aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa dan pengamatan aktivitas guru dapat dilihat bahwa deskripsi data yang telah diuraikan pada halaman sebelumnya ternyata sudah mencapai hasil yang optimal sesuai standar ketuntasan yang ditetapkan. 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru kelas, proses perkembangbikana hewan di kelas VI SDN 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, diperoleh informasi bahwa nilai hasil belajar siswa masih rendah. Hal tersebut terlihat pada nilai ulangan harian dari 17 siswa, hanya 5 siswa atau 29.41% yang mampu mencapai tingkat penguasaan materi sementara 12 orang siswa atau 70.59% belum mencapai hasil yang maksimal. Hal tersebut disebabkan pelaksanaan pembelajarannya masih disampaikan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional seperti ceramah sebagai model yang lebih dominan diterapkan daripada model yang bersifat kooperatif. Sedangkan siswa mendengarkan apa yang dijelaskan guru serta mencatat hal yang dianggap penting oleh siswa dan siswa kurang diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya terhadap materi yang diajarkan, sehingga menyebabkan suasana belajar yang kurang menarik dan komunikatif. Hal inilah yang menyebabkan rata-rata nilai siswa masih rendah, khususnya siswa kelas VI SDN 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango. Pada pelaksanaan tindakan siklus I hasil pengamatan guru mitra dengan peneliti mengalami peningkatkan dibanding dengan observasi awal yang dilakukan penulis. Hal ini dapat dibuktikan dengan pelaksanaan tindakan siklus I dari 2 aspek penilaian aktivitas siswa yang memperoleh nilai 1) Kemampuan mengidentifikasi berbagai cara hewan berkembang biak yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 7 orang atau 41.18%, siswa memperoleh nilai baik 6 orang atau 35.29%, pada aspek cukup siswa sejumlah 4 orang atau sebesar 23.52%, 2) Kemampuan membedakan ciri-ciri antara hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, beranak dan bertelur dan beranak yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 3 orang atau 17.64%, siswa memperoleh nilai baik 9 orang atau 52.94%, pada aspek cukup siswa sejumlah 5 orang atau sebesar 29.41%. Sedangkan presentase hasil belajar siswa yang tuntas sejumlah 11 orang siswa yang tuntas belajar atau 64.70% dengan perolehan nilai 65 ke atas dan sejumlah 6 orang siswa atau 35.30% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 65. Setelah diadakan tindakan melalui siklus I hasil belajar siswa pada materi perkembangbiakan hewan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di kelas VI SDN 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, belum mencapai standar indikator kinerja. Hal ini disebabkan karena hasil pengamatan kegiatan guru, siswa dan hasil belajar siswa pada siklus I belum optimal. Maka peneliti kemudian melanjutkan tindakan ke Siklus II sebagai alternatif perbaikan atas kekurangan pada tindakan siklus I. Pada pelaksanaan tindakan siklus II menunjukkan adanya peningkatan, baik informasi balikan tentang aktivitas guru dan siswa yang dipantau oleh teman sejawat dalam pembelajaran serta hasil siswa yang diuji melalui tes evaluasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil observasi dari 2 aspek penilaian 1) Kemampuan mengidentifikasi berbagai cara hewan berkembang biak yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 8 orang atau 47.05%, siswa memperoleh nilai baik 9 orang atau 52.94%, pada aspek cukup siswa sejumlah 0 orang atau sebesar 0%, 2) Kemampuan membedakan ciri-ciri antara hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, beranak dan bertelur dan beranak yang memperoleh nilai sangat baik berjumlah 7 orang atau 41.18%, siswa memperoleh nilai baik 9 orang atau 52.94%, pada aspek cukup siswa sejumlah 1 orang atau sebesar 5.89%. sedangkan persentase hasil belajar siswa menunjukkan sejumlah 16 orang siswa yang tuntas belajar atau 94.11% dengan perolehan nilai 65 ke atas dan sejumlah 1 orang siswa atau 5.89% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 65. Siswa yang tidak tuntas tersebut akan diadakan perbaikan melalui program remedial Hasil tindakan siklus II menunjukkan telah melebihi dari target indikator kinerja yang ditetapkan. Memperhatikan data tentang hasil belajar siswa pada observasi awal, siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkembangbiakan hewan di kelas VI SDN 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango. Dengan demikian, maka hipotesis yang berbunyi “jika digunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, maka hasil belajar siswa pada materi perkembangbiakan hewan di kelas VI SDN 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango akan meningkat” dapat diterima.