BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1.1 Kinerja Keuangan 1.1.1 Definisi Kinerja Keuangan Menurut Husnan & Pudjiastuty (2003:44) “Kinerja keuangan merupakan hasil dari banyak keputusan keuangan individual yang dibuat secara terus menerus pada suatu lembaga atau institusi”. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted Accounting principle),dan lainnya. A. Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan Penilaian kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda karena itu tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang di jalankannya. Jika perusahaan tersebut bergerak pada sektor bisnis pertambangan maka itu berbeda dengan perusahaan yang bergerak pada bisnis pertanian serta perikanan. Maka begitu juga pada perusahaan dengan sektor keuangan seperti perbankan yang jelas memiliki ruang lingkup bisnis berbeda dengan ruang lingkup lainnya, karena seperti kita ketahui perbankan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki kelebihan dana (surplus financial) dengan mereka yang memiliki kekurangan dana (deficit financial), dan bank bertugas untuk menjembatani keduannya. Begitu juga dengan perusahaan bidang pertambangan yang memiliki produk yang berbeda dan manajemen yang berbeda juga dengan perusahaan lainnya. Perusahaan bidang pertambangan sangat tergantung pada kondisi natural resource yang akan dieksploitasi dan juga berbeda kapasitas kandungan tambang yang tersdia. Dan begitu pula pada brbagai jenis perusahaan lainnya. Maka di sini ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan satu perusahaan secara umum, yaitu: a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan Review di sini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat di pertanggung jawabkan. b. Melakukan perhitungan Penerapan metode perhitungan di sini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang di lakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang di inginkan. c. Memlakukan perbandingan terhadap hasil hitung yang telah di peroleh Dari hasil hitung yang sudah di peroleh tersebut kemuadian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada dua yaitu: 1) Time series analysis, yaitu membandingkan secara antarwaktu atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara grafik. 2) Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil hitung rasiorasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan peruahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan. d. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah di lakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kandala-kandala yang di alami oleh perbankan tersbut. e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang di temukan Pada tahap terhakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicari solusi guna memberikan suatu imput atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini terselesaikan. 1.2 Laporan Keuangan 1.2.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Di sisi lain Harianto dan Sudomo (1998:49) mengatakan “Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial”. “Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah di capai oleh perusahaan yang bersangkutan” (Munawir, 2002:63). 1.2.2 Laporan Keuangan dan Pengaruhnya bagi perusahaan Analisis terhadap laporan keuangan yang merupakan informasi akuntansi ini dianggap penting dilakukan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut. Pada setiap perusahaan bagian keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah perencanaan perusahaan. Berfungsinya bagian keungan merupakan prasyarat bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan pada bagian-bagian lainnya. Dengan berfungsihnya secara baik bagian keuangan membuat kinerja keuangan dilihat dari laporan keuangan perusahaan akan tersaji dengan baik. Sehingga pihak-pihak yang membutukan akan dapat memperoleh laporan keuangan tersebut dan membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis informasi keuangan, setiap aktivitas bisnis harus dianalisis secara mendalam baik oleh manajemen maupun oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan. Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan dan pihak perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan. Bahwa seorang investor yang ingin membeli atau menjual saham bisa terbantu dengan memahami dan menganalisis laporan keuangan dan selanjutnya bisa menilai perusahaan yang mempunyai prospek yang menguntungkan dimasa depan. Sebuah laporan keuangan pada umumnya terdiri dari : 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan modal 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan Menurut Fraser dan Ormiston (2008:120) “Suatu laporan tahunan korporat terdiri dari empat laporan keuangan pokok” yaitu, 1. Neraca menunjukan posisi keuangan – aktiva, hutang, dan ekuitas pemegang saham – suatu perusahaan pada tanggal tertentu, seperti pada akhir triwulan atau akhir tahun. 2. Laporan Rugi-Laba menyajikan hasil usaha - pendapatan, beban, laba atau rugi bersi dan laba atau rugi per saham – untuk priode akuntansi tertentu. 3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham merekonsiliasi saldo awal dan akhir semua akun yang ada dalam seksi ekuitas pemegang saham pada neraca. Beberapa perusahaan menyajikan saldo laba, seringkali di kombinasikan dengan laporan rugi-laba yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir akan saldo laba. Perusahaan-perusahaan yang memilih format penyajian yang terakhir biasanya akan menyajikan laporan ekuitas pemegang saham sebagai pengungkapan dalam catatan kaki. 4. Laporan Arus Kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar dan kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi selama satu periode akuntansi. Setiap laporan keuangan memiliki hubungan yang saling terkait. “Setiap komponen dalam laporan keuangan pun merupakan satu kesatuan yang utuh dan terkait satu dengan lainya, sehingga dalam menggunakan perlu dilihat sebagai suatu keseluruhan bagi pemakainya, untuk tidak terjadi kesalapahaman” (Lesmana & Surjanto, 2004:27). 1.2.3 Kegunaan Laporan Keuangan Berdasarkan konsep keuangan maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu kewaktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya. Bahwa laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat dignakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Sehingga laporan keuangan memegang laporan yang luas dan mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Standar akuntansi keuangan memberikan pengertian tentang laporan keuangan yaitu, Ikatan Akuntan Indonesia (1999:22) menjelaskan bahwa “Laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan (misalnya, laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan Dapat dipahmi bahwa dengan adanya laporan keuangan yang disediakan oleh pihak manajemen perusahaan maka sangat membantu pihak pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan. Seperti keinginan perusahaan untuk melakukan right issue, yang artinya right issue tersebut di prioritaskan kepada pemilik saham lama untuk membelinya. Sehingga berdasarkan data laporan keuangan yang di peroleh dan disajikan oleh manajemen perusahaan pihak investor atau pemilik saham perusahaan akan bisa menganalisis bagaimana kondisi perusahaan serta prospek perusahaan nantinya khususnya dari segi kemampuan profitabilitas yang di hasilkan. Dari pendapat di atas dapat di pahami bahwasanya laporan keuangan sangat berguna dalam melihat kondisi suatu perusahaan, baik kondisi pada saat ini mampu di jadikan sebagai alat prediksi untuk kondisi di masa yang akan datang (forecast analyzing). 1.2.4 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter. Menurut Standar Akuntansi Keuangan bahwa “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi” (Ikatan Akuntansi Indonesia, 1999:27). Laporan keuangan ditujukan sebagai pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang di percayakan kepadanya kepada pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan akuntasi utama yang mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang. Harahap (2007:56) mengatakan bahwa,”Hasil analisa laporan keuangan dapat membuka tabir: 1. Kesalahan proses akuntansi seperti : kesalahan pencatatan, kesalahaan pembukaan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan,kesalahan posting, kesalahaan jurnal. 2. Kesalahan lain yang di sengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak wajar, menghilangkan data, income smoothing, data lain sebagainya. Dari penjelasan di atas tentang tujuan dari laporan keuangan terlihat,bahwa laporan keuangan akan memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan. Juga laporan keuangan akan memberikan informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa laporan keuangan sebagai masukan yang sangat berarti bagi beberapa pihak yang terlibat dalam menilai kinerja suatu perusahaan. 1.2.5 Teknik Analisa Kritis dan Terintegrasi dari Laporan Keuangan Sebuah laporan keuangan yang disajikan dan diperhatikan oleh pihak akuntan, maka selanjutnya menjadi tanggung jawab bagi manajer perusahaan melakukan analisa secara komprehensif dan kritis terhadap seluruh isi dari laporan keuangan tersebut. Dengan analisa secara komprehensif dan kritis tersebut diharapkan diperoleh hasil kesimpulan atau rekomendasi yang maksimal dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Karena jika dilakukan analisa secara tidak konprehensif dan kritis akan terjadi kondisi-kondisi yang bersifat loss (terlewatkan), dan ini berdampak pada masalah yang akan timbul di kemudian hari. Adapun pedoman dan beberapa teknik kritis atau teknik terintegrasi dalam menganalisa laporan keungan itu secara lengkap adalah sebagai berikut : a. Menilai “ Realibility Laporan” dan periode laporannya; b. Melakukan analisa perubahan modal kerja atau arus kas; c. Membuat laporan konsolidasi; d. Mereview interrelated account; e. Penggunaan segmen bisnis perusahaan yang dianalisa; f. Meneliti lebih dalam beberapa trangsaksi yang bersifat: related Parties Transaction (Hubugan Istimenwa); g. Menghitung dan menafsirkan rasio keuangan yang lazim. keuangan rasio ini dibandingkan dengan situasi: Ekonomi internasional, Ekonomi nasional, Rasio-rasio industri/bisnis, Rasio periode demi periode, Rasio standar/budget; h. Memahami metode dan cara menyusun laporan keuangan; i. Menilai laporan akuntan; j. Menguasai konsep dan teknik analisa laporan keuangan, filosofi rasio, tujuan, dan kegunaannya; k. Memahami prinsip dan kebijakan akuntasi; l. Bentuk perusahaan ; m. Sistem pengawasan dalam perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan; n. Ketaatan pada peraturan maupun agama dan Menilai kualitas icomparability; 1.2.6 Pihak-Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan suatu Perusahaan Ada beberapa pihak yang selama ini di anggap memiliki kepentingan terhadap laporan keuangansuatu perusahaan,yaitu: a. Kreditur Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang(money), barang (goods), maupun dalam bentuk jasa (service).contoh kreditur yang memberikan pinjaman dalam bentuk uang adalah perbangkan atau leasing. Pada saat pihak debitur mengajukan permohonan untuk meminjam sejumlah dana kepeda debitur, maka suda menjadi kewajiban bagi pihak kreditur untuk melakukan pengecekan terhadap laporan keuanagn pihak debitur. Karena dengan melihat dan meneliti setiap laporan keuangan tersebut pihak kreditur akan dapat memberikan sebuah rekomendasi apakah usulan untuk pinjaman tersebut layak untuk direalisasikan dan jika layak berapa angka yang layak harus direalisasikan. Karena bagi pihak kreditur ini menyangkut dengan kemampuan dari pihak debitur untuk mampu mengembalikan pinjaman terebut tepat pada waktunya, karena jika timbul kemacetan maka tentunya akan menemukan kesulitan tersendiri bagi pihak kreditur. Dan kemampuan debitur untuk membayar cicilan pinjaman itu dapat dilihat pada data-data keuangan masa lalu yang di sana telah tergambarkan kinerja debitur. b. Investor Investor disini bisa mereka yang membeli saham tersebut atau bahkan komisaris perusahaan. Seorang investor berkewajiban untuk mengetahui secara dalam kondisi perusahaan dimana ia akan berinvestasi atau pada saat dia suda berinvestasi, karena dengan memahami laporan keuangan perusahaan tersebut artinya dia akan mengetahui beberapa informasi keuangan perusahaan. Investor menginginkan dana yang di investasikannya itu selalu berada dalam keadaan aman dan terus berkembang. Karena jika kondisinya adalah sebaliknya yaitu perusahaan tersebut sudah mulai menunjukkan tanda bermasalah maka akan lebih baik jika investor memindakan dananya atau menjual saham yang di milikinya. Dalam kasus lebih jauh sering ditemui dimana pihak manajemen perusahaan melakukan perubahan data-data keuangan sesuai dengan yang di inginkan seperti dengan memperbesar keuangan dengan tujuan infestor yakin untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut, atau sebaliknya memperkecil keuntungan agar pembagian deviden menjadi kecil, padahal sebagian keuntungan telah di ambil oleh pihak manajemen perusahaan. Konflik ini bisa di sebut dengan konflik antara manajemen perusahaan dengan pemilik perusahaan dan ini lebih di kenal dengan agency theory. c. Akuntan Publik Akuntan publik adalah mereka yang ditugaskan untuk melakukan audit pada sebuah perusahaan. Dan yang menjadi bahan audit seorang akuntan publik adalah laporan keuangan perusahaan, untuk selanjutnya pada hasil audit ia akan melaporkan dan memberikan penilaian dalam bentuk rekomendasi. Bagi sebuah perusahaan yang akan go public tanggung jawab seorang auditor menjadi lebih berat karena dengan penilaiannya sebuah perusahaan bisa atau tidak dinyatakan laporan keuangannya memenuhi syarat untuk go public. Dalam konteks ini reputasi seorang auditor di pertaruhkan. d. Karyawan Perusahaan Karyawan merupakan mereka yang terlibat secara penuh di suatu perusahaan. Secara ekonomi mereka mempunyai ketergantungan yang besar yaitu pekerjaan dan penghasilan yang di terima dari perusahaan tempat bekerja telah begitu berperan dalam membantu kehidupannya, terutama jika karyawan tersebut telah berkeluarga. Dengan begitu posisi perusahaan yang tergambarkan dalam laporan keuanagan menjadi bahan kajian bagi karyawan dalam memosisikan keputusan kedepan nantinya. Misalnya jika ternyata kondisi perusahaan telah menunjukan tanda-tanda financial distress (kesulitan keuangan) dan bahkan sering menuju pailit maka tindakan antisipasi dengan pindah atau siap-siap untuk mencari pekerjaan di tempat lain adalah sebuah solusi yang konstruktif yang bisa dilakukan. Oleh karena itu seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan jangan hanya menghabiskan waktu untuk bekerja namun harus juga memperhatikan bagaiman kondisi laporan keuangan perusahaan tersebut. e. BAPEPAM Bapepam adalah Badan Pengawasan Pasar Modal. Bagi suatu perusahaan yang akan go public maka perusahaan tersebut berkewajiban untuk memperhatikan laporan keuangannya kepada BAPEPAM dalam hal ini PT. Bursa Efek Indonesia. Bapepam bertugas untuk mengamati dan mengawasi setiap kondisi perusahaan yang go public tersebut, termasuk berkewajiaban untuk tidak menerima atau mengeluarkan perusahaan yang di anggap sudah tidak layak lagi go public. Go public artinya perusahaan tersebut telah memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap untuk di nilai oleh publik secara terbuka. Saat pertama sekali perusahaan go public sering di sebut dengan IPO (initial public offering). Perlu kita pahami tentang dua pasal yang berhubungan denganpasar modal, yaitu: Pasal 70 ayat (1) UU Pasar Modal menyebutkan “Yang dapat melakukan Penawaran Umum hanyalah Emaiten yang telah menyampaikan Pendaftaran kepada BAPEPAM-LK untuk menawarkan atau menjual Efek kepada masyrakat dan pernyataan Pendaftaran tersebut telah efektif”. Pasal 1 angka 19 UU Pasar Modal menyebutkan “Pernyataan pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan BAPEPAM-LK oleh Emiten dalam rangkah Penawaran Umum atau Perusahaan Publik”. Selanjutnya perluh kita pahami juga tentang ketentuan keterbukaan paska emisi, yaitu: pasal 86 ayat (1) UU Pasar Modal dinyatakan bahwa Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya Telah menjadi Efektifatau Perusahaan Publik wajib: 1. Menyampaikan laporan secara berkalah kepada Bapepam dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat; dan 2. Menyampaikan laporan kepada BAPEPAM dan mengumpulkan kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga Efek selambat-lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut. f. Underwriter Underweriter adalah penjamin emisi bagi setiap perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya di pasar modal. Contohnya di misalkan pada saat PT Abadi Angkasa akan go public atau dengan kata lain akan menjual sahamnya kepada public maka PT Bank Oriental menjadi penjamin emisinya bahwa PT Abadi Angkasa layak untuk go public. Salah satu penilaian underweriter pada sebua perusahaan adalah kondisi laporan keuangan yang di miliki. Sehingga dengan kata lain repotasi sebuah underwriter menjadi penting dalam menyatakan sebuah perusahaan tersebut layak atau tidak untuk di jamin go public, karena jika tidak layak namun kemudian dinyatakan layak maka pada saat PT Abadi Angkasa bermasalah kedepan nantinya dan PT Bank Oriental yang harus menanggung akibatnya yaitu lebih jauhnya menurunya repotasi di mata publik. g. Konsumen Konsumen adalah pihak yang menikmati produk dan jasa yang di hasilkan oleh sebuah perusahaan. Dari sudut marketing konsumen dibagi dua yaitu ada yang di maksud dengan konsumen actual dan konsumen potencial. Konsumen actual adalah konsumen yang loyal terhadap produk dan jasa yang di hasilkan oleh sebuah perusahaan. Konsumen potensial adalah konsumen yang berpotensih untuk menjadi konsumen actual. Sehingga konsumen atau publik yang menjadi loyal terhadap produk dan jasa yang di hasilkan oleh sebuah perusahaan adalah memiliki ketergantungan yang tinggi pada perusahaan tersebut. h. Pemasok Pemasok (supplier) merupakan mereka yang menerima order untuk memasok setiap kebutuhan perusahaan mulai dari hal-hal yang di anggap kecil sampai yang besar yang mana semua itu di hitung dengan skalah finansial. Tentunya dari setiap barang yang di pasok tersebut ada yang dibayar di muka sebagian saja dan pelunasannya adalah dilakukan dalam kurun jangka waktu tertentu yang bisa terlaksana setiap per semeter atau juga setiap akhir tahun. Karena pelunasannya dilakukan dalam sebuah jangka waktu yang seperti itu telah menyebabkan pihak supplier harus melakukan tindakan analisis yang mendalam dan penuh dengan kehati-hatian. Terutama dengan menyangkut kondisi keuangan perusahan yang tidak bisa diprediksi, dan memang masalah keuangan perusahaan adalah penuh dengan kerahasiaan. Sehingga dengan begitu menyebabkan pihak supplier merasa sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut guna memprediksi akan kelancaran pembayaran yang akan dilakukan di kemudian hari. i. Lembaga Penilaian Lembaga penilaian disini berasal dari berbagai latar belakang seperti GCG (Good Corparate Governance), Walhi (wahana lingkungan hidup), majalah, televisi, tabloid, surat kabar, dan lainnya yang secara berkala membuat rangking perusahaan berdasarkan klasifikasi masing-masing seperti 10 perbankan terbaik versi majalah Warta Ekonomi misalnya. Di mana data-data yang berasal dari laporan keuangan tersebut di jadikan rujukan untuk penilaian. j. Asosisi Perdagangan Asosiasi perdagangan ini mencakup mulai dari KADIN (kamar dagang dan industri), IKAPI (ikatan penerbit indonesia), asosiasi pertekstilan indonesia, dan lainnya. Di mana asosiasi tersebut menaungi perusahaan yang menjadi anggotanya dan setiap waktu diadakan rapat tahunan atau berbagai pertemuan lainnya yang membahas berbagai hal yang menjadi hambatan dalam aktivitas bisnis yang di jalankan dan tidak terkecuali seperti terjadinya penurunan angka penjualan. k. Pengadilan Laporan keuangan yang di hasilkan dan di sahkan oleh pihak perusahaan adalah dapat menjadi barang bukti pertanggung jawaban kinerja keuangan, dan pertanggung jawaban dalam bentuk laporan keuangan tersebut nantinya akan menjadi subjek pertanyaan dalam peradilan. Contoh bukti ditemukannya kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan yang telah menyebabkan kerugian bagi pihak tertentu dan semua itu terjadi di karenakan yang dilaporkan tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan. l. Akademis dan Penelitian Pihak akademis dan penelitian adalah mereka yang melakukan research terhadap sebuah perusahaan. Sehingga dengan begitu kebutuhanakan informasi sebuah laporan keuangan yang dapat di percaya dan dipertanggungjawabkan adalah mutlak, apalagi jika nanti penelitian tersebut di publikasikan keberbagai jurnal dan media massa baik nasional dan internasional. Contoh penelitian dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat dari sebuah Universitas,dan lain sebagainya. m. PEMDA Pemerintah Daerah atau localgovernment adalah mereka yang mempunyai hubungan kuat dengan kajian seperti akan lahirnaya suatu perda (peraturan daerah) yang berkaitan dengan berbagai aspek. Seperti aspek lingkungan. Aspek lingkungan pada saat pemda melakukan kaji ulang terhadap usulan akan dibangunnya sebuah industri pada kawasan yang dilarang atau tidak diperbolehkan. Contohnya pelarangan terhadap pembuangan limbah pabrik yang telah merusak dan mencemari lingkungan pada masyarakat sekeliling padahal dalam laporan keuangan tertera dengan jelas tentang alokasi biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengolahan limbah tersebut. Di Sisi lain keuntungan dari keberadaan perusahaan di suatu daerah akan memberikan kenaikan pendapatan daerah dari hasil pajak, tertampungnya tenaga kerja atau berkurangnya angka pengangguran, naiknya income per kapital masyarakat sekeliling perusahaan, dan lainnya. Sehubungan dengan itu pemerintah daerah (local government) akan melakukan analisis berbagai segi termasuk kebijakan perusahaan perusahaan dalam mematuhi aturan berlaku di daerah tempat perusahaan beroperasi. Apalagi dalam era ekonomi daerah skarang ini di mana daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengatur dan mengelola daerahnya. Sehingga sudah menjadi kewjiban bagi pihak perusahaan untuk menginformasikan secara akurat tentang keadaan perusahaan khususnya laporan keuangan kepada pihak pemerintah daerah. Seperti pemberian kompensasi dan pesangon bagi karyawan apakah sudah sesuai dengan aturan yang di tetapkan. Karena dampak dari tidak baiknya kinerja perusahaan akan berpengaruh kepada timbulnya dampak sosial misalnya moral hazard. n. Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat adalah dengan segala perangkat yang dimilikinya telah menjadikan laporan keuangan perusahaan sebagai data fundamental acuan untuk melihat perkembangan pada berbagai sektor bisnis. Juga harus di sadari bahwa terbentuknya angka-angka pada laporan keuangan tidak bisa di pungkiri dari regulasi dan deregulasi yang telah di gulirkan. o. Pemerintah Asing Pemerintah Asing merupakan pihak yang mengamati pengembangan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara, di mana misalnya negara tersebut saling memiliki keterkaitan dalam bentuk perjanjian dagang (trade contract) dalam mencakup berbagai bidang usaha. Kedekatan hubungan birateral dan multilateral antara negara menyebabkan krisis ekonomi yang terjadi di suatu negara akan membawa dampak pada negara lain baik secara langsung (berdasarkan pada penurunan pertumbuhan ekonomi) atau pun tidak langsung (secara piskologis publik), seperti krisis ekonomi yang melanda pada beberapa negara kawasan Asia tahun 1997 yang telah membawa pengaruh kuat pada negara Indonesia. p. Organisasi Internasional Organisasi internasional disini seperti IMF (Iternational Monetary Fund), WB (World Bank), ADB (Asian Development Bank), ASEAN,PBB, dan lainnya. Mereka ini adalah menjadi pihak yang turut andil dalam usaha menciptakan terbentuknya tatanan dunia baru. Dukungan baik financial,dan non financial yang di berikan adalah menjadi ukuran kinerja dari lembaga tersebut, seperti kucuran dana yang di berikan oleh IMF dan WB pada beberapa negara. Di mana dana tersebut akan di kelola guna mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk dana tersebut di salurkan bagi tumbuh dan berkembangnya private sector. 1.2.7 Pengaruh Informasi Laporan Keuangan bagi Investor dalam Menilai Kinerja Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang mengambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun informasi keuangan bersumber dari 2 (dua) bagian,yaitu: a. Management accounting information (informasi akuntansi manajemen) Informasi akuntansi manajemen kebanyakan dipergunakan untuk mendukung dan memberi informasi bagi pihak manajemen sebagai salah satu sumber dalam pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen dapat di bandingan dari dua sudut: akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntasi dan akuntasi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. b. Financial accounting information (informasi akuntansi keuangan) Informasi akuntansi keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah laporan yang terdiri atas: laporan posisi keuangan atau neraca, informasi kinerja perusahaan atau laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntasi manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan terletak pada : a. Dasar pencatatn, b. Fokus informasi, c. Lingkungan informasi, d. Sifat laporan yang di hasilkan, e. Keterlibatan dalam perilaku manusia, f. Disiplin sumber yang melandasi. Bagian yang paling di analisis oleh para investor dalam rangka mengetahui kondisi suatu perusahaan itu sehat atau tidak adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan yang menggambarkan tentang kondisi keuangan perusahaan seperti diperolehnya informasi tentang tidak likuidnya keuangan perushaan tersebut, maka ini menunjukan bahwa perusahaan sudah menunjukkan kecenderundungan tidak sehat lagi dan membutuhkan dana untuk mencapai likuiditas kembali. Fokus utama dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai perusahaan yang tersedia dengan mengukur laba (earning) dan komponennya. Investor, kreditor, dan pengguna laporan keuangan lainnya yang ingin menilai prospek net cash inflow perusahaan, ini menjadi bagian yang penting untuk didiskusikan. Laporan keuangan yang hanya menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas pada periode yang pendek tidak cukup mampu untuk menunjukkan kesuksesan kinerja suatu perusahaan. 1.3 Rasio Keuangan (Financial Ratio) 1.3.1 Definisi Rasio Keuangan Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat di ketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan. Secara jangka pendek rasio keungan juga di pakai dan dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu perusahaan, misalnya kondisi kinerja perusahaan selama 12 (dua belas) tahun untuk kemudian di predikasi selama 10 s.d 12 tahun kedepan, namun analisa seperti jarang di lakukan. Alasannya belum tentu kondisi stabilitas selama 10 s.d 12 tahun kedepan sama seperti 12 tahun yang lalu. Dalam penilaian suatu kondisi keuangan perusahaan di pengaruhi oleh faktor-faktor yang turut menyebabkan perubahan pada kondisi keuangan seperti kondisi mikro dan makro ekonomi baik yang terjadi di tingkat domestik dan internasional. Analisis rasio keuangan sendiri di mulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca (blanceasheet), perhitungan rugi laba(income statemen), dan laporan arus kas(cash flow statement). Perhitungan rasio keuagan akan menjadi lebih jelas jika di hubungkan antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang di lihat perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan apakah perusahaan membaik atau memburuk,atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. 1.3.2 Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang di tunjukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Rasio keuangan ada banyak jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaan masing-masing. Bagi investor ia akan memlihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang akan ia lakukan. Jika rasio tersebut tidak merepresentasikan tujuan dari analisis yang yang akan ia lakukan maka rasio tersebut tidak akan di pergunakan, artinya rumus atau berbagai bentuk formula yang di pergunakan haruslah di sesuikan dengan kasus yang di teliti. Istilah pakar keuangan bahwa pasar adalah laboratorium yang paling bagus untuk menguji segalah kemampuan dan analisa yang di miliki, maka segala kepemilikikan formula dan berbagai pemikiran yang kita miliki akan terbukti pada saat kita menguji di pasar, seperti profit atau rugikah yang terjadi nantinya. 1.3.3 Manfaat Analisis Rasio Keuangan Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakan rasio keuangan, yaitu : a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan; b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan; c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari prespektif keuangan; d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat di gunakan untuk memperkirakan potensi rasio yang akan di hadapai dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman; e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi. 1.3.4 Keunggulan Analisis Rasio Keuangan Analisa rasio keuangan sebagai berikut: a. Rasio merupakan angkah-angkah atau ikhtisar statistik yang lebih mudah di baca dan di tafsirkan; b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisih model-model pengambilan keputusan dan model prediksi; e. Mengsandardisasi size perusahaan; f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series; g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Dipergunakannya analisis rasio keuangan dalam melihat suatu perusahaan akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan dan dapat di jadikan sebagai alat prediksi bagi perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Ini di karenakan rasio keuangan juga mungkin manager keuangan memperkirakan reaksi kreditor dan investor dalam memperkirakan bagaimana memperoleh kebutuhan dana, serta seberapa besar dana sanggup di peroleh. “Angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan” (Harahap, 2008:242) 1.3.5 Kelemahan Analisis Rasio Keuangan Ada beberapa kelemahan dengan di pergunakannya analisa secara rasio keuangan yaitu: a. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relatif terhadap kondisi suatu perusahaan. b. Analisis rasio keuangan hanya dapat di jadikan sebagai peringatan awal dan bukan kesimpulan akhir. c. Setiap data yang di peroleh yang di pergunakan dalam menganalisis adalah bersumber dari laporan keuangan perusahaan. Maka sangat mungkinkah data yang di peroleh tersebut adalah data yang langkah. 1.4 Kajian Penelitian Yang Relevan / Penelitian Terdahulu Penelitian yang relevan adalah hasil penelitian dari orang lain yang disusun secara sistematis dan dianggap pantas oleh peneliti untuk dijadikan titik tolak, landasan penelitian dan mencoba melakukan revisi, modifikasi dan lain sebagainya. Peneliitian yang relevan dan selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hodijah (2011) yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui Pendekatan Likuiditas dan Solvabilitas Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Hasil analisis rasio likuiditas memperlihatkan hasil analisis Quick Ratio pada Bank Muamalat mengalami peningkatan dalam melunasi kewajiban dibandingkan Bank Syariah Mandiri, sedangkan hasil analisis menunjukkan kedua Bank cukup likuid. jangka pendeknya Loan to Deposit Ratio Selanjutnya hasil analisis rasio solvabilitas menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio dari kedua bank syariah berada di atas standar minimum dari Bank Indonesia. Sedangkan hasil analisis menggunakan Primary Ratio menunjukkan pengelolaan dan pemilikan modal dari kedua bank masih belum baik. Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Primal Aditya Rizki (2010) yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Indosat Tbk menggunakan Metode Financial Ratio dan Economic Value Added. Hasil penelitian dengan membandingkan kinerja perusahaan dari tahun 2004 s/d 2008 menunjukkan bahwa menggunakan metode Economic Value Added lebih akurat dibandingkan metode rasio keuangan, karena pada metode Economic Value Added diperhitungkan adanya biaya ekuitas perusahaan. Hal ini ditandai dengan dilakukannya analisis likuiditas dengan menggunakan analisis current ratio, assets tournover dan acid test ratio terjadi penurunan pertumbuhan pada tahun 2005 sebesar 0.14%, 2006 sebesar 39.90%, dan 2008 sebesar 2.27%. hal ini sama dengan analisis solvabilitas dan rentabilitas dimana perusahaan mengalami penurunan pertumbuhan pada tahun 2005, 2006 dan 2008. Sedangkan dengan menggunakan metode Economic Value Added perusahaan telah menciptakan nilai dan memaksimalkan nilai perusahaan dengan kata lain selama periode 2004 s/d 2008, return (laba) yang diharapkan oleh pemegang sahan sebagai pemilik perusahaan telah dapat dipenuhi oleh perusahaan. Selanjutnya penelitian oleh Siti Parwita Eka Kirana (2010) yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa periode 2006-2007, ternyata baik RoA, RoE dan LDR tidak memiliki perbedaan. Akan tetapi untuk RoE tahun 2006 terdapat perbedaan dimana perbedaaan komposisi modal memiliki pengaruh dalam hal mendapatkan laba. Ini terbukti pada kemampuan bank non devisa dalam mencapai batas normal ketentuan Bank Indonesia. Pada periode 2006 hanya terdapat 3 dari 16 bank non devisa yang mampu mencapai batas normal ROE, sedangkan pada bank devisa terdapat 9 dari 16 bank yang mampu mencapai batas normal ROE. 1.5 Kerangka Pikir Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Dalam penelitian ini peneliti membandingkan kinerja keuangan PT. Mobile-8 Telcom, Tbk. Dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. pada tahun 2006-2007 dengan menggunakan metode financial ratio (rasio keuangan) Dengan penggunaan metode ini, peneliti ingin mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat sehingga para pemegang saham atau pemilik perusahaan mendapatkan return seperti yang diinginkan perusahaan tersebut. Berikut ini kerangka Pikir yang digunakan oleh peneliti. Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2006-2007 Laporan Keuangan PT. Mobile-8 Telcom, Tbk. Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Metode Financial Rasio / Alat Analisis 1. Rasio Likuditas a) Current Ratio b) Quick Ratio 2. Rasio aktivitas a) Inventory Turnover b) Fixed Assets Turnover 3. Rasio profitabilitas a) Gross Profit Margin b) Net Profit margin c) Return on investment Perbandingan Kinerja Keuangan Uji t / Uji Beda Gambar 2.1 kerangka pikir 1.6 Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah terdapat perbedaan antara kinerja keuangan PT. Mobile-8 Telcom, Tbk. dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Hipotesis tersebut akan diuji dengan ketentuan sebagai berikut: H0 : p = 0, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan PT. Mobile-8 Telcom, Tbk. dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. H1 : p # 0, terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan PT. Mobile-8 Telcom, Tbk. dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.