Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol

advertisement
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1
Unit Pendukung Proses (Utilitas)
Unit pendukung proses atau utilitas adalah bagian yang penting dalam
menunjang proses produksi di dalam pabrik. Utilitas di dalam pabrik etil
akrilat yang akan dirancang meliputi unit pengadaan air,unit pengadaan steam,
unit pengadaan udara tekan , unit pengadaan bahan bakar dan unit pengadaan
listrik.
1. Unit pengadaan air
Unit pengadaan air bertugas untuk menyediakan dan mengolah air untuk
kebutuhan air diantaranya:
a) Air konsumsi umum dan sanitasi
b) Air pendingin dan air untuk umpan boiler
2. Unit pengadaan steam
Unti pengadaan steambertugas untuk menyediakan kebutuhan steam
untuk media pemanas heater.
3. Unit pengadaan udara tekan
Unit pengadaan udara tekan bertugas untuk menyediakan udara tekan
dalam memenuhi kebutuhan instrumentasi. Udara tekan diperlukan untuk
alat kontrol pneumatik, untuk penyediaan udara tekan di bengkel, dan
untuk kebutuhan umum yang lain.
4. Unit pengadaan bahan bakar
Bertugas untuk menyediakan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan
generator.
5. Unit pengadaan listrik
Bertugas sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan
pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik AC, atau untuk
penerangan. Listrik diperoleh dari PLN dan generator sebagai cadangan
apabila PLN mengalami gangguan.
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
57
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
4.1.1 Unit Pengadaan Air
Untuk memenuhi kebutuhan air suatu pabrik, pada umumnya
menggunakan air sumur, air sungai, maupun air laut sebagai sumbernya.
Dalam perancangan pabrik ini, sumber air yang digunakan berasal dari air
sungai Ciujung yang bermuara di daerah Cilegon. Penggunaan air sungai
sebagai sumber air dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi,
sehingga kendala kekurangan air dapat dihindari.
2. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya
pengolahan relatif lebih murah dibandingkan dengan proses pengolahan
air laut lebih rumit serta biaya pengolahannya lebih besar.
4.1.1.1 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Air yang digunakan untuk keperluan konsumsi dan sanitasi digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
air
minum,
kebutuhan
laboratorium,
kantor,perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus
memenuhi beberapa syarat. yaitu :
a. Syarat fisik:
 Suhu dibawah suhu udara luar
 Tidak berasa dan tidak berbau
 Warna jernih
b. Syarat kimia:
 Tidak karsinogenik atau beracun
 Tidak mengandung zat organik
c. Syarat bakteriologis:
Tidak mengandung bakteri (terutama bakteri patogen), seperti
Pseudomonas, Salmonella, Escherichia coli.
4.1.1.2 Air Umpan Boiler
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan air
umpan boiler:
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
58
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
a. Zat yang dapat menyebabkan korosi
Korosi dalam boiler terjadi karena air mengandung larutan asam, gas
terlarut seperti O2,CO2,H2S yang masuk ke badan air.
b. Zat yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)
Pembentukan kerak disebabkan adanya kesadahan dan suhu tinggi yang
biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c. Zat yang dapat menyebabkan foaming dan priming
Foaming adalah terbentuknya gelembung atau bisa dipermukaan air dan
keluar bersama steam. Air yang diambil dari proses pemanasan bisa
menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik,
anorganik, dan zat-zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek
pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.
Pengolahan air umpan boiler
Sebagai air untuk umpan boiler, air yang berasal dari sungai Ciujung
belum mmenuhi persyaratan, sehingga harus diolah terlebih dahulu. Adapun
persyaratan yang harus dipenuhi agar air umpan boiler tidak menimbulkan
masalah-masalah yaitu:
 Pembentukan kerak pada boiler
 Pembentukan busa di atas permukaan dalam drum boiler
 Terjadinya korosi pada boiler
Berikut adalah tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air
umpan untuk boiler yaitu:
a) Filtrasi
b) Demineralisasi
c) Deaerasi
4.1.1.3 Pengolahan Air
Pengolahan air yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pabrik meliputi pengolahan secara fisik dan kimia, penambahan desinfektan,
maupun penggunaan ionexchanger sebagaimana terlihat pada Gambar 4.1
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
59
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
Pengolahan air yang akan digunakan sebagai air proses, umpan boiler,
konsumsi dan sanitasi akan melalui beberapa tahapan diantaranya:
a. Clarifier
Air baku yang bersumber dari sungai Ciujung diklarifikasi di dalam
clarifier yang bertujuan untuk mengurangi materi yang mengendap.
b. Sand filter
Air yang mengalir berlebihan yang berasal dari clarifier dialirkan ke
filter jenis gravitysandfilter dengan menggunakan media pasir kasar dan
halus untuk menghilangkan partikel halus yang masih lolos dan belum
terendapkan. Selanjutnya, air yang
tersaring di tampung di bak
penampung air yang kemudian dipompa ke tangki untuk air konsumsi
dan sanitasi umum serta dipompakan juga ke unit demineralisasi untuk
proses selanjutnya.
c. Unit demineralisasi
Unit demineralisasi berfungsi untukmenghilangkan mineral-mineral
yang terkandung dalam air seperti Ca2+, Mg2+, K+, Fe2+, Al3+,HCO3,SO42-,Cl- dan lain-laindengan menggunakan bantuan resin. Air yang
diperoleh dari unit deminerlisasi adalah air bebas mineral yang sebagian
akan diproses lagi menjadi air untuk umpan boiler dan sisanya untuk air
pendingin. Unit demineralisasi ini diperlukan karena air yang akan
digunakan untuk umpan boiler dan pendingin membutuhkan syarat-syarat
sebagai berikut:
 Air tidak akan menimbulkan kerak pada boiler ataupun tube dari alat
penukar panas jika steam digunakan untuk pemanas. Karena kerak
yang timbul akan menyebabkan turunnya efisiensi alat.
 Terbebas dari semua gas-gas yang dapat menyebabkan terjadinya
korosi, terutama gas O2 dan CO2.
Selanjutnya air diumpankan ke kation exchanger yang
berfungsi untuk menukar ion-ion positif/kation (Ca2+, Mg2+, K+, Fe2+,
Al3+) yang terdapat pada air umpan. Kation exchanger disebut juga
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
60
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
softener yang mengandung resin jenis hydrogen-zeolite dimana kationkation yang ada di dalam umpan akan ditukar dengan ion H+ dari kationkation yang ada dalam air umpan, sehingga air keluaran dari kation
exchanger memiliki pH rendah sekitar 3,7 dan free Acid Material
(FMA) yaitu CaCO3 sekitar 12 ppm. FMA adalah salah satu parameter
untuk mengukur tingkat kejenuhan suatu resin. Pada operasi normal
FMA stabil pada 12 ppm, jika FMA menurun berarti resin telah jenuh
sehingga perlu diregenerasi dengan H2SO4 dengan konsentrasi 4%.
Air yang keluar dari kation exchanger diumpankan ke
degassifer,
untuk
menghilangkan
gas
CO2
dengan
cara
menggelembungkan udara ke dalam air menggunakan blower.
Kemudian air diumpankan ke anion exchanger yang berfungsi sebagai
alat penukar ion-ion ( HCO3-, SO42-, Cl-, NO3+, dan CO3-) yang terdapat
pada air umpan. Pada anion exchanger terdapat resin jenis Weakly Basic
Anion Exchanger (WBAE), dimana anion yang terdapat dalam air
umpan ditukar dengan ion OH- dari asam yang terkandung dalam umpan
exchanger menjadi bebas dan berkaitan dengan OH- yang terlepas dari
resin yantg menyebabkan terjadinya netralisasi sehingga pH air yang
keluar dari anion exchanger kembali normal dan ada penambahan
konsentrasi
OH- sehingga pH cenderung basa. Batasan
yang
diperbolehkan untuk Ph (8,8-9,1), kandungan Na+ = 0,08-2,5 ppm.
Kandungan silika yang terdapat pada air keluaran dari anion exchanger
adalah titik tolak bahwa resin sudah jenuh (12 ppm). Resin digenerasi
menggunakan larutan NaOH 4%. Air keluaran cation dan anion
exchanger ditampung di dalam tangki air demineralisasi sebelum
digunakan sebagai air proses dan sebelum diproses untuk unit deaerator.
d.
Unit Deaerator
Air dari unit demineralisasi masih mengandung sedikit gas-gas
terlarut terutama O2. Gas tersebut dihilangkan pada unit deaerator sebab
merupakan penyebab dari korosi. Pada deaerator kadarnya diturunkan
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
61
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
sampai kurang dari 5 ppm. Proses ini dilakukan secara mekanis dan
kimiawi. Proses secara mekanis dilakukan dengan cara mengkontakkan
air umpan boiler dengan uap tekanan rendah,yang mengakibatkan
sebagian besar gas terlarut di dalam air umpan terlepas dan dikeluarkan
ke atmosfer. Kemudian dilakukan proses secara kimiawi yaitu dengan
cara menambahkan bahan kimia hidrazin (N2H4). Adapun reaksi yang
terjadi yaitu:
N2H4(aq) + 02(g)
N2(g) + 2H20 (l)
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
62
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
63
PWT- 03
KE
pH < 3
Mengurangi materi
yang mengendap
CL
PWT- 04
AE
PWT- 02
Menghilangkan sisa 2
materi yang mengendap
SP
TU-03
T = 30°C (max)
pH = 6,8 – 8,5
Conductivity = 30 µmhos/cm
SiO 2 = 60 ppb (max)
2
P = 4 kgf/cm (max)
Blow Down
DARI SUNGAI CIUJUNG
Raw water dari KTI
T = 30°C
2
P = 2 kgf/cm
pH = 7
SS = 74 mg/l
TDS = 577.1 mg/l
CT
PWT- 01
LPS
SS = 1 mg/L
pH = 8-9
T = ambient
P = 1,5 kgf/cm 2
DE
gas buang
Air Rumah tangga dan
Kantor
Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air Utilitas
PWT - 06
PWT - 05
Proses
BU - 01
TU - 02
PWT - 07
Hidrazine
NaH2 PO 4
TU-04
BFW
T = ambient
pH = > 5,8
Conductivity = 0,5 µmhos/cm
(max)
SiO2 = 10 ppb (max)
Na = 10 ppb (max)
Fe = 10 ppb (max)
P = 8 kgf/cm2 (max)
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
1.1.1.5 Kebutuhan air
a. Kebutuhan Air Pendingin
Kebutuhan air untuk pendingin dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4. 1Kebutuhan Air Pendingin
No
Kode Alat
Alat
Kebutuhan (kg/jam)
1.
R
Reaktor
22.492,911
2.
Co-01
Cooler
875,983
3.
Co-02
Cooler
811,860
4.
Cd
Condenser
73,389
Total kebutuhan air pendingin = 24.254,144 kg/jam
b. Kebutuhan Air untuk Steam
Kebutuhan air untuk steam dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4. 2Kebutuhan Air untuk Steam
No
Kode Alat
Alat
Kebutuhan (kg/jam)
1.
He-01
Reaktor
116,56
2.
He-02
Cooler
145,60
3.
He-03
Cooler
188,68
4.
He-04
Condenser
17,91
5.
Rb
reboiler
870,77
Jumlah air yang diperlukan yaitu sebesar 1.339,53 kg/jam
Diperkirakan air yang hilang sebsar 20% jadi kebutuhan untuk make-up
air steam sebesar = 267,91 kg/jam
c. Kebutuhan air untuk Konsumsi Umum dan Sanitasi
Kebutuhan air untuk konsumsi umum dan sanitasi dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut ini :
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
64
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
Tabel 4. 3 Kebutuhan air untuk konsumsi umum dan sanitasi
No
Nama Unit
Kebutuhan (kg/jam)
1.
Perkantoran
1.272,20
2.
Laboratorium
41,7
3.
Kantin,mushola,kebun
500
4.
Hydrant
5.
Poliklinik
708,3
41,7
Jumlah air
2.584,70
Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi sebesar = 2.584,70 kg/jam
Jadi total air yang harus disuplai dari sungai Ciujung sebesar
= Air konsumsi + makeupwater
= 6333,625 kg/jam
4.1.2 Unit Pengolahan Udara Tekan
Udara tekan berfungsi untuk menjalankan sistem instrumentasi.
Pengolahan udara tekan adalah pengolahan udara yang terbebas dari air,
bersifat kering, bebas minyak dan bebas dari partikel-partikel lainnya.
Kebutuhan udara tekan pada prarancangan pabrik etil akrilat ini diperkirakan
sebsar 100 m3/jam, dengan suhu 35°C dan tekanan 100 psi. Alat yang dipakai
untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan
dryer yang berisi silica gel yang berfungsi untuk menyerap kandungan air
sampai maksimal 84 ppm.
Spesifikasi kompresor yang digunakan:
Kode
:C
Fungsi
: memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis
: reciprocoating compressor single stage
Tekanan suction
: 14,7 psi (1 atm)
Tekanan discharge
: 7,8 atm (115 psi)
Suhu udara
: 32°C
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
65
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
Daya kompresor
: 7,5 Hp
Kapasitas
: 29,43 ft3/menit
Jimlah
: 1 buah
4.1.3 Unit Pengadaan Tenaga Listrik
Pada prarancangan etil akrilat kebutuhan listrik dipenuhi dari listrik
PLN dan generator pabrik. Hal ini dikarenakan agar suplai tenaga listrik dapat
berlangsung kontinyu walaupun terdapat gangguan suplai listrik dari PLN.
Generator yang dipakai adalah generator jenis arus bolak-balik (AC)
berdasarkan pertimbangan berikut ini :
a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar
b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan.
Kebutuhan listik dalam pabrik etil akrilat ini antara lain terdiri dari :
1. Listrik untuk kebutuhan proses dan utilitas
2. Listrik untuk penerangan
3. Listrik untuk AC
4. Listrik untuk alat-alat elektronik
5. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
Kebutuhan listrik untuk masing-masing keperluan diatas dapat
diperkirakan sebagai berikut :
a. Listrik untuk Kebutuhan Proses dan Utilitas
Keperluan listrik untuk kebutuhan proses dan utilitas dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4. 4Keperluan Listrik untuk Kebutuhan Proses dan Utilitas
Nama Alat
Jumlah
HP
Total HP
R
1
28,54
28,54
P-01
1
2
2
P-02
1
2
2
P-03
1
1
1
P- 04
1
2
2
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
66
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
Nama Alat
Jumlah
HP
Total HP
P- 05
1
3
3
P-06
1
1
1
P-07
1
1
1
P-08
1
1
1
P-09
1
2
2
P-10
1
1
1
P- 11
1
1
1
CT
1
1
1
PU-01
1
3
3
PU-02
1
1
1
PU-03
1
1
1
PU-04
1
2
2
PU-05
1
1
1
PU-06
1
1
1
PU-07
1
1
1
Jumlah
67,04
Jumlah listrik yang dipakai untuk kebutuhan proses dan utilitas
sebesar 67,04 HP. Diperkirakan konsumsi listrik untuk alat yang tidak
terdiskripsikan sekitar ± 20% dari total kebutuhan. Jadi total kebutuhan
listrik sebesar 80,45 HP atau 56 kW.
b. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan dan AC
Listrik untuk AC diperkirakan sebesar 5 kW
Listrik untuk penerangan diperkirakan sebesar100 kW
c. Kebutuhan Listrik Untuk Laboratorium dan Bengkel
Listrik yang digunakan diperkirakan sebesar 40 kW
d. Kebutuhan listrik alat instrumentasi dan kontrol
Kebutuhan listrik alat instrumentasi sebesar
Jadi total kebutuhan listrik
10kW
= (67,04 + 5+ 100 + 40 + 10)
= 214,99 kW
EmergencyGenerator digunakan mempunyai efisiensi 70% maka
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
67
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
= 214,99 kW × 70%
= 150,50 kW
Ditetapkan input generator
= 500 kW
Untuk keperluan lainnya dan cadangan masih tersedia
= 349,50 × 70% = 244,65 kW
4.1.4 Unit Pengadaan Bahan Bakar
a. Kebutuhan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar ini bertugasmenyediakan dan menyimpan
bahan bakar yang akan digunakan dalam proses operasi pabrik.
Dibutuhkan bahan bakar sebesar 23227,988 kg selama 7 hari untuk
menjalankan generator dan boiler.
b. Perancangan tangki bahan bakar
4.2
Waktu tinggal
= 7 hari
Volume
= 37,926 m3
Tangki solar dirancang
= 1 buah
Diameter
= 5,05 m
Tinggi
= 1,89 m
Laboratorium
Peran utama laboratorium pada pabrik etil akrilat ini adalah menganalisa
produk yang dihasilkan apakah sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
Selain itu laboratorium berperan sangat besar untuk memperoleh data-data yang
diperlukan. Data-data tersebut dipakai untuk evaluasi unit-unit yang ada,
menentukan tingkat efisiensi dan untuk pengendalian mutu. Pengendalian mutu
bertujuan untuk mengendalikan mutu dari suatu produk yang akan dihasilkan
agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengendalian mutu dimulai
dari bahan baku, ketika proses sedang berlangsung dan pada hasil atau
produknya.
Pengendalian mutu dilakukan secara rutin untuk menjaga supaya
kualitas bahan baku dan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Pemeriksaan secara rutin diharapkan dapat diketahui apakah prosesnya berjalan
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
68
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
dengan normal atau tidak.Jikaanalisa produk menyimpang dari yang telah
diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui dan segera diatasi.
Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang
memiliki tugas pokok diantaranya:
a. Mengontrol kualitas dari bahan baku dan mengontrol kualitas produk
b. Mengontrol mutu air pendingin, dan air umpan boiler
c. Mengontrol mutu air pendingin, air umpan boiler dan lain sebagainya yang
berkaitan langsung dengan proses produksi.
Laboratorium bekerja selama 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift
dan non shift.
1. Kelompok Shift
Kelompok ini melakukan tugas untuk memantau dan analisa-analisa rutin
terhadap berlangsungnya proses produksi. Kelompok ini menggunakan
sistem kerja bergilir, yaitu sistem kerja shiftselama 24 jam dan dibagi
menjadi 3 shift. Untuk setiap sift nya bekerja selama 8 jam.
2. Kelompok Non Shift
Bertugas untuk melakukan analisa khusus yang bersifat tidak rutin dan
menyediakan reagent kimia yang diperlukan oleh Laboratorium. Untuk
membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok non sift
melakukan tugasnya di laboratorium utama yang memiliki tugas diantaranya
:

Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi

Meyediakan reagent kimia untuk analisa laboratorium

Melakukan penelitian utnuk membantu kelancaran produksi.
Dalam menjalankan tugasnya, laboratorium dibagi menjadi 3:
a. Laboratorium fisik
b. Laboratorium analitik
c. Laboratorium penelitian dan pengembangan
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
69
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
4.2.1 Laboratorium fisik
Laboratorium ini memiliki tugas mengadakan pemeriksaan terhadap
sifat-sifat mulai dari bahan baku, kemudian produk dan air yang meliputi air
baku, air untuk pendingin, dan pada air limbah. Pengamatan yang dilakukan
meliputi specific gravity dan viskositas
4.2.2 Laboratorium Analitik
Laboratorium ini memiliki tugas untuk mengadakan pemeriksaan pada
bahan baku dan produk mengenai sifat-sifat kimianya.
Analisa yang dilakukan meliputi:
 Analisa komposisi dari bahan baku
 Analisa komposisi produk utama
 Analisa air meliputi:
- Air baku
- Air pendingin
- Air konsumsi umum
- Air sanitasi
- Air umpan boiler
- Air limbah
4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
 Diversifikasi produk.
 Perlindungan terhadap lingkungan.
Selain mengadakan penelitian rutin, laboratorium juga melakukan
penelitian yang bersifat non rutin, sebagai contoh penelitian terhadap
produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian untuk
mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku.
Alat analisa penting yang dipakaidiantaranya :
1. Hydrometer, berfungsi untuk mengukur specific gravity.
2. Viscometer, berfungsi untuk mengukur viskositas cairan.
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
70
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
3. Gas Liquid Chromathogarphy, berfungsimenganalisa konsentrasi
material cair.
4. Spectrofotometer, dipakai untuk mengetahui konsentrasi pada suatu
senyawa yang terlarut dalam air.
5. pH meter, digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman/ kebasaan
air.Conductivity meter, digunakan untuk mengetahui konduktivitas
suatu zat yang terlarut dalam air.
4.3
Unit Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan dari pabrik etil akrilat dapat diklasifikasi sebagai
berikut :
1. Buangan cair.
2. Buangan padatan.
Pengolahan limbah ini didasarkan pada jenis buangannya.
1. Pengolahan Buangan Cair
Air buangan dari pabrik etil akrilat berupa :
a) Unit Pengolahan Air Buangan dan Limbah Proses
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan
pabrik dan air limbah proses dikumpulkan kemudian diolah pada
suatu unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi dan
desinfektan Calsium Hypoclorite.
b) Air Berminyak dari Mesin Proses
Air berminyak bersumberdari buangan pelumas pada pompa dan
alat lain. Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat
jenisnya. Minyak dibagian atas dialirkan ke penampungan minyak
dan pengolahannya dengan pembakaran di dalam tungku
pembakar, sedangkan air di bagian bawah dialirkan ke
penampungan akhir, kemudian dibuang.
c) Air Sisa Proses
Limbah air sisa proses adalah limbah cair yang dihasilkan dari
kegiatan proses produksi, seperti air sisa regenerasi. Air sisa
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
71
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
regenerasi dari unit penukar ion dan unit demineralisasi
dinetralkan dalam kolam penetralan. Penetralan dilakukan dengan
menggunakan larutan H2SO4 jika pH buangannya lebih dari 7,0
dan dengan menggunakan larutan NaOH jika pH buangannya
kurang dari 7,0. Air yang netral dialirkan ke kolam penampungan
akhir bersama-sama dengan aliran air dari pengolahan yang lain
dan blow down dari cooling tower.
2. Pengolahan bahan buangan padatan
Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan IPAL.
Limbah domestik berupa sampah-sampah dari keperluan sehari-hari
seperti kertas dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak
penampungan dan selanjutnya dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA). Limbah yang berasal dari IPAL ditimbun di dalam tanah yang
dindingnya dilapisi dengan clay (tanah liat) agar jika limbah yang
dipendam termasuk berbahaya tidak menyebar ke lingkungan
sekitarnya.
4.4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pedoman keselamatan kerja dibuat untuk memberikan informasi yang lengkap
tentang tata tertib dalam bekerja yang baik dan benar, agar kesehatan dan
keselamatan pekerja selama melakukan tugasnya terjamin sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak pabrik yang bekerja sama dengan
departemen tenaga kerja.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pabrik cukup berbahaya, oleh karena itu
diperlukan disiplin kerja yang baik. Kesalahan akan dapat mengakibatkan
kecelakaan bagi manusia dan peralatan pabrik, untuk itu setiap karyawan
pabrik diberikan alat pelindung diri. Alat pelindung diri bukan merupakan alat
untuk melenyapkan bahaya ditempat kerja, tetapi hanya merupakan usaha
untuk mencegah dan mengurangi kontak antara bahaya dan tenaga kerja
sesuai dengan standar yang diizinkan.
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
72
Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol
Kapasitas 40.000 ton/tahun
Keamanan kerja berkaitan erat dengan aktifitas suatu industri, sehingga perlu
dipikirkan suatu sistem keamanan yang memadai, karena menyangkut
keselamatan manusia, bahan baku, produk dan peralatan pabrik.
Rizki Khairunnisak Nur Amin
D500 100 020
73
Download