BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Kebanyakan peserta didik sekolah dasar di Indonesia merasa kesulitan mempelajari mata pelajaran IPA. Padahal pelajaran IPA itu sendiri seharusnya menyenangkan karena berkaitan langsung dengan kejadian-kejadian yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menjelaskan proses dan penyebab terjadinya pelangi. Saat mengambil matakuliah Program Pengenalan Lapangan (PPL) dan ditempatkan di SDN Dukuh 01 Salatiga selama ±3 bulan, peneliti menemukan suatu masalah yang dialami siswa dalam memahami pelajaran IPA. Salah satu masalah tersebut adalah sulitnya peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan guru, khususnya materi daur air karna pemahaman mereka masih sangat awam terhadap materi tersebut. Peserta didik dalam memahami suatu materi tidak terlepas dari peran seorang guru. Guru dituntut agar memberikan pembelajaran yang bisa dipahami peserta didik. Saat ini kegiatan pembelajaran sudah mulai meninggalkan cara guru menjelaskan dengan metode ceramah. Magdalena Istiawati (2002) menyatakan bahwa 66% siswa kurang tertarik mempelajari pelajaran ilmu pengetahuan alam karena metode pembelajaran yang diterapkan guru. Jadi metode pengajaran guru sangat mempengaruhi minat belajar siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam. Guru merupakan faktor ekstern yang paling penting dalam proses pendidikan. Melalui gurulah siswa megalami belajar yang sesungguhnya, bahan pelajaran yang sulit akan terasa mudah oleh siswa dengan bimbingan guru yang berkualitas dan pandai memilih metode dan sarana pembelajaran, metode dan alat yang digunakan harus efektif dan efisien, karena hal itu sangat berhubungan dengan proses belajar mengajar. Penggunaan media dan alat peraga yang tepat akan melipat gandakan hasil belajar dan membuat hasil proses belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan. 1 2 Salah satu cara untuk membuat suasana belajar menarik sehingga menimbulkan minat dan keaktifan belajar siswa yaitu dengan memanfaatkan media pembelajaran. Perkembangan teknologi komputer telah menawarkan peluang-peluang baru dalam proses pembelajaran baik di ruang kelas, belajar jarak jauh maupun belajar mandiri. Komputer dapat secara efektif dapat digunakan untuk mengembangkan higher-order thinking skills yang terdiri dari kemampuan mendefinisikan masalah, menilai (judging) suatu informasi, memecahkan masalah, dan menarik kesimpulan yang relevan. Selain itu pembelajaran berbantuan komputer efektif karena program ini dirancang berdasarkan tujuan instruksional. Tujuan instruksional dibuat dengan jelas dan dapat diukur, sehingga dapat dibaca oleh perancang pembelajaran, siswa maupun guru. Program pembelajaran yang berbasis komputer efektif dalam mempertahankan minat dan keaktifan peserta didik, karena mampu memadukan berbagai jenis media, gambar bergerak selayaknya informasi yang tercetak. Teknologi komukasi merupakan perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari perangkat lunak (sofware), perangkat keras (hardware), proses dan system, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi. Effert M. Roger dalam Munir (2008: 15) menggunakan teknologi komunikasi termasuk media adalah micro computer, teleconferencing, teletex, videotext, interactive cable television, dan communication satellite. UNESCO (2009: 7) mengemukakan definisi Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) atau ICT yaitu “sebagai kombinasi antara teknologi informatika dengan teknologi-teknologi lainnya yang terkait, khususnya teknologi komunikasi”. Melihat perkembangan ini, sudah saatnya guru melakukan inovasi, tentunya teknologi pada pembelajaran menjadi keharusan dan memikat perhatian semua yang terlibat didalam pembelajaran. Terlebih ketika memasuki era komputer yang membuat segalanya menjadi cepat dan mudah. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan oleh guru adalah membuat media pembelajaran berbasis komputer khususnya piranti lunak presentasi powerpoint. 3 Penggunaan media pembelajaran powerpoint dalam pembelajaran IPA diharapkan akan sangat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Akan tetapi kendalanya di lapangan masih ada guru tidak menggunakan media pembelajaran powerpoint sebagai alat bantu. Kalaupun mengunakan media pembelajaran, masih terbatas pada media pembelajaran tradisional, karena guru belum terbiasa menggunakan komputer sebagai alat bantu pembelajaran. Padahal idealnya untuk menarik perhatian dan minat peserta didik terhadap pembelajaran harus dibuat tampilan media pembelajaran yang unik, menarik, baik warna, teks, bentuk dan ilustrasinya. Hal itu semua dapat diakomodir dengan bantuan teknologi berbasis komputer khususnya dengan piranti lunak presentasi Powerpoint . Presentasi menggunakan Powerpoint merupakan kegiatan yang penting dalam mengkomunikasikan suatu gagasan kepada orang lain dengan berbagai tujuan terutama untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang disajikan, atau tujuan lain. Berdasarkan hasil informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ), serta hasil observasi yang diperoleh selama mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga diperoleh bahwa siswa cenderung malas dalam mengikuti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ), karena selama ini cara mengajar cenderung monoton, yaitu hanya berupa ceramah saja tanpa menggunakan media pembelajaran, hal inilah yang mengakibatkan siswa menjadi jenuh dan malas dalam mengikuti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ), masalah ini yang membuat kurangnya minat dan keaktifan belajar siswa terhadap pelajaran IPA sehingga juga dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Melihat dari masalah tersebut maka peneliti berpandangan bahwa dengan penggunaan media power point dapat meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa. Hal yang memperkuat peneliti dalam memilih media powerpoint karna melihat dari beberapa keunggulannya dibandingkan program lain, antara lain sebagai berikut: 4 1. Mudah di pergunakan karena merupakan bagian dari Ms. Office 2. Presentasi Multimedia: Kita dapat menambahkan berbagai multimedia pada slide presentasi, seperti : clip art, picture, gambar animasi (GIF dan Flash), background audio/music¸narasi, movie (video klip). 3. Custom Animation. Powerpoint memiliki fasilitas custom animation yang sangat lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi dapat menjadi lebih ’hidup’, menarik, dan interaktif. SD Negeri Dukuh 01 adalah salah satu sekolah dengan fasilitas laboratorium komputer yang tergolong lengkap dengan memiliki satu buah LCD. Penggunaan media interaktif yang memanfaatkan komputer dan LCD sangat cocok digunakan di SD Negeri Dukuh 01. Media interaktif lebih mempermudah dalam mengajarkan materi khususnya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sebab materi-materi yang akan diajarkan sudah disajikan dalam bentuk Audio-visual dengan menampilkan beberapa video dan gambar animasi yang mampu diserap oleh siswa khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sifatnya abstrak. Standar Kompetensi bagian 7 yaitu Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dengan Kompetensi Dasar bagian 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, Kompetensi Dasar bagian 7.5 yaitu mendeskripsikan perlunya menhemat air, dan pada bagian 7.6 yaitu Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan, dengan materi pokok daur air dan peristiwa alam dipilih dalam penelitian ini karena merupakan materi yang masih awam bagi pemahaman peserta didik. Daur air dan peristiwa alam yang terjadi di alam merupakan sesuatu yang terjadi secara alami dan sulit diketahui penyebab terjadinya, jadi dengan media power point dan diserati animasi, guru dapat menjelaskan dengan menunjukan proses penguapan, pengembunan dan proses terjadinya daur air yang terjadi di alam dan contoh-contoh peristiwa alam. 5 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian tentang “Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Interaktif Untuk Meningkatkan Minat dan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas V di SDN Dukuh 01 Salatiga”. I.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini hanya akan membahas masalah penggunaan media pembelajaran powerpoint interaktif untuk meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPA semester II kelas V di SDN Dukuh 01 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini indikator meningkatkan minat dan keaktifan siswa dilihat dari proses pembelajaran selama dikenai tindakan. I.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran power point interaktif dapat meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa kelas V SDN Dukuh 01 Salatiga pada pelajaran IPA pokok bahasan daur air dan peristiwa alam?”. I.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran power point interaktif dapat meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa kelas V pada materi daur air dan peristiwa alam di SDN Dukuh 01 Salatiga. I.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Interaktif untuk 6 meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada pelajaran IPA kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Mendapatkan pengalaman dalam menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan target pembelajaran. b. Bagi Siswa Dapat meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. c. Bagi Guru Dapat memberikan masukan dan saran agar mampu menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa terutama untuk mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan Minat dan keaktifan belajar siswa. d. Bagi Kepala Sekolah Sebagai bahan masukan dalam melakukan pembinaan guru-guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. e. Bagi Lembaga dan Universitas Dapat menambah khasanah kepustakaan.