meningkatkan hasil belajar pendidikan agama kristen

advertisement
ISSN 2407-0769
e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi
Vol. 4 No. 3, Mei 2017
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
KRISTEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Murni Sitorus
SD Negeri 173654 Lumban Julu, kab. Toba Samosir
Abstract: This study aims to improve student learning outcomes in the concept of
worship as a ritual activity. The method of learning in this research is Student Team
Achivement Division type cooperative method. Classroom Action Research is conducted
over two cycles. Subjects in this study were the students of class VI SD Negeri173654
Lumban Julu academic year 2016/2017 with the number of students 32 people. The result
of the research shows that there is an increase of student learning result. In first cycle the
level of completeness 81.2% to 87.5% in second cycle. In addition, the level of ability
and preparation of teachers in teaching materials affect the level of student activity.
Keywords: Student Team Achivement Division, worship, ritual activities
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
konsep ibadah sebagai kegiatan ritual. Metode pembelajaran dalam peneltian ini
adalah metode kooperatif tipe Student Team Achivement Division. Penelitian Tindakan
Kelas ini dilaksanakan selama dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VI SD Negeri173654 Lumban Julu tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 32
orang. Hasil penelitian diperoleh terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I
tingkat ketuntasan 81,2% menjadi 87,5% pada siklus II. Selain itu tingkat kemampuan
dan persiapan guru dalam mengajarkan materi pelajaran mempengaruhi tingkat keaktifan
siswa.
Kata kunci: Student Team Achivement Division, ibadah, kegiatan ritual
213
ISSN 2407-0769
e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi
Vol. 4 No. 3, Mei 2017
Pendidikan pada hakekatnya
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Pendidikan nasional
betujuan untuk mewujudkan manusia
seutuhnya dengan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak/
karakter serta untuk menciptakan
peradaban bangsa yang bermartabat
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak, mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Sekolah merupakan suatu institut yang diharapkan
masyarakat yang mengemban tugas
menyiapkan anak didik menjadi
anggota atau warga masyarakat sesuai
dengan cita-cita, harapan dan nilai
yang dianut dan dijunjung tinggi
dilingkungan masyarakat. Sebagai
pedoman operasional pendidikan
formal maka disusunlah kurikulum
pada masing-masing bidang studi
seluruh tingkat satuan pendidikan,
setiap mata pelajaran memiliki
substansi dan tendensi muatan yang
spesifik untuk menanamkan suatu
disiplin ilmu yang tersendiri.
Profesionalisme guru dengan
kemampuan dalam memanfaatkan
berbagai metode dan model pembelajaran yang relevan dengan materi
ajar yang sedang dibahas, sangat
diperlukan sehingga mampu meninggalkan metode mengajar konvensional yaitu ceramah, dimana siswa
kurang berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Setiap disiplin ilmu
yang diintegrasikan dalam mata
pelajaran itu memiliki peran yang
sangat penting dalam membentuk
siswa yang ideal memiliki suatu
spesifikasi bidang keahlian dan
keterampilan, serta membentuk karakter yang diharapkan seperti halnya
bidang studi pendidikan Agama
Kristen (PAK). Pembelajaran PAK
merupakan mata pelajaran yang
memiliki
karakteristik
tersendiri
dimana materi pokok bahasannya
merupakan bagian dari penjabaran
ajaran kristiani. Keberhasilan siswa
dalam proses pembelajaran PAK di
sekolah sekaligus memberikan pengaruh dalam kehidupan gereja, karena
peraanan gereja dan sekolah pada
prinsipnya sama yakni menjadikan
umatnya hidup sebagai kristiani sejati.
Pelajaran Pendidikan Agama
Kristen (PAK) diharapkan dapat
memberikan warna tersendiri kepada
bidang studi yang lain karena bidang
studi PAK memiliki hubungan yang
erat dengan pembentukan moral
secara praktis. Pendidikan moral
adalah suatu upaya pendidikan yang
menyangkut
pembentukan
dan
pengembangan kepribadian anak
didik. Untuk mengoptimalkan hasil
belajar PAK siswa, diharapkan guru
memiliki keterampilan dalam proses
pembe-lajaran PAK yakni keterampilan
penerapan
pembelajaran
kooperatif dengan melaksanakan
pembelajaran yang
menarik dan
melibatkan peran aktif seluruh siswa.
Dengan keterli-batan aktif siswa
dalam pembelajaran PAK akan memberikan kemungkinan pemahaman
yang lebih tinggi akan apa yang
diharapkan pada kompetensi dasar
gereja dan peranannya sebagai
institusi sosial dan sebagai persekutuan orang percaya ditengah
tantangan kehidupan masa kini dengan
materi gereja diutus kedalam dunia.
Peranan guru yang profesioanl yang
dapat menanamkan pemahaman siswa
akan materi pelajaran dalam reliata
hidup dalam masyarakat juga dalam
hidup sebagai warga gereja.
214
ISSN 2407-0769
e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi
Vol. 4 No. 3, Mei 2017
Seorang guru haruslah dapat
memberikan kegiatan yang mendidik
berupa bagi siswa siswi yang diajarnya karena ini sangat berpengaruh
terhadap tindakan yang dilakukan
siswa disuatu sekolah apabila guru
mampu
menciptakan
kegiatan
kerohanian bersama siswa juga akan
melakukan hal yang baik, segaimana
Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan
perilaku yang dapat diamati, diukur
dan dinilai secara konkret. Perubahan
terjadi melalui rangsangan (stimulans)
yang menimbulkan hubungan perilaku
reaktif (respon) berdasarkan hukumhukum mekanistik. Stimulans tidak
lain adalah lingkungan belajar anak,
baik yang internal maupun eksternal
yang menjadi penyebab belajar.
Sedangkan respons adalah akibat atau
dampak, berupa reaksi terhadap
stimulans. Belajar berarti penguatan
ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R (stimulusRespon).
Kondisi realistis yang terjadi di
SD Negeri 173654 Lumban Julu
pembelajaran PAK yang dilakukan di
dalam kelas masih menggunakan
pembelajaran konsep konvensional
dengan ceramah, kurang memberikan
pemahaman kepada siswa. Hal itu
dapat diamati setelah selesai pembelajaran siswa kurang mengaplikasikan
materi pembelajaran dalam kehidupan
pergaulannya sehari-hari. Kondisi
tersebut juga dapat di amati dari
perolehan nilai ulangan mata pelajaran
PAK yang masuh belum menonjol
bahkan masih terdapat beberapa siswa
yang tidak dapat mencapai KKM yang
sudah di tentukan pihak sekolah.
Berpedoman akan kondisi tersebut
sebagai guru PAK ingin melakukan
perobahan dengan menciptakan model
pembe-lajaran kontekstual dimana
pembela-jaran yang libatkan siswa
selama proses pembelajaran dengan
harapan sisiwa akan lebih dapat
memahami materi pembelajaran yang
disajikan oleh guru
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di
di kelas VI SD Negeri 173654
Lumban Julu yang berlokasi di
Kecamatan Balige Kabupaten Toba
Samosir.
Subjek penelitian tindakan
kelas ini adalah siswa dari kelas VI
SD Negeri 173654 Lumban Julu
Kabupaten Toba Samosir Tahun
pembelajaran 2016/2017 yang berjumlah 32 orang terdiri dari 18
perempuan dan 14 orang laki-laki.
Alat yang digunakan dalam
mengumpulkan data pada penilitian
adalah tes. Tes digunakan untuk
memperoleh sejauh mana peningkatan
hasil belajar pada materi konsep
ibadah sebagai kegiatan ritual Siswa
VI SD Negeri 173654 Lumban Julu.
Penelitian ini terbagi atas tes awal
(pre-tes) atau tes akhir (post-tes) yang
berupa objektif tes (pilihan ganda)
sebelum dan setelah menerapkan
model Student Teams Achievement
Divisions dalam pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
ini
berbentuk
Penelitian Tindakan Kelas yang
dilakaukan di SD Negeri 173654
Lumban Juludi kelas VI dimana
pembelajaran ini dilaksanakan menggunakan model pembelajaran STAD
untuk meningkatkan hasil belajar
215
ISSN 2407-0769
e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi
Vol. 4 No. 3, Mei 2017
siswa dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus,
dimana siklus pertama dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan dan siklus
kedua juga dilaksanakan dalam dua
kali pertemuan. Hasil belajar siswa
pada siklus I belum maksimal dan
kemudian diadakan refleksi pada
siklus II untuk mendapatkan hasil
yang lebih maksimal pada ketuntasan
hasil belajar siswa di kelas VI SD
Negeri 173654 Lumban Julu.
Banyak siswa yang belum memahami
materi pembelajaran, (3) Banyak
siswa yang terlihat cuek dan bosan
pada saat kegiatan pembelajaran.
Deskripsi Siklus I
Perencanaan
Sebelum
melaksanakan
kegiaan
pembelajaran di kelas VI guru
menyiapkan: (1) RPP menggunakan
STAD, (2) Menyiapkan instrument
yang digunakan dalam penelitian,
berupa lembar observasi untuk siswa
dan guru, (3) Menyiapkan lembar
kerja siswa.
Refleksi
Berdasarkan hasil observasi diperoleh
refleksi sebagai berikut:
1. Dari Guru: (a) Waktu digunakan
tidak efisien, (b) Kesempatan
belajar
belum
merata,
(c)
Pengelolalan bahan belajar yang
belum efektif.
2. Dari Siswa: (a) Siswa belum
memberikan perhatian dan konsentrasi penuh terhadap pembelajaran, (b) Siswa tidak menjalan-kan
latihan pada kerja kelompok
dengan serius dan mengganggu
teman yang lain, (c) Siswa terlihat
cuek dan bosan terhadap kegiatan
pembelajaran, (d) Siswa tampil ke
depan dengan tertib.
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa
Siklus I
Tingkat
Jumlah
%
Ketuntasan
Siswa
Tidak Tuntas
6
18,8%
Tuntas
26
81,2%
Jumlah
32
100%
Pelaksanaan
Langkah
tindakan
guru
saat
melaksanakan kegiatan pembelajaran
di kelas VI adalah: (1) Guru
melaksanakan
apersepsi,
untuk
mengetahui kesiapan siswa, (2) Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran, (3) Guru melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran STAD.
Deskripsi Siklus II
Perencanaan
Sebelum
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran di kelas guru menyiapkan: (1) RPP menggunakan STAD, (2)
menyiapkan
instrument
yang
digunakan dalam penelitian, berupa
lembar observasi untuk siswa dan
guru, (3) menyiapkan lembar kerja
siswa.
Observasi
Observer pada saat pelaksanaan
kegiatan pembelajaran adalah guru
kelas II SD Negeri 173654 Lumban
Julu. Setelah mengobservasi semua
kegiatan siswa pada siklus I, maka
ditemukan beberapa hal, yaitu: (1)
Banyak
siswa
yang
belum
memberikan perhatian dan konsentrasi
penuh terhadap pembelajaran, (2)
Pelaksanaan
Langkah
tindakan
guru
saat
melaksanakan kegiatan pembela-jaran
216
ISSN 2407-0769
e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi
Vol. 4 No. 3, Mei 2017
dikelas adalah: (1) Guru melaksanakan apersepsi, untuk mengetahui
kondisi kesiapan siswa, (2) Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran,
(3)
Guru
membentuk
kelompok siswa yang terdiri dari 4
siswa
perkelompok,
(4)
Guru
memberikan tugas kelompok siswa,
(5) Guru memantau dan memberi
bimbingan pada kegiatan siswa, (6)
Guru menyuruh siswa mempersentasikan kegiatan belajar di depan kelas.,
(7) Guru memantau kegiatan siswa
selama proses persentase, (8) Guru
memberi bimbingan siswa dalam
menyimpul-kan hasil kerja kelompok
siswa.
Tingkat
Ketuntasan
Tidak Tuntas
Tuntas
Jumlah
Jumlah
Siswa
4
28
32
%
12,5%
87,5%
100%
Refleksi
Dari hasil observasi pada sikuls II
tingkat kelulusan secara klasikal telah
mencapai 87,5%. Hal ini menunjukkan indikator penelitian telah
mencapai keberhasilan.
SIMPULAN
Observasi
Setelah
mengobservasi
semua
kegiatan siswa pada siklus II, maka
ditemukan beberapa hal antara lain:
1. Beberapa siswa yang belum
memberikan
perhatian
dan
konsentrasi
penuh
terhadap
pembelajaran.
2. Beberapa siswa yang masih takut
untuk tampil.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas
yang
dilakukan
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
penggunaan
metode kooperatif tipe STAD dalam
pelajaran Agama Kristen pada materi
konsep ibadah sebagai kegiatan ritual
dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Adanya pengaruh hasil belajar
siswa terhadap kemampuan guru
mengajar dan keaktifan siswa saat
pembe-lajaran berlangsung.
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa
Siklus II
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Haling, A. 2006. Belajar dan
Pembelajaran.
Makassar:
Universitas Negeri Makassar
Hamalik, O. 2005. Proses Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Hamzah, Uno. 2007. Teori Motivasi
dan Pengukurannya. Jakarta:
Bumi Aksara.
217
ISSN 2407-0769
e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi
Vol. 4 No. 3, Mei 2017
Hasibuan,J.J. 2008. Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hort. 2005. Model Belajar dan
Kesulitan
Kesulitan
Belajar. Bandung: Tarsito
Purba.
2002.
Belajar
Dan
Pembelajaran. Medan : Iniversitas
Negeri Medan
Sanjaya,
W.
2008.
Strategi
Pembelajaran;
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Zainal Aqib Elham Rohmanto, 2006.
Membangun Profesionalisme
Guru dan Pengawas Sekolah.
Bandung: Yrama Widya.
Khadijah,
N.
2009.
Psikologi
Pendidikan.
Palembang:
Grafika
Telindo
Press,
Sumatera Selatan.
218
Download