BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Agar penelitian dapat terarah dengan baik peneliti melakukan penelitian sesuai dengan prosedur pengumpulan data dan tahap-tahap penelitian. Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango, peneliti melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah guru kelas I, II, dan III, dan siswa kelas I, II, dan III. 4.1.1 Temuan Umum Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal, peneliti melakukan penelitian sesuai dengan tahap-tahap yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun hasil observasi dan wawancara secara umum yang peneliti temui dapat peneliti uraikan sebagai berikut: a. Hasil Observasi dengan Guru SDN 3 Bulango Timur Observasi dengan Guru Kelas I, II, III pada hari kamis tanggal 23 Mei 2013 di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Dalam observasi ini ada beberapa aspek yang peneliti amati dengan kriteria baik sekali, baik, cukup, dan kurang. Adapun hasil observasi yang peneliti peroleh di lapangan dapat peneliti uraikan sebagai berikut: 1. Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar matematika lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, peneliti melihat dan menilai bahwa dalam aspek ini guru telah melaksanakannya dengan baik. 2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik pembelajaran matematika, dalam aspek ini peneliti melihat bahwa dalam kegiatan inkuiri (penemuan) guru telah melaksanakannya dengan baik. 3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya tentang pelajaran matematika. Pada aspek yang ketiga ini peneliti melihat bahwa guru selalu memberikan pernyataan bahwa pelajaran matematika itu mudah sehingga dari pernyataan itu sifat ingin tahu siswa tentang pelajaran matematika muncul dengan sendirinya. Maka dalam aspek ini peneliti memberi kriteria penilaian baik. 4. Menciptakan masyarakat belajar matematika. Dalam aspek ini peneliti melihat dan menilai cukup. Dengan alasan bahwa dalam menciptakan suatu masyarakat belajar tidaklah mudah. 5. Menghadirkan pendekatan kontekstual sebagai sarana memudahkan proses pembelajaran matematika. Dalam aspek ini peneliti melihat bahwa guru telah menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika sehingga peneliti memberi kriteria penilaian baik. 6. Melakukan refleksi diakhir pertemuan. Peneliti melihat dan menilai bahwa dalam aspek ini guru telah melaksanakannya dengan baik. 7. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Dalam aspek ini peneliti melihat dan menilai guru telah melaksanakannya dengan baik. Dari hasil observasi yang diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran matematika guru menghadirkan pendekatan kontekstual sebagai sarana memudahkan proses pembelajaran dan melakukan langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dengan baik. b. Hasil Wawancara dengan Guru SDN 3 Bulango Timur Wawancara dengan Guru Kelas I, II, III pada hari kamis, jum’at dan senin, tanggal 23, 24, dan 27 mei 2013 di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. 1. Untuk memudahkan bapak/ibu dalam mengajar matematika, pendekatan apa yang bapak/ibu gunakan? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM, yaitu: Pendekatan kontekstual. Melalui pendekatan ini saya libatkan siswa dengan keadaan nyata yang mereka alami dikehidupan sehari-hari. Jawaban lain peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT, yaitu: Pendekatan yang saya gunakan yaitu pendekatan kontekstual dan inkuiri (penemuan). Jawaban yang hampir sama peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM, yaitu: Pendekatan kontekstual dan pendekatan individu. Jawaban dari ketiga informan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa untuk memudahkan guru dalam mengajar matematika pendekatan yang tepat digunakan yaitu pendekatan kontekstual. 2. Apakah bapak/ibu pernah menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika dan materi apa saja yang diajarkan menggunakan pendekatan kontekstual? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM, yaitu: Ya. Materi yang diajarkan menggunakan pendekatan kontekstual adalah perhitungan campuran. Jawaban yang sama peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT, yaitu: Ya. Adapun materi yang diajarkan menggunakan pendekatan kontekstual adalah perhitungan campuran, perkalian, dan bangun datar. Jawaban yang samapun peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM, yaitu: Ya. Dan materi yang saya ajarkan menggunakan pendekatan konteksual adalah perhitungan campuran dan perkalian. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika telah diterapkan di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango khususnya di kelas awal. 3. Menurut bapak/ibu pendekatan kontekstual itu apa? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang sifatnya nyata. Jawaban yang sama peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu : Pendekatan kontekstual adalah Pembelajaran yang nyata. Jawaban yang sama pula penelitin peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu : Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran nyata dan langsung melibatkan siswa dengan kehidupan lingkungan sekitarnya. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pendekatan kontekstual yang menurut ketiga informan diatas sudah sesuai dengan penjelasan yang sebenarnya dan benar-benar sudah diterapkan di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. 4. Apa saja kendala yang bapak/ibu temui dalam mengajarkan matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Adanya siswa yang belum mampu membaca dan menulis angka. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu: Pemahaman siswa kurang dan ada materi-materi tertentu yang medianya belum ada di sekolah. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu: Pemahaman siswa yang berbeda dan ada materi yang medianya tidak tersedia. Jawaban dari ketiga informan diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa kendala yang informan temui dalam mengajarkan matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas awal adalah adanya siswa yang belum mampu membaca dan menulis angka khususnya kelas I, kurangnya pemahaman dan tidak tersedianya media pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika kelas awal. 5. Alternatif apa yang bapak/ibu lakukan untuk mengatasi kendala tersebut? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Sebagai guru dikelas awal kami berusaha membangun atau menggali pemahaman siswa dengan cara menjelaskan materi dan memberi contoh dengan benda-benda yang ada dilingkungan sekitar siswa. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu: Mengajak siswa menyebutkan dan membayangkan satu persatu benda-benda dilingkungan mereka dan guru menarik contoh dan kesimpulan atas jawaban yang membuat siswa kurang paham. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu: Menggambarkan lingkungan sekitar siswa dan mengaitkan bendabenda dilingkungan tersebut dengan materi yang membuat siswa kurang paham. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa alternatif yang dilakukan informan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui saat mengajar matematika di kelas awal khususnya tingkat pemahaman siswa yang kurang, guru berusaha membangun dan menggali, menggambarkan serta menghubung-hubungkan materi yang diajarkan dengan benda-benda di lingkungan sekitar siswa. 6. Menurut bapak/ibu pentingkah pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Sangat penting karena pendekatan ini secara langsung dan nyata serta banyak contoh di lingkungan siswa yang sudah dikenal dan mudah dipahami oleh siswa. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu : Penting karena pendekatan ini nyata dan langsung. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu: Sangat penting, karena pendekatan ini langsung dan nyata serta mudah dimengerti oleh siswa karena banyak yang bisa diambil contoh di lingkungan sekitar siswa. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal sangat penting, karena pendekatan ini secara langsung dan nyata dan mudah dipahami siswa. Pendekatan ini pun lebih mengarah pada lingkungan sekitar yang di dalamnya terdapat benda-benda yang sudah dikenal dan mudah ditemui oleh siswa. c. Hasil Wawancara dengan Siswa SDN 3 Bulango Timur Wawancara Dengan Siswa Kelas I, II, dan III 1. Apakah menurut adik-adik mata pelajaran matematika itu sulit? No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama FU HT APH SPH DRU MZMP RAR ZJN FS Kelas I I I II II II III III III Jawaban Tidak sulit Tidak sulit Tidak sulit Tidak sulit Tidak sulit Tidak sulit Tidak sulit Tidak sulit Tidak sulit Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa Pelajaran matematika tidak sulit diterima oleh siswa khususnya kelas awal. 2. Menurut adik-adik bagaimana cara guru mengajarkan matematika? No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Kelas I I I II II II III III III FU HT APH SPH DRU MZMP RAR ZJN FS Jawaban Baik dan cukup dimengerti Caranya bisa dipahami dan dimengerti Memberi contoh soal Menarik Menarik Menarik Menarik Baik Menarik Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa cara guru mengajar matematika sangat baik, menarik dan mudah dimengerti oleh siswa. 3. Jika adik-adik tidak mengerti dengan materi yang diajarkan, apa yang dilakukan bapak/ibu guru untuk membuat adik-adik mengerti dengan materi tersebut? No 1 2 3 4 5 6 7 Nama FU HT ASPH SPH DRU MZMP RAR Kelas I I I II II II III 8 ZJN III 9 FS III Jawaban Dijelaskan secara rinci dan berulang kali Memberi contoh dan latihan dirumah Menjelaskan berulang-ulang Guru menjelaskan berulang-ulang Menjelaskan lagi sampai siswa mengerti Mengulang kembali materi dalam les Mengulang kembali materi itu Guru menjelaskan berulang-ulang sampai kami mengerti Melakukan les Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa guru menjelaskan secara rinci dan berulang-ulang serta memberikan les manakala siswa tidak mengerti dengan materi yang diajarkan. 4. Apakah adik-adik pernah mendengar tentang pendekatan kontekstual? No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama FU HT ASPH SPH DRU MZMP RAR ZJN FS Kelas I I I II II II III III III Jawaban Belum pernah dijelaskan Tidak pernah Tidak pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Belum pernah Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa, namun ada beberapa siswa yang tidak tahu tentang pendekatan kontekstual itu apa, yang mereka tahu hanyalah belajar dengan lingkungan dan alam yang nyata. 5. Apakah pendekatan kontekstual itu pernah digunakan dalam pelajaran matematika? No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama FU HT ASPH SPH DRU MZMP RAR ZJN FS Kelas I I I II II II III III III Jawaban Belum pernah Tidak mengerti tentang kontekstual Tidak pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa, pendekatan kontekstual sudah diterapkan di kelas awal, namun ada beberapa siswa yang tidak tahu tentang pendekatan kontekstual itu apa, yang mereka tahu hanyalah belajar dengan lingkungan dan alam yang nyata. 4.1.2 Temuan Khusus Adapun hasil observasi dan wawancara secara khusus yang peneliti temui dalam penelitian ini yakni, di kelas awal (I, II, dan III) SDN 3 Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango dalam pembelajaran matematika, materi yang menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajarannya adalah perhitungan campuran, perkalian dan bangun datar. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang guru (kelas I, II,dan III) dan beberapa orang siswa kelas I, II, dan III pada tanggal 23, 24 dan 27 mei 2013, peneliti menemui bahwa, pendekatan kontekstual telah diterapkan di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. 4.1 Pembahasan Pendekatan Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran matematika cukup mudah. Penerapannya pun mudah, cukup mengaitkan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk mengaitkannya bisa dilakukan dengan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan sebagainya, yang memang baik secara langsung dan terkait atau ada hubungan dengan pengalaman hidup nyata siswa. Sehingga pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teori saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi di lingkungan. Dengan demikian pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang dapat mengaitkan konten kurikulum yang dipelajari siswa dengan konteks kehidupan nyatadan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka, anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas awal dalam belajar matematika. Di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango, telah menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika khususnya di kelas awal dan telah mencapai hasil yang maksimal, terbukti dari hasil observasi dan wawancara peneliti dengan beberapa informan (guru dan siswa kelas I, II, dan III) bahwa guru di kelas awal sudah menerapkan pendekatan kontekstual dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pada teori penerapan pendekatan kontekstual.