus I dan II yang rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil tersebut terlihat mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata siswa mencapai 90,625 dan pada siklus II rata-rata hasil tes siswa mencapai 94,875. Peningkatan ini juga ditunjukkan dengan hasil nilai dari latihan yang di berikan oleh guru setiap pertemuan yang mengalami peningkatan. 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta, pada pokok pembahasan pembahasan alat transportasi dan juga masalahmasalah di lingkungan setempat, penggunaan media visual dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa. Media visual yang digunakan pada siklus I merupakan media pembelajaran visual berupa poster, sedangkan untuk media visual yang digunakan pada siklus II adalah papan pembalik. Penggunaan papan pembalik membawa pengaruh yang lebih positif jika dibandingkan dengan penggunaan poster pada siklus sebelumnya. Papan pembalik lebih dapat mengarahkan siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga pembelajaran menjadi lebih maksimal. Dan berbeda saat penggunaan media visual berupa poster yang dianggap kurang memaksimalkan proses pembelajaran karena kurang terfokusnya 72 perhatian siswa saat proses pembelajaran berlangsung, ini dilihat dari beberapa siswa yang mengobrol saat guru menggunakan media visual berupa poster. Minat belajar IPS siswa yang meningkat akan menjadi jembatan penunjang untuk memperoleh hasil belajar yang meningkat pula dari sebelum para siswa menggunakan media visual sebagai media pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus I dan II. Pada hasil belajar di siklus I para siswa memperoleh nilai rata-rata mencapai 90,625 dan pada siklus II rata-rata hasil tes siswa mencapai 94,875. Peningkatan ini juga ditunjukan dengan hasil nilai dari latihan yang di berikan oleh guru setiap pertemuan yang mengalami peningkatan. B. Saran 1. Berdasarkan penelitian ini, hendaknya guru dapat dan mau menggunakan media visual berupa poster dan papan pembalik sebagai salah satu sumber belajar bagi para siswanya. Karena media tersebut terbukti dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa. Sehingga sumber belajar yang dapat di akses siswa tidak hanya terbatas pada guru dan buku teks saja tetapi telah bertambah dengan di manfaatkannya media visual. 2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan dalam pengembangan dan pemanfaatan media visual dalam kegiatan pembelajaran, dengan menyediakan media visual yang mendukung proses pembelajaran. 3. Untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi, disarankan bagi guru untuk memberikan soal-soal latihan. 4. Penggunaan media visual hendaknya di terapkan dalam pembelajaran IPS DAFTAR PUSTAKA Abror, Abd Rachman : Psikologi Pendidikan, PT Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1993 Arief S. Sadiman, dkk : Media Pendidikan, PT raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996 Arikunto, Suharsimi : Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT bumi aksara, Jakarta, 2009 Arikunto, Suharsimi : Penelitian Tindakan Kelas, PT bumi aksara, Jakarta, 2007 Bahri, Syaiful Djamarah : Strategi Belajar Mengajar , Rineka cipta, Jakarta . 2002 Duniaedukasi.Net. http://www.duniaedukasi.net/2010/10/model-modeldesain-penelitian-tindakan.html. 8 Agustus 2011 Fathurrohman, Pupuh : Strategi Belajar Mengajar, PT Refika Aditama, Bandung, 2007 Hamalik, Oemar : Media Pendidikan, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1994 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), hal. 28 I Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran, http://file.upi.edu/direktori/a%2%20fip/jur.%20pend.%20luar%20seko lah/194704171973032%20%20muliati%20purwasasmita/media_pembelajaran.pdf. Diakses 28 Juli 2011 Ibrahim,R. Nana Syaodih : Perencanaan pengajaran, Rineka cipta, Jakarta, 2003 Ketut, Dewa Sukardi : Tes Dalam Konseling Karir, Usaha Nasional, Surabaya, 1994 Mathedu Unila, Pengertian Minat, http://matheduunila.blogspot.com/2009/10/pengertianminat.html?showComment=127711975601 . Diakses 28 Juli 2011 Maulfauziah : Pengaruh Penggunaan Media Visual terhadap Minat Belajar pada Materi Biosfer dalam Mata Pelajaran GeografiSiswa Kelas XIIPS 4 SMA Negeri 19 Surabaya. http://www.scribd.com/doc/56797202/pengaruh-penggunaan-mediavisual. 28 Juli 2011 Minat Belajar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. http://www.informasiku.com/2010/12/minat-belajar-untukmeningkatkan.html . Diakses 28 Juli 2011 Munadi Yudhi : Media Pembelajaran , Gaung Persada Press, Jakarta, 2008 Mustafa,dina : Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah Dan Belajar Sepanjang Hayat, PAU-PPAI-Universitas terbuka, Jakarta, 2001 Nasution,S : Didaktik asas-asas mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2000 Phyqhie, Media Pembelajaran Visual, http://vickyoktrya.blogspot.com/2009/10/media-pembelajaran-danmedia.html. 28 Juli 2011 Rahman, Abdul Shaleh : Psikologi, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, 2004 Sabri, M. Alisuf : Psikologi Pendidikan, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1996 Surya, Mohamad : Psikologi Konseling, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2003 Usman, M. Basyiruddin., Jakarta, 2002 Asnawir : Media Pembelajaran, Ciputat Press, Uzer, Moh Usman : Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Wiriaatmadja, rochiati : Metode Penelitian Tindakan kelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009 Zanikhan, Minat Belajar Siswa, http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206/Minat_Belajar_Siswa. Diakses 28 Juli 2011 LEMBAR UJI REFERENSI No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama : Eka Safitri Kusumadewi Nim : 107015002192 Jurusan : Pendidikan IPS Judul : Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Minat Belajar IPS Siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta Buku Halaman Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan 28 Pengukurannya, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008) Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media 13,15,49, 51 pembelajaran, ( Jakarta : ciputat pers, 2002 ), cet ke- 1 Munadi,Yudhi, Media Pembelajaran ( Jakarta : iv,81,85 Gaung Persada Press, 2008 ) R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran ( Jakarta, 27 Rineka Cipta, 2003 ) Arief S. Sadiman, Media Pendidikan ( Jakarta: PT 17,188 Raja Grafindo Persada, 2007 ) I Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran, http://file.upi.edu/direktori/a%2%20fip/jur.%20pe nd.%20luar%20sekolah/194704171973032%20%20muliati%20purwasasmita/media_pembelajar an.pdf. 28 Juli 2011 Syaiful Bahri Djamarah , Strategi Belajar 136,140 Mengajar , ( Jakarta : Rineka cipta, 2002) Phyqhie, Media Pembelajaran Visual, http://vickyoktrya.blogspot.com/2009/10/mediapembelajaran-dan-media.html. 28 Juli 2011 Mathedu Unila, Pengertian Minat, http://matheduunila.blogspot.com/2009/10/pengertianminat.html?showComment=127711975601 0. 28 Juli 2011 Paraf Dosen Pembimbing 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Mohamad Surya, Psikologi Konseling ( Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2003 ) Dewa Ketut Sukardi, Tes Dalam Konseling Karir ( Surabaya : Usaha Nasional, 1994 ) Abdul Rachman Shaleh, Psikologi ( Jakarta : Kencana Prenada media grup, 2004 ) Zanikhan, Minat Belajar Siswa, http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206/M inat_Belajar_Siswa . 28 Juli 2011 Minat Belajar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. http://www.informasiku.com/2010/12/minatbelajar-untuk-meningkatkan.html . 28 Juli 2011 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan ( Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1993 ) cet 4 Nasution,S, Didaktik Asas-asas Mengajar ( Jakarta : Bumi Aksara, 2000 ) Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah Dan Belajar Sepanjang Hayat ( Jakarta : PAU-PPAI-Universitas terbuka, 2001) Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas ( Jakarta : PT bumi aksara, 2007 ) Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009 ) Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005 ) H.M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan ( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996 ) Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar ( Bandung : PR Refika Aditama, 2007 ) Duniaedukasi.Net. http://www.duniaedukasi.net/2010/10/modelmodel-desain-penelitian-tindakan.html. 8 Agustus 2011 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009 ) Oemar Hamalik, Media Pendidikan ( Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1994 ) Maulfauziah, Pengaruh Penggunaan Media Visual terhadap Minat Belajar pada Materi Biosfer dalam Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas XI-IPS 4 SMA Negeri 19 Surabaya. 107 83 205 112 83 16 2,6,16 12 27 85 67 72,109 18 http://www.scribd.com/doc/56797202/pengaruhpenggunaan-media-visual. 28 Juli 2011 Mengetahui, Pembimbing Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP : 197 304 24 200801 1 012 LAMPIRAN 1 RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I Sekolah : SDN PONDOK PINANG 012 PAGI JAKARTA Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : IV / 2 Alokasi waktu : 3 x 45 menit Standar Kompetensi : Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi PERTEMUAN – 1 Hari / Kel Kompetensi Tanggal as Dasar Senin / IV Mengenal 16 Mei /A perkembanga 2011 Indikator Materi Ajar Alokasi Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Sumber Belajar Waktu 1. Mengenal Teknologi 2 x 35 1. Salam dan jenis produksi, menit absensi n teknologi teknologi komunikasi produksi, transportasi dan menanyakan komunikasi pada masa transportasi materi pada dan lalu dan 2. Guru pertemuan 1. Siswa 1. Buku paket menyimak IPS kelas 4 ( materi secara Tanya Hisnu seksama P, PT galaxy 2. Siswa menanyakan puspa mega, 2008) transportasi masa sebelumnya dan materi yang serta sekarang. menyimpulkanny dianggap belum a dipahami bagaimana 2. Mengidentifi pengalaman kasi alat 3. Guru menggunaka transportasi menyampaikan mengikuti nnya darat, laut materi sesuai games yang dan udara dengan indicator diberikan oleh dengan guru menggunakan media visual 3. Siswa 4. Siswa mengikuti sesi 4. Guru melakukan tanya jawab sesi tanya jawab dengan guru kepada siswa 5. Guru memberikan games 6. Guru memberikan latihan 7. Guru menyimpulkan materi dan 5. Siswa mengerjakan latihan 2. Media visual berupa poster memberikan PR 8. Guru menutup salam PERTEMUAN – 2 Hari / Kel Kompetensi Tanggal as Dasar Rabu / IV Mengenal 18 Mei /A 2011 Indikator Materi Ajar Alokasi Kegiatan Guru Sumber Belajar Waktu 1. Menjelaska Teknologi 1 x 35 1. Salam dan perkembanga n tentang produksi, menit absensi n teknologi perkemban komunikasi produksi, gan dan menanyakan komunikasi teknologi transportasi materi pada dan transportasi transportasi Kegiatan Siswa 2. Menceritak 2. Guru 1. Siswa 1. Buku paket menyimak IPS kelas 4 ( materi secara Tanya Hisnu seksama P, PT galaxy 2. Siswa pertemuan menanyakan sebelumnya dan materi yang serta an menyimpulkann dianggap belum bagaimana pengalaman ya dipahami pengalaman menggunak 3. Guru menggunaka an menyampaikan mengikuti nnya teknologi materi sesuai games yang transportasi dengan diberikan oleh 3. Siswa puspa mega, 2008) 2. Media visual berupa poster indicator dengan guru 4. Siswa menggunakan mengikuti sesi media visual tanya jawab 4. Guru melakukan sesi dengan guru 5. Siswa tanya jawab mengerjakan kepada siswa latihan 5. Guru memberikan games 6. Guru memberikan latihan 7. Guru menyimpulkan materi dan memberikan PR 8. Guru menutup salam LAMPIRAN 2 RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS II Sekolah : SDN PONDOK PINANG 012 PAGI JAKARTA Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : IV / 2 Alokasi waktu : 3 x 45 menit Standar Kompetensi : Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi PERTEMUAN – 1 Hari / Kelas Tanggal Kompetensi Indikator Dasar Materi Alokasi Ajar Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Sumber Belajar Senin / IV / Mengenal 1. Mengidentifikasikan Masalah- 2 x 35 1. Salam dan absensi 1. Siswa menyimak 23 Mei A masalah- definisi masalah masalah menit 2. Guru menanyakan materi secara paket IPS masalah social social di materi pada seksama kelas 4 ( 2. Mengidentifikasikan lingkunga pertemuan lingkungan definisi masalah n setempat sebelumnya dan menanyakan Hisnu P, setempat pribadi menyimpulkannya materi yang PT galaxy 2011 social di 2. Siswa 1. Buku Tanya 3. Menjelaskan 3. Guru dianggap belum puspa dipahami mega, masalah-masalah menyampaikan social di lingkungan materi sesuai dengan setempat berupa indicator dengan games yang kepadatan menggunakan media diberikan oleh visual penduduk, masalah visual guru berupa sampah dan 3. Siswa mengikuti 4. Guru melakukan 4. Siswa mengikuti kerusakan sesi tanya jawab sesi tanya jawab lingkungan kepada siswa dengan guru 5. Guru memberikan games 6. Guru memberikan latihan 7. Guru menyimpulkan materi dan memberikan PR 8. Guru menutup salam 5. Siswa mengerjakan latihan 2008) 2. Media papan pembalik PERTEMUAN – 2 Hari / Kelas Tanggal Rabu / Kompetensi Indikator Dasar IV / Mengenal A masalah- 1. Menjelaskan Materi Alokasi Ajar Waktu Kegiatan Guru 1 x 35 1. Salam dan absensi masalah masalah menit 2. Guru menanyakan materi masalah kebakaran social di pada pertemuan social di 2. Menjelaskan lingkunga sebelumnya dan masalah fasilitas n setempat setempat umum Sumber Belajar Masalah- lingkungan Kegiatan Siswa 1. Siswa menyimak 1. Buku materi secara paket IPS seksama kelas 4 ( 2. Siswa Tanya menyimpulkannya menanyakan Hisnu P, 3. Guru menyampaikan materi yang PT galaxy materi sesuai dengan dianggap belum puspa masalah indicator dengan dipahami mega, perilaku tidak menggunakan media disiplin visual 3. Menjelaskan 4. Guru melakukan sesi tanya jawab kepada siswa 3. Siswa mengikuti games yang visual guru berupa 4. Siswa mengikuti 6. Guru memberikan latihan sesi tanya jawab 7. Guru menyimpulkan dengan guru PR 8. Guru menutup salam 2. Media diberikan oleh 5. Guru memberikan games materi dan memberikan 2008) 5. Siswa mengerjakan latihan papan pembalik Wawancara Guru ( Siklus 2 ) 1. Apakah Ibu kesulitan menggunakan media visual? Jawaban : Tidak Alas an/contoh : Karena media visual yang digunakan dalam proses pembelajaran mudah untuk digunakan 2. Apakah siswa menjadi antusias dalam pembelajaran IPS? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Karena didukung oleh penggunaan media visual dalam proses pembelajaran 3. Apakah dengan menggunakan media visual dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran ? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Karena dengan penggunaan siswa dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan keaktifan dari siswa dalam proses pembelajaran 4. Apakah minat yang dihasilakan dengan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS meningkat? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Minat belajar IPS yang dihasilkan siswa meningkat ini ditunjukan juga dengan perhatian siswa pada saat proses pembelajaran dan juga cara berfikir siswa yang lebih kritis saat menggunakan media visual 5. Apakah media visual dapat mencangkup materi yang disampaikan? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Karena media visual yang buat disesuaikan dengan materi yang disampaikan 6. Apakah media visual dapat memudahkan siswa dalam mengingat materi yang disampaikan? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Karena siswa dapat dengan mudah untuk membayangkan setiap materi yang di jelaskan oleh guru 7. Apakah dengan penggunaan media visual proses pembelajaran menjadi lebih terarah? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Karena perhatian siswa bisa menjadi lebih focus kearah media visual yang digunakan 8. Apakah kelebihan dari media visual berupa papan pembalik di bandingkan dengan poster? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Karena media visual berupa papan pembalik lebih menarik perhatian siswa dan juga siswa tidak bosan untuk melihatnya sedangkan media visual berupa poster siswa lebih mudah bosan hanya saja gambar yang dihasilkan oleh poster lebih besar dibandingkan gambar yang ada di papan pembalik 9. Apakah selanjutnya Ibu akan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS? Jawaban : Ya Alas an/contoh : Karena lebih mudah untuk menyampaikan materi pelajaran 10. Menurut Ibu, bagaimana minat siswa apakah lebih meningkat pada saat menggunakan media poster atau papan pembalik? Jawaban : Ya menggunakan papan pembalik Alas an/contoh : Karena minat belajar siswa lebih besar pada saat menggunakan media visual berupa papan pembalik hanya saja gambar harus disesuaikan dengan jarak pandang siswa Pewawancara Yang diwawancara (EKA SAFITRI KD) NIM 107015002192 (IIS SUHARTINI) NIP. 131010241 Wawancara Guru ( Siklus 1 ) 1. Apakah Ibu kesulitan menggunakan media visual? Jawaban : Tidak Alasan/contoh : Karena lebih mudah untuk menyampaikan materi 2. Apakah siswa menjadi antusias dalam pembelajaran IPS? Jawaban : Ya Alasan/contoh : Karena konsentrasi siswa lebih bisa terarah 3. Apakah dengan menggunakan media visual dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran ? Jawaban : Ya Alasan/contoh : Karena siswa lebih tertarik pada pembelajaran dan juga siswa mau untuk merespon materi yang telah disampaikan 4. Apakah minat yang dihasilakan dengan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS meningkat? Jawaban : Ya Alasan/contoh : Karena nilai yang di hasilkan oleh para siswa meningkat 5. Apakah media visual dapat mencangkup materi yang disampaikan? Jawaban : Ya Alasan/contoh : Karena mawakili materi yang disampaikan 6. Apakah media visual dapat memudahkan siswa dalam mengingat materi yang disampaikan? Jawaban : Ya Alasan/contoh : Karena siswa lebih lekat untuk mengamati, mengingat dan juga memahami materi 7. Apakah dengan penggunaan media visual proses pembelajaran menjadi lebih terarah? Jawaban : Ya Alasan/contoh : Karena siswa lebih terkonsentrasi pada materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru 8. Apakah kekurangan dari media visual berupa poster? Jawaban : Alasan/contoh : Gambar pada poster yang kurang variatif 9. Apakah selanjutnya Ibu akan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS? Jawaban : Ya Alasan/contoh : Agar siswa lebih mudah untuk menyerap materi dan juga guru lebih mudah untuk menyampaikan materi pelajaran 10. Menurut Ibu, bagaimana mengatasi siswa yang memiliki minat belajar IPS rendah? Jawaban : Alasan/contoh : Agar disajikan media visual yang sesuai dengan materi yang diajarkan dam juga media visual yang diberikan bisa mewakili materi pelajaran yang disampaikan oleh guru Jakarta, 18 Mei 2011 Pewawancara Yang diwawancara (EKA SAFITRI KD) (IIS SUHARTINI) NIM 107015002192 NIP. 131010241 Lembar Observasi Guru Berilah tanda √ untuk jawaban yang di anggap paling sesuai ! Pertemuan ke : No Kegiatan 1 Guru mengucapkan salam pembuka dalam proses pembelajaran Guru menyebutkan indikator yang akan dicapai Guru menjelaskan materi sebelumnya Guru kesulitan menggunakan media visual Guru merasa siswa memiliki minat belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya Siswa memperhatikan media visual yang digunakan Siswa merasa senang/antusias saat Guru menggunakan media visual Dengan penggunaan media visual konsentrasi siswa lebih bisa terarah Dengan penggunaan media visual siswa lebih tertarik pada pembelajaran IPS dibandingan dengan pertemuan sebelumnya Dengan penggunaan media visual menjadi lebih mudah dalam penyampaian materi Guru menyiapkan media visual sebelum pembelajaran di mulai Guru mengkondisikan kelas ( suasana tenang ) sebelum menggunakan media visual 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Ket. Skor Penilaian : 1 = Buruk 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik Perlakuan Penilaian Ya Tidak 1 2 3 4 Ket LAMPIRAN 10 Nama : Kelas : ANGKET KEGIATAN Isilah dengan menggunakan tanda silang ( x ) pada jawaban yang sesuai ! ANGKET MINAT BELAJAR NO PERNYATAAN SS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Saya mempelajari kembali pelajaran IPS yang telah dipelajari di sekolah Saya memperhatikan guru dan materi IPS yang diajarkan dengan baik Saya bertanya pada teman tentang pelajaran IPS yang belum saya mengerti Saya sulit memahami materi IPS Dalam mengerjakan latihan saya mengerjakan sendiri Saya yakin pada diri saya sendiri bahwa saya mampu menguasai materi Saya merasa bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan dalam pelajaran IPS menyenangkan Saya selalu mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan tepat waktu Saya selalu membuat pekerjaan rumah di rumah Ketika belajar berkelompok saya gunakan kesempatan untuk mengobrol dengan teman Saya bernyukai untuk belajar berkelompok dalam pelajaran IPS Saya bersedia diminta guru untuk menjawab pertanyaan dari guru saat sesi Tanya jawab Saya berminat untuk mempelajari semua materi IPS kelas IV Saya langsung menanyakan penjelasan dari guru mengenai materi yang belum jelas Saya mempunyai pengetahuan umum mengenai materi yang disampaikan Saya suka bertanya kepada guru S JAWABAN TS STS 17 18 19 20 Saya sering melewatkan materi yang sulit dan tidak pernah mempelajarinya Pelajaran IPS bukanlah pelajaran yang penting untuk saya Saya tergugah untuk mendengarkan apa yang sedang diterangkan oleh guru saat mengikuti pelajaran IPS Ketika sedang mempelajari pelajaran IPS saya berusaha berkonsentrasi agar dapat mempelajari pelajaran dengan baik. ANGKET MEDIA VISUAL NO PERNYATAAN SS 1 Saya menyukai pembelajaran dengan menggunakan media visual gambar 2 Pembelajaran ini sesuai dengan meteri 3 Saya merasa kesulitan memahami materi dengan menggunakan media visual 4 Pembelajaran ini membuat kamu semangat mempelajari IPS 5 Saya merasa jenuh dengan pembelajaran ini 6 Saya mempelajari pembelajaran dengan baik setelah mengikuti pembelajaran ini 7 Saya memperhatikan guru menampilkan gambar dan menjelaskan materi pelajaran 8 Saya aktif dalam mengikuti pembelajaran ini? 9 Masih ada materi yang belum dipahami setelah guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media visual gambar 10 Dengan penggunaan media visual dapat menarik minat belajar S JAWABAN TS STS 11 Media visual yang digunakan dapat dilihat dengan baik 12 Media visual yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan 13 Saya mau membantu guru saat beliau menggunakan media visual dalam pembelajaran 14 15 Saya berusaha keras mencatat semua yang ditulis oleh guru di papan tulis Ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan media visual saya mengobrol dengan teman 16 saya senang ketika guru menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS 17 Dengan pembelajaran menggunakan media visual saya dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal yang dberikan karena saya masih mengingat bagaimana gambar dalam media visual 18 Saya lebih mudah mengingat gambar dari pada tulisan 19 20 Dengan menggunakan media gambar, penyampaian materi oleh guru menjadi jelas Dengan menggunakan media gambar, belajar IPS jadi menyenangkan LAMPIRAN 11 LEMBAR OBSERVASI SISWA Nama : Tanggal : Kelas : IV . A Sekolah : SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta Siklus/Pertemuan : Berilah tanda √ , pada setiap pernyataan yang sesuai ! No Pernyataan Media Visual 1 Media visual yang digunakan mudah dipahami oleh siswa 2 Media visual dapat dilihat dengan baik oleh siswa 3 Media visual mendukung materi yang disampaikan oleh guru Minat Belajar IPS 1 Perasaan senang ketika menggunakan media visual dalam proses pembelajaran IPS 2 Siswa memperhatikan pelajaran dengan baik saat guru menggunakan media visual 3 Siswa aktif dalam proses pembelajaran dikelas 4 Siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu 5 Siswa mematuhi peraturan yang berlaku saat proses pembelajaran IPS dimulai Keterangan penilaian : 1 = Buruk 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik Pelaksanaan Ya Tidak Skor 1 2 3 4 VALIDITAS MINAT BELAJAR SISWA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F X rxy rtabel (sig. 0,05) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 2 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 3 2 4 2 3 2 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 2 1 3 4 4 2 2 3 2 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 2 4 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 2 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 2 3 4 3 2 4 4 2 2 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 1 4 3 4 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 2 2 4 1 2 3 2 3 2 2 3 4 1 2 3 2 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 106 151 117 120 125 138 143 129 121 125 127 110 137 108 15 16 2 3 2 4 4 3 2 4 2 2 4 2 3 4 1 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 2 4 3 1 4 2 2 4 2 3 115 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 3 4 1 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 1 3 2 3 3 3 1 4 3 2 2 3 2 104 18 19 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 131 131 134 20 Y 4 66 4 60 3 60 3 63 4 72 3 55 4 65 3 59 4 67 3 59 4 74 2 63 3 63 4 76 4 52 4 70 4 58 4 59 4 59 3 62 3 67 2 62 2 66 4 69 4 63 4 78 3 60 3 52 4 56 4 62 2 52 3 69 4 55 3 48 2 74 4 54 4 65 4 65 4 63 2 66 136 46.8 0.5 0.3 0.3 0.4 0.3 0.5 0.4 0.6 0.6 0.3 0.0 0.0 0.1 7.97 v v v v v v v v v tv tv 0.3 0.6 v v 0.6 0.4 v v 0.3 0.6 v v 0.7 0.6 v v 17 tv RELIABELITAS MINAT BELAJAR SISWA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F ∑ K VAR i VAR T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y 2 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 66 2 4 2 3 2 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 60 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 3 4 4 3 60 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 2 3 4 4 3 63 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 72 3 4 3 2 3 3 4 3 55 2 3 2 1 3 4 4 2 2 3 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 4 4 65 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 4 2 4 3 3 3 59 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 67 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 2 2 2 2 4 3 3 59 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 74 2 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 2 63 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 63 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 76 1 4 3 4 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 1 1 4 3 4 4 52 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 70 3 2 3 4 58 2 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 4 2 4 3 2 4 59 2 3 4 3 2 4 4 2 2 4 3 3 4 3 2 2 2 4 2 4 59 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 2 3 2 3 3 62 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 67 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 2 62 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 2 66 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 69 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 63 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 3 4 3 3 60 1 4 3 4 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 1 1 4 4 4 3 52 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 4 3 4 56 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 4 2 4 4 4 4 62 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 52 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 69 2 4 2 2 4 1 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 55 1 2 3 2 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 1 1 4 4 4 3 48 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 74 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 4 54 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 2 4 3 4 4 65 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 4 2 4 3 3 4 65 2 4 2 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 63 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 2 66 106 151 117 120 125 138 143 129 121 125 127 110 137 108 115 104 131 131 134 136 46.8 17 0.9 0.2 0.64 0.72 0.73 0.72 0.9 0.8 0.64 0.47 1.1 1.01 0.5 0.83 1.09 0.71 0.46 0.61 0.49 0.55 14.1 48 PERHITUNGAN REABILITAS INSTRUMEN MINAT BELAJAR ∑σi2 σt2 rii K 17 14 48 0.75 RELIABEL TINGGI 2 Y 4356 3600 3600 3969 5184 3025 4225 3481 4489 3481 5476 3969 3969 5776 2704 4900 3364 3481 3481 3844 4489 3844 4356 4761 3969 6084 3600 2704 3136 3844 2704 4761 3025 2304 5476 2916 4225 4225 3969 4356 VALIDITAS MEDIA VISUAL SISWA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F X rxy rtabel (sig. 0,05) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 73 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 4 63 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 1 4 4 3 65 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 1 4 4 3 64 2 4 4 4 69 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 68 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3 2 4 1 4 68 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 2 4 62 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 71 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 69 2 2 1 2 1 4 3 4 53 4 3 2 3 3 4 3 1 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 2 4 4 3 69 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 1 2 4 2 4 2 4 65 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 1 4 4 4 68 4 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 62 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 69 4 4 3 4 2 4 3 2 1 4 4 2 65 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 69 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 69 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 2 4 3 3 59 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 2 4 4 3 66 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 2 4 3 2 63 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 4 1 1 4 3 4 4 4 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 66 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 74 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 3 72 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 1 2 3 2 4 2 4 2 4 62 3 4 1 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 1 1 4 1 4 4 4 62 144 153 140 149 136 140 143 140 137 149 139 133 89 126 132 138 102 144 140 138 26.8 0.4 0.3 0.3 0.7 v v v 0.5 0.5 v v 0.1 0.5 0.7 tv v v 0.5 0.1 0.3 0.3 0.0 v tv v v tv 0.3 0.7 v v 0.3 0.7 -0.4 v v tv 0.4 0.1 v tv 7.14 RELIABELITAS MEDIA VISUAL SISWA NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F ∑ K VAR i VAR T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 73 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 4 63 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 1 4 4 3 65 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 1 4 4 3 64 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 69 3 4 4 3 4 3 4 3 68 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3 2 4 1 4 68 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 2 4 62 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 71 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 69 4 3 2 3 3 4 3 1 3 4 2 2 2 2 1 2 1 4 3 4 53 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 2 4 4 3 69 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 1 2 4 2 4 2 4 65 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 1 4 4 4 68 4 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 62 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 69 1 4 4 2 65 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 69 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 69 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 2 4 3 3 59 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 2 4 4 3 66 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 2 4 3 2 63 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 4 1 1 4 3 4 4 4 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 66 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 66 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 74 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 74 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 3 72 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 1 2 3 2 4 2 4 2 4 62 3 4 1 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 1 1 4 1 4 4 4 62 144 153 140 149 136 140 143 140 137 149 139 133 89 126 132 138 102 144 140 138 26.8 15 0.2 0.1 0.56 0.2 0.6 0.56 0.3 0.41 0.35 0.4 0.4 0.7 1.1 1.31 0.88 0.36 1.4 0.5 0.62 0.4 11.3 27 PERHITUNGAN REABILITAS INSTRUMEN MEDIA VISUAL ∑σi2 σt2 rii K 15 11 27 0.6 RELIABEL TINGGI 2 Y 5329 3969 4225 4096 4761 4624 4624 3844 5041 4761 2809 4761 4225 4624 3844 4761 4225 4761 3844 5476 4761 3481 4356 3969 4356 5476 4356 5929 5476 4356 4761 5476 5476 4356 5929 5625 5329 5184 3844 3844 SKOR ANGKET MINAT BELAJAR AWAL SISWA SETELAH VALIDITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 2 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 2 4 2 3 2 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 2 1 3 4 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 2 4 2 2 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 2 2 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 1 1 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 2 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 4 2 2 3 4 3 2 4 4 2 2 4 3 3 4 3 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 1 4 3 4 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 1 1 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 1 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 2 2 4 1 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 1 2 3 2 3 4 1 2 4 3 1 1 3 1 1 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 106 151 117 120 125 138 143 129 121 125 127 110 137 108 115 104 17 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 131 Y 54 49 49 52 60 45 55 50 56 49 63 54 53 66 41 59 49 50 49 54 57 53 60 60 52 66 50 41 45 50 44 60 45 37 67 45 54 55 53 56 2107 SKOR ANGKET MINAT BELAJAR AKHIR SISWA SETELAH VALIDITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 1 3 4 2 2 2 2 1 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 1 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 1 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 1 1 4 144 153 140 150 137 141 144 141 138 154 139 135 89 126 132 138 17 4 2 1 1 2 4 2 2 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 1 2 1 117 Y 64 54 54 53 57 58 59 52 60 57 45 59 57 59 54 57 57 60 53 64 57 56 56 55 54 64 56 65 64 56 57 64 61 58 65 65 64 62 56 50 2318 SKOR ANGKET MEDIA VISUAL AWAL SETELAH VALIDITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Y 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 59 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 2 45 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 4 49 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 1 4 49 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 52 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 55 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 1 52 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 57 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 52 4 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 1 2 1 3 35 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 54 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 2 4 2 2 47 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 51 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 46 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 52 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 1 4 50 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 55 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 1 3 46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 57 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 51 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 2 3 44 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 50 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 47 3 4 4 4 1 4 4 3 4 2 1 1 4 3 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 57 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 57 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 53 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 57 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 57 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 3 53 4 4 3 4 2 3 3 4 4 1 3 2 4 2 2 45 3 4 1 3 4 3 4 3 4 2 1 1 4 1 4 42 144 153 140 149 136 143 140 137 139 133 126 132 138 102 140 2052 SKOR ANGKET MEDIA VISUAL AWAL SETELAH VALIDITAS NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad G Achmad Nur F Akhmal Kurni Alfaro Monza Amelia Dwi Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Citra S Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema M Hafizhah S Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy G Maggaly S M. Modhoni Muthia A Nabila S Nadieva Z Nadya S Naufal H Nawangwulan Nindy Natalia R. Ananda Raihan Fasyah Risky Salsya Arsalty Virly A Yoelia M M. Daffa Sherinna N Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh H M. Abrar A Salsabilla F X Y 2 3 4 5 7 8 9 11 12 14 15 16 17 19 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 3 4 1 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 4 4 48 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 2 3 51 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 55 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 53 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 55 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 48 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 51 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 44 4 3 2 4 1 4 4 3 3 2 3 1 4 4 2 55 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 55 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 55 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 49 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 2 2 4 3 4 51 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 53 4 3 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 4 54 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 51 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 56 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 53 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 50 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 53 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 53 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 56 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 51 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 54 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 50 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 54 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 54 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 56 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 51 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 51 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 54 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 51 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 155 146 129 150 122 147 134 143 146 152 139 122 151 143 143 2122 1 LAMPIRAN 20 HASIL NILAI TES SIKLUS I DAN II NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 NAMA Achmad Ghifari Achmad Nur Fadzry Akhmal Kurnia Fajar Alfaro Monza Saksono Amelia Dwi Juliana Andhika Juan Azriel Carisha Chairani Dwi Safira Citra Salsabilla Devita Mukti Febri Indra Gabrielle Nur Gema Maghribi Hafizhah Sabrina Kelvin Setiadi Lutfi Rosyah Lyzuardy Ghufron Maggaly Sabiella Muhammad Modhoni Muthia Amanda Nabila Septianingrum Nadieva Zahra Nadya Salsabilla Naufal Hisyam Nawangwulan Pratiwi Nindy Natalia R. Ananda Yusuf Raihan Fasyah Risky Ramadhan Salsya Arsalty Virly Adityasari Yoelia Maretta Muhammad Daffa Sherinna Najjwa Vina Rahma Aditya Rifky Adissya Fairuz Hafizh Havillah M. Abrar Al- Ghafar Salsabilla Febrianti NILAI MINIMUM NILAI MAKSIMUM RATA-RATA VARIANS STANDAR DEVIASI SIKLUS I SIKLUS II 100 100 70 90 100 100 90 90 100 100 85 100 100 95 70 100 100 95 100 95 100 85 90 95 85 75 100 95 85 85 100 95 70 95 90 95 85 100 90 100 100 95 100 100 100 95 95 90 70 95 85 100 70 100 70 85 95 100 70 90 90 90 100 90 100 95 95 100 95 95 100 100 100 100 100 95 80 95 100 100 70 75 100 100 90.625 94.875 122.7344 30.60938 4909.375 1224.375 LAMPIRAN 20 NO NAMA 1 Achmad Ghifari 2 Achmad Nur Fadzry 3 Akhmal Kurnia Fajar 4 Alfaro Monza Saksono 5 Amelia Dwi Juliana 6 Andhika Juan 7 Azriel Carisha 8 Chairani Dwi Safira 9 Citra Salsabilla 10 Devita Mukti 11 Febri Indra 12 Gabrielle Nur 13 Gema Maghribi 14 Hafizhah Sabrina 15 Kelvin Setiadi 16 Lutfi Rosyah 17 Lyzuardy Ghufron 18 Maggaly Sabiella 19 Muhammad Modhoni 20 Muthia Amanda 21 Nabila Septianingrum 22 Nadieva Zahra 23 Nadya Salsabilla 24 Naufal Hisyam 25 Nawangwulan Pratiwi 26 Nindy Natalia 27 R. Ananda Yusuf 28 Raihan Fasyah 29 Risky Ramadhan 30 Salsya Arsalty 31 Virly Adityasari 32 Yoelia Maretta 33 Muhammad Daffa 34 Sherinna Najjwa 35 Vina Rahma 36 Aditya Rifky 37 Adissya Fairuz 38 Hafizh Havillah 39 M. Abrar Al- Ghafar 40 Salsabilla Febrianti Jumlah DAFTAR NILAI K. SIKLUS 1 PENDAHULUAN LATIHAN PR 50 60 90 90 100 90 60 90 90 100 90 80 30 90 60 80 50 50 80 100 80 100 80 100 100 60 60 70 90 90 90 100 80 100 100 90 80 60 50 100 3210 90 100 100 100 100 100 100 100 90 100 90 80 100 90 70 90 70 90 70 100 90 90 70 90 100 90 70 70 100 90 90 90 70 90 100 90 90 100 90 90 3590 100 90 90 90 100 90 90 100 100 100 90 90 90 100 90 90 90 90 90 100 90 100 100 90 90 100 90 90 90 90 90 100 90 100 100 100 100 90 90 100 3760 AKHIR SIKLUS 100 70 100 90 100 85 100 70 100 100 100 90 85 100 85 100 70 90 85 90 100 100 100 95 70 85 70 70 95 70 90 100 100 95 95 100 100 100 80 100 3625 SIKLUS 2 LATIHAN PR 100 75 100 100 100 90 100 100 100 100 100 100 75 100 100 70 100 100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 100 100 100 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 3890 100 100 90 90 90 90 100 90 100 90 90 90 100 100 100 90 90 90 90 100 100 90 100 90 100 90 90 100 90 100 100 100 90 100 100 100 90 100 100 100 3810 AKHIR SIKLUS 100 90 100 90 100 100 95 100 95 95 85 95 75 95 85 95 95 95 100 100 95 100 95 90 95 100 100 85 100 90 90 90 95 100 95 100 100 95 95 100 3795 LAMPIRAN 23 KISI-KISI INSTRUMEN AWAL MINAT BELAJAR IPS SEBELUM UJI VALIDITAS Dimensi Perhatian dalam belajar Indikator Saya memperhatikan guru dan materi Giat belajar Mengerjakan tugas Jumlah 7 IPS yang diajarkan dengan baik Saya bersedia diminta guru untuk Perasaan senang Nomor Pernyataan Positif Negatif 2 menjawab pertanyaan dari guru saat sesi Tanya jawab Saya berminat untuk mempelajari semua materi IPS kelas IV Saya suka bertanya kepada guru Saya sering melewatkan materi yang sulit dan tidak pernah mempelajarinya Pelajaran IPS bukanlah pelajaran yang penting untuk saya Ketika sedang mempelajari pelajaran IPS saya berusaha berkonsentrasi agar dapat mempelajari pelajaran dengan baik Saya sulit memahami materi IPS Saya merasa bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan dalam pelajaran IPS menyenangkan Saya bernyukai untuk belajar berkelompok dalam pelajaran IPS Saya tergugah untuk mendengarkan apa yang sedang diterangkan oleh guru saat mengikuti pelajaran IPS Saya mempelajari kembali pelajaran IPS yang telah dipelajari di sekolah Saya bertanya pada teman tentang pelajaran IPS yang belum saya mengerti Saya langsung menanyakan penjelasan dari guru mengenai materi yang belum jelas Saya mempunyai pengetahuan umum mengenai materi yang disampaikan Saya yakin pada diri saya sendiri bahwa saya mampu menguasai materi 12 13 16 17 18 20 4 4 7 11 19 1 4 3 14 15 6 8 3 Saya selalu mengerjakan latihan yang Mentaati peraturan diberikan guru dengan tepat waktu Saya selalu membuat pekerjaan rumah di rumah Dalam mengerjakan latihan saya mengerjakan sendiri Ketika belajar berkelompok saya gunakan kesempatan untuk mengobrol dengan teman 9 5 2 10 KISI-KISI INSTRUMEN AWAL MEDIA VISUAL SEBELUM UJI VALIDITAS Dimensi Menarik Indikator Saya menyukai pembelajaran dengan Lebih mudah diingat Variatif menggunakan media visual gambar Saya merasa jenuh dengan pembelajaran ini Penggunaan media visual dapat menarik minat belajar saya senang ketika guru menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS Dengan menggunakan media gambar, belajar IPS jadi menyenangkan Saya merasa kesulitan memahami materi dengan menggunakan media visual Masih ada materi yang belum dipahami setelah guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media visual gambar Dengan pembelajaran menggunakan media visual saya dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal yang dberikan karena saya masih mengingat bagaimana gambar dalam media visual Saya lebih mudah mengingat gambar dari pada tulisan Pembelajaran ini sesuai dengan meteri Pembelajaran ini membuat kamu semangat mempelajari IPS Nomor Pernyataan Positif Negatif 1 Jumlah 5 5 10 16 20 3 4 9 17 18 2 4 11 5 Media visual yang digunakan dapat Melibatkan siswa dalam penggunaannya dilihat dengan baik Media visual yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan Dengan menggunakan media gambar, penyampaian materi oleh guru menjadi jelas Mempelajari pembelajaran dengan baik setelah mengikuti pembelajaran ini Saya memperhatikan guru menampilkan gambar dan menjelaskan materi pelajaran Saya aktif dalam mengikuti pembelajaran ini Saya mau membantu guru saat beliau menggunakan media visual dalam pembelajaran Saya berusaha keras mencatat semua yang ditulis oleh guru di papan tulis Ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan media visual saya mengobrol dengan teman 12 19 6 6 7 8 13 14 15 KISI-KISI INSTRUMEN AKHIR MINAT BELAJAR IPS SEBELUM UJI VALIDITAS Dimensi Perhatian dalam belajar Perasaan senang Giat belajar Mengerjakan tugas Mentaati peraturan Indikator Saya tergugah untuk mendengarkan apa yang sedang diterangkan oleh guru saat mengikuti pelajaran IPS Ketika sedang mempelajari pelajaran IPS saya berusaha berkonsentrasi agar dapat mempelajari pelajaran dengan baik. Jika saya tidak mengerti akan materi yang disampaikan maka saya sering kali menanyakannya pada guru IPS Menurut saya, saya berkonsentrasi dalam belajar IPS tidak menjamin dapat lebih memahami materi dengan baik Saya merasa senang dengan tugas Bagi saya pelajaran IPS membosankan Saya merasa rugi jika guru IPS tidak hadir Saya malas mempelajari buku paket IPS dan buku-buku lain yang berkaitan dengan IPS Saya senang mempelajari IPS karena saya bisa lebih mengetahui seluk beluk social Pelajaran IPS bukanlah pelajaran yang penting untuk saya Saya senang jika guru IPS tidak hadir Saya suka mempelajari buku IPS dan juga buku-buku lain yang berkaitan dengan pelajaran IPS Saya malu bertanya pada guru walaupun materi IPS saya belum mengerti Menurut saya dalam memahami materi IPS tidak perlu menghafal materi yang disampaikan guru IPS Jika guru IPS memberikan tugas saya selalu mengumpulkannya tepat waktu Ketika guru IPS menyampaikan materi, saya selalu mencatatnya walupun guru IPS tidak memerintahnya Mengerjakan tugas/ PR yyang diberikan guru dengan mencontek pada teman adalah hal yang biasa saya lakukan Saya sering kali pergi kekantin sebelum pelajaran IPS dimulai agar telat mengikui pelajaran IPS Saya selalu tepat waktu mengikuti Nomor Pernyataan Positif Negatif 1 Jumlah 4 2 6 17 4 6 8 14 15 18 19 7 4 10 9 13 11 2 12 3 5 16 4 pelajaran IPS Saya selalu membuat PR dirumah 20 KISI-KISI INSTRUMEN AWAL MEDIA VISUAL SEBELUM UJI VALIDITAS Dimensi Menarik Lebih mudah diingat Variatif Melibatkan siswa dalam penggunaannya Indikator Saya menyukai pembelajaran dengan menggunakan media visual gambar Pembelajaran ini membuat kamu semangat mempelajari IPS Saya merasa jenuh dengan pembelajaran ini penggunaan media visual dapat menarik minat belajar saya senang ketika guru menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS Saya mempelajari pembelajaran dengan baik setelah mengikuti pembelajaran ini masih ada materi yang belum dipahami setelah guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media visual gambar Dengan pembelajaran menggunakan media visual saya dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal yang dberikan karena saya masih mengingat bagaimana gambar dalam media visual Saya lebih mudah mengingat gambar dari pada tulisan Pembelajaran ini sesuai dengan meteri Saya merasa kesulitan memahami materi dengan menggunakan media visual media visual yang digunakan dapat dilihat dengan baik media visual yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan Media visual yang digunakan sifatnya efisien dan efektif Saya berharap selanjutnya guru akan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS Saya memperhatikan guru menampilkan gambar dan menjelaskan materi pelajaran Saya membuat catatan saat pelajaran Nomor Pernyataan Positif Negatif 1 Jumlah 5 4 5 11 16 6 4 10 17 18 2 6 3 12 13 19 20 7 5 berlangsung aktif dalam mengikuti pembelajaran Saya mau membantu guru saat beliau menggunakan media visual dalam pembelajaran Ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan media visual saya mengobrol dengan teman 8 9 14 15 Wawancara Siswa ( Siklus 2 ) Nama : No Absen : 1. Apakah kalian merasa lebih senang dengan pembelajaran IPS? Jawaban : Alas an/contoh : 2. Apakah media visual yang digunakan menarik minat belajar kalian? Jawaban : Alas an/contoh : 3. Apakah kalian menjadi mudah memahami materi dengan menggunakan media visual? Jawaban : Alas an/contoh : 4. Apakah dengan penggunaan media visual ( papan pembalik ) dapat membantu kalian dalam mengerjakan latihan? Jawaban : Alas an/contoh : 5. Apakah media yang digunakan dapat dilihat dengan jelas dari posisi tempat duduk kalian? Jawaban : Alas an/contoh : 6. Apakah media visual yang digunakan mencakup materi yang disampaikan guru? Jawaban : Alas an/contoh : 7. Menurut kalian, guru menempatkan media visual di tempat yang tepat? Jawaban : Alas an/contoh : 8. Apakah kalian menjadi mudah membayangkan masalah-masalah social di masyarakat jika menggunakan media visual? Jawaban : Alas an/contoh : 9. Apakah kalian menjadi lebih mudah mengingat materi yang telah disampaikan oleh Ibu guru dengan penggunaan media visual dalam pembelajaran? Jawaban : Alas an/contoh : 10. Apakah yang kalian sukai dari penggunaan media visual ( papan pembalik ) ? Jawaban : Alas an/contoh : Wawancara Guru ( Siklus 2 ) Nama : Nip : 1. Apakah Ibu kesulitan menggunakan media visual? Jawaban : Alas an/contoh : 2. Apakah siswa menjadi antusias dalam pembelajaran IPS? Jawaban : Alas an/contoh : 3. Apakah dengan menggunakan media visual dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran ? Jawaban : Alas an/contoh : 4. Apakah minat yang dihasilakan dengan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS meningkat? Jawaban : Alas an/contoh : 5. Apakah media visual dapat mencangkup materi yang disampaikan? Jawaban : Alas an/contoh : 6. Apakah media visual dapat memudahkan siswa dalam mengingat materi yang disampaikan? Jawaban : Alas an/contoh : 7. Apakah dengan penggunaan media visual proses pembelajaran menjadi lebih terarah? Jawaban : Alas an/contoh : 8. Apakah kelebihan dari media visual berupa papan pembalik di bandingkan dengan poster? Jawaban : Alas an/contoh : 9. Apakah selanjutnya Ibu akan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS? Jawaban : Alas an/contoh : 10. Menurut Ibu, bagaimana minat siswa apakah lebih meningkat pada saat menggunakan media poster atau papan pembalik? Jawaban : Alas an/contoh : LAMPIRAN 24 REKAPITULASI SKOR AWAL MINAT BELAJAR IPS SISWA TIAP DIMENSI MINAT BELAJAR PERHATIAN DALAM BELAJAR No 1 2 3 4 5 No 1 2 Pernyataan Positif 1 Saya memperhatikan guru dan materi IPS yang diajarkan dengan baik Saya bersedia diminta guru untuk menjawab pertanyaan dari guru saat sesi Tanya jawab Saya berminat untuk mempelajari semua materi IPS kelas IV Saya suka bertanya kepada guru Ketika sedang mempelajari pelajaran IPS saya berusaha berkonsentrasi agar dapat mempelajari pelajaran dengan baik Pernyataan Negatif 15% 2 2.5% 17.5% 80% Persentase ( %) 100% 20% 40% 25% 100% 12.5% 32.5% 55% 100% 7.5% 25% 15% 1 2 3 37.5% 30% 30% 55% 3 12.5% 40% Saya sering melewatkan materi yang sulit dan tidak pernah mempelajarinya Pelajaran IPS bukanlah pelajaran yang penting untuk saya 20% 4 4 50% 100% 100% Persentase ( %) 100% 32.5% 47.5% 100% PERASAAN SENANG No 1 2 3 No 1 Pernyataan Positif Saya tergugah untuk mendengarkan apa yang sedang diterangkan oleh guru saat mengikuti pelajaran IPS Saya merasa bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan dalam pelajaran IPS menyenangkan Saya bernyukai untuk belajar berkelompok dalam pelajaran IPS Pernyataan Negatif Saya sulit memahami materi IPS 1 2 3 12.5% 40% 7.5% 7.5% 5% 7.5% 22.5% 10% 1 2 3 4 Persentase ( %) 37.5% 100% 80% 100% 60% 100% 4 Persentase ( %) 2.5% 27.5% 37.5% 32.5% 100% GIAT BELAJAR No Pernyataan Positif 1 Saya mempunyai pengetahuan umum mengenai materi yang disampaikan Saya mempelajari kembali pelajaran IPS yang telah dipelajari di sekolah Saya bertanya pada teman tentang pelajaran IPS yang belum saya mengerti Saya langsung menanyakan penjelasan dari guru mengenai materi yang belum jelas 2 3 4 1 2 3 4 Persentase ( %) 7.5% 37.5% 12.5% 42.5% 100% 7.5% 45% 22.5% 25% 35% 37.5% 27.5% 100% 7.5% 37.5% 30% 25% 100% 100% MENGERJAKAN TUGAS No 1 2 3 Pernyataan Positif Saya selalu membuat pekerjaan rumah di rumah Saya yakin pada diri saya sendiri bahwa saya mampu menguasai materi Saya selalu mengerjakan latihan yang diberikan guru dengan tepat waktu 1 2 3 Persentase ( %) 30% 37.5% 32.5% 100% 27.5% 15% 17.5% 4 65% 100% 30% 17.5% 52.5% 100% MENTAATI PERATURAN No 1 No 1 Pernyataan Positif 1 Dalam mengerjakan latihan saya mengerjakan sendiri Pernyataan Negatif Ketika belajar berkelompok saya gunakan kesempatan untuk mengobrol dengan teman 1 2 3 4 Persentase ( %) 30% 27.5% 42.5% 100% 2 3 4 2.5% 10% 60% Persentase ( %) 27.5% 100% REKAPITULASI SKOR AWAL MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPS MENARIK No 1 2 3 4 No 1 Pernyataan Positif 1 Dengan menggunakan media gambar, belajar IPS jadi menyenangkan saya senang ketika guru menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS Penggunaan media visual dapat menarik minat belajar Saya menyukai pembelajaran dengan menggunakan media visual gambar Pernyataan Negatif Saya merasa jenuh dengan pembelajaran ini 2 2.5% 45% Persentase ( %) 52.5% 100% 5% 50% 100% 2.5% 47.5% 50% 100% 40% 100% 1 5% 2 3 45% 3 2.5% 40% 4 60% 4 Persentase ( %) 52.5% 100% LEBIH MUDAH DIINGAT No 1 2 No 1 2 Pernyataan Positif 1 2 Saya lebih mudah mengingat gambar dari pada tulisan Dengan pembelajaran menggunakan media visual saya dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal yang dberikan karena saya masih mengingat bagaimana gambar dalam media visual 2.5% 2.5% Pernyataan Negatif 1 Saya merasa kesulitan memahami materi dengan menggunakan media visual Masih ada materi yang belum dipahami setelah guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media visual gambar 2.5% 3 4 27.5% 65% Persentase ( %) 100% 22.5% 32.5% 12.5% 32.5% 100% 2 3 4 5% 27.5% 65% Persentase ( %) 100% 2.5% 42.5% 55% 100% VARIATIF No 1 2 3 4 5 Pernyataan Positif Dengan menggunakan media gambar, penyampaian materi oleh guru menjadi jelas Pembelajaran ini sesuai dengan meteri Pembelajaran ini membuat kamu semangat mempelajari IPS Media visual yang digunakan dapat dilihat dengan baik Media visual yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan 1 2 2.5% 10% 3 4 22.5% 65% Persentase ( %) 100% 17.5% 82.5% 100% 27.5% 72.5% 100% 2.5% 42.5% 55% 5% 10% 100% 32.5% 52.5% 100% MELIBATKAN SISWA DALAM PENGGUNAANNYA No 1 2 3 4 5 No 1 Pernyataan Positif Saya berusaha keras mencatat semua yang ditulis oleh guru di papan tulis Mempelajari pembelajaran dengan baik setelah mengikuti pembelajaran ini Saya memperhatikan guru menampilkan gambar dan menjelaskan materi pelajaran Saya aktif dalam mengikuti pembelajaran ini Saya mau membantu guru saat beliau menggunakan media visual dalam pembelajaran Pernyataan Negatif Ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan media visual saya mengobrol dengan teman 1 2 3 15% 12.5% 15% 2.5% 35% 4 Persentase ( %) 57.5% 100% 62.5% 100% 42.5% 57.5% 100% 2.5% 42.5% 55% 2.5% 37.5% 20% 15% 1 2 7.5% 10% 3 4 100% 100% Persentase ( %) 27.5% 42.5% 100% REKAPITULASI SKOR AKHIR MINAT BELAJAR IPS SISWA TIAP DIMENSI MINAT BELAJAR PERHATIAN DALAM BELAJAR No 1 2 3 No 1 Pernyataan Positif 1 Saya tergugah untuk mendengarkan apa yang sedang diterangkan oleh guru saat mengikuti pelajaran IPS Ketika sedang mempelajari pelajaran IPS saya berusaha berkonsentrasi agar dapat mempelajari pelajaran dengan baik Jika saya tidak mengerti akan materi yang disampaikan maka saya sering kali menanyakannya pada guru IPS Pernyataan Negatif Menurut saya, saya berkonsentrasi dalam belajar IPS tidak menjamin dapat lebih memahami materi dengan baik 2 3 40% 4 60% Persentase ( %) 100% 17.5% 82.5% 100% 5% 1 35% 60% 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 100% Persentase ( %) 22.5% 32.5% 12.5% 32.5% 100% PERASAAN SENANG No 1 2 3 No 1 2 3 Pernyataan Positif Saya merasa senang dengan tugas Saya merasa rugi jika guru IPS tidak hadir Saya senang mempelajari IPS karena saya bisa lebih mengetahui seluk beluk social Pernyataan Negatif Bagi saya pelajaran IPS membosankan Saya malas mempelajari buku paket IPS dan buku-buku lain yang berkaitan dengan IPS Pelajaran IPS bukanlah pelajaran yang penting untuk saya Persentase ( %) 55% 45% 100% 15% 12.5% 15% 57.5% 100% 2.5% 2.5% 27.5% 65% 100% 2.5% 7.5% 10% 42.5% 55% 27.5% 5%% Persentase ( %) 100% 100% 2.5% 10% 22.5% 65% 100% GIAT BELAJAR No 1 2 Pernyataan Positif 1 Saya suka mempelajari buku IPS dan juga bukubuku lain yang berkaitan dengan pelajaran IPS Saya malu bertanya pada guru walaupun materi IPS saya belum mengerti 2.5% 2 3 10% 10% 4 Persentase ( %) 87.5% 100% 47.5% 47.5% 100% No 1 2 Pernyataan Negatif 1 Saya senang jika guru IPS tidak hadir Menurut saya dalam memahami materi IPS tidak perlu menghafal materi yang disampaikan guru IPS 2 3 4 Persentase ( %) 42.5% 57.5% 100% 27.5% 32.5% 20% 20% 100% 3 4 MENGERJAKAN TUGAS No 1 2 Pernyataan Positif 1 Ketika guru IPS menyampaikan materi, saya selalu mencatatnya walupun guru IPS tidak memerintahnya Jika guru IPS memberikan tugas saya selalu mengumpulkannya tepat waktu 2 2.5% 10% 35% Persentase ( %) 52.5% 100% 10% 42.5% 52.5% 100% MENTAATI PERATURAN No Pernyataan Positif 1 1 2 No Saya selalu membuat PR dirumah Saya selalu tepat waktu mengikuti pelajaran IPS Pernyataan Negatif 1 Mengerjakan tugas/ PR yyang diberikan guru dengan mencontek pada teman adalah hal yang biasa saya lakukan Saya sering kali pergi kekantin sebelum pelajaran IPS dimulai agar telat mengikui pelajaran IPS 2 Persentase ( %) 10% 45% 50% 100% 10% 45% 50% 100% 1 2 3 4 Persentase ( %) 2.5% 7.5% 27.5% 62.5% 100% 5% 2 3 2.5% 40% 4 52.5% 100% REKAPITULASI SKOR AKHIR MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPS MENARIK No 1 2 3 Pernyataan Positif Saya menyukai pembelajaran dengan menggunakan media visual gambar Pembelajaran ini membuat kamu semangat mempelajari IPS Saya senang ketika guru menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS 1 2 3 Persentase ( %) 12.5% 87.5% 100% 25% 4 75% 100% 22.5% 77.5% 100% 4 No Penggunaan media visual dapat menarik minat belajar Pernyataan Negatif 1 Saya merasa jenuh dengan pembelajaran ini 10% 27.5% 67.5% 100% 1 2 3 4 Persentase ( %) 7.5% 2.5% 67.5% 22.5% 100% 2 3 4 LEBIH MUDAH DIINGAT No 1 2 3 4 Pernyataan Positif 1 Saya lebih mudah mengingat gambar dari pada tulisan Dengan pembelajaran menggunakan media visual saya dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal yang dberikan karena saya masih mengingat bagaimana gambar dalam media visual masih ada materi yang belum dipahami setelah guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media visual gambar Saya mempelajari pembelajaran dengan baik setelah mengikuti pembelajaran ini 7.5% 42.5% 50% 12.5% Persentase ( %) 100% 5% 30% 65% 100% 50% 20% 17.5% 100% 2.5% 35% 62.%% 100% VARIATIF No 1 2 3 4 5 No 1 Pernyataan Positif Pembelajaran ini sesuai dengan meteri Saya berharap selanjutnya guru akan menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS Media visual yang digunakan sifatnya efisien dan efektif media visual yang digunakan dapat dilihat dengan baik media visual yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan Pernyataan Negatif Saya merasa kesulitan memahami materi dengan menggunakan media visual 1 2 3 35% 5% 1 4 65% 95% Persentase ( %) 100% 100% 5% 32.5% 62.5% 100% 10% 15% 80% 100% 2.5% 22.5% 75% 100% 2 3 7.5% 2.5% 50% 4 30% Persentase ( %) 100% MELIBATKAN SISWA DALAM PENGGUNAANNYA No 1 2 Pernyataan Positif 1 Saya memperhatikan guru menampilkan gambar dan menjelaskan materi pelajaran Saya membuat catatan saat pelajaran berlangsung 2.5% 2 3 4 Persentase ( %) 32.5% 67.5% 100% 2.5% 52.5% 67.5% 100% 3 4 No 1 Aktif dalam mengikuti pembelajaran Saya mau membantu guru saat beliau menggunakan media visual dalam pembelajaran Pernyataan Negatif Ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan media visual saya mengobrol dengan teman 2.5% 37.5% 60% 100% 5% 47.5% 47.5% 100% 1 2 12.5% 10% 3 40% 4 Persentase ( %) 37.5% 100% LAMPIRAN 26 TRANSPORTASI DARAT LAMPIRAN 26 TRANSPORTASI AIR LAMPIRAN 26 TRANSPORTASI UDARA LAMPIRAN 26 SARANA UMUM TERMINAL BANDAR UDARA LAMPIRAN 27 Masalah Pribadi Adalah masalah-masalah yang dialami dan dihadapi oleh manusia sebagai individu ( pribadi ) Contohnya : lupa mengerjakan PR Masalah Sosial Masalah Sosial Adalah masalah yang membuat semua warga masyarakat lain ikut merasakan pengaruh masalah Contohnya : Pencurian diperumahan LAMPIRAN 27 MASALAH KEPENDUDUKAN Upaya pemerintah mengatasi masalah kependudukan : 1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana 2. Melakukan program transmigrasi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan 4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin dan sebagainya LAMPIRAN 27 MASALAH KEJAHATAN Penyebab terjadinya pencurian dan perampokan adalah 1. Kemiskinan 2. Pengangguran Peranan pemerintah menanggulangi kejahatan adalah 1. Membangun lapangan kerja 2. Meningkatkan kualitas pendidikan 3. Meningkatkan keamanan LAMPIRAN 27 MASALAH SAMPAH Dampak sampah terhadap masyarakat sekitar : 1. Menimbulkan bau 2. Sumber penyakit 3. Memperburuk tata ruang kota Peranan warga untuk menanggulangi sampah : 1. Membuang sampah pada tempatnya 2. Memanfaatkan sampah yang bias didaur ulang 3. Memisahkan sampah organic dan non organic LAMPIRAN 27 MASALAH PENCEMARAN Penyebab pencemaran 1. Pencemaran air Contohnya adalah limbah industri 2. Pencemaran udara Contohnya adalah asap-asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor 3. Pencemaran tanah Contohnya adalah penggunaan insektisida LAMPIRAN 27 MASALAH KEBAKARAN Pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan : 1. Merawat kompor supaya layak pakai dan juga tidak bermasalah 2. Merawat jaringan listrik. Kabel yang mulai mengelupas diganti 3. Mematikan kompor setelah memasak 4. Berhati-hati menggunakan lilin dan korek LAMPIRAN 27 BURUKNYA FASILITAS UMUM Beberapa contoh lain fasilitas umum seperti : 1. Toilet umum 2. Tempat hiburan dan rekreasi 3. Kereta api 4. Terminal 5. Dll LAMPIRAN 27 PERILAKU TIDAK DISIPLIN Beberapa contoh perilaku tidak disiplin lainnya 1. Menjalankan kendaraan melawan arus 2. Mengendarai kendaraan di tempat yang bukan semestinya, seperti diatas trotoar 3. Pengendara mobil yang parkir sembarangan 4. Angkot dan bis yang berhenti disembarang tempat 5. Pejalan kaki yang menyebrang jalan sembarangan LAMPIRAN 27 PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA dan ALKOHOL Faktor yang mendukung penyalahgunaan narkotika dan alcohol adalah 1. Pergaulan bebas ( ajakan teman ) 2. Kurangannya pengawasan dari orang tua 3. Kurangnya keimanan serta ketakwaan Peranan pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika dan alcohol adalah 1. Merazia tempat hiburan malam 2. Menghukum setiap orang yang kedapatan menggunakan narkoba serta melakukan penjulan 3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan bahaya narkotika dan alcohol LAMPIRAN 27 PEMBOROSAN ENERGY Cara penghematan energy yang dapat dilakukan : 1. Mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan 2. Berpergian menggunakan kendaraan umum atau sepeda 3. Memanfaatkan energy alternative seperti tanaman angin, air dan matahari LAMPIRAN 27 KELANGKAAN BARANG KEBUTUHAN Kelangkaan barang kebutuhan biasanya terjadi pada barangbarang seperti : 1. Sembako 2. Makanan pokok 3. Cabai Terjadinya kelangkaan biasanya disebabkan oleh : 1. Menjelang hari raya, karena permintaan meningkat 2. Terhambatnya sarana transportasi ketempat tujuan 3. Cuaca yang tidak menentu