BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Musik klasik, mengacu pada musik klasik Barat, adalah salah satu dari sekian banyak jenis musik yang dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat. Musik jenis ini sudah berkembang sejak abad ke-11, sebagaimana yang ditulis dalam website database musik klasik naxos.com. Meskipun sudah tergolong lama, musik klasik masih diperdengarkan hingga saat ini. Cara memperdengarkannya pun bermacammacam mengikuti perkembangan zaman, tidak hanya melalui pertunjukan yang dikhususkan oleh bangsawan, drama, atau orkestra seperti di zaman dulu. Menurut Reichel dalam artikelnya di situs artistofutah.com, kebudayaan populer adalah metode yang tak terkalahkan untuk membuat musik klasik lebih dikenal. Salah satu media yang menggunakan unsur musik klasik adalah film, baik film live-action maupun film animasi. Beberapa contoh film animasi yang menggunakan musik klasik diantaranya animasi “Tiny Toons”, “Animaniacs”, dan “The Sylvester & Tweety Mysteries” seperti yang dikatakan Davis (1999). Musik klasik yang mengiringi film animasi dapat membangun suasana yang ditimbulkan dari film animasi tersebut. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Suherman dalam situs gigscore.com bahwa penggunaan musik pada film menjadi sesuatu yang penting karena dapat memberikan kekuatan suasana suatu scene tertentu, misalnya menjadi mencekam, romantis, senang, ataupun semangat. Akan tetapi, dari satu 1 musik klasik saja ternyata digunakan dalam berbagai film animasi yang menimbulkan suasana yang berbeda-beda. Hal tersebut menarik karena musik klasik itu sendiri dapat menimbukan suasana tertentu ketika diperdengarkan serta dipelajari lebih lanjut. Dari fenomena yang penulis jabarkan di atas, penulis memiliki ide untuk menyusun penelitian yang bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai musik klasik, terutama yang digunakan dalam film animasi. Penulis hendak meneliti apakah musik klasik sesuai untuk membangun suasana yang dihasilkan dari visualisasi film animasi. Adapun penulis mengutamakan untuk membahas musik klasik berjudul “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama karangan komposer Jerman, Ludwig van Beethoven. 1.2. Rumusan Masalah Dilihat dari fenomena yang penulis temukan, rumusan masalah yang penulis jabarkan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana penggunaan musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama dalam film animasi? 2. Bagaimanakah perbandingan suasana antara musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama aslinya dengan yang digunakan dalam film animasi “Fantasia” dan “The Simpsons-Itchy and Scratchy and Marge”? 3. Apakah penggunaan musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama tersebut sesuai untuk membangun suasana yang dihasilkan dari visualisasi kedua film animasi di atas? 2 1.3. Batasan Masalah Dalam menyusun skripsi ini, penulis memutuskan untuk membatasi penelitian pada: 1. Dua film animasi yang menggunakan musik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama, yakni “Fantasia” dan “The Simpsons-Itchy and Scratchy and Marge”. 2. Analisis penggunaan musik klasik dalam kedua film animasi sebatas panjangnya durasi, volume, tempo, dan birama musik. 3. 1.4. Analisis suasana dilakukan pada shot tertentu pada kedua film animasi. Tujuan Skripsi Adapun tujuan penulis menyusun skripsi ini antara lain 1. Untuk melihat bagaimana penggunaan musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama dalam kedua film animasi “Fantasia” dan “The Simpsons-Itchy and Scratchy and Marge”. 2. Untuk meneliti perbandingan suasana antara musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama yang asli dengan musik klasik yang digunakan dalam film animasi “Fantasia” dan “The Simpsons-Itchy and Scratchy and Marge”. 3. Untuk mengetahui apakah penggunaan musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama tersebut sesuai untuk membangun suasana yang 3 dihasilkan dari visualisasi film animasi “Fantasia” dan “The Simpsons-Itchy and Scratchy and Marge”. 1.5. Manfaat Skripsi Manfaat peneliti melakukan penelitian ini bermacam-macam, baik untuk peneliti sendiri, orang lain, maupun universitas. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Bagi peneliti: a. Mendapatkan ilmu lebih banyak mengenai musik klasik, khususnya “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama. b. Dapat memahami bagaimana pengaruh unsur musik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama dalam membangun suasana film animasi “Fantasia” dan “The Simpsons-Itchy and Scratchy and Marge”. c. Mendapatkan pengetahuan tentang teori musik. 2. Bagi orang lain, memberi pengertian bahwa musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama dapat membangun suasana dalam film animasi. 3. Bagi universitas, dapat digunakan sebagai referensi mengenai penggunaan musik dalam animasi, terutama musik klasik “Beethoven’s Sixth Symphony” bagian pertama. 4