BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. INVESTASI

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. INVESTASI
Beberapa ahli menyebutkan tentang pengertian investasi dan
menurut Jogiyanto (2009), investasi yaitu penundaan konsumsi sekarang
untuk dimasukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.
Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang
untuk
diinvestasikan
ke
aktiva
yang
produktif
tersebut
akan
meningkatkan utility total. Investasi ke dalam aktiva yang produktif
dapat berbentuk aktiva nyata seperti rumah, tanah dan emas atau
berbentuk aktiva keuangan seperti surat-surat berharga yang diperjual
belikan diantara investor.
Secara umum investasi atau penanaman modal dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang pribadi (Natural
person) maupun badan hukum (Juridical person) dalam upaya untuk
meningkatkan dan atau mempertahankan nilai modalnya baik berbentuk
uang tunai, peralatan, aset tidak bergerak, hak atas kekayaan intelektual
maupun keahlian. Pendapat lainnya investasi diartikan sebagai komitmen
atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan ini dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi memiliki pengertian yang lebih luas karena dapat mencakup
11
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
baik investasi langsung (direct investment) maupun investasi tidak
langsung (portofolio investment), sedangkan penanaman modal lebih
memiliki konotasi kepada investasi langsung. (Fahmi, 2011)
Ada beberapa tipe investasi keuangan, dan menurut Jogiyanto
(2009) terdapat 2 (dua) tipe investasi keuangan yaitu:
a. Investasi langsung (direct investment)
adalah mereka yang memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan
membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan
yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau berbagai cara lainnya.
b. investasi tidak langsung (portofolio investment)
adalah mereka yang memeliki kelebihandana dapat melakukan keputusan
investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva
keuangan cukup hanya dengan hanya memegang bentuk saham atau
obligasi saja.
Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana
pad a saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
yang akan datang (Hidayat, 2010). Sehingga dalam aktivitasnya secara
umum investasi di kenal ada dua bentuk :
a. Investasi nyata (real investment)
Diwujudkan dalam bentuk pembelian asset produktif, pendirian
pabrik, pembukaan pertambangan perkebunan, rumah, tanah dan lain
lain.
12
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
b. Investasi keuangan (financial investment)
Investasi ini dilakukan di pasar uang misalnya berupa sertifikat
deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, atau dilakukan
di pasar modal misalnya berupa saham, obligasi, wara, opsi dan lain
lain.
Pada dua bentuk investasi tersebut diatas William F. B
Sharpedk menegaskan bahwa pada perekonomian primitif hampir
semua
investasi
lebih
ke
investasi
nyata,
sedangkan
pada
perekonomian modern lebih banyak dilakukan investasi keuangan.
Jadi kedua bentuk investasi bersifat komplementer bukan kompetitif.
Dengan demikian ukuran kemajuan ekonomi suatu negara dapat
dilihat dari keberadaan dan kualitas bursa efeknya yang diakui oleh
para pebisnis.
2. REKSADANA
a. Definisi Reksadana
Dilihat dari segi perdagangan efek, reksadana adalah suatu
produk yang diperdagangkan, sedangkan manajer investasi sebagai
pengelola produk tersebut. Menurut UUPM No 8 Tahun 1995 manajer
investasi adalah pihak yang kegiatannya mengolah portofolio efek untuk
para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension, dan
bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya sebagai wadah yang
13
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek oleh manajer
investasi. (Samsul, 2006)
Menurut UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 reksadana
merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi yan telah mendapat izin dari BAPEPAM.
Portofolio investasi dari reksadana dapat terdiri atas berbagai macam
instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang,
atau campuran dari instrument instrumen diatas.
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas investasi
mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang
terbatas.
Selain
itu,
resakdana
juga
diharapakan
dapat
meningkatkan para pemodal lokal yang berinvestasi dipasar modal.
Portofolio investasi dari reksadana dapat terdiri dari berbagai macam
instrument surat berharga, seperti saham, obligasi, instrument pasar uang,
atau campuran dari instrument – instrument diatas.(Manurung, 2008).
b. Jenis-Jenis Reksadana
14
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
Di lihat dari sifat transaksinya, ada dua jenis reksadana yaitu reksadana
tertutup (Close-End Fund) dan reksadana terbuka (Open-End Fund).
Reksadana tertutup Close-End Fund) adalah reksadana yang transaksi
perdagangan unit penyertaan dilakukan di bursa Gunawan Widjaja dan
Almira Prajna R, reksadana dan peran serta tangggung jawab manajer
investasi dalam pasar modal saham karena pemegang unit penyertaan
memiliki saham atau pemegang unit menjual ke bursa sehingga
permintaan dan penawaran merupakan harga dari unit.
Reksadana terbuka (Open-End Fund) adalah reksadana dimana
pemegang unit menjual unitnya langsung kepada manaje rinvestasi. Harga
unit ditentukan oleh harga penutupan perdagangan pada hari yang
bersangkutan. Reksadana ini yang lebih popular dengan mutual fund selalu
siap untuk menjual saham-saham baru kepada publik dan membeli
kembali saham-saham yang telah beredar setiap saat pada harga yang
sesuai dengan proporsi nilai dan portofolionya yang dihitung pada saat
penutupan pasar harian. (Asril, 2010)
Berdasarkan jenis investasinya, reksadana dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa bagian. Dan menurut Samsul (2006) reksadana
diklasifkasikan mejadi empat bagian yaitu reksadana pasar uang,reksadana
pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran.
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund )
Reksadana pasar uang didefinisikan sebagai reksadana yang
melakukan investasi 100% pada efek pasar uang. Reksadana pasar
15
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
uang merupakan jenis reksadana yang hanya melakukan investasi
pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Reksadana ini memiliki resiko paling rendah dibanding dengan
reksadana lainnya. Pilihan instrument investasi di pasar uang seperti :
deposito berjangka, sertifikat deposito/ Bank Indonesia dan surat
hutang berjangka pendek.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksadana yang melakukan investasi minimal 80% dari aktivanya
dalam bentuk efek bersifat utang (obligasi) sisanya dalam bentuk efek
utang lainnya. Resiko yang dimiliki oleh reksadana ini sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan reksadana pasar uang tetapi lebih rendah
dari reksdana saham.
3. Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana yang melakukan investasi minimal 80% dari aktivanya
dalam bentuk efek bersifat ekuitas (saham). Tingkat resiko yang
dimiliki pun paling tinggi dibandingkan dengan reksadana lain. Ini
disebabkan
karena
saham
mempunyai
kecenderungan
selalu
berfluktuasi, tetapi untuk jangka panjang memberikan keuntungan
(return) yang tinggi.
4. Reksadana Campuran (Discretionary Fund)
Reksadana yang melakukan investasi dalam bentuk efek
bersifat ekuitas (saham) dan bersifat utang (obligasi), dengan
komposisi portofolio investasi yang bervariasi baik dalam bentuk efek
16
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
utang, saham maupun pasar uang. Tingkat resiko yang dimiliki oleh
reksadana campuran relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana
pendapatan tetap.
c.
Manfaat Reksadana
Manurung, (2007) menyebutkan pada dasarnya setiap individu
yang
berinvestasi
selalu
ingin
mendapatkan
keuntungan
dalam
investasinya. Keuntungan tersebut akan terasa penting bagi investor yang
lebih mengutamakan strategi konservatif atas pengelolaan dananya.
Dibanding dengan instrument investasi lain berikut manfaat
berinvestasi pada reksadana:
1) Dikelola secara profesional oleh manajer investasi
Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilaksanakan oleh manajer
investasi yang memang mengkhususkan keahlianya dalam hal
pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat penting mengingat
individu pemodal pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu,
sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam
menganalisa hargaefek serta mengakses informasi ke pasar modal.
2) Biaya rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal
dan kemudian dikelola oleh secara professional,maka sejalan dengan
besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan
menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.
17
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
3) Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam
portofolio
akan
mengurangi
risiko
karena
dana
reksadana
diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga
tersebar.
4) Transparan informasi
Reksadana
wajib
memberikan
informasi
atas
perkembangan
portofolionya dan biayanya secara continue sehingga pemegang unit
penyertaan dapat memantau keuntungan,biaya, dan risiko setiap saat.
5) Tingginya tingkat likuiditas
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrument investasi
harus mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Dengan demikian,
pemodal dapat mencairkan kembali unit penyertaanya setiap saat
sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing reksadana sehingga
memudahkan investor mengelola kasnya.
d. Risiko Investasi Reksadana
Samsul (2006) menyebutkan Seperti investasi yang lainnya, selain
mendatangkan berbagai peluang keuntungan, reksadana juga mengandung
berbagai peluang risiko. Risiko yang terkandung dalam setiap jenis
reksadana besarnya berbeda-beda, semakin tinggi return yang diharapkan,
semakin tinggi pula risikonya.
Risiko invesatasi padareksadana antara lain sebagai berikut :
1) Risiko Berkurangnya nilai unit penyertaan
18
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham,obligasi,
dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksadana
tersebut yang mengakibatkanmenurunnya nilai unit penyertaan.
2) Risiko likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh manajer investasi
jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali atas
unit-unit yang dipegang manajer investasi kesulitan menyediakan
uangtunai atas penjualan tersebut.
3) Risiko wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dapat timbul ketikaperusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaanreksadana tidak segera
membayar ganti rugi atau membayarlebih rendah dari nilai
pertanggungan saat terjadi hal-halyang tidak diinginkan.
4) Risiko Politik dan Ekonomi
Perubahan
kebijakan
dibidang
politik
dan
ekonomi
dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan, tidak terkecualiperusahaan yang
telah listing di bursa efek.Hal tersebut jelasakan mempengaruhi harga
efek yang termasuk dalam portofolio reksadana.
3. BAPEPAM-LK
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) adalah sebuah lembaga di bawah kementrian keuangan Indonesia yang
19
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar
modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis
di bidang lembaga keuangan. Dalam undang-undang No 8 Tahun 1995 pasal
3 ayat 1 tentang pasar modal menyebutkan bahwa pembinaan, pengaturan,
dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal dilakukan oleh badan
pengawas pasar modal yang selanjutnya disebut Bapepam. Dan pasal 4
menyebutkan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang
teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat. (Sartono, 2016)
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam-lk menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal.
b. Penegakan peraturan di bidang pasar modal.
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari badan dan pihak lain yang bergerak dipasar
modal.
d. Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi emiten dan
perusahaan public.
e. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, kliring, dan penjaminan dan lembaga penyimpanan dan
penyelesaian.
f. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal.
g. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan.
20
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
h. Pelaksanaan kebijakan di bidang keuangan di sesuaikan dengan
ketentuan perundnag undangan yang berlaku.
i. Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang
lembaga keuangan.
j. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga-lembaga
keuangan.
k. Pelaksanaan tata usaha badan.
Tujuan dari Bapepam itu sendiri nuntuk nmelindungi investor dri
praktek-praktek tidak sehat di pasar saham, pasar ini perlu diregulasi untuk
kepentingan public. Jika pasar saham tidak diatur dan diawasi maka
kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham akan menurun bahkan hilang.
Jika hal ini sampai terjadi, yaitu public tidak lagi percaya dengan pasar
saham sebagai sarana alokasi dana yang efisien tidak akan tercapai. Untuk
itu pada tahun 1976 melalui keputusan presiden, departemen keuangan
Indonesia mendirikan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Peranan
BAPEPAM pada saat itu adalah untuk melaksanakan jalannya kegiatan pasar
modal dan juga meregulasinya. Kedua peranan ini yaitu melaksanakan dan
meregulasi dianggap menimbulkan konflik, karena badan ini dianggap
meregulasi pelaksanaan dirinya sendiri. Oleh karena tu, pada tahun 1990
melalui Keputusan Presiden No. 53 tahun 1990 merubah BAPEPAM sebagai
Badan Pengawas Pasar Modal yang fungsinya hanya sebagai pembuat
regulasi, pengordinasi semua bursa-bursa pasar modal yang ada di Indonesia
dan pengawas jalannya pasar modal.
21
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
4. Return, Risiko dan Portofolio
Menurut Jogiyanto (2009) return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi. Atau returnjuga dapat diartikan sebagai imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Sumber-sumber
return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain.
Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau
pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Sedangkan
capital gain yaitu kenaikan harga suatu surat berharga (saham atau surat
utang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan bagi investor.
Penjumlahan yield dan capital gain disebut sebagai return total suatu
investasi. Wikipedia
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang
diterima dengan return yang diharapakan. Risiko dari suatu portofolio saham
bergantung kepada proporsi dari saham-saham individu, varians, dan
covarians dari saham-saham tersebut. Perubahan yang terjadi pada variabelvariabel tersebut akan merubah risiko dari portofolio. Masih berkaitan dengan
hal itu, sudah merupakan kebenaran umum bahwa bila saham-saham yang
dipilih secara acak dan digabungkan ke dalam suatu portofolio, maka risiko
portofolio akan menurun sesuai dengan banyaknya saham yang berbeda
ditambahkan.
(Jogiyanto, 2009).
Tujuan yang mendasar dari portofolio adalah untuk mendapatkan
alokasi yang optimal diantara aktiva-aktiva yang berbeda. Portofolio diartikan
22
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang akan diinvestasikan dan
dipegang oleh investor, baik perorarangan maupun lembaga. Kombinasi
tersebut bisa berupa aktiva riil berupa emas, perak, real assets maupun aktiva
finansial berupa surat-surat berharga bukti kepemilikan suatu perusahaaan
atau saham.Dalam pasar modal, portofolio dikaitkan dengan portofolio aktiva
finansial yaitu kombinasi beberapa saham sehingga investor dapat meraih
returnoptimal dan memperkecil risk. (Sulistyorini, 2012)
5. Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Istilah Nilai Aktiva Bersih tidak bisa dipisahkan dari reksadana karena
NAB merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu
reksadana.Yang dimaksud dengan Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan
adalah harga dari portofolio suatu reksadana setelah dikurangi biaya
operasional kemudian dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar
(dimiliki investor) pada saat tersebut. NAB per unit penyertaan dihitung
setiap hari oleh Bank Kustodian setelah mendapat data dari manajer investasi
dan nilainya dapat dilihat dari surat kabar yang memuat perkembangan
reksadana
setiap
hari
(seperti
Bisnis
Indonesia).
(m.bareksa.com’2014/03/05’reksa-dana)
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1 tentang penelitian terdahulu, akan memperlihatkan kesimpulankesimpulan yang dilakukan pleh peneliti terdahulu
23
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
PENGARANG
Jeffry Prasetyo (2014)
JUDUL
Analisis Perbandingan
Kinerja
Reksadana
Saham dan Kinerja
Pasar uang di Bursa
Efek Indonesia.
ALAT UJI
Metode Jensen
Rafiqah wahdah dan
Joko Hartanto (2012)
Analisis
Pengukuran
Kinerja
Reksadana
Saham di Indonesia
Metode sharpe, Metode
Treynor, dan Metode
Jensen.
Ali Sadiqin (2012)
Analisis
Kinerja
Reksadana Pasar Uang
untuk
Melihat
Konsistensi
Model
Pengukuran
Reksadana.
Metode sharpe, treynor,
dan jensen
Muh Solkhan (2015)
Metode Sharpe dan
HASIL
Hasil
dari
penelitian
ini
menunjukan
bahwa terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
reksadana saham
dan pasar uang
dengan metode
jensen.
Hasil
dalam
penelitian
ini
metode treynor
mempunyai
kinerja
terbaik
karena terdapat 3
reksadana saham
yang mempunyai
kinerja lebih baik
dari pasar. dan
sharpe,
jensen
mempunyai
kinerjakurang
baik
karena
hanya terdapat 2
reksadana yang
mampu
melampaui
kinerja IHSG dan
LQ45.
Terdapat
pengaruh yang
signifikan antara
model
pengukuran
sharpe, treynor
dan jensen. Hasil
menunjukan
bahwa
metode
sharpe memiliki
nilai
0,563
metode treynor
memiliki
nilai
0,301 dan jensen
1,00.
Tingkat
return
24
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
Analisis Perbandingan
Kinerja
Reksadana
Saham,
Pendapatan
Tetap, dan Campuran
dengan Kinerja Pasar.
Wisnu
Widhi
Hanggoro (2014)
Analisis
Pengukuran
Kinerja
Reksadana
Saham yang Tercatat
pada
Bursa
Efek
Indonesia
Metode Treynor.
Metode Sharpe,
Metode Treynor. Dan
Metode Jensen
reksadana
syariah
menggunakan
metode
sharpe
lebih
tinggi
dibandingkan
kinerja pasar ( >
0,004771).
Tingkat
return
reksadana
syariah
menggunakan
metode treynor
lebh
tinggi
dibandingkan
kinerja pasar.
Tidak
ada
perbedaan antara
kinerja
reksadaana
syariah,
pendapatan tetap
dan
campuran
dengan
menggunakan
metode jensen.
Dengan metode
sharpe
pada
kondisi bullish
baik
dengan
proxy IHSG atau
LQ45 terdapat 89
reksadana saham
yang mempunyai
kinerja
positif
dan 1 reksadana
saham
menunjukan
kinerja negative.
Sedangkan pada
kondisi bearish
terdapat
1
reksadana saham
yang positif dan
89
reksadana
saham
menunjukan
kinerja negatif.
Dengan metode
treynor
juga
mendapatkan
hasil yang sama
seperti sharpe.
Dengan metode
jensen
kinerja
25
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
Agustin Sulistyorini
(2012)
Analisis
Kinerja
Portofolio
Saham
dengan
Metode
Sharpe, Treynor dan
Jensen.
Metode Sharpe,
Metode Treynor dan
Metode Jensen.
reksadana saham
yang
positif
menunjukan
actual
return
yang lebih tinggi
dari pada return
yang diharapkan.
Dan
perbandingan
kinerja reksadana
saham
dengan
benchmark
ketika
kondisi
pasar
bearish
menunjukan 13
reksadana saham
yang konsisten
memiliki status
outperform.
Dan selanjutnya
terdapat
1
reksadana yang
memiliki kinerja
positif
dan
outperform
terhadap kinerja
benchmark.
Indeks
kinerja
sharpe, treynor
dan
jensen
menunjukan ada
4 saham LQ45
yang
menunjukan
indeks
kinerja
negatif.
Pengukuran
kinerja portofolio
dengan sharpe,
treynor
dan
jensen
akan
memiliki
karakteristik
angka
indeks
yang
berbeda
satu sama lain.
Hasil pengujian
perbedaan
pengukuran
dengan
sharpe
treynor
dan
jensen
tidak
menunjukan
adanya
26
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
perbedaan yang
signifikan.
Pengukuran
selisih mean rank
pada
metode
treynor
menunjukan
konsistensi
terhadap
perbedaan antara
ketiga
pengukuran.
Selisih
antara
mean rank ini
ditunjukan tidak
ada
yang
melebihi
dari
nilai kritis yaitu
sebesar 30,124.
Wulandari
(2014)
Veronika
Analisis
kinerja
reksadana pasar uang
dan reksadana saham .
Metode sharpe metode
treynor.
Dari hasil yang
dilakukan
menunjukan
terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
reksadana saham
dengan
pasar
uang
dengan
metode sharpe.
kedua dari hasil
penelitian juga
menunjukan
terdapat
perbedaan antara
kinerja reksadana
saham dan pasar
uang
dengan
menggunakan
metode treynor.
C. Kerangka Pemikiran
Kinerja reksadana merupakan kemampuan sebuah reksadana dalam
mengasilkan keuntungan dan mengelola risiko investasi. Sangat penting bagi
investor dan calon investor untuk mengetahui kinerja sebuah reksadana
27
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Penelitian ini berusaha untuk
menganalisis kinerja dari reksadana saham dan reksadana pasar uang guna
membantu para investor dan calon investor dalam memilih kinerja saham atau
pasar uang yang mempunyai kinerja terbaik. Ada beberapa tahapan dalam
melakukan analisis kinerja reksadana saham dan pasar uang sebelum
diperoleh hasil akhir yang dapat digunakan bagi investor dan calon investor
sebagai referensi dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Pengumpulan
data merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis
kinerja reksadana. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data NAB
bulanan untuk mengukur return reksadana.
Langkah
selanjutnya
yaitu
menghitung
kinerja
reksadana
menggunakan metode sharpe, treynor dan jensen. Langkah awalnya yaitu
dengan menghitung standar deviasi dimana standar deviasi ini untuk
mengukur besar kecilnya perubahan return suatu saham terhadap return ratarata saham yang bersangkutan. Selanjutnya metode tersebut digunakan untuk
menganalisis kinerja reksadana saham dan pasar uang. Adapun langkahlangkah menghitung kinerja reksadana saham dan pasar uang adalah sebagai
berikut:
1. Metode sharpe
Metode sharpe mendasar perhitungan pada konsep garis pasar
modal (capital market line) sebagai tolak ukur. Secara garis besar ada dua
data yang digunakan untuk menganalisis kinerja reksadana saham dan
pasar uang ini dalam metode ini, yaitu premi reksadana saham dan standar
28
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
deviasi. Premi reksadana saham merupakan selisih antara return yang
dihasilkan Reksa Dana dengan rata-rata kinerja investasi bebas risiko.
Returb reksadana saham dan pasar uang dapat diperoleh dari selisih NAB
pada periode pengamatan dan NAB pada periode sebelum pengamatan
dibagi dengan NAB pada periode sebelum pengamatan. Sedangkan ratarata kinerja investasi bebas risiko diperoleh dari rata-rata BI rate dalam
periode penelitian, yaitu dengan membagi jumlah BI rate pada periode
tertentu dengan jumlah periode perhitungan. Setelah premi reksadana
saham diperoleh, selanjutnya adalah menghitung risiko individu reksadana
saham dan pasar uang yang tercermin dalam standar deviasi. Standar
deviasi merupakan cerminan dari risiko individu yang dihasilkan oleh
kinerja reksadana. Standar deviasi menunjukkan penyimpangan yang
terjadi dari rata-rata kinerja reksadana. Langkah terakhir yaitu membagi
premi reksadana saham dengan standar deviasi. Setelah itu metode sharpe
akan dapat dipakai untuk mengukur premi resiko untuk setiap unit risiko
pada reksadana saham dan pasar uang tersebut.
2. Metode treynor
Sama halnya seperti sharpe metode, pada metode treynor kinerja
reksadana saham dan pasar uang dilihat dengan cara menghubungkan
tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut.
Perbedaannya adalah metode treynor menggunakan garis pasar sekuritas
(security market line) sebagai tolak ukur, dan bukan garis pasar modal
seperti metode sharpe. Asumsi yang digunakan pada metode treynor
29
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
adalah portofolio sudah terdiversifikasi dengan baik sehingga risiko yang
dianggap relevan adalah risiko sistematis (diukur dengan beta). Cara
mengukur metode treynor pada dasarnya sama dengan menghitung metode
sharpe, hanya saja risiko yang diukur dengan standar deviasi pada metode
sharpe diganti dengan beta reksadana saham. Langkah pertama yaitu
menentukan premi reksadana saham terlebih dahulu. Langkah kedua yaitu
mencari beta reksadana saham. Beta merupakan cerminan dari risiko
pasar. Beta diukur dengan regresi premi return reksadana saham sebagai
variabel dependen dan premi return pasar sebagai variabel independen.
Premi return reksadana saham diperoleh dari selisih antara return
reksadana dan rata-rata investasi bebas risiko. Sedangkan premi return
pasar diperoleh dari selisih antara return pasar dan rata-rata investasi
bebas risiko. Langkah terakhir yaitu membagi premi reksadana saham dan
pasar uang dengan beta reksadana saham dan pasar uang.
3. Metode jensen
Metode jensen menggunakan faktor beta dalam mengukur kinerja investasi
suatu reksadana saham yang didasarkan atas pengembangan Capital Asset
Pricing Model (CAPM). Langkah pertama dalam teori ini adalah
menentukan tingkat pengembalian yang dihasilkan reksadana. Tingkat
pengembalian reksadana dapat diperoleh dari Nilai Aktiva Bersih (NAB)
per unit. Langkah kedua adalah menentukan beta reksadana saham yang
merupakan risiko sistematik Reksa Dana saham. Langkah ketiga yaitu
menentukan rata-rata tingkat pengembalian pasar (IHSG). Return IHSG
30
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
diperoleh dari selisih IHSG pada periode pengamatan dan IHSG dibagi
dengan
IHSG
sebelum
pengamatan.
Langkah
selanjutnya
yaitu
mengurangi rata-rata tingkat return pasar IHSG dengan rata-rata tingkat
return bebas risiko dan selanjutnya mengalikan hasil pengurangan tersebut
dengan beta reksadana saham dan pasar uang. Hasil perkalian tersebut
dijumlah dengan rata-rata return bebas risiko. Selanjutnya rata-rata return
reksadana dikurangkan dengan hasil penjumlahan di atas. Setelah
diperoleh hasil kinerja reksadana saham dan pasar uang menggunakan
metode sharpe, treynor dan jensen selanjutnya yaitu membandingkan
kinerja reksadana saham dengan kinerja reksadana pasar uang. Data yang
digunakan yaitu NAB per unit penyertaan. Langkah pertama yaitu mencari
kinerja reksadana saham dan kinerjareksadana pasar uang. Langkah
selanjutnya yaitu membandingkan kinerja reksadana saham dan kinerja
pasar uang dengan uji beda independent sample t-test atau mann-whitney
untuk membandingkan rata-rata dari kedua kelompok yang tidak saling
berhubungan apakah mempunyai rata-rata yang sama atau tidak secara
signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan landasan teori serta
permasalahan yang di kemukakan, gambar berikut ini menunjukan
kerangka pemikiran teoritis yang dituangkan dalam model penelitian yang
menunjukan perbedaan signifikan antara dua reksadana.
31
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Analisis Kinerja Reksadana
Reksadana Saham
Reksadana Pasar Uang
Metode
Metode
Metode
Sharpe
Treynor
Jensen
+H1
+H2
+H3
Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana
saham dan pasar uang dengan menggunakan metode sharpe
treynor dan jensen
D. Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana saham dan
pasar uang dengan menggunakan metode Sharpe.
H2 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana saham dan
pasar uang dengan menggunakan metode Treynor.
H3 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana saham dan
pasar uang dengan menggunakan metode Jensen.
32
Analisis Pengukuran Kinerja…, Silvi Dewi Anggraeni, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
Download