BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV mengenai
Partisipasi warga sekolah dalam pelaksanaan program pendidikan inklusif di SD
Negeri Gejayan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Partisipasi Warga Sekolah dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif di
SD Negeri Gejayan.
Pelaksanaan program pendidikan inklusif di SD Negeri Gejayan sudah
melibatkan semua warga sekolah. Akan tetapi masih belum ideal dari segi
kurikulum dan pembagian tanggung jawab kerja yang menghambat
pelaksanaan program pendidikan inklusif.
2. Partisipasi Warga Sekolah dalam Pengambilan Keputusan dan Wujud
Pengambilan Keputusan Program Pendidikan Inklusif di SD Negeri Gejayan.
Semua warga sekolah dan orang tua berperan aktif dalam partisipasi
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan melalui rapat
dengan penyampaian pendapat dan pengambilan keputusan demi kepentingan
bersama khususnya dalam kualitas maupun pelayanan terhadap anak didik
dengan memperhatikan kondisi siswa. Wujud partisipasi warga sekolah dalam
pengambilan keputusan dengan berbagai macam cara. Kepala sekolah bekerja
sama dengan guru dalam pelayanan kepada siswa dan orang tua siswa. GPK
102
memberikan pendampingan setiap hari Kamis dan Sabtu. Orang tua siswa
mewujudkannya dengan memberikan saran yang berhubungan peningkatan
kualitas sekolah yang disalurkan melalui komite sekolah.
3. Partisipasi Warga Sekolah dalam Perencanaan Program Pendidikan Inklusif di
SD Negeri Gejayan.
Partisipasi warga sekolah terhadap perencanaan program inklusif di
SD Negeri Gejayan melibatkan semua pihak. Warga sekolah dan orang tua
siswa memberikan pendapat mengenai perencanaan program yang dilakukan
oleh SD Negeri Gejayan. Penyampaian pendapat tersebut dilakukan melalui
rapat yang biasanya diadakan pada awal tahun.
4. Partisipasi Warga Sekolah dalam Pengawasan dan atau Pengevaluasian
Program Pendidikan Inklusif di SD Negeri Gejayan.
Pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh semua warga sekolah dan
melibatkan orang tua siswa. Pengawasan dilakukan setiap hari sedangkan
evaluasi dilakukan tengah semester, akhir semester atau akhir tahun.
Pengevaluasian di SD Negeri Gejayan belum ada acuan kurikulum yang benar
dan masih berpedoman pada kurikulum sekolah reguler.
5. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pelaksanaan Program Pendidikan
Inklusif di SD Negeri Gejayan.
Faktor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan inklusif di
SD Negeri Gejayan yaitu: terbatasnya tenaga pendidik khususnya dalam
menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Kurangnya waktu GPK
103
dalam memberikan pelayanan kepada siswa, dan Kekurangan dana untuk
melaksanakan program inklusif. Faktor pendukung serta upaya yang
dilakukan yaitu adanya partisipasi aktif dari semua pihak dalam melaksanakan
program dan menangani siswa baik siswa normal maupun berkebutuhan
khusus, serta semangat para guru dalam melakukan usaha untuk mendukung
tercapainya pelaksanaan program inklusif.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Partisipasi
warga
sekolah
dalam
hal
perencanaan,
pelaksanaan,
pengambilan keputusan, wujud pengambilan keputusan, pengawasan dan
pengevaluasian program pendidikan inklusif harus lebih maksimal,
sehingga kualitas sekolah dan prestasi siswa inklusif terutama siswa
dengan kebutuhan khusus tidak kalah dengan siswa normal.
b. Guru harus lebih kreatif dan bervariasi dalam memberikan materi.
Sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan lebih semangat serta
materi yang disampaikan akan lebih mudah di pahami oleh siswa.
c. Pihak sekolah sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang lebih
lengkap dalam menunjang kegiatan belajaran mengajar terutama untuk
anak berkebutuhan khusus.
104
2. Bagi pemerintah
a. Pemerintah perlu memberikan pedoman yang jelas melalui sistem
kurikulum yang sesuai dengan prinsip inklusif. Sehingga sekolah juga
dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar akan berpedoman pada
kurikulum tersebut.
b. Pemerintah sebaiknya perlu mengadakan pelatihan-pelatihan atau diklat
mengenai pendidikan inklusif, baik untuk kepala sekolah maupun guru
sehingga dapat melaksanakn tugasnya dengan benar. Serta guru dapat
mengetahui
bagaimana
memberikan
pelayanan
terhadap
anak
berkebutuhan khusus dan mampu memahami adanya perbedaan antara
pendidikan pada sekolah formal biasa.
c. Pemerintah
hendaknya
lebih
banyak
membantu
dalam
masalah
pendanaan. Karena sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pendidikan
lebih banyak dibandingkan sekolah formal biasa. Sehingga dana yang
dibutuhkan akan lebih banyak.
C. Implikasi
Setelah melakukan penelitian tentang partisipasi warga sekolah dalam
pelaksanaan program pendidikan inklusif di SD Negeri Gejayan, secara
keseluruhan partisipasi warga sekolah sudah berjalan dengan baik, baik itu
partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan
wujud pengambilan keputusan, partisipasi perencanaan, serta partisipasi
105
pengawasan dan atau evaluasi. Namun, ditemukan adanya hambatan yakni
sekolah belum menggunakan acuan kurikulum yang benar yang masih
berpedoman pada kurkulum reguler. Selain itu, jumlah GPK yang terbatas
menyebabkan kurangnya proses bimbingan yang optimal antara GPK dan siswa
berkebutuhan khusus, juga kondisi ekonomi orang tua yang lemah sehingga
berpengaruh terhadap tingkat partisipasi mereka ke sekolah. Oleh karena itu,
partisipasi menjadi penting. Partisipasi dalam pelaksanaan program berhasil jika
ada pemahaman yang sama antar warga sekolah dalam menjadikan anak
berprestasi.
D. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian ini secara keseluruhan peneliti menyadari
masih terdapat banyak kekurangan dn keterbatasan dalam proses penelitian.
Keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian ini adalah:
1. Dalam proses dokumentasi, tidak semua dokumen bisa diperoleh.
2. Tidak semua sumber data dapat diwawancara karena kesibukan masingmasing warga sekolah yang menjadi informan penelitian.
3. Ada kelemahan dari temuan penelitian ini yaitu dalam proses observasi tidak
semua kegiatan dapat diikuti oleh peneliti karena alasan privasi dari sekolah.
106
DAFTAR PUSTAKA
Bogdan dan Taylor. (1993). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Terjemahan A.
Khuzin Afandi). Surabaya: Usaha Nasional.
Budiyanto. (2005). Pengantar Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Lokal. Jakarta:
Depdiknas.
Burhan Bungin. (2001). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Depdiknas. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama.
Direktorat PLB. (2007). Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Mendikdasmen.
Dyah. (2008). Pengkajian Pendidikan Inklusif Bagi Anak Bekebutuhan Khusus pada
Jenjang
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah.
http://puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah_undangan/DYAH%20S_Pengk
ajian%20Pendidikan%20Inklusif.pdf. Diunduh pada hari jumat, 06 Mei 2011,
Pukul 23.15.
Echols M John & Hasan Shadily. (2000). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia.
Fasli Djalal & Dedi Supriadi (eds). (2001). Reformasi Pendidikan dalam Konteks
Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
H.A.R Tilaar (2009). Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional
dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasbullah. (2006). Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
I Nyoman Sumaryadi. (2010). Efektifitas Implementasi Otonomi Daerah. Jakarta:
Citra Utama
Irl. (2011). http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_berita&id_sub=2220. Diunduh
pada hari selasa tanggal 1 November 2011 jam 15.53 Wib.
107
.(2011).http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_berita&id_sub=2470,
Diunduh pada hari selasa tanggal 1 November 2011 jam 15.53 WIB.
Lexy J Moleong. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
karya.
Marzal. (2008). Partisipasi Orang Tua siswa dalam Kerangka manajemen Berbasis
sekolah di MTs Negeri Yogyakarta II. Tesis. PPs - UNY.
Marthan Lay Kokeh. (2007). Manajemen Pendidikan Inklusif. Depdiknas:Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Nasution. (1988). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Nur, Lidya Maftukhah. (2009). Manajemen Pembelajaran Inklusi (studi kasus di SD
Negeri
Sumbersari
1
Malang).
http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/2680.
Diunduh pada tanggal
05.05.2011, pukul 20:25.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 70 Tahun 2009 Tentang Pendidikan
Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi
Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
S Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik. Bandung: Tarsito
Siti Irene Astuti Dwiningrum. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat
Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sri Suharyati. (2008). Partisipasi Keluarga Miskin dan Manajemen Program wajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun di Banjarnegara. Tesis. PPs –
UNY.
Subandiyah. (1990). Partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan Kurikulum Muatan
Lokal di SD se-Jawa Tengah. Tesis. PPs - UNY.
Sugiyah. (2001). Partisipasi Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Dasar (SD) Negeri IV Wates,
Kabupaten Kulon Progo. Tesis. PPs - UNY.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitaf, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
108
Sukirman Hartati, dkk. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta:
UNY Press.
Sunaryo.
(2009).
Manajemen
Pendidikan
Inklusif:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195607221985
031-SUNARYO/Makalah_Inklusi.pdf diunduh pada hari Minggu, 08 Mei
2011. Pukul 15.49.
Suryosubroto. (1998). Humas Dalam Dunia Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Syaiful Sagala. (2007). Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Tarmansyah. (2007). Inklusi: Pendidikan Untuk Semua. Jakarta: Depdiknas.
UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahyu Sri Ambar. (2005). Perspektif Pendidikan Luar Biasa dan Implikasinya Bagi
Penyiapan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depdiknas.
Winda Try Listyaningrum. (2009). Konstruksi Dan Model Pendidikan Inklusif (Study
Atas Pola Pembelajaran Inklusi di Madrasah Aliyah Negri Maguwoharjo).
http://www.scribd.com/doc/20296342/SKRIPSI-Konstruksi-dan-Model-PendidikanInklusif-Studi-Atas-Pola-Pembelajaran-Inklusif-di-Madrasah-Aliyah-NegeriMaguwoharjo. Diunduh pada tanggal 16.04.2011,Pukul9:19.
109
Download