perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH LATIHAN OTOT INSPIRASI METODE THRESHOLD LOAD TRAINING TERHADAP MAXIMAL INSPIRATORY PRESSURE DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PPOK STABIL Harnanda D*, Suradi*, Rachma N** *KSMF Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta **KSMF Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta ________________________________________________________________________ ABSTRAK Paparan asap rokok dan polutan menyebabkan inflamasi paru kronik sehingga terjadi kelainan struktur pada saluran napas dan parenkim paru. Kelainan struktur menyebabkan kelainan fungsional yang berakibat peningkatan beban dan penurunan kapasitas otot napas. Ketidaksesuaian kapasitas dengan beban otot napas menyebabkan peningkatan neural respiratory drive sehingga muncul gejala sesak yang berakibat penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh latihan otot inspirasi metode threshold load training terhadap kekuatan otot inspirasi dan kualitas hidup penderita PPOK stabil. Penelitian ini merupakan uji klinis quasi experimental, pre dan post design. Jumlah sampel penelitian adalah 15 orang penderita PPOK stabil di poliklinik rawat jalan RSUD dr. Moewardi Surakarta pada bulan September - November 2015 yang diambil secara consecutive sampling. Variabel bebas adalah latihan otot inspirasi metode threshold load training sedangkan variabel tergantung adalah kekuatan otot inspirasi yang dinilai dari maximal inspiratory pressure (MIP) dan penilaian kualitas hidup diperoleh berdasarkan kuesioner CAT. Analisis yang digunakan adalah uji beda dengan paired t test jika data berdistribusi normal, serta wilcoxon signed rank test jika data tidak berdistribusi normal dan tidak dapat ditransformasikan ke distribusi normal melalui transformasi logaritma. Hasil penelitian didapatkan rerata umur 66,67 ± 7,00 tahun yang terdiri dari 13 (86,7%) orang laki-laki dan 2 (13,3%) perempuan. Rerata indeks massa tubuh 21,04 ± 3,18. Nilai rerata MIP sebelum perlakuan adalah 39,27 ± 7,77 cmH2O sedangkan setelah perlakuan 48,47 ± 8,89 cmH2O. Didapatkan perbedaan bermakna nilai MIP sebelum dan setelah perlakuan dengan nilai p=0,000. Didapatkan pula perbedaan bermakna nilai CAT, dimana sebelum perlakuan didapatkan nilai 14,33 ± 4,72 dan sesudah perlakuan 11,40 ± 4,12 dengan nilai p=0,000. Latihan otot inspirasi metode threshold load training terbukti meningkatkan kekuatan otot inspirasi dan kualitas hidup penderita PPOK stabil. Kata kunci : threshold, MIP, kualitas hidup, CAT, PPOK PENDAHULUAN terbesar kelima di dunia dan user Penyakit paru obstruktif kronikcommit tomenunjukkan peningkatan jumlah kasus (PPOK) merupakan penyebab mortalitas di negara maju dan negara berkembang 1 perpustakaan.uns.ac.id (Mathers and Loncar, 2011). Perkiraan prevalensi PPOK di Asia Pasifik adalah 6,2 % dari populasi, sedangkan di Indonesia 4,5 % (Lim et al., 2015). Rokok dan zat iritan diketahui merupakan faktor risiko PPOK yang dapat menyebabkan kelainan struktur pada saluran napas dan parenkim paru (Jolley and Moxham, 2009). Kelainan struktur pada saluran napas dan parenkim paru menyebabkan kelainan fungsional yang berakibat peningkatan beban otot napas, penurunan kapasitas atau kelemahan otot napas, dan kombinasi dari kedua hal tersebut sehingga muncul gejala sesak (Brashier and Kodgule, 2012; Jolley and Moxham, 2009). Penurunan kekuatan otot inspirasi berperan pada penurunan kualitas hidup penderita PPOK (Jolley and Moxham, 2009). Intervensi yang bertujuan meningkatkan kapasitas otot napas atau menurunkan beban otot napas dapat digilib.uns.ac.id mengurangi gejala sesak yang selanjutnya meningkatkan kualitas hidup pada penderita PPOK (Moxham and Jolley, 2009). Latihan otot inspirasi menjadi metode rehabilitasi paru yang sangat berkembang karena dapat meningkatkan kekuatan otot inspirasi (British thoracic society, 2013). Mengingat pentingnya peran otot inspirasi pada penyakit PPOK, peneliti bermaksud untuk meneliti lebih jauh pengaruh latihan otot inspirasi sebagai komponen rehabilitasi paru pada penderita PPOK. Penelitian mengenai latihan otot inspirasi menggunakan threshold load trainer dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup yang dinilai berdasarkan kuesioner chronic obstructive pulmonary disease assessment test (CAT) belum pernah dilakukan sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut. sebelum penelitian, penyakit jantung yaitu sindrom koroner yang tidak stabil METODE DAN SAMPEL atau gagal jantung kongestif, diagnosis PENELITIAN asma, merokok (current smoker), Penelitian dilakukan di RSUD Dr riwayat pneumotoraks spontan, Moewardi Surakarta bulan September menggunakan suplementasi oksigen, hingga November 2015. Rancangan dalam keadaan eksaserbasi, dan pasien penelitian yang dilakukan adalah quasi dengan penyakit keganasan. experimental, pretest dan posttest Penderita PPOK yang memenuhi design. Cara pemilihan sampel kriteria inklusi dan eksklusi penelitian adalah purposive sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini mendapatkan pemeriksaan kekuatan otot adalah Penderita PPOK stabil rawat inspirasi menggunakan alat respiratory jalan laki – laki dan perempuan yang pressure meter (MicroRPM®, Lewiston) dibuktikan dengan rasio VEP1/KVP dan subjek diinstruksikan untuk mengisi pasca bronkodilator < 0,70, nilai MIP ≤ kuesioner kuesioner CAT. Subjek dalam 60 cmH2O, umur > 40 tahun, Bersedia penelitian tersebut mendapatkan latihan mengikuti penelitian secara tertulis. otot inspirasi di rumah dengan supervisi Mampu melakukan latihan otot inspirasi menggunakan Threshold® load trainer dengan metode threshold load training selama 6 minggu, 5 kali dalam sesuai dengan petunjuk. Kriteria eksklusi seminggu, 2 x 15 menit tiap pagi dan pada penelitian ini adalah riwayatcommit tosore userhari. Alat latihan otot inspirasi eksaserbasi dalam 6 minggu terakhir Threshold trainer memiliki katup 2 perpustakaan.uns.ac.id dengan beban pegas yang terkalibrasi (Gloecki et al., 2013; Johnson et al., 1996). Tegangan pegas dapat diatur sehingga alat tersebut mampu memberikan beban bukaan katup secara konstan sesuai beban tekanan yang dikehendaki subjek atau klinisi (Crisafulli et al., 2007; Geddes et al., 2005; Madariaga et al., 2007). Alat tersebut memiliki kisaran tekanan ambang sebesar 0 –(-41) cm H2O (Madariaga et al., 2007). Katup hanya terbuka jika subjek melakukan inspirasi kuat sehingga muncul tekanan negatif sesuai dengan beban tekanan yang telah diatur pada pegas (Crisafulli et al., 2007; Gloecki et al., 2013). Subjek diinstruksikan bernapas melalui mouthpiece dengan frekuensi napas seperti biasa dengan hidung ditutup menggunakan nose clip. Subjek yang mampu melakukan latihan selama 15 menit dengan beban 30 % MIP diinstruksikan untuk meningkatkan beban latihan sebesar 4 cmH2O tiap minggu yang dimulai pada minggu kedua. Subjekyang tidak mampu menyelesaikan latihan selama 15 menit dengan beban tekanan tersebut dianjurkan untuk menurunkan kembali beban ke nilai sebelumnya dan beban tersebut digunakan hingga akhir periode program latihan. Subjek yang mampu melakukan latihan otot inspirasi dengan beban maksimal selama 15 menit diinstruksikan untuk mempertahankan beban tersebut hingga akhir periode program latihan. Setelah subjek mendapatkan perlakuan selama 6 minggu, dilakukan pemeriksaan MIP dan pengisian kuesioner CAT. Dilakukan analisis . digilib.uns.ac.id statistik menggunakan uji beda terhadap nilai MIP dan CAT sebelum dan sesudah perlakuan dengan paired t test jika data berdistribusi normal, serta wilcoxon signed rank test jika data tidak berdistribusi normal dan tidak dapat ditransformasikan ke distribusi normal melalui transformasi logaritma. HASIL PENELITIAN Penderita PPOK yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada awal penelitian sebanyak 17 orang tetapi selama periode penelitian 2 orang dieksklusi dari karena 1 orang mengeluh nyeri dada pada saat melakukan latihan dan 1 orang mengalami eksaserbasi. Subjek penelitian sebanyak 15 orang dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang (86,7%) dan 2 orang (13,3%) berjenis kelamin perempuan. Umur rerata subjek adalah 66,67 ± 7,00 tahun. Berdasarkan status merokok didapatkan 2 (13,3%) penderita tidak merokok, 2 (13,3%) penderita dengan indeks Brinkman (IB) ringan, 4 (26,7%) penderita dengan IB sedang, dan 7 (46,7%) penderita dengan IB berat. Berdasarkan derajat berat obstruksi pada subjek penelitian didapatkan 2 (13,3%) penderita PPOK dengan derajat obstruksi ringan, 7 (46,7%) penderita PPOK derajat obstruksi sedang, 5 (33,3%) penderita PPOK derajat obstruksi berat, dan 1 (6,7%) penderita PPOK dengan derajat obstruksi sangat berat. Rerata indeks massa tubuh (IMT) subjek adalah 21,04 ± 3,18 kg/m2 karakteristik dasar subjek tampak pada tabel1. Sebelum perlakuan nilai reratacommit tocmH user2O sedangkan setelah diberikan latihan latihan otot inspirasi selama 6 MIP pada subjek adalah 39,27 ± 7,77 3 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id minggu didapatkan nilai MIP 48,47 ± 8,89 cmH2O. Terjadi peningkatan MIP sebesar 9,20 ± 4,18 cmH2O. Dari hasil uji beda didapatkan perbedaan bermakna nilai MIP sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p=0,000. Sebelum perlakuan nilai rerata CAT pada subjek adalah 14,33 ± 4,72 dan sesudah perlakuan 11,40 ± 4,12. Didapatkan penurunan nilai CAT sebesar (-2,93) ± 1,87. Uji beda menunjukkan terdapat perbedaan bermakna nilai MIP sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p=0,000. Hasil penelitian sebelum dan sesudah perlakuan tampak pada tabel 2. Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian Variabel Jenis kelamin • Laki laki • Perempuan Umur (tahun) Status merokok • Tidak Merokok • Perokok IB Ringan • Perokok IB Sedang • Perokok IB Berat IMT (kg/m2) Derajat berat obstruksi • Ringan • Sedang • Berat • Sangat Berat 13 (86,7%) 2 (13,3%) 66,67 ± 7,00 2 (13,3%) 2 (13,3%) 4 (26,7%) 7 (46,7%) 21,04 ± 3,18 2 (13,3%) 7 (46,7%) 5 (33,3%) 1 (6,7%) Tabel 2. Nilai MIP dan CAT sebelum dan sesudah perlakuan Variabel Sebelum Sesudah Perubahan p1 MIP 39,27 ± 7,77 48,47 ± 8,89 9,20 ± 4,18 0,000* CAT 14,33 ± 4,72 11,40 ± 4,12 (-2,93) ± 1,87 0,000* DISKUSI otot ekspirasi karena hiperinflasi paru mengganggu fungsi otot inspirasi Penderita PPOK mengalami sehingga terjadi penurunan kemampuan kelemahan dan kelelahan otot napas untuk menghasilkan tekanan inspirasi (Gloecki et al., 2013). Disfungsi otot maksimal (Gloecki et al, 2013). napas menyebabkan kegagalan Disfungsi otot inspirasi berperan penting mempertahankan ventilasi alveolar yang pada gejala sesak dan penurunan kualitas adekuat (Gea et al., 2013). Disfungsicommit to user hidup penderita PPOK (Crisafulli et al., otot inspirasi lebih berat dibandingkan 4 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2007). Latihan otot inspirasi merupakan al menunjukkan peningkatan MIP pada merupakan intervensi yang bertujuan grup threshold load training dari 86 meningkatkan kapasitas otot napas otot cmH2O menjadi 104,25 cmH2O (p < napas sehingga dapat mengurangi gejala 0,01) sedangkan grup resistive load sesak pada penderita PPOK dan pada training mengalami peningkatan MIP akhirnya meningkatkan kualitas hidup dari 91,36 cmH2O menjadi 105,7 cmH2O (p< 0,01). Penelitian tersebut penderita PPOK (Moxham and Jolley, juga mendapatkan hasil tidak terdapat 2009). Hasil penelitian ini perbedaan bermakna nilai MIP setelah perlakuan antara kedua grup perlakuan mengungkapkan latihan otot inspirasi metode threshold load training terbukti (Madariaga et al., 2007). Penelitian Guyatt et al efektif meningkatkan MIP dan kualitas hidup penderita PPOK. Latihan otot mempublikasikan hasil yang berbeda. Penelitian Guyatt et al terhadap 82 inspirasi pada penelitian ini memiliki penderita PPOK mempublikasikan hasil durasi yang relatif singkat yaitu 6 minggu pada penderita PPOK stabil dan yang bertolak belakang. Guyatt et al membagi subjek penelitian menjadi 3 ternyata sudah cukup efektif meningkatkan kualitas hidup penderita kelompok yaitu kelompok perlakuan yang mendapatkan latihan otot inspirasi PPOK. Penelitian ini memiliki kriteria dengan metode resistive load training inklusi ketat dimana hanya penderita (Pflex®) dengan peningkatan resistensi PPOK dengan kelemahan otot inspirasi secara bertahap disertai nose clip untuk (MIP < 60 cmH2O) saja yang diikutsertakan dalam penelitian karena oklusi hidung, kelompok perlakuan seleksi pasien berperan penting dalam kedua mendapatkan latihan yang sama keberhasilan latihan otot inspirasi tetapi tanpa nose clip, sedangkan (American thoracic society, 2002). kelompok kontrol mendapatkan metode Latihan otot inspirasi memberikan latihan yang sama tanpa resistensi manfaat paling optimal jika diberikan disertai nose clip. Perlakuan diberikan pada penderita PPOK dengan kelemahan selama 3 bulan. Hasil penelitian tersebut otot inspirasi (MIP ≤ 60 cmH2O). Selain mengungkapkan tidak terdapat pemilihan subjek, beban latihan juga perbedaan bermakna nilai MIP sebelum ikut menentukan keberhasilan terapi. dan setelah perlakuan pada ketiga Penelitian ini memberikan beban latihan kelompok sehingga dapat disimpulkan awal sebesar 30 % dari nilai awal MIP bahwa latihan otot inspirasi pada subjek karena menurut penelitian penelitian tersebut tidak meningkatkan sebelumnya perbaikan ventilasi dan kekuatan otot inspirasi (Guyatt et al., ketahanan exercise dapat dicapai jika 1992). subjek diberikan beban tekanan awal Berdasarkan pengaruh latihan otot inspirasi terhadap kualitas hidup pada alat Threshold® sebesar ≥ 30 % penelitian kami memiliki hasil yang dari MIP subjek tersebut (Crisafulli et sama dengan penelitian Beckerman et al al., 2007; Gloecki et al., 2013). yang mendapatkan perubahan bermakna Berdasarkan pengaruhnya kualitas hidup yang dinilai dari nilai terhadap kekuatan otot inspirasi, hasil SGRQ pada kelompok perlakuan yang penelitian kami memiliki persamaan latihan otot inspirasi dengan penelitian sebelumnya olehcommit tomendapatkan user metode threshold load training Madariaga et al. Penelitian Madariaga et 5 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (Powerbreath®) dibandingkan kontrol penderita PPOK. Dari pengamatan kami setelah mendapatkan latihan selama 6 mendapatkan bahwa latihan otot bulan (p<0,001). Penelitian Beckerman inspirasi menggunakan threshold load et al juga menjelaskan bahwa latihan training relatif mudah dilakukan di otot inspirasi jangka panjang juga rumah dan nyaman bagi penderita PPOK berhubungan dengan peningkatan MIP, sehingga memberikan tingkat kepatuhan membaiknya kapasitas exercise, yang tinggi. Subjek dalam penelitian ini penurunan derajat sesak, dan lama rawat sebagian besar tidak mendapatkan efek inap di rumah sakit (Beckerman et al., samping dari latihan otot tetapi sebanyak 2005). 2 subjek dalam penelitian ini harus Kesimpulan dari penelitian ini dieksklusikan karena 1 subjek mengeluh adalah latihan otot inspirasi metode nyeri dada pada saat melakukan latihan threshold load training selama 6 minggu dan 1 orang mengalami eksaserbasi terbukti efektif meningkatkan kekuatan selama periode penelitian. otot inspirasi dan kualitas hidup ________________________________________________________________________ DAFTAR PUSTAKA 44(6):328-­‐37. American Thoracic Society, Geddes EL, Reid WD, Crowe J, European Respiratory Society. 2002. O’Brien K, Brooks D. 2005. Inspiratory ATS/ERS statement on respiratory muscle training in adults with chronic muscletesting. Am J Respir Crit Care obstructive pulmonary disease: a Med. 166:518-­‐624. systematic review. Resp Med. Beckerman M, Magadle R, Weiner 99:1440-­‐58. M, Weiner P. 2005. The effects of 1 Gloecki R, Marinov B, Pitta F. year of specific inspiratory muscle 2013. Practical recommendations for training in patients with COPD. Chest. exercise training in patients with 128(5):3177-­‐82. Brashier BB, Kodgule R. 2012. COPD. Eur Respir Rev. 22:178-­‐86. Risk factor and pathophysiology of Guyatt G, Keller J, Singer J, chronic obstructive pulmonary Halcrow S, Newhouse M. 1992. disease. J Associat Physic Ind. 60:17-­‐ Controlled trial of respiratory muscle 21. training in chronic airflow limitation. British Thoracic Society Thorax. 47:598-­‐602. Pulmonary Rehabilitation Guideline Jolley CJ, Moxham J. 2009. A Group. 2013. BTS guideline on physiological model of patient-­‐ pulmonary rehabilitation in adults. reported breathlessness during daily Thorax. 68:1-­‐30. activities in COPD. Eur Respir Rev. Crisafulli E, Costi S. Fabbri LM, 18(112):66-­‐79. Clini EM. 2007. Respiratory muscle Johnson PH, Cowley AJ, Kinnear training in COPD patients. WJ. 1996. Evaluation of the threshold International J COPD. 2:19-­‐25. trainer for inspiratory muscle Gea J, Barreiro E. 2008. Update on commit toendurance user traning: comparison with the mechanisms of muscle dysfunction in COPD. Arch Bronconeumol. 6 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id the weighted plunger method. Eur Respir J. 9:2661-­‐4 Lim S, Lam DC, Muttalif AR, Yunus F, Wongtim S, Lan LT, et al. 2015. Impact of chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in the Asia-­‐Pacific region: the EPIC Asia-­‐ population-­‐based survey. 14;4:1-­‐11. Madariaga VB, Iturri JB, Manterola AG, Buey JC, Sebastián NT, Peña VC. 2007. Comparison of 2 methods for inspiratory muscle in patients with chronic obstructive pulmonary disease. Arch Bronchoneumol. 43:431-­‐8. Asia Pas Fam Med. Mathers CD, Loncar D. 2011. Projections of global mortality and burden of disease from 2002 to 2030. Plos Med. 3(11):2011-­‐30. commit to user 7